BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

VDV

Citation preview

Mengatasi Masalah Individu dengan Menitikberatkan pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar ManusiaMakalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fondation of NursingDosen Pembimbing :Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep.Sp.Kep.JDisusun Oleh :1. Dyan Eka Riyanto P.

2. Deby Adi Irwanto

3. Soviana imansari4. Yosy Puji Rahayu5. Cindy Denti Pratikasari6. Esa Rosyida Umam

Kementrian Pendidikan NasionalUniversitas Brawijaya

Jalan Himalaya No. 4 Kediri-2011Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mengatasi Masalah Individu dengan Menitikberatkan pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia.

Keberhasilan penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang ikut terlibat demi kesempurnaan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep.Sp.Kep.J yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan.2. Narasumber yang telah memberikan informasi dan beberapa literatur

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan.

Sehingga bimbingan dan arahan serta kritik dan saran yang membangun, akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 11 Desember 2011 PenulisDaftar Isi

Halaman iJudul

iiKata Pengantar

iiiDaftar Isi

Daftar Tabel

Tabel rencana perawatan......................................................................................7

1BAB I

1PENDAHULUAN

1A.Latar Belakang

3B.Rumusan masalah

3C.Tujuan

4BAB II

4TINJAUAN PUSTAKA

4A.Teori kebutuhan Maslow

5B.Teori Kebutuhan Virginia Henderson

6C.Pola Kesehatan Gordon

BAB III9PEMBAHASAN99BAB IV

9PENUTUP

9A.Kesimpulan

9B.Saran

10DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, konsep manusia dalam perspektif keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yaitu bukan hanya sekedar tampak secara fisik, tetapi juga psikologis, spiritual, sosiokultural, dan intelektual. Sehingga setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beragam dan mencakup seluruh aspek manusia seperti tersebut diatas. Namun sebagai individu yang secara biologis dan genetis berbeda mempunyai perana khas didalam lingkungan sosialnya serta pola tingkah laku yang spesifik sehingga setiap manusia akan menunjukkan respon yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan sendiri merupakan segala sesuatu yang secara absolut penting untuk mempertahankan keberadaan manusia. Kebutuhan sendiri tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun, pada hakikatnya manusia memiliki kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi agar dapat bertahan hidup yaitu, kebutuhan dasar manusia.

Kebutuhan Dasar Manusia (Kebutuhan Universal) : Kebutuhan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap orang.(Delaune, 2000)Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, walaupun masing-masing memiliki latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan pengetahuan yang berbeda. Kebutuhan dasar saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tingkat prioritas masing-masing. Kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi adalah kebutuhan dasar dengan tingkat prioritas yang paling tinggi/utama. Walaupun kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, sebagian dari kebutuhan tersebut dapat ditunda. Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang dipengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal. Manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan akan beruasaha memenuhinya dengan segera (Asmadi, 2008).King (1987, dalam Potter, 2005) mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar manusia berfokus pada tiga sistem yakni, sistem personal, interpersonal, dan sistem sosial. Atau dengan kata lain, manusia berusaha menstimulasi respon dalam mencapai keseimbangan (Potter, 2005).

Kegagalan dalam pemenuhan salah satu kebutuhan dasar dapat menimbulkan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan suatu keadaan yang disebut sakit. Seperti halnya kasus yang dialami oleh Ny K (50th) yang merupakan seorang tuna wisma, klien tidak memiliki keluarga dan tinggal dibawah kolong jembatan. Saat ini klien sedang sakit dan memeriksakan diri di puskesmas. Dari hasil pengkajian didapatkan klien tekanan darah 140/100 mmHg, nafas : 20 x/menit, suhu : 38oC. klien mengatakan kepalanya terasa sakit dan tidak sembuh-sembuh walaupun sudah minum panadol. Untuk itu dalam makalah yang berjudul Mengatasi Masalah Individu dengan Menitikberatkan pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia ini penulis akan mencoba untuk memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah klien.B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Bagaimana suatu masalah dapat diselesaikan dengan identifikasi berdasarkan teori maslow?2. Bagaimana suatu masalah dapat diselesaikan dengan identifikasi berdasarkan teori Henderson?

