Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN PPM
Gunung api merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato
yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan
leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan lidah lava, kubah
lava, aliran piroklastika. Erupsi letusan menghasilkan jatuhan piroklastika yang terdiri
dari batuan berukuran besar ( kerikil ) sampai berukuran halus. Batuan halus dapat
jatuh pada jarak mencapai ratusan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh
adanya hembusan angin. Aliran piroklastika terdiri dari gas panas, abu vulkanik, dan
bebatuan. Aliran ini dapat bergerak dari gunungapi secara cepat dan menghasilkan gas
yang sangat panas.
Letusan Gunung api Merapi dapat mengakibatkan tercemarnya udara yang
mengandung Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida serta beberapa partikel debu yang
berpotensi meracuni makhluk hidup di sekitar. Material yang dikeluarkan gunung api
berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit yang disebut dengan ISPA. Lahar panas
akibat letusan Gunung api Merapi juga dapat mengakibatkan hutan di sekitar kawasan
Merapi rusak terbakar dan ekosistem yang ada di dalam hutan otomatis akan
terancam.
Menurut Benyamin Lakitan ( 2010 ) letusan Gunungapi Merapi pada tahun
2010 memakan korban lebih dari 350 jiwa. Lereng gunungapi Merapi ini termasuk
padat penduduknya, terutama karena lahannya yang subur untuk usaha tani sayuran
dan tanaman pangan. Pada saat meletus tidak kurang dari 350.000 jiwa diungsikan ke
lokasi yang lebih aman. Peristiwa erupsi Gunung api Merapi cukup membawa dampak
meluas, baik di wilayah-wilayah sekitar Gunungapi Merapi sendiri ( Kabupaten Sleman,
Kota Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Boyolali dan Klaten
) maupun wilayah lain, seperti kabupaten Purworejo, Kebumen, Purwokerto, bahkan
hingga kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.Fenomena bencana alam menjadi
ancaman bagi keberlangsungan lingkungan karena frekuensi kejadiannya yang meluas
2
di banyak negara dan telah menimbulkan dampak yang luar biasa baik bagi manusia
maupun lingkungan. Indonesia telah menyusun undang-undang khusus tentang
penanggulanganbencana. Hal ini mengingat frekuensi kejadian dan dampaknya yang
perlu ditangani secara serius. Undang-undang Penanggulangan Bencana tahun 2007
menjelaskan bahwa kerusakan lingkungan merupakan salah satu akibat yang harus
dialami saat bencana alam terjadi. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dapat
berupa rusaknya kawasan budi daya seperti persawahan, perkebunan, peternakan dan
pertambangan, terjadinya erupsi gunungapi, erosi, tanah longsor, kebakaran hutan,
perubahan bentang alam, pendangkalan sungai, hilangnya sejumlah spesies, rusaknya
berbagai habitat flora dan fauna hingga kerusakan ekosistem. Gagalnya fungsi
ekosistem tidak dapat lagi mendukung kehidupan masyarakat. Kualitas kesejahteraan
menurun drastis berikut dengan kesehatan dan pendidikan, bahkan manusia sebagai
pengelola lingkungan hidup juga terancam jiwa dan keselamatannya saat bencana
terjadi.Tujuan strategi mitigasi gunung merapi ini adalah untuk mengurangi resiko yang
akan terjadi pada masarakat di masa yang akan datang, tujuan utama adalah untuk
mengurangi resiko kematian dan cidera terhadap penduduk di sekitar lerang gunung
merapi, tujuan-tujuan sekunder mencakup untuk mengantisipasi adanya korban jiwa
dan kerugian- kerugian lainnya, tujuan ini mencakup dorongan bagi orang-orang untuk
melindungi diri sendiri, keluarga, kerabat dan kerabat sejauh mungkin.Dalam kegiatan
kerja praktek ini di fokuskan kepada pihak SD Muhammadiyah kecamatan moyudan
kabupaten sleman di karenakan pihak SD Muhammadiyah sleman ingin memberi
pengetahuan di usia dini pada murid-murid SD Muhammadiyah moyudan Kabupaten
Sleman tentang bahayanya bencana alam seperti gunung merapi, gempa bumi,
banjir/tsunami, kebakaran dan cara mitigasi bencana alam atau serangkaian upaya
untuk mengurangi resiko bencana. Kegiatan kerja praktek ini akan dibuat animasi
media pembelajaran atau edukasi tentang mitigasi bencana gunung merapi.Teknologi
informasi berkembang pesat dan digunakan sebagai bidang kehidupan. Pada bidang
pendidikan, teknologi informasi dimanfaatkan untuk media pembelajaran. Media
pembelajaran berbasis IT lebih menarik dan interaktif. Media pembelajaran mitigasi
bencana gempa bumi, salah satunya adalah animasi media pembelajaran mitigasi
bencana. Animasi media pembelajaran ini dibuat agar murid-murid SD
Muhammadiyah Kecamatan Moyudan Kabupaten Slemanlebih tertarik pada isi yang
akan disampaikan dan mudah untuk di pahami.
