21
IMPLEMENTASI METODE INQUIRI DIPADUKAN DENGAN STRATEGI KOOPERATIF UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIS PADA SISWA SMP Endang L, Fitriana Yuli S., Wahyu S ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif antara peneliti dan guru matematika kelas VIII dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP pada pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dipadukan dengan metode Inquiri. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs. Al Mahalli Pleret Bantul sebanyak 21 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri dari tiga pertemuan dan siklus 2 terdiri dari dua pertemuan. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, soal tes, rubrik penilaian kemampuan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pelaksanaan tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah data hasil observasi proses pembelajaran dan data hasil tes. Data hasil observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan proses pembelajaran TPS dipadukan dengan metode Inquiri. Data hasil tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif. Pembelajaran TPS yang dipadukan dengan inquiri meliputi 3 tahap kegiatan. Pertama, pembelajaran diawali guru dengan cara mengajukan pertanyaan/masalah pada LKS kepada siswa untuk dipikirkan secara mandiri (think). Kedua, siswa berdiskusi dengan pasangannya (pair & menemukan) untuk mengerjakan LKS dan menulis hasil diskusi. Ketiga, hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh beberapa kelompok berpasangan (share). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dipadukan dengan metode Inquiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Peningkatan kemampuan berpikir 1

BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

IMPLEMENTASI METODE INQUIRI DIPADUKAN DENGAN STRATEGI KOOPERATIF UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

MATEMATIS PADA SISWA SMP Endang L, Fitriana Yuli S., Wahyu S

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif antara peneliti dan guru matematika kelas VIII dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP pada pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dipadukan dengan metode Inquiri. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs. Al Mahalli Pleret Bantul sebanyak 21 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri dari tiga pertemuan dan siklus 2 terdiri dari dua pertemuan. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, soal tes, rubrik penilaian kemampuan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pelaksanaan tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah data hasil observasi proses pembelajaran dan data hasil tes. Data hasil observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan proses pembelajaran TPS dipadukan dengan metode Inquiri. Data hasil tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Pembelajaran TPS yang dipadukan dengan inquiri meliputi 3 tahap kegiatan. Pertama, pembelajaran diawali guru dengan cara mengajukan pertanyaan/masalah pada LKS kepada siswa untuk dipikirkan secara mandiri (think). Kedua, siswa berdiskusi dengan pasangannya (pair & menemukan) untuk mengerjakan LKS dan menulis hasil diskusi. Ketiga, hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh beberapa kelompok berpasangan (share).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dipadukan dengan metode Inquiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika tersebut ditunjukkan oleh 1) peningkatan rata-rata persentase skor siswa pada tiap aspek kemampuan berpikir kritis yaitu: aspek memberikan penjelasan sederhana pada siklus 1 sebesar 46,% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 62% (kategori sedang); aspek mengatur strategi dan taktik pada siklus 1 sebesar 50% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 70% (kategori sedang); dan aspek menyimpulkan pada siklus 1 sebesar 50% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 65% (kategori sedang); 2) Rata-rata sebesar 70% dari seluruh siswa mengalami peningkatan hasil tes dari ketiga aspek kemampuan berpikir kritis.

Kata Kunci : Berfikir kritis, Inquiri, kooperatif

1

Page 2: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berpikir merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk

kehidupan. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya antara

lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya memecahkan

masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Kemampuan berfikir akan

mempengaruhi keberhasilan hidup karena menyangkut apa yang akan dikerjakan dan

apa yang akan dihasilkan individu.

Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses

pendidikan adalah keterampilan berpikir. Morgan (1999) mengutip pendapat Marzano

(1992) memberikan kerangka tentang pentingnya pembelajaran berpikir yaitu: (1)

berpikir diperlukan untuk mengembangkan sikap dan persepsi yang mendukung

terciptanya kondisi kelas yang positif, (2) berpikir perlu untuk memperoleh dan

mengintegrasikan pengetahuan, (3) perlu untuk memperluas wawasan pengetahuan,

(4) perlu untuk mengaktualisasikan kebermaknaan pengetahuan, (5) perlu untuk

mengembangkan perilaku berpikir yang menguntungkan.

Berpikir kritis merupakan suatu kompetensi yang harus dilatihkan pada peserta

didik, karena kemampuan ini sangat diperlukan dalam kehidupan (Schafersman, 1999

dalam Arnyana, 2004). Guru perlu membantu siswa untuk mengembangkan

keterampilan berpikir kritis melalui strategi, dan metode pembelajaran yang

mendukung siswa untuk belajar secara aktif.

