Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance)
merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal
tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-
undangan, salah satunya adalah Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
Merujuk peraturan tersebut, bahwa setiap instansi pemerintah
diwajibkan mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara
periodik.
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang
disampaikan secara berjenjang kepada pimpinan Unit
Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan
kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian
negara/lembaga yang telah disusun disampaikan kepada Menteri
Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang
pada akhirnya disampaikan kepada Presiden RI selaku Kepala
Pemerintahan.
Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat
eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 2
kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan
strategis.
Penyusunan Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan
kewajiban Biro untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014
dan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dalam tahun
mendatang.
B. Gambaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun
2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris
Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Kabinet, maka kedudukan Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah unit
kerja yang dipimpin oleh Kepala Biro, yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab Iangsung kepada Deputi Bidang
Administrasi.
2. Tugas
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan
pengadministrasian pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang
wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet,
perencanaan, pengadaan, dan pembinaan Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet,
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 3
pengumpulan, pengolahan dan penyusunan laporan kinerja
pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, mengoordinasikan
penyelenggaraan belanja pegawai, dan perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pendidikan dan
pelatihan serta kerja sama dalam rangka pengembangan
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan
Sekretariat Kabinet serta pengkajian dan penyusunan
organisasi, dan ketatalaksanaan.
3. Fungsi
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan
pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan,
pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan
Sekretaris Kabinet;
b. Penelitian, penyiapan dan penyelesaian administrasi
Keputusan Sekretaris Kabinet yang berisi pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan,
kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di
tangan Sekretaris Kabinet;
c. Penyelenggaraan perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet;
d. Penyelenggaraan pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet;
e. Penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan
laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet;
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 4
f. Penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat
dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet dan/atau yang
wewenang penetapannya berada pada Sekretaris Kabinet;
g. Koordinasi penyelenggaraan administrasi belanja pegawai;
h. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di
lingkungan Sekretariat Kabinet;
i. Penyelenggaraan kerja sama pendidikan dan pelatihan Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat
Kabinet;
j. Penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan organisasi, dan
ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet;
k. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi
Bidang Administrasi.
4. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana membawahi 3 (tiga)
bagian yaitu:
a. Bagian Kepegawaian
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
administrasi pengangkatan dan pemberhentian dalam dan
dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang wewenang
penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet, dan
penelitian, penyiapan, dan penyelesaian administrasi
Keputusan Sekretaris Kabinet yang berisi pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan,
kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri
Sipil atau pegawai lainnya yang wewenang penetapannya
berada di tangan Sekretaris Kabinet, dan penyelenggaraan
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 5
perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil,
pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya,
penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan, dan penyusunan
laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet,
serta pelaksanaan administrasi belanja pegawai.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian
dibantu oleh 3 (tiga) subbagian, yaitu:
1) Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun;
2) Subbagian Pembinaan dan Kinerja Pegawai;
3) Subbagian Gaji.
b. Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Bagian Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan tugas
menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi pendidikan dan pelatihan serta kerja sama dalam
rangka pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Pendidikan dan
Pelatihan dibantu oleh 2 (dua) subbagian, yaitu:
1) Subbagian Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan;
2) Subbagian Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan.
c. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan penyusunan organisasi dan
ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Organisasi dan
Tata Laksana dibantu oleh 2 (dua) subbagian, yaitu:
1) Subbagian Organisasi;
2) Subbagian Tata Laksana.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 6
Adapun, bagan struktur organisasi Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana pada Tahun 2014 dapat dilihat
pada gambar berikut.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 7
BAGIAN KEPEGAWAIAN
Ratih Mayangsari, S.E., M.Si. (IV/b)
tmt. 1-10-2013
SUBBAGIAN
PEMBINAAN DAN KINERJA
PEGAWAI
Kusrini (III/d)
tmt. 1-10-2005
SUBBAGIAN
PENGANGKATAN,
PEMBERHENTIAN &
PENSIUN
Sri Rahayu (III/d)
tmt. 1-10-2009
SUBBAGIAN GAJI
Samidi (III/d)
tmt. 1-10-2011
PENGELOLA KEPEGAWAIAN
(1)
Somavita Mariam Ainun
Sartavie, S.Ikom. (III/b)
tmt. 1-4-2014
S1 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen SDM.
Manajemen)
PENGOLAH DATA (1)
Arman Darmawan (II/c)
tmt. 1-4-2014
S1/D3 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen
Informatika, Manajemen
Sistem Informatika)
PENGADMINISTRASI UMUM
I (1)
D3 (Administrasi Perkantoran,
Sekretari)
PENGELOLA KEPEGAWAIAN
(2)
Maryadi (III/b) tmt. 1-4-2014
Trijaka, S.AP. (III/a)
tmt. 1-4-2012
S1 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen SDM.
Manajemen)
PENGOLAH DATA (2)
Indra Irmawan, A.Md.(II/c)
tmt. 1-12-2010
Dien Listyarini, A.Md.(II/c)
tmt. 1-12-2010S1/D3 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen Informatika,
Manajemen Sistem Informatika)
BAGIAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Dra. Suparti, M.AP. (IV/b)
tmt. 1-10-2010
SUBBAGIAN
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Virnayanti, S.H. (III/c)
tmt. 1-10-2012
SUBBAGIAN
KERJASAMA
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Lieke Puspasari, S.Sos
(III/c)
tmt. 1-10-2013
PENGELOLA DIKLAT (1)
Heri Supriyanto, S.AP. (III/
a)
tmt. 1-10-2011
S1 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen SDM.
Manajemen)
PENGOLAH DATA (1)
Arief Setia Budi (III/a)
tmt. 1-4-2012
S1/D3 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen
Informatika, Manajemen
Sistem Informatika)
PENGADMINISTRASI
UMUM I (1)
D3 (Administrasi
Perkantoran, Sekretari)
BAGIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA
Drs. R. Beben Hurmansyah, M.H.
(IV/b)
tmt. 1-10-2005
SUBBAGIAN
ORGANISASI
Umi Hasanah, S.H. (III/d)
tmt. 1-10-2012
SUBBAGIAN TATA
LAKSANA
Eny Nur’aini, S.AP.
