6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan- pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKeberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam perawatan kesehatan komunitas adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu, keluarga maupun masyarakat yang merupakan sasaran perawatan kesehatan komunitas. Diharapkan melalui kegiatan PHC sasaran tersebut dapat berpartisipasi secara penuh dengan menggunakan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara. Keterlibatan peran serta masyarakat sangat diperlukan, dimana individu, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi / sumber daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang dapat digunakan. Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebut dengan Desa Siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah masalah dan faktor faktor yang dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat. Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Kampus Soetomo Poltekkes Surabaya melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RT 03 Kelurahan Gubeng, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan.B. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari melalui pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan demografis RT 03 Kelurahan Gubeng. b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah kesehatan komunitas RT 03 Kelurahan Gubeng. c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan komunitas RT 03 Kelurahan Gubeng. C. Manfaat Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa / Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 03 Kelurahan Gubeng dapat bermanfaat bagi:1. Mahasiswa Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan proses keperawatan 2. Masyarakat a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 3. Puskesmas Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.