Upload
duongdung
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Denganmemanjatkan puji dansyukur keharibaan Allah SWT dan atas
berkat rahmat dan Ridho-NYA, kami dapatmenyelesaikan penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun
Anggaran 2016.
Penyusunan LAKIP ini di dasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor : 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja
Instansi Pemerintah dan terakhir disempurnakan dengan Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
PedomanPenyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Kemudian dalam rangka penyampaian laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan kinerja tahun2015, Mahkamah Agung RI melalui Surat Sekretaris
Mahkamah Agung RI. Nomor : 335A/SEK/KU.01/11/2014, tanggal 28 November
2014, perihal penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun
2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Laporan ini merupakan perwujudan dari upaya transparansi dan
akuntabilitas kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar selama tahun 2016, yang
menggambarkan pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi Pengadilan Militer III-14 Denpasar, baik berupa kebijakan, program dan
kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis, indikator dan target yang telah
ditetapkan dan Penetapan Kinerja Tahun 2017.
KATA PENGANTAR
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Akhirnya, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak di
lingkungan Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang telah membantu dan bekerja
sama dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga Laporan ini dapat memberikan
manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja Pengadilan Militer III-14
Denpasar Tahun 2016 dan dapat menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja
di tahun berikutnya.
Denpasar, Februari 2017
Kepala Pengadilan Militer III-14
Suwignyo Heri Prasetyo, S.H.,M.H. Letkol Chk NRP. 1910014940863.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
DAFTARISI
Halaman
KATAPENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
IKHTISAR EKSEKUTIF iv
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI 5
C. STRUKTUR ORGANISASI 7
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN 14
BABII : PERENCANAAN KINERJA 15
A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019 15
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 33
C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN 35
KINERJA TAHUN 2014)
BABIII : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 38
A. PENGUKURAN KINERJA TA 2014 38
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA 41
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN 118
BABIV : PENUTUP 129
A. KESIMPULAN 129
B. SARAN 130
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan
Militer III-14 Denpasar adalah merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban
Pengadilan Militer III-14 Denpasar dalam memberikan laporan akuntablitas
kinerja lembaganya selama kurun waktu 1(satu) tahun yaitu tahun anggaran
2016. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sekaligus dalam rangka
memenuhi amanah yang tertuang dalam :
1. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di
lingkungan Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator KinerjaUtama.
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Presiden Nomor : 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Permenpan Nomor : 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Tehnis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Di dalam perencanaan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Militer
III-14 Denpasar mengacu kepada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja
yang telah ditetapkan. Pengadilan Militer III-14 Denpasar telah menentukan 6
(enam) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2016. Keenam
sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 16 (enam belas)
indikator kinerja dan 16 (enam belas) target kinerja.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) sasaran strategis
yang ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2016 terdapat 5 (lima) sasaran
strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu; Meningkatnya
Penyelesaian Perkara, Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara, Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to
Justice), Peningkatan Kualitas Pengawasan dan Peningkatan Sarana dan
Prasarana.
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Militer III-14
Denpasar adalah sebesar 81,81 %.
Rincian pencapaian kenerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis
tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
SASARAN STRATEGIS 1
Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: a. Pidana Kejahatan b. Pidana Pelanggatan
100% 100%
100% 100%
100% 100%
2. Persentase perkara yang diselesaikan: a. Pidana Kejahatan b. Pidana Pelanggaran
100% 100%
81,81% 100%
81,81% 100%
3.Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan: a. Pidana Kejahatan b. Pidana Pelanggaran
100% 100%
100% 100%
100% 100%
4.Persentase perkara yang diselesaikan Dalam jangka waktu lebih 5 bulan: a. Pidana Kejahatan b. Pidana Pelanggaran
0% 0%
0% 0%
0% 0%
5. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 5 bulan : a. Pidana Kejahatan b. Pidana Pelanggaran
100% 100%
100% 100%
100% 100%
6. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling: a. Pidana Kejahatan b. Pidana Pelanggaran
100% 100%
93% 100%
85% 100%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 1
96,68%
SASARAN STRATEGIS 2
Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Banding 2. Kasasi 3. Peninjauan Kembali (PK)
100% 100% 100%
97% 95% 98%
90% 95% 98%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 2 94,3 %
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
SASARAN STRATEGIS 4
Peningkatan Aksesibiltas Masyarakat terhadap peradilan (Accses To Justice)
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari sejak diputus
100%
98%
98%
2. Persentase pendistribusian salinan putusan kepada para pihak dalam waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus.
100%
99%
99%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 4 98,5 %
SASARAN STRATEGIS 5
Meningkatnya kualitas pengawasan
1. Persentase pengaduan yang ditindak lanjuti
100% 100% 100%
2. Persentase temuan yang ditindak lanjuti
100% 100% 100%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 5 100 %
SASARAN STRATEGIS 6
Peningkatan Sarana dan prasarana
1. Persentase perawatan gedung kantor
100% 100% 100%
2. Persentase perawatan peralatan dan mesin
100% 100% 100%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 6 100 %
SASARAN STRATEGIS 3
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
1. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
100%
100%
2. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
100% 100%
3. Persentase penyampaian petikan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
100%
100% 100%
4. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 95%
95%
5. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
100% 95% 95%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 3 98%
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Ke-6 (enam) sasaran strategis tersebut didukung dengan anggaran yang
dikelola Pengadilan Militer III-14 Denpasar pada tahun2016 yang terdiri dari
DIPA Badan Urusan Administrasi (DIPA 01) sebesar Rp. 5.526.087.000,- (Lima
milyar lima ratus dua puluh enam juta delapan puluh tujuh ribu rupiah) dan DIPA
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
(DIPA 05) sebesar Rp. 46.750.000,- (Empat puluh enam juta tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah), sehingga total keseluruhan anggaran yang dikelola adalah
sebesar Rp. 5.572.837.000,- (Lima milyar lima ratus tujuh puluh dua juta delapan
ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah).
Masing-masing DIPA mengalami revisi sehingga pagu anggaran
mengalami perubahan. Pagu setelah revisi untuk DIPA BUA menjadi
Rp.3.854.807.000,- (Tiga milyar delapan ratus lima puluh empat juta delapan
ratus tijuh ribu rupiah) untuk DIPA Dirjen Badilmiltun tidak terdapat revisi yang
dapat mengakibatkan perubahan pagi, sehingga pagu untuk DIPA Dirjen
Badilmiltun tetap.
