12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia melakukan adanya pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup sehat, agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal, dengan usaha peningkatan derajat kesehatan. Bukan hanya kemauan dan kesadaran masyarakat saja tetapi pemerintah juga menitik beratkan perhatian pada sumber daya manusia. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut, maka pembangunan kesehatan harus ditingkatkan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian maternal (ibu hamil , melahirkan, dan nifas) ( Depkes RI, 2009). Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan Pembangunan Milenium adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara perserikatan bangsa-bangsa yang dimulai september tahun 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Dari delapan butir tujuan MDGs, tujuan keempat adalah menurukan angka kematian anak dan tujuan kelima adalah meningkatkan kesehatan ibu, dengan target menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990-2015, serta yang menjadi indikator untuk monitoring yaitu angka 1 Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

  • Upload
    ngodat

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia melakukan adanya pembangunan kesehatan sebagai salah satu

upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran dan

kemauan masyarakat untuk hidup sehat, agar dapat terwujud derajat kesehatan

yang optimal, dengan usaha peningkatan derajat kesehatan. Bukan hanya

kemauan dan kesadaran masyarakat saja tetapi pemerintah juga menitik

beratkan perhatian pada sumber daya manusia. Dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia tersebut, maka pembangunan kesehatan harus

ditingkatkan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi (AKB) dan

angka kematian maternal (ibu hamil , melahirkan, dan nifas) ( Depkes RI,

2009).

Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan Pembangunan

Milenium adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan

perwakilan dari 189 negara perserikatan bangsa-bangsa yang dimulai september

tahun 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.

Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat

pada 2015. Dari delapan butir tujuan MDGs, tujuan keempat adalah menurukan

angka kematian anak dan tujuan kelima adalah meningkatkan kesehatan ibu,

dengan target menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara

1990-2015, serta yang menjadi indikator untuk monitoring yaitu angka

1

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

2

kematian ibu, proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih,

dan angka pemakaian kontrasepsi (Kemenkes RI, 2013).

Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per

100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan survei demografi dan kesehatan

indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka kematian ibu (AKI) yang berkaitan

dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran

hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun

2015 (Kemenkes RI, 2013).

Menurut profil dinas kesehatan Banyumas (2015), AKB di kabupaten

Banyumas tahun 2015 sebesar 4 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibanding

dengan cakupan yang diharapkan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional) tahun 2015-2019, target di Kabupaten Banyumas

telah mencapai (RPJMN sebesar 24/1.000 kelahiran hidup) dan bila dibanding

dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) target telah

tercapai (RPJMD sebesar 7,0/100 kelahiran hidup dan bila dibanding tahun

2014 AKI di Kabupaten Banyumas menurun di Tahun 2014 Sebesar 9,04 per

100 kelahiran hidup (Dinkes, 2015).

Indonesia masalah pelaksanaan ASI eksklusif masih memprihatinkan.

Berdasarkan Riskerdas 2010, presentasi pemberian ASI ekslusif pada bayi usia

0 bulan (39,8%), 1 bulan (32,5%), 2 Bulan (30,7%), 3 bulan (25,2%), 4 bulan

(26,3%), dan 5 bulan (15,3%). Keadaan tersebut menunjukan bahwa masih

rendahnya presentase pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu di bawah

target nasional sebesar 80%. Menurunnya angka pemberian ASI ini disebabkan

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

3

oleh rendahnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui

yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi, kurangnya dukungan dari

petugas tenaga kesehatan, ibu bekerja, pemasaran susu formula

mempengaruhi pemikiran ibu serta berkaitan erat dengan persepsi sosial

budaya dan kebiasaan masyarakat memberikan makanan tambahan sebelum

bayi berumur 6 bulan (Depkes, 2009).

Pemerintah telah menetapkan peraturan pemerintah No. 33 Tahun 2012

tentang pemberian ASI eksklusif, peraturan pemerintah tersebut menyatakan

bahwa setiap bayi harus mendapatkan asi ekslusif yaitu ASI yang diberikan

kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan atau

mengganti dengan makanan atau minuman lain (Kemnekes RI, 2013).

Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah menyatakan bahwa pemberian

ASI ekslusif sebesar 28,08% terjadi sedikit peningkatan bila dibanding tahun

2005 sebesar 24,49%. Angka ini dirasa sangat rendah bila dibanding target

pencapaian ASI tahun 2007 sebesar 65% dan target tahun 2010 sebesar 80%.

