Upload
hari-hilman
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 1/36
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mioma uteri adalah tumor jinak yang tumbuh pada rahim. Disebut
fibromioma uteri, leiomioma, atau uterine fibroid dalam istilah kedokterannya.
Mioma uteri merupakan tumor kandungan yang terbanyak pada organ reproduksi
wanita. Kejadiannya lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun, yaitu mendekati
angka 40 . !ingginya kejadian mioma uteri antara usia 35"50 tahun,
menunjukkan adanya hubungan mioma uteri dengan estrogen. #$o%ie &ediyani,
'0(').
*erdasarkan penelitian +orld &ealth rganisation #+&) penyebab
angka kematian ibu karna mioma uteri pada tahun '0(0 sebanyak '' #(,-5 )
kasus dan tahun '0(( sebanyak '( #',04 ) kasus. #$o%ie &ediyani, '0(').
Menurut penelitian yang dilakukan oleh /hwart di 12 angka kejadian
mioma uteri adalah '"(', orang per (000 wanita tiap tahunnya, dan dari
50.000 histerektomi yang dilakukan pertahun, sebanyak ' #(5.000)
disebabkan oleh mioma uterus. edangkan menurut penelitian yang dilakukan
oleh 6an et 2l di pusat aint *enedi/t &ospital Korea menemukan ( kasus
mioma dari 4 kasus bedah ginekologi yang diteliti pada tahun '00. #$o%ie
&ediyani, '0(').
$ational 7enter for 7hroni/ Disease 8re%ention and &ealth 8romotion
periode (--4"(---, melaporkan bahwa mioma uteri merupakan salah satu
penyebab dilakukannya tindakan histerektomi pada wanita 2merika usia
reproduktif .403 dari 3.5'5.'3 histerektomi atau sekitar ',( per (000
wanita.Menurut Center of Disease Prevention and Control #7D7) !ahun '0(3
yang dikutip dari Rawal Medical Journal menyebutkan bahwa tindakan
1
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 2/36
histerektomi dilakukan pada sekitar 5 per (000 wanita 2merika setiap tahun.
#*hati, '0(3).
Di $igeria #Departement $ursing /ien/es, 2mbros 2lli 1ni%ersity,
9kpoma 9do tate, $igeria) terdapat (50 kasus mioma uteri dan kasus terjadi
pada wanita umur 40"4- tahun dengan pre%alensi 5( dan 45 kasus terjadi pada
wanita umur lebih dari 50 tahun dengan pre%alensi 30.8enelitian mokanye
#'0(') di $igeria #Depertement of bstetri/ and :ynekology, 1ni%ersity of
;lorin !ea/hing &ospital, $igeria) melaporkan leiomyosar/oma (0 dari (43'
pasien mioma uteri melakukan histerektomi #proporsi 0,-). 8enelitian :uel
#'0(4) di <ekai !ahir *urak &ospital, !urki melaporkan bahwa sar/oma
ditemukan pada pasien dari (43 pasien dengan mioma uteri yang melakukan
histerektomi #proporsi 0,4'). 2ngka kejadian mioma uteri di 2merika erikat
sebesar '"(', orang per (000 wanita tiap tahunnya. #*hati, '0(3).
8enelitian 8eddada #'00) di 2merika melaporkan mioma uteri terjadi
pada '.3 dari .(( wanita kulit hitam, pre%alens rate mioma uteri adalah
34,4 per (000 wanita. edangkan di ;ndonesia kasus mioma uteri ditemukan
sebesar ',3-"((,0 dari semua penderita ginekologi yang dirawat.
#+iknjosastro, '005).
8enelitian Karel !angkudung #(-) dan usilo 6aharjo #(-4) dari
urabaya di kutip dalam +iknjosastro, menemukan pre%alensi mioma uteri (0,35
dan ((,- dari semua penderita ginekologi yang di rawat. #+iknjosastro, '005).
&isterektomi adalah merupakan prosedur operasi mayor yang paling
sering dilakukan dalam bidang ginekologi. 8ada statistik Kanada, antara tahun
(-( sampai dengan tahun (--, tindakan histerektomi menurun dari -3
menjadi ' tindakan per (00.000 wanita antara usia 35 tahun. 8ada tahun (--"
(---, 4' histerektomi dilakukan pada (00.000 wanita pada umur berkisar '0
tahun ke atas. &isterektomi memiliki rentang indikasi yang sangat luas. angat
2
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 3/36
sulit dalam menentukan indikasi yang jelas dalam melakukan tindakan
histerektomi. !eknologi yang baru dilakukan mulai dari tindakan konser%atif
terhadap perdarahan uterus abnormal dan mioma uterus. #$o%ie &ediyani, '0(')
ama seperti tindakan bedah lainnya, komplikasi yang berhubungan
dengan histerektomi harus bener"bener dipersiapkan sehingga ahli bedah dan
pasien mengerti mengenai keuntungan dan kerugian dari tindakan tersebut.
2ngka kematian dari tindakan histerektomi diperkirakan 0,(' = 0,3 dalam setiap
(000 tindakan pembedahan, dan meningkat jika indikasinya dikaitkan dengan
obstetri dan keganasan. Kunjungan rumah sakit ulangan sekitar 4 dalam tahun
pertama setelah tindakan histerektomi. #$o%ie &ediyani, '0(').
Di ;ndonesia pada tahun '0(( kasus mioma uteri di temukan sebesar
',3-"((, pada semua pasien kebidanan yang di rawat. !umor ini paling sering
ditemukan pada wanita umur 35"45 tahun #kurang lebih '5) dan jarang pada
wanita '0 tahun dan wanita post menopause. +anita yang sering melahirkan,
sedikit kemungkinannya untuk perkembangan mioma ini dibandingkan dengan
wanita yang tidak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. tatistik
menunjukkan 0 mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah
hamil atau hanya satu kali hamil pre%alensi meningkat apabila ditemukan riwayat
keluarga, ras, kegemukan dan nullipara. #$o%ie &ediyani, '0(')
8ada umumnya penatalaksanaan anestesi pada mioma uteri di lakukan
dengan :eneral 2nesthesi sesuai dengan ilmu pengetahuan dan standar
operasional suatu rumah sakit namun pada kasus dengan mioma uteri pada $y ;
di lakukan dengan teknik anetesi 6egional yaitu spinal di kombinasi dengan
anestesi umum.
