74
- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Urusan kesehatan sebagaimana termuat dalam Undang- Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Sebagai urusan yang wajib dilaksanakan di daerah, urusan kesehatan harus dilaksanakan secara sungguh- sungguh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan telah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021 maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal selaku Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021 sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · permasalahan dan isu strategis, sekaligus merumuskan strategi, kebijakan dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran guna mewujudkan visi

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

- 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomis.

Urusan kesehatan sebagaimana termuat dalam Undang-

Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan

pelayanan dasar. Sebagai urusan yang wajib dilaksanakan di

daerah, urusan kesehatan harus dilaksanakan secara sungguh-

sungguh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dengan telah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021

maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal selaku Perangkat Daerah

berkewajiban menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021 sesuai dengan ketentuan yang

tertuang pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.Renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendal merupakan dokumen perencanaan

yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan

kesehatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun dan

menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sebagai

- 2 -

salah satu bentuk upaya implementasi dan mensinergikan

pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal berdasarkan arah

pembangunan yang telah disusun pada RPJMD Kabupaten Kendal

Tahun 2016-2021.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal bersifat

dokumen perencanaan jangka menengah dan mempunyai peran

yang sangat penting terutama dalam penyusunan Rencana Kerja

(Renja) setiap tahun, sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan

Perangkat Daerah (PD) dan menjadi acuan dalam menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Penyusunan Renstra merupakan penjabaran Visi, Misi

Pemerintah Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021.Dalam

mewujudkan pencapaian Visi Kabupaten Kendal “Terwujudnya

Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Kendal yang

Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur Pemerintah

yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia Berlandaskan

Iman dan Taqwa kepada Allah SWT” maka Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal sebagai Perangkat Daerah (PD)bertanggung

jawab dalam menjalankan misi ke-tiga yaitu meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta

penanggulangan kemiskinan

.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Dinas KesehatanKabupaten Kendal

tahun 2016-2021 didasarkan pada beberapa peraturan perundang-

undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

- 3 -

47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

7. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No 144,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57);

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015

Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

- 4 -

Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4741);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

- 5 -

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4698);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4833);

20. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

2011-2025;

21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2010 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah , Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah , Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 1475);

- 6 -

25. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.Hk.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019;

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 1);

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008

Tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah

Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 10);

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009– 2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Tengah Nomor 28);

30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kendal Tahun

2011 sampai dengan Tahun 2031;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

- 7 -

Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2025 (Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Kendal Nomor 30);

33. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2018

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kendal

Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

menengah Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 (

Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2018 Nomor 2 ).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksudpenyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendal adalah menyediakan dokumen perencanaan pembangunan

kesehatan dengan memadukan dan menyelaraskan

program/kegiatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) Kabupaten KendalTahun 2016-2021.

Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendaltahun 2016-2021 adalah:

1. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah,

permasalahan dan isu strategis, sekaligus merumuskan strategi,

kebijakan dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran

guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi kepala daerah;

2. Merumuskan arah pembangunan kesehatan sebagai acuan bagi

pengembangan pembangunan kesehatan.

3. Sebagai acuan dan pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendaldalam menjalankan program/ kegiatan tahunan yang

dituangkan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) PD.

4. Sebagai tolak ukur terhadap dokumen evaluasi kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendaldalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan.

- 8 -

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

disusun sebagai berikut :

Bab I

Pendahuluan berisi Latar Belakang, Landasan Hukum,

Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan.

Bab II Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendalberisi Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi,

Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan

Peluang Pengembangan.

Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategi Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal berisi Identifikasi Permasalahan

berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendal, Telaahan Visi-Misi dan

Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

terpilih, Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI,

TelaahanRencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan isu

strategis.

Bab IV Tujuan dan Sasaran berisi Tujuan dan Sasaran

Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendal.

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal berisi Strategi dan Kebijakan Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendal.

Bab VI Rencana Program dan kegiatan Serta Pendanaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal berisi tabel

Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan berisi

Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang

sebagai komitmen untuk mendukung

- 9 -

pencapaiantujuan dan sasaran Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Bab VIII Penutup berisi Pedoman Transisi dan Kaidah

Pelaksanaan.

10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KENDAL

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal

2.1.1.Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kendal,

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.

Peraturan Bupati Kendal Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendal, Dinas Kesehatan mempunyai tugas

membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

kesehatan yang menjadi kewenangan dan tugas pembantuan yang

diberikan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas,

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang kesehatan;

b. pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;

c. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kebijakan di bidang

kesehatan;

d. pengelolaan dan fasilitasi di bidang kesehatan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kesehatan;

f. pelaksanaan administrasi Dinas di bidang kesehatan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati di bidang

kesehatan.

2.1.2.Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal terdiri

dari :

a. Kepala Dinas

11

b. Sekretariat yang membawahi :

1. Sub. Bag. Perencanaan dan Keuangan

2. Sub. Bag. Umum dan Kepegawaian

c. Unsur Pelaksana, yaitu Bidang-bidang yang terdiri dari

1. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang

membawahi :

a) Seksi Surveilans dan Imunisasi

b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

2. Bidang Kesehatan Masyarakat yang membawahi :

a) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

b) Seksi Kesehatan Lingkungan

c) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

3. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan yang

membawahi :

a) Seksi Pelayanan dan PembiayaanKesehatan

b) Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan

c) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan

4. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang terdiri dari :

a) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

b) UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas)

c) UPTD Instalasi Perbekalan Farmasi (IPF)

d) UPTD Griya Sehat

2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendalterdiri atas sumber daya manusia dan sumber daya asset.

Dijabarkan secara rinci, yaitu :

12

2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Pada tahun 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendalmemiliki

sumber daya manusia (SDM) sejumlah 143 orang yang terdiri atas SDM

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejumlah 105 Orang dan SDM non PNS sejumlah

38 orang.

Tabel 2.1.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil

No Jabatan

PNS Golongan (orang)

IV III II I

L P L P L P L P

1 Pejabat eselon II 1

2 Pejabat eselon III 4 1

3 Pejabat eselon IV 1 6 8

4 Staf PNS 13 52 4 15

Jumlah 6 1 19 60 4 15 0 0

Total PNS 105

Dari Tabel 2.1. terlihat bahwa jumlah SDM PNS laki-laki sejumlah 29

orang (28%) dan PNS Perempuan sejumlah 76 orang (72%). Jumlah PNS

golongan IV sebanyak 7 orang, golongan III sebanyak 79 orang dan

golongan II sebanyak 19 orang. Berikut ini rincian SDM non PNS :

Tabel 2.2. Jumlah SDM Non PNS

No Penempatan

Jenis Kelamin Jumlah

L P

1 Sekretariat 9 5 14

2 Bidang PSDK 6 7 13

3 Bidang Kesmas 2 4 6

4 Bidang P2P 3 2 5

Jumlah Non PNS 20 18 38

Berdasarkan Tabel 2.2. dapat terlihat bahwa jumlah SDM non PNS

antara laki-laki dan perempuan sebanding, dengan perincian laki-laki

sejumlah 20 orang (52,6%) dan perempuan sejumlah 18 orang

(47,4%).Rinician SDM berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut :

13

Tabel 2.3. Distribusi SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan

Jenis Kelamin Jumlah %

L P

1. Pasca Sarjana (S2) 9 9 18 12.6

2. Sarjana (S1/DIV) 21 52 73 51

3. Diploma III (D III) 10 24 34 23.8

4. SMA 9 8 17 11.9

5. SMP - 1 1 0.7

Total 49 94 143 100

Tabel 2.3.menunjukkan sebagian besar SDM (PNS dan Non PNS)

memiliki tingkat pendidikan Sarjana/DIV dengan jumlah sebanyak 73

orang (51%), selanjutnya tingkat pendidikan DIII mendominasi yaitu

sebanyak 34 orang (24%). SDM dengan tingkat pendidikan pascasarjana

sejumlah 18 orang (13%).

2.2.2. Sumber Daya Asset

Sarana dan prasarana yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendal cukup memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Berikut ini rincian asset yang dikelola hingga tahun 2016 :

14

Tabel 2.4.

Daftar Asset Yang dikelola

No Nama Barang Satuan Jumlah Keterangan

1 Global Positioning System (GPS) Unit 1

2 Mesin Hitung/Jumlah Lain-lain Unit 2

3 Mesin Foto Copy dengan Kertas Folio Unit 3

4 Filling Besi/Metal Unit 23

5 Brand Kas Unit 5

6 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) Unit 66

7 Kursi Besi/Metal Unit 50

8 Meja Rapat Unit 3

9 Kursi Tamu Unit 71

10 Kursi Putar Unit 19

11 AC Split Unit 12

12 Televisi Unit 26

13 Amplifier Unit 1

14 Loudspeaker Unit 1

15 Teralis Unit 2

16 Alat Pemadam Portable Unit 24

17 P.C Unit/ Komputer PC Unit 28

18 Laptop Unit 62

19 Note Book Unit 25

20 Printer Unit 24

21 Meja Kerja Unit 100

22 Kursi Rapat Pejabat Eselon III Unit 1

23 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Unit 24

24 Proyektor + Attachment Unit 10

25 Operating Table Unit 2

26 Ventilator Unit 3

27

Alat Kesehatan Perawatan Lain-

Lain Unit 48

28 Alat Kedokteran Umum Lain-Lain Unit 39

29 Alat Laboratorium Lainnya (Lain-Lain) Unit 1

30 Electrostatic Tester Unit 1

31 CCTV Unit 1

32 Kendaraan Roda Dua Unit 8

33 Kendaraan Roda Empat Unit 9

15

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

2.3.1. Kinerja Umum

a. Angka Kematian Ibu (AKI)

Kematian Ibu di Kabupaten Kendal mulai tahun 2011 sampai dengan

tahun 2015 sebenarnya sudah turun tetapi pada tahun 2015 trennya

meningkat lagi dibanding tahun sebelumnya . Angka tersebut perlu menjadi

perhatian bagi semua stakeholder terkait untuk merumuskan kebijakan dan

program dalam rangka penurunan AKI di Kabupaten Kendal. Lebih lengkap

capaian AKI di Kabupaten Kendal selama 5 (lima) tahun terakhir dapat

dilihat dalam gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1. Perkembangan Angka Kematian Ibu

di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2015

(Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)

b. Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah

bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kematian

bayi tersebut dibagi atas dua kategori yaitu; (1) kematian bayi

endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal, adalah

kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan,

2011 2012 2013 2014 2015

AKI 164,9 131,9 128,8 119,9 148,8

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

/100.000 KH

16

dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak

lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau

didapat selama kehamilan, (2) kematian bayi eksogen atau kematian

post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu

bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh

faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Kendal dari tahun 2011 –

2015 trendnyafluktuatif. Pada tahun 2012 AKB Kabupaten Kendal sempat

naik sebesar 14,2 per 1000 kelahiran hidup kemudian turun drastis pada

tahun 2014 menjadi 6,8 per 1000 kelahiran hidup, namun meningkat lagi

pada tahun 2015 sebesar 10,4 per 1000 kelahiran hidup. Hal tersebut

tentunya harus mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh komponen

masyarakat di Kabupaten Kendal

Gambar 2.2. Perkembangan Angka Kematian Bayi

di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2015 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)

c. Angka KematianBalita

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak

berusia 0 – 59 bulan selama satu tahun tertentu per 1.000 anak

2011 2012 2013 2014 2015

AKB 11,7 14,2 9,4 6,8 10,4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

/1000 KH

17

umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Angka Kematian Balita

di Kabupaten Kendal dari tahun 2011 sampai 2015 mengalami

fluktuatif.Angka tersebut tentunya harus menjadi perhatian semua

pemangku kebijakan karena AKABA seharusnya menurun sesuai

dengan apa yang telah ditargetkan dalam MDGs.

