84
Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka Hal I- 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periode tahun 2014-2018 merupakan masa yang penuh tantangan bagi Kabupaten Majalengka sebab pada saat masa kepemimpinan Bupati yang baru di tengah tantangan situasi regional, nasional, serta global yang semakin kompetitif. Tantangan tersebut harus bisa diatasi bahkan jadi pemicu dan pemacu bagi keberhasilan aparatur pemerintah untuk memberikan tenaga, pikiran yang maksimal bagi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Majalengka periode lima tahun ke depan, sehingga visi dan misi yang dicanangkan Bupati bisa tercapai sesuai dengan harapan semua pihak. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang diatur dengan Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 menegaskan bahwa, perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam sistem ini untuk membuat suatu perencanaan dilakukan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan yaitu : 1. Pendekatan Politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan jenjang pemerintahan berdasarkan kebijakan kepala daerah dan aspirasi masyarakat melalui DPRD. 2. Pendekatan Teknokratik, yaitu pendekatan dengan menggunakan metode dan kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas sektor dan lintas pelaku. 3. Pendekatan Partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan. 4. Pendekatan atas-bawah (top-down) atau bawah-atas (Bottom-up), yaitu dilaksanakan secara berjenjang hasil proses atas bawah dan bawah atas melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/stories/Renstra/2014... · di Kabupaten Majalengka sebagai rasa tanggung jawab terhadap suksesnya

  • Upload
    letruc

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Periode tahun 2014-2018 merupakan masa yang penuh tantangan bagi

Kabupaten Majalengka sebab pada saat masa kepemimpinan Bupati yang baru di

tengah tantangan situasi regional, nasional, serta global yang semakin kompetitif.

Tantangan tersebut harus bisa diatasi bahkan jadi pemicu dan pemacu bagi

keberhasilan aparatur pemerintah untuk memberikan tenaga, pikiran yang maksimal

bagi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Majalengka periode lima tahun ke

depan, sehingga visi dan misi yang dicanangkan Bupati bisa tercapai sesuai dengan

harapan semua pihak.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang diatur dengan Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 menegaskan bahwa, perencanaan adalah suatu

proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan,

dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam sistem ini untuk

membuat suatu perencanaan dilakukan mencakup lima pendekatan dalam seluruh

rangkaian perencanaan yaitu :

1. Pendekatan Politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan

jenjang pemerintahan berdasarkan kebijakan kepala daerah dan aspirasi

masyarakat melalui DPRD.

2. Pendekatan Teknokratik, yaitu pendekatan dengan menggunakan metode dan

kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas sektor

dan lintas pelaku.

3. Pendekatan Partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak yang

berkepentingan terhadap pembangunan.

4. Pendekatan atas-bawah (top-down) atau bawah-atas (Bottom-up), yaitu

dilaksanakan secara berjenjang hasil proses atas bawah dan bawah atas melalui

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 2

musyawarah perencanaan pembangunan baik tingkat nasional, provinsi,

kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Majalengka

sebagai institusi berdasarkan Peraturan Bupati Majalengka Nomor 10 Tahun 2009

tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka. mempunyai tugas

pokok merumuskan, mengkoordinasikan, membina, dan mengevaluasi penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang perencanaan pembangunan daerah yang

meliputi Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Sarana dan Prasarana Wilayah serta

Monitoring dan Evaluasi.

Berdasarkan kedudukan dan tugas pokok tersebut, maka Bappeda Kabupaten

Majalengka harus menyusun Rencana Strategis (Renstra) bidang perencanaan

pembangunan yang memuat visi, misi, tujuan, program dan strategi yang jelas,

terarah dan terukur terhadap visi dan misi Pemerintah Kabupaten Majalengka.

Substansi Bappeda Kabupaten Majalengka harus mampu mengakomodir

setiap isu-isu strategis, paradigma baru, inovatif sekaligus mampu mengimbangi

keinginan dan harapan-harapan masyarakat serta apresiasi terhadap pembangunan

di Kabupaten Majalengka sebagai rasa tanggung jawab terhadap suksesnya visi dan

misi Pemerintah Kabupaten Majalengka.

Rencana strategis Bappeda Kabupaten Majalengka mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun

2014-2018 diharapkan ada kesesuaian dengan arah, tujuan, fokus yang jelas tidak

tumpang tindih (over laving) dengan visi dan misi RPJMD.

Renstra Bappeda Kabupaten Majalengka merupakan penjabaran visi, misi dan

program Bappeda. Renstra disusun berpedoman pada RPJMD Kabupaten Majalengka

yang selanjutnya setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Bappeda

Kabupaten Majalengka.

1.2. Landasan Hukum

Renstra Bappeda Kabupaten Majalengka 2014-2018 disusun dengan

berlandaskan :

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 3

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta

dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14

Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 4

diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

(4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5059);

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 5

14. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5492);

15. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494).

16. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5495).

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan

Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988

Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor

3373);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4585);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 4663);

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 6

22. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4693);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 7

28. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

30. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-

Undangan;

31. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

32. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

2011-2025;

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 57 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

44 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman

Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 8

36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2012 Nomor 540);

38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau

Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 994);

39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 470);

40. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-

2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);

41. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah

Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 9

42. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010

Nomor 21);

43. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018 (Lembaran Daerah Tahun 2013, Seri E Nomor 10);

44. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah

Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Majalengka Nomor 1);

45. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Majalengka Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun 2008 Nomor 2);

46. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2009 tentang

Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka

(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 2);

47. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah

Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10

Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka

(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2011 Nomor 8) ;

48. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ru(ang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka Tahun 2011-

2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2011 Nomor 11);

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 10

49. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2012 Nomor 3);

50. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014

Nomor 1).

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Majalengka adalah untuk

memberikan gambaran yang jelas tentang visi, misi, tujuan dan sasaran untuk lima

tahunan Bappeda Kabupaten Majalengka, termasuk strategis dan arah kebijakan

yang diambil, yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan dalam rangka

mencapai dan mendukung visi dan misi organisasi serta sebagai pertejemahan dari

visi, misi Pemerintah Kabupaten Majalengka.

Tujuan penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Majalengka Tahun 2014-

2018 adalah untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah yang

tercantum dalam RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018, melalui

perencanaan yang terarah, terukur dan bersinergi dengan perencanaan provinsi dan

nasional.

1.4. Sistematika Penulisan

Renstra Bappeda Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, makud

dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KAB. MAJALENGKA

Rencana Strategis

BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal I- 11

Bab ini menjelaskan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi,

Sumber Daya yang dimiliki, Kinerja Pelayanan OPD, serta Tantangan

dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD.

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini menguraikan tentang Identifikasi Permasalahan berdasarkan

Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD, Telaahan Visi, Misi dan Program

Bupati dan Wakil Bupati, Telaahan Rensta Renstar Bappenas dan

Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat, Telaahan Rencana Tata Ruang

Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta Penentuan Isu-

Isu Strategis

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan tentang Visi dan Misi Bappeda, Tujuan dan

Sasaran Jangka Menengah Bappeda serta Strategi dan Kebijakan

Bappeda.

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini menjelaskan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator

Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.

BAB VI : INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menggambarkan Indikator Kinerja Bappeda yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda dalam

lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mencapai tujuan

dan sasaran RPJMD.

BAB VII : PENUTUP

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 1

BAB II

GAMBARAN PELAYAN BAPPEDA KABUPATEN MAJALENGKA

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda

2.1.1. Tugas

Memahami tugas, fungsi dan struktur organisasi Bappeda, maka perlu kiranya

memahami Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, dan dirubah dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka bahwa, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintah daerah yang

dipimpin oleh Kepala Badan dan berada dibawah serta bertanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan

penyusunan dan melaksanakan kebijakan daerah dibidang perencanaan

pembangunan daerah.

2.1.2. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Badan Perecanaan Pembangunan

Daerah sebagaimana tersebut di atas, mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah;

b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan daerah;dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Ranah perencanaan pembangunan daerah yang sampai saat ini dilaksanakan

oleh Bappeda Kabupaten Majalengka meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya,

sarana dan prasarana wilayah, serta monitoring dan evaluasi.

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 2

2.1.3. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok Bappeda, Kepala Bappeda Kabupaten

Majalengka didukung oleh unsur organisasi sebagai berikut :

a. Unsur Organisasi Badan terdiri atas :

1. Pimpinan adalah Kepala Badan;

2. Pembantu Pimpinan adalah Bagian Sekretaris dan Sub Bagian;

3. Pelaksana adalah Bidang dan Sub Bidang;

4. Jabatan Fungsional;.

b. Susunan Organisasi Badan terdiri atas :

1. Kepala Badan

2. Sekretaris

a) Kepala Sub Bagian Umum

b) Kepala Sub Bagian Keuangan

c) Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

3. Kepala Bidang Ekonomi

a) Kepala Sub Bidang Pertanian dan Kehutanan

b) Kepala Sub Bidang Koperasi dan Pengembangan Dunia Usaha

4. Kepala Bidang Sosial dan Budaya

a) Kepala Sub Bidang Pemerintahan dan Pendidikan

b) Kepala Sub Bidang Kependudukan dan Kesejahteraan Sosial

5. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah

a) Kepala Sub Bidang Sarana, Prasarana dan Pertambangan

b) Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Perhubungan

6. Kepala Bidang Monitoring, Evaluasi dan Data

a) Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi

b) Kepala Sub Bidang Data dan Statistik.

7. Jabatan Fungsional.

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 3

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka

KEPALA BADAN

KELOMPOK JABATAN. FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG EKONOMI

SUB BIDANG KOPERASI DAN

PENGEMBANGAN DUNIA USAHA

SUB BIDANG PERTANIAN DAN

KEHUTANAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN EVALUASI

DAN PELAPORAN

BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

BIDANG SARANA DAN PRASARANA

WILAYAH

BIDANG MONITORING, EVALUASI

DAN DATA

SUB BAGIAN UMUM

SUB BIDANG KEPENDUDUKAN DAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL

SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAN

PENDIDIKAN

SUB BIDANG TATA RUANG DAN

PERHUBUNGAN

SUB BIDANG SARANA PRASARANA DAN

PERTAMBANGAN

SUB BIDANG DATA DAN STATISTIK

SUB BIDANG MONITORING DAN

EVALUASI

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 4

2.2. Sumber Daya Bappeda Kabupaten Majalengka

Organisasi Bappeda dapat berjalan sebagaimana tugas dan fungsinya apabila

didukung dengan sumber daya yang memadai. Sumber daya pada Bappeda

Kabupaten Majalengka dibagi ke dalam 2 (dua) kategori yaitu sumber daya aparatur

dan sumber daya sarana dan prasarana perkantoran.

2.2.1. Sumber Daya Aparatur Bappeda Kabupaten Majalengka

Sumber daya aparatur Bappeda Kabupaten Majalengka sebanyak 47 Aparatur

Sipil Negara, yang terdiri dari jabatan struktural (Esselon II, III dan IV), fungsional

umum dan untuk pegawai tidak tetap berjumlah 7 orang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.1

Pegawai Bappeda berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional Tahun 2014

NO Jabatan Struktural

dan Fungsional Jumlah

Pegawai Tingkat Diklat

Jml Pegawai yg mengikuti %

1. Esselon II 1 Pim II 1 100 2. Esselon IIIa 1 Pim III 1 100 3. Esselon IIIb 4 Pim III 2 50 4. Esselon Iva 11 Pim IV 11 100 5. Fungsional/Arsiparis 1 Perencana/

Arsiparis 1 100

6. Fungsional Umum 29 Jumlah 47

Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Tahun 2014

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Bappeda Berdasarkan Kelompok Kerja Tahun 2014

N0 Kelompok Kerja

Laki-laki

Perempuan Jumlah PTT

Penjaga Malam

/Cleaning Service

Total

1 Sekretariat 13 5 18 - 7 25 2 Ekonomi 5 3 8 - - 8 3 Sosial

Budaya 6 2 8 - - 8

4 Sarpraswil 4 3 7 - - 7

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 5

N0 Kelompok Kerja

Laki-laki

Perempuan Jumlah PTT

Penjaga Malam

/Cleaning Service

Total

5 Monev & Data

4 2 6 - - 6

Jumlah 32 15 47 7 54 Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Tahun 2014

Tabel 2.3 Jumlah PNS, CPNS, TKK Bappeda Kabupaten Majalengka

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014

N0 Pendidikan Status Kepegawaian

Total % PNS CPNS TKK 1 SD - - - - - 2 SMP - - - - - 3 SMA 12 - - 12 25,53 4 D3 - - - - - 5 S1 27 - - 27 57,45 6 S2 8 - - 8 17,02

Jumlah 47 - - 47 100 Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Tahun 2014

2.2.2. Sarana dan Prasarana pada Bappeda Kabupaten Majalengka

Bappeda Kabupaten Majalengka memiliki gedung kantor berlantai 1 (satu)

dengan luas lahan 2,575 m2 dan luas bangunan 726 m2 didalamnya terdiri dari ruang

sekretariat, ruang-ruang bidang, terdapat 2 ruang rapat dan satu buah mushola.

Untuk kelancaran aktifitas perkantoran pada Bappeda Kabupaten Majalengka telah

difasilitasi 6 (enam) mobil, 18 motor, 31 komputer PC, 26 laptop, serta sarana

perkantoran lainnya. Untuk mengakses informasi juga telah dilengkapi dengan

jaringan internet yang dapat diakses oleh sekretariat dan bidang-bidang. Untuk lebih

jelasnya Sarana dan Prasarana pada Bappeda dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.4

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 6

Saranan dan Prasarana Bappeda Berdasarkan Laporan Inventaris Barang perlengkapan kantor

No. Nama Barang Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.

Kendaraan roda 4 (empat) Kendaraan roda 2 (dua) Mesin Potong Rumput Gunting Potong Rumput Meja Tulis Kursi Tamu Kursi Putar Filing Kabinet Kipas Angin Kursi Kayu Kursi Besi Kulkas Kotak Kunci Bingkai Photo Kursi Lipat Dispenser Photo Mantan Kepala Buffet Pendek Buffet Panjang Brankas Board Standar Jam Dinding Karaoke Gambar Presiden dan Wakil Presiden Mesin Tik Rak Besi Sistem Arsip Elektronik Standar bingkai photo White Board Data Sruktur Pemda Rak Koran Rak Kayu Tangga Besi Podium Lemari Kayu Lemari Kabinet Lambang Garuda Pancasila Meja Panjang Meja Komputer Meja Kecil Meja Kabinet Meja Jaga

6 buah 18 buah 1 buah 1 buah

54 buah 9 buah

27 buah 47 buah 8 buah

14 buah 5 buah 1 buah 1 buah 5 buah

133 buah 5 buah 7 buah 2 buah 2 buah 1 buah 2 buah

10 buah 1 buah 4 buah 7 buah 5 buah 1 buah 6 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah

15 buah 10 buah 2 buah 5 buah 5 buah 2 buah 2 buah 1 buah

Baik baik

rusak baik

42 baik 12 rusak 7 baik 2 rusak

20 baik 7 rusak 13 baik 34 rusak

3 baik 5 rusak baik baik baik baik baik

99 baik 34 rusak baik baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

4 baik 3 rusak 2 baik 3 rusak

Baik Baik baik baik baik baik baik baik

10 baik 5 rusak 6 baik 4 rusak

Baik 5 rusak

2 baik 3 rusak rusak

1 baik 1 rusak baik

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 7

No. Nama Barang Jumlah Keterangan 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.

