14
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan secara menyeluruh gambaran mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian. 1.1 Latar Belakang Persaingan yang terjadi didalam bisnis akhir akhir ini sangatlah ketat, dimana semakin banyaknya bermunculan brand mobil baru di Indonesia membuat setiap brand yang ada harus semakin bekerja keras dalam memunculkan keunikan dan perbedaan antara brand yang satu dengan yang lain sehingga perusahaan harus memiliki suatu keunggulan serta kemampuan untuk terus berinovasi agar dapat tetap bertahan dalam industri dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Awareness of consumers didefinisikan sebagai tujuan akhir dari sebagian besar bisnis karena sebuah awareness of consumers berguna untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan. Idealnya, awareness of consumers dapat menarik pelanggan baru dan mendorong pembelian berulang. Kesadaran merek mengacu pada seberapa sadar pelanggan terhadap produk yang ditawarkan dan seberapa besar bisnis dari produk - produk yang ada. (Cornell Maple Bulletin, 2007)

BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/7191/4/Chapter1.pdf10 besar merek mobil dengan penjualan wholesales terbanyak, terlihat didalam gambar 1.3 (Gaikindo, 2018) 1000 Wuling Gambar 1.3

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab ini akan menjelaskan secara menyeluruh gambaran mengenai latar

    belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang

    lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.

    1.1 Latar Belakang

    Persaingan yang terjadi didalam bisnis akhir – akhir ini sangatlah ketat,

    dimana semakin banyaknya bermunculan brand mobil baru di Indonesia membuat

    setiap brand yang ada harus semakin bekerja keras dalam memunculkan keunikan

    dan perbedaan antara brand yang satu dengan yang lain sehingga perusahaan harus

    memiliki suatu keunggulan serta kemampuan untuk terus berinovasi agar dapat

    tetap bertahan dalam industri dan bersaing dengan perusahaan lainnya.

    Awareness of consumers didefinisikan sebagai tujuan akhir dari sebagian

    besar bisnis karena sebuah awareness of consumers berguna untuk meningkatkan

    penjualan dan pendapatan. Idealnya, awareness of consumers dapat menarik

    pelanggan baru dan mendorong pembelian berulang. Kesadaran merek mengacu

    pada seberapa sadar pelanggan terhadap produk yang ditawarkan dan seberapa

    besar bisnis dari produk - produk yang ada. (Cornell Maple Bulletin, 2007)

  • 2

    Awareness of consumers akan suatu brand atau merek itu sangatlah penting,

    karena ketika seseorang atau individu ingin membeli sebuah produk untuk keluarga

    atau pun perusahaan, merek yang dibeli adalah merek yang dia ketahui atau ingat

    saja. Hal ini juga terjadi didalam industri otomotif dimana seperti contoh ketika

    sebuah keluarga baru ingin memiliki mobil LMPV (low multi purpose vehicle),

    dimana saat ini yang paling terkenal dan memiliki penjualan yang tinggi adalah

    Toyota Avanza dan Mitsubishi X-pander. (Carmudi, 2018)

    Jika melihat data yang ada pada tahun 2010, terdapat merek otomotif Cina

    yang pernah masuk di Indonesia dan berusaha untuk bersaing dengan produsen

    otomotif dari Jepang yaitu Geely. Merek Geely yang saat itu telah mengambil alih

    Volvo, produsen mobil asal Swedia dari tangan Ford sekitar 2009, dengan

    mengakuisisi Volvo maka Geely akan diperkuat oleh teknologi yang selama ini

    sudah dikembangkan oleh Volvo. Sehingga, hal ini dapat mempengaruhi percepatan

    perkembangan teknologi yang berada di Asia. (Detik Oto, 2010)

