Upload
phungnga
View
227
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Judul
Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang
diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan
pengertiannya, yaitu sebagai berikut :
1. Hotel : bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial, disediakan bagi setiap orang
untuk memperoleh pelayanan, penginapan,
makan dan minum. ( Dirjen Pariwisata )
2. Resort : sebuah tempat menginap dimana
mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan
bersantai dan berolah raga seperti tennis,
golf, spa, tracking, dan jogging, bagian
concierge berpengalaman dan mengetahui
betul lingkungan resor, bila ada tamu yang
mau hitch-hiking berkeliling sambil
menikmati keindahan alam sekitar resort ini.
( Nyoman. S. Pendit: Ilmu Pariwisata )
3. Hotel Resort : bangunan berkamar banyak yang disewakan
sebagai tempat menginap dengan fasilitas
untuk kegiatan bersantai, berolah raga, dan
memiliki keindahan alam.
(www.wikipedia.com )
4. Konsep : ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa konkret. (www.wikipedia.com )
5. Wisata Agro : suatu bentuk kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan usaha agro (agribisnis)
sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk
2
memperluas pengetahuan, pengalaman,
rekreasi dan hubungan usaha di bidang
pertanian. (www.wikipedia.com )
6. Kemuning : kawasan perkebunan teh yang berada di
Karanganyar tepatnya berada diantara Candi
Sukuh dan Candi Cetho.
(www.wikipedia.com )
7. Karanganyar : sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
(www.wikipedia.com )
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
judul Hotel Resort dengan Konsep Wisata Agro di Kemuning
Karanganyar adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan
sebagai tempat menginap dengan fasilitas untuk kegiatan bersantai,
berolah raga, dan memiliki keindahan alam. Dengan ide dasar
memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha
di bidang pertanian. Terletak di perkebunan teh Kemuning di
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
1.2 Latar Belakang
1.2.1 Gambaran Umum Kota Karanganyar
Kota Karanganyar adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah. Sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Sragen di Utara, Kabupaten
Ngawi dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur) di timur, Kabupaten
Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta,
dan Kabupaten Sukoharjodi Barat. Kabupaten Karanganyar memiliki
sebuah kecamatan enklave yang terletak di antara Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta.
3
Gambar 1.1 Lokasi Kabupaten Karanganyar
Sumber : http://www.karanganyarkab.go.id, 2011
Kabupaten Karanganyar memiliki keindahan pemandangan
yang mempesona di kawasan Gunung Lawu, Kabupaten karanganyar
memiliki potensi pengembangan pariwisata yang sangat tinggi di
bidang Sumber Daya Alam dan Ekowisata, yang semakin diperkuat
dengan keramah-tamahan penduduk. Kesuburan tanah dimanfaatkan
untuk produk-produk pertanian dan perkebunan. Sektor peternakan
juga meberikan porsi yang besar sebagai output dari Kabupaten
karanganyar selain dari sektor pertanian kabupaten karanganyar juga
mengembangkan dibidang pariwisata, perkebunan dan
pertambangan. Dengan kondisi alam yang indah, Karanganyar
memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Baik itu wisata alam ataupun peninggalan sejarah yang terletak di
tempat wisata alam tersebut. Sehingga menjadikan suatu kunjungan
yang unik bagi para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.