(III/c)
tmt. 1-10-2012
PENGOLAH DATA (1)
Mikasari Muthmainah
Jatiningsih, S.AP. (III/a)
tmt. 1-4-2012S1/D3 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen
Informatika, Manajemen
Sistem Informatika)
PENGADMINISTRASI
UMUM I (1)
D3 (Administrasi
Perkantoran, Sekretari)
BIRO KEPEGAWAIAN, ORGANISASI
DAN TATA LAKSANA
Syafruddin, S.H., M.H. (IV/c)
tmt. 1-10-2012
ANALIS ORGANISASI DAN
KETATALAKSANAAN (2)
Nurati, S.IP. (CPNS)S1 (Administrasi Negara,
Manajemen SDM, Hukum, Ilmu
Pemerintahan)
PENGADMINISTRASI
UMUM I (2)
Sanusih (II/c)
Tmt. 1-4-2007
D3 (Administrasi
Perkantoran, Sekretari)
ANALIS KINERJA (2)
Reni Wahyuni, S.E. (CPNS)
S1 (Hukum, Administrasi
Negara, Manajemen SDM.
Manajemen)
PENGADMINISTRASI
UMUM I (1)
D3 (Administrasi
Perkantoran, Sekretari)
ANALIS ORGANISASI DAN KETATALAKSANAAN (2)Marissa Istika, S.AP. (III/a)
tmt. 1-4-2012Connie Pawitasari, S.IP.
(CPNS)S1 (Administrasi Negara,
Manajemen SDM, Hukum, Ilmu Pemerintahan)
Gambar 1.1.
Bagan Struktur Organisasi Biro
Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 8
C. Gambaran Aspek Strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana
Dalam setiap pencapaian tujuan dan sasaran, maka perlu dipilih
dan ditetapkan strategi untuk mencapainya, yang ditetapkan dalam
bentuk kebijakan, program dan kegiatan.
1. Kebijakan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi
pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak. Selain itu, kebijakan dapat
diartikan pula sebagai proses pengambilan keputusan penting bagi
suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan dan
sasarannya Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
memiliki kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1. Penyusunan administrasi ketatalaksanaan dan organisasi
secara efektif.
2. Sistem pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan
dan akuntabel.
3. Penyelenggaraan diklat yang mampu mengakomodir kebutuhan
seluruh unit kerja dalam organisasi.
2. Program dan Kegiatan
Kebijakan perlu diformulasikan dalam bentuk program-
program untuk dapat mengoperasikan kebijakan unit kerja yang
telah ditetapkan. Penetapan program-program tersebut berorientasi
pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Program yang dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi
dan Tata Laksana adalah “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya.”
Program tersebut adalah program yang sesuai dengan
dokumen anggaran, namun Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana juga melaksanakan program-program operasional yang
dianggap strategis yaitu:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 9
1. Perencanaan, pengkajian dan penyusunan organisasi dan
ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet;
2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengembangan Pegawai serta
Penyelenggaraan Kerja Sama Diklat;
3. Pengelolaan kepegawaian.
Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan
oleh unit kerja Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya manusia sebagai masukan untuk
menghasilkan keluaran. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah:
“Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan
Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan
Sekretariat Kabinet.”
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang terdapat pada
dokumen anggaran, namun secara operasional Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana mempunyai kegiatan operasional
sebagai berikut :
1) Pada Program Operasional Perencanaan, pengkajian dan
penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan
Sekretariat Kabinet Penyelenggaraan pembinaan pegawai,
kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Sekretaris
Kabinet, Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang
Administrasi di Bidang Organisasi dan Tata Laksana;
b. Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Sekretariat Kabinet;
c. Pelaksanaan Evaluasi Analisis Jabatan, Standar Kompetensi
Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan;
d. Pelaksanaan Evaluasi Standar Pelayanan dan Standar
Operasional Prosedur.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 10
2) Pada Program Operasional Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengembangan Pegawai serta Penyelenggaraan Kerja Sama
Diklat, kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Diklat Struktural;
b. Penyelenggaraan Diklat Teknis fungsional;
c. Penyelenggaraan Beasiswa.
3) Pada Program Operasional Pengelolaan kepegawaian, kegiatan
operasionalnya adalah sebagai berikut
a. Penyiapan dan Penyelesaian Kepseskab tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan
Struktural dan Fungsional yang Menjadi Wewenang
Sekretaris Kabinet;
b. Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengadaan CPNS;
c. Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengurusan Kesejahteraan
PNS;
d. Pengurusan Administrasi Belanja Pegawai.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam rencana
kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen
bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen
rencana kinerja memuat beberapa informasi tentang: sasaran,
program, kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan.
Berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 29 tahun 2014, sasaran
(target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Dalam hal ini maka
penetapan sasaran diperlukan untuk memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yang perwujudannya
dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan.
Sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
menggambarkan beberapa hal yang ingin dicapai pada Tahun 2014
dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya
dilakukan secara gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek,
khususnya ketersediaan anggaran dan sumber daya manusianya dan
kemungkinan kendala-kendala yang dihadapi.
Dasar perencanaan kinerja adalah perencanaan strategis
organisasi yang menetapkan tujuan utama suatu instansi. Tujuan
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 12
merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, yang selanjutnya akan
mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, dan program dalam
rangka merealisasikan misi organisasi.
Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan
kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah
penetapan visi dan misi. Bermuara dari visi dan misi yang telah
ditetapkan, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
mempunyai tujuan sebagai berikut:
Melalui tujuan-tujuan tersebut, Biro Kepegawaian, Organisasi
dan Tata Laksana berusaha secara optimal dalam melaksanakan
tugas penyelesaian di bidang administrasi kepegawaian, organisasi
dan tata laksana, sehingga menghasilkan pelayanan prima dan
kepuasan terhadap pegawai.
B. Perjanjian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dimaksud dapat
diukur melalui meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian,
organisasi dan tata laksana yang prima, dan meningkatnya kualitas
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi.
Guna mencapai tujuan perlu dirumuskan sasaran-sasaran
strategis organisasi. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang
akan dicapai atau dihasilkan organisasi dalam jangka waktu tahunan,
1. Terwujudnya penataan dan
penyempurnaan organisasi
dan ketatalaksanaan yang
akomodatif, antisipatif,
inovatif, dan responsif
2. Terwujudnya kualitas
profesional Sumber Daya
Manusia Aparatur
3. Terwujudnya pengelolaan
kepegawaian secara efektif
dan efisien
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 13
semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran memberikan fokus
pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat
diukur, dan dapat dicapai.
Sasaran merupakan hasil nyata yang akan dicapai unit kerja
organisasi, yang telah dirumuskan secara spesifik dan dapat diukur.
Pencapaian sasaran dapat mengarahkan pada kegiatan yang spesifik
dan terfokus, sehingga memudahkan pada pengalokasian sumber-
sumber daya yang diperlukan.
