Upload
raditya-dhaneswara
View
355
Download
98
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab 1 laporan kerja praktek
Citation preview
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Jurusan Teknik Sipil FTSP – ITS merupakan salah satu pelaksana
pendidikan Program Sarjana Stratata – 1 (S1) bidang Teknik Sipil di Institut
Teknlogi Sepuluh Nopember yang memliliki tugas untk menjalankan Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Siste
pendidikan Strata – 1 Teknik Sipil ITS diberikan dalam dua hal yaitu kuliah kelas
untuk mempelajari tentang teori dibidang teknik sipilnya dan praktikum untuk
mengetahui tentang prakteknya dalam bidang teknik sipil, praktikum sendiri
dibagi menjadi dua yaitu praktikum laboratorium dan praktikum lapangan, untuk
praktikum lapangan berupa kerja praktek yang dimanafungsinya adalah untuk
mengaplikasikan teori – teori yang sudah diberikan di perkuliahaan.
Teknik Sipil adalah bidang yang lebih akrab dengan pekerjaan lapangan
sehingga tidak bisa hanya diberikan melalui teori namun diperlukan aplikasi atau
penerapan dari teori – teori yang diberikan di bangku kuliah. Dengan
diadakannya mata kuliah kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat
menambah wawasannya mengenai dunia kerja keteknik sipilan dan mampu
mengaplikasikan teori – teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahaan.
Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam
kurikulum jurusan Teknik Sipil FTSP –ITS yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan studinya. Kegiatan Kerja Praktek ini dilakukan 30 – 35 jam setiap
minggunya selama satu bulan dengan bobot mata kuliah 2 sks. Dalam kerja
praktek ini mahasiswa diberikan hak untuk memilih proyek yang diinginkan
dengan batasan – batasan yang sudah ditentukan dalam peraturan kerja praktek.
Untuk proyek yang kami pilih adalah Proyek Pembangunan Dermaga Curah
Semen dan Packing Plant PT SEMEN INDONESIA (Pesero) di Kariangau
Balikpapan.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan kerja praktek ini adalah untuk melaporkan
kegiatan – kegitan dan hasil kerja praktek yang telah kami lalui sehngga kami
mengetahui tata cara dan proses pelaksanaan pembangunan dermaga curah semen
tesebut. Penulisan laporan ini juga bertujjan untuk melaporkan kendala – kendala
yang terjadi selama proses pembangunan serta bagaimana metode
penyelesaiannya.
Adapun tujuan dari kerja praktek di proyek Dermaga Curah Semen dan
Packing Plant PT Semen Indonesia ini antara lain :
Melatih mahasiswa untuk bisa mengetahui dan menganalisis
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Mengaplikasikan teori yang didapat dan juga memperoleh kesesuaiannya
antara teori dengan pelaksanaan di lapangan.
Mempelajari system manajemen proyek yang diterapkan dalam proyek t
guna mengontrol pelaksnaan proyek tersebut.
Melatih cara berkomunikasi antara mahasiswa dengan pengelola proyek
dan mendapat pengalaman kerja yang nantinya dapat bermanfaat saat
terjun di dunia kerja.
1.3 Metodologi Kerja Praktek
Metodologi yang digunakan dalam kerja praktek di Proyek Dermaga
Curah Semen dan Pcking Plant PT Semen Indonesia ini adalah :
1. Pengamatan di lapangan, pengamatan di lapangan ini dilakukan untu
mengetahui jenis pekerjaan yang berlangsung di proyek tersebut seperti
metode pelaksanaannya permasalahan dalam pelaksanaan, dan
bagaimana penyelesasain dari permasalahan terjadi.
2. Konsultasi dan asistensi, konsulatasi dan asistensi dilakukan pada
pembimbing lapangan yaitu dari pihak kontraktor terkait adalah PT
Swadaya Graha Tbk. dan dosen pembimbing kerja praktek dari Jurusan
Teknik Sipil FTSP – ITS. Konsultasi ini bertujuan untuk membantu
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
menyelesaikan permasalahan dalam pelaksananaan kegiatan konstruksi
yang diperoleh mahasiswa saat kerja praktek untuk disesuaikan dengan
teori yang ada.
3. Study literature, studi literature adalah mempelajari literature – literature
yang ada untuk menambah pengetahuan dan informasi serta membantu
untuk memecahkan masalah yang terjadi di lapangan.
1.4 Deskripsi Proyek
Pada kerja praktek ini kami berkesempatan untuk melakukan kerja
praktek di Proyek Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau
Balikpapan. Berikut data dari proyek Dermaga Curah Semen dan Packing Plant
PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan :
1. Nama Proyek : Dermaga Packing Plant Semen Indonesia
2. Alamat proyek : Kariangau Balikpapan, Kalimantan Timur
3. Jenis Bangunan : Dermaga Curah Kering
4. Nilai Kontrak : Rp 34.000.0000.000,-
5. Owner : PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
6. Pelaksana : PT. Swadaya Graha Semen Indonesia
Group
7. Pengawas : PT. Konsulta Semen Indonesia Group
8. Waktu Pelaksana : 2 Januari 2014 s/d 29 Agustus 2014
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek yang akan di sajikan pada
proyek Proyek Dermaga Curah Semen dan Packing Plant PT Semen Indonesia di
Kariangau Balikpapan adalah sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Umum Proyek
3. Bab III Organisasi dan Manajemen Proyek
4. Bab IV Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
5. Bab V Aktivitas Kerja Praktek
6. Bab VI Permasalahan Proyek
7. Bab VII Kesimpulan
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.1 Latar Belakang Proyek
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang dulu bernama PT Semen Gresik
adalah perusahaan yang bergerak pada bidang industry semen. Diresmikan di
Gresik padatanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden Soekarno. PT Semen Indonesia
memiliki kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun
PT Semen Indonesia saat ini sedang melakukan penetrasi pasar ke seluruh
wilayah Indonesia guna mendukug distribusi yang efisien, dan sesuai dengan
misinya pula untuk lebih dekat dengan konsumennya maka dilakukan
pembangunan packing plant diberbagai wilayah Indonesia. Ini dimaksudkan agar
distribusi semen bisa dilakukan dengan kapal kargo dan proses pengemasan
semen dapat dilakukan dilokasi packing plantnya.