3
B. URGENSI KEGIATAN PPM
Pentingnya dalam melakukan kegiatan kerja praktek ini , di harapkan dapat
membantu dan menambah pengetahuan kepada semua murid-murid SD
Muhammadiyah Moyudan kabupaten sleman tentang bahaya bencana alam serta
mitigasi bencana yang akan terjadi
4
BAB II
TUJUAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
A. Tujuan Umum
Tujuan umum diadakan pelatihan media sosialisasi mitigasi bencana gunung api
sebagai berikut:
1. Masyarakat lebih waspada apabila ada peringatan gunung api yang akan meletus .
2. Mengurangi resiko kematian dan cidera terhadap penduduk di sekitar gunung api.
3. Mengantisipasi adanya korban jiwa dan kerugian- kerugian lainnya, seperti hata
benda dan barang-barang berharga lainnya.
B. Tujuan Mahasiswa
Tujuan mahasiswa mengadakan kegiatan pengabdian sebagai berikut:
1. Memberi pengetahuan di usia dini pada murid-murid SD Muhammadiyah Moyudan
Kabupaten Sleman tentang bahayanya bencana alam seperti gunung api, gempa
bumi, banjir/tsunami dan kebakaran.
2. Pembuatan animasi mitigasi bencana seperti gunung api, gempa, tsunami dan
kebakaran.
3. Memenuhi salah satu kewajiban matakuliah kerja praktek.
5
BAB III
SASARAN DAN MANFAAT KEGIATAN PPM
A. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah semua guru dan murid-murid SD
Muhammadiyah Moyudan Kabupaten Sleman, agar dapat meningkatkan pengetahuan
tentang bencana alam seperti gunung meletus, gempa, banjir/ stunami dan kebakaran
serta mitigasi bencana alam.
B. Manfaat kegiatan PPM
Manfaat diadakannya mitigasi bencana gunung berapi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan murid-murid siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah
Moyudan tentang bahaya gunung api menggunakan animasi mitigasi bencana.
2. Para guru dapat lebih mendalami pengetahuan tentang mitigasi bencana.
3. Diharapkan dapat memberikan pengalaman, pengetahuan dan pemahaman bagi
siswa di SD Muhammadiyah Moyudan mengenai cara belajar yang baru dengan
menggunakan animasi mitigasi bencana gunung berapi.
4. Mampu memberikan inovasi bagi guru dengan menggunakan media yang
menarik dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa.
5. Setelah mempelajari materi menggunakan animasi mitigasi bencana, diharapkan
siswa dan guru serta seluruh staff yang terdapat di SD Muhammadiyah Moyudan
dapat meningkatkan sikap siap siaga dalam mengahadapi bencana dan
mengurangi risiko dari dampak bencana letusan gunung berapi.
6. Sebagai alternatif dengan menambah ragam media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menberikan variasi
dalam penyampaian materi pembelajaran.
