Upload
hoangduong
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin maju dan berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia ini,
termasuk di Indonesia dan khususnya diwilayah Eks Karesidenan Surakarta Jawa
Tengah. Mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi diwilayah ini
berlomba menyajikan keunggulan-keunggulan dan inovasi produk yang mereka
tawarkan di pasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dan gaya hidup konsumen
jaman sekarang. Untuk itu, perusahaan perlu meningkatkan kualitas, kuantitas,
efisiensi dan efektivitas bidang usaha yang mereka jalankan. Sehingga perusahaan
tersebut dapat meningkatkan dan mempertahankan persaingan dalam pasar agar
memperoleh kesuksesan serta keuntungan yang maksimal dalam menjalankan
usahanya menuju perusahaan besar dan maju. Akan tetapi hal tersebut diatas juga
bukan tanpa rintangan, hambatan dan halangan untuk mencapainya. Persaingan
semakin ketat, banyak pesaing dari dunia usaha yang sama melakukan hal yang
serupa pula atau bahkan saling mengungguli antara satu sama lain. Semua
memiliki keunggulan dan kelemahan. Hanya perusahaan yang kuatlah yang
mampu bertahan dan tetap melangkah kedepan.
Dalam hal ini penulis akan membahas tentang usaha pemasaran yang
dilakukan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dan melakukan
persaingan pasar untuk memperkenalkan produk unggulan yang mereka miliki
dan tawarkan serta mencapai tujuan utama dari kegiatan dan usaha tersebut yaitu
menarik konsumen sebanyak-banyaknya dan memperoleh keuntungan.
Salah satu cara memperkenalkan untuk memasarkan produk-produk dari
perusahaan tersebut adalah yaitu melalui IKLAN atau PROMOSI. Ada banyak
dan berbagai macam cara untuk melakukan promosi, diantaranya adalah iklan
promo melalui media cetak maupun media elektronik seperti yang telah kita
ketahui selama ini. Akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk melalui
2
media-media yang lain seperti halnya penyampaian informasi yang berasal dari
mulut kemulut begitupun seterusnya dan lain sebagainya.
Iklan promo pemasaran yang menarik, edukatif dan tepat sasaran tentu
dapat lebih menarik perhatian dan simpati konsumen. Sedemikian sehingga
dimaksudkan agar dapat terjadi peningkatan jumlah permintaan akan produk yang
ditawarkan dan memenuhi keinginan dari konsumen serta menciptakan kepuasan
pelanggan. Pada dasarnya hal tersebut diataslah yang memiliki peran penting
dalam memperkenalkan dan memasarkan suatu produk dipasaran guna
memperoleh kesuksesan.
Dalam hal ini penulis akan membahas tentang kegiatan dan usaha yang
dilakukan oleh PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Kantor Daerah
Telekomunikasi Surakarta. KANDATEL SOLO sedang memasarkan produk-
produk unggulannya yaitu paket internet “SPEEDY” dan “TELKOM FLEXY”,
dan untuk memasarkan produk tersebut Kandatel Solo melakukan beberapa
strategi pemasaran produk di berbagai media diantaranya seperti berikut : Radio,
TV, Internet, Koran, Majalah, Billboard, Selebaran, Spanduk dan Brosur-brosur.
Kandatel Solo dalam melakukan pemasaran dan penawaran juga
melakukan riset efektivitas Barter Promo guna memperoleh data, menganalisis,
mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan mengambil keputusan serta
menentukan langkah selanjutnya guna memperoleh hasil pemasaran yang
maksimal dan menekan angka “fraud” atau kerugian dalam melakukan dan
menjalankan strategi pemasaran yang diambil.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil
judul dari pendahuluan yang telah dibuat, yaitu “Pelaksanaan Barter Promo
Telkom Solo”
B. Perumusan Masalah
Penulis akan merumuskan permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Perumusan masalah tersebut penulis rumuskan pada “Bagaimanakah Pelaksanaan
Barter Promo Telkom Solo?”
3
Barter Promo
Adalah kegiatan pertukaran antara produk, fasilitas dan layanan dari PT.
TELKOM dengan kegiatan promosi yang dilakukan diberbagai macam media
promosi di wilayah Surakarta seperti radio, televisi, koran, toko outlet, internet,
dan lain-lain dengan melakukan perjanjian kerjasama pada media-media tersebut.
Sehingga media yang bersangkutan dapat memperoleh fasilitas dan layanan dari
PT. TELKOM begitupun sebaliknya dengan PT. TELKOM sesuai dengan
perjanjian kerjasama yang telah disepakati.
C. Tujuan Pengamatan
1. Tujuan Operasional
· Mengetahui bagaimana pelaksanaan barter promo Telkom Solo.
· Mengumpulkan, mengklasifikasikan dan mengolah data tentang Barter
Promo yang dilakukan Telkom Solo guna memperoleh kesimpulan,
mendapatkan hasil analisis yang akurat, dan menentukan langkah
selanjutnya.
2. Tujuan Individual
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh sebutan Vokation
Ahli Madya (A.Md) dalam bidang Manajemen Administrasi
3. Tujuan Fungsional
a. Dapat memperluas pengetahuan masyarakat tentang Barter Promo.
b. Dapat dipakai sebagai landasan untuk keperluan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut yang ada hubungannya
dengan penelitian ini. Khususnya bagi para peneliti yang akan
mengadakan penelitian.
D. Metode Pengamatan
Berdasarkan dari perumusan masalah diatas yaitu untuk mengetahui
bagaimana tentang pelaksanaan barter promo Telkom Solo, maka dalam
pengamatan ini terdapat beberapa hal yang menyangkut masalah pemasaran
4
produk untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan,
antara lain :
1. Lokasi Pengamatan
Penulis mengambil lokasi pengamatan di Kantor Daerah
Telekomunikasi Solo (KANDATEL SOLO) karena penulis diberikan ijin
untuk melaksanakan kerja praktek dan mengadakan pengamatan di lokasi
tersebut dan didalam kegiatan tersebut terdapat permasalahan yang ingin
dikaji dalam pengamatan ini.
2. Jenis Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan guna mengetahui permasalahan yang ada di
lapangan. Jenis pengamatan ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu
menggambarkan realitas yang ada tentang sifat-sifat individu, keadaan dan
gejala lainnya dalam masyarakat atau memaparkan lokasi yang diamati
(orang, lembaga dan lainnya).
3. Sumber Data
Data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya, apapun yang
mengandung suatu pengetahuan untuk menjadikan dasar guna penyusunan
keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Dalam
pengamatan ini sumber data diperoleh dari bagian sumber daya manusia dan
staf pegawai di Kantor Daerah Telekomunukasi Solo khususnya yang
menyangkut masalah Efektivitas Barter Promo yang dilakukan perusahaan
tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam
pengamatan ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan
langsung terhadap kondisi dan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran nyata dari Kantor TELKOM SOLO.
5
b. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan
wawancara secara langsung terhadap responden untuk memperoleh
penjelasan atau keterangan-keterangan di lokasi yang berhubungan
dengan masalah yang sedang diamati.
c. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari data-data yang
diambil, meliputi dokumen-dokumen, buku-buku, dan data-data lain
yang telah ada.
5. Validitas Data
Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang
diperoleh penulis sesuai dengan apa yang sesungguhnya pada dalam
kenyataan dilokasi pengamatan. Untuk menguji validitas data menggunakan
teknik Triangulasi data atau sumber. Menurut H.B. Sutopo (2002 : 79).
