56
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk media untuk melaporkan keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi. Akuntabilitas kinerja didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah melakukan akuntabilitas kinerja masing-masing sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan setiap tahun. Laporan Kinerja sebagaimana tersebut diatas berfungsi sebagai : 1. Instrumen untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat. 2. Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah meningkatkan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan fungsi-fungsi manajemen kinerja yang taat asas. 3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur dan berkelanjutan. 4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi dan tugasnya sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

  • Upload
    lexuyen

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk media

untuk melaporkan keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas

pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi. Akuntabilitas kinerja didasarkan pada

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

melakukan akuntabilitas kinerja masing-masing sebagai bentuk

pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai tugas pokok dan

fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap

tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan

dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan setiap tahun.

Laporan Kinerja sebagaimana tersebut diatas berfungsi sebagai :

1. Instrumen untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas

pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat.

2. Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah

meningkatkan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang

baik dan fungsi-fungsi manajemen kinerja yang taat asas.

3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi

pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis

dengan sasaran kinerja yang terukur dan berkelanjutan.

4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari

setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi dan tugasnya

sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja,

struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap

instansi/unit kerja.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

2

5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organsiasi,

kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja dan

prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang

dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.

Dalam kaitan tersebut, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian

Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet menyusun Laporan Kinerja tahun

2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi.

B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, yang merupakan tindak lanjut

dari Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet, Asisten

Deputi Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan rakyat, mempunyai tugas

membantu Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam rangka melaksanakan

penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan, penyiapan dan

persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan

evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden

dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Asisten Deputi Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang

kesejahteraan rakyat;

2. penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi

Presiden di bidang kesejahteraan rakyat;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

3

3. penyusunan pendapat hukum sebagai hasil analisis terhadap substansi

permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat;

4. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat;

5. pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat;

6. fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Kesejahteraan rakyat.

Adapun susunan organisasi Asisten Deputi Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat sebagai berikut:

1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat;

2. Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan;

3. Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga;

4. Kelompok Jabatan Fungsional.

Masing-masing bidang tersebut memiliki tugas, fungsi dan struktur organisasi

sebagai berikut:

1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat;

Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan, penyiapan bahan dan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan

penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang penguatan dan

perlindungan masyarakat, peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan

dan anak, serta perumahan dan pemukiman.

Fungsinya adalah:

a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan di bidang penguatan dan perlindungan masyarakat, peningkatan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

4

kualitas dan perlindungan perempuan dan anak, serta perumahan dan

pemukiman;

b. penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang penguatan dan perlindungan masyarakat,

peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak, serta

perumahan dan pemukiman;

c. penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap

substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang penguatan dan perlindungan

masyarakat, peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak,

serta perumahan dan pemukiman;

d. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang penguatan dan perlindungan

masyarakat, peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak,

serta perumahan dan pemukiman; dan

e. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

penguatan dan perlindungan masyarakat, peningkatan kualitas dan

perlindungan perempuan dan anak, serta perumahan dan pemukiman.

Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari:

a. Subbidang Penguatan dan Perlindungan Masyarakat;

Subbidang Penguatan dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan di bidang penguatan dan perlindungan masyarakat,

peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak, penyiapan

bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang penguatan dan perlindungan masyarakat,

peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak, penyiapan

bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap substansi

permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden

dan Instruksi Presiden di bidang penguatan dan perlindungan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

5

masyarakat, peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak,

penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang penguatan dan perlindungan

masyarakat, peningkatan kualitas dan perlindungan perempuan dan anak,

pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

penguatan dan perlindungan masyarakat, peningkatan kualitas dan

perlindungan perempuan dan anak.

b. Subbidang Perumahan dan Permukiman

Subbidang Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan di bidang perumahan dan permukiman, penyiapan bahan dan

penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

di bidang perumahan dan permukiman, penyiapan bahan penyusunan

pendapat hukum dan analisis terhadap substansi permasalahan dalam

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

di bidang perumahan dan permukiman, penyusunan dan penyampaian

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

di bidang perumahan dan permukiman, pemantauan dan penyiapan bahan

evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perumahan dan permukiman.

2. Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan

Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan, penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap

persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

6

penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama,

kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana.

Fungsinya adalah:

a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan

keluarga berencana;

b. penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan

dan keluarga berencana;

c. penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap

substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama, kesehatan,

kependudukan dan keluarga berencana;

d. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama, kesehatan,

kependudukan dan keluarga berencana; dan

e. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana.

Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan terdiri dari:

a. Subbidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan

Subbidang Pendidikan, Agama, dan Kesehatan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan di bidang pendidikan, agama dan kesehatan,

penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama dan kesehatan, penyiapan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

7

bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap substansi

permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden

dan Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama dan kesehatan,

penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang pendidikan, agama dan

kesehatan, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas

pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi

Presiden di bidang pendidikan, agama dan kesehatan.

b. Subbidang Kependudukan dan Keluarga Berencana

Subbidang Kependudukan dan Keluarga Berencana mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan di bidang kependudukan dan keluarga berencana,

penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang kependudukan dan keluarga berencana,

penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap

substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang kependudukan dan keluarga

berencana, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang kependudukan dan

keluarga berencana, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta

analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang kependudukan dan keluarga berencana.

3. Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

Bidang Lingkungan Hidup, Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan

penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam

bentuk peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan dan penyampaian

analisis terhadap persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden,

serta pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas

pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di

bidang lingkungan hidup, budaya, pariwisata, pemuda dan olahraga.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

8

Fungsinya adalah:

a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan di bidang lingkungan hidup, budaya, pariwisata, pemuda dan

olahraga;

b. penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup, budaya, pariwisata, pemuda

dan olahraga;

c. penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap

substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup, budaya,

pariwisata, pemuda dan olahraga;

d. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup, budaya,

pariwisata, pemuda dan olahraga; dan

e. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

lingkungan hidup, budaya, pariwisata, pemuda dan olahraga.

Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

terdiri dari:

a. Subbidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya

Subbidang Lingkungan Hidup, Budaya dan Pariwisata mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, budaya dan pariwisata,

penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup, budaya dan pariwisata,

penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap

substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup, budaya dan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

9

pariwisata, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup,

budaya dan pariwisata, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta

analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang lingkungan hidup, budaya dan pariwisata.

b. Subbidang Pemuda dan Olahraga

Subbidang Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan di bidang pemuda dan olahraga, penyiapan bahan dan

penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

di bidang pemuda dan olahraga, penyiapan bahan penyusunan pendapat

hukum dan analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

pemuda dan olahraga, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

pemuda dan olahraga, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta

analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang pemuda dan olahraga.

C. Aspek Strategis

1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-

undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat, Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Kesra

Sekretariat Kabinet, dalam bentuk bagan atau skema adalah sebagai berikut :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

10

Struktur Organisasi Asisten Deputi Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat

Berdasarkan Peraturan SESKAB No.1 Tahun 2011

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesra per

Desember 2014 seluruhnya sebanyak 12 (dua belas) orang yang terdiri dari 6

(enam) orang wanita dan 6 (enam) orang pria. Adapun data pegawai dapat dilihat

pada tabel berikut:

Asisten Deputi

-

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Asri Ernawati, S.H., M.H.

Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan

Teguh Supriyadi, S.H.,LL.M..

Bidang LH, Budaya, Pariwisata dan Olahraga

Eko SA Cahyanto, S.H.,LL.M.

Sub Bidang Penguatan dan Perlindungan Masyarakat

E. Listyaningsih, S.H., M.H.

Sub Bidang Perumahan dan Permukiman

Endang Sugiati S.H.

Sub Bidang Pendidikan, Agama, dan Kesehatan

-

Sub Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana

-

Sub Bidang LH, Budaya, dan Pariwisata

Dwiyanto, S.H., M.H.