Ketrampilan berfikir kritis dapat dikembangkan baik secara langsung maupun

tak langsung dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika yang

diarahkan pada pembelajaran konstruktivisme yang membentuk pembelajaran penuh

makna tidak akan berlangsung baik tanpa adanya pembelajaran yang memungkinkan

siswanya untuk berfikir kritis.

Metode Inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif merupakan salah

satu cara untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam pembelajaran

matematika. Dengan kegiatan inkuiri, siswa dapat belajar secara aktif untuk

2

Page 3: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

merumuskan masalah, melakukan penyelidikan, menganalisis dan

menginterpretasikan data, serta mengambil keputusan untuk memecahkan masalah

yang dihadapinya. Perpaduan metode inkuiri dengan strategi kooperatif dapat melatih

siswa untuk bekerjasama dengan teman sebayanya. Ditinjau dari tahapan-tahapan

pembelajarannya model pembelajaran inkuiri yang dipadukan dengan strategi

kooperatif dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada

pengembangan berfikir kritis siswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan

tahapan-tahapan dalam metode inkuiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif

untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis siswa.

Dari penelitian ini diharapkan akan meningkatkan baik hasil belajar maupun

kemampuan berfikir kritis siswa, yang merupakan salah satu program IMHERE yaitu

meningkatkan soft skill berupa kemampuan berfikir kritis. Beberapa mahasiswa

dilibatkan dalam penelitian ini. Tema-tema yang berkaitan dengan kemampuan

berfikir kritis matematis dikembangkan di sekolah sebagai tugas akhir mahasiswa.

Penelitian ini ditargetkan untuk mempercepat penyelesaian tugas akhir mahasiswa

sehingga akan mempercepat waktu studi mahasiswa jurusan pendidikan matematika

yang juga merupakan salah satu program IMHERE.

B. Rumusan masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah implementasi metode inquiri yang dipadukan dengan strategi

kooperatif pada pembelajaran matematika?

2. Bagaimanakah dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan

strategi kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

3. Bagaimanakah dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan

strategi kooperatif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa?

C. Tujuan penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar

siswa melalui pembelajaran berbasis metode inquiri dipadukan dengan strategi

3

Page 4: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

kooperatif. Tujuan umum tersebut dapat dijabarkan dalam tujuan yang lebih rinci

sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan implementasi metode inquiri yang dipadukan dengan

strategi kooperatif pada pembelajaran matematika siswa SMP

2. Mendiskripsikan dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan

strategi kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

3. Mendiskripsikan dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan

strategi kooperatif tipe Think Pair Share dalam meningkatkan kemampuan

berfikir kritis siswa.

4. Mengidentifikasi hambatan-hambatan apakah yang dihadapi dalam

implementasi metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif tipe

Think Pair Share pada pembelajaran matematika SMP.

D. Manfaat penelitian

Dengan pembelajaran yang menerapkan metode inquiri dipadukan dengan

strategi kooperatif tipe Think Pair Share diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

berfikir kritis dan hasil belajar matematika siswa. Disamping itu juga akan

meningkatkan soft skill lainnya seperti kemampuan komunikasi, bekerjasama,

pemecahan masalah, sekalipun kompetensi tersebut tidak secara langsung diukur

dalam penelitian ini.

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa MTs. Al Mahalli Pleret Bantul

Yogyakarta. Objek penelitian meliputi seluruh proses pembelajaran beserta

kemampuan siswa dalam berpikir kritis matematis.

4

Page 5: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

B. Prosedur Penelitian

Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan pada tahap ini meliputi:

1. Penyusunan disain pembelajaran yang mencakup penentuan jenis dan topik

yang akan dijadikan tugas kelompok, penentuan kelompok, dan kegiatan

pembelajaran baik dalam kelompok maupun kelas.

2. Menyusun RPP dan media pembelajaran

b. Tindakan

Tindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang

telah dibentuk sesuai dengan prinsip-prinsip metode inkuiri yang dipadukan

dengan strategi kooperatif tipe think pair share.

Tahapan dalam pembelajaran ini: think – pair inquiri - share

c. Observasi

Selama kegiatan pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa

selama pembelajaran, pada saat diskusi, dan keterlaksanaan tindakan serta

hambatan-hambatan yang ditemui. Untuk mengetahui pencapaian tujuan yang

direncanakan yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa dilakukan evaluasi terhadap kemampuan berfikir kritis siswa dan

ujian/tes.

d. Refleksi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran

berdasarkan hasil observasi, hasil penilaian kemampuan berfikir kritis, dan hasil

tes.

