Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup
manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menjadi cerdas, memiliki
kemampuan, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di
masyarakat dan bisa menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.
Pendidikan menjadi investasi yang memberikan keuntungan sosial dan pribadi
yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan menjadikan indivudunya menjadi
manusia yang memiliki derajat.
Pendidikan dilakukan manusia sepanjang kehidupannya atau pendidikan
dilakukan sepanjang hayat yang makna prasa tersebut mengharuskan manusia
untuk menjalani pendidikan selama manusia tersebut melakukan segala tugas
aktivitasnya setiap hari. Pendidikan yang terbaik tersebut merupakan pendidikan
yang unggul dan bermutu, dengan bermutunya pendidikan tersebut maka para
pelaku pendidikan mampu memberikan yang terbaik bagi sesama manusia yang
merupakan pengguna jasa pendidikan yaitu peserta didik. Untuk mendapatkan
pendidikan yang bermutu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, ada
proses dan langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga pelaksanaan
pendidikan dapat berhasil dan memiliki mutu yang baik.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sarana yang dipakai manusia
dalam mencapai cita-citanya. Hal ini menyebabkan kedudukan pendidikan yang
dilembagakan dalam berbagai bentuk atau model dalam masyarakat. Pendidikan
bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonesia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus diselenggarakan sejalan dengan tuntutan
pembangunan secara bertahap. Pendidikan salah satu faktor yang sangat penting
dalam pembangunan Nasional, pendidikan dijadikan andalan utama untuk
meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia Indonesia.
2
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengatasi perkembangan tersebut pemerintah mengeluarkan
kebijakan berupa Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini
memberi arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan, yang meliputi : (1) standar isi; (2) standar proses; (3)
standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5)
standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan
dan (8) standar penilaian.
Implikasi dari hal tersebut bermakna bahwa tingkat pentingnya
pendidikan menuntut pada upaya-upaya untuk menyelenggarakan pendidikan
secara baik, tertata dan sistematis serta antisipatif terhadap perubahan yang
terjadi sebab pendidikan akan selalu berubah seiring dengan perubahan jaman,
sehingga proses yang terjadi di dalamnya dapat menjadi suatu sumbangan besar
bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia/pengembangan potensi manusia,
yang pada akhirnya akan berdampak pada makin meningkatnya kualitas
kehidupan masyarakat.
Salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan bertanggung jawab atas pengelolaan
pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses
pembelajaran di sekolah adalah kepala sekolah. Selanjutnya Daryanto, (2013:
113) berpendapat bahwa kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-
ide dan inisiatif yang menunjang perkembangan sekolah. Ide kreatifnya dapat
digunakan untuk membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah,
memberikan pengarahan, dan mengatur pembagian kerja serta mengelola
kepegawaian yang ada di lingkungan sekolah agar keseluruhan proses
administrasi dalam sekolah yang dipimpinnya dapat berjalan dengan lancar dan
mampu mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan produktivitas
sekolah yang terus bertambah.
3
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan Danim Sudarwan, (2010: 7) menyatakan bahwa tugas yang
harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah (1) membuat perencanaan;
(2) mempersiapkan program pengajaran; (3) dan memanfaatkan serta
menambahkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan untuk mencapai tujuan
sekolah yang salah satunya adalah tercapainya peningkatan produktivitas
sekolah.
Kualitas kepala sekolah sebagai manajer sangat dipengaruhi oleh kinerja
manajerial yang dimiliki dalam upaya memberdayakan semua fasilitas sarana
prasarana sekolah untuk meningkatkan produktivitas suatu sekolah. Kepala
sekolah yang mempunyai kinerja yang baik yaitu seorang kepala sekolah yang
mempunyai kapasitas intelektual, emosional, dan spiritual yang baik serta
berwawasan luas dan futuristik. Kapasitas intelektual diperlukan dalam
mencermati, memahami, dan menganalisis setiap informasi yang diperoleh.
