Upload
andri-roukmana
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fdvadvdzv
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Peradangan kronik (menahun) folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada
masa remaja dan dapat sembuh sendiri. dengan gambaran khas komedo, papul, pustul,
nodus dan kista pada tempat-tempat predeliksinya, biasanya pada punggung, dada dan
wajah.
Akne vulgaris ( jerawat ) penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea
yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula,
pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya ( Arif Mansjoer, dkk. 2000)
Akne vulgaris ( jerawat ) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai
pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka,
leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup ( white head ), komedo
terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista ( Brunner & Suddarth, 2001 )
Akne vulgaris (jerawat) adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea
yang umumnya terjadi pada mada remaja dan dapat sembuh sendiri.
Akne vulgaris (jerawat) menjadi masalah pada hampir semua remaja. Akne minor
adalah suatu bentuk akne yang ringan, dan dialami oleh 85% para remaja. Gangguan
masih dianggap sebagai proses fisiologik. Lima belas persen remaja menderita ini.
Biasanya akne vulgaris mulai timbul pada masa pubertas. Pada wanita insidens terbanyak
terdapat pada usia 14 – 17 tahun, sedangkan pada laki-laki 16 – 19 tahun.
1.2 RumusanMasalah
• Apa definisi Akne Vulgaris?
• Apa klasifikasi Akne Vulgaris?
• Apa etiologi dari Akne Vulgaris?
• Bagaimana patofisiologi dari Akne Vulgaris?
• Bagaimana manifestasi klinik Akne Vulgaris?
• Bagaiana tanda dan gejala dari Akne Vulgaris?
• Bagaimana pemeriksaan diagnostik Akne Vulgaris?
• Apa komplikasi dari Akne Vulgaris?
• Bagaimana penatalaksanaan Akne Vulgaris?
1.3 TUJUAN
• Menjelaskan definisi Akne Vulgaris.
• Menyebutkan klasifikasi Akne Vulgaris.
• Menjelaskan etiologi dari Akne Vulgaris.
• Menjelaskan patofisiologi dari Akne Vulgaris.
• Menjelaskan manifestasi klinik Akne Vulgaris.
• Menyebutkan tanda dan gejala dari Akne Vulgaris.
• Menjelaskan pemeriksaan diagnostik Akne Vulgaris.
• Menyebutkan komplikasi dari Akne Vulgaris.
• Menjelaskan penatalaksanaan dari Akne Vulgaris.
1.4 MANFAAT
• Menambah wawasan pengetahuan mengenai kasus Akne Vulgaris dan
penerapan konsep keperawatan pada kasus Akne Vulgaris.
• Menambah wawasan pengetahuan mengenai penerapan diagnosa keperawatan
pada kasus Akne Vulgaris.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Akne vulgaris ( jerawat ) penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea
yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula,
pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya ( Arif Mansjoer, dkk. 2000)
Akne vulgaris ( jerawat ) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai
pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka,
leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup ( white head ), komedo
terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista ( Brunner & Suddarth, 2001 )
2.2. Etiologi
Akne biasanya disebabkan oleh tingginya sekresi sebum. Androgen telah diketahui
sebagai perangsang sekresi sebum, estrogen mengurangi produksi sebum.
Penyebab eksternal acne vulgaris jarang teridentifikasi.
Beberapa kosmetik dan minyak rambut (hair pomades) dapat memperburuk akne.
Obat-obatan pemicu timbulnya akne antara lain: steroid, lithium, beberapa
antiepilepsi, dan iodides.
Congenital adrenal hyperplasia, polycystic ovary syndrome, dan kelainan
endokrin lainnya (dengan kadar androgen yang berlebihan) dapat memicu
perkembangan acne vulgaris.
Acne vulgaris dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik.
2.3. Klasifikasi Akne Vulgaris
Aknediklasifikasikansebagaiberikut:
1. Komedonal ( komedo hitam dan komedo putih )
2. Papulopustular ( papuladanPostula )
3. Kistik
Macam – macamakne:
1. Ekskoriata terjadi pada individu yang memanipulasi jerawat secara obsesif, dengan
demikian dapat menimbulkan jaringan parut yang banyaksekali.
2. Aknekonglobatamerupakanbentukaknekistik yang paling beratdengankistaprofunda,
komedo multiple danjaringanparut yang nyata. Keadaaninidapatdisertaidemam,
danmungkinpasienperludirawatdirumahsakit.
3. Akne koloidalis memiliki jaringan parut dan keloid multiple di tempat – tempat
terdapat lesi akne.