Sub Bidang Pemudan dan Olahraga

Titin Sriharyanti, S.H.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

11

DAFTAR NAMA PEGAWAI ASDEP BIDANG PUU BIDANG KESRATAHUN 2013

NO. N A M A TGL. LAHIR Pendd. GOL/

J A B A T A N RUANG

1. - - -

-

Asisten Bidang Perancangan PUU bidang Kesejahteraan Rakyat

2.

Teguh Supriyadi, S.H., L.LM

29 Agustus 1967 S2 IV/b

Kepala Bidang Pendidikan, Agama,Kesehatan dan Kependudukan

3.

Eko S.A Cahyanto,S.H.,L.LM

7 November 1973

S2

IV/a

Kepala Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata,Budaya dan Pemuda dan Olah raga

4.

Asri Ernawati,S.H., MH 28 Februari 1973

S2

IV/a

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat

5.

Endang Sugiati, S.H. 05 Mei 1960

S1

III/d

Kepala Sub Bidang Perumahan dan Pemukiman

6.

Endang Listyaningsih,S.H., MH.

6 Agustus 1971

S2

III/d

Kepala Sub Bidang Penguatan dan Perlindungan Masyarakat

7.

- - - - Kepala Sub Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana

8.

-

-

-

-

Kepala Sub Bidang Pendidikan, Agama dan kesehatan

9.

Titin Sri Haryanti,S.H.

26 Desember 1971

S1

III/c

Kepala Sub Bidang Pemuda dan Olahraga

10. Wulan Nugraheni, S.H. 18 Januari 1987 S1 III/a

Analis Hukum Bidang Penguatan dan Perlindungan Masyarakat

11. Dessy Dwi Astuty, S.H. 18 Desember 1979 S1 III/a

Analis Hukum Bidang Perumahan dan Pemukiman

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

12

12. Dedy Achmad Setiady, S.H.

29 Juni 1968 S1 III/a Analis Hukum Bidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan

13. Ibnu Firdaus Bakhri, S.H.

30 Desember 1990 S1 III/a Analis Hukum Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana

14. Andi Anugrah Pawi, S.H.

4 Juni 1988 S1 III/a Analis Hukum Bidang Lingkungan Hidup, Budaya, dan Pariwisata

15. R. Bambang Suratno 14 Juli 1960 SMA III/b Pengadministrasi Umum

Memperhatikan komposisi pegawai tersebut dibandingkan dengan tugas dan

fungsi yang diemban Asdep Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat, SDM

yang dimiliki secara kuantitas masih minim, namun dari sisi kualitas sudah memadai

karena SDM didukung dengan pendidikan formal yang sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya. Di samping itu, pegawai juga telah mengikuti pendidikan dan pelatihan

manajerial sesuai dengan tingkat jabatannya, dan dibekali dengan pelatihan

keterampilan guna mendukung kemampuan pegawai.

3. Visi dan Misi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40

Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional,

Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menyelenggarakan kegiatannya, berkewajiban

menyusun Rencana Strategis (Renstra). Sekretariat Kabinet sebagai salah satu

lembaga pemerintahan setingkat kementerian, berkewajiban pula untuk menyusun

Renstra 2010-2014.

Saat ini telah tersusun Renstra Sekretariat Kabinet 2010-2014. Renstra

Sekretariat Kabinet 2010-2014 merupakan penyempurnaan Renstra Sekretariat Kabinet

2005-2009. Hal tersebut, sebagai wujud komitmen organisasi untuk selalu melakukan

upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja guna mengantisipasi

tuntutan akan perubahan dan kebutuhan organisasi ke arah yang lebih baik.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

13

Visi dan Misi Sekretariat Kabinet yang tercantum dalam Renstra Sekretariat

Kabinet adalah:

Visi

Sekretariat Kabinet yang handal dalam memberikan dukungan saran kebijakan dan

administrasi secara tepat dan tepat kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam

menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.

Misi

Meningkatkan kualitas dukungan teknis, analisis, pemantauan, dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah serta dukungan administrasi kepada

Presiden dan Wakil Presiden.

Berdasarkan pada Renstra tersebut, Asisten Deputi Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat menetapkan visi dan misinya yaitu :

Menjadi unit organisasi yang kompeten dan berkomitmen dalam

mendukung Sekretaris Kabinet menjalankan tugas dan fungsinya di

bidang kesejahteraan rakyat.

VISI

1. Memberikan dukungan saran kebijakan pemerintah yang aman,

tepat, aman dan akurat.

2. Memberikan dukungan penyiapan penyelesaian perancangan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

secara cepat, tepat, aman dan akurat

MISI

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

14

4. Permasalahan Utama

Sejalan dengan hal tersebut, selama ini yang menjadi permasalahan

utama (strategic issued) Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat terkait upaya

peningkatan kinerja diantaranya adalah:

a. Materi Rencana Kebijakan dan Program Pemerintah

Secara umum, kondisi yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, baik yang bersifat

substanstif maupun perancangan perundang-undangan adalah usulan

rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang kesejahteraan

rakyat yang diajukan oleh instansi pemrakarsa/ terkait.

Dari sudut pandang substansi kebijakan, usulan tersebut memerlukan

kajian dan analisis yang hasilnya dapat berupa saran dan rekomendasi

kepada para pemangku kepentingan (stake holders), apakah usulan

kebijakan maupun program pemerintah tersebut perlu ditindaklanjuti dalam

bentuk produk peraturan perundang-undangan.

Sedangkan dari sudut pandang perancangan perundang-undangan,

sejauh mana urgensi kebijakan dan program pemerintah yang diusulkan

tersebut perlu diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan. Sehingga

yang menjadi inti dari kedua hal tersebut adalah apakah hasil kajian dan

analisis yang hasilnya berupa saran (rekomendasi) kebijakan dapat

dijadikan sebagai bahan/sumber pengambilan keputusan oleh

pemerintah (Presiden), yang lazimnya dituangkan dalam bentuk

peraturan perundang-undangan.

b. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Terdapat 2 (dua) hal mendasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat terkait dengan bidang substansi

yakni output/outcome yang dihasilkan dalam bentuk analisis dan

saran/rekomendasi kebijakan. Untuk bidang substansi, sumber daya

manusia/aparatur memerlukan keahlian khususnya pemahaman mengenai

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

15

kebijakan publik (public policy) maupun teknik menganalisis permasalahan

kebijakan publik (public policy analist).

Kemudian untuk bidang penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan yang memerlukan keahlian khusus berupa teknik penyusunan

peraturan perundang-undangan (keahlian sebagai legal drafter).

5. Langkah Strategis

Berangkat dari identifikasi permasalahan utama (strategic issued) tersebut

di atas, ke depannya diperlukan langkah-langkah strategis sebagai upaya

meningkatkan kinerja Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat diantaranya

meliputi:

a. Peningkatan kemampuan (competence) pejabat/pegawai dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Tantangan ini disinyalir menjadi tantangan utama yang ikut mempengaruhi

upaya pencapaian kinerja Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat yang

dapat diatasi diantaranya melalui keikutsertaan pejabat/pegawai dalam setiap

pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Biro Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana maupun oleh instansi terkait, untuk bidang-

bidang yang sesuai dengan tugas dan fungsi Kedeputian Bidang

Kesejahteraan Rakyat.

b. Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

Dalam upaya mewujudkan kebijakan dan program pemerintah di bidang

kesejahteraan rakyat, tentunya diperlukan keterlibatan dan peran aktif

setiap instansi pemerintah, pemangku kepentingan dan lembaga swadaya

masyarakat, dengan tetap mengacu pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Terkait hal tersebut, peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

tentunya menjadi tantangan utama, yang patut menjadi perhatian dari setiap

aparatur pemerintah.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

16

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Setiap unit organisasi perlu membuat perencanaan agar tidak menimbulkan

ketimpangan manajemen sekaligus untuk melaksanakan seluruh aktivitas organisasi.

Dengan adanya perencanaan yang jelas maka suatu organisasi akan dapat mengelola

potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan kinerja

organisasi.

Rencana Kinerja minimal menggambarkan tujuan, sasaran, kebijakan, program,

kegiatan dan indikator kinerja yang diperlukan untuk operasionalisasi kinerja organisasi

secara optimal sesuai tugas pokok dan fungsinya sekaligus menjadi pedoman bagi

seluruh pejabat dan pegawai.

A. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan, maka

Sekretariat Kabinet dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan

organisasi dalam mencapai misinya.

Tujuan tersebut dimaksudkan untuk mengarahkan perumusan sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi yang telah

ditetapkan. Keberhasilan Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan

Rakyat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dapat diukur melalui

keberhasilan mewujudkan tujuan :

1. Meningkatnya kualitas hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang

kesejahteraan rakyat.

2. Meningkatnya kualitas penyelesaian penyusunan rancangan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden.

Tujuan tersebut dijabarkan menjadi beberapa sasaran dan program yang

memuat kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Asdep Bidang Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2014.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

17

B. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program atau

keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang ingin dicapai pada setiap tahun

selama 5 (lima) tahun. Penetapan sasaran diperlukan untuk memberikan fokus dalam

penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki. Penetapan sasaran

diperlukan untuk memberikan fokus dalam penyusunan kegiatan dan alokasi sumber

daya yang dimiliki.

Dalam sasaran dimuat indikator sasaran yang merupakan ukuran tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan

beserta rencana tingkat capaian (target) masing-masing.

Setiap sasaran diidentifikasi melalui indikator kinerja masing-masing yang akan

dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Sasaran beserta indikator

kinerjanya dirumuskan berdasarkan tingkatan indikator.

Pada tahun 2014, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan

Rakyat merencanakan pencapaian 2 (dua) sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan

bidang Kesejahteraan Rakyat.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres

di bidang Kesejahteraan Rakyat.

C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Cara pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana menyeluruh mengenai

upaya organisasi berupa penetapan kebijakan, program, dan kegiatan dengan

memperhatikan sumber daya yang dimiliki. Dalam mencapai tujuan dan sasaran di

atas, perlu dilakukan pemilihan strategi pencapaiannya yang dijabarkan ke dalam

bentuk kebijakan, program, dan kegiatan. Program disusun untuk mengoperasionalkan

kebijakan dengan orientasi pada pencapaian tujuan dan sasaran. Adapun kegiatan

disusun untuk mengoperasionalkan program guna memberi kontribusi terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

18

Pencapaian tujuan dan sasaran diwujudkan dengan terlebih dahulu memilih

strategi pencapaiannya. Adapun strategi pencapaian tersebut dijabarkan melalui

program dan kegiatan. Pada tahun 2014, Asdep Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat mempunyai satu program dan menetapkan 2 (dua) kegiatan

sebagai berikut:

Program

Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden di Bidang

Kesejahteraan Rakyat

Kegiatan

1. Perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam

bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat.

2. Penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang kesejahteraan rakyat.

Gambaran selengkapnya mengenai sasaran, program, dan kegiatan Asdep Bidang

Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat ada tahun 2014 sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2

Sasaran, Program, dan Kegiatan

Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat Tahun 2014

Sasaran Strategis Program Operasional

Kegiatan

1. Terwujudnya peningkatan kualitas perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat

Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan kepada Presiden di bidang kesejahteraan rakyat

Perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang Kesejahteraan Rakyat

Penyiapan, penyusunan dan penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang Kesejahteraan Rakyat

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

19

D. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan

Rakyat merupakan ikhtisar kesepakatan rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun

2013 oleh seluruh unit kerja di lingkungan Keasdepan Bidang Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan rakyat.

Uraian mengenai Penetapan Kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat tersebut adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3

Penetapan Kinerja

Asdep Bidang Perancangan PUU Kesejahteraan Rakyat Tahun 2014

No. Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Target Anggaran

1. Terwujudnya peningkatan kualitas perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat.

1. Penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu

2. Penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti

%

%

97

97

Rp. 518.206.260,00

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang Kesejahteraan Rakyat.

1. Penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang Kesejahteraan Rakyat secara tepat waktu

2. RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti

%

%

97

97

Rp.155.925.000,00

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

20

E. Indikator Kinerja Utama

Uraian mengenai Indikator Kinerja Utama Asdep Bidang Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat adalah:

1. Indikator Kinerja Utama 1

a) Penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang

Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu

Indikator kecepatan penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah digunakan untuk mengukur

kecepatan penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan

dan program pemerintah yang diajukan oleh instansi atau publik kepada

Presiden. Penyelesaian rencana kebijakan dan program pemerintah dikatakan

cepat apabila waktu penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang dialokasikan

dalam SP, yaitu 9 hari.

Kecepatan penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan

penyiapan penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah sampai dengan selesai.

Metode penghitungan capaian indikator program di atas adalah sebagai berikut:

b) Penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang

Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti

Indikator ketepatan penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah digunakan untuk mengukur “akurasi”

penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program

(hari penyelesaian RKPP1 + hari penyelesaian RKPP2 + … )

n n = Jumlah penyelesaian RKPP

RKPP = Rencana Kerja dan Program Pemerintah

∑ + +

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

21

pemerintah yang diajukan oleh instansi atau publik kepada Presiden. Saran yang

disampaikan oleh Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat

kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat dikatakan tepat apabila saran tersebut

ditindaklanjuti atau disetujui oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat dan atau

diteruskan kepada Instansi terkait. Dengan demikian maka semakin banyak saran

yang diterima oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat dan atau diteruskan kepada

Instansi terkait berarti kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat semakin tinggi.

Metode penghitungan target ketepatan adalah sebagai berikut:

2. Indikator Kinerja Utama 2

Pengukuran kecepatan dan ketepatan penyiapan penyelesaian RPerpres,

RKeppres, dan RInpres dilakukan terhadap RPerpres, RKeppres, dan RInpres

ditindaklanjuti.

Berdasarkan kriteria tindak lanjut tersebut, status suatu RPerpres,

RKeppres, dan RInpres menjadi jelas, terutama bagi instansi pemrakarsa untuk

menyempurnakan, menunda, atau bahkan menghentikan proses penyusunan

RPerpres, RKeppres, dan RInpres dimaksud.

a) Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang

Kesejahteraan Rakyat secara tepat waktu.

Indikator penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres secara

tepat waktu digunakan untuk mengukur kecepatan penyiapan RPerpres,

RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh Menteri atau Pimpinan

Lembaga Non Kementerian kepada Presiden. Pengertian penyiapan

penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres adalah meliputi dukungan

Laporan Hasil Perumusan dan Analisis yang ditindaklanjuti

Laporan Hasil Perumusan dan Analisis yang disampaikan X 100%

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

22

teknis, administratif, dan analisis Sekretariat Kabinet dalam penyelesaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres.

Kecepatan mencerminkan waktu (rata-rata hari) yang dibutuhkan

dalam penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres, yang

diukur berdasarkan waktu sebagaimana dialokasikan dalam SP, yaitu 9

hari.

Waktu penyelesaian 9 hari tersebut, bukan merupakan waktu

penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres sampai

ditetapkan oleh Presiden, namun merupakan waktu untuk tiap-tiap tahap

penyiapan penyelesaian sampai dengan suatu RPerpres, RKeppres, dan

RInpres dilingkungan unit kerja (Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat). Hal tersebut berdasarkan pertimbangan,

proses penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, RInpres sampai

ditetapkan oleh Presiden tidak dapat dibatasi waktunya, mengingat setiap

Rancangan yang telah diajukan kepada pimpinan (Eselon I) tidak dapat

dibatasi dengan waktu.

Metode penghitungan target kecepatan di atas adalah sebagai berikut:

b) Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang

Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti

Indikator penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang

Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti digunakan untuk mengukur

“kualitas” atau “mutu” dari penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres,

dan RInpres yang diajukan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Non

Kementerian kepada Presiden. Penyelesaian penyiapan Rperpres,

(hahari penyelesaian rancangan1 + hari penyelesaian rancangan2 + … )

n

n = jumlah penyelesaian rancangan Perpres, Keppres dan Inpres

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

23

RKeppres, dan RInpres oleh Aisten Deputi Bidang Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat

dikatakan tepat apabila penyelesaian penyiapan Rperpres, RKeppres, dan

RInpres tersebut tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-

undangannya.

