Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis.
Urusan kesehatan sebagaimana termuat dalam Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar. Sebagai urusan yang wajib dilaksanakan di
daerah, urusan kesehatan harus dilaksanakan secara sungguh-
sungguh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan telah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021
maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal selaku Perangkat Daerah
berkewajiban menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021 sesuai dengan ketentuan yang
tertuang pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal merupakan dokumen perencanaan
yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan
kesehatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun dan
menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sebagai
- 2 -
salah satu bentuk upaya implementasi dan mensinergikan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal berdasarkan arah
pembangunan yang telah disusun pada RPJMD Kabupaten Kendal
Tahun 2016-2021.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal bersifat
dokumen perencanaan jangka menengah dan mempunyai peran
yang sangat penting terutama dalam penyusunan Rencana Kerja
(Renja) setiap tahun, sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan
Perangkat Daerah (PD) dan menjadi acuan dalam menyusun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Penyusunan Renstra merupakan penjabaran Visi, Misi
Pemerintah Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021.Dalam
mewujudkan pencapaian Visi Kabupaten Kendal “Terwujudnya
Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Kendal yang
Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur Pemerintah
yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia Berlandaskan
Iman dan Taqwa kepada Allah SWT” maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal sebagai Perangkat Daerah (PD)bertanggung
jawab dalam menjalankan misi ke-tiga yaitu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta
penanggulangan kemiskinan
.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Dinas KesehatanKabupaten Kendal
tahun 2016-2021 didasarkan pada beberapa peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
- 3 -
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
7. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57);
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
- 4 -
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
- 5 -
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4698);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
20. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
2011-2025;
21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah , Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah , Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1475);
- 6 -
25. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.Hk.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008
Tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah
Tahun 2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 10);
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009– 2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 28);
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kendal Tahun
2011 sampai dengan Tahun 2031;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
- 7 -
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2025 (Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 30);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kendal
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
menengah Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 (
Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2018 Nomor 2 ).
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksudpenyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendal adalah menyediakan dokumen perencanaan pembangunan
kesehatan dengan memadukan dan menyelaraskan
program/kegiatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Kabupaten KendalTahun 2016-2021.
Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendaltahun 2016-2021 adalah:
1. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah,
permasalahan dan isu strategis, sekaligus merumuskan strategi,
kebijakan dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran
guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi kepala daerah;
2. Merumuskan arah pembangunan kesehatan sebagai acuan bagi
pengembangan pembangunan kesehatan.
3. Sebagai acuan dan pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendaldalam menjalankan program/ kegiatan tahunan yang
dituangkan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) PD.
4. Sebagai tolak ukur terhadap dokumen evaluasi kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendaldalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
- 8 -
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
disusun sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan berisi Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan.
Bab II Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendalberisi Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi,
Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan
Peluang Pengembangan.
Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal berisi Identifikasi Permasalahan
berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal, Telaahan Visi-Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih, Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI,
TelaahanRencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan isu
strategis.
Bab IV Tujuan dan Sasaran berisi Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendal.
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal berisi Strategi dan Kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal.
Bab VI Rencana Program dan kegiatan Serta Pendanaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal berisi tabel
Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan berisi
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung
- 9 -
pencapaiantujuan dan sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Bab VIII Penutup berisi Pedoman Transisi dan Kaidah
Pelaksanaan.
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KENDAL
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal
2.1.1.Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kendal,
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
Peraturan Bupati Kendal Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal, Dinas Kesehatan mempunyai tugas
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan yang menjadi kewenangan dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas,
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang kesehatan;
b. pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
c. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kebijakan di bidang
kesehatan;
d. pengelolaan dan fasilitasi di bidang kesehatan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kesehatan;
f. pelaksanaan administrasi Dinas di bidang kesehatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati di bidang
kesehatan.
2.1.2.Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal terdiri
dari :
a. Kepala Dinas
11
b. Sekretariat yang membawahi :
1. Sub. Bag. Perencanaan dan Keuangan
2. Sub. Bag. Umum dan Kepegawaian
c. Unsur Pelaksana, yaitu Bidang-bidang yang terdiri dari
1. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang
membawahi :
a) Seksi Surveilans dan Imunisasi
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2. Bidang Kesehatan Masyarakat yang membawahi :
a) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan
b) Seksi Kesehatan Lingkungan
c) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan yang
membawahi :
a) Seksi Pelayanan dan PembiayaanKesehatan
b) Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
c) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang terdiri dari :
a) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
b) UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas)
c) UPTD Instalasi Perbekalan Farmasi (IPF)
d) UPTD Griya Sehat
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
Sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendalterdiri atas sumber daya manusia dan sumber daya asset.
Dijabarkan secara rinci, yaitu :
12
2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pada tahun 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendalmemiliki
sumber daya manusia (SDM) sejumlah 143 orang yang terdiri atas SDM
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejumlah 105 Orang dan SDM non PNS sejumlah
38 orang.
Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil
No Jabatan
PNS Golongan (orang)
IV III II I
L P L P L P L P
1 Pejabat eselon II 1
2 Pejabat eselon III 4 1
3 Pejabat eselon IV 1 6 8
4 Staf PNS 13 52 4 15
Jumlah 6 1 19 60 4 15 0 0
Total PNS 105
Dari Tabel 2.1. terlihat bahwa jumlah SDM PNS laki-laki sejumlah 29
orang (28%) dan PNS Perempuan sejumlah 76 orang (72%). Jumlah PNS
golongan IV sebanyak 7 orang, golongan III sebanyak 79 orang dan
golongan II sebanyak 19 orang. Berikut ini rincian SDM non PNS :
Tabel 2.2. Jumlah SDM Non PNS
No Penempatan
Jenis Kelamin Jumlah
L P
1 Sekretariat 9 5 14
2 Bidang PSDK 6 7 13
3 Bidang Kesmas 2 4 6
4 Bidang P2P 3 2 5
Jumlah Non PNS 20 18 38
Berdasarkan Tabel 2.2. dapat terlihat bahwa jumlah SDM non PNS
antara laki-laki dan perempuan sebanding, dengan perincian laki-laki
sejumlah 20 orang (52,6%) dan perempuan sejumlah 18 orang
(47,4%).Rinician SDM berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut :
13
Tabel 2.3. Distribusi SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah %
L P
1. Pasca Sarjana (S2) 9 9 18 12.6
2. Sarjana (S1/DIV) 21 52 73 51
3. Diploma III (D III) 10 24 34 23.8
4. SMA 9 8 17 11.9
5. SMP - 1 1 0.7
Total 49 94 143 100
Tabel 2.3.menunjukkan sebagian besar SDM (PNS dan Non PNS)
memiliki tingkat pendidikan Sarjana/DIV dengan jumlah sebanyak 73
orang (51%), selanjutnya tingkat pendidikan DIII mendominasi yaitu
sebanyak 34 orang (24%). SDM dengan tingkat pendidikan pascasarjana
sejumlah 18 orang (13%).
2.2.2. Sumber Daya Asset
Sarana dan prasarana yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendal cukup memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Berikut ini rincian asset yang dikelola hingga tahun 2016 :
14
Tabel 2.4.
Daftar Asset Yang dikelola
No Nama Barang Satuan Jumlah Keterangan
1 Global Positioning System (GPS) Unit 1
2 Mesin Hitung/Jumlah Lain-lain Unit 2
3 Mesin Foto Copy dengan Kertas Folio Unit 3
4 Filling Besi/Metal Unit 23
5 Brand Kas Unit 5
6 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) Unit 66
7 Kursi Besi/Metal Unit 50
8 Meja Rapat Unit 3
9 Kursi Tamu Unit 71
10 Kursi Putar Unit 19
11 AC Split Unit 12
12 Televisi Unit 26
13 Amplifier Unit 1
14 Loudspeaker Unit 1
15 Teralis Unit 2
16 Alat Pemadam Portable Unit 24
17 P.C Unit/ Komputer PC Unit 28
18 Laptop Unit 62
19 Note Book Unit 25
20 Printer Unit 24
21 Meja Kerja Unit 100
22 Kursi Rapat Pejabat Eselon III Unit 1
23 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Unit 24
24 Proyektor + Attachment Unit 10
25 Operating Table Unit 2
26 Ventilator Unit 3
27
Alat Kesehatan Perawatan Lain-
Lain Unit 48
28 Alat Kedokteran Umum Lain-Lain Unit 39
29 Alat Laboratorium Lainnya (Lain-Lain) Unit 1
30 Electrostatic Tester Unit 1
31 CCTV Unit 1
32 Kendaraan Roda Dua Unit 8
33 Kendaraan Roda Empat Unit 9
15
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
2.3.1. Kinerja Umum
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian Ibu di Kabupaten Kendal mulai tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015 sebenarnya sudah turun tetapi pada tahun 2015 trennya
meningkat lagi dibanding tahun sebelumnya . Angka tersebut perlu menjadi
perhatian bagi semua stakeholder terkait untuk merumuskan kebijakan dan
program dalam rangka penurunan AKI di Kabupaten Kendal. Lebih lengkap
capaian AKI di Kabupaten Kendal selama 5 (lima) tahun terakhir dapat
dilihat dalam gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1. Perkembangan Angka Kematian Ibu
di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2015
(Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah
bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kematian
bayi tersebut dibagi atas dua kategori yaitu; (1) kematian bayi
endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal, adalah
kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan,
2011 2012 2013 2014 2015
AKI 164,9 131,9 128,8 119,9 148,8
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
/100.000 KH
16
dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak
lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau
didapat selama kehamilan, (2) kematian bayi eksogen atau kematian
post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu
bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Kendal dari tahun 2011 –
2015 trendnyafluktuatif. Pada tahun 2012 AKB Kabupaten Kendal sempat
naik sebesar 14,2 per 1000 kelahiran hidup kemudian turun drastis pada
tahun 2014 menjadi 6,8 per 1000 kelahiran hidup, namun meningkat lagi
pada tahun 2015 sebesar 10,4 per 1000 kelahiran hidup. Hal tersebut
tentunya harus mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh komponen
masyarakat di Kabupaten Kendal
Gambar 2.2. Perkembangan Angka Kematian Bayi
di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2015 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)
c. Angka KematianBalita
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak
berusia 0 – 59 bulan selama satu tahun tertentu per 1.000 anak
2011 2012 2013 2014 2015
AKB 11,7 14,2 9,4 6,8 10,4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
/1000 KH
17
umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Angka Kematian Balita
di Kabupaten Kendal dari tahun 2011 sampai 2015 mengalami
fluktuatif.Angka tersebut tentunya harus menjadi perhatian semua
pemangku kebijakan karena AKABA seharusnya menurun sesuai
dengan apa yang telah ditargetkan dalam MDGs.
Gambar 2.3. Perkembangan Angka KematianBalita
di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2015 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)
d. Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Kesehatan balita merupakan hal yang perlu mendapatkan
perhatian dalam pembangunan manusia, dimana masa balita
merupakan masa yang menentukan kesehatan manusia pada masa
mendatang.Pada tabel 2.5.terlihat bahwa persentase balita BGM
cenderung stagnan bahkan tahun 2014 naik menjadi 4,1 % kemudian
2015 turun pada angka 2,3 %. Sedangkan persentase balita gizi
buruk turun pada tahun 2015 menjadi 0,03%.