Hal-hal yang menjadi perhatian pada tahap refleksi ini adalah:

Penilaian terhadap keterlaksanaan tindakan, hambatan-hambatan yang

muncul.serta kemajuan-kemajuan yang telah dicapai yang meliputi aspek-aspek

aktivitas siswa, kemampuan berfikir kritis siswa, dan hasil belajar siswa.

Perencanaan untuk tindakan berikutnya disusun berdasarkan hasil refleksi.

5

Page 6: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

Siklus II

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I diulangi pada siklus II, dengan

beberapa perbaikan berdasarklan hasil refleksi pada siklus I. beberapa aspek

yang menjadi indiklator keberhasilan proses pembelajaran adalah meningkatnya

aktivitas siswa, meningkatkan hasil belajar siswa (hasil tes), dan kemampuan

berfikir kritis siswa.

e. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian digunakan tiga jenis instrument penelitian

dan sumber belajar. Instrument yang dimaksud adalah:

a. Rubrik berfikir kritis

b. Pedoman observasi pembelajaran

c. Tes

f. Analisis Data

Data penelitian diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung,

dan tes. Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Teknik

kualitatif digunakan untuk mendiskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan,

menggambarkan hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan

pembelajaran dan mendiskripsikan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran dan kemampuan berfikir kritis berdasarkan hasil pengamatan.

Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mendiskripsikan tentang

efektivitas dari pembelajaran yang meliputi hasil belajar dan kemampuan berfikir

kritis siswa. Untuk menentukan hasil belajar siswa digunakan hasil tugas

kelompok, hasil tes, serta hasil penilaian terhadap aktivitas dan partisipasi siswa

dalam pembelajaran. Kemampuan berfikir kritis siswa ditentukan berdasarkan

hasil penilaian kemampuan berfikir kritis berdasarkan skala penilaian yang

disusun. Peningkatan kualitas pembelajaran ditentukan pada pencapaian aspek-

aspek pembelajaran dan kemampuan berfikir kritis siswa.

6

Page 7: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret 2012, di kelas VIII

MTs. Al Mahalli Pleret Bantul, dengan topik Garis singgung persekutuan luar

dan dalam dua lingkaran

Tabel 1. Hasil Tes Akhir Siklus 1 dan 2

Aspek Kemampuan

Berpikir Kritis

Siklus 1 Siklus 2

Rata-rata

persentase

skor siswa

Kategori

Rata-rata

persentase

skor siswa

Kategori

Memberikan

penjelasan sederhana46 % rendah 62 % sedang

Mengatur strategi dan

taktik50 % rendah 70% Sedang

Menyimpulkan 50 % rendah 65 % Sedang

Data hasil tes akhir siklus 1 dan 2 juga menunjukkan bahwa lebih dari

60 % dari banyak siswa mengalami peningkatan hasil tes pada rata-rata tiap

aspek kemampuan berpikir kritis.

Tabel 2. Peningkatan Hasil Tes Tiap Aspek Berpikir Kritis

Aspek Kemampuan

Berpikir Kritis

Banyak siswa yang

mengalami peningkatan

Rata-rata peningkatan

tiap aspek

7

Aspek Kemampuan Berpikir Kritis

Page 8: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

Memberikan

penjelasan sederhana66,7 %

69,9 %Mengatur strategi

dan taktik76,2 %

Menyimpulkan 66,7 %

B. Hasil penelitian dan pembahasanPembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa kelas VIII SMP Al Mahalli dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share (TPS),dipadukan dengan inkuiri. Peningkatan kemampuan

berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika tersebut kemudian

dideskripsikan secara kualitatif.

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)

dipadukan dengan inkuiri

Dari deskripsi hasil penelitian siklus 1 dan 2, tampak adanya kemajuan

dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share pada

pembelajaran matematika. Pelaksanaan think-pair-share pada siklus 1 belum

berlangsung optimal. Batasan antara tahap think dan pair belum terlihat jelas

karena siswa cenderung langsung bertanya kepada pasangan bila mengalami

kesulitan. Demikian pula dengan inkuiri, siswa cenderung bertanya sebelum

memikirkan terlebih dahulu. Siswa juga belum aktif berpendapat sehingga guru

pelaksana masih harus sering-sering membantu jalannya diskusi dan presentasi.

