34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki hasrat dan keinginan yang bisa diluapkan melalui tindakan, kata-kata atau suatu karya. Lewat karya sastra, seseorang dapat mencurahkan seluruh perasaan dan emosinya yang didukung oleh daya imajinasi untuk mengungkapkan apa yang telah, sedang, atau akan terjadi. Karya sastra merupakan pencerminan dari keadaan sosial suatu masyarakat, karena keadaan sekitar atau asal usul dari sang pengarang sangat mempengaruhi suatu karya sastra. Sastra merupakan gambaran nyata sebuah kehidupan tentang perjalanan manusia dengan berbagai problematik yang menyelimutinya. Permasalahan dalam karya sastra tidak lepas dari masyarakat pendukungnya, meliputi berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan (Nurgiyantoro, 2005:3). Karya sastra khususnya fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Pengarang menciptakan karya sastra dengan tujuan-tujuan tertentu melalui proses kreativitas sehingga membuat karya sastra itu menjadi lebih hidup (Endraswara, 2011:69). Damono menambahkan bahwa karya sastra fiksi umumnya diciptakan oleh pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh pembaca/masyarakat (Damono dalam Wardhana, 2011:3) Salah satu hasil karya sastra adalah novel. Novel mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang, dan pemusatan kehidupan yang tegas (Semi, 1988:32). Novel menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia memiliki hasrat dan keinginan yang bisa diluapkan melalui

tindakan, kata-kata atau suatu karya. Lewat karya sastra, seseorang dapat

mencurahkan seluruh perasaan dan emosinya yang didukung oleh daya imajinasi

untuk mengungkapkan apa yang telah, sedang, atau akan terjadi. Karya sastra

merupakan pencerminan dari keadaan sosial suatu masyarakat, karena keadaan

sekitar atau asal usul dari sang pengarang sangat mempengaruhi suatu karya

sastra.

Sastra merupakan gambaran nyata sebuah kehidupan tentang perjalanan

manusia dengan berbagai problematik yang menyelimutinya. Permasalahan dalam

karya sastra tidak lepas dari masyarakat pendukungnya, meliputi berbagai

masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan

(Nurgiyantoro, 2005:3). Karya sastra khususnya fiksi merupakan karya imajinatif

yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya

seni. Pengarang menciptakan karya sastra dengan tujuan-tujuan tertentu melalui

proses kreativitas sehingga membuat karya sastra itu menjadi lebih hidup

(Endraswara, 2011:69). Damono menambahkan bahwa karya sastra fiksi

umumnya diciptakan oleh pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan

dimanfaatkan oleh pembaca/masyarakat (Damono dalam Wardhana, 2011:3)

Salah satu hasil karya sastra adalah novel. Novel mengungkapkan suatu

konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang, dan pemusatan kehidupan

yang tegas (Semi, 1988:32). Novel menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

2

atau kata-kata, mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya

menceritakan tentang kehidupan manusia dengan bermacam-macam masalah

dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya. Seorang pengarang

berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambaran-

gambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada dalam novel tersebut.

Novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn adalah novel yang

diterbitkan oleh Surya Samudra pada bulan Mei 2015 dengan tebal 349 halaman.

Novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn ini akan digunakan peneliti

sebagai objek kajian penelitian atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

Pertama, novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn meraih

penghargaan Rancage Sastra Jawa. Kedua, berdasarkan tinjauan dari segi

pengarang, Ardini Pangastuti Bn merupakan salah satu pengarang Sastra Jawa

senior yang produktif. Terbukti dari keaktifan beliau menekuni sastra Jawa sejak

tahun 1986 hingga sekarang. Beliau juga pernah menjabat sebagai redaktur di

salah satu majalah berbahasa Jawa yaitu Djaka Lodhang. Ardini Pangastuti Bn

sebagai redaktur, dituntut untuk menulis dengan berbagai macam bentuk tulisan,

oleh karena itu hampir setiap bentuk tulisan pernah ditulis beliau, khususnya fiksi.

Karya-karyanya yang berupa fiksi antara lain novel 3 Bumerang, Nalika Prau

Gonjing, Lintang dan Alun Samudra Rasa. Karya sastra lain yang berupa

cerbungantara lain, Kesrimpet Jaring Sutra, Anggraini, Isih Ana Dina Esuk,

Langit Perak Ing Dhuwur Nusa Dua, Rembulan Wungu, Kidung Suksma Larasing

Jiwa, Lintang-Lintang Dadi Seksi, Pilihan, Tangis Biru, dan sebagainya. Karya

sastra yang berupa cerkak antara lain Bos, Among Raga, Surti, Edan, Tobat,

Pasrah Lan Sumur Gumulung, Nalika Lampu Mati, Ibu, dan sebagainya.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

3

Sedangkan karya sastra yang berupa antologi yaitu antologi cerkak Nalika

Srengenge Durung Angslup dan Pralambang, serta antologi geguritan (puisi

Jawa) Kidung Jaman. Pengarang dengan nama lengkap Suciati Ardini Pangastuti

tidak hanya menggunakan nama asli dalam identitas karyanya, adapun nama pena

yang juga sering digunakan yaitu Sawitri, Astuti, Ambarwati dan Isanatungga.

Karya sastra novel Alun Samudra Rasa menggunakan identitas Ardini Pangastuti

Bn yang merupakan gabungan dari nama beliau dengan singkatan nama

suaminya.

Hasil karya beliau khususnya karya sastra fiksi dapat menyajikan hal-hal

baru yang mampu memberi inspirasi bagi para pembacanya, sehingga karya-karya

sastranya tidak hanya sebagai hiburan semata, melainkan dapat memberi manfaat

dalam kehidupan, baik diri sendiri maupun kehidupan sosial. Hal ini sesuai

dengan fungsi utama karya sastra menurut Horatius (dalam Budianta, 2006:178)

yaitu 'dulce et utile' yakni indah dan menghibur (dulce) serta berguna dan

mengajarkan sesuatu (utile). Salah satunya adalah novel Alun Samudra Rasa yang

digunakan peneliti sebagai objek penelitian.

Ketiga, berdasarkan isinya, novel yang berjudul Alun Samudra Rasa karya

Ardini Pangastuti Bn ini menceritakan tentang gambaran kehidupan masyarakat,

tema yang diangkat yaitu permasalahan dalam keluarga. Permasalahan di dalam

keluarga Intan Purnami dan Bregas Jatmiko menjadi pusat cerita. Konflik yang

dialami oleh Intan mengakibatkan Intan mengalami penderitaan batin sehingga

mempengaruhi kondisi psikologinya.