Jika dilihat pencapaian untuk masing-masing Kabupaten/Kota, yang sudah

mencapai angka 65% adalah Kabupaten Banyumas, Kota Surakarta, dan Kota

Tegal dan sebanyak 28 Kabupaten/Kota masih kurang dari 65% (Dinkes,

2010).

Pada tahun 1990, WHO-UNICEF membuat deklarasi yang dikenal

dengan deklasi innocent (innocenti declaration). Deklarasi yang dilahirkan

diinnocent Italia ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan

memberikan dukungan pada pemberian ASI. Pada deklarasi yang juga ditanda

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

4

tangani oleh Indonesia ini, dijelaskan bahwa untuk mengingat kesehatan dan

mutu makanan bayi secara optimal, maka semua ibu dianjurkan

memberikan ASI sejak lahir hingga usia 4 bulan. Setelah berumur 4 bulan, bayi

mulai diberikan makanan pendamping atau padat yang benar dan tepat,

sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih (Suprayoga,

2009).

Hasil penelitian siregar (2004) menunjukan bahwa pemberian ASI

Ekslusif dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ASI tidak segera keluar

setelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap ,

keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja dan pengaruh

promosi pengganti ASI. Kenyataan dilapangan menunjukan produksi ASI yang

sedikit pada hari-hari pertama menurut Cox (2006) ibu yang tidak dapat

menyusui pada hari pertama disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu akan

kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses

menyusui (Mardiyaningsih, 2010).

Setelah melahirkan, seorang ibu akan mengalami masa nifas yaitu masa

seorang wanita kembali ke keadaan normal baik sistem tubuh serta psikologis.

Waktu yang diperlukan untuk pulih kembali kurang lebih 40 hari. Menyusui

merupakan suatu ungkapan kasih sayang ibu serta memberikan nutrisi

sehingga bayi dapat berkembang secara optimal. Masalah yang timbul selama

masa menyusui dapat dimulai sejak periode antenatal, masa pasca persalinan

dini (nifas atau laktasi) dan masa pasca persalinan lanjut. Salah satu masalah

menyusui pada masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

5

puting susu nyeri, puting susu lecet, payudara bengkak, dan mastitis. Gerakan

pada perawatan payudara bermanfaat melancarkan reflek pengeluaran ASI.

Selain itu juga merupakan cara efektif meningkatkan volume ASI. Terakhir

yang tak kalah penting, mencegah bendungan pada payudara (Pramitasari,

2008).

Pembengkakan payudara terjadi hampir 90% pada ibu yang baru

melahirkan pertama kali, kejadian ini terjadi pada hari kedua sampai dengan

hari keempat setelah melahirkan. Payudara mulai terasa penuh dan keras

sehingga menimbulkan nyeri. Pada minggu pertama inilah bila ibu tidak

mendapatkan informasi cara mengatasi payudaranya maka dapat menyebabkan

ibu menghentikan pemberian ASInya pembengkakan sebenarnya Patologis

namun dapat berlanjut menjadi lebih parah yaitu menjadi mastitis (Novita,

2011).

Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak disusui dengan adekuat,

sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya

pembengkakan. Payudara bengkak ini umumnya dapat terjadi pada hari kedua

sampai keempat sesudah melahirkan, tetapi ada juga yang muncul lebih awal

yaitu pada 48-96 jam setelah melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe

akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intra kaudal, yang akan

memengaruhi segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara

meningkat. Mengakibatkan payudara sering terasa penuh, tegang, serta nyeri.

Kemudian diikuiti oleh penurunan produksi ASI dan penurunan let down.

Penggunaan bra yang ketat juga bisa menyebabkan segmental engorgement.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

6

Demikian pula putting yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada

duktus ( Suradi, 2008).

Payudara yang bengkak biasanya diikuti oleh areola yang tegang karena

banyaknya air susu yang mulai terbentuk, kejadian tersebut membuat bayi

kesulitan untuk melakukan perlekatan sehingga air susu yang didapat bayi tidak

optimal. Ketegangan pada daerah aerola dapat diturunkan dengan melakukan

Reserve Pressure Softening (RPS) sebelum menyusui yaitu teknik menekan

daerah aerola sehingga dapat lebih mudah masuk ke mulut bayi. Hisapan bayi

dapat membantu mengalirkan ASI keluar sehingga pembengkakan payudara

pun akan menurun.