2011 2012 2013 2014 2015
AKABA 12,96 14,69 10,67 8,36 10,35
0
2
4
6
8
10
12
14
16
/1000 KH
18
Tabel 2.5. Perkembangan Status Gizi Balita Kabupaten Kendal
Tahun 2011 -2015
Indi
katorkat
or
2011 2012 2013 2014 2015
Persentase balitaBawahGaris
Merah/BGM(%)
2,5 2,2 1,9 4,1 2,3
Persentasebalitagizi
buruk (%)
0,02 0,04 0,04 0,04 0,03
(Sumber :Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016)
Pemenuhan sarana prasarana di puskesmas tahun 2016
dilihat dari Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) yang
dilaporkan ke Kementrian Kesehatan baru mencapai 65% dibawah
target nasional minimal 70%, yang berarti sarana prasarana untuk
mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten
Kendal masih sangat kurang.
Sesuai Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas,
bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas wajib
mengikuti akreditasi sehingga diharapkan tahun 2019 semua
puskesmas di Kabupaten Kendal sudah terakreditasi. Untuk
penilaian akreditasi tahun 2015 sudah terakreditasi 1 puskesmas,
tahun 2016 terakreditasi 11 puskesmas, tahun 2017 di rencanakan 9
puskesmas dan tahun 2018 sebanyak 9 puskesmas.Kondisi sampai
tahun 2016 sebanyak 40% puskesmas sudah terakreditasi.
Untuk pengembangan sistem data dan informasi kesehatan
mulai tahun 2012 dikembangkan SP3 untuk memback up laporan
LB3 dan LB4 (kegiatan luar gedung), kemudian tahun 2015
dikembangkan SIMPUS untuk memback up laporan LB1, LB2 dan
LB5 sehingga fokus pada instalasi dan penguatan SDM pengelola
SIMPUS. Sampai akhir tahun 2016 sudah ada 7 puskesmas yang
terintegrasi ke server Dinas Kesehatan Kabupaten.
19
Untuk ketersediaan obat di Dinas Kesehatan tahun 2016
mencapai 95%walaupun demikian ketersediaan obat tetap harus
terkendali dan wajib diadakan setiap tahun untuk pelayanan kepada
masyarakat.
Pembangunan Kesehatan pada Buku RPJMN adalah
mewujudkan Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Upaya pelayanan
kesehatan dasar dapat dilihat dari capaian kinerja tahun 2011-2016
seperti tabel 2.6 dibawah ini.
20
Tabel. 2.6 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2011-2016
NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi PD
Realisasi Capaian Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Angka kematian Ibu (/100.000 KH) 164,9 131,88 128,78 119,97 148,81 122
2 Angka Kematian Bayi (/1000 KH) 11,67 14,21 9,38 6,84 10,35 8,05
3 Angka Kematian Balita (/1000 KH) 12,96 14,69 10,67 8,36 10,35 12,57
4 Prevalensi balita gizi kurang 1,44 2,3 3,52 3,36 3,93 2,0
5 Prevalensi balita gizi buruk 0,02 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03
6 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100
7 Cakupan ASI eksklusif 50,7 22,9 47,8 57,78 71,1 43,6
8 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95,6 95,4 93,2 94,3 93,27 95,8
9 Cakupan pelayanan nifas 91,7 100 90,7 94,11 90,42 95,05
10 Cakupan KN lengkap 98 100 96,8 99,72 98,4 98,6
11 Cakupan pelayanan anak balita 90,13 100 100 94,93 98,03 102,8
12 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 30,1 38,76 37,9 64,9 117,17 92,3
13 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
96,03 98,4 93,41 95,84 93,71 96,79
14 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 45,8 60,4 71,60 92,00 108,72 106,09
15 Cakupan peserta KB aktif pada pasangan usia subur 78,7 74,6 79,1 79,75 81,41 80,81
16 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 98,9 100 100 100 100
17 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 100 65,6 51,62 21,52 100 23,26
18 Cakupan desa siaga aktif minimal madya NA NA NA 59,1 55,6 55,6
19 Rumah tangga ber PHBS 100 100 100 100 100 100
20 Cakupan rumah sehat 62,2 62,48 63,41 62,82 63,6 67,03
21 Cakupan desa UCI 98,25 98,25 100 100 100 100
22 Imunisasi dasar Lengkap 98,9 101,3 103,24 92,36 101,73 99,64
23 Cakupan penemuan dan penanganan penderita pnemonia balita
76,8 75,2 89,6 74,61 49,21 134,4
24 Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif 47,68 49,03 43,98 54,64 53,2 39,38
21
25 Succes rate 89 88,73 87,64 89,8 85,08 85,19
26 Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare 59,1 50,8 60,4 257,4 120,81 66,09
27 Prevalensi HIV 0,13 0,17 0,22 0,28 0,33 0,41
28 Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk 7,7 20 57,5 59,8 68,8 43,5
29 Angka kematian DBD 0 2,11 1,64 1,05 1,37 1,9
30 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
82,3 94,7 84,6 72,9 84,59 91,4
31 Penduduk dengan akses sanitasi dasar (jamban sehat) 79,3 76,5 77,89 58,4 65,8 71,4
32 Cakupan Jaminan Kesehatan 34,7 31,04 46,1 51,4 47,9 59,3
33 Rasio dokter umum per 100.000 penduduk 12,5 13,9 17,6 13,2 9,4 8,9
34 Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 2,5 2,8 2,6 2,9 2,7 2,4
35 Rasio perawat per 100.000 penduduk 70,1 54 71,5 59,07 67,6 74,4
36 Rasio bidan per 100.000 penduduk 44,06 52 50,3 74,26 54,1 41,1
37 Rasio perawat gigi per 100.000 penduduk NA NA 2,5 2,73 2,9 2,7
38 Rasio apoteker per 100.000 penduduk 3,7 1,9 8,5 0,9 2,9 2,18
39 Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk 9,7 6,9 9,7 8,19 7,3 7,7
40 Rasio SKM per 100.000 penduduk 1,9 2,1 1,9 1,1 1,57 1,25
41 Rasio sanitarian per 100.000 penduduk 4,5 2,8 3,1 2,8 1,99 3,01
42 Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk 4,5 5 4,2 5,4 4,19 6,1
(Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2016
22
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
2.4.1 Tantangan
Jarak tempuh antar kabupaten/kota dan jarak tempuh antar
kecamatan yang cukup lama juga menjadi tantangan untuk penyediaan
akses ke pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean
menjadikan persaingan dengan negara lain semakin besar, menjadi
tantangan dalam peningkatan standarisasi, mutu dan keahlian khususnya
tenaga kerja bidang kesehatan.
Pelaksanaan SDGs membuat pembangunan kesehatan harus
menyesuaikan target yang akan ditentukan dalam SDGs.
2.4.2 Peluang
Beberapa faktor eksternal yang memberikan peluang dalam
pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kendalantara lain adanya
dukungan pemerintah pusat dalam pembangunan Kabupaten Kendal.
Adanya komitmen pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pelayanan
publik bidang kesehatan berupa ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, ketersediaan sumber daya
dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat,
ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan.
23
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN KENDAL
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
Permasalahan yang diidentifikasi pada pembangunan kesehatan
berdasarkan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sebagai
berikut :
a) Masih ditemukannya kasus kematian ibu, bayi dan balita
b) Masih ditemukannya kasus balita gizi buruk
c) Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan preventif dan promotif pada
pembangunan kesehatan
d) Belum optimalnya pengembangan lingkungan sehat
e) Belum tertanggulanginya kasus penyakit menular dilihat dari
peningkatan kasus HIV/AIDS, TB dan DBD serta masih ditemukannya
kasus kusta, malaria dan filariasis di beberapa puskesmas
f) Belum maksimalnya pemenuhan sarana dan prasarana fasyankes dasar
dan rujukan serta kesiapan akreditasi fasyankes.
g) Belum terpenuhinya Universal Health Coveragejaminan kesehatan pada
penduduk dan belum sepenuhnya integrasi jaminan kesehatan daerah
ke jaminan kesehatan nasional.
h) Belum optimalnya ketersediaan/kecukupan obat essensial
i) Masih kurangnya jumlah dan pemerataan sumber daya manusia
kesehatan
j) Belum optimalnya manajemen dan pengembangan sistem informasi
kesehatan di Dinas Kesehatan
Identifikasi masalah dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini.
24
Tabel 3.1. Keterkaitan permasalahan dan perumusan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021
No Masalah Pokok
Masalah Akar masalah
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Data awal 2016
Strategi Kebijakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Masih
tingginya angka kematian ibu (AKI)
a. Melahirkan dg non nakes
b. Tidak melakukan pemeriksaan rutin
c. Ibu hamil KEK d. Ibu hamil anemi e. Ibu hamil dengan
penyakit infeksi f. Keterlambatan
merujuk
a. Ketidaktahuan ibu
b. Ketidaktahuan keluarga
c. Tidak ada biaya
d. Gizi kurang
Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan
Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu
a. Angka Kematian Ibu /100.000 KH
b. Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil (K4)
c. Persentase ibu bersalin mendapat pelayanan persalinan
122
95,8
95,05 .