Manusia mempunyai watak, pengalaman, pandangan dan perasaan sendiri

yang berbeda dengan yang lain. Pertemuan antarmanusia yang satu dengan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

4

manusia yang lain tidak jarang menimbulkan konflik, baik konflik antara individu

maupun kelompok. Manusia mengalami konflik kejiwaan sebagai reaksi terhadap

situasi sosial di lingkungannya. Konflik terjadi karena adanya emosi dalam diri

individu. Pelaku dalam karya sastra memainkan realitas kehidupan manusia, salah

satunya realitas emosi yang menimbulkan perubahan-perubahan kejiwaan.

Pengarang menampakkan perilaku kebencian yang terjadi pada tokoh agar

pembaca memperoleh gambaran pikiran dan motif yang mendasari perilaku

konflik tersebut. Sentuhan-sentuhan emosi melalui dialog merupakan gambaran

kekalutan dan kejernihan batin pengarang (Endraswara 2011:96).

Manusia dalam menghadapi persoalan hidupnya tidak terlepas dari jiwa

manusia itu sendiri. Keinginan manusia dibentuk oleh dorongan-dorongan jiwa

dan pengamatan, setiap keinginan manusia dikendalikan oleh akal. Proses

kejiwaan pada diri manusia membentuk karakter atau kepribadian manusia.

Permasalahan-permasalahan yang menyangkut kejiwaan sosok Intan dalam novel

Alun Samudra Rasa memerlukan ilmu bantu yang berkaitan dengan problem

psikologi, yaitu psikologi sastra.

Berdasarkan pemaparan di atas penelitian novel Alun Samudra Rasa karya

Ardini Pangastuti Bn diteliti atas dasar; Pertama, dari segi isi maupun bentuk,

Kedua, secara psikologi, Novel ini mampu menggambarkan kondisi psikologi

manusia yang mengalami permasalahan dengan dunia luar yang menyebabkan

perubahan kondisi psikologis individu karena mengalami interaksi dengan

individu lain. Berbagai problem muncul menggambarkan watak dan perilaku

manusia yang tercermin melalui tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Ketiga, dari

segi kualitas pengarang, Ardini Pangastuti Bn merupakan pengarang sastra Jawa

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

5

senior yang produktif. Karya-karyanya banyak dimuat di berbagai media, baik

surat kabar maupun majalah.

Karya sastra masih ada hubungannya dengan psikologi. Woodworth dan

Marquis (dalam Walgito, 1997:8) memberikan gambaran bahwa psikologi itu

mempelajari aktivitas-aktivitas individu, baik aktivitas secara motorik, kognitif,

maupun emosional. Oleh karena itu, psikologi merupakan suatu ilmu yang

menyelidiki serta mempelajari tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas, di

mana tingkah laku dan aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan.

Jika dikaitkan dengan peristiwa atau kejadian yang dialami oleh Intan dalam

novel, maka novel Alun Samudra Rasa ini sangatlah tepat apabila dikaji melalui

pendekatan psikologi sastra. Berdasarkan konflik yang dialami oleh tokoh Intan

dalam novel, maka pendekatan psikologi sastra yang diterapkan dalam penelitian,

menggunakan teori kepribadian Carl Gustav Jung. Carl Gustav Jung menilai

kepribadian sebagai wujud pernyataan kejiwaan yang ditampilkan seseorang

dalam kehidupannya.

Berdasarkan uraian di atas maka novel Alun Samudra Rasa karya Ardini

Pangastuti Bn dianalisis dengan tinjauan psikologi sastra untuk mengetahui

kepribadian tokoh utamanya.

Penelitian yang terkait dengan objek penelitian ini antara lain :

1. Skripsi Aan Nur Cahyo, 2015, yang berjudul “Konflik Batin Tokoh

Bintoro dalam Cerita Bersambung Janji Kali Code Isih Mili Karya Ki

Cantrik Code (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)”

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

6

2. Skripsi Galuh Umi Setyowati, 2015, yang berjudul “Konflik Batin

Tokoh Utama Dalam Novel Kembange Ngaurip Lan Gegayuhan Karya

Parpal Poerwanto (Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra)”

Berdasarkan dua penelitian di atas, Novel ini mampu menggambarkan

kondisi psikologis tokoh-tokohnya terutama tokoh utama yaitu Intan, serta dapat

menggambarkan watak dan perilaku yang tercermin dalam setiap tokohnya, maka

novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn dianalisis menggunakan

tinjauan psikologi sastra, Dengan judul "Konflik Batin Sosok Intan dalam

Novel Alun Samudra Rasa Karya Ardini Pangastuti Bn (Suatu Tinjauan

Psikologi Sastra)".

Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan.

Secara keseluruhan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik

manfaat teoretis maupun manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat penelitian ini secara teoretis diharapkan mampu memperkaya

khazanah ilmu pengetahuan dalam gambaran sebuah model pendekatan terhadap

penelitian karya sastra, khususnya pendekatan struktural dan pendekatan psikologi

sastra yang dapat dipergunakan terhadap objek-objek penelitian karya fiksi

lainnya, sehingga mampu mempertajam nuansa akademis pembacanya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis diharapkan dapat membantu pembaca

dan peneliti dalam memahami tentang cerita novel mengenai aspek perjuangan,

kegigihan, kesabaran, kemandirian, kepedulian, dan sebagainya yang dapat

menjadi tuntunan bagi pembaca dan masyarakat luas

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah struktur novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn

berdasarkan teori strukturalisme Robert Stanton yang meliputi Fakta-fakta

cerita (alur, karakter, latar), tema, dan sarana-sarana sastra (judul, sudut

pandang, gaya dan tone, simbolisme dan ironi)?

2. Bagaimanakah bentuk konflik batin sosok Intan dalam menghadapi konflik

Rumah Tangga pada novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn?

3. Bagaimanakah analisis kepribadian sosok Intan dalam novel Alun Samudra

Rasa karya Ardini Pangastuti Bn dengan tinjauan psikologi sastra?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Memaparkan unsur struktural yang membangun novel Alun Samudra Rasa

karya Ardini Pangastuti Bn menurut teori struktural Robert Stanton yang

meliputi fakta-fakta cerita (alur, karakter, latar), tema, dan sarana-sarana sastra

(judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme dan ironi)

2. Mendeskripsikan bentuk konflik batin sosok Intan dalam menghadapi konflik

Rumah Tangga pada novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn.

