47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam proses pendidikan terdapat suatu program yaitu berupa Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang bertujuan untuk memberikan sebuah pengalaman bagi mahasiswa sehingga mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat di dunia pendidikan secara langsung. Selain itu ilmu yang di dapat akan menjadi lebih lengkap dan bermanfaat untuk di gunakan sebagai pengabdian kepada masyarakat. Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ingin mengetahui kesehatannya. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang, artinya pemeriksaan tambahan setelah di lakukan pemeriksaan utama di lakukan oleh dokter, yaitu anamnesa (wawancara) dan pemeriksaan fisik. Memang adakalanya melalui pemeriksaan laboratorium dapat di ketahui dugaan adanya penyakit. Namun, untuk selanjutnya tetap perlu anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab, perjalanan penyakit, faktor penyulit dan lain- lain. Pemeriksaan laboratorium dapat di lakukan di Rumah Sakit maupun di Klinik Kesehatan. Pada umumnya pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi, kimia klinik, serologi, imunologi, urinalisa, feces,BTA dan pemeriksaan lainnya. Dari pemeriksaan laboratorium inilah diagnosa mengenai suatu penyakit dapat lebih di perkuat lagi sehingga pengobatan terhadap pasien dapat di lakukan dengan tepat.

BAB I Anamnesa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I Anamnesa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam proses pendidikan terdapat suatu program yaitu berupa Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang

bertujuan untuk memberikan sebuah pengalaman bagi mahasiswa sehingga mampu mengaplikasikan ilmu

yang di dapat di dunia pendidikan secara langsung. Selain itu ilmu yang di dapat akan menjadi lebih

lengkap dan bermanfaat untuk di gunakan sebagai pengabdian kepada masyarakat.

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ingin mengetahui

kesehatannya. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang, artinya pemeriksaan

tambahan setelah di lakukan pemeriksaan utama di lakukan oleh dokter, yaitu anamnesa (wawancara) dan

pemeriksaan fisik. Memang adakalanya melalui pemeriksaan laboratorium dapat di ketahui dugaan

adanya penyakit. Namun, untuk selanjutnya tetap perlu anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk

mengetahui penyebab, perjalanan penyakit, faktor penyulit dan lain-lain. Pemeriksaan laboratorium dapat

di lakukan di Rumah Sakit maupun di Klinik Kesehatan. Pada umumnya pemeriksaan laboratorium

meliputi pemeriksaan hematologi, kimia klinik, serologi, imunologi, urinalisa, feces,BTA dan

pemeriksaan lainnya.

Dari pemeriksaan laboratorium inilah diagnosa mengenai suatu penyakit dapat lebih di perkuat lagi

sehingga pengobatan terhadap pasien dapat di lakukan dengan tepat.

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik melakukan pemeriksaan laboratorium rutin di Rumah

Sakit Umum Daerah Solok.

1.2 TUJUAN PBL

1. Untuk mengetahui dan memahami berbagai pemeriksaan di laboratorium

2. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam praktek di laboratorium

3. Untuk melatih dan mengembangkan sikap serta keterampilan mahasiswa dalam pemberian pelayanan, khususnya pelayanan laboratorium

4. Untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam pelaksanaan pemeriksaan maupun persiapan pemeriksaan.

5. Untuk melatih mahasiswa dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan pasien dan lingkungan laboratorium.

Page 2: BAB I Anamnesa

6. Untuk meningkatkan rasa percaya diri bagi mahasiswa sebagai seorang analis laboratorium

1.3 RUANG LINGKUP PBL

Ruang lingkup PBL adalah Rumah Sakit Umum Daerah Solok di bagian Laboratorium. Dimana

di laboratorium terdapat pembagian ruangan yaitu ruang hematologi, ruangan kimia klinik, ruangan

urinalisa, ruangan BTA.

1.4 KEGIATAN SELAMA PBL

Kegiatan selama PBL yaitu

1 pemeriksaan hematologi.

2 pemeriksaan kimia klinik.

3 pemeriksaan urinalisa.

4 pemeriksaan serologi.

5 pemeriksaan BTA.

6 pemeriksaan imunologi.

7 pengambilan sampel.

8 pencatatan hasil.

9 pengarahan selama PBL baik dari Sp.PK maupun dari pembimbing dan senior.

Page 3: BAB I Anamnesa

BAB II

PROFIL RUMAH SAKIT

2.1 SEJARAH SINGKAT

Rumah Sakit Umum Daerah Solok merupakan rumah sakit kota solok yang dikepalai oleh

seorang direktur yang dibantu dengan dewan penyantun dan satuan pengawasan intern. Rumah Sakit ini

diresmikan pada tanggal 7 April 1984 oleh gubernur propinsi Sumatera Barat yang ditetapkan sebagai

rumah sakit tipe C, sesuai SK Gubernur Sumatera Barat nomor 36 tahun 1986 dan SK MenKes RI nomor

303.

Rumah Sakit Umun Daerah Solok terakreditasi 12 pelayanan pada tanggal 25 Oktober 2010,

kemudian pada 21 Februari 2011 ditetapkan sebagai Rumah Sakit tipe B sesuai dengan keputusan mentri

kesehatan RI nomor. HK.05/520/2011.

