BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab I Modul Flash and Fire

Citation preview

I-2BAB I pendahuluan

IV-9

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bahan bakar minyak merupakan kebutuhan dasar dalam industri di seluruh dunia, kebutuhan bahan bakar minyak baik dalam bidang industri maupun transportasi semakin hari semakin meningkat karena mesin-mesin membutuhkan bahan bakar minyak. Pengujian pada titik nyala sangat diperlukan untuk memastikan tingkat kontaminasi bahan bakar minyak dan gas - gas yang mudah terbakar, seperti pada pelumas trafo yang sangat rentan terhadap polutan gas berpotensi ledakan dari hasil oksidasi pelumas dan kertas pembungkus lilitan. Membeli bahan bakar adalah membayar nilai energi yang terkandung di dalamnya, bukan berdasarkan satuan volume dan beratnya. Selain nilai kalori bahan bakar, titik nyala pada temperatur tertentu memastikan mesin bekerja sesuai design mesin tersebut (Kennedy 1990).Titik nyala (Flash Point) adalah suhu dimana uap yang berada di atas minyak dapat menyala sementara atau akan meledak seketika apabila terkena api. Titik api (Fire Point) adalah suhu dimana uap yang ada di atas minyak akan cepat terbakar seluruhnya secara terus menerus. Titik nyala dan titik api menunjukkan indikasi jarak titik didih (boiling range), dimana di bawah suhu tersebut minyak akan aman untuk dibawa tanpa adanya bahaya terhadap api. Titik nyala dari minyak pelumas digunakan untuk prosedur penyimpanan agar aman dari bahaya kebakaran. Semakin tinggi titik nyala suatu pelumas berarti semakin aman dalam penggunaan dan penyimpanan (Kennedy 1990).Alat yang dipakai untuk pemerikasaan titik nyala & titik api adalah Open Cup & Pensky-Marten untuk minyak-minyak berat dan Tag Tester untuk minyak-minyak ringan. Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka (Open Cup/OC) atau wadah tertutup (Closed Cup/CC). Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadah tertutup. Minyak berat yang akan diperiksa dipanaskan pada kecepatan 10oF per menit, untuk minyak ringan pada 1,8oF per menit. Metode standar untuk pengukuran titik nyala adalah ASTM D-92 (Kennedy 1990).I.2. Rumusan Masalah

Bagaimana menentukan titik nyala (flash point) dan titik api (fire point) bahan bakar ? I.3. Tujuan

Untuk menentukan titik nyala (flash point) dan titik api (fire point) bahan bakar dengan menggunakan standar ASTM D 92-02b secara manual. I-1