3. Mendeskripsikan kepribadian sosok Intan dalam novel Alun Samudra Rasa

karya Ardini Pangastuti Bn dengan tinjauan psikologi sastra.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

8

D. Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan mengarahkan pada pokok persoalan dan

tidak meluas dari apa yang seharusnya dibicarakan, sehingga penelitian ini

menjadi jelas dan terarah. Penelitian terhadap novel yang berjudul Alun Samudra

Rasa karya Ardini Pangastuti Bn terlebih dahulu akan dianalisis menggunakan

pendekatan struktural menurut Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita

(alur, karakter, latar), tema, dan sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya

dan tone, simbolisme dan ironi). Langkah selanjutnya mengungkapkan bentuk

konflik batin yang terjadi pada sosok Intan dan mengungkapkan aspek psikologis

kepribadian sosok Intan berdasarkan teori kepribadian Carl Gustav Jung yang

terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn.

E. Landasan Teori

1. Novel

Novel berasal dari bahasa italia Novella (dalam bahasa jerman Novelle).

Secara harfian Novella berarti sebuah barang yang kecil, dan kemudian diartikan

sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Novel adalah karya sastra tulis yang

berbentuk fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada

kebenaran sejarah (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:2). Istilah novella dianggap

bersinonim dengan fiksi (Nurgiantoro, 2007:9). Istilah fiksi dalam pengertian ini

adalah cerita rekaan atau cerita khayalan. Karya fiksi, mengarah pada suatu karya

yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan sesuatu yang tidak ada

dan tidak terjadi sungguh-sungguh sehingga ia tidak perlu dicari kebenarannya

pada dunia nyata (Nurgiantoro, 2007:9).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

9

Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang

berisi model kehidupan yang didealkan, dunia imajiner, yang dibangun melalui

berbagai unsur intrinsik seperti peristiwa plot, tokoh (dalam penokohan), latar,

sudut pandang dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja bersifat imajiner.

2. Pendekatan Struktural

Analisis struktural karya sastra fiksi, dapat dilakukan dengan

mengidentifikasikan, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar

unsur intrinsik yang bersangkutan. Analisis struktural pada dasarnya bertujuan

untuk memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur

karya sastra yang secara bersama menghasilkan keseluruhan unsur.

Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah

teori struktural Robert Stanton. Stanton membagi unsur intrinsik fiksi menjadi tiga

bagian, yaitu: fakta-fakta cerita, tema, dan sarana-sarana sastra. Unsur fakta-fakta

cerita dibagi menjadi tiga, yaitu alur, tokoh, dan latar. Sedangkan unsur sarana-

sarana sastra terdiri dari judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme serta

ironi.

a. Fakta-Fakta Cerita

Alur, karakter dan latar merupakan bagian dari fakta-fakta cerita.

Elemen-elemen ini berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah

cerita. Jika dirangkum menjadi satu, semua elemen ini dinamakan “struktur

faktual” atau “tingkatan faktual cerita”. Struktur faktual merupakan salah satu

aspek cerita. Struktur faktual adalah cerita yang disorot dari satu sudut pandang

(Stanton, 2007:22). Fakta-fakta cerita atau unsur struktur faktual tersebut

terdiri atas tiga komponen yaitu, alur, karakter, dan latar.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

10

1) Alur

Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah

cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang

terhubung secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang

menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain yang tidak

dapat diabaikan karena akan bepengaruh pada keseluruhan karya.

Peristiwa kausal tidak terbatas pada hal-hal yang fisik saja, seperti ujaran

atau tindakan, tetapi juga mencakup perubahan sikap karakter, kilasan-

kilasan pandangannya, keputusan-keputusannya, dan segala yang menjadi

variabel pengubah dalam dirinya (Stanton, 2007:26).

Alur merupakan tulang punggung cerita. Alur dapat membuktikan

dirinya sendiri meskipun jarang diulas panjang lebar dalam sebuah

analisis. Sebuah cerita tidak akan pernah seutuhnya dimengerti tanpa

adanya pemahaman terhadap peristiwa yang mempertautkan alur,

hubungan kausalitas, dan saling pengaruh. Sama halnya dengan elemen

lain, alur memiliki hukum sendiri; alur hendaknya memiliki bagian awal,

tengah, dan akhir yang nyata, meyakinkan dan logis, dapat menciptakan

bermacam kejutan, dan memunculkan sekaligus mengakhiri ketegangan-

ketegangan (Stanton, 2007:28).

'Konflik' dan 'klimaks' adalah dua elemen dasar yang membangun

alur. Setiap karya fiksi setidak-tidaknya memiliki 'konflik internal' (yang

tampak jelas) yang hadir melalui hasrat dua orang karakter atau hasrat

seorang karakter dengan lingkungannya. Konflik-konflik spesifik ini

merupakan subordinasi satu 'konflik utama' yang bersifat eksternal,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

11

internal, atau dua-duanya. Konflik pada gilirannya akan tumbuh dan

berkembang seiring dengan alur yang terus-menerus mengalir. Konflik

akan mencapai klimaks ketika konflik terasa sangat intens sehingga ending

tidak dapat dihindari lagi. Klimaks merupakan titik yang mempertemukan

kekuatan-kekuatan konflik dan menentukan bagaimana oposisi tersebut

dapat terselesaikan (Stanton 2012:31-32).

2) Karakter

Karakter biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama,

karakter merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita.

Konteks kedua, karakter merujuk pada berbagai percampuran dari

berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-

individu tersebut. Sebagian besar cerita dapat ditemukan satu “karakter

utama” yaitu karakter yang terkait/menjadi pusat dengan semua peristiwa

yang berlangsung dalam cerita. Alasan seorang tokoh untuk bertindak

sebagaimana yang dilakukan dinamakan “motivasi”. Motivasi dibagi

menjadi dua yaitu 'motivasi spesifik' dan 'motifasi dasar'. Motivasi spesifik

seorang karakter adalah alasan atas reaksi spontan yang mungkin juga

tidak disadari, yang ditunjukkan oleh adegan atau dialog tertentu.

Sedangkan motivasi dasar adalah suatu aspek umum dari satu karakter atau

dengan kata lain hasrat dan maksud yang memandu sang karakter dalam

melewati keseluruhan cerita. Arah yang dituju oleh motivasi dasar adalah

arah tempat seluruh motivasi spesifik bermuara. Karakterisasi dapat dilihat

dalam bukti-bukti penafsiran nama karakter, deskripsi eksplisit, komentar

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

12

pengarang maupun komentar tokoh lain (karakter minor) (Stanton,

2012:33-35).