2.2 KEGIATAN RUMAH SAKIT

RSUD Solok dalam melaksanakan pelayanan pada masyarakat terbagi:

1. Produk Lama

a. Pelayanan Spesialis

b. Pelayanan Radiologi

c. Pelayanan laboratorium

d. Pelayan apotik pelengkap

e. Peningkatan tempat tidur ruang VIP dan kelas I

2. Penambahan pelayanan dengan produk baru

a. Pelayanan emergency kasus kecelakaan lalu lintas

b. Pelayanan emergency kasus stroke

c. Pelayanan operasi THT

Keseluruhan pelayanan di atas, dituangkan dalam 3 sumber pelayanan pada masing-masing unit yaitu:

a. Instalasi gawat darurat

b. Instalasi rawat jalan

c. Instalasi rawat inap

Page 4: BAB I Anamnesa

Pelayanan spesialis pada RSUD Solok: penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, kesehatan

anak, bedah, mata, THT dan neorulogi.

2.3 BEBAN DAN TUGAS RSUD SOLOK

Rumah sakit ini selain sebagai tempat pelayanan kesehatan juga merupakan tempat praktek/

pelatihan dan pendidikan kedokteran, perawat, bidan, analis dan lainnya. Tugas RSUD solok merupakan

rumah sakit tipe B yang melaksanakan upaya kesehatan.

Page 5: BAB I Anamnesa

BAB III

LABORATORIUM

3.1 TATA LETAK LABORATORIUM

Laboratorium RSUD Solok terletak

3.2 PERSONALIA

Penanggung Jawab : Dr. Soufni Morawati, Sp.PK

Kepala ruangan : Sri Nurmaningsih

Penanggung jawab alat hematologi : Nilai Yani,Am.Ak

Kimia klinik : Yenni Wilson

Penanggung jawab reagen : Maini Roza,Am.AK

3.3 KEGIATAN-KEGIATAN

a. Kegiatan laboratorium

Kegiatan laboratorium meliputi :

Pra analitik

1. Pengambilan sampel2. Pemisahan sampel berdasarkan pemeriksaan

Analitik

1. pemeriksaan hematologi2. pemeriksaan kimia klinik3. pemeriksaan imunologi4. pemeriksaan urinalisa

Costumer Servis

Instalasi Rawat jalan

Instalasi Gawat Darurat

LABORATORIUM

KANTOR/ ADM

Instalasi Rawat inap

Page 6: BAB I Anamnesa

5. pemeriksaan BTA

Post Analitik

1. pencatatan hasil

b. Metoda Analisa

1. Pemeriksaan secara otomatis

2. pemeriksaan secara manual

3.pemeriksaan secara strip test

c.Alat- alat laboratorium

Alat hematologi

Sysmec XS 800i

Swelab Alfa

Alat kimia klinik

Bio System A 15

Dialab DTN 410

Pemeriksaan urinalisa

Uriscan optima+

Pemeriksaan Imunologi

Vidas PC

Pemeriksaan gas darah

OPTICCA-TS

Pemeriksaan Elektrolit

AXIOM Germani Selec Read Elektrolit Analizer

Page 7: BAB I Anamnesa

3.4. ADMINISTRASI LABORATORIUM

Administrasi laboratorium dilakukan oleh masing – masing penanggung jawab yang telah

ditunjuk di laboratorium.

3.5 ALUR BAHAN PEMERIKSAAN

1. Sampel berasal dari pasien poli dan pasien bangsal

2. Pada saat pengambilan sampel, sampel langsung di pisahkan berdasarkan pemeriksaan yang

diminta

3. Sampel di periksa berdasarkan blanko permintaan dokter

4. Setelah selesai pemeriksaan sampel yang tersisa di buang ke dalam suatu wadah yang telah

disediakan (di sebut limbah) dan pada sore harinya petugas clining service akan membuang limbah

tesebut ke dalam tampungan limbah yang telah di sediaakan oleh rumah sakit.

Catatan

Sampah medis (spuit, sarung tangan, masker dll) di buang ke INCENERATOR

Sampah non medis (kertas,plastik), di bakar pada tempat yang telah di sediakan

3.6 PENANGGULANGAN DAMPAK LABORATORIUM TERHADAP KESEHATAN

LINGKUNGAN.

Dampak terhadap kesehatan lingkungan yang utama yaitu limbah. Karena itu rumah sakit telah

menyediakan tempat pembuangan sekaligus pengolahan limbah untuk limbah infeksius dan non infeksius.

Selain sterilisasi area kerja dan pemakaian APD juga diwajibkan untuk semua petugas laboratorium untuk

menjaga dan mencegah dari infeksi penyakit.

3.7 KEGIATAN YANG DI LAKUKAN SELAMA PBL

1. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

1.1 CARA MANUAL

A. Pemeriksaan Hemoglobin

Page 8: BAB I Anamnesa

Persiapan:

2 buah Tabung reaksi, pipet otomatic 1000 µL dan 20 µL, DIALAB DTN-410- K, kasa steril, reagen

cyant, sampel darah kapiler/ vena.

Cara Kerja:

Dipipet 20 µL sampel dan dimasukkan ke tabung reaksi, Ditambahkan 5000 µL reagen cyant, dihogenkan

dan diinkubasi selama 5 menit pada suhu 35- 37 0C, dibaca dengan alat DIALAB- DTN-410.

Nilai normal Hb :

Laki- laki : 14- 18gr/dL

Wanita : 12- 16 gr/dL

B. Pemeriksaan Leukosit

Persiapan:

Pipet leukosit , kamar hitung, Kaca penutup, mikroskop, larutan turk, sampel darah, kasa.