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu
2. Mempercepat perbaikan gizi
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat
2. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care)
2 Meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB)
Tingginya kasus bayi meninggal karena BBLR,asfiksi dan infeksi
a. Gizi ibu kurang
b. Gizi bayi kurang
c. Pengetahuan ibu rendah
d. Bayi rentan terhadap penyakit
e. Kompetensi nakes rendah
Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua kontinum siklus kehidupan
Meningkatnya status kesehatan dan gizi bayi
a. Angka Kematian Bayi /1000 KH
b. Persentase bayi baru lahir mendapat pelayanan kesehatan bayi baru lahir
c. Cakupan ASI eksklusif d. Cakupan UCI desa
e. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
8,05
98,6
43,6 100
99,64
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi
2. Mempercepat perbaikan gizi
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat
2. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care)
3 Meningkatnya Angka Kematian
Balita meninggal karena gizi buruk, penyakit infeksi
a. Gizi balita rendah
b. Penyakit
Meningkatkan status kesehatan masyarakat
Meningkatnya status kesehatan dan gizi
a. Angka Kematian Balita /1000 KH
b. Persentase anak 0-59 bulan mendapat
12,57
102,8
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat
2. Penerapan
25
Balita (AKABA)
infeksi c. Lingkung
an yang tidak sehat
pada semua kontinum siklus kehidupan
balita pelayanan kesehatan balita
c. Persentase balita gizi kurang
d. Persentase balita gizi buruk
e. Cakupan penemuan dan penanganan pnemoni balita
2,0
0,03
134,4
kesehatan balita
2. Mempercepat perbaikan gizi
pendekatan keberlanjutan pelayanan (Continum of Care)
4 Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular
Belum maksimalnya kegiatan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
a. Lingkungan
b. Perilaku c. Gaya
Hidup
Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan yang efektif
Meningkatnya pengendalian penyakit menular ,penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan keamanan pangan
a. Persentase kasus HIV yang diobati (SUFA)
b. Persentase orang dengan TB mendapat pelayanan TB sesuai standar
c. Angka Kesakitan DBD /100.000 penduduk
d. Angka Kematian DBD e. Persentase penderita
hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
f. Persentase penderita Diabetes Melitus mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
g. Persentase ODGJ berat yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
h. Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapat skrining kesehatan ( siswa klas 1 dan 7)
i. Persentase warga negara usia 15-59 tahun mendapat skrining kesehatan
50
85,19
43,5
1,9 NA
NA
NA
100
NA
1. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan yang efektif
2. Meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat
3. Meningkatkan penyehatan lingkungan dan keamanan pangan
1. Meningkatkan pengendalian penyakit
2. Intervensi Berbasis risiko kesehatan
26
j. Persentase warganegara usia 60 tahun keatas mendapat skrining kesehatan
k. Persentase desa siaga aktif minimal madya
l. Cakupan penggunaan air bersih
m. Cakupan penggunaan jamban sehat
n. Cakupan sertifikasi PIRT
23,26
55,6
91,4
71,4
92,0
5 Masih rendahnya jumlah dan mutu sarana prasarana puskesmas
Kebutuhan sarana prasarana belum terpetakan dengan baik
a. Terbatasnya SDM perencanaan
b. Terbatasnya anggaran
c. Informasidata belum terintegrasi dengan baik
Meningkatkan pemenuhan dan mutu kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan termasuk ketersediaan obat
Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat
a. Cakupan sarana prasarana puskesmas
b. Cakupan puskesmas terakreditasi
c. Persentase fasyankes yang menerapkan integrasi sistem informasi kesehatan
d. Cakupan ketersediaan obat sesuai kebutuhan
65
40
23,3
95
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
3. Menguatkan manajemen dan sistem informasi
4. Meningkatkan ketersediaan,keterjangkauan,pemerataan dan kualitas farmasi dan alkes
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan
2. Meningkatkan akses dan mutu fasyankes
3. Meningkatkan akses, mutu sediaan farmasi dan alkes
6 Kurangnya tenaga kesehatan minimal yang
Tidak ada tambahan tenaga baru
a. Moratorium CPNS
b. Puskesmas tidak bisa merekrut
Meningkatkan kuantitas, pemerataan dan kompetensi SDMK
Meningkatnya profesionalisme dan pemerataan SDMK
Persentase puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan
13,3
Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu SDMK
Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan
27
harus tersedia di puskesmas
tenaga sendiri
7 Masih rendahnya cakupan penduduk memiliki jaminan kesehatan
Banyak penduduk miskin
a. Menganggur
b. Pendapatan < UMR
Meningkatkan perlindungan finansial
Meningkatnya perlindungan finansial
Cakupan penduduk memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Universal Total Coverage)
59,3
Memantapkan pelaksanaan Sistem jaminan Sosial Nasional Nasional (SJSN) bidang kesehatan
Meningkatkan cakupan kepemilikan jaminan kesehatan
28
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Visi Bupati dan Wakil Bupati periode 2016 – 2021 adalah
“Terwujudnya Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten
Kendal yang Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur
Pemerintah yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia
Berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT.Untuk mencapai visi
tersebut maka dikembangkan 9 misi yang saling mendukung, dengan
rincian :
1. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efektif - efisien, bersih, bebas KKN
2. Menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, serta
berakhlak mulia.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian
penduduk, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
penanganan bencana, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), serta penanggulangan kemiskinan
4. Meningkatkan partisipasi dan keberdayaan pemuda dalam
pembangunan daerah berlandaskan nasionalisme
5. Mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya
lokal
6. Memperkuat ketahanan pangan, mengembangkan potensi pertanian,
perikanan, dan sumberdaya alam lainnya
7. Mengembangkan potensi wisata dan melestarikan seni budaya lokal
serta meningkatkan toleransi antar umat beragama
8. Meningkatkan kualitas serta kuantitas infrastruktur dasar dan
penunjang baik di perdesaan maupun perkotaan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
9. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif, dan menciptakan
lapangan kerja
29
Untuk pembangunan kesehatan mengacu pada misi ke-3 yaitu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta penanggulangan
kemiskinan.Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan prioritas
peningkatan pelayanan dasar
VISI:
“Terwujudnya Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten
Kendal yang Merata Berkeadilan Didukung oleh Kinerja Aparatur
Pemerintah yang Amanah dan Profesional serta Berakhlak Mulia
Berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT
MISI:
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penanganan bencana,
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), serta penanggulangan
kemiskinan
Faktor
Penghambat Pendorong
- Masih terbatasnya jumlah tenaga kesehatan
- Sistem informasi kesehatan belum dilaksanakan sampai ketingkatfaskes
- Sarana dan Prasarana yang masih terbatas
- Mendapat dukungan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan
APBN - Menjadi target dalam
pembangunan Kabupaten Kendal
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015-2019
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak
ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
30
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan
visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA
yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
31
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019,
yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya
daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap
risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status
kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan
(life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia
kerja, maternal, dan kelompok lansia.
Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal memiliki tujuan dan sasaran pembangunan
jangka menengah yang sama, sesuai yang tertuang pada Renstra
Kementerian Kesehatan RI.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan
upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama
melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan
sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia
Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi sektor
kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk
penguatan upaya promotif dan preventif.
Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi:
Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja,
dan Lanjut Usia yang Berkualitas.
Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.
Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
32
Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat Kesehatan
Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem
Informasi
Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Bidang Kesehatan
Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)harus
memperhatikan aspek kesehatan, disisi lain dalam paradigma sehat
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait termasukperuntukan
tata ruang. Isu terkait kesehatan dalam rencana tata ruang wilayah adalah
sistem pengelolaan air limbah.sistem pengelolaan air limbah erat
hubungannya dengan sanitasi atau kesehatan lingkungan, sehingga
pengelolaan air limbah ini harus direncanakan dengan sebaik mungkin
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan
dengan sanitasi lingkungan.
Sistem pembuangan air limbah berupa air limbah domestik (rumah
tangga), yang pengelolaan air limbah domestik umumnya dilakukan dengan
menggunakan sistem sanitasi setempat (on site sanitation) berupa jamban,
baik yang dikelola secara individu maupun secara komunal, yang
dilengkapi dengan tangki septik atau cubluk.Sedangkan penggunaan sistem
sanitasi terpusat (off site sanitation) pelaksanaannya memerlukan biaya
yang cukup besar juga dalam pemeliharaannya, sehingga penggunaan
sistem sanitasi terpusat yang ada saat ini diperkirakan hanya dapat
diterapkan untuk wilayah-wilayah komersial dan industri.
33
3.5 Penentuan isu-isu strategis
Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal tahun 2011 – 2015 dibandingkan dengan target yang
tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM, MDG’s)
maka indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis adalah
sebagai berikut :
1. Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan
Kekurangan Gizi
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita (AKABA) masih menjadi salah satu masalah kesehatan
utama di Kabupaten Kendal.
Berdasarkan laporan pemantauan pertumbuhan balita diketahui
bahwa persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita <10%
namun dengan jumlah balita yang ditimbang (D/S) baru mencapai
82,6% maka persentase kasus underweight dilapangan mungkin jauh
lebih besar dari yang terlaporkan. Kekurangan gizi pada anak balita
antara lain disebabkan belum tepatnya pola asuh seperti pemberian ASI
eksklusif dan makanan pendamping ASI, gizi seimbang, ekonomi orang
tua dan lainnya.
2. Upaya promotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan
Penguatan promotif dan preventif masuk dalam 3 pilar utama Program
Indonesia Sehat. Upaya kesehatan promotif dan preventif dilakukan
pada berbagai aspek seperti KIA-KB, imunisasi, perbaikan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pengendalian
penyakit, dan lain-lain, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan
MDGs bidang kesehatan.
Permasalahan dalam penganggaran kesehatan yang selama ini ditemui
adalah alokasi anggaran untuk kuratif dan rehabilitatif jauh lebih tinggi
daripada anggaran promotif dan preventif, padahal upaya promotif
dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat
34
yang sehat agar tidak jatuh sakit.Keadaan tersebut berpotensi inefisiensi
dalam upaya kesehatan.
Belum optimalnya pelaksanaan upaya preventif dan promotif pada
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal dapat dilihat dari hasil
kegiatan tahun 2016 antara lain cakupan ASI Eksklusif 43,6%,
minimnya pelaksanaan program kesehatanreproduksi remaja di
puskesmas, belum optimalnya pengembangan lingkungan yang sehat
dan persentase desa/kelurahan yang melaksanakan STBM baru
mencapai 64,3%.
3. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular
Penanggulangan penyakit menular di Kabupaten Kendal cukup
bervariasi.Pada penyakit tertentu seperti malaria dan kusta mengalami
tren penurunan dilihat dari capaian tahun 2011-2015, dengan API
(Annual Paracite Incidence) per 1.000 penduduk dari sebelumnya
3.56/1.000 penduduk menjadi 0.18/1.000 penduduk. Saat ini
Kabupaten Kendal sedang menuju pada tahap eliminasi malaria. Begitu
juga dengan angkakejadiankusta per 100.000 penduduk yang menurun
dari 0.75 menjadi 0.66 di tahun 2015.
Hal yang berbeda terjadi pada kasus HIV/AIDS dan TB yang
mengalami peningkatan bahkan Insiden Rate DBD per 100.000
penduduk meningkat dari 0,9 tahun 2011 menjadi 43,5 pada tahun
2016 dikarenakan iklim yang tidak stabil dan curah hujan yang banyak
yang merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti serta
tidak maksimalnya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Deteksi TB yang masih cukup rendah menjadi perhatian khusus dalam
penangulangan TB di Kabupaten Kendal. Penyakit-penyakit menular/
infeksi masih menjadi masalah di masyarakat, di sisi lain angka
kesakitan dan kematian beberapa penyakit tidak menular dan
degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) dan kanker
(keganasan) cenderung meningkat.
35
4. Pemenuhan sarana prasarana dan kesiapan akreditasi fasilitas
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Pemerintah daerah melakukan upaya penguatan fasyankesterutama
dilakukan dengan pemenuhan infrastruktur dan sarana prasarana yang
memenuhi standar. Tahun 2016 cakupan sarana prasarana puskesmas
baru mencapai 65,8%. Proses pemenuhan sarana dan prasarana
fasyankes merupakan fase penting dalam proses pengajuan akreditasi
fasyankes. Target awal tahun 2019 semua puskesmas sudah
terakreditasi.
5. Menuju Universal Coverage Jaminan Kesehatan Tahun 2019 dan
integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) serta ketersediaan, penyebaran dan mutu obat.
Menurut peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan
pada tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam JKN
(Universal Health Coverage - UHC).Diberlakukannya JKN ini jelas
menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
fasilitas.kesehatan tingkat lanjutan, serta perbaikan sistem rujukan
pelayanan kesehatan. Untuk mengendalikan beban anggaran negara
yang diperlukan dalam JKN memerlukan dukungan dari upaya
kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif agar
masyarakat tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional memiliki potensi untuk
meningkatkan kebutuhan akan obat esensial dan alat kesehatan. Dalam
upaya peningkatan ketersediaan obat dan alat kesehatan yang aman,
bermutu, dan berkhasiat tersebut, Pemerintah Pusat telah menyusun
Formularium Nasional dan e-catalog untuk menjamin terlaksananya
penggunaan obat rasional.Sementara itu, mutu sarana produksi obat,
produk kefarmasian lain, alat kesehatan, dan makanan umumnya masih
belum baik, akibat kurang efektifnya pengawasan dan pembinaan.
Belum baiknya mutu obat masih diperberat dengan masalah tingginya
36
harga obat akibat rantai distribusi yang tidak efisien dan bahan baku
obat yang masih diimpor.
