BAB I audit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

audit internal

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPertumbuhan ekonomi dalam suatau negara umumnya akan mendorong unit-unit usaha yang terdapat dalam negara tersebut untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan industri baik secara kuantitas maupun kualitas serta penyerapan tenaga kerja yang terpadu pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan pendapatan nasional dan kesejahteraan rakyat secara global. Seiring dengan perkembangan perusahaan, dimana ruang lingkupnya semakin besar dan kompleks maka semakin besar tantangan bagi setiap pemimpin perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan efisien dan efektif, sehingga dapat tumbuh secara kompetitif.Menyikapi fenomena ini, tentunya manajemen tidak dapat lagi terlibat secara langsung didalam setiap aspek kegiatan yang ada dalam perusahaan, karena luasnya usaha perusahaan. Konsekuensi logis dari keadaan diatas, dirasakan perlu untuk mengadakan suatu sistem pengawasan efektif dan terpadu yang nantinya dapat diharapkan dapat membantu manajemen dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam perusahaan, pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara langsung adalah anggota perusahaan, dan dapat dilakukan melalui suatu sistem yang disebut dengan Sistem Pengawasan Intern atau Internal Control System. Sistem Pengawasan Intern perusahaan bertujuan untuk mengamankan harta benda perusahaan, menjamin ketelitian maupun kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi kerja beserta tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan kebijakan pimpinan perusahaan melalui rencana organisasi, dan metode maupun teknik yang serasi.Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan (internal auditor) dan dapat dilakukan melalui suatu sistem yang disebut dengan sistem pengawasan intern atau internal control system. Sistem pengawasan intern perusahaan bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi kerja dan mendorong efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen melalui rencana organisasi dan metode maupun teknik yang serasi. Internal auditor harus dapat memberikan rekomendasi perbaikan kepada pemimpin perusahaan sehingga tercipta suatau pengawasan intern yang baik yang akan menjunjung tercapainya tujuan perusahaan. Audit internal adalah suatu fungsi penelitian independen yang dibuat dalam organisasi dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan perusahaan. Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para karyawan agar mereka dapat melaksanaakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut audit internal akan memberikan berbagai analisis penilaian, rekomendasi, petunjukan sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa agar internal auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memberikan hasil kerja yg optimal, maka internal auditor ini harus memiliki kebebasan atau independensi yang memadai terhadap bagian yang diauditnya. Sikap ini mutlak harus dipertahankan dalam melaksanakan fungsinya sehingga manajemen melalui informasi yang diberikan kepadanya dapat mempergunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.PT Pulau Sambu Kuala Enok adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memperoleh pendapatan melalui kegiatan industri. Perusahaan ini telah mempunyai internal auditor, dalam pengawasan kinerjanya namun belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas dapat dilihat betapa pentingnya kedudukan dan fungsi internal auditor dalam melaksanakan kegiatan usaha serta meningkatkan kinerja, karena itu penulis mencoba untuk menulis proposal ini dengan judul Kedudukan dan Fungsi Internal Auditor pada PT Pulau Sambu Kuala Enok

B. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dan karena perumusan masalah merupakan langkah yang penting dalam penulisan proposal ini, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang menjadi dasar dalam penulisan proposal ini yaitu Bagaimana peranan internal auditor pada kedudukannya sebagai alat pengawasan yang baik pada PT Pulau Sambu Kuala Enok

C. Tujuan penelitianTujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah peranan internal auditor pada kedudukannya sebagai alat pengawasan sudah berjalan dengan baik ?

