Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah adalah dokumen
perencanaan Organisasi Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana
tahunan Organisasi Perangkat Daerah, Renja OPD mempunyai arti strategis dalam
mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah
mengingat beberapa hal berikut:
1. Renja OPD merupakan dokumen yang memuat kebijakan, rencana program, kegiatan
dan kebutuhan anggaran indikatif kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran (RKA).
2. Renja merupakan acuan OPD untuk memasukkan program kegiatan kedalam KUA
dan PPAS dan perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2019.
3. Renja OPD merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan program /
kegiatan Instansi untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja pada tahun
sebelumnya.
4. Program dan kegiatan dalam Renja dilengkapi dengan indikator kinerja hasil
(outcome), indikator kinerja keluaran (output) dan dilengkapi dengan pendanaan
yang menunjukkan prakiraan maju.
1.2 Landasan Hukum
1. Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
2. Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
2 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
9. Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah
10. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan keuangan Daerah
11. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
12. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renja Tahun 2019 ini adalah sebagai pedoman dalam
pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2019. Sedangkan
tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan renja ini adalah :
1. Menjabarkan rencana strategis Dinas Sosial tahun 2016 - 2021.
2. Merumuskan program-program prioritas untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
terjadi pada tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.
3. Meningkatkan koordinasi dalam rangka mewujudkan sinergi pelaksanaan program dan
kegiatan OPD.
4. Menciptakan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya organisasi.
5. Menciptakan kesinambungan kegiatan pembangunan dari tahun ketahun dan
keselarasan program, kegiatan OPD dengan program dan kegiatan pemerintah Daerah
sebagaimana tercantum dalam RPJMD.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dan garis besar isi dokumen Renja Dinas Sosial Kabupaten
Blitar Tahun 2019 sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
3 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
2. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2018
2.1 Evaluasi Capaian Renstra OPD dan Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian
Renstra Dinas Sosial
2.2 Analisa Kinerja Pelayanan OPD
2.3 Isu- Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
3. BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD
3.3 Program dan Kegiatan OPD Tahun 2019
BAB IV PENUTUP
4 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2018
2.1 Evaluasi Capaian Renstra OPD dan Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian
Renstra Dinas Sosial
Renja Tahun 2019 terdiri dari 8 Program dan 18 Kegiatan. Adapun program dan
kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
A. Penyediaan dan Peningkatan administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
A. Penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
A. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
4. Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
A. Penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan capaian kinerja
B. Penyusunan dokumen penganggaran dan laporan keuangan
5. Program bantuan dan perlindungan sosial
A. Pemulihan dan perlindungan sosial eks korban bencana
B. Pembinaan dan monitoring pengelolaan sumber dana sosial
C. Pemutakhiran data dan penyelenggaraan program jaminan sosial
D. Fasilitasi program keluarga harapan (PKH)
6. Program pelayanan dan rehabilitasi sosial
A. Fasilitasi dan pendampingan penyandang disabilitas dan eks trauma
B. Fasilitasi , Pembinaan dan Penanganan Penyandang Tuna Sosial
C. Peningkatan kualitas pelayanan dan penanganan penghuni panti (LKSA)
7. Program peningkatan pelayanan dan pemberdayaan fakir miskin
5 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
A. Pemutakhiran basis data terpadu program penanganan fakir miskin
B. Fasilitasi pengelolaan dan penyaluran bantuan sosial
C. Pendampingan dan pemberdayaan keluarga fakir miskin
8. Program Pemberdayaan Sosial
A. Peningkatan kualitas kelembagaan sosial
B. Fasilitasi Peningkatan Kinerja LK3
C. Pemberdayaan Veteran, dan Perintis Kemerdekaan
Adapun realisasi kegiatan dan anggaran untuk tahun 2017 sesuai dengan yang
termuat dalam laporan kinerja instansi pemerintah daerah tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Laporan Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2017
No Program /
Kegiatan
Alokasi Biaya Keluaran (Output)
Anggaran
(Rp).
