Upload
mitha-risha
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
deskripsi
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Wawasan Nusantara Bangsa Indonesia
Wawasan Nasional Bangsa Indonesia dinamakan WAWASAN NUSANTARA, istilah
Nusantara dari Bahasa Sansekerta Nessos (nusa) artinya yang diapit / yang di tengah. Nusantara
diartikan pulau yang diapit oleh air atau pulau yang di tengah- tengah air. Secara luas diartikan
wilayah perairan dan gugusan pulau Indonesia di antarai 2 Benua, yaitu Benua Australia dan
Benua Asia, dan 2 samudra ialah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dari bangsa
Indonesia dan geopolitik Indonesia. Paham kekuasaan bangsa Indonesia yang berfalsafah dan
berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai berupa “ Bangsa Indonesia
vinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Maka ajaran wawasan nasional bangsa
Indonesia menyatakan bahwa ideologi dipergunakan sebaai landasan idiil dalam menentukan
politik nasionalnya.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian Wawasan Nusantara?
2. Mendeskipsikan beberapa teori-teori Geopolitik?
3. Menjelaskan Pembangunan Nasional, Wawasan Nusantara yang mencakup Kepulauan
Nusantara?
4. Menjelaskan tentang Wawasan Nusantara menjadi Wawasan Naional Bangsa Indonesia?
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian-pemgertian wawasan nusantara:
1. Secara Etimologis
a) Wawasan nusantara mengandung arti pandangan, tinjaun, penlihatan atau tanggapan dunia
indrawi.
b) Nasional menunjukkan kata sifat yang berbentuk kata nation yang berarti bangsa yang telah
mengidentikkan diri dalam kehidupan bernegara.
c) Nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan atau pulau-pulau
Indonesia yang terletak diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dan di antara Benua Asia
dan Benua Australia.
2. Secara Terminologis
a) Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang perwujudannya atau manifestasinya
ditentukan oleh dialog dinamis dari bangsa tersebut dari bangsa tersebut dengan lingkungannya.
b) Wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalisnya yang dilandasi pancasila dan UUD 1945, yang
merupakan aspirasai bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai
tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasionalnya.
3. Secara Epistemologis
Wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami, menghayati, cara bersikap, bertindak,
berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses
psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTA GATRA.
B. Teori – teori Geopolitik
Geopoiltik dari kata Geo artinya bumi, istilah politik berarti kekuataan yang didasarkan
pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan dasar nasional guna mewujudkan tujuan
nasional.
1. Beberapa teori geopolitik lainnya :
a) Wawasan benua oleh Halford Markinder : menyatakan bahwa barang siapa dapat meguasai
daerah jantung (Eurasia : Eropa dan asia ) akan menguasai pulau dunia (eropa, asia, afrika).
Barng siapa dapat menguasai pulau dunia, akhirnya dapat menguasai dunia.
b) Wawasan Bahari oleh Walter Raleigh :menyatakan bahwa barang siapa menguasai lautan ,akan
menguasai Perdagangan .Siapa saja menguasai perdagangan , berarti kekayaan Dunia ,sehingga
mereka akhirnya dapat menguasai dunia.
c) Wawasan Dhirgantara oleh W.Mitchel, A.Saversky,Giulio Douhet dan John Frederick Charles
Fuller : menyatakan bahwa kekuatan di Udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang
dapat diandalkan dan dapat melumpuhkan kekuataan lawan dengan penghancuran di kandang
lawan itu sendiri , agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
d) Teori Daerah Batas (Rimland) oleh N.J Spykman : teori kombinasi ini menghubungkan darat ,
laut, udara yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluas dan kondisi suatu negara.
2. Geopolitik Bangsa Indonesia
Geopolitik artinya penentuan kebijaksanaan pemerintah berdasarkan konstelasi
(seluk-beluk) geografis yang ditempati oleh suatu bangsa.