Cara kerja:

Dihisap darah sampai angka 0.5, bersihkan ujung pipet dengan kasa, dihisap larutan turk sampai angka

11, kocok campuran sampai homogen. Buang campuran 3 tetes,masukkan ke kamar hitung yang telah

ditutupi kaca penutup, dibaca sel leukosit pada semua kamar leukosit di mikroskop pada objektif 10x.

Hasil yang didapatkan dikalikan 50.

Nilai normal : 5000- 10.000 sel/mm3

C.Pemeriksaan LED

Persiapan :

Pipet westergreen, tabung reaksi, standar LED, Penghitung waktu, karet penghisap, larutan NaCl atau

natrium sitras 3,8 %, sampel darah.

Cara kerja:

Page 9: BAB I Anamnesa

Dipipet NaCl/natrium citras 3.8% dan darah, dengan perbandingan 1:4, dimasukkaan ke tabung reaksi

dan dihomogenkan, dipipet campuran dengan pipet westergreen sampai skala nol, ditegakkan pada

standar LED, biarkan selama 1 jam, dibaca tinggi plasma yang merupakan nilai LED.

Nilai normal:

Laki-laki : <10

Perempuan :<15

D.Pemeriksaan Trombosit

Persiapan:

Pipet eritrosit, kamar hitung, kaca penutup, kasa, larutan amonium oxalat, sampel darah.

Cara Kerja:

Dipipet darah sampai angka 0,5, bersihkan bagian luar ujung pipet dengan kasa, hisap larutan amonium

oxalat sampai angka 101, aduk campuran hingga homogen, dibuang 3 tetes campuran dan dimasukkan ke

kamar hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup melalui pinggir penutup. Didiamkan selama 15

menit/ inkubasi pada kondisi lembab. Dibaca di bawah mikroskop pada perbeseran 40x.

Nilai normal trombosit : 150.000- 400.000 sel/mm3

E.Pemeriksaan hapusan darah tepi (Diff)

Persiapan:

2 Kaca objek bersih dan bebas lemak, pipet tetes, rak sediaan, mikroskop, giemsa, aquabides, metanol,

minyak imersi, sampel.

Cara kerja:

Diambil 5 µL sampel darah, diletakkan pada kaca objek, didorong dengan kaca objek lain dengan sudut

dorongan ±450. Sediaan dibiarkan kering, diberi identitas. Difiksasi dengan metanol, selama 5 menit,

diwarnai dengan giemsa(1:4) selama 7 menit, dicuci dengan air mengalir hingga bersih dan dikeringkan,

dibaca di mikroskop pada lapangan pandang imersi. Dibaca sel sel darah ferifer dalam 100 /LPB.

Nilai normal:

Page 10: BAB I Anamnesa

Basofil : (0-1)%

Eosinofil : (1-3)%

Netrofil batang : (2-6)%

Netrofil segmen : (40-70)%

Limfosit : (20-40)%

Monosit : (2-8)%

F Pemeriksaan Retikulosit secara sediaan basah

Persispan

Reagen BCB, sampel, kaca objek, cover glass,pipet tetes

Cara kerja

1. sampel dan reagen BCB sebanding (1:1)

2. di homogenkan dan diamkan selama 15 menit pada suhu kamar

3. baca di bawah mikroskop pada perbesaran 100x menggunakan minyak imersi

nilai normal : 0,2-2,5 %

1.2 PEMERIKSAAN HEMATOLOGI SECARA OTOMATIC (SYSMEX)

Prinsip kerja alat adalah dengan metode flouresen.

Cara kerja:

Sebelum pemeriksaan terhadap sampel, pengujian dilakukan terhadap standar dan kontrol alat dahulu,

jika telah memenuhi range yang ditetapkan maka pemeriksaan sampel dapat dilaksanakan.

Dilakukan registrasi sampel dengan mengikuti petunjuk yang ada di monitor, sampel dihomogenkan,

sampel dicelupkan ke pipa kapiler tempat masuknya sampel dan ditekan tombol absorbsi sampel, setelah

bunyi peringatan tanda sampel telah dihisap maka sampel dikeluarkan, dan ditunggu hasilnya

2 PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

Page 11: BAB I Anamnesa

2.1 PEMERIKSAAN MANUAL

A. Pemeriksaan gula darah

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet otomatic 10 d1n 1000 µL, water bath, fotometer DIALAB DTN 410, rak

tabung reaksi, kasa, serum sebagai sampel, reagen glucose.

Cara kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Standar - 10 - -

Serum kontrol - - 10 -

Serum - - - 10

Sampel darah disentrifus 3000 rpm selama 10 menit, dipisahkan serum dan eritrositnya, diambil 10

µL serum dan dimasukkan ke tabung reaksi, ditambahkan 1000 µL reagen glucose, dihomogenkan

dan diinkubasi dalam water batch pada suhu 370C selama 5 menit, dibaca pada alat fotometer.

Dilakukan juga pemeriksaan terhadap standar dan serum kontrol seperti yang tertera pada tabel di

atas.

Nilai normal

Puasa : 70-120 mg%

2 jam pp : <140 mg%

Sewaktu : <180 mg%

B. Pemeriksaan HDL Cholesterol

Persiapan:

2 buah tabung reaksi, sentrifuge, pipet 100 µL, rak tabung reaksi, fotometer DIALAB DTN 410, water

bath, reagen HDL, reagen Cholesterol, sampel.

