399
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 Bab I Pendahuluan 12 BAB I PENDAHULUAN Pemerintah Kabupaten Wonosobo selalu berupaya untuk melaksanakan Pengelolaan Keuangan Daerah secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mengawali Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2018 dengan Proses Perencanaan yang sebelumnya telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang digunakan Bupati Wonosobo sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA & PPAS) dan selanjutnya dibahas bersama DPRD untuk ditetapkan menjadi Perda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2018. APBD Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2018 secara teknis dilaksanakan dan ditatausahakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa dalam Pengelolaan Keuangan Daerah berorientasi pada prestasi kerja, hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan untuk sebuah hasil/produk yang mengutamakan output. Dengan Berakhirnya Pelaksanaan APBD Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2018, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Bupati Wonosobo wajib menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan Keuangan tersebut disusun dan disajikan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang terdiri dari Laporan Operasional (LO), Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). A. Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2018 ini adalah sebagai gambaran dan penjelasan posisi keuangan serta target pencapaian realisasi anggaran berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk:

BAB I PENDAHULUAN · 2019-07-24 · Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), dan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab I Pendahuluan 12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pemerintah Kabupaten Wonosobo selalu berupaya untuk melaksanakan

    Pengelolaan Keuangan Daerah secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

    efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas

    keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat sebagaimana telah diamanatkan

    dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah. Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun

    2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah adalah

    keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

    pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten

    Wonosobo telah mengawali Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2018

    dengan Proses Perencanaan yang sebelumnya telah dituangkan dalam Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang

    digunakan Bupati Wonosobo sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum

    Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA & PPAS) dan selanjutnya

    dibahas bersama DPRD untuk ditetapkan menjadi Perda Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2018.

    APBD Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2018 secara teknis

    dilaksanakan dan ditatausahakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

    Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

    sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pedoman

    tersebut mengisyaratkan bahwa dalam Pengelolaan Keuangan Daerah berorientasi pada

    prestasi kerja, hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan

    untuk sebuah hasil/produk yang mengutamakan output.

    Dengan Berakhirnya Pelaksanaan APBD Kabupaten Wonosobo Tahun

    Anggaran 2018, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah Bupati Wonosobo wajib menyampaikan rancangan

    peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa

    laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik

    Indonesia (BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

    Laporan Keuangan tersebut disusun dan disajikan berpedoman pada Peraturan

    Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang terdiri dari Laporan Operasional (LO), Neraca,

    Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Realisasi

    Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), dan Catatan Atas

    Laporan Keuangan (CaLK).

    A. Maksud dan Tujuan

    Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten

    Wonosobo Tahun Anggaran 2018 ini adalah sebagai gambaran dan penjelasan posisi

    keuangan serta target pencapaian realisasi anggaran berdasarkan rencana yang telah

    ditetapkan dengan tujuan untuk:

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab I Pendahuluan 13

    1. menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas,

    dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para

    pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi

    sumber daya (tujuan umum); dan

    2. menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk

    menunjukkan transparansi serta akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber

    daya yang dipercayakan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan

    APBD (tujuan spesifik).

    B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

    Sebagaimana halnya dengan proses Penyusunan APBD dan Perubahan APBD, maka

    dalam penyusunan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Wonosobo

    Tahun Anggaran 2018 ini tetap berpedoman pada ketentuan dan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku antara lain :

    1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

    Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik

    Indonesia tahun 1950, Diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950);

    2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan

    Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-

    Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran

    Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569);

    3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

    Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3851);

    4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4286);

    5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

    Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

    7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

    Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4438);

    9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

    10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

    Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

    82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab I Pendahuluan 14

    11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali

    terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

    Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan

    Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor

    210 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan

    Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun

    2000 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4049);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran

    Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah

    (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    4139);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan

    Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

    Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4488);

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

    Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

    20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

    21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

    22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

    Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4585);

    24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

    Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4593);

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab I Pendahuluan 15

    25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan

    Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

    Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

    26. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas

    Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan

    Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4659);

    27. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4737);

    28. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

    Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

    29. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang

    Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri Oleh

    Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5533);

    30. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penetapan, Pengesahan,

    Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

    31. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

    Pemerintah;

    32. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

    Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,

    Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5533);

    33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan

    Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah;

    34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

    Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

    Pengelolaan Barang Milik Daerah;

    36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

    Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

    37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Pemberian Bantuan Sosial dan Hibah Yang Bersumber Dari Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian

    Bantuan Sosial dan Hibah Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah;

    38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

    Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab I Pendahuluan 16

    39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman

    Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

    40. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2007 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah

    Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 Nomor 2);

    41. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 2 Tahun 2010 tentang

    Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo

    Tahun 2010 Nomor 7);

    42. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 10 Tahun 2011 tentang

    Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo pada Badan Usaha

    Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Nomor 2);

    43. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 2011 tentang

    Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo

    (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan

    Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 3);

    44. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo;

    45. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 15 Tahun 2017 tentang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun

    Anggaran 2018;

    46. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2018 tentang

    Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo

    Tahun Anggaran 2018;

    47. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 17 Tahun 2016 tentang Sistem dan Prosedur

    Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo;

    48. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Teknis

    Pengelolaan Barang Milik Daerah;

    49. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Kapitalisasi Barang Milik Daerah Dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah

    Kabupaten Wonosobo;

    50. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kebijakan

    Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana telah diubah dengan

    Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 30 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan

    Bupati Wonosobo Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi

    Pemerintah Kabupaten Wonosobo;

    51. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntansi

    Pemerintah Kabupaten Wonosobo;

    52. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 40 Tahun 2017 Tentang Penjabaran

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;

    53. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 41 Tahun 2018 Tentang Penjabaran

    Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo

    Tahun Anggaran 2018.

    C. Sistematika Penulisan

    Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun

    Anggaran 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

    Bab. I Pendahuluan

    A. Maksud dan Tujuan.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab I Pendahuluan 17

    B. Landasan Hukum.

    C. Sistematika Penulisan.

    Bab. II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja

    APBD

    A. Ekonomi Makro/Ekonomi Regional

    B. Kebijakan keuangan.

    C. Indikator pencapaian target kinerja APBD.

    Bab. III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan

    A. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan.

    B. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

    ditetapkan.

    Bab. IV Kebijakan akuntansi

    A. Entitas pelaporan keuangan daerah.

    B. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

    C. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

    D. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

    dalam standar akuntansi pemerintahan.

    E. Kebijakan akuntansi tertentu

    Bab. V Penjelasan pos-pos laporan keuangan

    A. Laporan Realisasi Anggaran

    B. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

    C. Neraca

    D. Laporan Operasional

    E. Laporan Arus Kas

    F. Laporan Perubahan Ekuitas

    Bab. VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan

    Bab. VII Penutup

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 18

    BAB II

    EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

    DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

    .

    1. Ekonomi Makro/Ekonomi Regional

    a. Kerangka Ekonomi Makro

    1) Perkembangan Nilai PDRB

    Salah satu tolok ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

    perekonomian secara makro ditingkat nasional adalah pendapatan nasional,

    yang dalam lingkup regional disebut produk regional. Besaran nilai

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan perkembangannya di

    Kabupaten Wonosobo dapat dilihat pada Tabel II.1. sebagai berikut:

    Tabel II.1Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlakudan Konstan

    Kab. Wonosobo Tahun 2014 – 2018

    TAHUN HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN

    Nilai (Rp) Nilai (Rp)

    2014 13.001.090,49 10.828.168,68

    2015 14.136.660,57 11.334.080,04

    2016 15.348.501,80 11.915.998,92

    2017 16.285.243,83 12.292.804,84

    2018 17.460.289,92 12.801.222.78

    Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo 2018

    Dari tabel II.1 di atas dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo

    atas dasar harga berlaku maupun harga konstan selama empat tahun

    terakhir dari tahun 2014 sampai tahun 2018 mengalami kenaikan.