Gambar 2.3. Perkembangan Angka KematianBalita

di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2015 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)

d. Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk

Kesehatan balita merupakan hal yang perlu mendapatkan

perhatian dalam pembangunan manusia, dimana masa balita

merupakan masa yang menentukan kesehatan manusia pada masa

mendatang.Pada tabel 2.5.terlihat bahwa persentase balita BGM

cenderung stagnan bahkan tahun 2014 naik menjadi 4,1 % kemudian

2015 turun pada angka 2,3 %. Sedangkan persentase balita gizi

buruk turun pada tahun 2015 menjadi 0,03%.

2011 2012 2013 2014 2015

AKABA 12,96 14,69 10,67 8,36 10,35

0

2

4

6

8

10

12

14

16

/1000 KH

18

Tabel 2.5. Perkembangan Status Gizi Balita Kabupaten Kendal

Tahun 2011 -2015

Indi

katorkat

or

2011 2012 2013 2014 2015

Persentase balitaBawahGaris

Merah/BGM(%)

2,5 2,2 1,9 4,1 2,3

Persentasebalitagizi

buruk (%)

0,02 0,04 0,04 0,04 0,03

(Sumber :Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)

Pemenuhan sarana prasarana di puskesmas tahun 2016

dilihat dari Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) yang

dilaporkan ke Kementrian Kesehatan baru mencapai 65% dibawah

target nasional minimal 70%, yang berarti sarana prasarana untuk

mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten

Kendal masih sangat kurang.

Sesuai Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas,

bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas wajib

mengikuti akreditasi sehingga diharapkan tahun 2019 semua

puskesmas di Kabupaten Kendal sudah terakreditasi. Untuk

penilaian akreditasi tahun 2015 sudah terakreditasi 1 puskesmas,

tahun 2016 terakreditasi 11 puskesmas, tahun 2017 di rencanakan 9

puskesmas dan tahun 2018 sebanyak 9 puskesmas.Kondisi sampai

tahun 2016 sebanyak 40% puskesmas sudah terakreditasi.

Untuk pengembangan sistem data dan informasi kesehatan

mulai tahun 2012 dikembangkan SP3 untuk memback up laporan

LB3 dan LB4 (kegiatan luar gedung), kemudian tahun 2015

dikembangkan SIMPUS untuk memback up laporan LB1, LB2 dan

LB5 sehingga fokus pada instalasi dan penguatan SDM pengelola

SIMPUS. Sampai akhir tahun 2016 sudah ada 7 puskesmas yang

terintegrasi ke server Dinas Kesehatan Kabupaten.

19

Untuk ketersediaan obat di Dinas Kesehatan tahun 2016

mencapai 95%walaupun demikian ketersediaan obat tetap harus

terkendali dan wajib diadakan setiap tahun untuk pelayanan kepada

masyarakat.

Pembangunan Kesehatan pada Buku RPJMN adalah

mewujudkan Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat

kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan

finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Upaya pelayanan

kesehatan dasar dapat dilihat dari capaian kinerja tahun 2011-2016

seperti tabel 2.6 dibawah ini.

20

Tabel. 2.6 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2011-2016

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi PD

Realisasi Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Angka kematian Ibu (/100.000 KH) 164,9 131,88 128,78 119,97 148,81 122

2 Angka Kematian Bayi (/1000 KH) 11,67 14,21 9,38 6,84 10,35 8,05

3 Angka Kematian Balita (/1000 KH) 12,96 14,69 10,67 8,36 10,35 12,57

4 Prevalensi balita gizi kurang 1,44 2,3 3,52 3,36 3,93 2,0

5 Prevalensi balita gizi buruk 0,02 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03

6 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100

7 Cakupan ASI eksklusif 50,7 22,9 47,8 57,78 71,1 43,6

8 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95,6 95,4 93,2 94,3 93,27 95,8

9 Cakupan pelayanan nifas 91,7 100 90,7 94,11 90,42 95,05

10 Cakupan KN lengkap 98 100 96,8 99,72 98,4 98,6

11 Cakupan pelayanan anak balita 90,13 100 100 94,93 98,03 102,8

12 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 30,1 38,76 37,9 64,9 117,17 92,3

13 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

96,03 98,4 93,41 95,84 93,71 96,79

14 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 45,8 60,4 71,60 92,00 108,72 106,09

15 Cakupan peserta KB aktif pada pasangan usia subur 78,7 74,6 79,1 79,75 81,41 80,81

16 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 98,9 100 100 100 100

17 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 100 65,6 51,62 21,52 100 23,26

18 Cakupan desa siaga aktif minimal madya NA NA NA 59,1 55,6 55,6

19 Rumah tangga ber PHBS 100 100 100 100 100 100

20 Cakupan rumah sehat 62,2 62,48 63,41 62,82 63,6 67,03

21 Cakupan desa UCI 98,25 98,25 100 100 100 100

22 Imunisasi dasar Lengkap 98,9 101,3 103,24 92,36 101,73 99,64

23 Cakupan penemuan dan penanganan penderita pnemonia balita

76,8 75,2 89,6 74,61 49,21 134,4

24 Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif 47,68 49,03 43,98 54,64 53,2 39,38

21

25 Succes rate 89 88,73 87,64 89,8 85,08 85,19

26 Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare 59,1 50,8 60,4 257,4 120,81 66,09

27 Prevalensi HIV 0,13 0,17 0,22 0,28 0,33 0,41

28 Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk 7,7 20 57,5 59,8 68,8 43,5

29 Angka kematian DBD 0 2,11 1,64 1,05 1,37 1,9

30 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak

82,3 94,7 84,6 72,9 84,59 91,4

31 Penduduk dengan akses sanitasi dasar (jamban sehat) 79,3 76,5 77,89 58,4 65,8 71,4

32 Cakupan Jaminan Kesehatan 34,7 31,04 46,1 51,4 47,9 59,3

33 Rasio dokter umum per 100.000 penduduk 12,5 13,9 17,6 13,2 9,4 8,9

34 Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 2,5 2,8 2,6 2,9 2,7 2,4

35 Rasio perawat per 100.000 penduduk 70,1 54 71,5 59,07 67,6 74,4

36 Rasio bidan per 100.000 penduduk 44,06 52 50,3 74,26 54,1 41,1

37 Rasio perawat gigi per 100.000 penduduk NA NA 2,5 2,73 2,9 2,7

38 Rasio apoteker per 100.000 penduduk 3,7 1,9 8,5 0,9 2,9 2,18

39 Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk 9,7 6,9 9,7 8,19 7,3 7,7

40 Rasio SKM per 100.000 penduduk 1,9 2,1 1,9 1,1 1,57 1,25

41 Rasio sanitarian per 100.000 penduduk 4,5 2,8 3,1 2,8 1,99 3,01

42 Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk 4,5 5 4,2 5,4 4,19 6,1

(Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016

22

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

2.4.1 Tantangan

Jarak tempuh antar kabupaten/kota dan jarak tempuh antar

kecamatan yang cukup lama juga menjadi tantangan untuk penyediaan

akses ke pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean

menjadikan persaingan dengan negara lain semakin besar, menjadi

tantangan dalam peningkatan standarisasi, mutu dan keahlian khususnya

tenaga kerja bidang kesehatan.

Pelaksanaan SDGs membuat pembangunan kesehatan harus

menyesuaikan target yang akan ditentukan dalam SDGs.

2.4.2 Peluang

Beberapa faktor eksternal yang memberikan peluang dalam

pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kendalantara lain adanya

dukungan pemerintah pusat dalam pembangunan Kabupaten Kendal.

Adanya komitmen pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pelayanan

publik bidang kesehatan berupa ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas

kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, ketersediaan sumber daya

dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat,

ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan

kesehatan.

23

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN KENDAL

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Permasalahan yang diidentifikasi pada pembangunan kesehatan

berdasarkan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sebagai

berikut :

a) Masih ditemukannya kasus kematian ibu, bayi dan balita

b) Masih ditemukannya kasus balita gizi buruk

c) Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan preventif dan promotif pada

pembangunan kesehatan

d) Belum optimalnya pengembangan lingkungan sehat

e) Belum tertanggulanginya kasus penyakit menular dilihat dari

peningkatan kasus HIV/AIDS, TB dan DBD serta masih ditemukannya

kasus kusta, malaria dan filariasis di beberapa puskesmas

f) Belum maksimalnya pemenuhan sarana dan prasarana fasyankes dasar

dan rujukan serta kesiapan akreditasi fasyankes.

g) Belum terpenuhinya Universal Health Coveragejaminan kesehatan pada

penduduk dan belum sepenuhnya integrasi jaminan kesehatan daerah

ke jaminan kesehatan nasional.

h) Belum optimalnya ketersediaan/kecukupan obat essensial

i) Masih kurangnya jumlah dan pemerataan sumber daya manusia

kesehatan

j) Belum optimalnya manajemen dan pengembangan sistem informasi

kesehatan di Dinas Kesehatan

Identifikasi masalah dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini.

24

Tabel 3.1. Keterkaitan permasalahan dan perumusan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021

No Masalah Pokok

Masalah Akar masalah

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Data awal 2016

Strategi Kebijakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Masih

tingginya angka kematian ibu (AKI)

a. Melahirkan dg non nakes

b. Tidak melakukan pemeriksaan rutin

c. Ibu hamil KEK d. Ibu hamil anemi e. Ibu hamil dengan

penyakit infeksi f. Keterlambatan

merujuk

a. Ketidaktahuan ibu

b. Ketidaktahuan keluarga

c. Tidak ada biaya

d. Gizi kurang

Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan

Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu

a. Angka Kematian Ibu /100.000 KH

b. Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil (K4)

c. Persentase ibu bersalin mendapat pelayanan persalinan

122

95,8

95,05 .