Cara Kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Sampel (µL)

Reagen HDL - 500 500

Standar - 200 -

Page 12: BAB I Anamnesa

Serum - - 200

Campuran diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar, campuran itu disentrifus selama 10 menit

3000 rpm, diambil supernatannya

Item Blanko(µL) Standar( µL) Sampel (µL)

Reagen Cholesterol 1000 1000 1000

Standar - 100 -

Serum - - 100

Campuran dihomogenkan, diinkubasi di water bath 370C selama 5 menit, dibaca HDL Cholesterolnya

dengan alat DIALAB DTN 410.

Nilai Normal : >55 mg/dl

C. Pemeriksaan Trigliserida

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, fotometer, pipet 10 dan 1000 µL,Reagen trigliserida, sampel.

Cara Kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Standar - 10 - -

Serum kontrol - - 10 -

Serum - - - 10

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 5 menit di waterbath pada 370 C, dibaca dengan

fotometer.

Nilai Normal : 40-160 mg/dl

D.Pemeriksaan Uric Acid

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen uric

acid, sampel, serum kontro, dan standar uric acid.

Cara kerja.

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Page 13: BAB I Anamnesa

Standar - 20 - -

Serum kontrol - - 20 -

Serum - - - 20

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 10 menit di waterbath pada 370 C, dibaca dengan

fotometer.

Nilai Normal

Laki laki : 3,4-7,0 mg/dl

Perempuan: 2,4-5,7 mg/dl

E.PemeriksaanTotal Kolesterol

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen

kolesterol, sampel, serum kontro, dan standar kolesterol.

Cara kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Standar - 10 - -

Serum kontrol - - 10 -

Serum - - - 10

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 10 menit di waterbath pada 370 C, dibaca dengan

fotometer

Nilai Normal : 150-220 mg/dl

F.Pemeriksaan Ureum

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen ureum,

sampel, serum kontro, dan standar ureum.

Cara kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1 1000 1000 1000 1000

Standar - 10 - -

Serum kontrol - - 10 -

Page 14: BAB I Anamnesa

Serum - - - 10

Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 370c setelah itu di tambahkan reagen 2 ke dalam masing masing

tabung. Ke mudian diinkubasi kembali selama 5 menit dan baca pada fotometer

Nilai Normal : 20-50 mg/dl

G.Pemeriksaan Ceatinin

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen

creatinin, sampel, serum kontro, dan standar creatinin.

Cara kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Standar - 50 - -

Serum kontrol - - 50 -

Serum - - - 50

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 1 menit di waterbath pada 370 C, dibaca dengan

fotometer.

Nilai Normal : 0,5-1,5 mg/dl

H.Pemeriksaan SGOT

Persiapan:

2 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen SGOT,

sampel, serum kontrol.

Cara kerja:

Item Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000

Serum kontrol 100 -

Serum - 100

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 1 menit di waterbath pada 370 C, dibaca dengan

fotometer.

Nilai Normal

laki laki : <38 U/l

Page 15: BAB I Anamnesa

perempuan: <31 U/l

I.Pemeriksaan SGPT

Persiapan:

2 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen SGPT,

sampel, serum kontrol.

Cara kerja:

Item Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000

Serum kontrol 100 -

Serum - 100

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 1 menit di waterbath pada 370 C, dibaca dengan

fotometer.

Nilai Normal

laki laki : <40 U/l

perempuan: <32 U/l

J.Pemeriksaan Billirubin Total

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen

billirubin total, sampel, serum kontrol.

Cara kerja:

Item Blanko(µL)Serum

kontrol( µL)blanko (µL) Sampel (µL)

Reagen 1 1000 1000 1000 1000

Reagen 2 - 10 - 10

Serum kontrol 100 100 - -

Serum - - 100 100

Diinkub asi selama 5 menit pada suhu 370c. Kemudian baca pada fotometer.

Nilai Normal : <1 mg/dl

Page 16: BAB I Anamnesa

K.Pemeriksaan Billirubin Direk

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen

billirubin direk, sampel, serum kontrol.

Cara kerja:

Item Blanko(µL)Serum

kontrol( µL)blanko (µL) Sampel (µL)

Reagen 1 1000 1000 1000 1000

Reagen 2 - 10 - 10

Serum kontrol 100 100 - -

Serum - - 100 100

Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 370c. Kemudian baca pada fotometer.

Nilai Normal : <0,25 mg/dl

L.Pemeriksaan Total Protein

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen total

protein, sampel, serum kontro, dan standar total protein.

Cara kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Standar - 20 - -

Serum kontrol - - 20 -

Serum - - - 20

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 5 menit di waterbath pada suhu kamar, dibaca

dengan fotometer.

Nilai Normal : 6,0-9,0 g/dl

Page 17: BAB I Anamnesa

M.Pemeriksaan Albumin

Persiapan:

4 buah tabung reaksi, pipet 20 dan 1000 µL, water bath, fotometer, rak tabung reaksi, reagen albumin,

sampel, serum kontro, dan standar albumin.

Cara kerja:

Item Blanko(µL) Standar( µL) Serum Kontrol (µL) Sampel (µL)

Reagen 1000 1000 1000 1000

Standar - 10 - -

Serum kontrol - - 10 -

Serum - - - 10

Campuran dihomogenkan dan diinkubasi selama 10 menit di waterbath pada suhu kamar, dibaca

dengan fotometer.

