46
Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang- undangan, salah satunya adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Merujuk peraturan tersebut, bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan secara berjenjang kepada pimpinan Unit Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang telah disusun disampaikan kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang pada akhirnya disampaikan kepada Presiden RI selaku Kepala Pemerintahan. Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance)

merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal

tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-

undangan, salah satunya adalah Peraturan Presiden (Perpres)

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP).

Merujuk peraturan tersebut, bahwa setiap instansi pemerintah

diwajibkan mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para

pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi

secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan

melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara

periodik.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang

disampaikan secara berjenjang kepada pimpinan Unit

Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan

kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian

negara/lembaga yang telah disusun disampaikan kepada Menteri

Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang

pada akhirnya disampaikan kepada Presiden RI selaku Kepala

Pemerintahan.

Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat

eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugas dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 2

kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan

strategis.

Penyusunan Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan

kewajiban Biro untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014

dan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dalam tahun

mendatang.

B. Gambaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun

2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris

Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Kabinet, maka kedudukan Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah unit

kerja yang dipimpin oleh Kepala Biro, yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab Iangsung kepada Deputi Bidang

Administrasi.

2. Tugas

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan

pengadministrasian pengangkatan, pemindahan dan

pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang

wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet,

perencanaan, pengadaan, dan pembinaan Pegawai Negeri Sipil

dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 3

pengumpulan, pengolahan dan penyusunan laporan kinerja

pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, mengoordinasikan

penyelenggaraan belanja pegawai, dan perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pendidikan dan

pelatihan serta kerja sama dalam rangka pengembangan

Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan

Sekretariat Kabinet serta pengkajian dan penyusunan

organisasi, dan ketatalaksanaan.

3. Fungsi

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan

pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan,

pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pegawai

lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan

Sekretaris Kabinet;

b. Penelitian, penyiapan dan penyelesaian administrasi

Keputusan Sekretaris Kabinet yang berisi pengangkatan,

pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan,

kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil

dan pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di

tangan Sekretaris Kabinet;

c. Penyelenggaraan perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet;

d. Penyelenggaraan pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai

lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet;

e. Penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan

laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet;

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 4

f. Penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat

dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet dan/atau yang

wewenang penetapannya berada pada Sekretaris Kabinet;

g. Koordinasi penyelenggaraan administrasi belanja pegawai;

h. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

i. Penyelenggaraan kerja sama pendidikan dan pelatihan Pegawai

Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat

Kabinet;

j. Penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan organisasi, dan

ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet;

k. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi

Bidang Administrasi.

4. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana membawahi 3 (tiga)

bagian yaitu:

a. Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

administrasi pengangkatan dan pemberhentian dalam dan

dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun

Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang wewenang

penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet, dan

penelitian, penyiapan, dan penyelesaian administrasi

Keputusan Sekretaris Kabinet yang berisi pengangkatan,

pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan,

kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri

Sipil atau pegawai lainnya yang wewenang penetapannya

berada di tangan Sekretaris Kabinet, dan penyelenggaraan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 5

perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil,

pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya,

penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan, dan penyusunan

laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet,

serta pelaksanaan administrasi belanja pegawai.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian

dibantu oleh 3 (tiga) subbagian, yaitu:

1) Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun;

2) Subbagian Pembinaan dan Kinerja Pegawai;

3) Subbagian Gaji.

b. Bagian Pendidikan dan Pelatihan

Bagian Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan tugas

menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan

dan evaluasi pendidikan dan pelatihan serta kerja sama dalam

rangka pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai

lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Pendidikan dan

Pelatihan dibantu oleh 2 (dua) subbagian, yaitu:

1) Subbagian Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan;

2) Subbagian Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan.

c. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian dan penyusunan organisasi dan

ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Organisasi dan

Tata Laksana dibantu oleh 2 (dua) subbagian, yaitu:

1) Subbagian Organisasi;

2) Subbagian Tata Laksana.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 6

Adapun, bagan struktur organisasi Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana pada Tahun 2014 dapat dilihat

pada gambar berikut.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 7

BAGIAN KEPEGAWAIAN

Ratih Mayangsari, S.E., M.Si. (IV/b)

tmt. 1-10-2013

SUBBAGIAN

PEMBINAAN DAN KINERJA

PEGAWAI

Kusrini (III/d)

tmt. 1-10-2005

SUBBAGIAN

PENGANGKATAN,

PEMBERHENTIAN &

PENSIUN

Sri Rahayu (III/d)

tmt. 1-10-2009

SUBBAGIAN GAJI

Samidi (III/d)

tmt. 1-10-2011

PENGELOLA KEPEGAWAIAN

(1)

Somavita Mariam Ainun

Sartavie, S.Ikom. (III/b)

tmt. 1-4-2014

S1 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen SDM.

Manajemen)

PENGOLAH DATA (1)

Arman Darmawan (II/c)

tmt. 1-4-2014

S1/D3 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen

Informatika, Manajemen

Sistem Informatika)

PENGADMINISTRASI UMUM

I (1)

D3 (Administrasi Perkantoran,

Sekretari)

PENGELOLA KEPEGAWAIAN

(2)

Maryadi (III/b) tmt. 1-4-2014

Trijaka, S.AP. (III/a)

tmt. 1-4-2012

S1 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen SDM.

Manajemen)

PENGOLAH DATA (2)

Indra Irmawan, A.Md.(II/c)

tmt. 1-12-2010

Dien Listyarini, A.Md.(II/c)

tmt. 1-12-2010S1/D3 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen Informatika,

Manajemen Sistem Informatika)

BAGIAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

Dra. Suparti, M.AP. (IV/b)

tmt. 1-10-2010

SUBBAGIAN

PENGELOLAAN

PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

Virnayanti, S.H. (III/c)

tmt. 1-10-2012

SUBBAGIAN

KERJASAMA

PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

Lieke Puspasari, S.Sos

(III/c)

tmt. 1-10-2013

PENGELOLA DIKLAT (1)

Heri Supriyanto, S.AP. (III/

a)

tmt. 1-10-2011

S1 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen SDM.

Manajemen)

PENGOLAH DATA (1)

Arief Setia Budi (III/a)

tmt. 1-4-2012

S1/D3 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen

Informatika, Manajemen

Sistem Informatika)

PENGADMINISTRASI

UMUM I (1)

D3 (Administrasi

Perkantoran, Sekretari)

BAGIAN ORGANISASI DAN TATA

LAKSANA

Drs. R. Beben Hurmansyah, M.H.

(IV/b)

tmt. 1-10-2005

SUBBAGIAN

ORGANISASI

Umi Hasanah, S.H. (III/d)

tmt. 1-10-2012

SUBBAGIAN TATA

LAKSANA

Eny Nur’aini, S.AP.