    Banyak dari industri otomotif Cina yang melakukan joint atau akuisisi

    dengan perusahaan asing seperti Amerika, Swedia dan masih banyak lagi, contoh

    Wuling dengan GM (Amerika) dan Geely dengan Volvo (Swedia). Hal ini dilakukan

    karena stigma buruk terutama di dalam pasar masyarakat Indonesia dimana stigma

    masih sangat kuat di sektor otomotif baik itu sepeda motor maupun mobil. Stigma

    buruk itu masih membekas dikarenakan pada pengujung 1990-an hingga awal

    2000-an, sejumlah sepeda motor merek Cina sempat masuk ke dalam pasar

    Indonesia hanya untuk waktu yang singkat dan tidak bertanggung jawab seperti

    yang dilakukan Jialing dan kawan-kawan. (Antara, 2017)

  • 3

    Melihat kepada informasi yang ada bahwa Geely Group ini sebelumnya ini

    merupakan sebuah perusahaan komponen pendingin udara. Hanya butuh waktu 20

    tahun untuk Geely menjadi salah satu pabrikan mobil terbesar di China dan pada

    tahun 2009 Geely mulai melakukan ekspansi dengan masuk ke pasar Indonesia.

    Pada tahun 2009, Geely menawarkan sedan hatchback seperti tipe MK dan MK2

    yang dihargai dengan harga dibawah Rp150 juta. Penjualan yang baik dengan

    varian MK dan MK2, Geely pun mulai memasuki pasar mini citycar yaitu Geely

    Panda dengan harga kisaran Rp 95 Juta. Beberapa merek pun akhirnya mencoba

    untuk masuk ke dalam pasar otomotif Indonesia dan juga ikut berusaha dalam

    mengubah pasar Indonesia.

    Kemudian masuknya merek China lainnya dengan merek Chery dan mereka

    membawa produknya yaitu Chery QQ dan Tiggo pada tahun 2011. Berdasarkan

    gambar dibawah ini menunjukkan bahwa penjualan Chery tidak sesukses Geely di

    pasar Indonesia, Chery hanya mampu menjual 185 unit per tahun, meskipun di 2012

    mampu menjual 215 unit per tahun, akan tetapi pada tahun 2013 dan 2014

    setelahnya merek Chery ini tidak dapat bersaing di Indonesia seperti yang terdapat

    didalam Gambar 1.1 (Gaikindo, 2011)

  • 4

    Gambar 1.1 Grafik penjualan Chery di Indonesia

    Sumber: dibuat untuk penelitian ini (2019)

    Terdapat didalam gambar 1.2, Geely yang mulai masuk dalam Gaikindo

    pada tahun 2011 dengan mencatatkan angka penjualan sebanyak 1022 unit dan pada

    tahun 2012 naik menjadi 1232 unit, pada tahun 2013 dengan 498 unit penjualan

    wholesales dan pada tahun 2014 turun menjadi 193 unit, dan penjualan terakhit

    yang tercatat pada tahun 2015 sebanyak 135 mobil saja dalam satu tahun.

    Selanjutnya pada tahun 2016 dan seterusnya sudah tidak dapat ditemukan kembali

    data penjualan dari Geely. (Gaikindo, 2011)

    0 2014

    0 2013 2012 2011

    150

    100

    50

    0

    185

    215

    250

    200

    Chery

    Chery

  • 5

    Gambar 1.2 Grafik penjualan Geely di Indonesia

    Sumber: dibuat untuk penelitian ini (2019)

    Pada 2015 Geely sempat bangkit dan mencatat angka penjualan 135 unit,

    sayangnya di 2016 data penjualan Geely di Indonesia tak ada lagi. Strategi after

    sales yang tidak membaik memang menjadi kendala dalam penjualan Geely di

    Indonesia. Merek China yang bermain di pasar otomotif Indonesia pun tak hanya

    berada di dalam segmen kendaraan penumpang saja. Kendaraan komersial dengan

    berbagai merek baik produk APM atau importir pun pernah mencoba untuk dapat

    bersaing di Indonesia, seperti contohnya ada beberapa merek yang mampu bertahan

    diantaranya FAW, Fotton, Dongfeng dan Shacman. Mereka menawarkan beberapa

    varian mulai dari truck tractor, mixer, dan cargo, sama halnya dengan merek

    Jepang yang lebih dulu hadir seperti Mitsubishi dan Isuzu.