Salah satu lokasi yang akan dibangun packing plantnya adalah
Kalimantan. Kalimantan memiliki pasar semen yang yang sangat prospektif, pada
tahun 2012 permintaan semen di Kalimantan mencapai 4,07 juta ton tumbuh 21,3
persen dibandingkan 2011 yang permintaanya sebesar 3,36 juta ton. Adapun pada
bulan pertama pada tahun 2013 penjualan semen di Kalimantan sudah menembus
angka 349.559 ton meningkat 19,1 persen dibandingkan Januari 2012 sekitar
293.575 ton. Pertumbuhan di Kalimantan termasuk dalam yang terbesar di
Seluruh Indonesia.
Balikpapan dipilih sebagai lokasinya dikarenakan Balikpapan adalah
salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur dan dan sebagai
kota penghubung utama yang menghubungkan pulau – pulau dan provinsi –
provinsi lainnya untuk masuk ke Kalimantan Timur.
2.2 Lokasi Proyek
Adapun lokasi yang dipilih adalah Pelabuhan Kariangau yang berada di
Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Posisi Pelabuhna Kariangau berada
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
pada 1°09'23" lintang selatan dan 116°46'50" bujur timur. Untuk lokasi jalur
perhubungan Pelabuhan Kariangau berada pada di tepi jalan trans Kalimantan
untuk jalur Balikpapan – Banjarmasin dan untuk jalur laut berada di sebelah utara
Terminal Peti Kemas Kariangau. Peta Balikpapan dan Pelabuhan Karaiangau
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 peta Pulau Kalimantan
(Sumber : wikimapia.org)
Gambar 2.2 peta Provinsi Kalimantan Timur
(sumber : wikimapia.org)
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 2.3 peta Kota Balikpapan
(Sumber : wikimapia.org)
Gambar 2.4 lokasi dermaga packing plant kariangau
(Sumber : wikimapia.org)
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 2.5 akses jalan menuju kawasan kariangau
Gambar 2.6 pintu masuk proyek
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 2.7 suasana proyek penbangunan dermaga
2.3 Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup proyek yang dikerjakan oleh PT Swadaya Graha yang
menang memalui proses tender ini untuk pembangunan Dermaga Curah Semen
dan Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan adalah sebagai
berikut :
2.3.1 Dermaga curah kering
a. Dimensi panjang = 14 meter, lebar = 14 meter, tebal = 1,2 meter,
elevasi +3,5 Mlws.
b. Lantai beton bertulang, tebal = 30 centimeter.
c. Girder beton bertulang, ukuran 60 x 90 centimeter
d. Pilecap ukuran 180 x 180 x 80 centimeter.
e. Tiang pancang baja ø 812,8 mm, tebal 14 mm, 9 titik tegak.
f. Sea bad elevasi -9,00 mlws.
g. Bottom pancang elevasi – 37,00 mlws.
h. Panjang pipa = 40 meter
2.3.2 Breasting dolphin 3 unit
a. Dimensi panjang = 4,2 meter, lebar = 4,35 meter, tebal = 1,2
meter, elevasi + 3,5 mlws.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
b. Bolard 50 ton
c. Fender, type DA600H – 2000
d. Plang fender, tinggi = 330 centimeter
e. Tiang pancang baja ø 812,8 mm, tebal 14 mm, 6 titik miring.
f. Sea bad elevasi -9,00 mlws.
g. Bottom pancang elevasi – 37,00 mlws.
h. Panjang pipa = 40 meter
2.3.3 Mooring dolphin 2 unit
a. Dimensi panjang = 2,5 meter, lebar = 2,5 meter, tebal = 1,5 meter,
elevasi + 3,5 mlws.
b. Bolard 50 ton
c. Tiang pancang baja ø 609 mm, tebal 16 mm, 4 titik miring.
d. Sea bad elevasi -9,00 mlws.
e. Bottom pancang elevasi – 37,00 mlws.
f. Panjang pipa = 40 meter
2.3.4 Catwalk antar dolphin
a. Lebar catwalk = 1 meter, lantai galvanized grating tebal 3 cm
b. Girder HC 750 X 200 X 10 X 6
c. Beam pengaku girder WF 200 X 100 X 5,5 X 8 tiap jarak 2 meter
d. Railing
Post pipa 1.25 "
Top rail pipa 1.25 "
Middle rai pipa 1 "
Toe plate bar 6 x 38
2.3.5 Trestle
a. Walk way plate beton lebar 75 cm , tebal 20 cm
b. Railing
Post pipa 1.25 "
Top rail pipa 1.25 "
Middle rai pipa 1 "
Toe plate bar 6 x 38
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
c. Girder beton bertulang ukuran 50 x 90 cm dan 60 x 90 cm.
d. Beam pengaku girder 30 x 60 cm.
e. Pilecap beton bertulang 120 x 120 x 80 cm.
f. Tiang pancang segment 1 (21 line)
Tiang pancang baja ø 609,6 mm, tebal 12 mm.
Sea bad elevasi -9,00 mlws.
Bottom pancang elevasi – 29,00 mlws.
Panjang pancang = 32 meter, 42 titik
g. Tiang pancang segment 2 (20 line)
Tiang pancang beton ø 60 cm, tebal 10 mm.
Sea bad elevasi -7,00 mlws.
Bottom pancang elevasi – 27,00 mlws.