Dari total anggaran tersebut, berikut ini akan kami uraikan program-
program pada masing-masing DIPA yaitu :
A. DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI (DIPA 01).
Pada DIPA BUA tahun 2016 ada 2 untuk program (01) yaitu “Program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah
Agung” dengan pagu awal sebesar Rp 5.420.087.000,- (Lima milyar empat
ratus dua puluh juta delapan puluh tujuh ribu rupiah),dimana didalamnya
termasuk anggaranuntuk belanja pegawai dan belanja barang.Untuk
program (02) yaitu Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur
Mahkamah Agung dengan pagu awal Rp. 211.000.000,- (dua ratus sebelas
juta rupiah).
DIPA BUA mengalami revisi POK sebanyak sembilan kali dan revisi DIPA
sebanyak lima kali, sehingga pagu setelah revisi adalah sebesar Rp.
3.854.807.000,- (Tiga milyar delapan ratus lima puluh empat juta delapan
ratus tujuh ribu rupiah).
B. DIPA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN MILITER DAN PERADILAN
TATA USAHA NEGARA (DIPA 05).
Pada DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara tahun 2016 hanya terdapat satu program saja yaitu “Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Negara”dengan total anggaran sebesar Rp 46.750.000,- (Empat puluh enam
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), dimana didalamnya hanya terdapat
belanja barang.
DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
tidak terdaspat revisi yang dapat mengakibatkan perubahan pagu sehingga
pagu untuk DIPA Dirjen Badilmiltun tetap.
Salah satu tugas pokok dan fungsi Pengadilan Militer III-14 Denpasar
adalah penyelesaian perkara baik administrasi maupun produk hukumnya
yang dapat dijadikan salahsatu indikator keberhasilan kinerja dalam tahun
anggaran 2016. Keberhasilan pencapaian kinerja sangat bergantung pada
beberapa kendala yang dihadapi antara lain adanya keterbatasan Sumber
Daya Manusia baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
Namun Pengadilan Militer III-14 Denpasar selalu berusaha meningkatkan
kualitas dan kuantitas kinerja disemua unit termasuk Sumber Daya
Manusianya sehingga dapat meningkatkan kinerja instansi secara
keseluruhan dalam rangka memberikan pelayanan bagi Prajurit dan
masyarakat pencari keadilan.
Denpasar, Februari 2017 Kepala Pengadilan Militer III-14 Suwignyo Heri Prasetyo, SH.MH. Letkol Chk Nrp. 1910014940863
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
AB I – PENDAHULUAN
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan
Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi (Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945). Pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Militer adalah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman yang meliputi
Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama, dan Pengadilan
Militer Pertempuran.
Sesuai ketentuan pasal 9 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997 tentang
Peradilan Militer, Pengadilan dalam lingkungan peradilan Militer mempunyai
kewenangan antara lain mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang
pada waktu melakukan tindak pidana adalah berstatus sebagai prajurit TNI.
Kewenangan Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah memeriksa dan memutus
perkara pidana bagi Prajurit TNI berpangkat Prajurit dua sampai dengan Prajurit yang
berpangkat Kapten yang melakukan tindak pidana dan atau yang kesatuannya
berkedudukan di Propinsi Bali dan Propinsi NTB sebagai bagian dari Pengadilan di
lingkungan Peradilan Militer. Sejalan dengan program One Roof Sistem (peradilan satu
atap) maka segala bentuk kegiatan dan laporan yang dilakukan seluruh peradilan
harus dilaporkan ke Mahkamah Agung RI tanpa terkecuali termasuk Peradilan Militer, ini
semua dilakukan dalam upaya mengembalikan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan
dibawahnya sebagai lembaga yang terhormat dan dihormati, Pengadilan Militer III-14
Denpasar selama tahun 2016 telah melakukan beberapa hal diantaranya, bidang
yustisial sesuai visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia dan selaku Pembina
administrasi personel sesuai ketentuan yang berlaku, pada Tahun Anggaran 2016
telah dapat melaksanakan tugas dan fungsi utamanya sedangkan di bidang Organisasi,
Administrasi, Financial dan Teknis Yudisial tersebut merupakan pelaksanaan program
kerja tahun 2016, yang dilaksanakan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada sesuai skala prioritas, serta mengacu kepada anggaran
DIPA tahun 2016.
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Pengadilan Miliiter III-14 Denpasar sebelum tahun 2004 secara Organisasi,
Administrasi, Financial dan Teknis Yudisial masih dibawah Mabes TNI, namun sesuai
dengan Kepres 56 tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan
Finansial Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Militer dari Mabes TNI ke Mahkamah
Agung RI. Sejak pengalihan tersebut Pembinaan Organisasi, Administrasi dan Finansial
Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer berada di bawah Mahkamah Agung RI.
Lebih lanjut ketentuan tersebut dijabarkan dalam Surat Keputusan bersama antara
Ketua Mahkamah Agung RI dan Panglima TNI, yaitu Keputusan bersama Nomor :
KMA/065A/SKB/IX/2004 dan Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/5/VIII/2004.
Gedung Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang beralamat di Jl.Yos Sudarso No.
1 Denpasar adalah Gedung Exs Pengadilan Tinggi Denpasar yang telah diserah
terimakan pada tanggal 29 September 2011 sesuai dengan Berita Acara Pengalihan
Fungsi Penggunaan sebagian Tanah dan Bangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi
Denpasar yang lama menjadi tanah dan bangunan Gedung Kantor Pengadilan Militer III-
14 Denpasar dengan luas 1.365 M2.
Wilayah Hukum Pengadilan Militer III-14 Denpasar meliputi 2(dua) wilayah
Propinsi yaitu Propinsi Bali dan Propinsi Nusa Tenggara Barat yang meliputi satuan-
satuan di jajaran TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU yang terdiri dari :
1. Kodam IX/Udayana dan Satker Jajarannya yang berkedududkan di
Denpasar.
2. Rindam IX/Udayana yang berkedudukan di Tabanan.
3. Korem 163/WSA yang berkedudukan di Denpasar membawahi beberapa
Satuan :
a. Kodim 1609/Buleleng.
b. Kodim 1610/Klungkung.
c. Kodim 1611/Badung.
d. Kodim 1616/Gianyar.
e. Kodim 1617/Jembrana.
f. Kodim 1619/Tabanan.
g. Kodim 1623/Karangasem.
h. Kodim 1626/Bangli
l. Denpom IX/3 Denpasar.
j. Yonif 741 Mekasnis/Negara
k. Densatkomlek Strada di Denpasar.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
l. Denpal Singaraja.
m. Denkesyah Singaraja.
4. Korem 162/WB Mataram membawahi beberapa Satuan :
a. Kodim 1606/Lombok Barat.
b. Kodim 1607/Sumbawa.
c. Kodim 1608/Bima.
d. Kodim 1614/Dompu.
e. Kodim 1615/Lombok Timur.
f. Kodim 1620/Lombok Tengah.
g. Yonif 742/SWY.
h. Denpom IX/2 Mataram.
i. Denkesyah Mataram.
j. Denzibang Mataram.
k. Denhubrem Mataram.
l. Denpal Mataram.
m. Denbekang Mataram.