6
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
A. Tempat
Pelaksanaan kegiatan PPM berada di SD Muhammadiyah, Kecamatan Moyudan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55563 dengan peta lokasi seperti yang
tertera pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Peta SD Muhammadiyah Kecamatan Moyudan Sleman
Tempat pelatihan penggunaan aplikasi :
1. Pelatihan untuk guru dilakukan di Lab Komputer Program Studi
Informatika Universitas Ahmad Dahlan.
2. Pelatihan untuk siswa dilakukan di Sekolah Dasar Muhammadiyah di
Kecamatan Moyudan Yogyakarta.
B. waktu
Kegiatan PPM tentang mitigasi bencana gunung api dilaksanakan pada tanggal 22
Agustus 2019 jam 08.00 WIB sampai – 14.00 WIB dengan peserta murid-murid SD
Muhammadiyah Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.
7
1. Pengembangan aplikasi
2. Penyusunan modul dilakukan setelah aplikasi selesai dibuat
3. Pelatihan kepada guru dan murid, estimasi dilaksanakan bulan Juli 2019
Rincian kegiatan pada saat pelaksanaan pelatihan mitigasi bencana gunung api dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Rincian kegiatan pelaksanaan
No Tanggal Materi Waktu Pelaksanaan
1
22 Agustus
2019
Registrasi 07.45 WIB
2 Pembukaan Acara 08.45 WIB
3 Pelatihan animasi mitigasi bencana 09.00 WIB
4 Mengerjakan soal tentang mitigasi
bencana 12.00 WIB
5 Evaluasi jawaban soal mitigasi
bencana 13.30 WIB
6 Penutup 14.00 WIB
8
BAB V
METODE YANG DI TERAPKAN
Metode yang di terapkan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan praktek
langsung, dalam pelatihan ini akan di berikan beberapa kegiatan yang meliputi penyajian
materi, pemberian modul dan video animasi mitigasi bencana gunung api,
gempa,kebakaran, dan stunami kepada peserta pelatihan di SD Muhammadiyah
Moyudan Sleman Yogyakarta.
Metode yang di kegiatan pengabdian mitigasi bencana di SD Muhammadiyah
Moyudan yang akan di laksanakan sebagai berikut :
a. Pengumpulan materi dari narasumber kebencanaan
Kegiatan ini akan mengundang narasumber bidang kebencanaan yaitu ibu
Dholina Inang Pambudi, S.Pd., M.Pd, Narasumber memberikan materi dan referansi
mengenai kebencanaan dan sikap tanggap bencana yang akan di masukan ke dalam
aplikasi (perangkat lunak) yang di kembangkan.
b. Pembuatan aplikasi (perangkat lunak)
Pembuatan aplikasi (perangkat lunak) sebagai media untuk pembelajaran
pengetahuan kebencanaan dan sikap tanggap bencana berupa aplikasi web, aplikasi
animasi, modul pembuatan aplikasi dll.
Rincian pembuatan media pembelajaran animasi mitigasi bencana gunung api dapat di
lihat pada tabel 5.1.
9
Tabel 5. 1 Tabel rincian pembuatan animasi mitigasi bencana gunung api.
No Tanggal Kegiatan Waktu
1 15 Maret
2019 Pembentukan tim kerja praktek. 2 Jam
2 17 Maret
2019
Pembagian projeck kerja praktek
oleh dosen pembimbing. 2,5 Jam
3 13 April
2019
Pembuatan materi mitigasi
bencana gunung api. 3 Jam
4 28 April
2019
Pembuatan animasi gunung api
meletus menggunakan Adobe
Flash.
2,5 Jam
5 30 April
2019
Pembuatan animasi gempa
menggunakan Adobe Flash. 2 Jam
6 15 Mei
2019
Pembuatan gambar
pemandangan di sekitar gunung
api menggunakan Adobe Flash.
1 Jam
7 05 Juli
2019
Pembuatan animasi lahar dingin
menggunakan Adobe Flash.
4,5 Jam
8 07 Juli
2019
Menggabungkan semua animasi
di Adobe Flash ke Video Scribe. 2,5 Jam
9 12 Juli
2019
Pengisian teks pada gambar
animasi di Video Sribe. 3 Jam
10 15 Juli
2019
Pembuatan gambar animasi
menggunakan Video Sribe. 2 Jam
11 18 Juli
2019
Penambahan Becksound musik
animasi . 1,5 Jam
12 20 Juli
2019
Perekaman suara menggunakan
Sound Of Text.