Beberapa Fungsi Geopolitik ke Dalam dan ke Luar Negeri :
a) Fungsi Hankam ialah melindungi seluruh tumpah darah indonesia (ke dalam) dan ikutserta
mewujudkan perdamaian dunia (ke luar).
b) Fungsi Ekonomi ialah meningkatkan kesejahteraan masyarakat (ke dalam) dan meningkatkan
devisa negara (ke luar).
c) Fungsi Politik ialah menyadarkan warga negara akan hak dan kewajibannya (ke dalam) dn
kepentingan diplomatik serta ketertiban masyarakat dunia (ke luar).
d) Fungsi Sosial Budaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (ke dalam) dan pengaturan
pengiriman Missi olahraga dan kesenian keluar negeri secara bergiliran , dalam rangka
memperkenalkan indonesia di luar negeri .
C. Pembangunan Nasional
Menurut GBHN bahwa wawasan dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional adalah
Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah wawasan yang memandang masyarakat,
bangsa, negera, dan wilayah Nusantara darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan yang utuh
dan tidak bisa dipisahkan. Wawasan ini memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam
oersatuan. Wawasan ini yang menjelaskan makna Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam Pembangunan Nasional, Wawasan Nusantara mencakup Kepulauan Nusantara
sebagai berikut:
1. Kesatuan Politik
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik mengandung makna bahwa
kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan suatu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa. Dengan satu kesatuan politik diartikan pula bahwa Pancasila adalah satu-
satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing dan
mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Dalam bidang hukum dinyatakan bahwa seluruh
kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum
nasional yang mengabdi paa kepentingan nasional.
2. Kesatuan Sosial Budaya
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan sosial budaya mengadung arti
bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan
budaya seluruhnya yang hasil-hasilnya harus dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia
3. Kesatuan Ekonomi
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi mengandung arti bahwa
kekayaan wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama
bangsa dan keperluan hidup masyarakat harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
Selain itu, kesatuan ekonomi berarti pula bahwa tingkat perkembangan ekonomi harus serasi
dan seimbang di seluruh daerah dan dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
4. Kesatuan Pertahanakan dan Keamanan
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan pertahanan dan keamanan
mengandung arti ancaman terhadap satu pulau atau satu derah paada hakikatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara, serta menegaskan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
D. Wawasan Nusantara menjadi Wawasan Naional Bangsa Indonesia
a. Landasan
Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasinal bangsa Indonesia
menyelenggarakan kehidupan nasional , baik politik ,ekonomi , sosial budaya maupun hankam,
selalu mengatakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Pancasila adalah
falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasan ideal dan dasar negara sesuai dengan apa
yang tercantum dalam pmbukaan UUD 45. Undang-Undang Dasar 1945 menjadi landasan
konstitutisional dari wawasan nusantara yang merupakan cara pandang bangsa indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat ,berbangsa ,dan bernegara.
b. Arah Pandang
Bertolak dari budaya , sejarah , konstelasi geografis dan perkembangan lingkungan
strategis ,maka arah pandang bangsa Indonesia ialah :
1) Arah pandang ke dalam bahwa bangsa harus berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin
faktor penyebab timbulnya disentigrasi bangsa dan berupaya tetap terpeliharanya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan.
2) Arah pandang ke luar bahwa bangsa indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional
ikutserta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian abadi ,dan
keadilan sosial serta mengembangkan hubungan kerjasama dan saling menghormati.
c. Hakekat wawasan nusantara
Hakekat wasantara : keutuhan nusantara atau nasional dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Berati setiap warga
negara aparatur negara dan para penyenggaraan negara harus berfikir, bersetiap dan bertindak
secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia.
d. Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara terdiri dari kepentingan yang sama tujuan-tujuan yang sama,
keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama dan kesetiaan pada ikrar (kesepakatan bersama) demi
terpeliharanya integritas bangsa dalam kebhinnekaan. Asas wawasan nusantara merupakan
kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan agar terwujud, demi
tetap taat dan setianya untuk membentuk bangsa Indonesia kepada kesepakatan bersama.
e. Kedudukan wawasan nusantara
Wawasan nusantara menjadi visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional, maka
dalam paradigma nasional wawasan nusantara dilihat dari strafikasinya sebagai landasan
visional. Pancasila landasan idiil, UUD 1945 landasan konstitusional, ketahanan nasional dan
landasan konsepsional, GBHN landasan operasional dan wawasan nusantara visional.
f. Fungsi Wawasan Nasional
Adalah sebagai pedoman, motivasi, dorongan dan rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan baik bagi para penyelenggara negara ditingkat
pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat/ masyarakat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
g. Tujuan Wawasan Nusantara
Mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala bidang kehidupan rakyat Indonesia, yang
lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan-kepentingan kelompok atau
golongan, suku atau daerah.