Setiap tokoh mempunyai watak sendiri-sendiri. Tokoh bertakitan

dengan orang atau seseorang sehingga perlu penggambaran yang jelas

tentang tokoh tersebut. Jenis-jenis tokoh dapat dibagi sebagai berikut.

a. Berdasarkan segi peranan dalam cerita, dapat dibedakan menjadi tokoh

utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang

diutamakan dalam cerita (yang paling banyak diceritakan), sedangkan

tokoh tambahan merupakan tokoh yang permunculannya lebih sedikit.

b. Bedasarkan segi fungsi penampilan tokoh, dapat dibedakan menjadi

tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis merupakan tokoh

hero yang menampilkan sesuatu sesuai dengan pandangan/harapan kita

(pembaca), sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh penyebab

terjadinya konflik.

c. Berdasarkan perkembangan karakter, dapat dibedakan menjadi tokoh

bulat dan pipih/sederhana. Tokoh bulat adalah tokoh kompleks yang

memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi

kepribadian dan jati dirinya. Tingkah lakunya sering tak terduga dan

memberikan efek kejutan pada pembaca, sedangkan tokoh

pipih/sederhana merupakan tokoh yang hanya memiliki satu kualitas

pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu saja. Tidak memiliki

sifat dan tingkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi

pembaca. Sifatnya datar, monoton, hanya mencerminkan satu watak

tertentu (Nurgiyantoro, 2005:176-182)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

13

3) Latar

Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam

cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa yang sedang

berlangsung. Latar dapat berwujud dekor seperti sebuah kafe di Paris,

pegunungan di California, dan sebagainya. Latar juga dapat berwujud

waktu-waktu tertentu (hari, bulan, dan tahun). Latar terkadang

berpengaruh pada karakter-karakter. Latar juga terkadang menjadi tokoh

representasi tema. Berbagai cerita dapat dilihat bahwa latar memiliki daya

untuk memunculkan tone dan mode emosional yang melingkupi sang

karakter (Stanton, 2012:35-36).

b. Tema

Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan “makna” dalam

pengalaman manusia sebagai sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman

begitu diingat. Tema disebut juga 'gagasan utama' dan maksud 'utama' secara

fleksibel, tergantung pada konteks yang ada. Tema menyorot dan mengacu

pada aspek-aspek kehidupan sehingga nantinya akan ada nilai-nilai tertentu

yang melingkupi cerita. Cara paling efektif untuk mengenali tema sebuah karya

adalah dengan mengamati secara teliti setiap konflik yang ada di dalamnya.

Kedua hal ini berhubungan sangat erat dan konflik utama biasanya

mengandung sesuatu yang sangat berguna jika benar-benar diruntut. Tema

membuat cerita lebih terfokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak. Bagian

awal dan akhir akan menjadi pas, sesuai, dan memuaskan berkat keberadaan

tema (Stanton, 2012:36-37).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

14

c. Sarana-Sarana Sastra

Sarana-sarana sastra merupakan cara atau metode yang digunakan

pengarang dalam menyeleksi dan menyusun bagian cerita, sehingga akan

tercipta karya sastra yang bermakna. Sarana-sarana sastra ini meliputi judul,

sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi (Stanton, 2012:46).

1) Judul

Judul tidak selalu relevan terhadap karya yang diampunya,

sehingga keduanya membentuk satu kesatuan. Pendapat ini dapat diterima

ketika judul mengacu pada sang karakter utama atau latar tertentu. Akan

tetapi penting bagi kita untuk selalu waspada bila judul tersebut mengacu

pada satu detail yang tidak menonjol. Sebuah judul juga kerap memiliki

beberapa tingkatan makna. Banyak judul karya fiksi yang mengandung

ilusi. Judul tersebut bisa menjadi petunjuk tentang makna cerita

bersangkutan yang ingin disampaikan oleh pengarang terhadap pembaca

(Stanton, 2012:51).

2) Sudut Pandang

Sudut pandang terbagi menjadi empat tipe utama. Keempat tipe

sudut pandang tersebut adalah:

1. Sudut pandang “orang pertama-utama”, sang karakter utama bercerita

dengan kata-katanya sendiri.

2. Sudut pandang “orang pertama-sampingan”, cerita dituturkan oleh

satu karakter bukan utama (sampingan).

3. Sudut pandang “orang ketiga-terbatas”, pengarang mengacu pada

semua karakter dan memosisikannya sebagai orang ketiga tetapi

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

15

hanya menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dan dipikirkan

oleh satu orang karakter saja.

4. Sudut pandang “orang ketiga tak-terbatas”, mengacu pada setiap

karakter dan memosisikannya sebagai orang ketiga. Pengarang juga

dapat membuat beberapa karakter melihat, mendengar, atau berpikir

atau saat ketika tidak ada satu karakter pun hadir.

Sudut pandang “orang ketiga tak-terbatas” memberi arti bahwa

pengarang memiliki kebebasan yang memungkinkan kita untuk tahu

apa yang ada di dalam pikiran pengarang secara simultan. Pengarang

menempatkan diri dalam posisi superior yang serba tahu sehingga

pengalaman setiap karakter dapat menghadirkan efek-efek tertentu

sesuai keinginannya (Stanton, 2012:52).

3) Gaya dan Tone

Gaya adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa. Meski

dua orang pengarang memakai alur, karakter, dan latar yang sama, hasil

tulisan keduanya bisa sangat berbeda. Perbedaan tersebut secara umum

terletak pada bahasa yang menyebar dalam berbagai aspek seperti

kerumitan, ritme, panjang pendek kalimat, detail, humor, kekonkritan dan

banyaknya imajinasi dan metafora. Campuran dari berbagai aspek di atas

dengan kadar tertentu akan menghasilkan gaya.

Pembaca harus membaca banyak cerita dari berbagai pengarang

untuk meningkatkan pengetahuan tentang gaya. Beberapa pengarang

mungkin memiliki gaya yang unik dan efektif sehingga dapat dengan

mudah dikenali bahkan pada saat pembacaan pertama. Gaya semacam ini

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

16

juga dapat memancing ketertarikan pembaca. Gaya juga bisa terkait

dengan maksud dan tujuan sebuah cerita. Seorang pengarang mungkin

tidak memilih gaya yang sesuai bagi dirinya akan tetapi gaya tersebut

justru pas dengan tema cerita. Jadi, gaya dan tema menampilkan

pengarang yang sama.

Satu elemen yang amat terkait dengan gaya adalah tone. Tone

adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita. Pada

porsi tertentu tone dimunculkan oleh fakta-fakta; satu cerita yang

mengisahkan seorang pembunuh berkapak akan memunculkan tone 'gila'.

Akan tetapi yang terpenting adalah pilihan detail pengarang ketika

menyodorkan fakta-fakta itu dan tentu saja gaya pengarang sendiri. Tone

bisa menampak dalam berbagai wujud, baik yang ringan, romantis, ironis,

misterius, senyap, bagai mimpi, atau penuh perasaan (Stanton, 2012:61-

64).

4) Simbolisme

Gagasan dan emosi terkadang tampak nyata bagaikan fakta fisis.

