21
BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata communist yang berarti sama makna. Jadi, kalau dua orang yang terlibat dalam komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperbincangkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan perkataan lain mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya saling mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari yang diperbincangkan Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasar, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain mengerti dan tahu tetapi juga persuasif, yaitu orang lain bersedia menerima suatu faham atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain. Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana di dalam kelas secara tatap muka (face-to-face). Karena kelompoknya relative kecil, meskipun komunikasi antara pengajar dan pelajar dalam ruang kelas itu 1

BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. KONTEKS PENELITIAN

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

dari kata communist yang berarti sama makna. Jadi, kalau dua orang yang

terlibat dalam komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan, maka

komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna

mengenai apa yang diperbincangkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan

dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan

perkataan lain mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang

dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat

dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya saling mengerti bahasa yang

dipergunakan, juga mengerti makna dari yang diperbincangkan

Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya

dasar, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung

kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena

komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain mengerti dan tahu

tetapi juga persuasif, yaitu orang lain bersedia menerima suatu faham atau

keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.

Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana di dalam

kelas secara tatap muka (face-to-face). Karena kelompoknya relative kecil,

meskipun komunikasi antara pengajar dan pelajar dalam ruang kelas itu

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

2

termasuk komunikasi kelompok (group communication), sang pengajar

sewaktu-waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antarpersonal.

Terjadilah komunikasi dua arah atau dialog di mana si pelajar menjadi

komunikan dan komunikator, demikian pula dengan sang pengajar. Jika si

pelajar pasif saja, dalam arti kata hanya mendengarkan tanpa ada gairah untuk

mengekspresikan suatu pernyataan atau pernyataan, maka meskipun

komunikasi itu bersifat tatap muka, tetap saja berlangsung satu arah, dan

komunikasi itu tidak efektif.

Begitu juga terjadi pada ustadz pendidik di TPQ Al-jihad. Sering

dijumpai perbedaan antara ustad satu dengan ustad lain, baik dalam

penyampaian materi di kelas, pengambilan kebijakan terhadap santrinya,

bahkan dalam berinteraksi sesama ustad. Maka tak heran jika sering didengar

ada santri yang membanding-bandingkan ustad satu dengan ustad lainnya.

Banyak juga istilah yang muncul, mulai dari istilah killer (ustad yang

dianggap kejam), murni (ustad yang murah nilai), dan lain-lain. Juga ketika

dalam penyampaian materi, ada seorang ustad yang bisa menerangkan dengan

jelas dan membuat santrinya paham dengan apa yang dikatakan, ada juga

ustad yang kurang dipahami kata-katanya oleh para santri dan membuat

santri tidak betah berada dalam kelas sehingga anak-anak malas untuk

berangkat mengaji.

Sebagai seorang ustad, pasti memiliki sebuah tanggung jawab dan

tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi ustadz.Tugas

utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang ustad adalah

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

3

memajukan, merangsang dan membimbing santri dalam proses belajar.

Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. ustad yang

berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah ustad yang berjaya menjadikan

pelajarnya bermotivasi dalam pelajaran. Oleh karnanya untuk keberkesanan

dalam pengajaran, ustad harus berusaha berkomunikasi yang baik dalam

menyampaikan materi dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi

pemberlajaran pelajar itu ke tahap yang maksimum.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan, bagaimana proses komunikasi interpersonal antara ustad dan

santri di TPQ Al-Jihad Surabaya pada saat pengajaran berlangsung?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian bertujuan

untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal antara Ustad dan santri di

TPQ Al-jihad Surabaya pada saat pengajaran berlangsung.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

4

D. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Table 1.1

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

peneliti

Jenis

karya

Tahun Metode

penelitian

Hasil temuan

penelitian

Tujuan

penelitian

perbedaan

1 Jarot

Harjanto

Skripsi 2011 Kualitatif Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa

komunikasi

interpersonal

merupakan faktor

pendukung utama

abdi dalem dalam

menjalankan

selururh aktivitas

di keratn

Yogyakarta.