Meja Gambar Lemari Kayu Penyekat Ruangan CPU Scaner Mic Layar Faximile Infocus Laptop/Note Book Warles Televisi Kamera Digital Kamera Komputer Handycame Printer Monitor AC Telepon UPS Sound System GPS/Alat Ukur Monitor Display LCD 17 in Tabung Pemadam Kebakaran Instalasi Listrik Jaringan Telepon

1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 4 buah 2 buah 1 buah 2 buah

13 buah 1 buah 1 buah 8 buah 1 buah

25 buah 6 buah

25 buah 1 buah

10 buah 8 buah

15 buah 3 unit 1 buah 1 buah 2 buah 1 unit 1 unit

rusak baik

rusak baik baik

1 baik 1 rusak baik

1 baik 1 rusak 10 baik 3 rusak

baik baik

7 baik 1 rusak rusak

12 baik 13 rusak 2 baik 4 rusak

10 baik 15 rusak rusak

8 baik 2 rusak 7 baik 1 rusak

13 baik 2 rusak baik baik baik baik baik baik

2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10

Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009

tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah

Kabupaten Majalengka Tahun 2011 Nomor 8), maka jenis pelayanan yang dilakukan

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 8

oleh Bappeda Kabupaten Majalengka sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya

adalah sebagai berikut :

Untuk menjaga konsistensi dalam kualitas perencanaan khususnya

perencanaan tahunan, Bappeda Kabupaten Majalengka telah bersertifikat ISO

9001:2008 ruang lingkup Penyusunan RKPD. Hal tersebut diantaranya dalam rangka

perwujudan good governance dan clean goverment.

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 9

Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Majalengka

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD

Target SPM Target IKK Target Indikator

Lainnya

Target Renstra OPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Program Pengembangan Data dan Informasi

- Tersusunnya evaluasi

laporanpelaksanaan program/kegiatan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Tersusunnya dokumen perencanaan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Tersusunnya laporan

perencanaan pembangunan rawan bencana

1 - - - - 1

- - - - 100% - - - -

- Tersusunnya profil daerah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

Program Kerjasama Pembangunan

- Terselenggaranya koordinasi

yang dinamis dengan wilayah perbatasan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Musrenbang kabupaten,

bakorwil III, Propinsi Jabar dan pusat

9 9 9 9 9 4 4 4 4 4 55,55% 55,55% 55,55% 55,55% 55,55%

- Masuknya investor ke

Kabupaten Majalengka sebanyak 25 investor

5 5 5 5 5 - - - - - - - - - -

- Koordinasi dengan Bakorwil III,

Propinsi Jawar dan pusat sebanyak 2 kali/tahun

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100% 100% 100% 100% 100%

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 10

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD

Target SPM Target IKK Target Indikator

Lainnya

Target Renstra OPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Stretegis dan cepat tumbuh

- Adanya sosialisasi kebijakan Pemerintah 0 1 2 3 4 - - - - - - - - - -

- Adanya koordinasi penetapan

pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

1 2 3 3 3 - - - - - - - - - -

- Menyusun perencanaan

pembangunan iwlayah strategis dan cepat tumbuh

- - - - - - - - - - - - - - -

Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

- Jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan, latihan atau kursus perencanaan (Pendidikan S1/S2/Diklat Kursus)

2/2/1 2/1/3 2/1/3 2/1/3 2/1/3 - - 1/1/3 - - - - 0/50/ 100 - -

- Perda RTRW, LKPJ, RPJPD,

Perbup RKPD, RPJMD, Lakip 2 3 1 1 1 2 3 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% - Jafung Perencanaan 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

Program Perencanaan ekonomi

- Dokumen masterplan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Validasi data indicator ekonomi per kecamatan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Dokumen perencanaan

pengembangan ekonomi kerakyatan

1 1 1 1 1 - - - - - - - - - -

- Peta kemiskinan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 100% 100% 100% 100%

Program Perencanaan Sosial Budaya

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 11

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD

Target SPM Target IKK Target Indikator

Lainnya

Target Renstra OPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

- Penyususnan Masterplan Pendidikan

- - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -

- Terlaksananya kegiatan koordinasi perencanaan pengembangan bidang kesehatan

- - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -

- Terlaksananya kegiatan

koordinasi perencanaan bidang soaial dan budaya

4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 50% 50% 50% 50% 50%

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

- Terlaksananya koordinasi

sistem perhubungan 4 4 4 4 4 - - - - - - - - - -

- Tersusunnya koordinasi sumberdaya alam 4 4 4 4 4 - - - - - - - - - -

Program Perencanaan Pengembangan Daerah Rawan Bencana

- Penyusunan profil daerah

rawan bencana 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -

- Terlaksananya kegiatan

koordinasi daerah rawan bencana

4 4 4 4 4 - - - - - - - - - -

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

- Adanya dasar hukum

perencanaan pembangunan (RPJMD)

- - - - 1 - - - - 0 - - - - 0%

- Sebagai pedoman dan arah

kebijakan pimpinan daerah (RPJMD)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Sebagai pedoman SKPD

(RPJMD) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 12

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD

Target SPM Target IKK Target Indikator

Lainnya

Target Renstra OPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

- Meningkatnya kinerja program/kegiatan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Meningkatnya efesiensi dan efektifitas

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan (LKPJ)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Perkembangan indikator

makro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

- Laporan realisasi dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN tugas pembantuan dan dana sektoral

- Meningkatnya koordinasi antar PEP SKPD

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100%

- Tersedianya laporan

evaluasinya (evaluasi midterm RPJMD)

- - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -

- Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan perkembangan makro (LKPJ-AMJ)

- - - - 1 - - - - 1 - - - - 100%

- Adanya dasar hukum perencanaan satu tahun (RKPD)

- Pedoman SKPD

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

100% 100% 100% 100% 100%

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 13

Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda

Kabupaten Majalengka

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- (Dalam Jutaan)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

2009 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Belanja

Belannja Tidak Langsung

Belanja Pegawai 2,926 2,926 2,402 2,803 2,786 2,640 2,640 2,388 2,730 2,649 0.90 0.90 0.99 0.97 0.95 -1.62 -0.21

Belanja Langsung

Belanja Pegawai 996 1,095 1,408 2,420 2,963 700 770 1,307 2,345 2,712 0.70 0.70 0.93 0.97 0.92 18.28 4.5

Belanja barang dan Jasa 3,007 3,308 3,064 5,165 4,410 2,824 3,106 2,943 4,877 4,040 0.94 0.94 0.96 0.94 0.92 4.94 4.5

Belanja Modal 136 150 305 425 324 130 144 302 422 322 0.96 0.96 0.99 0.99 0.99 11.40 11.76

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 14

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

Bappeda sebagai salah satu OPD yang melaksanakan salah satu urusan

pemerintahan, dalam melaksanakan dan upaya meningkatakan pelayanan perlu

menidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi. Tantang yang dihadapai terdiri

dari dua kategori yaitu permasalahan yang merupakan faktor kelemahan dan potensi

yang merupakan faktor kekuatan.

Sebagaimana hal tersebut di atas dalam upaya peningkat kuantitas dan kualitas

pelayanan yan akan dilaksanakan Bappeda Kabupaten Majalengka untuk lima tahun ke

depan, teridentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut :

1. Belum optimalnya kuantitas SDM, yang sesuai kebutuhan unit kerja.

2. Masih terdapatnya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum

sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian.

3. Tingkat pekerjaan pada waktu-waktu tertentu cukup tinggi.

4. Belum adanya Fungsional Perencana yang diharapkan akan lebih fokus dan

optimal terhadap perencanaan.

5. Pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal, baik secara kuantitas

maupun kualitasnya.

6. Dalam proses perencanaan kabupaten terkadang terhambat dalam proses

penganggaran karena berada pada kewenangan OPD lain.

7. Hasil evaluasi pelaksanaan perencanaan belum sepenuhnya menjadi bahan

kebijakan dan sebagai bahan tindaklanjut.

8. Dalam proses perencanaan, ketersediaan data dan informasi belum optimal.

9. Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan

dengan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan.

10. Perundang-undangan yang senantiasa berubah dalam waktu yang relatif

singkat dan juga antara perundangan yang satu dan yang lainnya kadang

berbenturan.

11. Masih adanya multi tafsir terhadap perundang-undangan yang menimbulkan

terjadi bias dalam proses perencanaan.

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 15

Sedangkan faktor potensi yang dimiliki Bappeda Kabupaten Majalengka pada

saat ini yang merupakan sebagai kekuatan dalam melaksanakan pelayanan adalah

sebagai berikut :

1. Jumlah SDM secara struktural dan fungsional umum dengan rata-rata

berpendidikan sarjana yang terdistribusi pada sekretariat dan bidang-bidang

dioptimalkan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sarana dan prasarana yang dimiliki pada saat ini diharapkan dapat menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

3. Pengelolaan keuangan organisasi secara otonomi diharapkan dapat memfasilitasi

tugas pokok dan fungsi sebagaimana volume kebutuhan dan waktu yang

ditentukan.

4. Sudah banyak produk perencanaan yang dihasilkan, diharapakan dapat menjadi

referensi dalam perencanaan lainnya.

5. Kondisi kerja yang kondusif diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi.

6. Manajemen kerja sudah terbangun antar unit-unit kerja dan pola komunikasi yang

lancar secara horisontal maupun vertikal.

Selain itu dalam menghadapi pelayanan ke depan perlu diidentifikasi faktor-

faktor peluang yang dihadapi oleh Bappeda Kabupaten Majalengka. Peluang-peluang

yang perlu dimanfaatkan oleh Bappeda Kabupaten Majalengka diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Peran Bappeda sebagai unit perencana dan sebagaimana amanat perundang-

undangan dalam perencanaan pembangunan daerah akan semakin strategis.

Dokumen-dokumen perencanaan yang dihasilkan menjadi acuan/pedoman dalam

penyelenggaraan pembangunan daerah.

2. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan serta mempercepat

dalam proses pencarian maupun transfer data dan informasi yang dibutuhkan

dalam perencanaan.

Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka

Hal II- 16

3. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap keinginan pembangunan

daerah yang optimal.

4. Transfaransi dan akuntabel dalam proses perencanaan pembangunan daerah

merupakan peluang dibangunnya sinergitas antara pelaku perencana baik secara

politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down.

5. Terbukanya kesempatan bagi pegawai untuk meningkatkan kemampuan dalam

bidang perencanaan baik pendidikan formal maupun informal.

6. Era otonomi daerah dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam perencanaan

pembangunan dan perlu meningkatkan sinergi dan komunikasi antara pusat,

provinsi dan daerah.

Berdasarkan identifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Bappeda

Kabupaten Majalengka maka perlu disusun strategi untuk menghadapi pelayanan

Bappeda dalam perencanaan untuk lima tahun ke depan, adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan dan pemanfaatan teknologi dan informasi;

2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif;

3. Implentasi perencanaan Pembangunan Wilayah Terpadu (PWT);

4. Peningkatan kesejahteraan aparatur;

5. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima yaitu

yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence),

peduli (care) dan berwujud (tangible).

6. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM didukung dengan kemampunan

3 C, yaitu : kreatif (creatif), siap menghadapi tantangan (corage) dan siap

menghadapai perubahan (leave change) ;

7. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya;

8. Penerapan sistem reword and punishment yang berkeadilan;

9. Peningkatan pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme perencanaan

dan penganggaran;

10. Mengoptimalkan pendekatan Teknokratik, Politik, Partisipatif, Top down dan

Bottom up dalam proses perencanaan;

11. Menjaga kondusifitas dalam rangka kelancaran proses perencanaan.

Hal III- 1

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan

dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-

tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat

strategis dapat meningkatkan pencapaian prioritas pembangunan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Tugas dan fungsi Bappeda dalam memberikan pelayanan, senantiasa mampu

menyesuaiakan diri dengan lingkungan internal maupun eksternal, dan aspiratif bagi

pengguna layanan. Oleh karena itu prioritas pelayanan terhadap masyarakat beserta

lingkungan sekitar merupakan bagian pelayanan yang tidak boleh diabaikan.

Sebagaimana identifikasi permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

bahwa hal-hal tersebut apabila tidak diantisipasi dengan faktor kekuatan yang ada akan

menjadi suatu ancaman dan peluang-peluang untuk lima tahun ke depan dalam upaya

peningkatan peran dan pelayanan Bappeda akan terkendala.

Menjelaskan permasalahan-permasalahan pelayanan OPD beserta faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil pengisian Tabel

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi OPD.

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bappeda Kabupaten Majalengka

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan

Pelayanan OPD

INTERNAL (KEWENANGAN

OPD)

EKSTERNAL (DILUAR

KEWENANGAN OPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perencanaan Pembangunan

Tersedianya Dokumen RPJMD, RKPD, Renstra OPD,

Permendagri 54 Tahun 2010

Merumuskan, mengkoordinasikan, membina, dan mengevaluasi

Analisis kebutuhan anggaran yang dipadukan

Sinkronisasi dokumen rencana pembangunan

Hal III- 2

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan

Pelayanan OPD

INTERNAL (KEWENANGAN

OPD)

EKSTERNAL (DILUAR

KEWENANGAN OPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Renja OPD penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan terkait perencanan pembangunan

dengan program dan kegiatan serta capaian indikator kinerja

antar pusat dan daerah belum optimal

Penataan Ruang

Tersusunnya RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Menyusun dan melakukan pengendalian ketataruangan wilayah secara makro

Melakukan koordinasi dengan wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dalam mensinergikan ketetataruangan

Belum adanya regulasi untuk menetapkan rencana induk (masterplan) dari setiap kawasan

Belum disusunnya penegasan ruang secara substansial untuk Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan

Hal III- 3

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan

Pelayanan OPD

INTERNAL (KEWENANGAN

OPD)

EKSTERNAL (DILUAR

KEWENANGAN OPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Belum sinergisnya perencanaan kawasan strategis terutama di wilayah rencana BIJB Kecamatan Kertajati

Statistik Tersedianya buku data dan website

Permendagri nomor 54 Tahun 2010

Kebijakan anggaran dan personil yang kurang memadai

- Kebijakan anggaran

- Pola kerja sama dengan BPS dan OPD lain

Belum tersedianya data informasi statistik secara optimal

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Penelaahan terhadap visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih

ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima

tahun dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

Bappeda yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.