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu

2. Mempercepat perbaikan gizi

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

2. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care)

2 Meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB)

Tingginya kasus bayi meninggal karena BBLR,asfiksi dan infeksi

a. Gizi ibu kurang

b. Gizi bayi kurang

c. Pengetahuan ibu rendah

d. Bayi rentan terhadap penyakit

e. Kompetensi nakes rendah

Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan

Meningkatnya status kesehatan dan gizi bayi

a. Angka Kematian Bayi /1000 KH

b. Persentase bayi baru lahir mendapat pelayanan kesehatan bayi baru lahir

c. Cakupan ASI eksklusif d. Cakupan UCI desa

e. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap

8,05

98,6

43,6 100

99,64

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi

2. Mempercepat perbaikan gizi

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

2. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care)

3 Meningkatnya Angka Kematian

Balita meninggal karena gizi buruk, penyakit infeksi

a. Gizi balita rendah

b. Penyakit

Meningkatkan status kesehatan masyarakat

Meningkatnya status kesehatan dan gizi

a. Angka Kematian Balita /1000 KH

b. Persentase anak 0-59 bulan mendapat

12,57

102,8

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

2. Penerapan

25

Balita (AKABA)

infeksi c. Lingkung

an yang tidak sehat

pada semua kontinum siklus kehidupan

balita pelayanan kesehatan balita

c. Persentase balita gizi kurang

d. Persentase balita gizi buruk

e. Cakupan penemuan dan penanganan pnemoni balita

2,0

0,03

134,4

kesehatan balita

2. Mempercepat perbaikan gizi

pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care)

4 Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular

Belum maksimalnya kegiatan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

a. Lingkungan

b. Perilaku c. Gaya

Hidup

Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan yang efektif

Meningkatnya pengendalian penyakit menular ,penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan keamanan pangan

a. Persentase kasus HIV yang diobati (SUFA)

b. Persentase orang dengan TB mendapat pelayanan TB sesuai standar

c. Angka Kesakitan DBD /100.000 penduduk

d. Angka Kematian DBD e. Persentase penderita

hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

f. Persentase penderita Diabetes Melitus mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

g. Persentase ODGJ berat yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

h. Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapat skrining kesehatan ( siswa klas 1 dan 7)

i. Persentase warga negara usia 15-59 tahun mendapat skrining kesehatan

50

85,19

43,5

1,9 NA

NA

NA

100

NA

1. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan yang efektif

2. Meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat

3. Meningkatkan penyehatan lingkungan dan keamanan pangan

1. Meningkatkan pengendalian penyakit

2. Intervensi Berbasis risiko kesehatan

26

j. Persentase warganegara usia 60 tahun keatas mendapat skrining kesehatan

k. Persentase desa siaga aktif minimal madya

l. Cakupan penggunaan air bersih

m. Cakupan penggunaan jamban sehat

n. Cakupan sertifikasi PIRT

23,26

55,6

91,4

71,4

92,0

5 Masih rendahnya jumlah dan mutu sarana prasarana puskesmas

Kebutuhan sarana prasarana belum terpetakan dengan baik

a. Terbatasnya SDM perencanaan

b. Terbatasnya anggaran

c. Informasidata belum terintegrasi dengan baik

Meningkatkan pemenuhan dan mutu kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan termasuk ketersediaan obat

Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat

a. Cakupan sarana prasarana puskesmas

b. Cakupan puskesmas terakreditasi

c. Persentase fasyankes yang menerapkan integrasi sistem informasi kesehatan

d. Cakupan ketersediaan obat sesuai kebutuhan

65

40

23,3

95

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas

3. Menguatkan manajemen dan sistem informasi

4. Meningkatkan ketersediaan,keterjangkauan,pemerataan dan kualitas farmasi dan alkes

1. Penguatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan

2. Meningkatkan akses dan mutu fasyankes

3. Meningkatkan akses, mutu sediaan farmasi dan alkes

6 Kurangnya tenaga kesehatan minimal yang

Tidak ada tambahan tenaga baru

a. Moratorium CPNS

b. Puskesmas tidak bisa merekrut

Meningkatkan kuantitas, pemerataan dan kompetensi SDMK

Meningkatnya profesionalisme dan pemerataan SDMK

Persentase puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan

13,3

Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu SDMK

Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan

27

harus tersedia di puskesmas

tenaga sendiri

7 Masih rendahnya cakupan penduduk memiliki jaminan kesehatan

Banyak penduduk miskin

a. Menganggur

b. Pendapatan < UMR

Meningkatkan perlindungan finansial

Meningkatnya perlindungan finansial

Cakupan penduduk memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Universal Total Coverage)

59,3

Memantapkan pelaksanaan Sistem jaminan Sosial Nasional Nasional (SJSN) bidang kesehatan

Meningkatkan cakupan kepemilikan jaminan kesehatan

28

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Visi Bupati dan Wakil Bupati periode 2016 – 2021 adalah

“Terwujudnya Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten

Kendal yang Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur

Pemerintah yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia

Berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT.Untuk mencapai visi

tersebut maka dikembangkan 9 misi yang saling mendukung, dengan

rincian :

1. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang demokratis, transparan,

akuntabel, efektif - efisien, bersih, bebas KKN

2. Menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, serta

berakhlak mulia.

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian

penduduk, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

penanganan bencana, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS), serta penanggulangan kemiskinan

4. Meningkatkan partisipasi dan keberdayaan pemuda dalam

pembangunan daerah berlandaskan nasionalisme

5. Mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya

lokal

6. Memperkuat ketahanan pangan, mengembangkan potensi pertanian,

perikanan, dan sumberdaya alam lainnya

7. Mengembangkan potensi wisata dan melestarikan seni budaya lokal

serta meningkatkan toleransi antar umat beragama

8. Meningkatkan kualitas serta kuantitas infrastruktur dasar dan

penunjang baik di perdesaan maupun perkotaan dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup

9. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif, dan menciptakan

lapangan kerja

29

Untuk pembangunan kesehatan mengacu pada misi ke-3 yaitu

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta penanggulangan

kemiskinan.Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan prioritas

peningkatan pelayanan dasar

VISI:

“Terwujudnya Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten

Kendal yang Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur

Pemerintah yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia

Berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT

MISI:

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta penanggulangan

kemiskinan

Faktor

Penghambat Pendorong

- Masih terbatasnya jumlah tenaga kesehatan

- Sistem informasi kesehatan belum dilaksanakan sampai ketingkatfaskes

- Sarana dan Prasarana yang masih terbatas

- Mendapat dukungan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan

APBN - Menjadi target dalam

pembangunan Kabupaten Kendal

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015-2019

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak

ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik

Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

30

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan

visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber

daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati

diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,

kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA

yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

31

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019,

yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya

daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap

risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status

kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan

(life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia

kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah

meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan

perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendal memiliki tujuan dan sasaran pembangunan

jangka menengah yang sama, sesuai yang tertuang pada Renstra

Kementerian Kesehatan RI.

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan

upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama

melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan

sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia

Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi sektor

kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk

penguatan upaya promotif dan preventif.

Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi:

Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja,

dan Lanjut Usia yang Berkualitas.

Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.

Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

32

Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas

Farmasi dan Alat Kesehatan

Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya

Manusia Kesehatan

Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem

Informasi

Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Bidang Kesehatan

Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)harus

memperhatikan aspek kesehatan, disisi lain dalam paradigma sehat

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait termasukperuntukan

tata ruang. Isu terkait kesehatan dalam rencana tata ruang wilayah adalah

sistem pengelolaan air limbah.sistem pengelolaan air limbah erat

hubungannya dengan sanitasi atau kesehatan lingkungan, sehingga

pengelolaan air limbah ini harus direncanakan dengan sebaik mungkin

untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan

dengan sanitasi lingkungan.

Sistem pembuangan air limbah berupa air limbah domestik (rumah

tangga), yang pengelolaan air limbah domestik umumnya dilakukan dengan

menggunakan sistem sanitasi setempat (on site sanitation) berupa jamban,

baik yang dikelola secara individu maupun secara komunal, yang

dilengkapi dengan tangki septik atau cubluk.Sedangkan penggunaan sistem

sanitasi terpusat (off site sanitation) pelaksanaannya memerlukan biaya

yang cukup besar juga dalam pemeliharaannya, sehingga penggunaan

sistem sanitasi terpusat yang ada saat ini diperkirakan hanya dapat

diterapkan untuk wilayah-wilayah komersial dan industri.

33

3.5 Penentuan isu-isu strategis

Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal tahun 2011 – 2015 dibandingkan dengan target yang

tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM, MDG’s)

maka indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis adalah

sebagai berikut :

1. Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan

Kekurangan Gizi

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka

Kematian Balita (AKABA) masih menjadi salah satu masalah kesehatan

utama di Kabupaten Kendal.

Berdasarkan laporan pemantauan pertumbuhan balita diketahui

bahwa persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita <10%

namun dengan jumlah balita yang ditimbang (D/S) baru mencapai

82,6% maka persentase kasus underweight dilapangan mungkin jauh

lebih besar dari yang terlaporkan. Kekurangan gizi pada anak balita

antara lain disebabkan belum tepatnya pola asuh seperti pemberian ASI

eksklusif dan makanan pendamping ASI, gizi seimbang, ekonomi orang

tua dan lainnya.

2. Upaya promotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan

Penguatan promotif dan preventif masuk dalam 3 pilar utama Program

Indonesia Sehat. Upaya kesehatan promotif dan preventif dilakukan

pada berbagai aspek seperti KIA-KB, imunisasi, perbaikan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pengendalian

penyakit, dan lain-lain, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan

MDGs bidang kesehatan.

Permasalahan dalam penganggaran kesehatan yang selama ini ditemui

adalah alokasi anggaran untuk kuratif dan rehabilitatif jauh lebih tinggi

daripada anggaran promotif dan preventif, padahal upaya promotif

dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat

34

yang sehat agar tidak jatuh sakit.Keadaan tersebut berpotensi inefisiensi

dalam upaya kesehatan.

Belum optimalnya pelaksanaan upaya preventif dan promotif pada

pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal dapat dilihat dari hasil

kegiatan tahun 2016 antara lain cakupan ASI Eksklusif 43,6%,

minimnya pelaksanaan program kesehatanreproduksi remaja di

puskesmas, belum optimalnya pengembangan lingkungan yang sehat

dan persentase desa/kelurahan yang melaksanakan STBM baru

mencapai 64,3%.

3. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak

menular

Penanggulangan penyakit menular di Kabupaten Kendal cukup

bervariasi.Pada penyakit tertentu seperti malaria dan kusta mengalami

tren penurunan dilihat dari capaian tahun 2011-2015, dengan API

(Annual Paracite Incidence) per 1.000 penduduk dari sebelumnya

3.56/1.000 penduduk menjadi 0.18/1.000 penduduk. Saat ini

Kabupaten Kendal sedang menuju pada tahap eliminasi malaria. Begitu

juga dengan angkakejadiankusta per 100.000 penduduk yang menurun

dari 0.75 menjadi 0.66 di tahun 2015.

Hal yang berbeda terjadi pada kasus HIV/AIDS dan TB yang

mengalami peningkatan bahkan Insiden Rate DBD per 100.000

penduduk meningkat dari 0,9 tahun 2011 menjadi 43,5 pada tahun

2016 dikarenakan iklim yang tidak stabil dan curah hujan yang banyak

yang merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti serta

tidak maksimalnya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Deteksi TB yang masih cukup rendah menjadi perhatian khusus dalam

penangulangan TB di Kabupaten Kendal. Penyakit-penyakit menular/

infeksi masih menjadi masalah di masyarakat, di sisi lain angka

kesakitan dan kematian beberapa penyakit tidak menular dan

degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) dan kanker

(keganasan) cenderung meningkat.

35

4. Pemenuhan sarana prasarana dan kesiapan akreditasi fasilitas

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Pemerintah daerah melakukan upaya penguatan fasyankesterutama

dilakukan dengan pemenuhan infrastruktur dan sarana prasarana yang

memenuhi standar. Tahun 2016 cakupan sarana prasarana puskesmas

baru mencapai 65,8%. Proses pemenuhan sarana dan prasarana

fasyankes merupakan fase penting dalam proses pengajuan akreditasi

fasyankes. Target awal tahun 2019 semua puskesmas sudah

terakreditasi.

5. Menuju Universal Coverage Jaminan Kesehatan Tahun 2019 dan

integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) serta ketersediaan, penyebaran dan mutu obat.

Menurut peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan

pada tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam JKN

(Universal Health Coverage - UHC).Diberlakukannya JKN ini jelas

menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu pelayanan

kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun

fasilitas.kesehatan tingkat lanjutan, serta perbaikan sistem rujukan

pelayanan kesehatan. Untuk mengendalikan beban anggaran negara

yang diperlukan dalam JKN memerlukan dukungan dari upaya

kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif agar

masyarakat tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.

Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional memiliki potensi untuk

meningkatkan kebutuhan akan obat esensial dan alat kesehatan. Dalam

upaya peningkatan ketersediaan obat dan alat kesehatan yang aman,

bermutu, dan berkhasiat tersebut, Pemerintah Pusat telah menyusun

Formularium Nasional dan e-catalog untuk menjamin terlaksananya

penggunaan obat rasional.Sementara itu, mutu sarana produksi obat,

produk kefarmasian lain, alat kesehatan, dan makanan umumnya masih

belum baik, akibat kurang efektifnya pengawasan dan pembinaan.

Belum baiknya mutu obat masih diperberat dengan masalah tingginya

36

harga obat akibat rantai distribusi yang tidak efisien dan bahan baku

obat yang masih diimpor.

6. Pemenuhan kuantitas, kualitas dan pemerataan SDMK di

Kabupaten/Kota

Kebijakan pembangunan kesehatan secara nasional, diantaranya

diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga

kesehatan.Pemenuhan minimal 5 jenis tenaga kesehatan (promosi

kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, analis dan farmasi) menjadi isu

penting dalam pemenuhan SDMK di Kabupaten Kendal.

7. Manajemen dan pengembangan sistem informasi kesehatan

Memperkuat sistem manajemen dan informasi dalam

penyelenggaraan pelayanan publik bidang kesehatan dilakukan dalam

upaya meningkatkan kualitas pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendal kepada masyarakat. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem

informasi kesehatan untuk perencanaan dan penganggaran kesehatan

yang saat ini masih bersifat data center, belum sebagai dasar

pengambilan keputusan/kebijakan.

37

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Secara umum, tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal adalahmewujudkanKabupaten Kendal Sehat yang

Mandiri dan Berkeadilan. Untuk mencapai tujuan umum tersebut

berpedoman pada Misi Kepala Daerah .

Untuk mencapai misi ini, tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah :

1. Tujuan : Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua

kontinum siklus kehidupan.

Sasaran :Meningkatnya status kesehatan dan gizi pada ibu, bayi dan

balita.

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :

- Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

- Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH

- Menurunkan Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH

- Meningkatkan cakupan UCI desa

- Meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap

- Menurunkan prevalensi balita gizi kurang

- Menurunkanprevalensi balita gizi buruk

- Meningkatkan cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil

(K4)

- Meningkatkan cakupan ibu bersalin mendapat pelayanan persalinan

- Meningkatkan cakupan bayi baru lahir mendapat pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

- Meningkatkan cakupan ASI eksklusif

- Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan balita

- Meningkatkan cakupan penemuan dan penanganan pnemoni balita

38

2. Tujuan : Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan

penanggulangan masalah kesehatan yang efektif.

Sasaran : Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak

Menular , penyehatan lingkungan dan keamanan pangan.

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :

- Meningkatkan persentase kasus HIV yang diobati

- Meningkatkan persentase orang dengan TB mendapat pelayanan

TB sesuai standar

- Menurunkan angka Kesakitan DBD /100.000 penduduk

- Meningkatkan cakupan penderita Hipertensi mendapat pelayanan

kesehatan sesuai standar

- Meningkatkan cakupan penderita Diabetes Melitus mendapat

pelayanan kesehatan sesuai standar

- Meningkatkan cakupan ODGJ berat yang mendapat pelayanan

kesehatan jiwa sesuai standar

- Meningkatkan cakupan anak usia pendidikan dasar yang

mendapat skrining kesehatan ( siswa klas 1 dan 7)

- Meningkatkan cakupan warga negara usia 15-59 tahun mendapat

skrining kesehatan

- Meningkatkan cakupan warganegara usia 60 tahun keatas

mendapat skrining kesehatan

- Meningkatkan cakupan desa siaga aktif minimal madya

- Meningkatkan cakupan penggunaan air bersih

- Meningkatkan cakupan penggunaan jamban sehat

- Meningkatkan cakupan sertifikasi Pangan Industri Rumah tangga

(PIRT)

3. Tujuan : Meningkatkan pemenuhan dan mutu kapasitas fasilitas

pelayanan kesehatan termasuk ketersediaan obat

Sasaran : Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan,

ketersediaan, penyebaran dan mutu obat. Indikator sasaran yang akan

dicapai adalah :

39

- Meningkatkan cakupan sarana prasarana puskesmas

- Meningkatkan cakupan puskesmas terakreditasi

- Meningkatkan cakupan fasyankes yang menerapkan integrasi sistem

informasi kesehatan

- Meningkatkan persentase ketersediaan obat di pelayanan kesehatan

dasar

4. Tujuan : Meningkatkan kuantitas, pemerataan dan kompetensi Sumber

Daya Manusia Kesehatan (SDMK)

Sasaran : Meningkatnya profesionalisme dan pemerataan Sumber Daya

Manusia Kesehatan (SDMK).

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :

- Meningkatkan persentase puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga

kesehatan

5. Tujuan : Meningkatkan perlindungan finansial

Sasaran : Meningkatnya Perlindungan Finansial

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :

- Meningkatkan cakupan penduduk yang memiliki jaminan

pemeliharaankesehatan.

40

Tabel 4.1.

Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran

Tujuan

Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran /

Indikator Kinerja

Satuan

Kondi

si

Awal 2016

Tahun Akhir Tahun

RPJMD 2017

2018

2019

2020

2021

Tujuan 1 : Meningkatkan

status kesehatan

masyarakat pada semua kontinum

siklus kehidupan

Meningkatnya Angka

harapan

Hidup

Meningkatnya status

kesehatan

dan gizi pada ibu,

bayi dan

balita.

Angka Kematian

Ibu (AKI)

/100.000 KH

122 122,9

120 118 116 110 110

Angka Kematian

Bayi (AKB)

/1000 KH

8,05 8,89 8,75 8,5 8,2 8 8

Angka

Kematian

Balita (AKABA)

/1000

KH

12,6 11,0 10,5 10,2 10,0 9,5 9,5

Cakupan

UCI desa

% 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan

imunisasi

dasar lengkap

% 99,64 100 100 100 100 100 100

Prevalensi balita gizi

kurang

% 2,0 4,0 3,8 3,5 3,2 3,0 3,0

Prevalensi

balita gizi

buruk

% 0,03 0,03 0,02

8

0,02

5

0,02

3

0,02 0,02

41

Cakupan

ibu hamil

mendapatk

an pelayanan

ibu hamil

(K4)

% 95,8 100 100 100 100 100 100

Cakupan

ibu bersalin mendapat

pelayanan

persalinan

% 95,05 100 100 100 100 100 100

Cakupan bayi baru

lahir

mendapat

pelayanan kesehatan

bayi baru

lahir

% 99,9 100 100 100 100 100 100

Cakupan

ASI eksklusif

% 43,6 44 47 50 52 54 54

Cakupan

pelayanan

kesehatan balita

% 102,8 100 100 100 100 100 100

Cakupan penemuan

dan

penanganan pnemoni

balita

% 134,4 100 100 100 100 100 100

42

Tujuan 2 :

Meningkatkan upaya

pengendalian

penyakit dan penanggulangan

masalah

kesehatan yang

efektif

Menurunny

a angka kesakitan

Meningkatn

ya Pengendalia

n Penyakit

Menular dan Tidak

Menular,

penyehatan

lingkungan dan

keamanan

pangan.

Persentase

kasus HIV

yang diobati

% 50 50 55 60 65 70 70

Persentase

orang

dengan TB

mendapat

pelayanan

TB sesuai

standar

% 85,19 100 100 100 100 100 100

Angka

Kesakitan

DBD

/100.00

0 pendud

uk

43,5 <50 <48 <45 <43 <40 <40

Persentase

penderita

hipertensi

mendapat

pelayanan

kesehatan

sesuai

standart

% NA 100 100 100 100 100 100

Persentase

penderita

Diabetes

Melitus

mendapat

pelayanan

% NA 100 100 100 100 100 100

43

kesehatan

sesuai

standar

Persentase

ODGJ berat

yang

mendapat

pelayanan

kesehatan

jiwa sesuai

standar

% NA 100 100 100 100 100 100

Persentase

anak usia

pendidikan

dasar yang

mendapat

skrining

kesehatan (

siswa klas 1

dan 7)

% NA 100 100 100 100 100 100

Persentase

warga

negara usia

15-59

tahun

mendapat

skrining

kesehatan

% NA 100 100 100 100 100 100

44

Persentase

warganegar

a usia 60

tahun

keatas

mendapat

skrining

kesehatan

% 23,26 100 100 100 100 100 100

Persentase

desa siaga

aktif

minimal

madya

% 55,6 58 60 62 65 70 70

Cakupan

penggunaan

air bersih

% 91,4 95 98 100 100 100 100

Cakupan

penggunaan

jamban

sehat

% 71,4 77 85 95 100 100 100

Meningkatkan

pemenuhan dan

mutu kapasitas

fasilitas

pelayanan

kesehatan

termasuk

ketersediaan

Meningkatn

ya Angka

Harapan

Hidup

Meningkatn

ya

pemerataan

dan mutu

pelayanan

kesehatan,

ketersediaan

,

Cakupan

sarana

prasarana

puskesmas

% 65 68 70 72 75 78 78

45

obat penyebaran

dan mutu

obat

Persentase

fasyankes

yang

menerapka

n integrasi

sistem

informasi

kesehatan

% 23,3 25 40 80 100 100 100

Cakupan

puskesmas

terakreditas

i

% 40 70 100 100 100 100 100

Cakupan

ketersediaa

n obat

sesuai

kebutuhan

% 95 96 97 98 99 100 100

46

Tujuan

Meningkatkan

kuantitas,

pemerataan dan

kompetensi

Sumber Daya

Kesehatan

(SDMK)

Meningkatn

ya Angka Harapan

Hidup

Meningkatn

ya profesionalis

me dan

pemerataan Sumber

Daya

Manusia

Kesehatan (SDMK)

Persentase

puskesmas

memiliki

minimal 5

jenis tenaga

kesehatan

% 13,3 13,3 20 43 43 100 100

Meningkatkan

perlindungan

finansial

Meningkatn

ya Angka

Harapan

Hidup

Meningkatn

ya

perlindunga

n finansial

Cakupan

penduduk

memiliki

Jaminan

Pemeliharaa

n

Kesehatan

(Universal

Total

Coverage)

% 59,3 75 85 100 100 100 100

47

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal dalam lima tahun mendatang, secara rinci dapat dilihat melalui Tabel 5. 1 berikut ini :

Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Tujuan 1:

Meningkatkan

status kesehatan

masyarakat pada

semua kontinum

siklus kehidupan

Meningkatnya

status kesehatan

dan gizi ibu, bayi

dan balita

1. Akselerasi

pemenuhan akses

pelayanan

kesehatan ibu, bayi

dan balita

2. Mempercepat

perbaikan gizi ibu,

bayi dan balita

1.Meningkatka

n kesehatan

masyarakat

2.Penerapan

pendekatan

keberlanjutan

pelayanan

(Continum of

Care)

Tujuan 2:

Meningkatkan

upaya

pengendalian

penyakit dan

penanggulangan

masalah

kesehatan yang

efektif

Meningkatnya

pengendalian

penyakit menular

,penyakit tidak

menular,

penyehatan

lingkungan dan

keamanan pangan

1.Meningkatkan

pengendalian

penyakit dan

penanggulangan

masalah kesehatan

yang efektif

2.Meningkatkan

promosi dan

pemberdayaan

masyarakat

3.Meningkatkan

penyehatan

lingkungan dan

keamanan pangan

1.Meningkatka

n

pengendalian

penyakit

2.Intervensi

Berbasis risiko

kesehatan

Tujuan 3 :