Padahal sejatinya kedua hal tersebut tidak dapat dilihat dan sulit

dilukiskan. Salah satu cara untuk menampilkan kedua hal tersebut agar

tampak nyata adalah melalui “simbol”. Simbol berwujud detail-detail

konkrit dan faktual serta memiliki kemampuan untuk memunculkan

gagasan dan emosi dalam pikiran pembaca. Fiksi simbolisme dapat

memunculkan tiga efek yang masing-masing bergantung pada bagaimana

simbol bersangkutan digunakan. Pertama, sebuah simbol yang muncul

pada satu kejadian penting dalam cerita menunjukkan makna peristiwa

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

17

tersebut. Kedua, satu simbol yang ditampilkan secara berulang-ulang

mengingatkan kita akan beberapa elemen konstan dalam cerita. Ketiga,

sebuah simbol yang muncul pada konteks yang berbeda-beda akan

membantu kita menentukan tema (Stanton, 2012:65).

5) Ironi

Ironi dimaksudkan sebagai cara untuk menunjukkan bahwa sesuatu

berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya. Ironi dapat

ditemukan dalam hampir semua cerita. Di dalam dunia fiksi, ada dua jenis

ironi yang dikenal luas, yaitu “ironi dramatis” dan “tone ironis”. “Ironi

dramatis” atau ironi alur dan situasi biasanya muncul melalui kontras

diametris antara penampilan dan realitas, antara maksud dan tujuan

seorang karakter dengan hasilnya, atau antara harapan dengan apa yang

sebenarnya terjadi. Sedangkan “tone ironis” atau “ironi verbal” digunakan

untuk menyebut cara berekspresi yang mengungkapkan makna dengan

cara berkebalikan (Stanton, 2012:71-74).

Teori struktural Robert Stanton saling kait mengait dan merupakan satu

kesatuan yang utuh. Peneliti menggunakan teori tersebut dengan alasan adanya

keunikan pada sarana-sarana sastra yang terdapat gaya dan tone, simbolisme serta

ironi. Sesuai dengan pendekatan psikologi, pada bagian karakter lebih mendetail

dengan adanya motivasi-motivasi tokoh dalam bertindak. Peneliti menggunakan

teori struktural Robert Stanton sebagai pendekatan dalam analisis terhadap

novelAlun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

18

3. Pendekatan Psikologi Sastra

Psikologi dari segi bahasa berasal dari kata psyche yang berarti 'jiwa' dan

logos yang berarti 'ilmu' atau 'ilmu pengetahuan'. Oleh karena itu psikologi sering

diartikan atau diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau

disingkat ilmu jiwa (Walgito, 1997:1). Walgito mengemukakan bahwa psikologi

merupakan ilmu yang mempelajari dan menyelidiki aktivitas dan tingkah laku

manusia. Aktivitas dan tingkah laku tersebut dikatakan sebagai manifestasi

kehidupan jiwa.

Menurut Suwardi Endraswara (2011:97) psikologi sastra sebagai kajian

sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan, yaitu jiwa

manusia yang terpantul melalui tingkah laku atau aktivitas-aktivitasnya sebagai

manifestasi kehidupan psikis. Hal yang sama juga disampaikan oleh Minderop

(2013:54) yang mengatakan bahwa psikologi sastra merupakan telaah karya sastra

yang diyakini mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan. Secara keseluruhan

psikologi sastra merupakan suatu disiplin ilmu yang memandang karya sastra

sebagai suatu karya yang memuat peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang

diperankan oleh tokoh-tokoh didalamnya atau mungkin juga diperankan oleh

tokoh faktual (Sangidu, 2004:30).

Psikologi dan karya sastra memiliki hubungan fungsional, yakni sama-

sama berguna untuk sarana mempelajari keadaan jiwa seseorang. Hanya

perbedaannya, gejala kejiwaan yang ada dalam karya sastra adalah gejala-gejala

kejiwaan dari manusia-manusia imajiner, sedangkan dalam psikologi adalah

manusia-manusia real, namun keduanya saling melengkapi dan saling mengisi

untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap kejiwaan manusia.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

19

Titik temu antara psikologi dan sastra dapat digabung menjadi psikologi sastra

(Endraswara, 2011:97). Pada intinya dasar pemikiran mengapa sastra harus

memanfaatkan psikologi, karena sastra dianggap sebagai aktivitas dan ekspresi

manusia. Karya sastra merekam gejala kejiwaan yang harus dimunculkan oleh

pembaca ataupun peneliti sastra dengan syarat memiliki teori-teori psikologi yang

memadai (Siswantoro, 2004:34).

Manusia dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor endogen dan

eksogen. Faktor endogen adalah faktor atau sifat yang dibawa individu sejak

dalam kandungan hingga kelahiran, sedangkan faktor eksogen adalah faktor yang

datang dari luar individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar,

pendidikan dan sebagainya (Walgito, 1997:48). Lingkungan memberikan

kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan kepada individu. Bagaimana

individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh lingkungan

tergantung kepada individu yang bersangkutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa

peranan lingkungan cukup besar dalam perkembangan kejiwaan individu.

Disamping itu, individu juga mempunyai sifat-sifat pembawaan psikologis yaitu

tempramen dan watak. Tempramen merupakan sifat pembawaan yang

berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologis seperti darah, kelenjar-kelenjar dan

cairan-cairan lain dalam diri manusia. “watak atau biasa disebut karakter

merupakan keseluruhan dari sifat seorang seorang yang nampak dalam perbuatan

sehari-hari baik sebagai hasil pembawaan maupun lingkungan” (Walgito,

2004:49).

Penelitian pada novel Alun Samudra Rasa ini mengarah aspek psikologi

seseorang yang ada pada karya sastra. Secara spesifik dapat dijelaskan bahwa

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

20

analisis yang akan dilakukan terutama diarahkan pada kondisi kejiwaan sosok

utama Intan yang mendominasi dalam cerita, untuk mengungkap kejiwaannya

secara menyeluruh.

Penelitian ini menggunakan teori kepribadian Carl Gustav Jung, beliau

adalah seorang psikiater Swiss yang semula dipandang oleh sebagian pewaris

teori psikoanalisis Freud, kemudian memisahkan diri dari Freud. Jung memiliki

pandangan yang berbeda dengan Freud tentang kepribadian, dan pandangan

tersebut yang membuat Jung memisah diri dari psikoanalisis Freud.

Carl Gustav Jung memiliki kepribadian sebagai wujud pernyataan

kejiwaan yang ditampilkan seseorang dalam kehidupannya. Namun, Jung tidak

berbicara tentang kepribadian melainkan Psyche. Adapun yang dimaksud dengan

psyche ialah totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang

tidak disadari. Jadi jiwa manusia terdiri dari dua alam, yaitu alam sadar

(kesadaran) dan alam tidak sadar (ketidaksadaran). Kedua alam ini tidak hanya

saling mengisi, tetapi berhubungan secara kompensatoris. Adapun fungsi dari

keduanya yaitu penyesuaian.

a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap

dunia luar.

b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian

terhadap dunia dalam (Suryabrata, 2012:156-157).