Triangulasi data atau sumber memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-
beda untuk menggali data yang sejenis. Penulis bisa memperoleh dari nara
sumber (manusia) yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara
mendalam, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan
dengan informasi dari narasumber lainnya.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah hasil
pengamatan menjadi data, dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan
dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang
diajukan dalam menyusun hasil pengamatan ini. Menurut H.B. Sutopo (2002 :
94-96) analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen yaitu :
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis data yang
mempertegas, memperpendek, membuang hal yang tidak penting dan
mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan pengamatan dapat
dilakukan.
6
b. Sajian Data
Sajian data merupakan rangkaian organisasi informasi, deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan simpulan pengamatan dapat dilakukan.
c. Penarikan Kesimpulan
Dalam awal pengumpulan data penulis sudah harus mulai mengerti apa
arti dari hal-hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-
peraturan, pernyataan-pernyataan, arahan sebab akibat, dan berbagai
proporsi sehingga penarikan kesimpulan dapat dipertanggung jawabkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Barter
Maksum Habibi dan Ahmad Widodo (2008 : 191) mendefinisikan :
Bila kita membahasa mengenai uang maka tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan ekonomi. Pada mulanya, masyarakat tidak mengenal uang dan tidak
mengadakan tukar menukar. Mereka berusaha memenuhi semua kebutuhannya
dengan cara menghasilkan sendiri barang dan jasa yang diperlukan. Jadi, masing-
masing memproduksi sendiri apa yang akan mereka konsumsi. Pada saat itu tidak ada
tukar menukar dan belum diperlukan keberadaan uang.
Dalam perkembangan selanjutnya, jumlah penduduk semakin bertambah dan
kebudayaan beraneka ragam jenisnya, sehingga tidak mampu lagiu dipenuhi oleh
hasil produksi sendiri. Pada saat itulah diperlukan tukar menukar barang.
Pada awalnya, tukar menukar dilakukan antara suatu benda dengan benda lain
yang disebut barter. Misalnya sebakul beras ditukar seekor ayam, sejumlah makanan
ditukar dengan pakaian. Barter dapat berlangsung selama kedua belah pihak saling
membutuhkan.
Pengertian Promo
Menurut Prof. Dr. Winardi, SE, (1992 : 147) promo adalah sebagai sebuah
istilah pemasaran merupakan upaya-upauya suatu perusahaan untuk mempengaruhi
para calon pembeli agar mereka mau membeli.
7
Adapun tujuan promo adalah untuk memajukan citra perusahaan yang
bersangkutan dan memperbesar volume penjualan produk-produk yang dihasilkan
oleh perusahaan yang bersangkutan. Ada dua tipe upaya promosional yaitu : yang
bersifat personal dan yang bersifat non-personal
Dalam arti luas, promosi berarti : ”mendorong ke muka” guna memajukan
sebuah ide dengan cara demikian rpa, hingga ia diterima dengan baik. Sedangkan
menurut Edward L Brink dan William T. Kelly (1963 : 6) promosi terdiri dari :
upaya-upaya yang diinisiasi oleh penjual secara terkoordinasi guna membentuk
saluran-saluran informasi dan persuasi guna memajukan penjualan barang atau jasa
tertentu atau penerimaan ide-ide atau pandangan-pandangan tertentu.
Menurut Terence A. Shimp promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari
semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian
suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.
Sebagai bahan perbandingan, ada iklan yang didesain untuk mencapai tujuan lain –
yaitu menciptakan kesadaran pada merk dan mempengaruhi sikap pelanggan.
Promosi penjualan diarahkan baik untuk perdagangan (kepada pedagang besar dan
pengecer) maupun kepada konsumen. Promosi penjualan yang berorientasi
perdagangan memberikan berbagai jenis bonus untuk meningkatkan respon dari
pedagang besar dan pengecer. Promosi penjualan berorientasi konsumen
menggunakan kupon, premium, contoh gratis, kontes atau undian, potongan harga
setelah pembelian dan lain-lain. Frito-Lay menggunakan kedua orientasi, promosi
berorientasi perdagangan (bonus off – invoice dan display) serta promosi berorientasi
konsumen (pemberian produk contoh secara cuma-cuma) dalam meraih kesuksesan
memperkenalkan.
A. Tujuan Riset Pemasaran
Menurut Fredy Rangkuti (1997 : 9) :
· Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara
obyektif kenyataan yang ada.
· Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases). ”Find it and tell it
like it is”.
Identifikasi, pengumpulan data, analisis dan interpretasi hasil penelitian :
8
· Identifikasi, meliputi kegiatan identifikasi mulai dari masalah manajemen
sampai merumuskannya ke dalam bentuk masalah riset pemasaran (marketing
research problems)
· Gunakan metode yang tepat untuk pengumpulan data
· Gunakan metode analisis yang tepat
· Interpretasikan
Riset pemasaran sebagai alat untuk membantu Manager Pemasaran
menghubungkan antara :
B. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi 6 kegiatan utama yaitu :
1. Tentukan masalah pemasaran
2. Tentukan variabel-variabel yang termasuk dalam kategori variabel yang dapat
dikontrol dan tidak dapat dikontrol
3. Kumpulan semua informasi yang relevan
4. Pilih alternatif yang terbaik
VARIABEL PEMASARAN
Dapat dikontrol
· Produk
· Harga
· Promosi
· Distribusi
KONSUMEN
LINGKUNGAN
Tidak dapat dikontrol
· Kondisi ekonomi
· Teknologi
· Peraturan Pemerintah
· Politik
· Kompetensi
· Perubahan sosial
9
5. Kembangkan dan implementasi rencana pemasaran
6. Evaluasi keputusan yang telah diambil berikut proses maupun hasilnya.
C. Klasifikasi Riset Pemasaran
1. Riset untuk identifikasi masalah :
Riset yang diadakan untuk mengidentifikasi masalah. Masalah ini tidak harus
ada saat ini, tetapi kemungkinan besar akan muncul di masa yang akan
datang.
2. Riset untuk pemecahan masalah
Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih
spesifik di dalam pemasaran.
Diagram 1.1 Riset untuk Identifikasi dan Pemecahan Masalah
Riset Untuk Identifikasi Masalah
· Riset potensi pasar
· Riset pangsa pasar
· Riset kesan
· Riset karakteristik pasar
· Riset mengenai penjualan
· Riset trend bisnis
· Riset peramalan
Riset Untuk Pemecahan Masalah
· Riset segmentasi
· Riset mengenai produk
· Riset mengenai harga
· Riset mengenai promosi
· Riset mengenai distribusi
Riset Untuk Pemecahan Masalah
· Riset Segmentasi
a. Menentukan dasar teori dari segmentasi
b. Analisis potensi pasar dan respon terhadap berbagai segmen
c. Pilih pasar sasaran (target markets), dan analisis profil gaya hidup (life
style profiles) seperti demografi, media dan kesan terhadap
karakteristik suatu produk.
