Upload
luthfi-fadly
View
57
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bla bla :v
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seorang bayi yang baru lahir belum mempunyai gigi, tetapi sebenarnya benih-
benih gigi sudah berada dalam tulang rahang. Gigi manusia harus tumbuh atau
mengalami erupsi, karena struktur dan fungsinya sudah dipersiapkan untuk menggigit
dan mengoyak makanan yang terdiri dari bahan-bahan padat, dan makanannya itu
dimasukkan melalui cavum oris. Proses pengunyahan di dalam mulut dilakukan gigi
geligi kita dibantu oleh otot-otot yang menggerakkan mandibula, sedangkan lidah dan
pipi bertanggung jawab dalam mempertahankan agar supaya makanan tetap berada
dalam mulut dan meletakkannya di antara gigi geligi atas dan bawah. Di samping itu,
erupsi gigi ini juga berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rahang ke arah
horizontal dan vertikal, sehingga bentuk wajah berkembang dengan normal.
1.2. Sasaran Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat material kedokteran gigi (sifat
fisik, kimia dan mekanik) dan morfologi gigi tetap anterior dan posterior sebagai ilmu
dasar dalam menunjang ilmu-ilmu kedokteran gigi klinik.
1.3. Batasan Topik
1. Dental Material
a. Definisi
b. Fungsi
c. Sifat-sifat material
d. Macam-macam material penambalan gigi
1
2. Gigi tetap anterior dan posterior
a. Anatomi dan morfologi
b. Fungsi
c. Kronologi
d. Nomenklatur
e. Perbedaan gigi tetap anterior dan posterior
f. Perbedaan gigi sulung dan gigi tetap
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dental Material
2.1.1 Definisi Dental Material1
Dental material merupakan suatu ilmu tentang bahan-bahan yang digunakan
di Kedokteran Gigi. Dalam ilmu ini dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan
sifat dan cara memanipulasikan bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan ini dapat
merupakan bahan utama maupun bahan pembantu dalam pembentukan dental
aplpliances dan restorasi yang akan digunakan oleh pasien nantinya. Walaupun
demikian, dental material tidaklah mempelajari semua bahan yang ada di Kedokteran
Gigi.
Dental material biasanya membicarakan tentang bahan-bahan yang digunakan
dalam bidang :
a. Prosthetic
b. Operative dentistry
c. Endodonti
d. Orthodonti
2.1.2 Fungsi Dental Material1
Adapun fungsi dari dental material ini adalah :
a. Sebagai pengganti bagian yang rusak
b. Berperan dalam proses penyembuhan
c. Memperbaiki fungsi dan kosmetik
3
d. Membantu diagnosa
e. Membantu perawatan
f. Membangkitkan criteria pemilihan bahan yang sesuai dan tepat sesuai
kebutuhan.
2.1.3 Sifat-Sifat Umum Dental Material2
Sifat umum dari dental material adalah sebagai berikut :
a. Sifat Mekanik
Sifat mekanik dari dental material dapat diklasifikasikan 4 sifat, yaitu :
(1) Hardness, kemampuan menahan suatu goresan sehingga kekerasan
merupakan ketahanan terhadap identasi,
Kekerasan bergantung pada kekuatan dan kelenturan, sehingga semakin
tinggi tingkat kekuatan dan kelenturan suatu bahan, maka semakin besar
tingkat kekerasannya.
(2) Kekuatan fisik, kekuatan dimana sebuah material mengalami kelelahan
akibat tegangan berkali-kali.
(3) Tensile Stress, kekuatan untuk mempertahankan diri terhadap deformasi
karena mempunyai kecenderungannya untuk memperpanjang material
yang ditimpanya.
(4) Kompresi, tekanan yang terjadi apabila suatu benda ditempatkan di bawah
beban yang cenderung menekan. Ketahanan internal terhadap beban
tersebut disebut tekanan kompresi.
b. Sifat Biologis
Sifat biologis dari dental material diklasifikasikan sebagai berikut :
(1) Non-iritatif, tidak menyebabkan iritasi. Iritasi dapat diartikan sebagai
suatu radang yang terjadi tanpa campur tangan antibody dan system imun.
Pemakaian gigi tiruan memungkinkan terjadinya iritasi.