Tabel 1.1. Tabel Obyek Wisata di Karanganyar
No Jenis / Nama Objek
Alamat Fasilitas
A. HUTAN WISATA
1. Puncak Lawu Gondosuli, Tawangmangu
Jalan setapak, pos keamanan, petunjuk arah
2. Pringgodani Blumbang, - Pancuran tujuh
4
No Jenis / Nama Objek
Alamat Fasilitas
Tawangmangu - Barak penginapan
- Tempat Ziarah (petilasan panambahan Koconegoro)
- Jalan setapak 3. Sekipan Kalisoro,
Tawangmangu - Gedung pertemuan
- Arena Camping
- Arena perkemahan
- Jalan setapak 4. Gunung Bromo Delingan,
Karanganyar - Panggung hiburan
- Arena anak-anak
- Kopel peristirahatan
- Hutan lindung
- Petilasan Nyi Ageng Serang
- Jalan Aspal 5. Grojogan sewu Kalisoro,
Tawangmangu - Air terjun
- Kios Cindera mata
- Kolam renang
- Hutan Lindung
- Fauna (kera) B. WISATA ALAM
1. Monumen Tanah Kritis
Jumantono - Joglo pertemuan
- Monumen
- Tanah kritis, Taman rumput
- Kumpulan tanaman langka
- Arena perkemahan 2. Sendang kuning
Karangpandan - Bak mandi
- Sendang / air warna kuning
5
No Jenis / Nama Objek
Alamat Fasilitas
3. Air Terjun Temanten
Gumeng, Jenawi - Jalan setapak
4. Tlogo Madirdo Ngargoyoso - Sumber air
5. Air Terjun Jumok
Ngargoyoso - Jalan setapak
6. Air Terjun Parang Ijo
Ngargoyoso - Air Terjun
C. SUMBER AIR PANAS
1. Pablengan Pablengan, Karangpandan
- Air Terjun
- 7 air sumber
- Joglo pertemuan
- Mushola, Kamar mandi, MCK
2. Balong Balong, Jenawi - Jalan makadam
3. Cumpleng Plumbon, Tawangmangu
- Sumber air panas
- Joglo air mancur
- Kamar mandi, MCK D. GOA
1. Goa Cokrokembang
Anggrasmanis, Jenawi
- Jalan setapak
2. Goa kendalisodo
Anggrasmanis, Jenawi
- Jalan setapak
3. Goa Tlorong Lempong, Jenawi
- Jalan setapak
A. PENINGGALAN PURBAKALA 1. Candi Sukuh Berjo, Ngargoyoso - Joglo pertemuan
- MCK, tempat parkir 2. Candi Cetho Gumeng, Jenawi - Balai peristirahatan
- Tempat berdoa
- MCK, tempat parkir
6
3. Candi Palanggatan
Ngargoyoso - Jalan setapak
4. Candi Menggung
Bener, Tawangmangu - Rumah jaga
5. Situs Watukandang
Karangbangun, Matesih
- Rumah jaga
6. Penggalian Fosil Dayu, Gondangrejo - Musium B. ZIARAH 1. Astana
Mangadeg Girilayu, Matesih - Tpt ziarah makam raja
MN.
- Balai peristirahatan
- Masjid, MCK 2. Astana Girilayu Girilayu, Matesih - Tpt ziarah makam raja
MN.
- Balai peristirahatan
- Masjid, MCK . 3. Astana Derpoyudan
Kwadungan, Kerjo - Makam eyang Derpoyudo
4. Astana Temuireng
Tegalgede,Karanganyar
- Makam kerabat MN.
5. Astana Randusongo
Gaum, Tasikmadu - Makam kerabat MN
6. Krendowahono Krendowahono, Gd.rejo
- Pesanggrahan
- Tpt. Sesaji, MCK 7. Bulakkragan Kragan, Gd.rejo - 8. Jabal kanil Bandardawung,
Tawangmangu - Petisanan syeh Maulana M
Sumber : http://www.karanganyarkab.go.id, 2011
1.2.2 Gambaran Umum Kecamatan Ngargoyoso
Kecamatan Ngargoyoso merupakan salah satu kecamatan
yang memiliki berbagai potensi wisata dan berbagai pertanian serta
industri unggulan. Kecamatan ini sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Magetan (Gunung Lawu), Kecamatan Ngargoyoso
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Karangpandan, sebelah
selatan berbatasan dengan kecamatan Tawangmangu, Sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Jenawi. Sebagian besar wilayah
7
Kecamatan Ngargoyoso berada di lereng barat Gunung Lawu yang
berudara dingin. Di Kecamatan Ngargoyoso terdapat obyek wisata
antara lain Candi Ceto, Candi Sukuh, teh Kemuning. Sedangkan
Produk pertanian dan industri yang diunggulkan antara lain cengkeh,
sayuran, polowijo, anyaman bamboo, kripik ketela dan jamu instan.
Pemandangan di sekitar Kecamatan ini sangatlah indah, terutama
bila kita sedang menuju tempat wisata di dalamnya. Sebelum samapi
ke tujuan, kita dapat menikmati indahnya alam di kanan dan kiri
jalan aspal yang cukup nyaman. Selain pemandangan alamnya,
penduduk sekitar pun sangat ramah. Kita dapat melihat dan
memperhatikan penduduk yang sedang berkebun, bertani ataupun
memanen hasilnya. Bahkan kita bisa ikut merasakan sensasi
memanen sayuran atau buah, mencucinya di sungai terdekat dan
langsung menikmatinya.