· Riset Produk
a. Konsep pengujian (Test Concept)
10
b. Menentukan desain produk yang optimal
c. Pengujian kemasan
d. Modifikasi produk
e. Posisi merek dan pengujian posisi
f. Pengujian pasar
g. Pengujian penempatan (posisi) dalam supermarket atau departemen
store)
· Riset Harga
a. Pentingnya harga dalam pemilihan merk
b. Kebijakan mengenai harga
c. Biaya dari setiap lini produk
d. Elastisitas harga berdasarkan permintaan
e. Respon yang diakibatkan oleh perubahan harga
· Riset Promosi
a. Anggaran promosi yang optimal
b. Keterkaitan promosi penjualan
c. Bauran promosi yang optimal
d. Keputusan mengenai iklan (copy decisions)
e. Keputusan mengenai media (media decisions)
f. Pengujian iklan yang kreatif
g. Evaluasi efektivitas iklan
· Riset Distribusi
a. Menentukan tipe distribusi
b. Perilaku saluran distribusi
c. Intensitas grosir dan cakupan retail
d. Margin saluran distribusi
e. Lokasi retail dan outlet grosir
D. Penyedia Jasa dan Produk Untuk Riset Pemasaran
11
Memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk proses pengambilan
keputusan di bidang pemasaran. Penyedia riset (research suppliers) dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Penyedia internal (internal supplier)
Adalah divisi riset pemasaran yang ada di dalam perusahaan
Strukturnya :
· Sentralisasi
· Desentralisasi
2. Penyedia eksternal (External supplier)
Lembaga riset pemasaran di luar perusahaan. Lembaga itu dapat dibedakan
berdasarkan kegiatan pelayanan yang diberikan.
a. Penyelidikan jasa riset secara penuh (full service suppliers)
Yaitu mulai dari definisi masalah, pemilihan model analisis, desain
kuesioner, teknik pengambilan sampel, pengumpulan data, analisis data
dan interpretasi, serta penulisan laporan dan presentasi).
Jenis penyedia jasa riset secara penuh ini dapat berbentuk :
1. Penyedia jasa berbentuk sindikat (cyndicated services)
Perusahaan riset pemasaran yang memiliki data base dan menjual
sebagian data yang telah didesain untuk memenuhi keinginan
informasi secara bersama-sama dari klien.
2. Penyedia jasa yang telah distandarisasi (standarized services)
Adalah riset pemasaran yang diadakan untuk klien (perusahaan) yang
berbeda-beda, tetapi dengan cara yang standard.
3. Penyedia jasa sesuai dengan keinginan konsumen (customized
service).
Menawarkan berbagai jenis riset pemasaran untuk memenuhi
keinginan klien secara spesifik.
b. Penyedia jasa secara terbatas (Limited Service Suppliers)
Lembaga riset pemasaran yang memiliki spesialisasi pada satu ata
beberapa kegiatan proyek penelitian.
12
1. Jasa pelayanan lapangan (pengumpulan data, surat, personal, telepon).
2. Koding dan pemasukan data
3. Jasa pelayanan desain (model desain dan kuesioner)
4. Jasa pelayanan analisis data (data analysis services)
5. Jasa pelayanan mengenai produk dan merek.
E. Proses Riset Efektivitas Barter Promo
Proses riset pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahap yang dilakukan
dalam melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi :
Tahap 1 : Definisi Masalah
Pada tahap ini yang harus dilakukan dalam proses riset pemasaran adalah
merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, merumuskan latar belakang
yang sesuai, informasi apa saja yang diperlukan, bagaimana informasi tersebut
dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Tahap ini meliputi juga rencana
wawancara dengan pengambil keputusan, industri expert, analisis data sekunder,
atau melaksnaakan kegiatan riset yang bersifat kualitatif (fokus group).
Tahap 2 : Formulasi Desain Riset
Pada tahap ini kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya termuat
secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, cara menguji hipotesis,
kemungkinan jawaban terhadap research questions, sampai dengan model analisis
yang dipergunakan. Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Analisis data sekunder
2. Penelitian kualitatif
3. Metode pengumpulan data kuantitatif (survey, observation dan
eksperimentasi).
4. Definisi informasi yang dibutuhkan
13
5. Cara pengukuran (skala)
6. Desain kuesioner
7. Proses pengambilan sampel dan sampel size
8. Rencana analisis data
Tahap 3 Kegiatan Lapangan dan Pengumpulan Data
Setelah ditentukan model yang dipakai untuk pengumpulan data, dilakukan
kegiatan pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Pengumpulan data
primer dapat dilakukan dengan cara personal interviewing atau wawancara
pribadi (di rumah, di kantor) dengan menggunakan wawancara untuk
meninimalkan kesalahan pengumpulan data (data-collection errors). Sedangkan
untuk mendapatkan data sekunder dapat digunakan fasilitas internet,
perpustakaan, publikasi lembaga-lembaga statistik, majalah dan sebagainya.
Tahap 4 Persiapan dan Analisis Data
Persiapan data meliputi editing, koding, transkrip dan verifikasi. Masing-masing
kuesioner atau hasil observasi diedit dan dikoding. Kemudian data tersebut
ditranskrip atau dimasukkan ke dalam komputer. Selanjutnya dilaksanakan
verifikasi atau pengecekan kembali apakah data yang asli sudah benar terekam,
dan sesuai dengan rencana metode analisis yang telah disusun. Kemudian data
dianalisis.
Tahap 5 Pembuatan Laporan dan Presentasi
Hasil penelitian harus didokumentasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian,
dengan sistematika yang teratur mulai dari identifikasi masalah, pendekatan yang
digunakan, desain penelitian, pengumpulan data, analisis data, serta temuan-
temuan yang diperoleh. Semua itu disajikan untuk proses pengambilan keputusan.
Akhirnya diperlukan presentasi untuk menjelaskan apa-apa yang sudah dilakukan
dengan menampilkan dalam bentuk tabel, diagram, gambar sehingga manajemen
dapat memahami secara jelas dan gamblang.
14
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Kandatel Solo
PT. Telekomunikasi Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayanan telekomunikasi untuk umum
dalam negeri. Cikal bakal Telkom adalah suatau badan usaha bernama Post-en
Telegraafdienst yang didirikan dengan Staatsblad No. 52 tahun 1884.
Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu pada mulanya
diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan
telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia
Belanda dengan berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906. sejak itu berdirilah
Post, Telegraaf en Telefoonddients atau disebut PTT-Dienst.
PTT-Dienst ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan Staatsblad
No. 419 tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijvenwet (I.B.W., Undang-Undang
Perusahaan Negara). Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 oleh
Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu Perusahaan Negara
(PN). Kemudian berdasarkan Peraturan No. 240 tahun 1961, tentang pendirian
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi disebutkan, bahwa Perusahaan
sebagai dimaksud dalam pasal 2 I.B.W dilebur kedalam Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang
perlu membagi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 (dua)
Perusahaan Negara yang berdirilah Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN. Pos dan
Giro) diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. bentuk PN inipun
dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui
Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan
pula Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha
tunggal penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan
15
telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan
telekomunikasi luar negeri pada saat itu jiga diselenggarakan oleh PT. Indonesia
Satelite Corporation (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari
American Cabel & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan
berdasarkan peratura perundangan Negara bagian Delaware, Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 dibeli
oleh Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980, PERUMTEL
ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan
telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan
usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum internasional.
Memasuki Repelita V Pemerintah merasakan perlunya percepatan
pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharap dapat memacu
pembangunan sector lainnya. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25
tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero), sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No. 9 tahun 1969, sejak itu berdirilah Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia atau Telkom.
Samapai saat ini Telkom telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat
dengan “go publik”. Percepatan Pembangunan membuat Telkom lebih
mengutamakan Sumber Daya Manusia dan lebih memilih sesuatu hal yang lebih
praktis dan berkualitas.