Nilai Normal : 3,5-5,2 g/dl

2.2 PEMERIKSAAN SECARA OTOMATIC

Alat yang di gunakan : A15

Prinsip kerja alat : spektrofotometri

Persiapan

Reagen ,rotor,tempat sampel,rak reagen dan rak sampel,sampel,serum kontrol.

Cara kerja

1. Alat di hidupkan beserta perangkatnya

2. Periksa rotor yang akan di gunakan

3. Periksa reagen

4. Di susun rak reagen dan rak sampel ke dalam alat sesuai tempat yang telah di sediakan

5. Sampel di sentifuge,sampai serum benar benar keluar

Page 18: BAB I Anamnesa

6. Sambil menunggu serum keluar, di lakukan pemeriksaan serum kontrol agar hasil

pemeriksaan nantinya akurat.

7. Setelah kontrol masuk,di daftarkan nama pasien beserta pemeriksaannya pada alat

8. Di pindahkan sampek pada tempat sampel yang telah di sediaakan dan di susun dalam rak

sampel sesuai kode sampel.

9. Diikuti intruksi dari layar alat,sehingga alat bekerja dengan sendirinya untuk melakukan

pemeriksaan.

10. Tunggu alat sampai berhenti bekerja yang menandakan sampel telah sel;esai di kerjakan

(hasil telah keluar).

11. Catat hasil ke dalam buku.

12. Pekerjaan selesai dan ikuti instruksi untuk mematikan alat.

3 PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

Persiapan

Sampel,kontrol,wadah serum, pipet otomatik

Cara kerja

1. Hidupkan alat,dan diikuti instruksi dari alat tersebut sebelum melakukan pemeriksaan

2. Sampel di sentrifuge sampai serum benar benar keluar

3. Sebelum membaca sampel sebaiknya masukkan kontrol agar hasil nantinya akurat

4. Pindahkan sampel ke dalam wadah yang telah di sediakan

5. Jika pada layar keluar stan by tekan cal 2 ( untuk mencuci)

6. Jika alat telah ready (muncul wait for test) alat siap di gunakan

7. Buka jarum alat sehinnga dapat menghisap sampel, tunggu sampai keluar close needle

yang berarti sampel telah selesai di hisap

8. Kemudian jarum kembali di tutup

9. Di tunggu sampai hasil keluar

10. Di ikuti instruksi di alat untuk mematikan alat setelah pemeriksaan selesai dilakukan.

4 PEMERIKSAAN SEROLOGI

4.1 Pemeriksaan HbsAG

Persiapan

Page 19: BAB I Anamnesa

Strip HbsAG,sampel,tabung reaksi

Cara kerja

1. Diambil sampel yang telah di sentrige dan di masukkan ke dalam tabung reaksi

2. Di masukkan strip HBsAG ke dalam tabung tersebut

3. Di biarkan selama 10-15 menit

4. Dilihat dan amati tanda garis yang muncul pada strip. Jika garisnya 2 maka hasilnya

positif, dan jika garisnya 1 maka hasilnya negatif.

4.2 pemeriksaan anti HBsAG

Persiapan

Strip anti HbsAG,sampel,tabung reaksi

Cara kerja

1. Diambil sampel yang telah di sentrige dan di masukkan ke dalam tabung reaksi

2. Di masukkan strip anti HBsAG ke dalam tabung tersebut

3. Di biarkan selama 10-15 menit

4. Dilihat dan amati tanda garis yang muncul pada strip. Jika garisnya 2 maka hasilnya

positif, dan jika garisnya 1 maka hasilnya negatif.

4.3 pemeriksaan Widal

Persiapan

Kaca objek, pipet otomatik, mikroskop, reagen widal, serum.

Cara kerja

1. Di pipet serum 5 µL dan diteteskan pada kaca objek (masing masing pada bagian kiri dan

kanan).

2. Di tambahkan pada satu bagian tetesan tadi antisera tipe H dan satunya lagi antisera tipe

O.

3. Di homogenkan.

4. Amati slide tersebut di bawah mikroskop lensa 10x, hasil yang positif terbentuk

gumpalan gumpalan kecil (aglutinasi), sedangkan yang negatif tidak. Jika belum terlihat

Page 20: BAB I Anamnesa

gumpalan di tambah 5µL serum lagi, jika masih belum tampak di tambah kan

kelipatannya yaitu 10 µL serum.

5. Pelaporan hasilnya

Jika terjadi aglutinasi pada 5 µL maka titernya 1/320

Jika terjadi aglutinasi pada 10 µL maka titernya 1/160

Jika terjadi aglutinasi pada 20 µL maka titernya 1/80

Jika tidak terjadi aglutinasi maka hasilnya negatif.

