Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha dalam bidang jasa klinik kecantikan yang menawarkan layanan untuk
memenuhi kebutuhan dan menjawab permasalahan konsumennya saat ini terus
bertumbuh pesat dari waktu ke waktu. Untuk merealisasikan hal tersebut organisasi
perusahaan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk digunakan dalam
mencapai tujuan, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Seiring meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuan pada masyarakat, maka
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas dan pelayanan di bidang
kesehatan kulit semakin meningkat. Terlihat dari perubahan perilaku dan gaya
hidup masyarakat untuk memenuhi suatu kebutuhan pada kalangan wanita, maupun
pada pria yang ingin memperoleh kesehatan kulit dan peduli akan penampilannya
agar selalu tetap percaya diri Love Belonging Needs (kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok). Masyarakat biasanya mencari informasi terkait klinik kecantikan dari
beberapa sumber yang ada, seperti referensi dari majalah, rekomendasi, dan
memanfaatkan akses internet. House of Derma adalah salah satu klinik kecantikan
lokal baru yang menawarkan konsep Medi Skin Clinic, mengkombinasikan
kepakaran Dokter Spesialis Kulit (Sp. KK). Pelayanan yang disediakan House of
Derma menggunakan teknologi terkini yang aman digunakan serta bahan-bahan
2
kosmetisnya yang bersifat Medical Grade (bahan kelas medis), sehingga semua
tindakan dan perawatan dapat disesuaikan terhadap kebutuhan spesifik setiap
masing-masing konsumen. Selain dari layanan dan kualitas yang ditawarkan House
of Derma juga mengutamakan pentingnya kenyamanan dan kepuasan
konsumennya. Karena dengan demikian House of Derma akan tetap
mempertahankan kualitas dan dapat menjadi klinik pilihan konsumen.
House of Derma memiliki fasilitas yang nyaman untuk penanganan praktik kepada
konsumennya. Namun bukan hanya karena hal tersebut konsumen memilih jasa
klinik kecantikan, melainkan layanannya yang tidak biasa seperti klinik kecantikan
pada umumnya, Konsumen tidak hanya melihat suatu klinik kecantikan dari satu
sudut pandang layanannya saja, konsumen juga merasakan kenyamanan dan
kepuasan dengan penanganan praktik yang profesional sehingga memberikan hasil
yang diharapkan. Dengan kesadaran penuh bahwa dokter spesialis kulit adalah
dokter yang ahli dan terpercaya untuk menangani kesehatan kulit. Maka setiap
individu berhak untuk memiliki kulit yang sehat, dan karena itulah House of Derma
hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Dilihat dari promosi yang digunakan House of Derma sejauh ini hanya
menggunakan sosial media dengan memposting di akun Instagram untuk
mempresentasikan layanannya sekaligus bertujuan untuk meningkatkan
Awaresness dan menjaga Brand Image kepada khalayak. Sehingga hal ini dirasa
kurang efektif dan sangat memberikan pengaruh yang besar pada House of Derma
untuk memberikan kepercayaan dalam waktu yang singkat. Mengingat pada
perkembangan zaman sekarang dilingkungan persaingan bisnis pada bidang
layanan jasa klinik kecantikan mejadi semakin lebih kompetitif. Sehingga iklan
3
sangatlah berpengaruh dan menjadi pilihan, bahkan kebutuhan bagi setiap
perusahaan yang ingin dikenal publik. Maka dengan demikian akan mencerminkan
bahwa iklan tersebut dapat menjadi acuan klinik House of Derma terhadap
pentingnya pengaruh sebuah iklan.
Pentingnya peran sebuah iklan dalam mewakili citra klinik kecantikan dan
kesehatan kulit House of Derma, serta agar mudah dikenali oleh masyarakat atau
target khalayak. Maka penulis mencoba membantu perusahaan ini dalam
pembuatan iklan cetak tersebut, adapun untuk itu penulis mengangkat judul:
“PERANCANGAN IKLAN CETAK DALAM UPAYA MENINGKATKAN
BRAND AWARENESS KLINIK KECANTIKAN HOUSE OF DERMA”
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka dapat diberi rumusan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mempromosikan klinik kecantikan House of Derma kepada
khalayak?
2. Media promosi apa yang akan digunakan oleh klinik kecantikan House of
Derma?
3. Bagaimana cara merancang sebuah iklan untuk meningkatkan brand awareness
klinik kecantikan House of Derma?
4
1.3 Tujuan Perancangan
1. Merancang iklan cetak pada majalah untuk media promosi House of Derma.
2. Meningkatkan brand awareness House of Derma melalui iklan cetak pada
majalah.
1.4 Ruang Lingkup Perancangan
Penulis merancang sebuah iklan cetak klinik kecantikan House of Derma
yang ditempatkan pada media cetak majalah. Penulis memilih media cetak majalah
karena dari hasil riset media yang di dapat, 45,5% wanita memiliki minat baca
terhadap majalah dengan tujuan untuk menambah wawasan dan hiburan. Dengan
demikian menjadi peluang khususnya bagi perusahaan dalam skala kecil maupun
besar yang mempromosikan produk dan layanannya melalui iklan cetak pada
majalah untuk menyasar target audiens yang telah ditentukan.