Beberapa kekurangan pada siklus 1 ini disebabkan oleh kebiasaan belajar

siswa sebelumnya, yaitu siswa lebih banyak mendengarkan, mencatat informasi

yang disampaikan guru dan menunggu penjelasan guru. Hal ini menyebabkan

sebagian siswa masih tergantung kepada guru dan bersikap pasif pada proses

pembelajaran. Ini bertentangan dengan prinsip pembelajaran kooperatif, dimana

siswa diharapkan untuk aktif melaksanakan pembelajaran dan mempunyai

pengalaman langsung untuk menemukan konsep dan memahami materi.

8

Page 9: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

Namun dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya, kegiatan

belajar siswa mengalami peningkatan pada pembelajaran dengan tipe think-pair-

share dipadukan dengan inkuiri. Hal ini terlihat dari semangat dan rasa

keingintahuan siswa untuk memahami pelajaran yang lebih besar daripada

pembelajaran dengan metode ceramah atau tanya jawab yang sebelumnya biasa

diterapkan.

Guru melatihkan kemampuan berpikir kritis bagi siswa dengan

memberikan masalah yang diselesaikan dengan memberikan penjelasan

sederhana, mengatur strategi, dan menyimpulkan

Pada siklus 2, kegiatan belajar dengan think-pair-inkuiri-share mengalami

peningkatan. Peningkatan itu ditunjukkan oleh sikap siswa yang lebih aktif

dalam berdiskusi, menyampaikan pendapat dan bertanya saat mengalami

kesulitan atau terjadi perbedaan pendapat. Peningkatan ini disebabkan tiga hal.

Pertama, siswa sudah memiliki pengalaman melaksanakan pembelajaran

kooperatif tipe think-pair-share yang dipadukan dengan inkuiri pada siklus 1

sehingga siswa telah terbiasa dan dapat beradaptasi untuk melaksanakan

pembelajaran tersebut pada siklus 2. Kedua, siswa diberikan kesempatan lebih

banyak untuk aktif mengemukakan pendapatnya baik pada tahap pair-inkuiri

maupun share. Ketiga, pengawasan dan bantuan pada diskusi kelompok lebih

intensif dan merata sehingga siswa merasa termotivasi untuk lebih semangat

dalam melaksanakan pembelajaran.

Seperti halnya pada siklus 1, pada siklus 2 guru juga berperan dalam

melatihkan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru memberi kesempatan siswa

untuk bertanya, menyelidiki dan menemukan penyelesaian masalah agar dapat

mendorong rasa keingintahuan intelektual siswa. Siswa juga diingatkan untuk

memiliki sikap kehati-hatian intelektual dengan mengecek ketidakakuratan dan

kesalahan dalam melakukan perhitungan agar lebih cermat dan teliti. Karena

perhitungan yang salah akan menghasilkan penyelesaian yang tidak tepat. Hal-

hal yang diupayakan oleh guru dan peneliti ini sesuai dengan pendapat Daniel

Perkins dan Sarah Tishman (1997) dalam Santrock (2008:360) bahwa

9

Page 10: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

keterampilan berpikir kritis siswa yang dapat dilatihkan oleh guru di antaranya

berpikir terbuka, rasa ingin tahu intelektual dan kehati-hatian intelektual.

Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-inkuiri-share dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika dikarenakan

tahapan kegiatan pada pembelajaran think-pair-share mengkondisikan siswa

agar dapat mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini sesuai dengan

pendapat Kyllen (1998) dalam Redhana (2002:21) yang mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk dapat mempertukarkan

ide-ide atau gagasan-gagasannya, berpikir kritis dan bekerja dalam tim.

Melalui tahap think, siswa berpikir secara mandiri sehingga dapat

memberikan penjelasan sederhana yaitu dengan menganalisis pernyataan dan

memfokuskan pertanyaan pada masalah matematika. Melalui tahap pair-inkuiri,

siswa berdiskusi dengan pasangan dan belajar mengatur strategi dan taktik yaitu

dengan menentukan tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah

matematika. Melalui tahap share, siswa saling bertukar gagasan sehingga siswa

dapat mengambil keputusan terbaik dan menyimpulkan yaitu dengan membuat

dan menentukan nilai pertimbangan atas penyelesaian suatu masalah

matematika.

.