4.4 Pemeriksaan ASTO

Persiapan

Kaca objek, reagen ASTO, lidi,serum, pipet otomatik

Cara kerja

1. Sampel di teteskan 10 µL pada kaca objek

2. Ditambahkan 10 µL reagen ASTO

3. Dihomogenkan

4. Dilihat apakah ada aglutinasi atau tidak

5. Jika tidak ada aglutinasi maka hasil negatif

6. Jika ada aglutinasi maka hasil positif

4.5 Pemeriksaan Rf

Persiapan

Kaca objek, reagen Rf, lidi,serum, pipet otomatik

Cara kerja

1. Sampel di teteskan 10 µL pada kaca objek

2. Ditambahkan 10 µL reagen Rf

3. Dihomogenkan

4. Dilihat apakah ada aglutinasi atau tidak

5. Jika tidak ada aglutinasi maka hasil negatif

6. Jika ada aglutinasi maka hasil positif

4.6 Pemeriksaan CRP

Page 21: BAB I Anamnesa

Persiapan

Kaca objek, reagen CRP, lidi,serum, pipet otomatik

Cara kerja

1. Sampel di teteskan 10 µL pada kaca objek

2. Ditambahkan 10 µL reagen CRP

3. Dihomogenkan

4. Dilihat apakah ada aglutinasi atau tidak

5. Jika tidak ada aglutinasi maka hasil negatif

6. Jika ada aglutinasi maka hasil positif

5 PEMERIKSAAN URINALISA

5.1 pemeriksaan secara manual

A.Pemeriksaan protein urin

Persiapan

Urine, tabung reaksi, lampu spritus, gegep, asam asetat.

Cara kerja

1. Di masukkan urine sebanyak 3 cc ke dalam tabung reaksi

2. Di panaskan di atas lampu spritus

3. Diamati perubahan yang terjadi, jika urine jernih maka test negatif, jika urine keruh maka

di tambah asam asetat 2-3 tetes

4. Di panaskan kembali hingga mendidih

5. Apabila urine kembali jernih maka hasil negatif, jika keruh maka hasil positif.

B.Pemeriksaan Glukosa urin

Persiapan

Urine, tabung reaksi, reagen benedic, lampu spritus.

Cara kerja

1. Di masukkan urine sebanyak 3cc ke dalam tabung reaksi.

Page 22: BAB I Anamnesa

2. Di tambahkan reagen benedic sebanyak 2-3 tetes.

3. Di panaskan di atas lampu spritus

4. Diamati perubahan yang terjadi

C.Pemeriksaan Billirubin urin

Persiapan

Tabung reaksi,kertas saring, corong, pipet tetes, urine,BaCl2 10%, reagen fouchet.

Cara kerja

1. Dimasukan urine dan BaCl2 10% sama banyak ke dalam tabung reaksi.

2. Di homogenkan.

3. Di saring dengan kertas saring, di tunggu sampai kering.

4. Di tetesi reagen fouchet pada pinggir kertas saring.

5. Diamati jika timbul warna hijau maka hasil test positif.

D.Pemeriksaan sedimen urin

Persiapan

Sampel urin, kaca objek, cover glass,tabung centrifuge.

Cara kerja

1. Sampe di sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500 rpm

2. Buang supernatan dari tabung hingga tinggal sedimen

3. Sedimen yang tinggal di kocok dan di teteskan di atas kaca objek

4. Di tutup dengan cover glass

5. Di periksa di bawah mikroskop pada perbesaran 40x.

5.2 pemeriksaan dengan alat urine Analizer

Persiapan

Sampel, alat urine analizer,strip urine.

Page 23: BAB I Anamnesa

Cara kerja

1. Dihidupkan alat

2. Di tunggu alat sampai stabil, sampai keluar menu.

3. Setelah menu keluar,tekan (measurement)

4. Tekan no 1,2 maka akan keluar tempat strip dan di layar muncul tulisan place test strip.

5. Celupkan strip ke dalam tempat sampel urine yang akan di peiksa dan letakkan pada

tempat strip

6. Tunggu sampai hasi keluar

7. Diikuti instruksi pada layar alat untuk mematikan alat setelah pemeriksaan selesai di

lakukan

8. Matikan tombol on/off

6 PEMERIKSAAN FECES

Persiapan

Sampel feces, mikroskop, objek glass, cover glass, larutan eosn, lidi.

Cara kerja

Makroskopis

Dilihat,di perhatikan dan di catat

Warna feces

Konsistensi

Kelainan pada feces (misalnya darah,lendir)

Mikroskopis

1. Diambil satu tetes eosin dan di letakkan pada kaca objek

2. Setelah itu di ambil satu bagian kecil feces yang ada kelainan dengan sepotong lidi

3. Di camurkan dengan eosin dan di tutup dengan cover glass

4. Diamati di bawah mikroskop perbesaran 10x,40x

Pelaporan

Eritrosit

Leukosit

Page 24: BAB I Anamnesa

Telur cacing

Amoeba

Sisa makanan

7 PEMERIKSAAN BTA

Persiapan

Sampel sputum,pewarnaan,lidi,kaca objek,lampu spritus,jarum ose

Cara kerja

1. Tulis identitas pasien pada pinggir kaca objek

2. Ambil sedikit dahak pada bagian yang porulen dengan ose atau lidi yang telah di

pipihkan ujungnya

3. Ratakan sediaan dengan membuat spiral spiral kecil dengan lidi yang ujungnya lancip

pada sediaan yang setengak kering janganme mbuat spiral pada bagian yang sugak kering

karena akan terkelupas dan menjadi aerosol dan berbahaya

4. Biarkan sediaan kering

5. Di fiksasi 3x diatas lampu spritus

6. Diletakkan sediaan diatas rak pewarnaan

7. Teteskan larutan carbol fucshin 0,3% sampai menutupi semua permukaan

8. Panaskan sediaan diatas nyala spritus sampai keluar asap

9. Diamkan selama 5 menit

10. Bilas dengan air mengalir

11. Teteskan sediaan dengan asam alkohol sampai warna merah hilang

12. Bilas dengan air mengalir

13. Teteskan reagen methylen blue pada sediaan

14. Diamkan selama 10-20 detik

15. Bilasdengan air mengalir

16. Keringkan sediaan tersebut

17. Di baca di bawah mikroskop pada perbesaran 100x

8 Pemeriksaan Narkoba

Page 25: BAB I Anamnesa

Persiapan

Sampel urin, stip narkoba (AMP, OPY,THC)