Kapasitas emosional diperlukan dalam menghadapi berbagai tekanan dan dalam
membangun hubungan. Sedangkan kapasitas spiritual diperlukan pada saat
melakukan pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil merupakan
keputusan yang berpihak pada kebenaran.
Menyadari hal tersebut di atas, kepala sekolah dihadapkan pada
tantangan untuk melakukan perubahan dan pengembangan pendidikan secara
berencana, terarah dan berkesinambungan untuk meningkatkan produktivitas
sekolah. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, kepala sekolah sebagai
pemimpin tertinggi di sekolah, kinerjanya sangat berpengaruh bahkan sangat
menentukan terhadap kemajuan sekolah. Dalam kerangka inilah dirasakan
perlunya peningkatan kinerja kepala sekolah secara profesional untuk
mensukseskan program-program pemerintah.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan
secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu sumber daya
yang penting dan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah,
untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan
4
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengelolaannya, agar tujuan dapat tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan
banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang
diterima sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang tidak
optimal penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan
fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap
sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang
memadai.
Hasil pengamatan di lapangan khususnya pada Sekolah Menegah Atas
(SMA) baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Karawang Jawa Barat bahwa
kinerja kepala sekolah dikatagorikan cukup baik walaupun belum menunjukkan
keberhasilan yang signifikan seperti yang diharapkan oleh pemerintah karena
kemungkinan kurangnya pengertian, pelatihan dan penerapan tentang kinerja
kepala sekolah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala sekolah
tersebut. Begitu juga dengan pelaksanaan pemilihan kepala sekolah baru yang
sering dicampuradukan dengan kepentingan-kepentingan tertentu, seperti tim
sukses dari kemenangan seorang kepala sekolah, sehingga kepala sekolah yang
terpilih adalah calon kepala sekolah yang memiliki ikatan yang khusus atau
faktor-faktor yang lain dan ini jauh dari keprofesionalnya seorang pemimpin di
suatu sekolah.
Begitu juga dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang sangat minim
seperti kurangnya ruangan kelas, ruangan laboratorium, tempat olahraga dan
fasilitasnya, serta kamar kecil (WC) yang tidak memenuhi standar, dan lain
sebagainya yang akan memperlambat atau menghalangi peningkatan
produktivitas sekolah tersebut. Walaupun demikian keadaannya masih tetap bisa
dilihat dan dirasakan keberhasilan dalam pencapaian prestasi di berbagai bidang
yang jumlahnya sangat sedikit.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Yudhi Saparudin dalam
jurnal administrasi pendidikan (2011: 23) menyimpulkan bahwa makin tinggi
ketersediaan dan pemanfaatan sarana prasarana yang tepat maka makin tinggi
produktivitas sekolah itu . Hal ini sejalan dengan pendapat Wahyu Sri A. A
(2007: 5) bahwa sarana dan prasarana diibaratkan sebagai motor penggerak yang
5
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat berjalan dengan kecepatan sesuai dengan keingginan penggeraknya.
Ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang relevan sangat
diperlukan supaya semua kegiatan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Pada saat ini sekolah baik yang negeri maupun swasta dihadapkan dalam
berbagai masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah untuk
menciptakan sekolah yang produktif. Persoalan atau masalah ini juga terjadi
pada SMA se-Kabupaten Karawang, hal ini seiring perkembangan zaman,
keinginan atau tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang
diharapakan semakin meningkat.