*erdasarkan data yang di dapat di 61D kelas * kabupaten ubang pada
periode >anuari '0(5 = Desember '0(5 terdapat 3- pasien yang menderita
3
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 4/36
penyakit mioma uteri yang menjalani operasi pembedahan di ;nstalasi *edah
entral. #6ekam Medik 61Dkelas * Kabupaten ubang, '0(5).
*erdasarkan data diatas, maka penulis tertarik mengambil studi kasus ?
8enatalaksanaan 2nestesi pinal di Kombinasi 2nestesi 1mum pada $y ; dengan
Mioma 1teri dengan &isterektomy !otal di 61D Kelas * Kabupaten ubang
Desember '0(5@.
B. RUMUSAN MASALAH
*erdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengambil
studi kasus ? 8enatalaksanaan 2nestesi pinal di Kombinasi 2nestesi 1mum
pada $y ; dengan Mioma 1teri dengan &isterektomy !otal di 61D Kelas *
Kabupaten ubang Desember '0(5@.
C. TUJUAN PENULISAN
(. !ujuan 1mum
Mampu memahami dan melakukan 8enatalaksanaan 2nestesi pinal
di Kombinasi 2nestesi 1mum pada $y ; dengan Mioma 1teri dengan
&isterektomy !otal di 61D Kelas * Kabupaten ubang.
'. !ujuan Khusus
a) Diketahuinya gambaran persiapan perioperatif anestesi pada $y ;
dengan Mioma 1teri di 61D ubang.
b) Diketahuinya gambaran teknik anestesi spinal di kombinasi 2nestesi
umum pada $y ; dengan Mioma 1teri 61D ubang .
/) Diketahuinya gambaran manajemen terapi /airan pada $y ; dengan
Mioma 1teri 61D ubang.
D. MANFAAT PENULISAN
(. *agi 8emba/a
4
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 5/36
Makalah studi kasus ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan ba/aan dan referensi kepada pemba/a dalam menambah
pengetahuan terhadap konsep dasar penyakit dan penatalaksanaan anestesi
spinal di kombinasi anestesi umum pada $y. ; dangan Mioma 1teri
dengan &isterektomi !otal.
'. *agi 6umah akit
Dengan makalah ini diharapkan dapat menambah mutu pelayanan
bagi 61D kelas * Kabupaten ubang sehingga semakin terdepan dalam
memberikan pelayanan yang sesuai standar operasional kepada
masyarakat.
5
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 6/36
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR ANESTESI SPINAL
1. Definisi Anestesi Spina
2nestesi spinal #subaraknoid) adalah blok regional yang di lakukan
dengan jalan menyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang sub ara/hnoid
melalui tindakan fungsi lumbal. #dr.:de mangku,p2n.K;7,'0(0)
2nestesi spinal adalah injeksi agen anestesi ke dalam ruang
intratekal, se/ara langsung kedalam /airan serebrospinal sekitar region
lumbal di bawah le%el A(BA' di mana medulla spinalis berakhir.
#2naesthesia on the mo%e, '0(3)
!. Anat"#i
a. Medula pinalis
Dalam medulla spinalis keluar 3( pasang saraf, terdiri dari C
() er%ikal C pasang
') !orakal C (' pasang
3) Aumbal C 5 pasang
4) a/ral C 5 pasang
5) Koksigial C ( pasang
Medulla spinalis mengandung at putih dan at kelabu
yang menge/il pada bagian atas menuju ke bagian bawah sampai
ser%ikal dan torakal. 8ada bagian initerdapat pelebaran dari %ertebra
ser%ikal ; sampai %ertebra torakal ;;. 8ada daerah lumbal pelebaran ini
6
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 7/36
semakin ke/il di sebut konus medularis. Konus ini berakhir pada
%ertebra lumbal ; dan ;;. 2kar saraf yang berasal dari lumbal bersatu
menembus foramen inter%ertebralis.
b. !ulang 8unggung Aumbal
*agian ini #A("A5) merupakan bagian yang sering di lakukan teknik
anestesi spinal dan bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung
beban terberat dari yang lainnya. *agian ini memungkinkan gerakan
fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat
yang ke/il.
/. !eknik penusukan spinal
() Kutis
') ubkutis
3) Aigamentum supraspinosum
4) Aigamentum intraspinosum
5) Aigamentum fla%um
) 6uang epidural
) Duramater
) ubara/hnoid
2dapun dua teknik penusukan yaituC
() !eknik median # penusukan dari tengah)
') !eknik 8aramedian # penusukan dari samping)
7
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 8/36
$. Ke%nt%n&an 'an Ke(%&ian Anestesi Spina
a. Keuntungan
() 8enderita tetap sadar
') 6elaksasi /ukup baik
3) Komplikasi paru post op hampir #")
4) 8erdarahan selama operasi berkurang
b. Kerugian
() &ypotensi
') Durante post op muntah B mual"mual
3) akit kepala post operasi
4) Kadang ada gangguan nafas
). In'i*asi Anestesi Spina
a. perasi ekstremitas bawah, meliputi jaringan lemak, pembuluh darah
dan tulang.
b. perasi daerah perineum termasuk anal, re/tum bawah dan dindingnya
atau pembedahan saluran kemih.
/. perasi abdomen bagian bawah dan dindingnya atau operasi peritoneal.
d. perasi obstretrik %aginal deli%er dan se/tion /aesaria.
e. Diagnose dan terapi.
8
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 9/36
f. perasi abdomen yang tidak memerlukan full relaksasi
+. K"nt(ain'i*asi Anestesi Spina
a. 2bsolut
1, 8asien menolak.
!, ;nfeksi tempat suntikan.
$, yok hipo%olemik berat.
), :angguan pembekuan darah, mendapat terapi antikoagulan.
+, !ekanan intra/ranial yang meninggi.
-, &ipotensi, blok simpatik menghilangkan mekanisme kompensasi.
, Easilitas resusitasi minimal atau tidak memadai.
b. 6elatif
1, ;nfeksi sistemik #sepsis atau bakterimia).
!, Kelainan neurologis.
$, Kelainan psikis.
), 8embedahan dengan waktu yang lama.
+, 8enyakit jantung.
