11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki hubungan sejarah yang kuat dengan Belanda. Selama kurang lebih tiga setengah abad berada di bawah kolonialisme Belanda tentunya menyisakan kenangan tersendiri bagi Indonesia. Hubungan historis dan emosional antara Indonesia dan Belanda yang panjang membuat perlunya dibangun hubungan bilateral yang baik. Hubungan bilateral yang baik tersebut dapat diwujudkan melalui adanya diplomasi antara kedua belah pihak. Diplomasi budaya menjadi salah satu cara untuk meningkatkan dan mempererat hubungan Indonesia dan Belanda. Diplomasi budaya merupakan diplomasi melalui pengenalan dan pemahaman pelbagai hasil seni budaya. Dalam artian, diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia terhadap Belanda bisa berupa seni budaya yaitu, keragaman seni, budaya dan kulinari khas Indonesia. Diplomasi budaya yang dimaksud disini adalah dengan digelarnya Pasar Malam Indonesia (PMI) di Denhaag, Belanda oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Denhaag, Belanda. KBRI Denhaag sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Belanda melakukan upaya diplomasi dengan menggunakan soft power yang dalam hal 1

Bab i Diplomasi Budaya

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia memiliki hubungan sejarah yang kuat dengan Belanda.

Selama kurang lebih tiga setengah abad berada di bawah kolonialisme Belanda

tentunya menyisakan kenangan tersendiri bagi Indonesia. Hubungan historis dan

emosional antara Indonesia dan Belanda yang panjang membuat perlunya

dibangun hubungan bilateral yang baik. Hubungan bilateral yang baik tersebut

dapat diwujudkan melalui adanya diplomasi antara kedua belah pihak. Diplomasi

budaya menjadi salah satu cara untuk meningkatkan dan mempererat hubungan

Indonesia dan Belanda.

Diplomasi budaya merupakan diplomasi melalui pengenalan dan

pemahaman pelbagai hasil seni budaya. Dalam artian, diplomasi budaya yang

dilakukan Indonesia terhadap Belanda bisa berupa seni budaya yaitu, keragaman

seni, budaya dan kulinari khas Indonesia. Diplomasi budaya yang dimaksud disini

adalah dengan digelarnya Pasar Malam Indonesia (PMI) di Denhaag, Belanda

oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Denhaag, Belanda. KBRI

Denhaag sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Belanda melakukan upaya

diplomasi dengan menggunakan soft power yang dalam hal ini adalah budaya

Indonesia melalui diadakannya PMI tersebut.

Sebelumnya, Pasar Malam Indonesia sudah ada sejak 50 tahun yang lalu di

Belanda, seperti Tong-Tong Fair. Munculnya gagasan mengadakan Pasar Malam

di Belanda, adalah sebagai wadah untuk nostalgia bagi orang-orang Indo-Belanda

yang tinggal di Belanda, termasuk juga orang-orang Belanda yang mempunyai

hubungan sejarah dengan Indonesia, seperti hubungan keturunan, pengalaman

budaya dan sebagainya. Pasar Malam Indonesia (PMI) telah diadakan sebanyak

tiga kali, yaitu tahun 2010, 2011 dan 2012.

Perwujudan diplomasi budaya Indonesia dalam bentuk pasar ini tidak

komersial. Dengan tujuan utamanya adalah meningkatkan hubungan bilateral

Indonesia-Belanda serta hubungan emosional antara kedua bangsa. Selain itu PMI

bertujuan untuk mengisi kekurangan yang ada ketika diadakannya Tong-Tong

1

Fair. Strateginya adalah menjadikan Pasar Malam Indonesia sebagai pelengkap

dan pengisi kekosongan pasar malam lainnya yang sudah ada, dan bukan sebagai

pesaing. Hubungan antara Indonesia dan Belanda terus berkembang serta menjadi

dasar yang kuat dalam meningkatkan kerjasama antara wilayah dan kerjasama 

global untuk perdamaian, stabilitas dan kemakmuran masyarakat kedua negara

khususnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang dapat

ditarik yaitu :

1.2.1. Bagaimana diplomasi budaya Indonesia melalui Pasar Malam Indonesia di

Denhaag, Belanda?