Hasil identifikasi Bappeda terhadap faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

Bappeda yang dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi, serta program Bupati dan

Wakil Bupati, merupakan input bagi perumusan strategi pelayanan Bappeda. Dengan

demikian isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan pada kesenjangan

pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor penghambat

dan pendorong, agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi, misi dan program

Bupati dan Wakil Bupati.

Hal III- 4

Tabel 3.2.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah

Visi: Majalengka Makmur

No Misi dan Program Bupati dan Wakil

Bupati terpilih

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 2: Membangun

tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur

1. Sinkronisasi dokumen rencana pembangunan antar pusat dan daerah belum optimal;

2. Kualitas dan kuantitas sumberdaya perencanaan masih rendah.

1. Belum optimalnya keseragaman tingkat ketepatan dalam pelaporan dari OPD;

2. Belum optimalnya pengelolaan data pembangunan;

3. Penegmabangan SDM bagi para perencana masih terbatas;

4. Belum terealisasinya pengakuan jabatan fungsional perencana

1. Dukungan anggaran yang cukup memadai;

2. Sarana dan kelengkapan pekerjaan yang cukup memeadai;

3. Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi bagi upaya peningkatan kualitas perencanaan

a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

c. Program Perencanaan Sosial Budaya;

d. Program Perencanaan Sarana dan Prasarana Wilayah;

e. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;

f. Program Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis

Hal III- 5

dan Cepat Tumbuh;

g. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana;

h. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan

3.3 Telaahan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat

Pada dasarnya sesuai dengan tugas dan fungsi kelembagaan sebagai leading sector

dalam perencanaan pembangunan daerah, antara Bappeda Kabupaten Majalengka dan

Bappeda Provinsi Jawa Barat harus mampu merumuskan dan mewujudkan ketersediaan

dokumen perencanaan baik yang bersifat jangka panjang, jangka menengah dan

dokumen perencanaan tahunan serta dokumen yang bersifat kajian-kajian bidang

pembangunan. Parameter yang dapat dianalisis secara nyata bahwa baik dokumen

perencanaan tahunan berupa RKPD maupun dokumen perencanaan lima tahunan

(RPJMD) telah mampu disusun, sebagai pendoman utama pelaksanaan pembangunan

daerah. Kemudian dalam merealiasikan renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat, Bappeda

Kabupaten Majalengka berperan untuk mampu mensinergikan capaian indikator

kinerjanya. Sehingga terjadi kolaborasi antar lembaga perencanaan yang akhirnya

berdampak positif terhadap proses dan hasil yang diharapkan dari seluruh perencanaan

pembangunan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka telah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang RTRW

Kabupaten Majalengka Tahun 2011 2031. Telaahan terhadap RTRW dimaksudkan agar

dalam pelayanan Bappeda tetap menjaga konsistensi pemanfaatan ruang sebagaimana

fungsi dan peruntukannya yang tertuang dalam dokumen RTRW. Selain menjaga

konsistensi pemanfaatan ruang, juga dalam pelaksanaan pembangunan perlu

Hal III- 6

memperhatikan dan menjaga kualitas lingkungan hidup. Faktor-faktor yang dapat

menyebabkan kerusakan lingkungan hidup dan bagaimana meningkatkan kualitas

lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

perlu untuk dipedomani.

Tabel 3.3. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah

Kabupaten Majalengka

No Rencana Struktur Ruang

Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang

pada Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang

terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan

Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pusat

Kegiatan Wilayah (PKW)

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

a. Penyediaan rumah sakit tipe B;

b. Pengembangan perdagangan dan jasa skala regional;

c. Pengembangan pendidikan dasar sampai dengan tinggi;

d. Penyediaan kawasan olah raga;

e. Penyediaan mesjid wilayah; dan

f. Penyediaan taman wilayah.

a. Perencanaan bidang kesehatan untuk penyediaan RSUD Cideres menjadi RSUD tipe B

b. Perencanaan bidang perindustrian dan perdagangan, bidang ekonomi, bidang tata ruang untuk pengembangan perdagangan dan jasa skala regional.

c. Perencanaan bidang

pendidikan untuk penyediaan SD sampai dengn perguruan tinggi

d. Perencanaan bidang olahraga untuk penyediaan kawasan olahraga/SOR

e. Perencanaan bidang

keagamaan, cipta karya (bangunan) untuk penyediaan mesjid wilayah

Bappeda/ Dinas Bina

Marga Cipta Karya/ Dinas

Pendidikan/ Dinas Kesehatan

Lokasi PKW (Kecamatan Kadipaten, Dawuan)

Hal III- 7

No Rencana Struktur Ruang

Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang

pada Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang

terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan

Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) f. Perencanaan bidang

lingkungan hidup untuk penyediaan taman kota

2 Pusat

Kegiatan Lokal (PKL)

a. Pengembangan pusat perbelanjaan dan jasa;

b. Pengembangan kantor-kantor pemerintahan skala kabupaten;

c. Peningkatan rumah sakit tipe C menjadi rumah sakit tipe B;

d. Penyediaan rumah sakit tipe C dan pengembangan mesjid kabupaten;

e. Pengembangan pendidikan skala kabupaten;

f. Pengembangan taman kabupaten; dan

g. Pengembangan stadion olah raga kabupaten.

a. Perencanaan bidang perindustrian dan perdagangan, bidang ekonomi, bidang tata ruang untuk Pengembangan pusat perbelanjaan dan jasa.

b. Perencanaan bidang Sosial dan budaya Pengembangan kantor-kantor pemerintahan skala kabupaten

c. Perencanaan

bidang kesehatan untuk Peningkatan rumah sakit tipe C menjadi rumah sakit tipe B

d. Perencanaan

bidang pendidikan untuk Pengembangan pendidikan skala kabupaten.

e. Perencanaan

bidang olahraga

Kec. Majalengka,.

Cigasong, Panyingkiran,

Kertajati, Jatiwangi,

Talaga, Cikijing, dan Argapura

Bappeda/ Dinas Bina

Marga Cipta Karya/ Dinas

Pendidikan/ Dinas

Kesehatan

Hal III- 8

No Rencana Struktur Ruang

Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang

pada Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang

terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan

Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) untuk penyediaan stadion olahraga kabupaten

f. Perencanaan bidang keagamaan, cipta karya (bangunan) untuk penyediaan mesjid kabupaten

g. Perencanaan bidang lingkungan hidup untuk penyediaan taman kabupaten.

3 Pusat

Pelayanan Kawasan (PPK)

a. Penyediaan fasilitas pasar kecamatan; dan

b. Penyediaan puskesmas.

a. Perencanaan bidang perindustrian dan perdagangan, bidang ekonomi untuk penyediaan fasilitas pasar kecamatan.

b. Perencanaan bidang kesehatan untuk penyediaan puskesmas.

Kec. Kasokandel, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, Leuwimunding, Palasah, Maja, Rajagaluh, Bantarujeg, Cikijing, Banjaran, Sukahaji, dan Lemahsugih Bappeda/ Dinas Bina Marga Cipta Karya/ Dinas Kesehatan

4 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

a. Penyediaan pasar desa; dan

b. Penyediaan puskesmas

a. Perencanaan bidang perindustrian dan perdagangan, bidang ekonomi

Kec. Sindang, Cingambul, dan Malausma

Hal III- 9

No Rencana Struktur Ruang

Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang

pada Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang

terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan

Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) pembantu. untuk penyediaan

pasar desa. b. Perencanaan bidang

kesehatan untuk penyediaan puskesmas pembantu.

Bappeda/ Dinas Bina

Marga Cipta Karya/ Dinas

Pendidikan/ Dinas

Kesehatan

Sedangkan hasil telaahan terhadap pola ruang wilayah Kabupaten

Majalengka, pengaruhnya terhadap kebutuhan layanan BAPPEDA, sebagai

berikut:

Tabel 3.4.

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Kawasan Lindung

1. Kawasan hutan lindung

a. Penetapan kawasan hutan lindung;

b. Pemantauan dan pengendalian kawasan;

c. Pengembalian fungsi lindung dengan rehabilitasi dan reboisasi;

d. Pengembangan

Perencanaan dan pengendalian kawasan hutan lindung sesuai RTRW

Kecamatan Majalengka; Kecamatan Maja; Kecamatan Bantarujeg; dan Kecamatan Banjaran. SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Hutbunak/BPLHD

Hal III- 10

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan;

e. Pengembangan pola intensif dan disinsentif pengelolaan kawasan; dan

f. Pengawasan. 2. Kawasan

yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya

a. Penetapan kawasan hutan lindung;

b. Pemantauan dan pengendalian kawasan;

c. Pengembalian fungsi lindung dengan rehabilitasi dan reboisasi;

d. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan;

e. Pengembangan pola intensif dan disinsentif pengelolaan kawasan; dan

f. Pengawasan.

Perencanaan dan pengendalian kawasan hutan lindung sesuai RTRW

Seluruh Kecamatan (26 Kecamatan), SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Hutbunak

3. Kawasan perlindungan setempat

a. Penegakan aturan garis sempadan sungai, waduk,

Perencanaan dan pengendalian Kawasan

WS Cimanuk - Cisanggarung DAS di Sungai Cimanuk; Sungai Cilutung; Sungai

Hal III- 11

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) situ, dan mata air;

b. Penetapan batas kawasan lindung;

c. Perlindungan kawasan serta peningkatan kualitasnya;

d. Pengelolaan, pemeliharaaan, pelestarian, rehabilitasi kawasan sempadan sungai, waduk, situ, dan mata air;

e. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan lindung;

f. Pengembangan pola intensif dan disinsentif pengelolaan kawasan lindung;

g. Pengawasan kawasan lindung;

h. Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sungai di bagian hulu; dan

i. Pemeliharaan

perlindungan setempat sesuai RTRW

Cideres; Sungai Cikeruh; Sungai Ciherang; Sungai Ciwaringin; Sungai Cilongkrang; Sungai Ciawi; Sungai Cihikeu; Sungai Cihieum; dan Sungai Cisampora Waduk Sindangpano; Situ Anggrahan; Situ Rancabeureum; SituTarisi Baru; Situ Belik; Situ Cicabe; Situ Cimaneuh; Situ Citamiang; Situ Jawura; dan Situ Sangiang Mata air di Kecamatan Argapura; Kecamatan Banjaran; Kecamatan Bantarujeg; Kecamatan Malausma; Kecamatan Leumahsugih; Kecamatan Leumahsugih; Kecamatan Majalengka; dan Kecamatan Talaga. Pengembangan RTH Kawasan Perkotaan SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Bina Marga Cipta Karya/ Dinas PSDAPE/BPLHD/Dinas Hutbunak

Hal III- 12

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) dan Rehabilitasi di bagian hilir DWS;

j. Pengembangan RTH.

4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

a. Penetapan batas kawasan lindung;

b. Perlindungan kawasan serta peningkatan kualitasnya;

c. Pemeliharaan dan pengelolaan Kawasan Pelestarian Alam; dan

d. Penetapan dan pengelolaan sebagai kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;

Perencanaan dan pengendalian suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya sesuai RTRW

Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, meliputi : Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Sindangwangi, Banjaran, Cikijing, Talaga dan Sindang. SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Bina Marga Cipta Karya/ Dinas Hutbunak

5. Kawasan rawan bencana alam

a. Identifikasi dan inventarisasi kawasan- kawasan rawan bencana secara lebih akurat;

b. Pemetaan kawasan bencana alam;

c. Pengaturan kegiatan manusia di kawasan rawan bencana alam;

Perencanaan dan pengendalian Kawasan rawan bencana alam sesuai RTRW

Kawasan rawan bencana longsor meliputi: KecamatanLeuwimunding;Talaga;Maja;Sukahaji;Majalengka;Sindang;Banjaran; Sindangwangi; Argapura; Bantarujeg; Malausma; dan Lemahsugih. Kawasan rawan banjir berada di sepanjang tanggul Desa Pakubeureum atau Sungai Cimanuk sampai

Hal III- 13

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) d. Melakukan

upaya untuk mengurangi/ mentiadakan resiko bencana alam;

e. Melakukan sosialisasi bencana alam pada masyarakat di daerah rawan bencana;

f. Peningkatan kapasitas masyarakat;

g. Melakukan pengelolaan dan konservasi DAS dan sumber daya airnya secara optimal;

h. Melakukan penguatan kelembagaan mengenai kebencanaan;

i. Penguatan mata pencaharian masyarakat di daerah rawan bencana; dan

j. Relokasi permukiman pada kawasan rawan bencana.

Bendung Rentang melalui Kecamatan Kertajati – Kecamatan Jatitujuh SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Bina Marga Cipta Karya/BPBD

6. Kawasan a. Identifikasi dan Perencanaan Kawasan gerakan tanah di

Hal III- 14

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) lindung geologi

inventarisasi kawasan- kawasan rawan bencana geologi dan kawasan kars;

b. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan lindung;

c. Pengembangan pola intensif dan disinsentif pengelolaan kawasan lindung;

d. Pengawasan kawasan lindung;

e. Sosialisasi dan relokasi permukiman pada kawasan rawan bencana; dan

f. Imitigasi kebencanaan.

dan pengendalian Kawasan lindung geologi sesuai RTRW

Kecamatan Lemahsugih; Kecamatan Bantarujeg; Kecamatan Cingambul; Kecamatan Talaga; Kecamatan Banjaran; Kecamatan Argapura; Kecamatan Sindangwangi; Kecamatan Malausma; Kecamatan Sindang; Kecamatan Rajagaluh; Kecamatan Cikijing;Kecamatan Majalengka; Kecamatan Maja dan Kecamatan Sukahaji Kawasan gunung berapi di Kecamatan Argapura; Kecamatan Cikijing; Kecamatan Maja; Kecamatan Talaga; Kecamatan Rajagaluh; Kecamatan Sindang dan Kecamatan Banjaran Kawasan gempa bumi di Kecamatan Argapura; Kecamatan Banjaran; Kecamatan Majalengka; Kecamatan Talaga; Kecamatan Maja; Kecamatan Sukahaji; Kecamatan Sindang; Kecamatan Rajagaluh; dan Kecamatan Sindangwangi Perlindungan air tanah berupa jaringan CAT di Kecamatan Majalengka

Hal III- 15

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Bina Marga Cipta Karya/BPBD/BPLHD

7. Kawasan lindung lainnya

Perlindungangan alam plasma nutfah

Perencanaan dan pengendalian Kawasan lindung lainnya sesuai RTRW

Desa Gunungsari, SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Hutbunak/BPLHD

B Kawasan Budidaya

1. Kawasan peruntukan hutan produksi

a. Penetapan tata batas kawasan hutan produksi terbatas;

b. Pemanfaatan hutan produksi terbatas secara lestari;

c. Penetapan tata batas kawasan hutan produksi;

d. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis;

e. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan dan lahan;

f. Pembinaan dan penertiban industri hasil hutan;

g. Pengembangan hasil hutan bukan kayu;

Perencanaan dan pengendalian Kawasan peruntukan hutan produksi sesuai RTRW

Kawasan hutan produksi tetap di Kecamatan Kertajati; Kecamatan Kadipaten; Kecamatan Sindangwangi; Kecamatan Rajagaluh dan Kecamatan Bantarujeg Kawasan hutan produksi terbatas di Kecamatan Sindangwangi; Kecamatan Bantarujeg; Kecamatan Leuwimunding; Kecamatan Talaga; Kecamatan Cingambul dan Kecamatan Leumahsugih. SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Hutbunak

Hal III- 16

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) h. Pengembang-

an tanaman hutan; dan

i. Peningkatan pemasaran hasil produksi.