Tepat dari sisi substansi antara lain adalah apabila hasil analisis atau

penelitian terhadap suatu rancangan dapat ditindaklanjuti atau disetujui

oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk diproses lebih lanjut

kepada pimpinan setingkat lebih tinggi.

Pengertian suatu RPerpres, RKeppres, dan RInpres ditindaklanjuti

apabila:

a. Sekretariat Kabinet menyampaikan persetujuan Presiden mengenai

prakarsa/usul penyusunan RPerpres, RKeppres, dan RInpres kepada

Instansi Pemrakarsa;

b. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada

instansi pemrakarsa agar rancangan disempurnakan atau dikaji kembali

oleh instansi pemrakarsa atau surat pemberitahuan hasil kesepakatan

dalam rapat koordinasi yang diprakarsai Sekretariat Kabinet;

c. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi yang

berwenang untuk mengkoordinasikan rancangan dimaksud terlebih

dahulu;

d. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi terkait

untuk meminta pertimbangan terhadap rancangan yang diajukan;

e. Sekretariat Kabinet telah melaporkan kepada Presiden sehubungan

dengan adanya persoalan susbtansial yang tidak dapat diputuskan oleh

instansi pemrakarsa dan instansi terkait lainnya;

f. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada naskah asli

Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres kepada instansi pemrakarsa dan

instansi terkait lainnya;

g. Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres telah ditetapkan oleh Presiden

sebagai Perpres, Keppres, Inpres.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

24

Demikian halnya, apabila rancangan tersebut telah ditetapkan menjadi

peraturan perundang-undangan oleh Presiden tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan lain atau menimbulkan polemik di

masyarakat atau bahkan di-judicial review karena adanya rasa

ketidakpuasan masyarakat. Selain itu dari sisi teknis perundang-undangan

sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

praktek legal drafting pada umumnya.

Selain itu, dari sisi teknis perundang-undangan sudah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan praktek legal drafting pada

umumnya. Misalnya, terhadap Perpres, Keppres, dan Inpres yang telah

ditetapkan oleh Presiden dan disebarluaskan secara cetak dan elektronik

kepada masyarakat tidak dilakukan penarikan, dan selanjutnya

disebarluaskan kembali dalam bentuk ”Distribusi II” karena terdapat

kesalahan ketik/redaksi penulisan.

Metode penghitungan target ketepatan tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4

Indikator Kinerja Utama Tahun 2014

No Indikator Kinerja Utama

1. a. Penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu.

b. Penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti

2. a. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang Kesejahteraan Rakyat secara tepat waktu.

b. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti.

Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres yang ditindaklanjuti x 100%

Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres yang disampaikan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

25

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

25

BAB III

CAPAIAN KINERJA

Hasil pencapaian kinerja diukur dengan mengacu pada hasil capaian indikator

kinerja setiap kegiatan yang terdiri dari input, output, dan outcome. Indikator kinerja

beserta target masing-masing sasaran dan kegiatan yang tertuang dalam rencana

kinerja tahunan dimaksudkan sebagai sebagai alat ukur untuk menilai keberhasilan

pencapaian tujuan organisasi.

Hasil capaian kinerja tersebut dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja (LKj)

yang berisi gambaran perwujudan akuntabiliotas kinerja instansi pemerintah yang

disusun secara sistematis guna mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Untuk melakukan

pengukuran kinerja, dapat dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu metode Evaluasi

Kinerja dan metode Pembandingan Capaian Sasaran. Metode evaluasi kinerja

menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dimana pengukuran

kinerja dilakukan dengan pembandingan antara rencana dan realisasi untuk masing-

masing indikator kinerja kegiatan. Metode ini bermanfaat untuk melakukan evaluasi

internal atas kelemahan-kelemahan yang terjadi pada organisasi dalam pelaksanaan

suatu kegiatan.

Adapun metode pembandingan capaian sasaran menggunakan formulir

Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dimana pengukuran kinerja dilakukan

dengan cara membandingkan antara target sasaran dengan realisasinya. Dengan

pembandingan ini akan diketahui ada/tidaknya perbedaan capaian sasaran dengan

target yang diharapkan. Apabila terjadi perbedaan, maka perbedaan tersebut

dianalisis guna mengetahui penyebab ketidakberhasilan capaian kinerja yang

kemudian digunakan untuk menetapkan strategi peningkatan kinerja yang

bersangkutan dimasa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberi gambaran

sejauh mana pelaksanaan misi organisasi.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

26

Pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja dalam laporan ini berbasis

pada penilaian sendiri (self assessment) dengan menggunakan kategori capaian kinerja

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 5

Kategori Capaian Kinerja

No Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1.

2.

3.

4.

5.

> 100%

85 % - 100 %

70 % - <85 %

55 % - < 70 %

< 55%

Memuaskan

Sangat Baik

Baik

Sedang

Kurang Baik

Indikator kinerja merupakan media untuk mengukur keberhasilan atau

kegagalan organisasi dalam pencapaian kinerja, terdiri atas masukan (input),

keluaran (output), dan hasil (outcome) yang dapat menggambarkan tingkat

capaian suatu sasaran atau kegiatan telah tercapai atau sebaliknya.

Indikator kinerja input memberikan gambaran mengenai segala sesuatu

yang diperlukan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau

dalam rangka menghasilkan output dan outcome. Indikator kinerja output adalah

segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil

langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan input yang

digunakan. Adapun indikator kinerja outcome memberikan gambaran mengenai

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah dan merupakan ukuran

seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan

masyarakat.

Mengenai indikator sasaran dalam pelaksanaan tujuan yang akan dicapai

Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat tahun 2013,

sebagai berikut :

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

27

Sasaran 1:

1. Persentase penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan di bidang kesejahteraan rakyat yang tepat waktu.

2. Persentase penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti.

Sasaran 2

1. Persentse penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang

kesejahteraan rakyat secara tepat waktu.

2. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti.

A. Capaian Kinerja Tahun 2014

Dalam Penetapan Kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat Tahun 2014, telah ditetapkan 2 (dua) sasaran yang akan

dicapai, yaitu :

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan bidang Kesejahteraan Rakyat.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan

RInpres di bidang Kesejahteraan Rakyat.

Analisis hasil capaian untuk masing-masing indikator sasaran sebagai berikut :

Sasaran 1

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil perumusan dan analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat

Uraian mengenai capaian Sasaran Pertama adalah sebagai berikut:

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

28

Tabel 6

Indikator Sasaran, Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran 1 Tahun 2014

No. Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian

1.

Persentase penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu

97%

100%

103,09%

2.

Persentase penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang ditindaklanjuti

97%

100%

103,09%

Peningkatan kualitas hasil perumusan dan analisis kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan dapat

diukur dari ketetapan waktu pelaporan kepada pimpinan dan ketepatan dari sisi

substansi.

1. Persentase penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat yang tepat waktu.

Berdasarkan Tabel tersebut terkait dengan kecepatan penyelesaian

hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program

pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang

Kesejahteraan Rakyat, realisasi adalah 6 hari dengan capaian sebesar

100%.

Pencapaian indikator kecepatan penyelesaian hasil perumusan dan

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk

peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat sebesar 9

hari, dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan guna penyelesaian hasil

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

29

perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah

dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesejahteraan

Rakyat dalam rentang waktu Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

Rata-rata waktu penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk PUU bidang

Kesejahteraan Rakyat, adalah sebagaimana rincian berikut:

Tabel 7

Waktu Penyelesaian Hasil Perumusan dan Analisis atas

Rencana Kebijakan Dan Program Pemerintah Dalam Bentuk PUU

bidang Kesejahteraan Rakyat Tahun 2014

Rata-rata Waktu Penyelesaian (Hari) Perpres Keppres Inpres

1 - 3 hari 24 10 1

4 - 7 hari 27 6 1

8 - 9 hari 14 0 1

9 hari 9 0 0

Jumlah 74 16 3

Jumlah Total 93

Rata-rata 3,41 hari

Tahun 2014 merupakan tahun ketiga pelaksanaan pencapaian indikator

sasaran tersebut dan SP, pejabat dan pegawai terkait di lingkungan Asisten

Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya telah dapat cukup beradaptasi dengan SP

yang telah ditetapkan.