Kabupaten Karawang yang berbatasan dengan tiga kabupaten yang
terdekat yaitu kabupaten Bekasi, kabupaten Purwakarta dan kabupaten Subang
dalam hal ini perlu disampaikan sebagai gambaran umum yang berkaitan dengan
pendidikan sekolah antara lain Indeks Pemabangunan Manusia (IPM), Indeks
Pendidikan (IP), dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang diambil dari data
perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 yang diambil dari
http://litbang.kemdikbud.go.id. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
No Kabupaten Realisasi 2008 Proyeksi 2011 Proyeksi 2013
1 Karawang 69,06 71,34 72,65
2 Bekasi 72,10 73,74 74,90
3 Purwakarta 70,31 72,13 73,38
4 Subang 70,43 71,69 72,20
Tabel. 1.1
Realisasi dan Target Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
6
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memperhatikan data pada tabel di atas dapt kita ketahui bahwa pada
tahun 2008 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Karawang 69,06,
kabupaten Bekasi 72,10, kabupaten Purwakarta 70, 31 dan kabupaten Subang
70, 43. Berdasarkan uraian tersebut kabupaten Karawang adalah kabupaten yang
terendah dari tiga kabupaten yang lainnya, meskipun data proyeksi yang akan
dicapai pada tahun 2011 dan 2013 meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Bila dilihat dari data Indeks Pendidikan (IP) yang diambil dari data
perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 yang dapat dilihat
seperti tabel dibawah ini :
No Kabupaten Realisasi 2008 Proyeksi 2011 Proyeksi 2013
1 Karawang 76,88 80,25 81,66
2 Bekasi 80,45 81,30 81,84
3 Purwakarta 79,28 80, 75 81,63
4 Subang 76,25 77,98 78,20
Tabel. 1.2
Realisasi dan Target Indeks Pendidikan (IP)
Dari data di atas dapat diketahui bahwa Indeks Pendidikan (IP) pada
tahun 2008 kabupaten Karawang 76,88, kabupaten Bekasi 80,45, kabupaten
Purwakarta 79,28 dan kabupaten Subang 76,25. Berdasarkan uraian tersebut
kabupaten Karawang pada urutan ke tiga dari empat kabupaten di atas.
7
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sementara data untuk rata-rata lama sekolah yang diambil dari data
perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 yang dapat dilihat
seperti tabel dibawah ini :
No Kabupaten Realisasi 2008 Proyeksi 2011 Proyeksi 2013
1 Karawang 6,68 7,02 7,22
2 Bekasi 8,10 8,24 8,31
3 Purwakarta 7,00 7,31 7,46
4 Subang 6,60 7,33 7,42
Tabel. 1.3
Realisasi dan Target Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Dari data di atas dapat diketahui bahwa Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
pada tahun 2008 kabupaten Karawang 6,68, kabupaten Bekasi 8,10 kabupaten
Purwakarta 7,00 dan kabupaten Subang 6,60. Berdasarkan uraian tersebut
kabupaten Karawang sedikit di atas dari kabupaten Subang, namun masih di
bawah kabupaten Bekasi dan Purwakarta.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan pengamatan empiris di
lapangan, serta data-data yang telah disajikan di atas, khususnya dalam konteks
pendidikan, penilaian terhadap produktivitas sekolah pada kabupaten Karawang
berada di bawah dibanding dengan kabupaten yang di sekitarnya, walaupun
dalam hal ini tidak dapat dilihat hanya secara parsial, tetapi saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dalam suatu sistem. Hal ini bisa terjadi karena kepala
sekolah yang kurang menjalankan visi dan misi sekolah tersebut dan tidak
maksimalnya penggunaan atau pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah. Apabila sistem ini dapat berjalan dengan benar dan baik serta semua
elemen-elemen yang terlibat dalam sistem tersebut bekerja keras, maka hasil
yang diproyeksikan ke depan akan dapat tercapai.
8
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tercapainya hasil produktivitas sekolah tentunya tidak terlepas dari
peran seorang pemimpin sekolah yang diharapkan mampu untuk menggerakkan
berbagai elemen yang terkait dan bagaimana seorang kepala sekolah dapat
memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana yang ada semaksimal mungkin
untuk mendapatkan hasil produktivitas sekolah yang meningkat.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut di atas, disadari bahwa kepala
sekolah melalui kinerjanya dan pemanfaatn fasilitas sarana dan prasarana
sekolah dengan baik akan sangat menentukan terhadap terciptanya sekolah yang
memiliki peningkatan produktivitas sekolah tersebut. Oleh karena itu, penulis
merasa tertarik untuk meneliti tentang : “Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah
dan Pemanfaatan Sarana Prasarana terhadap Produktivitas Sekolah”. (Studi
Kasus pada Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Karawang).