Untuk restrukturisasi internal dalam mengantisipasi era globalisasi, seperti
diterapkannya perdagangan bebas baik internasioanal maupun regional, maka
Telkom pada tahun 1995 melaksanakan tiga program besar secara stimultan.
Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan Kerjasama
Operasi dan Persiapan Go Publik atau Internasioanal atau dikenal dengan Initial
Publik Offering.
16
Restrukturisasi internal meliputi bidang usaha sekaligus
pengorganisasiannya. Bidang usaha Telkom dibagi tiga, yaitu bidang usaha
utama, bidang usaha terikait dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha utama
Telkom adalah menyelenggarakan jasa telepon local dan jarak jauh dalam negeri,
sedangkan bidang terkait termasuk system Telepon Bergerak Selular (STSB),
sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan jasa nilai
tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan
ada juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui
perusahaan patungan. Sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha
yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun
keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang yang terkait.
Yang termasuk bidang pendukung adalah pelatihan, sistem informasi, atelir,
properti, riset teknologi informasi.
Untuk menampung badang usaha-usaha tersebut, maka sejak 1 Juli 1995
Telkom telah menghapus struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (WITEL) dan
secara de facto meresmikan dimulainya era Divisi Regional dan satu Divisi
Network. Devisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya
masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa
telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi
jalur utama nasional.
Divisi Regional Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai
berikut:
1. Divisi Regional I, Sumatra
2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya
3. Divisi Regional III, Jawa Barat
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
5. Divisi Regional V, Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, Kalimantan
17
7. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah
berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi
Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya) serta
mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi-divisi
pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi Properti, Divisi Sistem Informasi,
Divisi Atelir dan Divisi Riset Teknologi Informasi.
Beralihnya kebijakan sentralisasi ke kebijakan dekonsentrasi dan
desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor pusat diubah menjadi
kantor perusahaan, dan yang semula sebagai pusat investasi disederhanakan
menjadi pusat biaya (cost centre). Berlakunya kebijakan dekosentrasi dan
desentralisasi menjadikan jumlah sumber daya manusia menjadi lebih sedikit.
Kantor Perusahaan Telkom berdsarkan akte perubahan yang terakhir
berkedudukan di Jl. Japati No. 1 Bandung, tanggung jawab atas pencapaian
sasaran pengelolaan Perusahaan melalui kegiatan unit kerja perusahaan secara
keseluruhan. Dalam kaitannya dengan Divisi, Kantor Perusahaan hanyalah
menetapkan hal-hal yang strategis, sedangkan penjabaran operasionalnya
dilaksanakan oleh masing-masing Divisi.
Struktur manajemen Telkom secara garis besar meliputi Kantor
Perusahaan, Divisi Regional I s/d VII, Divisi Network dan Divisi Pendukung,
Kantor Perusahaan strukturnya sangat sederhana, hanya terdiri Dewan Direksi,
yang dibantu kelompok Pengembangan Bisnis, Sekretaris Perusahaan, Kepala
Audit Internal, dan beberapa Vice President.
B. Bidang Usaha PT. Telekomunikasi Kandatel Solo
Jasa telekomunikasi yang disediakan Telkom dibagi dalam dua kelompok,
jasa telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan inipun belum
dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan informasi
18
berkembang dengan pesat. Bisnis utama Telkom samapai saat ini adalah
menyediakan PSTN (Public Switch Telephone Network) dan menyelenggarakan
jasa melalui PSTN. Jenis jasa telekomunikasi yang telah beroperasi sejauh ini
adalah:
1. Jasa Telepon Dalam Negeri
2. Jasa Interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi lain
3. Jasa Tekepon bergerak selular
4. Jasa Satelit
5. Jasa lainnya
Jasa Telepon Dalam Negeri merupakan kegiatan usaha Telkom yang
memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi: biaya
pasang baru, biaya abonemen (langganan) bulanan, dan biaya pemakaian telepon
untuk panggilan local dan jarak jauh. Dari catatan tahun 1994, ternyata kontribusi
terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Penyelenggara jasa telepon dalam
negeri ini juga termasuk penyediaan Telepon Umum, baik kartu maupun koin. Di
samping memperoleh pendapatan dari langganan untuk jasa telepon dalam negeri,
Telkom juga menerima pendekatan interkoneksi dari penyelenggara
telekomunikasi lainnya, seperti dari penyelenggara telekomunikasi internasional
dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Selular). Pendapatan interkoneksi
diantaranya diperoleh dari PT. Indosat dan Stelindo. Selain pendapatan
interkoneksi, Telkom juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan Sistem Bergerak
Selular, melalui usaha patungan ataupun dengan polabagi hasil.
Sementara itu penyewa transponder satelit, mulai tahun 1996 akan beralih
kepada Satelindo, namun TELKOM terus melanjutkan jasa stasiun bumi untuk
hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi. TELKOM juga tetap
merencanakan satelit Palapa B5 pada tahun 1999 untuk menggantikan Palapa
B2R.
19
Jasa telekomunikasi lainnya adalah VSAT, e-mail, calling card, telex, dan
telegram. Jasa telex dan telegram dari tahun ketahun cenderung mengalami
penurunan bergeser pada penggunaan faksimili. Menghadapi kondisi ini Telkom
pun menandatangani Memorendum of Understanding dengan PT. Pos Indonesia
tanggal 9 Agustus 1995 mengenai pengoperasian dan pengelolaan usaha telegrap.
C. Kerja Sama Operasi
Untuik mewujudkan percepatan pembangunan dan sekaligus mengatasi
pendanaannya, maka Telkom mengikutsertakan swasta dalam pembangunan
prasarana jaringan, penyediaan jasa-jasa khusus dan pelaksanaan operasinya.
Partisipasinya swasta sampai saat ini dikenal dalam bentuk Pola Bagi Hasil
(PBH), perusahaan patungan dan Kerja Sama Operasi (KSO).
Kerja Sama Operasi merupakan suatu organisasi kemitraan yang
membetuk suatu badan hukum, namun tetap sebagai suatu divisi-divisi Kerja
Sama Operasi terdiri dari Divisi I s/d VII. Divisi Kerja Sama Operasi yang
merupakan konsorsium dari beberapa perusahaan dari dalam dan luar negeri.
Masa Kerja Sama Operasi ditetapkan selama 15 tahun, dan pada akhir masa Kerja
Sama Operasi seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan Mitra Kerja Sama
Operasi yang berkaitan dengan sarana atau jaringan arus dan semua pekerjaan
yang sedang berjalan harus dialihkan kepada Telkom.
D. Initial Publik Offering (IPO)
Merupakan suatu keputusan untuk menghimpun dana dari masyarakat
melalui pasar modal, baik di dalam negeri maupun luar negeri dengan cara
menjual saham Telkom, lahir dari Rapat Umum Luar Biasa Pemegang saham
Telkom, yang keputusannya dituangkan dalam kata Berita Acara No. 52, tanggal
17 Juli 1995, yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah SH. Untuk itu Telkom
mencatat saham-saham yang ditawarkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek
Surabaya, Net York Stock Exchange dan London Stock Exchange. Saham yang
dikeluarkan Telkom terdiri dari Saham Seri A Dwi warna dan Seri B. saham Seri
dwi warna yang jumlahnya hanya satu lembar dimiliki oleh Negara Republik
20
Indonesia dan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun juga. Saham Seri
A Dwi Warna adalah saham yang memberikan kepada pemegangnya hak
istimewa, diantaranya menentukan pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian
para anggota direksi yang dilaksanakan dalam rapat umum pemegang saham.
