41
RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Latar Belakang penyusunan Renstra Review : 1. Rentra Review disusun saat Renstra awal Disparbud belum Bisa memenuhi kebutuhan tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten bandung saat ini. Sehingga data Indikator kinerja Utama (IKU) berubah sesuai dengan arahan dari Menpan yang berhubungan dengan pembentukan Perangkat Daerah yaitu Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru yang didalamnya terdapat Bagan Struktur Organisasi (BSO) dan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) No 91 Tentang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. 2. Lahirnya PERDA dan PERBUP di antara Renstra dengan Renstra ReviewYaitu: a. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, dan Peraturan b. Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan PD Kabupaten Bandung c. Peraturan Bupati Bandung No 91 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan kewajiban penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) sebagai penyelenggara pemerintah daerah yang mengemban tugas dan fungsi dalam perencanaan, penyusunan rencana strategis untuk perencanaan lima tahunan yang sepenuhnya mengarah pada pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Rencana Strategis DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, melalui strategi dan kebijakan yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan DISPARBUD dalam kurun waktu tahun 2016-2020. Penyusunan Renstra DISPARBUD untuk mengantisipasi masalah dan kendala yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2010-2015, yang diperkirakan akan timbul pada lima tahun ke depan sebagai akibat dari perubahan lingkungan strategis yang dinamis, baik lingkungan strategis di tingkat lokal, regional, nasional maupun global, serta perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini, yang selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan sesuai dengan prioritas yang akan dicapai.

BAB I PENDAHULUAN · 25. Peraturan Bupati nomer 23 tahun 2016 tentang RKPD Kab. Bandung Tahun 2017 26. Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Latar Belakang penyusunan Renstra Review :

    1. Rentra Review disusun saat Renstra awal Disparbud belum Bisa memenuhi kebutuhan tujuan

    Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten bandung saat ini. Sehingga data Indikator kinerja

    Utama (IKU) berubah sesuai dengan arahan dari Menpan yang berhubungan dengan

    pembentukan Perangkat Daerah yaitu Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru yang

    didalamnya terdapat Bagan Struktur Organisasi (BSO) dan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) No

    91 Tentang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung.

    2. Lahirnya PERDA dan PERBUP di antara Renstra dengan Renstra ReviewYaitu:

    a. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, dan Peraturan

    b. Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka

    Penataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.12

    Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan PD Kabupaten Bandung

    c. Peraturan Bupati Bandung No 91 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

    Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung

    Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional mengamanatkan kewajiban penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata dan

    Kebudayaan (DISPARBUD) yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.

    Renstra memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas

    pokok dan fungsinya.

    Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) sebagai penyelenggara pemerintah daerah yang

    mengemban tugas dan fungsi dalam perencanaan, penyusunan rencana strategis untuk perencanaan

    lima tahunan yang sepenuhnya mengarah pada pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah

    yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor Tahun 2016 tentang RPJMD

    Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021.

    Rencana Strategis DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 adalah dokumen

    perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, melalui strategi dan

    kebijakan yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan DISPARBUD dalam

    kurun waktu tahun 2016-2020. Penyusunan Renstra DISPARBUD untuk mengantisipasi masalah dan

    kendala yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2010-2015, yang diperkirakan akan timbul

    pada lima tahun ke depan sebagai akibat dari perubahan lingkungan strategis yang dinamis, baik

    lingkungan strategis di tingkat lokal, regional, nasional maupun global, serta perubahan iklim yang

    terjadi akhir-akhir ini, yang selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja)

    tahunan sesuai dengan prioritas yang akan dicapai.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    2

    1.2 Landasan Hukum

    Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan rencana strategis Review DISPARBUD

    Kabupaten Bandung Tahun 2016–2021 adalah sebagai berikut :

    1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

    2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

    Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

    5. Nomor 4614);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

    Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

    Nomor 4815);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun

    2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

    Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat

    Tahun 2009 Nomor 64);

    12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2025 (Lembar daerah provinsi Jawa Barat Tahun

    2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87).

    13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah

    Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat

    Nomor 59) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25

    Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013

    (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

    Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    3

    14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi

    dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;

    15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan

    Kabupaten Bandung;

    16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung;

    17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027;

    18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah (RPJPD)KabupatenBandung Tahun 2005-2025;

    19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung;

    20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor … Tahun 2016 tentang Rencana

    PembangunanJangka MenengahDaerah (RPJMD) KabupatenBandung Tahun 2016-

    2021;

    21. Keputusan Bupati Bandung Nomor 91 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi dan

    Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.

    22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomer 18 tahun 2012 tentang Rencana Induk

    Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2012-2017;

    23. Undang-Undang Republik Indonesia nomer 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan;

    24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomer 4 tahun 2015 tentang Penyelenggara Tanda Daftar

    Usaha Kepariwisataan

    25. Peraturan Bupati nomer 23 tahun 2016 tentang RKPD Kab. Bandung Tahun 2017

    26. Peraturan Bupati Bandung No.47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan

    Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.12 Tahun 2016 Tentang

    Pembentukan dan Susunan PD Kabupaten Bandung

    1.3 Maksud dan Tujuan

    Maksud penyusunan Renstra Review DISPARBUD adalah untuk mempertajam gambaran, tujuan

    dan sasaran lima tahunan DISPARBUD Kabupaten Bandung, termasuk strategi dan arah kebijakan

    yang diambil, yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan dalam rangka mencapai dan

    mendukung visi dan misi Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.

    Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016 -

    2021 adalah untuk akselerasi pencapaian visi dan misi kepala daerah yang tercantum dalam RPJMD

    Kabupaten Bandung tahun 2016 – 2021 melalui perencanaan yang lebih terarah dan terukur

    berdasarkan Indikator Kinerja DISPARBUD.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Rencana Strategis Review DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 ini disusun

    dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    4

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksuddan

    Tujuan serta Sistematika Penulisan.

    BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPARBUD

    Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi,Sumber Daya

    Manusia DISPARBUD, Kinerja Pelayanan DISPARBUD,Tantangan dan

    peluang Pengembangan Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung.

    BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

    Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

    Fungsi Pelayanan DISPARBUD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala

    Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra, Telaahan

    Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Provinsi

    (KLHS), Penentuan Isu-isu Strategis.

    BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    Bab ini menjelaskan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DISPARBUD

    Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 serta Tujuan, Sasaran, Strategi dan

    Arah Kebijakan DISPARBUD

    BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

    KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

    Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok

    Sasaran dan Pendanaan Indikatif

    BAB VI : INDIKATOR KINERJA DISPARBUD YANG MENGACU PADA

    TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

    Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja DISPARBUD yangsecara

    langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai DISPARBUD dalam lima

    tahun mendatang sebagai komitmenuntuk mencapaian tujuan dan

    sasaran RPJMD.

    BAB VII : PENUTUP

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    5

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN DISPARBUD

    2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

    Pembentukan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung ditetapkan

    berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, dan Peraturan Bupati Bandung No. 47 Tahun 2016

    tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung dan

    Peraturan Bupati Bandung Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kepariwisataan dan

    Kebudayaan.

    Kedudukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, yang selanjutnya disingkat

    DISPARBUD Kabupaten Bandung, merupakan Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur penunjang

    Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

    Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung.

    Susunan Organisasi

    Susunan OrganisasiDinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung terdiri dari:

    TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    KEPALA DINAS

    (1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di pimpin oleh seorang Kepala Dinas;

    (2) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Pariwisata dan Kebudayaan;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini KepalaDinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

    a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup

    tugasnya;

    c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, membawahkan:

    1. Sekretariat, membawahkan :

    a. Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan;

    b. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

    2. Bidang Kebudayaan, membawahkan :

    a. Seksi Sejarah,Kepurbakalaan dan permuseuman

    b. Seksi Nilai Budaya dan Cagar Budaya

    c. Seksi Kesenian

    3. Bidang Pemasaran Pariwisata, membawahkan :

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    6

    a. Seksi Data dan Informasi;

    b. Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri;

    c. Seksi Sarana dan Prasarana.