Gambar 1.2 Lokasi Kecamatan Ngargoyoso
Sumber : http://www.karanganyarkab.go.id, 2011
Kecamatan ini memiliki berbagai fasilitas pendukung, seperti
2 unit bank, 4 unit koperasi, 2 pasar yakni pasar Kemuning dan
Girimulyo, terminal angkudes, 1 unit Puskesmas, berbagai sarana
olahraga dan pondok wisata.
8
Gambar 1.3 Suasana Perkebunan Teh di Kemuning
Sumber : dokumen Lapangan 2011
Perkebunan dengan ketinggian 910 meter di atas permukaan
laut di Kemuning ditempuh dengan jalan yang berkelok-kelok dari
Kota Karanganyar. Namun, jalan yang berkelok tak terasa
memusingkan karena jalanan cukup halus. Pemandangan indah di
sepanjang jalan pun sangat menghibur, para pemetik teh, kuli yang
mengangkat berkarung-karung teh ke atas truk, para petani yang
mencuci hasil panennya, warga sekitar dan anak-anak yang ramah,
air sungai yang jernih semua menyatu menjadi suatu pertunjukan
wisata yang sangat indah. Hawa di kawasan ini pun sangat sejuk,
sehingga cukup menenangkan dan sangat tepat sebagai tempat
peristirahatan setelah mengunjungi candi Sukuh dan Cetho serta
berbagai tujuan wisata yang berada di Kabupaten Karanganyar.
Sayangnya, didesa ini tidak tersedia hotel dengan fasilitas yang
nyaman. Hanya tersedia beberapa motel dan penginapan. Sehingga
kita tidak dapat menikmati semua perjalanan dengan santai, karena
harus terburu-buru menuju obyek selanjutnya.
9
1.2.3 Permasalahan Longsor di Karanganyar
Penelitian menemukan bahwa bencana tanah longsor di
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang merenggut 30 lebih
nyawa manusia pada tahun2007, disebabkan oleh melapuknya
bantuan breksi vulkanik dan tuft (tumpuk) di lokasi itu yang mudah
longsor saat terjadi hujan. Perkiraan tersebut merupakan dari hasil
penelitian Ristek, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Institut
Teknologi Bandung (ITB), LAPAN, dan Pemprov Jateng, di dua
lokasi musibah tanah longsor.
Untuk menanggulangi bahaya longsor, dapat dilakukan
dengan menghijaukan kembali lahan kritis. Lahan kritis dapat
ditanami dengan tanaman keras seperti pohon mahoni, pohon
angsana, pohon jati, pohon meranti, dll. Sedangkan untuk daerah
yang miring, dapat dilakukan pengolahan lahan dengan sistem
terasering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan
usahakan ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi,
munggur dan lain-lain. Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa
disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya; akar-
akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya
longsor. Beberapa daerah yang rawan longsor itu seperti di
Kecamatan Tawangmangu, Kerjo, Matesih, Karangpandan dan
Jatiyoso. Untuk menampung berbagai bibit tanaman yang akan
ditanam di daerah tersebut, Pemkab sudah menyiapkan lahan seluas
1.500 meter persegi sebagai bank tanaman. Lokasi bank bibit
tanaman itu berada di Tegalasri, Kelurahan Bejen, Kecamatan
Karanganyar.
Kebun teh Kemuning memang memiliki keindahan alam dan
lokasi yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi suatu
kawasan wisata. Hamparan perkebunan teh yang hijau, udara yang
sejuk dan keramah tamahan warga sekitarnya menjadi daya jual yang
10
sangat menarik. Terlebih lagi Kabun teh ini adalah daerah
penghubung dari berbagai kawasan wisata saperti Candi Cetho dan
Candi Sukuh. Akses menuju perkebunan pun cukup nyaman, dengan
jalanan yang berkelok – kelok namun jalan ini sudah di aspal halus.
Hanya, di sekitar perkebunan masih kurangnya fasilitas penginapan
terutama hotel dengan fasilitas yang mewadahi. Permasalahan
longsor pun menghantui Kabupaten Karanganyar, walaupun hanya
daerah Tawangmangu, Kerjo, Matesih, Karangpandan, Jatiyoso yang
di sebut-sebut rawan bencana longsor namun untuk menjaga
kelestarian alam maka dilakukan penghijauan kembali dengan
menanam jenis tanaman keras. Selain itu, kesadaran warga sekitar
pun perlu di tingkatkan. Untuk menampung berbagai bibit tanaman,
pemkab telah menyediakan lokasi bank bibit.