Realisasi % Uraian Target Realis
asi
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
335.450.000 321.916.352 95.97 Persentase
pelayanan
administrasi
perkantoran
100% 95.97%
Penyediaan dan
Peningkatan
administrasi
perkantoran
335.450.000 321.916.352 95.97 Persentase
pelayanan
administrasi
perkantoran
100% 95.97%
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
715.731.100 661.493.085 92.42 Persentase sarana
dan prasarana
aparatur dalam
kondisi baik
100% 92.42%
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
715.731.100 661.493.085 92.42 Persentase sarana
dan prasarana
aparatur dalam
kondisi baik
100% 92.42%
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
205.000.000 205.000.000 100% Sumber daya
aparatur terbina
dengan baik
100% 100%
6 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
Peningkatan
Kapasitas Aparatur
205.000.000 205.000.000 100% Jumlah aparatur
Dinas Sosial yang
dibina
32 Orang 32 Orang
Program
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Pengendalian
Kinerja dan
Keuangan
60.070.000 55.507.500 92.40 Persentase
perencanaan,
penganggaran
kinerja dan
keuangan tepat
waktu
100% 100%
Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan
20.615.000 20.240.000 98.18 Jumlah kegiatan
yang termonitoring,
terevaluasi dan
terlaporkan
23 Kegiatan 23
Kegiatan
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan dan
Pelaporan
39.455.000 35.267.500 89.39 Jumlah dokumen
perencanaan dan
pelaporan yang
disusun
6 Dokumen 6
Dokumen
Program
Rehabilitasi dan
Pemberdayaan
Penyandang
masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
1.463.190.000 1.011.053.800 69.10 Persentase PMKS
yang ditangani
20%
Peningkatan kualitas
pelayanan dan
penanganan pasien
eks psikotik dan
ANKN
179.434.400 48.973.200 27.29 Jumlah pasien
psikotik dan
ANKN yang
direhabilitasi ke
RSEP dan UPT
50 Orang
Pendidikan dan
Pelatihan Para
Penyandang
Disabilitas dan Eks
Trauma
180.197.500 158.577.000 88.00 Jumlah penyandang
disabilitas dan eks
trauma yang
difasilitasi untuk
mengikuti
pendidikan dan
pelatihan
15 Orang
Sosialisasi Para
Penyandang
disabilitas dan Eks
Trauma
171.026.300 106.470.000 62.25 Jumlah penyandang
disabilitas dan eks
trauma yang diberi
sosialisasi
400 Orang
Pemberdayaan
Pelayanan Para
114.913.000 70.820.000 61.63 Jumlah penyandang
disabilitas dan eks
20 Orang
7 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
Penyandang
Disabilitas dan Eks
Trauma
trauma yang diberi
bantuan
permakanan
Pendampingan Para
Penyandang
Disabilitas Berat
221.483.800 216.830.000 97.90 Jumlah penyandang
disabilitas berat
yang didampingi
500 Orang
Sosialisasi
Penanganan Eks
WTS, Anjal,
Terlantar dan
Gepeng
93.080.000 40.922.000 43.96 Jumlah eks WTS,
anjal, terlantar dan
gepeng yang
disosialisasi
155 Orang
Peningkatan kualitas
pelayanan dan
penanganan
penghuni panti
(LKSA)
503.055.000 368.461.600 73.24 Jumlah penghuni
panti yang diberi
bantuan
1.000 Anak
Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Penanganan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
2.480.052.200 2.066.483.949 83.32 Persentase
kelembagaan
penanganan
PMKS dengan
kapasitas baik
100%
Pembinaan karang
taruna
0 0 100 Jumlah pengurus
karang taruna,
pengurus tingkat
kecamatan dan
kabupaten yang
diberi pembinaan
500 Orang
Peningkatan
Kelembagaan Kerja
Lembaga Konsultasi
Kesejahteraan
Keluarga (LK3)
70.800.000 60.807.500 85.89 Jumlah keluarga
rentan yang diberi
bantuan
pendampingan,
konseling dan
rujukan
50 Orang
Fasilitasi
pendamping PKH
426.025.000 422.326.199 99.13 Jumlah
pendamping PKH
yang difasilitasi
124 Orang
Pemutakhiran data
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
362.121.000 189.871.000 52.43 Jumlah wilayah
yang di update
PMKS nya
22 Kec.
8 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
Sosialisasi
peningkatan peran
lembaga PSKS,
aparatur perangkat
desa dan kecamatan
157.932.700 97.869.850 61.97 Jumlah lembaga
PSKS dan aparatur
perangkat desa dan
kecamatan yang
disosialisasi
270 Orang
Pendidikan dan
Pelatihan bagi
Pengurus Lembaga
Kesejahteraan Sosial
Anak (LKSA)
83.375.900 77.447.900 92.89 Jumlah pengurus
LKSA yang dididik
dan dilatih
keterampilan
24 Orang
Pembinaan,
koordinasi dan
evaluasi dalam
rangka
pemberdayaan
organisasi dan
masyarakat lanjut
usia.
