3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu proses industri pastilah ada suatu proses pencampuran bahan baik itu bahan cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas- padat. Pada proses ini kedua kondisi haruslah kita perlakukan sebagaimana mestinya sesuai dengan harapan kita. Untuk sample yang kuantitasnya masih kecil, kita dapat menggunakan media yakni bejana, tangki, dan bahan dimasukkan kedalamnya dan untuk meratakan pencampuran atau pengadukan kita aduk dengan kayu, atau pengaduk dengan tenaga manusia yang tidak konstan. Dalam lingkup kecil ini homogenitas atau keseragaman mungkin tidak jadi suatu masalah dan baik, sah untuk dilakukan. Tetapi bagaimana bila kita mengambil dalam lingkup besar, dimana dalam sejam saja terjadi pencampuran yang besar jumlahnya e.g 100 ton, wah kewalahan bukan. Untuk itulah dibutuhkan peralatan mixing yang membantu sesuai dengan fungsinya dengan keadaan konstan, serta dapat diatur kecepatan pengadukannya untuk diperoleh hasil yang optimal, saerta kehomogenitasan yang tinggi, dan gerakan mixing dengan tenaga yang dibutuhkan minimum. Dengan kata lain, Pengadukan (agitation) adalah gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di 1

BAB I FM mw 2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fluid mixing bab 1 otk

Citation preview

23

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam suatu proses industri pastilah ada suatu proses pencampuran bahan baik itu bahan cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas- padat. Pada proses ini kedua kondisi haruslah kita perlakukan sebagaimana mestinya sesuai dengan harapan kita. Untuk sample yang kuantitasnya masih kecil, kita dapat menggunakan media yakni bejana, tangki, dan bahan dimasukkan kedalamnya dan untuk meratakan pencampuran atau pengadukan kita aduk dengan kayu, atau pengaduk dengan tenaga manusia yang tidak konstan. Dalam lingkup kecil ini homogenitas atau keseragaman mungkin tidak jadi suatu masalah dan baik, sah untuk dilakukan. Tetapi bagaimana bila kita mengambil dalam lingkup besar, dimana dalam sejam saja terjadi pencampuran yang besar jumlahnya e.g 100 ton, wah kewalahan bukan.

Untuk itulah dibutuhkan peralatan mixing yang membantu sesuai dengan fungsinya dengan keadaan konstan, serta dapat diatur kecepatan pengadukannya untuk diperoleh hasil yang optimal, saerta kehomogenitasan yang tinggi, dan gerakan mixing dengan tenaga yang dibutuhkan minimum.

Dengan kata lain, Pengadukan (agitation) adalah gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, di mana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi.

Dalam proses mixing ini digunakan impeller sebagai mixer yang akan mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Ada beberapa tipe impeller yang biasa digunakan antara lain : propeller, paddle dan turbine. Setiap impeller ini memiliki tingkat efisiensi yang berbeda terhadap proses pencampuran.

Arus yang ditimbulkan oleh gerakan impeller ini menyebabkan terbentuknya vortex yang sangat tidak diinginkan dalam proses mixing. Untuk mencegah terjadinya vortex ketika fluida diaduk dalam tanki silinder dengan impeller yang berada pada pusatnya maka digunakan baffle yang dipasang pada dinding vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama. Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel. 1.2. Tujuan

1) Mengetahui prinsip dan cara kerja Fluid Mixing Apparatus.

2) Mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan pola aliran.

3) Mengetahui pengaruh dari penggunaan baffle pada proses pencampuran.

4) Mengetahui aplikasi dari Fluid Mixing Apparatus.

1.3. Permasalahan

1) Bagaimanakah pengaruh jenis impeller pada suatu Fluid Mixing?

2) Apakah pola aliran dari ragam putaran impeller sama?.

3) Apakah ada pengaruhnya penggunaan baffle pada Fluid Mixing ?

4) Bagaimanakah pengaruh bahan yang digunakan terhadap proses Fluid Mixing ?

5) Bagaimanakah kondisi yang optimal agar pencampuran dengan Fluid Mixing berjalan lancar ?

1.4. Manfaat1) Dapat mengetahui dan menambah wawasan dari prinsip dasar Fluid Mixing Apparatus.

2) Dapat mengetahui perbedaan pola aliran yang ditimbulkan oleh tiga buah impeller yang berbeda (Propeller, Turbin dan Paddle).

3) Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pola aliran yang berbeda seperti padatan yang digunakan, viscositas cairan yang digunakan, kecepatan putaran dari impeller dan lain-lain.

4) Dapat mengetahui pola aliran air dan pasir yang ditimbulkan dari pemakaian baffle.

13