Sedangkan Saham Seri b adalah saham biasa atas nama dan dipindah tangankan.
E. Kedudukan dan Wilayah Kerja PT. Telkom Kandatel Solo
PT. Telkom Daerah Telekomunikasi Solo terletak di jantung kota Solo,
tepatnya berada di Jl. Mayor Kusmanto No. I Solo. Adapun wilayah kerja PT.
Telkom Distel Solo meliputi 19 lokasi, wilayah kerja tersebut sesuai dengan
bagan unit Area Work Group (AWG).
21
Gambar
Wilayah Kerja PT. Telkom Kandatel Solo
Sumber : District Administratis Support
DEM
AWG SOLO AWG
TAWANGMANGU
AWG KLATEN AWG CEPU
AWG BOYOLALI AWG PURWODADI
AWG SRAGEN AWG REMBANG
AWG KARANGANYAR AWG BLORA
AWG WONOGIRI AWG LASEM
AWG SUKOHARJO AWG
RANDUBLATUNG
AWG DELANGGU AWG NGAWEN
AWG BATURETNO AWG WIROSARI
22
F. Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Kandatel Solo
Struktur Organisasi Daerah Telekomunikasi Solo berdasarkan Keputusan
General Manger Unit Kerja Sama Operasi Divisi Regional IV No. 4849/PS
150/RE 4 – 64/97 adalah sebagai berikut:
Kepala distrik Telekomunikasi (Kadistel) Solo, merupakan pucuk pimpinan pada
divisi Telkom Solo, mempunyai tugas:
a. Meningkatkan kemampuan SDM
b. Meningkatkan performansi teknik
c. Meningkatkan performansi pelayanan dan pemasaran
d. MEningkatkan performansi administrasi, data dan pelaporan
e. Membina IBO (Iman, Budaya, Olahraga), PIKATEL (Perhimpunan Istri
Karyawan Telkom Indonesia), SKJ (Senam Kesegaran Jasmani)
f. Membina hubungan dengan pihak ke III
Daerah Telekomunikasi Solo dipimpin oleh seorang Kepala Distrik
Telekomunikasi (Kadistel) dan posisi di bawahnya dipimpin oleh seorang
supervisior, Kecuali untuk posisi AWG dipimpin oleh seorang manajer.
Kadistel dalam tugasnya membawahi posisi-posisi sebagai berikut:
1). Administrasi Support Distrik, tugas:
a. Mengelola kegiatan administrasi Distrik
b. Mengelola kegiatan kesekretariatan Distrik
c. Mengelola anggaran dan biaya operasional Distrik
d. Membantu manager Distrik untuk menangani rumah tangga Distrik
e. Mengelola kegiatan dan administrasi SATPAM seluruh Distrik
2). Business Plann Distrik, tugas:
a. Menyusun Daftar Rencana Kerja (DRK)/Merencanakan Biaya Operasi
dan Pendapatan (BODP).
b. Mengontrol pengeluaran/pembelanjaan modal.
23
c. Memberi saran dan membantu kepada DFM dan AWG manager dalam
menyusun DRK.
d. Merencanakan performance DFM setiap tahun.
e. Mempersiapkan atau mengelola perencanaan SDM.
f. Mengelola biaya komunikasi internal Distrik.
g. Mengawasi asset Telkom Distrik.
h. Menyusun dan mengawasi anggaran non DRK.
3). Training Distrik, tugas:
a. Membantu manager lini dalam menentukan rencana pelatihan dan
pengembangan staff serta peningkatan kompensasi pegawai.
b. Mepersiapkan kebutuhan anggaran pelatihan.
c. Memelihara training record pegawai.
4). Job Programmer dan Despatcher, tugas:
Programmer, tugas:
a. Mengelola semua kegiatan kerja lapangan untuk menjamin pelaksanaan
kegiatan AWG tetap dalam warkat dan mudah terevaluasi guna
meningkatkan produktivitas kinerja AWG.
b. Mengawasi dan bekerjasama dengan despatcher untuk menetapkan waktu
dan prioritas penyelesaian kerja field untuk menjamin tercapainya kinerja
sesuai target.
c. Menentukan beban kerja dan mengelola sumber daya di AWG wilayahnya
agar seoptimal mungkin.
d. Bersama AWG manajer menetapkan kebutuhan pelatihan staff untuk
peningkatan kapabilitas multifungsi staff.
e. Melaporkan semua kegiatan lapangan dan kinerja ke DFM serta
memberikan analisis kinerja AWG.
24
Despatcher, tugas:
a. Memberikan dan mengatur order kerja field (AWG) untuk mengendalikan
atau menjamin mekanisme proses kerja field agar tetap terpadu.
b. Mengalokasikan semua sumber daya dan sarana di setiap lokasi field agar
selalu siap digunakan.
c. Memastikan tersedianya field staff di setiap lokasi.
d. Memastikan waktu penyelesaian tugas field untuk menjamin penggunaan
waktu secara efisien.
e. Melaporkan semua kegiatan lapangan AWG dan kinerja ke programmer
dan memberikan analisis kerja field.
f. Posisi-posisi yang dimaksud di atas ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang specialist.
5). AWG (Area Work Group), tugas:
a. Mensosialisasikan struktur organisasi AWG, fungsi kerja dan produk baru
untuk tercapainya peningkatan sasaran bsinis KSO di dalam lingkup kerja
AWG.
b. Melakukan kebijakan dan prosedur untuk meningkatkan mutu dan
memperbaiki standar pelayanan pelanggan.
c. Mengoperasikan dan memelihara Network sehingga tercapai untuk kerja
yang optimal meliputi ketersediaan dan fungsi.
d. Melaksanakan pembinaan semua staff AWG yang bersangkutan maupun
staff pada posisi center yang berlokasi di AWG yang bersangkutan.
e. Mengelola pencapaian (target) AWG sesuai perencanaan bisnis.
· Untuk kerja perangkat dan kepuasan pelanggan.
· Perencanaan keuangan bisnis AWG.
· Perencanaan kekuatan SDM bisnis AWG.
· Perencanaan pelatihan staff AWG.
25
f. Mengamankan target pendapatan berikut pemasaran jaringan eksisting,
sesuai ketetapan KADIVRE – IV/DGM Operational DFM.
g. Membina atau sesuai coordinator HR, meliputi: BINROH, IBO, dan
PIKATEL.
h. Mengkoordinasi dengan PEMDA atau eksternal yang berkaitan dengan
adanya pembangunan atau konstruksi dan perkembangan kota atau
RUTRD.
i. Sosialisasi kebijakan perusahaan kepada karyawan.
j. Inventisir dan pengamanan asset PT. (Persero) Telkom.
k. Mengendalikan penyerapan biaya operation OSP (Out Side Plann) dan ISP
(In Side Plann).
l. Menyusun kebutuhan material dan biaya untuk operasional OSP dan ISP.
Penjabaran tugas-tugas tadi adalah penjabaran-penjabaran tugas-tugas dari
masing-masing bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Kadistel Solo.