Sebagai media untuk iklan cetak klinik kecantikan House of Derma, penulis
memilih media majalah yang di produksi dari Indonesia dengan pelanggan pada
masyarakat menengah hingga menengah atas. Selain memberikan informasi dan
hiburan, pada majalah tersebut menyediakan layanan untuk berpromosi melalui
iklan cetak dengan ketentuan yang berlaku dan tarif layanan yang telah di
sesuaikan.
5
1.5 Manfaat Perancangan
a. Manfaat bagi klien:
1. Klien mendapat alternatif baru dalam berpromosi melalui iklan.
2. Klien dapat memahami bahwa periklanan sangat diperlukan dalam
berpromosi untuk mencapai suatu target dari perusahaan.
b. Manfaat bagi penulis:
1. Penulis dapat memahami permasalahan pemasaran klien.
2. Sebagai sarana latihan penulis untuk merancang sebuah iklan.
c. Manfaat bagi masyarakat:
1. Masyarakat mengetahui layanan jasa klinik kecantikan House of Derma.
2. Masyarakat mendapatkan alternatif pilihan baru dalam kategori klinik
kecantikan.
3. Masyarakat mengetahui kualitas jasa klinik kecantikan House of Derma.
1.6 Metode Perancangan
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data perancangan pembuatan iklan cetak ini dilakukan
dengan cara:
1. Wawancara
Kriyantono (2007) mengungkapkan, “wawancara adalah percakapan antara
periset dan seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan-
seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek”
dalam (Baskoro, 2018:18).
6
Dengan metode ini, penulis telah melakukan wawancara kepada klien dan
konsumen. Wawancara kepada klien untuk memperoleh data langsung yang
berkaitan dengan informasi perusahaan.
Sementara kegiatan wawancara penulis kepada konsumen bertujuan untuk
membantu memahami perilaku konsumen sebagai salah satu upaya untuk
mendapatkan consumer insight. Dalam hasil wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa mayoritas responden adalah wanita yang membutuhkan jasa klinik
kecantikan karena sebagian besar dari responden tersebut lebih banyak beraktivitas
pada pekerjaannya sehingga kurang memiliki waktu luang untuk memperhatikan
penampilan dan kesehatan kulitnya.
2. Kuesioner
Yusuf (2014:199) menyimpulkan, kuesioner berasal dari bahasa latin:
Questionnaire yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan
topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk
memperoleh data. Penulis melakukan kuesioner untuk mendapatkan data analisis
situasi, seperti kondisi pasar, riset media, kompetitor dan lainnya.
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan dengan menyebar kuesioner
terhadap masyarakat disekitar untuk mendapatkan kelengkapan data.
3. Studi Kepustakaan
Risanty & Sopiyan (2017:2) Menyimpulkan “metode kepustakaan yaitu
berupa pengumpulan data-data sekundar dan informasi berdasarkan membaca atau
7
menelaah berbagai literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang
dianggap relevan dengan keadaan saat ini”.
Penulis menggunakan metode studi kepustakaan untuk mengumpulkan teori
dari para ahli yang akan digunakan penulis untuk membantu dan mendukung dalam
perancangan iklan.
4. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah Suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan partisipasi ataupun non-partisipasi.
Dalam observasi non-partisipatif (non-participatory observation) pengamat tidak
ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam
kegiatan (Sudaryono, 2016:87).
Penulis menerapkan metode observasi non-partisipatif (non-participatory
observation), dimana penulis mengamati kondisi pasar terhadap produk klien dan
kompetitornya. Metode ini penulis gunakan untuk membantu penulis dan juga
menemukan solusi pada masalah pemasaran klien.
1.6.2 Analisis Data
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan penelitian yang dapat menjelaskan dan
menganalisis fenomena, pristiwa, aktifitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi
seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. (Saepul, 2014:9).
8
Penulis melakukan analisa data kualitatif dengan metode observasi dan
wawancara. Metode observasi digunakan penulis untuk memahami kondisi pasar
sehingga dapat menemukan masalah utama produk klien dan dapat menemukan
permasalahan utama sekaligus solusi yang harus diberikan kepada klien. Sedangkan
metode wawancara penulis gunakan untuk mengetahui perilaku konsumen
masyarakat yang sering berkunjung ke sebuah klinik kecantikan. Hal itu bertujuan
untuk mendapatkan consumer insight untuk menentukan brand positioning klien di
pasar.
2. Analisis S.W.O.T
Analisis S.W.O.T “yakni mencangkup upaya-upaya untuk mengenali
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan”. (Nisak, 2014:2).
Penulis menggunakan analisa S.W.O.T dengan cara mengevaluasi produk
klien secara keseluruhan yang meliputi faktor internal (strength & weakness) dan
faktor exsternal (opportunities & threat). Penulis berupaya agar kelemahan sebuah
produk pada klien dapat ditutupi oleh faktor external seperti adanya peluang
dipasar, dan bagaimana menggunakan kekuatan untuk mengantisipasi ancaman
yang ada.
9
1.7 Skematika Perancangan
Gambar I.1 Bagan Skematika Perancangan
PENDAHULUAN
Rumusan
Masalah
Tujuan
Perancangan Judul Latar
Belakang
Masalah
LANDASAN TEORI
Teori
Pemasaran Teori Periklanan Brand
Awareness
PERANCANGAN
KREATIF
Analisa Situasi
Strategi Kreatif Iklan
Eksekusi Perancangan
Pemilihan Karya
MEDIA
Tinjauan Media
Strategi Eksekusi
Media
PRODUKSI IKLAN
PENUTUP
Kesimpulan Saran - saran