    Tabel II.2 Pertumbuhan Ekonomi Kab. Wonosobo (%)

    Tahun 2014-2018

    NO TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI

    1 2014 4,78

    2 2015 4,67

    3 2016 5,13

    4 2017 3,16

    5 2018 Data belum dapat disajikan

    Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Wonosobo

    2018, Katalog: 1101002.3307

    Dari tabel II.2 diatas dapat dilihat bahwa Pertumbuhan Ekonomi

    Kabupaten Wonosobo selama tiga tahun terakhir dari tahun 2014 sampai

    tahun 2016 mengalami kenaikan, dan penurunan pada tahun 2017.

    Sedangkan tahun 2018 data belum dapat disajikan.

    2) Peran Masing-masing Sektor Dalam PDRB

    Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa PDRB Perkapita Kabupaten

    Wonosobo baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan selama tiga

    tahun terakhir dari tahun 2015 sampai tahun 2017 mengalami kenaikan,

    sedangkan tahun 2018 data belum dapat disajikan, berikut adalah

    penjelasannya.

    a) Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Seri 2010

    Atas Dasar Harga Berlaku

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 19

    Penunjang Utama PDRB Kabupaten Wonosobo dari tahun 2015

    sampai dengan tahun 2017 adalah dari sektor Pertanian, Kehutanan,

    dan Perkebunan sedangkan yang terkecil adalah dari sektor Pengadaan

    Listrik dan gas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II.3

    Lampiran II.1 dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

    (1) Pertanian, Kehutanan, dan PerikananTahun 2017 adalah sebesar

    Rp5.020.393.430.000,00 jika diperhatikan sejak tahun

    2015sampai 2017cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (2) Pertambangan dan Penggalian Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp151.365.210.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (3) Industri Pengolahan Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp2.784.591.470.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (4) Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2017 adalah sebesar Rp

    5.441.920.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017

    cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (5) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

    Tahun 2017 adalah sebesar Rp16.425.720.000,00 jika

    diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu

    mengalami kenaikan.

    (6) Konstruksi Tahun 2017 adalah sebesar Rp 1.064.705.000.000,00

    jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu

    mengalami kenaikan.

    (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

    Motor Tahun 2017 adalah sebesar Rp2.773.389.000.000,00

    merupakan penyumbang PDRB terbesar setelah Pertanian,

    Kehutanan, dan Perikan. Dan jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (8) Transportasi dan Pergudangan tahun 2017 adalah sebesar

    Rp874.992.520.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (9) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2017 adalah

    sebesar Rp 520.973.710.000,00 jika diperhatikan sejak tahun

    2015 sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (10) Informasi dan Komunikasi Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp188.318.080.000 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (11) Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp525.659.530.000 dan jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (12) Real Estate Tahun 2017 adalah sebesar Rp 250.232.760.000 dan

    jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu

    mengalami kenaikan.

    (13) Jasa Perusahaan Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp42.522.830.000,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 20

    (14) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

    WajibTahun 2017 adalah sebesar Rp 427.107.640.000,00 jika

    diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu

    mengalami kenaikan.

    (15) Jasa Pendidikan Tahun 2017 adalah sebesar Rp

    1.047.165.840.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp 235.304.170.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (17) Jasa Lainnya Tahun 2017 adalah sebesar Rp 356.655.000.000.

    b) Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Seri 2010

    Atas Dasar Harga Konstan

    Penunjang Utama PDRB Kabupaten Wonosobo dari tahun 2015

    sampai dengan tahun 2017 adalah dari sektor Pertanian, Kehutanan,

    dan Perkebunan sedangkan yang terkecil adalah dari sektor Pengadaan

    Listrik dan gas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II.4

    Lampiran II.2 dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

    (1) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp3.766.629.730.000 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan, namun masih di

    bawah PDRB Tahun 2016 yaitu sebesar Rp3.810.795.260.000,00.

    (2) Pertambangan dan Penggalian Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp109.222.010.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (3) Industri Pengolahan Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp2.022.990.600.000 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (4) Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp4.730.920.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (5) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

    Tahun 2017 adalah sebesar Rp14.260.910.000,00 jika

    diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu

    mengalami kenaikan.

    (6) Konstruksi Tahun 2017 adalah sebesar Rp

    803.674.230.000,00jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

    Motor Tahun 2017 adalah sebesar Rp2.220.717.070.000

    merupakan penyumbang PDRB terbesar setelah Pertanian,

    Kehutanan, dan Perikanan Tahun dan jika diperhatikan sejak

    tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (8) Transportasi dan Pergudangan tahun 2017 adalah sebesar

    Rp731.102.920.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 21

    (9) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2017 adalah

    sebesar Rp376.631.000.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (10) Informasi dan Komunikasi Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp194.862.850.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (11) Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp369.447.050.000,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (12) Real Estate Tahun 2017 adalah sebesar Rp216.389.450.000,00

    dan jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung

    selalu mengalami kenaikan.

    (13) Jasa Perusahaan Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp31.395.250.000,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2015

    sampai 2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (14) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

    Wajib Tahun 2017 adalah sebesar Rp300.738.560.000,00 jika

    diperhatikan sejak tahun 2015 sampai 2017 cenderung selalu

    mengalami kenaikan.

    (15) Jasa Pendidikan Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp680.763.910.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Tahun 2017 adalah sebesar

    Rp167.552.410.000,00 jika diperhatikan sejak tahun 2015 sampai

    2017 cenderung selalu mengalami kenaikan.

    (17) Jasa Lainnya Tahun 2017 adalah sebesar Rp281.695.970.000,00

    cenderung selalu mengalami kenaikan sejak tahun 2015.

    3) Inflasi

    Dalam kurun waktu Tahun 2014 s.d. 2018 laju inflasi di Kabupaten

    Wonosobo cenderung fluktuatif. Pada Tahun 2014 inflasi sebesar 8,44%.

    Pada tahun 2015 laju inflasi di Kabupaten Wonosobo menurun secara

    drastis yaitu sebesar 2,71% dan kembali mengalami kenaikan sedikit pada

    tahun 2016 sebesar 2,97%. Pada tahun 2017 inflasi tercatat sebesar 3,21%.