4
(2) Sensivitas, suatu respon radang yang memrlukan partisipasi antibody
tertentu. Kesensitivitan ini disebabkan oleh umur dan jenis kelamin,
kedalaman lesi karies dan ketebalan dentin reperatif yang terbentuk.
(3) Alergi, kegagalan ketebalan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi
hypersensitive dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan
yang umumnya imunogenik, atau bias dikatakan orang yang bersangkutan
bersifat topic.
c. Sifat Fisik
Sifat fisik dari dental material diklasifikasikan sebagai berikut :
(1) Abrasi, pengikisan yang sering digunakan untuk membandingkan bahan-
bahan dengan klasifikasi tertentu. Bahan kedokteran gigi memiliki
kekentalan yang berbeda bila digunakan. Abrasi juga dapat memberikan
informasi perbandingan agar dokter gigi dapat memilih bahan dengan sifat
yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
(2) Kekentalan, ukuran konsistensi sutau cairan, beserta ketidaksempurnaan
untuk mengalir. Cairan dengan kekentalan tinggi mengalir lambat karena
viskositas yang tinggi.
d. Sifat Kimia
Daya larut rendah dan daya tahan terhadap korosi. Tanda awal terjadinya
korosi yaitu adanya perubahan warna pada permukaan gigi.
2.1.4 Macam-Macam Dental Material2
Logam dapat digolongkan dalam 4 macam, yaitu :
a. Metal / Logam
5
Metal atau logam merupakan kumpulan atom yang tersusun secara teratur
membentuk kristalin. Logam ini bersifat keras, mengkilat, padat, konduktor
panas dan listrik, opaque, ductile dan meleable, ikatan logam pada tritik
lelehnya tinggi, terdiri dari Kristal, ukuran dan besar grain mempunyai sifat
mekanis logam. Pembuatan logam kedokteran gigi dapat dilakukan dengan
casting atau pengecoran, cold atau working, dan amalgamasi. Sedangkan
contoh logam kedokteran gigi adalah kawat orthodontik, logam paduan emas,
Cr-Co, Ni-Cr, dan amalgam.
b. Polimer
Polimer merupakan molekul-molekul berantai panjang yang terdiri dari
banyak unit molekul kecil. Sifat dari polimer ini adalah tidak keras seperti
logam, ringan, ada yang termoplastis dan thermosetting. Pembuatan polimer
kedokteran gigi adalah compression molding, injection moulding, c. dought
technic. Contoh polimer kedokteran gigi adalah bahan cetak olginati agar,
polisulfid dan polisiloksan, resin akrilik, mouth guard, bahan adhesive, resin
komposit, dan lain-lain.
c. Keramik
Keramik adalah senyawa dari elemen-elemen logam dan non logam. Sifat dari
keramik ini adalah tahan terhadap asam, brittle, dan tahan terhadap panas.
Cara pembuatan keramik kedokteran gigi adalah clay based suspension,
ceramic coating, glass forming. Contoh keramik kedokteran gigi adalah filler
pada komposit, GIC, bahan refraktori, porselen kedokteran gigi, bubuk dental
semen, all-cheramic, dan porcelain fuse to metal.
d. Komposit
Komposit merupakan kombinasi dua atau lebih material yang memberikan
sifat yang lebih baik daripada sifat masing-masing konstituennya. Sifat dari
6
komposit adalah sangat mudah dipengaruhi oleh fosa, ukuran, bentuk, file,
orientasi, dan berikatan antar fossa. Cara pembuatan komposit adalah
alloying. Fiber reinforcement, disperse filler ke dalam material.