Adapun sasaran yang ingin dicapai Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana merupakan penjabaran misi dan tujuan
yang telah ditetapkan, yaitu menggambarkan apa yang dicapai dan
dihasilkan pada periode setiap tahun selama 5 (lima) tahun sesuai
yang direncanakan. Selain itu, sasaran tersebut juga telah difokuskan
pada pelaksanaan reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan di
Sekretariat Kabinet. Sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana, meliputi:
1. Meningkatnya Organisasi dan Ketatalaksanaan yang Efektif;
2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang Profesional dan
Berkualitas;
3. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Kepegawaian.
Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa adanya upaya dalam
meningkatkan kinerja di unit Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana sebagai upaya dalam memberikan pelayanan prima kepada
pegawai yang membutuhkan.
Hubungan/keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana tersebut dapat dilihat
gambar berikut:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 14
C. Indikator Kinerja Utama Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana
Perjanjian Kinerja atau lebih dikenal dengan istilah penetapan
kinerja merupakan ikhtisar kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja/pernyataan kinerja yang akan dicapai antara atasan dan
bawahan untuk mewujudkan kinerja tertentu berdasarkan pada
sumber daya yang ada. Uraian Perjanjian Kinerja Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di
berikut.
Meningka
tnya
Organisas
i dan
Ketatalak
sanaan
yang
Efektif
Terwujudnya
Kualitas
Profesional
Sumber Daya
Manusia
Aparatur
Meningka
tnya
Sumber Daya
Manusia
yang
Profesion
al dan
Berkualitas
Terwujudnya
Pengelolaan
Kepegawaian
secara Efektif
dan Efisien
Meningka
tnya
Kualitas
Pengelolaan
Kepegawa
ian
Terwujudnya
Penataan dan
Penyempurnaan
Organisasi dan
Ketatalaksanaan
yang Akomodatif,
Antisipatif, Inovatif
dan responsif
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 15
Tabel 2.1.
Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Tahun 2014
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
TARGET
ANGGARAN
1. Meningkatnya
organisasi dan
ketatalaksanaan
yang efektif
Persentase penyelesaian
pengkajian organisasi
dan ketatalaksanaan
yang telah
ditindaklanjuti
100%
997.525.000
2. Meningkatnya
Sumber Daya
Manusia yang
profesional dan
berkualitas
Persentase pegawai
yang mengikuti diklat
sesuai dengan rencana
100% 1.373.190.000
3. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
kepegawaian
1.
2.
Persentase
kelengkapan data
kepegawaian yang
dapat dimanfaatkan
Jumlah keluhan
pegawai terhadap
pelayanan
kepegawaian
100 %
0
872.674.000
1. Meningkatnya organisasi dan ketatalaksanaan yang efektif
Sasaran pertama ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program
operasional dan 4 (empat) kegiatan. Adapun program dan indikator
sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran
tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 2.2.
Indikator Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Target Program Operasional
Persentase penyelesaian pengkajian
organisasi dan ketatalaksanaan
yang telah ditindaklanjuti
100%
Perencanaan, Pengkajian dan
Penyusunan Organisasi dan
Ketatalaksanaan di Lingkungan
Sekretariat Kabinet
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 16
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program
tersebut adalah:
1. Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Sekretaris
Kabinet, Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang Administrasi di
Bidang Organisasi dan Tata Laksana;
2. Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat
Kabinet;
3. Pelaksanaan Evaluasi Analisis Jabatan, Standar Kompetensi
Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan;
4. Pelaksanaan Evaluasi Standar Pelayanan dan Standar Operasional
Prosedur.
Indikator kinerja outcome pada kegiatan ini adalah persentase
penyelesaian pengkajian efektifitas organisasi dan ketatalaksanaan
dengan target 100%. Maksud dari pernyataan ini adalah diharapkan
dalam menyelesaikan pengkajian terkait efektifitas organisasi dan
ketatalaksanaan dapat seluruhnya terselesaikan secara cepat dan
tepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.
2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang profesional dan
berkualitas
Sasaran kedua ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program
operasional dan 3 (tiga) kegiatan. Adapun, program dan indikator
sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran
dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 2.3.
Indikator Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Target Program Operasional
Persentase pegawai yang mengikuti
diklat sesuai dengan rencana
100%
Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengembangan Pegawai serta
Penyelenggaraan Kerja Sama
Diklat
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 17
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program di
atas adalah:
1. Penyelenggaraan Diklat Struktural
2. Penyelenggaraan Diklat Teknis Fungsional
3. Penyelenggaraan Beasiswa
Indikator dalam sasaran kedua yakni persentase pegawai yang
mengikuti diklat sesuai dengan rencana sebesar 100%.
3. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian
Sasaran ketiga ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program
operasional dan 4 (empat) kegiatan. Adapun, program dan indikator
sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran
dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 2.4.
Indikator Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja Target Program Operasional
a. Persentase kelengkapan data
kepegawaian yang dapat
dimanfaatkan
b. Jumlah keluhan pegawai
terhadap pelayanan
kepegawaian
100%
0
Pengelolaan Kepegawaian
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program
pengelolaan kepegawaian adalah:
1. Penyiapan dan Penyelesaian Kepseskab tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural dan Fungsional
yang Menjadi Wewenang Sekretaris Kabinet;
2. Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengadaan CPNS;
3. Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengurusan Kesejahteraan PNS;
4. Pengurusan Administrasi Belanja Pegawai.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 18
Indikator kinerja outcome pada kegiatan ini adalah target yang
ingin dicapai sebesar 100% untuk indikator kinerja persentase
kelengkapan data kepegawaian yang dapat dimanfaatkan dan 0 (nol)
untuk jumlah keluhan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian.
Oleh karena itu, pengolahan dan penyusunan data kepegawaian
dapat diselesaikan secara cepat dan tepat sehingga tidak terdapat
keluhan dari pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 19
BAB III
CAPAIAN KINERJA
A. Capaian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja, yang
merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis,
dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan
efektifitas suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan program-
programnya sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepadanya.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Pengukuran yang
dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang
sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan
berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pengukuran kinerja
adalah suatu tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kinerja itu
sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan
dapat tercapai dengan baik.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah
masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses
penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh
terhadap pencapaian sasaran tujuan.
Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran
capaian kinerja adalah sebagai berikut :
1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, digunakan rumus:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 20
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian
kinerja, digunakan rumus:
Penilaian atas capaian kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana tahun 2014 menggunakan kategori capaian kinerja
dengan skala ordinal, yaitu sebagai berikut:
No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja
1. >100 Memuaskan
2. 85 % - 100 % Sangat Baik
3. 70% - < 85% Baik
4. 55% - <70% Cukup
5. <55 % Kurang Baik
Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan
membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi indikator
kinerja utama (IKU) yang menggambarkan keberhasilan pencapaian
sasaran strategis.
Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang
telah dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila
semua indikator yang telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang
diinginkan, maka memberi gambaran kualitas ketercapaian tujuan.
Persentase pencapaian Realisasi rencana tingkat capaian = x 100 % Rencana
Persentase pencapaian Rencana-(Realisasi-Rencana) rencana tingkat capaian = x 100 % Rencana
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 21
Analisis capaian IKU mengungkapkan keterkaitan capaian IKU
dengan capaian sasaran secara efektif dan efisien yang merupakan
pembanding antara realisasi dengan rencana tahun bersangkutan.
Lebih lanjut, penjelasan mengenai posisi kinerja terhadap pencapaian
rencana strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
analisis tersebut.
Pada tahun 2014, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
telah menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator
kinerja utama. Adapun capaian IKU 2014 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3.1.
Tingkat Capaian IKU
Tahun 2014
Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas, dapat disampaikan
bahwa persentase capaian masing-masing IKU secara umum telah
tercapai dengan optimal berdasarkan kategori pencapaian kinerja yang
telah ditetapkan.
Pelaporan akuntabilitas kinerja harus menyajikan data dan
informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat
IKU Sasaran Target Realisasi Capaian
Persentase penyelesaian
pengkajian organisasi dan
ketatalaksanan yang telah
ditindaklanjuti
Meningkatnya kualitas
organisasi dan
ketatalaksanaan yang
efektif
100% 100% 100
Persentase pegawai yang
mengikuti diklat sesuai
dengan rencana
Meningkatnya Sumber
Daya Manusia yang
profesional dan
berkualitas
100% 100% 100
Persentase kelengkapan
data kepegawaian yang
dapat dimanfaatkan
Meningkatnya kualitas
pengelolaan
kepegawaian
100% 100% 100
Jumlah keluhan pegawai
terhadap pelayanan kepegawaian
0 0 100
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 22
menginterpretasikan tingkat keberhasilan/kegagalan secara lebih luas
dan mendalam. Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian
keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi.
Dalam rangka meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana, pada Tahun 2014 Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana telah menetapkan 3 (tiga) sasaran untuk
mempermudah pencapaian target yang diharapkan setiap tahun akan
dapat meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana.
Uraian capaian kinerja per sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi
dan Tata Laksana pada tahun 2014 diuraikan sebagai berikut:
Sasaran ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyusunan
analisis jabatan/beban kerja, standar pelayanan, penyusunan sistem
prosedur kerja, pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi,
penyusunan Rancangan Peraturan Sekretaris Kabinet, Keputusan
Sekretaris Kabinet, Keputusan dan Peraturan Deputi Bidang
Administrasi di bidang Organisasi dan Tata Laksana, dan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet.
Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan sasaran-
tersebut adalah :
1. Pemahaman pegawai terhadap pengkajian dan penyusunan
organisasi dan ketatalaksanaan belum optimal;
2. Penyerahan data penunjang kegiatan pengkajian dan penyusunan
organisasi dan ketatalaksanaan sering mengalami keterlambatan.
Sasaran 1
Meningkatnya Kualitas Organisasi
dan Ketatalaksanaan yang Efektif
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 23
Oleh karena itu, tindak lanjut yang perlu dilaksanakan adalah
meningkatkan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan
Sekretariat Kabinet dan instansi terkait.
Uraian mengenai capaian sasaran pertama adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2.
Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Pertama
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian
Persentase penyelesaian
pengkajian organisasi dan
ketatalaksanan yang telah
ditindaklanjuti
100% 100% 100
Capaian IKU sasaran pertama dihitung menggunakan rumus
1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat
dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan
baik sehingga hal ini menggambarkan bahwa sasaran pertama telah
dapat dicapai dengan baik.
Capaian kinerja pada indikator sasaran ini telah tercapai 100%
yang dapat dilihat dalam proses penyelesaian pengkajian organisasi
dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti dengan melihat
indikator penyelesaian Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet
dan Deputi Bidang Administrasi yang telah ditindaklanjuti sebesar
100%.
Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran pertama
adalah sebagai berikut:
Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan
ketatalaksanan yang telah ditindaklanjuti
Berdasarkan indikator-indikator tersebut, maka target 100%
pada IKU pertama sasaran pertama ini dihitung berdasarkan jumlah
penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 24
ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah seluruh penyelesaian kajian
organisasi dan ketatalaksanaan.
Jumlah penyelesaian kajian organisasi dan ketatalaksanaan
selama tahun 2014 berjumlah 60 (enam puluh) kajian dan
seluruhnya sudah dapat diselesaikan oleh Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana sehingga realisasinya menjadi 100%.
Sasaran ini dilaksanakan dalam bentuk penyelenggaraan diklat
struktural, diklat teknis/fungsional yang menjadi kewenangan Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan
Sekretariat Kabinet.
Terselenggarannya diklat struktural, diklat teknis/fungsional
secara optimal membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan
koordinasi secara berkesinambungan.
Adapun permasalahan yang biasanya terdapat pada diklat
struktural adalah penugasan peserta Diklatpim yang telah memenuhi
persyaratan dan harus mengikuti diklat ditunda karena kepentingan
unit kerja terkait. Sedangkan permasalahan yang biasanya terdapat
pada diklat teknis/fungsional antara lain:
1. Pihak penyelenggara tidak lagi menyelenggarakan diklat yang telah
direncanakan, meskipun ketika menyusun perencanaan diklat
telah mengacu kepada jadwal dari instansi penyelenggara;
2. Peserta yang telah ditetapkan mengundurkan diri, namun tidak
mencari pengganti dari unit kerja yang bersangkutan.
Terkait dengan permasalahan tersebut, telah diambil langkah-
langkah untuk penyelesaiannya, antara lain:
Sasaran 2
Meningkatnya Sumber Daya Manusia
yang Profesional dan Berkualitas
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 25
1. Meningkatkan koordinasi antara Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana dengan Biro Perencanaan dan Keuangan dalam
rangka perencanaan program diklat.
2. Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara diklat, baik
instansi pemerintah maupun swasta, sehingga sesuai dengan
perencanaan yang disusun.
Uraian mengenai sasaran kedua adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.
Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Kedua
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian
Persentase pegawai yang
memenuhi kualifikasi/ standar
kompetensi yang ditempatkan
sesuai dengan jabatannya
100% 100% 100
Capaian IKU sasaran kedua dihitung menggunakan rumus
1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat
dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan
sangat baik sehingga hal ini menggambarkan bahwa sasaran kedua
telah dapat dicapai dengan baik.
Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran kedua
adalah sebagai berikut:
Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan
rencana
Capaian IKU pada sasaran kedua ini ditargetkan sebesar 100%,
telah tercapai sebesar 100%. Target dan realisasi 100% dihitung
berdasarkan jumlah pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan
rencana penyelenggaraan diklat.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 26
Dalam rangka memenuhi kualifikasi/standar kompetensi
pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana telah mengikutsertakan 21 (dua puluh
satu) orang pada diklat struktural dan 277 (dua ratus tujuh puluh
tujuh) orang mengikuti diklat teknis/fungsional, sebagaimana dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3.4. Pelaksanaan Diklat Struktural
di lingkungan Sekretariat Kabinet
Tahun 2014
No Jenis Diklat Jumlah Peserta
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
1 Diklatpim Tk. II 1 orang 5 Mei – 18 September
2014
Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional – LAN
2 Diklatpim Tk. III 4 orang 25 Agustus – 4 Desember
2014
Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara
3 Diklatpim Tk. IV 2 orang 18 Mei – 9 Oktober 2014
Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional – LAN
2 orang 7 Juli – 27 November
2014
4. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah
12 orang 25 – 26 Juni 2014
Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara
Tabel. 3.5. Pelaksanaan Diklat Teknis/Fungsional
Periode Januari s.d. Desember Tahun 2014
No Jenis Diklat Jumlah
Peserta
Tanggal
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
1 Pembekalan dan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa
15 orang 14 – 17 April 2014
WTC Lantai 17, Jalan Jend. Sudirman Kav. 2931, Jakarta (Edu Train)
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 27
No Jenis Diklat Jumlah Peserta
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
2. Pembekalan Alam Luar CPNS
39 orang 6-8 Maret 2014 Bandung (PT Dasa Pratama)
3. Prajabatan CPNS Golongan III
33 orang 19 Mei – 11 Juni 2014
Pusdikmin POLRI Bandung
4. Prajabatan CPNS Golongan II
6 orang 2 – 20 Juni 2014 Balai Diklat Pegawai Kementerian Dalam Negeri (Pemda Purwakarta)
5. Bendahara Pengeluaran
10 orang 23 – 25 Juni 2014
Gedung Arthaloka Lt. 15 Jakarta (Edutrain)
6. Balance Scorecard
2 orang 16 Juni 2014 Wisma Kodel Lt. 8 Jakarta (Sciencom)
7. Network Forensic 2 orang 19 – 20 Mei 2014
Id-SIRTII Menara Ravindo Kebon Sirih Jakarta
8. Legal Drafting 15 orang 18 – 20 Agustus 2014
Wisma Kodel Lt. 8 Jakarta (Sciencom)
9. Leadership Development
21 orang 4 – 6 September 2014
Citra Cikopo Hotel & Resort, Desa Kopo, Cisarua, Bogor (Sciencom)
10. Perancangan PUU (legal Drafting Gel. II)
11 orang 29 September – 1 Oktober 2014
Wisma Kodel Lt. 8 Jakarta (Sciencom)
11. Diklat Penjenjangan Auditor Madya
1 orang 23 September – 7 Oktober 2014
Pusdiklat Pengawasan BPKP, Pandansari, Ciawi, Bogor
12. Pembinaan Kepegawaian
120 orang 30 Juni – 23 Juli 2014
Aula Gedung 3 Lantai 1
13. Australia-Indonesia Strategic Policy Course
2 orang 25 Oktober – 1 November
2014
Camberra, Australia
Hal-hal yang perlu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
penyelenggaraan diklat struktural dan diklat teknis/fungsional adalah
sebagai berikut:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 28
1. Untuk terselenggaranya diklat secara optimal dan efektif, diperlukan
koordinasi secara berkesinambungan antara Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana dengan Biro Umum dan Biro
Perencanaan dan Keuangan dalam penetapan pagu anggaran diklat.
2. Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara diklat, sehingga
pelaksanaan diklat sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Adanya koordinasi secara baik dengan unit kerja di lingkungan
Sekretariat Kabinet tentang pegawai yang akan diikutsertakan sebagai
peserta diklat.
4. Adanya pemetaan dan evaluasi secara berkala terhadap pemanfaatan
diklat.
Gambar 3.1.
Pelaksanaan Diklat Leadership Development
4-6 September 2014
Sasaran ketiga ini diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan tugas
penyusunan Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan
pemberhentian pegawai, pelaksanaan administrasi tentang kenaikan
pangkat dan pensiun pegawai, pelaksanaan pembinaan dan kinerja
pegawai, serta pelaksanaan koordinasi pembayaran belanja gaji
pegawai.
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, Biro Kepegawaian,
Sasaran 3
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan
Kepegawaian
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 29
Organisasi dan Tata Laksana membutuhkan keterlibatan banyak
pihak antara lain:
1. Adanya respon, komitmen dan tindak lanjut dari pengusul untuk
kelengkapan dan keakurasian data yang disampaikan secara cepat,
sehingga memperlancar proses penyelesaian Keputusan Sekretaris
Kabinet;
2. Adanya ketelitian dari pegawai yang memproses Keputusan
Sekretaris Kabinet;
3. Adanya ketepatan dan kecepatan pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugas yang terkait dengan pembinaan dan kesejahteraan
pegawai;
4. Adanya tindak lanjut dari Biro Perencanaan dan Keuangan yang
terkait dengan pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai.
Uraian mengenai capaian sasaran ketiga adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6.
Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Ketiga
Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian
Persentase kelengkapan data
kepegawaian yang dapat dapat
diselesaikan secara tepat waktu
100% 100% 100
Jumlah keluhan pegawai terhadap
pelayanan kepegawaian
0 0 100
Capaian IKU sasaran ketiga dihitung menggunakan rumus
1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat
dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan
dan telah dapat dicapai dengan baik.
Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran ketiga
adalah sebagai berikut:
1. Persentase Kelengkapan Data Kepegawaian yang Dapat
Dimanfaatkan
Indikator sasaran ini sampai akhir tahun 2014 telah tercapai
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 30
100%. Hal ini diwujudkan dengan sudah optimalnya penyelesaian
kelengkapan data kepegawaian secara tepat waktu.
Target dan realisasi 100% pada sasaran ketiga ini dihitung
berdasarkan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian secara tepat
waktu dibagi dengan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian yang
tersedia.