Tujuan

interpersonal

yang dilakukan

agar pesan dapat

diterima oleh abdi

Dalem Keraton

Yogyakarta,

Tujuan

Penelitian

adalah untuk

mengetahui

bagaimana

Komunikasi

Interpersonal

Abdi Dalem

pada Keraton

Yogyakarta.

Untuk

mengetahui

lebih

dalam mengenai

tujuan, rencana,

kegiatan, proses

dan umpan balik

komunikasi

komunikasi

interpersonal

merupakan

faktor

pendukung

utama abdi

dalem dalam

menjalankan

selururh

aktivitas di

keratn

Yogyakarta.

Sedangkan

kajian dalam

penelitian ini

lebih

menekankan

komunikasi

interpersonal

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

5

Rencana

komunikasi

Interpersonal

yang dilakukan

dapat diterima

oleh Abdi

Dalem Keraton

Yogyakarta,

Kegiatan

Komunikasi

interpersonal

yang dilakukan

dapat diterima

oleh Abdi

Dalem Keraton

Yogyakarta,

Proses

Komunikasi

interpersonal

yang dilakukan

oleh Abdi

Dalem Keraton

Yogyakarta

interpersonal

yang dilakukan

oleh abdi dalem

pada Keraton

Yogyakarta agar

sesuai dengan

apa yang

diharapkan

antara Guru

dan murid di

TPQ Al-jihad

surabaya

pada saat

pengajaran

berlangsung.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

6

dapat

memahami

komunikasi

interpersonal,

Umpan Balik

yang dimaksud

adalah abdib

dalem

memberikan

respon balik

kepada budaya

keraton. bahwa

abdi dalem

dapat

melakukan

semua yang

mencakup sub

unsur

komunikasi

interpersonal.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

7

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Untuk menambah wawasan pengetahuan ilmu komunikasi,

khususnya di bidang interpersonal communication (komunikasi

antarpersonal atau antarpribadi).

2. Manfaat praktis

a. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara ustad dan santri di

TPQ Al-jihad Surabaya pada saat pelajaran berlangsung.

b. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi ustad tentang penyampain

pesan yang efektif dikelas.

F. Definisi Konsep

Konsep merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, yakni definisi

singkat dari sejumlah fakta atau gejala yang ada. Jadi konsep dalam penelitian

dapat memuat tentang batasan permasalahan dan ruang lingkup agar tidak

terjadi kesalahan dalam memahami konsep-konsep yang diajukan. Dengan

demikian, konsep dalam penelitian yang berjudul “Komunikasi Interpersonal

Antara Ustad dan santri di TPQ Al-jihad Surabaya yaitu :

1. Komunikasi interpersonal

Komunikasi Interpersonal atau yang biasa disebut sebagai

komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi diantara

seseorang dengan seorang yang lain atau biasanya diantara dua orang yang

dapat langsung diketahui timbal baliknya. Komunikasi antarpribadi juga

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

8

dapat dijelaskan sebagai hubungan antara dua individu yang ada dalam

satu lingkungan.1 Komunikasi antarpribadi juga merupakan suatu bentuk

komunikasi baik verbal ataupun non verbal yang dilalui dua person dan

dengan tanggapan yang seketika.2

Jadi komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang

atau lebih dalam suatu lingkungan atau di dalam suatu kelompok kecil

baik verbal maupun non verbal dengan berbagai macam umpan balik

seketika atau yang biasa di sebut dengan feed back.

2. Ustad

Dalam paradigma Jawa, pendidik diidentikkan dengan guru, yang

mempunyai makna "Digugu dan ditiru" artinya mereka yang selalu

dicontoh dan dipanuti.

http://kafeilmu.com/wp‐content/uploads/2011/04/home‐photo‐

books.jpgSedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah seorang

yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam

bahasa Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa Inggris disebut Teacher.