Selain itu ada beberapa bidang yang bertempat di Distel Solo namun tidak
bertanggung jawab kepada Kadistel Solo, melainkan langsung bertanggung jawab
kepada General Manajer Unit Kerja Sama Operasi Divisi Regional di Semarang,
namun masih di bawah Koordinasi Kadistel Solo. Berikut ini akan dijabarkan
bidang organisasi serta bagian tersebut:
1. Bidang Marketing, terdiri dari:
· YANOP (Pelayanan Operasi), tugas:
a. Melaporkan hasil pelayanan
b. Melayani pelanggan lewat yantel
c. Melayani pelanggan on line lewat telepon
d. Menerima pengadua pelanggan
· Yanling (Pelayanan Keliling), tugas:
a. Melaksanakan pelayanan langsung pada publik
b. Melakukan pengecekan jaringan langsung
26
c. Melaksanakan promosi
· Area Retail Solo membawahi Yantel
a. Mengatur dan mengendalikan semua kegiatan penjualan produk PT.
Telkom pada layanan tatap muka di Yantel
b. Mengatur tata cara penjualan yang memberikan kualitas mutu tinggi
c. Mengembangkan pola baru layanan penjualan
d. Mencapai target-target: penjualan, pendapatan dan mutu pelayanan di
Yantel
e. Memepertahankan atau memelihara hasil renovasi gedung Yantel guna
mendukung citra PT. Telkom
Area Retail solo membawahi posisi-posisi:
Ø Yantel Solo
Ø Yantel Klaten
Ø Yantel Cepu
Yantel mempunyai tugas:
a. Mengetur dan mengendalikan semua kegiatan penjualan PT. Telkom
pada layanan tatap muka di Yantel.
b. Mengatur tata cara penjualan yang memberikan kualitas mutu tinggi.
c. Mencapai target-target: penjualan, pendapatan, dan mutu pelayanan
pelanggan di Yantel.
d. Mempertahankan atau memelihara hasil renovasi Yantel guna
mendukung citra PT. Telkom.
· Telum Area, tugas;
a. Bertanggung jawab dalam pengembangan dan memasarkan produk
atau pelayanan telepon umum.
b. Mengembangkan jasa coin phone (TUC, TUP), jasa card phone, wartel
dan kios phone.
27
· Account Representatif, tugas:
a. Menyampaikan pro aktif mencapai target penjualan dan target
performasi didasarkan pada account plan untuk pelanggan bisnis besar.
b. Mengevaluasi kondisi jaringan pelanggan bsinis guna
mempertahankan dan meningkatkan target pendapatan.
· Account Manajer, tugas:
a. Menyampaika pelayanan tingkat tinggi untuk mencapai target
penjualan group dan target pelayanan pelanggan.
b. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan bisnis baik jangka
pendek atau jangka panjang.
c. Mengkoordinasikan dengan unit-unit pendukung dan laporan kepada
manajemen.
2. Bidang Finance dan Manajemen, terdiri dari:
· KSO (Kerja Sama Operasi) Operatin Distrik solo, tugas:
a. Mengelola proses akuntansi Distrik sesuai dengan kebijakan akuntansi
PT. Telkom untuk menyajikan laporan keuangan yang wajar, akurat,
dan tepat waktu sebagai dasar pertanggungan manajemen dalam
mengelola perusahaan.
b. Menyelenggarakan proses pengelolaan kas/bank pada prinsip
pemanfaatan kas secara optimal dan menguntungkan menjamin
seluruh penerimaan diterima dengan lengkap, pengeluaran didukung
oleh dokumen yang lengkap sehingga tidak terjadi kebocoran
keuangan perusahaan.
c. Menyelenggarakan proses pengelolaan anggaran di Distrik agar
aktivitas/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan
yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga tidak terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya.
28
d. Menyelenggarakan verifikasi pertanggungan keuangan di Distrik
untuk menjamin bahwa transaksi yang dilaksanakan benar, wajar dan
sah.
· Billing Credit, tugas:
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses outputnya
b. Bertanggung jawab atas pengelolaan penagihan pendapatan secara
tepat waktu dan akurat
c. Bertanggung jawab pengelolaan pendapatan yang belum terbayar
d. Bertanggung jawab atas pengembangan kemampuan bawahan
e. Bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran di unitnya.
· Logistik, dipecah menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Supporting Distrik Solo, tugas:
a. Melakukan proses perencanaan kebutuhan, barang dan jasa agar
dapat menjamin kelancaran operasional Distrik.
b. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan Distrik dengan nilai s/d 50 juta rupiah.
c. Melakukan proses penggudangan dengan efektif.
2) Ware House Distrik Solo, tugas:
a. Melakukan Maintenance dan pengelolaan KBM (Kendaraan
Bermotor) untuk menjamin kelancaran operasional.
b. Melaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan gedung kantor,
halaman dan emplasemen agar selalu layak dipakai.
3. Bidang Human Relation (HR) & Training, terdiri dari:
· Kapam Distrik (Kepala Pengamanan) Solo, tugas:
a. Menjaga asset telkom
b. Menjaga gedung dan kantor
c. Menjaga keselamatan kerja karyawan
29
· Dukungan SDM Distrik Solo, tugas
a. Mengelola data base kepegawaian
b. Mengevaluasi kebutuhan manajemen
c. Mengelola rekruitasi, sceening, promosi, mutasi dan kesehatan
karyawan
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan seleksi
e. Melaksanakan analisis dan review remunerasi agar tercapai remunerasi
yang efektif dan efisien
f. Mengelola pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja
g. Memberikan dukungan pelayanan SDM kepada seluruh karyawan
yang berlokasi di Distrik, sehingga karyawan mendapat pelayanan
yang baik
h. Memberikan pembinaan SDM kepada seluruh karyawan yang berada
di lokasi sehingga karyawan terbina dengan baik
4. OSP (Out Side Plan) yang hanya membawahi posisi E-OPMC (Operation
Maintenance) Distrik Solo, tugas:
a. Menyusun dan melaksanakan proses transisi dalam organisasi baru
b. Melaksanakan proses standard, fungsi kerja baru dan perubahan-
perubahan lainnya bagi system OPMC untuk meningkatkan kepuasan
melalui peningkatan pelayanan pelanggan dalam hubungannya dengan
perbaikan perusahaan sambungan telepon dan lain-lain.
5. Bidang Bussiness Development, tugas:
a. Memberikan masukan kepada DGM Corporate Bussines Development
Unit KSO dalam pengembangan bisnis di wilayahnya.
30
b. Koordinasi dengan Manajer Distrik Field (Kadistel) yang berhubungan
dengan masalah internal maupun eksternal dalam menunjang
pengembangan bisnis.
c. Melaksanakan program DGM Corp. Bussines Dev. Unit KSO untuk
keperluan perencanaan bisnis baru serta kegiatan Research and
Development (R & D).
d. Melaksanakan implementasi kegiatan riset pasar/Mikrodemand
bekerjasama dengan marketing.
e. Monitoring, control dan sosialisasi pelaksanaan kebijakan dan pedoman
Bisnis Proses dan Bisnis Performance yang diterapkan KADIVERE-IV.
f. Melaksanakan pembuatan analisis Daerah Operasi/Usaha Kerja Sama
dengan organisasi di bawah DGM operasi.
6. Bidang Quality Assurance, tugas:
· Manajemen mutu daripada pelayanan PT. Telekomunikasi Indonesia
terhadap pelanggannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan
suatu perusahaan. Salah satu diantaranya adalah faktor pemasaran atau promosi.
Setiap perusahaan perlu melakukan promosi dengan baik dalam menjalankan
usahanya dan melakukan persaingan pasar untuk memperkenalkan produk unggulan
yang mereka miliki serta mencapai tujuan utama dari kegiatan dan usaha tersebut
yaitu menarik konsumen sebanyak-banyaknya dan memperoleh keuntungan yang
maksimal.