3. Bagaimana suatu masalah dapat diselesaikan dengan identifikasi berdasarkan teori Gordon?4. Bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar manusia dapat mengatasi suatu masalah?C. TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengidentifikasi konsep pemenuhan kebutuhan dasar manusia guna mengatasi permasalahan yang dihadapi klien.BAB IITINJAUAN PUSTAKAKebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan baik fisiologi, psikologis, spiritual, sosiokultural, maupun intelektual. Berbagai kebutuhan dasar tersebut senantiasa muncul, meskipun dengan kemungkinan tidak muncul secara berurutan. Artinya, ada sebagian orang dengan keyakinan tertentu, hierarki kebutuhannya berbeda dengan yang lain. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, maka akan dapat disimpulkan mengenai kualitas hidup seseorang. A. Teori kebutuhan MaslowTeori kebutuhan Maslow merupakan konsep aktualisasi diri yang merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk menjadi apapun yang mampu dicapai oleh setiap individu. Menurut Maslow ada lima hierarki kebutuhan dasar manusia(five hierarchy of needs) yaitu, kebutuhan fisiologis(nafas, makan, air, sex, tidur, ekskresi, homeostasis), kebutuhan keselamatan dan keamanan (keamanan tubuh, pekerjaan, sumber daya, moralitas, keluarga, kesehatan, properti) , kebutuhan mencintai dan dicintai(persahabatan, keluarga, keintiman seksual), kebutuhan harga diri(harga diri, kepercayaan diri, prestasi, dihargai orang lain, menghormati orang lain), serta kebutuhan aktualisasi diri(moralitas, kreativitas, spontanitas, pemecahan masalah, kurangnya prasangka, menerima kenyataan). Kebutuhan aktualisasi diri didefinisikan oleh Maslow sebagai kebutuhan ego di puncak hirarki kebutuhan, untuk menjadi apa yang diinginkan.B. Teori Kebutuhan Virginia Henderson

Henderson memandang kesehatan berhubungan dengan fungsi manusia. Defenisi sehat berkaitan dengan kemampuan individu untuk berperan secara mandiri sebagaimana tergambar dalam 14 unsur keperawatan. Kesehatan merupakan hal yang berbeda bagi setiap orang sehingga perawat sulit membantu orang untuk mencapai hal tersebut. Dia cenderung menekankan perawat dalam hal peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Faktor umur, latar belakang budaya, kemampuan fisik dan mental, serta keseimbangan emosi dapat mempengaruhi kesehatan. Henderson termasuk tokoh awal yang setuju bahwa perawat menerima mata kuliah umum seperti ilmu alam, sosial, dan manusia. Selain fungsi perawat dan 14 unsurnya, perawat juga melaksanakan rencana terapi dokter. Perawatan secara individu merupakan hasil dari rencana penyembuhan. Lebih lanjut lagi perawat diharapkan meningkatkan kesehatan pasien. Perawat harus berpengetahuan tentang manusia dan perawatannya dan menjadi pemecahan masalah. Henderson mengusulkan 14 dasar komponen keperawatan yang meliputi :1. Bernafas normal. 2. Makan dan minum dengan cukup. 3. Mengurangi buangan tubuh. 4. Bergerak dan olahraga untuk menjaga postur tubuh. 5. Tidur dan istirahat. 6. Memilih pakaian yang cocok. 7. Menjaga suhu tubuh tetap normal dengan cara menyesuaikan pemakaian pakaian di lingkungan. 8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi.9. Menghindari bahaya dan hal yang dapat menyakiti orang lain10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan dan kekuatan opini. 11. Beribadah sesuai dengan kepercayaannya. 12. Bekerja dengan baik sehingga dapat melakukan pencapaian tertentu. 13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi. 14. Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan menggunakan fasilitas kesehatan. C. Pola Kesehatan GordonPola/konsep di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai. (Gordon,1994,p.70). Pola Fungsional Kesehatan (cara Hidup) klien, apakah pribadi, keluarga atau masyarakat, berkembang dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dapat dimengerti tanpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi,perkembangan,budaya,sosial dan spiritual (Gordon.1994. p318). Pola Fungsional Kesehatan dapat dikaji perkembangannya sejalan dengan perubahan waktu. 11 pola fungsional kesehatan termasuk Persepsi kesehatan-managemen Kesehatan, Nutrisi-metabolisme, eliminasi, aktivitas latihan, istirahat-tidur. Persepsi kognitif, konsep diri-persepsi diri,Hubungan-peran, seksual-reproduksi,Pola pertahanan diri-toleransi,keyakinan dan nilai. (Gordon,194, p.70).1 Pola Persepsi-Managemen KesehatanMenggambarkan Persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatanPersepsi terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan,kemampuan menyusun tujuan,pengetahuan tentang praktek kesehatan,

2 Pola Nurtisi Metabolik

Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan elektrolitNafsu makan,pola makan, diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan,Mual/muntah,Kebutuhan jumlah zat gizi, masalah /penyembuhan kulit,Makanan kesukaan.