    4. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, membawahkan :

    a. Seksi Standarisasi Produk Wisata dan Usaha Jasa Pariwisata Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW);

    b. Seksi Pengembangan SDM;

    c. Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata.

    5. Jabatan Fungsional.

    SEKRETARIAT

    (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris;

    (2) Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

    a. penyusunanrencana kerja kesekretariatan;

    b. pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Dinas;

    c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;

    d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

    e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

    f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Sekretariat.

    (4) Sekretaris, membawahkan :

    a. Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan;

    b. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

    Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan

    (1) Subbagian Penyusunan program dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian;

    (2) Kepala Subbagian Penyusunan program dan keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Dinas dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Subbagian Penyusunan program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :

    a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas;

    b. pengkoordinasian penyusunan rencana operasional kegiatan dan program kerja Dinas;

    c. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program Dinas;

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    7

    d. pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas;

    e. pengkoordinasian penyusunan rancangan peraturan perundang – undangan penunjang pelaksanaan tugas Dinas;

    f. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas;

    g. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;

    h. pelaksanaan teknis administrasi pengelolaan keuangan Dinas;

    i. pelaksanaan penyusunan laporan pengelolaan keuangan Dinas;

    j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

    k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

    (1) Kepala Subbagian Penyusunan Program,membawahkan:

    a. JFU Penyusunan rencana anggaran dan program

    b. JFU Penyusunan evaluasi dan pelaporan

    c. JFU Bendahara Penerimaan

    d. JFU Bendahara pengeluaran

    e. JFU Pengelola keuangan

    f. JFU Penata pelaporan keuangan

    g. JFU Pengelola data aplikasi dan pengelolaan data sistem keuangan

    Subbagian Umum dan Kepegawaian

    (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian;

    (2) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

    a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatanpelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;

    b. pengkoordinasian penyusunan pelayanan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas dinas;

    c. pelaksanaan operasional kegiatanpelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;

    d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

    e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, membawahkan :

    a. JFU Pengelolaan administrasi kepegawaian

    b. JFU Pengurus barang

    c. JFU Penyimpanan barang

    d. JFU Pengadaan umum

    e. JFU Pengelola DOK Informasi Publik

    f. JFU Pengelola kearsipan

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    8

    BIDANG KEBUDAYAAN

    (1) Bidang Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang;

    (2) Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Kebudayaan;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Bidang Kebudayaan menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraanperumusan kebijakan teknis operasional bidang Kebudayaan,

    meliputiSejarah Kepurbakalaan,danPermuseuman, dan Cagar Budaya serta Nilai Budaya,Seksi Kesenian;

    b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Kebudayaan, meliputiSejarah dan Kepurbakalaan, Permuseman dan Cagar Budaya serta Nilai Budaya;

    c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;

    g. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang Kebudayaan, meliputiSejarah dan Kepurbakalaan, Permuseuman dan Cagar Budaya serta Nilai Budaya,Kesenian;

    (4) Kepala Bidang Kebudayaan, membawahkan : a. Seksi Sejarah Kepurbakalaan,dan permuseuman

    b. Seksi Nilai budaya dan Cagar Budaya;

    c. Seksi Kesenian.

    Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan dan permuseuman

    (1) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan dan permuseuman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan

    permuseuman; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan

    pengembangan Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman.

    (4) Kepala Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan permuseuman, membawahkan:

    (1) JFU ~~~

    (2) JFU ~~~

    Seksi Nilai Budaya dan Cagar Budaya

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    9

    (1) Seksi Nilai Budaya dan Cagar Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Nilai budaya dan Cagar Budaya mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan nilai budaya dan Cagar Budaya;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Nilai budaya dan Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Nilai budaya dan Cagar

    Budaya; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Permuseman dan Cagar Budaya; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan

    pengembangan Permuseman dan Cagar Budaya.

    (4) Kepala Seksi Permuseman dan Cagar Budaya, membawahkan:

    (3) JFU ~~~

    (4) JFU ~~

    Seksi Kesenian

    (1) Seksi Kesenian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Kesenian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan Kesenian;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Kesenian menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Kesenian; b. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Kesenian; c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan

    pengembangan Nilai Kesenian.

    (4) Kepala Seksi Kesenian, membawahkan:

    a. JFU ~~~ b. JFU ~~~

    BIDANG PEMASARAN PARIWISATA

    (1) Bidang Pemasaran Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang;

    (2) Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Pemasaran Pariwisata;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Pemasaran Pariwisata,

    meliputiData dan Potensi Kepariwisataan, Promosi dan Informasi Pariwisata dalam dan Luar Negeri serta Pengembangan SDM Pariwisata;

    b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Pemasaran Pariwisata, meliputiData dan Potensi Kepariwisataan, Promosi dan Informasi Pariwisata dalam dan Luar Negeri serta Pengembangan SDM Pariwisata;

    c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d.penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang Pemasaran

    Pariwisata, meliputiData dan Potensi Kepariwisataan, Promosi dan Informasi Pariwisata

    dalam dan Luar Negeri serta Pengembangan SDM Pariwisata.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    10

    (4) Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, membawahkan :

    a. Seksi Data dan Informasi; b. Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri; c. Seksi Sarana dan Prasarana .

    Seksi Data dan Informasi

    (1) Seksi Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Data dan Informasi Kepariwisataan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan Data dan Informasi;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Data dan Informasi Kepariwisataan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Data dan Informasi

    Kepariwisataan; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Data dan Informasi Kepariwisataan; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan Data dan

    Informasi Kepariwisataan.

    (4) Kepala Seksi Data dan Informasi, membawahkan:

    a. JFU Pengumpul dan Pengolah Data

    b. JFU Penyusun Administrasi

    c. JFU Penyusun Evaluasi dan Pelaporan

    Seksi Sarana Prasarana Pariwisata

    (1) Seksi Sarana Prasarana Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Sarana Prasarana Pariwisata mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan Sarana Prasarana Pariwisata;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Sarana Prasarana Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sarana Prasarana Pariwisata; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Sarana Prasarana Pariwisata; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan

    pengembangan Sarana Prasarana Pariwisata.

    (4) Kepala Seksi Sarana Prasarana Pariwisata, membawahkan:

    (1) JFU Penyusun kerja sama sarana dan prasarana

    (2) JFU Pengadministrasi umum sarana dan prasarana

    (3)

    Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri

    (1) Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan Promosi dalam dan Luar Negeri;

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    11

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Promosi dalam dan Luar

    Negeri; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Promosi dalam dan Luar Negeri; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan dan Promosi

    dalam dan Luar Negeri.

    (4) Kepala Seksi Promosi dalam dan Luar Negeri, membawahkan:

    a. JFU Penyusunan Bahan Promosi

    b. JFU Penyusunan Evaluasi dan Pelaporan

    BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

    Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata

    (1) Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi;

    (2) Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata;

    (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pengembangan dan

    Kerjasama Pariwisata; b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerjaSeksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata; c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pelayanan Pengembangan

    dan Kerjasama Pariwisata.

    (4) Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pariwisata, membawahkan:

    a. JFU Penyusun Bahan Kerjasama Pariwisata

    b. JFU Penyusun Evaluasi dan Pelaporan

    Gambar 2.1.

    Bagan Struktur Organisasi

    Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

    ( Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 12 tahun 2016 tentang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung)

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    12

    Kemudian seiring dengan telah terbitnya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung. Sehubungan dengan hal tersebut,

    sudah dibentuk suatu struktur baru berdasarkan Peraturan Pemerintah dimaksud, untuk

    melaksanakan tugas pokok dan fungsi DISPARBUD Tahun 2017-2021 dalam menyelenggarakan

    program dan kegiatan yang disesuaikan dengan SOTK baru Tahun 2017.

    2.2. Sumber Daya Manusia DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Sumber daya yang ada di DISPARBUD Kabupaten Bandung terdiri dari penyediaan sumber daya

    manusia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan formal

    maupun non formal, dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan kegiatan

    perencanaan seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai, Fasilitas komputer beserta jaringan

    internet, meja kursi, peralatan kantor dan lain-lain.