5. Yonif 900/ Raider yang berkedudukan di Singaraja.
6. Yon Zipur 18/Ykr yang berkedudukan di Gianyar.
7. Ki Kavser Dam IX/Udayana yang berkedudukan di Badung.
8. Otmil III-14 yang berkedudukan di Denpasar.
9. Denkomlek Strada yang berkedudukan di Denpasar.
10. Pekas TNI yang berkedudukan di Denpasar.
11. Lanud Ngurah Rai yang berkedudukan di Badung.
12. Lanal Denpasar yang berkedudukan di Denpasar.
13. Lanud Rembiga yang berkedudukan di Mataram.
14. Lanal Mataram yang berkedudukan di Mataram.
Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah merupakan salah satu Instansi
Pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), dalam
penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada
Instruksi Presiden RI Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahdan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010, serta Peraturan Presiden Nomor : 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Penyusunan LKjIP Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam
pengelolaan sumber daya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari
keadilan selama TA 2016 dalam rangka mencapai Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran yang
telah ditetapkan di dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) TA 2017.
Secara kronologis penerapan Sistem Akuntabilatas Kinerja Pemerintah (SAKIP)
dilakukan dengan:
1. Mempersiapkan dan menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang berisi Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis untuk mencapai tujuan.
2. Menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pengadilan Militer III-14
Denpasar.
3. Menyusun dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) TA 2017
4. Merumuskan Indikator Kinerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan
pelaksanaan program dan kegiatan
5. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
6. Melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan mengkaji
kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan dan membandingkan
dengan kinerja tahun sebelumnya
7. Melakukan evaluasi secara keseluruhan
Penerapan LKjIP tahun 2016 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya
dan dilaksanakan pada tahun ke lima pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Militer III-14 Denpasar berdasarkan Renstra 2015-2019. Diharapkan penerapan LKjIP ini
dapat optimal, sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama dalam pelaksanaan
pembaharuan untuk mempercepat terwujudnya penyelenggaraan Lembaga Peradilan
yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari praktek-praktek penyimpangan.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP)
PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR
TAHUN ANGGARAN 2016
TAHUN ANGGARAN 2014
KANTOR PENGADILAN MILITER III-14
DENPASAR
JL. YOS SUDARSO NO. 1 DENPASAR
DENPASAR, FEBRUARI 2017
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
KEDUDUKAN
Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tmt. 9 Juli 2004 secara Organisasi, Administrasi
dan Finansial berkedudukan/berada di bawah Mahkamah Agung RI, sebagaimana
dalam Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 2004 tanggal 9 Juli 2004 tentang
Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial Pengadilan Dalam Lingkungan
Peradilan Militer Dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Ke Mahkamah Agung.
TUGAS POKOK
Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang
bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di
Wilayah Hukum Pengadilan MiliterIII-14 Denpasar. Dalam melaksanakan tugas,
sebagaimana ketentuan organisasi dan tata laksana yang berlaku di seluruh badan
peradilan, struktur yang mengatur tata kerja disuatu lembaga peradilan dalam hal ini
Pengadiln Militer III-14 Denpasar yang tugas pokoknya menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain
yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
FUNGSI
1. Fungsi Mengadili (Judicial Power) yakni:
a. Memeriksa dan memutus dalam Peradilan Tingkat Pertama atas perkara-perkara
tindak pidana dan pelanggaran yang terdakwanya adalah prajurit TNI berpangkat
Prada sampai dengan Kapten (berdasarkan Perundang-undangan menjadi
wewenangnya).
b. Mengatur dan meneruskan permohonan Banding, Kasasi, Grasi dan Peninjauan
Kembali dalam perkara-perkara yang menjadi wewenangnya.
2. Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan kepada Jajarannya tentang
teknis yudisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan,
kepegawaian dan pembangunan.
3. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan internal di lingkungan
Pengadilan Militer III-14 Denpasar atas pelaksanaan tugas peradilan, perilaku
Hakim, perilaku Panitera dan Pegawai, pelaksanaan administrasi perkara,
pelaksanaan dan administrasi umum.
4. Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum, administrasi
kepegawaian, administrasi keuangan dan lainnya untuk mendukung pelakasanaan
tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan. [
5. Fungsi lainnya sesuai kewenangan dan undang-undang.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Struktur Organisasi Pengadilan Militer di dasarkan pada Peraturan Mahkamah
Agung RI Nomor : 7 tahun 2015 tanggal 7 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata
kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.
1. Susunan Organisasi
Organisasi Pengadilan MiliterIII-14 Denpasar disusun sebagai berikut:
1. Unsur Pimpinan
a. Ketua Pengadilan Militer
b. Wakil Ketua Pengadilan Mliter.
2. Unsur Kepaniteraan.
Panitera membawahi antara lain :
a. Panitera Muda Pidana.
b. Panitera Muda Hukum.
Serta membawahi kelompok jabatan Fungsional :
a. Panitera Pengganti
b. Pranata Peradilan
3. Unsur Kesekretariatan Pengadilan Militer.
Sekretariat membawahi Sub Bagian antara lain :
a. Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan.
b. Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.
c. Sub Bagian Umum dan Keuangan.
Serta membawahi kelompok jabatan Fungsional :
a. Fungsional Arsiparis.
b. Fungsional Pustakawan.
c. Fungsional Pranata Komputer.
d. Fungsional Bendahara.
4. Unsur Pelaksana.
a. Majelis Hakim.
b. Kelompok Hakim Militer, disingkat Pokkimmil.
C. STRUKTUR ORGANISASI
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Pengadilan Militer III-14 Denpasarsebagaimana tercantum
dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor : 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan sebagai
berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR
KETUA
LETKOL CHK SUWIGNYO HERI P, SH.MH.
WAKILKETUA Letkol Chk M. Djundan, SH. MH.
PANITER
A MUDA
PIDANA
PANITER
A MUDA
HUKUM
KASUBBA
G
PERENCA
NAAN, TI
&
PELAPOR
AN
KASUB
BAG
KEPEGA
WAIAN,
ORGANIS
ASI &
TATALAK
SANA
KASUB
BAG
UMUM
DAN
KEUANGA
N
DIJABAT PAMA
PANGKAT LETTU
DIJABAT PAMA
PANGKAT LETTU KATHARINA Dijabat PNS Gol III I WAYAN PARNA, SH.
SEKRETARIAT
I KETUT KARDA, SH. PANITERA
KAPTEN LAUT (KH) M. ZAINAL A, SH.