Itu semua memiliki arti yang sederhana yakni "A Person Occupation is

Teaching Other" artinya guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajar

orang lain.3

Guru dalam bahasa Indonesia berarti orang yang mengajar, dalam

bahasa arab istilah yang mengacu kepada pengertian guru lebih banyak

1Zulkarmaen Nasution, Prinsip-prinsip Komunikasi (Jakarta:Fakultas ekonomi

UI,1990),hal. 22 2A. Supratiknya, Komunikasi antar Pribadi: Tujuan Psikologi (Yogyakarta: Kanisius,

1995), hal.9 3 http://kafeilmu.com/2011/04/definisi-guru-tahukah-anda.html#ixzz1sYI0MhMz

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

9

seperti Al-Amin (Ulama’) atau At-Mu’allim yang berarti orang yang

mengetahui dan menunjuk pada arti guru.4

3. Santri

Santri yakni orang yang sedang berguru/belajar demi ingin bisa

dalam berbagai hal.

berarti orang yang menginginkan ilmu pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kepribadian.5

G. Kerangka Pikir Penelitian

Demikian peneliti akan memaparkan secara definitif dan sekematik

teoritis yang akan digunakan oleh peneliti di dalam melakukan sebuah

penelitian dengan metode kualitatif tersebut. seperti di atas yang telah

dijelaskan oleh peneliti didalam definisi konsep, yaitu mengenai komunikasi

interpersonal.

Teori konstruktivisme adalah sebuah teori yang didefinisikan sebagai

sebuah Pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu sebuah tindakan yang

menciptakan suatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruksi sebenarnya

bukan merupakan Gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita

selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi

pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai Pengetahuan dan

menjadi lebih dinamis.

Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa

4 Abbudin Nata, Perspektif islam tentang pola hubungan guru dan murid, (Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2001), hal. 41

5 Ibid hal. 49

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

10

siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya

berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa

tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai

ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.

Dalam teori konstruktivisme lebih menekankan murid untuk yang

lebih aktif dari pada seorang guru, guru hanya sebagai fasilisator dan

moderator. Murid diberikan kebebasan dalam mengelolah belajarnya ketika

mendapat arahan dan perintah dari guru. Ibaratnya seorang guru memberikan

tangga untuk jalan bagi murid untuk bisa naik ke atas, nah kemudian murid

menentukan sendiri bagaimana cara murid dalam menaiki tangga tersebut

(proses dimana murid dalam menaiki tangga tersebut).6

Menurut teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting

dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar

memberikan pengetahuan kepada siswa. Guru dapat memberikan kemudahan

untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Guru dapat memberi

siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi,

dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut (Nur

dalam Trianto, 2007: 14).7

6 http://thohir.sunan-ampel.ac.id/2012/05/28/teori-konstruktivisme/

7.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori+konstruktivisme&source=web&cd=13&ved=0CE0QFjACOAo&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu%2Foperator%2Fupload%2Fs_d025_0606197_chapter2.pdf&ei=e8jrT9iGKMnsrAeTmd27BQ&usg=AFQjCNHU4we7raFoG-tRRyiex_2EYwDXOw&cad=rja

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

11

H. Metode Penelitian

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

12

Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau

memperoleh data yang diperlukan, sedangkan penelitian pada hakekatnya

adalah suatu proses atau wahana untuk menemukan kebenaran dan melalui

proses yang panjang menggunakan metode atau langkah-langkah prinsip yang

terencana dan sistematis guna mendapat pemecahan masalah atau

mendapatkan jawaban terhadap fenomena-fenomena yang terjadi. Titik tolak

penelitian bertumpu pada minat untuk mengetahui masalah fenomena sosial

yang timbul karena berbagai rangsangan.8

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan interaksi simbolik,

yang diartikan sebagai usaha untuk memahami budaya melalui perilaku

manusia yang terlihat dari komunikasi.