    2.2.1. Sumber Daya Manusia pada DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Berikut gambaran tentang sumber daya manusia yang tersedia pada DISPARBUD Kabupaten

    Bandung pada Tahun 2016.

    Tabel 2.1

    Jumlah Pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Keberadaan Personil berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tahun 2017

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    13

    No Tingkat Golongan Jumlah (Orang)

    1 S2 7

    2 S1 12

    3 D3 1

    4 D1

    5 SLTA 19

    6 SLTP 4

    7 SD 4

    Jumlah 47

    Sumber : Kepegawaian DISPARBUD 2017

    Tabel 2.1 menunjukkan, Pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung berdasarkan tingkat

    pendidikan terdiri atas: SLTP sebesar Orang, SLTA sebesar Orang, D1 sebesar Orang,D3 sebesar

    Orang, S1 Sebesar Orang dan S2 sebesar Orang. DISPOPAR sebagai lembaga teknis daerah, secara

    pendidikan formal sudah memadai, namun kapasitas sumber daya manusia terkait perlu ditingkatkan

    melalui diklat teknis perencana.

    Jumlah Pegawai DISPARBUD Kabupaten berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat pada

    tabel sebagai berikut:

    Tabel 2.2.

    Pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Keberadaan Personil Berdasarkan Tingkat Golongan

    Tahun 2017

    No Tingkat Golongan Jumlah (Orang)

    1 Golongan IV 7

    2 Golongan III 19

    3 Golongan II 20

    4 Golongan I 1

    Jumlah 47

    Sumber : Kepegawaian DISPARBUD Bulan Juli 2017

    Berdasarkan Tabel 2.2. di atas maka pegawai DISPARBUD Kabupaten Bandung berdasarkan

    golongan terdiri atas Golongan I sebanyak Orang, Golongan II sebanyak Orang, Golongan III sebanyak

    Orang dan Golongan IV sebanyak Orang, melihat komposisi tersebut, pagawai DISPARBUD didominasi

    oleh golongan III dan golongan II.

    Di samping pendidikan formal, pegawai DISPARBUD juga telah mengikuti pendidikan struktural,

    data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 2.3

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    14

    Data Pegawai Negeri Sipil DISPARBUD Kabupaten Bandungyang Telah Mengikuti Pendidikan

    Struktural dan Jabatan berdasarkan Esselon Tahun 2017

    No Tingkat Golongan Jumlah

    1 Adum/DiklatpimIV/Spada 10

    2 Adumla/Spala

    3 Spama/Diklatpim III/Spadya 2

    4 Diklatpim II/Spamen 1

    Jumlah 13

    Sumber : Kepegawaian DISPARBUD 2017

    2.2.2. Sarana dan prasarana pada DISPARBUD Kabupaten Bandung

    TERLAMPIR

    2. 3. Kinerja Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung

    -

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan DISPARBUD Kabupaten

    Bandung lima tahun kedepan, di identifikasi dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi yaitu

    :

    a. Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja.

    b. Masih adanya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan

    kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian.

    c. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah, sehingga kondisi ini mengancam sifat

    inovasi pada para karyawan yang ada.

    d. Konsistensi antara perencanaan dan penganggaran masih belum optimal

    e. Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan sistem

    informasi yang telah tersedia belum optimal.

    f. Hasil pengendalian dan evaluasi, serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi

    dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan perencanaan.

    Melihat fenomena yang telah diungkapkan diatas, maka sesungguhnya keinginan untuk

    memperbaiki kinerja DISPARBUD telah merupakan keharusan dan menjadi perhatian yang besar.

    Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, DISPARBUD Kabupaten Bandung

    menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dankelemahan pada lingkungan internal serta

    faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.

    Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal DISPARBUD Kabupaten Bandung adalah sebagai

    berikut :

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    15

    a. Jumlah SDM Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terbentuk meskipun masih kekurangan SDM

    b. Fasilitas dan sarana prasarana perkantoran yang dimiliki sekarang

    c. Pengelolaan keuangan daerah melalui Aplikasi SIMDA

    d. Loyalitas pegawai terhadap organisasi cukup baik

    e. Tingkat pendidikan staf yang cukup memadai

    f. Dukungan pimpinan terhadap kinerja unit-unit kerja pada DISPARBUD dan pola komunikasi yang

    lancar antar atasan dan bawahan

    Faktor kelemahan yang perlu ditingkatkan pada lingkungan internal DISPARBUDKabupaten Bandung

    adalah sebagai berikut :

    a. Jumlah SDM yang belum sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja organisasi

    b. Masih adanya penempatan SDM yg belum sesuai dengan kompetensi kualifikasi

    pendidikan

    c. Masih ada Objek Wisata dan daya tarik wisata yang belum tergali dan belum optimal

    d. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan

    e. Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil-hasil penelitian dalam perencanaan

    pembangunan Kepariwisataan dan Kebudayaan

    f. Rendahnya ketersediaan data dan informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan

    g. Masih kurangnya Akses ke Objek Wisata

    Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal DISPARBUD Kabupaten

    Bandung adalah sebagai berikut :

    a. Peran DISPARBUD sebagai perumus kebijakan teknis di bidang Kepariwisataan dan

    Kebudayaan

    b. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam

    penyusunan materi bidang Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan.

    c. Peluang wisatawan dari luar Kabupaten Bandung Tinggi

    d. Berkembangnya trend pelestarian lingkungan yang berkaitan dengan berbagai bidang

    seperti misalnya industri dan pariwisata

    e. Meningkatkan jumlah wisatawan

    f. Mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata

    g. Meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata

    h. Meningkatkan jumlah destinasi wisata

    Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal DISPARBUD Kabupaten Bandung

    adalah sebagai berikut :

    a. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan ekowisata dan kelestarian lingkungan hidup

    b. Ketersediaan Data dan informasi yang kurang memadai

    c. Infrastruktur pendukung yang belum memadai

    d. Antusiasme yang kurang dari masyarakat yang kurang terhadap pembangunan di bidang

    Kepariwisataan dan Kebudayaan

    e. Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal di sekitar objek wisata

    f. Mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata

    g. Faktor Alam masih ada titik rawan bencana longsor akses menuju objek wisata

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    16

    Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,

    weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan,

    pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai berikut:

    a. Memiliki Kekayaan seni dan budaya yang dapat diinteregarisikan menjadi daya tarik

    wisata

    b. Pengaruh globalisasi menimbulkan tantangan terhadap pelestarian budaya daerah

    c. Meningkatkan pembinaan SDM Bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan

    d. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana Pariwisata dan kebudayaan

    e. Telah banyak hotel dan restoran di Kabupaten Bandung

    f. Memiliki SDM yang Kreatif dan inovatif

    g. Memiliki Banyak Objek wisata

    h. Investasi di sektor tersier (hotel, hiburan dan restoran)

    i. Peluang wisatawan dari luar Kabupaten Bandung

    j. Meningkatkan pajak hotel, hiburan dan restoran

    k. Meningkatkan jumlah wisatawan

    l. Mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata

    m. Meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata

    n. Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat disekita objek wisata

    Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan ditempuh

    dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan yang berdasarkan 6 (enam)

    indikator, yaitu: (a) waktu pelaksanaan strategi; (b) Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan

    sasaran; (c) Biaya yang diperlukan; (d) Pelaksanaan strategi memerlukan Pengembangan baru,

    perubahan yang konsekuen, penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan fasilitas dan

    penambahan tenaga kerja/staf; (e) Pendekatan terbaik bagi pemecahan masalah; (f) akibat yang

    ditimbulkan apabila salah dalam melaksanakan strategi.

    Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 2 (Dua) strategi utama

    dari DISPARBUD tahun 2016-2021 yaitu :

    1. Meningkatnya Kualitas Pariwisata di Kabupaten Bandung

    2. Meningkatnya Seni dan Pelestarian Budaya Daerah

    2.4.1. Analisis Indikator Kinerja terhadap Capaian Sasaran Strategis Renstra DISPARBUD Kabupaten

    Bandung

    Analisis bertujuan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas

    pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra DISPARBUD Kabupaten Bandung, sesuai dengan urusan

    yang menjadi kewenangan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing bidang yang ada di

    lingkungan DISPARBUD.

