Upload
hoangtuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pemerintahan hendaknya
mengacu pada prinsip tata pemerintahan yang baik (good
governance) yang mengandung 3 (tiga) unsur utama yaitu
akuntabilitas, transparansi dan demokrasi/ partisipasi.
Prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dimaksud
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan.
b. Transparansi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintah harus memiliki mekanisme yang jelas dan
diinformasikan kepada semua pihak.
c. Demokrasi dan Partisipasi artinya fungsi-fungsi
pemerintah diselenggarakan tanpa mengabaikan
kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan
pihak swasta sebagai bagian pilar utama kekuatan
Negara.
Untuk menjamin agar kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan berjalan efektif, efisien,
dan bersasaran dan akuntabel maka diperlukan suatu
perencanaan pembangunan yang strategis.
Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses
perencanaan untuk menyusun langkah dan tindakan yang
akan dikerjakan dalam mencapai suatu tujuan yang telah
disepakati dan ditetapkan untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan.
Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal
151 ayat (1) dan (2) menyatakan :
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana
Strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD yang
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan,
Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
3
tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan bersifat indikatif.
(2) Renstra SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, Program,
dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun harus
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan
bersifat indikatif. Karena Satuan Perangkat Daerah
merupakan unsur pembantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Secara umum perangkat daerah terdiri dari unsur staf
yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi,
diwadahi dalam lembaga Sekretariat; unsur pendukung
tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam
lembaga teknis daerah; serta unsur pelaksana urusan
daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah.
Badan Kepegawaian Daerah sebagai salah satu lembaga
teknis daerah mempunyai fungsi spesifik di bidang
kepegawaian yaitu membantu Kepala Daerah dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
kepegawaian mencakup pada sistem manajemen
kepegawaian daerah yang meliputi perencanaan,
persyaratan, pengangkatan, penempatan, pendidikan dan
pelatihan, penggajian, pemberhentian, pensiun, pembinaan,
kedudukan, hak, kewajiban, tanggung jawab, larangan,
sanksi, dan penghargaan.
Terkait dengan hal tersebut dalam rangka untuk
menyiapkan aparatur birokrasi selaku penyelenggara
pemerintahan dan pembangunan perlu adanya perencanaan
kebijakan yang mampu menciptakan peningkatan
kapabilitas, profesionalitas dan akuntabilitas pegawai secara
proporsional. Sehingga mampu menjalankan amanat sesuai
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
4
tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diembannya dalam
menjalankan pemerintahan dan pembangunan untuk
mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Madiun.
Dalam pelaksanaan pembangunan perlu menyatukan
persepsi dan arah tindakan, maka pelaksanaan tugas dan
fungsi senantiasa harus dilandasi dengan Visi, Misi dan
Tujuan serta Strategi yang secara jelas dirumuskan dalam
Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
memuat penetapan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi ( cara
pencapaian tujuan dan sasaran ) yang dijabarkan ke dalam
kebijakan dan program, serta ukuran keberhasilan dalam
pelaksanaannya. Selanjutnya rencana kinerja kegiatan akan
ditetapkan kemudian dalam dokumen tersendiri melalui
perencanaan kinerja tahunan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun pada 2014-2019 yang menjabarkan kegiatan dan
indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan
Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2014
– 2019 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 4437);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4438);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
5
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahn 2010
tentang Tahapan, tata cara, penyusunan, pengendalian
dan evalasi pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2014-2019 adalah
merupakan tindak lanjut dari Reviu RPJMD secara strategis,
sistematis dan terpadu ke dalam tujuan, sasaran, kebijakan
dan program prioritas SKPD serta tolok ukur
pencapaiannya.
Sedangkan Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2014 – 2019
adalah:
a. Menjadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Tahunan Badan Kepegawaian Daerah selama periode
tahun 2014-2019.
b. Menciptakan keterpaduan dan keserasian gerak dalam
kegiatan pembangunan aparatur yang terencana dan
memiliki akuntabilitas.
c. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja
dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan
Kepegawaian Daerah pada tahun 2014-2019.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
6
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Badan
Kepegawaian Daerah Kota Madiun Tahun 2009 - 2014
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dab Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi BKD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang
A. Analisis SWOT
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Tupoksi Pelayanan SKPD
3.2. Telaahan Visi Misi dan Program Walikota
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah
SKPD
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PAGU
INDIKATIF
5.1. Program dan Kegiatan SKPD
5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan
Pagu Indikatif
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
7
6.1. Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada
Tujuan Dan Sasaran RPJMD
BAB VII PENTUTUP
Rencana Strategis SKPD merupakan bagian dari
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang disusun
oleh Satuan Perangkat Daerah mempunyai hubungan
dengan Dokumen perencanaan lainnya yaitu :
1. Renstra SKPD sebagai pedoman untuk penyusunan
Rencana Kerja tahunan SKPD ( Renja SKPD ) dan
selanjutnya Renja SKPD menjadi pedoman penyusunan
RKA SKPD.
2. Renstra SKPD dalam penyusunannya berpedoman pada
RPJMD dan memperhatikan Renstra kementerian atau
lembaga non departeman.
3. RPJMD dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP
dan memperhatikan RPJM Nasional.
4. RPJPD dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP
Nasional.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
23
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Kota Madiun
Badan Kepegawaian Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah disebutkan bahwa kedudukan Badan Kepegawaian
Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota di
Bidang Kepegawaian.
Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
dibidang kepegawaian.
Fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Badan
Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kepegawaian;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang Kepegawaian;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Kepegawaian;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi
Badan Kepegawaian Daerah memiliki personel sejumlah 45
pegawai. Susunan Organisasi sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Madiun Nomor 50 Tahun 2008 terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretariat, membawahi
1. Sub Bagian Umum dan Keuangan;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian;
c. Bidang Administrasi dan Pengembangan Karir Pegawai,
membawahi:
1. Sub Bidang Administrasi Kepegawaian
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
24
2. Sub Bidang Formasi dan Pengembangan Pegawai
3. Sub Bidang Pengelolaan Data Kepegawaian
d. Bidang Mutasi Pegawai
1. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Jabatan Struktural
dan Non Struktural
2. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Jabatan Fungsional
e. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan,
Fungsional dan Teknis
2. Sub Bidang Pengelolaan Balai Pendidikan dan
Pelatihan.
f. Kelompok jabatan Fungsional
Untuk Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian
Daerah Kota Madiun dapat dilihat dalam lampiran I.
Rincian Tugas dan Fungsi
1. Kepala Badan mempunyai tugas dan fungsi :
1. Penyusunan rumusan kebijakan teknis di bidang
kepegawaian yang ditetapkan oleh Walikota serta
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2. Penyusunan perencanaan dan program di bidang
kepegawaian ;
3. Pelaksanaan dan pengendalian operasional administrasi
kepegawaian ;
4. Pelaksanaan dan pengendalian operasional dalam rangka
pengembangan karier pegawai ;
5. Pelaksanaan, pengendalian dan pengamanan teknis
operasional mutasi kepegawaian ;
6. Pelaksanaan dan pengendalian operasional pendidikan dan
pelatihan kepegawaian ;
7. Pengelolaan ketatausahaan ;
8. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota.
2. Sekretaris mempunyai tugas dan fungsi :
1. Penyusunan perencanaan program dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Sekretariat ;
2. Pengoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan
tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif ;
3. Pengelolaan administrasi umum dan rumah tangga;
4. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi
keuangan di lingkungan Badan ;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
25
5. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan.
Sekretaris membawahi tiga kepala sub bagian yaitu :
1. Sub Bagian Keuangan ;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Umum.
3. Bidang Administrasi dan Pengembangan Karier Pegawai
tugas dan fungsi :
1. Penyusunan perencanaan program dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Administrasi dan
Pengembangan Karier Pegawai ;
2. Pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang
administrasi kepegawaian dan pengembangan karier
pegawai ;
3. Pelaksanaan kebijakan pengadaan dan pengembangan
karier pegawai ;
4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan.
Bidang Administrasi dan Pengembangan Karier Pegawai
membawahi dua kepala sub bidang yaitu :
1. Sub Bidang Administrasi Kepegawaian
2. Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai
4. Bidang Mutasi Kepegawaian mempunyai fungsi :
1. Penyusunan perencanaan program dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Mutasi Kepegawaian
;
2. Perumusan dan pelaksanaan mutasi kepegawaian jabatan
struktural, non jabatan struktural dan jabatan fungsional ;
3. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan.
Bidang Mutasi Kepegawaian membawahi dua kepala sub
bidang yaitu :
1. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Jabatan Struktural dan
Non Jabatan Struktural
2. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Jabatan Fungsional
5. Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai Tugas dan
Fungsi
1. Penyusunan perencanaan program dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Pendidikan dan
Pelatihan ;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
26
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan dan
pelatihan ;
3. Perumusan dalam pelaksanaan diklat kepegawaian yang
meliputi perencanaan, analisis diklat kepemimpinan tingkat
II, III, IV, diklat fungsional dan diklat teknis ;
4. Pelaksanaan pengelolaan balai diklat ;
5. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan.
Bidang Pendidikan dan Pelatihan membawahi dua kepala sub
bidang yaitu :
1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan,
Fungsional dan Teknis
2. Sub Bidang Pengelolaan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah
Kota Madiun
SUB. BAGIAN PERENCANAAN
DAN KEPEGAWAIAN
SEKRETARIS
SUB. BAGIAN UMUM
SUB. BAGIAN KEUANGAN
BIDANG MUTASI
SUB BID MUTASI
KEPEGAWAIAN
JABATAN STRUKTURAL DAN NON JABATAN
STRUKTURAL
SUB BIDANG ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
SUB BIDANG PENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI
KEPALA BADAN
BIDANG PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
SUB BID PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN,
FUNGSIONAL DAN TEKNIS
SUB BID PENGELOLAAN BALAI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI
SUB BID MUTASI
KEPEGAWAIAN JABATAN FUNGSIONAL
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
27
2.2 Sumber Daya SKPD
Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun memiliki 46
pegawai yang terdiri dari 42 orang PNS dan 4 orang tenaga
kontrak kerja, yang berkewajiban untuk menangani 3.115
orang PNS Pemerintah Kota Madiun (Keadaan Akhir
Desember 2015).