-, $yeri punggung.
, 2nak"anak karena kurang kooperatif dan takut rasa baal.
-. Pe(siapan Anestesi Spina
a. 8ersiapan 8ra operatif
Dalam persiapan operasi, sebelum tindakan anestesi di lakukan, di
adakan e%aluasi dan persiapan, untuk mengetahui status fisik pasien
praoperatif, mengetahui dan menganalisis jenis operasi, memilih jenis
atau tekhnik anestesi yang sesuai, dan meramalkan penyulit yang akan
mungkin terjadi selama operasi dan atau pas/a bedah, serta
mempersiapkan obatBalat guna menetukan prognosis pasien perioperatif.
9
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 10/36
etelah di lakukan langkah"langkah di atas, hasil e%aluasi kemudian
di simpilkan untuk berdasarkan status fisik pasien, Klasifikasi yang laim
digunakan untuk menilai kebugaran fisik seseorang ialah yang berasal
dari The American Society of Anesthesiologists #22). Klasifikasi fisik
ini bukan alat prakiraan resiko anesthesia, karena dampak samping
anesthesia tidak dapat dipisahkan dari dampak samping pembedahan.
22 ( C 8asien dalam keadaan sehat, kelainan bedah terlokalisir, tanpa
kelainan faali, biokimia dan psikiatri. 2ngka mortalitas
men/apai ' .
22 ' C 8asien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang karena penyakit bedah maupun proses patofisiolgis. 2ngka mortalitas
men/apai ( .
22 3 C 8asien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat sehingga
akti%itas harian terbatas. 2ngka mortalitas men/apai 3 .22 4 C 8asien dengan kelainan sistemik berat yang se/ara langsung
mengan/am kehidupannya dan tidak selalu sembuh dengan operasi.
2ngka mortalitas men/apai .
22 5 C 8asien dengan kemungkinan hidup ke/il. !indakan operasi
hampir tidak ada harapan.!idak ada harapan hidup dalam '4
jam walaupun dioperasi atau tidak. 2ngka mortalitas men/apai
- .7atatan C 8embedahan daruratBemergen/y di/antumkan huruf 9.
etelah melakukan hal tersebut diatas, yang dilakukan selanjutnya adalah C
() Menetapkan 6en/ana 2nestesi
a) Konsultasi dengan dokter yang akan melakukan tindakan
obstetrik.
b) 8enjelasan kepada pasien C metode, kemungkinan resiko, /ara,
persiapan #diet, puasa, premedikasi), pemulihan, dsb.
10
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 11/36
') 8emilihan !eknik 2nestesi 8ada Mioma 1teri
8ilihan anestesi untuk Mioma 1teri yaitu anestesi umum.
8emilihan teknik ini dikarenakan pada pasien Mioma 1teri akan
dilakukan tindakan pembedahan operasi laparatomy, dan komplikasi
yang sering mun/ul adalah hipo%olemik, pendarahan yang banyak,
anemia, serta durasi operasi yang lama.
b. 8ersiapan ;ntra peratif
() 8ersiapan 8asien
a) ;in dari pasien #;nformed /onsent)
b) 8emeriksaan fisikC 8emeriksaan di lakukan se/ara head to toe
dengan /ara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
/) 8emeriksaan Aaboratorium anjuran &*,leukosit, &!, 8!
#8rotombin !ime) dan 8!! #8artial !hromboplastine !ime).
') 8ersiapan bat
a) 8ersiapan bat 2nestesi pinal
bat"obat lokal anestesi berdasarkan barisitas dan densitas
dapat di golongkan menjadi tiga golongan yaituC
#() &iperbarik
Merupakan sediaan obat lokal anestesi dengan berat
jenis obat lebih besar dari pada berat jenis /airan serebrospinal,
sehingga dapat terjadi perpindahan obat ke dasar akibat gaya
gra%itasi./ontohC *upi%akain 0,5 #:winnutt, '0(().
#') &ipobarik
11
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 12/36
Merupakan sediaan obat lokal anestesi dengan berat
jenis obat lebih rendah dari berat jenis /airan serebrospinal..
/ontohC tetrakain, dibukain. #:winnutt, '0(().
#3) ;sobarik
e/ara definisi obat anestesi lokal dikatakan isobarik
bila densitasnya sama dengan densitas /airan
serebrospinalis./ontohC le%obupikain 0,5 #is/omi '004).
b) 8ersiapan bat 2nestesi 1mum
#() bat 2nestesi ;nhalasi
Anestesi In/aasi MAC 0"2,
$' (05,'
&alotane 0,'
9nflurane (,
;soflurane (,('
e%oflurane ',05
#') bat 2nestesi ;ntra%ena
O3at Unt%* D"sisOOA
0Deti*,
DOA
0Menit,
12
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 13/36
8ropofol
;nduksi '"'B5 mgBkg
30 5"(0Maintenan/e "(0 mgBkgBjam
edasi '5"(00 FgBkgBmenit
!hiopental
;nduksi 4" mgBkg
(0 5"(5Maintenan/e ("3 mgBkgBjam
edasi 0,'"0,4 mgBkg
Ketamine ;nduksi ("3 mgBkg 30 (0"'0
Midaolam
8re"med 0,03"0,04 mgBkg
30 (5"0
edasi 0,5"',5 mgBkg
;nduksi 0,'"0,4 mgBkg
;nfus 4" mgBjam
Diaepam
edasi 0,04"0,' mgBkg 30"0 (0"(5
;nduksi 0,3"0, mgBkg 45 (5"30
#3) bat 2nalgetik
O3at Unt%* R D"sisOOA
0Menit,
DOA
0Ja#,
Morfin 8re"med ;M 0,05"0,' mgBkg 5"(0 3"5
;n"op"ans ; 0,("( mgBkg
8o"op"anl ;M 0,05"0,' mgBkg
13
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 14/36
; 0,03"0.(5 mgBkg
Meperidine
8re"med ;M 0,5"( mgBkg
5"(0 '"3
;n"op"ans ; ',5"5 mgBkg
8o"op"anl
;M 0,5"( mgBkg
; 0,'"0,5 mgBkg
Eentanyl
;n"op"ans ; '"50 FgBkg
' ("'
8o"op"anl ; 0,5"(,5 FgBkg
#4) bat 8elumpuh tot
G" O3at D"sisOOA
0Menit,
DOA
0Menit,
Depolariin
g Drug
u//inyl/holin
e
("(,5 mgBkg0,5"( 5"(0
$on"
Depolariin
g Drug
2tra/urium 0,5 mgBkg ',5 30"45
e/uronium 0,0"0,(' mgBkg ',5 45"0
6e/uronium 0,"( mgBkg ("(,5 30"45
8an/uronium 0,0"0,(' mgBkg 3 ('0
#5) bat asopressor
#a) 9phedrin
bat ini adalah stimulator langsung G dn H"
adrenergik dan membebaskan adrenaline dan noradrenaline
14
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 15/36
dari tempat reseptor. Merupakan keturunan adrenaline
yang menghambat penghan/uran adrenaline dan non
adrenaline sehingga mempertahankan katekolamin dalam
darah tetap tinggi.bat ini meningkatkan aliran darah
koroner dan skelet serta menimbulkan
bronkodilatasi.Digunakan pada keadaan hipotensi.Dosis
yang dianjurkan 5"'0 mg #(00"'00 μ gBkg) se/ara i.%
dan '5"50mg i.m, efek pun/aknya i.% '"5 menit, i.m I(0
menit, D2 i.%Bi.m (0B0 menit.