    2011 2012 2013 2014 2015

    135 193

    498

    1022

    1232

    1400

    1200

    1000

    800

    600

    400

    200

    0

    Geely

    Geely

  • 6

    Wuling, sebuah merek Cina yang juga memulai persaingan pada tahun 2017

    ini akan membuktikan kualitas mereka karena mereka tidak kalah dalam hal

    spesifikasi maupun fitur , namun terhadang dengan label “Cina” yang melekat di

    dalam pasar Indonesia yang tentunya bukan suatu hal yang baik untuk diingat

    sampai saat ini. Secara jelas bahwa sebuah awareness of consumers sangat

    mempengaruhi tingkat penjualan dari sebuah merek yang ada karena dengan

    semakin terkenal suatu merek maka penjualan yang didapat juga akan berjalan

    dengan berimbang. Karena Wuling ingin mencoba untuk dapat mengembalikan

    kepercayaan dari konsumen yang dulu sudah kecewa dengan pendahulunya, belajar

    dari kesalahan yang terjadi maka Wuling sebagai brand yang secara jelas kalah dari

    pengalaman dan umur maka Wuling Motors di Indonesia berdiri dengan kerjasama

    dari tiga pihak yaitu SAIC, GM (General Motors) dan Wuling dimana terbagi

    menjadi SAIC dengan 50,1%, GM dengan 44% dan Guangxi Automobile Group

    sebesar 5,9 % (Gaikindo, 2016)

    Dengan investasi yang dilakukan oleh Wuling Indonesia yang bisa

    dikatakan sangat besar untuk ukuran brand yang baru akan memulai di Indonesia,

    investasi pabrik untuk produksi MPV di Indonesia, gabungan perusahaan "saudara"

    SGMW Motor Indonesia melalui merek Wuling. Investasinya yang besar yaitu

    mencapai 700 juta dolar AS atau Rp 9,34 triliun. (Gaikindo, 2017) Memiliki pabrik

    seluas 60 hektar di Greenland International Industrial Center (GIIC), Block BA No

    1 dan 2 Sukamahi, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, yang pembangunannya

    selesai dan diresmikan pada 11 Juli 2017. Pembagiannya, 30 hektar untuk pabrik,

    dan 30 hektar lainnya untuk Supplier Park. Kapasitas produksi maksimal pabrik

  • 7

    SGMW mencapai 150.000 unit per tahun. Pembangunan pabrik di Indonesia ini

    dapat dikatakan sebagai langkah strategis, karena tidak hanya untuk pasar dalam

    negeri, tetapi juga menjadikannya basis ekspor untuk pasar Asia Tenggara. Melihat

    investasi Wuling dan keseriusan

    Wuling dalam industri otomotif di Indonesia membuat konsumen mulai

    menaruh kepercayaan didalam brand Wuling. Terbukti dengan melihat gambar

    penjualan tahun 2018 dimana Wuling sebagai brand Cina yang baru masuk didalam

    pasar Indonesia tetapi menariknya Wuling Motors berhasil masuk ke dalam jajaran

    10 besar merek mobil dengan penjualan wholesales terbanyak, terlihat didalam

    gambar 1.3 (Gaikindo, 2018)

    Gambar 1.3 Grafik penjualan Wuling di Indonesia tahun 2018

    Sumber: dibuat untuk penelitian ini (2019)

