17
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RANGKUMAN BUKU DARAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh : Rofi Miftahul Amin /145020200111025/ 2014 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bab i Memahami Makna Agama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PAI

Citation preview

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMRANGKUMAN BUKU DARAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh :Rofi Miftahul Amin/145020200111025/2014

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014BAB I MEMAHAMI MAKNA AGAMAAda beberapa cara yang dilakukan oleh para ahli untuk menyoroti agama, pendekatan-pendekatan yang dilakukan ini biasanya diwarnai oleh latar belakang yang mereka geluti. Misalnya saja pendekatan agama yang dilakukan oleh ahli psikologi adalah dengan melihat hubungan atau dorongan-dorongan antara apa yang ada di dalam individu dan di luar dirinya. Sigmund Freud,memandang bahwa agama berasal dari ketidak mampuan manusia menghadapi kekuatan alam di luar diri dan juga kekuatan instink dari dalam diri.Dalam pandangan Islam sendiri Agama diartikan sebagai ketentuan ketuhanan yang mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat dengan berpegang teguh kepadanya. Agama memiliki dua macam fungsi yaitu fungsi maknawi dan fungsi identitas. Sebagai suatu sistem nilai agama merupakan tiga persoalan pokok yaitu tata keyakinan, tata peribadatan dan tata aturan. Agama juga memiliki empat unsur yaitu agama merupakan jalan hidup, agama mengajarkan kepercayaan adanya Tuhan yang Esa, agama mempunyai kita suci dan agama dipimpin oleh seorang nabi. Dilihat dari sumbernya, agama diklasifikasikan kepada tiga kategori yaitu agama wahyu dan bukan wahyu, agama misionari dan bukan misionari serta agama ras geografis dan agama universal.Agama bagi manusia merupakan kebutuhan alamiah manusia, agama sebagai fitrah manusia melahirkan keyakinan bahwa agama adalah satu-satunya cara pemenuhan semua kebutuhan. Agama menjadi sangat penting bagi manusia karena agama merupakan sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika dan agama merupakan bimbingan rohani bagi manusia dalam kondisi apapun. Dalam agama Islam sendiri terkandung tiga komponen pokok yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain yaitu tentang akidah atau iman yang merupakan keyakinan akan adanya Allah dan Rasul. Kemudian yang kedua tentang syariat yang merupakan aturan-aturan Allah tentang pelaksanaan dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadah secara langsung maupun tak langsung. Ketiga adalah akhlak yang merupakan pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama mahluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan sedang disaksikan secara langsung oleh Allah meskipun kita tidak melihat Allah secara langsung.BAB II KOSTRUKSI PEMAHAMAN KETUHANAN DALAM ISLAMBerdasarkan logika Al-Quran dapat dipahami bahwa Tuhan adalah sesuatu yang dianggap penting oleh manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya, oleh karena itu tidak bertuhan adalah tidak mungkin. Dalam teori evolusionisme perkembangan tentang pemikiran Tuhan diawali dengan Dinamisme yaitu anggapan bahwa benda-benda dianggap mempunyai kekuatan magis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Disamping kepercayaan Dinamisme, muncullah Animisme yaitu kepercayaan terhadap roh-roh yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kemudian kepercayaan-kepercayaan ini semakin berkembang menjadi politeisme, Henoteisme dan kemudian Monoteisme yang hanya mengakui adanya satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional.Untuk meyakini keberadaan Tuhan dapat dilakukan melaluimemahami seluruh ciptaan-Nya sebagai media untuk