3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat esensial bagi kehidupan, antara lain untuk kegiatan rumah tangga dan air minum. Air dapat diperoleh dari dua sumber alam utama, yaitu air yang ada di permukaan seperti danau air tawar, sungai, dll dan air bawah tanah seperti air sumur (McMurry and Fay, 2004). Pada umumnya air yang digunakan berasal dari air tanah atau air sungai yang kualitasnya belum memenuhi persyaratan sebagai air yang layak untuk kebutuhan makhluk hidup. Terkait dengan kesehatan masyarakat, kualitas air harus diuji dengan menggunakan berbagai metode, tergantung peruntukannya. Salah satu metode yang digunakan untuk uji kualitas air minum adalah Plate Count. Coliform merupakan salah satu indikator pencemaran air. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas ialah bakteri Escherichia coli, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah (Entjang, 2003). Desa Sekotong merupakan desa pertambangan emas dengan tingkat sanitasi yang rendah. Penduduk desa memiliki kecenderungan untuk melakukan defekasi terbuka. Selain itu juga

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

seminar

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air sangat esensial bagi kehidupan, antara lain untuk kegiatan rumah tangga dan air

minum. Air dapat diperoleh dari dua sumber alam utama, yaitu air yang ada di permukaan seperti

danau air tawar, sungai, dll dan air bawah tanah seperti air sumur (McMurry and Fay, 2004).

Pada umumnya air yang digunakan berasal dari air tanah atau air sungai yang kualitasnya belum

memenuhi persyaratan sebagai air yang layak untuk kebutuhan makhluk hidup. Terkait dengan

kesehatan masyarakat, kualitas air harus diuji dengan menggunakan berbagai metode, tergantung

peruntukannya. Salah satu metode yang digunakan untuk uji kualitas air minum adalah Plate

Count.

Coliform merupakan salah satu indikator pencemaran air. Semakin tinggi tingkat

kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain

yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang

kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas

ialah bakteri Escherichia coli, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan

muntah-muntah (Entjang, 2003).

Desa Sekotong merupakan desa pertambangan emas dengan tingkat sanitasi yang rendah.

Penduduk desa memiliki kecenderungan untuk melakukan defekasi terbuka. Selain itu juga

penduduk desa masih membiarkan hewan ternak membuang kotoran sembarangan. Hal ini

diduga dapat meningkatkan jumlah bakteri coliform yang merupakan bakteri kontaminasi air.

Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran

bakteri coliform di desa pertambangan emas Sekotong.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana pencemaran coliform pada sumber air minum Desa Sekotong?

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jumlah coliform pada sumber air minum Desa

Sekotong?

Page 2: BAB I

3. Apakah air dari sumber air minum Desa Sekotong tergolong layak konsumsi?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencemaran coliform pada sumber air

minum di desa pertambangan emas Sekotong serta faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah

coliform tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat kelayakan air dari sumber air minum

Desa Sekotong.

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat

pencemaran bakteri coliform di desa pertambangan emas Sekotong.