Batas kedua alam itu tidak tetap, melainkan dapat berubah-ubah, artinya

luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran itu dapat bertambah atau berkurang.

Dalam kenyataannya daerah kesadaran itu hanya merupakan sebagian kecil saja

daripada alam kejiwaan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

21

1. Struktur Kesadaran

Kesadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan

fungsi sikap jiwa. Masing-masing memiliki peranan penting dalam orientasi

manusia dalam dunianya.

a. Fungsi jiwa

Fungsi jiwa adalah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara

teoritis tidak berubah dalam lingkungan berbeda-beda. Fungsi jiwa ada

empat macam. Rasional terbagi menjadi dua, yaitu pikiran dan perasaan,

dan yang irrasional terbagi dua, yaitu pendriaan dan intuisi. Fungsi yang

rasional bekerja dengan penilaian dan pikiran melihat segala sesuatu

menurut kriteria benar salah. Sedangkan perasaan melihat segala sesuatu

menurut kriteria menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Kedua fungsi yang irrasional didalam fungsinya tidak memberikan

penilaian, melainkan hanya semata-mata mendapat pengamatan. Pendriaan

mendapatkan pengamatan dengan melalui indra. Adapun intuisi mendapat

pengamatan secara tidak sadar melalui indra.

Lebih jelasnya lagi, fungsi-fungsi menurut Jung dapat digambarkan

pada label berikut ini.

Fungsi jiwa Sifatnya Cara bekerjanya

Pikiran

Perasaan

Pendriaan

Intuisi

Rasional

Rasional

Irrasional

Irrasional

Dengan penilaian ; benar-salah

Dengan penilaian ; senang-tidak senang

Tanpa penilaian ; sadar melalui indra

Tanpa penilaian ; tidak sadar-melalui naluri

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

22

Pada dasarnya setiap manusia memiliki keempat fungsi jiwa itu,

akan tetapi biasanya hanya salah satu fungsi yang berkembang (dominan).

Fungsi yang dominan itu merupakan fungsi superior, dan menentukan tipe

orangnya. Jadi berdasarkan atas dominasi fungsi jiwa itu menurut Jung ada

empat macam tipe manusia yaitu : tipe pemikir, tipe perasa, pendria, dan

tipe intuitif (Suryabrata, 2012:158-159).

b. Sikap jiwa

Sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido,

yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas

psikis itu dapat ke luar atau ke dalam. Demikian juga arah orientasi manusia

dapat ke luar ataupun ke dalam dirinya.

Berdasarkan sikap jiwa atau reaksinya terhadap lingkungan, maka

kepribadian dapat dibagi menjadi berikut.

1. Kepribadian yang extravert (kepribadian terbuka), dipengaruhi oleh

dunia di luar dirinya. Orientasinya terutama tertuju keluar : pikiran,

perasaan, serta tindakan-tindakannya terutama ditentukan oleh

lingkungan sosial maupun non sosial. Orang-orang seperti ini hatinya

terbuka, senang bergaul, ramah, mudah dimengerti perasaan orang lain.

Bahaya bagi tipe extravert ini adalah apabila ikatan kepada dunia luar

terlalu kuat, sehingga ia tenggelam di dalam dunia obyektif, kehilangan

dirinya atau asing terhadap dunia subyektifnya sendiri.

2. Kepribadian yang introvert (kepribadian tertutup), dipengaruhi oleh

dunia subyektif, yaitu dunia dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama

tertuju kedalam pikiran, perasaan, serta tindakan-tindakannya terutama

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

23

ditentukan oleh faktor-faktor subyektif. Penyesuaiannya dengan dunia

luar kurang baik. Jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan

dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain. Penyesuaiannya

dengan hatinya sendiri baik. Bahaya bagi tipe ini adalah kalu jarak

dengan dunia obyektif terlalu jauh, sehinnga orang lepas dari dunia

obyektifnya.

Pengertian lain untuk membahas masalah kesadaran, yaitu persona.

Persona menurut Jung adalah cara seseorang dengan sadar menampakkan

diri ke luar. Bagaimana dia menunjukkan dirinya kepada sesama manusia.

Sebagaimana terjelma dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatannya. Persona

ini benar-benar sesuai dengan keadaan pribadi yang sebenarnya, tetapi dapat

juga merupakan semacam topeng, dimana si pribadi ini menyembunyikan

kelemahan-kelemahannya (Suryabrata,2012:161-164).

2. Struktur ketidaksadaran

Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu :

a. Ketidaksadaran Pribadi

Ketidaksadaran pribadi berisi kompleks (konstelasi) perasaan,

Pikiran, Persepsi, ingatan yang terdapat didalam ketidaksadaran Pribadi.

Kompleks memiliki inti yang bertindak seperti magnet menarik berbagai

pengalaman ke arahnya. Sebagai contoh, misalnya kompleks ibu. Intinya

sebagian berasal dari pengalaman ras dengan ibu dan sebagian lain berasal

dari pengalaman anak dengan ibunya. Ide, perasaan, dan ingatan yang

berhubungan dengan ibu ditarik ke inti tersebut dan membentuk suatu

kompleks ibu. Makin kuat tenaga yang ke luar dari inti makin banyak

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

24

pengalaman yang ditarik ke arahnya. Jadi kepribadian seseorang didominasi

ibunya dikatakan mempunyai komplek ibu yang kuat. Pikiran, perasaan, dan

perbuatannya dituntun oleh konsepsi ibu akan sangat bermakna bagi orang

tersebut, dan gambarannya tentang ibu akan menguasai pikirannya.

Suatu kompleks bisa bertindak sebagai kepribadian otonom yang

memiliki kehidupan jiwa dan sumber penggeraknya sendiri. Ia bisa

memegang kontrol atas kepribadian dan menggunakannya untuk tujuannya

sendiri. Kompleks itu bersifat tak sadar, tetapi masing-masing kaitan

tersebut dapat dan sering kali menjadi sadar.

b. Ketidaksadaran Kolektif

Ketidaksadaran kolektif mengandung isi-isi yang diperoleh selama

pertumbuhan jiwa seluruhnya, yaitu pertumbuhan jiwa seluruh jenis

manusia, melalui generasi terdahulu. Ini merupakanendapan cara-cara reaksi

kemanusiaan yang khas semenjak dahulu di dalam manusia menghadapi

situasi-situasi ketakutan, bahaya, perjuangan, kelahiran, kematian dan

sebagainya.