Panjang pancang = 30 meter, 40 titik
h. Tiang pancang segment 3 (17 line)
Tiang pancang beton ø 60 cm, tebal 10 mm.
Sea bad elevasi -1,00 mlws.
Bottom pancang elevasi – 27,00 mlws.
Panjang pancang = 30 meter, 34 titik
2.3.6 Abutment
Plat injak beton tebal 20 cm
Stopper block 55 x 280 cm
Wing wall 20 cm
Pilecap 270 x 280 x 80 cm
Pipa beton ø 60 cm, tebal 10 mm.
Sea bad elevasi + 0,50 mlws.
Bottom pancang elevasi – 27,00 mlws.
Panjang pancang = 30 meter,4 titik.
BAB III
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
3.1 Struktur Organisasi
Proyek adalah sesuatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
waktu dan sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, dalam suatu proyek
memerlukan struktur organisasi untuk dapat menjalankan tugas sesuai dengan
tanggung jawab masing – masing. Dalam suatu organisasi proyek diperlukan
pembagian tugas yang jelas antara pihak – pihak yang terlibat dalam proyek
tersebut, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang telah
direncanakan dan juga mampu menciptakan system manajemen proyek yang
handal.
Adapun pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Dermaga
Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan adalah sebagai
berikut :
1. Owner : PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
2. Konsultan Perencana : PT. Rancang Persada
3. Kontraktor Pelaksana : PT. Swadaya Graha Semen Indonesia
4. Pengawas : PT. Konsulta Semen Indonesia
Berikut ini tugas dari masing – masing pihak yang terlibat dalam proyek
pembangunan Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau
Balikpapan.
3.1.1 Owner
Owner atau pemilik proyek adalah pihak yang memiliki pekerjaan
dan memberikan amanah kepada pihak lain bisa melalui proses
penunujukkan atau dengan tender yang mampu melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati. Untuk
mewujudkan proyek, owner memiliki tanggung jawab yaitu menyediakan
dana untuk membiayai proyek tersebut. Dalam proyek ini PT Semen
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Indonesia adalah owner dari proyek tersebut. Tugas dan tanggung jawab
owner adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek,
owner menanggung semua dana proyek yang dibutuhkan sesuai dengan
kesepakatan yang tertulis dalam kontrak kerja sehingga proyek dapat
selesai pada waktu yang telah direencanakan.
b. Memberi informasi proyek,owner memnerikan informasi dan bantuan
serta semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas
sesuai dengan batas –batas wewenang kewajiban pemilik.
c. Memberikan tugas kepada kontraktor atau konsultan, owner berhak
memilih konsultan dan kontraktor dan dapat menolak hasil pekerjaan
apabila pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari spesefikasi yang telah
ditentukan.
d. Hak untuk menghentikan pekerjaan, owner berhak menghentikan
pekerjaan apabila kontraktor tidak sangup atau tidak mampu memperbaiki
pekerjaan yang kurang sempurna atau kotraktor terus- menerus gagal
mengadakan bahan – bahan dan alat –alat sesuai dengan dokumen kontrak
sampai hambatan yang yang bersagkutan teratasi
e. Meminta pertanggung jawaban kepada pengawas dan manajemen
konstruksi, owner berhak menerima setiap laporan dari pengawas dan
manajemen konstruksi tentang progress dari pekerjaan yang sedang
berlangsung
f. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor
3.1.2 Konsultan Perencana
Dalam perencanaan proyek pembanguna Dermaga Packing Plant PT
Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan ini PT Semen Indonesia memilih
konsultan perencana PT Rancang Persada melalui proses penunjukkan
langsung, PT Rancang Persada sendiri di tunjukk untuk merencanakan dalam
hal structural dan preencanaan layoutnya. Adapun tugas – tugas dari
konsultan perencana adalah sebagai berikut :
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
a. Memvisualisasikan ide – ide pemilik.
b. Menyiapkan gambar – gambar yang akan digunakan sebagai dokumen
tender mempertimbangkan usul – usul dari owner.
c. Membuat Detail Engineering Design (DED).
d. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat –Syarat pekerjaan (RKS).
e. Memberi penjelasan tentang ketentuan – ketentuan dalam dokumen
kontrak.
f. Mempertimbagkan usul – usul pemilik dan kontraktor.
3.1.3 Kontraktor Pelaksanaan
Kontraktor adalah pihak yang melaksanakan pekerjaan atau
pengadaan bahan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh konsultan
perencana setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang atau ditunjuk oleh
pemilik proyek. PT Swadaya Graha ditunjuk sebagi kontraktor pelaksana
setelah memenangi proses tender. Adapun tugas dan tanggung jawab dari
kontraktor adalah :
a. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
dipergunakan.
b. Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kelancaran bahan baku dan
material yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
c. Membuat Shop Drawing.
d. Hadir dalam rapat koordinasi proyek atau pada rapat lain yang
menyangkut pekerjaan proyek.
e. Meneliti dokumen kontrak untuk menyamakan persepsi mengenai cara
kerja dan mutu bahan yang dipergunakan.
f. Menyediakan peralatan yang mendukung keselamatan dan keamanan
pekerja dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
g. Menyediakan kantor dan tempat penyimpanan material untuk
menghindari kehilangan atau kerusakan material.
h. Bertanggung jawab atas setiap metode dan teknologi yang dipergunakan
di lapangan.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
i. Membuat laporan mingguan dan bulanan yang direkapitulasi dari laporan
harian. Laporan – laporan yang dibuat meliputi :
Rekap progress
Detail progress
Jadwal progress
Laporan harian
Laporan tenaga kerja
Laporan K3
Foto dokumentasi
Laporan bulanan meliputi :
Uraian pekerjaan 4 mingguan
Notulen rapat 4 mingguan
Jadwal progress
Foto dokumentasi
Berikut adalah struktur organisasi dari PT Swadaya Graha Semen
Indonesia Grup untuk pembangunan Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia
di Kariangau Balikpapan adalah sebagai berikut:
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Struktur Organisasi Kontraktor Swadaya Graha
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
MANAGER PROYEK Eko Agus Suwarno
LOGISTIKMurdono
WARE HOUSE & MECHANIC
Lokal
SITE MANAGERM. Chusnur
SUPERVISOR PANCANGSlamet K.