#b) 9phineprine
bat ini merangsang α dan β reseptor.
Kemasan suntik 0,0( mgBml #(C(00.000)J 0,( mgBml
#(C(0.000)J 0,5 mgBml #(C'000)J ( mgBml #(C(000). bat
ini sebagai bron/hodilator dan menimbulkan
%asokontriksi, sehingga mengurangi toksisitas dan
memperpanjang penggunaan obat anestesi regional. Dosis
standar i.% ( mg atau 0,0' mgBkg #(0 ml atau 0,0' mgBml
kelarutan (C(0.000) dengan D2 5"(0 menit.
3) 8ersiapan alat anestesi spinal # Aatief, '00()
a. 8eralatan pinal 2nestesi
2lat steril didalam bak steril C#() >arum spinal #spino/an no. '5)
#') &ands/one
#3) Dispo 3 //
#4) Kassa steril
15
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 16/36
#5) *etadine
2lat non steril C
#() 2l/ohol#') 8lester
#3) ksigen siap pakai dengan kanul
b. 8eralatan anestesi umum ?!2!;7@ meliputi C C /ope #stetoskop dan laringoskop)
! C !ube # 9ndotra/heal !ube)
2 C 2irway # rofaringeal airway dan $assofaringeal airway)
! C !ape #8lester); C ;ntrodu/er #Mandrin)
7 C 7one/tor
C u/tion
/. Mesin anestesi dengan sumber gas $', ' dan ;soflurane sudah siap pakai.
d. puit balon.e. Ea/e mask ukuran 3 dan 4.
f. *antal ke/il tebal (0 /m, tutup kepala.
g. :uling, jelly, kassa, saleb mata.h. *ed side monitor dan pulse oLymetri.
i. 8ersiapan lain C ; /ateter no.( dan tranfusi set.
. P("s%'%( Anestesi Spina
8ersiapan C
a) 2lat pantau yang di perlukan.
b) 8eralatan emergensi.
/) bat anestetik lokal hiperbarik lidokain 5 dan bupi%a/aine 0,5 .
d) *erikan infus tetesan /epat # hidrasi akut ) sebanyak 500 = (000 ml
dengan ktristaloid atau 500 ml dengan koloid.
e) >arum, khusus fungsi lumbal.
f) Aarutan efedrin yang mengadung 5 mgBml.
8enatalaksanaanC
a) 8asang alat pantau yang di perlukan.
b) 8ungsi lumbal dapat di lakuakan dengan posisi pasien tidur miring
kekanan atau ke kiri atau duduk, sesuai dengan indikasi.
16
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 17/36
/) Desinfeksi area pungsi lumbal dan tutup dengan duk lubang steril.
d) Aakukan pungsi lumbal dengan jarum spinal ukuran paling ke/il pada
/elah interspinosum lumbal 3"4 atau 4"5 sampai keluar /airan likuor.
e) Masukan obat anestesi lokal yang di pilih sambil melakukan
barbotase.
f) !utup luka tusukan dengan kasa steril.
g) 2tur posisi pasien sedemikian rupa agar posisi kepala dan tungkai
lebih tinggi dari badan.
h) $ilai ketinggian blok dengan skor ? *romage@.
i) egera pantau tekanan darah dan denyut nadi
4. K"#pi*asi Anestesi Spina
a. ystem kardio%askuler
b. ystem respirasi
/. istem :;!
d. &ead a/he
e. *a/k a/he
f. 6etensio urine
g. Komplikasi neurologis permanen
B. KONSEP DASAR ANESTESI UMUM
1. Definisi Gene(a Anestesi
2nastesi umum adalah induksi yang menyebabkan hilangnya
kesadaran,dengan hilangnya sensasi nyeri di seluruh tubuh dengan pemberian
obat anestesia # +ikipedia,'0(').
17
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 18/36
2nestesia digunakan pada orang"orang yang akan dilakukan
pembedahan dengan menghilangkan atau tanpa rasa nyeri yang hebat. Kata
anestesia di /etuskan pertama kali oleh li%er +endell &olmes r. !ahun
(4.
Dalam kepustakaan disebutkan bahwa anestesi umum biasanya
dilakukan untuk mioma uteri pada orang dewasa yang tidak kooperatif dan
gelisah.8ilihan untuk menggunakan anestesi regional bisa dilakukan apabila
operator menyetujui dan anestesi menguasai tehniknya. 8emilihan jenis
anestesi untuk mioma uteri ditentukan berdasarkan usia pasien, kondisikesehatan dan keadaan umum, sarana prasarana serta keterampilan dokter
bedah, dokter anestesi dan perawat anestesi. Di ;ndonesia, mioma uteri masih
dilakukan di bawah anestesi umum, teknik anestesi lokal tidak digunakan lagi
ke/uali di rumah sakit pendidikan dengan tujuan untuk pendidikan.