6. Pemenuhan kuantitas, kualitas dan pemerataan SDMK di
Kabupaten/Kota
Kebijakan pembangunan kesehatan secara nasional, diantaranya
diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kesehatan.Pemenuhan minimal 5 jenis tenaga kesehatan (promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, analis dan farmasi) menjadi isu
penting dalam pemenuhan SDMK di Kabupaten Kendal.
7. Manajemen dan pengembangan sistem informasi kesehatan
Memperkuat sistem manajemen dan informasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik bidang kesehatan dilakukan dalam
upaya meningkatkan kualitas pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendal kepada masyarakat. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem
informasi kesehatan untuk perencanaan dan penganggaran kesehatan
yang saat ini masih bersifat data center, belum sebagai dasar
pengambilan keputusan/kebijakan.
37
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
Secara umum, tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal adalahmewujudkanKabupaten Kendal Sehat yang
Mandiri dan Berkeadilan. Untuk mencapai tujuan umum tersebut
berpedoman pada Misi Kepala Daerah .
Untuk mencapai misi ini, tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah :
1. Tujuan : Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua
kontinum siklus kehidupan.
Sasaran :Meningkatnya status kesehatan dan gizi pada ibu, bayi dan
balita.
Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :
- Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
- Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH
- Menurunkan Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH
- Meningkatkan cakupan UCI desa
- Meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap
- Menurunkan prevalensi balita gizi kurang
- Menurunkanprevalensi balita gizi buruk
- Meningkatkan cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil
(K4)
- Meningkatkan cakupan ibu bersalin mendapat pelayanan persalinan
- Meningkatkan cakupan bayi baru lahir mendapat pelayanan
kesehatan bayi baru lahir
- Meningkatkan cakupan ASI eksklusif
- Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan balita
- Meningkatkan cakupan penemuan dan penanganan pnemoni balita
38
2. Tujuan : Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan yang efektif.
Sasaran : Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular , penyehatan lingkungan dan keamanan pangan.
Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :
- Meningkatkan persentase kasus HIV yang diobati
- Meningkatkan persentase orang dengan TB mendapat pelayanan
TB sesuai standar
- Menurunkan angka Kesakitan DBD /100.000 penduduk
- Meningkatkan cakupan penderita Hipertensi mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
- Meningkatkan cakupan penderita Diabetes Melitus mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standar
- Meningkatkan cakupan ODGJ berat yang mendapat pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar
- Meningkatkan cakupan anak usia pendidikan dasar yang
mendapat skrining kesehatan ( siswa klas 1 dan 7)
- Meningkatkan cakupan warga negara usia 15-59 tahun mendapat
skrining kesehatan
- Meningkatkan cakupan warganegara usia 60 tahun keatas
mendapat skrining kesehatan
- Meningkatkan cakupan desa siaga aktif minimal madya
- Meningkatkan cakupan penggunaan air bersih
- Meningkatkan cakupan penggunaan jamban sehat
- Meningkatkan cakupan sertifikasi Pangan Industri Rumah tangga
(PIRT)
3. Tujuan : Meningkatkan pemenuhan dan mutu kapasitas fasilitas
pelayanan kesehatan termasuk ketersediaan obat
Sasaran : Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan,
ketersediaan, penyebaran dan mutu obat. Indikator sasaran yang akan
dicapai adalah :
39
- Meningkatkan cakupan sarana prasarana puskesmas
- Meningkatkan cakupan puskesmas terakreditasi
- Meningkatkan cakupan fasyankes yang menerapkan integrasi sistem
informasi kesehatan
- Meningkatkan persentase ketersediaan obat di pelayanan kesehatan
dasar
4. Tujuan : Meningkatkan kuantitas, pemerataan dan kompetensi Sumber
Daya Manusia Kesehatan (SDMK)
Sasaran : Meningkatnya profesionalisme dan pemerataan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDMK).
Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :
- Meningkatkan persentase puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga
kesehatan
5. Tujuan : Meningkatkan perlindungan finansial
Sasaran : Meningkatnya Perlindungan Finansial
Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :
- Meningkatkan cakupan penduduk yang memiliki jaminan
pemeliharaankesehatan.
40
Tabel 4.1.
Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran
Tujuan
Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran /
Indikator Kinerja
Satuan
Kondi
si
Awal 2016
Tahun Akhir Tahun
RPJMD 2017
2018
2019
2020
2021
Tujuan 1 : Meningkatkan
status kesehatan
masyarakat pada semua kontinum
siklus kehidupan
Meningkatnya Angka
harapan
Hidup
Meningkatnya status
kesehatan
dan gizi pada ibu,
bayi dan
balita.
Angka Kematian
Ibu (AKI)
/100.000 KH
122 122,9
120 118 116 110 110
Angka Kematian
Bayi (AKB)
/1000 KH
8,05 8,89 8,75 8,5 8,2 8 8
Angka
Kematian
Balita (AKABA)
/1000
KH
12,6 11,0 10,5 10,2 10,0 9,5 9,5
Cakupan
UCI desa
% 100 100 100 100 100 100 100
Cakupan
imunisasi
dasar lengkap
% 99,64 100 100 100 100 100 100
Prevalensi balita gizi
kurang
% 2,0 4,0 3,8 3,5 3,2 3,0 3,0
Prevalensi
balita gizi
buruk
% 0,03 0,03 0,02
8
0,02
5
0,02
3
0,02 0,02
41
Cakupan
ibu hamil
mendapatk
an pelayanan
ibu hamil
(K4)
% 95,8 100 100 100 100 100 100
Cakupan
ibu bersalin mendapat
pelayanan
persalinan
% 95,05 100 100 100 100 100 100
Cakupan bayi baru
lahir
mendapat
pelayanan kesehatan
bayi baru
lahir
% 99,9 100 100 100 100 100 100
Cakupan
ASI eksklusif
% 43,6 44 47 50 52 54 54
Cakupan
pelayanan
kesehatan balita
% 102,8 100 100 100 100 100 100
Cakupan penemuan
dan
penanganan pnemoni
balita
% 134,4 100 100 100 100 100 100
42
Tujuan 2 :
Meningkatkan upaya
pengendalian
penyakit dan penanggulangan
masalah
kesehatan yang
efektif
Menurunny
a angka kesakitan
Meningkatn
ya Pengendalia
n Penyakit
Menular dan Tidak
Menular,
penyehatan
lingkungan dan
keamanan
pangan.
Persentase
kasus HIV
yang diobati
% 50 50 55 60 65 70 70
Persentase
orang
dengan TB
mendapat
pelayanan
TB sesuai
standar
% 85,19 100 100 100 100 100 100
Angka
Kesakitan
DBD
/100.00
0 pendud
uk
43,5 <50 <48 <45 <43 <40 <40
Persentase
penderita
hipertensi
mendapat
pelayanan
kesehatan
sesuai
standart
% NA 100 100 100 100 100 100
Persentase
penderita
Diabetes
Melitus
mendapat
pelayanan
% NA 100 100 100 100 100 100
43
kesehatan
sesuai
standar
Persentase
ODGJ berat
yang
mendapat
pelayanan
kesehatan
jiwa sesuai
standar
% NA 100 100 100 100 100 100
Persentase
anak usia
pendidikan
dasar yang
mendapat
skrining
kesehatan (
siswa klas 1
dan 7)
% NA 100 100 100 100 100 100
Persentase
warga
negara usia
15-59
tahun
mendapat
skrining
kesehatan
% NA 100 100 100 100 100 100
44
Persentase
warganegar
a usia 60
tahun
keatas
mendapat
skrining
kesehatan
% 23,26 100 100 100 100 100 100
Persentase
desa siaga
aktif
minimal
madya
% 55,6 58 60 62 65 70 70
Cakupan
penggunaan
air bersih
% 91,4 95 98 100 100 100 100
Cakupan
penggunaan
jamban
sehat
% 71,4 77 85 95 100 100 100
Meningkatkan
pemenuhan dan
mutu kapasitas
fasilitas
pelayanan
kesehatan
termasuk
ketersediaan
Meningkatn
ya Angka
Harapan
Hidup
Meningkatn
ya
pemerataan
dan mutu
pelayanan
kesehatan,
ketersediaan
,
Cakupan
sarana
prasarana
puskesmas
% 65 68 70 72 75 78 78
45
obat penyebaran
dan mutu
obat
Persentase
fasyankes
yang
menerapka
n integrasi
sistem
informasi
kesehatan
% 23,3 25 40 80 100 100 100
Cakupan
puskesmas
terakreditas
i
% 40 70 100 100 100 100 100
Cakupan
ketersediaa
n obat
sesuai
kebutuhan
% 95 96 97 98 99 100 100
46
Tujuan
Meningkatkan
kuantitas,
pemerataan dan
kompetensi
Sumber Daya
Kesehatan
(SDMK)
Meningkatn
ya Angka Harapan
Hidup
Meningkatn
ya profesionalis
me dan
pemerataan Sumber
Daya
Manusia
Kesehatan (SDMK)
Persentase
puskesmas
memiliki
minimal 5
jenis tenaga
kesehatan
% 13,3 13,3 20 43 43 100 100
Meningkatkan
perlindungan
finansial
Meningkatn
ya Angka
Harapan
Hidup
Meningkatn
ya
perlindunga
n finansial
Cakupan
penduduk
memiliki
Jaminan
Pemeliharaa
n
Kesehatan
(Universal
Total
Coverage)
% 59,3 75 85 100 100 100 100
47
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal dalam lima tahun mendatang, secara rinci dapat dilihat melalui Tabel 5. 1 berikut ini :
Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 1:
Meningkatkan
status kesehatan
masyarakat pada
semua kontinum
siklus kehidupan
Meningkatnya
status kesehatan
dan gizi ibu, bayi
dan balita
1. Akselerasi
pemenuhan akses
pelayanan
kesehatan ibu, bayi
dan balita
2. Mempercepat
perbaikan gizi ibu,
bayi dan balita
1.Meningkatka
n kesehatan
masyarakat
2.Penerapan
pendekatan
keberlanjutan
pelayanan
(Continum of
Care)
Tujuan 2:
Meningkatkan
upaya
pengendalian
penyakit dan
penanggulangan
masalah
kesehatan yang
efektif
Meningkatnya
pengendalian
penyakit menular
,penyakit tidak
menular,
penyehatan
lingkungan dan
keamanan pangan
1.Meningkatkan
pengendalian
penyakit dan
penanggulangan
masalah kesehatan
yang efektif
2.Meningkatkan
promosi dan
pemberdayaan
masyarakat
3.Meningkatkan
penyehatan
lingkungan dan
keamanan pangan
1.Meningkatka
n
pengendalian
penyakit
2.Intervensi
Berbasis risiko
kesehatan
Tujuan 3 :
Meningkatkan
pemenuhan dan
mutu kapasitas
fasilitas
Meningkatnya
Pemerataan dan
Mutu Pelayanan
Kesehatan,
ketersediaan,
1.Meningkatkan
akses pelayanan
kesehatan dasar
yang berkualitas
2.Meningkatkan
1.Penguatan
pelayanan
kesehatan
primer dan
rujukan
48
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
pelayanan
kesehatan
termasuk
ketersediaan
obat
penyebaran dan
mutu obat
akses pelayanan
kesehatan rujukan
yang berkualitas
3.Menguatkan
manajemen dan
sistem informasi
4.Meningkatkan
ketersediaan,
keterjangkauan,
pemerataan dan
kualitas farmasi
dan alkes
2.Meningkatka
n akses dan
mutu
fasyankes
2.Meningkatka
n akses, mutu
sediaan
farmasi dan
alkes
Tujuan 4
Meningkatkan
kuantitas,
pemerataan dan
kompetensi
SDMK
Meningkatnya
profesionalisme
dan pemerataan
SDMK
Meningkatkan
ketersediaan,
penyebaran dan
mutu SDMK
Meningkatkan
jumlah, jenis,
kualitas dan
pemerataan
tenaga
kesehatan
Tujuan 5
Meningkatkan
perlindungan
financial
Meningkatnya
perlindungan
finansial
Memantapkan
pelaksanaan
Sistem jaminan
Sosial Nasional
Nasional (SJSN)
bidang kesehatan
Meningkatkan
cakupan
kepemilikan