2. Kawasan peruntukan pertanian

a. Pengembang-an sarana dan prasarana;

b. Pengembang-an agroindustri;

c. Pengembang-an usaha tani terpadu berwawasan agropolitan;

d. Inventarisasi dan penetapan lokasi usaha peternakan dan kawasan sentra produksi ternak;

e. Penataan dan pengendalian lokasi usaha peternakan dan kawasan sentra produksi ternak;

f. Penggembang-an fasilitas dan infrastruktur pendukung;

g. Pengembang-an pusat

Tanaman pangan, Hortikultura, dan Perkebunan di seluruh kecamatan Kawasan peternakan di Kecamatan Majalengka; Kecamatan Jatitujuh; Kecamatan Maja; Kecamatan Banjaran; Kecamatan Leumahsugih; dan Kecamatan Panyingkiran Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kecamatan Kertajati; Kecamatan Jatitujuh Kecamatan Ligung; Kecamatan Sumberjaya; Kecamatan Palasah; Kecamatan Jatiwangi; Kecamatan Dawuan; Kecamatan Kasokandel; Kecamatan Kadipaten; Kecamatan Panyingkiran; Kecamatan Majalengka; Kecamatan Cigasong; Kecamatan Maja; Kecamatan Sukahaji; Kecamatan Sindang; Kecamatan Rajagaluh; Kecamatan

Hal III- 17

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) pengumpul dan distribusi peternakan;

h. Pengembang-an perkebunan besar dengan perlibatan masyarakat sebagai inti dalam pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR);

i. Pengembang-an perkebunan rakyat mandiri dan atau plasma dalam pola PIR;

j. Peningkatan pemasaran hasil produksi;

k. Pengembang-an kawasan tanaman tahunan;

l. Peremajaan dan rehabilitasi untuk tanaman yang sudah tua; dan

m. Penyusunan masterplan pertanian.

Sindangwangi; Kecamatan Leuwimunding; Kecamatan Bantarujeg, dan Kecamatan Leumahsugih. SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Pertanian dan Perikanan/ Dinas Hutbunak

3. Kawasan peruntukan perikan-

a. Pengembang-an infrastruktur;

b. Pengembang-

Perikanan tangkap Sungai di Kecamatan Jatitujuh; Kecamatan Kertajati; dan Kecamatan Kadipaten.

Hal III- 18

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) an an balai benih

dan pengembang-an produksi ikan (BBPPI);

c. Pengembang-an unit kolam air deras;

d. Pengembang-an usaha pembenihan rakyat (UPR);

e. Pengembang-an pasar ikan;

f. Pengembang-an industri pengolahan perikanan;

g. Pengembang-an pusat pengumpul dan distribusi; dan

h. Penyusunan masterplan perikanan.

Perikanan tangkap situ dan rawa di Kecamatan Kertajati dan Kecamatan Jatitujuh. Perikanan budidaya kolam air tenang di Kecamatan Rajagaluh; Kecamatan Sindangwangi; dan Kecamatan Jatitujuh Perikanan budidaya sungai di Kecamatan Jatitujuh; Kecamatan Kertajati; dan Kecamatan Kadipaten Perikanan budidaya situ dan rawa di Kecamatan Jatitujuh; Kecamatan Palasah; dan Kecamatan Rajagaluh Perikanan budidaya sawah di Kecamatan Majalengka; Kecamatan Maja; Kecamatan Palasah; dan Kecamatan Sindangwangi Pengembangan pengolahan perikanan di Kecamatan Jatitujuh SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Pertanian dan Perikanan/Bappeda

4. Kawasan peruntukan pertambangan

a. Penyusunan penelitian deposit mineral per-tambangan

Tersebar di beberapa kecamatan, SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas PSDAPE

Hal III- 19

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) b. Pengembang-

an kawasan pertambangan

c. Pemantauan dan pengendalian kawasan usaha pertambangan

d. Peningkatan sarana dan prasarana kawasan pertambangan

e. Pengembang-an informasi sumber daya mineral dan energi;

f. Peningkatan produksi dengan tetap memperhati-kan kelestarian lingkungan;

g. Peningkatan peran serta masyarakat;

h. Pendataan ulang izin pertambangan

i. Reboisasi tanaman;

j. Pengembang-an kegiatan pertambangan umum lainnya; dan

Hal III- 20

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) k. Reklamasi

lokasi habis ditambang untuk digunakan komoditi lain.

5. Kawasan peruntukan industri

a. Penyusunan masterplan kawasan peruntukkan industri kecil dan mikro;

b. Penyusunan rencana penataan kawasan sentra industri kecil;

c. Pengembang-an IKM dengan membentuk sentra – sentra produksi;

d. Peningkatan sistem pemasaran;

e. Pemindahan sebagian industri kedalam kawasan industri;

f. Pengembang-an klaster-klaster Industri menengah;

g. Membuka peluang sebesar-

Perencanaan dan pengendalian Kawasan peruntukan industri sesuai RTRW

Industri besar di Kecamatan Jatitujuh; Kecamatan Kadipaten; Kecamatan Kertajati; Kecamatan Ligung; Kecamatan Dawuan; Kecamatan Kasokandel; Kecamatan Jatiwangi; Kecamatan Sumberjaya; Kecamatan Leuwimunding; dan Kecamatan Palasah. Industri menengah di Kecamatan Jatitujuh; Kecamatan Kadipaten; Kecamatan Kertajati; Kecamatan Ligung; Kecamatan Dawuan; Kecamatan Kasokandel; Kecamatan Jatiwangi; Kecamatan Sumberjaya; Kecamatan Leuwimunding; dan Kecamatan Palasah. Industri kecil dan mikro di seluruh wilayah Industri terpadu di Kecamatan Kertajati SKPD penanggungjawab dan pelaksana Dinas Perindustrian dan Perdagangan/Bappeda

Hal III- 21

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) besarnya bagi industri yang ramah lingkungan;

h. Menempatkan produk usaha pada rest-rest area dengan pola kemitraan;

i. Pengembang-an aneka produk olahan; dan

j. Peningkatan kemampuan teknologi industripengelolaan IKM dan UMKM.

6. Kawasan peruntukan pariwisa-ta

a. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah;

b. Penataan dan pengendalian pembangunan kawasan obyek wisata;

c. Tata batas obyek- obyek wista;

d. Pengembangan satuan kawasan wisata;

e. Pengembangan obyek wisata utama;

Perencanaan dan pengendalian Kawasan peruntukan industri sesuai RTRW

Kawitwangi (di Kec. Sindangwangi/KSK Kawitwangi), yang lainnya tersebar di setiap kecamatan, SKPD penanggungjawab dan pelaksana Disporabudpar

Hal III- 22

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) f. Pengkaitan

kalender wisata kabupaten pengadaan kegiatan festival gelar seni budaya; dan

g. Peningkatan akomodasi dan infrastruktur

7. Kawasan peruntukan permukiman

Kawasan Perkotaan: a. Pengembang-

an dan pena-taan kawasan;

b. Penyusunan masterplan pengembang-an permu-kiman;

c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan masterplan permukiman;

d. Pengendalian pertumbuhan pembanguan perumahan baru;

e. Penataan dan rehabilitasi lingkungan kawasan permukiman kumuh;

f. Peningkatan penyehatan

Perencanaan dan pengendalian Kawasan peruntukan permukiman sesuai RTRW

Perkotaan: PKW, PKL, PPK Perdesaan : PPL SKPD penanggungjawab dan pelaksana Bappeda/Dinas Bina Marga Cipta Karya

Hal III- 23

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) lingkungan permukiman;

g. Pengembang-an prasarana dan sarana kawasan cepat tumbuh; dan

h. Penyiapan Lahan KASIBA dan LISIBA.

Kawasan Perdesaan: a. Penyediaan

sarana listrik; b. Program

penyediaan air bersih secara sederhana;

c. Pengembang-an Jaringan jalan desa;

d. Pengembang-an sarana angkutan orang dan barang untuk menunjang produksi pedesaan; dan

e. Penyediaan fasilitas kesehatan.

8. Kawasan peruntukan lainnya

a. Penyediaan dan pengembang-an sarana perdagangan jasa;

b. Penyediaan

Perencanaan dan pengendalian Kawasan peruntukan lainnya sesuai RTRW

Tersebar di kawasan perkotaan, SKPD penanggungjawab dan pelaksana Bappeda/ Dinas Bina Marga Cipta Karya/Dishubkominfo/ Dinas Perindustrian dan

Hal III- 24

No Rencana

Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola

Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6) sarana dan prasarana kawasan bandara; dan

c. Pengembang-an pertahanan dan keamanan.

Perdagangan

Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan Bappeda berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi OPD

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5) 1 tugas pokok yaitu :

merumuskan, mengkoordinasikan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang perencanaan pembangunan daerah yang meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya, sarana dan prasarana wilayah, dan monitoring dan evaluasi.

Kompleksitas pekerjaan dalam Tata Ruang

Keterbatasan kebutuhan aparatur yang ideal sesuai basic keilmuannya

Koordinasi yang baik dengan berbagai sektor

Fungsi: 2 perumusan kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah yang meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya, sarana dan prasarana wilayah, dan monitoring dan

Hal III- 25

No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi OPD

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5) evaluasi

3 pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya, sarana dan prasarana wilayah, dan monitoring dan evaluasi

4 pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya, sarana dan prasarana wilayah, dan monitoring dan evaluasi

Dalam hal analisis terhadap KLHS, penyusunan dokumen renstra Bappeda ini

diselaraskan dengan hasil analisis KLHS bagi RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun

2014-2018.

Tabel 3.6.

Hasil Analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

1. Ketersediaan Air Bersih

a. Kondisi Hidrologi Kabupaten Majalengka dibagi ke dalam dua bagian, yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan, dilewati 2 (dua) sungai besar, yaitu Sungai Cimanuk

Perlunya kajian ketersediaan air bersih terutama menysongsong pengembangan wilayah Kabupaten Majalengka

Hal III- 26

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

dan Cilutung yang menjadi sumber air baku terutama untuk kegiatan pertanian

b. Selain itu, Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa potensi air permukaan lainnya berupa situ/danau yaitu di wilayah Desa Cipadung, Payung, Sangiang, dan Talagaherang. Air Tanah, berdasarkan kondisi potensi yang ada secara umum Wilayah Utara dan Tengah Kabupaten Majalengka merupakan daerah yang memiliki potensi Air Bawah Tanah (ABT) yang cukup baik.

c. Saat ini terdapat 7 sistem suplai air bersih perkotaan. Kota Majalengka dilayani oleh sistem dengan sumber air bersih dari air tanah dan mata air. Sistem suplai air bersih di wilayah Kadipaten berasal dari air sungai Cimanuk, Kecamatan Ligung sumber air bersihnya berasal dari air tanah dan

Hal III- 27

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

permukaan, sedangkan sumber air bersih empat Kecamatan lainnya yaitu Maja, Talaga, Rajagaluh, dan Cikijing mengambil sumber air bersihnya dari mata air.Pada saat ini sumber mata air yang dipergunakan untuk keperluan air bersih masyarakat diantaranya:Mata air Situ Cipadung dengan dengan debit air 650 liter/detik yang digunakan oleh PDAM untuk melayani Kecamatan Sukahaji, Majalengka, Cigasong, dan Panyingkiran., mata air Situ Janawi, Situ Cipeundeuy, Cisadane, dan Talaga Herang, digunakan sebagai sumber air bersih yang melayani Kecamatan Rajagaluh dan Leuwimunding.

Hal III- 28

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

2. Pencemaran Air a. Dilihat dari nilai BOD dari air limbah domestik pada tahun 2013, total mencapai 51.662 mg/l sedangkan nilai COD mencapai 61.809,38 mg/l

b. Dilihat dari data ju- mlah usaha dan atau kegiatan skala kecil yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah sendiri maupun terpusat, 1) untuk industri tahu, baru ada dua dari 231 pabrik tahu di tahun 2013; 2) usaha pencelupan jeans, Cuma dua dari 11 usaha yang ada di 2013; 3) 0 untuk pabrik tapioka ; 4) ada 3 unit dari 51 untuk pemotongan batu alam.

c. Penyumbang terbesar nilai BOD dan COD adalah limbah industri pembuatan tahu. Industri pemotongan batu alam juga salah satu penyumbang terbesar nilai COD dan BOD.

Perlunya Kajian pencegahan dan pengendalian pencemaran air

3. Sampah a. Terjadi peningkatan volume sampah/hari dari tahun 2011 hingga saat ini, yaitu

Penyediaan dokumen masterplan pengelolaan

Hal III- 29

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

124,32 m3 (2011), 126,32 m3 (2012), dan 250 m3 (2013). Ada peningkatan yang signifikan pada tahun 2013.

b. Kabupaten Majalengka memiliki tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) seluas 2,9482 Ha berlokasi di Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten. Luas TPA yang sudah terpakai 2,5 Ha. Akan tetapi tahun mulai beroperasionalnya TPA ini pada tahun 1994 dan umur TPA hanya 19 tahun, jadi TPA ini sudah hampir habis masa pakainya. Di dalam RUTR/RTRW direncanakan perluasan TPPAS di Desa Heuleut Kadipaten dan pembangunan TPPAS yang baru di Kecamatan Talaga dan/atau Cingambul (Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun

sampah

Hal III- 30

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

2011-2031) dan master plan Persampahan Kabupaten Majalengka tahun 2007

c. Terdapat 3 kelompok bank sampah, yaitu 1) paguyuban TPA di Desa Heuleut dengan jumlah sampah yang dikelola 12 m3 / bln; 2) di SMPN 2 Majalengka, 6 m3/bln; 3) Green Economic Studio (GES) di Kelurahan Babakan Jawa Kecamatan Majalengka, 12 m3/bln.

