Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan untuk mencari kerja di era globalisasi ini semakin kompetitif
sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas dan kebanyakan dari
perusahan-perusahan yang selalu mencari pengalaman dalam hal bekerja yang di
utamakan untuk bisa bekerja dengan kualitas baik. Sedangkan bagi mereka calon
pekerja yang belum mempunyai pengalaman, akan terasa sulit untuk bekerja.
Maka dari itu masyarakat sekarang dituntut untuk bisa berfikir secara kreatif agar
bisa mengikuti perkembangan zaman yang sangat mementingan tren sebagai gaya
hidup kaum masyarakat di era sekarang.
Berwirausaha adalah salah satu cara untuk agar tetap bekerja dan menitih
karir untuk kehidupan mereka di masa mendatang. Maka dari itu banyak sekali
kaum muda-mudi yang berwirausaha sebagai pekerja sampingannya atau bahkan
sebagai pekerja tetap mereka. Banyak yang berlomba-lomba untuk bisa
menciptakan hal yang unik dan menarik agar bisa menarik perhatian konsumen
dengan mudah di era sekarang ini, yang pada umumnya masyarakat sangat
menyukai hal yang sedang tren.
Salah satu usaha yang dapat dengan mudah di jajakan ke masyarakat luas
adalah usaha makanan atau kuliner. Banyak sekali jenis makanan yang dijual,
khususnya makanan ringan. Makanan ringan atau camilan merupakan makanan
yang memiliki maksud untuk menghilangkan rasa lapar seseorang untuk
2
sementara waktu. Saat ini sudah banyak makanan ringan yang beredar di
Indonesia yang mempunyai bentuk, rasa, pengemasan, dan tampilan yang
berbeda-beda yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian
konsumen.
Selain dari bentuk, rasa, harga, pengemasan, tampilan, kandungan gizi,
dan kebersihan dalam makanannya tetap harus di jaga agar tetap bertahan dalam
persaingan berwirausaha. Menurut teori Handoko dalam (Prajati, 2013)
menyatakan bahwa, “Kualitas produk adalah suatu kondisi dari sebuah barang
berdasarkan pada penilaian atas kesesuaiannya dengan standar ukur yang telah
ditetapkan. Semakin sesuai standar yang ditetapkan maka akan dinilai produk
tersebut semakin berkualitas”. Maka dari itu diperlukannya kualitas produk,
kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen yang mengacu kepada loyalitas
konsumen agar bisa tetap bertahan di persaingan ketat antar kompetitor.
Sekarang ini banyak sekali produk makanan ringan yang ditawarkan
kepada konsumen seperti makaroni, keripik, aneka jenis biskuit, coklat, wafer,
dan sebagainya. Dimana masing-masing makanan ringan tersebut mempunyai cita
rasa yang berbeda mulai dari manis, asin, gurih, pedas, dan sebagainya.
Makaroni merupakan salah satu makanan khas Italia yang berbentuk unik
dan sangat populer di dunia, termasuk di Indonesia. Selain memiliki bentuk yang
unik, makaroni juga memiliki tekstur yang kenyal dan rasanya enak terlebih
makaroni bisa diolah menjadi berbagai masakan lezat, diantaranya: pasta, sop,
salad, camilan kering atau basah, bahkan bisa untuk pelengkap saat makan. Sejak
beberapa tahun terakhir, perkembangan dalam ide pengolahan makaroni mulai
beragam salah satunya adalah diolah menjadi camilan yang bervarian bumbu.
3
Usaha makaroni ini menjadi sebuah peluang yang menjanjikan karena jenis
makanan ringan ini banyak diminati konsumen yang senang mencoba sesuatu
yang berbeda. Usaha makaroni ini tersebar di beberapa daerah, termasuk di
Jakarta Selatan tepatnya di Jl. Pinang Kali Jati I adalah salah satu yang
memproduksi makanan ringan berjenis makaroni yaitu ada Makaroni Nyuk yang
merupakan salah satu produk dari Keripik Kunyuk.
Keripik Kunyuk berdiri pada bulan Agustus 2017 oleh tiga orang laki-laki
yaitu Alexander Chandra, Agus Setiawan, dan Iqbal Semball. Keripik Kunyuk
adalah perusahaan yang memproduksi makanan ringan yang membuat suatu
inovasi yang berbeda dari kebanyakan makanan ringan sebelumnya. Dan salah
satu brandnya adalah Makaroni Nyuk.