Sumber daya di Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun
terinci sebagai berikut :
Tabel 2.1
Komposisi Pegawai BKD
Golongan Pendidikan Gender
I II III IV SD SMP SMA D III
S1 S2 L P
3 12 22 3 1 2 9 8 15 5 21 25
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah
PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun apabila
dibandingkan dengan analisa jabatan dan analisa beban
kerja, masih kurang sekitar 8 orang PNS. Untuk sementara
kekurangan pegawai dicukupi dengan mengangkat tenaga
kontrak.
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai di BKD
NO JABATAN
PERSONEL PNS
GOL ESLN
II
ESLN
III
ESLN
IV
Non
Eselon
Jab.
Fgsnl
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kepala Badan
Sekretaris
Kabid
Kabid
Kasubag
Kasubag
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
1
1
1
2
3
6
5
6
4
5
3
1
1
1
IV/c
IV/b
IV/a
III/d
III/d
III/c
III/b
III/a
II/d
II/c
II/b
II/a
I/d
I/c
JUMLAH 1 4 10 29 -
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
28
Dari segi komposisi pegawai diketahui bahwa jumlah
pegawai jabatan staf yang berada pada golongan III sejumlah 14
PNS, yang dalam hal ini termasuk terlalu banyak. Mengingat
instansi Badan Kepegawaian Daerah lebih banyak berfungsi
sebagai pelayanan administratif, maka akan lebih sehat jika
komposisi susuan golongan ruang pegawai menganut prinsip
struktur piramida, yaitu golongan yang paling rendah adalah
golongan dengan jumlah paling banyak, diikuti oleh golongan
setingkat di atasnya dengan jumlah semakin sedikit, sampai
dengan golongan teratas (golongan IV).
Sarana dan Prasarana Pendukung
Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun dalam melakukan
pelayanan administrasi tentunya tak lepas dari dukungan sarana
dan prasarana. Badan Kepegawaian Daerah selalu mengupayakan
baik pengadaan sarana dan prasarana baru maupun perbaikan-
perbaikan sehingga sarana dan prasarana dapat benar-benar
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan
kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun.
Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun dirinci sebagai berikut:
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana di BKD
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 2 3 4
1 Gedung dan Bangunan 24 Baik
2 Alat-alat angkutan 16 Baik
3 Alat kantor dan Rumah Tangga 2.303 Baik
4 Alat-alat studio dan komunikasi 37 Baik
5 Alat-alat laboratorium 10 Baik
6 Barang Bercorak Seni Budaya 24 Baik
7 Jalan, Irigasi dan Jaringan 3 Baik
8 Tanah 2 Baik
9 Brankas Kecil 1 Rusak berat
10 Lemari Plastik 1 Rusak berat
11 Pesawat Intercom 3 Rusak berat
12 Kipas angin gantung 1 Rusak berat
13 Meja Kerja Biasa 1 Rusak berat
14 Almari Kuning 9 Rusak berat
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
29
1 2 3 4
15 Lampu Emergency 9 Rusak berat
16 Antena Parabola & Receiver 1 Rusak berat
17 Tempah sampah stainless 4 Rusak berat
18 Kursi Kuliah 15 Rusak berat
19 Papan Tulis Beroda 1 Rusak berat
20 Penyekat Kayu 3 Rusak berat
21 Salon/Speaker 2 Rusak berat
22 Wireless 1 Rusak berat
23 Komputer Pentium 4 1 Rusak berat
24 Meja Komputer 1 Rusak berat
25 Mesin Foto copy 1 Rusak berat
26 Amplifier 1 Rusak berat
27 Kursi Belajar Spon merah 2 Rusak berat
28 White board 1 Rusak berat
29 Korden Kecil 1 Rusak berat
30 Telepon 1 Rusak berat
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah sarana dan
prasarana yang dalam kondisi baik di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Madiun pada umumnya sudah mencukupi
namun demikian jumlah sarana dan prasarana yang rusak
cukup banyak. Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun
telah mengusahakan agar sarana dan prasarana tersebut
dapat diganti atau dihapuskan sehingga tidak membebani
kinerja pelayanan.
Anggaran Tahun 2014-2016
Anggaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun
pada Belanja Tidak Langsung/Belanja Pegawai dan Belanja
Langsung/Belanja kegiatan pada Renstra Tahun 2009 - 2012
sebagai berikut:
Tabel 2.4 Realisasi Belanja di BKD
No URAIAN TAHUN (dalam ribuan)
2015 2016
1 Belanja Langsung
% Kenaikan
2 Belanja Tak Lgsung
%Kenaikan
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
30
Dilihat dari data tersebut diatas bahwa belanja Tidak
Langsung pada Tahun 2009 ke Tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 2,97 %, Tahun 2011 naik 16,5 %, dan
Tahun 2012 naik 7,5%. sesuai penggunaannya adalah untuk
pembayaran gaji pegawai dan adanya penambahan pegawai
baru pada SKPD yang mengalami kenaikan sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku.
Sedangkan pada Belanja Langsung / Kegiatan Tahun
2009 ke Tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar -32%,
Tahun 2011 mengalami 22,8%, dan Tahun 2012 mengalami
kenaikan sebesar 4,12%. Pada proses kenaikan karena adanya
peningkatan belanja modal dan penurunan anggaran
disebabkan adanya pengurangan belanja modal kegiatan
utamanya diklat prajabatan.
Diasumsikan kenaikan anggaran Renstra Badan Kepegawaian
Daerah Tahun 2015-2019 mengacu pada anggaran tahun
sebelumnya pada Belanja Tidak Langsung/Belanja Pegawai
mengalami rata-rata kenaikan 13,5 % per tahun, sedangkan
pada Belanja Langsung/Belanja kegiatan rata-rata mengalami
kenaikan 13,5 %.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota
Madiun sesuai dengan tupoksi adalah mengurusi administrasi
kepegawaian di daerah dengan sistem dan prosedur yang
diatur dalam peraturan perundang-undanganyang meliputi:
o Bezzeting /Pemetaan Pegawai;
o Administrasi Pengadaan Pegawai ;
o Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai;
o Administrasi Kenaikan Gaji Berkala Pegawai;
o Persyaratan Mutasi/ Pemindahan Pegawai ;
o Pengurusan Ijin Belajar dan Tugas Belajar;
o Pembinaan Para Nikah;
o Pengajuan Kartu Suami/Isteri ;
o Administrasi Pengajuan Cuti ;
o Pemberian Penghargaan PNS;
o Pemberian Penghargaan Pensiun
o Pengurusan Ujian Dinas/Ujian Penyesuaian Ijazah;
o Pengajuan Kartu Pegawai/ Kartu Pegawai Elektronik;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
31
o Pelaporan LHKPN ;
o Administrasi SKP ;
o Assessment Pegawai ;
o Penyelesaian Masalah Kepegawaian ;
o Administrasi Pendidikan dan Pelatihan Struktural
o Administrasi Pendidikan dan Pelatihan Non Struktural
o Pengusulan Pensiun.
Pelaksanaan program dan kegiatan yang disusun dalam
Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun
2014-2019 melalui strategi, kebijakan, program dan
kegiatan, hasil evaluasi capaian kinerja pelayanan yang
menjadi urusan wajib sesuai ketentuan Permendagri No.
13 Tahun 2006 jo. Permendagri No. 59 tahun 2007
sebagaimana tabel berikut :
Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah
No
Indikator Kinerja Target Renstra Realisasi Capaian
Rasio Capaian(%)
2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 Terwujudnya Formasi Pegawai yang Sesuai Kebutuhan serta Pembinaan Pegawai yang
Mengarah pada Peningkatan Kinerja dan Disiplin Aparatur
Bimtek / Sosialisasi / Workshop Pengembangan Aparatur
50 - 30 - 60 -
Kegiatan Penempatan PNS 370 630 208 1011 56.21 160.47
Pembinaan Pegawai dan Penanganan Masalah Kepegawaian
60 62 52 52 86.66 83.87
Pemberian Penghargaan Bagi PNS yang Berprestasi 200 200 89 321 44.5 160.5
2
Meningkatnya
Kompetensi,
Pengetahuan dan
Keterampilan Aparatur
Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Bagi CPNS
18 2 18 2 100 100
Ujian Dinas/Ujian Penyesuaian Ijazah
50 50 34 13 68 26
Kegiatan Diklat Teknis dan Fungsional
246 70 317 67 128.86 95.7
Kegiatan Diklatpim II 2 1 2 1 100 100
Kegiatan Diklatpim III 10 8 10 8 100 100
Kegiatan Diklatpim IV 40 80 40 73 100 91.25
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
32
3 Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang Akurat dan Tepat Waktu
Kegiatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
11 keg. 12 keg. 12 keg. 12 keg. 12 keg. 100
Kegiatan Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS
3072 3900 3580 3176 116.65 81.44
Kegiatan Pemberhentian PNS Yang Pensiun
100 185 115 179 115 98.35
Kegiatan Bantuan Beasiswa Tugas Belajar
2 - 2 - 100 -
Pada umumnya program, dan kegiatan pada Badan
Kepegawaian Kota Madiun yang bersifat administratif,
dapat dilaksanakan pada setiap tahun anggaran dengan
prosentase capaian yang cukup memuaskan. Selain itu
terdapat pula kegiatan yang tidak dilaksanakan setiap
tahun, disebabkan menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi pada tahun anggaran itu. Sebagai contoh kegiatan
Bantuan Penerimaan Praja IPDN, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2014-2016 tidak dilaksanakan karena pada
tahun anggaran tersebut penerimaan Praja IPDN hanya
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dari tabel
di atas diketahui bahwa Indikator Prosentase Pemenuhan
Formasi Pegawai Sesuai Kebutuhan merupakan indikator
yang memiliki rasio capaian kinerja ter-rendah. Adanya
kebijakan moratorium penerimaan CPNS dari Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
mengakibatkan kegiatan penerimaan CPNS tidak dapat
dilaksanakan setiap tahun angggaran, dan tentunya
menyebabkan Indikator Kinerja tersebut bernilai rendah.