SUPERVISOR SIPILSunarmo
SURVEYORLokal
ENGINEERINGIlyasa
STAFFIrwan
PROJECT CONTROL
Nur Fan Jaufi
STAFFHandoyo
QA & QCTjaturiyanto
INSPECTORHaryo
SAFETY & SECURITYM. Muji
SPV. SAFETYWahyu Joko
SECURITYLokal
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
3.1.3.1 Manager Proyek
a. Bertanggung-jawab atas keefektifan penerapan sistem manajemen
mutu, sistem manajemen K3 (SMK3) proyek sesuai persyaratan
dan peraturan perundangan yang berlaku,
b. Bertanggung-jawab atas sosialisasi dan pemahaman kebijakan
MK3L , serta pencapaian sasaran mutu, waktu, biaya, dan K3L
yang telah ditetapkan,
c. Melaksanakan rapat operasi mingguan dan rapat management
review tingkat proyek sekurang-kurangnya sebulan 1 kali,
d. Mengkaji kembali dokumen kontrak, syarat kerja, dan
mengkoordinasikan dengan kantor pusat/cabang,
e. Mengelola sumber daya sehingga tercipta team work yang baik
serta memeliharanya,
f. Menjamin adanya koordinasi yang efektif dengan pihak pemasok
guna kelancaran dan kejelasan operasi proyek,
g. Menjamin terselenggaranya pelaporan evaluasi kinerja proses dan
hasil kerja secara berkala,
h. Megkonsolidasikan masalah teknis maupun non-teknis jika harus
diputuskan secara koordinatif dan prosedural dengan kantor
pusat/cabang,
i. Bertanggung jawab atas berlangsungnya K3L, mutu, dan waktu /
berita acara selesai pada waktunya,
j. Menjalin hubungan dengan pihak eksternal sebagai mitra kerja
yang baik sesuai komitmen yang ditetapkan.
3.1.3.2 Logistik
a. Memberikan informai harga material dan harga alat untuk
keperluan proyek.
b. Mengadakan contoh material untuk mendapatkan dati pihak 1.
c. Mengadakan material dan alat yang diperlukan di proyek sesuai
schedule.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
d. Melaksanakan perencanaan, pengoprasian, pengendalian,
pemeliharaan dan perbaikan alat.
e. Mengatur penugasan operator dan mekanik peralatan proyek.
f. Membuat laporan pengoprasian alat.
g. Mengelola persediaan material.
h. Mengamankan dan melaporkan material sisa ke divisi.
i. Melakukan negosiasi sewa alat.
j. Membuat konsep perjanjian pembelian dan persewaan alat.
k. Koordinasi dengan Site Manager
3.1.3.3 Site Manager
a. Bertanggung jawab atas pencapaian Sasaran Mutu dan Program
K3 yang terkait,
b. Menjamin terpenuhinya K3 dalam proses dan tempat/ lingkungan
kerja yang menjadi tanggungjawabnya,
c. Melaksanakan rapat koordinasi operasional secara berkala dengan
pihak-pihak terkait guna mengevaluasi kinerja proses dan hasil
kerja sehubungan dengan pencapaian sasaran mutu dan program
k3,
d. Memeriksa/ memastikan bahwa alat ukur dan pengujian/ tes yang
digunakan telah terkalibrasi,
e. Membuat rencana kerja mingguan dan evaluasinya ( elemen
pekerjaan, progress, man-power, material dan alat) atas dasar
monthly schedule,
f. Mengkoordinir dan menjamin terselenggaranya rencana kerja
harian oleh para pelaksana atas dasar rencana kerja mingguan,
g. Menjamin pelaksanaan pekerjaan berdasarkan atas rencana mutu,
waktu, biaya, dan k3 yang ditetapkan,
h. Bertanggungjawab atas hasil inspeksi baik material maupun
proses/ hasil kerja,
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
i. Menjamin adanya bukti tindakan koreksi/ perbaikan untuk setiap
NC/ PTPP yang diterima sesuai rencana tindakan/ action plan dan
waktu yang diputuskan/ disepakati,
j. Bersama QC Melaksanakan inspeksi akhir hasil kerja guna
memastikan semua pekerjaan telah diperiksa secara internal
sebelum diserah-terimakan ke Owner.
k. Mempersiapkan dan menjalankan peran aktifnya dalam
menunjuang pelaksanaan Management Review tingkat proyek
yang dipimpin oleh PM.
3.1.3.4 Engineering
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pengendalian Dokumen dan
Rekaman/ record, baik menyangkut gambar kerja, spek, schedule
hasil kerja harus dikendalikan,
b. Melaksanakan rapat koordinasi secara berkala dengan pihak-pihak
terkait,
c. Mempersiapkan rencana kerja bulanan/ Monthly schedule (elemen
pekerjaan, progress, shop drawing, man-power, material, dan alat)
atas dasar Master Schedule revisi terakhir yang telah diajukan/
mendapat persetujuan Owner.
d. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan proses
persetujuan material, Shop Drawing atas dasar Construction
Drawing yang sesuai dan mendistribusikannya secara terkendali,
e. Membuat metode kerja.
f. Mengusulkan penerbitan NC jika menjumpai ketidaksesuaian
pekerjaan di lapangan,
g. Menjamin adanya bukti tindakan koreksi/ perbaikan untuk setiap
ketidaksesuaian yang diterima sesuai waktu yang telah disepakati,
h. Melaksanakan atau menerima hasil monitoring lapangan, dan jika
terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian harus ditentukan
tindakan perbaikannya/ dibuatkan NC, kemudian disampaikan ke
bag. QC dan QA dan PM.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
i. Menyampaikan hasil penerapan sistem manajemen mutu dan k3
berikut permasalahannya di bag. Engineering ke bag. QC dan QA,
PM guna mengukur efektifitas penerapan system manajemen
tersebut,
j. Mmempersiapkan dan menyampaikan laporan bulanan
engineering proyek ke bag. QC dan QA / PM,
k. Mempersiapkan dan menjalankan peran aktifnya dalam menunjang
pelaksanaan Management Review tingkat proyek ayng dipimpin
oleh PM.