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
1. Fungsional Arsiparis
2. Fungsional Pustakawan
3. Fungsional Pranata Komputer
4. Fungsional Bendahara.
KELOMPOK JAB.
FUNGSIONAL
1.Lettu Chk Teddy Septiana, SH..
sebagai Panitera Pengganti
2. Pranata Peradilan
MAJELIS
1. Letkol ChkSuwignyo Heri P, SH. MH.
2. Letkol Chk M. Djundan, SH. MH.
3. Letkol Laut (KH) Agus Budiman Surbakti, SH.
4. Letkol Chk (K) Farma Nihayatul Aliyah, SH.
5. Letkol Sus Siti Mulyaningsih, SH. MH.
6. Mayor Laut (KH) Bagus Partha Wijaya, SH MH.
POK KIMMIL
1 .Letkol Chk M. Djundan, SH. MH.
2. Letkol Laut (KH) Agus Budiman Surbakti, SH.
3. Mayor Chk (K) Farma Nihayatul Aliyah, SH. 4. Mayor Sus Siti Mulyaningsih, SH. MH.
5. Mayor Laut (KH) Bagus Partha Wijaya, SH. MH.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
3. Pembagian tugas dan tanggung jawab
1. Ketua Dilmil III-14 Denpasar.
a. Kadilmil dijabat oleh seorang Pamen Sarjana Hukum, yang secara
fungsional sebagai Hakim Militer yang disingkat Kimmil, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan, mengawasidan memberikan pengarahan atas
penyelenggaraanfungsi-fungsi Dilmil.
2) Menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan dalam
rangka memimpin Dilmil guna menjamin terselenggaranya fungsi utama
Dilmil.
3) Merencanakan, mempersiapkan dan mengatur penyelenggaraan
penyidangan perkara yang dilimpahkan kepada Dilmil.
4) Mengatur pembagian pekerjaan antara Kadilmil, Waka Dilmil dan
para Pok Kimmil sehingga dapat menjamin daya guna dan
keseimbangan yang baik dalam menyelenggarakan fungsi Dilmil.
5) Mengawasi pelaksanaan permohonan banding, grasi, kasasi dan
peninjauan kembali sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan putusan Dilmil, sebagai
yang dimaksud dalam pasal 33 Undang-undang No. 14 tahun 1970.
b. Kadilmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan atas pelaksanaan tugas
pembinaan Dilmilti kepada Dirjen Badilmiltun MARI
2. Wakil Ketua.
Mewakili Ketua Dilmil apabila Ketua Dilmil berhalangan,melaksanakan tugas-
tugas ke dalam.
3. Panitera.
a. Kepaniteraan dipimpin oleh seorang Pama ahli hukum yang
berkedudukan sebagai Panitera, dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut :
1) Penanggung jawab terselenggaranya pengurusan administrasi
perkara sejak berkas perkara diterima oleh Dilmil. Pada saat ini telah
mengacu pada buku II edisi 2007 pedoman teknis administrasi dan
pemeriksaan di sidang pengadilan dalam lingkungan peradilan militer
yang diterbitkan oleh MARI.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
2) Penanggung jawab terselenggaranya penyimpanan berkas
perkara baik selama perkara-perkara yang bersangkutan masih dalam
proses tingkat pertama oleh Dilmil maupun dalam proses kelanjutannya.
3) Penanggung jawab terselenggaranya administrasi upaya hukum
dan meneruskan permohonan Banding, Grasi, Kasasi dan Peninjauan
Kembali sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Mengatur dan mempersiapkan penyelenggaraan persidangan
Dilmil.
5) Menyelenggarakan kegiatan administrasi kepaniteraan.
6) Menyelenggarakan pengurusan arsip dan dokumen-dokumen
perkara di Dilmil.
7) Mengatur pembagian pekerjaan di antara para Panitera,
8) Bertindak sebagai Panitera dalam persidangan Dilmil atas
penunjukkanKetua Pengadilan Militer.
9) Penunjukkan Panitera pengganti.
b. Panitera membawahi, yang masing-masing dipimpin oleh seorang
Pama sebagai Panitera Muda Pidana dan Panitera Muda Hukum, serta
membawahi kelompok jabatan Fungsional antara lain : Panitera
Pengganti dan Pranata Peradilan.
c. Panitera bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya selaku
Panitera dalam persidangan Dilmil kepada Hakim Ketua yang bersangkutan
dan atas pelaksanaan tugas lainnya kepada Ketua Pengadilan Militer.
4. Kesekretariatan.
a. Kesekretaritan dipimpin oleh seorang Pama/PNS Eselon III a, sebagai
Sekretaris dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :
1) Keskretariatan Pengadilan Militer adalah aparatur tata usaha
negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Ketua Pengadilan Militer.
Kesekretariatan dipimpin oleh seorang Sekretaris.
2) Kesekretariatan Pengadilan Militer mempunyai Tugas
melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi,
keuangan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana
dilingkungan Pengadilan Militer.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Selain melaksanakan tugas kesekretariatan Pengadilan Militer
menyelenggarakan fungsi antara lain :
a) penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program
dan anggaran;
b) pelaksanaan urusan kepegawaian;
c) pelaksanaan urusan keuangan;
d) penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata
laksana;
e) pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f) pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan,
rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat
dan perpustakaan; dan
g) penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
dokumentasi serta pelaporan di lingkungan kesekretariatan
Pengadilan Militer.
2) Kesekretariatan Pengadilan Militer dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya dibantu oleh Subbagian yang memiliki tugas antara lain :
a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan.
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
pelaksanaan program dan anggaran, pengelola teknologi
informasi dan statistik serta pelaksanaan pemantauan,
evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.
b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata laksana.
Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,
penataan organisasi dan tata laksana.
c. Subbagian Umum dan Keuangan.
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
urusan surat penyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat,
perpustakaan serta pengelolaan keuangan.
3) Kesekretariatan juga membawahi 4 (empat) jabatan Fungsional
yang terdiri dari ;
a. Fungsional Arsiparis.
b. Fungsional Pustakawan.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
c. Fungsional Pranata Komputer.
d. Fungsional Bendahara.
c. Kesekretariatan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Ketua Pengadilan Militer.
5. Majelis Hakim.
Majelis hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan
mengadili berkas perkara pidana maupun pelanggaran yang diberikan kepadanya
terhadap Prajurit TNI yang berpangkat Kapten ke bawah.
a. Majelis Hakim terdiri dari seorang Hakim Ketua yang serendah-
rendahnya berpangkat Mayor dibantu 2 (dua) orang Hakim Anggota yang
terdiri dari Kimmil masing-masing serendah-rendahnya berpangkat Kapten
dan dibantu oleh Panitera, Panitera Muda Pidana dan Panitera Muda
Hukum dengan tugas kewajiban memeriksa dan memutus setiap perkara
pidana yang diajukan kepadanya, menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan,
b. Susunan Majelis Hakim dalam setiap persidangan ditetapkan oleh
Ketua Pengadilan Militer.
c. Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, Majelis Hakim
menganut asas peradilan bebas.
d. Majelis Hakim bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan
kehakiman menurut peraturan perundang-undangan.