1.171.730.600 1.058.847.500 90.37 Jumlah organisasi
masyarakat lanjut
usia, dan jumlah
masyarakat lanjut
usia yang diberi
penyuluhan
1.000 Orang
Pemberdayaan
Veteran, dan Perintis
Kemerdekaan
208.067.000 159.314.000 76.57 Jumlah veteran dan
perintis
kemerdekaan yang
diberi bantuan
permakanan
35 Orang
Program
Pemberdayaan
Kesejahteraan
Sosial
1.245.276.000 1.005.615.500 80.75 Persentase
penanganan dan
peningkatan
kesejahteraan
sosial
100%
Penanganan masalah
masalah strategis
yang menyangkut
Tanggap cepat
darurat dan kejadian
luar biasa sosial
526.500.000 316.958.500 60.20 1. Jumlah korban
bencana sosial
yang diberi
bantuan
2. Jumlah sarana
dapur umum
yang
diremajakan
1. 54
Orang
2. 10
Paket
Pemutakhiran data
kepesertaan BPJS
bagi masyarakat
penerima bantuan
iuran (PBI) jaminan
sosial tahun 2017
350.800.000 332.906.000 94.90 1. Jumlah
Desa/Kel. yang
di update data
masyarakat
penerima
bantuan iuran
(PBI) jaminan
1. 248
Desa/
Kel.
2. 1 Paket
9 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
sosial nya
2. Jumlah aplikasi
sarana
pendukung PBI
– SKTM yang
ditambah.
Sosialisasi
penyelenggaraan
sumbangan
berhadiah
0 0 100 Jumlah tokoh
masyarakat yang
diberi sosialisasi
tentang prosedur
penyelenggaraan
dan pengumpulan
sumbangan
berhadiah
0 Orang
Peningkatan kualitas
kelembagaan sosial
317.976.000 315.701.000 99.28 Jumlah pengurus
lembaga sosial
yang di fasilitasi.
1.200 Orang
Bimtek
penyelenggaraan
pengumpulan
sumbangan sosial
50.000.000 40.050.000 80.10 Jumlah tokoh
masyarakat yang
diberi bimbingan
teknis
penyelenggaraan
pengumpulan
sumbangan sosial
100 Orang
JUMLAH 6.504.769.300 5.327.070.186 81.89
Adapun prakiraan realisasi kegiatan dan anggaran untuk tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Laporan Prakiraan Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2018
No Program /
Kegiatan
Alokasi Biaya Keluaran (Output)
Anggaran
(Rp).
Realisasi % Uraian Target Realisasi
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
250.000.000 250.000.000 100% Persentase
ketercukupan
administrasi
perkantoran
100% 100%
Penyediaan dan
Peningkatan
administrasi
perkantoran
250.000.000 250.000.000 100% Persentase
ketercukupan
administrasi
perkantoran
100% 100%
Program 450.000.000 450.000.000 100% Persentase sarana 100% 100%
10 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
dan prasarana
aparatur dalam
kondisi baik
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
450.000.000 450.000.000 100% Persentase sarana
dan prasarana
aparatur dalam
kondisi baik
100% 100%
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumberdaya
Aparatur
60.000.000 60.000.000 100% Persentase
sumber daya
aparatur terbina
dengan baik
100% 100%
Pendidikan dan
pelatihan sumber
daya aparatur
60.000.000 60.000.000 100% Persentase sumber
daya aparatur
terbina dengan baik
29 Orang 29 Orang
Program
Perencanaan,
Penganggaran,
Pengendalian dan
Pelaporan Capaian
Kinerja dan
Keuangan
40.000.000 40.000.000 100% Persentase
dokumen
perencanaan,
laporan keuangan
dan kinerja PD
yang tepat waktu
100% 100%
Penyusunan
dokumen
perencanaan dan
pelaporan capaian
kinerja
20.000.000 20.000.000 100% Jumlah dokumen 3
Dokumen
3 Dokumen
Penyusunan
dokumen
penganggaran dan
laporan keuangan
20.000.000 20.000.000 100% Jumlah dokumen 6
Dokumen
6 Dokumen
Program bantuan
dan perlindungan
sosial
1.841.000.000 1.841.000.000 100% Persentase PMKS
yang memperoleh
bantuan dan
perlindungan
sosial
8.7 % 8.7 %
Pemulihan dan
perlindungan sosial
eks korban bencana