(III/c)

tmt. 1-10-2012

PENGOLAH DATA (1)

Mikasari Muthmainah

Jatiningsih, S.AP. (III/a)

tmt. 1-4-2012S1/D3 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen

Informatika, Manajemen

Sistem Informatika)

PENGADMINISTRASI

UMUM I (1)

D3 (Administrasi

Perkantoran, Sekretari)

BIRO KEPEGAWAIAN, ORGANISASI

DAN TATA LAKSANA

Syafruddin, S.H., M.H. (IV/c)

tmt. 1-10-2012

ANALIS ORGANISASI DAN

KETATALAKSANAAN (2)

Nurati, S.IP. (CPNS)S1 (Administrasi Negara,

Manajemen SDM, Hukum, Ilmu

Pemerintahan)

PENGADMINISTRASI

UMUM I (2)

Sanusih (II/c)

Tmt. 1-4-2007

D3 (Administrasi

Perkantoran, Sekretari)

ANALIS KINERJA (2)

Reni Wahyuni, S.E. (CPNS)

S1 (Hukum, Administrasi

Negara, Manajemen SDM.

Manajemen)

PENGADMINISTRASI

UMUM I (1)

D3 (Administrasi

Perkantoran, Sekretari)

ANALIS ORGANISASI DAN KETATALAKSANAAN (2)Marissa Istika, S.AP. (III/a)

tmt. 1-4-2012Connie Pawitasari, S.IP.

(CPNS)S1 (Administrasi Negara,

Manajemen SDM, Hukum, Ilmu Pemerintahan)

Gambar 1.1.

Bagan Struktur Organisasi Biro

Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 8

C. Gambaran Aspek Strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana

Dalam setiap pencapaian tujuan dan sasaran, maka perlu dipilih

dan ditetapkan strategi untuk mencapainya, yang ditetapkan dalam

bentuk kebijakan, program dan kegiatan.

1. Kebijakan

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi

pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,

kepemimpinan, dan cara bertindak. Selain itu, kebijakan dapat

diartikan pula sebagai proses pengambilan keputusan penting bagi

suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan dan

sasarannya Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

memiliki kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1. Penyusunan administrasi ketatalaksanaan dan organisasi

secara efektif.

2. Sistem pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan

dan akuntabel.

3. Penyelenggaraan diklat yang mampu mengakomodir kebutuhan

seluruh unit kerja dalam organisasi.

2. Program dan Kegiatan

Kebijakan perlu diformulasikan dalam bentuk program-

program untuk dapat mengoperasikan kebijakan unit kerja yang

telah ditetapkan. Penetapan program-program tersebut berorientasi

pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Program yang dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi

dan Tata Laksana adalah “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya.”

Program tersebut adalah program yang sesuai dengan

dokumen anggaran, namun Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana juga melaksanakan program-program operasional yang

dianggap strategis yaitu:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 9

1. Perencanaan, pengkajian dan penyusunan organisasi dan

ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet;

2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengembangan Pegawai serta

Penyelenggaraan Kerja Sama Diklat;

3. Pengelolaan kepegawaian.

Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan

oleh unit kerja Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan

pengerahan sumber daya manusia sebagai masukan untuk

menghasilkan keluaran. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah:

“Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan

Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan

Sekretariat Kabinet.”

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang terdapat pada

dokumen anggaran, namun secara operasional Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana mempunyai kegiatan operasional

sebagai berikut :

1) Pada Program Operasional Perencanaan, pengkajian dan

penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan

Sekretariat Kabinet Penyelenggaraan pembinaan pegawai,

kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Sekretaris

Kabinet, Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang

Administrasi di Bidang Organisasi dan Tata Laksana;

b. Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan

Sekretariat Kabinet;

c. Pelaksanaan Evaluasi Analisis Jabatan, Standar Kompetensi

Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan;

d. Pelaksanaan Evaluasi Standar Pelayanan dan Standar

Operasional Prosedur.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 10

2) Pada Program Operasional Perencanaan, Pelaksanaan, dan

Pengembangan Pegawai serta Penyelenggaraan Kerja Sama

Diklat, kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Diklat Struktural;

b. Penyelenggaraan Diklat Teknis fungsional;

c. Penyelenggaraan Beasiswa.

3) Pada Program Operasional Pengelolaan kepegawaian, kegiatan

operasionalnya adalah sebagai berikut

a. Penyiapan dan Penyelesaian Kepseskab tentang

Pengangkatan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan

Struktural dan Fungsional yang Menjadi Wewenang

Sekretaris Kabinet;

b. Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengadaan CPNS;

c. Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengurusan Kesejahteraan

PNS;

d. Pengurusan Administrasi Belanja Pegawai.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana

kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam rencana

kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh

indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda

penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen

bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen

rencana kinerja memuat beberapa informasi tentang: sasaran,

program, kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan.

Berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 29 tahun 2014, sasaran

(target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau

keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Dalam hal ini maka

penetapan sasaran diperlukan untuk memberikan fokus pada

penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yang perwujudannya

dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan.

Sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

menggambarkan beberapa hal yang ingin dicapai pada Tahun 2014

dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya

dilakukan secara gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek,

khususnya ketersediaan anggaran dan sumber daya manusianya dan

kemungkinan kendala-kendala yang dihadapi.

Dasar perencanaan kinerja adalah perencanaan strategis

organisasi yang menetapkan tujuan utama suatu instansi. Tujuan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 12

merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.

Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, yang selanjutnya akan

mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, dan program dalam

rangka merealisasikan misi organisasi.

Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan

kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah

penetapan visi dan misi. Bermuara dari visi dan misi yang telah

ditetapkan, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

mempunyai tujuan sebagai berikut:

Melalui tujuan-tujuan tersebut, Biro Kepegawaian, Organisasi

dan Tata Laksana berusaha secara optimal dalam melaksanakan

tugas penyelesaian di bidang administrasi kepegawaian, organisasi

dan tata laksana, sehingga menghasilkan pelayanan prima dan

kepuasan terhadap pegawai.

B. Perjanjian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dimaksud dapat

diukur melalui meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian,

organisasi dan tata laksana yang prima, dan meningkatnya kualitas

sumber daya manusia yang memiliki kompetensi.

Guna mencapai tujuan perlu dirumuskan sasaran-sasaran

strategis organisasi. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang

akan dicapai atau dihasilkan organisasi dalam jangka waktu tahunan,

1. Terwujudnya penataan dan

penyempurnaan organisasi

dan ketatalaksanaan yang

akomodatif, antisipatif,

inovatif, dan responsif

2. Terwujudnya kualitas

profesional Sumber Daya

Manusia Aparatur

3. Terwujudnya pengelolaan

kepegawaian secara efektif

dan efisien

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 13

semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran memberikan fokus

pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat

diukur, dan dapat dicapai.

