4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem musculoskeletal merupakan salah satu sistem tubuh yang sangat berperan terhadap fungsi pergerakan dan mobilitas seseorang. Keluhan pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian- bagian rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima mulai beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon. Keluhan hinga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem muskuloskeletal (Grandjean, 1993; Lamasters, 1996). Sikap kerja yang baik adalah suatu kondisi dimana bagian-bagian tubuh secara nyaman melakukan kegiatan seperti sendi-sendi bekerja secara alami dimana tidak terjadi penyimpangan yang berlebihan (OSHA, 2008). Namun karena beberapa faktor seperti desain ruangan dan tuntutan pekerjaan, menyebabkan pekerja bekerja dengan sikap kerja yang tidak alamiah (Work Safe, 2010). Menurut OSHA (2008) dan Susihono dan Rubianti (2013) sikap kerja yang tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan bagian-bagian tubuh tidak berada atau bergerak menjauhi posisi alamiah mereka, seperti tangan 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokumen

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem musculoskeletal merupakan salah satu sistem tubuh yang

sangat berperan terhadap fungsi pergerakan dan mobilitas seseorang.

Keluhan pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan

sampai sangat sakit. Apabila otot menerima mulai beban statis secara

berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan

berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon. Keluhan hinga

kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan

musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem

muskuloskeletal (Grandjean, 1993; Lamasters, 1996).

Sikap kerja yang baik adalah suatu kondisi dimana bagian-bagian

tubuh secara nyaman melakukan kegiatan seperti sendi-sendi bekerja

secara alami dimana tidak terjadi penyimpangan yang berlebihan (OSHA,

2008). Namun karena beberapa faktor seperti desain ruangan dan tuntutan

pekerjaan, menyebabkan pekerja bekerja dengan sikap kerja yang tidak

alamiah (Work Safe, 2010). Menurut OSHA (2008) dan Susihono dan

Rubianti (2013) sikap kerja yang tidak alamiah adalah sikap kerja yang

menyebabkan bagian-bagian tubuh tidak berada atau bergerak menjauhi

posisi alamiah mereka, seperti tangan yang terangkat, punggung terlalu

membungkuk, kepala terangkat dan sebagainya. Semakin jauh posisi

bagian tubuh dari posisi alamiahnya, semakin tinggi pula risiko terjadinya

muskuloskeletal (Susihono dan Rubianti, 2013).

Penelitan-penelitian tentang keluhan muskuloskeletal banyak

menunjukan bahwa sikap kerja yang tidak alamiah merupakan salah satu

faktor risiko dari keluhan muskuloskeletal. Penelitian pada tukang sapu

yang setiap hari bekerja menunjukkan bahwa sikap kerja yang statis

berpengaruh terhadap keluhan muskuloskeletal. Pada umumnya tukang

sapu tidak memperhatikan keluhan-keluhan pada sistem muskuloskeletal,

menganggap rasa nyeri pada otot adalah hal yang ringan dan sudah biasa.

Oleh karena itu, penulis melakukan penentuan dan pengukuran

untuk memperbaiki postur dan metode kerja tukang sapu dengan

1

Page 2: BAB I

2

pengambilan gambar postur kerja, kemudian dilakukan pengukuran dan

perhitungan sudut operator berdasarkan metode OWAS (Ovako Working

Analysis System), RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan REBA

(Rapid Entire Body Assessment) karena metode tersebut dapat digunakan

untuk menilai faktor gangguan tubuh pada pekerja.

B. Tujuan

Dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu :

1. Mengaplikasikan metode pengukuran OWAS (Ovako Working

Analysis System) dalam penilaian ergonomi.

2. Mengaplikasikan metode pengukuran RULA (Rapid Upper Limb

Assessment) dalam penilaian ergonomi.

3. Mengaplikasikan metode pengukuran REBA (Rapid Entire Body

Assessment) dalam penilaian ergonomi.

C. Manfaat

1. Bagi Praktikan

a. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang metode

pengkuran OWAS, RULA, dan REBA.

b. Memberikan pengalaman pada mahasiswa bagaimana

langkah – langkah metode pengkuran OWAS, RULA, dan REBA.

c. Memberikan pengetahuan pada mahasiswa mengenai fungsi

metode pengkuran OWAS, RULA, dan REBA dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Bagi Masyarakat

a. Memperoleh pengetahuan bagaimana posisi tubuh yang baik pada

saat bekerja untuk mengurangi risiko cedera sistem

muskuloskeletal terutama pada pekerja tukang sapu.

3. Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

a. Meningkatkan kemampuan dan kualitas mahasiswa dalam

penerapan Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

b. Menambah referensi kepustakaan untuk perkembangan ilmu

pengetahuan dalam bidang Hiperkes dan Keselamatan Kerja.