    Sedangkan laju inflasi Kabupaten Wonosobo tahun 2018 belum dapat

    disajikan. Untuk lebih jelasnya laju inflasi KabupatenWonosobo Tahun

    2014 – 2018 digambarkan pada tabel II.5 sebagai berikut:

    Tabel II.5 Laju Inflasi Kabupaten Wonosobo

    Tahun 2014-2018

    No. TAHUN KUMULATIF INFLASI ( % )

    1. 2014 8,44

    2. 2015 2,71

    3. 2016 2,97

    4. 2017 3,21

    5. 2018 Belum Dapat Disajikan

    Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Wonosobo

    2018, Katalog: 1101002.3307

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 22

    4) PDRB Per Kapita

    Tolok ukur lain yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

    perekonomian secara makro ditingkat dalam lingkup regional adalah

    produk regional bruto per kapita. Besaran nilai Produk Domestik Regional

    Bruto (PDRB) Per Kapita dan perkembangannya di Kabupaten Wonosobo

    Tahun 2014-2018 baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan

    dapat dilihat pada Tabel II.6. sebagai berikut:

    Tabel II.6 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan

    Kab. Wonosobo Tahun 2014 – 2018

    TAHUN HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN

    Nilai (Rp) Nilai (Rp)

    2014 16.810.501 13.430.999

    2015 18.191.185 14.584.798

    2016 19.660.754 15.263.869

    2017 20.769.584 15.677.778

    2018 Belum Dapat Disajikan Belum Dapat Disajikan

    Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Wonosobo 2018, Katalog:

    1101002.3307

    b. Arah Kebijakan Ekonomi Makro Daerah

    Dalam tahun 2018 kebijakan ekonomi makro daerah memiliki cakupan yang

    luas meliputi beberapa sektor antara lain Perdagangan dan Jasa, Pertanian,

    Industri, Pariwisata, Koperasi dan UKM, serta Investasi dan Permodalan. Misi

    Meningkatkan produktivitas, kemampuan pengelolaan sumber daya dan

    membangun budaya berdikari sejalan dengan pokok visi pembangunan

    Kabupaten Wonosobo untuk menciptakan “Wonosobo Yang Bersatu Untuk

    Maju, Mandiri, Sejahtera Untuk Semua”.

    Sektor Perdagangan dan jasa diarahkan untuk mendorong potensi perdagangan

    dan jasa dalam rangka meningkatkan PAD. Sektor perdagangan dan jasa

    berkaitan langsung dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah, untuk

    mendorong transaksi maka berbagai upaya antara lain meningkatkan jaminan

    ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas, menciptakan kepastian mengenai

    mutu dan harga barang, serta memberikan jaminan atas stabilitas harga barang

    perlu dilakukan. Untuk mendukung upaya-upaya tersebut perlu dibuat suatu

    regulasi terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai dalam memberikan

    arahan dan batasan dalam pelaksanaannya.

    Sektor pertanian termasuk didalamnya peternakan dan perikanan, diarahkan

    pada pengoptimalan potensi pertanian, peternakan dan perikanan serta

    penguasaan petani dan peternak terhadap teknologi pertanian dan peternakan.

    Upaya tersebut selain dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, juga

    dimaksudkan untuk mencapai kemandirian pangan di Kabupaten Wonosobo.

    Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong

    perkembangan agroindustri ramah lingkungan. Beberapa upaya terkait antara

    lain melalui pengembangan insentif bagi industri yang telah melakukan

    produksi dan pengelolaan limbah sesuai dengan kaidah-kaidah ramah

    lingkungan. Selain dari pada itu, untuk memberikan imbas pada perekonomian

    lokal, maka keberadaan sektor industri perlu dikaitkan dengan penggunaan

    sumber daya dan bahan baku lokal.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 23

    Untuk sektor pariwisata, pengembangan diarahkan pada optimalisasi

    pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata

    eksisting. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan

    sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan competitiveadvantage sektor

    ekonomi Kabupaten Wonosobo antara lain melalui kerjasama antara pemerintah

    dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding dan promosi

    pemasaran objek wisata.

    2. Kebijakan keuangan

    a. Kebijakan Umum APBD

    Berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

    Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD

    diperlukan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran yang berfungsi sebagai

    salah satu penentu kapabilitas dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

    daerah. Kebijakan Umum Anggaran menunjang diterapkannya model anggaran

    berbasis kinerja, yang menekankan bahwa setiap alokasi biaya yang

    direncanakan harus dikaitkan dengan tingkat pelayanan atau hasil yang

    diharapkan dapat dicapai.

    Dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD adalah RPJP Daerah, RPJM

    Daerah serta RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD serta Daftar Skala

    Prioritas yang merupakan hasil Musrenbang Kabupaten.

    RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ini merupakan tahap ketiga

    dari RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kabupaten

    Wonosobo Tahun 2005-2025.

    Kebijakan Umum APBD yang disusun memuat target pencapaian kinerja yang

    terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah

    untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi

    pendapatan daerah, alokasi belanja daerah dan pembiayaan. Program-program

    yang ada disesuaikan dengan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan oleh

    pemerintah.

    Berdasarkan hal tersebut di atas, pemerintah kabupaten bersama DPRD

    menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD yang disusun berpedoman

    pada Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 51 Tahun 2015 tentang Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016, dengan tujuan untuk menjamin

    konsistensi antara perencanaan dengan penganggaran, serta terciptanya

    komunikasi yang berkelanjutan dan berkualitas antara eksekutif dan legislatif.

    Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten

    Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo, dilanjutkan dengan

    penyusunan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang

    selanjutnya menjadi pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun RKA–

    SKPD.

    RKA – SKPD Tahun 2018 berisi program, kegiatan dan anggaran satuan kerja

    disusun oleh SKPD sesuai dengan peran, tugas pokok dan fungsi masing-

    masing SKPD. RKA-SKPD yang telah disusun disampaikan kepada Pejabat

    Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas oleh Tim Anggaran

    Pemerintah Daerah (TAPD), yang selanjutnya menjadi bahan penyusunan

    Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 24

    Program dan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari visi dan misi

    daerah.

    Visi dan Misi

    Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2018

    merupakan periode ketiga dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021. Dengan memperhatikan kinerja

    pemerintahan selama tahun 2010-2015 dan berbagai permasalahan

    pembangunan daerah serta isu-isu strategis baik dalam skala lokal, regional,

    nasional maupun global, maka visi pembangunan daerah untuk tahun 2016 –

    2021 adalah “TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU,

    MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”.

    Dalam rangka mencapai visi “Terwujudnya Wonosobo Bersatu Untuk Maju,

    Mandiri dan Sejahtera Untuk Semua” maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai

    berikut:

    1) Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa,

    bernegara dan bermasyarakat;

    2) Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan

    pemerintahan;

    3) Meningkatkan kemandirian daerah;

    4) Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataannya; dan

    5) Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan

    sebagai prinsip pembangunan daerah.

    Visi Misi Pembangunan Daerah Tahun 2016-2021 di atas telah selaras dengan

    proses penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 - 2025, telah

    dirumuskan visi Kabupaten Wonosobo Tahun 2005 – 2025 yaitu:

    “WONOSOBO ASRI DAN BERMARTABAT” dan dijabarkan ke dalam 6

    (enam) misi Kabupaten Wonosobo, yaitu sebagai berikut:

    1) Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman

    dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin,

    berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif.

    2) Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh

    dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan

    teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan

    usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka

    pemberdayaan ekonomi rakyat.

    3) Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis,

    bersih, bertanggungjawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang

    profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

    disertai partisipasi rakyat secara penuh.

    4) Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup

    Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan

    dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang

    kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang.

    5) Mewujudkan tersedianya prasarana dan sarana publik baik secara

    kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 25

    6) Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera

    lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan

    Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender.

    Adapun Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah

    Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo tertuang

    dalamNota Kesepakatan Nomor: 170/08/TAHUN 2017danNomor:

    900/22/TAHUN 2017tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan Dan

    Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.

    Sedangkan Kebijakan Umum Perubahan APBD yang telah disepakati oleh

    Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo

    tertuang dalamNota Kesepakatan Nomor:170/06/TAHUN 2018danNomor:

    050/156/2018 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan Dan

    Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.

    b. Arah dan Kebijakan Pendapatan Daerah

    Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2018

    merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta

    dasar hukum penerimaannya.