2.2 Gigi Tetap Anterior Dan Posterior
2.2.1. Anatomi Dan Morfologi gigi tetap3
1. Gigi incicivus pertama atas
Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam ke
tepi insisal
Sudut disto-insisal lebih bulat
Mahkota besar, dibandingkan akar, merupakan gigi anterior terbesar
‘marginal ridge’ cukup jelas pada permukaan palatal cekung, dengan
cingulm berkembang dengan baik
Mahkota beriklinasi ke palatal, akar beriklinasi ke distal
Permukaan labial cembung dan halus
‘cervikal margin’ paling berkelok pada sisi mesial
Akar tunggal meruncing, dengan potongan melintang berbentuk
segitiga membulat dan salah satu permukaan yang agak datar
mengahadap ke labial
2. Gigi incicivus pertama bawah
Akar tunggal, mendatar mesio-distal dan cenderung bengkok ke distal
Tepi insisal tegak lurus terhadap garis yang membagi dua mahkota
labio-lingual
Panjang akar 12 mm
Alur longitudinal distal akar lebih jelas daripada mesial
Gigi terkecil pada gigi tetap
7
3. Gigi incicivus kedua atas
Sudut mesio-insisal lancip, sudut disto-insisal lebih membulat
Tepi insisal jelas miring ke bawah permukaan distal yang lebih pendek
Mahkota lebih membulat, lebih pendek dan lebih sempit dimensi
mesio distal dari pada incicvus pertama atas
Permukaaan palatal lebih cekung dari pada incicivus pertama atas
‘cervikal margin’ lebih berkelok – kelok pada permukaan mesial dari
pada distal
4. Gigi incicivus kedua bawah
Mahkota berbentuk kipas dan tepi insisal lebih lebar mesiodistal
Sisi insisal: tepi insisal tegak lurus terhadap garis yang membelah dua
akar, tapi terpuntir ke distal, dalam arah lingual mengikuti garis
lengkung gigi
Panjang akar 14 mm
Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang daripada distal,
sehingga tepi insisal sedikit lebih miring
‘marginal ridge’ mesial dan distal samar-samar, tetapi lebih menonjol
dari pada incicivus pertama bawah
5. Gigi caninus atas
Cuspis tunggal runcing kira – kira segaris dengan sumbu panjang akar
Lereng distal cuspis lebih panjang dari pada mesial dan menyatu
dengan permukaa distal cembung
Proporsi keseluruhan kekar panjang
Bagian labial cembung jelas dan cingulum palatal besar
Garis cervikal kurang berkelok pada permukaan distal
Akar tun ggal sangat panjang dengan potongan melintang segitiga
membulat
Permukaan disto dan mesial palatal akar sering beralur longitudinal
8
6. Gigi caninus bawah
Profil distal mahkota lebih membulat dari pada mesial
Mahkota lebih sempit dari mesiodistal dibanding caninus atas,
sehingga mahkota tampak lebih besar sebanding
Hanya cainus bawah yang mungkin mempunyai akar berbifurkasi
Lereng mesial cuspis lebih pendek daripada distal
Cingulum kurang jelas bila dibanding caninus atas
Permukaan mesial mahkota kurang lebih segaris lurus dengan akar
Permukaan labial dari mahkota bersambung lengkung longitudinal
dengan akar
Anatomi ;
7. Gigi premolar pertama atas
Dua akar, bukal dan palatal, cenderung membengkok ke distal
Dua cuspis berbentuk tegas: bukal lebih besaar dari palatal
Fossa canina cekung pada permukaan mesial mahkota
Lereng mesial cuspis bukal lebih panjang dari pada distal
Cuspis palatal sedikit miring ke mesial
Bagan oklusal lebih anglar dari pada premolar kedua atas
8. Gigi premolar pertama bawah
9
Fosssa oklusal, distal lebih besar dari pada mesial
Dua cuspis digabung oleh ridge enamel sentral
Iklinasi mahkota lingual yang jelas di atas akar
Permukaan bukal mahkota cembung, permukaan lingual hampir lurus
Bagan oklusa sirkular, mendatar dan berada pada permukaaan
mesiolingual
Akar tunggal membulat, cenderung membengkok ke distal
Anatomi :
9. Gigi premolar kedua atas
Dua cuspis, satu palatal dan satu bukal, dengan ukuran hampir setara
dengan premolar pertama atas
Tidak ada fossa canina, permukaan mesial cembung
Bagan oklusal oval
Akar tunggal, mendatar mesiodistal, lebih panjang daripada premolar
pertama atas
Fissura mesiodistal oklusal tidak memotong marginal ridge mesial.