Hal ini tentu menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan
renstra BKD yaitu peningkatan kualitas sumber daya
aparatur.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
33
Indikator Kinerja yang memiliki nilai paling baik
adalah Indikator Kinerja Prosentase PNS yang Telah
Mengikuti Diklat Sesuai dengan Tugas dan Fungsi Yang
dilaksanakannya. Hal ini dapat terwujud karena adanya
komitmen Pemerintah Kota Madiun untuk
mengembangkan kompetensi aparatur, baik melalui
pendidikan dan pelatihan maupun bimbingan teknis.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tiga
program yang dilaksanakan oleh BKD Kota Madiun,
program yang memiliki rasio paling baik dalam realisasi
anggarannya adalah Program Peningkatan Kapasitas SDM
Aparatur. Hal ini disebabkan karena adanya kerja sama
yang baik antara BKD dengan instansi penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan, dan relatif tidak mengalami
hambatan yang berarti.
No
Program
Anggaran tahun (Rp. Dalam
ribuan)
Realisasi Anggaran tahun
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran thn (%)
Rata-rata Pertumbuhan
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1
Peningkatan Manajemen Pelayanan Kepegawaian
490.757 560.000 391.998
79.86
2
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
657.719 2.346.910 526.508
80.1
3
Program peningkatan kapasitas SDM aparatur
2.079.750 2.529.936 1.946.951
93.61
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
34
Kemudian dapat dilihat bahwa Program yang
mengalami fluktuasi tertinggi baik dalam penganggaran
maupun penyerapan adalah Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur. Hal ini paling besar dipengaruhi
oleh Kegiatan Seleksi Penerimaan CPNS. Pada tahun
2009sampai dengan tahun 2015 Pemerintah Kota Madiun
telah menyelenggarakan kegiatan tersebut, sedangkan
tahun-tahun berikutnya sejalan dengan Moratorium CPNS,
kegiatan tersebut tidak bisa diselenggarakan.
Program peningkatan kapasitas SDM aparatur selama
kurun waktu 5 tahun dapat direalisasikan dengan baik,
karena relatif tidak mengalami hambatan. Anggaran
terbesar pada program ini adalah untuk Kegiatan
Pendidikan Pra Jabatan bagi CPNS dengan pos terbesar
pada belanja pegawai. Peningkatan anggaran terbesar pada
kegiatan ini terjadi pada tahun 2010, karena pada tahun
itu BKD mengirimkan jumlah CPNS yang besar untuk
mengikuti diklat.
2.4. Tantangan dan Peluang
Telaahan Capaian Renstra SKPD dan Renstra SKPD
Provinsi
Sebagai salah satu komponen dalam pembuatan Renstra
Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun, perlu dianalisis
dan dikomparasi capaian sasaran Renstra SKPD dengan
Renstra K/L dan SKPD Provinsi (yang masih berlaku)
dimaksudkan untuk menilai keserasian, keterpaduan,
sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan
Renstra SKPD kota terhadap sasaran Renstra K/L dan
Renstra SKPD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi
kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
SKPD.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
35
Komparasi capaian renstra dimaksud sebagaimana
terurai dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.6
Komparasi Indikator dan Sasaran BKD terhadap
SKPD provinsi
N
o Indikator Kinerja
Capaian
Sasaran Renstra
SKPD Kota
Sasaran pada
Renstra SKPD
Provinsi
Sasaran pada
Renstra K/L
(1
) (2) (3) (4) (5)
1
Prosentase
penyelesaian
administrasi kepegawaian
90% - -
2
Prosentase
pemenuhan formasi
pegawai sesuai
dengan kebutuhan
20% - -
3
Prosentase kasus
pelanggaran disiplin pegawai yang
ditangani
100% - -
4
Prosentase pegawai
yang ditempatkan
sesuai dengan
kompetensi dan
keahlian
95% - -
5
Prosentase pejabat
struktural yang telah
mengikuti diklat
struktural sesuai
dengan eselon yang
dijabatnya
80% - -
6
Prosentase PNS yang telah mengikuti
diklat teknis dan
fungsional sesuai
dengan tugas dan
fungsi yang dilaksanakannya
85% - -
- : tidak ada data
Telaahan Renstra SKPD dan Renstra SKPD Provinsi
Hasil telaahan Renstra Provinsi dengan Renstra SKPD,
dihubungkan dengan tugas pokok dan fungsi BKD Kota
Madiun sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan dengan indikator kinerja;
2. Tidak terdapat data capaian indikator kinerja renstra
BKD Provinsi Jawa Timur
Telaahan Struktur Tata Ruang Wilayah dan Hasil
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
36
Hasil telaahan Struktur Tata Ruang Wilayah,
dihubungkan dengan tugas pokok dan fungsi BKD Kota
Madiun sebagai berikut:
1. Tidak memilki kaitan dengan Struktur Tata Ruang
Wilayah;
Telaahan Pola Ruang Wilayah dan Analisanya
Hasil telaahan Pola Ruang Wilayah, dihubungkan
dengan tugas pokok dan fungsi BKD Kota Madiun sebagai
berikut:
1. Tidak memilki kaitan dengan Pola Ruang Wilayah;
Telaahan Hasil Analisa Terhadap Dokumen KLH SKPD
Hasil telaahan Analisa Terhadap Dokumen KLH,
dihubungkan dengan tugas pokok dan fungsi BKD Kota
Madiun sebagai berikut:
1. Tidak memilki kaitan dengan Analisa Terhadap Dokumen
KLH;
Tantangan yang ada pada Badan Kepegawaian Daerah untuk
5 tahun kedepan adalah :
1. Perubahan dan perkembangan peraturan bidang
kepegawaian yang harus ditangani secara cepat dan tepat ;
2. Pengadaan pegawai yang belum sepenuhnya mencukupi
kebutuhan dan mengantisipasi pegawai yang pensiun
untuk 5 tahun ke depan ;
3. Perencanaan penempatan pegawai yang belum sepenuhnya
mengacu pada hasil analisa beban kerja dan analisa
jabatan ;
4. Penerapan aturan disiplin pegawai masih belum
sepenuhnya mengacu perundangan yang terbaru ;
5. Posisi jabatan struktural/fungsional PNS yang masih
belum terisi ;
6. Masih cukup tingginya pelanggaran disiplin yang
dilakukan PNS;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
37
7. PNS yang masih memerlukan pendidikan dan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi.
Peluang yang dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan
kedepan adalah :
1. Adanya potensi sumber daya manusia aparatur yang dapat
dikembangkan dalam penataan personil ;
2. Adanya kebijakan untuk melakukan pembinaan,
pengembangan dan pengawasan kepada aparatur agar PNS
berdisiplin dan profesional ;
3. Adanya kebijakan pemerintah untuk mengembangkan dan
mengelola PNS yang profesional dalam penataan
manajemen PNS;
4. Sistem teknologi Informasi dan komputerisasi yang
mendukung pelayanan yang prima, cepat dan tepat.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
27
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD
adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena
dampaknya yang signifikan bagi SKPD di masa datang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan
yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka
panjang.
Dari analisa tabel Pencapaian Kinerja dihasilkan
terdapat dua indikator yang perlu mendapatkan perhatian
yaitu Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu
strategis dapat disusun kedalam tabel matriks sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD BKD Kota Madiun
Aspek Kajian
Capaian/ Kondisi
Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal (Diluar
Kewenangan SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase
Aparatur yang
Kualitasnya
Meningkat
Kurang - 1. Sarana dan prasarana
2. Jumlah SDM
di BKD
3. Koordinasi antar instansi terkait
4.
1. Baperjakat
2. Jumlah Pegawai
3. Komposisi
pegawai
4. Peraturan Kepegawaian
5. Kualitas individu pegawai
1. Kebijakan Instansi Vertikal
2. Sarana dan prasarana kurang memadai
3. Jumlah pegawai Pemkot Madiun kurang sesuai dengan beban kerja
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
28
Aspek Kajian
Capaian/ Kondisi Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal (Diluar
Kewenangan SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
6. Komitmen terhadap peraturan kepegawaian
4. Komposisi
pegawai Pemkot Madiun kurang seimbang
5. Kualitas
pegawai perlu ditingkatkan
6. Moratorium penerimaan CPNS
Prosentase Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Sedang - 1. Sarana dan prasarana
2. Jumlah SDM di BKD
3. Koordinasi antar instansi terkait
4. Simpeg/SAPK
1. Peraturan Kepegawaian
2. Sistem
Aplikasi Pelayanan Kepegawaian
3. Kebijakan
BKN 4. Kinerja
SKPD di lingkungan Pemkot Madiun
1. Komposisi pegawai Pemkot Madiun kurang seimbang
2. Kualitas pegawai perlu ditingkatkan
3. Sarana dan prasarana perlu ditingkatkan
Dari identifikasi pemasalahan berdasarkan tugas pokok dan
fungsi pada Badan Kepegawaian Daerah yang menjadi
perhatian untuk 3 (tiga) tahun kedepan dalam pengelolaan
Sumberdaya Manusia Aparatur melanjutkan program dan
kegiatan yang belum tercapai pada target Renstra
sebelumnya sehingga perlu ditindaklajuti pada Renstra 2014-
2019 sebagai konsekuensi dalam mendukung program
pemerintah daerah 3 tahun mendatang. Permasalahan yang
dihadapi adalah :
1. Rekruitmen CPNS dari pelamar umum untuk mengganti
PNS belum bisa terselenggaranya, disebabkan karena
Pemerintah Kota Madiun belum memenuhi syarat
moratorium dari Kementerian PAN dan RB ;
2. Kurangnya SDM, Sarana dan prasarana sebagai
persyaratan penunjang penerimaan CPNS metode CAT
(Computer Assisted Test);
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
29
3. Pelaksanaan tes penerimaan CPNS memerlukan waktu
yang tidak singkat ;
4. Sarana dan prasarana untuk kegiatan penempatan
pegawai kurang mencukupi ;
5. Jumlah pegawai di Pemerintah Kota Madiun kurang
karena sejak tahun anggaran 2011 tidak ada penambahan
CPNS baru ;
6. Komposisi pegawai di Pemerintah Kota Madiun yang
kurang berimbang ;
7. Sistem Baru Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pejabat
struktural diselenggarakan dalam kurun waktu yang
cukup lama (+/- 4 bulan) ;
8. Keterlambatan SK Pensiun dari Sekretariat Negara;
9. Usulan Kenaikan Pangkat dan pemenuhan data dari SKPD
kurang valid ;
10. Data pegawai dan aplikasi SAPK dari BKN belum
sempurna dan hanya bisa dipergunakan untuk fungsi-
fungsi tertentu saja, sehingga belum bisa menggantuikan
SIMPEG BKD ;
11. Administrasi kepegawaian terkini menuntut adanya
digitalisasi data kepegawaian, sedangkan BKD belum
memiliki berkas kepegawaian dalam bentuk digital ;
12. BKD belum memiliki sub bidang yang khusus menangani
permasalahan kepegawaian, baik berupa permasalahan
administratif maupun permasalahan disiplin ;
13. Belum adanya sosialisasi UU No.2 Tahun 2014 tentang
ASN maupun Juknis dan Juklak pelaksanaannya ;
14. Pelanggaran disiplin yang masih cukup banyak, baik
karena kurang sosialisasi maupun sebab yang lain ; PP No.