    Di Tiongkok, perusahaan ini bernama SAIC-GM-Wuling Automobile,

    disingkat menjadi SGMW. Ini merupakan perusahaan patungan antara SAIC Motor,

    General Motors, dan Liuzhou Wuling Motors Co Ltd. Perusahaan ini berkantor

    Wuling

    2500

    2325

    2000 1765 1908

    1500

    1560 1720

    1009

    1139 1128 1161 1277

    1083 1000

    927

    500

    0

    Wuling

  • 8

    pusat di Liuzhou (daerah otonomi Guangxi Zhuang di barat daya daratan

    Tiongkok). Gaikindo, (2016). SAIC-General Motors-Wuling (SGMW) mencatat

    rekor penjualan baru di 2016. Penjualan produk SGMW di Tiongkok telah

    mencapai 2,13 juta unit, meningkat dibandingkan penjualan di 2015 sebanyak

    2,040 juta unit. Merek Wuling dan Baojun adalah dua kontributor utama dalam

    peningkatan penjualan SGMW. Merek Wuling membukukan penjualan total

    sebanyak 1.369.618 unit di 2016, sementara merek Baojun membukukan

    penjualan total sebanyak 760.559 unit dengan pertumbuhan tahunan / YoY (year-

    on-year) sebesar 51,2%, Wuling Hongguang merupakan kontributor terbesar

    penjualan SGMW di 2016. Mobil MPV ini mencatat penjualan sebanyak 650.018

    unit di 2016. Wuling, (2017) Melihat kondisi ini membuat Wuling berani untuk

    mengambil resiko dan terjun dalam otomotif di Indonesia yang terkenal sangat

    mendiskriminasi terhadap produk diluar produsen Jepang dan Eropa.

    Wuling pun mencoba mengambil hati masyarakat Indonesia dengan

    memberika kepastian purna jual yang belum dapat diberikan oleh merek-merek

    China terdahulu. Purna jual diberikan oleh Wuling di Indonesia ini juga

    berpengaruh terhadap wholesales yang ada karena Wuling sendiri memberikan 5

    tahap aftersales/purnajual yang sangat baik, mulai dari 1-5 :

    1. Garansi umum kendaraan ini diberikan dalam jangka 3 tahun setelah

    pembelian atau dalam 100.000 kilometer,

    2. Garansi komponen utama mesin selama 5 tahun atau 100.000 km.

    3. Garansi komponen utama transmisi yang juga diberikan selama 5 tahun.

  • 9

    4. Garansi suku cadang selama 1 tahun atau 20.000 km di bengkel resmi

    Wuling.

    5. Wuling juga memberikan bebas biaya jasa perawatan berkala selama 2.5

    tahun atau 50.000 km.

    Umumnya, jika dibandingkan dengan kompetitornya, total biaya perawatan

    berkala bagi mobil-mobil Wuling Motors cenderung lebih murah yakni senilai

    Rp6,7 juta untuk setiap 5 tahun atau 100.000 km dan biaya pertahun senilai Rp1,34

    juta atau Rp111.686/bulan. Selain memberikan berbagai macam garansi, Wuling

    juga menyediakan Wuling mobile service yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

    dengan free visit cost yang tersedia 24 jam 7 hari membuat konsumen Wuling selalu

    dapat merasa aman dan tenang. (Bisnis.com, 2018)

    1.2 Masalah Penelitian

    Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Apakah brand signature Wuling berpengaruh terhadap brand attitude

    Wuling ?

    2. Apakah brand attitude Wuling berpengaruh terhadap brand reputation

    Wuling ?

  • 10

    3. Apakah brand signature Wuling berpengaruh terhadap awareness of

    consumers Wuling ?

    4. Apakah awareness of consumer Wuling berpengaruh terhadap brand

    reputation Wuling ?

    5. Apakah awareness of consumer Wuling berpengaruh terhadap brand

    attitude Wuling ?

    6. Apakah brand reputation Wuling berpengaruh terhadap brand

    performance Wuling ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk menguji dan menganalisis brand signature terhadap brand

    attitude Wuling.

    2. Untuk menguji dan menganalisis brand attitude Wuling terhadap brand

    performane Wuling.

    3. Untuk menguji dan menganalisis brand signature dan brand logo

    Wuling terhadap awareness of consumers Wuling.

    4. Untuk menguji dan menganalisis awareness of consumer Wuling

    terhadap brand performance Wuling.

    5. Untuk menguji dan menganalisis awareness of consumer Wuling

    terhadap brand attitude Wuling.