2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Matematika

Kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika yang

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-inkuiri-share diketahui

melalui hasil tes akhir pada setiap siklus. Tabel 1. menunjukkan bahwa pada tes

akhir siklus 1, rata-rata persentase skor siswa pada aspek memberikan penjelasan

sederhana adalah 46 % , pada aspek mengatur strategi dan taktik adalah 50 %, dan

pada aspek menyimpulkan adalah 29,35 % semuanya pada kategori rendah. Pada

siklus 2 ketiga aspek berpikir kritis tersebut meningkat pada kategori sedang.

Meskipun masih dalam kategori sedang, siklus dihentikan karena telah memenuhi

indikator, telah terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ketiga aspek

tersebut. Selain itu rata-rata sebesar 70% dari seluruh siswa mengalami peningkatan

hasil tes dari ketiga aspek kemampuan berpikir kritis.

10

Page 11: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

PENUTUP

A. Simpulan

Dari analisis data dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas, dapat

diambil simpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)yang dipadukan dengan inkuiri

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII MTs. Al Mahalli

Pleret bantul pada pembelajaran matematika.

Kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika dilatihkan melalui

tahapan kegiatan think-pair,inkuiri-share.

2. Peningkatan rata-rata persentase skor siswa pada tiap aspek kemampuan berpikir

kritis yaitu: aspek memberikan penjelasan sederhana pada siklus 1 sebesar 46,%

(kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 62% (kategori sedang);

aspek mengatur strategi dan taktik pada siklus 1 sebesar 50% (kategori rendah) dan

pada siklus 2 meningkat menjadi 70% (kategori sedang); dan aspek menyimpulkan

pada siklus 1 sebesar 50% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi

65% (kategori sedang); 2) Rata-rata sebesar 70% dari seluruh siswa mengalami

peningkatan hasil tes dari ketiga aspek kemampuan berpikir kritis.

B. Saran dan rekomendasi

Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) yang dipadukan dengan

inkuiri ini dapat diimplementasikan untuk semua topic.

Daftar Pustaka

Anni, Tri Chaterina. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Castronova, J. A. (2002). Discovery Learning for the 21st Century: What is it and how does it compare to traditional learning in the 21st Century. Tersedia: http://chiron.valdosta.edu/are/Litreviews/vol1no1/castronova_litr . pdf. Diakses: 11 Desember 2010

CUPM (2004). Undergraduate Program and Course in the Mathematical Science: CUPM Curriculum Guide 2004. The Mathematical Association of America.

11

Page 12: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

Dahar, R.W. (1988). Teori-teori Belajar. Jakarta: Departemen P dan K Direktorat Jendral Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Dreyfus, T. (1991). Advanced Mathematical Thinking Processes. Dalam David Tall (editor). Advanced Mathematical Thinking. London : Kluwer Academic Publiser.

Ennis, R. H (1996). Critical Thinking. USA : Prentice Hall, Inc.

Ernest, P (1991). The Philosophy of Mathematics Education. London: The Falmer Press.

Furner, J.P dan Robinson, S. (2004). Using TIMSS to Improve the Undergraduate Preparation of Mathematics Teachers. IUMPST : The Journal Curriculum, Vol. 4.

Hassoubah, Z. I. (2004). Developing Creative & Critical Thinking : Cara Berpikir Kreatif & Kritis. Bandung : Nuansa.

Huitt, W (1998). Critical Thinking: An Overview. Educational Psychology Interactive. Valdosta, GA: Valdosta State University.

Lakkala, M., Ilomaki, L., dan Veermans, M. (2003). Using LOs in Advanced Pedagocical Practice. Tersedia: http://www.eun.org/ eun.org2/eun. Downloads /Advanced _ped models.doc.

Lie, A. (2004). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning (mempraktikkan cooperative learning diruag-ruang kelas). Jakarta: Grasindo.Mudjiono & Dimyati. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.

Mulyasa, E. 2004. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA.

Nur, Mohammad. 2001. Pembelajaran Kooperatif dalam Kelas IPA. Surabaya: UNESA

Pott, B. (1994). Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Asessment, Research & Evaluation, 4 (3).

Quirk, B. The NCTM Calls it “Learning Math” Chapter 4 of Understanding the Original NCTM Standards. Tersedia: http:// www.wgquirk.com/chap4. html.

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pendidikan Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.

12

Page 13: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

Saptono, Sigit. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: UNNES

Sardiman. 1987. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugijono, M. Cholik Adinawan. 2004. Seribu Pena Matematika SMP. Jakarta : Erlangga.

Sujono. 1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta:Depdikbud

Sukarmin. 2002. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: Surabaya.

13

Page 14: BAB I - home | SEMINAR UNYseminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id... · Web viewTindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk

14