    1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD memperhatikan

    hal-hal sebagai berikut:

    a) Penganggaran pajak daerah dan retribusi daerah:

    (1) Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah

    berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

    Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah

    Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

    dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja

    Asing.

    (2) Penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah didasarkan pada

    data potensi pajak daerah dan retribusi daerah yang berpotensi

    terhadap target pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah serta

    realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah tahun

    sebelumnya.

    (3) Dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah yang bersumber

    dari pajak daerah dan retribusi daerah, Pemerintah Daerah

    melakukan kegiatan penghimpunan data obyek dan subyek pajak

    daerah dan retribusi daerah, penentuan besarnya pajak daerah dan

    retribusi daerah yang terhutang sampai dengan kegiatan penagihan

    pajak daerah dan retribusi daerah kepada wajib pajak daerah dan

    retribusi daerah serta pengawasan penyetorannya.

    (4) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor,

    dialokasikan untuk mendanai pembangunan dan/atau pemeliharaan

    jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum

    sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang

    Nomor 28 Tahun 2009.

    (5) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Rokok, dialokasikan paling

    sedikit 50% (lima puluh per seratus) untuk mendanai pelayanan

    kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 26

    berwenang sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31 Undang-

    Undang Nomor 28 Tahun 2009.

    (6) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Penerangan Jalan sebagian

    dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan sebagaimana

    diamanatkan dalam Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28

    Tahun 2009.

    b) Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

    memperhatikan rasionalitas dengan memperhitungkan nilai kekayaan

    daerah yang dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi,

    sosial dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu, dengan

    berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun

    2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah.

    c) Penganggaran Lain-lain PAD Yang Sah:

    (1) Pendapatan bunga atau jasa giro dari dana cadangan, dianggarkan

    pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-Lain PAD Yang

    Sah, obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan, rincian obyek

    Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan sesuai peruntukannya.

    (2) Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas

    Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik pemerintah daerah yang

    belum menerapkan PPK-BLUD mempedomani Peraturan Presiden

    Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana

    Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik Pemerintah

    Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ

    tanggal 5 Mei 2014 Hal Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan

    dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi

    Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah.

    (3) Pendapatan atas denda pajak daerah dan retribusi daerah

    dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-Lain

    PAD Yang Sah dan diuraikan ke dalam obyek dan rincian obyek

    sesuai kode rekening berkenaan.

    2) Dana Perimbangan

    Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan

    perimbangan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a) Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH)

    Pendapatan dari DBH dianggarkan sesuai Peraturan Presiden mengenai

    Rincian APBN Tahun Anggaran 2018 atau Peraturan Menteri Keuangan

    mengenai Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran 2018 dan dengan

    memperhatikan perkembangan realisasi pendapatan DBH selama 3 (tiga)

    tahun terakhir.

    b) Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU)

    Penganggaran DAU sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Rincian

    APBN Tahun Anggaran 2018.

    c) Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)

    DAK dan/atau DAK Tambahan dianggarkan sesuai Peraturan Presiden

    mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2018 atau Peraturan Menteri

    Keuangan mengenai Alokasi DAK Tahun Anggaran 2018.

    3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 27

    Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain

    Pendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a) Penganggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dialokasikan

    sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun

    Anggaran 2018 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman

    Umum dan Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun

    Anggaran 2018.

    b) Penganggaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dialokasikan sesuai

    dengan Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran

    2018 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum

    dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah

    Tahun Anggaran 2018.

    c) Penganggaran Dana Otonomi Khusus dialokasikan sesuai dengan

    Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2018

    atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan

    Alokasi Dana Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2018.

    d) Pendapatan yang diperuntukkan bagi desa dan desa adat yang

    bersumber dari APBN dalam rangka membiayai penyelenggaraan

    pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan

    kemasyarakatan serta pemberdayaan masyarakat desa, dan

    kemasyarakatan sebagaimana maksud Pasal 72 ayat (1) huruf b dan

    ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan

    Pasal 294 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

    dianggarkan dalam APBD pemerintah kabupaten/kota Tahun

    Anggaran 2018 dengan mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor

    60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana diubah dengan

    Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

    Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

    Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Peraturan

    Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

    Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam

    Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

    Penganggaran Dana Desa dialokasikan sesuai dengan Peraturan

    Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2018 atau

    Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Dana Desa Tahun

    Anggaran 2018.

    e) Penganggaran Dana Transfer lainnya dialokasikan sesuai dengan

    Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2018

    atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan

    Alokasi Dana Transfer lainnya Tahun Anggaran 2018.

    f) Penganggaran pendapatan yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak

    Daerah yang diterima dari pemerintah provinsi didasarkan pada

    alokasi belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dari pemerintah provinsi

    Tahun Anggaran 2018.

    g) Penganggaran pendapatan hibah yang bersumber dari pemerintah,

    pemerintah daerah lainnya atau pihak ketiga, baik dari badan,

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 28

    lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok

    masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak

    mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban

    pihak ketiga atau pemberi hibah, dianggarkan dalam APBD setelah

    adanya kepastian pendapatan dimaksud.

    h) Penganggaran pendapatan yang bersumber dari sumbangan pihak

    ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri,

    kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan

    tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan

    kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan dalam

    APBD setelah adanya kepastian pendapatan dimaksud.

    c. Arah dan Kebijakan Umum Belanja Daerah

    Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai

    pengurang nilai kekayaan bersih, belanja daerah dimaksud meliputi semua

    pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana,

    merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan

    diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, belanja daerah digunakan

    untuk pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan

    daerah yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan

    pilihan. Belanja daerah tersebut diprioritaskan untuk mendanai urusan

    pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar

    pelayanan minimal serta berpedoman pada standar teknis dan harga satuan

    regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Belanja

    daerah untuk urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan

    dasar dan urusan pemerintahan pilihan berpedoman pada analisis standar

    belanja dan standar harga satuan regional.

    Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi:

    (a) pendidikan, (b) kesehatan, (c) pekerjaan umum dan penataan ruang, (d)

    perumahan rakyat dan kawasan permukiman, (e) ketenteraman, ketertiban

    umum, dan perlindungan masyarakat, dan (f) sosial. Urusan Pemerintahan

    Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi: (a) tenaga kerja,

    (b) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, (c) pangan, (d)

    pertanahan, (e) lingkungan hidup, (f) administrasi kependudukan dan

    pencatatan sipil, (g) pemberdayaan masyarakat dan desa, (h) pengendalian

    penduduk dan keluarga berencana, (i) perhubungan, (j) komunikasi dan

    informatika, (k) koperasi, usaha kecil, dan menengah, (l) penanaman modal, (m)

    kepemudaan dan olahraga, (n) statistik, (o) persandian, (p) kebudayaan, (q)

    perpustakaan, dan (r) kearsipan. Urusan pemerintahan pilihan meliputi: (a)

    kelautan dan perikanan, (b) pariwisata, (c) pertanian, (d) kehutanan, (e) energi

    dan sumber daya mineral, (f) perdagangan, (g) perindustrian, dan (h)

    transmigrasi.

