4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau Solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau Solvent. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau Solvasi. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur (Annur, 2014). Sifat koligatif larutan adalah merupakan salah satu sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya bergantung pada banyak nya partikel partikel atau konsentrasi pertikel zat terlarutnya ( kosentrasi zat terlarut). Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non elektrolit (Julianto, 2012). Kenaikan titik didih merupakan naiknya titik didih larutan dari titik didih pelarutnya. Suhu pada saat akan tercapai tekanan uap larutan 1 atm, maka larutan akan mendidih. Harga titik didih ini lebih besar dari 100 o C,

BAB I fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kenaikan titik didih

Citation preview

Page 1: BAB I fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang

jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau Solute, sedangkan

zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut

atau Solvent. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam

konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut

membentuk larutan disebut pelarutan atau Solvasi. Larutan terbentuk melalui

pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung dalam

keadaan tercampur (Annur, 2014).

Sifat koligatif larutan adalah merupakan salah satu sifat larutan yang tidak

bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya bergantung pada banyak nya

partikel partikel atau konsentrasi pertikel zat terlarutnya ( kosentrasi zat terlarut).

Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan

sifat koligatif larutan non elektrolit (Julianto, 2012).

Kenaikan titik didih merupakan naiknya titik didih larutan dari titik didih

pelarutnya. Suhu pada saat akan tercapai tekanan uap larutan 1 atm, maka larutan

akan mendidih. Harga titik didih ini lebih besar dari 100 oC, atau lebih tinggi dari

titik didih pelarut murninya (Yazid, 2005).

Percobaan ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan titik didih antara

aquadest dengan larutan lainnya dimana akan dicari seberapa besar kenaikan titik

didih untuk setiap run sampel percobaan. Prinsip titik didih dan penurunan tekanan

uap sangat diperlukan dalam perindustrian, terutama pada penggunaan alat destilasi

dan evaporator. Adapun alasan mengapa percobaan ini dilakukan agar mahasiswa

dapat menuntukan kenaikan titik didih suatu larutan sehingga dapat diaplikasikan ke

dalam industri pabrik khususnya pabrik.

Page 2: BAB I fix

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari percobaan ini adalah antara lain :

1. Menentukan suhu kalibrasi air.

2. Menentukan kenaikan titik didih beberapa larutan dengan metode

Landsberger.

3. Menentukan pengaruh konsentrasi zat dari berbagai larutan terhadap kenaikan

titik didih larutan.

4. Menentukan perbedaan kenaikan titik didih pada larutan elektrolit dan non

elektrolit terhadap tekanan uap dan kenaikan titik didih.

5. Menentukan perbedaan kenaikan titik didih dengan menggunakan sampel

yang memiliki berat molekul.

1.3 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Menentukan kenaikan titik didih dan penurunan tekanan uap dari beberapa

larutan dengan metode Landsberger.

2. Membuat grafik konsentrasi versus titik didih dan membuat grafik fraksi mol

zat terlarut versus penurunan tekanan uap.

3. Mempelajari pengaruh senyawa elektrolit dan non elektrolit terhadap tekanan

uap dan kenaikan titik didih.

4. Mempelajari pengaruh berat molekul terhadap kenaikan titik didih.

1.4 Manfaat Percobaan

Manfaat yang diperoleh dari percobaan ini adalah :

1. Dapat menentukan suhu kalibrasi air.

2. Dapat menentukan kenaikan titik didih dengan metode Landsberger.

3. Dapat membuat grafik konsentrasi versus titik didih dan membuat grafik

fraksi mol zat terlarut versus penurunan tekanan uap.

4. Memahami pengaruh senyawa elektrolit dan non elektrolit terhadap tekanan

uap dan kenaikan titik didih.

Page 3: BAB I fix

1.5 Ruang Lingkup Percobaan

Adapun ruang lingkup dari percobaan ini adalah :

1. Praktikum kenaikan titik didih ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fisika

Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

2. Batasan masalah pada percobaan ini adalah penentuan konsentrasi larutan,

penentuan titik didih larutan, dan hubungan antara konsentrasi terhadap

kenaikan titik didih larutan.

3. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Maltosa (C12H22O11),

Sukrosa (C12H22O11), Tri-natrium Posfat Dodecahidrat (Na3PO4.

12H2O)4NaOH) dan aquadest (H2O), sedangkan alat yang digunakan adalah

labu distilasi, neraca elektrik, termometer, gelas ukur, batang pengaduk, pipa

bengkok, pipa kapiler, statif dan klem, bunsen, kaki tiga dan kasa, gabus.

4. Percobaan ini dilakukan berdasarkan metode Landsberger, dan sebanyak 4

run percobaan untuk setiap zat terlarut yang digunakan.