D. Manfaat penelitianManfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang fungsi dan peranan internal auditor bagi tercapainya pengawasan yang baik pada suatu perusahaan khususnya pada PT Pulau Sambu Kuala Enok2. Bagi perusahaan, khususnya internal auditor, sebagai bahan masukan ataupun bahan pertimbangan untuk penerapan pengawasan yang baik3. Bagi pihak lain sebagai bahan masukan bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian sehubungan dengan judul penelitian ini.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Internal AuditingSangat diperlukan suatu bagian atau departemen yang khusus untuk melakukan pemeriksaan agar dapat menjamin kelangsungan aktivitas operasi perusahaan berjalan sesuai dengan rencana. Sistem pengawasan tersebut harus selalu direvaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Evaluasi ini memerlukan personil yang cakap dan independen yang bertanggung jawab dengan pengawasan perusahaan. Fungsi yang dijalankan tersebut disebut internal auditor.Sawyers mendefenisikan lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas (2005 : 10) :Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumberdaya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah tercapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa audit internal tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Defenisi tersebut juga memadukan persyaratan-persyaratan signifikan yang ada di standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua 1-5 yang berkaitan dengan risiko, tata kelola dan kontrol.Sukrisno Agoes (2004 : 221) mendefenisikan internal audit (pemeriksaan intern) sebagai berikut :Internal auditor adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan dibidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.Menurut Sukrisno Agoes (2004 : 222) untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan di pertanggung jawabkan dan di lindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya.5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanaakan tugas yang diberikan oleh manajemen.6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas.Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors IIA), yang mengawasi standar bagi audit internal secara internasional, mendefinisiskan audit internal sebagai berikut : Audit Internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai clan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan prows tats kelola.Selanjutnya Mulyadi (2002:1) mengemukakan pengertian auditing sebagai berikut :Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.Definisi auditing tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut ini :1. suatu proses sistematik, auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu langkah atau prosedur yang logis dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.2. Untuk memperoleh dan menguasai bukti secara objektif, proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.3. Pernyataan mengenai kegiatan dan. kejadian ekonomis, yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomis disini adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan yang umumnya terdiri dari empat laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arcs kas. Laporan keuangan dapat berupa laporan pusat pertanggunglawaban tertentu dalam perusahaan.4. Menetapkan tingkat kesesuaian, Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat dikuantitatifkan, kemungkinan pula bersifat kualitatif.5. Kriteria yang telah ditetapkan, Kriteria atau standar yang diperlukan sebagai dasar untuk memiliki pernyatan (yang berupa hasil proses akuntansi) dapat berupa:a. pernyataan yang ditetapkan oleh suatu badan legislativeb. anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemenc. prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.6. Penyampaian hasil, Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi (attestation). Penyampaian hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report). Atestasi dalam bentuk laporan tertulis ini daps menaikkan atau menurunkan tingkat kepercayaan pemakai, informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak yang diaudit.7. Pemakai yang berkepentingan, dalam dunia bisnis pemakai yang berkepentingan dalam laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan, seperti: pemegang saham, manajemen, kreditur ,calon investor, organisasi bank dan kantor pelayanan pajak.Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut. Menurut defenisi tersebut, pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai mengenai kegiatan ekonomi yang disajikan oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor independen yang menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan keuangan, auditor yang melaksanakan audit atas laporan keuangan historic disebut dengan auditor independen.Pekerjaan pemeriksaan intern harus dilakukan oleh seorang yang memifiki kemampuan teknis dan latar belakang pendidikan pemeriksaan intern yang layak dan harus memilki pengetahuan kecakapan dan disiplin yang diperlukan untuk melakukan tanggung jawab pemeriksaan. Berikut ini adalah pengertian dari internal auditor yang dikemukakan oleh Mulyadi (2002:6) :Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun swasta) yang tugas pokoknva adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan olch manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan balk atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