!ujuan tindakan anestesi pada operasi mioma uteri C
a. Melakukan induksi dengan lan/ar dan atraumatik
b. Men/iptakan kondisi yang optimal untuk pelaksanaan operasi
/. Menyediakan akses intra%ena yang digunakan untuk masuknya
/airan atau obat"obatan yang dibutuhkan
d. Menyediakan rapid emergen/e.
Keuntungan general 2nestesia C
a. ;nduksi /epat
18
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 19/36
3. 8engendalian jalan nafas dan pernafasan optimal.
5. 6esiko hipotensi dan instabilitas kardio%askuler lebih rendah
Kerugian :eneral 2nestesia C
a. 6esiko aspirasi lebih besar.
3. &iper%entilasi menyebabkan terjadinya hipoksemia.
5. Kesulitan melakukan intubasi tetap merupakan penyebab utama
mortalitas dan morbiditas maternal.
!. Penataa*sanaan Anestesi U#%#
a. 8remedikasi
8remedikasi ialah pemberian obat ("' jam sebelum induksi anesthesia
dengan tujuan untuk melan/arkan induksi, rumatan dan bangun dari
anesthesia diantaranya C
() Meredakan ke/emasan dan ketakutan
') Memperlan/ar induksi anesthesia
3) Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
4) Meminimalkan jumlah obat anestestik
5) Mengurangi mual muntah pas/a bedah
) Men/iptakan anemsia
) Mengurangi isi /airan lambung
) Mengurangi refleks yang membahayakan
19
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 20/36
b. ;nduksi dan ;ntubasi 9ndotrakheal
;nduksi anesthesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari
sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya
anesthesia dan pembedahan.;nduksi anesthesia dapat dikerjakan dengan
se/ara intra%ena, inhalasi, intramus/ular, atau re/tal.etelah pasien tidur
akibat induksi anesthesia langsung dilanjutkan dengan pemeliharaan
anesthesia sampai tindakan pembedahan selesai.ebelum memulai
induksi anesthesia selayaknya disiapkan peralatan dan obat"obatan yang
diperlukan, sehingga seandainya terjadinya keadaan gawat dapat diatasi
dengan lebih /epat dan lebih baik.
1ntuk persiapan induksi anesthesia sebaiknya kita ingat !rias
2nestesi, !2!;7, dan 2$7M*.
8rosedur yang dilakukan saat intubasi yaitu C
() 8asien dibaringkan di atas meja operasi. 8asang elektroda
dada untuk monitor 97: #bila tidak ada, dapat
menggunakan pre/ordialstetoskop). Manset pengukur
tekanan darah dipasang di lengan dan infus deLtrose 5 atau
larutan 6inger dipasang di tangan.
') ;nduksi menggunakan sungkup dapat dilakukan dengan
halotan atau se%oflurane dengan oksigen dan nitrous oLide.
;ntubasi endotrakea dilakukan dalam anestesi inhalasi yang
dalam atau dibantu dengan pelemas otot nondepolarisasi
kerja pendek. 1ntuk menghindari masuknya darah ke dalam
trakea, jika 9!! tidak memiliki /uff, perlu diletakkan kasa
bedah di daerah supraglotik tepat di atas pita suara dan
sekitar endotrakeal tube.
3) elama maintenan/e, pernapasan dibantu #assisted) atau
dikendalikan #/ontrolled).
20
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 21/36
4) 2ntisialalogue #atropin) dapat diberikan untuk
meminimalkan sekresi di lapangan operasi.
5) etelah operasi selesai, faring dan trakea dibersihkan dengan
penghisap #su/tion), dilakukan oksigenasi dan kemudian
ekstubasi. etelah ekstubasi, dipasang pharyngeal airway
dan oksigenasi dilanjutkan dengan sungkup.
/. Monitoring
ang perlu dimonitor selama operasi adalah tingkat kedalaman
anestesi, efekti%itas kardio%askuler dan efisiensi perfusi jaringan serta
perubahan respirasi se/ara praktis perlu diperhatikan tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu, warna kulit, keringat, saturasi, /airan, serta
kesadaran pasien.
() !ingkat kedalaman pasien sesuai dengan tingkat depresi terhadap
susunan saraf pusat yang antara lain dapat dilihat pada perubahan
sebagai berikut C
a) Menurunnya respon kulitBmukosa terhadap alatBobat anestesi
yang berbau tajam.
b) Menurunnya rangsangan susunan saraf simpatis, seperti tidak
keluarnya air mata, tidak terjadi %asokonstriksi dan kulit
menjadi hangat.
/) *erkurangnya rangsangan terhadap pernafasan, seperti tidak
terjadinya takipneu dan nafas menjadi teratur.
d) *erkurangnya rangsangan terhadap kardio%askuler, misalnya
tidak terjadi takikardi dan hipertensi.
e) *ila anestesi kurang dalam, nafas akan bertambah dalam dan
/epat, atau sebagian anggota badan bergerak. 8ada keadaan
tersebut konsentrasi obat anestesi intra%ena ditambah. 7ara lain
21
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 22/36
yang dapat membantu menentukan kedalaman anetesi adalah
nilai M27 #Minimal 2l%eolar 7on/entration) dan pemeriksaan
elektroensefalografi.
') !erapi /airan
a) Eisiologi
7ompartment C
<at padat C 40 **
<at /air C 0 **
TOTAL BOD6 FLUID -72 B8
b) 8enatalaksanaan !erapi 7airan 8erioperatif
#() Kebutuhan 7airan Maintenan/e
# 6umus N 4"'"( )
4 O (0 kg ** pertama
' O (0 kg ** berikutnya
( O sisa Kg **
22
TRANSCELLULAR
FLUID
19$ 2 B8
E:TRACELLULAR
FLUID 0ECF,
!7 2 B8
INTRACELLULAR
FLUID 0ICF,
)7 2 B8
INTERSTITIIL
FLUID
1+ 2 B8
INTRA;ASCULAR
FLUID
+ 2 B8
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 23/36
#') 8engganti puasa
6umus N jam puasa O maintenan/e N ...................ml
#3) ;nsensible +ater Aose
#tres operasi N 6inganC ' " 4, edang C 4 " , *erat C "
ml)
6umusN stres ops O ** #kg) pasien
#4) 9stimasi *lood olume
9stimated blood olume #9*)
Ketetapan C Dewasa C 8N 5, AN 0"5
2nak C 0
*ayi C 5
$eonatus C -5
6umusN Ketetapan 9* O Kg *b
9stimated *lood Aose #9*A O (0 , (5 , '0 )
6ingan N 9* O (0 , ganti dengan kristaloid
edang N 9* O (5 , ganti dengan koloid dan
kristaloid
*erat N 9* O '0 , wajib ganti darah
#5) Kebutuhan 7airan 8ost perasi
6umus /airan post opN #'4 jam" #puasaPlama operasi)) L
manintenen/e
#) Kebutuhan tetesan /airan post op
6 N
cairan sisa+cairan post op
jam sisa x 1
4
$P C pemberian natrium pada hari pertama pas/a
bedah dalam jumlah yang lebih rendah dari kebutuhan
pemeliharaan, /ukup beralasan karena walaupun pengaruh
23
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 24/36
hormonal menyebabkan terjadinya retensi natrium, tetapi
retensi air lebih banyak terjadi. 8as/a bedah lebih sering
dijumpai keadaan hiponatremia, yang akan kembali normal
dengan hanya membatasi pemberian #intake) /airan saja.