2.4. Patofisiologi
Patologi (hormonal,stres,genetik,bakteri) –> masa pubertas –> Hormon androgen
menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebasea membesar dan mensekresikan sebum
–> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –> mengalir keluar pada
pemukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –>lesi obstruktif –>di latasi
folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu : 1. penipisan dinding folikular 2.
–>penipisan dinding folikular –> pecah –>isi folikular keluar dan mengiritasi dermis –>
lesi baru –>infeksi berulang–>risiko infeksi
–> mikro komedo dibagi 2 yaitu :
–> komedo terbuka, hitam akibat akumulasi lipid, bakteri dan debris epitel
–> komedo tertutup –>perembasan isi folikel ke dermis –> inflamasi –lesi akne
dampak lesi akne di bagi 3:
–>papula eritematosa \\
====> gangguan integritas kuli, gangguan citra tubuh, ansietas
–> kista inflamatorik //
–> pustyla
2.1. Manifestasi Klinis
Tempat predileksi akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagianatas,
dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas,
dan glutea kadang-kadang terkena. Erupsi kulit polimorfi, dengan gejalapredominan
salah satunya, komedo, papul yang tidak beradang dan pustul,nodus dan kista yang
beradang. Dapat disertai rasa gatal, namun umumnyakeluhan penderita adalah
keluhan estetis.Komedo adalah gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar
yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat
mengandung unsur melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka( b l a c k
c o m e d o , o p e n c o m e d o ) . S e d a n g bila berwarna putih karena letaknya lebih
dalam sehingga tidak mengandung unsure melanin disebut sebagai komedo putih atau
komedo tertutup (whitecomedo, close comedo)
2.2. Komplikasi
Lesi akne dapat berlanjut menjadi permanent Scaring.
2.3. Tanda Dan Gejala.
Gejala lokal termasuk nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness).
Biasanya tidak ada gejala sistemik pada acne vulgaris.
Akne yang berat (severe acne) disertai dengan tanda dan gejala sistemik disebut
sebagai acne fulminans.
Acne dapat muncul pada pasien apapun sebagai dampak psikologis, tanpa melihat
tingkat keparahan penyakitnya.
Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustule,nodus atau kusta dapat disertai rasa
gatal. Isi komedo adalah sebum yang kental atau padat. Isi kkista biasanya berupa
pus dan darah. Tempat predileksi adalah muka, bahu, leher, dada, punggung
bagian atas dan lengan bagian atas.
2.4. Pemeriksaan Diaknostik
Karena banyak factor sebagai penyebab acne vulgaris maka penanganan yang
menyeluruh dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah
kekambuhan. Selain terapi kulit secara medik diperlukan juga psikoterapi.
Penambahan psikoterapi pada pasien acne vulgaris dapat menurunkan angka kambuh.
Dengan relaksasi dapat meningkatkan daya tahan kulit dan aliran darah kekulit
meningkat. Kadang-kadang diperlukan psikofarmakologi untuk menurunkan
kecemasan dan depresinya yaitu dengan anti cemas maupun anti depresi
2.5. Pengobatan
1. Topikal
Bahan-bahan iritasi, misalnya resorsinol 3%, asamsalisilat 3-5%, asam vit. A
0,05%.
2. Anti bakteri, misal :tetrasiklin 1%, eritromisin 1%, peroksidabenzoil 2,5%.
Lain-lain : sulfur 4-20%, kortikosteroid, etillaktat 10% dalamgliserin 5-10%
danetanol 80%.Hormon :
Estrogen, anti androgen, kortikosteroid{ intolesi }. Retinol dan vitamin A. Lain-
lain : anti inflamasi non steroid { ibuprofen }, dapson. Perawatan kebersihan kulit
dan diet bagi yang memerlukan dapat dianjurkan.
3. Sistemik
Anti bakteri :tetrasiklin, minosiklin, kotrimoksasol, lingkomisin, klindamisin.
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Identitas klien Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Alamat :
Suku :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Status :
No.RM :
dx.Medis :
Nama :
Alamat :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hub. Dg klien :
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Gatal pada bagian wajah
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk ke rumah sakit dengan keluhan gatal pada bagian wajah seta
mengeluh karna pada bagian wajahnya terdapat jerawat.