53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS yang disampaikan
kepada seluruh aparatur / PNS untuk mengurangi
pelanggaran disiplin ;
15. Kartu Pegawai Elektronik ( KPE ) yang memiliki multi
fungsi bagi PNS hanya diterbitkan oleh BKN Jakarta,
sedangkan masih banyak PNS yang belum memiliki KPE ;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
30
16. Data PNS pada Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian
(SAPK) dan Sistem informasi Kepegawaian tidak sinkron.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut diatas adalah:
1. Pemenuhan sarana dan prasarana serta penambahan
pegawai di BKD yang akan menangani kegiatan
penerimaan CPNS dengan sistem CAT ;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
aparatur di BKD
3. Penambahan CPNS lebih ditekankan pada tenaga
administrasi jenjang pendidikan maksimal diploma.
4. Penambahan pegawai dengan pengangkatan tenaga
kontrak untuk mengisi kekurangan pegawai
5. Re-distribusi pegawai berdasar hasil analisa jabatan dan
analisa beban kerja di lingkungan Pemkot Madiun
6. Restrukturisasi organisasi BKD dengan membentuk sub
bagian yang khusus menangani masalah kepegawaian dan
pembinaan pegawain untuk menyesuaikan dengan amanat
PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
7. Peningkatan kinerja pegawai SKPD yang menangani
kepegawaian dengan memberikan sosialisasi atau
bimbingan teknis
8. Peningkatan kinerja Sistem Informasi Kepegawaian baik
dengan upgrade sistem maupun pengembangan lainnya
9. Diadakan sosialiasi peraturan perundangan kepegawaian
kepada seluruh pegawai di Pemerintah Kota Madiun
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
31
Tabel 3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No
Isu Strategis
Dinamika Internasional
Dinamika Nasional Dinamika Regional
/ Lokal Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
AFTA 2015 dan
Semakin Banyaknya
Pencari Kerja
Pegawai dituntut
Profesional
Pelayanan Prima
Jumlah PNS yang
Banyak Namun Penyebaran Tidak
Merata
Masih Kurangnya
Kualitas SDM Aparatur
Penerapan
Pelayanan Prima
oleh Instansi
Pemerintah
Jumlah PNS
Kurang Mencukupi
Kinerja Aparatur
ditingkatkan dengan
penempatan PNS
sesuai
kompetensinya
Beberapa SKPD di
Pemerintah Kota
Madiun telah
menerapkan SPM
Pemerintah Kota
Madiun mengintensifkan
jumlah PNS yg ada
Belum diterapkannya
hasil analisa jabatan
dan analisa beban kerja
Adanya peraturan
kepegawaian yang
baru yang harus ditindak lanjuti
dengan cepat dan
akurat
3.2. Telaahan Visi Misi dan Program Walikota/Wakil Walikota
Madiun
Visi Kota Madiun tahun 2014 – 2019 dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Madiun 2014-2019 adalah :
Substansi yang terkandung dalam Visi tersebut hakekatnya
adalah mengarah pada terwujudnya Kota Madiun yang “maju
dan sejahtera”. Dalam gradasi tertentu visi tersebut
menunjuk pada rancangan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Kota Madiun Tahun 2008-2025. Sehingga jika
dikaitkan dengan RPJP Kota Madiun maksud dari visi
tersebut mengarah kepada :
“Terwujudnya Kota Madiun
yang Lebih Maju dan Sejahtera”
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
32
Misi Kota Madiun Tahun 2014 – 2019 :
Sebagai penjabaran atas Visi tersebut, dirumuskan misi
sebagai berikut :
Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah
Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun dijabarkan dalam
tabel di bawah ini:
“Terwujudnya masyarakat yang bekerja untuk maju dan sejahtera melalui optimalisasi peran
Kota Madiun sebagai pusat perdagangan dan jasa skala SWP”
1. Mewujudkan pembangunan berbasis pada
partisipasi masyarakat ( Partisipatoris).
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih dan berwibawa.
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan
publik.
4. Meningkatkan dan memeratakan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
33
Tabel 3.2 Visi Misi Kota Madiun Terkait Tupoksi BKD
Visi: Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera
No
Misi dan Program
KDH danWakil
KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan
SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 2
Mewujudkan tata
kelola
pemerintahan
yang baik, bersih
dan berwibawa
Perlunya
peningkatan
kualitas dan
ketepatan
pemrosesan
administrasi
kepegawaian
Kurangnya
pengetahuan
dan
rendahnya
kemauan
pegawai
Kurangnya
jumlah
aparatur
karena
moratorium
CPNS
Kurangnya
tenaga untuk
pengolahan
data
SDM Aparatur
Pemerintah yang
berkualitas
Peningkatan
ketersediaan dana
dan sarana
prasarana yang
memadai untuk
mendukung
pelayanan yang
optimal
Meningkatkan
kualitas aparatur
dengan
pendidikan dalam
peningkatan SDM
yang profesional
Meningkatkan
kinerja aparatur
dengan sosialisasi
peraturan tentang
ASN
Meningkatkan
koordinasi dan
konsultasi
Berdasarkan tabel diatas, maka visi Kepala Daerah
Kota Madiun terutama misi ke 2 yaitu Mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
berwibawa, yang berkaitan erat dengan tugas pokok
dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah yang
merupakan unsur pendukung tugas Walikota di
Bidang Kepegawaian.
Adapun Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah
adalah :
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
34
1. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan dibidang kepegawaian.
Sedangkan fungsi Badan Kepegawaian Daerah
adalah sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang
Kepegawaian;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibidang Kepegawaian;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Kepegawaian ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
No
Sasaran jangka menengah pada
Renstra K/L
(BKD Pemprov
Jatim)
Permasalahan Pelayanan
SKPD Provinsi
/ Kabupaten /
Kota
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
pelayanan
di bidang kepegawaian.
Aplikasi SAPK
BKN belum
memenuhi
kebutuhan
Kebijakan
pengelolaan
aplikasi SAPK
yang terbatas
2 Meningkatnya
kualitas
Sumber Daya
Manusia
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
3 Meningkatnya kualitas
penataan pegawai
Jumlah Pegawai
Pemerintah
Kota Madiun
Kurang
Pemerintah Kota Madiun
belum
memenuhi
syarat
moratorium CPNS
Komposisi pegawai
belum
proporsional
Penempatan Pegawai Pemerintah
Kota Madiun
sesuai
kompetensinya
Anjab dan ABK belum
diterapkan
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
Faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari:
1. Gambaran pelayanan SKPD;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
35
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD
provinsi/kabupaten/kota;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan
5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD
sehingga dapat ditentukan isu-isu strategis BKD Kota Madiun
adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan administrasi perlu ditingkatkan ;
2. Kualitas pegawai perlu ditingkatkan ;
3. Jumlah pegawai pada Pemerintah Kota Madiun kurang ;
4. Distribusi pegawai belum berdasarkan analisa beban kerja dan
analisa jabatan.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
36
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
Rencana Strategis yang disusun merupakan suatu proses
yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan melihat dan
mempertimbangkan serta memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang mungkin akan timbul.
Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil
analisis isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah
untuk menemukan perwujudan visi. Perwujudan visi merupakan
gambaran paling sederhana dan dengan bahasa yang mudah
dikomunikasikan tentang wujud nyata kondisi, keadaan dan
impian SKPD dalam 5 (lima) tahun yang akan dicapai dimasa
mendatang. Perwujudan visi BKD Kota Madiun dapat diuraikan
dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Perumusan Perwujudan Visi
Isu
Strategis
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Peningkatan
pelayanan
administrasi
Penempatan
pegawai yang
sesuai
kompetensi
Mewujudkan
pegawai yang
profesional
Kurangnya
Sarana dan
prasarana
Pelayanan publik
kurang
memuaskan
Pelayanan
administrasi
yang akuntabel
Kualitas pegawai
kurang
Peningkatan
kompetensi
pegawai dengan
diklat / bimtek
Jumlah pegawai
kurang
Optimalisa
si kinerja
dengan
pegawai
yang ada
Perumusan perwujudan visi BKD Kota Madiun diatas
dipergunakan sebagai dasar dalam perumusan pokok-pokok visi
BKD Kota Madiun. Selanjutnya dari keseluruhan pokok-pokok visi
√
√
√
√
√
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
37
yang dilakukan dengan mencari inti (kalimat) perwujudan visi
maka dibuatlah pernyataan visi BKD Kota Madiun, sebagaimana
tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Perumusan Visi
No. Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan Visi
1 Terwujudnya
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian yang
Akuntabel
Administrasi
kepegawaian
yang akuntabel
Terwujudnya Pelayanan
Administrasi Kepegawaian
yang Akuntabel dan
Sumber Daya Aparatur
yang Profesional
2. Terwujudnya Sumber
Daya Aparatur Yang
Profesional
sumber daya
yang profesional
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana suatu
organisasi dalam hal ini instansi pemerintah harus dibawa agar
tetap eksis, antipatif dan inovatif serta inspiratif sehingga memiliki
gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
organisasi.