6. Pok Kimmil.
a. Pok Kimmil merupakan wadah dari Hakim Militer pada Dilmil untuk
melaksanakan tugas kewajibannya baik sebagai Hakim pada Dilmil maupun
dalam memberikan saran dan pertimbangan tentang penyelenggaraan
fungsi teknis kepada Ketua Dilmil.
b. Kelompok Hakim Militer pada Dilmil terdiri dari para Kimmil.
c. Kimmil adalah seorang Pama dan Pamen Sarjana Hukum
dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
1) Bertindak sebagai Hakim Ketua atau Hakim Anggota dalam
persidangan Dilmil atas penunjukkan Ketua Pengadilan Militer.
2) Sebagai Hakim Ketua :
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
a) Mengetuai sidang Dilmil dalam memeriksa dan
mengadili perkara pidana yang diserahkan kepadanya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan,
b) Memberikan pertimbangan mengenai permohonan
grasi yang diajukan terhadap perkara yang diperiksa dan
diputus oleh Majelis Hakim yang dipimpinnya.
d. Kimmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman
sesuai dengan perundang-undangan.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan
Militer III-14 Denpasar dan tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang berisikan antara lain; Latar Belakang,Kedudukan,Tugas
Pokok,Fungsi, Struktur Organisasi dan Sistematika Penyajian.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menguraikan perencanaan dan
penetapan kinerja yang berisikan antara lain;
A. Rencana Strategis 2015 – 2019
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
B. Rencana Kinerja Tahunan TA 2017
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja Tahunan) TA 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menguraikan tentang capaian Kinerja
Pengadilan Militer III-14 Denpasar, yang terdiri dari;
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja)
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran
kinerja).
C. Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV Penutup yang terdiri dari;
A. Kesimpulan
B. Saran-saran.
LAMPIRAN berisi antara lain;
1. Indikator Kinerja Utama
2. SK Ka Dilmil III-14 Denpasar tentang Penetapan IKU
3. Rencana Kinerja Tahunan TA 2017
4. Penetapan Kinerja Tahunan TA 2017
5. Matriks Rencana Strategis Kinerja 2015-2019
6. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Tahun 2015 merupakan tahun pertama dari Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun 2015-2019. Renstra Pengadilan Militer III-14
Denpasar merupakan dokumen perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategis,
Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebagai
pedoman/acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
1. VISI DAN MISI
Visi pada hakekatnya adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan dan
merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan kerjasama
penglihatan.
Visi merupakan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dengan kata lain gambaran
keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan
fungsi Pengadilan Militer III-14 Denpasar.
Adapun Visi Pengadilan Militer III-14 Denpasar mengacu pada Mahkamah Agung RI
adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang Agung”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang telah
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan tercapai/terwujud dengan baik.
Adapun Misi Pengadilan Militer III-14 Denpasaradalah sebagai berikut :
a. Menjaga kemandirian Pengadilan Militer III-14 Denpasar.
b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
c. Meningkatkan kualitas putusan hakim dan kecepatan penyelesaian perkara di
Pengadilan Militer III-14 Denpasar.
d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Militer III-14 Denpasar.
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Pengadilan Militer III-14 Denpasar tujuan yang hendak dicapai
Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan untuk mencari keadilan
3. Meningkatnya kepastian hukum
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
2.2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Militer III-14
Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya proses percepatan dan penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Peningkatan kualitas pengawasan
6. Peningkatan sarana dan prasarana
3. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan.
Indikator kinerja utama Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebagai berikut :
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR
No SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
1 Peningkatan Penyelesaian perkara
a.Persentase sisa perkara yang diselesaikan
b.Persentase perkara yang diselesaikan
c.Persentase perkara yang diselesaikan dlm jangka waktu maksimal 5 bulan.
d.Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan.
100 % 90 % 95% 100%
100% 92 % 95% 100%
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100%
100%
2.
Peningkatan asepbilitas putusan hakim.
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
Banding : Kasasi : Peninjauan Kembali :
90 % 95 % 98%
93 % 96 % 99%
95 % 97 % 99%
98 % 99 % 99%
99 % 99% 99%
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
a.Persentase perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.
b.Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusi ke Majelis.
c.Persentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
d.Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
e.Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan.
100% 100% 95% 95% 95%
100 % 100 % 96% 96% 98%
100 % 100% 98% 97% 99%
100% 100% 99% 100% 99%
100% 100% 100% 100% 100%
4.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a.Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
b.Persentase amar putusan perkara yang menonjol yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
89 % 98%
90 % 99%
92 % 99%
95 % 99%
98% 99%
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
5
Peningkatan kualitas pengawasan.
a.Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti.
b.Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti.
c. Persentase eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap.
100% 100% 95 %
100 % 100% 96 %
100% 100% 98 %
100% 100% 98 %
100% 100% 99 %
6
Peningkatan Sarana dan Prasanara.
Persentase kelengkapan
sarana dan prasarana/ fasilitas kantor.
95 %
96 %
98 %
98 %
99 %
B. PENETAPAN KINERJA PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan
Penetapan Kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar merupakan ikhtisar rencana kinerja
yang akan dicapai pada tahun 2017 sebagaimana daftar terlampir.
Rencana kinerja yang telah ditetapkan ini merupakan tolak ukur keberhasilan
organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir
tahun anggaran 2016.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Peningkatan penyelesaian perkara
a.Persentase perkara yang diselesaikan b.Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
100%
2 Peningkatan tertib administrasi perkara.
a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis.
c. Persentase penyampaian petikan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
100%
100%
100%
3 Peningkatan Kualitas SDM
a.Persentase Pegawai yang lulus diklat teknis Yudisial. b. Persentase Pegawai yang lulus diklat Non Yudisial.
100%
100%
4 Peningkatan kualitas pengawasan.
a.Persentase pengaduan yang ditindak lanjuti. b.Persentase temuan yang ditindaklanjuti.
100%
100%
5
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan.
Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
100%
6
Peningkatan Sarana dan Prasarana.
Persentase kelengkapan sarana dan prasana fasilitas kantor
100%
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
[
C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2017
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR.
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan
dan akuntabel serta berorentasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : I Ketut Karda, SH.
Pangkat/NIP : Pembina IV/a / 19631231198603 1039.