1.3 Rumusan Permasalahan
Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang
yang telah dibahas sebelunya adalah
1. Bagaimana pendekatan yang sesuai untuk merencanakan hotel
resort sebagai kawasan wisata dengan tema wisata agro di
Kabupaten Karanganyar yang bersifat eco friendly.
2. Bagaimana pendekatan yang sesuai untuk merencanakan hotel
resort sebagai tempat peristirahatan dan pusat wisata agro
dengan fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan
berolahraga serta pengetahuan tentang teh.
1.4 Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan
1. Mewujudkan kawasan wisata agro sebagai ikon baru yang dapat
menjadi identitas bagi Kabupaten Karanganyar, khususnya di
desa Kemuning.
2. Mewujudkan sebuah ruang publik bernuansa amal dengan
konsep agro wisata.
11
3. Mendorong terwujudnya pariwisata yang bertema agro luar-
ruang yang menjadi sarana hiburan dan pengetahuan wisatawan
Karanganyar.
4. Mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi
dalam konservasi lingkungan.
1.4.2 Sasaran
1. Menjadikan kawasan perencanaan sebagai landmark
Karanganyar sebagai kota Wisata.
2. Menjadikan kawasan perencanaan sebagai kawasan wisata agro
yang aksesibel, baik pencapaian dari luar kawasan maupun
pergerakan di dalam kawasan, melalui dukungan infrasturktur
lansekap yang memadai.
3. Menjadikan kawasan perencanaan sebagai kawasan wisata yang
interaktif-informatif, dengan atraksi yang menarik, mendidik,
dan berkualitas.
4. Menjadikan kawasan perencanaan sebagai kawasan wisata yang
murah bagi semua kalangan sehingga dapat menjadi milik
seluruh wargakota.
5. Menjadikan kawasan perencanaan sebagai kawasan wisata yang
nyaman dikunjungi.
6. Menjadikan kawasan perencanaan sebagai kawasan wisata yang
dapat mendidik masyarakat untuk berpartisipasi dalam
penanganan masalah erosi dan longsor serta konservasi
lingkungan.
1.5 Lingkup Pembahasan
Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai, maka lingkup pembahasan
dibatasi sebagai berikut:
1. Batasan substansi materi, yaitu membahas teori umum tentang
Hotel Resort di area agrowisata kebun teh Kemuning sebagai
tempat wisata sesuai dengan lingkup kajian ilmu arsitektur dan
lansekap,
12
2. Batasan wilayah perencanaan, yaitu kawasan perkebunan teh
Kemuning yang memiliki fungsi ruang sebagai kawasan rekreasi
agro,
1.6 Luaran
Luaran yang dihasilkan terdiri atas dua produk, yaitu konsep
perancangan yang merupakan produk utama berupa laporan tertulis yang
tersusun dalam Dasar-dasar Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (DP3A), serta gambar desain arsitektural yang merupakan produk
tersendiri namun tidak terpisahkan dari keseluruhan luaran yang tersusun
dalam Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (PPA).
1.7 Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan
perancangan ini adalah :
1. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan
pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui
kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun
kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan
penelaahan teori-teori mengenai permasalahan dan
pengembangan kawasan hotel resort dengan konsep agrowisata.
2. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu
menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi
faktual dengan mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan
untuk kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang akan
menjadi konsep perencanaan.
1.8 Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang permasalahan yang diangkat
sebagai dasar perencanaan dan perancangan untuk mewujudkan
tujuan yang hendak dicapai dalam sasaran dengan penggunaan
metode-metode tertentu.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang teori-teori yang terkait dengan Hotel Resort,
wisata agro dan konsep perancangannya serta studi banding
tentang Hotel Resort.
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Berisikan tentang tinjauan lokasi dan lingkungan eksternalnya,
aspek fisik, aspek aktivitas, keterkaitan aspek ekonomi dengan
pariwisata, serta aspek kebijakan pengembangan kawasan.
BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN
Berisikan tentang gagasan perencanaan serta analisis-analisis yang
terkait dengan tapak, arsitektur, maupun struktur, baik secara
makro maupun mikro, untuk mendapatkan konsep yang sesuai.