    Pengalokasian Belanja Daerah oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk

    Tahun Anggaran 2018 disesuaikan dengan asumsi dasar ekonomi makro,

    kebutuhan penyelenggaraan daerah, kebutuhan pembangunan, dan mengikuti

    ketentuan perundangan yang berlaku. Kebijakan terkait Belanja Daerah untuk

    Tahun Anggaran 2018 yaitu sebagai berikut.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 29

    1) Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Wajib (Pasal

    106 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006)

    a) Memenuhi Belanja Mengikat yaitu belanja yang dibutuhkan secara terus-

    menerus dan dialokasikan oleh Pemda dengan jumlah yang cukup untuk

    keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran bersangkutan seperti

    Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa.

    b) Memenuhi Belanja Wajib yaitu belanja untuk terjaminnya kelangsungan

    pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain:

    Pendidikan dan Kesehatan dan/atau melaksanakan kewajiban kepada

    pihak ketiga.

    2) Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Prioritas.

    a) Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan

    ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan

    kemiskinan.

    b) Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya

    dukungan pencapaian 9 prioritas pembangunan nasional (Nawa Cita)

    sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015 - 2019 serta pemenuhan

    ketentuan perundang-undangan.

    c) Melaksanakan pendampingan terhadap program-program pemerintah

    pusat

    d) Mengakomodir seluruh program pembangunan yang dijaring melalui

    Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang.

    e) Mengakomodir Hasil telaahan pokok-pokok pikiran DPRD, yang

    merupakan hasil kajian permasalahan pembangunan daerah yang

    diperoleh dari DPRD berdasarkan risalah rapat dengar pendapat dan/atau

    rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses yang dituangkan dalam

    daftar permasalahan pembangunan yang ditandatangani oleh Pimpinan

    DPRD

    f) Mendukung Wonosobo sebagai kabupaten Ramah HAM.

    3) Kebijakan terkait pengalokasian belanja penyelenggaraan urusan pemerintah

    daerah (Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014)

    a) Pendidikan;

    b) Kesehatan;

    c) Pekerjaan umum dan penataan ruang;

    d) Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

    e) Ketenteraman;

    f) Ketertiban umum; dan

    g) Pelindungan masyarakat sosial.

    4) Kebijakan terkait belanja hibah, bantuan sosial, subsidi, bantuan keuangan

    dan belanja tidak terduga (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32

    Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006)

    a) Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah

    kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,

    masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah

    ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta

    tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang

    penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 30

    b) Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari

    pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau

    masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang

    bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial.

    c) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam- Pasal 37 huruf g

    digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum

    atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan

    kepada pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota

    kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka

    pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.

    d) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf h

    merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak

    diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana

    sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas

    kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

    d. Arah dan Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah

    1) Penerimaan Pembiayaan

    a) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya

    (SiLPA) didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

    mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2017

    dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun

    Anggaran 2018 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA

    yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud diuraikan pada obyek

    dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran 2017.

    b) Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari

    pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai

    peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan.

    c) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun

    pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan

    kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian

    obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.

    2) Pengeluaran Pembiayaan

    a) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat

    menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk

    dana bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58

    Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

    b) Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik

    negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan

    daerah tentang penyertaan modal.

    c) Untuk menganggarkan dana cadangan, terlebih dahulu ditetapkan

    peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan yang mengatur

    tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan

    dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan

    yang harus dianggarkan, dengan mempedomani Pasal 122 dan Pasal 123

    Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 serta Pasal 63 Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 31

    d) Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran

    sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor

    58 Tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

    3) Sisa Lebih Pembiayaan (SiLPA) Tahun Berjalan

    a) Sisa Lebih Pembiayaan (SiLPA) Tahun Anggaran 2018 bersaldo nol.

    b) Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan

    SILPA Tahun Berjalan positif, akan dimanfaatkan untuk penambahan

    program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan

    kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan.

    c) Dalam hal perhitungan SiLPA Tahun Berjalan negatif, akan dilakukan

    pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan

    merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang

    kurang prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya.

    3. Indikator pencapaian target kinerja APBD

    Indikator pencapaian target kinerja dapat digambarkan dalam Estimasi Pendapatan

    Daerah, Rencana Belanja Daerah serta Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2018

    sebagai berikut.

    a. Estimasi Pendapatan Daerah

    Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2018 setelah

    perubahan diestimasikan sebesar Rp1.812.428.939.339,00jika dibandingkan

    dengan APBD TA 2017 sebesar Rp1.843.308.209.585,00bisa dikatakan

    berkurang sebesar Rp30.879.270.246,00 atau 1,68%.Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada Tabel II.7 di bawah ini.

    Tabel II.7 Estimasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo

    Tahun Anggaran 2017-2018

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1 Pendapatan Asli Daerah

    212.079.482.339,00

    11,70 291.469.507.166,00

    15,81

    (79.390.024.827,00)

    (27,24)

    2 Dana Perimbangan

    1.151.068.465.000,00

    63,51

    1.157.965.665.000,00

    62,82

    (6.897.200.000,00)

    (0,60)

    3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

    449.280.992.000,00

    24,79

    393.873.037.419,00

    21,37

    55.407.954.581,00

    14,07

    Jumlah 1.812.428.939.339,00 100,00 1.843.308.209.585,00 100,00 (30.879.270.246,00) (1,68)

    Tabel II.7 di atas menunjukkan bahwa Dana Perimbangan masih menjadi

    tumpuan dalam penganggaran pada tahun 2018 yaitu mencapai 63,51% dari total

    pendapatan sedangkan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah diestimasikan

    sebesar 24,79% dan yang paling kecil adalah Pendapatan Asli Daerah yang hanya

    diestimasikan sebesar 11,70% dari total pendapatan. Uraian lebih lanjut mengenai

    Estimasi Pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut.

    1) Pendapatan Asli Daerah

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Wonosobo Tahun

    2018diestimasikan sebesar Rp212.079.482.339,00 atau 11,70% dari total

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 32

    estimasi pendapatan, jika dibandingkan dengan Estimasi PAD Tahun 2017

    sebesar Rp291.469.507.166,00 maka bisa dikatakan lebih kecil

    Rp79.390.024.827,00 atau 27,24%. Estimasi PAD TA 2018lebih lanjut dapat

    digambarkan pada tabel II.8 sebagai berikut.

    Tabel II.8 Estimasi Pendapatan Asli Daerah TA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah

    Perubahan (Rp) %

    1 Pendapatan Pajak Daerah

    36.176.600.000,00 17,06 32.421.500.000,00 11,12 3.755.100.000,00 11,58

    2 Hasil Retribusi Daerah 8.770.187.565,00 4,13 9.901.714.220,00 3,40 (1.131.526.655) (11,43)

    3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

    15.367.071.000,00 7,25 25.451.690.000,00 8,73 (10.084.619.000) (39,62)

    4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

    151.765.623.774,00 71,56 223.694.602.946,00 76,75 (71.928.979.172) (32,15)

    Jumlah 212.079.482.339,00 100 291.469.507.166,00 100 (79.390.024.827) (27.24)

    a) Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2018diestimasikan sebesar

    Rp36.176.600.000,00atau 17,06% dari total estimasi PAD atau lebih besar

    11,58% dari estimasi TA 2017 yaitu sebesar Rp32.421.500.000,00.

    b) Hasil Retribusi Daerah Tahun 2018diestimasikan sebesar

    Rp8.770.187.565,00 atau 4,13% dari total estimasi PAD, atau lebih kecil

    11,43% dari estimasi TA 2017 sebesar Rp9.901.714.220,00.

    c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun

    2018diestimasikan sebesar Rp15.367.071.000,00 atau 7,25% dari total

    estimasi PAD. Jika dibandingkan dengan Estimasi Tahun Anggaran

    2017yaitu sebesar Rp25.451.690.000,00 Estimasi Hasil Pengelolaan

    Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun 2018lebih kecil 39,62%.

    d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tahun 2018diestimasikan

    sebesar Rp151.765.623.774,00 atau 71,56% dari total estimasi PAD.