1.2.2. Bagaimana pengaruh Pasar Malam Indonesia di Denhaag, Belanda

terhadap diplomasi Indonesia terkait hubungan bilateral Indonesia-

Belanda?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai beriut:

1.3.1. Untuk mengetahui diplomasi budaya Indonesia melalui Pasar Malam

Indonesia di Denhaag, Belanda.

1.3.2. Untuk mengetahui pengaruh Pasar Malam Indonesia di Denhaag, Belanda

terhadap diplomasi Indonesia terkait hubungan bilateral Indonesia-

Belanda.

1.4. Manfaat Penulisan

Selain tujuan penulisan di atas, adapun manfaat penulisan paper ini adalah

sebagai berikut:

1.4.1. Bagi penulis, paper ini sebagai penambah ilmu pengetahuan dan wawasan

dalam mata kuliah Politik Luar Negeri dan Diplomasi Republik Indonesia.

1.4.2. Bagi pembaca, paper ini bisa digunakan sebagai bahan pustaka dan acuan

untuk penulisan lebih lanjut atau bahan pembanding dalam bidang yang

sama.

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya merupakan diplomasi yang bertujuan untuk

memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, kepentingan nasional, dan

kebijakan-kebijakan negara dengan melalui pemahaman berbagai hasil seni

budaya (Tuch, 1990: 3; Gouveia, 2006: 7-8, dikutip J. Wang, 2006). Hal ini juga

berfungsi untuk mempromosikan kepentingan nasional melalui pemahaman,

menginformasikan, dan mempengaruhi publik di luar negeri. Sebagai salah satu

instrumen dari soft power, perkembangan diplomasi budaya sangat pesat Pesatnya

perkembangan ini dipicu oleh kenyataan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh

pemerintah dalam diplomasi jalur lainnya dianggap telah gagal mengatasi konflik-

konflik antarnegara. Kegagalan diplomasi jalur-jalur tersebut telah

mengembangkan pemikiran untuk meningkatkan diplomasi budaya sebagai cara

alternatif untuk menyelesaikan konflik-konflik antarnegara (McDonald, 1991:

220-221).

Secara idealnya, diplomasi budaya telah membuka jalan bagi diplomasi

yang dilakukan antar pemerintah, serta memberi timbal balik melalui informasi-

informasi penting, dan memberikan cara pandang yang berbeda terhadap suatu

masalah kenegaraan. Kelebihan dari diplomasi budaya ialah dapat melibatkan

unsur-unsur lain seperti departemen dalam pemerintah, swasta, NGO (non

Goverment Organization) , media, dan individu. Sehingga bentuk diplomasi ini

sangat sesuai dilaksanakan guna menjalin hubungan bilateral ataupun multilateral

yang baik dengan negara lain.

2.2. Diplomasi Budaya Indonesia Dengan Belanda Melalui Pasar Malam

Indonesia

Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya sudah beberapa kali

melakukan diplomasi budaya dengan negara lain khususnya Belanda. Diplomasi

budaya tersebut antara lain berupa Pasar Malam Indonesia yang diadakan setahun

sekali di Den Haag Belanda.

3

2.2.1. Tujuan Diselenggarakannya Pasar Malam Indonesia di Den Haag

Pasar Malam Indonesia sendiri merupakan kegiatan yang diselenggarakan

oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai upaya promosi terpadu

perdagangan, pariwisata, dan investasi serta seni budaya kepada masyarakat

Belanda. Pasar malam Indonesia di prakarsai oleh J.E Habibie sebagai Duta Besar

RI untuk Belanda. Selain untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada

generasi muda Belanda, terselenggaranya Pasar Malam Indonesia ini juga

bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan hubungan kekerabatan

terhadap masyarakat Belanda yang memiliki hubungan emosional dengan

Indonesia, yang dimana jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 1,5 juta

orang atau 10% dari total penduduk Belanda.