Jabatan : Sekretaris Dilmil III-14 Denpasar
Selanjutnya disebut pihak pertama.
Nama : Suwignyo Heri Prasetyo, SH.,MH.
Pangkat/NRP : Letkol Chk/1910014940863.
Jabatan : Kepala Pengadilan Militer III-14 Denpasar
Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua.
Pihak pertama pada tahun 2017 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja
tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil
tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Denpasar, Februari 2017
Kepala Pengadilan Militer III-14 Sekretaris
Suwignyo Heri P, SH.,MH. I Ketut Karda, SH. Letkol Chk NRP.1910014940863 NIP.196312311986031039
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
4. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan
menggunakan target selama kurun waktu tertentu.
Dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan, Pengadilan Militer
III-14 Denpasar menetapkan beberapa program dan kegiatan pokok yang akan
dilaksanakan, antara lain;
a. ProgramPeningkatan Manajemen Peradilan Militer
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis yang terdiri dari;
1. Peningkatan jumlah penyelesaian perkara.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan;
a. Penyelesaian sisa perkara pidana Umum maupun pidana Militer dan
pelanggaran (dalam waktu kurang dari 5 bulan/sesuai SOP)
b. Penyelesaian perkara baik pidana Umum maupun pidana Militer dan
pelanggaran (dalam waktu lebih dari 5 bulan/sesuai SOP)
2. Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara
Kegiatan pokok yang dilaksanakan;
a. Penyelesaian administrasi perkara baik pidana umum maupun pidana
Militer dan pelanggaran(sesuai SOP)
b. Penyampaian berkas perkara baik pidana umum maupun pidana
Militer dan pelanggaran secara lengkap dan tepat waktu.
3. Penyediaan dana pelaksanaan sidang keliling dan Hakim Terbang untuk
memberikan akses kepada masyarakat terhadap keadilan.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan;
a. Sidang keliling
b. Pelaksanaan Hakim Terbang
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Kegiatan pokok yang dilaksanakan;
a. Pengiriman tenaga tehnis untuk Bimbingan Teknis Yudisial.
b. Penyusunan kebijakan manajemen tatalaksana dan administrasi
tenaga teknis
c. Pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
merupakan program untuk mencapai sasaran strategis, yaitu tersedianya
dukungan manajemen dan tugas teknis dalam pelaksanaan tugas teknis
peradilan.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan;
1. Peningkatan kualitas Laporan Keuangan yang sesuai SAP.
2. Peningkatan Persentase Penyerapan Anggaran, Tersusunnya Standar
Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran, Standar Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Anggaran, Standar Pembinaan Pengelolaan Anggaran
(Monev).
3. Peningkatan Ketersediaannya Dana Operasional/Pemeliharaan
Perkantoran ( Tersedianya Alat Pengolah Data, Alat komunikasi Layanan
Publik )
4. Peningkatan kualitas Pengawasan ( Tindak lanjut penanganan
pengaduan masyarakat secara profesional dan berkualitas,
Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal secara profesional
dan berkualitas )
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan
prasarana, pada TA 2016 ini Pengadilan Militer III-14 Denpasar telah
memperoleh alokasi anggaran untuk program peningkatan sarana dan
prasarana, sehingga dengan demikian kegiatan pokok yang dilakukan dapat
berjalan sesuai yang diharapkan.
5. KEBIJAKAN
Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut, Pengadilan Militer III-14
Denpasar telah menetapkan kebijakan sebagai berikut:
1. Peningkatan kinerja;
Hal-hal yang perlu diperhatikan, adalah;
a. Sistem karier dan penempatan posisi jabatan, sesuai dengan
kompetensi.
b. Pengawasan eksternal dan internal.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
c. Penguasaan SOP sesuai tupoksinya.
d. Dukungan sarana dan prasarana.
e. Sistem pemberian Reward dan Punishmen.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
Hal-hal yang perlu diperhatikan, adalah;
a. Memiliki standar pelayanan.
b. Meningkatkan sistem dan mekanisme penanganan pengaduan.
c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana.
Hubungan antara Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan dapat digambarkan
sebagai berikut ;
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
SASARAN
INDIKATOR
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1. Peningkatan proses Percepatan dan penyelesaian Perkara.
1. Persentase sisa perkara yang diselesai- kan 2.Persentase perkara yang diselesaikan 3. Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu maksimal 5 bulan 4. Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu lebih dari 5 bulan 5. Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu kurang dari 5 bulan. 6. Persentase perkara yang dapat di selesaikan dengan cara sidang keliling
Peningkatan kinerja, dalam hal; a. Sistem karier dan penempatan posisi jabatan, sesuai dngnkompetensi. b. Pengawasan eksternal dan internal. c. Penguasaan SOP sesuai tupoksinya. d. Dukungan sarana dan prasarana. e. Sistem pemberian Reward dan Punishmen.
Peningkatan Manajemen Peradilan, meliputi; 1. Peningkatan jumlah penyelesaian perkara 2. Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara 3. Penyediaan dana pelaksanaan sidang keliling dan hakim terbang 4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Proses percepatan penyelesaian Perkara, meliputi: a. Penyelesaian sisa perkara:
Kejahatan Pelanggaran
b. Penyelesaian perkara:
Kejahatan Pelanggaran c. Penyelesaian perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu maksimal 5 bulan :
Kejahatan Pelanggaran
d. Penyelesaian perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu lebih dari 5 bulan:
Kejahatan Pelanggaran
e. Penyelesaian perkara, yang diselesaikan dalam Jangka waktu kurang dari 5 bulan:
Kejahatan Pelanggaran
f. Penyelesaian perkara yang dilaksanakan dengan cara sidang keliling
Kejahatan Pelanggaran
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
2. Meningkatnya aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Banding - Kasasi - PK
Peningkatan kinerja, dalam hal; a. Sistem karier
dan penempa-tan posisi jabatan, sesuai dengankompetensi.
b. Pengawasan eksternal dan internal.
c. Pengawasaan SOP sesuai tupoksinya.
d. Dukungan sarana dan prasarana.
e. Sistem pemberian Reward dan Punishmen.
Peningkatan Manajemen Peradilan, meliputi;
1. Peningkatan jumlah penyelesaian perkara
2. Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara
3. Penyediaan dana pelaksa-naan sidang keliling dan hakim terbang
4. Peningkatan kua- litas sumber daya manusia (SDM)
1. Pelaksanaa Diklat/Bintek Teknis Yudisial. 2. Penyusunan kebijakan manajemen tatalaksana dan administrasi tenaga teknis. 3. Pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan
3. Peningkatan efektifitas Pengelolaan penyelesaian perkara
1. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK, yang disampaikan secara lengkap 2. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 3. Persentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 4. Ratio Majelis Hakim terhadap Perkara 5. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
Peningkatan kinerja, dalam hal; a. Sistem karier
dan penempat-an posisi jabatan, sesuai dengan kompetensi.
b. Pengawasan eksternal dan internal.
c. Pengawasaan SOP sesuai tupoksinya.
d. Dukungan sarana dan prasarana.
e. Sistem pemberian Reward dan Punishmen.
