14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai secara global pada remaja dan dewasa muda adalah jerawat atau dalam bahasa medisnya disebut acne (Yuindartanto, 2009). Akne vulgaris adalah suatu kelainan dan folikel sebaceous khusus yang berkaitan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea yang tersering dijumpai pada wajah, dada, dan punggung (Harahap, 2000). Meskipun akne vulgaris tidak menimbulkan dampak yang fatal bagi tubuh, tetapi akne dapat membuat seseorang tidak percaya diri karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan pada wajah penderita (Efendi, 2003). Alme -v-ulgaris adalah penyakit kulit umum dan ditandai oleh peradangan, balk terbuka maupun tertutup yaitu peradangan komedo, papula, pustula, dan nodal. Di

BAB I Acne Vulcaris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB I Acne Vulcaris

Citation preview

Page 1: BAB I Acne Vulcaris

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai secara global pada remaja

dan dewasa muda adalah jerawat atau dalam bahasa medisnya disebut acne

(Yuindartanto, 2009). Akne vulgaris adalah suatu kelainan dan folikel sebaceous

khusus yang berkaitan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea yang tersering

dijumpai pada wajah, dada, dan punggung (Harahap, 2000). Meskipun akne

vulgaris tidak menimbulkan dampak yang fatal bagi tubuh, tetapi akne dapat

membuat seseorang tidak percaya diri karena berhubungan dengan menurunnya

kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan pada wajah penderita (Efendi,

2003).

Alme -v-ulgaris adalah penyakit kulit umum dan ditandai oleh peradangan,

balk terbuka maupun tertutup yaitu peradangan komedo, papula, pustula, dan

nodal. Di Ametika Serikat rata-rata akne sering tedadi sekitar 60 hingga 70 persen

selama hidup mereka. Dua puluh persen akan memiliki jerawat yang parch,, yang

dapat berakibat path fisik dan mental kamni jaringan parut permanen (Strauss dan

Thiboutot, 2003). Di Indonesia, akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang

umum terjadi sekitar 85 hingga 100 persen selama hidup seseorang Akne vulgaris

serin. g dijumpai pada wanita yang berusia 14 tahun hingga 17 tahun dan pada

Aria berusia 16 hingga 19 tahun (Yuindartanto, 2009).

Page 2: BAB I Acne Vulcaris

Diduga pertumbuhan akne vulgaris disebabkan oleh berbagai faktor seperti

genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic), faktor makanan, keaktifan dari

kelenjar sebasea, faktor psikis, musim, faktor stres, infeksi bakteri

(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia yang lain (Harahap,

2000). Menurut kesehatan jiwa, psikologis dan kualitas hidup seseorang sating

berhubungan tenttama pada icutaja. Ini karena, adanya akne dapat membuat hidup

menjadi tidak menyenangkan pada remaja yang merupakan kelompok umur yang

paling tidak siap menghadapi dampak psikologis akne (Syamsuihadi dan Aliyah,

2002). Bagian wajahlah yang paling seeing terkena, dan bagi remaja wajah

bernilai penting, yang berkaitan dengan pengembangan citra dirinya. Seorang

2

anak mmia biasa menghabiskan waktu merenungi nasibnya dengan berlama-lama

di depan cermin, tidak peduli apakah yang tampak di sana hanya beberapa bintik

atau ratusan (Graham dkk, 2005).

Masa remaja adalah masa yang sedang mengalami peralihan dari masa anak-anak

ke masa dewasa. Masa remaja ditandai oleh perubahan yang besar diantaranya

kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis, pencarian

identitas dan membentuk hubungan baru termasuk mengekpresikan perasaan

seksual (Litt, 1999). Terlebih lagi, ada 4 faktor yang dapat membuat few* menjadi

sties, yaitu pengunaan obat-obatan terlarang, kenakalan rernaja, pengaruh negatif

dan masalah akademis seperti menghadapi beban belajar yang tinggi (Widle &

Mason, 2004).

Page 3: BAB I Acne Vulcaris

Dengan kondisi stres, akan terjadi pengeluaran hormon adrenalin yang terdapat di

dalam tubuh yang merangsang keluarnya zat-zat lain yang pada akhirnya

mempengaruhi aliran darah, peningkatan sekresi asam dilambung dan gangguan

pada aliran saraf sehingga muncul gejala-gejala pada fisik seperti akne vulgaris

(Sunaryo, 2004).

Penelitian yang dilakukan Perumal di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara, dengan judul hubungan stres dengan terjadinya akne vulgaris dikalangan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Bahwa

hasil penelitiannya terdapat hubungan antara stres dan akne vulgaris 0,032).

Kejadian akne vulgaris pada mahasiswa perempuan lebih tinggi 59,2% dari pada

mahasiswa laki-laki 40,8% (Perumal, 2010).