Meningkatkan

pemenuhan dan

mutu kapasitas

fasilitas

Meningkatnya

Pemerataan dan

Mutu Pelayanan

Kesehatan,

ketersediaan,

1.Meningkatkan

akses pelayanan

kesehatan dasar

yang berkualitas

2.Meningkatkan

1.Penguatan

pelayanan

kesehatan

primer dan

rujukan

48

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

pelayanan

kesehatan

termasuk

ketersediaan

obat

penyebaran dan

mutu obat

akses pelayanan

kesehatan rujukan

yang berkualitas

3.Menguatkan

manajemen dan

sistem informasi

4.Meningkatkan

ketersediaan,

keterjangkauan,

pemerataan dan

kualitas farmasi

dan alkes

2.Meningkatka

n akses dan

mutu

fasyankes

2.Meningkatka

n akses, mutu

sediaan

farmasi dan

alkes

Tujuan 4

Meningkatkan

kuantitas,

pemerataan dan

kompetensi

SDMK

Meningkatnya

profesionalisme

dan pemerataan

SDMK

Meningkatkan

ketersediaan,

penyebaran dan

mutu SDMK

Meningkatkan

jumlah, jenis,

kualitas dan

pemerataan

tenaga

kesehatan

Tujuan 5

Meningkatkan

perlindungan

financial

Meningkatnya

perlindungan

finansial

Memantapkan

pelaksanaan

Sistem jaminan

Sosial Nasional

Nasional (SJSN)

bidang kesehatan

Meningkatkan

cakupan

kepemilikan

jaminan

kesehatan

49

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran dapat dilihat pada Program dan kegiatan berkut ini :

50

Tabel 6.1

Program, Kegiatan dan Pendanaan indikatif Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2017-2021

Kode

Urusan/

Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah Dan Program/Kegiatan

Indikator

Kinerja Program/Kegiatan

Satuan Kinerja

awal RPJMD (Tahun 2015)

Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan

2016 Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahu

n 2020

Tahun

2021

Target

Rp Target

Rp Target

Rp Target

Rp Target

Rp

1 2 3 5 6 5 6 5 6 9 10 9 10

1.02 - 1.2.0101 - 1 Program Pelayanan Adminis

trasi Perkantoran

prosentase unit kerja internal yang terlayani

prosen 100 100 100

936.990.000,00

100

884.000.000,00

100

995.000.000,00

100

995.100.000,00

100

1.094.610.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.1 Penyediaan jasa surat menyura

t

Jumlah jasa surat menyurat

bulan 12 2.400.000,00 12 4.000.000,00 12 4.000.000,00 12 4.100.000,00 12 4.510.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.2 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air

dan listrik

Jumlah jasa komunikasi,sumber daya

air dan listrik

kali 12 400.000.000,00 12 450.000.000,00 12 450.000.000,00 12 450.000.000,00 12 495.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.8 Penyedia

an jasa kebersihan kantor

Jumlah Jasa kebersihan

kantor

bulan 12 60.000.000,00 12 60.000.000,00 12 80.000.000,00 12 80.000.000,00 12 88.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.10 Penyediaan alat tulis

kantor

Jumlah Alat Tulis Kantor di Dinas Kesehatan Kabupaten kendal

bulan 12 100.000.000,00 12 80.000.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.11 Penyedia

an barang

Jumlah cetakan dan

penggandaan di Dinas Kesehatan Kabupaten

bulan 12 35.000.000,00 12 25.000.000,00 12 35.000.000,00 12 35.000.000,00 12 38.500.000,00

51

cetakan dan penggan

daan

Kendal

1.02 - 1.2.0101 - 1.15 Penyedia

an bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

Jumlah bahan bacaaan

dan peraturan perundang-undangan

bulan 12 4.200.000,00 12 5.000.000,00 12 6.000.000,00 12 6.000.000,00 12 6.600.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.17 Penyediaan makanan

dan minuman

Jumlah makanan dan minuman bagi pegawai

bulan 12 55.390.000,00 12 60.000.000,00 12 70.000.000,00 12 70.000.000,00 12 77.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 1.18 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi dalam dan luar daerah

Jumlah akomodasi untuk rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah

bulan 12 280.000.000,00 12 200.000.000,00 12 200.000.000,00 12 200.000.000,00 12 220.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 2 Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

prosentase sarana dan prasarana dengan kondisi baik pada unit kerja

prosen 100 100 100

1.200.000.000,00

100

625.000.000,00

100

791.858.610,00

100

791.858.610,00

100

871.044.471,00

1.02 - 1.2.0101 - 2.52 Pemeliharaan

rutin/berkala peralatan dan

mesin

Jumlah kegiatan pemeliharaan rutin

peralatan dan mesin di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

bulan 12 100.000.000,00 12 75.000.000,00 12 75.000.000,00 12 75.000.000,00 12 82.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 2.53 Pemeliharaan

rutin/berkala gedung dan

bangunan

Jumlah pemeliharaan rutin gedung dan

bangunan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

bulan 12 100.000.000,00 12 50.000.000,00 12 50.000.000,00 12 50.000.000,00 12 55.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 2.65 Pengadaa

n Sarana Prasarana SKPD

Jumlah sarana prasarana

di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

bulan 12 1.000.000.000,00 12 500.000.000,00 12 666.858.610,00 12 666.858.610,00 12 733.544.471,00

1.02 - 1.2.0101 - 3 Program peningkatan disiplin

aparatur

prosentase penurunan

pelanggaran disiplin aparatur dalam berpakaian dinas

prosen 100 100

40.000.000,00

45.000.000,00

40.500.000,00

40.500.000,00

44.550.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 3.2 Pengadaa

n pakaian

Jumlah Pakaian Dinas

pakaian Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

bulan 12 40.000.000,00 12 45.000.000,00 12 40.500.000,00 12 40.500.000,00 12 44.550.000,00

52

dinas beserta perlengk

apannya

1.02 - 1.2.0101 - 5 Program

peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur

prosentase ASN yang mengikuti Pendidikan dan

dan Pelatihan Sesuai Standar

380.400.000,00

1.958.112.400,00

850.000.000,00

850.000.000,00

935.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 5.4 Peningka

tan dan pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM)

Jumlah kegiatan

peningkatan mutu tenaga kesehatan

bulan 12 380.400.000,00 12 1.958.112.400,00 12 850.000.000,00 12 850.000.000,00 12 935.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 6 Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan PD yang memenuhi standar

laporan 86,5 86,5 87,7

5

130.000.000,00

87,00

150.000.000,00

87,25

250.000.000,00

87,25

250.000.000,00

88

275.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 6.11 Penyusunan Dokume

n Perencanaan

Jumlah Rakor Perencanaan program kesehatan,Tersusunnya

dokumen perencanaan, Koordinasi dan sinkronisasi program kesehatan

bulan 12 130.000.000,00 12 150.000.000,00 12 250.000.000,00 12 250.000.000,00 12 275.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 7 Program Peningkatan

Pelayanan dan Kinerja Aparatur Pemerin

tah

rata - rata nilai sasaran Kinerja Pegawai ( SKP )

rata - rata nilai

SKP

86,5 86,5 87,7

5

446.510.000,00

87

476.600.000,00

87,25

620.200.000,00

87,25

625.200.000,00

88

687.720.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 7.1 Peningka

tan kinerja dan pelayanan

aparatur

Jumlah honorarium dalam

rangka peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur

bulan 12 228.310.000,00 12 250.000.000,00 12 250.000.000,00 12 250.000.000,00 12 275.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 7.2 Peningka

tan kinerja dan pelayanan

administrasi

Jumlah honorarium dalam

rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan perkantoran

bulan 12 144.000.000,00 12 56.600.000,00 12 75.500.000,00 12 75.500.000,00 12 83.050.000,00

53

perkantoran

1.02 - 1.2.0101 - 7.3 Penunjang pelaksanaan pekerjaa

n perkantoran

Jumlah honorarium untuk tenaga non PNS

bulan 12 54.200.000,00 12 150.000.000,00 12 269.700.000,00 12 269.700.000,00 12 296.670.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 7.14 Peningkatan kinerja pengelola

an website

Jumlah Sewa hosting, belanja jasa internet,Rapat pengisian content website

bulan 12 20.000.000,00 12 20.000.000,00 12 25.000.000,00 12 30.000.000,00 12 33.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehat

an

prosentase ketersediaan

obat sesuai dengan kebutuhan

puskesmas

77 80 83

10.339.213.000,00

85

5.869.600.000,00

90

7.774.474.000,00

90

8.205.000.000,00

90

9.025.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 15.1 Pengadaa

an obat dan perbekalan kesehata

n

Jumlah obat-obatan dan

perbekalan kesehatan

bulan 12 1.000.000.000,00 12 1.000.000.000,00 12 1.569.474.000,00 12 2.000.000.000,00 12 2.200.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 15.2 Peningka

tan pemerataan obat dan perbekal

an kesehatan

Jumlah kebutuhan obat

dan perbekes

bulan 12 178.300.000,00 12 100.000.000,00 12 105.000.000,00 12 105.000.000,00 12 115.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 15.7 Pelayanan Farmasi

Jumlah buffer stok obat dan perbekes

bulan 12 9.027.438.000,00 12 4.269.600.000,00 12 6.000.000.000,00 12 6.000.000.000,00 12 6.600.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 15.10

Pengadaan dan Pemeliha

raan sarana dan prasarana

Kefarmasian

Jumlah sarana dan prasarana di instalasi perbekalan farmasi

bulan 12 133.475.000,00 12 500.000.000,00 12 100.000.000,00 12 100.000.000,00 12 110.000.000,00

2.18 - 1.02.01.16 Program Penyelamatan dan pelestari

an dokumen / arsip daerah

prosen 4 4

10.000.000,00

12

12

12

12

2.18.1.02.01.16.05 Penyusutan Arsip

Prosentase arsip dinamis dan statis yang

prosen 100 10.000.000,00

54

diselamatkan

1.02 - 1.2.0101 - 16 Program Upaya Kesehatan Masyara

kat

Jumlah puskesmas terakreditasi

puskesmas

1 12 9

21.788.947.000,00

8

23.935.398.000,00

25.917.545.000,00

25.917.545.000,00

30

28.509.299.500,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.2 Pemeliha

raan dan pemulihan kesehatan

Jumlah pelayanan

kesehatan melalui PSC 119 terutama saat lebaran dan natal

kali 2 145.150.000,00 2 50.000.000,00 2 593.005.000,00 2 593.005.000,00 2 652.305.500,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.3 Pengadaan,

peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasarana puskesmas dan jaringan

nya

Jumlah sarana Prasarana Puskesmas

puskesmas

30 5.083.782.000,00 30 4.000.000.000,00 30 5.036.070.000,00 30 5.036.070.000,00 30 5.539.677.000,00

1.02 - 1.2.0101 -

16.16

Peningka

tan pelayanan kesehatan peduli

remaja

Jumlah Prosentase capaian

pemeriksaa remaja ( 10 - 19 Th )

puskes

mas

30 25.000.000,00 30 30.000.000,00 30 54.700.000,00 30 54.700.000,00 30 60.170.000,00

1.02 – 1.2.0101-

16.17

Pelayana

n Kesehatan se-Kabupaten Kendal

Pengembalian Klaim

retribusi Puskesmas

puskes

mas

30 7.202.470.519,00 30 14.857.528.397,00 30 2.587.217.712,00 30 10.489.610.000,00 30 10.489.610.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.18