Peneliti dalam pandangan interaksi simbolik berusaha untuk

memahami bahwa kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai

fokus untuk memahami tindakan sosial.9Peneliti menggunakan interaksi

simbolik, karena peneliti ingin memberi tekanan pada segi subjektif.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian jenis ini

menggunakan data-data berupa kata-kata, gambar bukan dari angka-angka

dan semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti.10

8Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam

Varian kontemporer (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001) hal.42 9Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya.

2008), hal.59 10Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya.

2006), hal.11

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

13

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian

a. Subyek

Subyek adalah informan yang ditunjuk oleh peneliti dalam

memberikan informasi dan sekaligus menjadi kunci informan.Yang

menjadi sunyek dalam penelitian ini adalah ustad dan santri di TPQ

Al-jihad Surabaya.

Tabel 1.2 Informan

NO Nama Keterangan

1 M. Syaifullah Ustad

2 M. Syaifullah Ustad

3 Moh. Angga Sokib Santri

4 Moh. Ibnu Ardiansyah Santri

5 Moh. Fajrin A. Santri

b. Obyek

Obyek adalah aspek keilmuan komunikasi yang menjadi kajian

penelitian.Obyek dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal

antara ustad dan santri di TPQ Al-jihad Surabaya.

c. Lokasi penelitian

Adalah tempat penelitian yang dilakukan.Peneliti mengambil

lokasi penelitian di TPQ Al-jihad Surabaya.

3. Jenis dan Sumber Data

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

14

Jenis dan sumber data yang dipakai oleh peneliti yaitu dengan

menggunakan dua bentuk jenis data penelitian kualitatif. Data primer dan

data sekunder.

Adapun jenis sumber dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Data primer

Yakni segala informasi yang di dapat dari informan sesuai dengan

fokus penelitian. Dalam hal ini data yang diambil adalah tentang

Komunikasi interpersonal antara ustad dan santri di TPQ Al-jihad.

Yang terdiri dari 2 ustad dan 3 santri.

b. Data sekunder

Yakni data yang berasal dari bahan bacaan yang berupa dokumen-

dokumen baik berupa buku, surat-surat atau dokumen lain yang

dibutuhkan dalam penelitian untuk melengkapi data primer. Data yang

diteliti meliputi: informasi tentang ustad yang ada di TPQ Al-jihad

mengenai hambatan yang dihadapi maupun hal yang mendukung

dalam menjalin hubungan interpersonal communication saat bertemu

dengan santri di TPQ Al-jihad.

4. Tahapan Penelitian

a. Tahap Pra Lapangan

1) Menyusun rancangan penelitian. Pada tahap awal, peneliti

membuat proposal penelitian.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

15

2) Memilih lapangan penelitian. Karena peneliti mengambil judul,

“Komunikasi Interpersonal antara ustadz dan santri.

3) Mengurus perizinan. Peneliti mengajukan permohonan kepada

kepala program studi Komunikasi dan kemudian diserahkan

kepada kepala TPQ Al-jihad Surabaya.

4) Memilih dan memanfaatkan informan. Dalam tahap ini, peneliti

harus selektif dalam memilih informan. Peneliti memilih ustad

yang mengajar di sana dan santri yg masih mengaji di sana.

5) Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang

diperlukan antara lain: surat ijin, alat tulis (buku catatan, bolpoin,

map), jadwal mengaji, data ustad dan santri.

b. Tahap pekerjaan Lapangan

1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri, meliputi:

a) Pembatasan latar dan peneliti

b) Penampilan peneliti harus sesuai dengan aturan yang berlaku

c) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan

d) Jadwal waktu meneliti harus diperhatikan

2) Memasuki lapangan dengan bersosialisasi dengan orang-orang

setempat.