Selain itu, di lingkungan Asisten Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat

mendapat tambahan 4 (empat) staf analis hukum sehingga beban

penyelesaian pekerjaan dapat lebih proporsional dan penyelesaiannya lebih

cepat.

Meskipun demikian, realisasi pemberian saran hasil perumusan dan

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk PUU

bidang Kesejahteraan Rakyat tersebut per rancangan kebijakan bervariasi

antara 1-9 hari dengan rata-rata pencapaian 3,41 hari guna penyelesaian per

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

30

rancangan perundang-undangan. Penghitungan waktu rata-rata berdasarkan

jumlah dari rentang waktu penyelesaian dibagi jumlah PUU. Realisasi tersebut

kecepatannya sesuai target bahkan lebih cepat dari target hari penyelesaian

sebagaimana diatur dalam SP (9 hari).

Alur penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan

dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang

Kesejahteraan Rakyat adalah sebagai berikut:

a. Berkas rencana kebijakan dan program pemerintah diterima oleh

Sekretariat Kabinet dan diinventarisasi sesuai dengan substansi

permasalahan.

b. Berkas rencana kebijakan dan program pemerintah dianalisis (setelah

diperiksa tingkat urgensi, kelengkapan data dan informasi pokok yang

dibutuhkan) guna menghasilkan saran dan pendapat hukum (output).

c. Berkas rencana kebijakan dan program pemerintah ditindaklanjuti

(outcome) melalui penyampaian laporan hasil perumusan dan analisis

kepada Deputi dan/atau diteruskan kepada instansi terkait guna

penanganan lebih lanjut.

Terkait dengan kecepatan penyelesaian hasil perumusan dan analisis

atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan bidang Kesejahteraan Rakyat dibandingkan tingkat

kecepatan tahun sebelumnya yang rata-rata perancangan kebijakan

diselesaikan dalam waktu 6,09 hari, pada tahun 2014 perancangan kebijakan

dapat diselesaikan dalam waktu 3,41 hari.

2. Persentase penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana kebijakan

dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan

bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti.

Realisasi ketepatan rencana kebijakan dan program pemerintah, sebesar

100% dari 99 berkas yang masuk 93 rancangan kebijakan yang ditetapkan

menjadi kebijakan dalam bentuk peraturan perundang-undangan, sedangkan

sisanya di berupa laporan kepada pimpinan atau disampaikan kebali kepada

instansi terkait untuk disempurnakan atau dikoordinasikan kembali. Sedangkan

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

31

tingkat capaian terhadap target 97% sebesar 103,09% (menggunakan rumus

1, karena semakin cepat penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-

undangan semakin baik).

Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian

untuk sasaran ini dikategorikan memuaskan.

Selanjutnya, mengingat indikator ketepatan rencana kebijakan dan

program pemerintah masih dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya,

berikut disajikan perbandingan Sasaran 1 Tahun 2014 dengan Tahun 2013 dan

2012 terkait ketepatan pemberian saran penyelesaian permasalahan hukum.

Gambar 1

Perbandingan Capaian Sasaran 1 terkait Ketepatan

Tahun 2014 dengan Tahun 2013 dan 2012

Figure 1

Berdasarkan kategori pencapaian kinerja dapat dinyatakan bahwa

pencapaian untuk sasaran ini dikategorikan memuaskan. Hal ini

menggambarkan bahwa IKU Pertama Asdep Bidang Perancangan PUU

Bidang Kesejahteraan Rakyat telah berhasil dicapai melalui pencapaian

sasaran tersebut. Kegiatan yang dilakukan guna mencapai Sasaran

Pertama adalah “Perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan”.

95% 96% 97% 100% 100% 100% 105.,97% 187,50 103,09%

Target Realisasi Capaian

2012 2013 2014

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

32

Sasaran 2

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden dibidang kesejahteraan rakyat bidang Kesejahteraan Rakyat

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan Sasaran 2

adalah, sebagaimana tabel berikut:

Indikator Sasaran Kedua

Indikator Sasaran Target

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden dibidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu.

2. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden dibidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

97%

97%

Pengukuran penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres dilakukan

terhadap RPerpres, RKeppres, dan RInpres dibidang kesejahteraan rakyat

secara tepat waktu dan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres

dilakukan terhadap RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti.

Pengertian suatu RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti,

adalah apabila:

a. Sekretariat Kabinet telah mengajukan rancangan kepada Presiden untuk

ditetapkan menjadi RPerpres, RKeppres, dan RInpres.

b. Sekretariat Kabinet menyampaikan persetujuan Presiden mengenai

prakarsa/usul penyusunan RPerpres, RKeppres, dan RInpres kepada

Menteri Pemrakarsa;

c. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada instansi

pemrakarsa agar rancangan disempurnakan atau dikaji kembali oleh

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

33

instansi pemrakarsa atau surat pemberitahuan hasil kesepakatan dalam

rapat koordinasi yang diprakarsai Sekretariat Kabinet;

d. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi yang

kompeten untuk terlebih dahulu mengkoordinasikan rancangan dimaksud;

e. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi terkait untuk

meminta pertimbangan terhadap rancangan yang diajukan;

f. Sekretariat Kabinet telah melaporkan kepada Presiden sehubungan dengan

adanya persoalan susbtansial yang tidak dapat diputuskan oleh instansi

pemrakarsa dan instansi terkait lainnya;

g. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada naskah asli

Rancangan PUU kepada instansi pemrakarsa dan instansi terkait lainnya;

h. RPerpres, RKeppres, dan RInpres telah ditetapkan oleh Presiden menjadi

Perpres, Keppres, Inpres.

Berdasarkan kriteria tindak lanjut tersebut, status suatu RPerpres,

RKeppres, dan RInpres menjadi jelas, terutama bagi instansi pemrakarsa untuk

menyempurnakan, menunda, atau bahkan menghentikan proses penyusunan

RPerpres, RKeppres, dan RInpres dimaksud.

Indikator penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan Rinpres secara tepat

waktu diukur dari kecepatan penyiapan, penyusunan dan penyampaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang merupakan indikator Sasaran 1 dan

digunakan untuk mengukur kecepatan penyiapan, penyusunan dan

penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh Menteri

atau Pimpinan Lembaga Non Kementerian/LPNK kepada Presiden. Pengertian

penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres adalah meliputi

dukungan teknis, administratif, dan analisis Sekretariat Kabinet dalam

penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres.

Semakin cepat penyiapan, penyusunan dan penyampaian RPerpres,

RKeppres, RInpres, maka semakin banyak jumlah penyelesaian RPerpres,

RKeppres, RInpres yang dihasilkan. Kecepatan mencerminkan waktu (rata-rata

hari) yang dibutuhkan dalam penyiapan, penyusunan dan penyampaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres, yang diukur berdasarkan waktu

sebagaimana dialokasikan dalam SP, yaitu 9 hari.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

34

Waktu penyelesaian 9 hari tersebut, bukan merupakan waktu

penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres sampai ditetapkan

oleh Presiden, namun merupakan waktu untuk tiap-tiap tahap penyiapan

penyelesaian sampai dengan suatu RPerpres, RKeppres, dan RInpres

dikategorikan ditindaklanjuti. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan, proses

penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, RInpres sampai ditetapkan oleh

Presiden tidak dapat dibatasi waktunya, mengingat waktu yang bisa diukur

adalah waktu pada saat penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres,

maupun RInpres yaitu dilingkungjkan Asisten Deputi Bidang Perancangan

Perundang-undangan (Eselon II). Tepat waktu sebagai indikator

penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres tentunya tidak dengan

mengabaikan dari sisi ketepatan substansi dan teknis perundang-

undangannya. Tepat dari sisi substansi, antara lain, apabila hasil analisis atau

penelitian terhadap suatu rancangan ditindaklanjuti atau disetujui oleh

Presiden.