memperkuat keyakinan tentang adanya Tuhan. Pembuktian tentang adanya Tuhan dapat dilihat melauli keberadaan alam semesta termasuk adanya keteraturan dan keserasian alam. Selain itu pembuktian keberadaan Tuhan juga dapat dilakukan melalu pendekatan fisika, astronomi, teori big bang dan bahkan dengan teori DNA. Hal-hal ini bisa dijadikan sebagai bukti akan keberadaan Tuhan karena didalamnya terdapat pesan-pesan yang tersirat dari Allah, analoginya adalah tidak mungkin bukan bahwa kursi itu tercipta tanpa adanya seorang pembuat kursi?, dari metode-metode pembuktian adanya Tuhan tersebut sudah jelas bahwa Tuhan itu memang benar-benar ada. Dengan adanya pembuktian-pembuktian ini maka kita harus bersikap tauhid yang berarti mengesakan Allah. Ajaran tauhid adalah ajaran sepanjang sejarah manusia dari tiap-tiap Nabi dan Rasul. Tauhid sendiri adalah awal dan akhir dari seruan islam. Ia adalah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya tauhid maka manusia akan terbebas dari perasaan keluh-kesah, takut, bingung dalam menjalani persoalan hidup dan keputus asaan. Karena dengan adanya Tauhid, seorang muslim akan memiliki jiwa yang besar, tidak berjiwa kerdil, memiliki jiwa yang agung dan tenang. Tauhid juga akan memberikan kebahagiaan hakiki kepada manusia di dunia dan di akhirat kelak. Karena itulah pendidikan Tauhid adalah sangat penting bagi manusia terutama bagi generasi muda yang merupakan cermin dan harapan masa datang. BAB III PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEMESTAKemunculan alam semesta dari ada menjadi tidak ada merupakan bukti terbesar diciptakannya alam semesta. Banyak sekali teori-teori yang menjelaskan bagaimana proses terbentuknya alam semesta ini, mulai dari teori statis dan teori-teori yang menentangnya. Dengan adanya fakta-fakta yang didapatkan dari proses terbentuknya alam semesta ini tentunya akan membuat kita lebih memahami tentang asrti kehidupan dan tujuannya. Diantara teori-teori yang dikemukakan untuk menjelaskan pembentukan alam semesta adalah teori ledakan dahsyat yang mengisyaratkan bahwa alam semesta ini diciptakan dari sesuatu yang tidak ada, tetapi alam semesta juga diciptakan dengan cara yang sangat terencana, sistematis dan terkontrol. Ledakan dahsyat ini terjadi karena ledakan dari titik yang berisikan semua zat dan energi dari alam semesta dan tersebar di ruang angkasa ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa. Lepas dari zat dan energi ini maka terjadilah keseimbangan yang luar biasa yang berisikan galaksi, bintang, matahari dan semua benda langit lainnya. Dari pemahaman tentang terbentuknya alam semesta ini tentunya akan memunculkan pemahaman baru bahwa segala sesuatu yang berawal pastilah memiliki akhir. Begitu juga dengan alam semesta, suatau saat ini alam semsta akan hancur dan berada pada titik akhir, mengenai kapan terjadinya hanya Allah yang mengetahuinya secara pasti, namun Allah telah menjelaskan tentang tanda-tanda akan datangnya kiamat dalam surat-surat Al-quran. Tujuan dari adanya peringatan ini supaya manusia berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan untuk bekal menemui Allah dalam keridhoannya di akhirat kelak.BAB IV PANDANGAN ISLAM TENTANG MANUSIAKetika mencari makna manusia melalui ilmu pengetahuan maka akan muncul banyak pandangan, karena pemaknaan manusia akan didefinisikan sesuai dengan kajian ilmu yang tengah digelutinya. Begitupula dengan banyaknya teori-teori yang saling bertentangan dalam menjelaskan tentang asal-usul dan proses penciptaan manusia, mulai dari teori evolusi hingga berdasarkan pada Al-quran sendiri. Dalam Islam manusia pertama kali yang diciptakan oleh Allah adalah nabi Adam dan Siti hawa yang kemudian beranak-pinak hingga menjadi seperti