Berdasarkan defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa seorang staff internal auditor harus dinamis dan memiliki orientasi dalam pandangan pads masa sekarang dan masa yang akan datang karena berkedudukan sebagai penilai yang bebas dari segi sikap maupun pemikirannya. Nilai dan kredibilitas dari jasa internal auditor sangat tergantung pads keterampilan profesional dan pengalamannya yang secara, menyeluruh harus mampu menganalisa operasi yang akan diperiksanya. Hal ini berarti seorang internal auditor harus bekerja secara efektif dan berkesinambungan sepanjang kegiatan operasi per-usahaan untuk memberikan penilaian konstruktif mengenai kebijaksanaan Berta keefektifan dari unsur pengawasan. Internal auditor bekerja pads suatu perusahaan untuk melakukan pemeriksaan bagi kepentingan manajemen. Internal auditor berkewajiban memberikan keterangan yang berharga kepada manajemen untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan operasional perusahaannya.Keberadaan internal auditor sangat penting dalam perusahaan, terutama pada suatu perusahaan yang relatif besar. Dalam suatu perusahaan yang cukup besar, umumnya memerlukan suatu badan yang khusus yang disebut internal audit yang bertugas untuk menilai dan mengawasi apakah sistem pengawasan intern tetap memenuhi fungsinya sebagai pemeriksa yang kontiniu. Internal auditor harus independen terhadap personil, aktivitas operasional, kegiatan perusahaan dan harus berkomunikasi sehingga internal auditor dapat menyampaikan ide-ide dan informasi yang berguna untuk manajernen dalam mengambil keputusan.B. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditing1. Fungsi Internal AuditingInternal Auditor sebagai staf pimpinan perusahaan, yang khusus menangani masalah internal audit harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan struktur pengawasan intern berlangsung dengan optimal. Internal auditor jugs beartugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan opersional, data akuntansi dan catatan akuntansi lainnya.Secara umum fungsi audit internal didalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan usaha agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Penerapan fungsi bagian audit internal di berbagai perusahaan tidak sama perbedaan ini dapat dilihat dari posisi yang diberikan untuk bagian audit internal sehingga terdapat perbedaan wewenang dan tanggung jawab dari bagian audit internal. Fungsi Internal Audit adalah suatu penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guns menelaah dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada manajemen agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara. efektif Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, clan informasi sehubungan dengan kegiatan yang akan diperiksa. Fungsi Internal Audit menurut Mulyadi (2002 : 211) adalah sebagai berikut :a. Fungsi Internal Audit adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian fungsi internal audit merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.b. Fungsi internal audit merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar komentar penting terhadap, kegiatan manajemen, internal auditor menyediakan jasa tersebut. Internal auditor berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pads audit atas catatan. akuntansi.

2. Tanggung Jawab Internal AuditingTanggung jawab seorang internal auditor dalam perusahaan tergantung pads status dan kedudukannya di dalam struktur organisasi. Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus memberikan akses penuh kepada internal auditor tersebut untuk berurusan dengan kekayaan clan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang dihadapi. Tanggung jawab Auditor internal menurut Hiro Tugiman (1997:53) antar lain:a. Merencanakan clan melaksanakan tugas pemeriksaan, yang harus disetujui clan ditinjau atau direview oleh pengawas.b. Pemeriksa internal haruslah mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil pemeriksaan.c. Auditor internal harus melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya.Auditor internal harus terns menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa terhadap ternuan pemeriksaan yng dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.

Dalam melaksanakan fungsinya, auditor internal tidak memikul tanggung jawab langsung dan tidak mempunyai wewenang atas kegiatan-kegiatan yang sedang direviu itu. Oleh karena itu, pemeriksaan dan penilaian audit internal sama sekali tidak membebaskan orang lain dalam perusahaan itu dari tanggung jawabnya.Bambang Hartadi (1999:21-22) menyatakan tanggung jawab yang dipikul oleh oleh bagian internal audit, yaitu :a. menilai prosedur dan menilai hal-hal yang berhubungan, yang terdiri:1) Memberi pendapat efisiensi atau kelayakan prosedur.2) Mengembangkan atau memperbaiki prosedur.3) Menilai personalia.4) Ide-ide seperti pembuatan standard/pembuatan metode balk.b. Verifikasi dan analisis data, yang menyangkut :1) Penelaahan data yang dihasilkan sistem akuntansi guna membuktikan bahwa laporan-laporan yang dihasilkan adalah benar (valid) dan,2) Membuat analisis-analisislebihlanjut untuk memberi dasar/membantu penyimpulan-penyimpulannya.c. Verifikasi kelayakan yaitu untuk menentukan:1) Prosedur akuntansi atau kebijakan lainnya yang telah dilakukan2) Prosedur operasi/kegiatan yang telah diikuti3) Peraturan-peraturan pemerintah telah dilaksanakan4) Kewajiban-kewajiban yang bersanakutan dengan kontrak telah berjalan/dipatuhid. Fungsi perlindungan.Mengadakan perlindungan untuk1) Menghindari dan menemukan penggelapan, ketidakjujuran atau kecurangan.2) Memeriksa semua kekayaan perusahaan.3) Meneliti transaksi dengan pihak luar.e. Melatih dan memberi bantuan kepada karyawan perusahaan terutama bidang akuntansi.f. Jasa-jasa laimiya, termasuk penyelidikan khusus dan membantu dengan pihak luar seperti, Kantor Akuntan Publik ( yang memeriksa laporan keuangan secara periodik), atau konsultan lainnya dan yang berkepentingan.C. Standar Audit InternalBuku Sawyers Internal Auditing (2005 : 23) terdapat statement on internal auditing standart (SIAS) atau pernyataan atas standar audit internal. Standar tersebut berisi :1. Kontrol : Konsep dan tanggung jawab2. Mengkomunikasikan basil3. Pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan pelaporan kecurangan4. Keyakinan kualitas5. Hubungan auditor internal dengan auditor luar yang independen6. Kertas kerja audit7. Komunikasi dengan dewan direksi8. Prosedur audit analitis9. Penentuan resiko10. Evaluasi pencapaian tujuan dan sasaran operasi atau program11. Pernyataan Omnibus 1992 12, Perencanalcan penugasan audit12. Menindak lanjuti laporan-laporan audit yang dilaporkan13. Daftar kata14. Pengawasan15. Ketaatan audit terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum, regulasi dan kontrak16. Penilaian kinerja auditor ekstemal17. Penggunaan penyedia jasa dari luar