c. Riwayat kesehatan masalalu
Haruslah diketahui baik yang berhubungan dengan system integument maupun
penyakit sistemik lainnya. Demikian pula riwayat penyakit keluarga, terutama yang
mempunyai penyakit menular, herediter
C. Fungsi pola kesehatan
1. Polapersepsiter hadap kesehatan apabila sakit,klien bisa membeli obat obatan
terdekat atau apabila terjadi perubahan pasien memaksakan diri ke puskesmas atau
RS terdekat
2. Pola aktifitas latihan. Aktifitas latihan selama sakit:0 1 2 3 4
a. makan
b. mandi
c. berpakaian
d. eliminasi
3. Mobilisasi di tempattidur
Keterangan:
0:Mandiri
1:Dengan menggunakan alat bantu
2:Dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3:Dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4:Terganggu total,tidak berpartisipasi dalam beraktifitas
4. Istirahattidurpadapasien akne terjadi gangguan pola tidur akibat adanya rasa gatal
5. Polanutrisimetaboliktidak ada gangguan dalam nutrisi metaboliknya
6. Polaeliminasi normal
7. Polakognitif perceptual saat pengkajian klien dalam keadaan sadar,bicara
jelas,pendengaran dan penglihatan normal
8. Polaperanhubungan:sistemdukungan orang tua
9. Polakonsepdiri
10. Polaseksualreproduksi normal
11. Polakoping
12. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klien selalu merasa gatal dan nyeri,
dan pasien menjadi malas untuk bekerja. Kehilangan atau perubahan yang terjadi
klien malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
II. Diagnosa Keperawatan
keIII. Rencana Keperawatan
A. Dx I
Intervensi:
1. Observasikeadaanlukapasien
2. Gunakantehnik septic dan aseptic selama perawatan luka
3. Tekankantehnikcucitangan yang baik untuk setiap individu yang kontak dengan
pasien
4. Kolaborasipemberian antibiotic
Rasional:
1. Mengetahuikeadaanlukapasien
2. Mencegahterpajan organism infeksius
3. Mencegahkontaminasisilangdanmenurunkanresikopenyebaraninfeksi
4. Antibiotic dapatmembantumengurangipenyebaran infeksi
B. Dx 2
Intervensi
1. Observasitingkatnyeripasien(skala 0-10)
2. Ajarkanpasientehnikdistraksi,relaksasi
3. Beriposisi yang nyaman
4. Kolaborasipemberiananalgetik
Rasional
1. Mengetahuiderajatnyeripasien
2. Distraksirelaksasidapatmembantu meringankan nyeri
3. Memberikankenyamananpadapasien sehingga dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan
4. Pemberiananalgetikdapatmembantumeringankanderajatnyeripasien
C. Dx3
Intevensi
1. Observasimaknaperubahan yang dialami oleh pasien
2. Libatkankeluargaatau orang terdekat dalam perawatan
3. Catatperilakumenarikdiri : peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak
terlibat pada perawatan
Rasional
1. Mengetahuiperasaanpasiententangkeadaannya dan control emosinya
2. Dukungkeluargadan orang terdekat dapat mempercepat proses penyembuhan
3. Dugaanmasalahpadapenilaian yang
dapatmemerlukanevaluasilanjutdanterapilebihketat
D. Dx 4
Intervensi
1.
Diskusikantentangperawatankulit,contoh :penggunaanpelembabdanpelindungsinar
matahari
2. Berikan HE tentangHigiene,pencegahandanpengobatanpenyakitnya
3. Tekankanpentingnyamengevaluasiperawatan
Rasional
1. Meningkatkanperawatandirisetelahpulangdankemandirian
2. Meningkatkanpengetahuanpasien
3. Dukunganjangkapanjang continue
danperubahanterapidibutuhkanuntukmencapaipenyembuhan optimal
E. Dx 5
Intervensi :
1. Observasiderajatansietaspasien
2. Informasikanpasienbahwaperasaannya normal
3. Berkankenyamanfisik,lingkungantenagdanistirahat
Rasional:
1. Mengetahuitingkatansietaspasien sehingga dapat memberikan HE yang tepat
2. Pemahamanbahwaperasaan normal
dapatmembantupasienmeningkatkanbeberapaperasaankontrolemosi
3. Rasa nyamandapatmeningkatkanrelaksasisehinggamembantumenurunkanansietas
F. Dx 6
Intervensi :
1. Obeservasiataucatatukuran, warnadankeadaankulit di arasekitarluka
2. Ubahposisidengansering
3. Beriperawatankulitsering agar tidakterjadikeringataulembab
Rasional :
1. Mengetahuiperkembanganlukapasiendankulit di sekitarnya
2. Memperbaikisirkulasidarah
3. Terjadikering / lembab dapat merusak kulit dan mempercepat kerusakan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akne vulgaris ( jerawat ) penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea
yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula,
pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya. Akne ditandai dengan komedo tertutup
( white head ), komedo terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista. Akne
biasanya disebabkan oleh tingginya sekresi sebum. Androgen telah diketahui sebagai
perangsang sekresi sebum, estrogen mengurangi produksi sebum.
DAFTAR PUSTAKA
http://meetabied.wordpress.com/2010/06/02/acne-vulgaris/
http://www.scribd.com/doc/86863569/Acne-Vulgaris