    Dibandingkan estimasi TA 2017 sebesar Rp223.694.602.946,00 maka bisa

    dikatakan Lain-lain PAD yang Sah TA 2018 lebih kecil 32,15%.

    2) Dana Perimbangan

    Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2018 diestimasikan sebesar

    Rp1.151.068.465.000,00 atau 63,51% dari total estimasi Pendapatan. Tabel

    II.9 berikut menunjukkan Estimasi Dana Perimbangan TA 2018 dan 2017.

    Tabel II.9 Estimasi Dana Perimbangan TA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

    38.589.241.000,00

    3,35 39.411.171.000,00 3,40 (821.930.000,00)

    (2,09)

    2 Dana Alokasi Umum

    827.791.657.000,00 71,92

    826.626.357.000,00 71,39 1.165.300.000,00

    0,14

    3 Dana Alokasi Khusus

    284.687.567.000,00 24,73

    291.928.137.000,00 25,21 (7.240.570.000,00)

    (2,48)

    Jumlah 1.151.068.465.000,00 100 1.157.965.665.000,00 100 (6.897.200.000,00) (0,60)

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 33

    a) Tabel II.9 di atas menunjukkan bahwa Estimasi Bagi Hasil Pajak/Bagi

    Hasil Bukan Pajak TA 2018 adalah sebesar Rp38.589.241.000,00 atau

    3,35% dari totalestimasi Dana Perimbangan. Jika dibandingkan dengan

    estimasi TA 2017 sebesar Rp39.411.171.000,00 maka Estimasi Bagi Hasil

    Pajak/Bukan Pajak TA 2018 lebih kecil 2,09%.

    b) Tabel II.9 di atas menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun

    2018diestimasikan sebesar Rp827.791.657.000,00 atau 71,92% dari total

    estimasi Dana Perimbangan. Jika dibandingkan dengan estimasi TA 2017

    sebesar Rp826.626.357.000,00 maka bisa dikatakan Estimasi TA 2018

    lebih besar 0,14%.

    c) Tabel II.9 di atas menunjukkan bahwaDana Alokasi Khusus (DAK)Tahun

    Anggaran 2018diestimasikan sebesar Rp284.687.567.000,00 atau 24,73%

    dari total estimasi Dana Perimbangan. Pada TA 2017 DAK diestimasikan

    sebesar Rp291.928.137.000,00, hal tersebut berarti DAK TA 2018

    diestimasikan lebih kecil 2,48% dari DAK Tahun sebelumnya.

    3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

    Estimasi lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2018diestimasikan

    sebesar Rp474.280.992.000,00 atau 25,81% dari total estimasi

    pendapatan. Tabel II.10 berikut ini menunjukkan rincian estimasi Lain-lain

    Pendapatan Daerah Yang Sah Tahu 2018 dan 2017.

    Tabel II.10 Estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1. Pendapatan Hibah 87.045.200.000,00 19,37 6.584.000.000,00 1,67 80.461.200.000,00 1222,07

    2. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

    88.196.754.000,00 19,63 94.629.504.419,00 24,03 (6.432.750.419,00)

    (6,80)

    3. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

    80.874.390.000,00 18,00 55.432.190.000,00 14,07 25.442.200.000,00 45,90

    4. Dana Desa 184.414.648.000,00 41,05 191.496.626.000,00 48,62 (7.081.978.000,00) (3,70)

    5. Dana Insentif Daerah

    8.750.000.000,00 1,95 45.730.717.000,00 11,61 (36.980.717.000,00) (80,87)

    449.280.992.000,00 100 393.873.037.419,00 100 55.407.954.581,00 14,07

    a) Pendapatan Hibah

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 di atas menunjukkan Estimasi

    Pendapatan Hibah TA 2018 adalah sebesar Rp87.045.200.000,00 atau

    19,37% dari total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah,

    sedangkan pada TA 2017diestimasikan sebesar Rp6.584.000.000,00.

    b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 di atas menunjukkan Estimasi

    Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya TA

    2018 adalah sebesar Rp88.196.754.000,00 atau 19,63% dari total estimasi

    Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2017

    diestimasikan sebesar Rp94.629.504.419,00.

    c) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 di atas menunjukkan Estimasi

    Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya TA 2018

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 34

    adalah sebesar Rp80.874.390.000,00 atau 18,00% dari total estimasi Lain-

    lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2017diestimasikan

    sebesar Rp55.432.190.000,00.

    d) Dana Desa

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 di atas menunjukkan Estimasi

    Dana Desa TA 2018 adalah sebesar Rp184.414.648.000,00 atau 41,05%

    dari total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada

    TA 2017diestimasikan sebesar Rp191.496.626.000,00.

    e) Dana Insentif Daerah

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 di atas menunjukkan Estimasi

    Dana Desa TA 2018 adalah sebesar Rp8.750.000.000,00 atau 1,95% dari

    total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA

    2017 diestimasikan sebesar Rp45.730.717.000,00.

    b. Indikator Pencapaian Kinerja Belanja Daerah

    Belanja Kabupaten Wonosobo diproyeksikan dalam APBD Setelah Perubahan

    Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.072.393.505.735,00 atau lebih besar 3,59%

    bila dibandingkan dengan APBD TA 2017 sebesar Rp2.000.613.704.761,00.

    Proyeksi belanja TA 2018 dapat dilihat lebih rinci pada Tabel II.11 sebagai

    berikut.

    Tabel II.11 Proyeksi Belanja TA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1. Belanja Tidak Langsung

    1.072.153.744.966,00 51,74 1.099.113.733.973,00 54,94 (26.959.989.007,00)

    (2,45)

    2. Belanja Langsung 1.000.239.760.769,00 48,26 901.499.970.788,00 45,06 98.739.789.981,00 10,95

    2.072.393.505.735,00 100 2.000.613.704.761,00 100 71.779.800.974,00 3,59

    1) Belanja Tidak Langsung

    Tabel II.11 di atas menunjukkan bahwa Belanja Tidak Langsung Pemerintah

    Kabupaten Wonosobo TA 2018 diproyeksikan sebesar

    Rp1.072.153.744.966,00 atau 51,74 % dari total penganggaran Belanja TA

    2018.Jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2017 sebesar

    Rp1.099.113.733.973,00 maka bisa dikatakan lebih kecil sebesar 2,45%.

    Proyeksi Belanja Tidak Langsung TA 2018 dan 2017 dapat dilihat lebih rinci

    pada Tabel II.12 sebagai berikut.