D. Kedudukan Internal Auditor Bekerja secara efektif dengan manajemen, maka internal auditor sangat ditentuka oleh kebebasan dalam melakukan pemeriksaan. Kebebasan yang dimaksud dalam hal ini adalah dalam arti dapat memasuki ke setiap jenjang manajemen yang diperiksa. Untuk itu sebagai bagian dari manajemen, maka internal auditor hares melaporkan aktivitasnya kepada pejabat yang lebih tinggi. Kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya menjalankan tugas, sehingga dengan kedudukan tersebut memungkinkan internal auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik serta dapat bekerja dengan luwes dalam arti independen dan objektif.Dalam struktur organisasi penetapan bagian internal auditor secara jelas disertai dengan job description yang jeias akan membawa dampak yang positif dalam proses komunikasi antara internal auditor dengan pihak pemilik perusahaan atau man;Wr. Namun sebaliknya penempatan yang tidak jelas akan menghambat jalannya arus pelaporan dari internal auditor karena itu perlu ditentukan secara togas kedudukan internal auditor ini. Menurut Agoes Sukrisno (2004 : 243) ada empat altematif kedudukan internal auditor dalam strukutur organisasi yaitu :1. Bagian internal audit berada dibawah direktur keuangan (sejajar dengan bagian akuntansi keuangan)2. Bagian internal audit merupakan staf direktur utama3. Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris4. Bagian internal audit dipimpin oleh seorang internal audit direkturDari kutipan diatas dapat dijabarkan mengenai kedudukan internal auditor tersebut, sebagai berikut :

RUPS

DEWANCambay 4.1

DIREKTUR

DIREKTURKEUANGAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN KEUANGAN

Sumber : Sukrisno Agoes, 2004Ad. 1 Internal audit berada di bawah direktur keuanganPada gambar diatas terlihat bahwa bagian internal audit berkedudukan sejajar dengan bagian keuangan dan bagian akuntansi. Bagian internal audit sepenuhnya bertanggung jawab kepada direktur keuangan. Kelemahan dari kedudukan ini adalah bahwa ruang lingkup pemeriksaan internal auditor menjadi lebih sempit hanya ditekankan pads pengendalian atas bagian keuangan saja. Jika dikaitkan dengan independensi, maka tingkat kebebasan internal auditor kecil dan sempit. Keuntungan posisi ini adalah laporan internal auditor dapat segera dipelajari dan ditanggapi.

DEWANRUPS

DIREKTUR

BAGIAN

DIREKTUR

BAGIANBAGIANBAGIAN

Sumber : Sukrisno Agoes, 2004Gambar 4.2Ad. Internal audit merupakan staf direktur utama bertanggung jawab langsung kepada direktur utama Pada gambar diatas terlihat bahwa kedudukan internal audit adalah merupakan staf direktur utama. Dalam hal ini internal auditor mempunyai tingkat independensi yang tinggi, karena internal auditor dapat melakukan perneriksaan ke seiuruh bagian, kecuali pimpinan perusahaan atau direktur utama. Kelemahan fungsi internal auditor pada struktur ini, bahwa direktur utama mempunyai tugas yang banyak, sehingga direktur utama tidak dapat mempelajari basil internal audit secara mendalam, sehingga tindakan perbaikan yang diperoleh tidak dapat diambil dengan segera.