Peningkatan Manajemen
Peradilan, meliputi;
1. Peningkatan jumlah penyelesaian perkara.
2. Peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara.
3. Penyediaan dana pelaksanaan sidang keliling dan hakim terbang
4. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM)
1.Penyelesaian adminis trasi perkara pidana kejahatan dan pelang-garan tepat waktu (sesuai SOP). 2. Penyampaian berkas perkara pidana kejahatan dan pelanggaran secara lengkap dan tepat waktu 3. Pendistribusian berkas perkara ke Majelis secara lengkap dan tepat waktu
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan (Acces to justice)
1. Persentase amar putusan yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
2. Persentase pendistribusian salinan putusan kpd para pihak dlm waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus
Peningkatan kualitas pelayanan Publik, dalam hal; a. Standar pelayanan. b. Sistem dan mekanisme penanganan pengaduan. c. Dukungan sarana dan prasarana
1.
Dukungan manajemen dan Pelaksanaan tugas teknis Lainnya Mahkamah Agung, dalam hal; Peningkatan ketersediaan dana operasional perkantor an /pemeliharaan perkantoran
1. Publikasi perkara yang telah diselesaiakan/diputus dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (One Day Publish). 2. Penyediaan sarana dan Prasarana (alat pengolah data) dan alat komunikasi pelayanan publik
5. Peningkatan Kualitas pengawasan
1. Persentase pengaduan yang ditindak lanjuti
2. Persentase temuan yang ditindak lanjuti
Peningkatan kualitas pelayanan Publik, dalam hal; a. Standar pelayanan b. Sistem dan mekanisme penanganan pengaduan c. Dukungan sarana dan prasarana
Dukungan manajemen dan Pelaksanaan tugas teknis Lainnya Mahkamah Agung, dalam hal; Peningkatan kualitas Pengawasan eksternal dan internal
1. Menindak lanjuti pengaduan secara profesional dan berkualitas. 2. Menindak lanjuti temuan hasil pemeriksaan eksternal secara profesional dan berkualitas
6. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Persentase pengadaan sarana danprasarana
Peningkatan kualitas pelayanan Publik, dalam hal;
a.Standar pelayanan. b. Sistem dan mekanisme penanganan pengaduan c. Dukungan sarana dan prasarana
Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Tidak ada kegiatan
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi : Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun Anggaran : 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Peningkatan proses percepatan dan penyelesaian perkara
a.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Pidana Kejahatan - Pelanggaran
100 % 100 %
Peningkatan
aksepbilitas putusan Hakim
b. c. d. e f
a
b
c
d
e
Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana Kejahatan - Pelanggaran Persentase perkara yang diselesaikan dalamJangka waktu maksimal 5 bulan - Pidana Kejahatan - Pelanggaran Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu lebih dari 5 bulan - Pidana Kejahatan - Pelanggaran Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu kurang dari 5 bln - Pidana Kejahatan - Pelanggaran Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. - Pidana Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK, yang disampaikan secara lengkap.
Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
Persentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100% 100%
100% 100%
0% 0%
100% 100%
100% 100%
95% 97% 99%
100%
100%
100%
100%
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2018
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Peningkatan efektifitas Pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan (Acces to justice)
Peningkatan Kualitas pengawasan
Peningkatan Sarana dan prasarana
a
b
a
b
a
a
b
c
Persentase responden yang puas terhadap proses Peradilan Persentase amar putusan yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus Persentase pendistribusian Salinan Putusan kpd para pihak dlm waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Persentase temuan yang ditindak lanjuti
Persentase perlengkapan sarana gedung dan kantor
Perawatan gedung kantor
Perawatan peralatan dan mesin
99%
99%
99%
100%
100 %
98%
100 %
100 %
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
PENETAPAN KINERJA TAHUNAN
Unit Organisasi : Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun Anggaran : 2017
Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target
Peningkatan proses percepatan dan penyelesaian perkara. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Peningkatan efektifitas Pengelolaan penyelesaian perkara.
a.
b.
c.
d.
e
f. a
b
c
d
e
Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang diselesaikan - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu maksimal 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu lebih dari 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu kurang dari 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali (PK)
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK, yang disampaikan secara lengkap.
Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. Persentase penyampaian pemberi-tahuan petikan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Persentase responden yang puas terhadap proses Peradilan
100 % 100 %
92 % 100 %
98% 100%
0% 0%
100% 100%
95% 100%
93% 96% 99%
100%
100%
96%
96%
98%
C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2017
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan (Acces to justice)
Peningkatan Kualitas pengawasan
Peningkatan Sarana dan prasarana
a. b. a. b
a. b.
Persentase amar putusan yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus Persentase pendistribusian Salinan Putusan kpd para pihak dlm waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Persentase temuan yang ditindaklanjuti
Perawatan gedung kantor Perawatan peralatan dan mesin
99 %
99 %
100 %
100 %
95 %
95 %
Jumlah awal anggaran untuk kegiatan selama TA 2016 sebesar Rp 4.773.572.000,- Terdiri dari: 1. Anggaran kegiatan Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung Rp 106.000.000,- 2. Total Anggaran BUA dalam kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya MA. Rp 3.854.807.000,- 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara berdasarkan DIPA Dirjen Rp. 46.750.000,-
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target
kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun
secara periodik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah dokumen yang berisi gambaran
perwujudan akuntabilitas kinerja Kementerian/Lembaga/suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
dan strategi instansi pemerintah/organisasi.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian indikator kinerja guna memberikan
gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja, dengan maksud untuk
memberikan gambaran keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar tahun
2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun
demikian terdapat juga beberapa target yang belumtercapai dalam tahun 2016 ini.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam
tabel dibawah ini.