Makaroni Nyuk tetap menjaga kualitas produknya dengan
mempertahankan cita rasa yang unik dan selalu berinovasi guna menarik perhatian
baik terhadap konsumen baru dan bisa mempertahankan ke loyalitasan terhadap
konsumennya. Cita rasa unik dari Makaroni Nyuk adalah dari beberapa varian
nama rasanya seperti Setan ke Pedesan (Pedas), Serasa ke Italia (Pizza), Rumput
ke Laut (Rumput Laut). Selain dari rasa yang unik Makaroni Nyuk juga
mengutamakan kandungan gizi, hal ini terlihat dari kadungan varian rasanya
diantaranya Vitamin A, Vitamin C, B12, Kalsium, Zat besi, dan protein.
Walaupun memiliki rasa yang unik dan mengandung gizi, Makaroni Nyuk
dihadapkan pada masalah Brand Awareness, pasalnya brand Makaroni Nyuk
belum terlalu melekat di benak masyarakat luas sebagai makaroni yang memiliki
cita rasa yang unik dan bergizi. Menurut survey di lapangan, tingkat brand
awareness masyarakat selama enam bulan terakhir atau beberapa bulan terakhir
4
pada Mei 2018 sesuai dengan data sekitar 20% yang mengetahui adanya
Makaroni Nyuk dan sisanya masih sangat kurangnya kesadaran konsumen akan
adanya makanan ringan jenis makaroni yang mempunyai citarasa yang unik dan
bergizi. Banyak Konsumen yang lebih dulu mengetahui produk kompetitor yang
mengunggulkan citarasa yang pedas dan selalu juga mengikuti tren.
Selain itu, ada dua kompetitor utama yang lebih menjadi pesaing ketat
dalam hal makanan ringan jenis makaroni, yaitu Makaroni Ngehe dan Makaroni
Mas’asih. Untuk dapat bersaing dan menarik konsumen maka Makaroni Nyuk
harus meningkatkan lagi brand awareness nya. Meningkatkan brand awareness
memiliki tujuan untuk menambah nilai bagi suatu produk, jasa, atau perusahaan
yang dimana bahwa merek tersebut telah dikenal dan menjadi keyakinan bahwa
produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk yang berada pada
kategorinya.
Menurut (Wibowo, 2017) menyatakan bahwa, “Kesadaran merek adalah
kemampuan dari seorang calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali
(recognize) atau mengingat (recall) suatu merek yang merupakan bagian dari
suatu kategori produk”.
Meningkatakan brand awareness dapat dilakukan dengan kegiatan
promosi, salah satunya adalah melalui kegiatan beriklan. Berdasarkan latar
belakang di atas maka penulis bekerja sama dengan Makaroni Nyuk untuk
merancang Iklan Media Cetak, sehingga diharapkan, perusahaan mampu
memperkenalkan dengan baik dan menempatkan keunggulan dari Makaroni Nyuk
agar kesadaran dari merek tersebut bisa meningkat sesuai target pemasaran yang
ingin dicapai. Oleh karena itu penulis mengambil judul, “Perancangan Iklan
5
Media Cetak Makaroni Nyuk untuk Meningkatkan Brand Awareness sebagai
Makanan Ringan yang Bercita Rasa Unik dan Bergizi”.
1.2. Rumusan Permasalahan
Bagaimana meningkatkan brand awareness Makaroni Nyuk sebagai
makanan ringan yang bercita rasa unik dan bergizi melalui iklan media cetak?
1.3. Tujuan Perancangan
Tujuan penulis dalam menyusun dan melaksanan penulisan dari
pembuatan Tugas Akhir ini yaitu, sebagai salah satu syarat kelulusan Program
Studi Periklanan program diploma III Akademi Komunikasi Bina Sarana
Informatika.
1.4. Ruang Lingkup Perancangan
Pembuatan Tugas Akhir ini meliputi dari proses perancangan sampai
produksi pembuatan iklan media cetak ini. Maka dari itu penulis memberikan
batasan jumlah dan media yang akan dibuat yaitu, melalui media surat kabar yang
berupa poster sebanyak 3 karya.
1.5. Manfaat Perancangan
Manfaat dari perancangan Tugas Akhir ini adalah:
1. Manfaat Bagi Klien
Membantu Makaroni Nyuk dalam meningkatkan brand awareness melalui
iklan media cetak sebagai cemilan yang bercita rasa unik dan bergizi. Serta
6
memberikan masukan tentang strategi komunikasi pemasaran bagi Makaroni
Nyuk agar semakin dikenal oleh konsumen.