Pengetahuan mengenai ketidaksadaran diperoleh secara langsung

yaitu melalui manifestasi daripada isi-isi ketidaksadaran itu. Manifestasi

ketidaksadaran itu dapat berbentuk symtom dan kompleks, mimpi dan

archetypus.

1) Symtom dan kompleks

Symtom dan kompleks merupakan gejala-gejala yang masih

dapat disadari. Symtom adalah gejala dorongan dari jalannya energi

yang normal, yang dapat berbentuk symtom kejasmanian maupun

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

25

kejiwaan. Symtom adalah tanda bahaya, yang memberitahu bahwa ada

sesuatu dalam kesadaran yang kurang, dan karenanya perlu perluasan

ke alam tak sadar.

Kompleks-kompleks adalah bagian kejiwaan kepribadian yang

telah terpecah dan terlepas dari kontrol kesadaran dan mempunyai

kehidupan sendiri dalam kegelapan alam ketidaksadaran, yang selalu

dapat menghambat atau memajukan prestasi-prestasi kesadaran.

Menurut Jung kompleks itu banyak pengalaman traumatis (Suryabrata,

2012:167-168).

2) Mimpi, Fantasi, Khayalan

Mimpi sering timbul dari komplek dan merupakan “pesan

rahasia sang malam”. Mimpi mempunyai hukum sendiri. Di dalam

mimpi soal-soal sebab-akibat, ruang dan waktu tidak berlaku,

bahasanya bersifat lambang dan karenanya untuk memahami hal

tersebut perlu ditafsirkan. Kalau bagi Freud dan Adler mimpi itu

dianggap sebagai hasil yang patalogis, yaitu penjelmaan angan-angan

atau keinginan-keinginan yang tidak dapat direalisasikan. Maka bagi

Jung mimpi itu mempunyai sifat konstrukti, yaitu mengkompensasikan

keberatsebelahan dari konflik (Suryabrata,2012:168).

Carl Gustav Jung juga mengemukakan fungsi (phantasie) dan

khayalan (vision) sebagi bentuk manifestasi ketidaksadaran. Kedua hal

ini bersangkutan dengan mimpi.

3) Arkhetipe

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

26

Istilah Arkhetipe ini diambil Jung dari Agustinus merupakan

bentuk pendapat instinktif terhadap situasi tertentu, yang terjadi diluar

kesadaran. Lebih lanjut Jung menjelaskan bahwaarkhetipe merupakan

pusat serta medan tenaga dari ketidaksadaran yang dpat mengubah

sikap kehidupan sadar manusia (Suryabrata, 2012:168-169).

4. Teori Konflik

Konflik merupakan sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan

antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan

(Wellek & Warren, 1990:285). Konflik dapat terjadi bila ada tujuan yang ingin

dicapai sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Konflik terjadi akibat perbedaan

yang tidak dapat diatasi antara kebutuhan individu dengan kemampuannya yang

potensial. Konflik ini dapat diselesaikan melalui keputusan hati. Konflik secara

garis besar dibedakan menjadi dua yaitu konflik fisik (eksternal) dan konflik batin

(internal). Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh

dengan sesuatu yang di luar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam mungkin

dengan lingkungan manusia. Sedangkan konflik internal (batin atau kejiwaan)

adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seorang tokoh atau tokoh-tokoh dalam

cerita. Konflik batin merupakan konflik yang dialami manusia dengan dirinya

sendiri, lebih merupakan permasalahan intern seorang manusia. Misalnya adanya

pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-

harapan, atau masalah-masalah lainnya (Nurgiyantoro, 2005:124). Konflik secara

spesifik dapat dibagi menjadi:

1. Approachapproach conflict, yaitu konflik-konflik psikis yang dialami oleh

individu karena individu tersebut mengalami dua atau lebih motif yang

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

27

positif dan sama kuat. Misalnya, seorang mahasiswa pergi kuliah atau

menemani temannya karena sudah janji.

2. Approach avoidance conflict, yaitu suatu konflik psikis yang dialami

individu karena dalam waktu yang bersamaan mengahadapi situasi yang

mengandung motif positif dan motif negatif yang sama kuat. Misalnya,

mahasiswa diangkat pegawai negeri (positif) di daerah terpencil (negatif).

3. Avoidance-avoidance conflict, yaitu konflik psikis yang dialami individu

karena menghadapi dua motif yang sama-sama negatif dan sama-sama

kuat. Seorang tahanan misalnya harus membuka rahasia komplotannya dan

apabila ia melakukannya akan mendapat ancaman dari komplotannya

(Effendi, 1993:73-75).

Konflik timbul dalam situasi dimana terdapat dua atau lebih kebutuhan,

harapan, keinginan dan tujuan yang saling bersesuaian, saling bersaing dan

menyebabkan tarik-menarik sehingga menimbulkan perasaan yang sangat tidak

enak namun harus mengambil keputusan (Davidoff, 1991:178).

F. Metode dan Teknik

1. Bentuk dan Jenis Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Metode ini menerapkan analisis

pada proses penyimpulan deduktif, serta pada analisisnya terhadap dinamika

hubungan antara fenomena yang diamati. H.B Sutopo (2003:88) menyatakan

metode kualitatif yaitu kegiatan penelitian untuk memperoleh informasi kualitatif

dengan deskriptif yang lebih berharga dari sekunder angka, yang dimaksudkan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

28

sebagai penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau

angka, tetapi pada prosedur non-matematis.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dll, dengan cara deskriptif kualitatif dalam bentuk

kata-kata dan bahasa (Moleong, 2010:6)

Bentuk penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian sastra diharapkan

dapat memperoleh gambaran atau deskripsi mengenai kualitatif dari objek yang

akan dijadikan penelitian yaitu novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti

Bn.

2. Sumber Data dan Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong,

2010:157). Sumber data dan data terbagi menjadi primer dan sekunder, sebagai

berikut :

a. Sumber data

Menurut siswantoro (2004:140) sumber data primer merupakan sumber

data utama, sedangkan data sekunder merupakan sumber data kedua. Sumber data

primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Alun Samudra Rasa

karya Ardini Pangastuti Bn yang diterbitkan oleh Suryo Samudra pada Mei 2015

sebanyak 349 halaman. Sumber data sekunder diperoleh dari informan yaitu

Ardini Pangastutu Bn selaku pengarang novel Alun Samudra Rasa

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

29

b. Data

Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer

dalam penelitian ini adalah isi teks novel Alun Samudra Rasa karya Ardini

Pangastuti Bn berdasarkan unsur-unsur struktural yang meliputi fakta-fakta cerita

(karakter, alur, latar), tema, dan sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya

dan tone, simbolisme, dan ironi), serta aspek-aspek psikologi sastra menurut Carl

Gustav Jung yang diklasifikasikan menjadi kesadaran dan ketidaksadaran. Data

sekunder atau data pendukung dalam penelitian ini berupa hasil wawancara

dengan Ardini Pangastuti Bn selaku pengarang novel Alun Samudra Rasa.