650.000.000 650.000.000 100% 1. Persentase
korban bencana
yang mendapat
perlindungan dan
1.000
Orang
1.000 Orang
11 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
pemulihan pasca
bencana
2. Jumlah
TAGANA siaga
60 Orang 60 Orang
Pembinaan dan
monitoring
pengelolaan sumber
dana sosial
80.000.000 80.000.000 100% Jumlah
penyelenggara
pengelolaan
sumber dana sosial
yang dibina dan
dimonitoring
pelaksanaan
kegiatannya
75 Orang 75 Orang
Pemutakhiran data
dan penyelenggaraan
program jaminan
sosial
611.000.000 611.000.000 100% 1. Jumlah
rekomendasi
peserta BPJS
yang diusulkan
350.000
Orang
350.000
Orang
2. Jumlah pekerja
sektor informal
yang diberi
jaminan sosial
500
Orang
500 Orang
3. Jumlah keluarga
penerima
bantuan iuran
jaminan
kesehatan (PBI-
JK) yang di
monitoring
45
Keluarga
45 Keluarga
Fasilitasi program
keluarga harapan
(PKH)
500.000.000 500.000.000 100% 1. Jumlah keluarga
penerima
program
keluarga harapan
(PKH)
28.000
Keluarga
28.000
Keluarga
2. Jumlah keluarga
penerima sasaran
PKH yang dibina
1.000
Keluarga
1.000
Keluarga
Program pelayanan
dan rehabilitasi
sosial
1.260.000.000 1.260.000.000 100% Persentase PMKS
yang memperoleh
pelayanan dan
bantuan
rehabilitasi sosial
29 % 29 %
Fasilitasi dan
pendampingan
penyandang
220.000.000 220.000.000 100% 1. Jumlah
penyandang
disabilitas dan
15 Orang 15 Orang
12 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
disabilitas dan eks
trauma
eks trauma yang
difasilitasi untuk
mengikuti
pelatihan
2. Jumlah
penyandang
disabilitas dan
eks trauma yang
diberi sosialisasi
400
Orang
400 Orang
3. Jumlah
penyandang
disabilitas berat
yang didampingi
500
Orang
500 Orang
Fasilitasi ,
Pembinaan dan
Penanganan
Penyandang Tuna
Sosial
390.000.000 390.000.000 100% 1. Jumlah pasien
psikotik dan
ANABH yang
direhabilitasi ke
RSBL dan UPT
150
Orang
150 Orang
2. Jumlah
masyarakat yang
diberi sosialisasi
tentang
penanganan eks
WTS, anjal,
terlantar dan
gepeng
200
Orang
200 Orang
3. Jumlah
masyarakat yang
diberi sosialisasi
tentang
penanganan
korban pasung
psikotik berbasis
keluarga
400
Orang
400 Orang
Peningkatan kualitas
pelayanan dan
penanganan
penghuni panti
(LKSA)
650.000.000 650.000.000 100% 1. Jumlah penghuni
panti yang diberi
bantuan
1.000
Anak
1.000 Anak
2. Jumlah
masyarakat
lanjut usia yang
dibantu dan
ditangani
1.000
Anak
1.000 Anak
Program 1.410.000.000 1.410.000.000 100% Persentase fakir 1.09 % 1.09 %
13 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
peningkatan
pelayanan dan
pemberdayaan
fakir miskin
miskin yang
dibantu dan
ditangani
Pemutakhiran data
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
544.208.000 544.208.000 100% Persentase
pemutakhiran data
PMKS
100% 100%
Fasilitasi
pengelolaan dan
penyaluran bantuan
sosial
605.792.000 605.792.000 100% 1. Jumlah fakir
miskin yang
memperoleh
bantuan
150
Orang
150 Orang
2. Jumlah
perangkat
desa/kel., toga
tomas yang
dibina dan diberi
penyuluhan
744
Orang
744 Orang
Pendampingan dan
pemberdayaan
keluarga fakir
miskin
260.000.000 260.000.000 100% 1. Jumlah fakir
miskin calon
penerima
bantuan stimulan
yang diberi
penyuluhan
tentang
penyelenggaraan
kesejahteraan
sosial
150
Orang
150 Orang
2. Jumlah fakir
miskin yang
mendapatkan
pembinaan
150
Orang
150 Orang
Program
Pemberdayaan
Sosial
689.000.000 689.000.000 100% IKM Pelayanan
Kelembagaan
Sosial
Baik Baik
Peningkatan kualitas
kelembagaan sosial
500.000.000 500.000.000 100% Jumlah pengurus
lembaga sosial
yang mendapat
pembinaan
3.200
Orang
3.200 Orang
Fasilitasi
Peningkatan Kinerja
LK3