PT Telkom memiliki bermacam – macam produk yang ditawarkan sesuai
dengan jenis dan manfaatnya. Diantaranya adalah Telkom FLEXY dan Layanan
31
Internet SPEEDY. Dalam hal ini penulis akan membahas tentang dua macam produk
dari Telkom yaitu FLEXY dan SPEEDY.
1) FLEXY
Flexy adalah produk yang dikeluarkan oleh PT. TELKOM yang juga
sebagai pelopor telepon CDMA di Indonesia. Telkom Flexy merupakan kartu
untuk telepon genggam yang bertarifkan telepon rumah.
2) SPEEDY
SPEEDY adalah nama produk Layanan Internet Access End to End dari
PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL),
yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran
telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan
yang diluncurkan dari modem sd BRAS (Broadband Remote Access Server).
Dalam hal ini penulis mendapatkan kesempatan mengambil lokasi
pengamatan di Kantor Daerah Telekomunikasi Solo (KANDATEL SOLO).
Dikarenakan penulis diberikan ijin untuk melaksanakan kerja praktek dan
mengadakan pengamatan di lokasi tersebut. Pada kegiatan ini terdapat
permasalahan yang ingin dikaji dalam pengamatan kuliah kerja praktek.
PT Telkom memiliki bermacam-macam bagian unit kerja yang berfungsi
dan menjalankan bidangnya masing-masing. Adapun yang menangani perihal
promosi dan pemasaran produk adalah bagian BUSINESS PLANN. Sedangkan
penulis sendiri ditempat kan pada bagian BUSINESS PLANN untuk staff
Business Performance.
Adapun staff Business Performance di Kantor Daerah Telkom Solo (
KANDATEL Solo ) mempunyai tugas sebagai berikut :
· Melakukan riset efektifitas barter promo.
Guna memperoleh informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara
obyektif kenyataan kondisi kegiatan promosi PT. Telkom Solo.
· Mengontrol peredaran atau penyebaran Flexy dan Speedy di kawasan Solo
dan sekitarnya.
32
· Mengadakan survei keoutlet – outlet yang berfungsi untuk mengetahui respon
masyarakat terhadap produk Telkom yaitu Flexy yang tersebar di kawasan
Solo dan sekitarnya.
· Melakukan telephone acak kepada customers.
· Bekerja sama dengan media masa seperti koran, radio, televisi, internet dan
lain – lain untuk memperkenalkan produk Telkom yaitu Flexy dan Speedy
dengan cara membuat iklan di media tersebut.
· Mengadakan perjanjian kerjasama ke instansi pemerintah maupun swasta.
· Mengontrol promosi Flexy dan Speedy di wilayah Solo dan sekitarnya.
· Mengadakan survey langsung kemasyarakat untuk mengetahui penyebaran
dan seberapa besar animo dan minat masyarakat tentang produk Telkom
tersebut.
Dari tugas – tugas diatas dapat disimpulkan bahwa bagian Business
Performance juga sangat berperan penting dan berpengaruh besar terhadap
kondisi pemasaran produk Flexy Speedy. Dengan adanya bagian Business
Performance ini, PT. TELKOM dapat mengetahui pemasaran produk Telkom
Flexy dan Speedy diminati atau tidak oleh masyarakat dan dapat mengetahui
saran kritik dan keluhan dari para pengguna Flexy dan Speedy. Memperoleh
informasi yang berguna dalam suatu unit kerja perusahaan.
Setelah PT. TELKOM bekerja sama dengan media cetak dan elektronik
seperti koran, radio, billboard, spandung advertising, internet, televisi dan lain-
lain untuk memasarkan produk dari Telkom yaitu FLEXY dan SPEEDY dengan
cara membuat iklan pada media tersebut. Guna memperoleh dan mengetahui hasil
dari kegiatan itu penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan :
1. Survey outlet ke berbagai tempat di wilayah Eks Karisidenan Surakarta yang
berkaitan dengan produk FLEXY.
2. Mengontrol penyiaran atau promosi produk SPEEDY di radio.
3. Melakukan telephone acak kepada customers lewat para pendengar radio
menyangkut FLEXY dan SPEEDY.
1. SURVEY OUTLET dilakukan untuk :
33
Ø Mengetahui respon dari masyarakat terhadap produk FLEXY yang
tersebar di wilayah Surakarta dan sekitarnya.
Ø Mengetahui upaya penyebaran promosi PT. Telkom Solo dengan cara
material promo dan nama branding pada outlet-outlet di wilayah Surakarta
dan sekitarnya.
Ø Mengetahui kondisi penjualan kartu perdana FLEXY dan penjualan
voucher isi ulang phisik maupun elektrik.
Ø Menanyakan layanan service a.d (pelayanan petugas lapangan dari
Telkom) kepada pemilik outlet maupun counter seluler yang ada.
Penulis melakukan survey outlet dengan mengambil sample outlet ke
berbagai wilayah di antaranya Pasar Kliwon, Semanggi, Gading, Gajahan,
Tipes, Sriwedari, Solo Baru, Manahan, Pabelan, Mojosongo, Palur, UNS
(Kentingan), Matahari Singosaren, Solo Grand Mall, Carefour, Kartasura,
Pajang, Gentan dan Kleco.
34
A. Hasil survey di wilayah Semanggi, Pasar Kliwon, Gading,
Gajahan, dan Tipes
35
Dari hasil survey 80 outlet di lokasi tersebut diperoleh informasi :
· Ada beberapa outlet yang meminta branding.
· Beberapa keluhan masalah jaringan dan pengiriman SMS yang sering tertunda.
· Masukan bahwa ternyata voucher phisik lebih banyak diminati.
· Dari 80 sample outlet hanya diperoleh sekitar 15% outlet saja yang memiliki
nama branding dan material promo.
· Kondisi penjualan produk tidak banyak perubahan dari bulan kemarin dan
cenderung stabil.
· Harga kartu perdana didominasi dengan harga Rp. 15.000,-
· Tidak ada service a.d.
36
B. Hasil survey di wilayah Sriwedari, Solo Baru, Manahan, dan
Pabelan
37
Dari hasil survey 48 outlet di lokasi tersebut diperoleh informasi :
· Tidak ada respon, kritik, saran maupun keluhan yang berarti.
· Dari 48 sampel hanya sekitar 2% outlet saja yang memiliki matrial promo dan
branding dari Telkom.
· Kondisi penjualan produk tidak dikomentari oleh distributor yang bersangkutan.
· Penjualan kartu perdana berkisar dari Rp. 12.500,- sampai dengan Rp. 25.000,-
dan masih didominasi oleh harga Rp. 15.000,-
· Tidak ada service a.d.
38
C. Hasil Survey di Wilayah Kartasura, Pajang, Gentan dan
Carefour
39
Dari hasil survey 47 outlet di lokasi tersebut diperoleh informasi :
· Banyak terdapat keluhan perihal pengiriman dan penyampaian SMS.
· Masalah jaringan dan sinyal yang terputus-putus.
· Pengisian voucher phisik yang sering mengalami trouble.
· Dari 47 sample outlet terdapat 29% outlet dari seluruh outlet yang memiliki
matrial dan branding dari Telkom.
· Kondisi penjualan dapat dikatakan lumayan.
· Pelayanan service a.d. ada akan tetapi masih jarang.