Cara kerja

1. Sampel di masukkan ke dalam sumur yang ada di ujung strip

2. Tunggu beberapa menit sampai keluar tanda garis

3. Jika garis jumlahnya 2 maka hasil negatif

4. Jika muncul hanya 1 garis maka hasil positif

Page 26: BAB I Anamnesa

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Volume dan jenis kegiatan yang di lakukan

A Pemeriksaan Hematologi (darah rutin)

Nama

pasien

Hb

(gr/dt)

Leukosit

(/mm3)

Trombosit

(/mm3)

Eritrosit

(/mm3)

Ht

(%)

LED

(mm/

jam)

Gol

darah

diff

Mario 11,3 3.820 121.000 3,61 jt 33 22 A 0/0/2/77/14/7

Almet 13,3 9.730 240.000 4.38 jt 39 - B 0/3/1/55/36/5

Sauji 13,9 6.360 207.000 4,36 jt 40 7 - 0/7/0/42/45/6

Mukhri 6,1 4000 233.000 2,08 jt 18 60 - 0/0/1/82/12/5

Latifah 5,4 4.600 189.000 2,76 jt 16 18 - 0/0/1/32/58/8

Bakri 13,6 7.800 210.000 4,32 jt 40 5 - 0/6/1/49/36/8

Saibin 13,4 12.880 259.000 5,2 jt 47 27 - 0/1/0/81/10/8

Yuvita 9,4 5.490 284.000 4,51 jt 32 18 O 0/2/1/63/27/7

B Pemeriksaan kimia klinik

Umar rivai Mujir Rajana Mujir Abdul F. Yenni. W.

GD puasa 72 99 88 99 80 91

Gd 2 jpp - 117 107 117 -

Cholestrol 201 98 324 98 219 249

Trigliserid

a

102 102 142 102 167 298

HDL 39 40 92 38 47 75

UA 8,4 5,4 5,2 5,4 9 7,5

Page 27: BAB I Anamnesa

Ureum 17,4 27,9 45,4 27,9 22.4 18,4

Creatinin 0,80 0,90 1,58 0.90 0.82 0.91

SGOT 55,2 71,9 21,2 71,9 33,5 18,7

SGPT 41,0 96,0 11,9 96 6,79 35,7

Na - - 143,1 - 142,3 145,0

Kalium - - 5,80 - 4,70 4,38

Calsium - - 1.02 - 1.00 1,06

Clorida - - 125,5 - 115,2 116,5

T.billirubin - 1,20 - 1.20 0,95 0.80

Billirubin

direk

- 0,45 - 0.45 0,24 0,65

T.Protein 7,45 7,04 - 7,04 7,33 6.64

Albumin 3,36 3,06 - 3.06 3.50 3,82

Globulin 4,09 3,98 - 3,98 3.83 2,82

C Pemeriksaan serologi

Nama

pasien

HBsAG Anti

HBsAG

ASTO RF CRP Widal

H O

Yuli. S. negatif positif - - - 1/180 1/160

Ferawati negatif - - - - 1/180 1/180

Gadis positif - - - - - -

Nora - - - - 1/80 1/160

D Pemeriksaan urinalisa

Nama

pasien

Billirubin

urin

urobili

nogen

protein glukosa Sedimen

eritro

sit

silinder leuk

osit

kristal epitel

Ali ++ + + - 2-3 - 3-4 - 5-7

Indra - + - - 0-1 - 3-4 - 8-9

Rivai - + + ++ 1-2 - 4-5 - 3-4

Nopal - + - - 0-1 - 2-3 Ca. Oxalat 2-3

Page 28: BAB I Anamnesa

3-4

Afri - + - - 3-4 2-3 5-7 - 5-6

E Pemeriksaan Feces

Nama

pasien

makroskopis mikroskopis

warna konsistensi amuba Askaris Ancilosto

ma

Trich

uris

leukos

it

eritro

sit

Riki Kuning kehijauan encer - - - - 3-4 2-3

Erlis Kuning

kecoklatan

encer - - - - 4-5 3-4

tini hitam lunak - - - - 4-5 5-9

F Pemeriksaan BTA

Nama Pasien Sewaktu Pagi Sewaktu

A - - -

B + - +

C +2 +2 +2

4.2 Peranan laboratorium terhadap peranan rumah sakit

Sesuai visi rumah sakit yaitu” menjadi rumah sakit terunggul dalam pelayanaan di propinsi

sumatra barat 2015’’,maka rumah sakit menjadikan laboratorium sebagai pelayanan yang utama

terhadap masyarakat

4.4 Rekomendasi terhadap lahan Praktik Belajar

Laboratorium RSUD Solok menerima mahasiswa/i untuk melakukan Praktik Belajar Lapangan

untuk periode berikutnya, guna menambah ilmu dari segi teori maupun pratikum.

