8
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Klub PROLANIS merupakan salah satu kegiatan dalam program PROLANIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik pada pasien yang menderita penyakit kronis guna memberikan manfaat untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi. Sasaran program ini adalah pasien hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) tipe 2. Senam PROLANIS ini diadakan setiap minggunya di masing-masing Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Peserta senam yaitu pasien hipertensi dan DM tipe 2 yang terdaftar sebagai pasien BPJS di FKTP tersebut. Target keaktifan pasien berdasarkan kesepakatan BPJS dan FKTP adalah minimal kehadiran pasien 50% setiap bulannya (BPJS Kesehatan, 2014). Hipertensi merupakan fokus penyakit dalam penelitian ini sehingga dengan diadakannya program ini seharusnya pasien hipertensi berupaya memanfaatkan adanya kegiatan senam sebaik mungkin agar kesehatan dapat terjaga dan mendapatkan kualitas hidup yang optimal. Hipertensi merupakan terjadinya peningkatan tekanan darah yang bersifat menetap pada sistolik yaitu 140 mmHG atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih yang berdasarkan pemeriksaan minimal 2 kali atau lebih dalam waktu yang berbeda (Lestari, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) jumlah hipertensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Klub PROLANIS merupakan salah satu kegiatan dalam program PROLANIS

yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas

fisik pada pasien yang menderita penyakit kronis guna memberikan manfaat untuk

meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi. Sasaran program ini adalah

pasien hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) tipe 2. Senam PROLANIS ini diadakan

setiap minggunya di masing-masing Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Peserta

senam yaitu pasien hipertensi dan DM tipe 2 yang terdaftar sebagai pasien BPJS di FKTP

tersebut. Target keaktifan pasien berdasarkan kesepakatan BPJS dan FKTP adalah

minimal kehadiran pasien 50% setiap bulannya (BPJS Kesehatan, 2014). Hipertensi

merupakan fokus penyakit dalam penelitian ini sehingga dengan diadakannya program ini

seharusnya pasien hipertensi berupaya memanfaatkan adanya kegiatan senam sebaik

mungkin agar kesehatan dapat terjaga dan mendapatkan kualitas hidup yang optimal.

Hipertensi merupakan terjadinya peningkatan tekanan darah yang bersifat

menetap pada sistolik yaitu 140 mmHG atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih yang

berdasarkan pemeriksaan minimal 2 kali atau lebih dalam waktu yang berbeda (Lestari,

2016). Menurut World Health Organization (WHO) jumlah hipertensi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

2

diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang

terus meningkat. WHO memperkirakan pada tahun 2025 sebanyak 29% penduduk di

dunia terkena hipertensi (WHO, 2013).Hipertensi dipengaruhi oleh berbagai macam

faktor. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Jannah, Nurhasanah, M, & Sartika

(2016)tentang faktor penyebab kejadian hipertensi didapatkan hasil bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi kejadian hipertensi adalah umur, jenis kelamin, stress, dan merokok.

Pasien yang tidak aktif dalam mengikuti senam PROLANIS ini, dapat

menyebabkan terjadinyapeningkatan komplikasi dari hipertensi yang dialami yang dapat

menyerang organ lainnya dan yang paling fatal dapat mengancam jiwa mereka. Oleh karena

itu perlu adanya kesadaran diri dari masing-masing individu untuk mengikuti senam dan

juga adanya dukungan dari keluarga untuk menambah motivasi diri pasien agar dapat aktif

mengikuti senam demi menjaga kesehatannya (Wahyuningsih & Astuti, 2013).