4. Alih Fungsi Lahan

a. Hingga saat ini, konversi lahan terbangun semakin meluas ke daerah yang bukan peruntukannya, baik secara natural ataupun terencana. Semakin tinggi jumlah penduduk, disertai dengan kebutuhan ruang untuk tempat tinggal menjadi salah satu penyebab konversi lahan. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya kerusakan lingkungan.

b. Penggunaan

Hal III- 31

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

lahan Kabupaten Majalengka sampai dengan tahun 2012 terdiri atas lahan pertanian seluas 84.703 Ha dengan rincian lahan sawah seluas 51.428 Ha dan lahan bukan sawah seluas 33.275 Ha, sedangkan lahan bukan pertanian seluas 35.721 Ha dengan sektor dominan pada hutan Negara seluas 17.203 Ha. Khusus untuk lahan sawah, terjadi penurunan luas lahan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang pada saat itu seluas 51.896, berarti ada penurunan luas sawah sebesar 468 Ha

5. Kawasan Hutan Lindung dan Kawasan Berfungsi Lindung

a. Luas kawasan hutan lindung pada tahun 2012, yaitu 5.813 Ha. Berarti luasannya hanya 4.82 % dari luas Kabupaten Majalengka yang berarti masih jauh dari harapan memenuhi amanat RTRW bahwa luas kawasan lindung harus 30 % dari luas kabupaten.

Pengendalian pemanfaatan terhadap kawasan hutan lindung dan kawasan berfungsi lindung secara baik

Hal III- 32

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

b. Ada beberapa wilayah yang seharusnya menjadi kawasan hutan lindung dan kawasan dengan fungsi lindung akan tetapi belum menjadi kawasan hutan lindung karena menjadi daerah pemukiman, yaitu di Kecamatan Bantarujeg, Banjaran, Maja dan Majalengka.

6. Lahan Kritis Dari luas wilayah Kabupaten Majalengka sebesar 120.420 Ha, luas lahan kritis pada akhir tahun 2012 seluas 12.543 Ha atau 10,42 % dari luas Kabupaten Majalengka. Persentase ini telah berkurang sekitar 5 % dalam kurun waktu tiga tahun, karena pada akhir tahun 2009, luas lahan kritis adalah 18.795 Ha atau 15,61 % dari luas Kabupaten Majalengka. Lahan kritis tersebut berada tersebar di 25 kecamatan, yaitu seluruh kecamatan di Kabupaten Majalengka kecuali Kecamatan Leuwimunding. Sementara itu luasan

Hal III- 33

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

lahan yang terkategori potensial kritis sebanyak 3.218,35 Ha yang tersebar di 24 kecamatan yaitu di seluruh kecamatan di Kabupaten Majalengka kecuali Kecamatan Argapura dan Leuwimunding.

7 Konflik Sosial Kebutuhan lahan untuk khusus bandara adalah 1.800 Ha dan untuk aerocity 3.200 Ha. Saat ini lahan yang sudah dibebaskan sekitar 800 Ha. Target sampai awal 2014 ketersediaan lahan sudah mencapai 1.200 Ha. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pembebasan lahan, konflik sering terjadi baik antara warga desa dengan tim pemerintah atau pun antar warga sendiri menyangkut nilai ganti rugi tanah. karena nilai ganti rugi yang dulu disepakati sudah tidak relevan lagi dengan nilai saat ini. Selain itu warga juga meminta kepastian atas lokasi pemindahan dari desa asalnya.

8 Pengangguran Tingkat pengangguran mengalami fluktuasi dalam kurun waktu

Perlunya kajian dalam upaya penurunan

Hal III- 34

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan

Program dan Kegiatan

SKPD (1) (2) (3) (4) (5)

lima tahun terakhir. Pada tahun 2008 tingkat pengangguran adalah 7,98 % dan turun hingga 5,82 % pada tahun 2010, akan tetapi meningkat lagi pada tahun 2011 mencapai 7,80 %. Pada tahun 2012, tingkat pengangguran turun kembali menjadi 6,71 %.

angka pengangguran

9 Longsor a. Terjadi penurunan frekuensi longsor sejak tahun 2010 (76x), 2011 (50x), 2012 (28 x). Bencana longsor yang terakhir terjadi, yaitu di Cigintung, Malausma pada 2013.

b. Secara nasional, Majalengka berada pada urutan ke-16 dalam frekuensi bencana longsor dan ke-7 di Provinsi Jawa Barat.

Adanya masterplan bencana alam

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum

dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka

panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara

Hal III- 35

berkala. Berdasarkan identifikasi permasalahan-permasalahan, dan hasil telaah lainnya,

maka isu strategis yang berkembang di Bappeda Kabupaten Majalengka antara lain :

1. Peningkatan kemampuan sumberdaya perencana yang berkualitas;

2. Sinergitas dan koordinasi antar OPD yang semakin baik dalam upaya perencanaan

pembangunan daerah;

3. Ketersediaan data pembangunan yang valid;

4. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung perencanaan;

5. Peran Bappeda dalam mewujudkan Pengembangan Wilayah di Kabupaten

Majalengka selaras dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan

Pemerintah.

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 1

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi

Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka merujuk

kepada Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka 2005-2025 yaitu ”Kabupaten

Majalengka Maju dan Sejahtera berlandaskan Masyarakat yang Beriman dan Bertaqwa ” dan

Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka 2014-2018, yaitu ”Terwujudnya suatu

tatanan masyarakat, pemerintah, dan pembangunan Majalengka yang Maju, Aman,

Kondusif, Mandiri, Unggul, dan Religius“. Selain itu juga mengedepankan prinsip directive

planning ke participatory planing yang lebih menonjolkan peran pemerintah sebagai

fasilitator, mediator dan inovator dalam pelaksanaan pembangunan, maka visi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka ditetapkan sebagai berikut :

”MEWUJUDKAN BAPPEDA YANG ANDAL DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH UNTUK KEMAKMURAN MAJALENGKA“.

Makna visi tersebut adalah :

1. Andal, suatu kemampuan untuk melaksanakan tugas secara profesional (kreatif, inovatif,

adaptif, akomodatif, transparantif, terpercaya) yang didukung dengan sistem yang baik,

sarana prasarana yang lengkap dan terbaru (software, hardware, brainware) serta

proporsional.

2. Perencanaan, suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui

urutan pilihan, dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia.

3. Pembangunan Daerah, pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja,

lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun

peningkatan indeks pembangunan manusia.

4. Kemakmuran, terwujudnya suatu kondisi masyarakat yang sejahtera, berkecukupan

secara material dan agamis.

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 2

Dalam rangka pencapaian visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Majalengka telah ditetapkan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kapasitas, Kapabilitas Dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur.

2. Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Sarana Dan Prasarana.

3. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah.

4. Meningkatkan Kualitas Data Dan Informasi Yang Berbasis Teknologi.

5. Meningkatkan Perecanaan, Pengendalian, Pemanfaatan Dan Pengawasan Tata Ruang.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan dan sasaran Bappeda Kabupaten Majalengka untuk 5 (lima) tahun ke depan adalah

sebagai berikut :

Misi 1 ” Meningkatkan Kapasitas, Kapabilitas Dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur. ”.

Tujuan : Mewujudkan SDM Perencanaan yang professional.

Sasaran : Penguatan kemampuan teknis para perencana secara kognitif,

afektif dan psikomotorik.

Misi 2 “Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Sarana Dan Prasarana”.

Tujuan : Mewujudkan lingkungan pekerjaan yang nyaman.

Sasaran : Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan

pekerjaan.

Misi 3 ” Memantapkan Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah”.

Tujuan : Menciptakan perencanaan pembangunan daerah yang

akuntabilitas dan responsibilitas.

Sasaran : Sinergitas dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan.

Misi 4 “Meningkatkan Kualitas Data Dan Informasi Yang Berbasis Teknologi”.

Tujuan : Optimalnya perencanaan daerah berbasis data dan informasi.

Sasaran : Tersedianya Data dan Informasi perencanaan pembangunan

daerah yang baik sebagaimana aturan dan terkini.

Misi 5 “Meningkatkan Perecanaan, Pengendalian, Pemanfaatan Dan Pengawasan Tata

Ruang”.

Tujuan : Mewujudkan pelaksanaan ketataruangan yang akuntabel.

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 3

Sasaran : 1. Tersedianya dokumen RTRW dan terlaksananya

pengendalian serta pengawasan tata ruang wilayah.

2. Koordinasi antar wilayah.

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Mewujudkan SDM

Perencanaan yang profesional

Penguatan kemampuan teknis para perencana secara kognitif, afektif dan psikomotorik

Tersedianya Sumber Daya Aparatur Perencanaan yang handal

70 70 70 70 75

2 Mewujudkan lingkungan pekerjaan yang nyaman

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan pekerjaan

Terpenuhinya kebutuhan operasional OPD

100% 100% 100% 100% 100%

Terpenuhinya sarana dan prasarana yang representative

100% 100% 100% 100% 100%

Terlaksananya stimulan bagi peningkatan kinerja aparatur

100% 100% 100% 100% 100%

Tersedianya LKIP OPD

1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok.

Meningkatnya kualitas pelaporan kinerja dan keuangan

1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok.

Meningkatnya kualitas perencanaan OPD

100% 100% 100% 100% 100%

Menciptakan Sinergitas Tingkat capaian

100% 100% 100% 100% 100%

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 4

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel dan responsibel

dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan

pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

Tersedianya Evaluasi RPJPD ditetapkan dengan Perda yang selaras dengan kondisi terkini perencanaan kabupaten serta kebijakan Pusat dan Provinsi

- - 1 Dok - -

Tersedianya Dokumen RPJMD ditetapkan dengan Perda yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Provinsi, RPJMN dan RTRW Kabupaten

1 Dok - - - -

Tersedianya Evaluasi Midterem RPJMD ditetapkan dengan Perda yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Provinsi, RPJMN dan RTRW Kabupaten

1 Dok

Tersedianya Dokumen

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 5

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) RKPD ditetapkan dengan Perkada yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RPJMD Provinsi dan RTRW Kabupaten

Tersedianya Dokumen Perubahan RKPD ditetapkan dengan Perkada yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RPJMD Provinsi dan RTRW Kabupaten

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Tersedianya Indikator Kunci Utama (IKU) Pemerintah Daerah

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Tersedinya Dokumen Renstra OPD yang selaras dengan RPJMD, RKPD dan RTRW Kabupaten

1 Dok - - - -

Tersedinya Dokumen Renja OPD yang selaras dengan Renstra OPD, RPJMD, RKPD

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 6

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) dan RTRW Kabupaten

Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi

8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Ekonomi

3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok

Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali

Terwujudnya Perencanaan Sosial Budaya

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

Mewujudkan SDM Yang Profesional

Penguatan kemampuan teknis para perencana secara kognitif, afektif dan psikomotorik

Tersedianya Sumber Daya Aparatur Perencanaan yang handal

70 orang

70 orang

70 orang 70 orang

70 orang

Mewujudkan pelaksanaan ketataruangan yang akuntabel

Tersedianya dokumen RTRW dan terlaksananya pengendalian serta pengawasan tata ruang wilayah

Terwujudnya Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

- 3 Dok 2Dok 2Dok 2Dok

Tingkat Ketaatan terhadap RTRW

99,1% 99,2% 99,3% 99,4% 99,5%

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

- 1 Dok - - -

Koordinasi antar wilayah

Terwujudnya Koordinasi Kerjasama

- 1 kali 1 kali 1 kali -

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 7

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) dan Sinkronisasi Antar Daerah

Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prsarana Wilayah

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah

4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok

Optimalnya

perencanaan daerah berbasis data dan informasi

Tersedianya Data dan Informasi perencanaan pembangunan daerah yang baik sebagaimana aturan dan terkini

Tersedianya Data/informasi/statistik daerah

5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok

4.3. Strategi dan Kebijakan BAPPEDA

Dalam mengawal perencanaan lima tahunan BAPPEDA Kabupaten Majalengka, visi

yang akan dicapai ditopang dengan penjabaran beberapa misi, dan begitu pula memiliki

ikatan simpul yang kuat dengan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang akan dilakukan.

Keterkaitan elemen-elemen tersebut dapat kami sajikan dalam tabel berikut:

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 8

Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Bappeda Kabupaten Majalengka

VISI : Mewujudkan Bappeda Yang Andal Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Kemakmuran Majalengka

MISI I : Meningkatkan Kapasitas, Kapabilitas Dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan SDM Perencanaan yang profesional

Penguatan kemampuan teknis para perencana secara kognitif, afektif dan psikomotorik

Menyelenggarakan pembinaan bagi peningkatan kapasitas sumber daya perencana

Pelaksanaan bimbingan teknis perencana

MISI II : Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Sarana Dan Prasarana Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan lingkungan pekerjaan yang nyaman

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kantor

Dilakukannya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kantor secara bertahap

MISI III : Memantapkan Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Menciptakan perencanaan pembangunan daerah yang akuntable dan responsible

Sinergitas dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan

Mengembangkan perencanaan pembangunan yang aspiratif, akomodatif, dan koordinatif

Dilakukannya proses tahapan perencanaan pembangunan yang tepat waktu

MISI IV : Meningkatkan Kualitas Data Dan Informasi Yang Berbasis Teknologi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Optimalnya perencanaan daerah berbasis data dan informasi

Tersedianya Data dan Informasi perencanaan pembangunan daerah yang baik sebagaimana aturan dan terkini

Manipulasi data perencanaan pembangunan dan publikasi data

Penyusunan media data dan publikasi melalui buku dan website

MISI V : Meningkatkan Perecanaan, Pengendalian, Pemanfaatan Dan Pengawasan Tata Ruang Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan pelaksanaan ketetaruangan yang akuntabel

Tersedianya dokumen RTRW dan terlaksananya pengendalian serta pengawasan tata ruang wilayah

Penguatan pengandalian dan pengawasan pembangunan yang peruntukannya sesuai dengan RTRW

Adanya pemantapan eksistensi kelembagaan BKPRD

Koordinasi antar wilayah Pelaksanaan koordinasi antar wilayah baik secara internal dan eksternal

Penguatan antar wilayah secara internal dan koordinasi antar wilayah perbatasan

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal V- 1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab sebelumnya telah diuraikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategis dan

Kebijakan maupun program Bappeda yang secara langsung maupun tidak langsung

akan mendukung dalam pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati. Program

dan kegiatan Bappeda yang akan dilaksanakan merupakan bagian dari Program

Pembangunan Kabupaten Majalengka yang berisi program prioritas terpilih dalam

pencapaian Visi dan Misi tersebut.