Sasaran merupakan hasil nyata yang akan dicapai unit kerja

organisasi, yang telah dirumuskan secara spesifik dan dapat diukur.

Pencapaian sasaran dapat mengarahkan pada kegiatan yang spesifik

dan terfokus, sehingga memudahkan pada pengalokasian sumber-

sumber daya yang diperlukan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana merupakan penjabaran misi dan tujuan

yang telah ditetapkan, yaitu menggambarkan apa yang dicapai dan

dihasilkan pada periode setiap tahun selama 5 (lima) tahun sesuai

yang direncanakan. Selain itu, sasaran tersebut juga telah difokuskan

pada pelaksanaan reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan di

Sekretariat Kabinet. Sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana, meliputi:

1. Meningkatnya Organisasi dan Ketatalaksanaan yang Efektif;

2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang Profesional dan

Berkualitas;

3. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Kepegawaian.

Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa adanya upaya dalam

meningkatkan kinerja di unit Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana sebagai upaya dalam memberikan pelayanan prima kepada

pegawai yang membutuhkan.

Hubungan/keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana tersebut dapat dilihat

gambar berikut:

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 14

C. Indikator Kinerja Utama Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana

Perjanjian Kinerja atau lebih dikenal dengan istilah penetapan

kinerja merupakan ikhtisar kesepakatan kinerja/perjanjian

kinerja/pernyataan kinerja yang akan dicapai antara atasan dan

bawahan untuk mewujudkan kinerja tertentu berdasarkan pada

sumber daya yang ada. Uraian Perjanjian Kinerja Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di

berikut.

Meningka

tnya

Organisas

i dan

Ketatalak

sanaan

yang

Efektif

Terwujudnya

Kualitas

Profesional

Sumber Daya

Manusia

Aparatur

Meningka

tnya

Sumber Daya

Manusia

yang

Profesion

al dan

Berkualitas

Terwujudnya

Pengelolaan

Kepegawaian

secara Efektif

dan Efisien

Meningka

tnya

Kualitas

Pengelolaan

Kepegawa

ian

Terwujudnya

Penataan dan

Penyempurnaan

Organisasi dan

Ketatalaksanaan

yang Akomodatif,

Antisipatif, Inovatif

dan responsif

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 15

Tabel 2.1.

Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Tahun 2014

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TARGET

ANGGARAN

1. Meningkatnya

organisasi dan

ketatalaksanaan

yang efektif

Persentase penyelesaian

pengkajian organisasi

dan ketatalaksanaan

yang telah

ditindaklanjuti

100%

997.525.000

2. Meningkatnya

Sumber Daya

Manusia yang

profesional dan

berkualitas

Persentase pegawai

yang mengikuti diklat

sesuai dengan rencana

100% 1.373.190.000

3. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan

kepegawaian

1.

2.

Persentase

kelengkapan data

kepegawaian yang

dapat dimanfaatkan

Jumlah keluhan

pegawai terhadap

pelayanan

kepegawaian

100 %

0

872.674.000

1. Meningkatnya organisasi dan ketatalaksanaan yang efektif

Sasaran pertama ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program

operasional dan 4 (empat) kegiatan. Adapun program dan indikator

sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran

tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2.2.

Indikator Kinerja Sasaran 1

Indikator Kinerja Target Program Operasional

Persentase penyelesaian pengkajian

organisasi dan ketatalaksanaan

yang telah ditindaklanjuti

100%

Perencanaan, Pengkajian dan

Penyusunan Organisasi dan

Ketatalaksanaan di Lingkungan

Sekretariat Kabinet

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 16

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program

tersebut adalah:

1. Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Sekretaris

Kabinet, Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang Administrasi di

Bidang Organisasi dan Tata Laksana;

2. Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat

Kabinet;

3. Pelaksanaan Evaluasi Analisis Jabatan, Standar Kompetensi

Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan;

4. Pelaksanaan Evaluasi Standar Pelayanan dan Standar Operasional

Prosedur.

Indikator kinerja outcome pada kegiatan ini adalah persentase

penyelesaian pengkajian efektifitas organisasi dan ketatalaksanaan

dengan target 100%. Maksud dari pernyataan ini adalah diharapkan

dalam menyelesaikan pengkajian terkait efektifitas organisasi dan

ketatalaksanaan dapat seluruhnya terselesaikan secara cepat dan

tepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.

2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang profesional dan

berkualitas

Sasaran kedua ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program

operasional dan 3 (tiga) kegiatan. Adapun, program dan indikator

sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran

dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2.3.

Indikator Kinerja Sasaran 2

Indikator Kinerja Target Program Operasional

Persentase pegawai yang mengikuti

diklat sesuai dengan rencana

100%

Perencanaan, Pelaksanaan, dan

Pengembangan Pegawai serta

Penyelenggaraan Kerja Sama

Diklat

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 17

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program di

atas adalah:

1. Penyelenggaraan Diklat Struktural

2. Penyelenggaraan Diklat Teknis Fungsional

3. Penyelenggaraan Beasiswa

Indikator dalam sasaran kedua yakni persentase pegawai yang

mengikuti diklat sesuai dengan rencana sebesar 100%.

3. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian

Sasaran ketiga ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program

operasional dan 4 (empat) kegiatan. Adapun, program dan indikator

sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran

dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2.4.

Indikator Kinerja Sasaran 3

Indikator Kinerja Target Program Operasional

a. Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat

dimanfaatkan

b. Jumlah keluhan pegawai

terhadap pelayanan

kepegawaian

100%

0

Pengelolaan Kepegawaian

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program

pengelolaan kepegawaian adalah:

1. Penyiapan dan Penyelesaian Kepseskab tentang Pengangkatan dan

Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural dan Fungsional

yang Menjadi Wewenang Sekretaris Kabinet;

2. Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengadaan CPNS;

3. Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengurusan Kesejahteraan PNS;

4. Pengurusan Administrasi Belanja Pegawai.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 18

Indikator kinerja outcome pada kegiatan ini adalah target yang

ingin dicapai sebesar 100% untuk indikator kinerja persentase

kelengkapan data kepegawaian yang dapat dimanfaatkan dan 0 (nol)

untuk jumlah keluhan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian.

Oleh karena itu, pengolahan dan penyusunan data kepegawaian

dapat diselesaikan secara cepat dan tepat sehingga tidak terdapat

keluhan dari pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 19

BAB III

CAPAIAN KINERJA

A. Capaian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja, yang

merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis,

dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan

efektifitas suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan program-

programnya sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepadanya.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan

yang ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Pengukuran yang

dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang

sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan

berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pengukuran kinerja

adalah suatu tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta

kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kinerja itu

sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan

dapat tercapai dengan baik.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah

masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses

penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh

terhadap pencapaian sasaran tujuan.

Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran

capaian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang

semakin baik, digunakan rumus:

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 20

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian

kinerja, digunakan rumus:

Penilaian atas capaian kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana tahun 2014 menggunakan kategori capaian kinerja

dengan skala ordinal, yaitu sebagai berikut:

No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1. >100 Memuaskan

2. 85 % - 100 % Sangat Baik

3. 70% - < 85% Baik

4. 55% - <70% Cukup

5. <55 % Kurang Baik

Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi indikator

kinerja utama (IKU) yang menggambarkan keberhasilan pencapaian

sasaran strategis.

Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang

telah dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila

semua indikator yang telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang

diinginkan, maka memberi gambaran kualitas ketercapaian tujuan.

Persentase pencapaian Realisasi rencana tingkat capaian = x 100 % Rencana

Persentase pencapaian Rencana-(Realisasi-Rencana) rencana tingkat capaian = x 100 % Rencana

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 21

Analisis capaian IKU mengungkapkan keterkaitan capaian IKU

dengan capaian sasaran secara efektif dan efisien yang merupakan

pembanding antara realisasi dengan rencana tahun bersangkutan.

Lebih lanjut, penjelasan mengenai posisi kinerja terhadap pencapaian

rencana strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

analisis tersebut.

Pada tahun 2014, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

telah menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator

kinerja utama. Adapun capaian IKU 2014 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.1.

Tingkat Capaian IKU

Tahun 2014

Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas, dapat disampaikan

bahwa persentase capaian masing-masing IKU secara umum telah

tercapai dengan optimal berdasarkan kategori pencapaian kinerja yang

telah ditetapkan.

Pelaporan akuntabilitas kinerja harus menyajikan data dan

informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat

IKU Sasaran Target Realisasi Capaian

Persentase penyelesaian

pengkajian organisasi dan

ketatalaksanan yang telah

ditindaklanjuti

Meningkatnya kualitas

organisasi dan

ketatalaksanaan yang

efektif

100% 100% 100

Persentase pegawai yang

mengikuti diklat sesuai

dengan rencana

Meningkatnya Sumber

Daya Manusia yang

profesional dan

berkualitas

100% 100% 100

Persentase kelengkapan

data kepegawaian yang

dapat dimanfaatkan

Meningkatnya kualitas

pengelolaan

kepegawaian

100% 100% 100

Jumlah keluhan pegawai

terhadap pelayanan kepegawaian

0 0 100

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 22

menginterpretasikan tingkat keberhasilan/kegagalan secara lebih luas

dan mendalam. Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian

keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan

kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana, pada Tahun 2014 Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana telah menetapkan 3 (tiga) sasaran untuk

mempermudah pencapaian target yang diharapkan setiap tahun akan

dapat meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana.

Uraian capaian kinerja per sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi

dan Tata Laksana pada tahun 2014 diuraikan sebagai berikut:

Sasaran ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyusunan

analisis jabatan/beban kerja, standar pelayanan, penyusunan sistem

prosedur kerja, pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi,

penyusunan Rancangan Peraturan Sekretaris Kabinet, Keputusan

Sekretaris Kabinet, Keputusan dan Peraturan Deputi Bidang

Administrasi di bidang Organisasi dan Tata Laksana, dan pelaksanaan

Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet.

Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan sasaran-

tersebut adalah :

1. Pemahaman pegawai terhadap pengkajian dan penyusunan

organisasi dan ketatalaksanaan belum optimal;

2. Penyerahan data penunjang kegiatan pengkajian dan penyusunan

organisasi dan ketatalaksanaan sering mengalami keterlambatan.

Sasaran 1

Meningkatnya Kualitas Organisasi

dan Ketatalaksanaan yang Efektif

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 23

Oleh karena itu, tindak lanjut yang perlu dilaksanakan adalah

meningkatkan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan

Sekretariat Kabinet dan instansi terkait.

Uraian mengenai capaian sasaran pertama adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Pertama

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian

Persentase penyelesaian

pengkajian organisasi dan

ketatalaksanan yang telah

ditindaklanjuti

100% 100% 100

Capaian IKU sasaran pertama dihitung menggunakan rumus

1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat

dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan

baik sehingga hal ini menggambarkan bahwa sasaran pertama telah

dapat dicapai dengan baik.

Capaian kinerja pada indikator sasaran ini telah tercapai 100%

yang dapat dilihat dalam proses penyelesaian pengkajian organisasi

dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti dengan melihat

indikator penyelesaian Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet

dan Deputi Bidang Administrasi yang telah ditindaklanjuti sebesar

100%.

Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran pertama

adalah sebagai berikut:

Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan

ketatalaksanan yang telah ditindaklanjuti

Berdasarkan indikator-indikator tersebut, maka target 100%

pada IKU pertama sasaran pertama ini dihitung berdasarkan jumlah

penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 24

ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah seluruh penyelesaian kajian

organisasi dan ketatalaksanaan.

Jumlah penyelesaian kajian organisasi dan ketatalaksanaan

selama tahun 2014 berjumlah 60 (enam puluh) kajian dan

seluruhnya sudah dapat diselesaikan oleh Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana sehingga realisasinya menjadi 100%.

Sasaran ini dilaksanakan dalam bentuk penyelenggaraan diklat

struktural, diklat teknis/fungsional yang menjadi kewenangan Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yang diharapkan dapat

meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan

Sekretariat Kabinet.

Terselenggarannya diklat struktural, diklat teknis/fungsional

secara optimal membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan

koordinasi secara berkesinambungan.

Adapun permasalahan yang biasanya terdapat pada diklat

struktural adalah penugasan peserta Diklatpim yang telah memenuhi

persyaratan dan harus mengikuti diklat ditunda karena kepentingan

unit kerja terkait. Sedangkan permasalahan yang biasanya terdapat

pada diklat teknis/fungsional antara lain:

1. Pihak penyelenggara tidak lagi menyelenggarakan diklat yang telah

direncanakan, meskipun ketika menyusun perencanaan diklat

telah mengacu kepada jadwal dari instansi penyelenggara;

2. Peserta yang telah ditetapkan mengundurkan diri, namun tidak

mencari pengganti dari unit kerja yang bersangkutan.

Terkait dengan permasalahan tersebut, telah diambil langkah-

langkah untuk penyelesaiannya, antara lain:

Sasaran 2

Meningkatnya Sumber Daya Manusia

yang Profesional dan Berkualitas

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 25

1. Meningkatkan koordinasi antara Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana dengan Biro Perencanaan dan Keuangan dalam

rangka perencanaan program diklat.

2. Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara diklat, baik

instansi pemerintah maupun swasta, sehingga sesuai dengan

perencanaan yang disusun.

Uraian mengenai sasaran kedua adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Kedua

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian

Persentase pegawai yang

memenuhi kualifikasi/ standar

kompetensi yang ditempatkan

sesuai dengan jabatannya

100% 100% 100

Capaian IKU sasaran kedua dihitung menggunakan rumus

1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat

dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan

sangat baik sehingga hal ini menggambarkan bahwa sasaran kedua

telah dapat dicapai dengan baik.

Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran kedua

adalah sebagai berikut:

Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan

rencana

Capaian IKU pada sasaran kedua ini ditargetkan sebesar 100%,

telah tercapai sebesar 100%. Target dan realisasi 100% dihitung

berdasarkan jumlah pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan

rencana penyelenggaraan diklat.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 26

Dalam rangka memenuhi kualifikasi/standar kompetensi

pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana telah mengikutsertakan 21 (dua puluh

satu) orang pada diklat struktural dan 277 (dua ratus tujuh puluh

tujuh) orang mengikuti diklat teknis/fungsional, sebagaimana dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 3.4. Pelaksanaan Diklat Struktural

di lingkungan Sekretariat Kabinet

Tahun 2014

No Jenis Diklat Jumlah Peserta

Tanggal Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

1 Diklatpim Tk. II 1 orang 5 Mei – 18 September

2014

Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional – LAN

2 Diklatpim Tk. III 4 orang 25 Agustus – 4 Desember

2014

Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara

3 Diklatpim Tk. IV 2 orang 18 Mei – 9 Oktober 2014

Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional – LAN

2 orang 7 Juli – 27 November

2014

4. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah

12 orang 25 – 26 Juni 2014

Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara

Tabel. 3.5. Pelaksanaan Diklat Teknis/Fungsional

Periode Januari s.d. Desember Tahun 2014

No Jenis Diklat Jumlah

Peserta

Tanggal

Pelaksanaan

Tempat

Pelaksanaan

1 Pembekalan dan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa

15 orang 14 – 17 April 2014

WTC Lantai 17, Jalan Jend. Sudirman Kav. 2931, Jakarta (Edu Train)

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 27

No Jenis Diklat Jumlah Peserta

Tanggal Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

2. Pembekalan Alam Luar CPNS

39 orang 6-8 Maret 2014 Bandung (PT Dasa Pratama)

3. Prajabatan CPNS Golongan III

33 orang 19 Mei – 11 Juni 2014

Pusdikmin POLRI Bandung

4. Prajabatan CPNS Golongan II

6 orang 2 – 20 Juni 2014 Balai Diklat Pegawai Kementerian Dalam Negeri (Pemda Purwakarta)

5. Bendahara Pengeluaran

10 orang 23 – 25 Juni 2014

Gedung Arthaloka Lt. 15 Jakarta (Edutrain)

6. Balance Scorecard

2 orang 16 Juni 2014 Wisma Kodel Lt. 8 Jakarta (Sciencom)

7. Network Forensic 2 orang 19 – 20 Mei 2014

Id-SIRTII Menara Ravindo Kebon Sirih Jakarta

8. Legal Drafting 15 orang 18 – 20 Agustus 2014

Wisma Kodel Lt. 8 Jakarta (Sciencom)

9. Leadership Development

21 orang 4 – 6 September 2014

Citra Cikopo Hotel & Resort, Desa Kopo, Cisarua, Bogor (Sciencom)

10. Perancangan PUU (legal Drafting Gel. II)

11 orang 29 September – 1 Oktober 2014

Wisma Kodel Lt. 8 Jakarta (Sciencom)

11. Diklat Penjenjangan Auditor Madya

1 orang 23 September – 7 Oktober 2014

Pusdiklat Pengawasan BPKP, Pandansari, Ciawi, Bogor

12. Pembinaan Kepegawaian

120 orang 30 Juni – 23 Juli 2014

Aula Gedung 3 Lantai 1

13. Australia-Indonesia Strategic Policy Course

2 orang 25 Oktober – 1 November

2014

Camberra, Australia

Hal-hal yang perlu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

penyelenggaraan diklat struktural dan diklat teknis/fungsional adalah

sebagai berikut:

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 28

1. Untuk terselenggaranya diklat secara optimal dan efektif, diperlukan

koordinasi secara berkesinambungan antara Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana dengan Biro Umum dan Biro

Perencanaan dan Keuangan dalam penetapan pagu anggaran diklat.

2. Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara diklat, sehingga

pelaksanaan diklat sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

3. Adanya koordinasi secara baik dengan unit kerja di lingkungan

Sekretariat Kabinet tentang pegawai yang akan diikutsertakan sebagai

peserta diklat.

4. Adanya pemetaan dan evaluasi secara berkala terhadap pemanfaatan

diklat.

Gambar 3.1.

Pelaksanaan Diklat Leadership Development

4-6 September 2014

Sasaran ketiga ini diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan tugas

penyusunan Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan

pemberhentian pegawai, pelaksanaan administrasi tentang kenaikan

pangkat dan pensiun pegawai, pelaksanaan pembinaan dan kinerja

pegawai, serta pelaksanaan koordinasi pembayaran belanja gaji

pegawai.

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, Biro Kepegawaian,

Sasaran 3

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan

Kepegawaian

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 29

Organisasi dan Tata Laksana membutuhkan keterlibatan banyak

pihak antara lain:

1. Adanya respon, komitmen dan tindak lanjut dari pengusul untuk

kelengkapan dan keakurasian data yang disampaikan secara cepat,

sehingga memperlancar proses penyelesaian Keputusan Sekretaris

Kabinet;

2. Adanya ketelitian dari pegawai yang memproses Keputusan

Sekretaris Kabinet;

3. Adanya ketepatan dan kecepatan pegawai dalam melaksanakan

tugas-tugas yang terkait dengan pembinaan dan kesejahteraan

pegawai;

4. Adanya tindak lanjut dari Biro Perencanaan dan Keuangan yang

terkait dengan pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai.

Uraian mengenai capaian sasaran ketiga adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6.

Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Ketiga

Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian

Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat dapat

diselesaikan secara tepat waktu

100% 100% 100

Jumlah keluhan pegawai terhadap

pelayanan kepegawaian

0 0 100

Capaian IKU sasaran ketiga dihitung menggunakan rumus

1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat

dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan

dan telah dapat dicapai dengan baik.

Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran ketiga

adalah sebagai berikut:

1. Persentase Kelengkapan Data Kepegawaian yang Dapat

Dimanfaatkan

Indikator sasaran ini sampai akhir tahun 2014 telah tercapai

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 30

100%. Hal ini diwujudkan dengan sudah optimalnya penyelesaian

kelengkapan data kepegawaian secara tepat waktu.

Target dan realisasi 100% pada sasaran ketiga ini dihitung

berdasarkan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian secara tepat

waktu dibagi dengan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian yang

tersedia.

Tabel 3.7

Data Kepegawaian Tahun 2014

BULAN

JUMLAH

KELENGKAPAN

DATA

PEGAWAI

JUMLAH KELENGKAPAN

DATA PEGAWAI YANG

DISELESAIKAN SECARA

TEPAT WAKTU

%

CAPAIAN

JANUARI 529 529 100 %

FEBURARI 527 527 100 %

MARET 532 532 100 %

APRIL 533 533 100 %

MEI 531 531 100 %

JUNI 530 530 100 %

JULI 532 532 100 %

AGUSTUS 538 538 100 %

SEPTEMBER 540 540 100 %

OKTOBER 537 537 100 %

NOVEMBER 533 533 100 %

DESEMBER 536 536 100 %

Berdasarkan data tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap

bulan selalu dilakukan penyelesaian data kepegawaian secara tepat

waktu sehingga realisasi IKU pada sasaran ini dapat dicapai 100%.

Tepat waktu yang dimaksud dalam indikator kinerja ini adalah

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 31

setiap akhir bulan telah dilaksanakan penyelesaian kelengkapan data

kepegawaian.

Selain itu, dalam rangka peningkatan penyelesaian data

kepegawaian secara tepat waktu, Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana telah didukung dengan sistem informasi kepegawaian

internal (SIKENAL) yang sudah dapat dioperasikan.

Pada aplikasi SIKENAL terdapat infomasi tentang keterangan

perorangan, jabatan, pendidikan, kepangkatan, D3, DUK, hukuman

disiplin, medikal, prestasi, penghargaan, keterangan keluarga, riwayat

gaji, pengalamaan kerja.

Penyelesaian kelengkapan data pegawai dilakukan setiap bulan

oleh pengelola kepegawaian dengan melakukan penambahan atau

pengurangan data terkait mutasi keluarga, diklat-diklat yang diikuti,

kenaikan pangkat, pengangkatan dan pemberhentian, serta pensiun.

Pada gambar berikut dapat dilihat aplikasi database kepegawaian

yang digunakan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana:

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 32

Gambar 3.2.

Database Kepegawaian Internal

Gambar 3.3.

Sistem Informasi Kepegawaian Internal I

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 33

Gambar 3.4.

Sistem Informasi Kepegawaian Internal II

2. Jumlah Keluhan Pegawai terhadap Pelayanan Kepegawaian

Indikator sasaran ini sampai akhir tahun 2014 telah tercapai

100%. Hal ini diwujudkan dengan tidak adanya keluhan yang diterima

oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terkait pelayanan

kepegawaian melalui kotak saran yang telah tersedia.

Gambar 3.5.

Kotak Saran di Lingkungan Sekretariat Kabinet

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 34

B. Reviu atas Unsur-Unsur SAKIP

Reviu terhadap pelaksanaan unsur-unsur SAKIP dilakukan oleh

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana secara terus-menerus

dan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP

dan menghasilkan rekomendasi yang berguna bagi perbaikan

pelaksanaan SAKIP.

Reviu terhadap unsur-unsur SAKIP menghasilkan beberapa hal,

sebagai berikut:

1. Penetapan Sasaran

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, penetapan sasaran Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana tidak mengalami

perubahan.

Penetapan sasaran dimaksud masih bersifat kualitas output yang

disebabkan karena tugas dan fungsi Biro masih bersifat

memberikan dukungan administratif terkait masalah kepegawaian

internal dan pengkajian organisasi dan tata laksana.

Namun demikian, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

masih terus berusaha untuk meningkatkan penetapan sasaran

yang bersifat outcome pada tahun mendatang.

2. Penetapan Indikator Kinerja

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 penetapan indikator

kinerja pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan yaitu

4 (empat) indikator.

Indikator tersebut disesuaikan dengan kebutuhan Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana yakni indikator kinerja

yang lebih dapat diukur.

3. Penetapan Target

Penetapan target pada tahun 2014 apabila dibandingkan

dengan tahun 2013 masih sama dan tidak mengalami perubahan

yaitu 100% untuk semua indikator.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 35

Hal tersebut disebabkan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana berusaha untuk tetap meningkatkan kinerja dari

tahun ke tahun.

4. Pengukuran Kinerja

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, pengukuran kinerja

pada tahun 2014 dapat lebih optimal dilaksanakan karena sasaran,

indikator kinerja, dan target sudah lebih jelas dan terukur.

5. Pemantauan atas Capaian Kinerja

Pemantauan atas capaian kinerja sudah dilakukan secara optimal

untuk semua sasaran strategis guna memonitor capaian masing-

masing sasaran yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik

dan intensif melalui penyampaian realisasi rencana aksi Penetapan

Kinerja setiap triwulan.

6. Pemanfaatan perencanaan, pelaporan, dan evaluasi kinerja

dalam manajemen kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana belum optimal

Dokumen perencanaan kinerja belum sepenuhnya dimanfaatkan

untuk pengarahan program dan kegiatan begitu juga dengan

dokumen pelaporan dan evaluasi kinerja belum sepenuhnya

dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam

pengambilan keputusan.

7. Perkembangan Implementasi Manajemen Kinerja

Perkembangan implementasi manajemen kinerja pada Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana apabila dibandingkan

dengan tahun 2013 dapat dilihat pada penentuan indikator kinerja

yang lebih terukur.

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 36

Tabel 3.8

Perbandingan IKU 2013 dan 2014

C. Realisasi Anggaran

Sasaran tahun 2014 diarahkan pada peningkatan pencapaian

kualitas pelayanan (outcome), dengan tujuan untuk meningkatkan

pencapaian hasil penyelesaian dan meningkatkan pencapaian kualitas

pelayanan di bidang kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta

pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

organisasi, yang diberikan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana.