10. Gigi premolar kedua bawah
Mahkota lebih besar dari pada premolar pertama bawah
Ukuran cuspis lebih mirip dan biasanya tidak meruncing
10
Bagan oklusal hampir empat persegi tanpa pendataran mesiolingual
‘marginal ridge’ mesial lebih tinggi dari pada distal
Akar kerucut tunggal, sedikit mendatar mesiodistal, membengkok ke
distal ke apeks yang tumpul
11. Gigi molar pertama atas
Lima cuspis
Bulat, permukaan bukal beriklinasi ke lingual dengan dua alur
Gigi terbesar mandibula
Permukaan bukal : terlihat lima cuspis
Permukaan palatal : terlihat tiga cuspis
Bagan oklusal kira-kira empat persegi
Anatomi :
12. Gigi molar pertama bawah
Tidak ada cuspis carabeli
Akar kurang divergen
Penggabungan akar lebih sering dari pada molar pertama atas
Oblique ridge menghubungkan cuspis mesioplatal dan distobukal
Anatomi :
11
13. Gigi molar kedua atas
Tidak ada cuspis carabeli
Akar kurang divergen
Penggabungan akar lebih sering dari pada molar pertama atas
Oblique ridge menghubungkan cuspis mesioplatal dan distobukal
Anatomi ;
14. Gigi molar kedua bawah
Bagan oklusal persegi membulat
12
Dua cuspis lingual, dua cuspis bukal. Yang dipisahkan oleh pola
fissura crusiformis sentral
Mesiodistal tidak selebar molar pertama
Cuspis lingual lebih ti ggi dari pada bukal
Cuspis mesial lebih besar dari distal
Anatomi :
15. Gigi molar ketiga atas
Bagan oklusal segitiga
Akar pendek, kurang berkembang, konvergen, sering berfusi,
membengkok ke distal
Molar atas terkecil
Cuspis terbesar mesio palatal
Hanya mempunyai daerah kontak mesial
16. Gigi molar ketiga bawah
Bentuk mahkota sama dengan molar kedua bawah
Dua akar; pendek, kurang berkembang, sering bergabung, iklinasi ke
distal
Empat cuspis
13
Permukaan bukal cembung beriklinasi ke lingual.
2.2.2. Fungsi gigi tetap3
1. Golongan insisivus : Gigi seri yang gunanya untukmengiris dan memotong
makanan.
2. Golongan konimus : Gigi taring yang gunanya mengiris dan menyobek
makanan.
3. Golongan premoral : Gigi geraham kecil,yang gunanya untuk menyobek
dan membantu menggiling makanan.
4. Golongan Molar : Gunanya untuk mengunyah,membentuk dan
menggiling makanan karna mempunyai permukaan
kunyah yang lebar dengan banyak tonjolan tonjolan dan
lekukan.
2.2.3. Kronologi3
Gigi Kalsifikasi
Awal
Mahkota
Lengkap
Erupsi Akar Lengkap
Insisivus
Pertama Atas
3-4 Bulan 4-5 Tahun 7-8 Tahun 10 Tahun
Insisivus
Pertama
Bawah
3-4 Bulan 4-5 Tahun 6-7 Tahun 9 Tahun
Insisivus
Kedua Atas
10-12 Bulan 4-5 Tahun 8-9 Tahun 11 Tahun
Insisivus
Kedua Bawah
3-4 Bulan 4-5 Tahun 7-8 Tahun 10 Tahun
Caninus Atas 4-5 Bulan 6-7 Tahun 11-12 Tahun 13-15 Tahun
14
Caninus
Bawah
4-5 Bulan 6-7 Tahun 9-10 Tahun 12-14 Tahun
Premolar
Pertama Atas
16−18 Bulan 5-6 Tahun 10-11 Tahun 12-13 Tahun
Premolar
Pertama
Bawah
134−2 Tahun
5-6 Tahun 10-12 Tahun 12-13 Tahun
Premolar
Kedua Atas1
34−2 Tahun
6-7 Tahun 10-12 Tahun 12-14 Tahun
Premolar
Kedua Bawah2-2
12
Tahun6-7 Tahun 11-12 Tahun 13-14 Tahun
Molar
Pertama Atas
Saat Lahir atau
Sesaat
Sebelumnya
212−3 Tahun
6-7 Tahun 9-10 Tahun
Molar
Pertama
Bawah
Saat Lahir atau
Sesaat
Sebelumnya
212−3 Tahun
6-7 Tahun 9-10 Tahun
Molar Kedua
Atas2
12−3 Tahun
7-8 Tahun 12-13 Tahun 14-16 Tahun
Molar Kedua
Bawah2
12−3 Tahun
7-8 Tahun 12-13 Tahun 14-15 Tahun
Molar Ketiga
Atas
7-9 Tahun 12-16 Tahun 17-21 Tahun 18-25 Tahun
Molar Ketiga
Bawah
8-10 Tahun 12-16 Tahun 17-21 Tahun 18-25 Tahun
2.2.4. Nomenklatur4
1) Sistem FDI (Federation Dentaire Internationale)
15
a) Gigi geligi tetap
Kanan atas Kiri atas
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Kanan bawah kiri bawah