    Tabel 2.4

    Indikator Kinerja terhadap Sasaran Strategis Renstra Review DISPARBUDKABUPATEN

    Bandung

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

    1 Meningkatnya kualitas Pariwisata di Jumlah Kunjungan Wisatawan

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    17

    Kabupaten Bandung Lama Wisatawan Tinggal

    2 meningkatnya Seni dan Pelestarian

    Budaya Daerah

    Jumlah Bangunan Cagar / Situs dengan kondisi baik

    Jumlah Lingkung seni / Budaya yang aktif

    Sumber: Hasil Analisis Review DISPARBUD, 2017

    Berdasarkan data diatas, dapat kita sampaikan bahwa sasaran Rencana Strategis DISPARBUD

    Kabupaten Bandung tahun 2016-2021 adalah:

    1. Meningkatnya Kualitas Parwisata di Kabupaten Bandung

    2. Pelestarian dan Pengembangan Seni dan Budaya Daerah

    2.4.2 Analisis terhadap RTRW Kabupaten Bandung

    Sesuai dengan Perda Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027, disebutkan bahwa maksud penyusunan

    RTRW adalah sebagai pedoman operasional dalam pengelolaan pembangunan yang mampu

    memadukan kepentingan sektor-sektor dan keseimbangan perkembangan antar wilayah berdasarkan

    daya dukung lingkungannya secara berkelanjutan melalui proses yang partisipatif. Sedangkan

    Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana

    yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk

    menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

    Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi kebijakan Pengembangan Sistem Kota-kota,

    Pengembangan Kawasan Perdesaan dan Perkotaan, Pengembangan Kawasan Strategis Nasional,

    Provinsi dan Kabupaten dan kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

    Kebijakan Pengembangan Sistem Kota-kota meliputi pembangunan/ pengembangan

    infrastruktur sistem kota-kota dan pengembangan Sistem Kota – kota sesuai fungsi utamanya.

    Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis diantaranya adalah pengembangan kawasan strategis

    nasional Cekungan Bandung yang dilaksanakan melalui keterpaduan pengembangan wilayah secara

    regional. Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah diantaranya adalah kebijakan

    Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi, yang meliputi : Pembangunan dan Pengembangan

    Sistem Jaringan Jalan, Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal, dan Pengembangan Sarana

    Transportasi. Kebijakan lainnya adalah Pengembangan Sistem Drainase dan Kebijakan Pengembangan

    Jaringan Listrik dan Energi.

    Strategi pengembangan tata ruang mikro wilayah diantaranya dengan peningkatan penyediaan

    jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan antar simpul-simpul secara hirarkis untuk

    memperlancar distribusi barang dan jasa, memperkuat keterkaitan antar kawasan perdesaan dan

    kawasan perkotaan karena. Secara geografis Kabupaten Bandung mempunyai potensi yang sangat

    besar terkait dengan fungsi dan peran Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sehingga

    perlu ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai baik dari segi kuantitas maupun

    kualitas.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    18

    BAB III

    ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DISPARBUD

    Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses

    penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan

    sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat meningkatkan pencapaian

    prioritas pembangunan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Tugas dan fungsi DISPARBUD dalam memberikan pelayanan, senantiasa mampu menyesuaikan

    diri dengan lingkungan internal maupun eksternal, dan aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh karena

    itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungannya merupakan bagian dari

    perencanaan yang tidak boleh diabaikan.

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dapat kita identifikasi dari permasalahan-

    permasalahan yang terjadi yaitu:

    a. Bidang Kepariwisataan

    Kabupaten Bandung memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata. Kondisi alam yang indah

    dengan Kontur berbukit di beberapa area beserta iklim yang sejuk menjadikan Kabupaten Bandung

    kaya akan potensi pariwisata. Disamping itu, keunikan budaya serta pembangunan fisik turut

    memperkaya potensi pariwisata, sehingga pobjek wisata tidak hanya meliputi objek wisata alam,

    tetapi juga meliputi objek wisata budaya, objek wisata agro dan objek wisata terpadu.

    Meskipun demikian, pada kondisi eksisting sektor pariwisata Kabupaten Bandung masih

    dihadapkan pada belum optimalnya pengembangan pariwisata. Hal tersebut diakibatkan oleh

    beberapa aspek seperti belum memadainya infrastruktur pendukung, branding dan pemasaran objek

    pariwisata yang belum berjalan dengan baik, serta belum adanya kerjasama yang intensif baik

    dengan, masyarakat, dunia usaha maupun dengan perguruan tinggi- perguruan tinggi yang ada di

    Kabupaten Bandung.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    19

    Persoalan dalam sektor pariwisata ditampilkan dalam diagram permasalahan berikut.

    3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

    Pemerintah mempunyai kewajiaban menfasilitasi kegiatan kepemudaaan, salah satu nya adalah

    menyediakan sarana dan prasarana dalam mendukung aktivitas kepemudaan. Untuk Peningkatan

    prestasi olahraga, peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Serta untuk meningkatkan ekonomi

    masyarakat yang dilihat dari sektor pariwisata.

    Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta

    mempertimbangkan isu yang ada di Kabupaten Bandung, maka visi pemerintah Dearah Kabupaten

    Bandung pada tahun 2016-2021 yang hendak dicapai pada tahapan kedua RPJMD Kabupaten

    bandung adalah :

    “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata

    Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius,

    Kultural dan Berwawasan Lingkungan”.

    Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada

    masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Bandung dapat lebih berperan dalam perubahan yang

    terjadi dilingkup nasional, regional maupun global. Penelaahan visi dimaksud menghasilkan pokok-

    pokok visi yang diterjemahkan dalam pengertiannya sebagaimana dalam tabel di bawah ini :

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    20

    Tabel 3.2

    Perumusan Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Bandung

    Tahun 2016-2021

    Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi

    “Memantapkan

    Kabupaten

    Bandung yang

    Maju, Mandiri

    dan Berdaya

    Saing, melalui

    Tata Kelola

    Pemerintahan

    yang Baik dan

    Pemantapan

    Pembangunan

    Perdesaan,

    Berlandaskan

    Religius, Kultural

    dan Berwawasan

    Lingkungan”.

    Maju Kondisi sumber daya manusia Kabupaten

    Bandung yang memiliki kepribadian baik,

    berakhlak mulia dan berkualitas pendidikan yang

    tinggi.

    Mandiri Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

    mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk

    lebih maju serta mampu mewujudkan kehidupan

    yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain

    yang telah maju, dengan mengandalkan

    kemampuan dan kekuatan sendiri.

    Berdaya Saing Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

    memiliki kemampuan untuk menempatkan diri

    unggul dalam kontek sektoral, mampu membuka

    diri terhadap tindak inovatif untuk memperoleh

    keuntungan dari persaingan, baik pada tingkat

    regional, nasional dan internasional.

    Tata Kelola

    Pemerintahan

    yang Baik

    Kondisi penyelenggaraan Pemerintahan

    Kabupaten Bandung yang dilakukan secara

    bersama-sama antara Pemerintah, masyarakat

    dan swasta), dan bertanggung jawab, dengan

    menjaga sinergitas interaksi yang bersifat

    konstruktif diantara tiga domain utama, yaitu

    pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan

    mempertimbangkan efisiensi, efektivitas,

    partisipatif yang berlandaskan hukum,

    menjunjung tinggi keadilan, demokrasi,

    transparan, responsif serta berorientasi pada

    konsensus, kesetaraan dan akuntabel.

    Pemantapan

    Pembangunan

    Perdesaan

    Kondisi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten

    Bandung dengan memberikan perhatian yang

    besar dan sungguh–sungguh terhadap

    pengembangan perdesaan, peningkatan kualitas

    SDM kelembagaan perdesaan, peningkatan

    ketersediaan infrastruktur perdesaan,

    penyediaan sistem transportasi perdesaan yang

    memadai, peningkatan produk pertanian yang

    berdaya saing, pemenuhan kebutuhan pangan

    masyarakat serta pemberdayaan masyarakat

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    21

    Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi

    perdesaan.