jaminan
kesehatan
49
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran dapat dilihat pada Program dan kegiatan berkut ini :
50
Tabel 6.1
Program, Kegiatan dan Pendanaan indikatif Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2017-2021
Kode
Urusan/
Bidang Urusan Pemerintahan
Daerah Dan Program/Kegiatan
Indikator
Kinerja Program/Kegiatan
Satuan Kinerja
awal RPJMD (Tahun 2015)
Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
2016 Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahu
n 2020
Tahun
2021
Target
Rp Target
Rp Target
Rp Target
Rp Target
Rp
1 2 3 5 6 5 6 5 6 9 10 9 10
1.02 - 1.2.0101 - 1 Program Pelayanan Adminis
trasi Perkantoran
prosentase unit kerja internal yang terlayani
prosen 100 100 100
936.990.000,00
100
884.000.000,00
100
995.000.000,00
100
995.100.000,00
100
1.094.610.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.1 Penyediaan jasa surat menyura
t
Jumlah jasa surat menyurat
bulan 12 2.400.000,00 12 4.000.000,00 12 4.000.000,00 12 4.100.000,00 12 4.510.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.2 Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air
dan listrik
Jumlah jasa komunikasi,sumber daya
air dan listrik
kali 12 400.000.000,00 12 450.000.000,00 12 450.000.000,00 12 450.000.000,00 12 495.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.8 Penyedia
an jasa kebersihan kantor
Jumlah Jasa kebersihan
kantor
bulan 12 60.000.000,00 12 60.000.000,00 12 80.000.000,00 12 80.000.000,00 12 88.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.10 Penyediaan alat tulis
kantor
Jumlah Alat Tulis Kantor di Dinas Kesehatan Kabupaten kendal
bulan 12 100.000.000,00 12 80.000.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.11 Penyedia
an barang
Jumlah cetakan dan
penggandaan di Dinas Kesehatan Kabupaten
bulan 12 35.000.000,00 12 25.000.000,00 12 35.000.000,00 12 35.000.000,00 12 38.500.000,00
51
cetakan dan penggan
daan
Kendal
1.02 - 1.2.0101 - 1.15 Penyedia
an bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Jumlah bahan bacaaan
dan peraturan perundang-undangan
bulan 12 4.200.000,00 12 5.000.000,00 12 6.000.000,00 12 6.000.000,00 12 6.600.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.17 Penyediaan makanan
dan minuman
Jumlah makanan dan minuman bagi pegawai
bulan 12 55.390.000,00 12 60.000.000,00 12 70.000.000,00 12 70.000.000,00 12 77.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 1.18 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi dalam dan luar daerah
Jumlah akomodasi untuk rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah
bulan 12 280.000.000,00 12 200.000.000,00 12 200.000.000,00 12 200.000.000,00 12 220.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 2 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
prosentase sarana dan prasarana dengan kondisi baik pada unit kerja
prosen 100 100 100
1.200.000.000,00
100
625.000.000,00
100
791.858.610,00
100
791.858.610,00
100
871.044.471,00
1.02 - 1.2.0101 - 2.52 Pemeliharaan
rutin/berkala peralatan dan
mesin
Jumlah kegiatan pemeliharaan rutin
peralatan dan mesin di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
bulan 12 100.000.000,00 12 75.000.000,00 12 75.000.000,00 12 75.000.000,00 12 82.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 2.53 Pemeliharaan
rutin/berkala gedung dan
bangunan
Jumlah pemeliharaan rutin gedung dan
bangunan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
bulan 12 100.000.000,00 12 50.000.000,00 12 50.000.000,00 12 50.000.000,00 12 55.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 2.65 Pengadaa
n Sarana Prasarana SKPD
Jumlah sarana prasarana
di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
bulan 12 1.000.000.000,00 12 500.000.000,00 12 666.858.610,00 12 666.858.610,00 12 733.544.471,00
1.02 - 1.2.0101 - 3 Program peningkatan disiplin
aparatur
prosentase penurunan
pelanggaran disiplin aparatur dalam berpakaian dinas
prosen 100 100
40.000.000,00
45.000.000,00
40.500.000,00
40.500.000,00
44.550.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 3.2 Pengadaa
n pakaian
Jumlah Pakaian Dinas
pakaian Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
bulan 12 40.000.000,00 12 45.000.000,00 12 40.500.000,00 12 40.500.000,00 12 44.550.000,00
52
dinas beserta perlengk
apannya
1.02 - 1.2.0101 - 5 Program
peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur
prosentase ASN yang mengikuti Pendidikan dan
dan Pelatihan Sesuai Standar
380.400.000,00
1.958.112.400,00
850.000.000,00
850.000.000,00
935.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 5.4 Peningka
tan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM)
Jumlah kegiatan
peningkatan mutu tenaga kesehatan
bulan 12 380.400.000,00 12 1.958.112.400,00 12 850.000.000,00 12 850.000.000,00 12 935.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 6 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan PD yang memenuhi standar
laporan 86,5 86,5 87,7
5
130.000.000,00
87,00
150.000.000,00
87,25
250.000.000,00
87,25
250.000.000,00
88
275.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 6.11 Penyusunan Dokume
n Perencanaan
Jumlah Rakor Perencanaan program kesehatan,Tersusunnya
dokumen perencanaan, Koordinasi dan sinkronisasi program kesehatan
bulan 12 130.000.000,00 12 150.000.000,00 12 250.000.000,00 12 250.000.000,00 12 275.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 7 Program Peningkatan
Pelayanan dan Kinerja Aparatur Pemerin
tah
rata - rata nilai sasaran Kinerja Pegawai ( SKP )
rata - rata nilai
SKP
86,5 86,5 87,7
5
446.510.000,00
87
476.600.000,00
87,25
620.200.000,00
87,25
625.200.000,00
88
687.720.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 7.1 Peningka
tan kinerja dan pelayanan
aparatur
Jumlah honorarium dalam
rangka peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur
bulan 12 228.310.000,00 12 250.000.000,00 12 250.000.000,00 12 250.000.000,00 12 275.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 7.2 Peningka
tan kinerja dan pelayanan
administrasi
Jumlah honorarium dalam
rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan perkantoran
bulan 12 144.000.000,00 12 56.600.000,00 12 75.500.000,00 12 75.500.000,00 12 83.050.000,00
53
perkantoran
1.02 - 1.2.0101 - 7.3 Penunjang pelaksanaan pekerjaa
n perkantoran
Jumlah honorarium untuk tenaga non PNS
bulan 12 54.200.000,00 12 150.000.000,00 12 269.700.000,00 12 269.700.000,00 12 296.670.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 7.14 Peningkatan kinerja pengelola
an website
Jumlah Sewa hosting, belanja jasa internet,Rapat pengisian content website
bulan 12 20.000.000,00 12 20.000.000,00 12 25.000.000,00 12 30.000.000,00 12 33.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehat
an
prosentase ketersediaan
obat sesuai dengan kebutuhan
puskesmas
77 80 83
10.339.213.000,00
85
5.869.600.000,00
90
7.774.474.000,00
90
8.205.000.000,00
90
9.025.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 15.1 Pengadaa
an obat dan perbekalan kesehata
n
Jumlah obat-obatan dan
perbekalan kesehatan
bulan 12 1.000.000.000,00 12 1.000.000.000,00 12 1.569.474.000,00 12 2.000.000.000,00 12 2.200.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 15.2 Peningka
tan pemerataan obat dan perbekal
an kesehatan
Jumlah kebutuhan obat
dan perbekes
bulan 12 178.300.000,00 12 100.000.000,00 12 105.000.000,00 12 105.000.000,00 12 115.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 15.7 Pelayanan Farmasi
Jumlah buffer stok obat dan perbekes
bulan 12 9.027.438.000,00 12 4.269.600.000,00 12 6.000.000.000,00 12 6.000.000.000,00 12 6.600.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 15.10
Pengadaan dan Pemeliha
raan sarana dan prasarana
Kefarmasian
Jumlah sarana dan prasarana di instalasi perbekalan farmasi
bulan 12 133.475.000,00 12 500.000.000,00 12 100.000.000,00 12 100.000.000,00 12 110.000.000,00
2.18 - 1.02.01.16 Program Penyelamatan dan pelestari
an dokumen / arsip daerah
prosen 4 4
10.000.000,00
12
12
12
12
2.18.1.02.01.16.05 Penyusutan Arsip
Prosentase arsip dinamis dan statis yang
prosen 100 10.000.000,00
54
diselamatkan
1.02 - 1.2.0101 - 16 Program Upaya Kesehatan Masyara
kat
Jumlah puskesmas terakreditasi
puskesmas
1 12 9
21.788.947.000,00
8
23.935.398.000,00
25.917.545.000,00
25.917.545.000,00
30
28.509.299.500,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.2 Pemeliha
raan dan pemulihan kesehatan
Jumlah pelayanan
kesehatan melalui PSC 119 terutama saat lebaran dan natal
kali 2 145.150.000,00 2 50.000.000,00 2 593.005.000,00 2 593.005.000,00 2 652.305.500,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.3 Pengadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas dan jaringan
nya
Jumlah sarana Prasarana Puskesmas
puskesmas
30 5.083.782.000,00 30 4.000.000.000,00 30 5.036.070.000,00 30 5.036.070.000,00 30 5.539.677.000,00
1.02 - 1.2.0101 -
16.16
Peningka
tan pelayanan kesehatan peduli
remaja
Jumlah Prosentase capaian
pemeriksaa remaja ( 10 - 19 Th )
puskes
mas
30 25.000.000,00 30 30.000.000,00 30 54.700.000,00 30 54.700.000,00 30 60.170.000,00
1.02 – 1.2.0101-
16.17
Pelayana
n Kesehatan se-Kabupaten Kendal
Pengembalian Klaim
retribusi Puskesmas
puskes
mas
30 7.202.470.519,00 30 14.857.528.397,00 30 2.587.217.712,00 30 10.489.610.000,00 30 10.489.610.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.18
Griya Sehat
Jumlah sediaan obat herbal,SDM terlatih,
sarana dan prasarana,honor dan ekstra fooding petugas
bulan 12 85.000.000,00 12 100.000.000,00 12 125.000.000,00 12 125.000.000,00 12 137.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.19
Peningkatan mutu Fasilitas pelayana
n kesehatan dasar & Rujukan
Jumlah Pembinaan program Puskesmas, Klinik/RS, BLUD
bulan 12 456.151.000,00 12 817.832.000,00 12 194.070.000,00 12 194.070.000,00 12 213.477.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.20
Pengawasan dan
Pembinaan ijin operasional tenaga
kesehata
Peningkatan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan
tenaga kesehatan
bulan 12 30.000.000,00 12 395.908.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00
55
n dan sarana kesehata
n
1.02 - 1.2.0101 -
16.21
Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
Jumlah Puskesmas yang
mendapat Bantuan oprerasional kesehatan ( BOK ) Jumlah jasa pengepakan dan pengiriman obat /
perbekkes
puskes
mas bulan
30
12
14.263.901.000,0
0
30
12
16.635.658.000,00 30
12
17.230.000.000,00 30
12
17.230.000.000,00 30
12
18.953.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 -