3.1.3.5 Project Control
a. Menjamin semua dokumen dan record/rekaman terkendali,
b. Bertanggung-jawab mengendalikan dokumen yang diterima
maupun diterbitkan,
c. Memastikan bahwa dokumen sebagai acuan kerja adalah dokumen
terbaru/revisi terakhir,
d. Mendaftar dan mengendalikan record proyek sesuai prosedur,
e. Mempersiapkan bukti dan informasi yang relevan untuk
kepentingan management review maupun audit penerapan sistem
manajemen mutu dan K3L,
f. Menganalisis kinerja waktu proyek selama proses pelaksanaan
g. Menganalisis penyebab keterlambatan dan melaporkan ke
Manager Proyek.
h. Menganalisis real cost untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu.
i. Mengevaluasi kinerja subkontraktor, mandor, dan tukang.
j. Mengevaluasi dan memberi usulan pelaksanaan metode
konstruksi.
3.1.3.6 QA dan QC
a. Koordinasi dengan engineering dalam perencanaan dan
pelaksanaan inspeksi guna mengendalikan proses dan hasil kerja
sesuai standart mutu yang disyaratkan,
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
b. Menjamin pelaksanaan inspeksi dan pengujian secara berkala dan
akurat sesuai tahapan pekerjaan proyek,
c. Menganalisa dan melaporkan setiap
penyimpangan/ketidaksesuaian material, proses dan hasil kerja
kepada SM untuk keperluan tindakan perbaikan,
d. Membantu mengevaluasi proses pencapaian sasaran mutu secara
periodik,
e. Koordinasi dengan engineering jika ketidaksesuaian yang terjadi
berakibat terhadap penyimpangan biaya waktu dan pekerjaan,
f. Koordinasi dengan Project Control menyangkut pengendalian
dokumen dan rekaman mutu,
g. Mempersiapkan bukti-bukti dan informasi yang relevan untuk
kepentingan management review.
3.1.3.7 Safety dan Security
a. Bertanggung-jawab atas pencapaian program K3L yang terkait,
b. Menjamin bahwa SMK3 dipahami dan dilaksanakan oleh semua
pekerja termasuk tamu di lingkungan proyek,
c. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja proyek,
mengevaluasi dan memonitor keselamatan kerja terhadap pekerja,
sistem pengaman, fasilitas dan alat pengaman,
d. Melaksanakan safety talk berkala tiap minggu,
e. Bersama pihak-pihak terkait melaksanakan monitoring, inspeksi,
audit, dan review berkala,
f. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan
bahaya/pencemaran yang ada,
g. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status
statistik keselamatan, serta masalah-masalah yang terjadi beserta
penyelesaiannya.
h. Menjaga keamanan dan keteriban didalam proyek
i. Mengawasi material agar tidak terjadi pencurian.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
3.1.4 Pengawas
PT Konsulta Semen Indonesia Grup ditunjuk langsung oleh owner
sebagai pengawas pembangunan Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia di
Kariangau Balikpapan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pengawas proyek
adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan proyek.
b. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam pelaksanaan proyek.
c. Memberikan saran kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam
proyek pelaksanaan pekerjaan.
d. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
e. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merk yang
diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek
namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja yang sudah dibuat
sebelumnya.
3.2 Time Schedule
Dalam suatu proyek agar pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana
diperlukan suatu control berupa time schedule. Time schedule ini berfungsi untuk
mnegontrol tahap demi tahap pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor. Dengan
time schedule ini. Kita dapat melihat suatu pekerjaan berjalan secara tepat waktu,
terlalu cepat, atau terlalu lambat. Time schedule meliputi beberapa kegiatan,
antara lain :
a. Schedule bahan, merupakan jadwal bahan – bahan yang dibutuhkan pada
suatu proyek menurut jenis dan jumlah persatuan waktu.
b. Schedule peralatan, merupakan jadwal peralatan yang dibutuhkan dalam
proyek menurut jumlah dan fungsi persatuan waktu
c. Schedule tenaga kerja, merupakan jadwal tenagan kerja yang dibutuhkan
dalam proyek sesuai keahlian ersatuan waktu.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
d. Schedule biaya proyek, merupakan jadwal aliran biaya yang harus
dikeluarkan dalam suatu proyek sesuai dengan schedule bahan,
peralatan, dan tenaga kerja persatuan waktu.
Time schedule suatu proyek disusun dalam suat kurva yang disebut kurva
S . kurva S menunjukkan hubungan antara prosentase pekerjaan yang dilakukan
dengan waktu. Berikut adalah fungsi dari kurva S dalam suatu proyek :
a. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu dengan
membandingkan bobot persen rencana dengan persen bobot realisasi di
lapangan sehingga perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tidak
mengganggu atau mempengaruhi waktu pekerjaan keseluruhan.
b. Mengetahui cashflow proyek sehingga data mengontrol pengeluaran
proyek dan menyesuaikan waktu pembayaran angsuran.
c. Dalam menyusun time schedule ini yang dipelukan adalah efisiensi
pekerjaan sehingga apabila terjadi keterlambatan, proyek tersebut masih
memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis.