Reserve preassure softening , ini merupakan salah satu teknik perawatan

payudara dengan memutar puting payudara dimulai dari aerola (daerah

kehitaman di sekitar puting) menuju ke luar puting dan ditekan selama 1

sampai dengan 3 menit. Reserve Preassure Softening (RPS) adalah cara simple

untuk menyiapkan aerola pada ibu menyusui untuk membantu proses keluarnya

ASI ( Novita , 2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto pada bulan januari 2017, telah diperoleh data

dari Rekam Medis Rumah Sakit RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto

yaitu pada periode bulan januari 2016 sampai bulan desember 2016 jumlah ibu

post partum secara keseluruhan baik post partum spontan dan sectio sesaria

sebanyak 4738 orang, sedangkan untuk jumlah ibu post Sesctio Sesaria di

RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto sebanyak 1659 orang.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

7

Berdasarkan data dan kejadian tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Metode Reserve pressure

Softening Terhadap Enggorgement Pada Ibu Post Partum di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto “.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasikan yaitu setelah

melahirkan ibu nifas pada 48- 96 jam pertama setelah melahirkan atau hari

kedua sampai hari keempat sesudah ibu melahirkan, ibu nifas sering

mengalami keadaan dimana payudara terasa lebih penuh, tegang, serta

nyeri. hal tersebut merupakan salah satu munculnya Enggorgement atau

pembengkakan pada payudara ibu nifas, hal tersebut disebabkan karena ASI

tidak disusui dengan adekuat sehingga menimbulkan adanya bendungan ASI

didalam payudara ibu, hal tersebut menyebabkan terhambatnya proses

pengeluaran ASI .

Oleh karena itu dalam upaya untuk mengurangi bendungan ASI dan

mencegah terjadinya pembengkakan payudara, Peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang keefektifan metode Reserve Pressure Softening

terhadap pembengkakan pada ibu post partum. Dimana metode Reserve

Pressure Softening merupakan salah satu tindakan perawatan payudara

yang diberikan kepada ibu post partum yang mengalami masalah pada

payudaranya.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

8

2. Pertanyaan Penelitian

Dari hal tersebut maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana

Efektifitas metode Reserve Pressure Softening Terhadap Enggorgement Pada

Ibu Post Partum di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Efektifitas Metode Reserve Pressure Softening

Terhadap Enggorgement Pada Ibu Post Partum di RSUD Prof., Dr.,

Margono Soekarjo Purwokerto.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik umur, hari persalinan, paritas, pendidikan,

pekerjaan ibu postpartum yang mengalamai pembengkakan payudara.

b. Mengidentifikasi skala pembengkakan payudara pada ibu post partum

sebelum dilakukannya metode Reserve Pressure Softening di RSUD

Prof.,Dr., Margono Soekarjo.

c. Mengidentifikasi skala pembengkakan payudara ibu post partum setelah

dilakukannya metode Reserve Pressure Softening di RSUD Prof.,Dr.,

Margono Soekarjo

d. Menganalisis efektifitas metode Reserve Pressure Softening terhadap

pembengkakan payudara ibu post partum.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini yaitu:

1. Bagi Peneliti

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

9

Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dengan cara

mengaplikasikan teori-teori keperawatan maternitas yang di dapat selama

perkuliahan, khususnya tentang materi metode untuk mengurangi

Enggorgement atau pembengkakan payudara pada ibu post partum

2. Bagi Responden

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden (ibu

menyusui) sebagai informasi tentang bagaimana cara mengatasi tejadinya

bendungan ASI dan Pembengkakan pada payudara setelah melahirkan

dengan cara yang mudah dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain

sehingga tidak timbul kecemasan dan bisa mempertahankan proses

menyusui.

3. Bagi Lembaga Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengelola rumah

sakit terutama di area keperawatan maternitas yang berkaitan dengan

membantu permasalahan yang ditemui dalam masa postpartum pada ibu

menyusui, dengan menggunakan standar prosedur oprasional penanganan

pembengkakan payudara yang mudah dilakukan sehingga dapat

mempertahankan menyusui.

4. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan dapat berguna untuk referensi bagi yang hendak meneliti

lebih lanjut mengenai efektifitas metode Reserve pressure softening terhadap

Enggorgement pada ibu post partum.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

10

E. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitrah Nurhanifah (2013), dengan judul

penelitian “Perbedaan Efektifitas Massage Punggung dan Kompres Hangat

Payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang“.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan rancangan

Quasi Eksperimen. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrah

Nurhanifah tentang perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres

hangat payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa

Majang Tengah wilayah puskesmas Pamotan Malang, telah diperoleh hasil

terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah

diberikan massage punggung dan kompres hangat hangat payudara

adalah dimana pada kelompok intervensi massage payudara

didapatkan nilai p-value lebih kecil dari nilai p-value intervensi kompres

hangat payudara (0.000<0.002). sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemberian intervensi massage punggung lebih efektif memperlancar

produksi ASI dari pada intervensi kompres hangat payudara.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Scholihah (2011), dengan Judul

penelitian “Hubungan perawatan payudara pada ibu post partum dengan

kelancaran pengeluaran ASI di Desa Karang Duren Kecamatan Tengah

Kabupaten Semarang“ penelitian ini menggunakan metode penelitian

Deskripsi korelasi dengan uji Chi- Square. Dengan hasil penelitian Ibu

post partum yang perawatan payudara pada masa nifas kurang baik di

Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dari 31

responden sebanyak 16 (51,6 %). Ibu post partum kelancaran pengeluaran

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

11

ASI yang lancar di desa karangduren kecamatan Tengaran kabupaten

semarang sebanyak 16 responden (51,6%). Ada hubungan yang bermakna

antara perawatan payudara ibu post partum dengan kelancaran pengeluaran

ASI di Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

dengan p= 0,007.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Regina VT Novita (2011), dengan judul

penelitian “Efektifitas paket “Bunda Ceria” terhadap rasa nyeri dan

pembengkakan payudara serta produksi ASI pada ibu Post partum di

Jakarta“. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunkan desain Quasi Eksperimen. Hasil penelitian ini adalah Rata-

rata waktu terjadi pembengkakan adalah hari kedua setelah melahirkan,

ada perbedaan yang signifikan perubahan skala nyeri dan pembengkakan

payudara dan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, tidak ada

perbedaan yang bermakna pada perubahan skala nyeri dan pembengkakan

payudara sebelum dan sesudah intervensi, tidak ada perbedaan yang

bermakna pada produksi ASI setelah intervensi, tidak ada perbedaan rata-

rata penurunan skala nyeri dan pembengkan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Moumita Manna (2016), dengan judul

penelitian “Effectiveness of Hot Fomentation Versus Cold Compression on

Breast Enggorgement among Postnatal Mothers”. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian one group pretest-posttest design. Hasil

dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kompres hangat dan kompres

dingin keduanya efektif dalam mengurangi pembengkakan payudara,

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4603/2/ISNAENI NOVISKA SYANDI BAB I.pdfsetelah melahirkan/ produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap , keadaan puting

12

namun kelompok dengan kompres panas secara signifikan lebih tinggi dari

kelompok diberikan intervensi kompres dingin. Pembengkakan pada

payudara berkurang pada kelompok dengan intervensi kompres panas.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Olga Pustotina (2015), dengan Judul

Penelitian “Management of mastitis and breast engorgement in

breastfeeding women”, Hasil penelitian menunjukan pemberian antibiotik

dengan penekanan sementara menyusui lebih efektif dari pada dengan

menyusui terus dalam manajemen mastitis. Gel progesteron mengandung

adalah dianjurkan pada hari-hari 3-4 setelah melahirkan pada

pembengkakan payudara yang berat untuk mencegah terjadinya mastitis.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Snowden HM (2001), dengan Judul

penelitian “Treatments for brest engorgement during lactation“, pada

hasil penelitian yang dilakukan yaitu dari delapan uji yang dilakukan untuk

mengurangi pembengkakan payudara pada ibu post partum, uji pada daun

kubis dan gel kemasan sama-sama efektif dalam pengobatan

enggorgement. Sejak terbukti kubis ekstrak dan sama-sama efektif

plasebo krim, beberapa terapi yang dianggap untuk mengurangi

enggorgement seperti payudara pijat, Usg pengobatan ini sama efektif

dengan atau tanpa tanda ultra-wave memancarkan kristal, karena itu

efektivitas itu cenderung menimbulkan efek radian.

Efektivitas Metode Reserve..., ISNAENI NOVISKA SYANDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017