    Tabel II.12 Proyeksi Belanja Tidak Langsung TA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1 Belanja Pegawai 761.947.256.966,00 71,07 787.029.157.973,00 71,61 (25.081.901.007,00) (3,19)

    2 Belanja Hibah 16.572.600.000,00 1,55 14.609.600.000,00 1,33 1.963.000.000,00 13,44

    3 Belanja Bantuan Sosial 7.560.500.000,00 0,71 5.000.000.000,00 0,45 2.560.500.000,00 51,21

    4 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

    5.107.990.000,00 0,48 4.235.150.000,00 0,39 872.840.000,00 20,61

    5 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa, Partai Politik

    275.965.398.000,00 25,74 283.239.826.000,00 25,77 (7.274.428.000,00)

    (2,57)

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 35

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    6 Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 0,47 5.000.000.000,00 0,45 0,00 0,00

    1.072.153.744.966,00 100 1.099.113.733.973,00 100 (26.959.989.007,00) (2,45)

    a) Belanja Pegawai

    Berdasarkan Tabel II.12 di atas Belanja Pegawai pada Belanja Tidak

    Langsung TA 2018 diproyeksikan sebesar Rp761.947.256.966,00 atau

    71,07% dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung.Jika

    dibandingkan dengan TA 2017 sebesar Rp787.029.157.973,00 bisa

    dikatakan Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung TA 2018 cenderung

    mengalami penurunan sebesar 3,19%. Penurunan ini diakibatkan oleh

    Penyerahan Urusan Pendidikan Menengah ke Pemerintah Provinsi Jawa

    Tengah sehingga Proyeksi Belanja Pegawai khususnya di SMA/SMK

    menjadi turun.

    b) Belanja Hibah

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.12 menunjukkan bahwa Belanja

    Hibah TA 2018 diproyeksikan sebesar Rp16.572.600.000,00 atau 1,55%

    dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung, jika dibandingkan

    dengan TA 2017Rp14.609.600.000,00atau bisa dikatakan lebih besar

    13,44%.

    c) Belanja Bantuan Sosial

    Tabel II.12 menunjukkan Belanja Hibah TA 2018 diproyeksikan sebesar

    Rp7.560.500.000,00 atau hanya 0,71% dari total penganggaran Belanja

    Tidak Langsung namun demikian jika dibandingkan dengan proyeksi TA

    2017 sebesar Rp5.000.000.000,00 bisa dikatakan lebih besar secara

    signifikan sebesar 51,21%.

    d) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

    Berdasarkan Tabel II.12 di atas Belanja Bagi Hasil kepada

    Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa TA 2018 diproyeksikan

    sebesar Rp5.107.990.000,00 jika dibandingkan dengan TA 2017 sebesar

    Rp4.235.150.000,00 maka bisa dikatakan cenderung lebih besar 20,61%.

    e) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota,

    Pemerintahan Desa, Partai Politik

    Tabel II.12 menunjukkan Belanja Bantuan Keuangan kepada

    Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa, Partai Politik TA 2018

    diproyeksikan sebesar Rp275.965.398.000,00 atau 25,74% dari total

    penganggaran Belanja Tidak Langsung jika dibandingkan dengan proyeksi

    TA 2017 sebesar Rp283.239.826.000,00 maka proyeksi TA 2018 bisa

    dikatakan lebih kecil 2,57%.

    f) Belanja Tidak Terduga

    Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.12 menunjukkan bahwa Belanja

    Tidak Terduga TA 2018 diproyeksikan sebesar Rp5.000.000.000,00 atau

    0,47% dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung. Proyeksi Belanja

    Tidak Terduga TA 2018 jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2017

    sebesar Rp5.000.000.000,00 bisa dikatakan sama besar.

    2) Belanja Langsung

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 36

    Tabel II.11 di atas menunjukkan Belanja Langsung TA 2018 diproyeksikan

    sebesar Rp1.000.239.760.769,00atau 48,26% dari total penganggaran belanja.

    Proyeksi Belanja Langsung TA 2018 jika dibandingkan dengan TA 2017

    sebesar Rp901.499.970.788,00maka bisa dikatakan lebih besar 10,95%.Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.13 sebagai berikut.

    Tabel II.13 Proyeksi Belanja Langsung TA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    % Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1 Belanja Pegawai 46.654.934.647,00 4,67 43.471.422.005,00 4,82 3.183.512.642,00 7,32

    2 Belanja Barang dan Jasa

    460.163.032.913,00 46,00 401.993.926.062,00 44,59 58.169.106.851,00 14,47

    3 Belanja Modal 493.421.793.209,00 49,33 456.034.622.721,00 50,59 37.387.170.488,00 8,20

    1.000.239.760.769,00 100 901.499.970.788,00 100 98.739.789.981,00 10,95

    a) Belanja Pegawai

    Tabel II.13 di atas menunjukkan bahwa Proyeksi Belanja Pegawai untuk

    Belanja Langsung TA 2018 adalah sebesar Rp46.654.934.647,00 atau

    4,67% dari total penganggaran belanja langsung, jika dibandingkan dengan

    proyeksi TA 2016 sebesar Rp43.471.422.005,00 maka TA 2018 lebih besar

    7,32%.

    b) Belanja Barang dan Jasa

    Belanja Barang dan Jasa TA 2018 menurut Tabel II.13 di atas

    diproyeksikan sebesar Rp460.163.032.913,00 atau 46,00% dari total

    penganggaran Belanja Langsung. Jika dibandingkan dengan proyeksi TA

    2017 sebesar Rp401.993.926.062,00 maka proyeksi Belanja Barang dan

    Jasa TA 2018 lebih besar 14,47%.

    c) Belanja Modal

    Berdasarkan Tabel II.13 di atas Proyeksi Belanja Modal TA 2018 adalah

    sebesar Rp 493.421.793.209,00 atau 49,33% dari total penganggaran

    Belanja Langsung, Jika dibandingkan dengan Proyeksi TA 2017 sebesar

    Rp456.034.622.721,00 maka Proyeksi Belanja Modal TA 2018 adalah

    lebih besar sebesar 8,20%.

    c. Rencana Pembiayaan Daerah Estimasi Pembiayaan daerah TA 2018 menghasilkan Pembiayaan Nettosebesar

    Rp259.964.566.396,00 sedangkan estimasi Pembiayaan Netto TA 2017 adalah

    sebesar Rp157.305.495.176,00 jika dilihat lebih lanjut maka Estimasi

    Pembiayaan Netto TA 2018 lebih besar 65,26%, penjelasan lebih lanjut terkait

    estimasi Pembiayaan Daerah TA 2018 dan 2017 dapat dilihat pada Tabel II.14

    sebagai berikut.

    Tabel II.14Estimasi Pembiayaan DaerahTA 2018 dan 2017

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 271.464.566.396,00 178.535.995.176,00 92.928.571.220,00 52.05

    2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 11.500.000.000,00 21.230.500.000,00 (9.730.500.000,00) (45,83)

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 37

    No. Uraian

    Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017 Bertambah/(berkurang)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

    %

    Pembiayaan Netto 259.964.566.396,00 157.305.495.176,00 102.659.071.220,00 65,26

    Pembiayaan Netto TA 2018diestimasikan sebesar Rp 259.964.566.396,00 yang

    berasal dari Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp271.464.566.396,00 dan

    Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp11.500.000.000,00 yang akan

    dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

    1) Penerimaan Pembiayaan Daerah

    Tabel II.14 di atas menunjukkan Estimasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

    TA 2018 adalah sebesar Rp271.464.566.396,00 jika dibandingkan TA

    2017 sebesar Rp178.535.995.176,00 maka bisa dikatakan lebih besar

    52,05%. Baik Estimasi Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran

    2018 maupun 2017 semuanya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan

    Anggaran Tahun Sebelumnya.

    2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah

    Berdasarkan Tabel II.14 di atas Estimasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah

    TA 2018 adalah sebesar Rp11.500.000.000,00 jika dibandingkan dengan

    Pengeluaran Pembiayaan Daerah TA 2017 sebesar Rp21.230.500.000,00

    maka bisa dikatakan estimasi TA 2018 lebih kecil 45,83%. Pengeluaran

    Pembiayaan Daerah TA 2018 dan 2017 berupa Penyertaan Modal

    (Investasi) Pemerintah Daerah.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab IIIIkhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 38

    BAB III

    IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

    .