Tabel 3.7
Data Kepegawaian Tahun 2014
BULAN
JUMLAH
KELENGKAPAN
DATA
PEGAWAI
JUMLAH KELENGKAPAN
DATA PEGAWAI YANG
DISELESAIKAN SECARA
TEPAT WAKTU
%
CAPAIAN
JANUARI 529 529 100 %
FEBURARI 527 527 100 %
MARET 532 532 100 %
APRIL 533 533 100 %
MEI 531 531 100 %
JUNI 530 530 100 %
JULI 532 532 100 %
AGUSTUS 538 538 100 %
SEPTEMBER 540 540 100 %
OKTOBER 537 537 100 %
NOVEMBER 533 533 100 %
DESEMBER 536 536 100 %
Berdasarkan data tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap
bulan selalu dilakukan penyelesaian data kepegawaian secara tepat
waktu sehingga realisasi IKU pada sasaran ini dapat dicapai 100%.
Tepat waktu yang dimaksud dalam indikator kinerja ini adalah
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 31
setiap akhir bulan telah dilaksanakan penyelesaian kelengkapan data
kepegawaian.
Selain itu, dalam rangka peningkatan penyelesaian data
kepegawaian secara tepat waktu, Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana telah didukung dengan sistem informasi kepegawaian
internal (SIKENAL) yang sudah dapat dioperasikan.
Pada aplikasi SIKENAL terdapat infomasi tentang keterangan
perorangan, jabatan, pendidikan, kepangkatan, D3, DUK, hukuman
disiplin, medikal, prestasi, penghargaan, keterangan keluarga, riwayat
gaji, pengalamaan kerja.
Penyelesaian kelengkapan data pegawai dilakukan setiap bulan
oleh pengelola kepegawaian dengan melakukan penambahan atau
pengurangan data terkait mutasi keluarga, diklat-diklat yang diikuti,
kenaikan pangkat, pengangkatan dan pemberhentian, serta pensiun.
Pada gambar berikut dapat dilihat aplikasi database kepegawaian
yang digunakan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 32
Gambar 3.2.
Database Kepegawaian Internal
Gambar 3.3.
Sistem Informasi Kepegawaian Internal I
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 33
Gambar 3.4.
Sistem Informasi Kepegawaian Internal II
2. Jumlah Keluhan Pegawai terhadap Pelayanan Kepegawaian
Indikator sasaran ini sampai akhir tahun 2014 telah tercapai
100%. Hal ini diwujudkan dengan tidak adanya keluhan yang diterima
oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terkait pelayanan
kepegawaian melalui kotak saran yang telah tersedia.
Gambar 3.5.
Kotak Saran di Lingkungan Sekretariat Kabinet
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 34
B. Reviu atas Unsur-Unsur SAKIP
Reviu terhadap pelaksanaan unsur-unsur SAKIP dilakukan oleh
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana secara terus-menerus
dan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP
dan menghasilkan rekomendasi yang berguna bagi perbaikan
pelaksanaan SAKIP.
Reviu terhadap unsur-unsur SAKIP menghasilkan beberapa hal,
sebagai berikut:
1. Penetapan Sasaran
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, penetapan sasaran Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana tidak mengalami
perubahan.
Penetapan sasaran dimaksud masih bersifat kualitas output yang
disebabkan karena tugas dan fungsi Biro masih bersifat
memberikan dukungan administratif terkait masalah kepegawaian
internal dan pengkajian organisasi dan tata laksana.
Namun demikian, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
masih terus berusaha untuk meningkatkan penetapan sasaran
yang bersifat outcome pada tahun mendatang.
2. Penetapan Indikator Kinerja
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 penetapan indikator
kinerja pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan yaitu
4 (empat) indikator.
Indikator tersebut disesuaikan dengan kebutuhan Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana yakni indikator kinerja
yang lebih dapat diukur.
3. Penetapan Target
Penetapan target pada tahun 2014 apabila dibandingkan
dengan tahun 2013 masih sama dan tidak mengalami perubahan
yaitu 100% untuk semua indikator.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 35
Hal tersebut disebabkan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana berusaha untuk tetap meningkatkan kinerja dari
tahun ke tahun.
4. Pengukuran Kinerja
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, pengukuran kinerja
pada tahun 2014 dapat lebih optimal dilaksanakan karena sasaran,
indikator kinerja, dan target sudah lebih jelas dan terukur.
5. Pemantauan atas Capaian Kinerja
Pemantauan atas capaian kinerja sudah dilakukan secara optimal
untuk semua sasaran strategis guna memonitor capaian masing-
masing sasaran yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik
dan intensif melalui penyampaian realisasi rencana aksi Penetapan
Kinerja setiap triwulan.
6. Pemanfaatan perencanaan, pelaporan, dan evaluasi kinerja
dalam manajemen kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana belum optimal
Dokumen perencanaan kinerja belum sepenuhnya dimanfaatkan
untuk pengarahan program dan kegiatan begitu juga dengan
dokumen pelaporan dan evaluasi kinerja belum sepenuhnya
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
7. Perkembangan Implementasi Manajemen Kinerja
Perkembangan implementasi manajemen kinerja pada Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana apabila dibandingkan
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada penentuan indikator kinerja
yang lebih terukur.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 36
Tabel 3.8
Perbandingan IKU 2013 dan 2014
C. Realisasi Anggaran
Sasaran tahun 2014 diarahkan pada peningkatan pencapaian
kualitas pelayanan (outcome), dengan tujuan untuk meningkatkan
pencapaian hasil penyelesaian dan meningkatkan pencapaian kualitas
pelayanan di bidang kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta
pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
organisasi, yang diberikan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana.
Pagu anggaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 96.604.188.000,-. Anggaran
tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan 1 (satu) program
yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
No Tahun 2013 Tahun 2014
1 Persentase penyelesaian
pengkajian organisasi dan
ketatalaksanaan yang telah
ditindaklanjuti
Persentase penyelesaian pengkajian
organisasi dan ketatalaksanaan
yang telah ditindaklanjuti
2 Persentase pegawai yang
memenuhi kualifikasi/standar
kompetensi yang ditempatkan
sesuai dengan jabatannya
Persentase pegawai yang mengikuti
diklat sesuai dengan rencana
3 Persentase kelengkapan data
kepegawaian yang dapat dapat
diselesaikan secara tepat waktu
Persentase kelengkapan data
kepegawaian yang dapat dapat
dimanfaatkan
4 Jumlah keluhan pegawai terhadap
pelayanan kepegawaian
Jumlah keluhan pegawai terhadap
pelayanan kepegawaian
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 37
Berdasarkan keseluruhan total pagu tersebut, dialokasikan
untuk pencapaian 3 (tiga) sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan
Tata Laksana adalah semula sebesar Rp. 3.243.389.000,- namun
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan
anggaran telah dilakukan revisi sehingga menjadi Rp. 2.840.800.000,-.