Selain itu, dari sisi teknis perundang-undangan sudah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan praktek legal drafting pada

umumnya. Misalnya, terhadap Perpres, Keppres, dan Inpres yang telah

ditetapkan oleh Presiden dan disebarluaskan secara cetak dan elektronik

kepada masyarakat tidak dilakukan penarikan, dan selanjutnya

disebarluaskan kembali dalam bentuk ”Distribusi II” karena terdapat kesalahan

ketik/redaksi penulisan.

Saat ini, baik penghitungan kecepatan maupun ketepatan penyiapan,

penyusunan dan penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres masih

dilakukan secara manual, yaitu melalui collecting data dari setiap Bidang yang

menangani, selanjutnya dilakukan rekapitulasi setiap bulan serta dilakukan

pelaporan kepada Pimpinan.

Uraian mengenai indikator sasaran, target, realisasi dan persentase

tingkat capaian Sasaran 2 Tahun 2014, sebagai berikut:

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

35

Tabel 9

Indikator Sasaran, Target, Realisasi, dan Capaian

Sasaran 2 Tahun 2014

Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian

1. Persentase

penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden dibidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

2. Persentase penyelesaian

Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden dibidang kesejahteraan rakyat

yang ditindaklanjuti.

97 %

97%

100%

100%

103,09%.

103,09%.

Pada Tahun 2014, Asdep Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan

Rakyat menerima 99 berkas masuk RPerpres, RKeppres, dan RInpres dari

instansi pemrakarsa, yang terdiri atas 77 RPerpres, 18 RKeppres dan 4

RInpres. Terhadap ke-99 RPUU tersebut seluruhnya telah ditindaklanjuti

sebagaimana kriteria di atas (tidak ada yang masih dalam proses

penelitian/analisis di Sekretariat Kabinet).

Berdasarkan kriteria RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang

ditindaklanjuti, terhadap ke-99 rancangan yang masuk tersebut, dapat

dikategorikan sebagai berikut:

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

36

Tabel 10

Penyiapan Penyelesaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres Tahun 2014

No Kriteria Ditindaklanjuti RPerpres RKeppres RInpres Jumlah

Berkas Masuk 77 18 4 99

Dalam penelitian Sekretariat Kabinet (belum ditindaklanjuti)

- - - -

1 Diajukan ke Presiden guna penetapan (a)

2 - - 2

2 Dimintakan ijin prakarsa ke Presiden (b)

- - - -

3 Dimintakan penyempurnaan atau dikaji Menteri terkait (c)

- - - -

4 Dimintakan dikoordinasikan Menteri terkait (d)

- 1 1 2

5 Diminta pertimbangan kepada Menteri terkait (e)

-

- - -

6 Dilaporkan kepada Presiden terkait adanya persoalan substansial (f)

- - - -

7 Dimintakan paraf persetujuan Menteri terkait (g)

1 1 - 2

8 Ditetapkan menjadi Perpres, Keppres dan Inpres

74 16 3 93

9 Tidak ditetapkan oleh Presiden

- - - -

Jumlah 77 18 4 99

Selain guna pengukuran kinerja penyiapan penyelesaian RPerpres,

RKeppres, dan RInpres, Sekretariat Kabinet selalu menyiapkan data dan

meng-up date posisi RPerpres, RKeppres, dan RInpres setiap bulan dan/atau

sewaktu-waktu apabila dibutuhkan sebagaimana tabel di atas, terutama guna

bahan Sidang Kabinet dan dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan

Rakyat.

Selanjutnya, berdasarkan metode penghitungan kecepatan penyiapan

penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres, terhadap ke-99 RPerpres,

RKeppres, dan RInpres tersebut dilakukan penghitungan kecepatan dan

ketepatan penyiapan penyelesaiannya, dengan uraian sebagai berikut:

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

37

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden dibidang

kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

Pada Tahun 2014 realisasi kecepatan penyiapan penyelesaian RPerpres,

RKeppres, dan RInpres adalah 3,41 hari. Hal tersebut berdasarkan

penghitungan kecepatan penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres,

dan RInpres, dengan rekapitulasi sebagaimana tabel berikut:

Tabel 11

Waktu Penyiapan, Penyusunan dan Penyampaian RPerpres, RKeppres,

dan RInpres Tahun 2014

Rata-rata Waktu Penyelesaian (Hari)

Perpres Keppres Inpres

1 - 3 hari 24 10 1

4 - 7 hari 27 6 1

8 – 9 hari 14 0 1

9 hari 9 0 0

Jumlah 93

Rata-rata penyelesaian per rancangan

3,41 hari

Berdasarkan tabel di atas, realisasi kecepatan penyiapan, penyusunan dan

penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres per rancangan selama

kurun waktu Tahun 2014 berkisar antara 3,41 hari kerja per rancangan.

Penghitungan waktu rata-rata berdasarkan jumlah dari rentang waktu

penyelesaian dibagi jumlah PUU.

Adapun hasil penghitungan capaian kecepatan penyiapan

penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres berdasarkan rumus 1

adalah 103,09%, karena rata-rata hari penyelesaian lebih cepat dari target

waktu penyelesaian yang ditetapkan yakni 9 hari.

Perbandingan capaian sasaran tahun 2013 dan 2014 terkait kecepatan

penyiapan, penyusunan dan penyampaian RPerpres, RKeppres, dan

RInpres.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

38

Gambar 4

Perbandingan Capaian Sasaran Kecepatan Tahun 2014

dengan Tahun 2013

2. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang

kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

Dalam rangka penghitungan penyelesaian (penyiapan, penyusunan

dan penyampaian) RPerpres, RKeppres, dan RInpres, terhadap RPerpres,

RKeppres, dan RInpres yang telah ditindaklanjuti berdasarkan kriteria di

atas, selanjutnya dilakukan pengukuran kualitasnya, yaitu apakah

RPerpres, RKeppres, dan RInpres disetujui oleh Presiden dan dari sisi

teknis perundang-undangan terhadap Perpres, Keppres dan Inpres yang

telah ditetapkan oleh Presiden telah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan praktek legal drafting serta tidak dilakukan

penarikan kembali dari masyarakat dan disebarluaskan kembali dalam

bentuk ”Distribusi II” karena terdapat kesalahan ketik/redaksi penulisan.

Pada Tahun 2014, terhadap ke-93 RPerpres, RKeppres, dan RInpres

yang diajukan kepada Presiden seluruhnya sudah tepat karena tidak ada

distribusi II dan tidak dilakukan perubahan. Realisasi ketepatan penyiapan

penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres sebesar 100%.

0

2

4

6

8

109hari 9 hari 6,09 hari 3,41 hari

100,00% 100,00

Target Realisasi Capaian

2013 2014

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

39

Mengacu pada target dan realisasi tersebut, maka capaian ketepatan

waktu penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres berdasarkan rumus

1 adalah 103,09%.

Selanjutnya, mengingat indikator ketepatan penyiapan penyelesaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres dapat diperbandingkan dengan tahun

sebelumnya, berikut disajikan perbandingan Tahun 2014 dengan Capaian

Tahun 2013 dan 2012 terkait ketepatan penyiapan, penyusunan dan

penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres.

Gambar 5

Perbandingan

Capaian Sasaran Ketepatan Tahun 2013 dan 2012

n

Selanjutnya, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan

bahwa pencapaian untuk sasaran ini dikategorikan memuaskan. Hal ini

menggambarkan bahwa IKU Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat telah berhasil dicapai melalui pencapaian sasaran

tersebut.

Penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres dan RInpres mengacu

pada ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun

2004 tentang Tata Cara Mempersiapkan RPerpres, RKeppres dan RInpres.

Disamping ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut, juga

memperhatikan pula Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor

B.257/M.Sesneg/D-4.03.2010 tanggal 3 Maret 2010, kepada para Menteri

0%

50%

100%

150%

95% 96% 97% 100% 100% 100%

105,97% 187,50% 103,09%

Target Realisasi Capaian

2012 2013 2014 2012

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

40

Kabinet Indonesia Bersatu II, dan para pimpinan LPNK hal Penyusunan

Rancangan Undang-Undang, Perpu, RPP, RPerpres, RKeppres, RInpres yang

intinya mengatur bahwa setiap rancangan yang akan dibahas dengan panitia

antar kementerian/lembaga harus terlebih dahulu mendapat izin prakarsa

Presiden.