3.3 Rapat Koordinasi
Untuk mengevaluasi dan mengontrol hasil kerja masing – masing pihak
yang terliat dalam pelaksanaan proyek tersebut, masing – masing pihak wajib
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
USULAN
AGENDA RAPAT
PELAKSANAA RAPAT
NOTULENSI RAPAT
PELAKSANAAN LAPANGAN
EVALUASI DAN KONTROL
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
untuk membat laporan hasil progress pekerjaan yang kemudian masing – masing
pihak melaporkan progress tersebut untuk dievaluasi bersamadalam sebuah rapat
koordinasi.
Rapat koordinasi merupakan pertemuan antara kontraktor, owner dan
konsultan pengawas dan konsultan perencana (melalui undangan owner). Rapat
ini diadakan rutin dua minggu sekali untuk membahas permasalahan –
permasalahan yang dihadapi kontraktor dalam pelaksanaan di lapangan. Adapun
ketentuan – ketentuan dalam rapat koordinasi adalah :
a. Laporan kemajuan proyek
b. Permasalahan adminintrasi dan teknis
c. Penambahan tenaga kerja
d. Penambahan jam kerja
e. Penambahan alat bantu
3.3.1 Bentuk Koordinasi Antar Unsur di Proyek
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
BAB IV
ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Potensi sumber bahaya dan risiko kecelakaan kerja dalam suatu kegiatan
konstruksi merupakan suatu angka yang tinggi dan merupakan suatu masaah
yang perlu mendapat perhatian dari seluruh pihak terkait. Problematik bahaya dan
risiko kecelakaan kerja ini bisa saja dimulai sejak tahap persiapan, tehap
pelaksanaan sampai tahap pemeliharaan, dan bahkan pada tahap pembongkaran.
Pada umumnya kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan keselamatan kerja
serta kurangnya fasilitas khususnya untuk keselamatan kerja adalah dua faktor
penyebab sering terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini dapat meliputi
kejatuhan benda, tergelincir, terpukul, terjatuh dari ketinggian dan sebagainya.
Akibat dari kecelakaan kerja tersebut adalah timbulnya penyakit akibat kerja,
cacat sebagian, cacat total sampai dengan kematian yang mana menjadi tanggung
jawab perusahaan pemberi kerja. Perusahaan pemberi kerja akan mengalami
berbagai kerugian, yaitu rusaknya material, keterlambatan jadwal proyek,
pembayaran asuransi, buruknya citra dan tingkat kepercayaan perusahaan di
masyarakat terutama dihadapan klien/owner project, dan lain-lain. Oleh karena
itulah keselamatan dan kesehatan kerja adalah dua hal yang sangat penting dalam
suatu pelaksanaan proyek dan perusahaan konstruksi wajib menyediakan
fasilitas-fasilitas yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja tersebut.
Dalam pelaksanaan proyek Dermaga Packing Plant Semen Indonesia ini,
PT. Swadaya Graha telah menyediakan beberapa peralatan dan tanggap darurat
yang harus dilakukan saat terjadi kecelakaan kerja. Hal ini untuk menjamin
terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja. Pada bab ini akan diuraikan
mengenai aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang diakomodasi oleh PT.
Swadaya Graha dalam pembangunan Dermaga Packing Plant Semen Indonesia.
4.1 Lingkup Perlindungan K3
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Untuk memberikan perlindungan terhadap pelaku-pelaku konstruksi yang
terlibat didalam proyek Dermaga Packing Plant Semen Indonesia, maka
diberikan standart dan ketentuan dalam penerapannya dilokasi konstruksi. Untuk
perlindungan diri meliputi beberapa perlengkapan sebagai upaya untuk
melindungi pekerja dari kecelakaan didalam proyek. Perlengkapan yang
dingunakan yaitu :
a. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap
kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang
tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-
benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian
muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa
benda dari atas.
b. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu
kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat
partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat
oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya
pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.
c. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan.
Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari
benda-benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu
kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi
tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong
gerobak cor secara terus-meerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan
yang bersentuhan dengan besi pada grobak.
d. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala,
dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk
mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada
barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas.
Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri
sendiri.
e. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja
konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material
konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari
suatu kegiatan.
Gambar 4.1 Rambu kode K3
4.2 Safety & Security
Organigram Bagian Safety & Security
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
SAFETY & SECURITY
M. Muji
SPV. SAFETYWahyu Joko
SECURITYLokal
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Tugas-tugas dari bagian Safety & Security yang terdapat di dalam proyek
Dermaga Packing Plant Semen Indonesia antara lain ialah :
a. Bertanggung-jawab atas pencapaian program K3L yang terkait,
b. Menjamin bahwa SMK3 dipahami dan dilaksanakan oleh semua pekerja
termasuk tamu di lingkungan proyek,
c. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja proyek,
mengevaluasi dan memonitor keselamatan kerja terhadap pekerja, sistem
pengaman, fasilitas dan alat pengaman,
d. Melaksanakan safety talk berkala tiap minggu,
e. Bersama pihak-pihak terkait melaksanakan monitoring, inspeksi, audit,
dan review berkala,
f. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan
bahaya/pencemaran yang ada,
g. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status statistik
keselamatan, serta masalah-masalah yang terjadi beserta penyelesaiannya.
h. Menjaga keamanan dan keteriban didalam proyek
i. Mengawasi material agar tidak terjadi pencurian.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
COORDINATOR EMERGENCY
PROJECT MANAGER
SECURITY EMERGENCY TEAM
EVALUASI
PARAMEDIC
TRANSPORT
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Struktur Tim Pnanggulangan Keadaan Darurat
Pada proyek Dermaga Packing Plant Semen Indonesia, sudah terdapat
beberapa rambu atau tanda pengingat keselamatan dan kesehatan kerja.