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan

Pendanaan indikatif pada Bappeda Tahun 2014-2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 1

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan yang akan dicapai oleh setiap unit

kerja, berdasarkan setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang

diselenggarakan oleh organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang

ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan merupakan ukuran

untuk menjamin dan meningkatnya akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada

masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus

merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk

menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahapan perencanaan (ex ente), tahapan

pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post).

Sitem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen

pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan

pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi

kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan dalam

pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi. Salah satu kendala pemerintah dalam sistem

akuntabilitas kinerja adalah sulitnya mengukur kinerja dan mennetukan indikator kinerja yang

tepat. Hal tersebut diantaranya dikarenakan sektor pelayanan publik memiliki karakteristik

terutama capaian output dan outcome yang sebagian besar berupa jasa pelayanan publik,

sangat berbeda dengan sektor bisnis yang berorientasi kepada keuntungan sehingga lebih

mudah diukur.

Indikator kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah

indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda dalam

lima tahun mendatang sebagi komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD.

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 2

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada

awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada akhir periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Tingkat capaian

pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

100 100 100 100 100 100 100

2 Tersedianya Evaluasi RPJPD ditetapkan dengan Perda yang selaras dengan kondisi terkini perencanaan kabupaten serta kebijakan Pusat dan Provinsi

1 - 1 1 1 1 1

3 Tersedianya Dokumen RPJMD ditetapkan dengan Perda yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Provinsi, RPJMN dan RTRW Kabupaten

1 1 1 1 1 1 1

4 Tersedianya Evaluasi Midterem RPJMD ditetapkan dengan Perda yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Provinsi, RPJMN dan RTRW Kabupaten.

- - - 1 1 1 1

5 Tersedianya Dokumen RKPD ditetapkan dengan Perkada yang selaras dengan

1 1 1 1 1 1 5

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 3

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada

awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada akhir periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) RPJPD Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RPJMD Provinsi dan RTRW Kabupaten

6 Tersedianya Dokumen Perubahan RKPD ditetapkan dengan Perkada yang selaras dengan RPJPD Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RPJMD Provinsi dan RTRW Kabupaten

1 1 1 1 1 1 5

7 Tersedianya Indikator Kunci Utama (IKU) Pemerintah Daerah

1 1 1 1 1 1 1

8 Tersedianya Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Daerah

1 1 1 1 1 1 5

9 Tersedinya Dokumen Renstra OPD yang selaras dengan RPJMD, RKPD dan RTRW Kabupaten

53 53 53 53 53 53 53

10 Tersedinya Dokumen Renja OPD yang selaras dengan Renstra OPD, RPJMD, RKPD dan RTRW Kabupaten

53 53 53 53 53 53 53

11 Tingkat Ketaatan terhadap RTRW

99 99.1 99.2 99.3 99.4 99.5 99.5

12 Tersedianya 60 70 70 70 70 75 75

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 4

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada

awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada akhir periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Sumber Daya Aparatur Perencanaan yang handal

13 Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi

8 8 8 8 8 8 40

14 Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Ekonomi

3 3 3 4 4 4 18

15 Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

8 8 8 8 8 8 40

16 Terwujudnya Perencanaan Sosial Budaya

1 2 2 2 3 3 12

17 Terwujudnya Koordinasi Kerjasama dan Sinkronisasi Antar Daerah Perbatasan

0 0 1 1 1 0 3

18 Terwujudnya Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

0 0 3 2 2 2 9

19 Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prsarana Wilayah

12 12 12 12 12 12 60

20 Terwujudnya Perencanaan

2 4 4 4 4 4 20

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal IV- 5

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada

awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada akhir periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah

21 Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

0 0 1 0 0 0 1

22 Tersedianya data/ informasi/Statistik Daerah

5 5 5 5 5 5 25

Rencana Strategis BAPPEDA

Hal VI- 1

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Majalengka Tahun 2014-2018 berguna sebagai pengatur arah, tujuan, pedoman yang

jelas pada sebuah organisasi agar tujuan yang hendak dicapai pada kurun lima tahun

ke depan bisa tercapai. Adanya Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan

Kabupaten Majalengka ini maka diharapkan adanya partisipasi dan respon dari semua

pelaku pembangunan (stakeholders).

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Majalengka Tahun 2014-2018 dapat memberikan manfaat dan sumbangsih pada

tantangan kondisi lingkungan yang semakin kompetitif, baik internal maupun

eksternal yang berubah cepat sehingga memerlukan pengamatan dan analisis yang

komprehensif.

Pada akhirnya untuk mencapai selirih target indikator dalam Rencana Strategis

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018,

harus didukung oleh semua pegawai Bappeda agar visi, misi, tujuan, sasaran dan

program sehingga secara nyata akan terwujud prestasi, dedikasi, loyalitas dan

tanggungjawab menuju profesinalisme kerja pegawai.

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

BELANJA TIDAK LANGSUNGBelanja Pegawai Jumlah pegawai yang

mendapat gaji dan tunjangan

Jiwa 47 47 3.216.486.000 49 3.409.475.160 49 3.614.043.670 49 3.830.886.290 49 4.060.739.467 49 4.304.383.835 Bappeda

BELANJA LANGSUNG

PROGRAM PADA SETIAP OPD

Mewujudkan

lingkungan pekerjaan

yang nyaman

Pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan

prasarana lingkungan

pekerjaan

x x 1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Persen 100 100 1.011.513.100 100 1.112.664.410 100 1.223.930.851 100 1.346.323.936 100 1.480.956.330 100 1.480.956.330 Bappeda

Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tahun 1 1 5.500.000 1 6.050.000 1 6.655.000 1 7.320.500 1 8.052.550 1 8.052.550 Bappeda

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik

Tahun 1 1 91.000.000 1 100.100.000 1 110.110.000 1 121.121.000 1 133.233.100 1 133.233.100 Bappeda

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Kantor

Tahun 1 1 239.739.500 1 263.713.450 1 290.084.795 1 319.093.275 1 351.002.602 1 351.002.602 Bappeda

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tahun 1 1 12.000.000 1 13.200.000 1 14.520.000 1 15.972.000 1 17.569.200 1 17.569.200 Bappeda

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Tahun 1 1 35.000.000 1 38.500.000 1 42.350.000 1 46.585.000 1 51.243.500 1 51.243.500 Bappeda

Penyediaan Alat Tulis Kantor. Tahun 1 1 88.000.000 1 96.800.000 1 106.480.000 1 117.128.000 1 128.840.800 1 128.840.800 Bappeda

Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

Tahun 1 1 60.780.000 1 66.858.000 1 73.543.800 1 80.898.180 1 88.987.998 1 88.987.998 Bappeda

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

Tahun 1 1 24.700.000 1 27.170.000 1 29.887.000 1 32.875.700 1 36.163.270 1 36.163.270 Bappeda

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-Undangan

Tahun 1 1 30.000.000 1 33.000.000 1 36.300.000 1 39.930.000 1 43.923.000 1 43.923.000 Bappeda

Penyediaan Makanan dan Minuman. Tahun 1 1 75.987.500 1 83.586.250 1 91.944.875 1 101.139.363 1 111.253.299 1 111.253.299 Bappeda

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke

Luar Daerah

Tahun 1 1 220.486.100 1 242.534.710 1 266.788.181 1 293.466.999 1 322.813.699 1 322.813.699 Bappeda

Penyediaan Jasa Penunjang Kelancaran

Administrasi Perkantoran

Tahun 1 1 125.520.000 1 138.072.000 1 151.879.200 1 167.067.120 1 183.773.832 1 183.773.832 Bappeda

Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Tahun 1 1 2.800.000 1 3.080.000 1 3.388.000 1 3.726.800 1 4.099.480 1 4.099.480 Bappeda

x x 2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Persen 100 100 777.055.500 100 948.686.000 100 980.028.600 100 474.831.460 100 1.221.614.606 100 3.472.170.106 Bappeda

Pengadaan kendaraan dinas/operasional Unit - 6 160.000.000 6 160.000.000 - - - - - - 12 320.000.000 Bappeda

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Paket - 1 119.867.750 1 125.000.000 1 25.000.000 - - 1 25.000.000 4 294.867.750 Bappeda

Pengadaan peralatan gedung kantor Paket - 1 119.867.750 1 120.000.000 1 120.000.000 1 120.000.000 1 120.000.000 5 599.867.750 Bappeda

Pengadaan mebeleur Paket - 1 20.000.000 1 22.000.000 1 24.200.000 1 26.620.000 1 29.282.000 5 122.102.000 Bappeda

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Persen - 1 12.000.000 1 12.000.000 1 12.000.000 1 12.000.000 1 12.000.000 5 60.000.000 Bappeda

Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

Persen - 100 12.000.000 100 13.200.000 100 14.520.000 100 15.972.000 100 17.569.200 100 17.569.200 Bappeda

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Paket - 100 131.660.000 100 144.826.000 100 159.308.600 100 175.239.460 100 192.763.406 100 192.763.406 Bappeda

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Paket - 1 131.660.000 1 131.660.000 100 30.000.000 100 30.000.000 100 30.000.000 100 90.000.000 Bappeda

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016)

Tersedianya kendaraan operasional R2

Dipertahankannya kondisi kendaraan

operasional yang memadaiDipertahankannya kondisi

perlengkapan gedung kantor yang

memadai

Dipenuhinya perlengkapan gedung

kantor

Dipenuhinya peralatan gedung kantor

Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD

Terpenuhinya peralatan rumah tangga

kantor

Meningkatnya sinergitas perencanaan

daerahLancarnya aktivitas pekerjaan kantor

Dipenuhinya kebutuhan benda-benda

pos dan pendistribusian surat.Dipenuhinya kebutuhan Komunikasi,

Air dan Listrik kantorDipenuhinya kebutuhan Jasa Peralatan

dan Perlengkapan Kantor

Dipeliharanya kebersihan kantor guna

meningkatkan pelayananDipertahankannya kondisi peralatan

kerja yang memadaiLancarnya aktivitas pekerjaan kantor

Dipenuhinya sarana pelayanan

perkantoranDipenuhinya sarana dan prasarana

penerangan kantor Dipenuhinya prasarana kantor

Penunjang kinerja dan pelayanan

kantor

Terpenuhinya sarana dan prasarana

yang representatif

Dipenuhinya Mebeleur penunjang

kinerja aparatur

Tujuan Sasaran

(3) (5)

Terpenuhinya kebutuhan

operasional OPD

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

Dipertahankannya kondisi peralatan

gedung kantor yang memadai

Tabel 5.1Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

BAPPEDA Kabupaten Majalengka

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014)

Dipertahankannya kondisi gedung

kantor yang memadai

Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

V - 2

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMDTujuan Sasaran

(3) (5)

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur Paket - 1 20.000.000 1 20.000.000 1 25.000.000 1 25.000.000 1 25.000.000 5 115.000.000 Bappeda

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Unit - - - - - 1 500.000.000 - - 1 500.000.000 2 1.000.000.000 Bappeda

Penataan lingkungan tempat kerja Kegiatan - - - 1 200.000.000 - - - - 1 200.000.000 2 400.000.000 Bappeda

Pemeliharaan rutin/berkala jaringan media komunikasi

Paket - - - - - 1 70.000.000 1 70.000.000 1 70.000.000 3 210.000.000 Bappeda

DED Penataan Bangunan dan Lingkungan

Kantor

Dokumen - 1 50.000.000 - - - - - - - - 1 50.000.000 Bappeda

x x 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persen 100 100 45.000.000 100 49.500.000 100 54.450.000 100 59.895.000 100 65.884.500 100 65.884.500 Bappeda

Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari

Tertentu

Persen 100 100 45.000.000 100 49.500.000 100 54.450.000 100 59.895.000 100 65.884.500 100 65.884.500 Bappeda

x x 4 Program Peningkatan Peng. Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

Dokumen 1 1 13.250.000 1 - 1 - 1 - 1 - 5 13.250.000 Bappeda

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

SKPD

Dokumen 1 1 13.250.000 - - - - - - - - 1 13.250.000 Bappeda

x x 6 Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

Dokumen 1 1 15.800.000 1 17.380.000 1 19.118.000 1 21.029.800 1 23.132.780 5 96.460.580 Bappeda

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD

Dokumen 1 1 15.800.000 1 17.380.000 1 19.118.000 1 21.029.800 1 23.132.780 5 96.460.580 Bappeda

Penyusunan pelaporan keuangan semesteran dan prognosis realisasi anggaran

Dokumen 1 1 300.000.000 1 300.000.000 1 300.000.000 1 300.000.000 1 300.000.000 5 1.500.000.000 Bappeda

Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Dokumen 1 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000 5 25.000.000 Bappeda

Penyusunan Lakip OPD Dokumen 1 1 13.250.000 1 13.250.000 1 13.250.000 1 13.250.000 1 13.250.000 5 66.250.000 Bappeda

x x 12 Program Sinergitas Perencanaan

Daerah

Persen 100 100 48.555.000 100 53.410.500 100 58.751.550 100 64.626.705 100 71.089.376 100 296.433.131 Bappeda

Penyusunan Renja OPD Dokumen 1 1 15.800.000 1 17.380.000 1 19.118.000 1 21.029.800 1 23.132.780 5 96.460.580 Bappeda

Penyusunan RKA Dokumen 1 1 15.940.000 1 17.534.000 1 19.287.400 1 21.216.140 1 23.337.754 5 97.315.294 Bappeda

Penyusunan DPA Dokumen 1 1 16.815.000 1 18.496.500 1 20.346.150 1 22.380.765 1 24.618.842 5 102.657.257 Bappeda

1 URUSAN WAJIB

1 06 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Menciptakan

perencanaan

pembangunan daerah

yang akuntabel dan

responsibel

Sinergitas dalam

pelaksanaan

perencanaan

pembangunan

1 06 21 Program Perencanaan Pembangunan

Daerah

(1) Tingkat capaian pelaporan

dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan

Persen 100 100 1.859.980.000 100 1.344.788.000 100 2.219.266.800 100 1.501.193.480 100 1.791.312.828 100 5.647.540.628 Bappeda

Koordinasi penyusunan Laporan

Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)