Pagu anggaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 96.604.188.000,-. Anggaran

tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan 1 (satu) program

yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

No Tahun 2013 Tahun 2014

1 Persentase penyelesaian

pengkajian organisasi dan

ketatalaksanaan yang telah

ditindaklanjuti

Persentase penyelesaian pengkajian

organisasi dan ketatalaksanaan

yang telah ditindaklanjuti

2 Persentase pegawai yang

memenuhi kualifikasi/standar

kompetensi yang ditempatkan

sesuai dengan jabatannya

Persentase pegawai yang mengikuti

diklat sesuai dengan rencana

3 Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat dapat

diselesaikan secara tepat waktu

Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat dapat

dimanfaatkan

4 Jumlah keluhan pegawai terhadap

pelayanan kepegawaian

Jumlah keluhan pegawai terhadap

pelayanan kepegawaian

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 37

Berdasarkan keseluruhan total pagu tersebut, dialokasikan

untuk pencapaian 3 (tiga) sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan

Tata Laksana adalah semula sebesar Rp. 3.243.389.000,- namun

dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan

anggaran telah dilakukan revisi sehingga menjadi Rp. 2.840.800.000,-.

Adapun, realisasi anggaran sebesar Rp. 91.089.703.343,- atau

94,29%.

Tingkat realisasi penggunaan anggaran kegiatan pada Biro

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet selama

tahun 2014 dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.9

Realisasi Anggaran Tahun 2014

NO SASARAN

STRATEGIS

RENCANA

(Rp) REVISI (Rp)

REALISASI

(Rp)

%

CAPAIAN

1. Meningkatnya

kualitas

organisasi dan

ketatalaksanaan

yang efektif

997.525.000 833.712.000 675.793.900 81,06

2. Meningkatnya

Sumber Daya

Manusia yang

profesional dan

berkualitas

1.373.068.000 1.513.698.000 1.503.849.500 99,3

3. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan

kepegawaian

872.674.000 493.390.000 366.280.100 74,2

Akuntabilitas keuangan ini menyangkut pengungkapan realisasi

anggaran maupun aspek penghematan (keekonomisan) dan efisiensi

penggunaan anggaran.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 38

Efisiensi Penggunaan = target input rata-rata per output-realisasi input rata-rata per output Anggaran x 100%

Target input rata-rata per output

Efisiensi adalah perbandingan antara output dengan input.

Suatu kegiatan dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan

adalah sama dengan input yang lebih sedikt. Efektivitas adalah

pemanfaatan anggaran yang mampu menghasilkan capaian sasaran

sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Metode perhitungan untuk penghematan, efisiensi serta

efektivitas penggunaan dana dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Penghematan Dana (Keekonomisan)

2. Efisiensi Penggunaan Anggaran

Anggaran yang digunakan untuk menghitung efisiensi bukan

dari anggaran keseluruhan namun dari dana (input) kegiatan yang

mencerminkan pencapaian sasaran.

Informasi tentang akuntabilitas keuangan dari masing-masing

sasaran strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Pertama

Dari anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran

pertama sebesar Rp. 997.525.000, telah terealisasi sebesar

Rp. 675.793.900, sehingga terjadi penghematan anggaran sebesar

Rp. 321.731.100 (32.3%).

Penghematan dana = target dana

– realisasi dana

% Penghematan dana = target

dana – realisasi dana x 100%

target dana

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 39

Pada sasaran pertama, telah tercapai 60 salinan dari 120

salinan yang direncanakan, biaya yang dibutuhkan untuk

menghasilkan 1 (satu) unit output sebesar Rp. 11.263.232, sedangkan

biaya per unit output yang ditargetkan sebesar Rp. 8.312.704.

Sehingga dari sisi penggunaan anggaran per satu unit output,

realisasi lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan.

Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan frekuensi

kegiatan guna menghasilkan salinan Rancangan Perseskab,

Kepseskab, PerDepAdm, KepDepAdm di bidang organisasi dan

ketatalaksanaan, seperti kegiatan rapat.

Sebagai contoh, kegiatan rapat untuk menghasilkan rancangan

Perseskab, Kepseskab, PerDepAdm dan KepDepAdm dalam rangka

pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang semula dialokasikan hanya

20 (dua puluh) kali, namun dalam pelaksanaannya dibutuhkan

34 (tiga puluh empat) kali rapat. Peningkatan frekuensi rapat ini

karena dibutuhkan pembahasan yang mendalam untuk menjaga

kualitas output salinan rancangan yang dihasilkan.

Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10

Akuntabilitas Keuangan Sasaran Pertama

No

%

Capaian

Outcome

Output

Uraian

Satuan Target Realisasi

1. 100 Jumlah

salinan

RPerseskab,

Kepseskab, PerDepAdm,

KepDepAdm di

bidang

organisasi dan

ketatalaksa-naan

Output Salinan 120 60

Input Rupiah 997.525.000 675.793.900

Input

rata-

rata per

Output

Rupiah 8.312.704 11.263.232

1. Penghematan dana = Rp. 321.731.100 (32.3%)

2. Efisiensi = Rp. 2.950.528 per output (minus)

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 40

2. Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Kedua

Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran kedua

adalah sebesar Rp. 1.513.698.000, dan telah terealisasi Rp.

1.503.849.500.

Dari target output yang telah ditetapkan pada Tahun 2014,

realisasinya adalah 298 peserta yang mengikuti diklat, dengan

realisasi anggaran sebesar Rp 1.503.849.500,- (94,09%). Dengan

demikian telah dilakukan penghematan dana sebesar Rp. 9.848.500

(0,65%). Untuk menghasilkan 1 (satu) output dibutuhkan dana rata-

rata sebesar Rp 5.046.475,-, lebih rendah dari anggaran rata-rata per

output yang direncanakan sebesar Rp 5.255.896,-, dengan demikian

dapat dicapai efesiensi sebesar Rp. 209.421 per output atau sebesar

0,49%.

Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran sasaran 2,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.11

Akuntabilitas Keuangan Sasaran Kedua

No

%

Capaian

Outcome

Output

Uraian

Satuan Target Realisasi

1. 100 Jumlah

peserta yang

telah

mengikuti

diklat struktural

dan teknis/

fungsional

Output Salinan 288 298

Input Rupiah 1.513.698.000

(sebelum revisi =

1.373.190.000)

1.503.849.500

Input

rata-

rata per

Output

Rupiah 5.255.896 5.046.475

1. Penghematan dana = Rp. 9.848.500 (0,65%) (setelah revisi)

2. Efisiensi = Rp. 209.421 per output (0.4%)

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 41

3. Realisasi Anggaran Sasaran Startegis Ketiga

Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran ketiga

adalah Rp. 872.674.000, dan telah terealisasi sebesar

Rp. 366.280.000.

Terkait jumlah salinan dan petikan Keputusan Sekretaris

Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari

jabatan struktural dan fungsional anggaran sebesar

Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan

menghasilkan 36 (tiga puluh enam) salinan dan petikan Keputusan

Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam

dan dari jabatan struktural dan fungsional.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-,

sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,-

(58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan

25 (dua puluh lima) salinan dan petikan Keputusan Sekretaris

Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari

jabatan struktural dan fungsional.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output

ditargetkan rata-rata Rp. 24.240.944,- dan realisasinya lebih rendah

yaitu Rp. 14.651.200,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi

sebesar 39,56% atau Rp. 9.589.744,-.