    1. Ikhtisar realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

    a. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2018

    Realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Tahun Anggaran (TA) 2018

    secara ringkas disajikan pada Tabel III.1 sebagai berikut ini.

    ANGGARAN SETELAH

    PERUBAHAN (Rp)REALISASI (Rp)

    A PENDAPATAN DAN BELANJA

    1 Pendapatan 1.812.428.939.339,00 1.851.441.024.405,00 (39.012.085.066,00)

    2 Belanja dan Transfer 2.072.393.505.735,00 1.856.152.632.945,00 216.240.872.790,00

    Surplus/(defisit) (259.964.566.396,00) (4.711.608.540,00) (255.252.957.856,00)

    B PEMBIAYAAN

    1 Penerimaan Pembiayaan 271.464.566.396,00 271.564.366.396,00 (99.800.000,00)

    2 Pengeluaran Pembiayaan 11.500.000.000,00 11.500.000.000,00 0,00

    Pembiayaan Netto 259.964.566.396,00 260.064.366.396,00 (99.800.000,00)

    Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 0,00 255.352.757.856,00

    Tabel III.1 Ikhtisar Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran 2018

    TAHUN ANGGARAN 2018SURPLUS PENERIMAAN /

    SISA PENGELUARAN (Rp)NO KETERANGAN

    Tabel III.1 menunjukkan Ikhtisar Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran

    2018 dengan kesimpulan sebagai berikut:

    1) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa Pendapatan Kabupaten Wonosobo

    TA 2018 ditargetkan dalam APBD sebesar Rp1.812.428.939.339,00,

    sedangkan realisasinya sebesar 102,15% yaitu sebesar

    Rp1.851.441.024.405,00.Anggaran dan Realisasi pendapatan dalam kurun

    waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.1 dibawah ini.

    ,,00

    20,000,00

    40,000,00

    60,000,00

    80,000,00

    100,000,00

    120,000,00

    140,000,00

    160,000,00

    180,000,00

    200,000,00

    2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    Dalam Puluhan Juta Rupiah

    Anggaran Realisasi

    Gambar III.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan TA 2009 s.d. 2018

    2) Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa Belanja dan Transfer Kabupaten

    Wonosobo TA 2018 diproyeksikan dalam APBD sebesar

    Rp2.072.393.505.735,00, sedangkan realisasinya hanya sebesar 89,57%

    yaitu sebesar Rp1.856.152.632.945,00. Anggaran dan realisasi belanja

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab IIIIkhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 39

    dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.2 di

    bawah ini.

    ,,00

    50,000,00

    100,000,00

    150,000,00

    200,000,00

    250,000,00

    2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    Dalam Puluhan Juta Rupiah

    Anggaran Realisasi

    Gambar III.2 Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2009 s.d. 2018

    3) Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa meskipun dalam APBD TA 2018

    telah ditetapkan defisit sebesar (Rp259.964.566.396,00) namun yang

    terealisasi adalah defisit sebesar (Rp4.711.608.540,00).

    4) Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa Penerimaan Pembiayaan

    Kabupaten Wonosobo TA 2018 ditetapkan dalam APBD sebesar

    Rp271.464.566.396,00, sedangkan realisasinya melebihi ketetapan sebesar

    100,04% yaitu sebesar Rp271.564.366.396,00.

    5) Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa Pengeluaran Pembiayaan

    Kabupaten Wonosobo TA 2018 ditetapkan dalam APBD sebesar

    Rp11.500.000.000,00, sedangkan realisasinya sesuai dengan ketetapan

    yaitu sebesar Rp11.500.000.000,00.

    6) Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa Pembiayaan Netto Kabupaten

    Wonosobo TA 2018 ditetapkan dalam APBD sebesar

    Rp259.964.566.396,00, sedangkan realisasinya melebihi ketetapan sebesar

    100,04% yaitu sebesar Rp260.064.366.396,00. Anggaran dan realisasi

    Pembiayaan Netto dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada

    gambar III.3 di bawah ini.

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab IIIIkhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 40

    ,,00

    5,000,00

    10,000,00

    15,000,00

    20,000,00

    25,000,00

    30,000,00

    35,000,00

    2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    Dalam Puluhan Juta Rupiah

    Anggaran Realisasi

    Gambar III.3 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Netto TA 2009 s.d. 2018

    7) Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa meskipun dalam APBD TA

    2018SiLPA yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp00,00 namun

    terealisasi sebesar Rp255.352.757.856,00. Realisasi Sisa Lebih

    Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat

    dilihat pada gambar III.4 di bawah ini.

    ,,00

    5,000,00

    10,000,00

    15,000,00

    20,000,00

    25,000,00

    30,000,00

    35,000,00

    2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    Dalam Puluhan Juta Rupiah

    Gambar III.4 Realisasi SiLPA TA 2009 s.d. 2018

    b. Realisasi TA 2018 dibandingkan dengan realisasi TA 2017

  • PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017

    Bab IIIIkhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 41

    ANGGARAN SETELAH

    PERUBAHAN (Rp)REALISASI (Rp)

    A PENDAPATAN DAN BELANJA

    1 Pendapatan 1.812.428.939.339,00 1.851.441.024.405,00 1.829.290.334.360,00

    2 Belanja dan Transfer 2.072.393.505.735,00 1.856.152.632.945,00 1.715.290.159.198,00

    Surplus/(defisit) (259.964.566.396,00) (4.711.608.540,00) 114.000.175.162,00

    B PEMBIAYAAN

    1 Penerimaan Pembiayaan 271.464.566.396,00 271.564.366.396,00 178.694.891.234,00

    2 Pengeluaran Pembiayaan 11.500.000.000,00 11.500.000.000,00 21.230.500.000,00

    Pembiayaan Netto 259.964.566.396,00 260.064.366.396,00 157.464.391.234,00

    Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 0,00 255.352.757.856,00 271.464.566.396,00

    NO KETERANGAN

    TAHUN ANGGARAN 2018

    REALISASI TA 2017 (Rp)

    1) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Pendapatan TA 2018 adalah sebesar

    Rp1.851.441.024.405,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2017

    sebesar Rp1.829.290.334.360,00 dapat dikatakan mengalami kenaikan

    1,21%.

    2) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Belanja dan Transfer TA 2017 adalah

    sebesar Rp1.856.152.632.945,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA

    2017 sebesar Rp1.715.290.159.198,00 dapat dikatakan mengalami

    kenaikan 8,21%.

    3) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Defisit TA 2018 adalah sebesar

    (Rp4.711.608.540,00) jika dibandingkan dengan realisasi TA 2017 yang

    mengalami surplus sebesar Rp114.000.175.162,00 maka dapat dikatakan

    mengalami penurunan 104,13%.

    4) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2018

    adalah sebesar Rp271.564.366.396,00 jika dibandingkan dengan realisasi

    TA 2017 sebesar Rp178.694.891.234,00 dapat dikatakan mengalami

    kenaikan 51,97%.

    5) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Pengeluaran Pembiayaan TA 2018

    adalah sebesar Rp11.500.000.000,00 jika dibandingkan dengan realisasi

    TA 2017 sebesar Rp21.230.500.000,00 dapat dikatakan mengalami

    penurunan 45,83%.

    6) Tabel III.2 menunjukk