sekarang ini. Manusia pada dasarnya memiliki status sebagai khalifah di muka bumi. Juga sebagai hamba yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Allah. Dengan statusnya sebagai khalifah maka manusia memiliki tanggung jawab untuk membangun, mengolah dan memakmurkan bumi dengan sebaik-baiknya. Dua peranan manusia sebagai khalifah dan hamba ini merupakan perpaduan tugas dan tanggung jawab yang pada akhirnya melahirkan suatu dinamika hidup yang sarat dengan kreatifitas dan amaliah yang selalu berpihak pada nilai-nilai kebenaran.BAB V IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERNIman dapat diartikan sebagai suatu keyakinan yang diyakini dalam hati, di ikrarkan dengan lisan dan kemudian di implementasikan dalam perbuatan. Dalam islam sendiri Iman dibagi menjadi 6 yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada hari akhir. Dengan adanya keimanan ini maka seseorang akan merasa aman karena keyakinananya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur. Dengan adanya keimanan ini juga akan melahirkan pribadi yang bersifat jujur dan dapat dipercaya, karena seorang yang berimana akan merasa bahwa Allah mengawasi setiap perbuatan mereka. Diantara tanda-tanda seorang yang beriman adalah hatinya akan bergetar ketika disebut nama Allah. Dalam kehidupan seharai-hari iman akan mewujudkan suatu pola kehidupan yang baik, karena dengan adanya keimanan ini seorang manusia akan selalu melakukan kebaikan-kebaikan dan juga mengajarkan hal-hal tentang kebaikan. Dengan adanya keimanan yang ditambah ketaqwaan maka kondisi global seperti sekarang yang banyak sekali kejahatan-kejahatan dan perubahan-perubahan terutama pada bidang sosial dapat difilter. Dengan adanya keimana yang kuat maka segala kecenderungan destruktif yang berkembang di era ini dapat dikendalikan, sehingga kita bisa menjadi selektif dalam memilih mana perbuatan yang benar dan tidak berdasarkan ajaran Allah.BABVI PEMAHAMAN DAN PENERAPAN HUKUM ISLAM.Hukum Islam sendiri dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran islam. Dalam Islam terdapat dua istilah hukum yaitu al-syariah, dan al-fiqh. Dimana al-syariah ini merupakan hukum islam yang ditetapkan secara langsung dan tegas oleh Allah, sementara al-fiqh merupakan hukum-hukum yang ditetapkan pokok-pokoknya saja. Hukum fiqh ini perlu dikembangkan melalui ijtihaj dan hasil dari pengembangan hukum inilah yang kemudian disebut dengan istilah fiqih. Yang menjadi sumber-sumber hukum Islam adalah Al-Quran, Sunnah dan Ijtihaj. Hukum islam menggunakan prinsip tauhid, prinsip keadilan, prinsip amar maruf nahi mungkar, prinsip kebebasan, prinsip taawun dan prinsip toleransi. Dengan adanya hukum islam ini maka diharapkan dapat memelihara kemaslahatan agama, memelihara akal, memelihara keturunan dan memelihara harta benda.BAB VII AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN MUSLIMAkhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti, yaitu keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Pembentukan akhlak itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu instink atau naluri yang merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Faktor keturunan, kemauan keras, suara batin, kebiasaan dan lingkungan. Pada dasarnya manusia itu adalah fitrah sesuai dengan perjanjian dirinya dengan Allah di zaman azali bahwa Allah adalah Tuhannya, dan tiada tuhan selain Allah. Namun seiring dengan keahirannya di dunia terkadang manuisa itu menjadi lupa, hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor pembentuk akhlak tadi. Dalam islam sendiri akhlak itu bersumber dari al-quran maupun hadis yang berarti dengan adanya akhlak dalam diri individu akan melahirkan seorang yang berperilaku, baik, jujur dan taat kepada Allah.