d. 9kstubasi
() ;ndikasi C
a) 8ernafasan pasien sudah spontan
b) 8upil membesar
/) 8ernafasan !orako 2bdominal, bukan abdominal !orakal
d) 6eflek menelan sudah ada
e) &emodinamik tabil
') 9kstubasi ditunda sampai pasien benar"benar sadar, jika C
a) ;ntubasi kembali akan menimbulkan kesulitan
b) 8as/a ekstubasi ada resiko aspirasi
/) 9kstubasi dikerjakan umumnya pada anesthesia sudah ringan
dengan /atatan tak akan terjadi spasme laring.
d) ebelum ekstubasi bersihkan rongga mulut laring faring dari
se/ret dan /airan lainnya.
$. Penataa*sanaan P"st Ope(atif 'i R%an& Pe#%i/an
a. 8emantauan di ruang pemulihan
Dalam hal ini terjadi kontro%ersi mengenai diet. *elum ada bukti
ilmiah yang se/ara jelas menyatakan bahwa memberikan pasien diet biasa
akan menyebabkan perdarahan postoperatif. *agaimanapun juga,
pemberian /airan se/ara rutin saat pasien bangun dan se/ara bertahap
pindah ke makanan lunak merupakan standar di banyak senter.7airan
intra%ena diteruskan sampai pasien berada dalam keadaan sadar penuh
24
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 25/36
untuk memulai intake oral. Kebanyakan pasien bisa memulai diet /air
selama sampai jam setelah operasi dan bisa dipulangkan. 1ntuk
pasien yang tidak dapat memenuhi intake oral se/ara adekuat, muntah
berlebihan atau perdarahan tidak boleh dipulangkan sampai pasien dalam
keadaan stabil.8engambilan keputusan untuk tetap mengobser%asi pasien
sering hanya berdasarkan pertimbangan perasaan ahli bedah daripada
adanya bukti yang jelas dapat menunjang keputusan tersebut.
8emberian obat anti nyeri berdasarkan keperluan, bagaimanapun
juga, analgesia yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya intake
oral karena letargi.elain itu juga bisa menyebabkan bertambahnya
pembengkakan di faring.ebelum operasi, pasien harus dimoti%asi untuk
minum se/epatnya setelah operasi selesai untuk mengurangi keluhan
pembengkakan faring dan pada akhinya rasa nyeri.
b. 8emindahan 8asien
ebelum pasien dipindahkan ke ruangan setelah dilakukan operasi
terutama yang menggunakan general anestesi, maka kita perlu melakukan
penilaian terlebih dahulu untuk menentukan apakah pasien sudah dapat
dipindahkan ke ruangan atau masih perlu di obser%asi di ruang Recovery
room (RR) atau igh Care !nit (C!).berikut saya tuliskan beberapa
skor yang biasa digunakan untuk menilai kondisi pasien pas/a anestesi,
semoga berguna.
A'(ete S5"(e
Tanda Criteria Nilai
2kti%itas Dapat menggerakan ke"4 anggota badan sendiriBdengan
perintah
Dapat menggerakan ke"' badan sendiri B dengan
'
(
25
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 26/36
perintah
!idak dapat menggerakan anggota badan
0
6espirasi
Dapat nafas dalam dan batuk bebas
Dyspnoe atau nafas terbatas
2pnoe
'
(
0
irkulasi
!D '0 dari pre"anestesi
!D '0 = 50 dari pre"anestesi
!D 50 dari pre"anestesi
'
(
0
Kesadaran
adar penuh
Dapat di bangunkan bila di panggil
!idak bereaksi
'
(
0
aturasi'
Q-0 dengan udara bebas spontan
Memerlukan tambahan ' untuk menjaga a' Q -0
a' I -0 dengan tambahan '
'
(
0
!otal kor C (0
Keterangan C
a. kor Q pasien di perbolehkan pindah dari ruang pemulihan
b. kor I dengan gangguan multiple organ pasien dipindahkan ke ;71 atau
&71
C. KONSEP DASAR PEN6AKIT MIOMA UTERI
1. Pen&e(tian Mi"#a Ute(i
26
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 27/36
Mioma 1teri adalah tumor jinak yang paling umum pada daerah rahim
atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat disekitarnya.mioma uteri juga
sering di sebut dengan Aeiomioma, Eibromioma atau Eibroid, hal ini
mungkin karena memang otot uterus atau rahimlah yang memegang peranan
dalam terbentuknya tumor ini.
!. Eti""&i
ampai saat ini belum dikatahui pasti penyebab mioma uteri.Di duga
mioma merupakan suatu tumor monoklonal yang di hasilkan atau mutasi
somatik dari sebuah sel monoplastik tunggal.el = el tumor mempunyaiabnormalitas kromosom, Khususnya pada kromosom lengan.Eaktor = faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi
genetik terdapat faktor ekstrogen, progesteron dan human growth hormonoe.
$. Kasifi*asi
Klasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang
terkena C
a. Aokasi7eri%i/al #',), umumnya tumbuh ke arah %agina menyebabkan
infeksi. ;sthmi/a #,'), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan
traktus urinarius. 7orporal #-(), merupakan lokasi paling laim, dan
seringkali tanpa gejala.