  • 11

    6. Untuk menguji dan menganalisis brand reputation Wuling terhadap

    brand performance Wuling.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

    1. Bagi Akademis

    Penelitian ini diharapkan dapat lebih memahami secara mendalam

    mengenai pengaruh brand performance dari suatu perusahaan untuk

    penjualan produk mereka juga bagi lingkungan dan juga kehidupan dari

    masyarakat yang menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi

    mereka

    2. Bagi Para Konsumen

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan atau menambah

    pengetahuan dapat membantu dan membuat para konsumen dapat

    mengetahui bahwa branding dan pengaruh terhadap pembelian akan

    suatu produk

    3. Bagi Pemerintah

    Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan kontribusi

    bagi pemerintah agar pemerintah dapat juga mempelajari suatu hal yang

    baru tentang branding dari merek yang baru dan mempunyai stigma

    yang buruk di Indonesia

  • 12

    1.5 Batasan Penelitian

    Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah seseorang

    atau individu yang sudah memiliki kendaraan dengan brand Wuling dan

    individu yang belum memiliki kendaraan dengan brand Wuling, namun

    memiliki ketertarikan terhadap brand Wuling.

    Ruang lingkup masalah penelitian ini menggunakan variabel brand

    signature, brand logo, brand attitude, awareness of consumers dan brand

    reputation sebagai faktor yang mempengaruhi pada brand performance

    brand Wuling. Masalah – masalah yang dihadapi penulis dalam menyusun

    penelitian ini antara lain, seperti waktu, sampel yang akan digunakan

    didalam penelitian. Hal lain diluar pembahasan diatas tidak dijadikan

    sebagai ruang lingkup dan fokus penelitian penulis hanya sebagai pelengkap

    dari topik yang akan di bahas.

    1.6 Sistematika Pembahasan

    Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian, maka

    penulis memberikan sistematika pembahasan tentang bab-bab yang dapat

    diuraikan sebagai berikut:

  • 13

    BAB I: PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian yang akan diteliti,

    masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan

    masalah dalam penelitian.

    BAB II: LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan tentang teori-teori pendukung atau tinjauan pustaka

    mengenai topik yang akan diteliti dalam penelitian, kerangka pemikiran,

    variabel penelitian terdahulu. Hubungan antar variabel dan model penelitian

    berserta dengan hipotesisnya.

    BAB III: METODE PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan tentang objek dan subjek penelitian disertai dengan

    beberapa metode penelitian yang digunakan untuk menguji masalah yang

    diteliti, menjelaskan definisi konseptual dan definisi operasional pada

    penelitian ini, teknik analisis data, metode uji validitas dan reliabilitas, outer

    dan inner model, serta metode pengujian hipotesis.

    BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan hasil uji

    validitas dan reliabilitas studi pendahuluan, uji validitas dan reliabilitas tes

    aktual, pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah variabel independen

  • 14

    signifikan atau tidak signifikan, berpengaruh terhadap variabel independent.

    disertai dengan analisis dan pembahasannya.

    BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini merupakan bab terakhir yang akan menjelaskan tentang kesimpulan,

    implikasi teoritris, implikasi manajerial dan saran yang diharapkan berguna

    untuk penelitian selanjutnya.

    BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

    BAB I PENDAHULUANGambar 1.1 Grafik penjualan Chery di Indonesia

    BAB I PENDAHULUANGambar 1.2 Grafik penjualan Geely di Indonesia

    BAB I PENDAHULUANGambar 1.3 Grafik penjualan Wuling di Indonesia tahun 2018

    BAB I PENDAHULUAN1.2 Masalah Penelitian

    BAB I PENDAHULUAN1.3 Tujuan Penelitian

    BAB I PENDAHULUAN1.4 Manfaat Penelitian

    BAB I PENDAHULUAN1.5 Batasan Penelitian1.6 Sistematika Pembahasan

    BAB I PENDAHULUANBAB I: PENDAHULUANBAB II: LANDASAN TEORIBAB III: METODE PENELITIANBAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    BAB I PENDAHULUANBAB V: KESIMPULAN DAN SARAN