RSUP

DEWAN

BAGIANDIREKTUR

DIREKTUR

BAGIAN BAGIAN BAGIAN

Sumber : Sukrisno Agoes, 2004Gambar 4.3Ad. 3 Internal Audit merupakan staf dari Dewan KomisarisPada gambar diatas terlihat bahwa bagian internal auditor berfungsi sebagai staf bagian Dewan Komisaris, dan posisinya berada diatas Direktur Utama. Kedudukan ini, memberikan tingkat independensi yang tinggi sekali karena internal auditor dapat memeriksa seluruh aspek organisasi. Kelemahannya bahwa anggota Dewan Komisaris, tidak setiap saat ditemui, jugs mungkin kurang menguasai masalah operasi sehari-hari sehingga tidak dengan cepat dapat mengambil tindakan atau menanggapi saran-saran yang diajukan oleh internal auditor untuk pencegahan dan perbaikan.

E. Laporan Audit Internal Laporan internal auditor merupakan sarana pertanggung jawaban internal auditor atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Menurut Hiro, Tugiman (1997:68) laporan internal auditor antara lain:1. Laporan tertulis yang ditandatangam haruslah dikeluarkan setelah pengujian terhadap, pemeriksaan (audit examination) selesai dilakukan. Laporan sementara dapat dibuat secara tertulis atau lisan dan diserahkan secara formal atau informal.2. Internal auditor harus terlebih dahulu mendiskusikan berbagai kesimpulan dan rekomendasi dengan tingkat manajemen yang tepat, sebelum mengeluarkan laporan akhir.3. Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu.4. Laporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup, dan hash pelaksanaan pemeriksaan; dan bila dipandang perlu, laporan harus pula berisikan pernyataan tentang pendapat auditor.5. Laporan-laporan dapat mencantumkan berbagai rekomendasi bagi berbagai perkembangan yang mungkin dicapai, pengakuan terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara meluas dan tindakan korektif6. Pandangan dari pihak yang diperiksa tentang berbagai kesimpulan atau rekomendasi dapat pula dicantumkan dalam laporan pemeriksaan.7. Pimpinan audit internal atau staf yang ditunjuk harus mereview dan menyetujui laporan pemeriksaan akhir, sebelum laporan tersebut dikeluarkan, dan menentukan kepada siapa laporan tersebut akan disampaikan.Laporan internal auditor menurut Sukrisno Agoes (2004:241) bisa dibuat dalam beberapa bentuk/format, namun harus mencakup elemen-elemen berikut:1. Summary2. Foreward3. Purpose4. Scope5. Opinion6. Findings7. RecommendationsMenurut Hiro Tugiman (1997:70) bahwa laporan auditor internal harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:1. Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu.a. Laporan yang objektif adalah laporan yang faktual, tidak berpihak dan terbebas dari distorsi, berbagai temuan, kesimpulan dan rekomendasi haruslah dilakukan tanpa ada suatu prasangka.1) Bila telah ditentukan bahwa dalam suatu laporan pemeriksaan akhir terdapat kesalahan atau error, pimpinan audit niternal harus mempertimbangkan perlunya pembuatan laporan tambahan yang menyebutkan tentang berbagai informasi yang diperbaiki. Laporan tambahan harus dibagikan kepada seluruh pihak yang telah menerima laporan akhir sebelumnya.2) Suatu kesalahan atau error didefenisikan sebagai penulisan suatu pemyataan secara salah atau tidak dicantumkannya informasi yang penting dalam laporan pemeriksaan akhir, yang tidak disengaja terjadi.a. Laporan yang jelas dan mudah dimengerti dan logic. Kejelasan suatu laporan dapat ditingkatkan dengan cars menghindari penggunaan bahasa teknis yang tidak diperlukan dan pemberian berbagai informasi yang cukup mendukung.b. Laporan yang diringkas langsung membicarakan pokok permasalahan dan menghindari berbagai perincian yang tidak diperlukan. Laporan tersebut disusun dengan menggunakan kata-katasecara efektifc. Laporan yang konstruktif adalah laporan yang berdasarkan isi dan sifatnya akan membantu pihak yang akan diperiksa dan organisasi serta menghasilkan berbagai perbaikan yang dibutuhkan.d. Laporan yang tepat waktu adalah laporan yang penerbitannya tidak memerlukan penundaan dan mempercepat kemungkinan berbagai tindakan yang efektif

2. Laporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup dan hasil pelaksanan pemeriksaan, dan bila dipandang perlu, laporan harus pula berisikan pernyataan tentang pendapat pemeriksa.

a. Walupun bentuk dan isi laporan pemeriksaan dapat bermacammacam, tergantung pads pengaturan atau jenis pemeriksaan, laporan tersebut paling tidak harus mengemukakan maksud, lingkup dan hasil pemeriksaan.b. Dalam laporan pemeriksaan dapat pula mencantumkan informasi latar belakang dan ringkasan laporan. Informasi latar belakang antara lain menjelaskan tentang unit-unit organisasi dan kegiatan yang diperiksa dan memberikan berbagai informasi relevan yang bersifat menjelaskan. Dalam laporan pemeriksaan dapat pula dicanturnkan keadaan berbagai temuan, kesimpulan, rekomendasi pada pemeriksaan terdahulu. Hal tersebut dapat menunjukkan apakah laporan mencakup pemeriksaan yang direncanakan atau tanggapan terhadap suatu permintaan atau perintah. Apabila dicantumkan, ringkasan laporan haruslah dibuat sesuai dengan isi yang dikemukakan pada laporan pemeriksaan.c. Pemyataan tentang maksud pemeriksaan haruslah menggambarkan tujuan pemeriksaan dan bila perlu menjelaskan pada pembaca sebabsebab pelaksanaan pemeriksaan dan hal-hal apa saja yang diinginkan dicapai.d. Pernyataan tentang lingkup pemeriksaan harus menjelaskan tentang kegiatan yang diperiksa clan mencakup pula berbagai informasi pendukung yang dianggap perlu, seperti periode waktu yang diperiksa. Berbagai kegiatan lain yang berhubungan, tetapi tidak diperiksa, harus pula diidentifikasi, bila dianggap perlu, untuk menjelaskan batas-batas pemeriksaan. Sifat dan luas pemeriksaan yang dilaksanakan harus pula digambarkan.e. Hasil pemeriksaan dapat pula berbagai temuan, kesimpulan, pendapat dan rekomendasi.f. Temuan pemeriksaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemvataan tentang fakta. Berbagai temuan yang diperlukan mendukung atau menghindari kesalahan pengertian tentang kesimpulan clan rekomendasi yang dibuat oleh pemeriksa internal harus dicantumkan dalam laporan pemeriksaan akhir. Berbagai informasi atau temuan yang kurang penting dapat diberitahukan secara lisan atau melalui korespondensi informasi.g. Temuan pemeriksaan dihasilkan dari proses perbandingan antara "apa yang seharusnya terdapat" dan "apa yang ternyata terdapat". Dari hasil perbandingan tersebut, auditor internal memiliki dasar untuk membuat laporan. Apabila berbagai keadaan yang terdapat ternyata sesuai dengan kriteria, dalam laporan pemeriksaan dapat dibuat pemyataan tentang pengakuan atas hasil pekerjaan yang memuaskan.Temuan-temuan haruslah didasarkan pada berbagai hat berikut ini1) kriteria : yaitu berbagai standar, ukuran, atau harapan yang digunakan dalam melakukan evaluasi dan atau verifikasi (apa yang seharusnya terdapat).2) Kondisi : yaitu berbagai bukti nyata yang ditemukan oleh pemeriksa dalam pelaksanaan pemeriksaan (apa yang ternyata terdapat).3) Sebab : yaitu alasan yang dikemukakan atas terjadinya perbedaan antara kondisi yang diharapkan dan kondisi yang sesungguhnya (mengapa terjadi perbedaan).Akibat : yaitu berbagai resiko atau kerugian yang dihadapi oleh unit organisasi dari pihak yang diperiksa dan atau unit organisasi lain karena terdapatnya kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria (dampak dari perbedaan). Dalam menentukan tingkat resiko atau kerugian, pemeriksa internal harus mempertimbangkan pula akibat akibat yang ditimbulkan oleh berbagai temuan tersebut terhadap pernyataan keuangan (financial statement) organisasi.4) Dalam laporan tentang berbagai temuan dapat pula dicantumkan berbagai rekomendasi, hasil yang dicapai oleh pihak yang diperiksa dan informasi lain bersifat membantu yang tidak dicantumkan di tempat lain.5) Laporan-laporan dapat mencantumkan berbagai rekomendasi dari berbagai perkembangan yang mungkin dicapai, pengakuan terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara meluas dan tindakan korektifa. Rekomendasi didasarkan pada berbagi temuan dan kesimpulan pemeriksaan. Rekomendasi dibuat dengan tujuan untuk meminta tindakan guna perbaikan terhadap kegiatan yang ada atau meningkatkan operasional. Dalam rekomendasi dapat disarankan berbagai pendekatan yang diperlukan untuk memperbaiki atau meningkatkan pelaksanaan kegiatan. Saran tersebut akan digunakan sebagai pedoman bagi manajemen dalam mencapai hasil yang dikehendaki. Rekomendasi dapat bersifat khusus atau umum. Sebagai contoh, dalam keadaan tertentu, perlu dilakukan rekomendasi tentang suatu tindakan umum dan saran khusus bagi penerapan tindakan tersebut. Dalam keadaan lain, saran bagi pelaksanaan penyelidikan atau penelitian lebih lanjut, sudah tepat.b. Hasil yang telah dicapai oleh pihak yang diperiksa, dalam arti kemajuan yang dicapai sejak pemeriksaan terakhir atau pelaksanaan suatu operasional yang terawasi dengan baik, dapat dicantumkan dalam laporan pemeriksaan. Informasi ini perlu dicantumkan untuk menggambarkan keadaan yang secara adil dan memberi sudut pandang yang tepat serta menjaga keseimbangan laporan pemeriksaan.Menurut Sukrisno Agoes (2004:242), Contoh Laporan internal auditorDariKepala Bagian Internal AuditKepadaDireksi PT RENIKUPerihalTemuan pemeriksaan mengenai Uang muka perjalananPeriodeTahun 2002KONDISI : terdapat uang muka perjalanan yang jumlahnya melampaui batas yang diperbolehkan. Kami menemukan 133 uang muka perjalanan dari 175 uang muka perjalanan yang kami periksa, jumlahnya melampui jumlah yang diperbolehkan yaitu Rp 2.500.000,-. Jumlah tersebut berkisar antara Rp 2.640.000 s/d Rp 4.750.000, total kelebihan Rp 300.000.000,-KRITERIA : Kebijakan tertulis dari Dircktur Keuangan dinyatakan bahwa uang muka perjalanan divas maksimum sebesar Rp 2.500.000,-PENYEBAB : Kepala Bagian Keuangan memberikan uang muka berdasarkan formulir permintaan uang muka yang sudah diotorisasi oleh marketing atau sales supervisor. Otorisasi dari supervisor biasanya diberikan dengan mudah tanpa memperhatikan batas maksimum yang bias diberikan.