Terkait jumlah Jumlah CPNS yang dinyatakan dapat diterima di

Sekretariat Kabinet anggaran sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan

dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan 50 (lima puluh)

CPNS.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp.366.280.000,-,

sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,-

(58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menerima

22 (dua puluh dua) CPNS.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output

ditargetkan rata-rata Rp. 17.453.480,- dan realisasinya lebih rendah

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 42

yaitu Rp. 16.649.091,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi

sebesar 4,61% atau Rp. 804.389,-.

Terkait jumlah dokumen pengurusan administrasi pembinaan

dan kesejahteraan PNS anggaran sebesar Rp.872.674.000,-

ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan

5 (lima) dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan

kesejahteraan PNS.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-,

sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,-

(58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan

5 (lima) dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan

kesejahteraan PNS.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output

ditargetkan rata-rata Rp. 174.534.800,- dan realisasinya lebih rendah

yaitu Rp. 73.256.000,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi

sebesar 58,03% atau Rp. 101.278.800,-.

Terkait jumlah dokumen untuk belanja pegawai, anggaran

sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan

yang akan menghasilkan 4 (empat) dokumen terkait belanja pegawai.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-, sehingga

terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,- (58,03%).

Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan

4 (empat) dokumen terkait belanja pegawai. Oleh karena itu, untuk

menghasilkan 1 (satu) berkas output ditargetkan rata-rata

Rp. 218.168.500,- dan realisasinya lebih rendah yaitu Rp.

91.570.000,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi sebesar

58,03% atau Rp. 126.598.500,-.

Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 43

Tabel 3.12

Akuntabilitas Keuangan Sasaran Ketiga

No

%

Capaian

Outcome

Output

Uraian

Satuan Target Realisasi

1. 100 Jumlah

Salinan dan Petikan

Kepseskab

tentang

Pengangkatan

dan

pemberhentian dalam dan

dari Jabatan

Struktural

dan

Fungsional

Output salinan 36 25

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-

rata per Output

Rupiah 24.240.944 14.651.200

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 9.589.744 per output (39,56%)

2. 100 Jumlah CPNS

yang

dinyatakan

dapat diterima

di Sekretariat

Kabinet

Output dokumen 50 22

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-

rata per

Output

Rupiah 17.453.480 16.649.091

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 804.389 per output (4,61%)

3. 100 Jumlah

dokumen

pengurusan

administrasi

pembinaan

dan

kesejahteraan

PNS

Output dokumen 5 5

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-

rata per

Output

Rupiah 174.534.800 73.256.000

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 101.278.800 per output (58,03%)

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 44

No

%

Capaian

Outcome

Output

Uraian

Satuan Target Realisasi

4. 100 Jumlah dokumen

terkait belanja

pegawai

Output dokumen 4 4

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-

rata per

Output

Rupiah 218.168.500 91.570.000

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 126.598.500 per output (58,03%)

Gambaran tentang akuntabilitas keuangan untuk masing-masing

sasaran yang dikaitkan dengan aspek keekonomisan, efisiensi, dan

efektivitas penggunaan anggaran seperti yang telah dijelaskan dalam

beberapa sub bab di atas, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.13.

Kondisi Sasaran Berdasarkan Keekonomisan dan

Efisiensi Penggunaan Anggaran

Sasaran % Capaian %

Penghematan

%

Efisiensi

Kondisi

Penghe-

matan Efisiensi

1. Meningkatnya

kualitas organisasi

dan ketatalaksanaa

n di lingkungan Sekretariat Kabinet

Persentase

penyelesaian

pengkajian organisasi

dan ketatalaksanaan yang telah

ditindaklanjuti

a. Jumlah salinan

Rancangan

Perseskab, Kepseskab,

PerDepAdm,

KepDepAdm di

bidang organisasi

dan

ketatalaksanaan

32.3

35,5 (-)

-

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 45

Sasaran % Capaian %

Penghematan

%

Efisiensi

Kondisi

2. Meningkatnya SDM yang profesional dan berkualitas

Persentase pegawai

yang mengikuti diklat

sesuai dengan rencana

a. Jumlah peserta yang

telah mengikuti

diklat struktural dan

teknis/fungsional

0.65

0.4

√ √

3. Meningkatnya

kualitas pengelolaan kepegawaian

Persentase

kelengkapan data

kepegawaian yang

dapat dapat

dimanfaatkan

a. Jumlah Salinan dan Petikan Kepseskab

tentang Pengang-

katan dan pember-

hentian dalam dan

dari Jabatan Struktural dan

Fungsional

58,03

39,56

√ √

b. Jumlah CPNS yang

dinyatakan dapat

diterima di

Sekretariat Kabinet

c. Jumlah dokumen

pengurusan

administrasi pembi-

naan dan kesejahte-

raan PNS

58,03

58,03

4,61

58,03

c. Jumlah dokumen

terkait belanja

pegawai

58,03

58,03 √

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang€¦ · Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 46

BAB IV

PENUTUP

Dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden (Perpres)

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Sekretariat Kabinet menyusun Laporan Kinerja (LKj) tahun 2014 sebagai

bentuk laporan pertanggungjawaban atas rencana kinerja dan penetapan

kinerja yang telah ditetapkan. Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana Sekretariat Kabinet terus berupaya melakukan perbaikan secara

berkesinambungan sebagai wujud komitmen untuk selalu meningkatkan

akuntabilitas kinerja.

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Sekretariat Kabinet tahun 2014 menjabarkan capaian atas Indikator

Kinerja Utama (IKU) yang mencerminkan capaian kinerja 3 (tiga) sasaran

strategis yang ingin dicapai oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana Sekretariat Kabinet.

Secara umum ketiga sasaran strategis Biro Kepegawaian, Organisasi

dan Tata Laksana Sekretaris Kabinet sudah tercapai dengan sangat baik,

meskipun terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan menjadi

rekomendasi atas meningkatnya kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi

dan Tata Laksana di masa mendatang, antara lain :

1. Penyelenggaraan administrasi kenaikan pangkat, pemindahan,

pensiun serta pengelolaan kepegawaian lebih akurat dan tepat guna;

2. Penyelenggaraan diklat struktural, teknis/fungsional lebih bermanfaat

bagi peserta maupun bagi Sekretariat Kabinet;

3. Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan lebih tepat guna.

Diharapkan penyusunan Laporan Kinerja Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet tahun 2014 tidak hanya

merupakan suatu pemenuhan kewajiban formal semata, namun dapat

dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan sebagai sarana penting

untuk meningkatkan kinerja organisasi.