130.000.000 130.000.000 100% 1. Persentase kasus
berdasarkana
pengaduan yang
ditangani
100% 100%
2. Jumlah 500 500 Orang
14 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
masyarakat yang
dibina tentang
peran penting
keluarga dalam
mewujudkan
kesejahteraan
sosial
Orang
Pemberdayaan
Veteran, dan Perintis
Kemerdekaan
59.000.000 59.000.000 100% Jumlah veteran dan
perintis
kemerdekaan yang
diberi bantuan
permakanan
32 Orang 32 Orang
JUMLAH 6.000.000 6.000.000
2.2 Analisa Kinerja Pelayanan OPD
Kinerja pelayanan OPD merupakan suatu sarana yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan perencanaan suatu program/ kegiatan, memonitoring hasil
pelaksanaan suatu program/ kegiatan, serta mengevaluasi dampak yang terjadi pada target
program/ kegiatan apakah sudah sesuai dengan luaran yang diharapkan. Dinas Sosial
Kabupaten Blitar merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah dibidang sosial
dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Sosial memiliki sasaran
kerja utama yaitu jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang di
bantu dan ditangani. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksana teknis kegiatan di
lapangan dan dimasukkan kedalam tabel pelaporan, maka dapat diberikan analisa kinerja
Dinas Sosial sudah terealisasi sebesar 81.89% dan masuk dalam kategori baik.
2.3 Isu- Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
Penentuan isu- isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Sosial
Kabupaten Blitar didasarkan pada hasil telaah mengenai kondisi dan identifikasi
permasalahan pembangunan Dinas Sosial pada tingkat Pemerintah Provinsi. Berdasarkan
telaah analisa permasalahan, isu- isu penting Dinas Sosial Kabupaten Blitar adalah sebagai
berikut:
1. Rendahnya keterampilan PMKS.
2. Jumlah lapangan kerja yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah pencari
kerja.
3. Tingginya frekuensi terjadinya bencana dalam satu tahun.
15 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
4. Terbatasnya akses ekonomi yang bisa dilakukan karena keterbatasan kondisi
alam.
5. Rendahnya kualitas dan kuantitas penanganan PMKS.
6. Kurang tersedianya database PMKS untuk mengetahui jumlah PMKS secara
akurat.
7. Kurangnya kualitas SDM yang menangani masalah PMKS.
8. Adanya bantuan dari potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS).
9. Adanya bantuan dari OPD lain yang memiliki tupoksi linier dengan Dinas Sosial.
10. Adanya bantuan dari pusat (APBN) dan dari provinsi (APBD 1).
11. Adanya kecenderungan meningkatnya jumlah anggaran yang diterima Dinas
Sosial.
12. Adanya kecenderungan menurunnya jumlah PMKS secara total dari tahun ke
tahun
2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Dinas Sosial Kabupaten Blitar merupakan Organisasi Pemerintah Daerah yang
menangani urusan sosial. Pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Sosial merupakan
pembangunan yang bersifat non fisik karena bukan merupakan pembangunan infrastruktur
maupun gedung yang bisa dirasakan langsung pemanfaatannya oleh masyarakat. Pada
usulan perencanaan kegiatan tahun 2019, Dinas sosial telah menunggu hasil musyawarah
rencana pembangunan kecamatan yang dilakukan di 22 kecamatan di kabupaten. Namun
oleh karena Dinas Sosial bukan merupakan Organisasi Pemerintah Daerah yang melakukan
pembangunan secara fisik, serta karena urusan sosial bukan merupakan program prioritas
pembangunan daerah, maka tidak ditemukan usulan dari masyarakat yang bisa di ampu
oleh Dinas Sosial Kabupaten Blitar.