Adapun, langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam kegiatan

penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, secara singkat dapat

disampaikan sebagai berikut:

1) RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh pimpinan

Kementerian/LPNK, oleh pimpinan (Presiden, Sekretaris Kabinet/ Wakil

Sekretaris Kabinet, Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Kesra) secara

hierarkis diteruskan kepada staf dengan disertai petunjuk penyelesaiannya.

2) Staf melakukan penelitian dan analisis terhadap prakarsa penyusunan

rancangan peraturan perundang-undangan dan hasilnya

disampaikan/dilaporkan secara hierarkis kepada pimpinan, baik mengenai

bentuk hukum, urgensi pengaturan, dampak yang mungkin timbul,

perumusan maupun teknis perundang-undangan dengan disertai berkas.

3) Dalam hal laporan/hasil penelitian/analisis menyatakan terdapat

permasalahan, maka dapat dilakukan:

a) koordinasi dengan instansi terkait, baik melalui rapat (bilateral/ trilateral

maupun permintaan pertimbangan/persetujuan;

b) melaporkan lebih lanjut pokok-pokok masalah kepada pimpinan.

4) RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang tidak lagi mengandung

permasalahan disiapkan dalam bentuk naskah rancangan untuk diteruskan

kepada pimpinan guna mendapatkan persetujuan/ penetapan Presiden.

5) Naskah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang telah mendapat

persetujuan/penetapan Presiden dibuatkan salinannya untuk kemudian

digandakan dan didistribusikan kepada lembaga-lembaga tinggi negara,

Kementerian/LPNK, Gubernur, dan Bupati/Walikota, serta lembaga terkait

lainnya, antara lain, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Antara dan

Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Dalam rangka menunjang kegiatan tersebut, pada Tahun 2014 telah

dilaksanakan 304 kali rapat Penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

41

RInpres meliputi 236 kali Rapat di Kementerian terkait (dalam kota), 20 kali

Rapat di luar kota dan 48 kali rapat di dalam kantor (Sekretariat Kabinet).

Bertambahnya kegiatan rapat pembahasan Penyiapan penyelesaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diselenggarakan di Sekretariat Kabinet

dibandingkan dengan kegiatan ditahun 2013 dikarenakan hasil evaluasi,

penyelesaian kebijakan dalam bentuk RPUU yang dianggap masih

mengandung permasalahan akan lebih efektif penyelesaiannya apabila hal

tersebut dibahas/dikoordinasikan oleh Sekretariat Kabinet. Sejalan dengan hal

tersebut, rapat di kementerian terkait berkurang yang semula 428 kali rapat

menjadi 236 kali.

Kegiatan rapat pembahasan tersebut menghasilkan output Sasaran 1

berupa “persentase penyelesaian rumusan hasil pembahasan RPerpres,

RKeppres, dan RInpres”.

Keberhasilan pencapaian outcome kegiatan Sasaran 1, tidak hanya

diukur dari jumlah RPerpres, RPerpres dan RInpres yang ditetapkan menjadi

produk Perpres, Keppres dan Inpres, tetapi meliputi pula peran Sekretrariat

Kabinet dalam setiap pembahasan RPerpres, RPerpres, dan RInpres baik di

Sekretariat Kabinet maupun di instansi terkait (kuantitatif) dan keterlibatan

dalam setiap proses penyelesaian RPerpres, RKepres dan RInpres, misalnya

laporan hasil penelitian/kajian maupun rumusan hasil pembahasan

pembahasan RPerpres, RPerpres, dan RInpres (kualitatif).

Beberapa RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditetapkan Presiden

menjadi Perpres, Keppres, dan RInpres pada tahun 2014, antara lain:

1. Peraturan Presiden (Perpres)

Perpres Nomor 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan

Olahraga.

Peraturan Presiden ini ditetapkan guna melaksanakan ketentuan Pasal

86 ayat (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang

Pemberian Penghargaan Olahraga.

Perpres Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan

Kependudukan

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

42

Perpres ini ditetapkan untuk mengatur arah kebijakan pembangunan

kependudukan beserta administrasinya;

Perpres Nomor 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial

Terhadap Komunitas Adat Terpencil .

Peraturan Presiden ini ditetapkan guna melaksanakan ketentuan Pasal

23 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, perlu menetapkan

Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat

Terpencil.

2. Keputusan Presiden (Keppres)

Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Hibah Pemerintah

dalam rangka pembelian dan renovasi Masjid/Indonesia Muslim

Association In America (IMAAM) Center di Maryland, Amerika Serikat.

Keppres ini ditetapkan sebagai dasar hukum pemberian hibah dalam

rangka pembelian dan renovasi Masjid/Indonesia Muslim Association In

America (IMAAM) Center di Maryland, Amerika Serikat.

Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Panitia Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional.

Keppres ini ditetapkan untuk menetapkan Panitia guna menyeleksi

anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional.

3. Instruksi Presiden (Inpres)

Instruksi Presiden 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti

Kejahatan Seksual Terhadap Anak.

Inpres ini ditetapkan dalam rangka dalam rangka pencegahan dan

pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak melalui Gerakan

Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN-AKSA) dengan

melibatkan seluruh unsur masyarakat dan dunia usaha.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

43

Instruksi Presiden 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program

Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar dan Program

Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif.

Inpres ini ditetapkan dalam rangka Pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia

Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif.

Meskipun capaian kinerja telah melampaui target yang ditetapkan,

namun dalam pengukuran tingkat capaian masih ditemui beberapa kendala,

yaitu:

1. RPerpres, RKeppres, dan RInpres belum mendapatkan harmonisasi,

kesepakatan, atau hasil koordinasi dari instansi terkait, yang seringkali

penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres membutuhkan waktu yang

lama guna pembahasan/dikoordinasikan kembali baik di Sekretariat Kabinet

maupun Kementerian terkait.

2. Pelaksanaan Standar Pelayanan Sekretariat Kabinet, khususnya, terkait

penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres yang belum

optimal.

Upaya untuk mengatasi kendala tersebut, antara lain:

1. Peningkatan pembahasan secara intensif dalam rangka mendapatkan

harmonisasi, kesepakatan, atau hasil koordinasi dari instansi terkait dalam

penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres baik di Sekretariat Kabinet

maupun Kementerian terkait.

2. Perlunya peningkatan pelaksanaan Standar Pelayanan Sekretariat Kabinet,

antara lain, terkait penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres dan

RInpres. Demikian pula, secara paralel dilakukan peningkatan kuantitas dan

kualitas SDM melalui penambahan pegawai dan program capacity building.

B. Realisasi Anggaran Tahun 2014

Mengenai target, realisasi dan tingkat capaian dari segi anggaran tahun

2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

44

Tabel 12

Realisasi Anggaran

Program Kegiatan Target Realisasi Persentase Capaian Target

Penyelengga- raan Pelayanan Dukungan Kebijakan Kepa-da Presiden dan Wakil Presiden

Perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat

RP 588.729.000

Rp.518.206.260

88,02%

Penyiapan, penyusunan dan penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang kesejahteraan rakyat

Rp. 155.925.000

Rp. 108.872.600

69,82%

Jumlah Rp 744.654.000 Rp 627.078.860 84,21%

Gambaran efisiensi penggunaan anggaran Sasaran Pertama adalah sebagai

berikut:

Tabel 13

Realisasi Anggaran Sasaran I

Outcome % Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

1. Persentase penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesra yang tepat waktu

2. Persentase penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesra yang ditindaklanjuti

103 09%

103 09%

Dokumen hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang Kesra

Output

Persentase

97%

(76 dokumen )

100%

(85 dokumen)

Input Rupiah 588.729.000

518.206.260

Input rata-rata per Output

Rupiah 7.746.434, 21 6.096.544,25

1. Penghematan dana = Rp 70.522.740 (11,99%)

2. Efisiensi = Rp 1.649.889,96 (21,30%)

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

45

Anggaran tersebut dikeluarkan untuk mendanai kegiatan penyelesaian

perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam

bentuk PUU di bidang kesra sebanyak 85 laporan.