2.2.2. Pelaksanaan Pasar Malam Indonesia di Den Haag

Dalam pelaksanaan Pasar Malam Indonesia di Den Haag, KBRI

memfasilitasi promosi terpadu dari berbagai kementerian instansi pusat,

pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Penyelenggaraan yang pertama kali

dilaksanakan pada tahun 2010, selama 5 hari dan berhasil menarik pengunjung

sebanyak 35.000 pengunjung atau rata-rata 7.000 orang per hari. Oleh karena

keberhasilan penyelenggaraan Pasar Malam Indonesia 2010, maka pada tahun

2011 ini kembali diselenggarakan kegiatan serupa dengan waktu yang lebih lama

dan tempat kegiatan yang lebih luas. Jika pada tahun 2010, kegiataan berlangsung

selama 5 hari, maka di tahun 2011 kegiatan berlangsung selama 7 hari dengan

tempat kegiatan diperluas dari 3.500 m2 menjadi 6.000 m2. Untuk tahun 2012,

Pasar Malam Indonesia diselenggarakan pada tanggal 29 Maret sampai dengan 1

April 2012 yang lalu.

Kini di edisi tahun ke-3 diselenggarakannya Pasar Malam Indonesia

tumbuh menjadi institusi otentik masyarakat Indonesia-Belanda di bidang sosial

budaya dan ekonomi. Terdapat sekitar 70 stan untuk peserta Pasar Malam

Indonesia yang datang antara lain dari Kementrian Budaya dan Pariwisata

Indonesia, provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Bangka Belitung,

Pemerintah Kabupaten atau Kota Kutai Timur, Surakarta, Surabaya, Batam,

perusahaan penerbangan Garuda, Pelindo II, Angkasa Pura ataupun Pertamina.

4

Sementara itu, pada stan makanan dan minuman, terdapat sekitar 30 stan makanan

yang mencangkup makanan dan minuman khas seperti sate, gado-gado, bakso,

rendang, soto, siomay, es cendol, es kelapa, es doger, dan sebagainya. Khusus stan

makanan, penjualnya adalah masyarakat Indonesia di Belanda atau orang Belanda

yang memiliki keahlian memasak masakan Indonesia dan sertifikasi berdagang

makanan di Belanda.

Selain hal itu, terdapat kesenian tembang Indonesia yang tercurahkan

melalui pelatihan kesenian berupa musik seperti gamelan jawa serta pertunjukan

angklung dan kolintang juga turut menjadi atraksi yang menarik minat para

pengunjung utamanya para pelajar Belanda. Mereka sangat antusias mengikuti

pelatihan gamelan, yang merupakan khas dari kebudayaan Indonesia.

2.3. Pengaruh Terselenggaranya Pasar Malam Indonesia Terhadap

Hubungan Bilateral Indonesia-Belanda

Terselenggaranya Pasar Malam Indonesia untuk yang ke 3 kali di Den

Haag, tentunya sebagai salah satu upaya untuk memberikan makna terhadap

hubungan khusus Indonesia - Belanda. Hal ini terwujud karena aspek interaksi

yang terjadi antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Belanda. Baik dari

segi promosi budaya yang berkembang secara dinamis, sampai pada aspek

perekonomian, dimana Pasar Malam Indonesia baik langsung maupun tidak

langsung juga mendatangkan keuntungan ekonomi. Restoran-restoran yang

berpartisipasi merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama dari

tingginya angka penjualan makanan Indonesia di Belanda. Keuntungan ekonomi

juga diraih oleh berbagai stand tanah air yang mencapai EUR 500.000.