Tersampaikannya LKPJ pada

sidang Paripurna DPRD

Bulan Maret Maret 248.600.000 Maret 273.460.000 Maret 300.806.000 Maret 330.886.600 Maret 363.975.260 Maret 363.975.260 Bappeda

Monitoring, Evaluasi, Pengendalian dan

Pelaporan Pelaksanaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Meningkatnya sinergitas

antara perencanaan dan

pelaksanaan

OPD 53 53 93.280.000 53 102.608.000 53 112.868.800 53 124.155.680 53 136.571.248 53 136.571.248 Bappeda

Penyusunan AKIP / LAKIP Terkirimnya dokumen LAKIP

pada pemerintah Provinsi dan

Pusat

Bulan Maret Maret 200.000.000 Maret 220.000.000 Maret 242.000.000 Maret 266.200.000 Maret 292.820.000 Maret 292.820.000 Bappeda

Koordinasi Pelaksanaan Tugas

Pembantuan

Sinergisnya pembangunan di

Kabupaten Majalengka

Persen 100 100 44.400.000 100 48.840.000 100 53.724.000 100 59.096.400 100 65.006.040 100 65.006.040 Bappeda

Meningkatnya kualitas pelaporan

kinerja dan keuangan

Tersedianya LAKIP OPD

Dokumen Lakip Tahun n-1

Tersedianya Laporan Keuangan tiap

semester

Tersedianya Laporan Keuangan akhir

tahun

Dokumen Laporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja OPD

Dokumen Renja dan perubahan renja

OPDDokumen RKA dan RKA Perubahan

OPDDokumen DPA dan DPA Perubahan

OPD

Terlaksananya stimulan bagi

peningkatan kinerja aparatur

Dipertahankannya kondisi mebeleur

yang memadaiTerlaksananya perbaikan gedung

kantorDiwujudkannya kenyamanan

lingkungan tempat kerja

Meningkatnya kualitas perencanaan

OPD

Dipertahankannya kondisi layak pakai

media komunikasiTersedianya DED Kantor Bapopeda

Tersedianya pakaian seragam olah

raga dan batik pegawai

Dokumen Lakip Tahun n-1

V - 3

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMDTujuan Sasaran

(3) (5)

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

Fasilitasi Pelaporan dan Pengendalian

Bantuan Keuangan Provinsi

Fasilitasi Pelaporan dan

Pengendalian Bantuan

Keuangan Provinsi

Buku 40 40 75.000.000 40 82.500.000 40 90.750.000 40 99.825.000 40 109.807.500 40 109.807.500 Bappeda

(2) Tersedianya Evaluasi RPJPD

ditetapkan dengan Perda

yang selaras dengan kondisi

terkini perencanaan

kabupaten serta kebijakan

Pusat dan Provinsi

Dokumen 1 - - 1 500.000.000 - - 1 500.000.000 Bappeda

Evaluasi RPJPD Kabbupaten Majalengka Dokumen evaluasi RPJPD

Kabupaten Majalengka

Dokumen - - - - - 1 500.000.000 - - - - 1 500.000.000 Bappeda

(3) Tersedianya Dokumen RPJMD

ditetapkan dengan Perda

yang selaras dengan RPJPD

Kabupaten, RPJMD Provinsi,

RPJMN dan RTRW Kabupaten

Dokumen 1 1 500.000.000 1 - 1 - 1 - 1 - 1 500.000.000 Bappeda

Penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Daerah

Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018

Dokumen - 1 500.000.000 - - - - - - - - 1 500.000.000 Bappeda

(4) Tersedianya Evaluasi

Midterem RPJMD ditetapkan

dengan Perda yang selaras

dengan RPJPD Kabupaten,

RPJMD Provinsi, RPJMN dan

RTRW Kabupaten

Dokumen - - - - - 1 300.000.000 1 - 1 - 1 300.000.000 Bappeda

Evaluasi Midterem Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun

2014-2018

Dokumen Evaluasi Midterem

RPJMD

Dokumen - - - - 1 300.000.000 - - - - 1 300.000.000 Bappeda

(5) Tersedianya Dokumen RKPD

ditetapkan dengan Perkada

yang selaras dengan RPJPD

Kabupaten, RPJMD

Kabupaten, RPJMD Provinsi

dan RTRW Kabupaten

Dokumen 1 1 350.000.000 1 350.000.000 1 350.000.000 1 350.000.000 1 450.000.000 5 1.850.000.000 Bappeda

Penyusunan RKPD Kabupaten Majalengka Dokumen 1 1 350.000.000 1 350.000.000 1 350.000.000 1 350.000.000 1 450.000.000 5 1.850.000.000 Bappeda

(6) Tersedianya Dokumen

Perubahan RKPD ditetapkan

dengan Perkada yang selaras

dengan RPJPD Kabupaten,

RPJMD Kabupaten, RPJMD

Provinsi dan RTRW Kabupaten

Dokumen 1 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 200.000.000 5 600.000.000 Bappeda

Penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten

Majalengka

Dokumen 1 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 200.000.000 5 600.000.000 Bappeda

(7) Tersedianya Indikator Kunci

Utama (IKU) Pemerintah

Daerah

Dokumen 1 1 50.000.000 1 - 1 - 1 - 1 - 1 50.000.000 Bappeda

Penyusunan Indikator Kunci Utama (IKU) Perpub tentang IKU

Pemerintah Kabupaten

Majalengka

Dokumen 1 1 50.000.000 1 - 1 - 1 - 1 - 1 50.000.000 Bappeda

(8) Tersedianya Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Pemerintah

Daerah

Dokumen 1 1 150.000.000 1 150.000.000 1 150.000.000 1 150.000.000 1 150.000.000 5 750.000.000 Bappeda

Adanya Dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun 2014-2018

Perencanaan Pembangunan Daerah

yang Efektif dan Efisien

Perencanaan Pembangunan Daerah

yang Efektif dan Efisien

V - 4

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMDTujuan Sasaran

(3) (5)

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

(10) Tersedinya Dokumen Renstra

OPD yang selaras dengan

RPJMD, RKPD dan RTRW

Kabupaten

Dokumen 1 1 32.900.000 1 - 1 - 1 - 1 - 1 32.900.000 Bappeda

Penyusunan Renstra Bappeda Dokumen 1 1 32.900.000 - - - - - - - - 1 32.900.000

(11) Tersedinya Dokumen Renja

OPD yang selaras dengan

Renstra OPD, RPJMD, RKPD

dan RTRW Kabupaten

Dokumen 1 1 15.800.000 1 17.380.000 1 19.118.000 1 21.029.800 1 23.132.780 5 96.460.580 Bappeda

Penyusunan Rencana Kerja OPD Dokumen 1 1 15.800.000 1 17.380.000 1 19.118.000 1 21.029.800 1 23.132.780 5 96.460.580 Bappeda

Menciptakan

perencanaan

pembangunan daerah

yang akuntabilitas dan

Sinergitas dalam

pelaksanaan

perencanaan

pembangunan

1 06 22 Program Perencanaan Pembangunan

Ekonomi

kali 12 8 333.245.000 8 322.050.000 8 334.980.000 8 360.478.000 8 388.525.800 40 1.739.278.800 Bappeda

Fasilitasi Perencanaan Dana Bagi Hasil

Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)

Kali 4 4 74.020.000 4 75.000.000 4 82.500.000 4 90.750.000 4 99.825.000 20 422.095.000 Bappeda

Koordinasi Perencanaan Pembangunan

Bidang Ekonomi

Kali 4 4 159.750.000 4 156.800.000 4 172.480.000 4 189.728.000 4 208.700.800 20 887.458.800 Bappeda

Sinergitas Perencanaan Program

Ketahanan Pangan

Kali 4 4 99.475.000 3 90.250.000 2 80.000.000 2 80.000.000 2 80.000.000 13 429.725.000 Bappeda

1 06 22 Program Perencanaan Pembangunan

Ekonomi

Dokumen 1 3 302.525.000 3 600.000.000 4 800.000.000 4 200.000.000 4 800.000.000 18 2.702.525.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Pembangunan

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten

Majalengka

Dokumen 0 1 2.525.000 - - - - - - - - 1 2.525.000 Bappeda

Kajian Tematik Ekonomi Kewilayahan

Kabupaten Majalengka

Dokumen 0 1 200.000.000 - - - - - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Analisis Kerangka Ekonomi Daerah Tahun

2014

Dokumen 0 1 100.000.000 - - - - - - - - 1 100.000.000 Bappeda

Kajian Peningkatan Ekonomi Koperasi

Pesantren (Pontren)

Dokumen 0 - - 1 230.000.000 - - - - - - 1 230.000.000 Bappeda

Pemetaan Kawasan Lindung Kabupaten

Majalengka

Peta 0 - - 31 160.000.000 - - - - - - 31 160.000.000 Bappeda

Updating Data Masterplan Agro Ekologi

Zona

Dokumen 0 - - 1 210.000.000 - - - - - - 1 210.000.000 Bappeda

Grand Desain Pembangunan Daerah

Aliran Sungai di Kabupaten Majalengka

Dokumen 0 - - - - 1 200.000.000 - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Kajian Potensi Perdagangan Kabupaten

Majalengka

Dokumen 0 - - - - 1 200.000.000 - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Kajian Ekonomi Sekitar BIJB, Aero City,

dan PKW Kadipaten

Dokumen 0 - - - - 1 250.000.000 - - - - 1 250.000.000 Bappeda

Revisi Masterplan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan

Dokumen 1 - - - - 1 150.000.000 - - - - 1 150.000.000 Bappeda

Grand Desain Perekonomian PKW

Kadipaten

Dokumen 0 - - - - - - 1 200.000.000 - - 1 200.000.000 Bappeda

Grand Desain Penataan Pedagang Kaki

Lima

Dokumen 0 - - - - - - 1 200.000.000 - - 1 200.000.000 Bappeda

Feasibility Study Pengembangan

Perhotelan

Dokumen 0 - - - - - - 1 200.000.000 - - 1 200.000.000 Bappeda

Kajian Peningkatan Status Kelembagaan

Unit Pelaksana Kegiatan (UPK)

Dokumen 0 - - - - - - 1 200.000.000 - - 1 200.000.000 Bappeda

Terwujudnya perencanaan

pembangunan ekonomiTerwujudnya perencanaan

pembangunan ekonomiTerwujudnya Perencanaan

Pembangunan Ekonomi

Dilaksanakannya Grand Desain

Penataan Pedagang Kaki Lima

Strategi Perencanaan Lima Tahun

sebagai acuan Penyusunan Renja OPD

Dilaksanakannya Grand Desain

Perekonomian PKW Kadipaten

Dilaksanakannya Penyusunan

Masterplan Pembangunan Daerah

Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Dilaksanakannya Penyusunan Kajian

Tematik Ekonomi Kewilayahan

Dilaksanakannya Penyusunan Kajian

Peningkatan Ekonomi Koperasi

PesantrenTerpetakannya Kawasan Lindung

Kabupaten Majalengka

Dilaksanakannya Kajian

Pengembangan PerhotelanDilaksanakannya Kajian Pengangkatan

Status Kelembagaan Unit Pelaksana

Kegiatan (UPK)

Dilaksanakannya penyusunan

Updating Data Masterplan Agro

Ekologi ZonaTersusunnya Grand Desain

Pembangunan Daerah Aliran Sungai

di Kabupaten MajalengkaDilaksanakannya Penyusunan Kajian

Potensi Perdagangan Kabupaten

Majalengka

Terwujudnya perencanaan

pembangunan ekonomi

Dilaksanakannya penyusunan Kajian

Ekonomi Sekitar BIJB, Aero City, dan

PKW KadipatenDilaksanakannya Revisi Masterplan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Dokumen Renja OPD

Dilaksanakannya Penyusunan

Analisis Kerangka Ekonomi Daerah

Terwujudnya perencanaan

pembangunan ekonomi

V - 5

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMDTujuan Sasaran

(3) (5)

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

Kajian Pengembangan Agribisnis

Peternakan

Dokumen 0 - - - - - - - - 1 300.000.000 1 300.000.000 Bappeda

Pemetaan Kawasan Tembakau Kabupaten

Majalengka

Dokumen 0 - - - - - - - - 1 100.000.000 1 100.000.000 Bappeda

Kajian Olahan Tanaman Perkebunan Dokumen 0 - - - - - - - - 1 200.000.000 1 200.000.000 Bappeda

Kajian Pengembangan Industri Perberasan Dokumen 0 - - - - - - - - 1 200.000.000 1 200.000.000 Bappeda

Menciptakan

perencanaan

pembangunan daerah

yang akuntabilitas dan

responsibilitas

Sinergitas dalam

pelaksanaan

perencanaan

pembangunan

1 06 23 Program Perencanaan Sosial Budaya kali 8 8 811.760.000 8 887.541.750 8 1.111.295.925 8 1.192.425.518 8 1.306.668.069 40 5.309.691.262 Bappeda

Koordinasi Perencanaan, Pemantauan dan

Evaluasi Pelaksanaan DAK Kabupaten

Majalengka

Kali 4 4 255.800.000 4 281.380.000 4 309.518.000 4 340.469.800 4 374.516.780 20 1.561.684.580 Bappeda

Koordinasi Perencanaan Bidang Sosial

Budaya

Kali 10 10 160.437.500 10 176.481.250 10 194.129.375 10 213.542.313 10 234.896.544 50 979.486.981 Bappeda

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

di Kabupaten Majalengka

Kali 4 4 254.255.000 4 279.680.500 4 307.648.550 4 338.413.405 4 372.254.746 20 1.552.252.201 Bappeda

Fasilitasi Koordinasi Pengendalian dan

Evaluasi RPJM Desa dan RKP Desa

Desa 330 - - 330 150.000.000 330 150.000.000 330 150.000.000 330 175.000.000 330 175.000.000 Bappeda

Pembinaan Perencanaan Pembangunan

Desa/Kelurahan Berbasis Database

Desa/Kelurahan - 343 141.267.500 - - - - - - - - - 141.267.500 Bappeda

Pembinaan Pembangunan Desa

Kabupaten Majalengka

Desa - - - - - 330 150.000.000 330 150.000.000 330 150.000.000 330 150.000.000 Bappeda

1 06 23 Program Perencanaan Sosial BudayaDokumen

1 2 650.000.000 2 600.000.000 2 200.000.000 3 700.000.000 3 600.000.000 12 2.750.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan KetenagakerjaanDokumen

- - - - - 1 200.000.000 - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Kajian Formulasi Anggaran untuk

Pembangunan Desa Dokumen - 1 200.000.000 - - - - - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Bimbingan Teknis Perencanaan