4.5 Pembahasan

Page 29: BAB I Anamnesa

Dari beberapa pemeriksaan yang telah di lakukan selama PBL didapatkan hasil seperti

tabel di atas sesuai dengan diagnosa masing masing pasien.

4.5 Kesimpulan

Praktek belajar lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Februari sampai tanggal 1

Maret 2012 di laboratorium rumah sakit umum daerah solok memberi kami banyak pengalaman.

Ilmu yang kami peroleh semakin lengkap dan dapat di aplikasikan dalam bekerja.

Kami menyadari bahwa senior,Sp.PK dan pembimbing banyak memberikan ilmu selama

kami melakukan praktek belajar lapangan di laboratorium RSUD Solok ini. Untuk itu kami

mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak semoga apa yang kami peroleh dapat

kami manfaatkan di tempat kami bekerja.

4.6 Saran

Hendaknya semua pemeriksaan yang di lakukan di laboratorium dapat di lakukan oleh

mahasiswa PBL dengan baik dan di awasi oleh pembimbing sehingga ketika selesai PBL

mahasiswa mendapatkan suatu keahlian dalam bidang kesehatan. Mahasiswa harus bisa

menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi laboratorium supaya bisa melaksanakan

dengan baik dan benar.

Page 30: BAB I Anamnesa

LAPORAN

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

DI LABORATORIUM RSUD SOLOK

TAHUN AJARAN 2011/2012

OLEH

ELISA PUTRI

MARDALI GUSNI

RAHMAWATI EFENNY

Page 31: BAB I Anamnesa

YAYASAN PERINTIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

PADANG

2012

LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING LABORATORIUM

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN INI DI SUSUN BERDASARKAN PRAKTEK BELAJAR DI

LABORATORIUM SERTA TELAH DI PERIKSA DAN DI SETUJUI PADA TANGGAL 29 FEBRUARI 2012

Mengetahui

Penanggungjawab Laboratorium Pembimbing

Dr.Soufni Morawati, Sp.PK Nilai Yani,Am.AK

Page 32: BAB I Anamnesa

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LABORATORIUM

LAPORAN PBL INI TELAH DI PERTAHANKAN DI HADAPAN PENGUJI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK PADA TANGGAL 29 FEBRUARI 2012

TIM PENGUJI

No Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1 Sri Nurnaningsih penanggungjawab laboratorium

2 Maini Roza penanggungjawab reagen

Mengetahui

Koordinator Analis Kesehatan

Page 33: BAB I Anamnesa

Sri Nurnaningsih

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat dan karuniaNYA

penulis dapat menyusun Laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL), di Rumah Sakit Daerah Solok.

Laporan Praktik Belajar (PBL) ini di sususn berdasarkan hasil PBL yang penulis lakukan di RSUD

Solok dari tanggal 6 Februari sampai 1 Maret 2012

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyusun Laporan Praktek Belajar ini, antara lain:

1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

2. Ibuk Dra. Suraini selaku ketua program pendidikan stikes perintis Padang

3. Ibuk Dr.Hj. Yusneli selaku direktur Rumah Sakit Umum Daerah Solok.

4. Ibuk Dr. Soufni MorawatI, Sp.PK selaku penanggungjawab laboratorium Rumah Sakit Umum

Daerah Solok

5. Kakak Sri Nurnaningsih selaku koordinasi laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Solok.

6. Kakak Nilai Yani, Am.AK selaku pembimbing PBL di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah

Solok.

7. Kakak kakak dari staf laboratorium RSUD Solok yang telah banyak membantu kami dalam

melaksanakan PBL ini.

Page 34: BAB I Anamnesa

8. Rekan rekan dan semua pihak yang telah membantu penilis selama melaksanakan PBL hingga

penyusunan laporan ini.

Laporan PBL ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

Akhir penyusunan laporan ini penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi kita

semua.

Solok , Februari 2012

Penulis

Page 35: BAB I Anamnesa

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................

1.2 Tujuan PBL...............................................................................................................................

1.3 Ruang lingkup PBL...................................................................................................................

1.4 Kegiatan selama PBL...............................................................................................................

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Singkat.......................................................................................................................

2.2 Kegiatan RSUD Solok..............................................................................................................

2.3 Beban dan tugas.....................................................................................................................

BAB III LABORATORIUM

3.1Tata letak laboratorium...........................................................................................................

3.2 Personalia...............................................................................................................................

3.3 Kegiatan kegiatan....................................................................................................................

3.3.1 Kegiatan laboratorium.........................................................................................................

3.3.2 Metoda analisa....................................................................................................................

3.3.3 Alat alat yang di miliki.........................................................................................................

3.4 Administrasi laboratorium.....................................................................................................

3.5 Alur bahan pemeriksaan........................................................................................................

3.6 Penanggulangan dampak laboratorium terhadap kesehatan lingkungan ............................

Page 36: BAB I Anamnesa

3.7 Kegiatan yang di lakukan di laboratorium selama PBL..........................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Volume dan jenis kegiatan yang di lakukan..........................................................................

4.2 Peranan laboratorium terhadap Peranan RSUD...................................................................

4.3 Rekomendasi terhadap laboratorium lahan PBL.................................................................

4.4 Pembahasan.........................................................................................................................

4.5 Kesimpulan ..........................................................................................................................

4.6 Saran.....................................................................................................................................