Antusiasme yang sedemikian besar dari masyarakat Belanda di luar perhitungan

para partisipan dari tanah air sendiri, sehingga pada hari kedua barang-barang

yang mereka bawa terjual hampir habis. Sehingga banyak terdapat pemesanan

barang yang menjadi pameran dalam acara tersebut, dan untuk trial order dengan

level yang lebih besar menurut perhitungan Atase Perdagangan tercatat sebesar

EUR19,8 juta.

Untuk pariwisata, Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif. Mereka di Pasar Malam Indonesia menawarkan paket-paket

5

menarik untuk berwisata ke Indonesia. Instansi penerbangan Garuda Indonesia

juga telah merancang paket-paket khusus yang lebih murah untuk menjaring

calon penumpang, guna meningkatkan dan mempermudah akses pariwisata ke

Indonesia. Aspek lain adalah program untuk menampilkan Indonesia terkini.

Terdapat anjungan dari Kementerian Kominfo dan dari berbagai pemerintah

daerah yang memberikan informasi mengenai Indonesia terkini serta

berkoordinasi dan bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Chapter

Belanda dimana mereka juga menampilkan desain arsitektur Indonesia terkini,

dan beberapa instalasi yang mereka pasang. Sehingga, tercipta jalur langsung

perdagangan, investasi, dan pariwisata antara kabupaten atau kota di Indonesia

dengan negara – negara Eropa khususnya Belanda.

Indonesia secara historis telah memiliki hubungan yang erat dengan

Belanda. Banyak masyarakat Belanda keturunan Indonesia yang memiliki ikatan

emosional, dimana mereka pada umumnya adalah para orang tua yang dulunya

pernah tinggal di Indonesia, yang lahir pada masa-masa menjelang perang

kemerdekaan Indonesia ataupun sesudahnya. Hubungan ini terus berkembang

ketingkat comprehensive and forward-looking partnership yang menguntungkan

kedua negara serta menjadi dasar yang kuat dalam meningkatkan kerjasama antara

wilayah dan kerjasama  global untuk perdamaian, stabilitas dan kemakmuran

masyarakat dunia.

6

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

3.1.1. Diplomasi budaya Indonesia melalui Pasar Malam Indonesia di

Denhaag, Belanda adalah suatu kegiatan diplomasi budaya yang diselenggarakan

oleh Kedutan Besar Republik Indonesia di Belanda yang bertujuan untuk

mempromosikan terpadu perdagangan, pariwisata, dan investasi serta seni budaya

kepada masyarakat Belanda. Serta memperkuat dan mempertahankan hubungan

kekerabatan terhadap masyarakat Belanda yang memiliki hubungan emosional

dengan Indonesia.

3.1.2. Pengaruh Pasar Malam Indonesia di Denhaag, Belanda dengan

diplomasi Indonesia terkait hubungan bilateral Indonesia-Belanda adalah

terdapatnya keuntungan di bidang perekonomian seperti keuntungan ekonomi dan

pariwisata yaitu restoran-restoran yang berpartisipasi dalam penjualan makanan

asli Indonesia, keuntungan berbagai stand tanah air yang mencapai hingga EUR

500.000, serta terdapat banyak pemesanan barang yang dipamerkan pada acara

tersebut dengan level trial order yang besar. Selain itu terdapat anjungan dari

Kementerian Kominfo Republik Indonesia serta dari berbagai Pemerintah Daerah

yang memberikan informasi mengenai Indonesia serta berkoordinasi dan

bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Chapter Belanda. Dengan hal

tersebut terciptalah jalur langsung perdagangan, investasi, dan pariwisata antara

Kabupaten atau Kota di Indonesia dengan negara – negara di Eropa khususnya

Belanda.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka disarankan agar terdapatnya

bantuan dan kerjasama dari semua pihak baik dari tanah air maupun Belanda

untuk membantu pelaksanaan Pasar Malam Indonesia. Serta tetap

terselenggaranya Pasar Malam Indonesia di Den Haag setiap tahunnya. Hal

tersebut bertujuan untuk memelihara eksistensi, keberadaan dan pengaruh budaya

Indonesia di Belanda.

7