BAB VIII MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN UMATMasyarakat madani dapat diartikan sebagai masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat madani sendiri merupakan idealisasi tentang suatu masyarakat yang mandiri secara ekonomi sosial dan politik. Dalam sejarah sendiri ada dua msayarakat yang terindikasi sebagai masyarakat madani yaitu masyarakat negeri saba di masa pemerintahan raja Sulaiman dan masyarakat kota Yatsrib setelah terjadi traktat perjanjian Rasulullah beserta umat islam dengan penduduk yatsrib yang beragama yahudi dan watsani dari kaum aus dan khazraj. Dalam rangka membentuk masyarakat madani maka diperlukan adanya pribadi-pribadi yang tulus dan mengikatkan jiwanya kepada wawasan keadilan. Dan ketulusan jiwa itu dapat terwujud jika orang yang bersangkutan itu beriman dan menaruh kepercayaan kepada Tuhan.Pada dasarnya Islam adalah agama yang memberikan rahmat bagi semesta alam, dapat dilihat dari segi pengertiannya bahwa islam sendiri memiliki arti damai, selamat, sejahtera. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia tetapi juga dalam hal hubungan manusia dengan alam semesta. Dalam hubungan sesama manusia Islam mengajarkan tentang persaudaraan lewat ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama muslim dan konsep ukhuwah insaniyah yang merupakan konsep persaudaraan sesama manusia. BAB IX PANDANGAN ISLAM TENTANG KEBUDAYAANIslam memandang kebudayaan sebagai suatu proses dan meletakkannya sebagai ekstensi hidup manusia. Kebudayaan sendiri merupakan suatu totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal, kegiatan hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perwujudan perbuatan. Kebudayaan islam sendiri dapat diartikan sebagai hasil olah akal budi, cipta rasa, karsa, dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Kebudayaan islam sendiri memiliki karakterisitik rububiyah yang berarti bernuansa ketuhanan, akhlaqiyah yang berarti tidak ada pemisahan antara khalak yang satu dan lainnya, Insaniyah yang berarti menghormati, memuliakan dan menghargai fitrah manusia, alamiyah yang berarti mendunia, tasamuh yang berarti tidak ada paksaan, tanawu yang berarti beraneka ragam, wasathiyah yang berarti pertengahan atau tidak berlebihan maupun kekurangan, takamul yang berarti padu dan yang terakhir adalah bangga terhadap diri sendiri dalam artian bangga terhadap sumber kebudayaan yang berketuhanan. Dalam islma sendiri masjid dapat menjadi tempat potensial dalam mengembangkan kebudayaan islam, karena lewat masjid umat islam bisa berkumpul, dari yang kenal maupun yang tidak kenal karena umat islam adalah bersaudara satu sama lain. Dengan berkumpulnya umat islam ini maka masjid menjadi sangat potensial untuk dijadikan tempat maupun pusat pengembangan kebudayaan islam. Dalam indonseia sendiri nilai-nilai islam telah terintegrasi dalam kebudayaan dan tatanan kehidupan bangsa, sebagai contohnya adalah dalam hal pembagian warisan di Indonesia sebagian besar masyarakat telah menggunakan hukum islam.BAB X PANDANGAN ISLAM TENTANG IPTEK DAN SENIPengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indera, intuisi dan firasat. Sementara Ilmu sendiri berati pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disitematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif yang sudah teruji kebenarannya dan dapat di uji ulang secara ilmiah. Teknologi sendiri dapat diartikan sebagai hasil produk dari ilmu pengetahuan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia,namun juga sebalik ya teknologi dapat pula membawa pengaruh negatif bagi kehidupan manusia berupa ketimpangan-ketimpangan dalam aspek kehidupan manusia dan lingkungannya yang dapat berakibat kehancuran alam semesta. Dalam kaitan antara agama dengan iptek terdapat tiga paradigma. Yang pertama yaitu paradigma sekuler yang dapat diartikan sebagai paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain. Kedua adalah paradigma sosialais yang merupakan paradigma yang datang dari ideologi sosialisme yang menafikan ekstensi agama sama sekali. Dan yang terakhir adalah paradigma islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Paradigma inilah yang pada akhirnya akan mencetak muslim-muslim yang taat dan saleh, sehingga dalam memanfaatkan teknologi akan didasarkan pada prinsip-prinsip yang berlandaskan nilai-nilai keislaman sehingga dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut dapat dihindari.BAB XI EKONOMI ISLAMEkonomi dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam mengalokasikan sumber-sumber alam secara efisien. Sementara ekonomi islam sendiri dapat didefinisiakan sebagai sebuah madzhab ekonomi yang