3. Aapisan 1terusMioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya
dibagi menjadi tiga jenis yaitu C
1, Mioma 1teri ubserosa lokasi tumor di subserosa korpus uteri
dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai satu massa
yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. 8ertumbuhan ke
27
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 28/36
arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum dan disebut
sebagai mioma intraligamenter. Mioma yang /ukup besar akan
mengisi rongga peritoneal sebagai suatu massa. 8erlengketan
dengan usus, omentum atau mesenterium di sekitarnya
menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke
omentum. 2kibatnya tangkai makin menge/il dan terputus,
sehingga mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor
yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal
sebagai jenis parasitik.
') 1teri ;ntramural disebut juga sebagai mioma intraepitelial.
*iasanya multipel apabila masih ke/il tidak merubah bentuk
uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol"
benjol, uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma
sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti ke/uali rasa
tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah
bawah. Kadang kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan
kadang"kadang sebagai mioma submukosa. Di dalam otot rahim
dapat besar, padat #jaringan ikat dominan), lunak #jaringan otot
rahim dominan).
3) 1teri ubmukosa terletak di bawah endometrium. Dapat pula
bertangkai maupun tidak. Mioma bertangkai dapat menonjol
melalui kanalis ser%ikalis, dan pada keadaan ini mudah terjadi
torsi atau infeksi. !umor ini memperluas permukaan ruangan
rahim.
Dari sudut klinik mioma uteri submukosa mempunyai arti yang
lebih penting dibandingkan dengan jenis yang lain. 8ada mioma
uteri subserosa ataupun intramural walaupun ditemukan /ukup
28
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 29/36
besar tetapi sering kali memberikan keluhan yang tidak berarti.
ebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya ke/il selalu
memberikan keluhan perdarahan melalui %agina. 8erdarahan sulit
untuk dihentikan sehingga sebagai terapinya dilakukan
histerektomi.
). Pat"fisi""&i
Myoma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang ke/il didalam
miometrium dan lambat laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium
tersedak menyusun sema/am pseudekapsula atau simpai semu yang
mengelilingi tumor didalam uterus mungkin terdapat satu mioma, akan tetapi
myomabiasanya banyak. >ika ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam
korpus uteri maka korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. *ila
terletak pada dinding depan uterus, uterus mioma dapat menonjol kedepan
sehingga menekan dan mendorong kandung ken/ing ke atas senhingga seringmenimbulkan keluhan miksi.
!etapi maslah akan timbul jika terjadi C berkurangnya pemberian darah
pada myoma uteri yang menyebabakan tumor membesar, sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan mual. elain itu masalah dapat timbul lagi jika
terjadi pendarahan yang abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga
terjadi anemia. 2nemia ini bisa mengakibatkan kelemahan fisik, kondisi
tubuh lemah, sehingga kebutuhan perawatan diri tidak dapat terpenuhi. elain
itu dengan pendarahan yang banyak bisa mengakibatkan seseorang
mengalami kekurangan %olume /airan. #astrawinata C(5().
29
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 30/36
+. Ge<aa 'i 'aa# #i"#a
Keluhan yang dirasakan terggantung dari lokasi mioma, besarnya serta
perubahan perubahan yang terjadi pada organ sekitarnya. Keluhan itu antara
lainC
a. 8erdarahan abnormal
b. 6asa nyeri yang kelewatan
/. :angguan ken/ing kalau miomanya menekan kandung ken/ing yangletaknya di bawah rahim maka akan terjadi.
d. Keguguran bila pasien mioma hamil maka bisa terjadi
e. ;nfertilitas
-. Pe#e(i*saan Pen%n<an&
a. 1: C terlihat massa pada daerah uterus.
b. itologi C menentukan tingkat keganasan dari sel"sel neoplasma tersebut.
/. 6ontgen C untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi.
. Penataa*sanaan
30
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 31/36
8ada mioma ke/il dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan
terapi, hanya perlu diamati tiap 3 = bulan untuk menilai
pembesarannya.8embedahan dan pengangkatan mioma dilakukan bila
besarnya mioma melebihi besar rahim seperti pada kehamilan (' = (4
minggu.ekitar (5 = 40 terjadi kekambuhan setelah dilakukan miomektomi
atau pengangkatan mioma dan 'B3"nya memerlukan pembedahan lagi.
elain itu indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri
subserosum bertangkai.8ada mioma uteri yang masih ke/il khususnya pada
penderita yang mendekati masa menopause tidak diperlukan pengobatan,/ukup dilakukan pemeriksaan pel%i/ se/ara rutin tiap tiga bulan atau enam
bulan. 2dapun /ara penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat
adalah dengan pengobatan operatif diantaranya yaitu dengan histerektomi
dan umumnya dilakukan histerektomi total abdominal. !indakan histerektomi
total tersebut dikenal dengan nama !otal 2bdominal &isterektomy and
*ilateral alphingo ophore/tomy #!2&"*). !2&=* adalah suatu
tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, ser%iks, kedua tuba falofii
dan o%arium dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada malignan
neoplasmati/ desease, leymyoma dan /hroni/ endrometriosis #!u/ker, usan
Martin, (--).
4. K"#pi*asi
a. 8ertumbuhan leimiosarkoma.Mioma di/urigai sebagai sar/oma bila
selama beberapa tahun tidak membesar, sekonyong = konyong menjadi
besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause.
31
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 32/36
b. !orsi #putaran tangkai)2da kalanya tangkai pada mioma uteri
subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak,
tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis
jaringan dan akan tampak gambaran klinik dari abdomenakut.
/. $ekrosis dan ;nfeksi8ada myoma subserosum yang menjadi polip,
ujung tumor, kadang"kadang dapat melalui kanalis ser%ikalis dan
dilahirkan dari %agina, dalam hal ini kemungkinan gangguan situasi
dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
D. KONSEP DASAR HISTEREKTOMI
;stilah histerektomi berasal dari bahasa latin histeria yang berarti kandungan,
rahim, atau uterus, dan e/tomi yang berarti memotong, jadi histerektomi adalah
suatu prosedur pembedahan mengangkat rahim yang dilakukan oleh ahlikandungan.