16.22
Akreditas
i Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang
terakreditasi
puskes
mas
11 1.699.963.000,00 11 1.856.000.000,00 11 2.241.400.000,00 11 2.241.400.000,00 11 2.465.540.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.27
Akreditasi Labkesda
Jumlah Pelayanan Laboratorium Memenuhi standar / sesuai Prosedur
bulan 12 218.300.000,00 12 218.300.000,00 12 240.130.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.28
Upaya Kesehatan Kerja
Jumlah Rakor Asosiasi Perusahaan
bulan 12 25.000.000,00 12 50.000.000,00 12 50.000.000,00 12 55.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 16.29
Upaya Kesehatan
Olahraga
Jumlah peningkatan upaya kesehatan olahraga di Puskesmas dan
masyarakat
bulan 12 25.000.000,00 12 25.000.000,00 12 25.000.000,00 12 27.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 17 Program
Pengawasan Obat dan Makanan
Cakupan Tempat Pengolahan Makanan ( TPM - PIRT )
prosen 62 64 65
200.000.000,00
70
395.562.000,00
75
150.000.000,00
80
150.000.000,00
85
165.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 17.1 Peningkatan pemberd
ayaan konsumen/masyarakat di bidang
obat dan makanan
Jumlah Pengawasan Apotek,Klinik,PIRT,TPM, Puskesmas,TO/Jamu di
bidang obat dan makanan,Sosialisasi keamanan pangan, Obat Tradisional,Rapat koordinasi dengan IAI
bulan 12 200.000.000,00 12 395.562.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberd
ayaan Masyarakat
Prosentase desa siaga aktif minimla madya
prosen 58
962.600.000,00
60
2.770.562.000,00
62
3.001.950.000,00
100
3.369.550.000,00
100
3.706.505.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 19.1 Pengembangan media promosi
dan informasi sadar hidup
sehat
Jumlah media promosi dan informasi sadar hidup sehat yang berkualitas
bulan 12 100.000.000,00 12 150.000.000,00 12 150.000.000,00 12 165.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 19.2 Penyuluhan
masyarakat pola hidup sehat
Jumlah Pembinaan Desa siaga, pembinaan
poskestren, pembinaan UKS, Insentif tenaga penunjang kegiatan kesehatan
bulan 12 191.300.000,00 12 275.000.000,00 12 275.000.000,00 12 302.500.000,00
56
1.02 - 1.2.0101 - 19.4 Peningkatan pendidik
an tenaga penyuluh kesehata
n
Jumlah diklat bagi Tenaga Promosi Kesehatan, kursus/bintek/pelatihan
tenaga promotor kesehatan dan kader desa siaga, rakor promotor kesehatan
bulan 12 25.000.000,00 12 75.000.000,00 12 442.600.000,00 12 486.860.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 19.7 Pengembangan
Upaya Kesehatan Bersumb
erdaya Masyarakat (UKBM)
Jumlah Pembinaan Desa siaga, pembinaan
poskestren, pembinaan UKS, Pembinaan SBH, Pembinaan Posyandu Pertemuan perencenaan
dan evaluasi program UKS, Insentif tenaga penunjang kegiatan kesehatan
bulan 12 541.300.000,00 12 345.562.000,00 12 412.100.000,00 12 412.100.000,00 12 453.310.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 19.8 Peningkatan Peilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Jumlah Pendataan lomba PHBS, Pendataan PHBS, Pertemuan Renval PKPM,
Pert. Sosisoalisasi dan Renval PIS-PK
bulan 12 130.000.000,00 12 2.400.000.000,00 12 2.089.850.000,00 12 2.089.850.000,00 12 2.298.835.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 20 Program Perbaika
n Gizi Masyarakat
Prevalensi Balita Gizi Buruk
prosen 0,05 0,048 0,04
5
1.606.800.000,00
0,035
775.000.000,00
0,03
2.011.837.517,00
0,03
2.011.837.517,00
0
2.213.021.268,70
1.02 - 1.2.0101 - 20.3 Peanggulangan kurang energi
protein (KEP), anemia gizi besi, ganggua
n akibat kurang yodium (GAKY), kurang
vitamin A dan kekurangan zat
gizi mikro lainnya
Jumlah Prosentase Rumah Tangga Konsumsi Garam Yodium
puskesmas
30 50.000.000,00 30 25.000.000,00 30 60.000.000,00 30 60.000.000,00 30 66.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 20.8 Penanganan Gizi Buruk
Jumlah penanganan balita gizi buruk dan balita gizi kurang
puskesmas
30 740.000.000,00 30 400.000.000,00 30 348.000.000,00 30 348.000.000,00 30 382.800.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 20.9 Peningkatan Gizi remaja dan ibu
hamil
Jumlah Prosentase Bumil KEK mendapat PMT ( Pemberian Makanan Tambahan )
bulan 12 766.800.000,00 12 350.000.000,00 12 350.500.000,00 12 350.500.000,00 12 385.550.000,00
1.02 - 1.2.0101 -
20.10
Peningka
tan Cakupan
Prosentase capaian IMD
dan ASI Eksklusif
bulan 12 50.000.000,00 12 12 75.500.000,00 12 75.500.000,00 12 83.050.000,00
57
ASI Eksklusif
1.02 - 1.2.0101 - 20.11
Penyediaan Obat
Gizi
Jumlah Penyediaan Obat Gizi Masyarakat
paket 1 1 1.177.837.517,00 1 1.177.837.517,00 1 1.295.621.268,70
1.02 - 1.2.0101 - 21 Program
Pengembangan Lingkungan Sehat
Presentase desa melaksanakan STBM, Prosentase rumah tangga
berperilaku hidup bersih dan sehat
prosen NA NA 20
1.977.600.000,0
0
40
1.225.562.000,00
60
1.068.110.000,00
80
1.068.110.000,00
100
1.068.110.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 21.5 Pengkajian
Kualitas Air
Jumlah pegambilan sampel air,
makanan/minuman, rektal swab, hitung kuman udara, pencahayaan, usap alat dll
bulan 12 250.000.000,00 12 180.000.000,00 12 250.400.000,00 12 250.400.000,00 12 275.440.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 21.6 Pengawasan kualitas
air
Jumlah Pengambilan dan pemeriksaan kualitas air PDAM, Puskesmas, Kolam
renang, DAM dan SPAM
bulan 12 125.000.000,00 12 50.000.000,00 12 131.850.000,00 12 131.850.000,00 12 145.035.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 21.7 Pengawa
san dan Penyehatan Tempat Umum
Jumlah Inspeksi sarana
sanitasi depot air minum
bulan 12 120.000.000,00 12 50.000.000,00 12 81.860.000,00 12 81.860.000,00 12 90.046.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 21.8 Pemicuan
Peningkatan Akses Sanitasi Masyara
kat Setop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS)
Jumlah Pemicuan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
bulan 12 341.300.000,00 12 400.000.000,00 12 239.400.000,00 12 239.400.000,00 12 263.340.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 21.9 Pemicua
n akses air bersih masyarakat dan Cuci
tangan pakai sabun (CTPS)
Jumlah Pelaksanaan
kegiatan cuci tangan pakai sabun di desa dan sekolah
sekolah 30 141.300.000,00 30 50.000.000,00 30 119.000.000,00 30 119.000.000,00 30 130.900.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 21.10
Pemeriksaan Inspeksi
sanitasi sampah dan limbah di
Lingkungan dan Permukiman
Jumlah Rakor Petugas Sanitarian
puskesmas
30 1.000.000.000,00 30 495.562.000,00 30 245.600.000,00 30 245.600.000,00 30 270.160.000,00
58
1.02 - 1.2.0101 - 22 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
Prosentase orang dengan
TB mendapat pelayanan TB sesuai standar
prosen 100
1.608.875.000,00
100
1.726.124.000,00
100
4.723.309.000,00
100
4.723.309.000,00
100
4.723.309.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.1 Penyemprotan/fogging
sarang nyamuk
Jumlah pengendalian vektor serangga penular DBD
bulan 12 400.000.000,00 12 250.000.000,00 12 200.000.000,00 12 200.000.000,00 12 220.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.2 Pengadaan alat fogging dan bahan-
bahan fogging
Jumlah Pengadaan insektisida,larvasida
bulan 12 75.000.000,00 12 75.000.000,00 12 44.000.000,00 12 44.000.000,00 12 48.400.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.4 Pelayanan vaksinasi bagi balita
dan anak sekolah
Jumlah pelaksanaan imunisasi bagi bayi,balita dan anak sekolah,insentif jasa penunjang kegiatn kesehatan
bulan 12 291.300.000,00 12 520.562.000,00 12 251.350.000,00 12 251.350.000,00 12 276.485.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.6 Pencegahan penularan penyakit
endemik/epidemik
Jumlah pelaksanaan RDT filaria, SDJ/Sedian darah Jari Filaria , PE malaria/filaria/kecacingan, petugas JMD
bulan 12 50.000.000,00 12 25.000.000,00 12 30.000.000,00 12 30.000.000,00 12 33.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.9 Peningkatan surveillance
epideminologi dan penaggulangan
wabah
Jumlah Surveilans Penduduk berisiko KLB(Keracunan Makanan,Diare,KLb
Lainnya),Suspek Campak,Suspek AFP,Verifikasi Early Warning Alert And Respons
(EWARS) berbasis WEB,
puskesmas
30 66.660.000,00 30 50.000.000,00 30 115.000.000,00 30 115.000.000,00 30 126.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.15
Pencegahan
penularan penyakit Zoonosis
Jumlah sediaan RDT Leptospirosis, VAR
bulan 12 25.000.000,00 12 20.000.000,00 12 25.000.000,00 12 25.000.000,00 12 27.500.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.16
Pelayanan vaksinasi
bagi Wanita Usia Subur
(WUS) dan Ibu Hamil
Pemberian vaksinasi bagi WUS dan Ibu Hamil
bulan 12 250.000.000,00 12 100.000.000,00 12 186.888.000,00 12 186.888.000,00 12 205.576.800,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.18
Pemeriksaan dan Pembinaan
Jumlah kegiatan Pencegahan dan pengendalian penyakit menular melalui
bulan 12 30.000.000,00 12 40.000.000,00 12 100.000.000,00 12 100.000.000,00 12 110.000.000,00
59
Kesehatan Jemaah
Haji
pemeriksaan kesehatan haji
1.02 - 1.2.0101 -
22.19
Pelayana
n Pencegahan dan Penanggulangan
HIV-AIDS
Jumlah Pengobatan
penderita HIV-AIDS
bulan 12 180.000.000,00 12 200.000.000,00 12 660.000.000,00 12 660.000.000,00 12 726.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.20
Pelayanan Pencegahan dan Penangg
ulangan TB Paru
Jumlah Penemuan suspek TB dan pengobatan
desa 286 166.300.000,00 286 345.562.000,00 286 418.000.000,00 286
418.000.000,00 286 459.800.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.21
Pelayanan Pencegahan dan Penangg
ulangan Kusta
Jumlah kegiatan Pemeriksaan dan pengobatan kasus kusta baru
bulan 12 12.049.000,00 12 50.000.000,00 12 30.000.000,00 12 30.000.000,00 12 33.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.22
Pelayanan Pencegahan dan Penangg
ulangan Diare, ISPA&Pneumonia
Jumlah penemuan penderita diare, ISPA/pneumonia
desa 286 50.496.000,00 286 30.000.000,00 286 30.000.000,00 286
30.000.000,00 286 33.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.23
Pelayanan pencegah
an dan penanggulangan Hepatitis
Jumlah kegiatan Deteksi dini hepatitis B pada bumil dan nakes
desa 286 12.070.000,00 286 20.000.000,00 286 40.000.000,00 286
40.000.000,00 286 44.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.24
Penyediaan Vaccine
Carrier Refrigator
Jumla sediaan Vaccine carrier Refigerator
paket 1 1.248.000.000,00 1 1.248.000.000,00 1 1.372.800.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 22.25
Penyediaan Bahan Pakai
Habis Pemeriksaan HIV, CD4 dan