16 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional
Pemerintah Indonesia di dalam melaksanakan roda pemerintahan memiliki visi
(2015-2019) adalah “Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut kemudian diterjemahkan kedalam 7 misi dan
9 agenda prioritas yang kemudian dikenal dengan istilah NAWACITA. Adapun 7 misi
Pemerintah yang dimaksud meliputi:
1. Keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamalkan sumberdaya maritime, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara kepulauan
2. Masyarakat maju, berkeimbangan dan demokratis berlandaskan Negara
hukum
3. Politik luar negri bebak aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim
4. Kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
5. Bangsa berdaya saing
6. Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional
7. Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Sedangkan 9 agenda prioritas pemerintah (Nawacita) meliputi:
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga Negara
2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan
desa dalam kerangka Negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi system dan
penegakan hokum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bias maju dan bangkit bersama bangsa- bangsa
Asia lainnya.
17 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector- sector
strategis ekonomi domestic
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu acuan bagi penyusunan
Renstra Dinas Sosial Kabupaten Blitar. Hal ini dilakukan agar program/ kegiatan Dinas
Sosial Kabupaten Blitar tetap linier dengan program/ kegiatan Dinas Sosial Provinsi
sehingga ketika pemerintah pusat menghendaki capaian dari program/ kegiatan yang
disusun oleh Kementrian Sosial, pemerintah kabupaten dapat melaporkan sesuai dengan
breakdown program/ kegiatan tersebut. Dinas Sosial Provinsi telah menetapkan sasaran
strategis yang dimuat dalam renstra Pemerintah Provinsi, yaitu:
1. Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS)
2. Meningkatnya partisipasi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD
Dinas Sosial Kabupaten Blitar memiliki tujuan dan sasaran OPD seperti yang
tertuang dalam dokumen renstra 2017 - 2021 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Sosial Tahun 2019
No Tujuan Sasaran
1 Menurunnya angka PMKS 1. Meningkatnya kesejahteraan PMKS
2. Meningkatnya partisipasi PSKS dalam
program kesejahteraan sosial
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa tujuan Dinas Sosial
Kabupaten Blitar tahun 2019 adalah Menurunnya angka penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS). Adapun sasaran Dinas Sosial Kabupaten Blitar tahun 2019
ada dua, yaitu Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) dan meningkatnya partisipasi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam
program kesejahteraan sosial.
18 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
3.3 Program dan Kegiatan OPD Tahun 2019
Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi kinerja OPD tahun 2018, analisis kinerja pelayanan OPD, isu- isu penting tentang
penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD, maka disusunlah program dan kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Blitar tahun 2019.
Program dan kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Blitar tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2 Program dan Kegiatan Dinas Sosial Tahun 2019
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Program /Kegiatan
Rencana Tahun 2019
Ctt
Penting Lokasi
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuhan
dana/pagu
indikatif (Rp)
Sumber
Dana
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase kepuasan aparatur Dinas Sosial 100% 361,970,000
APBD II
Penyediaan dan Peningkatan administrasi
perkantoran
Jumlah jenis layanan administrasi
perkantoran
Dinas Sosial 6 jenis layanan 361,970,000
APBD II
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Persentase sarana dan prasarana
aparatur dalam kondisi layak
fungsi
Dinas Sosial 100% 850,112,400
APBD II
Penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan
sarana dan prasarana aparatur
Jumlah sarpras yang berfungsi baik Dinas Sosial 46 buah 850,112,400
APBD II
19 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
Program Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur
Persentase peningkatan kapasitas
SDM aparatur
Dinas Sosial 100% 162,354,220
APBD II
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Jumlah aparatur yang mengikuti
peningkatan kapasitas
Dinas Sosial 9 orang 162,354,220
APBD II
Program Perencanaan, Penganggaran,
Pengendalian dan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Persentase dokumen perencanaan,
laporan keuangan dan kinerja
SKPD yang disusun tepat waktu
Dinas Sosial 100% 79,633,400
APBD II
Penyusunan dokumen perencanaan dan
pelaporan capaian kinerja
Jumlah dokumen Dinas Sosial 3 Dokumen 28,440,500
APBD II
Penyusunan dokumen penganggaran dan
laporan keuangan
Jumlah dokumen Dinas Sosial 6 Dokumen 51,192,900
APBD II
Program bantuan dan perlindungan sosial Persentase PMKS yang
memperoleh bantuan dan
perlindungan sosial
Kab Blitar 9.0 % 1,855,641,273
APBD II
Pemulihan dan perlindungan sosial eks
korban bencana
1. Persentase korban bencana yang
mendapat perlindungan dan
pemulihan pasca bencana
Kab Blitar 1.000 Orang 723,940,000
APBD II
2. Jumlah TAGANA siaga Kab Blitar 60 Orang
Pembinaan dan monitoring pengelolaan
sumber dana sosial
Jumlah penyelenggara pengelolaan
sumber dana sosial yang dibina dan
dimonitoring pelaksanaan
kegiatannya
Kab Blitar 75 Orang 93,078,000
APBD II
Pemutakhiran data dan penyelenggaraan
program jaminan sosial
1. Jumlah peserta PBI-N dan PBI-D
yang diverifikasi
Kab Blitar 350.000 orang dan
10.000 orang
651.546.000
APBD II
2. Jumlah pekerja sektor informal
yang diberi jaminan sosial
Kab Blitar 500 Orang
20 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
3. Jumlah keluarga penerima bantuan
iuran jaminan kesehatan (PBI-JK)
yang di monitoring
Kab Blitar 45 Keluarga
Fasilitasi program keluarga harapan (PKH) 1. Jumlah keluarga penerima program
keluarga harapan (PKH)
Kab Blitar 28.000 Keluarga 387,077,273
APBD II
2. Jumlah keluarga penerima sasaran
PKH yang dibina
Kab Blitar 1.000 Keluarga
Program pelayanan dan rehabilitasi sosial Persentase PMKS yang
memperoleh pelayanan dan
bantuan rehabilitasi sosial
Kab Blitar 33% 1,963,060,525
APBD II
Fasilitasi dan pendampingan penyandang
disabilitas dan eks trauma
1. Jumlah penyandang disabilitas dan
eks trauma yang difasilitasi untuk
mengikuti pelatihan
Kab Blitar 15 Orang 400,211,613
APBD II
2. Jumlah penyandang disabilitas dan
eks trauma yang diberi sosialisasi
Kab Blitar 400 Orang APBD II
3. Jumlah penyandang disabilitas
berat yang didampingi
Kab Blitar 500 Orang APBD II
Fasilitasi , Pembinaan dan Penanganan
Penyandang Tuna Sosial
1. Jumlah pasien psikotik dan
ANABH yang direhabilitasi ke
UPT.RSBL dan UPT.PRSMP
Kab Blitar 150 Orang 464,355,800
APBD II
2. Jumlah masyarakat yang diberi
sosialisasi tentang penanganan eks
WTS, anjal, terlantar dan gepeng
Kab Blitar 200 Orang APBD II
3. Jumlah masyarakat yang diberi
sosialisasi tentang penanganan korban
pasung psikotik berbasis keluarga
Kab Blitar 400 Orang APBD II
Peningkatan kualitas pelayanan dan 1. Jumlah penghuni panti yang diberi Kab Blitar 1.000 Anak 1,098,493,111 APBD II
21 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
penanganan penghuni panti (LKSA) bantuan
2. Jumlah masyarakat lanjut usia
yang dibantu dan ditangani
Kab Blitar 1.000 Anak
Program peningkatan pelayanan dan
pemberdayaan fakir miskin
Persentase fakir miskin yang
dibantu dan ditangani
Kab Blitar 1.1 % 1,908,099,000
APBD II
Pemutakhiran basis data terpadu program
penanganan fakir miskin
Persentase pemutakhiran BDT-PPFK Kab Blitar 100% 511,929,000
APBD II
Fasilitasi pengelolaan dan penyaluran
bantuan sosial
1. Jumlah fakir miskin yang
memperoleh bantuan
Kab Blitar 150 Orang 765,308,000
APBD II
2. Jumlah perangkat desa/kel., toga
tomas yang dibina dan diberi
penyuluhan
Kab Blitar 744 Orang APBD II
Pendampingan dan pemberdayaan keluarga