3 Pola Eliminasi

Menjelaskan pola Fungsi eksresi,kandung kemih dan KulitKebiasaan defekasi,ada tidaknya masalah defekasi,masalah miksi (oliguri,disuri dll), penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi, Karakteristik urin dan feses, pola input cairan, infeksi saluran kemih,masalah bau badan, perspirasi berlebih, dll4 Pola Latihan-Aktivitas

Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi. Pentingnya latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit,gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu sama lainKemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan 0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3 : dibantu orang dan alat 4 : tergantung dalam melakukan ADL,kekuatan otot dan Range Of Motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi,irama dan kedalam nafas,bunyi nafas riwayat penyakit paru,

5 Pola Kognitif Perseptual

Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi pengkajian fungsi penglihatan,pendengaran,perasaan,pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan pola kognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap persitiwa yang telah lama terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap waktu,tempat, dan nama (orang,atau benda yang lain).Tingkat pendidikan,persepsi nyeri dan penanganan nyeri,kemampuan untuk mengikuti, menilai nyeri skala 0-10,pemakaian alat bantu dengar,melihat,kehilangan bagian tubuh atau fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi pasien, adakah gangguan penglihatan,pendengaran, persepsi sensori (nyeri),penciuman dll.

6 Pola Istirahat-Tidur

Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepasi tentang energy.Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk, penggunaan obat, mengeluh letih

7 Pola Konsep Diri-persepsi DiriMenggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri sendiri. Manusia sebagai system terbuka dimana keseluruhan bagian manusia akan berinteraksi dengan lingkungannya. Disamping sebagai system terbuka, manuasia juga sebagai mahkluk bio-psiko-sosio-kultural spriritual dan dalam pandangan secara holisticAdanya kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri., dampak sakit terhadap diri, kontak mata, asetif atau passive, isyarat non verbal,ekspresi wajah, merasa taj berdaya,gugup/relaks

8 Pola Peran dan Hubungan Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal klienPekerjaan,tempat tinggal, tidak punya rumah, tingkah laku yang passive/agresif teradap orang lain,masalah keuangan dll

9 Pola Reproduksi/Seksual Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau dirasakan dengan seksualitasDampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid,pemeriksaan mamae sendiri, riwayat penyakit hub sex,pemeriksaan genital

10 Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )Menggambarkan kemampuan untuk menanngani stress dan penggunaan system pendukungPenggunaan obat untuk menangani stress,interaksi dengan orang terdekat, menangis, kontak mata,metode koping yang biasa digunakan,efek penyakit terhadap tingkat stress

11 Pola Keyakinan Dan Nilai Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai,keyakinan termasuk spiritual. Menerangkan sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang dipeluk dan konsekuensinya.Agama, kegiatan keagamaan dan buadaya,berbagi denga orang lain,bukti melaksanakan nilai dan kepercayaan, mencari bantuan spiritual dan pantangan dalam agama selama sakit.BAB IIIPEMBAHASANNy K (50th) yang merupakan seorang tuna wisma, klien tidak memiliki keluarga dan tinggal dibawah kolong jembatan. Saat ini klien sedang sakit dan memeriksakan diri di puskesmas. Dari hasil pengkajian didapatkan klien tekanan darah 140/100 mmHg, nafas : 20 x/menit, suhu : 38oC. klien mengatakan kepalanya terasa sakit dan tidak sembuh-sembuh walaupun sudah minum panadol.

Dari data pada kasus diatas maka dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut :A. Analisa berdasarkan teori Maslow HERARKI KEBUTUHAN MASLOW

Dari penggambaran di atas, maka masalah ny. K dapat diidentifikasi sebagai berikut:1. Pola interaksi kebutuhan tingkat dasar ny. K mengalami:

Masalah nafas: frekuensi nafas ny. K 20x/menit sehingga tidak memenuhi kebutuhan nafas normal yaitu .