Virraload
Jumlah sediaan Bahan habis Pakai pemeriksaan HIV, SD4 dan Viraload
paket 1 1.345.071.000,00 1 1.345.071.000,00 1 1.479.578.100,00
1.02 - 1.2.0101 - 23 Program Standari
sasi Pelayanan Kesehat
Prosentase fasyankes yang menerapkan integrasi sistem informasi kesehatan
prosen 25 25
455.200.000,00
40
500.000.000,00
80
650.000.000,00
100
750.000.000,00
100
750.000.000,00
60
an
1.02 - 1.2.0101 - 23.1 Penyusunan standar kesehata
n
Jumlah kegiatan Rakerkesda dan Rapat perencanaan
kegiatan
2 100.000.000,00 2 225.000.000,00 2 276.990.000,00 2 300.000.000,00 2 330.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 23.3 Pembang
unan dan pemutakhiran data
dasar standar pelayanan kesehata
n
Jumlah Puskesmas
integrasi Pengelolaan data satu pintu melalui sistem online
puskes
mas
30 280.200.000,00 30 200.000.000,00 30 273.010.000,00 30 300.000.000,00 30 330.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 23.6 Monitori
ng, evaluasi dan pelaporan
Jumlah Rakor penyusunan
dokumen evaluasi program kesehatan
kegiata
n
6 75.000.000,00 6 75.000.000,00 6 100.000.000,00 6 150.000.000,00 6 165.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 24 Program Pelayana
n Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan penduduk yang menerapkan integrasi sistem informasi kesehatan
prosen 60 68 70
9.000.000.000,00
75
9.000.000.000,00
80
10.000.000.000,00
85
10.000.000.000,00
90
10.000.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 24.11
Jamkesda bidang
kesehatan
Jumlah Tersedianya pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin
bulan 12 9.000.000.000,00 12 9.000.000.000,00 12 10.000.000.000,00 12 10.000.000.000,00 12 11.000.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 25 Program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembant
u dan jaringannya
Cakupan sarana dan prasarana puskesmas
puskesmas
NA NA 68
16.754.480.000,00
70
9.977.211.000,00
72
29.786.000.000,00
75
9.994.250.001,00
78
9.994.250.001,00
1.02 - 1.2.0101 - 25.01
Pembangunan puskesmas
Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014
prosen 100 6.062.088.000,00 100 3.500.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 2.740.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 25.02
Pembangunan Puskesm
as
Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014
prosen 100 2.500.000.000,00 100 1.500.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 2.740.000.000,00 30 3.014.000.000,00
61
pembantu
1.02 - 1.2.0101 - 25.19
Peningkatan puskesm
as menjadi puskesmas rawat
ianp
Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014
prosen 100 2.000.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 25.21
Rehabilitasi
sedang/berat puskesmas
pembantu
Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai
permenkes 75/2014
prosen 100 915.438.000,00
1.02 - 1.2.0101 -
25.24
Pelayana
n Kesehatan Dasar
Jumlah sarana prasarana
puskesmas sesuai permenkes 75/2014
prosen 100 4.587.262.000,00 100 4.977.211.000,00 2 8.797.500.000,00 2 10.000.000.000,00 2 11.000.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 25.27
Pembangunan dan pengadaa
n Sarana dan Prasarana Klinik
PADAR
Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai permenkes 75/2014
prosen 100 250.000.000,00 30 7.754.250.000,00 30 7.254.250.000,00 30 7.979.675.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 25.29
Rehab sedang/b
erat Puskesmas
Jumlah sarana prasarana puskesmas sesuai
permenkes 75/2014
prosen 100 439.692.000,00 30 7.754.250.000,00 30 7.254.250.000,00 30 7.979.675.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 26 Program pengadaan, peningk
atan sarana dan prasaran
a rumah sakit/rumah sakit jiwa/ru
mah sakit paru-paru/rumah
sakit mata
Jumlah RS Pemerintah yang dibangun
buah 0
1
6.500.000.000,00
1
10.000.000.000,00
1
15.000.000.000,00
1
15.000.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 26.1 Pembangunan rumah sakit
Jumlah pembangunan rumah sakit, Bangunan dasar Rumah Sakit
unit 1 6.500.000.000,00 1 10.000.000.000,00 1 15.000.000.000,00 1 16.500.000.000,00
62
1.02 - 1.2.0101 - 30 Program peningkatan
pelayanan kesehatan lansia
Prosentase warganegara usia 60 tahun keatas yang mendapat skrening kesehatan
prosen 100
380.000.000,00
100
285.562.000,00
100
37.760.000,00
100
37.760.000,00
100
37.760.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 30.1 Pelayanan pemeliha
raan kesehatan
Jumlah Prosentase capaian pemeriksaan lansia 60 Tahun
bulan 12 380.000.000,00 12 285.562.000,00 12 37.760.000,00 12 37.760.000,00 12 41.536.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 32 Program peningkatan keselam
atan ibu melahirkan dan anak
Angka Kematian Ibu /10000
0 KH
122,
9
1.780.522.000,00
120
3.009.382.000,00
118
1.095.235.000,00
11
6
3.604.617.000,00
110
3.604.617.000,00
Angka Kematian Bayi /100 KH
10 8,89
8,75
8,5
8,2
8
1.02 - 1.2.0101 - 32.4 Percepatan Penurun
an angka kematian Ibu
Jumlah peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
puskesmas
30 419.000.000,00 30 300.000.000,00 30 900.000.000,00 30 900.000.000,00 30 990.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 32.5 Percepatan penurunan angka
kematian bayi dan balita
(1)Prosentase capaian KN Lengkap (2)Prosentase capaian pelayanan anak balita
bulan 12 167.000.000,00 12 200.000.000,00 12 195.235.000,00 12 195.235.000,00 12 214.758.500,00
1.02 - 1.2.0101 - 32.6 Jaminan Persalinan
Prosentase capaian sarana dan prasarana untuk persalinan ibu hamil risiko tinggi
bulan 12 1.194.522.000,00 12 2.509.382.000,00 12 s 12 2.509.382.000,00 12 2.760.320.200,00
1.02 - 1.2.0101 - 33 Program Peningk
atan Kualitas Pelayanan BLUD
Prosentase peningkatan Pelayana BLUD
prosen
100
44.753.841.157,00
100
44.753.841.157,00
100
3.098.616.100,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.3 BLUD Puskesmas
Plantungan
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Plantungan
bulan 12 1.773.953.600,00 12 1.773.953.600,00 12 1.951.348.960,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.4 BLUD Puskesmas Sukorejo 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Sukorejo 01
bulan 12 2.442.174.081,00 12 2.442.174.081,00 12 2.686.391.489,10
1.02 - 1.2.0101 - 33.5 BLUD Puskesm
as Sukorejo 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Psukorejo 02
bulan 12 1.230.978.500,00 12 1.230.978.500,00 12 1.354.076.350,00
63
1.02 - 1.2.0101 - 33.6 BLUD Puskesmas
Pageruyung
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Pageruyung
bulan 12 1.630.953.000,00 12 1.630.953.000,00 12 1.794.048.300,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.7 BLUD Puskesmas Patean
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Patean
bulan 12 1.960.184.000,00 12 1.960.184.000,00 12 2.156.202.400,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.8 BLUD Puskesmas
Singorojo 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Singorojo 01
bulan 12 1.748.968.000,00 12 1.748.968.000,00 12 1.923.864.800,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.9 BLUD Puskesmas Singorojo 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Singorojo 02
bulan 12 830.707.000,00 12 830.707.000,00 12 913.777.700,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.10
BLUD Puskesm
as Limbangan
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Limbangan
bulan 12 2.009.130.040,00 12 2.009.130.040,00 12 2.210.043.044,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.11
BLUD Puskesmas Boja 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Boja 01
bulan 12 1.497.544.800,00 12 1.497.544.800,00 12 1.647.299.280,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.12
BLUD Puskesmas Boja
02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Boja 02
bulan 12 1.259.235.700,00 12 1.259.235.700,00 12 1.385.159.270,00
1.02 - 1.2.0101 -
33.13
BLUD
Puskesmas Kaliwungu
Operasional pelayanan
Kesehatan UPTD Puskesmas Kaliwungu
bulan 12 2.600.000.000,00 12 2.600.000.000,00 12 2.860.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.14
BLUD Puskesmas
Kaliwungu Selatan
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kaliwungu
Selatan
bulan 12 2.108.887.400,00 12 2.108.887.400,00 12 2.319.776.140,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.15
BLUD Puskesmas Brangsong 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Brangsong 01
bulan 12 1.304.724.600,00 12 1.304.724.600,00 12 1.435.197.060,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.16
BLUD Puskesm
as Brangsong 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Brangsong 02
bulan 12 1.328.977.000,00 12 1.328.977.000,00 12 1.461.874.700,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.17
BLUD Puskesmas Pegando
n
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Pegandon
bulan 12 1.603.273.600,00 12 1.603.273.600,00 12 1.763.600.960,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.18
BLUD Puskesm
as Ngampel
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Ngampel
bulan 12 1.277.846.266,00 12 1.277.846.266,00 12 1.405.630.892,60
64
1.02 - 1.2.0101 - 33.19
BLUD Puskesmas
Gemuh 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Gemuh 01
bulan 12 1.224.489.550,00 12 1.224.489.550,00 12 1.346.938.505,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.20
BLUD Puskesmas Gemuh 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Gemuh 02
bulan 12 998.294.681,00 12 998.294.681,00 12 1.098.124.149,10
1.02 - 1.2.0101 - 33.21
BLUD Puskesm
as Ringinarum
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Ringinarum
bulan 12 1.367.400.000,00 12 1.367.400.000,00 12 1.504.140.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.22
BLUD Puskesmas Weleri 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Weleri 01
bulan 12 1.073.639.666,00 12 1.073.639.666,00 12 1.181.003.632,60
1.02 - 1.2.0101 - 33.23
BLUD Puskesm
as Weleri 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Weleri 02
bulan 12 1.134.113.529,00 12 1.134.113.529,00 12 1.247.524.881,90
1.02 - 1.2.0101 -
33.24
BLUD
Puskesmas Rowosari 01
Operasional pelayanan
Kesehatan UPTD Puskesmas Rowosari 01
bulan 12 1.808.030.000,00 12 1.808.030.000,00 12 1.988.833.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.25
BLUD Puskesmas
Rowosari 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Rowosari 02
bulan 12 1.460.152.200,00 12 1.460.152.200,00 12 1.606.167.420,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.26
BLUD Puskesmas Kangkung 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kangkung 01