Nami dalam penelitiannya yang betjudul hubungan tingkat stres dan kebersihan

diri dengan kejadian akne vulgaris pada remaja, jugs menemukan bahwa terdapat

hubungan antara stres dan akne vulgaris. Penelitian tersebut mengunakan uji chi

square, dan hasil yang didapat adalah kejadian akne vulgaris pada tingkat stres

tinggi lebih tinggi clan pada tingkat stres sedang, 64,7% mengalami tingkat stres

tinggi dan 27,94% mengalami tingkat stres sedang (Nami, 2009)

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji atau

meneliti tentang gambaran stres pada penderita akne vulgaris dikalangan pelajar

SMA Negeri 8 Banda Aceh. Utara. SMA Negeri 8 dipilih sebagai lokasi

3

penelitian karena dari hash studi awal peneliti menemukan banyak pelajar di

sekolah tersebut yang mengalami akne vulgaris.

Page 4: BAB I Acne Vulcaris

1.2 Rumusan Masalab

Bagaimana gambaran sires dan terjadinya akne vulgaris di kalangan siswa SMA

Negeri 8 Banda Aceh?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran sties dan terjadinya akne vulgaris di kalangan siswa

SMA Negeri 8 Banda Aceh.

1.3.2 Tujuan 1Chusus

Untuk mengetahui berapa persentase akne vulgaris di kalangan siswa siswi SMA.

Negeri Banda Aceh.

Untuk mengetahui tingkat sires dengan terjadinya akne vulgaris di kalangan siswa

SMA Negeri 8 Banda Aceh.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat Teoritis

Sebagai gambaran sejauh mana hubungan sires dengan terjadinya akne vulgaris di

kalangan siswa SMA Negeri 8 Banda Aceh.

Manfaat Praktis

Bagi SMA yang terkait: menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk

mengurangi dampak clad terjadinya stres dan mendapatkan pengetahuan tentang

cara mengurangi terjadinya akne vulgaris.

Bagi peneliti lain: menjadi langkah awal untuk penelitian selanjutnya, terutama

dalam penelitian yang berhubungan dengan stres dan akne vulgaris.

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: BAB I Acne Vulcaris

Adhi, D., Aisyah S. 1999. Akne vulgaris. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit Dan

Kelarnin, Edisi 3, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Cunliffe, W.J., Gollnick. 2001. Acne Diagnosis and Management. Martin Ounitz

Ltd, London,

Davison, G.C., Neale J.M., Kring, A.M. 2006. Psikologi Abnormal. edisi ke-9.

PTra Raja G- find° Persada, Jakarta,

Efendi, Z., 2001 Peran Kulit dalam Mengatasi Terjadinya Akne Vulgaris.

http:PLibrary,usttac,ididownloadifkihistologi-zukesti3,pdf [diakses pada 21

Oktober 2011],

Fulton, J. 2009. Acne Vulgaris. http://emedicinemedscape.comlarticle/1069804

[diakses 3 Januari 20121 _

Graham, B., Brown, Bums, T. 2005. Acne Vulgaris_ Dalain: Graham B., Brown.

ed, Lecture Notes Dermatologi. Eriangga, Jakarta, -

Graham, R. dan Burns, T. 2005. Lecture Notes on Dermatology: Akne, Erupsi,

Akneiforinis, dim Rossasea, Penerbit Erlangga, Jakarta,

Haraha4), M. 2000. Aspek Psikis dan Akne Vulgaris. Dalam: Ilarahap M. ed. tltnu

Penyakit Kutit Psikologis, Hipokrates, Jakarta_

Harper, J.C. 2008. Acne Vulgaris. Department of Dermatology, University of

Alabama at Birmingham, http://emedicine,medscape,comi article/ 1069804 -

overview [diakses pada. 24 De.sember 2011],

Hasibuan, S.A. 2010. Sindrom De:presif Pada Pasien Akne Vulgaris.

http:/frepository.usu.acid/handlefl 23456789/27008 [diakses pada 2 Januari 20121

Hurlock Ell. 2008. Psikologi Perkembangan Anak. Erlangga, Jakarta.

Page 6: BAB I Acne Vulcaris

Isaacs, A. 2004. Sres, Ansietas, dan Gangguan Terkait Ansietas_ Dalam: Isaacs

A. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. edisi ke-3. EGC. Jakarta.

Jappe, U. 2003. Pathological Mechanisme of Acne with Special Emphasis on

Propinobbacteriwm Acnes and Related Therapy. Acta Perm Venerol 83_

241-248_

Litt, I.E. 1999. Masalah-masalah Kesehatan Khusus selama Masa Rem*. Dawn:

Behrman R,E,, Kliegman R,M,, Arvin A,M, limn Kesehatan Anak Nelson. Vol.

1 . edisi ke-15. EGC. Jakarta.