Masalah tekanan darah: Tekanan darah ny. K 140/100 mmHg sehingga menyebabkan pusing yang tidak sembuh-sembuh.

Masalah suhu tubuh: Suhu tubuh ny. K di atas rata-rata suhu tubuh normal (38)2. Pada herarki kebutuhan tingkat kedua, ny. K mengalami:

Masalah status ny. K sebagai tuna wisma, tinggal di kolongan jembatan.

3. Pada herarki kebutuhan tingkat ketiga ny. K mengalami:

Masalah ny. K yang tidak mempunyai keluarga yang membuat Ny. K tidak dapat merasakan kepedulian kasih sayang orang lain.

Maka, masalah yang dialami ny. K harus segera diselesaikan berdasarkan urutan prioritas seperti yang telah diuraikan di atas. Sehingga, dengan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia ny. K. Maka masalah-masalah ternyata dapat teratasi.B. Analisa berdasarkan teori Handerson

Berdasarkan 14 unsur keperawatan yang disampaikan oleh Henderson, masalah Ny. K dapat diidentifikasi sebagai berikut :1) Bernafas normal ny. K tidak dapat memenuhi kebutuhan nafas secara normal, nafas ny. K hanya 20x/menit.2) Tidur dan istirahat ny. K tinggal di kolong jembatan sehingga kebutuhan tidur dan istirahat tidak maksimal.

C. Analisa berdasarkan teori gordon

Berdasarkan pola fungsional yang disampaikan Gordon ny. K mengalami gangguan pada:1. Pola latihan aktivitas

Masalah ny. K mengenai gangguan pernafasan dimana frekuensinya 20x/menit dan tekanan darahnya yang tinggi 140/100 mmHg2. Pola peran dan hubungan

Tempat tinggal ny. K dikolong jembatan

D. PembahasanDari analisa berdasarkan teori kebutuhan Maslow, seluruh permasalahan Ny.K dapat di masukkan kedalam hierarki kebutuhan Maslow. Sehingga, Teori Maslow tersebut dapat dijadikan acuan prioritas asuhan keperawatan untuk Ny. K.Dari analisa berdasarkan 14 kebutuhan dasar manusia yang disampaikan Henderson, hanya dua masalah Ny. K yang dapat digolongkan kedalamnya. Sehingga, teori tersebut kurang efektif jika dibandingkan dengan Teori kebutuhan Maslow untuk dijadikan acuan prioritas asuhan keperawatan untuk Ny. K.

Dari analisa berdasarkan teori Gordon, tidak semua masalah Ny. K dapat dimasukkan kedalam 11 pola fungsional Gordon. Sehingga, teori Maslow tetap lebih efektif sebagai acuan prioritas asuhan keperawatan untuk Ny. K.

Dari ketiga analisa diatas, maka Teori Maslow adalah teori yang paling tepat untuk menentukan prioritas pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap Ny.K.BAB IVPENUTUPA. KesimpulanPada dasarnya kebutuhan dasar manusia harus terpenuhi. Jika terdapat suatu ketidakmampuan untuk memenuhinya maka akan terjadi suatu keadaan yang tidak seimbang (sakit) dan untuk mengembalikan keseimbangan tersebut maka diperlukan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memperhatikan tingkat prioritas. Seperti halnya pada kasus yang dialami Ny. K teori yang paling tepat untuk menentukan priortas pemenuhan kebutuhan dasar adalah teori kebutuhan Maslow yang didalamnya mencakup hierarki kebutuhan dasar manusia.B. Saran

Seharusnya, didalam pemenuhan kebutuhan dasar harus berdasarkan prioritas yang paling utama untuk memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan menyeluruh.DAFTAR PUSTAKAAsmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.www.google.comhttp://books.google.co.idhttp://winugroho-emt-n.blogspot.com/2008/08/model-konsep-tipologi-pola-kesehatan.html

_____

_____

TIDAK PUNYA KELUARGA

TUNA WISMA, TINGGAL DI KOLONG JEMBATAN

NAFAS, TEKANAN DARAH, SUHU TUBUH

14