bulan 12 1.185.750.000,00 12 1.185.750.000,00 12 1.304.325.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.27
BLUD Puskesm
as Plantungan Kangkung 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Kangkung 02
bulan 12 1.089.642.567,00 12 1.089.642.567,00 12 1.198.606.823,70
1.02 - 1.2.0101 - 33.28
BLUD Puskesm
as Cepiring
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Cepiring
bulan 12 2.269.431.780,00 12 2.269.431.780,00 12 2.496.374.958,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.29
BLUD Puskesmas Patebon 01
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Patebon 01
bulan 12 922.958.000,00 12 922.958.000,00 12 1.015.253.800,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.30
BLUD Puskesm
as Patebon 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD
Puskesmas Patebon 02
bulan 12 1.462.369.700,00 12 1.462.369.700,00 12 1.608.606.670,00
1.02 - 1.2.0101 - 33.31
BLUD Puskesmas Kendal
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kendal 01
bulan 12 1.079.694.297,00 12 1.079.694.297,00 12 1.187.663.726,70
65
01
1.02 - 1.2.0101 - 33.32
BLUD Puskesmas Kendal 02
Operasional pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas kendal 02
bulan 12 1.070.337.600,00 12 1.070.337.600,00 12 1.177.371.360,00
1.02 - 1.2.0101 - 34 Program Pencega
han dan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
Prosentase penderita
Diabetes Mellitus, Penderita Hipertensi Dan Penderita ODGJ Berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
prosen 100 100 100
300.000.000,00
100
595.562.000,00
100
3.098.616.100,00
100
3.098.616.100,00
100
3.098.616.100,00
1.02 - 1.2.0101 - 34.1 Penangg
ulangan Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular
Jumlah Pelatihan IVA,
posbindu OPD, skrining FR PTM di sekolah & masyarakat, entry data, pert.pet.PTM, Rakor jejaring PTM, tenaga
penunjang kegiatan P2PTM, rakor jejaring PTM, pemeriksaan IVA danSADANIS,pelatihan pandu PTM, pendataan
disabilitas
bulan 12 300.000.000,00 12 595.562.000,00 12 690.000.000,00 12 690.000.000,00 12 759.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 34.2 Penangg
ulangan Faktor Resiko Kesehatan Jiwa
Napza
Jumlah Pelatihan Keswa
bagi dokter, pert.pet. Keswa, pengiriman ODGJ ke RSJ, rakor TPKJM,, skrining ASSIST, pendataan ODGJ
bulan 12 227.570.000,00 12 227.570.000,00 12 250.327.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 34.4 Penyedia
an Cryoterapi
Jumlah Pelayanan
kesehatan di masyarakat
unit 1 86.000.000,00 1 86.000.000,00 1 94.600.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 34.5 Penyediaan Posbindu Kit
Jumlah Pelayanan Kesehatan Penyakit tidak menular
paket 1 2.095.046.100,00 1 2.095.046.100,00 1 2.304.550.710,00
1.02 - 1.2.0101 - 35 Program Pembina
an Lingkungan Sosial
10.500.000.000,00
1.02 - 1.2.0101 - 35.1 Kegiatan Penyediaan/
Peningkatan/ Pemeliharaan Sarana/
Prasarana Fasilitas Kesehatan yang
bekerjasa
Jumlah luasan Pembangunan Pagar Karas Jumlah luasan
Pembangunan Pagar Karas Jumlah Luasan Rehabilitasi Bangunan Puskesmas dan rumash dinas tenaga Kesehatan
Jumlah Luasan Rehabilitasi Bangunan Puskesmas dan rumash dinas tenaga Kesehatan Jumlah Luasan
Rehabilitasi Bangunan
m2 40 M2 92
M2 72 M2 105 M2
850 m2
10.500.000.000,00
66
ma dengan badan penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan
Puskesmas dan rumash dinas tenaga Kesehatan
67
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG UMUM
Program dan Kegiatan berdasarkan indikator kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal berkesinambungan dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021
Kesesuaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kendal tahun
2016-2021, selanjutnya diuraikan sebagai berikut melalui Tabel 7.1. :
68
Tabel 7.1. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMDKabupaten Kendal tahun 2016-2021
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator
Kinerja Pembangunan Daerah
Satuan Kondisi
Awal
2016
Tahun Akhir Tahun
RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 Angka Harapan Hidup tahun 74,2 74,25 74,30 74,35 74,40 74,45 74,45
2 Angka Kematian Bayi (AKB)
/1000 KH 9,00 8,89 8,75 8,5 8,2 8 8
3 Angka Kematian Balita
(AKABA)
/1000 KH 11,5 11,0 10,5 10,2 10,0 9,5 9,5
4 Prevalensi balita gizi
buruk
% 0,048 0,045 0,040 0,035 0,030 0,030 0,030
5 Angka Kematian Ibu (AKI)
/100.000 KH
129,4 122,9 120 118 116 110 110
ASPEK PELAYANAN UMUM
1 Cakupan ketersediaan
obat sesuai kebutuhan
% 80 83 85 90 90 90 90
2 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
dan setingkat
% 100 100 100 100 100 100 100
3 Cakupan sarana dan prasarana puskesmas
Puskesmas 68 70 72 75 78 78
4 Jumlah RS Pemerintah Buah 1 1 1 1
69
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator
Kinerja Pembangunan Daerah
Satuan Kondisi
Awal
2016
Tahun Akhir Tahun
RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021
yang dibangun
5 Jumlah puskesmas terakreditasi
Puskesmas 13 9 8 0 0 0 30
6 Cakupan tempat
pengilahan Makanan ( TPM / P-IRT )
% 64 65 70 75 80 85 85
7 Prosentase Rumah tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat ( PHBS )
% 80 80 85 85 90 90 90
8 Persentase Desa
/Kelurahan siaga aktif
(status minimal madya)
% 40 42 45 47 50 50 50
9 Prevalensi balita gizi kurang
% 4,00 5,9 5,8 5,7 5,6 5,6 5,6
10 Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapatkan perawatan
% 100 100 100 100 100 100 100
11 Prosentase BBLR
(Berat badan <2.500gr )
% 4,07 4,06 4,05 4,04 4,03 4,00 4,00
12 Cakupan penggunaan air bersih
% 80,73 90 95 100 100 100 100
13 Strata Kabupaten
Sehat
Kategori 0 0 0 0 0 Padapa Padapa
14 Cakupan penggunaan jamban keluarga yang
memenuhi syarat
% 77 85 95 100 100 100 100
70
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator
Kinerja Pembangunan Daerah
Satuan Kondisi
Awal
2016
Tahun Akhir Tahun
RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021
15 Cakupan rumah sehat % 64 66 70 75 80 85 85
16 Puskesmas memiliki IPAL
Unit 2 3 4 4 4 4 30
17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal
Child Immunization
(UCI)
% 100 100 100 100 100 100 100
18 Jumlah pasien TB yang ditemukan dan tercatat
diantara 100.000 penduduk disuatu
wilayah tertentu (CNR)
/100.000 penduduk
125 131 138 146 155 165 165
19 Prosentase angka kasus HIV yang diobati
(SUFA)
% 50 65 70 80 85 85 85
20 Prosentase desa
melaksanakan STBM
% NA 20 40 60 80 100 100
21 Prosentase puskesmas yang melakukan
pemeriksaan dan tatalaksana pneumonia
melalui program MTBS
% 100 100 100 100 100 100 100
22 Prosentase Puskesmas
yang melakukan kegiatan deteksi dini
Hepatitis B pada kelompok beresiko
% 100 100 100 100 100 100 100
23 Prosentase penderita
diabetes mellitus
% 100 100 100 100 100 100 100
71
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator
Kinerja Pembangunan Daerah
Satuan Kondisi
Awal
2016
Tahun Akhir Tahun
RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021
mendapat pelayanan
sesuai standard
24 Angka Kesekitan Demam Berdarah
Dengue
/100.000 penduduk
<65 <63 <60 <58 <56 <55 <55`
25 Prosentase KLB dapat
ditangani < 24 jam
% 100 100 100 100 100 100 100
26 Accute Flaccid Paralysis (AFP) anak
usia dibawah 15 tahun
Per 100.000
penduduk
>2 >2 >2 >2 >2 >2 >2
27 Prosentase puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM
Terpadu
% 60 70 80 90 100 100 100
28 Prosentase fasilitas pelayanan kesehatan
yang menerapkan integrasi sistem
informasi kesehatan
% 0 25 40 80 100 100 100
29 Rasio dokter per satuan penduduk
/ 100.000 penduduk
20,50 20,80 20,90 20,90 21,00 21,10 21,10
30 Rasio paramedis per satuan penduduk
/ 100.000 penduduk
41 42 43 44 45 45 45
31 Cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin (jml
yang dilayani/jumlah
% 100 100 100 100 100 100 100
72
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator
Kinerja Pembangunan Daerah
Satuan Kondisi
Awal
2016
Tahun Akhir Tahun
RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021
kunjungan)x100%
32 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan di faskes
% 80 80 80 80 80 80 84,5
33 Cakupan k
unjungan bayi
% 97 97 97 97 97 97 97
34 Cakupan kunjungan
Ibu hamil K4
% 94 94,5 95 95 95 95 95
35 Cakupan penduduk memiliki Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
% 65 70 75 80 85 90 90
73
BAB VIII
PENUTUP
8.1 Kaidah Pelaksanaan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
tahun 2016 – 2021 merupakan rencana pembangunan selama 5 (lima)
tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi kebijakan, program dan
kegiatan Dinas Kesehatan. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 dan
bersifat indikatif.Renstra dimaksudkan untuk memberi arah dan
pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk kurun waktu lima tahun.
Kaidah pelaksanaan yang perlu diatur dalam pelaksanaan
Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat, bidang, dan jabatan fungsional pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal agar mendukung pencapaian target-target Renstra
Tahun 2016 - 2021, dan melaksanakan program dan kegiatan yang
tercantum Renstra Dinas Kesehatan dengan sebaik-baiknya;
2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten
Kendal dalam kurun waktu 5 (lima) tahun wajib berpedoman pada
Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021;
3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian
target-target Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, maka perlu
dilakukan pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan,
pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara berkala.
4. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat
nasional dan atau perubahan kebijakan Kabupaten Kendal, maka
dapat dilakukan perubahan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-
2021 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
74
8.2 Pedoman Transisi
Masa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Tahun 2016-2021 adalah sesuai dengan masa berlaku
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2016–2021. Pada saat Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2022-2026 belum tersusun, dan
untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan
dokumen perencanaan, maka Renstra Tahun 2016-2021 ini menjadi
pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
tahun 2022, dengan tetap berpedoman pada RPJPD Kabupaten Kendal
Tahun 2005 - 2025.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal
dr. SRI MULYANI, Sp.A, M.Kes
Pembina Utama Muda NIP. 19620520 198910 2001