Namun demikian, secara total penyelesaian perumusan dan analisis rencana

kebijakan yang diselesaikan oleh Asdep Perancangan Peraturan Perundang-

undangan sebanyak 188 laporan ( output POK dan Non POK).

Gambaran efisiensi penggunaan anggaran Sasaran Kedua adalah sebagai berikut:

Tabel 14

Realisasi Anggaran Sasaran II

Outcome %

Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden secara tepat waktu

103,09%

Dokumen penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

Output

Persentase

97%

(96 berkas)

100%

(99 berkas)

Input Rupiah 155.925.000,00 108.872.600,00

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Kpeutusan Presiden yang ditindaklanjuti

103,09%

Input rata-rata per Output

Rupiah 1.624.218,75 1.099.723,23

1. Penghematan dana = Rp. 47.052.400 (30,18%)

2. Efisiensi = Rp 475.276,77 (29,26%)

Anggaran tersebut dikeluarkan untuk mendanai kegiatan menghadiri undangan

seminar dan rapat pembahasan rancangan kebijakan baik di dalam kota dan luar kota

sebanyak 225 kali yang dituangkan dalam laporan rapat pembahasan rancangan

kebijakan sebanyak 95 laporan.

Sisa anggaran yang belum/tidak terserap sebesar Rp 47.052.400 (empat puluh

tujuh juta lima puluh dua ribu empat ratus rupia) dikarenakan adanya kebijakan intern

organisasi untuk melakukan efisiensi anggaran.

Dari 99 berkas Rancangan Peaturan Perundang-undangan yang disampaiakan

oleh kementerian/lembaga non kementerian yang ditetapkan menjadi PUU sebanyak

93 berkas dengan rincian 74 Perpres, 16 Keppres, dan 3 Inpres. Sedangkan, dari

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

46

jumlah output dimaksud yang merupakan out put yang menggunakan RAB (POK)

Asdep Perancangan PUU Bidang Kesra adalah 53 PUU yang terdiri dari 46 Perpres,

4 Keppres, dan 3 Inpres, dan selebihnya posisinya dikembalikan kepada menteri

terkait dalam rangka koordinasi, disempurnakan atau permintaan paraf.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

48

BAB IV

PENUTUP

Sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan terlegitimasi

merupakan syarat bagi penyelenggaraan pemerintahan yang baik, karena

dengan sistem ini penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara efektif, bertanggungjawab dan bebas dari korupsi, kolusi,

dan nepotisme.

Dalam kaitan tersebut telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

melakukan akuntabilitas kinerja masing-masing sebagai bentuk

pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai tugas pokok

dan fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. Untuk itu, Asdep Bidang

Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat menyusun Laporan Kinerja

Tahun 2014 yang merupakan laporan pertanggungjawaban dari pelaksanaan

program dan kegiatan selama tahun 2014.

Laporan Kinerja yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang

capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan

dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan setiap

tahun. Laporan Kinerja merupakan pertanggungjawaban keberhasilan atau

kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan dan sasaran

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berkenaan dengan kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat, pada awal tahun 2014 telah ditetapkan 2 (dua) sasaran.

Sasaran-sasaran tersebut diwujudkan melalui program dan kegiatan

sebagaimana telah diuraikan dalam bab sebelumnya dengan disertai indikator

kinerja masing-masing guna memudahkan penilaian atas hasil pencapaian

kinerja pada akhir tahun.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

48

Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi informasi akuntabilitas

kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat serta

menjadi masukan bagi peningkatan akuntabilitas kinerja Asdep Bidang

Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat pada masa yang akan datang

untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi organisasi lebih optimal.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

Lampiran 1

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS) ASDEP BIDANG PERANCANGAN PUU BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2014

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

RENCANA

TINGKAT CAPAIAN (TARGET)

REALISASI

PERSENTASE PENCAPAIAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat

1. Persentase penyelesaian

perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat yang tepat waktu

2. Persentase penyelesaian

perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

97%

97%

100%

100%

103,09%

103,09%

Pada tahun 2014 telah masuk sebanyak 99 berkas, dimana semua berkas dilaporkan kepada Deputi dan 4 berkas diteruskan ke instansi terkait untuk ditindaklanjuti (surat Deputi dan/atau Seskab)

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang kesejahteraan rakyat

1. Penyelesaian RPerpres,

RKeppres, dan RInpres bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

2. RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

97%

97 %

100%

100%

103,09%

103,09%

Dalam kurun waktu tahun 2014 dari 99 berkas rancangan yang diajukan, yang telah ditetapkan Presiden sebanyak 93 dengan perincian 74 Perpres, 16 Keppres dan 3 Inpres

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

Lampiran 2

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) ASDEP BIDANG PERANCANGAN PUU BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2014

Program

KEGIATAN Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)

Keterangan

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

Rencana Tingkat Capaian (target)

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan kepada Presiden dan Wakil Presiden

Perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat

Input : Dana Output : Dokumen hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat Outcome : 1. Persentase

penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat yang tepat waktu

rupiah

Dokumen

97%

Rp. 588.729.000

78

78

Rp. 518.206.260

85

85

88,02%

108,97%

108,97%

Data yang kami sajikan dengan target sebanyak 78 buah dan realisasi 85 buah hanya berdasarkan POK , (sedangkan total yang diselesaikan adalah sebanyak 188 buah dokumen baik berupa dokumen PUU dan laporan)

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

Program

KEGIATAN Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)

Keterangan

Uraian

Indikator Kinerja

Satuan

Rencana Tingkat Capaian (target)

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

2. Persentase

Penyelesaian perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan rakyat ditindaklanjuti

97%

78

85

108,97%

Peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, Rkeppres, RInpres

Input : Dana Output : Naskah penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres bidang kesejahteraan rakyat Outcome : 1. Persentase

penyelesaian RPerpres, Rkeppres, RInpres secara tepat waktu

2. Persentase RPerpres,

Rkeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti

rupiah

Naskah

97%

97%

Rp 155.925.000

34

34

34

Rp 108.872.600

53

53

53

69,82%

155,88%

155,88%

155,88%

Jumlah PUU yang diselesaikan ecara total keseluruhan di Asdep Perancangan PUU bidang Kesra sebanyak 93 yang terdiri dari 74 Perpres, 16 Keppres, dan 3 Inpres. Yang kami sajikan data dalam tabel sebanyak 53 buah rancangan (hanya berdasarkan POK yang terdiri dari 43 Perpres, 4 Keppres ,dan 3 Inppres).

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana
Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

LAPORAN KINERJA ASDEP PERANCANGAN PERUNDANG-UNDANGAN

BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2014

ASISTEN DEPUTI BIDANG PERANCANGAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

SEKRETARIAT KABINET RI

2014

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................ ....................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi ......................................... 2

C. Aspek Strategis ................................................................. 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2014

A. Tujuan Strategis ................................................................ 14

B. Sasaran Strategis .............................................................. 15

C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran ............................. 16

D. Penetapan Kinerja ............................................................. 17

E. Indikator Kinerja Utama ..................................................... 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2014 .............................................. 27

B. Realisasi Anggaran Tahun 2014 ........................................ 43

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 47

LAMPIRAN

ii

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - setkab.go.id · PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... fungsinya dalam bentuk Laporan Kinerja. ... kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Asisten Deputi

Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat melakukan

penyusunan Laporan Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi dan menyajikan Akuntabilitas Kinerja Asisten Deputi

Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat tahun 2014.

Laporan ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja

Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam

satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi.

Laporan ini pada intinya memuat tentang pelaksanaan seluruh program

dan kegiatan Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Kesejahteraan

Rakyat yang direncanakan selama tahun 2014 sekaligus sebagai gambaran

mengenai tingkat keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja.

Laporan ini diharapkan dapat memberi manfaat khususnya bagi unit-unit

kerja di lingkungan Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat, agar hasil capaian kinerja pada tahun berikutnya dapat

lebih meningkat.

Jakarta, Februari 2014

Plt. Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang

Kesejahteraan Rakyat,

Teguh Supriyadi, S.H., LL.M

i