Adapun, realisasi anggaran sebesar Rp. 91.089.703.343,- atau
94,29%.
Tingkat realisasi penggunaan anggaran kegiatan pada Biro
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet selama
tahun 2014 dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.9
Realisasi Anggaran Tahun 2014
NO SASARAN
STRATEGIS
RENCANA
(Rp) REVISI (Rp)
REALISASI
(Rp)
%
CAPAIAN
1. Meningkatnya
kualitas
organisasi dan
ketatalaksanaan
yang efektif
997.525.000 833.712.000 675.793.900 81,06
2. Meningkatnya
Sumber Daya
Manusia yang
profesional dan
berkualitas
1.373.068.000 1.513.698.000 1.503.849.500 99,3
3. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
kepegawaian
872.674.000 493.390.000 366.280.100 74,2
Akuntabilitas keuangan ini menyangkut pengungkapan realisasi
anggaran maupun aspek penghematan (keekonomisan) dan efisiensi
penggunaan anggaran.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 38
Efisiensi Penggunaan = target input rata-rata per output-realisasi input rata-rata per output Anggaran x 100%
Target input rata-rata per output
Efisiensi adalah perbandingan antara output dengan input.
Suatu kegiatan dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan
adalah sama dengan input yang lebih sedikt. Efektivitas adalah
pemanfaatan anggaran yang mampu menghasilkan capaian sasaran
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Metode perhitungan untuk penghematan, efisiensi serta
efektivitas penggunaan dana dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Penghematan Dana (Keekonomisan)
2. Efisiensi Penggunaan Anggaran
Anggaran yang digunakan untuk menghitung efisiensi bukan
dari anggaran keseluruhan namun dari dana (input) kegiatan yang
mencerminkan pencapaian sasaran.
Informasi tentang akuntabilitas keuangan dari masing-masing
sasaran strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Pertama
Dari anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran
pertama sebesar Rp. 997.525.000, telah terealisasi sebesar
Rp. 675.793.900, sehingga terjadi penghematan anggaran sebesar
Rp. 321.731.100 (32.3%).
Penghematan dana = target dana
– realisasi dana
% Penghematan dana = target
dana – realisasi dana x 100%
target dana
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 39
Pada sasaran pertama, telah tercapai 60 salinan dari 120
salinan yang direncanakan, biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 (satu) unit output sebesar Rp. 11.263.232, sedangkan
biaya per unit output yang ditargetkan sebesar Rp. 8.312.704.
Sehingga dari sisi penggunaan anggaran per satu unit output,
realisasi lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan.
Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan frekuensi
kegiatan guna menghasilkan salinan Rancangan Perseskab,
Kepseskab, PerDepAdm, KepDepAdm di bidang organisasi dan
ketatalaksanaan, seperti kegiatan rapat.
Sebagai contoh, kegiatan rapat untuk menghasilkan rancangan
Perseskab, Kepseskab, PerDepAdm dan KepDepAdm dalam rangka
pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang semula dialokasikan hanya
20 (dua puluh) kali, namun dalam pelaksanaannya dibutuhkan
34 (tiga puluh empat) kali rapat. Peningkatan frekuensi rapat ini
karena dibutuhkan pembahasan yang mendalam untuk menjaga
kualitas output salinan rancangan yang dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.10
Akuntabilitas Keuangan Sasaran Pertama
No
%
Capaian
Outcome
Output
Uraian
Satuan Target Realisasi
1. 100 Jumlah
salinan
RPerseskab,
Kepseskab, PerDepAdm,
KepDepAdm di
bidang
organisasi dan
ketatalaksa-naan
Output Salinan 120 60
Input Rupiah 997.525.000 675.793.900
Input
rata-
rata per
Output
Rupiah 8.312.704 11.263.232
1. Penghematan dana = Rp. 321.731.100 (32.3%)
2. Efisiensi = Rp. 2.950.528 per output (minus)
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 40
2. Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Kedua
Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran kedua
adalah sebesar Rp. 1.513.698.000, dan telah terealisasi Rp.
1.503.849.500.
Dari target output yang telah ditetapkan pada Tahun 2014,
realisasinya adalah 298 peserta yang mengikuti diklat, dengan
realisasi anggaran sebesar Rp 1.503.849.500,- (94,09%). Dengan
demikian telah dilakukan penghematan dana sebesar Rp. 9.848.500
(0,65%). Untuk menghasilkan 1 (satu) output dibutuhkan dana rata-
rata sebesar Rp 5.046.475,-, lebih rendah dari anggaran rata-rata per
output yang direncanakan sebesar Rp 5.255.896,-, dengan demikian
dapat dicapai efesiensi sebesar Rp. 209.421 per output atau sebesar
0,49%.
Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran sasaran 2,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.11
Akuntabilitas Keuangan Sasaran Kedua
No
%
Capaian
Outcome
Output
Uraian
Satuan Target Realisasi
1. 100 Jumlah
peserta yang
telah
mengikuti
diklat struktural
dan teknis/
fungsional
Output Salinan 288 298
Input Rupiah 1.513.698.000
(sebelum revisi =
1.373.190.000)
1.503.849.500
Input
rata-
rata per
Output
Rupiah 5.255.896 5.046.475
1. Penghematan dana = Rp. 9.848.500 (0,65%) (setelah revisi)
2. Efisiensi = Rp. 209.421 per output (0.4%)
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 41
3. Realisasi Anggaran Sasaran Startegis Ketiga
Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran ketiga
adalah Rp. 872.674.000, dan telah terealisasi sebesar
Rp. 366.280.000.
Terkait jumlah salinan dan petikan Keputusan Sekretaris
Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari
jabatan struktural dan fungsional anggaran sebesar
Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan
menghasilkan 36 (tiga puluh enam) salinan dan petikan Keputusan
Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam
dan dari jabatan struktural dan fungsional.
Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-,
sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,-
(58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan
25 (dua puluh lima) salinan dan petikan Keputusan Sekretaris
Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari
jabatan struktural dan fungsional.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output
ditargetkan rata-rata Rp. 24.240.944,- dan realisasinya lebih rendah
yaitu Rp. 14.651.200,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi
sebesar 39,56% atau Rp. 9.589.744,-.
Terkait jumlah Jumlah CPNS yang dinyatakan dapat diterima di
Sekretariat Kabinet anggaran sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan
dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan 50 (lima puluh)
CPNS.
Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp.366.280.000,-,
sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,-
(58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menerima
22 (dua puluh dua) CPNS.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output
ditargetkan rata-rata Rp. 17.453.480,- dan realisasinya lebih rendah
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 42
yaitu Rp. 16.649.091,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi
sebesar 4,61% atau Rp. 804.389,-.
Terkait jumlah dokumen pengurusan administrasi pembinaan
dan kesejahteraan PNS anggaran sebesar Rp.872.674.000,-
ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan
5 (lima) dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan
kesejahteraan PNS.
Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-,
sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,-
(58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan
5 (lima) dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan
kesejahteraan PNS.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output
ditargetkan rata-rata Rp. 174.534.800,- dan realisasinya lebih rendah
yaitu Rp. 73.256.000,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi
sebesar 58,03% atau Rp. 101.278.800,-.
Terkait jumlah dokumen untuk belanja pegawai, anggaran
sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan
yang akan menghasilkan 4 (empat) dokumen terkait belanja pegawai.
Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-, sehingga
terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,- (58,03%).
Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan
4 (empat) dokumen terkait belanja pegawai. Oleh karena itu, untuk
menghasilkan 1 (satu) berkas output ditargetkan rata-rata
Rp. 218.168.500,- dan realisasinya lebih rendah yaitu Rp.
91.570.000,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi sebesar
58,03% atau Rp. 126.598.500,-.
Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 43
Tabel 3.12
Akuntabilitas Keuangan Sasaran Ketiga
No
%
Capaian
Outcome
Output
Uraian
Satuan Target Realisasi
1. 100 Jumlah
Salinan dan Petikan
Kepseskab
tentang
Pengangkatan
dan
pemberhentian dalam dan
dari Jabatan
Struktural
dan
Fungsional
Output salinan 36 25
Input Rupiah 872.674.000 366.280.000
Input
rata-
rata per Output
Rupiah 24.240.944 14.651.200
1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)
2. Efisiensi = Rp. 9.589.744 per output (39,56%)
2. 100 Jumlah CPNS
yang
dinyatakan
dapat diterima
di Sekretariat
Kabinet
Output dokumen 50 22
Input Rupiah 872.674.000 366.280.000
Input
rata-
rata per
Output
Rupiah 17.453.480 16.649.091
1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)
2. Efisiensi = Rp. 804.389 per output (4,61%)
3. 100 Jumlah
dokumen
pengurusan
administrasi
pembinaan
dan
kesejahteraan
PNS
Output dokumen 5 5
Input Rupiah 872.674.000 366.280.000
Input
rata-
rata per
Output
Rupiah 174.534.800 73.256.000
1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)
2. Efisiensi = Rp. 101.278.800 per output (58,03%)
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 44
No
%
Capaian
Outcome
Output
Uraian
Satuan Target Realisasi
4. 100 Jumlah dokumen
terkait belanja
pegawai
Output dokumen 4 4
Input Rupiah 872.674.000 366.280.000
Input
rata-
rata per
Output
Rupiah 218.168.500 91.570.000
1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)
2. Efisiensi = Rp. 126.598.500 per output (58,03%)
Gambaran tentang akuntabilitas keuangan untuk masing-masing
sasaran yang dikaitkan dengan aspek keekonomisan, efisiensi, dan
efektivitas penggunaan anggaran seperti yang telah dijelaskan dalam
beberapa sub bab di atas, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13.
Kondisi Sasaran Berdasarkan Keekonomisan dan
Efisiensi Penggunaan Anggaran
Sasaran % Capaian %
Penghematan
%
Efisiensi
Kondisi
Penghe-
matan Efisiensi
1. Meningkatnya
kualitas organisasi
dan ketatalaksanaa
n di lingkungan Sekretariat Kabinet
Persentase
penyelesaian
pengkajian organisasi
dan ketatalaksanaan yang telah
ditindaklanjuti
a. Jumlah salinan
Rancangan
Perseskab, Kepseskab,
PerDepAdm,
KepDepAdm di
bidang organisasi
dan
ketatalaksanaan
32.3
35,5 (-)
√
-
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 45
Sasaran % Capaian %
Penghematan
%
Efisiensi
Kondisi
2. Meningkatnya SDM yang profesional dan berkualitas
Persentase pegawai
yang mengikuti diklat
sesuai dengan rencana
a. Jumlah peserta yang
telah mengikuti
diklat struktural dan
teknis/fungsional
0.65
0.4
√ √
3. Meningkatnya
kualitas pengelolaan kepegawaian
Persentase
kelengkapan data
kepegawaian yang
dapat dapat
dimanfaatkan
a. Jumlah Salinan dan Petikan Kepseskab
tentang Pengang-
katan dan pember-
hentian dalam dan
dari Jabatan Struktural dan
Fungsional
58,03
39,56
√ √
b. Jumlah CPNS yang
dinyatakan dapat
diterima di
Sekretariat Kabinet
c. Jumlah dokumen
pengurusan
administrasi pembi-
naan dan kesejahte-
raan PNS
58,03
58,03
4,61
58,03
√
√
√
√
c. Jumlah dokumen
terkait belanja
pegawai
58,03
58,03 √
√
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 46
BAB IV
PENUTUP
Dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Sekretariat Kabinet menyusun Laporan Kinerja (LKj) tahun 2014 sebagai
bentuk laporan pertanggungjawaban atas rencana kinerja dan penetapan
kinerja yang telah ditetapkan. Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana Sekretariat Kabinet terus berupaya melakukan perbaikan secara
berkesinambungan sebagai wujud komitmen untuk selalu meningkatkan
akuntabilitas kinerja.
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Sekretariat Kabinet tahun 2014 menjabarkan capaian atas Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang mencerminkan capaian kinerja 3 (tiga) sasaran
strategis yang ingin dicapai oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana Sekretariat Kabinet.
Secara umum ketiga sasaran strategis Biro Kepegawaian, Organisasi
dan Tata Laksana Sekretaris Kabinet sudah tercapai dengan sangat baik,
meskipun terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan menjadi
rekomendasi atas meningkatnya kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi
dan Tata Laksana di masa mendatang, antara lain :
1. Penyelenggaraan administrasi kenaikan pangkat, pemindahan,
pensiun serta pengelolaan kepegawaian lebih akurat dan tepat guna;
2. Penyelenggaraan diklat struktural, teknis/fungsional lebih bermanfaat
bagi peserta maupun bagi Sekretariat Kabinet;
3. Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan lebih tepat guna.
Diharapkan penyusunan Laporan Kinerja Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet tahun 2014 tidak hanya
merupakan suatu pemenuhan kewajiban formal semata, namun dapat
dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan sebagai sarana penting
untuk meningkatkan kinerja organisasi.