Gambar 4.2 Tanda atau Petunjuk Keselamatan di Area Proyek
Gambar 4.3 Tanda atau Petunjuk Keselamatan di Area Proyek
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 4.4 Tanda atau Petunjuk Keselamatan di Area Proyek
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
BAB V
AKTIVITAS KERJA PRAKTEK
Proses kerja praktek yang dilakukan selama sekitar 5 minggu, pekerjaan
yang dilakukan ialah mengamati dan mempelajari pekerjaan lapangan seperti
pemasangan pile, pemotongan pile, pemasangan pile cap, balok girder, dan
lainnya. Untuk pekerjaan administrasi proyek, seperti mempelajari laporan
harian, mingguan, rapat koordinasi, penjadwalan, serta pekerjaan terkait
management proyek lainnya. Untuk pekerjaan administrasi proyek sudah
dijelaskan pada bab sebelumnya. Pada bab V akan diuraikan tentang pekerjaan
teknis atau pekerjaan lapangan.
5.1 Pekerjaan Tiang Pancang
Gambar 5.1 Kapal ponton, Crane dan Spun pile yang sudah terpasang
Pada pekerjaan pile atau tiang pancang terdapat beberapa spun pile dan
steel pile yang sudah terpasang di laut. Pemancangan di atas air menggunakan
tongkang dengan alat pancangnya. Penentuan posisi tiang pancang menggunakan
theodolite atau total station, dengan ditentukan titiknya dan sudutnya. Pada
pekerjaan pemancangan diperlukan koordinasi yang baik antara tim surveyor, tim
pancang maupun dengan operator crane.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Pekerjaan pemotongan tiang pancang dilakukan bila dibutuhkan (tinggi
spun pile berlebih) dan dipotong sesuai ukuran yang sudah ditentukan. Tiang
pancang yang sudah dipotong kemudian ada yang sudah dicor bagian dalamnya
dan siap dipasang pile cap.
Gambar 5.2 Pile yang sudah dipotong siap dipasang pile cap
5.1.1 Material
Pipa beton diameter 60 cm, tebal 10 cm.
Tiang pancang baja diameter 609 mm, tebal 16 mm.
Tiang pancang baja diameter 812,8 mm, tebal 14 mm.
Material penyambung pancang.
5.1.2 Peralatan
Tongkang dan Tug boat.
Crane dan Peralatan pancang.
Peralatan sambung
5.1.3 Diagram Flow Chart
Diagram alir adalah skema urutan langkah-langkah sebuah kegiatan.
Dimana urutan langkah-langkah tersebut merupakan inti dari setiap item saja
yang dituliskan secara singkat.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 5.3 Pemotongan Tiang Pancang dan Pemancangan Spun Pile
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
NOT OK
OK
KALENDERING
FINISH
OK
PEMANCANGAN DAN SAMBUNGAN
INSPEKSI
NOT OK
PENENTUAN TITIK LOKASI
TRANSPORT KE ALAT PANCANG
START
MARKING PILE
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
5.2 Pekerjaan Pile Cap
Pekerjaan pile ini karena jumlah titiknya yang tipikal banyak, maka dipakai
precast bertulang dengan ketebalan ±15 cm pada bagian bawah dan samping.
Bagian bawah sudah disediakan lubang untuk pile dan disediakan kait untuk
dikaitkan ke atas pancang. Lalu precast dipasang pada tiang pancang dan
dilanjutkan dengan melakukan pengecoran pada pengisian pancang dan pengisi
pilecap.
Gambar 5.4 Pre Cast Pile Cap yang Siap dipasang dari atas Ponton
Gambar 5.5 Instalasi Pile Cap pada Tiang Pancang
5.1.1 Material
Beton readymix
Besi tulangan
Bekisting
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
5.1.2 Peralatan
Bar cutter dan bar bender
Ponton dan crane
Concrete transport
Concrete vibrator
5.1.3 Diagram Flow Chart
Diagram alir adalah skema urutan langkah-langkah sebuah kegiatan.
Dimana urutan langkah-langkah tersebut merupakan inti dari setiap item saja
yang dituliskan secara singkat.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
NOT OK
OK
INSPEKSI
CONCRETING
FINISH
OK
INSTALL SIDE FORMWORK
INSPEKSI
NOT OK
INSTALL REBAR
INSTALL PLAT FORMWORK
START
MARKING PILE
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 5.6 Pile Cap sudah Terpasang
5.2 Pekerjaan Balok Girder (Balok Utama)
Pekerjaan girder dikerjakan dengan sistem beton precast dan cast insitu
pada lokasi joint di posisi pile cap. Untuk trestle di area dangkal pengecoran
dilakukan dengan cor insitu. Pekerjaan balok dilakukan di 2 lokasi yaitu di darat
untuk pembuatan balok precast dan di laut untuk pemasangan balok precastnya.
Gambar 5.7 Balok untuk Conveyor Belt dan Catawalk sudah terpasang
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Pada pekerjaan di lokasi laut, pemasangan balok precast dilakukan
dengan cara diangkut dengan crane dari ponton.Pemasangan balok harus diikuti
oleh surveyor untuk memastikan posisi pemasangan sudah sesuai. Hasil
pencatatan as balok nantinya akan dibuat acuan untuk pembuatan plat beton
precast. Setelah balok dipasang, dilanjutkan dengan penyambungan balok pada
pile cap dengan kualitas beton yang sama.
Pada pekerjaan di lokasi darat, pembuatan balok precast dilakukan.