2) Sistem Zsigmondy
a) Gigi geligi tetap
Kanan atas Kiri atas
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Kanan bawah Kiri bawah
3) Sistem Amerika ( Menghitung dari atas kiri, kanan, kebawah kanan lalu
kebawah kiri
a) Gigi geligi tetap
Kanan atas Kiri atas
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kanan bawah Kiri bawah
4) Menurut haderup
a) Gigi geligi tetap
Kanan atas Kiri bawah
8+ 7+ 6+ 5+ 4+ 3+ 2+ 1+ +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7+8
8- 7- 6- 5- 4- 3- 2- 1- -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
Kanan bawah Kiri bawah
5) Sistem belanda
Penulisan dengan mempergunakan huruf ( kependekannya ), gigi geligi tetap
dengan huruf besar :
a) Atas : Superior ( S )
b) Bawah : Inferior ( I )
c) Kanan : Dexter ( D )
d) Kiri : Sinister ( S )
6. Cara Palmers
a. GigSi geligi tetap
Kanan atas Kiri atas
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
17
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Kanan bawah Kiri bawah
2.2.5. Perbedaan gigi tetap anterior dan posterior5
1. P1 dan P2 Maksila
P1 P2
Akar ada buikal dan palatal
Cusp bukal lebih tinggi dan besar dari
cusp palatal
Terdapat mesio marginal development
groove
Lereng mesial lebih besar dengan lereng
distal
Crest mesial ½ korona, crest distal 1/3
korona.
Servikal insisal korona lebih panjang
Ada fossa canina.
Akar hanya 1
Cusp bukal dan palatal hamper sama
besar
Fissure mesio distal oklusal tidak
memotong marginal ridge
Lereng mesial < lereng distal
Crest mesial 1/3 korona, crest distal 1/2
korona.
Akar lebih panjang
Tidak ada fossa canina
Terdapat banyak suplementan groove
2. M1, M2, M3 Maksila
M1 M2 M3
18
Garis luar oklusal
trapesium
Panjang buko lingual
paling panjang dari M2 dan
M3 .
Cusp 4/5
Akar 3 divergen
Garis luar oklusal.
Garis luar oklusal jajar
genjang .
Lebih lebar buko palatal
dari pada mesio distal
Cusp 4,cusp disto
palatal sangat kecil dari
Ma
Akar 3,akar mesio
bukal di disto bukal
bersatu..
Garis luar oklusal
bervariasi
Bervariasi perbandingan
diameternya
Cusp 3 atau bervariasi
Bervariasi.
3. P1 dan P2 mandibula
P1 P2
Serviko insisal korona lebih
panjang,mahkota lebih kecil dari P2
ada 2 cups,cups bukal lebih besar dari
cups lingual
lereng mesialcuspis lebih pendek dari
pada distal dan fossa distal lebih besar
permukaan oklusal bulat seperti boneka
tersenyum
ada misio lingual develop mental gruvi
cups lingual sangat kecil sekali.
Akar lebih panjang,diameter buko
lingual lebih panjang
3 cups,dengan urutan cups bukal,cups
misio lingual dan cups disto limgual
Marginal ridgemesial lebih tinggi dr
pada distal
Permukaan oklusal bujur
sangkar,seperti anjing “bulldog”
Ada disto lingual developmental groove
Cups lingual lebih kecil dari cups bukal
Lengkung triangular ridge.
4. M1 M2 M3 Mandibula
M1 M2 M3
19
Garis oklusal jajar
genjang
Developmental groove
5 cusp
Akar 2, akar mesial 1
buah panjang akar distal
lebih bulat, akar mesial
lebih bengkok ke distal
Garis luar oklusal jajar
genjang
Tanda +
Cups 4
2,akar lebih sempit
lebih satu sama
lain,kadang-kadang
berfungsi.
Garis luar oklusal
bervariasi
Bervariasi
Cups 4 / bervariasi
2 akar pendek,sering
bergabung inklinasi ke
distal yang jelas
2.2.6. Perbedaan gigi sulung dengan gigi tetap3
Perbedaan utama antara gigi gelligi dan gigi tetap adalah :
1. Secara keseluruhan gigi geligi susu lebih kecil dari pada gigi geligi tetap.
2. Enamel (email) gigi geligi susu lebih putih dan lebih guram yang
menyebabkan mahkota gigi susu berwarna lebih muda dari pada gigi geligi
tetap.