· Penjualan kartu perdana bervariasi
40
D. Hasil Survey Outlet di Wilayah Mojosongo, Palur, dan UNS
(Kentingan)
41
Dari hasil survey 64 outlet di lokasi tersebut diperoleh informasi :
· Banyak yang mengeluh tentang voucher elektrik
· Dari 64 sample outlet hanya sekitar 17% dari keseluruhan outlet saja yang
memiliki branding dan matrial promo.
· Penjualan produk Telkom bagus.
· Keseluruhan hampir tidak ada pelayanan service e.d.
· Penjualan kartu perdana Rp. 15.000,-
42
E. Hasil Survey di Lokasi Matahari Singosaren, Solo Grand
Mall, dan Kleco.
43
Dari hasil survey 28 outlet di lokasi tersebut diperoleh informasi :
· Banyak konsumen yang mengeluh masalah jaringan.
· Banyak didominasi matrial promo saja.
· Penjualan produk dari Telkom bagus.
· Service a.d. jarang
· Harga kartu perdana berkisar Rp. 15.000,-
44
2. PENGECEKAN BUKTI SIAR/PROMO PRODUK SPEEDY
Dilakukan untuk :
· Memantau kegiatan siar promo produk SPEEDY diRADIO.
· Mendapatkan hasil yang sesuai dengan biaya promosi dengan bekerjasama
lewat radio.
A. Adapun hasil yang diperoleh dari pengecekan bukti siar pada bulan Maret
2009, PKS (Perjanjian KerjaSama) joint promo produk Telkom (SPEEDY)
dengan radio diantaranya METTA FM, PTPN SOLO, STAR FM, SOLO
RADIO, dan RIA FM adalah :
· Pada bulan Maret 2009, METTA FM melakukan siaran promosi SPEEDY
dengan baik dan sesuai jadwal siar.
· Pada bulan Maret 2009, PTPN SOLO melakukan siaran promosi SPEEDY
dengan baik dan sesuai jadwal siar.
· Pada bulan Maret 2009 pengecekan jadwal siar pagi pada radio STAR FM
tidak dilakukan oleh penulis. Ada beberapa jadwal siaran yang tidak on air
dan beberapa iklan yang tidak sesuai dengan durasi pada PKS. Akan tetapi
penyiaran iklan lewat STAR FM masih efektif.
· Pada bulan Maret 2009, SOLO RADIO ada beberapa jadwal siar yang
tidak di on airkan dan perlu dilakukan konfirmasi dengan radio yang
bersangkutan.
· Pada bulan Maret 2009, RIA FM hanya beberapa kali saja tidak
melakukan siaran.
B. Berikut adalah bukti siar pada bulan Maret 2009 PKS (Perjanjian Kerja Sama)
Joint Promo Product Telkom (SPEEDY) dengan radio diantaranya METTA
FM, PTPN Solo, Star FM, Solo Radio dan Ria FM.
45
3. TELEPHONE ACAK PADA CUSTOMERS
Melakukan telephone acak kepada customers lewat para pendengar radio
bertujuan untuk mengetahui iklan dengan media apa yang lebih efektif
penyampaiannya kepada masyarakat dan menampungsaran dan keluhan dari
konsumen mengenai produk dari Telkom yaitu FLEXY dan SPEEDY.
Berikut adalah data hasil survey telephone pendengar radio :
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai Pelaksanaan Barter Promo
diKantor Daerah Telekomunikasi Solo (KANDATEL SOLO) selama bulan Maret
2009, maka dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Untuk kegiatan survey outlet yang penulis lakukan pada bulan Maret 2009
diperoleh informasi bahwa penyebaran kegiatan promosi produk dari Telkom
(FLEXY dan SPEEDY) untuk media nama branding dan matrial promo masih
sangat minim sekali. Disetiap wilayah maupun lokasi survey didapati hanya
kurang dari 50% dari keseluruhan outlet saja yang memiliki nama branding
dan matrial promo dari Telkom.
2. Para pelanggan yang tertarik dan mempergunakan produk FLEXY dari
Telkom mengeluh tentang pengiriman dan penyampaian SMS (Short Message
Service) yang sering tertunda waktu penyampaiannya.
3. Masalah jaringan yang mengganggu penggunaan produk FLEXY dan
pengisian voucher elektrik merupakan masukan dari outlet-outlet yang
menyediakan produk dan layanan voucher isi ulang tersebut.
4. Dari semua hasil survey keseluruhan sample outlet yang dilakukan, rata-rata
penjualan kartu perdana didominasi oleh produk dengan harga Rp.15.000,-
46
karena banyak diminati oleh konsumen karena harganya yang cukup
terjangkau.
5. Pelayanan petugas lapangan (Service A.D) untuk melayani segala macam
kebutuhan outlet-outlet yang bersangkutan dengan PT. Telkom sangat perlu
ditingkatkan.
6. Segala macam usaha dan upaya yang dilakukan oleh PT. Telkom Solo dalam
memasarkan produknya diwilayah Eks Karesidenan Surakarta mendapatkan
respon yang positif dari konsumen dengan hasil penjualan produk dan layanan
yang rata-rata dan sebagian besar bagus dan lumayan. Perkembangan yang
cukup signifikan.
7. Pada bulan Maret 2009, pengecekan jadwal siar promo SPEEDY lewat rado
STAR FM ada beberapa jadwal siar yang tidak on air dan beberapa iklan yang
tidak sesuai dengan durasi pada PKS. Akan tetapi penyiaran iklan lewat
STAR FM masih efektif. SOLO RADIO ada beberapa yang tidak disiarkan.
8. Promosi tentang produk FLEXY dan SPEEDY paling efektif melalui media
televisi, karena pada media tersebut memang paling dekat dan sering
dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya wilayah kota Surakarta dan pada
umumnya diseluruh Indonesia. Promo melalui media billboard, pamflet,
brosur, dan baliho lebih dominan dan menarik animo dan ketertarikan
masyarakat diwilayah kota Solo dan sekitarnya daripada media televisi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai
riset Efektivitas Barter Promo diKantor Daerah Telekomunikasi Solo
(KANDATEL SOLO) pada bulan Maret 2009.Dengan segenap harapan dan
maksud yang baik, sekiranya penulis memberikan beberapa saran, sebagai
berikut:
1. Dalam menanggapi informasi yang diperoleh bahwa penyebaran kegiatan
promosi produk dari Telkom (FLEXY dan SPEEDY) untuk media nama
branding dan matrial promo yang masih sangat minim sekali, sebaiknya
47
dilakukan tindakan peningkatan jumlah branding dan matrial lebih banyak dan
merata untuk hasil yang lebih maksimal.
2. Segera dilakukan tindakan lebih lanjut mengenai keluhan tentang
penyampaian dan pengiriman SMS dari produk FLEXY agar dapat
memberikan kenyamanan kepada pelanggan.
3. Segera lakukan langkah lebih lanjut dalm menanggapi keluhan masalah
jaringan yang menganggu penggunaan produk FLEXY dan pengisian voucher
elektrik.
4. Peningkatan pelayanan petugas lapangan (Service A.D) untuk melayani segala
macam kebutuhan outlet-outlet yang mendistribusikan produk-produk dari
Telkom.
5. Melakukan konfirmasi dengan STAR FM dan SOLO RADIO mengenai
kondisi promo penyiaran yang dilakukan pada bulan Maret2009.
6. Segera menanggapi dan menindak lanjuti mengenai kesimpulan saran dan
keluhan yang tertera di dalam data hasil kesimpulan analasis telephone secara
acak guna meningkatkan pelayanan dan kualitas dari PT.TELKOM
48