Berdasarkan data kehadiran pasien hipertensi yang mengikuti senam PROLANIS

di Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Dari total pasien yang terdaftar sebanyak 50 orang

rata-rata kehadiran tiap bulan sebanyak 23 orang atau 46%. Pada periode Oktober -

Desember tahun 2018 dari total pasien yang terdaftar di senam PROLANIS sebanyak 50

pasien, rata-rata kehadiran pasien tiap bulan sebanyak 19 orang pasien atau 38%. Data

tersebut mempunyai arti bahwa rata-rata tiap bulan jumlah pasien yang mengikuti senam

kurang dari 50% dari total pasien yang terdaftar di kegiatan senam PROLANIS Puskesmas

Dau Kabupaten Malang. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan salah satu dari

program PROLANIS ini masih jauh dari target minimal yang ditetapkan yaitu minimal

50% (BPJS Kesehatan, 2014).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

3

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Dau Kabupaten

Malang. Hasil wawancara bersama petugas kesehatan mengatakan bahwa pasien yang

datang senam jumlahnya hanya sebagian dari yang terdaftar di Puskesmas. Hal itu

disebabkan karena pasien tidak ada yang mengantar dan kurangnya motivasi pasien untuk

meningkatkan kesehatan.

Menurut Prasetyo H (2018) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di

Wilayah Kerja Puskesmas Mangkoso Kabupaten Barru menunjukkan bahwa ada dua

faktor yang mempengaruhi keaktifan pasien hipertensi dalam mengikuti senam yaitu

motivasi dan dukungan keluarga. Pada penelitian lainnya yang dilakukan (Mustaqim, 2018)

didapatkan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan dalam mengikuti senam

yaitupengetahuan dan dukungan keluarga.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Mengikuti Senam Prolanis Pada

Pasien Hipertensi Di Puskesmas Dau Kabupaten Malang”. Dimana tujuan dari penelitian

ini adalah untuk melihat faktor pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga dengan

keaktifan dalam mengikuti senam PROLANIS.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan pada penelitian ini adalah

“Apa saja faktor yang berhubungan dengan keaktifan dalam mengikuti senam Prolanis

pada pasien hipertensi di Pusksmas Dau, Kabupaten Malang”.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

4

1.3. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan keaktifan dalam mengikuti senam Prolanis pada pasien hipertensi di

Puskesmas Dau, Kabupaten Malang.

2. Tujuan Khusus

a. Identifikasi hubungan faktor pengetahuan dengan keaktifan pasien

hipertensi yang mengikuti senam Prolanis di Puskesmas Dau Kabupaten

Malang.

b. Identifikasi hubungan faktor dukungan keluarga dengan keaktifan pasien

hipertensi yang mengikuti senam Prolanis di Puskesmas Dau Kabupaten

Malang.

c. Identifikasi hubungan faktor motivasi dengan keaktifan pasien hipertensi

yang mengikuti senam Prolanis di Puskesmas Dau Kabupaten Malang.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan disiplin ilimu yang

telah dipelajari selama ini dan dapat menambah wawasan pengetahuan

danpengalaman terutama tentang faktor yang mempengaruhi keaktifan dalam

mengikuti senam Prolanis pada pasien hipertensi.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

5

b. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah suatu informasi yang dapat

digunakan untuk menambah wawasan mengenai faktor yang mempengaruhi

keaktifan dalam mengikuti senam Prolanis pada pasien hipertensi.

c. Bagi Masyarakat Umum

Dapat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya untuk

pasien hipertensi agar dapat meningkatkan keaktifan mengikuti senam Prolanis

untuk meningkatkan gaya hidup yang lebih sehat.

1.5. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang

mempunyai karakteristik yang relatif sama.

a. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo H pada tahun 2018 dengan judul

“Hubungan Dukungan Keluarga dan Motivasi Terhadap Keaktifan Penderita

Hipertensi Dalam Mengikuti Senam Prolanis”. Peneliti menggunakan metode

penelitian observasional analitik dengan analisis kuantitatif dengan pendekatan

Cross Sectional. Metode pengumpulan data dilakukan observasi. Setelah

dilakukan penelitian didapatkan hasil yaitu dukungan keluarga dan motivasi

memiliki hubungan terhadap keaktifan lansia dalam mengikuti senam prolanis

dengan hasil dukungan keluarga (p=0,02) dan motivasi (p=0,011).

b. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Ginting, 2018)dengan judul “Pengaruh

Pengetahuan Dan Sikap Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi Terhadap

Keaktifan Dalam Mengikuti Kegiatan Prolanis Di Puskesmas Berastagi

Kabupaten Karo”. Peneliti menggunakan metode penelitian dengan desain

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

6

penelitian survei analitik. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil uji Chi

Square yaitu ada pengaruh yang signifikan antara Pengetahuan dan Keaktifan

Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan

hasil pengetahuan (p=0,027 < p=0,05).

c. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Titik Yuswanti pada tahun 2018

dengan judul “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Mengikuti

Kegiatan Senam Di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang”. Peneliti menggunakan metode penelitian

yaitu pendekatan cross sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah

Simple Random Sampling. Setelah dilakukan penelitian berdasarkan hasil uji chi

square didapatkan nilai = 23,008 p= 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat

hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dengan Keaktifan Mengikuti

Senam pada Lansia di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang. Selain itu juga didapatkan hasil yang sama

dengan nilai chi square = 16,249 p=0,001 (p<0,05) bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara Fasilitas Kesehatan dengan Keaktifan Mengikuti Senam

pada Lansia di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang. Didapatkan hasil yang sama juga dengan

nilai chi square = 23,008 p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Keaktifan

Mengikuti Senam pada Lansia di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi

Psikogeriatri RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Berdasarkan hasil uji

chi square juga didapatkan hasil yang sama dengan nilai = 12,758 p= 0,000

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

7

(p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Jarak

Lokasi Senam dengan Keaktifan Mengikuti Senam pada Lansia di

Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang.

d. Penelitian lain yang dilakukan oleh Muhammad Mustaqim pada tahun 2018

dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Lansia

dalam Kegiatan Senam Lansia di Desa Kendal Sekaran Lamongan”. Peneliti

menggunakan metode penelitian pendekatan cross sectional dan mengajukan

hipotesis yaitu ada hubungan antara pengetahuan, fasilitas kesehatan, peran

keluarga, jarak lokasi senam dengan keaktifan mengikuti kegiatan senam di

Desa Kendal Sekaran Lamongan. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil

uji Chi Square yaitu ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dan

Keaktifan Mengikuti Senam Lansia di Posyandu Lansia di Desa Kendal

Sekaran Lamongan Kabupaten Lamongan dengan nilai chi square = 32,775

p= 0,000 p< 0,05. Selain itu juga didapatkan hasil uji Chi Square yaitu ada

hubungan yang bermakna antara Fasilitas Kesehatan dan Keaktifan Mengikuti

Senam Lansia di Posyandu Lansia di Desa Kendal Sekaran Lamongan

Kabupaten Lamongan dengan nilai chi square = 40,860 dan p= 0,001 p< 0,05.

Berdasarkan hasil uji chi square juga didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan

yang bermakna antara Peran Keluarga dan Keaktifan Mengikuti Senam Lansia

di Posyandu Lansia di Desa Kendal Sekaran Lamongan Kabupaten Lamongan

dengan nilai chi square = 23,379 dan p= 0,000 p< 0,05. Dan yang terakhir

didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara Jarak Lokasi

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/BAB I.pdf · 2019-09-18 · Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan hasil pengetahuan

8

Senam dan Keaktifan Mengikuti Senam Lansia di Posyandu Lansia di Desa

Kendal Sekaran Lamongan Kabupaten Lamongan dengan nilai chi square =

29,957 dengan p= 0,000 (p<0,05).

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan diatas yang

digunakan peneliti sebagai pembanding, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan variabel penelitian, waktu penelitian dan lokasi penelitian

yang berbeda tentang “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan

Mengikuti Senam Prolanis Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Dau

Kabupaten Malang”.