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini berfokus pada tiga
variabel yaitu produktivitas sekolah, kinerja kepala sekolah dan pemanfaatan
sarana dan prasarana. Lembaga Pendidikan dihadapkan pada berbagai masalah
yang berkenaan dengan perubahan lingkungan pendidikan, baik dalam
mempertahankan eksistensi maupun dalam upaya pengembangan lembaga itu
sendiri. Demikian pula sekolah yang ada di lingkungan Kabupaten Karawang
khususnya tingkat SMA yang dihadapkan pada upaya peningkatan produktivitas
sekolahnya.
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu bersungguh-sungguh
mempelajari masalah produktivitas sistem pendidikan kita dewasa ini, dan
bersungguh-sungguh pula mencari siasat serta daya upaya untuk meningkatkan
produktivitas seitem pendidikan tersebut. Menurut (Engkoswara & Aan, 2011:
27-28) menyatakan bahwa (1) Aspirasi maupun tuntutan kemasyarakatan makin
luas dan tinggi, (2) Kerjasama dan persaingan di dalam pelbagai bidang
kehidupan dewasa ini ternyata makin luas, tetapi juga tajam kadang-kadang
justru makin keras, dan (3) Setiap institusi dalam masyarakat, termasuk
pendidikan makin terbuka dan makin dituntut akuntabel oleh publik.
9
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk meningkatkan produktivitas sekolah, faktor kepala sekolah
memiliki peranan yang sangat penting. Kinerja kepala sekolah selaku pimpinan
di sekolah secara teori dapat memberikan dampak pada peningkatan
produktivitas sekolah, tetapi dalam praktik langsung dilapangan hal ini
memerlukan kajian yang lebih mendalam lagi. Begitu juga dengan faktor
pemanfaatan sarana prasarana secara teori dapat memberikan pengaruh pada
peningkatan produktivitas sekolah, hal ini didasarkan pada bagaimana sarana
dan prasarana menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung peningkatan
produktivitas sekolah. Hal yang perlu ada kajian lebih mendalam adalah praktik
dilapangan tentang bagaimana pemanfaatan sarana dan prasarana dapat
meningkatkan produktivitas sekolah. Lebih jauh lagi, Sondang P. Siagian (2009:
10-12) memaparkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
adalah: a) perbaikan terus menerus, b) peningkatan mutu hasil pekerjaan, c)
pemberdayaan sumber daya manusia, d) pemanfaatan sarana dan prasarana, yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas
(Menurut Sondang P. Siagian, 2009 )
Produktivitas
perbaikan terus menerus
peningkatan mutu hasil pekerjaan
pemberdayaan SDM
pemanfaatan Sarana dan Prasarana
10
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apabila merujuk pada peraturan perundang-undangan pendidikan yang
berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan setidaknya terdapat delapan variabel besar yang harus
diperhatikan dalam rangka mencapai produktivitas suatu sekolah. Kedelapan
variabel tersebut sebagai berikut: standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana belajar,
pembiayaan, pengelolaan dan standar penilaian. Bila variabel-variabel tersebut
dihubungkan dengan produktivitas sekolah akan didapat gambar sebagai berikut:
Gambar 1.2
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Sekolah
(Menurut Engkoswara & Aan Komariah, 2011)
Standar isi Standar Proses
Penilaian
Produktivitas Sekolah : Stability, Integrity,
Voluntarism, dan
Achievement
Penge- lolaan
Kompetensi Lulusan
Pendidik & Tendik
Standar Pembiaya-
an
Sarana &
Prasarana
11
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, hal ini perlu ada kajian yang
berkenan dengan “seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah dan
pemanfaatan sarana prasarana terhadap produktivitas sekolah di SMA
Kabupaten Karawang.” Rumusan masalah penelitian tersebut dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kinerja kepala SMA di Kabupaten Karawang ?
2. Bagaimana gambaran pemanfaatan sarana prasarana pada SMA di
Kabupaten Karawang?
3. Bagaimana gambaran produktivitas sekolah pada SMA di Kabupaten
Karawang?
4. Seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas
sekolah pada SMA di Kabupaten Karawang?
5. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sarana prasarana terhadap
produktivitas sekolah pada SMA di Kabupaten Karawang?
6. Seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah dan pemanfaatan sarana
prasarana terhadap produktivitas sekolah pada SMA di Kabupaten
Karawang?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meperoleh data dan
informasi tentang pengaruh kinerja kepala sekolah dan pemanfaatan sarana
prasarana terhadap produktivitas sekolah pada SMA di Kabupaten Karawang.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk:
a. mendeksripsikan kinerja kepala sekolah pada SMA di Kabupaten
Karawang;
b. mendeksripsikan pemanfaatan sarana prasarana pada SMA di Kabupaten
Karawang;
c. mendeksripsikan produktivitas sekolah pada SMA di Kabupaten Karawang?
12
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. menganalisis pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas
sekolah pada SMA di Kabupaten Karawang?
e. menganalisis pengaruh pemanfaatan sarana prasarana terhadap produktivitas
sekolah pada SMA di Kabupaten Karawang?
f. menganalisis pengaruh kinerja kepala sekolah dan pemanfaatan sarana
prasarana terhadap produktivitas sekolah pada SMA di Kabupaten
Karawang?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi pihak peneliti maupun
bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan. Manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Memperkaya keilmuan administrasi pendidikan khususnya bagi kepentingan
akademis dalam kinerja kepala sekolah, pemanfaatan sarana prasarana dan
produktivitas sekolah;
b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan pada penelitian berikutnya dalam
mengembangkan ilmu administrasi pendidikan khususnya pengembangan
kinerja kepala sekolah, pemanfaatan sarana dan prasarana serta
produktivitas sekolah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis diharapkan bermanfaat untuk dijadikan:
a. Informasi bagi para pengelola pendidikan dalam upaya memperbaiki,
meningkatkan, dan mengembangkan produktivitas sekolah yaitu (1) prestasi
peserta didik, (2) kesempatan pendidikan lebih tinggi, (3) kesempatan kerja,
dan (4) pengembangan diri.
b. Bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang dalam
merencanakan, melaksanakan, menempatkan, dan melakukan pengawasan
serta mengevaluasi kinerja kepala sekolah dalam pemanfaatan sarana
prasarana serta meningkatkan produktivitas sekolah.
13
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Masukan bagi SMA Kabupaten Karawang untuk dijadikan pertimbangan
secara konstektual dan konseptual operasional dalam merumuskan pola
pengembangan produktivitas sekolah.
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan sistematika penulisan dalam penelitian ini disesuaikan dengan
panduan penulisan karya ilmiah UPI tahun 2012 yang terdiri dari terdiri dari
lima Bab yang diuraikan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Membahas mengenai: (1) latar belakang masalah,
(2) identifikasi dan perumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat
penelitian, dan (5) sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Penelitian. Pada bab II ini dibahas beberapa terori yang berkaitan dengan judul
penelitian, yaitu teori produktivitas kerja, teori kinerja kepala sekolah dan teori
pemanfaatan sarana dan prasarana. Dalam bab II juga diuraikan mengenai
kerangka pikir penelitian serta asumsi dasar dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Dalam Bab III diuraikan mengenai
metodologi dari penelitian yang dilakukan. Dimulai dari lokasi, populasi dan
sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
proses pengembangan instrumen dan juga teknik analisa data.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Pada Bab IV dijelaskan
mengenai: 1) Hasil Penelitian; meliputi deskripsi setiap variabel penelitian, uji
normalitas dan juga hasil uji hipotesis, 2) Pembahasan penelitian. Diuraikan
mengenai beberapa temuan dari hasil penelitian yang kemudian dibahas
Bab V Kesimpulan Dan Saran. Pada bab ini diuraikan kesimpulan yang
berisikan ‘point’ utama dari hasil penelitian dan juga diuraikan mengenai
beberapa saran yang ditujukan untuk kepala sekolah, guru, komite sekolah dan
juga peneliti selanjutnya.