    Religius Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

    memiliki nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah

    agama, khususnya Islam yang diyakini dan dianut

    serta menjadi karakter dan identitas mayoritas

    Kabupaten Bandung, yang harus menjiwai,

    mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi

    seluruh aktivitas kehidupan, termasuk

    penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan

    pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi

    toleransi dan kerukunan hidup beragama.

    Kultural Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

    memiliki nilai-nilai budaya sunda yang baik,

    melekat dan menjadi jati diri, yang harus terus

    tumbuh dan berkembang seiring dengan laju

    pembangunan, serta menjadi perekat bagi

    keselarasan dan kestabilan sosial. Pengembangan

    budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap

    menghargai pluralitas kehidupan masyarakat

    secara proporsional.

    Berwawasan

    Lingkungan

    Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki

    pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap

    keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan

    yang didasari oleh kesadaran akan fungsi

    strategis lingkungan terhadap keberlangsungan

    hidup manusia. Daya dukung dan kualitas

    lingkungan, harus menjadi acuan utama segala

    aktivitas pembangunan, agar tercipta tatanan

    kehidupan yang seimbang, nyaman dan

    berkelanjutan.

    Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan

    potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 yang

    didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    22

    3.2.2 Misi

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2016-

    2021 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

    Bandung Tahun 2005-2025 pada tahap ketiga. Perumusan visi untuk RPJMD 2016-2021 ini selain

    mengacu pada RPJPD Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025, juga memperhatikan visi yang tertera

    pada RPJM Nasional Tahun 2015-2019 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

    Dengan memperhatikan isu dan pencapaian visi Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan

    mampu bersaing, Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Pemantapan Pembangunan Perdesaan,

    Religius,Kultural, Berwawasan Lingkungan tersebut, maka dirumuskan 9 (sembilan) Misi Kabupaten

    Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung 2016 – 2021 sebagai berikut :

    Misi Pertama: “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”

    Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan visi Kabupaten

    Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”.

    Perbaikan dalam sektor pendidikan menjadi misi pertama yang diusung dalam Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan sektor

    pendidikan sebagai prioritas pertama didasari oleh pentingnya aspek ini dalam pembangunan

    Kabupaten Bandung, masyarakat Kabupaten Bandung sebagai aktor utama dalam

    penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bandung perlu memiliki kapasitas dan daya saing

    dalam mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung.

    Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas maka

    diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, yang

    mana antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan, terutama fasilitas sekolah

    menengah atas yang tersebar secara merata dan mencakup seluruh wilayah, meningkatkan

    kualitas pada fasilitas- fasilitas pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah,

    meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa melalui

    penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.

    Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”

    Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi mengoptimalkan kuantitas dan

    kualitas pelayanan kesehatan juga sejalan dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia

    yang Berkualitas”. Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokus yang ingin dicapai

    melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang

    secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas penduduk. SDM yang kreatif, inovatif

    dan kontributif terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tidak akan berpengaruh

    signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tanpa didukung oleh drajat kesehatan

    penduduk yang tinggi.

    Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan kuantitas fasilitas kesehatan serta

    upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan lebih rinci

    beberapa upaya untuk mendukung pencapaian misi ini antara lain meningkatkan kuantitas dan

    kualitas puskesmasdan rumah sakit, menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai

    upaya pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup

    bersih serta meningkatkan jumlah tenaga medis secara optimal yang melayani seluruh wilayah

    Kabupaten Bandung.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    23

    Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang wilayah

    dengan memperhatikan aspek kebencanaan”

    Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap pembangunan di berbagai

    sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air

    bersih, infrastruktur air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur energi. Dalam

    implementasinya, pembangunan infrastruktur terkait erat dengan tata ruang. Pengembangan

    infrastruktur dapat menstimulus perkembangan guna lahan suatu wilayah, sehingga

    perencanaan infrastruktur dan perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring untuk

    menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka

    meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah

    antara lain melalui mengoptimalkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta

    mewujudkan perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari perencanaan tata ruang,

    hingga ke pemanfaatan ruang dan pengendalian permanfaatan ruang.

    Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang perlu diakomodir dalam

    perencanaan pembangunan. Hal tersbut didasari oleh kondisi Kabupaten Bandung yang

    memiliki beberapa potensi bencan. Meninjau historis kebelakang, beberapa bencana

    cenderung tidak dapat dihindarkan dan menggangu stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa

    pencegahan terjadinya bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko bencana.

    Berdasarkan hal tersebut, maka upaya terkait penanganan aspek kebencanaan selain

    mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk diarahkan pada upaya adaptasi berupa

    rekayasa infrastruktur dan fasilitas publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.

    Misi Keempat: : “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”

    Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan dengan upaya

    membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas. Dengan

    meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, diharapkan secara tidak langsung

    menciptakan stabilitas kemanan wilayah. Beberapa upaya yang akan diterapkan untuk

    meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat antara lain dengan peningkatan upaya

    pemenuhan layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta peningkatan

    partisipasi masayrakat dalam upaya pengentasan masalah kesejahteraan sosial.

    Misi Kelima: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”

    Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa sektor, seperti

    misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, idustri, pariwisata, koperasi dan UKM serta

    investasi dan modal. Misi menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi

    pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”.

    Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan diarahkan untuk mendorong potensi

    perdagangan dan jasa dalam rangka meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan

    dan jasa merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kabupaten

    Bandung. Meskipun demikian pada kondisi eksisting pemanfaatannya belum dilakukan secara

    optimal.

    Sektor perdagangan dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah,

    untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya seperti misalnya meningkatkan jaminan

    ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan

    harga barang, serta memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu dilakukan.

    Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait perdagangan berperan penting untuk

    memberikan arahan serta batasan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    24

    untuk mengoptimalkan sektor perdagangan, perlu pula ditunjang dengan keberadaan regulasi

    terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai.

    Untuk sektor industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi pengembangan potensi

    pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata eksisting. Upaya- upaya yang dapat

    dilakukan dalam rangka pengembangan sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan

    competitive advantage sektor ekonomi Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama

    antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding dan promosi

    pemasaran objek wisata.

    Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong perkembangan

    industri konvensional menuju industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Beberapa

    upaya terkait antara lain melalui insentif dan insentif bagi industri yang telah melakukan

    pemanfaatan teknologi tinggi dalam hal produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari pada itu,

    untuk memberikan imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu

    dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal.

    Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan, pengembangan lebih diarahkan pada

    pengoptimalan potensi pertanian dan peternakan serta penguasaan petani dna peternak

    terhadap teknologi pertanian dan peternakan.

    Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”

    Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor ekonomi yang berdaya

    saing, untuk menciptakan pembangunan Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula

    ditopang oleh pengelolaan lingkungan hidup.

    Pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung diarahkan pada upaya menetralisir

    dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan yang memacu perumbuhan

    ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara dan mengelola lingkungan hidup

    antara lain melalui penanggulangan pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair

    maupun udara.

    Misi Ketujuh: “Meningkatkan Kemandirian Desa”

    Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten Bandung eksisting yang lebih

    didominasi oleh kawasan perdesaan. Pembangunan perdesaan tidak semata- mata dilakukan

    melalui pembangunan infrastruktur perdesaan, lebih dari itu pembangunan perdesaan perlu

    mengedepankan pemberdayaan masyarakat perdesaan sebagai pelaku utama pembangunan

    desa. Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu menciptakan kemandirian desa

    yang jika diakumulasikan dalam skala kabupaten akan bersinergi mendukung pembangunan

    Kabupaten Bandung.

    Misi meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan masyarakat ini sejalan dengan

    upaya pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya manusia yang berkualitas” serta

    “ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan

    kemandirian desa antara lain dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan,

    meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta meningkatkan

    ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.

    Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”

    Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”,

    “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    25

    kapasitas aparatur. Dalam hal ini unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang

    menjaga keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi katalisator

    bagi pembangunan Kabupaten Bandung.

    Birokrasi dan aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi efektivitas

    dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka reformasi birokrasi diharapkan

    mampu menciptakan optimalisasi bagi penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat

    dilakukan dalam meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain

    melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu pelayanan

    administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi.

    Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”

    Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen keamanan dan ketertiban

    wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara signifikan akan berpengaruh terhadap

    kelangsungan pembangunan wilayah. Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya mencapai visi

    pembangunan Kabupaten Bandung, maka penetapan misi meningkatkan keamanan dan

    ketetiban wilayah mutlak diperlukan. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk

    meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah antara lain dengan meminimalisasi terjadinya

    ancaman terhadap kemanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan penegakan

    peraturan daerah, serta Meningkatkan peran serta masayrakat dalam menjaga keamanan dan

    ketertiban masyarakat melalui peningkatan pemahaman masyarakat tentang wawasan

    kebangsaan.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    26

    Tabel 3.2

    Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    Visi:

    “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata

    Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan

    Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”

    Misi Tujuan Sasaran

    Misi Pertama:

    “Meningkatkan

    kualitas dan

    cakupan layanan

    pendidikan”

    Meningkatkan

    ketersediaan

    layanan pendidikan

    berkualitas dan

    partisipasi

    masyarakat dalam

    bidang pendidikan

    1. Optimalnya ketersediaan fasilitas pendidikan

    formal baik dari segi kuantitas maupun dari segi

    kualitas Meningkatnya jumlah penduduk yang

    bersekolah

    2. Meningkatnya jumlah penduduk yang bersekolah

    Meningkatnya jumlah guru per mata pelajaran

    yang sesuai dengan kualifikasi

    3. Meningkatnya kompetensi penduduk melalui

    penguasaan budaya lokal, olah raga, dan

    pendidikan non formal

    4. Meningkatnya minat baca masyarakat Kabupaten

    Bandung

    Misi Kedua:

    “Mengoptimalka

    n kuantitas dan

    kualitas

    pelayanan

    kesehatan”

    Meningkatkan

    pelayanan

    kesehatan serta

    meningkatkan

    drajat kesehatan

    masyarakat

    1. Optimalnya penyediaan layanan kesehatan oleh

    pemerintah

    2. Meningkatnya drajat kesehatan penduduk

    3. Meningkatnya kesadaran penduduk untuk

    menerapkan perilaku hidup bersih

    Misi Ketiga:

    “Mewujudkan

    pembangunan

    infrastruktur

    dasar yang

    terpadu dengan

    tata ruang

    wilayah serta

    memperhatikan

    aspek

    kebencanaan”

    Meningkatkan

    Ketersediaan dan

    kualitas

    Infrastruktur dasar

    yang tahan

    terhadap bencana

    serta mewujudkan

    keserasian

    pembangunan

    dengan tata ruang

    wilayah

    1. Meningkatnya aksesbilitas, kapasitas dan

    keselamatan terhadap pelayanan sarana dan

    prasarana transportasi (%)

    2. Meningkatnya aksesbilitas, kapasitas dan kualitas

    infrastruktur sumber air

    3. Meningkatnya penataan kawasan ibu kota

    Kabupaten Bandung

    4. Meningkatnya kualitas kawasan permukiman

    5. Optimalnya sistem telekomunikasi dan

    informatika yang terpadu melalui pemanfaatan

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    27

    Visi:

    “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata

    Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan

    Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”

    Misi Tujuan Sasaran

    teknologi dan komunikasi

    6. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur listrik

    dan energi yang merata mencakup seluruh

    wilayah

    7. Meningkatnya fektivitas perencanaan tata ruang

    8. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan ruangn

    wilayah

    9. Optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang

    10. Meningkatnya resiliensi wilayah terhadap resiko

    bencana

    11. Meningkatnya upaya penanganan masyarakat

    yang tergenang banjir

    Misi Keempat

    “Meningkatkan

    kesejahteraan

    sosial

    masyarakat”

    Mengentaskan

    permasalahan

    kesejahteraan

    sosial di Kabupaten

    Bandung

    1. Berkurangnya jumlah penyandang masalah

    kesejahteraan sosial (PMKS)

    Misi Kelima:

    “Menciptakan

    Pembangunan

    Ekonomi yang

    Memiliki

    Keunggulan

    Kompetitif”

    Meningkatkan

    daya saing

    perekonomian

    Kabupaten

    Bandung sebagai

    upaya optimalisasi

    kontribusi sektor

    ekonomi terhadap

    pembangunan

    daerah

    1. Tercapainya Kondisi Ketahanan Pangan

    2. Meningkatnya daya saing komoditas pertanian

    3. Meningkatnya kesejahteraan petani

    4. Meningkatnya transaksi pada sektor

    perdagangan dan jasa di Kabupaten Bandung

    5. Meningkatkan kapasitas, kapabilitas serta

    produktivitas UMKM-IKM dan kualitas produk

    unggulan

    6. Meningkatnya destinasi wisata

    7. Meningkatnya kemudahan investasi

    Misi Keenam:

    “Meningkatkan

    Kelestarian

    Lingkungan

    Hidup”

    Menciptakan

    lingkungan yang

    serasi dan

    seimbang dengan

    memperhatikan

    daya dukung

    lingkungan, daya

    1. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian

    terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan

    2. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam

    3. Meningkatkan resiliensi wilayah terhadap resiko

    bencana

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    28

    Visi:

    “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata

    Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan

    Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”

    Misi Tujuan Sasaran

    tampung

    lingkungan

    Misi Ketujuh:

    “Meningkatkan

    kemandirian

    Desa”

    Meningkatkan

    partisipasi

    masyarakat desa

    dalam

    pembangunan

    wilayah

    1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat

    perdesaan

    2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

    pembangunan desa

    Misi Kedelapan:

    “Meningkatkan

    reformasi

    birokrasi”

    Meningkatkan

    kinerja aparatur

    dan kelembagaan

    penyelenggara

    pelayanan publik

    1. Meningkatnya kualitas kinerja aparatur

    pemerintah

    2. Meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi

    publik

    3. Meningkatkan efisiensi kinerja dan fungsi

    kelembagaan

    4. Meningkatkan pemanfaatan potensi daerah

    5. Meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi

    publik

    6. Meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi

    publik

    7. Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi

    dan Komunikasi (TIK)

    8. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas

    pengelolaan keuangan dan aset daerah

    9. Terwujudnya regulasi penyelengaraan

    pemerintahan daerah

    Misi Kesembilan:

    “Meningkatkan

    keamanan dan

    ketertiban

    wilayah”

    Meningkatkan

    stabilitas kemanan

    yang kondusif bagi

    pembangunan

    wilayah

    1. Meningkatnya kemanan dan ketertiban

    masyarakat

    2. Meningkatkan peran serta masayrakat dalam

    menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat

    Sumber: Hasil Analisis DISPARBUD, 2016

    3.3 Telahaan Renstra Review

    Hasil analisis terhadap Renstra Review , DISPARBUD Kabupaten Bandung perlu menyusun daftar

    faktor penghambat dan pendorong pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung yang akan

    mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi pada Tabel 3.2.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    29

    Tabel 3.2

    Permasalahan Pelayanan DISPARBUD Kabupaten Bandung berdasarkan Sasaran Renstra

    beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

    No Sasaran Jangka Menengah Renstra

    Permasalahan Pelayanan DISPARBUD

    Faktor

    Penghambat Pendorong

    1. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas Internal DISPARBUD

    - Masih Kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan DISPARBUD - Jumlah SDM DISPARBUD yang telah memiliki sertifikat pengadaan barang/ jasa masih sedikit

    - Kebijakan pendistribusian pegawai bukan kewenangan DISPARBUD - Masih Kurangnya pengiriman diklat untuk Penambahan wawasan baik bagi struktural dan fungsional SDM DISPARBUD - Masih adanya pegawai yang kurang disiplin untuk kehadiran

    - SDM DISPARBUD mempunyai kemauan untuk memajukan DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Belum tersedianya SOP - Sarana dan prasana yang belum memadai

    - Belum adanya standarisasi Operasional Prosedure

    - Keterbukaan Komunikasi dan Informasi

    - Partisipasi dari berbagai stakeholder

    Belum adanya sinergritas perencanaan yang optimal

    - Persepsi yang masih berbeda

    - Sektoral mempunyai potensi cukup banyak dan beragam

    Belum adanya data base dan aplikasi Pariwisata dan Kebudayaan

    Masih belum lengkapnya data yang di miliki DISPARBUD

    Keinginan bersama SKPD Dalam menyamakan Dan menyeragaman data yangtersedia.

