BAB I pasang surut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pasang surut

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. PengertianApabila seseorang berdiri di pantai dalam waktu yang cukup lama, maka orang tersebut akan merasakan bahwa kedalaman air dimana ia berpijak selalu berubah sepanjang waktu. Pada mulanya muka air rendah, beberpa waktu kemudian menjadi lebih tinggi dan akhirnya mencapai maksimum. Setelah itu muka air turun kembali sampai elevasi terendah dan kemudian naik kembali. Perubahan elevasi muka air laut sebagai fungsi waktu tersebut disebabkan oleh adanya pasang surut.Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari. Gaya-gaya pembangkit pasang surut ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari. Penjelasan terjadinya pasang surut dilakukan hanya dengna memandang suatu system bumi-bulan, sedangkan untuk system bumi-matahari penjelasannya adalah identik. Rotasi bumi menyebabkan elevasi muka air laut di khatulistiwa lebih tinggi daripada di garis lintang yang lebih tinggi. Tetapi karena pengaruhnya yang seragam di sepanjang garis lintang yang sama, sehingga tidak bisa diamati sebagai suatu variasi pasang surut. Oleh karena itu rotasi bumi tidak menimbulkan pasang surut.

Jenis Pasang SurutDalam pasang surut ada istilah shallowwater waves/long waves yang berarti karena periode terjadinya yang begitu lama, pasang surut air laut adalah gelombang panjang (long waves) yang merambat seperti gelombang air dangkal (Shallow Water wave), meskipun pasang surut terjadi pada laut yang paling dalam.1. Spring Tides (Pasang Surut Purnama) adalah pasang tertinggi terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.2. Neap Tides (Pasang Surut Perbani) adalah pasang terendah terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus, dimana gaya-gaya tariknya saling mengurangi. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.

Tipe-Tipe Pasang SurutSecara umum terdapat empat tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan keteraturannya, pasang-surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yakni pasang-surut harian tunggal (diurnal tide), harian ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran. Pasang surut harian ganda (semi diurnaltide)Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Jenis harian tunggal misalnya terdapat di perairan sekitar selat Karimata, antara Sumatra dan Kalimantan. Pasang surut harian tunggal (diurnaltide)Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Pada jenis harian ganda misalnya terdapat di perairan Selat Malaka sampai ke Laut Andaman. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailingsemidiurnal)Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Pada pasang-surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal) misalnya terjadi di sebagian besar perairan Indonesia bagian timur. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal)Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Sedangkan jenis campuran condong ke harian tunggal (mixed tide, prevailing diurnal) contohnya terdapat di pantai selatan Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat.1.2. Latar BelakangIndonesia yang memilik garis pantai sangat panjang mencapai lebih dari 95.181 km. Sehingga merupakan Negara dengan pantai terpanjang nomor empat di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Kanada. Wilayah pantai yang terbilang sangat luas tersebut memiliki peranan sebagai sumber daya potensial yang merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar baik untuk daerah maupun Negara. Tentunya didaerah tersebut sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia seperti : pusat pemerintahan, permukiman, industry, pelabuhan, pertambakan, dan pariwisata. Hal ini akan berakibat pada peningkatan kebutuhan akan lahan dan prasarana lainnya, sehingga akan timbul masalah masalah baru di kawasan pantai seperti : erosi pantai, sedimentasi yang mengakibatkan majunya garis pantai dan atau pendangkalan muara sungai, penurunan tanah dan intrusi air asin.Daerah atau kawasan pesisir pantai Bali salah satu daerah tujuan wisata internasional dengan berbagai tempat yang menarik bagi wisatawan. Pantai merupakan prioritas utama bagi wisatawan untuk datang ke Bali dan bagi sebagian besar warga Bali ( yang memeluk agama Hindu ) peranan pantai sangat erat untuk melakukan upacara ritual keagamaan. Pantai Jasri yang terletak di Kabupaten Karangasem merupakan pantai yang didominasi oleh batu lepas (cooble beach) dan karang (rocky beach) pemanfaatan digunakan sebagai daerah wisata bagi masyarakat sekitar, upacara keagamaan (melasti) dan surfing. Pantai yang luas berpasir hitam merupakan sarana upacara keagamaan bagi umat hindu dan kondisi kerusakan harus segera diketahui permasalahannya.Perubahan garis pantai tentu akan terjadi karena pantai bersifat dinamis. Akibat dari perubahan garis pantai salah satunya adalah erosi yang dapat menyebabkan kerusakan pantai dan dapat mengganggu aktifitas intern maupun aktifitas keagamaan masyarakat sekitar pantai. Pemerintah melakukan kegiatan pengamanan pantai dengan pembangunan pelindung pantai namun beberapa bagian masih mengalami erosi. Berdasarkan fenomena tersebut, maka perlu adanya sebuah analisa. Oleh karena dalam hal ini analisa yang di gunakan adalah analisa berdasarkan data pasang surut.

1.3. Tujuan PenelitianTujuan dalam penelitian ini adalah :a. Untuk mengetahui data pasang surut dari Pantai Jasri, Karangasem.b. Menentukan permukaan air laut rata-rata (MLR) dan ketinggian titik ikat pasut (tidal datum plane) lainnya untuk keperluan survey rekayasa dengan melakukan satu sistem pengikatan terhadap bidang referensi tersebut.c. Menyelidiki perubahan kedudukan air laut dan gerakan kerak bumi.d. Menyediakan informasi yang menyangkut keadaan pasut untuk proyek teknik.e. Memberikan data yang tepat untuk studi muara sungai tertentu.f. Melengkapi informasi untuk penyelesaian masalah hukum yang berkaitan dengan batas-batas wilayah yang ditentukan berdasarkan pasut.

1.4. Manfaat PenelitianData pasang surut air laut yang didapatkan bermanfaat untuk :a. Perencanaan tata ruang kawasan dan pesisir pantai. Dalam hal ini sangat bermanfaat untuk mengetahui muka air tertinggi dalam perencanaan tinggi bangunan pantai seperti breakwater, dan lain-lain.b. Sebagai sumber energi listrikc. Sebagai petunjuk bagi nelayan dalam kegiatan perikanan di laut.d. Sebagai data tambahan dalam survey hidrografi lainnya seperti mengetahui data pencemaran perairan, turunnya muka air laut, dan lain-lain..