Dari tabel di atas, maka Visi BKD Kota Madiun adalah:
“Terwujudnya Pelayanan Kepegawaian Yang Akuntabel
Didukung oleh Sumber Daya Aparatur yang Profesional untuk
Mewujudkan Pemerintahan yang Baik”
Tabel 4.3
Penyusunan Penjelasan Visi
Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi
Terwujudnya pelayanan
administrasi
kepegawaian yang
akuntabel
1. Administrasi
kepegawaian
Mampu mewujudkan
pelayanan administrasi
kepegawaian yang sesuai
dengan perundangan dan
prosedur yang berlaku
2. Akuntabel Administrasi kepegawaian
dapat dipertanggung jawabkan
baik dari segi waktu,
keakuratan maupun legalitas
Terwujudnya Sumber
Daya Aparatur Yang
Profesional
Sumber daya
profesional
Mampu mewujudkan Aparatur
yang berkualitas
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
38
Administrasi kepegawaian adalah pelaksanaan kegiatan
administrasi kepegawaian dengan selalu mempedomani peraturan
perundangan dalam menjalankan tahapan pelayanan administrasi
dan tidak melanggar dari aturan-aturan yang berlaku
Akuntabel, adalah mampu serta ahli dalam bidangnya
serta dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi waktu,
keakuratan maupun legalitas dalam pelayanan pada pegawai.
Dua hal tersebut mempunyai korelasi dengan Misi Kota
Madiun dalam rangka untuk mewujudkan Visi Kota Madiun
yaitu “Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan
Sejahtera”. Dimana dalam tata kepemerintahan yang baik harus
didukung oleh hubungan sinergis antara pemerintah, swasta dan
masyarakat.
Pemerintah yang dijalankan oleh Aparatur harus mampu
untuk menghadapi tantangan global dengan memfasilitasi dan
mengendalikan kondisi perubahan-perubahan melalui pengaturan
kebijakan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat.
Oleh karena itu harus didukung dengan kapasitas Aparatur yang
memadai yang kompeten dibidangnya memiliki pengetahuan,
keahlian, ketrampilan, berwawasan luas, menjujung tinggi etika
profesi, memiliki dedikasi, komitmen dan bertanggungjawab
terhadap tugas dan jabatannya, serta berperilaku disiplin dan
mempunyai integritas yang tinggi, dan didukung dengan
pelayanan bidang kepegawaian pada aparatur yang baik.
Selanjutnya, misi SKPD BKD Kota Madiun disusun sebagai
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi SKPD BKD Kota Madiun. Rumusan misi
penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh
untuk mencapai visi SKPD. Misi tersebut disusun untuk
memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai perwujudan visi SKPD BKD Kota Madiun.
Adapun Perumusan Misi BKD Kota Madiun adalah sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
yang Akuntabel.
2. Mewujudkan Sumber daya Aparatur yang Profesional.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
39
4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang
perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi,
memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis daerah
yang dihadapi. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan
kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan
yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai,
rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan
indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok
sasaran yang dilayani serta profil pelayanan yang terkait dengan
indikator kinerja. Untuk merealisasikan pelaksanaan misi BKD
Kota Madiun perlu ditetapkan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu lima tahun ke depan serta penetapan sasaran yang
merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
4.2.1. Tujuan Strategis
Dalam rangka untuk mencapai Misi, ditetapkan Tujuan
Strategis sebagai berikut :
a. Meningkatnya Pelayanan Admistrasi Kepegawaian.
Tercapainya tujuan ini diindikasikan dengan
meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian, baik itu
kemudahan prosedur dan persyaratan, kepastian
pelayanan, waktu penyelesaian, dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Dalam mewujudkan hal ini pelayanan
kepegawaian memanfaatkan Teknologi Informasi.
b. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur.
Tercapainya tujuan ini diindikasikan oleh peningkatan
kualitas dan kuantitas SDM Aparatur Sipil Negara yang
kompeten, berpengetahuan, profesional, disiplin serta
taat pada peraturan peundangan-undangan yang
berlaku.
4.2.2. Sasaran Strategis
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
40
Sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun
disusun berdasarkan hasil indentifikasi potensi
permasalahan internal dam eksternal dalam rangka untuk
mencapai tujuan. Sasaran strategis merupakan ukuran
kinerja dari tujuan strategis organisasi yang dapat
direncanakan dan dilaksanakan setiap tahunnya. Adapaun
sasaran strategis BKD Kota Madiun sebagai berikut :
a. Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian Yang
Akurat dan tepat waktu.
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran pertama
dari tujuan Pelayanan Admistrasi Kepegawaian yang
Cepat dan Akurat. Peningkatan kualitas pelayanan
kepegawaian dipengaruhi beberapa indikator seperti
standar operasional prosedur (SOP) pelayanan,
kompetensi pegawai yang langsung terkait pelayanan,
waktu, tarif, serta kepastian waktu penyelesaian dan
pertanggungjawaban dari hasil pelayanan tersebut.
b. Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan PNS
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran ke dua dari
tujuan Meningkatnya Pelayanan Admistrasi
Kepegawaian. Sasaran ini menekankan pada pelayanan
BKD Kota Madiun dalam memproses produk hukum
terkait dengan peningkatan kesejahteraan ASN seperti
Surat Keputusan Kenaikan Pangkat dan Surat
Keputusan Kenaikan Gaji Berkala. Produk hukum
tersebut di atas dapat meningkatkan kesejahteraan ASN
sehingga ASN diharapkan bisa memacu lebih baik dalam
kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
c. Terwujudnya Pembinaan dan penataan yang mengarah
pada peningkatan kinerja dan disiplin pegawai.
Dalam rangka mewujudkan SDM aparatur yang
kompeten, profesional, dan disiplin dilaksanakan melalui
pembinaan serta penataan pegawai yang sesuai dengan
kompetensi dan kebutuhan sehingga mampu
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dapat
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
41
dengan baik dan bertanggung jawab. Oleh karena itu
pada sasaran ketiga ini ditetapkan indikator-indikator
keberhasilan sasaran strategis yang mencakup
prosentase pelanggaran disiplin pegawai, prosentase ASN
yang didistribusikan dalam rangka penataan dan
pemenuhan kebutuhan serta prosentase pengembangan
pegawai.
d. Meningkatnya kompetensi, pengetahuan dan
keterampilan aparatur.
Sasaran strategis ini diperlukan agar diketahui seberapa
besar kegiatan-kegiatan di BKD Kota Madiun yang
berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM Aparatur
di Pemerintah Kota Madiun. Peningkatan kapasitas
dilaksanakan untuk menambah kompetensi,
pengetahuan dan keterampilan aparatur sehingga dapat
terwujud ASN yang sesuai diharapkan oleh masyarakat.
Berdasarkan Visi BKD Kota Madiun “Terwujudnya
Pelayanan Kepegawaian Yang Akuntabel dan Sumber Daya
Aparatur yang Profesional untuk Mewujudkan Pemerintahan yang
Baik”, maka tujuan dan sasaran jangka menengah BKD Kota
Madiun Tahun 2014–2019 beserta indikator kinerjanya disajikan
dalam Tabel 4.4 sebagaimana berikut ini.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
41
Tabel 4.4. TUJUAN DAN SASARAN
No
TUJUAN KONDISI AWAL 2015
TARGET TAHUN
2019
SASARAN KONDISI AWAL 2015
TARGET TAHUN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR 2017 2018 2019
1 Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Prosentase Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Akurat dan Tepat
72.2%
95%
Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang Akurat dan Tepat Waktu
Prosentase Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Akurat dan Tepat Waktu
72.02% 92% 93% 95%
Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan PNS Prosentase Penyelesaian Kenaikan Pangkat Yang Akurat dan Tepat Waktu
116.4% 100% 100% 100%
Prosentase Penyelesaian Pensiun Yang Akurat dan Tepat Waktu
115% 100% 100% 100%
2 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur
Persentase Aparatur yang Kualitasnya Meningkat
74.90%
77.5%
Meningkatnya Kualitas Pegawai yang Mengarah pada Peningkatan Kinerja Aparatur
Prosentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 0.24% 0.22% 0.25% 0.23%
Prosentase Pengembangan Pegawai - 95% 95% 95%
Prosentase Jabatan yang Diisi Sesuai Kompetensi N/A N/A 1.4% 3%
Meningkatnya Kompetensi, Pengetahuan dan Keterampilan Aparatur Prosentase Peningkatan SDM Aparatur N/A N/A 100% 100%
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
42
TABEL 4.5
SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN
No SASARAN INDIKATOR SASARAN RUMUS
KON- DISI
AWAL (2015)
TAHUN CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN
2017 2018 2019 STRATEGI PROGRAM
1. Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang Akurat dan Tepat Waktu
Prosentase Penyelesaian Administrasi Kepegawaian Akurat dan Tepat Waktu
Akumulasi Persentase Capaian Output per Sub Kegiatan x 100% Jumlah Kegiatan
72.02% 93% 94% 95% 1.
(a) Meningkatkan kualitas
pelayanan kepegawaian
(b) Sosialisasi tentang
administrasi kepegawaian
(c) Peningkatan kuantitas
aparatur
(d) Meningkatkan kualitas
aparatur
(e) Penempatan pegawai
sesuai analisa jabatan,
analisa beban kerja dan
analisa kompetensi jabatan
Peningkatan Manajemen Pelayanan Kepegawaian
2. Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan PNS
Prosentase Penyelesaian Kenaikan Pangkat yang Akurat dan Tepat Waktu
Jumlah SK Kenaikan Pangkat x 100% Jumlah SK Kenaikan Pangkat Direncanakan
116.4% 100% 100% 100% Program Fasilitasi Kesejahteraan PNS
Prosentase Penyelesaian Pensiun yang Akurat dan Tepat Waktu
Jumlah SK Pensiun x 100% Jumlah SK Pensiun Direncanakan
115% 100% 100% 100%
3.