    Sumber : Hasil Analisis DISPARBUD 2017

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

    -

    3.5 Penentuan Isu Strategis

    Dari permasalahan yang dihadapi DISPARBUD, serta memperhatikan visi dan misi daerah

    Kabupaten Bandung maka dari sembilan misi Kabupaten Bandung DISPARBUD Kabupaten Bandung

    memunculkan beberapa isu strategis yang terkait dengan misi yaitu:

    1. Peningkatan pelayanan serta pembinaan pengelolaan sektor kepariwisataan

    2. Peningkatan penataan infrastruktur penunjang pariwisata sebagai bagian dai penguatan sapta

    pesona, mengingat begitu besarnya minat wisatawan masuk ke Kabupaten Bandung

    3. Penguatan Pemasaran Pariwisata secara Integral melalui koordinasi dengan pusat, termasuk

    promosi wisata melalui pameran di dalam dan luar negri

    4. Penguatan regulasi untuk pengembangan pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata

    sesuai dengan tata ruang wilayah Kabupaten Bandung

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    30

    5. Akselerasi pembangunan seribu Kampung di kabupaten Bandung sebagai kawasan agro wisata

    seni dan budaya

    6. Peningkatan upaya pelestarian seni dan budaya tradisional termasuk pewarisan kepada

    generasi muda

    7. Penguatan regulasi untuk perlindungan bangun cagar / situs budaya di Kabupaten Bandung

    8. Penyediaan tempat/ruang/ gedung pertunjukan seni budaya yang representatif milik

    pemerintah Kabupaten Bandung melalui Rehabilitasi gedung padepokan seni dan tempat

    pariwisata

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    31

    BAB IV

    TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DISPARBUD.

    Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan diatas, maka diperlukan

    kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan

    sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan

    daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan, dalam mendukung pelaksanaan misi tersebut.

    Tujuan pada pelaksanaan misi ke 5 “Menciptakan pembangunan ekonomi yang memiliki

    keunggulan kompetitif” dengan sasaran DISPARBUD Kabupaten Bandung yaitu

    1. Meningkatnya Kualitas Pariwisata di Kabupaten Bandung,

    2. Meningkatnya Seni dan Pelestarian Budaya di Kabupaten Bandung ”.

    Seperti yang tertuang pada tabel berikut:

    Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap tahunnya selama

    lima tahun kedepan maka kami sajikan tabel sebagai berikut:

    Tabel. 4.1.1

    SASARAN /STRATEGI /ARAH KEBIJAKAN /INDIKATOR SASARAN DISPARBUD

    No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Sasaran

    Target Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah

    PD Penanggung

    Jawab Capaian

    2016 Capaian

    2021

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 11

    1

    Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang berdaya saing

    Meningkatnya daya Saing Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung

    Meningkatnya Kualitas Pariwisata di kabupaten Bandung

    Meningkatkan jumlah destinasi wisata

    Pengembangan dan pemeliharaan objek wisata Kabupaten Bandung

    Jumlah Kunjungan wistawan

    2.100.000 2.350.000 Program pengembangan destinasi pariwisata

    DISPARBUD

    Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan Pariwisata berwawasan lingkungan

    Meningkatkan jumlah wisatawan

    Peningkatan promosi pariwisata

    Program pengembangan pemasaran pariwisata

    Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal di sekitar objek wisata

    Peningkatan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan objek wisata serta pengembangan pariwisata berbasis masyarakat

    Lama Wisatawan Tinggal

    1 2 Program pengembangn kemitraan

    Meningkatnya Seni dan Pelestarian Budaya daerah

    Meningkatkan Bangunan Cagar / Situs Budaya dengan Kondisi baik

    Peningkatan Pemeliharaan dan Pelestarian Bangunan Cagar / Situs Budaya di Kabupaten Bandung

    Jumlah Bangunan Cagar / Situs Budaya dengan Kondisi baik

    35 65 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

    Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

    Melestarikan Seni / Budaya Daerah

    Pelestarian Seni / Budaya yang ada di Kabupaten Bandung

    Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Akti

    45 80 Program Pengelolaan Nilai Budaya

    2 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

    Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal

    Meningkatnya Tatakelola Pemerintahan instansi Organisasi Perangkat Daerah (DISPARBUD)

    Meningkatkan Kinerja Internal DISPARBUD

    Peningkatan Kinerja Internal DISPARBUD

    Prediklat Nilai AKIP DISPARBUD

    0 76 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

    Program Peningkatan Pelayananan Administrasi Perkantoran

    Program Peningkatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan

    Meningkatnya Aset dalam kondisi baik

    Peningkatan Asset dalam kondisi baik

    Prosentase Aset dalm kondisi baik

    0 78 Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    32

    Tabel 4.1.2

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

    DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Tujuan Sasaran Indikator

    Kinerja Satuan

    Target Kinerja Pada tahun ke-

    Rumus perhitungan Kondisi Awal

    2017 2018 2019 2020 2021 2016

    Meningkatnya

    Daya Saing

    Pariwisata dan

    Kebudayaan

    Daerah

    Meningkatnya

    Kualitas Pariwisata

    di Kabupaten

    Bandung

    Jumlah

    Kunjungan

    Wisatawan

    Orang

    =Kondisi Awal x

    ((n-n0)2.4%) 100%)

    2.100.000

    (target kenaikan 2.4 % Pertahun) dari kondisi awal

    2.150.000 2.200.000 2.250.000 2.300.000 2.350.000

    Lama Wisatawan

    Tinggal

    Hari

    0 1 1 1 1 2

    Meningkatnya Seni

    dan Pelestarian

    budaya Daerah

    Bangunan Cagar /

    Situs dalam

    kondisi baik

    Situs

    = Jumlah situs bangunan

    dalam kondisi baik/Jumlah

    situs yang adax 100 %

    Proyeksi Kenaikan 4.5%

    Pertahun

    30 35 45

    50

    55 60

    Jumlah Lingkung

    Seni yang aktif

    Lingkung

    Seni

    35 45 60 65 70 75

    Meningkatnya

    Kapasitas dan

    kapabilitas

    internal

    Meningkatnya

    Tatakelola

    Pemerintahan

    DISPARBUD

    Predikat Nilai

    Akip Disparbud

    Predikat

    Nilai AKIP

    0 65 68 71 74 76

    Prosentase aset

    dalam kondisi

    baik

    %

    =Jumlah Aset yang bisa

    digunakan / Jumlah Aset

    yang ada x 100 %

    0 70 72 74 76 78

    Sumber: Hasil Analisis DISPARBUD 2017

    4.2 Strategi dan Arah Kebijakan DISPARBUD Kabupaten Bandung

    Faktor-faktor yang mempengaruhi baik pada lingkungan internal maupun eksternal dianalisis

    dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil

    analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

    dalam lima tahun ke depan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan jumlah destinasi wisata

    2. Meningkatkan jumlah wisatawan

    3. Meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakt lokal di sekitar objek wisata

    4. Meningkatkan aksebilitas destinasi wisata

    5. Meningkatkan Jumlah Bangunan Cagar / Situs budaya dalam kondisi baik

    6. Melestarikan seni dan budaya daerah

    Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka DISPARBUD

    menetapkan arah kebijakanpembangunan sebagai berikut:

    1. Pengembangan dan pemeliharaan objek wisata di Kabupaten Bandung

    2. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    33

    3. Peningkatan promosi pariwisata

    4. Peningkatan peran serta masyarakat lokal dalam pengelolaan objek wisata serta

    pengembangan pariwisata berbasis masyarakat

    5. Peningkatan Pemeliharaan Bangunan situs / Cagar Budaya

    6. Pelestarian Seni dan Budaya

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    34

    BAB V

    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN

    PENDANAAN INDIKATIF

    Indikasi rencana program prioritas pembangunan jangka menengah Pemerintah Kabupaten

    Bandung berisi program-program prioritas, baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka

    menengah maupun untuk pemenuhan layanan Perangkat Daerah dalam menyelenggarakan urusan

    pemerintahan daerah. Adapun pagu indikatif kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia

    untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang telah disertai

    kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi Perangkat Daerah

    dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah.