Pembangunan Desa Desa - 330 450.000.000 - - - - 330 450.000.000 - - 330 900.000.000 Bappeda

Kajian Program Kewilayahan Kabupaten

Majalengka Dokumen - - - 1 150.000.000 - - - - - - 1 150.000.000 Bappeda

Grand Design Desa Mandiri Kabupaten

Majalengka Dokumen - - - 1 200.000.000 - - - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Perencanaan Pemetaan KetenagakerjaanDokumen

- - - 1 250.000.000 - - - - - - 1 250.000.000 Bappeda

Kajian Kelangsungan Hidup Dokumen

- - - - - - - 1 250.000.000 - - 1 250.000.000 Bappeda

Masterplan KesehatanDokumen

1 - - - - - - - - 1 300.000.000 1 300.000.000 Bappeda

Masterplan PendidikanDokumen

1 - - - - - - - - 1 300.000.000 1 300.000.000 Bappeda

Masterplan KemiskinanDokumen

- - - - - - - - - 1 300.000.000 1 300.000.000 Bappeda

Dokumen Masterplan Pendidikan

Dilaksanakannya Koordinasi

Perencanaan Pembangunan Bidang

Sosial BudayaAdanya Koordinasi dan Sinergitas

serta Evaluasi Program

Penanggulangan Kemiskinan

Dilaksanakannya Bimtek Perencanaan

Pembangunan Desa

Terwujudnya Perencanaan Sosial

Budaya

Dokumen Masterplan Kemiskinan

Tersedianya dokumen perencanaan

dan evaluasi pelaksanaan DAK

Terwujudnya Koordinasi

Perencanaan Pembangunan Sosial

Budaya

Evaluasi Pembangunan Desa

Tersedianya Program Pembangunan

Kawasan Kecamatan dan Perdesaan

Tersediannya Dokumen Design Desa

Mandiri

Tersusunnya Kajian Perencanaan

Pemetaan Ketenagakerjaan

Tersusunnya Kajian Kelangsungan

Hidup untuk Meningkatkan AKI dan

AKBDokumen Masterplan Kesehatan

tersusunnya Dokumen RPJM Desa dan

RKP Desa sesuai ketentuan

Dilaksanakannya Pembinaan

Perencanaan Pembangunan

Desa/Kelurahan dan Updating

Database

Adanya Kajian Perencanaan dan

Pemetaan Ketenagakerjaan

Tersusunnya Kajian Formulasi

Anggaran untuk Pembangunan Desa

dan Kelurahan

Dilaksanakannya Kajian

Pengembangan Agribisnis Peternakan

Dilaksanakannya Pemetaan Kawasan

Tembakau di Kabupaten MajalengkaDilaksanakannya Kajian Olahan

Tanaman PerkebunanDilaksanakannya Kajian

Pengembangan Industri Perberasan

V - 6

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMDTujuan Sasaran

(3) (5)

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

Kajian Model Penanganan Masalah

Kesejahteraan Sosial Berbasis Kewilayahan Dokumen - - - - - - - 1 250.000.000 - - 1 250.000.000 Bappeda

Kajian Anggaran Berbasis GenderDokumen

- - - - - 1 150.000.000 - - - - 1 150.000.000 Bappeda

Mewujudkan SDM

Yang Profesional

Penguatan kemampuan

teknis para perencana

secara kognitif, afektif

dan psikomotorik

1 06 21 Program Perencanaan Pembangunan

Daerah

pegawai 60 70 245.250.000 70 269.775.000 70 296.752.500 70 326.427.750 75 359.070.525 355 1.497.275.775 Bappeda

Optimalisasi Perencanaan Pembangunan

Daerah

pegawai 60 70 245.250.000 70 269.775.000 70 296.752.500 70 326.427.750 75 359.070.525 355 1.497.275.775 Bappeda

Mewujudkan

pelaksanaan

ketataruangan yang

akuntabel

Tersedianya dokumen

RTRW dan terlaksananya

pengendalian serta

pengawasan tata ruang

wilayah

1 06 18 Program Penyusunan Perencanaan

Pengembangan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh Dokumen

- 1 75.000.000 3 600.000.000 2 800.000.000 2 350.000.000 2 400.000.000 10 2.225.000.000 Bappeda

Fasilitasi Penyusunan Rencana Program

Investasi dan Infrastruktur Jangka

Menengah (RPI2JM)

Dokumen/Buku - 40 75.000.000 50 100.000.000 50 100.000.000 50 100.000.000 50 100.000.000 240 475.000.000 Bappeda

Penyusunan Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perubahan dan Kawasan

Pemukiman (RP3KP) Kab. MajalengkaDokumen

- - - 1 100.000.000 - - - - - - 1 100.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Perencanaan

TransportasiDokumen - - - - - 1 300.000.000 - - - - 1 300.000.000 Bappeda

Penyusunan Rencana Pengembangan

Hinterland Kawasan industri dan BIJB Dokumen - - - - - - - 1 250.000.000 - - 1 250.000.000 Bappeda

Identifikasi Kawasan Kumuh Perkotaan Dokumen - - - - - 1 200.000.000 - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Masterplan Penataan Koridor Jl. Abdul

Halim dan Jl. Siti ArmilahDokumen - - - - - 1 200.000.000 - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Penyusunan Perencanaan Pengembangan

Alih Fungsi Lahan sebagai Dampak

Pembangunan BIJB

Dokumen - - - 1 200.000.000 - - - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Kajian Penetapan Lokasi Pembangunan

Wilayah TerpaduDokumen - - - 1 200.000.000 - - - - - - 1 200.000.000 Bappeda

Rencana Induk Perkeretaapian di

Kabupaten MajalengkaDokumen - - - - - - - - - 1 300.000.000 1 300.000.000 Bappeda

Koordinasi antar wilayah 1 06 23 Program Perencanaan Sarana dan

Prasarana Wilayah

Persentase 99 99 525.000.000 99 400.000.000 99 400.000.000 99 550.000.000 100 400.000.000 100 2.275.000.000 Bappeda

Fasilitasi Badan Koordinasi Penataan

Ruang Daerah (BKPRD)

Persentase 100 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 Bappeda

Fasilitasi Pembangunan Wilayah Terpadu

Jangka Panjang (PWTJP)

Dokumen - 4 200.000.000 - - - - - - - - 4 200.000.000 Bappeda

Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan

Program Bidang Sarana Prasarana Wilayah

Buku - 10 75.000.000 10 150.000.000 10 150.000.000 10 150.000.000 10 150.000.000 50 675.000.000 Bappeda

Up Dating Database Jaringan Jalan dan

Jembatan Berdasarkan SIG

Buku - - - - - - - 40 150.000.000 - - 40 150.000.000 Bappeda

Tersedianya dokumen

RTRW dan terlaksananya

pengendalian serta

pengawasan tata ruang

wilayah

1 06 25 Program Perencanaan Pembangunan

Daerah Rawan Bencana

Dokumen

- - - 1 300.000.000 - 300.000.000 - - - - 1 600.000.000 Bappeda

Tersedianya Database Jaringan Jalan

dan Jembatan

Kapasitas aparatur dalam

penyususnan dokumen perencanaan

program yang efektif dan akurat

Tersediannya dokumen kajian

fomulasi anggaran berbasis gender

Tersedianya dokumen Kajian Model

Penanganan Masalah Kesejahteraan

Sosial Berbasisi Kewilayahan

Tersedianya Rencana Induk

Perkeretaapian

Koordinasi Badan Koordinasi

Penataan Ruang Daerah (BKPRD)Tersedianya Kajian Penetapan Lokasi

Pembangunan Wilayah Terpadu

Jangka Panjang (PWTJP)

Terwujudnya Perencanaan

Pembangunan Daerah Rawan

Bencana

Tersedianya Sumber Daya Aparatur

Perencanaan yang handal

Tingkat Ketaatan terhadap RTRW

Masterplan penataan koridor jl. Abdul

Halim dan Jl. Siti Armilah

Tersedianya Kajian Penetapan Lokasi

Pembangunan Wilayah Terpadu

Penyusunan Perencanaan

Pengembangan Alih Fungsi Lahan di

wilayah Pembangunan BIJB

Terwujudnya Dokumen RPI2JM

Tersedianya Dokumen Rencana

Pembangunan dan Pengembangan

Perubahan dan Kawasan Pemukiman

(RP3KP)Tersediannya Dokumen Masterplan

Perencanaan TransportasiDokumen Perencanaan

Pengembangan Hinterland Kawasan

Cepat Tumbuh

Terwujudnya Penyusunan

Perencanaan Pengembangan

Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh

Kegiatan koordinasi perencanaan

Bidang Sarana Prasarana Wilayah

Dokumen Kawasan Perkotaan

Kabupaten Majalengka

V - 7

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (19) (20) (21)

Satuan

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMDTujuan Sasaran

(3) (5)

Kode Program dan Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

OPD

Penanggung

Jawab

Tahun 1 (2014) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018)

Pemetaan Kawasan-Kawasan Rawan

Bencana dan Operasional Prosedur

Penanganan Rawan Bencana di

Kabupaten Majalengka

Dokumen 1 - - 1 300.000.000 - - - - - - 1 300.000.000 Bappeda

Pemetaan Wilayah/Kawasan Rawan

Bencana Kabupaten Majalengka

Dokumen 1 - - - - 1 300.000.000 - - - - 1 300.000.000 Bappeda

Koordinasi antar wilayah 1 06 17 Program Pengembangan Wilayah

Perbatasankali - - - 1 100.000.000 1 100.000.000 1 300.000.000 - - 3 500.000.000 Bappeda

Koordinasi Perencanaan dan

Pengembangan Antar Wilayah Perbatasan kali - - - 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 - - 3 300.000.000 Bappeda

Penyusunan Rencana Pengembangan

Wilayah Perbatasan

Dokumen - - - - - - - 1 200.000.000 - - 1 200.000.000 Bappeda

Koordinasi antar wilayah 1 06 24 Program Perencanaan Prasarana

Wilayah dan Sumber Daya Alam Dokumen2 4 1.170.000.000 4 500.000.000 4 100.000.000 4 900.000.000 4 800.000.000 20 3.470.000.000 Bappeda

Koordinasi Akselerasi Pembangunan BIJB

KertajatiKali/Dokumen

- 1 270.000.000 12 100.000.000 12 100.000.000 12 100.000.000 12 100.000.000 49 670.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Drainase di

Kabupaten MajalengkaBuku

- 40 250.000.000 - - - - - - - - 40 250.000.000 Bappeda

Fasilitasi Pelaksanaan Gerakan Nasional

Konservasi Penyelamatan Air (GN-KPA) di

Kabupaten MajalengkaBuku

- 40 125.000.000 - - - - - - - - 40 125.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Irigasi di

Kabupaten MajalengkaBuku

- 40 275.000.000 - - - - - - - - 40 275.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Irigasi di Wilayah

Selatan Kabupaten Majalengka Buku - - - 40 200.000.000 - - - - - - 40 200.000.000 Bappeda

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS)Buku

- 40 250.000.000 - - - - - - 40 250.000.000 80 500.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Prasarana

Perhubungan DaerahBuku - - - 40 200.000.000 - - - - - - 40 200.000.000 Bappeda

Penyusunan Masterplan Pertambangan

Galian CBuku - - - - - - - 40 300.000.000 - - 40 300.000.000 Bappeda

Masterplan Kawasan Wisata Situ Sangiang Buku - - - - - - - 40 200.000.000 - - 40 200.000.000 Bappeda

Masterplan Persampahan Kabupaten

MajalengkaBuku - - - - - - - 40 300.000.000 - - 40 300.000.000 Bappeda

1 23 STATISTIK

Optimalnya

perencanaan daerah

berbasis data dan

informasi

Tersedianya Data dan

Informasi perencanaan

pembangunan daerah

yang baik sebagaimana

aturan dan terkini

1 23 15 Program pengembangan

data/informasi

Dokumen 5 5 750.000.000 5 625.000.000 5 652.500.000 5 682.750.000 5 716.025.000 25 3.426.275.000 Bappeda

Pendataan dan Penyusunan Data Sektoral

Kab. Majalengka

OPD 53 53 250.000.000 53 250.000.000 53 250.000.000 53 250.000.000 53 250.000.000 53 250.000.000 Bappeda

Penyusunan Profil OPD OPD 53 53 - 53 100.000.000 53 100.000.000 53 100.000.000 53 100.000.000 53 100.000.000 Bappeda

Penyusunan Database Jaringan Irigasi

Berdasarkan Sistem Informasi Geografis

(SIG) di Kabupaten Majalengka

Dokumen - 1 250.000.000 - - - - - - - - 1 250.000.000 Bappeda

Software/Paket 1

Updating data website Bappeda Software/Paket 1 1 100.000.000 1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000 1 146.410.000 5 610.510.000 Bappeda

Penyusunan data dan informasi

perencanaan pembangunan daerah

1 paket 1 1 150.000.000 1 165.000.000 1 181.500.000 1 199.650.000 1 219.615.000 5 915.765.000 Bappeda

Tersedianya Dokumen Masterplan

Prasarana Perhubungan

Fasilitasi Kegiatan Antar Wilayah

Perbatasan

Tersedianya Dokumen Masterplan

Prasarana PerhubunganTersedianya Dokumen Masterplan Situ

Sangiang

Tersedianya peta rawan bencana

Terwujudnya Perencanaan

Pembangunan Sarana dan

Prasarana Wilayah

Tersusunnya Dokumen KLHS di

Kabupaten Majalengka

Tersusunnya Masterplan Jaringan

Irigasi di Wilayah Selatan Kabupaten

Majalengka

Fasilitasi Pelaksanaan Gerakan

Nasional Konservasi Penyelamatan Air

(GN-KPA) di Kabupaten Majalengka

Dokumen Masterplan Drainase di

Kabupaten Majalengka

Terumuskanya program

pembangunan BIJB Kertajati

Dokumen Pengembangan Wilayah

Perbatasan

Tersedianya Dokumen Masterplan

Persampahan

Tersusunnya Masterplan irigasi di

Kabupaten Majalengka

Terlaksananya update data dan

informasi perencanaan pada Website

Tersusunnya data dan informasi

perencanaan pembangunan daerah

Tersusunnya data base perencanaan

pembangunanTersusunnya Dokumen Data

Perencanaan PembangunanTersusunannya Dokumen dan

Software (Aplikasi) Database Jaringan

Irigasi Berdasarkan Sistem Informasi

Geografis (SIG)

Tersedianya

Data/informasi/statistik daerah

Buku/CD Pemetaan Kawasan-

Kawasan Rawan Bencana di

Kabupaten Majalengka

Terwujudnya Koordinasi Kerjasama

dan Sinkronisasi Antar Daerah

V - 8