Meningkatnya Kualitas Pegawai yang Mengarah pada Peningkatan Kinerja Aparatur
Prosentase Pelanggaran Disiplin Pegawai
Jumlah Pelanggaran Disiplin x 100% Jumlah Pegawai
0.24% 0.23% 0.25% 0.23% Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Prosentase Pengembangan Pegawai
Jumlah Pengembangan Kepegawaian Terealisasi Jumlah Pengembangan Kepegawaian Direncanakan
- 95% 95% 95%
Prosentase Jabatan yang Diisi Sesuai Kompetensi
Jumlah Jabatan Yang Diisi Sesuai Kompetensi x 100% Jumlah Jabatan
N/A N/A 1,4% 5% Program Penataan Aparatur
4. Meningkatnya Kompetensi, Pengetahuan dan Keterampilan Aparatur
Prosentase Peningkatan SDM Aparatur
Jumlah Pegawai Lulus Diklat x 100% Jumlah peningkatan SDM Direncanakan
N/A N/A 100% 100%
Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
42
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
Strategi adalah langkah-langkah berisi program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Kebijakan adalah
arah/tindakan untuk mencapai tujuan. Strategi dan kebijakan
BKD Kota Madiun merupakan langkah-langkah dan arah yang
akan diambil untuk mencapai visi dan misi SKPD yang selaras
dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program
prioritas dalam rancangan awal RPJMD Kota Madiun.
Perumusan strategi untuk pencapaian indikator sasaran
“Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian Yang Akurat
Dan Tepat Waktu”, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Sasaran: Terwujudnya Pelayanan Administrasi
Kepegawaian yang Akurat dan Tepat Waktu
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang:
1. Adanya kebijakan
penataan pegawai dari
Pemerintah Kota
Madiun
2. Jumlah SDM PNS
Pemerintah Kota
Madiun
Tantangan:
1. Tuntutan profesionalitas
dan akuntabiltas
aparatur dalam
pelayanan
2. Kurangnya kinerja sub
bagian kepegawaian di
SKPD
3. Data pegawai pada
aplikasi SAPK yang
masih belum update dan
aplikasi SIMPEG yang
belum optimal
4. Penerapan E-Gov
Kekuatan :
1. Adanya pengadaan
sarana dan prasarana
untuk mendukung
pelayanan
2. Adanya koordinasi
dengan instansi terkait
3. Adanya Aplikasi Simpeg
dan SAPK
4. SDM di BKD cukup
berkualitas dalam
Alternatif Strategi:
1. Menata Administrasi
Kepegawaian
2. Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan kualitas
pelayanan
2. Mensosialisasikan tentang
administrasi kepegawaian
kepada SKPD
3. Optimalisasi Aplikasi
SIMPEG dan SAPK
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
43
melaksanakan
tupoksinya
Kelemahan:
1. Masih ada sarana dan
prasarana yang perlu
diperbaharui
2. Kurangnya jumlah
pegawai
3. Kurangnya tenaga
pengolahan data pegawai
Alternatif Strategi:
1. Memperbaharui
sarana dan prasarana
yang memadai
2. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas aparatur
pelayanan
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan kualitas
pelayanan
2. Sosialisasi tentang
administrasi
kepegawaian pada SKPD
3. Menyediakan sarana dan
prasarana sesuai
kebutuhan.
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian
indikator sasaran ” Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
yang Akurat dan Tepat Waktu”, sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 4.7
Penentuan Strategi Pencapaian Sasaran: Terwujudnya Pelayanan Administrasi
Kepegawaian yang Akurat dan Tepat Waktu
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
(1) (2) (3) (4)
1. Terwujudnya
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian yang
Akurat dan Tepat
Waktu
Prosentase Penyelesaian Administrasi
Kepegawaian Yang Akurat
Dan Tepat Waktu
1. Menata Administrasi
Kepegawaian
2. Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
3. Meningkatkan kualitas
pelayanan
4. Sosialisasi tentang
administrasi
kepegawaian pada
SKPD
5. Menyediakan sarana
dan prasarana sesuai
kebutuhan.
6. Meningkatkan kualitas
dan kuantitas aparatur
pelayanan
7. Optimalisasi Aplikasi
SIMPEG dan SAPK
Prosentase Penyelesaian Kenaikan Pangkat Yang
Akurat Dan Tepat Waktu
Prosentase Penyelesaian
Kenaikan Pangkat Yang Akurat Dan Tepat Waktu
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
44
Perumusan strategi untuk pencapaian indikator sasaran
“Terwujudnya Pembinaan dan Penataan yang Mengarah pada
Peningkatan Kinerja dan Disiplin Pegawai”, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Sasaran: Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan PNS
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang:
1. Adanya kebijakan
formasi penerimaan
CPNS dari
Kementerian PAN dan
RB
2. Adanya kewenangan
penentuan formasi
penerimaan CPNS
oleh Pemerintah Kota
Madiun
3. Adanya analisa
jabatan dan analisa
beban kerja pada
setiap SKPD
Tantangan:
1. Tuntutan adanya
aparatur yang
berkualitas dalam
menjalankan tugas
dalam pelayanan publik
2. Tuntutan pelaksanaan
penerimaan CPNS yang
jujur dan transparan
3. Tes penerimaan CPNS
dengan metode baru
(Computer Assited Test
/CAT)
4. Pelaksanaan tes yang
lebih lama
5. Tuntutan penempatan
pegawai sesuai dengan
kompetensinya
6. Tuntutan aparatur yang
berdisiplin dan
berdedikasi tinggi dalam
menjalankan tugas
7. Masih banyak pegawai
yang belum mengetahui
hak dan kewajibannya
8. Masih banyak pegawai
yang melanggar aturan
disiplin dan masih
tingginya angka
perceraian pegawai
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
45
Kekuatan :
1. Sumber dana yang
mencukupi
2. Adanya koordinasi
dengan instansi terkait
3. SDM di BKD cukup
berkualitas dalam
melaksanakan
tupoksinya
4. Adanya koordinasi
dengan instansi terkait
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
2. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas aparatur
pelayanan
3. Mewujudkan
penempatan pegawai
sesuai analisa
jabatan dan analisa
beban kerja
Alternatif Strategi:
1. Mewujudkan pelaksanaan
tes penerimaan CPNS yang
jujur dan transparan
dengan metode CAT
2. Meningkatkan kualitas
pelayanan Meningkatkan
kualitas pelayanan dengan
penempatan pegawai
sesuai kompetensinya
3. Melakukan sosialisasi
peraturan disiplin pegawai
4. Melakukan pembinaan
pegawai
Kelemahan:
1. Sarana dan prasarana
pendukung masih
perlu disesuaikan
2. Kurangnya jumlah
pegawai
3. Kurangnya tenaga
pengolahan data
pegawai Kurangnya
jumlah pegawai
4. Kurangnya SDM
pegawai
5. Struktur Organisasi
BKD masih belum
sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah
No. 53 Tahun 2011
tentang Disiplin
Pegawai
Alternatif Strategi:
1. Optimalisasi
perumusan
kebijakan formasi
berdasarkan analisis
formasi pegawai dan
analisis beban kerja
2. Peningkatan
pengetahuan teknis
aparatur melalui
bimtek/workshop
dan sosialisasi
3. Pemetaan
kebutuhan diklat
aparatur
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan kualitas
dan kuantitas aparatur
pelayanan
2. Peningkatan sarana dan
prasarana untuk
mendukung kegiatan
seleksi CPNS
3. Meningkatkan kualitas
pelayanan dengan
penempatan pegawai
sesuai kompetensinya
4. Melakukan sosialisasi
peraturan disiplin pegawai
5. Melakukan pembinaan
pegawai
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian
indikator sasaran ” Terwujudnya Pembinaan dan Penataan Pegawai
yang Mengarah pada Peningkatan Kinerja dan Disiplin Pegawai”,
sebagaimana tabel dibawah ini:
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
46
Tabel 4.9 Penentuan Strategi
(Pencapaian Sasaran: Meningkatnya Kualitas Pegawai yang Mengarah pada Peningkatan Kinerja Aparatur)
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
(1) (2) (3) (4)
1. Terwujudnya
Pembinaan dan
Penataan Pegawai
yang Mengarah
pada Peningkatan
Kinerja dan Disiplin
Pegawai
Prosentase Jabatan Yang
Diisi Sesuai Kompetensi
Prosentase Pelanggaran
Disiplin Pegawai
1. Mewujudkan
penempatan pegawai
sesuai analisa jabatan,
analisa beban kerja dan
analisa kompetensi
jabatan
2. Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
3. Meningkatkan kualitas
dan kuantitas aparatur
pelayanan
4. Optimalisasi perumusan
kebijakan formasi
berdasarkan analisis
formasi pegawai dan
analisis beban kerja
5. Peningkatan sarana dan
prasarana untuk
mendukung kegiatan
seleksi CPNS
6. Mewujudkan
pelaksanaan tes
penerimaan CPNS yang
jujur dan transparan
dengan metode CAT
Melakukan pembinaan
pegawai
7. Mewujudkan
penempatan pegawai
sesuai analisa jabatan
dan analisa beban kerja
8. Meningkatkan kualitas
pelayanan dengan
penempatan pegawai
sesuai kompetensinya
9. Peningkatan
pengetahuan teknis
aparatur melalui
bimtek/workshop dan
sosialisasi
10. Pemetaan
kebutuhan diklat
aparatur
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
47
Perumusan Alternatif Strategi untuk pencapaian indikator
sasaran “Meningkatnya Kompetensi, Pengetahuan dan Keterampilan
Aparatur”, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya Kompetensi,
Pengetahuan dan Keterampilan Aparatur
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang:
1. UU ASN yang
mengamanatkan
peningkatan
kapasitas aparatur
melalui diklat
Tantangan:
1. Tuntutan masyarakat
aparatur yang
profesional
Kekuatan :
1. Adanya koordinasi
dengan instansi
terkait
2. Sarana dan
prasarana yang
mencukupi
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
2. Revitalisasi sarana
dan prasarana
pendukung
Alternatif Strategi:
1. Meningkatkan kualitas
aparatur dengan
memberikan kesempatan
untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang
lebih tinggi
Kelemahan:
1. Belum adanyapeta
kebutuhan diklat
aparatur
2. Kurangnya SDM
pegawai
3. Kurangnya jumlah
pegawai
Alternatif Strategi:
1. Peningkatan
pengetahuan teknis
aparatur melalui
diklat
Alternatif Strategi:
1. Peningkatan sarana dan
prasarana
Dari tabel di atas perumusan strategi untuk pencapaian indikator
sasaran “Meningkatnya Kompetensi, Pengetahuan dan Keterampilan
Aparatur ”, adalah sebagai berikut:
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
48
Tabel 4.11 Penentuan Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya Kompetensi,
Pengetahuan dan Keterampilan Aparatur
No. Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran Strategi
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya
Kompetensi,
Pengetahuan dan
Keterampilan
Aparatur
Prosentase Pegawai
Yang Lulus Pola
Diklat 36 jam
1. Meningkatkan
koordinasi antar
instansi terkait
2. Peningkatan sarana
dan prasarana
pendukung
3. Peningkatan
pengetahuan teknis
aparatur melalui
diklat
4. Meningkatkan
kualitas aparatur
dengan memberikan
kesempatan untuk
melanjutkan
pendidikan ke
jenjang lebih tinggi
Strategi dalam rangka untuk mencapai Visi dan Misi
Badan Kepegawaian Daerah dalam rangka mendukung
tercapainya Visi dan Misi Kota Madiun dapat dirumuskan
sebagai berikut ini :
Dari kerangka tabel analisis SWOT diatas dapat disimpulkan
strategi Badan Kepegawaian Daerah adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kompetensi SDM baik dalam teknis
perencanaan, penganggaran maupun dalam pengendalian
program kegiatan, menjaga kualitas dan kuantitas sarana
prasarana kantor dalam mendukung perencanaan dan
pengendalian, serta memperbaiki menajemen keuangan
organisasi dalam mendukung eksistensi organisasi.