Pemasangan besi tulangan yang sesuai gambar rencana. Penutupan dengan
bekisting di samping balok. Sebelum bekisting dan balok siap untuk di cor harus
dilakukan inspeksi bekisting untuk memastikan bahwa area dalam balok
bekisting sudah bersih dan sesuai dengan standard. Cor precast dilakukan.
Gambar 5.8 Proses Pengecoran Balok
5.2.1 Material
Beton readymix
Besi tulangan
Sistem beikisting
5.2.2 Peralatan
Bar cutter dan bar bender
Concrete vibrator
Trailer
Ponton dan Crane
Molen beton
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
5.2.3 Diagram Flow Chart
Diagram alir adalah skema urutan langkah-langkah sebuah kegiatan.
Dimana urutan langkah-langkah tersebut merupakan inti dari setiap item saja
yang dituliskan secara singkat.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
NOT OK
OK
INSPEKSI
CONCRETING
FINISH
OK
INSTALL SIDE FORMWORK
INSPEKSI
NOT OK
INSTALL REBAR
START
INSTALL GIRDER
INSPEKSI
OK
NOT OK
JOINT GIRDER
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Gambar 5.9 Proses Curing Balok yang sudah dicor
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
BAB VI
PERMASALAHAN PROYEK
Pada setiap proyek konstruksi, dalam proses pengerjaannya kerap kali
timbul permasalahan – permasalahan. Permasalahan yang timbul dapat
berdampak pada aktivitas proyek lainnya sehingga mengakibatkan keterlambatan
dalam pekerjaan di lapangan. Untuk itu pada bab ini dibahas tentang sebagian
permasalahan yang ada pada Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant PT.
Semen Indonesia.
5.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Permasalahan K3 pada Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant PT.
Semen Indonesia ialah kurang tegasnya penerapan K3 pada pelakasanaan proyek.
Seluruh pegawai proyek sebetulnya sudah menerapkan K3 bila memasuki area
pekerjaan di lapangan, namun kurangnya kesadaran dari para pekerja atau tukang
sehingga banya yang tidak menggunakan kelengkapan APD (Alat Pelindung
Diri) pada saat kerja di lapangan.
Gambar 6.1 Pekerja yang Tidak Menggunakan APD saat Kerja
Permasalahan K3 yang kurang diterapkan ini disebabkan oleh beberapa
hal seperti kebiasaan pekerja yang tidak menggunakan sepatu, rompi, dan APD
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
lainnya karena alasan tidak nyaman dan repot. Kebiasaan pekerja seperti itu harus
dihilangkan pada setiap kegiatan proyek, demi keamanan dan kenyamanan
pekerjaan. Permasalahan tersebut juga disebabkan karena rapat koordinasi K3
yang jarang dilakukan dari bagian Safety and Security kepada para pekerja
lapangan. Kebersihan lapangan oleh para pekerja juga kurang dijaga.
5.4 Penjadwalan (Scheduling)
Pada saat kerja praktek banyak terjadi keterlambatan pekerjaan,
dikarenakan proyek berlangsung pada bulan puasa (“musim lebaran”). Pada
“musim lebaran” banyak pekerja-pekerja yang sudah pulang ke asalnya masing-
masing dan distribusi alat dan material ke proyek terlambat.
Dilakukan re-scheduling atau penjadwalan ulang dari perencanaan awal.
Banyak terdapat perubahan pada kurva-S perencanaan sehingga dibuat kurva-S
baru atau yang aktual. Jadi, banyak pekerjaan yang didahulukan atau ditukar
waktu pengerjaannya, seperti sudah dilakukannya pengadaan railing atau
pegangan rel untuk catwalk.
Gambar 6.2 Railing Sudah Ada di Lokasi Proyek
Perubahan jadwal pekerjaan pada proyek menyebabkan waktu menjadi
mundur dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih banyak dari perencanaan awal.
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
Jadi, banyak pekerjaan yang dikerjakan setelah lebaran. Untuk kurva-S sudah
dibahas pada bab-bab sebelumnya.
6.2.1 Pengadaan Alat dan Material
Lokasi Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant PT. Semen
Indonesia yang berada Kariangau, Balikpapan, berada di daerah yang jauh. Hal
ini menyebabkan sulitnya pengiriman alat dan material, dikarenakan mahalnya
biaya produksi di daerah Kalimantan dan mahalnya juga biaya pengiriman alat
dan material yang sebagian dikirim dari pulau Jawa.
Sehingga banyak pekerjaan – pekerjaan yang ditunda seperti
pemancangan laut, karena precast tiang pancang yang terlambat datang.
Gambar 6.3 Tiang Pancang yang Masih Sebagian Dipancang
6.2.2 Tenaga Kerja
Waktu proyek yang tidak tepat, pada bulan puasa (“musim lebaran”),
banyak pekerja atau pegawai yang sudah pulang ke daerah asal masing-masing.
Hal tersebut juga menyebabkan tidak efektifnya pekerjaan proyek, sehingga
pekerjaan menjadi terlambat.
5.5 Teknis Pile Cap
Dalam pengerjaan proyek sering terjadi permasalahan yang tidak terduga
yang disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak faktor yang menyebabkan
timbulnya suatu masalah dalam proyek, seperti faktor cuaca atau faktor kesalahan
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120
Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur
manusia (Human error). Pada proyek ini human error terjadi pada pekerjaan pile
cap, telah terjadi kesalahan ukuran pile cap. Ukuran pile cap yang dikirim dari
pabrik tidak sesuai dengan shop drawing atau gambar perencanaan awal. Jadi
perubahan teknis terjadi pada sambungan penulangan tiang pancang dan pile
capnya. Tulangan tiang pancang dibuat lebih rapat karena ukuran pile cap yang
dikirim lebih kecil dari perencanaan.
Gambar 6.4 Tulangan Tiang Pancang dengan Tulangan Pile Cap
Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120