2da banyak gangguan yang dapat menyebabkan diputuskannya tindakan
histerektomi. !erutama untuk keselamatan nyawa ibu, seperti pendarahan hebat
yang disebabkan oleh adanya miom atau persalinan, kanker rahim atau mulut
rahim, kanker indung telur, dan kanker saluran telur #falopi). elain itu, beberapa
gangguan atau kelainan reproduksi yang sangat mengganggu kualitas hidup
wanita, seperti miom atau endometriosis dapat menyebabkan dokter mengambil
pilihan dilakukannya histerektomi.
1. In'i*asi Hist(e*t"#i
a. 6upture 1teri.
32
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 33/36
b. 8endarahan yang tidak dapat dikontrol dengan /ara"/ara yang ada,
misalnya pada C
() 2tonia uteri.
') 2fibrinogemia atau &ipofibrinogenemia pada solusio plasenta dan
lainnya.
3) 7ou%elaire uterus tanpa kontraksi.
4) 2rteri uterine terputus.
5) 8lasenta inkreta dan perkreta.
) &ematoma yang luas pada 6ahim.
/. ;nfeksi intrapartal berat.
d. 1terus miomatosus yang besar.
e. Kematian janin dalam 6ahim dan missed abortion dengan kelainan
darah.
f. Kanker leher 6ahim.
!. K"nt(ain'i*asi Histe(e*t"#i
a. 2telektasis.
b. Auka infeksi.
/. ;nfeksi saluran ken/ing.
d. !romoflebitis.
e. 9mbolisme paru"paru.
f. !erdapat jaringan parut, inflamasi, atau perubahan endometrial pada
adneksa.
g. 6iwayat laparatomi sebelumnya karena diduga terjadi perlekatan.
$. Jenis9<enis Histe(e*t"#i
a. &isterektomi parsial #subtotal)
8ada histerektomi jenis ini, rahimn diangkat, tetapi mulut rahim
#ser%iks) tetap dibiarkan. leh karena itu, penderita masih dapat terkena
33
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 34/36
kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear
#pemeriksaan leher 6ahim) se/ara rutin.
b. &isterektomi total
8ada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat se/ara
keseluruhan.
Keuntungan dilakukan histerektomi total adalah ikut
diangkatnya ser%iks yang menjadi sumber terjadinya karsinoma dan
prekanker. 2kan tetapi, histerektomi total lebih sulit daripada
histerektomi supraser%ikal karena insiden komplikasinya yang lebih
besar.
/. &isterektomi dan salfingo"oogorektomi bilateral
&isterektomi ini mengangkat uterus, mulut rahim, kedua tuba
falopii, dan kedua o%arium. 8engangkatan o%arium menyebabkan
keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda.
d. &isterektomi radikal
&isterektomi ini mengangkat bagian atas %agina, jaringan dan
kelenjar limfe disekitar kandungan. perasi ini biasanya dilakukan pada
beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan nyawa
penderita
). Te*ni* Ope(asi Histe(e*t"#i
a. &isterektomi 2bdominal
8engangkatan kandungan dilakukan melalui irisan pada perut,
baik irisan %ertikal maupun horisontal #8fanenstiel). Keuntungan teknik
ini adalah dokter yang melakukan operasi dapat melihat dengan leluasa
uterus dan jaringan sekitarnya dan mempunyai /ukup ruang untuk
melakukan pengangkatan uterus. 7ara ini biasanya dilakukan pada
mioma yang berukuran besar atau terdapat kanker pada uterus.
Kekurangannya, teknik ini biasanya menimbulkan rasa nyeri yang lebih
34
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 35/36
berat, menyebabkan masa pemulihan yang lebih panjang, serta
menimbulkan jaringan parut yang lebih banyak.
b. &isterektomi aginal
Dilakukan melalui irisan ke/il pada bagian atas %agina. Melalui
irisan tersebut, uterus #dan mulut rahim) dipisahkan dari jaringan dan
pembuluh darah di sekitarnya kemudian dikeluarkan melalui %agina.
8rosedur ini biasanya digunakan pada prolapsus uteri. Kelebihan
tindakan ini adalah kesembuhan lebih /epat, sedikit nyeri, dan tidak ada
jaringan parut yang tampak.
/. &isterektomi Aaparoskopi
!eknik ini ada dua ma/am yaitu histeroktomi %agina yang
dibantu laparoskop #laparos/opi/ally assisted %aginal hystere/tomy,
A2&) dan histerektomi supraser%ikal laparoskopi #laparos/opi/
supra/er%i/al hystere/tomy, A&). A2& mirip dengan histerektomi
%agnal, hanya saja dibantu oleh laparoskop yang dimasukkan melalui
irisan ke/il di perut untuk melihat uterus dan jaringan sekitarnya serta
untuk membebaskan uterus dari jaringan sekitarnya. A& tidak
menggunakan irisan pada bagian atas %agina, tetapi hanya irisan pada
perut. Melalui irisan tersebut laparoskop dimasukkan. 1terus kemudian
dipotong"potong menjadi bagian ke/il agar dapat keluar melalui lubang
laparoskop. Kedua teknik ini hanya menimbulkan sedikit nyeri,
pemulihan yang lebih /epat, serta sedikit jaringan parut.
!indakan pengangkatan rahim menggunakan laparoskopi
dilakukan menggunakan anestesi #pembiusan) umum atau total. +aktu
yang diperlukan ber%ariasi tergantung beratnya penyakit, berkisar antara
40 menit hingga tiga jam. 8ada kasus keganasan stadium awal, tindakan
histerektomi radikal dapat pula dilakukan menggunakan laparoskopi.
1ntuk ini diperlukan waktu operasi yang relatif lebih lama. 2pabila
dilakukan histerektomi subtotal, maka jaringan rahim dikeluarkan
35
7/23/2019 BAB I, II mioma uteri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-ii-mioma-uteri 36/36
menggunakan alat khusus yang disebut mor/ellator sehingga dapat
dikeluarkan melalui llubang (0 mm.2pabila dilakukan histerektomi
total, maka jaringan rahim dikeluarkan melalui %agina, kemudian %agina
dijahit kembali. perasi dilakukan umumnya menggunkan empat
lubang ke/il berukuran 5‐ (0 mm, satu di pusar dan tiga di perut bagian
bawah.