3. Enamel gigi geligi susu lebih permeable dan lebih mudah terabsasi derajat
permeabilitas berkurang setelah akar mulai di resorpsi.
4. Kedalam enamel lebih konsisten dan lebih tipis dari pada gigi geligi tetap
dengan ketebalan 0,5mm sampai 1,00mm. enamel gigi geligi tetap
mempunyai ketebalan sekitar 2,5mm.
5. Gigi geligi susu mempunyai bagian tepi servikal yang lebih jelas.
6. Mahkota gigi geligi susu anterior membulat dengan cingulum labial yang
menonjol.
7. Pada gigi susu yang baru bererupsi, cusp cenderung lebih meruncing.
8. Akar gigi geligi susu lebih pendek, kurang kuat, dan lebih muda warna nya
dari pada akar gigi geligi tetap.
20
9. Akar gigi geligi depan susu lebih panjang dibandingkan mahkotanya akar gigi
belakang lebih divergen untuk memungkinkan pertumbuhannya pengganti
tetapnya.
10. Kamar pulpa gigi susu lebih besar dari dari pada gig tetap, dengan tanduk
pulpa yang menonjol dan lebih mengikuti morfologi luar gigi, ia cenderung
berhubungan dengan dentin yang kurang dalam.
11. Saluran akar gigi geligi susu sangat halus.
12. Gigi geligi susu menunjukkan morfologi yang lebih konstan dari pada gigi
geligi tetap dengan lebih sedikit variasi.
13. Sambungan remento enamel junction gigi geligi susu kurang berkeolok-kelok
dari pada gigi geligi tetap.
14. Gigi geligi susu tdd 20 gigi, gigi geligi tetap ttd 32 gigi.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan6
a. Manusia mempunyai 2 jenis gigi, yaitu gigi sulung dan gigi permanen. Gigi
sulung adalah gigi yang pertama kali tumbuh kemudian tanggal dan di
gantikan oleh gigi permanen.
b. Periode tanggal dan erupsi setiap gigi geligi bervariasi. Gigi sulung yang
pertama kali erupsi adalah gigi insisivus pertama atas.
c. Proses pergantian gigi sulung menjadi gigi tetap terjadi pada usia 6-12 tahun.
Akar gigi sulung di hancurkan oleh osteoclast sehingga akar gigi sulung
semakin pendek dan goyang yang akhirnya tanggal.
d. Gigi sulung tanggal karena adanya diferensiasi dari osteoclast dan
odontoclast.,
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi erupsi adalah faktor genetik, ras, jenis
kelamin, lingkungan ,penyakit, dan faktor lokal.
f. Reaksi tubuh yang mungkin terjadi akibat erupsi gigi antara lain gatal pada
gusi, gusi tampak kemerahan, tidak nafsu makan, dan demam.
g. Proses odontogenesis terdiri dari initiation stage, bud stage, cap stage, bell
stage, apposition stage, dan maturation stage.
h. Kelaina yang terjadi dalam tahap odontogenesis antara lain anodontia,
supernumerary teeth, macrodontia, microdontia, dens in dente, enamel pearl.
i. Istilah-istilah dental anatomy antara lain cups, cingulum, ridge, fossa, groove,
pit, mamelon, lobe, cervical, tubercle, dan lain-lain.
j. Secara keseluruhan, gigi sulung lebih kecil dari gigi permanen dan lebih putih.
k. Akar gigi susu lebih panjang dari koronanya. Akar belakang gigi susu lebih
divergen untuk memungkinkan pertumbuhan pengganti tetapnya.
DAFTAR PUSTAKA
22
1. Sumadhi, dkk. 2005. Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi I.
Medan:FKG USU
2. Kenneth, J. Philips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC
3. Beek, Geofrey C. Van.Dental Morphology : An Illustrated Guide @ Jhon
Wright. 1996.
4. Brand issel hard. Anatomy of anafacial struce 7th.
5. Drg. Itjingningsih w.h. “anatomi gigi”
6. Mary bath dan Margareth JF. Dental embriologi, histology and anatomy 2nd.
USA:Elseivier saunders.2006.
23