Upload
rivan-hidayat
View
215
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kemampuan timbal dalam menyerap timbal
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 bahwa udara sebagai
sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan
kesehatan dan kesejahteraan manusia serta perlindungan bagi makhluk hidup
lainnya. Udara perlu dipelihara, dijaga dan dijamin mutunya melalui pengendalian
pencemaran udara agar dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Dewasa ini udara yang bersih sangat sulit didapatkan terutama untuk daerah
perkotaan seiring dengan perkembangan teknologi dan industri. Kontribusi
pencemar terbesar berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor, industri,
pembangkit listrik dan kegiatan rumah tangga sehingga dapat menyebabkan
menurunnya kualitas udara akibat emisi polutan dari hasil pembakaran bahan
bakar. Bahan pencemar udara yang ditimbulkan dapat berupa gas ataupun
partikulat (Palar, 1994). Salah satu polutan yang dikeluarkan dari proses
pembakaran bahan bakar adalah timbal (Pb).
Menurut Winarno (1993), timbal (Pb) merupakan racun syaraf (neuro toxin)
yang bersifat kumulatif, destruktif dan kontinu pada sistem haemofilik, kardio-
vaskuler dan ginjal. Seseorang yang telah menderita toksisitas timbal cenderung
menunjukkan gejala hiperaktif, mudah bosan, mudah terpengaruh, sulit ber-
konsentrasi terhadap lingkungannya termasuk pada pelajaran, serta akan menjadi
lamban dalam berfikir, biasanya orang akan mengalami keracunan timbal bila
mengkonsumsi timbal sekitar 0,2 sampai 2 mg/hari.
Salah satu upaya untuk mengurangi dampak polutan timbal yang diemisikan
oleh kendaraan bermotor adalah dengan membangun jalur-jalur hijau di sepanjang
jalan raya. Dari hasil penelitian Hidayati (1998) di kawasan industri Rungkut
Surabaya, diketahui bahwa pohon di sepanjang ruas jalan daerah perkotaan
I-1
I-2
terpapar oleh timbal dalam jumlah yang cukup tinggi. Tinggi rendahnya kadar
timbal tergantung pada jenis tanaman yang berkaitan dengan morfologi daun.
Pohon Kiacret (Spathodea campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina
Syzygium) dan pohon Damar (Agathis Dammara) merupakan sebagian pohon
peneduh jalan yang sering dijumpai di sekitar jalan-jalan raya, terminal dan taman
terutama di kota-kota besar di indonesia, sehingga perlu dilakukan penelitian
mengenai peranan dari ketiga jenis tanaman yang biasa ditemui di sekitar jalan
terminal, dan taman tersebut sebagai penyerap timbal (Pb) di udara ambien.
Penelitian ini dilakukan di terminal Ledeng Kota Bandung, karena merupakan
tempat transit bagi beberapa trayek angkutan umum di Kota Bandung, juga sebagai
titik simpul dan tempat transit bagi sejumlah kendaraan angkutan umum antar
wilayah dari dan ke Kabupaten Subang, Kota Cimahi, dan wilayah Kabupaten
Bandung. Selain itu kemacetan juga sering terjadi di lokasi ini sehingga emisi yang
dikeluarkan oleh kendaraan akan lebih banyak dan penyerapan oleh pohon uji yang akan
dianalisis juga akan lebih besar.
1.2. Perumusan masalah
1. Apakah pohon Kiacret (Spathodea campanulata), pohon Pucuk Merah
(Oleina Syzygium) dan pohon Damar (Agathis Dammara) dapat menyerap
timbal (Pb) di udara ambien?
2. Seberapa besar timbal (Pb) yang dapat diserap di udara ambien oleh
pohon Kiacret (Spathodea campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina
Syzygium) dan pohon Damar (Agathis Dammara)?
3. Pohon manakah yang lebih efektif dalam menyerap timbal (Pb) di udara
ambien?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini untuk memberikan solusi alternatif penanaman
pohon di sekitar jalan raya, terminal dan taman kota dalam upaya mengurangi
pencemaran timbal (Pb) di udara ambien dengan mengetahui perbandingan
efektifitas penyerapan timbal (Pb) di udara ambien oleh pohon Kiacret (Spathodea
campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina Syzygium) dan pohon Damar (Agathis
Dammara).
I-3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektifitas pohon
Kiacret (Spathodea campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina Syzygium) dan
pohon Damar (Agthis Dammara) dalam menyerap timbal (Pb) di udara ambien.
1.4. Ruang lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini terkait efektifitas pohon Kiacret (Spathodea
campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina Syzygium) dan pohon Damar (Agathis
Dammara) dalam menyerap timbal (Pb) di udara ambien adalah:
1. Waktu pengujian lapangan dilakukan dua tahap masing-masing selama 24
jam, yaitu pada tanggal 4 dan 26 April 2015.
2. Pengujian ketiga pohon dilakukan di Terminal Ledeng Kota Bandung,
sedangkan untuk analisa sampel dilakukan di laboratorium.
3. Ketiga contoh uji yang dimaksud adalah pohon Kiacret (Spathodea
campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina Syzygium) dan pohon Damar
(Agathis Dammara) yang berumur 1,5 tahun. Ketiga contoh uji berada
didalam pot dan diletakkan di Terminal Ledeng dengan posisi berdekatan
di satu titik.
4. Sampel yang diambil hanya pada bagian daun dan jenis polutan yang
dianalisis adalah senyawa timbal (Pb).
5. Metode yang dipakai adalah destruksi basah dan alat yang digunakan
untuk mengukur kadar timbal yaitu AAS (Atomic Absorption
Spektrofotometri).
1.5. Manfaat penelitian
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kemampuan pohon
Kiacret (Spathodea campanulata), pohon Pucuk Merah (Oleina Syzygium) dan
pohon Damar (Agathis Dammara) dalam menyerap timbal (Pb) di udara ambien,
penelitian ini juga dapat memberikan solusi alternatif pemilihan tanaman
penghijauan di sekitar jalan raya,terminal dan taman terutama di daerah
perkotaan yang padat transportasi dalam upaya mengurangi pencemaran timbal
(Pb) di udara ambien.
I-4
1.6. Sistematika Penulisan
Pada penulisan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab pembahasan yang
meliputi:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang studi, perumusan
masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup studi,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan.
Bab II Gambaran Umum
Berisikan tentang kondisi terminal Ledeng Kota Bandung, jumlah
trayek angkutan di terminal Ledeng Kota Bandung dan kondisi
ruas jalan Setiabudhi.
Bab III Tinjauan Pustaka
Berisi tentang landasan teori-teori yang berhubungan dengan studi
penelitian.
Bab IV Metodologi Penelitian
Berisi tentang alat dan bahan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, metode pengambilan sampel, pengukuran sampel,
metode pengolahan dan analisis data.
Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan data yang diperoleh dari penelitian yang
dilakukan disertai dengan pembahasan dari permasalahan yang ada.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Bab ini terdiri dari kesimpulan hasil penelitian serta pengembangan
untuk penelitian selanjutnya.