Griya Sehat

Jumlah sediaan obat herbal,SDM terlatih,

sarana dan prasarana,honor dan ekstra fooding petugas

bulan 12 85.000.000,00 12 100.000.000,00 12 125.000.000,00 12 125.000.000,00 12 137.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.19

Peningkatan mutu Fasilitas pelayana

n kesehatan dasar & Rujukan

Jumlah Pembinaan program Puskesmas, Klinik/RS, BLUD

bulan 12 456.151.000,00 12 817.832.000,00 12 194.070.000,00 12 194.070.000,00 12 213.477.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.20

Pengawasan dan

Pembinaan ijin operasional tenaga

kesehata

Peningkatan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan

tenaga kesehatan

bulan 12 30.000.000,00 12 395.908.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00

55

n dan sarana kesehata

n

1.02 - 1.2.0101 -

16.21

Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK)

Jumlah Puskesmas yang

mendapat Bantuan oprerasional kesehatan ( BOK ) Jumlah jasa pengepakan dan pengiriman obat /

perbekkes

puskes

mas bulan

30

12

14.263.901.000,0

0

30

12

16.635.658.000,00 30

12

17.230.000.000,00 30

12

17.230.000.000,00 30

12

18.953.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 -

16.22

Akreditas

i Puskesmas

Jumlah Puskesmas yang

terakreditasi

puskes

mas

11 1.699.963.000,00 11 1.856.000.000,00 11 2.241.400.000,00 11 2.241.400.000,00 11 2.465.540.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.27

Akreditasi Labkesda

Jumlah Pelayanan Laboratorium Memenuhi standar / sesuai Prosedur

bulan 12 218.300.000,00 12 218.300.000,00 12 240.130.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.28

Upaya Kesehatan Kerja

Jumlah Rakor Asosiasi Perusahaan

bulan 12 25.000.000,00 12 50.000.000,00 12 50.000.000,00 12 55.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 16.29

Upaya Kesehatan

Olahraga

Jumlah peningkatan upaya kesehatan olahraga di Puskesmas dan

masyarakat

bulan 12 25.000.000,00 12 25.000.000,00 12 25.000.000,00 12 27.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 17 Program

Pengawasan Obat dan Makanan

Cakupan Tempat Pengolahan Makanan ( TPM - PIRT )

prosen 62 64 65

200.000.000,00

70

395.562.000,00

75

150.000.000,00

80

150.000.000,00

85

165.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 17.1 Peningkatan pemberd

ayaan konsumen/masyarakat di bidang

obat dan makanan

Jumlah Pengawasan Apotek,Klinik,PIRT,TPM, Puskesmas,TO/Jamu di

bidang obat dan makanan,Sosialisasi keamanan pangan, Obat Tradisional,Rapat koordinasi dengan IAI

bulan 12 200.000.000,00 12 395.562.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberd

ayaan Masyarakat

Prosentase desa siaga aktif minimla madya

prosen 58

962.600.000,00

60

2.770.562.000,00

62

3.001.950.000,00

100

3.369.550.000,00

100

3.706.505.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 19.1 Pengembangan media promosi

dan informasi sadar hidup

sehat

Jumlah media promosi dan informasi sadar hidup sehat yang berkualitas

bulan 12 100.000.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 19.2 Penyuluhan

masyarakat pola hidup sehat

Jumlah Pembinaan Desa siaga, pembinaan

poskestren, pembinaan UKS, Insentif tenaga penunjang kegiatan kesehatan

bulan 12 191.300.000,00 12 275.000.000,00 12 275.000.000,00 12 302.500.000,00

56

1.02 - 1.2.0101 - 19.4 Peningkatan pendidik

an tenaga penyuluh kesehata

n

Jumlah diklat bagi Tenaga Promosi Kesehatan, kursus/bintek/pelatihan

tenaga promotor kesehatan dan kader desa siaga, rakor promotor kesehatan

bulan 12 25.000.000,00 12 75.000.000,00 12 442.600.000,00 12 486.860.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 19.7 Pengembangan

Upaya Kesehatan Bersumb

erdaya Masyarakat (UKBM)

Jumlah Pembinaan Desa siaga, pembinaan

poskestren, pembinaan UKS, Pembinaan SBH, Pembinaan Posyandu Pertemuan perencenaan

dan evaluasi program UKS, Insentif tenaga penunjang kegiatan kesehatan

bulan 12 541.300.000,00 12 345.562.000,00 12 412.100.000,00 12 412.100.000,00 12 453.310.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 19.8 Peningkatan Peilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Jumlah Pendataan lomba PHBS, Pendataan PHBS, Pertemuan Renval PKPM,

Pert. Sosisoalisasi dan Renval PIS-PK

bulan 12 130.000.000,00 12 2.400.000.000,00 12 2.089.850.000,00 12 2.089.850.000,00 12 2.298.835.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 20 Program Perbaika

n Gizi Masyarakat

Prevalensi Balita Gizi Buruk

prosen 0,05 0,048 0,04

5

1.606.800.000,00

0,035

775.000.000,00

0,03

2.011.837.517,00

0,03

2.011.837.517,00

0

2.213.021.268,70

1.02 - 1.2.0101 - 20.3 Peanggulangan kurang energi

protein (KEP), anemia gizi besi, ganggua

n akibat kurang yodium (GAKY), kurang

vitamin A dan kekurangan zat

gizi mikro lainnya

Jumlah Prosentase Rumah Tangga Konsumsi Garam Yodium

puskesmas

30 50.000.000,00 30 25.000.000,00 30 60.000.000,00 30 60.000.000,00 30 66.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 20.8 Penanganan Gizi Buruk

Jumlah penanganan balita gizi buruk dan balita gizi kurang

puskesmas

30 740.000.000,00 30 400.000.000,00 30 348.000.000,00 30 348.000.000,00 30 382.800.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 20.9 Peningkatan Gizi remaja dan ibu

hamil

Jumlah Prosentase Bumil KEK mendapat PMT ( Pemberian Makanan Tambahan )

bulan 12 766.800.000,00 12 350.000.000,00 12 350.500.000,00 12 350.500.000,00 12 385.550.000,00

1.02 - 1.2.0101 -

20.10

Peningka

tan Cakupan

Prosentase capaian IMD

dan ASI Eksklusif

bulan 12 50.000.000,00 12 12 75.500.000,00 12 75.500.000,00 12 83.050.000,00

57

ASI Eksklusif

1.02 - 1.2.0101 - 20.11

Penyediaan Obat

Gizi

Jumlah Penyediaan Obat Gizi Masyarakat

paket 1 1 1.177.837.517,00 1 1.177.837.517,00 1 1.295.621.268,70

1.02 - 1.2.0101 - 21 Program

Pengembangan Lingkungan Sehat

Presentase desa melaksanakan STBM, Prosentase rumah tangga

berperilaku hidup bersih dan sehat

prosen NA NA 20

1.977.600.000,0

0

40

1.225.562.000,00

60

1.068.110.000,00

80

1.068.110.000,00

100

1.068.110.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 21.5 Pengkajian

Kualitas Air

Jumlah pegambilan sampel air,

makanan/minuman, rektal swab, hitung kuman udara, pencahayaan, usap alat dll

bulan 12 250.000.000,00 12 180.000.000,00 12 250.400.000,00 12 250.400.000,00 12 275.440.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 21.6 Pengawasan kualitas

air

Jumlah Pengambilan dan pemeriksaan kualitas air PDAM, Puskesmas, Kolam

renang, DAM dan SPAM

bulan 12 125.000.000,00 12 50.000.000,00 12 131.850.000,00 12 131.850.000,00 12 145.035.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 21.7 Pengawa

san dan Penyehatan Tempat Umum

Jumlah Inspeksi sarana

sanitasi depot air minum

bulan 12 120.000.000,00 12 50.000.000,00 12 81.860.000,00 12 81.860.000,00 12 90.046.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 21.8 Pemicuan

Peningkatan Akses Sanitasi Masyara

kat Setop Buang Air Besar Sembarangan

(BABS)

Jumlah Pemicuan Stop Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

bulan 12 341.300.000,00 12 400.000.000,00 12 239.400.000,00 12 239.400.000,00 12 263.340.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 21.9 Pemicua

n akses air bersih masyarakat dan Cuci

tangan pakai sabun (CTPS)

Jumlah Pelaksanaan

kegiatan cuci tangan pakai sabun di desa dan sekolah

sekolah 30 141.300.000,00 30 50.000.000,00 30 119.000.000,00 30 119.000.000,00 30 130.900.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 21.10

Pemeriksaan Inspeksi

sanitasi sampah dan limbah di

Lingkungan dan Permukiman

Jumlah Rakor Petugas Sanitarian

puskesmas

30 1.000.000.000,00 30 495.562.000,00 30 245.600.000,00 30 245.600.000,00 30 270.160.000,00

58

1.02 - 1.2.0101 - 22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Prosentase orang dengan

TB mendapat pelayanan TB sesuai standar

prosen 100

1.608.875.000,00

100

1.726.124.000,00

100

4.723.309.000,00

100

4.723.309.000,00

100

4.723.309.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.1 Penyemprotan/fogging

sarang nyamuk

Jumlah pengendalian vektor serangga penular DBD

bulan 12 400.000.000,00 12 250.000.000,00 12 200.000.000,00 12 200.000.000,00 12 220.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.2 Pengadaan alat fogging dan bahan-

bahan fogging

Jumlah Pengadaan insektisida,larvasida

bulan 12 75.000.000,00 12 75.000.000,00 12 44.000.000,00 12 44.000.000,00 12 48.400.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.4 Pelayanan vaksinasi bagi balita

dan anak sekolah

Jumlah pelaksanaan imunisasi bagi bayi,balita dan anak sekolah,insentif jasa penunjang kegiatn kesehatan

bulan 12 291.300.000,00 12 520.562.000,00 12 251.350.000,00 12 251.350.000,00 12 276.485.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.6 Pencegahan penularan penyakit

endemik/epidemik

Jumlah pelaksanaan RDT filaria, SDJ/Sedian darah Jari Filaria , PE malaria/filaria/kecacingan, petugas JMD

bulan 12 50.000.000,00 12 25.000.000,00 12 30.000.000,00 12 30.000.000,00 12 33.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.9 Peningkatan surveillance

epideminologi dan penaggulangan

wabah

Jumlah Surveilans Penduduk berisiko KLB(Keracunan Makanan,Diare,KLb

Lainnya),Suspek Campak,Suspek AFP,Verifikasi Early Warning Alert And Respons

(EWARS) berbasis WEB,

puskesmas

30 66.660.000,00 30 50.000.000,00 30 115.000.000,00 30 115.000.000,00 30 126.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.15

Pencegahan

penularan penyakit Zoonosis

Jumlah sediaan RDT Leptospirosis, VAR

bulan 12 25.000.000,00 12 20.000.000,00 12 25.000.000,00 12 25.000.000,00 12 27.500.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.16

Pelayanan vaksinasi

bagi Wanita Usia Subur

(WUS) dan Ibu Hamil

Pemberian vaksinasi bagi WUS dan Ibu Hamil

bulan 12 250.000.000,00 12 100.000.000,00 12 186.888.000,00 12 186.888.000,00 12 205.576.800,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.18

Pemeriksaan dan Pembinaan

Jumlah kegiatan Pencegahan dan pengendalian penyakit menular melalui

bulan 12 30.000.000,00 12 40.000.000,00 12 100.000.000,00 12 100.000.000,00 12 110.000.000,00