2. Optimalisasi perumusan kebijakan kepegawaian, analisis
formasi pegawai dan penempatan pegawai dalam jabatan
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
49
dengan mengacu pada hukum positif yang mengatur
tentang kepegawaian.
3. Peningkatan profesionalisme, disiplin dan akuntabilitas
aparatur dalam menjalankan tugas pelayanan publik
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah
ditetapkan.
4. Penerapan dan optimalisasi Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian (SAPK) sebagai implementasi e-government
dalam pelayanan di bidang kepegawaian.
Adapun Arah kebijakan Badan Kepegawaian Daerah adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian.
2. Meningkatkan sistem rekruitmen yang transparan dan
akuntabel.
3. Penempatan aparatur dalam jabatan sesuai dengan
kompetensi dan keahlian.
4. Pembinaan untuk peningkatan kinerja dan disiplin
pegawai.
5. Adanya dokumen potensi aparatur sebagai pedoman
penempatan dan peningkatan kinerja aparatur.
6. Peningkatan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan
pelatihan.
7. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti
pendidikan kedinasan dan pendidikan formal.
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
50
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau
masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk
mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah, untuk
mendapatkan hasil yang dilaksanakan dan dijabarkan dalam
beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur, pada Badan
Kepegawaian Daerah Kota Madiun terdapat program yang
merupakan kegiatan untuk belanja rutin dan program yang
menjadi prioritas urusan wajib. Masing-masing program dijelaskan
sebagai berikut :
5.1. Program dan Kegiatan SKPD
Program SKPD merupakan program untuk mendukung
pelaksanaan program utama ( Urusan Wajib / Belanja
Langsung ). Sedangkan Program SKPD merupakan kegiatan
belanja rutin terdiri 3 (tiga) program dan implementasi
kedalam 8 (delapan) kegiatan. Untuk program prioritas yang
menjadi urusan wajib/ belanja langsung terdiri dari 3 (tiga)
program dan jabarkan kedalam 19 (sembilan belas) kegiatan
dengan rincian sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
dilaksanakan melalui 2 ( dua ) kegiatan, yaitu :
1. Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
2. Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, yaitu :
1. Pembangunan/ Rehab Gedung Kantor ;
2. Pengadaan sarana dan prasarana kantor.
3. Program Pemeliharaan Barang Milik Daerah,
dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu :
1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung dan Bangunan ;
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
51
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kantor ;
4. Pemeliharaan dan Biaya Operasional Gedung Diklat.
4. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dilaksanakan melalui 2 ( dua ) kegiatan,
yaitu ;
1. Penyusunan Renstra SKPD;
2. Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
5. Program Penataan Aparatur dilaksanakan melalui 1 (satu)
kegiatan, yaitu ;
1. Penempatan Pegawai.
6. Program Fasilitasi Kesejahteraan PNS dilaksanakan
melalui 2 (dua) kegiatan, yaitu ;
1. Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat
Otomatis PNS ;
2. Pemberhentian PNS yang Pensiun ;
7. Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
dilaksanakan melalui 9 (sembilan) kegiatan, yaitu ;
1. Pendikan dan Pelatihan Pra Jabatan ;
2. Pembekalan CPNS ;
3. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II ;
4. Pendikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III ;
5. Pendikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV ;
6. Pendikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional ;
7. Pemberian Bantuan Tugas Belajar PNS;
8. Assesment Pegawai ;
9. Bimtek/Sosialisasi/Workshop.
8. Program Peningkatan Manajemen Pelayananan
Kepegawaian, kegiatan dilaksanakan melalui 2 (dua)
kegiatan yaitu :
1. Pelayanan Administrasi Kepegawaian ;
2. Operasional dan Pemeliharaan Sistem Informasi
Kepegawaian dan SAPK.
9. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, yaitu :
1. Pengadaan CPNS ;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
52
2. Bantuan Penyelenggaraan Seleksi Penerimaan Praja
IPDN ;
3. Pembinaan Pegawai dan Penanganan Masalah
Kepegawaian ;
4. Ujian Dinas ;
5. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah ;
6. Pemberian Penghargaan Bagi PNS yang Berprestasi ;
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
54
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) & Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan SKPD Penang
gung Jawab Indikator Tujuan
Kode Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Target
Rp. (Ribu)
Target Rp.
(Ribu) Target
Rp. (Ribu)
Target Rp.
(Ribu)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
-
-
-
Pendapatan
4 1 2 01 Sewa Gedung Diklat Pendapatan Sewa
Gedung Diklat 1 gedung 1 gedung 170.000 1 gedung 175.000 1 gedung 180.000 1 gedung 180.000 BKD
1 21 02 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase Terlaksananya
Administrasi Kepegawaian
100% 100% 100% 100% 100% BKD
1 21 02 01 01 Penyediaan Jasa, Peralatan Perlengkapan Kantor
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor
10 kegiatan 9 kegiatan 360.000 9 kegiatan 365.000 9 kegiatan 375.000 9 kegiatan 375.000 BKD
1 21 02 01 02 Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Jumlah Koordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah 59 kali 35 kali 130.000 40 kali 140.000 45 kali 160.000 45 kali 175.000
1 21 02 04 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase Pemenuhan Sarana
dan Prasarana Aparatur
100% 100% 100% 100% 100%
1 21 02 04 01 Pembangunan/ Rehab Gedung Kantor
Jumlah Gedung - - - - - - - - - BKD
1 21 02 04 02 Pengadaan sarana dan prasarana kantor
Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor
11 barang - 0 10 barang 135.000 10 barang 150.000 5 barang 150.000
1 21 02 03 Program Pemeliharaan Barang Milik Daerah
Persentase Barang Inventaris dalam
Kondisi Baik 100% 100% 100% 100% 100% BKD
1 21 02 03 01 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung dan Bangunan
Jumlah Gedung 1
gedung 1
gedung 12.500
1 gedung
12.500 1
gedung 15.000
1 gedung
15.000 BKD
1 21 02 03 02 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas
Jumlah Kendaraan Dinas
20 unit 20 unit 40.000 20 unit 45.000 20 unit 50.000 20 unit 50.000 BKD
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
55
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 21 02 03 03 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah Prasarana Kantor
10 jenis barang
10 jenis barang
35.000 10 jenis barang
35.000 10 jenis barang
40.000 10 jenis barang
40.000 BKD
1 21 02 03 04 Pemeliharaan dan Biaya Operasional Gedung Diklat
Jumlah Gedung 1 gedung
diklat 1 gedung
diklat 100.000
1 gedung diklat
105.000 1 gedung
diklat 110.000
1 gedung diklat
110.000 BKD
1 21 02 02 Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Prosentase Dokumen Perencanaan/Laporan
yang disusun Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100% BKD
1 21 02 02 01 Penyusunan Renstra SKPD Jumlah Dokumen 1 dokumen - - - - 1 dokumen 40.000 1 dokumen 40.000 BKD
1 21 02 02 02
Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
Jumlah Dokumen 27.660 7 dokumen 27.500 7 dokumen 25.000 7 dokumen 27.500 7 dokumen 27.500 BKD
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Prosentase Pelayanani Kepegawaian yang Terselesaikan
1 Terwujudnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang Akurat dan Tepat
1 21 02 18 Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Kepegawaian
Prosentase Penyelesaian Administrasi Kepegawaian sesuai dengan peraturan
100% 100% 100% 100% BKD
Waktu Prosentase penyelesaian administrasi kepegawaian yang akurat dan tepat waktu
1 21 02 18 01 Kegiatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Prosentase Penyelesaian administrasi kepegawaian
92% 95% 132.000 97% 132.000 98% 135.000 98% 135.000 BKD
1 21 02 18 05 Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Simpeg dan SAPK
Persentase Database Kepegawaian
100% 100% 23.000 100% 24.000 100% 25.000 100% 25.000 BKD
2 Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan
1 21 02 16
Program Fasilitasi Kesejahteraan PNS
Jumlah SK Terkait Kesejahteraan PNS
- 3200 3250 3250 3250
PNS Prosentase penyelesaian kenaikan pangkati yang akurat dan tepat waktu
1 21 02 18 02
Kegiatan Penataan Administrasi Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala PNS
Jumlah SK kenaikan pangkat dan SK gaji berkala
1257 2590
1000 2050
160.000 1000 2050
165.000 1000 2050
170.000 1000 2050
170.000 BKD
Rencana Strategis BKD Kota Madiun Tahun 2014-2019
56
Prosentase penyelesaian pensiun yang akurat dan tepat waktu
1 21 02 18 03 Kegiatan Pemberhentian PNS yang pensiun
Jumlah SK Pensiun 96 150 110.000 200 120.000 200 130.000 200 130.000 BKD
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur
3 Meningkatnya Kualitas Pegawai yang Mengarah pada Peningkatan Kinerja Aparatur
Prosentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 1 21 02 17
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Persentase Realisasi Pengembangan dan Pembinaan Aparatur
- 100% 100% 100% 100%
1 21 02 17 03 Kegiatan Pembinaan Pegawai dan Penanganan Masalah Kepegawaian
Jumlah permasalahan kepegawaian yang selesai ditangani
52 50 80.000 50 80.000 50 85.000 50 85.000 BKD
1 21 02 17 04 Kegiatan Pemberian Penghargaan Bagi PNS yang Berprestasi
Jumlah PNS yang menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya
192 200 25.000 200 25.000 200 26.000 275 26.000 BKD
Prosentase Pengembangan Pegawai
1 21 02 17 06 Kegiatan Ujian Dinas Jumlah Peserta Ujian Dinas
- - - 50 40.000 50 40.000 50 40.000 BKD
1 21 02 17 07 Kegiatan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah
Jumlah Peserta Ujian Penyesuaian Ijazah
30 30 38.000 - - 30 45.000 30 45.000 BKD
1 21 02 18 04 Kegiatan Bantuan penyelenggaraan Seleksi Penerimaan Praja IPDN
Jumlah peserta Calon Praja IPDN
- - - - - 45 30.000 45 30.000 BKD
1 21 02 17 02 Kegiatan Pengadaan CPNS Jumlah Peserta Ujian CPNS
- 5000 950.000 5000 1.000.