1) Ke dalam ialah mewujudkan satu kesatuan aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah
maupun aspek sosial.
2) Ke luar ialah untuk ikutserta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban dan perdamaian bagi seluruh
umat manusia di dunia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Wawasan Nusantara adalah wawasan yang memandang masyarakat, bangsa, negera, dan
wilayah Nusantara darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa
dipisahkan.
2. Geopoiltik dari kata Geo artinya bumi, istilah politik berarti kekuataan yang didasarkan
pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan dasar nasional guna mewujudkan tujuan
nasional.
3. Wawasan Nusantara menjadi Wawasan Nasional Bangsa Indonesia karena adanya landasan,
arah pandang, hakekat, asas, kedudukan, fungsi, dan tujuan.
4. Dalam Pembangunan Nasional, Wawasan Nusantara mencakup Kepulauan Nusantara sebagai
berikut: Kesatuan Politik, Sosial Budaya, Ekonomi, dan Pertahanan dan Keamanan
B. Saran
Diharapakan agar bangsa Indonesia tetap menjaga falsafah dan UUD 1945, sehingga
bangsa Indonesia tidak kehilangan negara kesatuannya ataupun wilyahnya. Oleh karena itu
Wawasan Nusantara harus menjadi Wawasan Nasional Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Dosen Kewarganegaraan Sulawesi.2002. Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi. Makassar: Ikatan Dosen Kewarganegaraan Daerah Sulawesi.
Rifdan, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar: TIM Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Makassar.
Wuryan, Sri. 1991. Penddikan Pancasila 1. Jakarta: Proyek Penataran Guru SD Setara D-II.
tassyanjani
Kamis, 31 Mei 2012
Tantangan implementasi Wawasan Nusantara
Tantangan implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: “Brittain rules the waves”. Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:Satu kesatuan wilayah
Satu kesatuan bangsaSatu kesatuan budayaSatu kesatuan ekonomiSatu kesatuan hankam.
1. Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
2. Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
4. Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
Beberapa tantangan Implementasi Wawasan Nusantara :
1. Pemberdayaan MasyarakatJohn Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
2. Dunia Tanpa Batasa. Perkembangan IPTEKMempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global.b. Kenichi Omahe dalam bukunya “Borderless Word” dan “The End of Nation State” menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Era Baru Kapitalismea. Sloan dan ZurekerDalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.b. Lester ThurowDalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis.Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.
4. Kesadaran Warga Negaraa. Pandangan Indonesia tentang Hak dan KewajibanManusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.b. Kesadaran bela negaraDalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik
. Pemberdayaan Masyarakat John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
2. Dunia Tanpa Batasa. Perkembangan IPTEKMempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global.b. Kenichi Omahe dalam bukunya “Borderless Word” dan “The End of Nation State” menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang
berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme
a. Sloan dan ZurekerDalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.b. Lester ThurowDalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis.Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.
4. Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan KewajibanManusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.b. Kesadaran bela negaraDalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.
O. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global Sebagai berikut :1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb. Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju dengan negara berkembang.
4. Building Win Win World (HENDERSON) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.5. The Second Curve (IAN MORISON) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat baru.Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil, dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
P. Keberhasilan Implementasi Wawasan NusantaraDiperlukan kesadaran WNI untuk :1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
Agar kedua hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.