59

Kesehatan Jemaah

Haji

pemeriksaan kesehatan haji

1.02 - 1.2.0101 -

22.19

Pelayana

n Pencegahan dan Penanggulangan

HIV-AIDS

Jumlah Pengobatan

penderita HIV-AIDS

bulan 12 180.000.000,00 12 200.000.000,00 12 660.000.000,00 12 660.000.000,00 12 726.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.20

Pelayanan Pencegahan dan Penangg

ulangan TB Paru

Jumlah Penemuan suspek TB dan pengobatan

desa 286 166.300.000,00 286 345.562.000,00 286 418.000.000,00 286

418.000.000,00 286 459.800.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.21

Pelayanan Pencegahan dan Penangg

ulangan Kusta

Jumlah kegiatan Pemeriksaan dan pengobatan kasus kusta baru

bulan 12 12.049.000,00 12 50.000.000,00 12 30.000.000,00 12 30.000.000,00 12 33.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.22

Pelayanan Pencegahan dan Penangg

ulangan Diare, ISPA&Pneumonia

Jumlah penemuan penderita diare, ISPA/pneumonia

desa 286 50.496.000,00 286 30.000.000,00 286 30.000.000,00 286

30.000.000,00 286 33.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.23

Pelayanan pencegah

an dan penanggulangan Hepatitis

Jumlah kegiatan Deteksi dini hepatitis B pada bumil dan nakes

desa 286 12.070.000,00 286 20.000.000,00 286 40.000.000,00 286

40.000.000,00 286 44.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.24

Penyediaan Vaccine

Carrier Refrigator

Jumla sediaan Vaccine carrier Refigerator

paket 1 1.248.000.000,00 1 1.248.000.000,00 1 1.372.800.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 22.25

Penyediaan Bahan Pakai

Habis Pemeriksaan HIV, CD4 dan

Virraload

Jumlah sediaan Bahan habis Pakai pemeriksaan HIV, SD4 dan Viraload

paket 1 1.345.071.000,00 1 1.345.071.000,00 1 1.479.578.100,00

1.02 - 1.2.0101 - 23 Program Standari

sasi Pelayanan Kesehat

Prosentase fasyankes yang menerapkan integrasi sistem informasi kesehatan

prosen 25 25

455.200.000,00

40

500.000.000,00

80

650.000.000,00

100

750.000.000,00

100

750.000.000,00

60

an

1.02 - 1.2.0101 - 23.1 Penyusunan standar kesehata

n

Jumlah kegiatan Rakerkesda dan Rapat perencanaan

kegiatan

2 100.000.000,00 2 225.000.000,00 2 276.990.000,00 2 300.000.000,00 2 330.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 23.3 Pembang

unan dan pemutakhiran data

dasar standar pelayanan kesehata

n

Jumlah Puskesmas

integrasi Pengelolaan data satu pintu melalui sistem online

puskes

mas

30 280.200.000,00 30 200.000.000,00 30 273.010.000,00 30 300.000.000,00 30 330.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 23.6 Monitori

ng, evaluasi dan pelaporan

Jumlah Rakor penyusunan

dokumen evaluasi program kesehatan

kegiata

n

6 75.000.000,00 6 75.000.000,00 6 100.000.000,00 6 150.000.000,00 6 165.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 24 Program Pelayana

n Kesehatan Penduduk Miskin

Cakupan penduduk yang menerapkan integrasi sistem informasi kesehatan

prosen 60 68 70

9.000.000.000,00

75

9.000.000.000,00

80

10.000.000.000,00

85

10.000.000.000,00

90

10.000.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 24.11

Jamkesda bidang

kesehatan

Jumlah Tersedianya pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin

bulan 12 9.000.000.000,00 12 9.000.000.000,00 12 10.000.000.000,00 12 10.000.000.000,00 12 11.000.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 25 Program pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembant

u dan jaringannya

Cakupan sarana dan prasarana puskesmas

puskesmas

NA NA 68

16.754.480.000,00

70

9.977.211.000,00

72

29.786.000.000,00

75

9.994.250.001,00

78

9.994.250.001,00

1.02 - 1.2.0101 - 25.01

Pembangunan puskesmas

Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014

prosen 100 6.062.088.000,00 100 3.500.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 2.740.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 25.02

Pembangunan Puskesm

as

Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014

prosen 100 2.500.000.000,00 100 1.500.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 3.014.000.000,00

61

pembantu

1.02 - 1.2.0101 - 25.19

Peningkatan puskesm

as menjadi puskesmas rawat

ianp

Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014

prosen 100 2.000.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 25.21

Rehabilitasi

sedang/berat puskesmas

pembantu

Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai

permenkes 75/2014

prosen 100 915.438.000,00

1.02 - 1.2.0101 -

25.24

Pelayana

n Kesehatan Dasar

Jumlah sarana prasarana

puskesmas sesuai permenkes 75/2014

prosen 100 4.587.262.000,00 100 4.977.211.000,00 2 8.797.500.000,00 2 10.000.000.000,00 2 11.000.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 25.27

Pembangunan dan pengadaa

n Sarana dan Prasarana Klinik

PADAR

Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014

prosen 100 250.000.000,00 30 7.754.250.000,00 30 7.254.250.000,00 30 7.979.675.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 25.29

Rehab sedang/b

erat Puskesmas

Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai

permenkes 75/2014

prosen 100 439.692.000,00 30 7.754.250.000,00 30 7.254.250.000,00 30 7.979.675.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 26 Program pengadaan, peningk

atan sarana dan prasaran

a rumah sakit/rumah sakit jiwa/ru

mah sakit paru-paru/rumah

sakit mata

Jumlah RS Pemerintah yang dibangun

buah 0

1

6.500.000.000,00

1

10.000.000.000,00

1

15.000.000.000,00

1

15.000.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 26.1 Pembangunan rumah sakit

Jumlah pembangunan rumah sakit, Bangunan dasar Rumah Sakit

unit 1 6.500.000.000,00 1 10.000.000.000,00 1 15.000.000.000,00 1 16.500.000.000,00

62

1.02 - 1.2.0101 - 30 Program peningkatan

pelayanan kesehatan lansia

Prosentase warganegara usia 60 tahun keatas yang mendapat skrening kesehatan

prosen 100

380.000.000,00

100

285.562.000,00

100

37.760.000,00

100

37.760.000,00

100

37.760.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 30.1 Pelayanan pemeliha

raan kesehatan

Jumlah Prosentase capaian pemeriksaan lansia 60 Tahun

bulan 12 380.000.000,00 12 285.562.000,00 12 37.760.000,00 12 37.760.000,00 12 41.536.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 32 Program peningkatan keselam

atan ibu melahirkan dan anak

Angka Kematian Ibu /10000

0 KH

122,

9

1.780.522.000,00

120

3.009.382.000,00

118

1.095.235.000,00

11

6

3.604.617.000,00

110

3.604.617.000,00

Angka Kematian Bayi /100 KH

10 8,89

8,75

8,5

8,2

8

1.02 - 1.2.0101 - 32.4 Percepatan Penurun

an angka kematian Ibu

Jumlah peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

puskesmas

30 419.000.000,00 30 300.000.000,00 30 900.000.000,00 30 900.000.000,00 30 990.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 32.5 Percepatan penurunan angka

kematian bayi dan balita

(1)Prosentase capaian KN Lengkap (2)Prosentase capaian pelayanan anak balita

bulan 12 167.000.000,00 12 200.000.000,00 12 195.235.000,00 12 195.235.000,00 12 214.758.500,00

1.02 - 1.2.0101 - 32.6 Jaminan Persalinan

Prosentase capaian sarana dan prasarana untuk persalinan ibu hamil risiko tinggi

bulan 12 1.194.522.000,00 12 2.509.382.000,00 12 s 12 2.509.382.000,00 12 2.760.320.200,00

1.02 - 1.2.0101 - 33 Program Peningk

atan Kualitas Pelayanan BLUD

Prosentase peningkatan Pelayana BLUD

prosen

100

44.753.841.157,00

100

44.753.841.157,00

100

3.098.616.100,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.3 BLUD Puskesmas

Plantungan

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Plantungan

bulan 12 1.773.953.600,00 12 1.773.953.600,00 12 1.951.348.960,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.4 BLUD Puskesmas Sukorejo 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Sukorejo 01

bulan 12 2.442.174.081,00 12 2.442.174.081,00 12 2.686.391.489,10

1.02 - 1.2.0101 - 33.5 BLUD Puskesm

as Sukorejo 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Psukorejo 02

bulan 12 1.230.978.500,00 12 1.230.978.500,00 12 1.354.076.350,00

63

1.02 - 1.2.0101 - 33.6 BLUD Puskesmas

Pageruyung

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Pageruyung

bulan 12 1.630.953.000,00 12 1.630.953.000,00 12 1.794.048.300,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.7 BLUD Puskesmas Patean

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Patean

bulan 12 1.960.184.000,00 12 1.960.184.000,00 12 2.156.202.400,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.8 BLUD Puskesmas

Singorojo 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Singorojo 01

bulan 12 1.748.968.000,00 12 1.748.968.000,00 12 1.923.864.800,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.9 BLUD Puskesmas Singorojo 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Singorojo 02

bulan 12 830.707.000,00 12 830.707.000,00 12 913.777.700,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.10

BLUD Puskesm

as Limbangan

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Limbangan

bulan 12 2.009.130.040,00 12 2.009.130.040,00 12 2.210.043.044,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.11

BLUD Puskesmas Boja 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Boja 01

bulan 12 1.497.544.800,00 12 1.497.544.800,00 12 1.647.299.280,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.12

BLUD Puskesmas Boja

02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Boja 02

bulan 12 1.259.235.700,00 12 1.259.235.700,00 12 1.385.159.270,00

1.02 - 1.2.0101 -

33.13

BLUD

Puskesmas Kaliwungu

Operasional pelayanan

Kesehatan UPTD Puskesmas Kaliwungu

bulan 12 2.600.000.000,00 12 2.600.000.000,00 12 2.860.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.14

BLUD Puskesmas

Kaliwungu Selatan

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kaliwungu

Selatan

bulan 12 2.108.887.400,00 12 2.108.887.400,00 12 2.319.776.140,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.15

BLUD Puskesmas Brangsong 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Brangsong 01

bulan 12 1.304.724.600,00 12 1.304.724.600,00 12 1.435.197.060,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.16

BLUD Puskesm

as Brangsong 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Brangsong 02

bulan 12 1.328.977.000,00 12 1.328.977.000,00 12 1.461.874.700,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.17

BLUD Puskesmas Pegando

n

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Pegandon

bulan 12 1.603.273.600,00 12 1.603.273.600,00 12 1.763.600.960,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.18

BLUD Puskesm

as Ngampel

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Ngampel

bulan 12 1.277.846.266,00 12 1.277.846.266,00 12 1.405.630.892,60

64

1.02 - 1.2.0101 - 33.19

BLUD Puskesmas

Gemuh 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Gemuh 01

bulan 12 1.224.489.550,00 12 1.224.489.550,00 12 1.346.938.505,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.20

BLUD Puskesmas Gemuh 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Gemuh 02

bulan 12 998.294.681,00 12 998.294.681,00 12 1.098.124.149,10

1.02 - 1.2.0101 - 33.21

BLUD Puskesm

as Ringinarum

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Ringinarum

bulan 12 1.367.400.000,00 12 1.367.400.000,00 12 1.504.140.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.22

