3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Pada umumnya, terdapat dua basis akuntansi, yaitu basis kas (cash basis of accounting) dan basis akrual (accrual basis of accounting). Kedua basis ini membedakan cara pencatatan transaksi ekonomi dan kejadian-kejadian lain. Untuk mempermudah pemahaman, berikut diberikan penjelasan awal terkait basis akuntansi pada sektor komersial. Pendapatan menurut pencatatan dengan basis kas adalah semua penerimaan dalam bentuk tunai atau kas yang dicatat di buku bank perusahaan. Jumlah pendapatan yang dilaporkan adalah sama dengan total uang yang diterima oleh perusahaan pada suatu periode. Di lain pihak, pengertian biaya adalah seluruh pengeluaran yang dibayar oleh perusahaan. Dengan demikian, total biaya yang dilaporkan pada suatu periode adalah total pengeluaran yang tercatat pada buku bank perusahaan. Pada akhirnya, laba atau rugi yang merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya, bila digunakan basis kas dapat diketahui secara cepat dengan menghitung berapa saldo kas yang ada pada akhir periode.

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

look

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan

kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan

keuangan. Pada umumnya, terdapat dua basis akuntansi, yaitu basis kas (cash

basis of accounting) dan basis akrual (accrual basis of accounting).

Kedua basis ini membedakan cara pencatatan transaksi ekonomi dan

kejadian-kejadian lain. Untuk mempermudah pemahaman, berikut diberikan

penjelasan awal terkait basis akuntansi pada sektor komersial. Pendapatan

menurut pencatatan dengan basis kas adalah semua penerimaan dalam bentuk

tunai atau kas yang dicatat di buku bank perusahaan. Jumlah pendapatan yang

dilaporkan adalah sama dengan total uang yang diterima oleh perusahaan pada

suatu periode. Di lain pihak, pengertian biaya adalah seluruh pengeluaran yang

dibayar oleh perusahaan. Dengan demikian, total biaya yang dilaporkan pada

suatu periode adalah total pengeluaran yang tercatat pada buku bank perusahaan.

Pada akhirnya, laba atau rugi yang merupakan selisih antara pendapatan dengan

biaya, bila digunakan basis kas dapat diketahui secara cepat dengan menghitung

berapa saldo kas yang ada pada akhir periode.

Berdasarkan ragam ukuran dan bentuk kelembagaan pengguna

informasi akuntansi, maka bidang-bidang akuntansi secara keseluruhan dapat

dikelompokkan kedalam tiga bidang utama, yaitu akuntansi perusahaan, akuntansi

nasional, dan akuntansi pemerintahan.

Akuntansi pemerintahan, termasuk di dalamnya adalah akuntansi

untuk organisasi nirlaba lainnya (nonprofit organization), adalah bidang akuntansi

yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga lainnya yang

tidak bertujuan untuk mencari laba. Sedangkan menurut International Federation

of Accountants (IFAC), yang dimaksud dengan “sektor publik” (public sector)

mengacu pada pemerintah pusat (national government), pemerintahan daerah

(regional government) misalnya propinsi, negara bagian, atau teritoria,

pemerintahan lokal (local governments) misalnya kota (city, town) dan unit

pemerintahan lain yang terkait, misalnya badan atau lembaga.

Page 2: BAB I

Salah satu hasil studi yang dilakukan oleh IFAC Public Sector Committee

(2002) menyatakan bahwa pelaporan berbasis akrual bermanfaat dalam

mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan

pencapaian tujuan. Dengan pelaporan berbasis akrual, pengguna dapat

mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah dan perubahannya, bagaimana

pemerintah mendanai kegiatannya sesuai dengan kemampuan pendanaannya

sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang sebenarnya. Akuntansi

pemerintah berbasis akrual juga memungkinkan pemerintah untuk

mengidentifikasi kesempatan dalam menggunakan sumber daya masa depan dan

mewujudkan pengelolaan yang baik atas sumber daya tersebut.

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi.

Salah satu reformasi yang dilakukan adalah keharusan penerapan akuntansi

berbasis akrual pada setiap instansi pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun

pemerintahan daerah, yang dimulai tahun anggaran 2008. Hal ini ditegaskan

dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam

Pasal 36 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut: ”Ketentuan mengenai pengakuan

dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 undang-undang ini dilaksanakan selambat-

lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan

dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan

pengukuran berbasis kas”. Konsepsi akuntansi pemerintahan indonesia pada saat

ini adalah berbasis akrual. Dengan demikian perlu dibahas tentang akuntansi

berbasis akrual untuk memahami konsep akuntansi pemerintah saat ini.