00 5000
1.000. 00
5000 1.000.
00 BKD
Persentase Kualitas Penataan Pegawai 1 21 02 17
Program Penataan Aparatur
Persentase Realisasi Penataan Pegawai
- 100% 100% 100% 100%
1 21 02 17 05
Kegiatan Penempatan Pegawai
Jumlah Pegawai yang ditempatkan
370 350 248.000 350 250.000 350 270.000 350 270.000 BKD
4. Meningkatnya Kompetensi, Pengetahuan Keterampilan Aparatur
Prosentase Peningkatan SDM Aparatur 1 21 02 16
Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Persentase Kelulusan Pendidikan Aparatur
- 100% 100% 100% 100%
1 21 02 16 01 Kegiatan Diklat Prajabatan Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Prajabatan
- - - 250 3.100.
000 250
3.150. 000
250 3.150.
000 BKD
"RPncanil Ctrilte6/S BKD Kotil Mild/un Till1un 201'-2019
Kegiatan Pembekalan Jumlah CPNS yang250 250.000 250 250.000 BKD1 21 02 16 02 mengikuti - - - 250 235.000
CPNS pembekalan
1 2 0 1 Kegiatan Assessment Dokumen Potensi - 40 446.000 50 700.00 30 450.000 30 450.0001 2 6 Pegawai Aparatur
Jumlah Pegawai
1 21 02 16 03 Kegiatan Diklat yang mengikuti - 2 90.260 2 115.000 2 120.000 2 120.000 BKDKepemimpinan Tingkat II diklat kepemimpinan
Tinqkat IIJumlah Pegawai
1 21 02 16 04 Kegiatan Diklat yang mengikuti - 10 330.000 10 340.000 7 350.000 7 350.000 BKDKepemimpinan Tingkat III diklat kepemimpinan
Tingkat IIIJumlah Pegawai
1 21 02 16 05 Kegiatan Diklat yang mengikuti 80 10 290.000 10 300.000 40 1.200.000 40 1.200.000 BKDKepemimpinan Tingkat IV diklat kepemimpinan
TingkatlV
Kegiatan Pemberian Jumlah PNS Tugas25 400.000 5 150.000 BKD1 21 02 16 06 Belajar 2 - - - -Bantuan Tugas Belajar
Jumlah PNS yang
1 21 02 17 07 Kegiatan Bintek ISosialisasi mengikuti Blntek 317 200 90.000 100 150.000 100 170.000 100 170.000 BKDWorkshop ISosialisasil
WorkshoD
Kegiatan Diklat Teknis dan umlah Pegawai yang200 1.500.000 BKD1 21 02 18 08 tnengikutl Diklat teknis 90 220 1.550.000 200 1.500.000 200 1.500.000
Fungsional ~an fungsional.".-:..~::-----~..::.~-..,
GAWAIAN DAERAHIUN
57
"RftnStraBKD KOta Madiun 'rsnun 201'1-2019
BABVI
INDIKATOR KINERJA SKPD BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPMJD
Kebijakan umum adalah arah tindakan yang diambil untuk
mencapai tujuan, yang dirumuskan berdasarkan arahan strategi
dan misi dalam rangka mencapai visi pembangunan 5 tahun Kota
Madiun Tahun 2014-2019 yang selanjutnya dijabarkan ke dalam
program. Sedangkan program adalah instrumen kebijakan yang
berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh
alokasi. Dengan demikian program yang ada didalam RPJMD
perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi program dan
rencana aksi me1aluiRenstra SKPD,RKPDdan Renja SKPDsesuai
dengan tugas pokok dan fungsi, kondisi dan situasi obyektif
berdasarkan kajian dan hasil musyawarah pembangunan.
Indikator kinerja SKPDBadan Kepegawaian Daerah yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD yaitu meningkatnya kualitas
pelayanan pemerintah dengan sasaran semakin kuatnya
kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan umum daerah
memperkuat kelembagaan, tugas pokok, fungsi serta norma
standar pelayanan SKPD, meningkatkan kesejahteraan pegawai,
melengkapi sarana dan prasarana kerja, meningkatkan diklat
aparatur, memberikan penghargaan dan pembinaan kepada
pegawai secara konsisten. Indikator yang diharapkan adalah
semakin meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian
masyarakat dan meningkatnya SDM aparatur pemerintah.
Indikator rencana kegiatan Badan Kepegawaian Kepegawaian
Daerah Kota Madiun disusun sebagaimana tabel berikut.
58
RPnStra BKD Kota Madiun Ta17un2011f-2019
Target Capaian Setiap TahunKondisiKinerja
No Indikator Kondisi Kinerja Awal Periode RPJMD Akhir2015 2017 2018 2019 Periode
RPJMD1 2 3 4 6 7 8 91. Prosentase penyelesaian Prosentase Penye1esaian Administrasi
administrasi kepegawaian Kepegawian yang akurat dan tepat waktu 72.2% 92% 93% 95% 97%yang akurat dan tepat waktu
2. Prosentase penyelesaian Prosentase SKKenaikan pangkat dan SKkenaikan pangkat yang gaji berkala yang terselesaikan 116% 100% 100% 100% 100%akurat dan tepat waktu
3. Prosentase penyelesaian Prosentase SK PNSyang pensiun yangpensiun yang akurat dan terselesaikan 116.4% 100% 100% 100% 100%tepat waktu
4. Prosentase Jabatan Diisi Prosentase Jabatan Diisi SesuaiSesuai Kompetensi Kompetensi - 1.87 1.4% 4% 4%
6. Prosentase pelanggaran Jumlah pelanggaran disiplin pegawaidisiplin pegawai dibanding jumlah pegawai 0.24% 0.22% 0.25% 0.23% 0.23%
7. Prosentase Pengembangan Prosentase pegawai yang mengikutiPegawai kegiatan pengembangan pegawai - 95% 95% 95% 95%
Prosentase Pegawai yangmengiku ti diklat Prosentase Peningkatan SDMAparatur - 100% 100% 100% 100%teknis / fungsional
60
RenStra BKD Kota Madiun TatJUn201tf-2019
BAB VII
PENUTUP
Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kota Madiun Tahun
2014-2019 merupakan acuan bagi se1uruh Unit Kerja yang ada di
lingkungan Badan Kepegawaian Daerah dalam menjalankan tugas
dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai secara
sinergi dalam pelaksanaannya, terutama dalam mendukung
sa saran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam
RPJMD Kota Madiun Tahun 2014-2019 Untuk itu, terkait dengan
hal tersebut perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya
sebagai berikut :
1. Dalam Renstra- BKD Tahun 2014-2019 telah ditetapkan
rumusan pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi,
Kebijakan, Program dan Kegiatan BKD dalam mendukung
pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD)Kota Madiun Tahun 2014-2019;
2. Renstra-BKD Tahun 2014-2019, diarahkan dan dikendalikan
langsung oleh Kepala BKD, dan dalam pelaksanaan sehari
hari dibantu oleh Sekretaris dan para Kepala Bidang yang ada
di lingkungan BKD;
3. Renstra-BKD Tahun 2014-2019, harus dijadikan pedoman
dalam penyiapan Rencana Kerja BKD (Renja-BKD) untuk
setiap tahunnya dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Madiun;
4. Dalam mendukung penyiapan Rancangan APBDKota Madiun,
keberadaan Renja-BKD harus dijadikan pedoman dalam
penyiapan Rencana Kerja dan Anggaran BKD(RKA-BKD);
5. Hasil pelaksanaan tahunan Renstra-SKPD BKDTahun 2014-
2019 yang tercermin dari Renja-SKPD BKD, harus
62
RPnS'tra BKD Kota Madiun Tal7un 201'1-2019
dipertanggungjawabkan secara sistematis dan melembaga
dengan menggunakan format pelaporan sebagaimana
ketentuan peraturan yang berlaku.
63