BAB 3KETAHANAN NASIONAL
A. Latar Belakang
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin di wujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata.Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenarnya yang mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya ke arah itu akan muncul energi baik yang positif maupun yang negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik ,terarah, konsisten,efektif ,dan efisien.Energi positif bisa uncul dari dua situasi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulan untuk membangkitkan kesadaran pada bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang holistik dan komprehensi. Di sisi lain, energi negatif juga akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya penghambat dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatf biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk tersistem dan terstruktur dengan rapi dalam sistem operasional yang memakan waktu lama.Energi positif tersebut di atas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan upaya
penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Sementara itu, energi negatif cenderung untuk menghambat bahkan menghancurkan suatau bangsa. Kemampuan , kekuatan ketangguhan, dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan menghancurkan setiap tantangan ,ancaman ,rintangan dan gangguan itulah yang disebut dengan Ketahanan Nasional.Ketahanan nasional mutlak senantiasa untuk dibina dan di bangun serta di tumbuhkembangkan secara terus-menerus dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa.Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka makin kuat pula posisi bangsa itu dalam pergaulan dunia.Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional karena dalam perjalanan sejarahnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut dalam menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitikdan geostrategi yang kemudian dikaitkan dengan potensi-potensi yang dimilikinya maka bangsa Indonesia berada pada posisi yang rawan dengan instabilitas nasional yang diakibatkan dari berbagai kepentingan seperti persaingan dan atau perebutan pengaruh baik dari dalam negeri maupun lur negeri. Hal itu sudah dipastikan akan memberikan dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain, hukum sebagai pranata sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertibanbagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat.
B. Pokok-Pokok Pikiran Upaya pencapaian ketahanan nasional sebagai pijakan tujuan nasional yang di sepakati bersama didasarkan pada pokok-pokok pkiran berikut:1.Manusia Berbudaya.Manusia adalah mahluk Tuhan yang pertama –tama berusaha menjaga, mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya.oleh karena itu,manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnyadari yang paling pokok sampai paling mutakhir baik yang bersifat materi maupun kejiwaan.Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang. Untuk keperluan itu maka manusia hidup berkelompok (homo socius) dan menhuni suatu wilayah tertentu yang dibinanya dengan kemampuan dan kekuasaanya (zoon politicon). Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa selalu mengadakan hubungan-hubungan sebagai berikut :a. Manusia dengan Tuhan dinamakan Agama/ Kepercayaan.b. Manusia dengan cita-cita dinamakan Ideologi.c. Manusia dengan kekuatan/ kekuasaan dinamakan Politik.d. Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan Ekonomi.e. Manusia dengan penguasaan/ pemanfaatan alam dinamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.f. Manusia dengan manusia dinamakan sosial.g. Manusia dengan rasa keindahan dinamakan Seni/ Budaya.h. Manusia dengan rasa aman dinamakan Pertahanan dan Keamanan.Dari uraian tersebut di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa manusia bermasyarakat untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan, keselamatan dan keamanan. Ketiga hal itu adalah hakekat dari ketahanan nasional yang mencakup dan meliputi kehidupan nasional yaitu aspek
alamiah dan aspek sosial/ kemasyarakatan sebagai berikutAspek alamiah meliputi:• Posisi dan lokasi geografi negara,• Keadaan dan kekayaan alam,• Keadaan dan kemampuan penduduk.Aspek sosial meliputi:• Ideologi,• Politik,• Sosial,• Budaya,• Pertahanan dan Keamanan.Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigata, sedangkan aspek social/ kemasyarakatan bersifat dinamis disebut juga dengan istilah Pancagatra. Kedua aspek itu biasanya disebut Astagatra. Aspek-aspek di atas mempunyai hubungan timbale balik antargatra yang sangat erat yang disebut dengan istilah keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependensi)2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa, dan Ideologi NegaraTujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal, demikian pula dengan negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu dan kondisi yang siap untuk menghadapinya.Untuk Indonesia, falsafah dan ideology menjadi pokok pikiran ketahanan nasional diperoleh dari pembukaan UUD 1945 yang sebagai berikut:a. Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.b. Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.” Maknanya: “adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita)”.c. Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.d. Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. Pengertian Ketahanan Nasional IndonesiaKetahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku dalam upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Kepastian itu menjadi keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak implementasi/ penerapan di dalam hidup dan
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus secara sinergi. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Prosex berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada di sekitar Indonesia.Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UU 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkembangkannila-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam aspek hidup dan kehidupan nasional.
Sumber : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANBUKU TEKS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA UNIVERSITAS GUNADARMA.