3. Metode dan Teknik Pengumpulan data

Berdasarkan data yang digunakan maka teknik pengumpulan yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Teknik Content Analysis

Content Analysis atau kajian isi merupakan teknik yang digunakan

untuk menarik kesimpulan melalui usaha untuk menemukan karakteristiksebuah

pesan, dan dilakukan secara obyektif dan sistematis (Moleong, 2010:163).

Teknik ini kerjanya berupa analisis isi yang terdapat dalam karya sastra.

Kumpulan-kumpulan data berupa teks isi yang didapatkan dengan cara

membaca, menyimak, mencatat, kemudian mengelompokkan ke dalam dua

kategori.

Kategori pertama didapatkan dengan cara mengungkapkan unsur-unsur

struktur cerita dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn

dengan menggunakan teori struktural Robert Stanton, sehingga mendapatkan

data katagoris yang berupa: Fakta-fakta cerita (alur, karakter, latar), tema dan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

30

sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, ironi).

Kategori kedua adalah psikologi sastra dengan mengungkapkan isi karya sastra

terutama mengenai kepribadian sosok intan dengan menggunakan teori

kepribadian Carl Gustav Jung serta mengkaji konflik batin sosok intan dalam

menghadapi konflik rumah tangga pada novel Alun Samudra Rasa Ardini

Pangastuti Bn.

b. Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik yang dipakai untuk memperoleh

informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti.

Wawancara juga merupakan cara untuk memperoleh data dengan percakapan,

yaitu antara pewawancara dengan yang diwawancarai (Moleong, 2010:186).

Wawancara dilakukan kepada Ardini Pangastuti Bn selaku pengarang

novel Alun Samudra Rasayang tinggal di Perum Bangun Griya Sentosa H/4,

Sribitan, Kelurahan Bangun Jiwa, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Wawancara dilakukan secara terstruktur, artinya penulis menyiapkan pertanyaan

berupa daftar pertanyaan sehingga nantinya akan bisa meluas dan berkembang

dengan sendirinya namun tetap terarah dengan proses perekaman menggunakan

handycam atau HP. Teknik wawancara yang dilakukan penulis berupa:

1. Peneliti mengunjungi rumah pengarang pada tanggal 28 Mei 2016.

2. Penulis memberikan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh

penulis. pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang

akan dibahas dalam penelitian ini.

3. Jawaban yang diberikan oleh pengarang dicatat oleh penulis.

4. Data yang didapat dipilah dan diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

31

Peneliti menggunakan jenis wawancara ini bertujuan agar wawancara

dapat berkembang guna mencari jawaban terhadap hipotesis kerja.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini untuk mendukung penelitian kualitatif, digunakan

teknik analisis data interaktif yaitu interaksi tiga komponen utama yang meliputi

reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasinya (Sutopo, 2003:

94). Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen pokok yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah merupakan proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang

„kasar‟ yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Andi,

2011:242). Dari data yang diperoleh maka dilakukan pemilihan data/reduksi

data yang sesuai. Data dirampingkan dengan memilih data yang dipandang

penting, menyederhanakan dan mengabstrasikannya. Reduksi data ada dua

proses, yaitu living in dan living out. Living in adalah memilih data yang

dipandang penting dan mempunyai potensi dalam rangka analisis data,

sedangkan living out yaitu membuang data atau menyingkirkan data,

sebaiknya jangan dibuang atau disingkirkan, tetapi dapat digunakan dalam

penelitian atau karangan lain (Sangidu, 2004:73).

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data nantinya berupa teks deskriptif (Andi, 2011:242).

Tahapan ini dimulai dengan membaca dan mengelompokkan data

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

32

berdasarkan tahap reduksi data, kemudian disajikan dalam analisis struktural

yang membangun novel Alun Samudra Rasa berdasarkan teori Robert

Stanton, meliputi fakta-fakta cerita (karakter/penokohan, alur, latar), tema dan

sarana-sarana sastra (judul, sudur pandang, gaya dan tone, simbolisme dan

ironi),menemukan bentuk konflik batin yang dialami sosok Intan, serta

menyajikan kepribadian sosok Intan berdasarkan teori psikologi Carl Gustav

Jung dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn.

c. Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan

Verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan pencarian arti

benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat

dan proposisi. Verifikasi dan kesimpulan adalah mengecek kembali

(diverifikasi) pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya

membuat kesimpulan sementara (Sangidu, 2004:178). Penarikan kesimpulan

tidak bisa sekali jadi, jadi besar kemungkinan terjadi pengulangan proses.

Misalnya dalam penelitian terhadap objek kajian novel yang berjudul Alun

Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn adalah menarik kesimpulan

tentang keterkaitan antarunsur. Menarik kesimpulan harus melihat data-data

struktur berupa tema, alur, penokohan, latar/setting dan sebagainya. Setelah

itu, baru menarik kesimpulan dengan mencari hubungan antar unsur tersebut

apabila hasil proses ini dirasa kurang memuaskan maka bisa dilakukan

pengecekan ulang untuk memantapkan atau sekedar menambah dan

mengurangi kesimpulan sementara.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

33

Skema Interaktif Analisis Data (Sutopo, 2003:172)

G. Sistematika Penyajian

Sistematika penulisan didalam sebuah penelitian berfungsi untuk

memberikan gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian. Adapun

sistematika dalam penulisan ini sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

pembatasan masalah, teori, sumber data dan data, metode dan teknik, sistematika

penulisan.

BAB II: PEMBAHASAN

Meliputi analisis unsur struktural yang membangun novel Alun Samudra Rasa

karya Ardini Pangastuti Bn yang terdiri dari fakta-fakta cerita (karakter, alur,

latar), tema, sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone,

simbolisme dan ironi), mengungkapkan konflik batin yang dialami sosok Intan

serta mendeskripsikan kejiwaan sosok Intan dalam novel Alun Samudra Rasa

karya Ardini Pangastuti Bn dalam perspektif pendekatan psikologi sastra.

BAB III: PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penarikan

simpulan atau

verivikasi

Penyajian Data

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · terdapat dalam novel Alun Samudra Rasa karya Ardini Pangastuti Bn. E. Landasan Teori 1. Novel Novel berasal dari bahasa italia Novella

34

DAFTAR PUSTAKA

Meliputi buku-buku referensi sebagai acuan dalam penelitian.

LAMPIRAN

Meliputi sinopsis, riwayat hidup pengarang, bukti wawancara dengan pengarang

disertai foto, serta novel Alun Samudra Rasa Karya Ardini Pangastuti Bn.