2. Manfaat Bagi Penulis
Sebagai pengalaman dan mengasah kreatifitas penulis dalam perancangan
iklan media cetak.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Memberikan Informasi kepada masyarakat tentang strategi perancangan iklan
media cetak.
1.6. Metode Perancangan
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa
metode untuk pengumpulan data-data yang berkaitan dengan klien dan data-data
tersebut yang akan di analisa.
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian diperlukan beberapa cara
serta teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan
lancar. Menurut (Nazir, 2014) “Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan berstandar untuk memperoleh data yang diperlukan”.
Secara umum metode mengumpulkan data dapat dibagi atas beberapa
kelompok yaitu, Metode dengan menggunakan pertanyaan, dan metode khusus.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Meteode Wawancara
Menurut (Sugiyono, 2014a) menyatakan bahwa, Metode wawancara
merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
7
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil.
Penulis melakukan wawancara terkait produk Keripik Kunyuk pada tanggal
11 Mei 2018, dengan mengajukan pertanyaan kepada Alexander Chandra selaku
Owner dari Keripik Kunyuk. Penulis mendapatkan data berupa Client Brief,
spesifikasi produk, harga produk, kompetitor, permasalah pemasaran, dan promosi
yang dilakukan oleh Keripik Kunyuk.
2. Metode Angket/Kuesioner
Menurut (Sugiyono, 2014b) menyatakan, “Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden”.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Maka
dari itu penulis menggunakan metode pertanyaan terbuka ini yang diberikan
melalui media habbit untuk mengetahui tingkat brand awareness data dari
konsumen atas kesadarannya terhadap Makaroni Nyuk.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi menurut (Sugiyono, 2015a) adalah “Suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,
tulisan, angka, dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat
mendukung penelitian”. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
kemudian ditelaah.
8
Penulis memiliki dokumentasi Makaroni Nyuk berupa arsip kegiatan yang
penulis peroleh langsung dari pihak Keripik Kunyuk maupun yang bersumber dari
media sosial online yang berupa foto.
1.6.2. Analisa Data
1. Metode Kuantitatif
Menurut (Sugiyono, 2015b) Metode kuantitatif adalah:
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitaif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapakan.
2. Metode Kualitatif
Menurut (Sugiyono, 2017) mengatakan bahwa:
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga
sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Maka dari itu dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menganalisa dengan
mempelajari hasil wawancara, dan dokumentasi lalu menggabungkan seluruh
pengamatan data dari hasil riset yang penulis peroleh.
3. Analisis SWOT
Menurut (Rangkuti, 2014) menyimpulkan bahwa:
Analisis SWOT adalah diindentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats).
9
Dalam analisis SWOT, terdapat dua dimensi yang melingkupi, yaitu eksternal
untuk opportunity dan threat serta internal untuk strength dan weakness.
Kekuatan (strength) merupakan faktor yang menjadi daya ungkit atau kekuatan
internal perusahaan dalam pengendalian bisnis, kelemahan (weakness) merupakan
hal-hal atau faktor yang menjadi kelemahan atau kekurangan didalam perusahaan,
peluang (opportunity) merupakan faktor dari luar yang memberikan dampak
positif dan manfaat berupa kesempatan bagi perusahaan, dan yang terakhir,
ancaman (threat) merupakan dampak negatif yang timbul dari luar perusahaan
dan berpengaruh terhadap pengurangan nilai perusahaan.
Dengan analisis ini Makaroni Nyuk dapat mengetahui kekuatan, kelemahan,
peluang, serta ancaman dari brand itu sendiri. Sebelum melangkah lebih jauh
alangkah baiknya semua kekurangan yang ada pada Makaroni Nyuk dapat
dilengkapi terlebih dahulu sebelum memasuki perancanaan strategi kreatif iklan
agar tidak salah dalam mengambil keputusan dalam beriklan dan menciptakan
iklan media cetak yang sekreatif mungkin guna meningkatkan brand awareness
produk.
10
1.7. Skematika Perancangan
Gambar I.1
Skematika Perancangan
Client Brief
Brainstorming
Creative Brief
Presenting to Client
Pencarian Ide
Approval
Production
Evaluation Approval
Final Client Approval
Laporan Akhir