2,5 Jam
13 24 Juli
2019
Penambahan Becksound
rekaman menggunakan aplikasi
Wondershere Filmora.
1,5 Jam
Jumlah 30,5 Jam
10
Hasil implementasi pembuatan media pembelajaran mitigasi bencana gunung api
dapat di lihat pada gambar 5.1 – 5.29
Gambar 5.1 Pembukaan animasi.
Gambar 5. 2 Judul Animasi.
11
Gambar 5.3 Proses gunung api meletus.
Gambar 5.4 Tanda- tanda bencana.
12
Gambar 5.5 Jalur dan tempat pengungsian.
c. Pelatiahan untuk Guru dan Siswa
Setelah aplikasi di buat, selanjutnya akan di laksanakan pelatihan
baik untuk guru maupun siswa untuk mengajarkan cara
pengunaan aplikasi teknologi informasi tersebut.
d. Evaluasi
Tahap terakhir yaitu evaluasi untuk mendapatkan feedback dari
guru dan siswasekolah dasar tentang aplikasi / perangkat lunak
pembelajaran kebencanaan dan sikap tanggap bencana pada
pelatihan yang telah di laksanakan.
13
BAB VI KENDALA PELAKSANAAN PPM
Dalam setiap kegiatan dapat dipastikan adanya kendala dalam berjalannya sebuah
kegiatan. Salah satunya dalam kegiantan pelatihan media pembelajaran animasi mitigasi
bencana yang di laksanakan di SD Muhammadiyah Moyudan Yogyakarta mengalami
beberapa kendala, ada pun kendala terdapat pada kegiatan sebagai berikut :
1. Kendala pada saat pelaksanaan pelatihan mitigasi bencana di SD Muhammadiyah
Moyudan Sleman Yogyakarta yaitu penentuan waktu pelaksanaan pelatihan
terhambat di karenakan pihak sekolah sedang melaksanakan ujian nasional.
2. Pada saat pembuatan video animasi mitigasi bencana dengan menggunakan Video
Scribe terkendala pada save video yang di buat karena pada saat menyimpan video
akun yang terkait pada Video Scribe harus menggunakan akun pro/ berbayar untuk
menghilangkan watermark pada video.
3. Masih kurangnya komunikasi penyusun dengan pembimbing sehingga banyak
kekurangan dalam laporan animasi mitigasi bencana gunung api.
14
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan animasi mitigasi bencana di SD Muhammadiyah Moyudan dan uraian pembahasan, dapat di simpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pelatihan animasi mitigasi bencana di SD Muhammadiyah Moyudan
Yogyakarta telah terlaksana.
2. Peserta telah di latih untuk menghadapi bencana dengan animasi mitigasi
bencana.
3. Tingkat pemahaman peserta dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana
pada kategori “Sangat Siap” artinya peserta yang mengikuti pelatihan sudah
memahami kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana apabila terjadi
bencana.
B.Saran
Dapat di lihat berdasarkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan
Pembuatan animasi mitigasi bencana gunung api, pada saat pelaksanaan pelatihan
animasi mitigasi bencana untuk SD Muhammadiyah Moyudan alangkah baiknya
memastikan waktu pelaksanaan anatar dua belah pihak agar tidak terjadi
pengunduran waktu ataupun sebaliknya.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ilmugeografi.com/bencana-alam/gunung-meletus
2. http://eprints.ums.ac.id/31033/2/BAB_I.pdf
3. http://b.xfreeservice.com/redir/clickGate.php?u=7z12DeMF&m=12&p=
Y0Q56639Ro&t=33&s=ktw-
5742&q=videocribe&url=https%3A%2F%2Fwww.sparkol.com%2Fen%
2F
4. https://get.adobe.com/flashplayer/
5. https://filmora.wondershare.com/?usource=lc&src=linkconnector&lctid=
22196083
16
LAMPIRAN
17
18
19