AKIBAT : Banyak salesman yang meminta uang muka perjalanan melebihi jumlah yang dibutuhkan dan pertanggungjawabannya Bering terlambat. Bahkan ada salesman yang sudah berhenti, tetapi masih belum mempertanggungjawabkan uang mukanya.Komentar Manajemen : Bagian Akuntansi akan meninclak lanjuti masalah uang muka perjalanan yang melampui jumlah maksimum clan yang lama belum dipertanggungjawabkan. Supervisor akan diinstruksikan supaya lebih ketat dalam mengotorisasi uang muka perjalanan. Jakarta, 25 April 2003

(Audit Manager)

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di PT Pulau Sambu Kualaenok yang terletak di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten indragiri Hilir (Riau)B. Jenis DataJenis data penelitian yang dilakukan adalah :1. data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut. Contohnya data hasil wawancara2. data sekunder adalah data yang telah diolah, diperoleh dari perusahaan dan juga dari buku-buku literatur seperti garisan tugas (job description) internal auditor, fungsi dan tanggung jawab internal auditor, sistem dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan.C. Teknik Pengumpulan DataDi dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dengan cara :1. teknik observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung pada bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang terkait dengan pengawasan intern yang ada di perusahaan2. teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang kompeten dalam perusahaan3. teknik Kepustakaan, vaitu penelitian yang dilakukan dengan megumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan teori yang berkaitan dengan judul.

D. Metode Analisis DataMetode analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif yaitu dengan cara menguraikan sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian dan dibandingkan dengan literatur serta dianalisa kemudian diuraikan secara rinci untuk mencari penyelesaiaannya.

31