BLUD Puskesmas Weleri 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Weleri 01

bulan 12 1.073.639.666,00 12 1.073.639.666,00 12 1.181.003.632,60

1.02 - 1.2.0101 - 33.23

BLUD Puskesm

as Weleri 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Weleri 02

bulan 12 1.134.113.529,00 12 1.134.113.529,00 12 1.247.524.881,90

1.02 - 1.2.0101 -

33.24

BLUD

Puskesmas Rowosari 01

Operasional pelayanan

Kesehatan UPTD Puskesmas Rowosari 01

bulan 12 1.808.030.000,00 12 1.808.030.000,00 12 1.988.833.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.25

BLUD Puskesmas

Rowosari 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Rowosari 02

bulan 12 1.460.152.200,00 12 1.460.152.200,00 12 1.606.167.420,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.26

BLUD Puskesmas Kangkung 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kangkung 01

bulan 12 1.185.750.000,00 12 1.185.750.000,00 12 1.304.325.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.27

BLUD Puskesm

as Plantungan Kangkung 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Kangkung 02

bulan 12 1.089.642.567,00 12 1.089.642.567,00 12 1.198.606.823,70

1.02 - 1.2.0101 - 33.28

BLUD Puskesm

as Cepiring

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Cepiring

bulan 12 2.269.431.780,00 12 2.269.431.780,00 12 2.496.374.958,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.29

BLUD Puskesmas Patebon 01

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Patebon 01

bulan 12 922.958.000,00 12 922.958.000,00 12 1.015.253.800,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.30

BLUD Puskesm

as Patebon 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD

Puskesmas Patebon 02

bulan 12 1.462.369.700,00 12 1.462.369.700,00 12 1.608.606.670,00

1.02 - 1.2.0101 - 33.31

BLUD Puskesmas Kendal

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kendal 01

bulan 12 1.079.694.297,00 12 1.079.694.297,00 12 1.187.663.726,70

65

01

1.02 - 1.2.0101 - 33.32

BLUD Puskesmas Kendal 02

Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas kendal 02

bulan 12 1.070.337.600,00 12 1.070.337.600,00 12 1.177.371.360,00

1.02 - 1.2.0101 - 34 Program Pencega

han dan Penanggulangan Penyakit Tidak

Menular

Prosentase penderita

Diabetes Mellitus, Penderita Hipertensi Dan Penderita ODGJ Berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

prosen 100 100 100

300.000.000,00

100

595.562.000,00

100

3.098.616.100,00

100

3.098.616.100,00

100

3.098.616.100,00

1.02 - 1.2.0101 - 34.1 Penangg

ulangan Faktor Risiko Penyakit Tidak

Menular

Jumlah Pelatihan IVA,

posbindu OPD, skrining FR PTM di sekolah & masyarakat, entry data, pert.pet.PTM, Rakor jejaring PTM, tenaga

penunjang kegiatan P2PTM, rakor jejaring PTM, pemeriksaan IVA danSADANIS,pelatihan pandu PTM, pendataan

disabilitas

bulan 12 300.000.000,00 12 595.562.000,00 12 690.000.000,00 12 690.000.000,00 12 759.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 34.2 Penangg

ulangan Faktor Resiko Kesehatan Jiwa

Napza

Jumlah Pelatihan Keswa

bagi dokter, pert.pet. Keswa, pengiriman ODGJ ke RSJ, rakor TPKJM,, skrining ASSIST, pendataan ODGJ

bulan 12 227.570.000,00 12 227.570.000,00 12 250.327.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 34.4 Penyedia

an Cryoterapi

Jumlah Pelayanan

kesehatan di masyarakat

unit 1 86.000.000,00 1 86.000.000,00 1 94.600.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 34.5 Penyediaan Posbindu Kit

Jumlah Pelayanan Kesehatan Penyakit tidak menular

paket 1 2.095.046.100,00 1 2.095.046.100,00 1 2.304.550.710,00

1.02 - 1.2.0101 - 35 Program Pembina

an Lingkungan Sosial

10.500.000.000,00

1.02 - 1.2.0101 - 35.1 Kegiatan Penyediaan/

Peningkatan/ Pemeliharaan Sarana/

Prasarana Fasilitas Kesehatan yang

bekerjasa

Jumlah luasan Pembangunan Pagar Karas Jumlah luasan

Pembangunan Pagar Karas Jumlah Luasan Rehabilitasi Bangunan Puskesmas dan rumash dinas tenaga Kesehatan

Jumlah Luasan Rehabilitasi Bangunan Puskesmas dan rumash dinas tenaga Kesehatan Jumlah Luasan

Rehabilitasi Bangunan

m2 40 M2 92

M2 72 M2 105 M2

850 m2

10.500.000.000,00

66

ma dengan badan penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan

Puskesmas dan rumash dinas tenaga Kesehatan

67

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG UMUM

Program dan Kegiatan berdasarkan indikator kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal berkesinambungan dengan tujuan dan sasaran yang

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021

Kesesuaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kendal tahun

2016-2021, selanjutnya diuraikan sebagai berikut melalui Tabel 7.1. :

68

Tabel 7.1. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMDKabupaten Kendal tahun 2016-2021

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi

Awal

2016

Tahun Akhir Tahun

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 Angka Harapan Hidup tahun 74,2 74,25 74,30 74,35 74,40 74,45 74,45

2 Angka Kematian Bayi (AKB)

/1000 KH 9,00 8,89 8,75 8,5 8,2 8 8

3 Angka Kematian Balita

(AKABA)

/1000 KH 11,5 11,0 10,5 10,2 10,0 9,5 9,5

4 Prevalensi balita gizi

buruk

% 0,048 0,045 0,040 0,035 0,030 0,030 0,030

5 Angka Kematian Ibu (AKI)

/100.000 KH

129,4 122,9 120 118 116 110 110

ASPEK PELAYANAN UMUM

1 Cakupan ketersediaan

obat sesuai kebutuhan

% 80 83 85 90 90 90 90

2 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD

dan setingkat

% 100 100 100 100 100 100 100

3 Cakupan sarana dan prasarana puskesmas

Puskesmas 68 70 72 75 78 78

4 Jumlah RS Pemerintah Buah 1 1 1 1

69

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi

Awal

2016

Tahun Akhir Tahun

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

yang dibangun

5 Jumlah puskesmas terakreditasi

Puskesmas 13 9 8 0 0 0 30

6 Cakupan tempat

pengilahan Makanan ( TPM / P-IRT )

% 64 65 70 75 80 85 85

7 Prosentase Rumah tangga berperilaku

hidup bersih dan sehat ( PHBS )

% 80 80 85 85 90 90 90

8 Persentase Desa

/Kelurahan siaga aktif

(status minimal madya)

% 40 42 45 47 50 50 50

9 Prevalensi balita gizi kurang

% 4,00 5,9 5,8 5,7 5,6 5,6 5,6

10 Cakupan Balita Gizi

Buruk mendapatkan perawatan

% 100 100 100 100 100 100 100

11 Prosentase BBLR

(Berat badan <2.500gr )

% 4,07 4,06 4,05 4,04 4,03 4,00 4,00

12 Cakupan penggunaan air bersih

% 80,73 90 95 100 100 100 100

13 Strata Kabupaten

Sehat

Kategori 0 0 0 0 0 Padapa Padapa

14 Cakupan penggunaan jamban keluarga yang

memenuhi syarat

% 77 85 95 100 100 100 100

70

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi

Awal

2016

Tahun Akhir Tahun

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

15 Cakupan rumah sehat % 64 66 70 75 80 85 85

16 Puskesmas memiliki IPAL

Unit 2 3 4 4 4 4 30

17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal

Child Immunization

(UCI)

% 100 100 100 100 100 100 100

18 Jumlah pasien TB yang ditemukan dan tercatat

diantara 100.000 penduduk disuatu

wilayah tertentu (CNR)

/100.000 penduduk

125 131 138 146 155 165 165

19 Prosentase angka kasus HIV yang diobati

(SUFA)

% 50 65 70 80 85 85 85

20 Prosentase desa

melaksanakan STBM

% NA 20 40 60 80 100 100

21 Prosentase puskesmas yang melakukan

pemeriksaan dan tatalaksana pneumonia

melalui program MTBS

% 100 100 100 100 100 100 100

22 Prosentase Puskesmas

yang melakukan kegiatan deteksi dini

Hepatitis B pada kelompok beresiko

% 100 100 100 100 100 100 100

23 Prosentase penderita

diabetes mellitus

% 100 100 100 100 100 100 100

71

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi

Awal

2016

Tahun Akhir Tahun

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

mendapat pelayanan

sesuai standard

24 Angka Kesekitan Demam Berdarah

Dengue

/100.000 penduduk

<65 <63 <60 <58 <56 <55 <55`

25 Prosentase KLB dapat

ditangani < 24 jam

% 100 100 100 100 100 100 100

26 Accute Flaccid Paralysis (AFP) anak

usia dibawah 15 tahun

Per 100.000

penduduk

>2 >2 >2 >2 >2 >2 >2

27 Prosentase puskesmas yang melaksanakan

pengendalian PTM

Terpadu

% 60 70 80 90 100 100 100

28 Prosentase fasilitas pelayanan kesehatan

yang menerapkan integrasi sistem

informasi kesehatan

% 0 25 40 80 100 100 100

29 Rasio dokter per satuan penduduk

/ 100.000 penduduk

20,50 20,80 20,90 20,90 21,00 21,10 21,10

30 Rasio paramedis per satuan penduduk

/ 100.000 penduduk

41 42 43 44 45 45 45

31 Cakupan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat miskin (jml

yang dilayani/jumlah

% 100 100 100 100 100 100 100

72

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi

Awal

2016

Tahun Akhir Tahun

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

kunjungan)x100%

32 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan di faskes

% 80 80 80 80 80 80 84,5

33 Cakupan k

unjungan bayi

% 97 97 97 97 97 97 97

34 Cakupan kunjungan

Ibu hamil K4

% 94 94,5 95 95 95 95 95

35 Cakupan penduduk memiliki Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan

% 65 70 75 80 85 90 90

73

BAB VIII

PENUTUP

8.1 Kaidah Pelaksanaan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

tahun 2016 – 2021 merupakan rencana pembangunan selama 5 (lima)

tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi kebijakan, program dan

kegiatan Dinas Kesehatan. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 dan

bersifat indikatif.Renstra dimaksudkan untuk memberi arah dan

pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk kurun waktu lima tahun.

Kaidah pelaksanaan yang perlu diatur dalam pelaksanaan

Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat, bidang, dan jabatan fungsional pada Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal agar mendukung pencapaian target-target Renstra

Tahun 2016 - 2021, dan melaksanakan program dan kegiatan yang

tercantum Renstra Dinas Kesehatan dengan sebaik-baiknya;

2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendal dalam kurun waktu 5 (lima) tahun wajib berpedoman pada

Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021;

3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian

target-target Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, maka perlu

dilakukan pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan,

pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara berkala.

4. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat

nasional dan atau perubahan kebijakan Kabupaten Kendal, maka

dapat dilakukan perubahan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-

2021 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

74

8.2 Pedoman Transisi

Masa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan

Kabupaten Tahun 2016-2021 adalah sesuai dengan masa berlaku

RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Kendal Tahun 2016–2021. Pada saat Renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2022-2026 belum tersusun, dan

untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan

dokumen perencanaan, maka Renstra Tahun 2016-2021 ini menjadi

pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

tahun 2022, dengan tetap berpedoman pada RPJPD Kabupaten Kendal

Tahun 2005 - 2025.

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal

dr. SRI MULYANI, Sp.A, M.Kes

Pembina Utama Muda NIP. 19620520 198910 2001