fakir miskin
1. Jumlah fakir miskin calon
penerima bantuan stimulan yang
diberi penyuluhan tentang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Kab Blitar 500 Orang 630,862,000
APBD II
2. Jumlah fakir miskin yang
mendapatkan pembinaan
Kab Blitar 150 Orang APBD II
Program Pemberdayaan Sosial IKM Pelayanan Kelembagaan
Sosial
Kab Blitar Baik 711,294,837
APBD II
Peningkatan kualitas kelembagaan sosial Jumlah pengurus lembaga sosial yang
mendapat pembinaan
Kab Blitar 700 Orang 490,493,137
APBD II
Fasilitasi Peningkatan Kinerja LK3 1. Persentase kasus berdasarkana
pengaduan yang ditangani
Kab Blitar 100% 159,783,900
APBD II
2. Jumlah masyarakat yang dibina
tentang peran penting keluarga dalam
Kab Blitar 500 Orang APBD II
22 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
mewujudkan kesejahteraan sosial
Pemberdayaan Veteran, dan Perintis
Kemerdekaan
Jumlah veteran dan perintis
kemerdekaan yang diberi bantuan
permakanan
Kab Blitar 32 Orang 61,017,800
APBD II
JUMLAH 7,892,165,655
23 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
BAB IV
PENUTUP
Pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada Tahun 2019 diharapkan sudah
dapat dilaksanakan dengan paradigma baru. Selama ini masih menggunakan paradigma
lama dengan pendekatan kelayakan sebagai penyandang masalah, sehinga orientasinya
pada pemecahan masalah (problem solving). Sebagai konsekuensinya peran pemerintah
lebih dominan melalui kegiatan Rehabilitatif, Penyantunan, Pemberian Bantuan dan lain-
lain. Dalam jangka panjang ternyata paradigma ini menciptakan sikap malas,
ketergantungan yang tinggi, dan hanya berharap bantuan pemerintah, di kalangan
penyandang masalah kesejahteraan sosial menuntut pada pemerintah untuk
menyelesaikan masalah
Paradigma baru pembangunan kesejahteraan sosial lebih dikenal dengan istilah
Employment Community For Development, artinya memandang penyandang masalah
sosial dari segi potensi dan kemampuan internalnya. Paradigma ini tidak melihat
kelayakan sebagai orang bermasalah. Mereka memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri dan berusaha, sehingga perlu dioptimalkan. Pendekatan yang
dipergunakan adalah pendekatan potensi melaui kegiatan pemberdayaan. Pada paradigma
ini peran pemerintah sangat kecil dan lebih memberikan kesempatan kepada masyarakat
dan kalangan lembaga swadaya masyarakat untuk berperan aktif dalam usaha
kesejahteraan sosial. Dengan paradigma ini diharapkan tumbuh sikap dan perilaku
kemandirian dari para penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial ke
depan terdapat hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:
1. Komitmen yang tinggi atas dasar keterpanggilan dan rasa kesetiakawanan sosial
perlu tetap ditumbuhkan di kalangan para pelaku usaha kesejahteraan sosial baik
dari birokrat maupun masyarakat.
2. Prinsip-prinsip dasar pekerjaan sosial yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan
atau memanusiakan manusia harus tetap terjaga dan terpelihara dalam rangka
pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
3. Ketepatan sasaran dalam memberikan pelayanan kepada penyandang masalah
kesejahteraan sosial merupakan kunci pokok keberhasilan pembangunan
kesejahteraan sosial.
24 Renja Dinas Sosial Tahun 2019
Penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang dikemas
melalui kegiatan pembangunan bidang kesejahteraan sosial tidak hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah, khususnya pemerintah daerah, akan tetapi hal tersebut juga merupakan
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Perkembangan ke depan
peranan pemerintah diperkecil, sebaliknya perlu memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk mengambil peran dalam
pembangunan kesejahteraan sosial. Pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator saja.
Dengan demikian pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial akan dapat berjalan
secara sinergi dengan pembangunan lainnya.
KEPALA DINAS SOSIAL
KABUPATEN BLITAR
ROMELAN, S.Pd, MSi
Pembina Utama Muda
NIP.19620101 198803 1 028