terjelma didalamnya bagaimana cara islam mengatur kehidupan perekonomian dengan suatu paradigma yang terdiri dari nilai-nilai moral islam dan nilai-nilai ilmu ekonomi atau nilai-nilai sejarah yang ada hubungannya dengan masalah-masalah siasat perekonomian maupun yang ada hubungannya dengan uraian sejarah masyarakat manusia. Berdasarkan tinjuan terhadap Al-Quran dapat diketahui bahwa ada dua prinsip ekonomi yang dilakukan oleh umat manusia. Prinsip yang pertama adalah prinsip ekonomi zhulumat yaitu prinsip ekonomi yang melandaskan pola pikir materialisme, yang menempatkan manusia sebagai segala-galanya, baik secara kolektif ataupun komunal mauapun individual atau liberal. Prinsip yang kedua adalah prinsip ekonomi nur, yaitu sebuah prinsip ekonomi yang dapat diartikan sebagai prinsip ekonomi yang didasarkan atas konsep ketuhanan secara fungsional. Maksudnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi ditetapkan berdasarkan aturan-aturan Allah dalam Al-Quran. Sebagai umat islam tentunya dalam melakukan kegiatan ekonomi kita harus menggunakan sistem perekonomian islam atau yang lebih dikenal dengan ekonomi rabbani yang merupakan ekonomi yang tercermin bukan pada aspek pelaku ekonominya, tetapi kepada aspek aturan atau sistem yang harus dipedomani oleh para pelaku ekonomi. Selain itu dalam aspek kehidupan ekonomi muslim terdapat zakat yang tidak hanya bertujuan untuk membersihkan diri maupun harta saja tetapi juga bertujuan sosial dalam membantu saudara sesama muslim. Selain zakat juka terdapat wakaf sebagaia bentuk solidaritas dan ketaatan seorang muslim kepada Tuhannya. Dengan adanya Zakat dan wakaf ini dapat memunculkan konsep zakat maupun wakaf produktif, dimana zakat dan wakaf ini dapat dimanfaatkan untuk suatu kegiatan yang bernilai produktif, sehingga nantinya diharapkan bahwa kepada penerima-penerima zakat maupun pengguna wakaf untuk kegiatan produktif ini dapat terangkat kesejahteraan hidupnya sehingga tidak lagi menjadi penerima zakat melainkan sebagai pemberi zakat ataupun wakaf.BAB XII PENDANGAN ISLAM TENTANG POLITIKPolitik sendiri dapat dimaknai sebagai mengatur ataupun mengurus, sehingga dapat didefinisikan lebih detail bahwa politik merupakan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran-pemikiran tersebut dapat berupa pedoman, keyakinan, hukum ataupun aktivitas-aktivitas yang terjadi maupun informasi-informasi. Untuk memahami politik terdapat lima kerangka konseptual. Yang pertama adalah politik dipahami sebagai usaha warga negara dalam membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama. Kedua, politik sebagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Ketiga, politik sebagai sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Keempat, politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Dan yang kelima, politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertahanakan sumber-sumber yang dianggap penting.Dalam islam sendiri politik didasarkan kepada Al-quran yang menyatakan bahwa pertama, politik islam harus mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Kedua, keharusan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Ketiga, keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil. Keempat, kemestian mentaati Allah, Rasulullah dan ulil amri. Kelima, politik dalam islam harus berprinsip mendamaikan konflik antar kelompok masyarakat islam. Keenam, kemestian mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi dan invasi. Ketujuh, kemestian mementingkan perdamaian daripada permusuhan. Kedelapan, keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan. Kesembilan, keharusan dalam menepati janji. Kesepuluh, keharusan mengutamakan perdamaian diantara bangsa-bangsa. Kesebelas, kemestian peredaran harta kepada seluruh lapisan masyarakat. Dan yang terakhir adalah keharusan mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hukum dalam hal menyedikitkan beban, berangsur-angsur dan tidak menyulitkan. Dari prinsip-prinsip politik diatas maka sudah jeas bahwa islam mengajarkan tentang tata cara berpolitik yang baik dan adil. Selain itu didalam Islam juga terdapat politik luar negeri yang memilki tujuan untuk mengamankan penyebaran dakwah kepada manusia sehingga suara dakwah itu dapat sampai ke seluruh umat manusia. Mengamanakan batas-batas teritorial negara islam dan umat islam yang hidup di suatu negara itu terhadap seluruh musuh yang berusaha menyebarkan fitnah terhadap agama mereka atau mengganggu mereka. Serta mengaplikasikan sistem jihad fi sabilillah yang masuk didalamnya pemahaman tentang perang dan pertempuran secara islami atau tunduk pada tujuan islam, yaitu menegakkan kalimat Allah.