3) Berperan serta sambil mengumpulkan data, dilakukan untuk

mendapatkan data sebanyak-banyaknya yang valid dan peneliti

mengamati bagaimana komunikasi ustad dengan santri.

c. Laporan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

16

Yakni sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh

peneliti yang disusun secara terstruktur artinya dalam bentuk format

yang rapi dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan

menggunakan teknik:

a. Partisipatory observation atau observasi terlibat. Teknik ini

dilakukan oleh peneliti kualitatif dengan cara terlibat langsung dalam

aktivitas keseharian subyek yang diteliti untuk mendekatkan diri

antara peneliti dan yang diteliti. Peneliti juga melakukan observasi

ini untuk mendukung hasil wawancara kepada ustad dan murid TPQ

Al-jihad.

b. Indepth atau wawancara mendalam adalah teknik penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan panduan atau

pedoman wawancara yang telah disiapkan sesuai dengan fokus

penelitian. Wawancara yanga dilakukan bersifat terbuka dan

terstruktur. Ketika ustad mengajar mengaji di TPQ Al-jihad.

c. Dokumentasi. Teknik ini dilakukan oleh peneliti dengan cara

mencari dan mendokumentasikan segala informasi yang dapat

mendukung fokus penelitian, dapat berupa gambar atau foto,

dokumen-dokumen tertulis, yang berkaitan dengan ustad dan santri

TPQ Al-jihad.

6. Teknik Analisis Data

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

17

Analisis data ini dilakukan bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Data dalam kualitatif ini berupa kata-kata, perilaku

atau tindakan yang dapat diobservasikan. Analisis data ini terdiri dari 3

alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian

data dan menarik kesimpulan atau verifikasi.11

Peneliti menganalisis data menggunakan analisis domein.

Analisis domein adalah analisis yang dilakukan terhadap data yang

diperoleh dari pengamatan berperan serta atau wawancara atau

pengamatan deskriptif.

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data sangat penting dilakukan

agar data yang diperoleh memiliki nilai kevalidan dan keshohihan data.

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep

keshohihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi

‘positivisme’ dan di sesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan

paradigmanya sendiri.12

Adapun teknik yang digunakan antara lain:

a. Perpanjangan keikut-sertaan

Keikut-sertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan

data.keikut- sertaan tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat tapi

memerlukan perpanjangan keikut-sertaan pada latar penelitian.

11Ibid, hal.18 12Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Penerbit Remaja Rosda

Karya, 2005),hal. 321

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

18

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam pemaparan skripsi ini dibagi menjadi enam bab pembahasan

yang disusun secara sistematik. Adapun pokok pembahasan yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

definisi konsep dan sistematika pembahasan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Pada bnab ini menjelaskan mengenai kajian teoritis dari

judul yang ada, uraian-uraian tersebut dipaparkan secara

komperehensif, berisi terdiri dari: pengertian Komunikasi

Interpersonal,fungsi Komunikasi Interpersonal,

karakteristik Komunikasi Interpersonal, Keefektifan

Hubungan Interpersonal, dan kerangka Teoritik.

BAB III : PENYAJIAN DATA

Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran lokasi

penelitian, yang meliputi gambaran berdirinya TPQ Al-

jihad Surabaya, struktur pengelola TPQ Al-jihad Surabaya

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

19

dan gambaran umum objek penelitian, serta memaparkan

fakta dan data objek penelitian yang berisi tentang

jawaban atas berbagai masalah yang diajukan peneliti.

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini akan menganalisis data yang memaparkan

hasil temuan berupa data tentang Komunikasi

Interpersonal antara ustdz dan santri (stadi kasus

menurunnya jumlah santri di TPQ Al-jihad surabaya). Dari

hasil temuan tersebut dianalisis sehingga menghasilkan

suatu kesimpulan yang kemudian dikonfirmasikan dengan

teori yang relevan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan tentang : kesimpulan dan saran

dari peneliti.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

20

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA USTAD DAN SANTRI DI TPQ AL-JIHAD

SURABAYA

PROPOSAL SKRIPSI

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/9694/4/bab 1.pdf1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

21

Disusun oleh: Dwi Damayanti

B06208015

Dosen Pembimbing: Drs. Yoyon Mudjiono, M.Si Nip: 19540907 198203 003

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS DAKWAH PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA 2012