33

34

Loviband, Loviband, R.E. 1995. Manual For The Depression Anxiety Sires

Scales, Edisi 2, Psychology Foundation, Sydney.

Maramis, W.F. 2009_ Catatan _Hutu Kedokteran Jiw. edisi 2. Airlangga

University Press, Surabaya

Mascaro, J.M. 2000. Pathogenesis of Acne. Dalam: Griffiths, C.E.M., Ortonne J.

P. ed. Journal of Dermatological Treadment. Dermatology at Hospital Clinic,

Barcelona

Monks FL 2001_ Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya,

Gajah Mada University Press, Yogyakarta_

Mussen PH. 2007_ Perkembangan dan Kepribadian Anak. PT. Arcan, Jakarta.

Mutlunairmah„ N. 2008. Hubungan Antara Stres Dengan Agresi Pala Ibu Rumah

Tangga Yang Tidak Bekerja. Jurnal Universitas Gunadharma.

Nami, U. 2009. Bubungan Tingkat Stress dan Kebersihan Diri dengan Acne

Page 7: BAB I Acne Vulcaris

Vulgar's. http:lladin.lib gfiphp?id = gdihub-gdl-s1-2009-

utaminami-11126 & 9 = hubungan+stres+dengan+akne+vulgaris [diakses pada 3

Januari 2012].

Nevid, LS., Radius, SA., Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal, edisi kelima Jilid

ke-l. Erlangga. Jakarta,

Papilla DE. 2008. Human Development (Psikologi Peerkembangan). Edisi ke-9.

Kencana, Jakarta.

Perumal, N. 2010. Hubungan Sires.Dengan Terjadinya Akne Vulgar's Di

Kalangan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan

2007-2009. http://repository.usiLacid/handle/123456789/21494 [diakses pada 2

Januari 2012].

Pinel, J.P.J. 2009. Sires dan Kesehatan. Dalam: Biopsikologi. edisi ke-7. Pustaka

pelajar. Yogyakarta.

Pusat Bahasa. 2008. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbiiindex.php [diakses pada 2 Januari 20121

Rasmun_ 2004_ Pengertian Stres, Suniber Stres, clan Sifat Stres. Dalam: Stres,

Koping dan Adaptasi. Edisi ke 1_ Jakarta.

Santrock 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Edisi ke-VI. Erlangga,

Jakarta_

35

Siregar, R.S. 2001. Akne Vulgaris, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, ed.

Carolin Wijaya & Peter Anugerah, Cetakan /II, EQC, Jakarta,

Page 8: BAB I Acne Vulcaris

Sriati, A. 2008. Tinjauan Tentang -Stres. http://resources.unpad.acid/unpad-

content/uplopdtpuplikasi_dosenfliNJAUAM2OTENTANG%20STRES. pdf

[(Urges path 31 Januari 20121

Strauss dan Thiboutot. 2003. Acne Vulgaris. Dalam: Fitzpatrick's Dermatology In

General Medicine. USA.

Strauss, J.S. 1991. Acne & Rosacea, Dermathology, ed. Milton Orkin, dick., first

edition, Alarge Medical Book Hall International Inc., Minnesota, pg:332- 339.

Sunaryo, 2004. Stes, Adaptasi, dan Pertahanan Ego. Dalam: Psikologi Untuk

Keperawatarr. EGC. Jakarta.

Suyono, B. 2002. Stres Sebagai Sala h Satu Sebab Ganguan Menstruasi. Seminal

Kelainan Menstruasi. Bag/SW Obstetri .-dan Ginekologi FK UNDIP/RSUP

Dr,Kariadi; 11 mei 2002; Semarang,

Swarth, L 2006. Stress and Nutrition, cetakan IV. Bumi Aksara. Jakarta.

Syamsulhadi, Aliyah M. 2002. Aspek Psikiatri Acne Vulgaris, Syamsulhadi., ed.

Simposium Acne Tinjauan Kilnis dan Psikologis Sena Penatalaksanaanya,

Surabaya, Jakarta_ _

.

Widyastuti, P., Yulianti, D. 2008. Manajemen Sires. EGC. Jakarta

Wolff, K, Goldsmith, L.A., Katz SI. 2008. Fitzpatrick's Dermatology In General

Medicine, The McGraw-Hilt companies Publisher, USA,

Yuittdartanto, A. 2009. Acne Vulgaris. http://ytmlizcyne.wordpress.com/ 2009/

01/ 0'7/acne [diakses pada 2 Januari 2012/

Page 9: BAB I Acne Vulcaris

Zouboulis, C.C., Piuero,- Martin, J. 2002. Update and Future of Systemic Acne

Treatment, Dawn; Zouboulis C,C, Piuero, Martin J. Acne; Symposium at the

Word Congress of Dermatology Paris, S. Karger Medical and Scientific

publishers. London.