    Prioritas pembangunan Kabupaten Bandung diarahkan pada beberapa hal yang dianggap

    merupakan isu strategis daerah sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan segera. Hal

    tersebut antara lain:

    1. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pendidikan;

    2. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan;

    3. Penanggulangan kemiskinan dan PMKS;

    4. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah;

    5. Penanggulangan banjir dan kekeringan;

    6. Reformasi birokrasi;

    7. Pemantapan pembangunan wilayah perdesaan;

    8. Peningkatan daya saing perekonomian produk unggulan;

    9. Pemantapan ketahanan dan kemandirian pangan;

    10. Pengendalian pencemaran lingkungan dan penyediaan RTH;

    11. Pemantapan stabilitas kemanan dan ketertiban masyarakat.

    Sejalan dengan penetapan sembilan misi pembangunan serta penetapan sebelas prioritas di

    atas, Bupati Bandung memiliki gagasan untuk mengembangkan lima fokus pembangunan. Kelima

    fokus pembangunan tersebut meliputi: 1). Sumber Daya Manusia, 2). Kualitas Infrastruktur, 3).

    Ekonomi, 4). Ketahanan Pangan, serta 5). Kualitas Lingkungan. Pada dasarnya lima fokus

    pembangunan mewakili baik misi pembangunan maupun prioritas pembangunan Kabupaten

    Bandung. Penetapan fokus pembangunan dianggap mampu mengemas misi dan prioritas

    pembangunan dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami publik, tanpa mengurangi

    inti penting dari misi dan prioritas pembangunan Kabupaten Bandung. Harapannya melalui penetapan

    fokus pembangunan melalui penggunaan bahasa yang lebih komunikatif dan sederhana, sembilan

    misi pembangunan Kabupaten Bandung dapat lebih mudah tersampaikan kepada masyarakat luas.

    Adapun keterkaitan antara misi pembangunan, prioritas pembangunan dan fokus pembangunan

    disajikan pada Tabel 5.1.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    35

    TABEL 5.1

    Misi Pembangunan Prioritas Pembangunan Fokus Pembangunan

    Meningkatkan kualitas dan

    cakupan layanan pendidikan

    Peningkatan cakupan pelayanan

    dan kualitas pendidikan

    Sumber Daya Manusia

    Mengoptimalkan kuantitas

    dan kualitas pelayanan

    kesehatan

    Peningkatan cakupan pelayanan

    dan kualitas kesehatan

    Meningkatkan kesejahteraan

    sosial masyarakat

    Penanggulangan kemiskinan dan

    PMKS

    Meningkatkan kemandirian

    Desa

    Pemantapan pembangunan

    wilayah perdesaan

    Meningkatkan reformasi

    Birokrasi

    Reformasi birokrasi

    Meningkatkan kemanan dan

    ketertiban umum wilayah

    Pemantapan stabilitas keamanan

    dan ketertiban masyarakat

    Mewujudkan pembangunan

    infrastruktur yang terpadu

    tata ruang wilayah dengan

    memperhatikan aspek

    kebencanaan

    Peningkatan pelayanan sarana

    dan prasarana dasar wilayah

    Penanggulangan banjir dan

    Kekeringan Kualitas Infrastruktur

    Menciptakan pembangunan

    ekonomi yang memiliki

    keunggulan kompetitif

    Peningkatan daya saing

    perekonomian produk unggulan Ekonomi

    Pemantapan ketahanan dan

    kemandirian pangan Ketahanan Pangan

    Meningkatkan kelestarian

    lingkungan hidup

    Pengendalian pencemaran

    Lingkungan Kualitas Lingkungan

    Sumber: RPJMD Kab.Bandung 2016-2021

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    36

    Selain pencetusan fokus pembangunan, Kepala Daerah Kabupaten Bandung memberi

    perhatian khusus bagi pembangunan di sektor ekonomi, fisik dan sosial, yang dituangkan dalam

    janji kampanye kepala daerah. Secara detail janji kampanye Bupati Bandung diantaranya:

    a. Janji Kampanye dalam Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik

    - Pembangunan infrastruktur yang mendukung terhadap pertumbuhan sector

    ekonomi;

    - Penanganan lahan kritis dalam bentuk bank pohon dan pembuatan

    embung-embung sumur resapan;

    - Implementasi bank sampah;

    b. Janji Kampanye dalam Bidang Perencanan Pembangunan Ekonomi

    - Mendorong pembentukan Seribu Kampung OVOP (One Village One Product) atau kampung-

    kampung yang memiliki produk unggulan (ternak/ sapi, strawberry, kopi,

    fashion);

    - Meningkatkan pertanian terpadu berbasis organik;

    - Pengembangan ekonomi kreatif;

    - Peningkatan pembangunan kepariwisataan melalui pembentukan BUMD bidang pariwisata dll;

    - Pembangunan Pasar Induk Agro dan Pasar Industri/ Tekstil;

    c. Janji Kampanye dalam Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial

    - Peningkatan SDM pada pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan, serta pada karakter

    masyarakat yang bersifat universal;

    - Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB);

    - Peningkatan Angka Melek Al- Quran;

    - Mendorong terciptanya Soreang sebagai Kota Religius/ Kota Dzikir dan Sholawat;

    - Peningkataan kapasitas kecamatan, kelurahan dan desa;

    - Penguatan regulasi pengelolaan keuangan desa, khususnya terkait RAKSA;

    - Mendorong optimalisasi PAD;

    - Meningkatkan kerjasama perbatasan.

    - Peningkatan kerja sama dengan Perguruan Tinggi;

    Baik, misi, prioritas pembangunan, fokus pembangunan maupun janji kampanye Bupati Bandung

    akan diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan programprioritas. Dalam rangka menunjang

    pelaksanaan program prioritas pembangunan Kabupaten Bandung tersebut, maka pada

    pelaksanaannya perlu ditunjang oleh anggaran program operasional pada masing-masing Satuan

    Kerja Perangkat Daerah. Berdasarkan hasil rekapitulasi anggaran pendanaan, dapat disimpulkan total

    belanja langsung seluruh Perangkat Daerah pada tahun ke-1 (2016) sebesar Rp 1.280.945.582.481,00,

    pada tahun ke-2 (2017) sebesar Rp 1.412.322.314.422,00 pada tahun ke-3 (2018) sebesar

    1.489.099.682.743,00, pada tahun ke-4 (2019) sebesar Rp 1.503.592.547.987,00, sementara pada

    tahun ke-5 sebesar Rp 1.524.574.033.660,00. Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran

    kebutuhan pendanaan setiap Perangkat Daerah.

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    37

    Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

    pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisatadan Kebudayaan tahun 2016 – 2021 dapat dilihat

    pada tabel sebagai berikut :

    Tabel 5.1

    Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2017 Berdasarakan Perangkat Daerah dan sampai Prakiraan

    Maju Tahun 2021 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung

    LAMPIRAN

  • RENSTRA DISPARBUD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

    38

    BAB VI

    INDIKATOR KINERJA DISPARBUD YANG MENGACU

    PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

    Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator

    kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan

    yang diselenggarakan ol