A. PENGUKURAN KINERJA TA 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
PENGUKURAN KINERJA
Unit Organisasi : Pengadilan Militer III-14 Denpasar. Tahun Anggaran : 2016
NO SASARAN
STRATEGI INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1
2
3
Peningkatan proses
percepatan dan penyelesaian perkara. Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim
Peningkatan efektifitas Pengelolaan administrasi penyelesaian perkara
a. Persentase sisa
perkara yang diselesaikan:
- Kejahatan - Pelanggaran
100% 100%
100% 100%
100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Kejahatan - Pelanggaran
100% 100%
92% 100%
81,81% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu maksimal 5 bulan:
- Kejahatan - Pelanggaran
100% 100%
100% 100%
100% 100%
f. Persentase perkara
yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling: - Kejahatan - Pelanggaran
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - PK a. Persentase berkas perkarayang diajukan Banding, Kasasi dan
PK yg disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas perkara yg diregister
dan siap didistribusi- kan ke Majelis
100% 100%
100% 100% 100%
100%
100%
93% 100%
97% 95% 98%
100%
100%
85% 100%
90% 95% 98%
100%
100%
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
c. Persentase berkas perkara yg diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
d. Persentase penyampaian pemberitahuan putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
98% 100% 98%
e.Ratio Majelis Hakim terhadapperkara
55 Pkr
2 Majelis
45 Pkr Pts 2 Majelis
90 %
f. Persentaseresponden yang puas terhadap proses Peradilan
95%
96%
95%
4
5.
6
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan kualitas pengawasan Peningkatan sarana dan prasarana.
a. Persentase amar putusan perkara yg dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus b. Persentase pendistribuasian Salinan Putusan kepada para pihak dalam waktu1 bulan sejak perkaranya diputus
a. Presentase pengaduan yang ditindak lanjuti b. Presentase temuan yang ditindak lanjuti Presentase pengadaan Sarana dan Prasarana: a. Perawatan gedung kantor. b. Perawatan peralatan dan mesin.
98%
99%
100%
100%
95%
95%
98%
99%
100%
100%
95%
95%
98%
99%
100%
100%
95%
95%
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Pengukuran kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun 2016 mengacu
pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Militer III-14 Denpasar telahmelaksanakan
seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut
Capaian sasaran peningkatan proses percepatan dan penyelesaian perkara pada
tahun 2016 dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2015 dan
tahun 2014, adalah sebagai berikut :
NO
INDIKATOR 2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % ) TARGET
( % ) REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
1. a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
98 100
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Kejahatan - Pelanggaran
100 100
81.8 100
81,8 100
100 100
89 100
97 100
90 100
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
93 100
85 100
100 100
97 100
95 100
92 100
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
97 100
98 100
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
100 100
96 100
96 100
93 100
f. Persentase perkara yang diselesaikan dengan cara sidang keliling - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
93 100
85 100
100 100
87 100
87 100
83 100
Analisis ke enam indikator dari sasaran 2 yakni; Peningkatan Proses Percepatan
dan Penyelesaian Perkara, sebagai berikut :
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
SASARAN 1 : PENINGKATAN PROSES PERCEPATAN DAN
PENYELESAIAN PERKARA
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
1. Indikator Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
98 100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan
adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang
harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara
persentase sisa perkara yang telah diselesaikan (Realisasi) dengan target yang
ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian penyelesaian Sisa Perkara TA 2015
adalah sebesar 100%, capaian tersebut,pada TA 2016 sisa perkara tersebut baik
perkara pidana Kejahatan maupun pidana pelanggaran seluruhnya dapat
diselesaikan, sehingga realisasi persentase sisa perkara diselesaikan dapat
mencapai target 100 %.
2. Persentase Perkara yang diselesaikan
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2. Persentase perkara yang diselesaikan: - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
81,81 100
81,81 100
100 100
89 100
97 100
100 100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah
perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus
diselesaikan (Sisa perkara TA sebelumnya ditambah perkara masuk pada tahun
berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara
persentase sisa perkara yang telah diselesaikan (Realisasi) dengan target yang
ditetapkan.
Tabel diatas, menggambarkan Capaian indikator persentase perkara yang
diselesaikan pada TA 2015 dan dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian penyelesaian Perkara mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya adalah sebesar 81,81%, capaian tersebut
dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi penyelesaian perkara dalam tahun 2016 dapat mencapai target,
kondisiini disebabkan antara lain:
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
1. Sebandingnya antara Majelis Hakim yang tersedia dengan jumlah perkara
yang ada yakni 55 perkara tersedia/diregistrasi terdiri dari 55 perkara
diselesaikan oleh 2 Majelis Hakim.
[[
2. Dari segi Geografis, wilayah Dilmil III-14 Denpasar sangatLuas, namun biaya
untuk penyelesaian perkara terbatas, sedangkan dari 55 perkara maupun
Satker para Terdakwa dan Saksi ada di luar Bali, sehingga direncanakan
penyelesaian perkara dengan cara;
a. Sidang Keliling, sejumlah 5 perkara bertempat di Mataram.
b. Proses Penyelesaian perkara dalam waktu lebih dari 5 bulan, sejumlah
21 perkara, sebagai pertimbangan adalah bahwa data para Terdakwa dan
Saksi banyak yang mengalami pindah tugas di tempat yang baru, sehingga
menghambat kelancaran/ketepatan waktu proses persidangan, dan jadwal
persidangan bertepatan pula dengan kegiatan dinas yang harus
diikuti/dihadiri oleh Kadilmil dan Kimmil.
Perencanaan penyelesaian perkara ini tidak bermaksud
menyimpangi/mengabaikan ataupun tidak bermaksud untuk tidak
mengindahkan SEMA No. 3 Tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara, Kep
KMA No. 026/KMA/SK/II/2012 tanggal 9 Pebruari 2012 tentang Standar
Pelayanan Peradilan dan Skep Kadilmiltama No. Skep/07/II/2011 tentang
Standar Operasional Prosedur (SOP).
c. Proses Penyelesaian perkara dalam waktu maksimal 5 bulan sejumlah
20 perkara.
d. Dalam perencanaan ini yang menjadi pertimbangan utamanya adalah
dari tingkat kesulitan perkara masuk kategori sedang, tempat para Terdakwa
dan Saksi walau di luar Bali dalam kategori bisa/mudah dijangkau dengan
tingkat kesulitan biaya transportasi kategori sedang.
e. Proses penyelesaian perkara dalam waktu kurang dari 5 bulan sejumlah
13 perkara.
3. Seringnya Terdakwa mangkir dari panggilan sidang dengan alasan sakit atau
alasan yang lainnya.
4. Terdakwa maupun Saksi (khususnya yang di luar Bali) sering terkendala oleh
cuaca yang buruk (tidak mendukung).
5. Masih sering terjadi dari pihak-pihak terkait, secara administrasi persidangan
belum siap.
6. Perkara yang diterima/masuk pada tanggal 12 Desember TA 2016 ( Perkara
yang diterima/masuk TA 2016), Kondisi seperti inilah (Pelimpahan berkas perkara
dari Otmil kepada Dilmil) yang menjadikan salah satu faktor penyebab
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
terhambatnya percepatan proses penyelesaian perkara, sehingga mengakibatkan
terdapatnya perkara sisa di akhir tahun berjalan.
3. Persentase Perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
3 Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan - Pidana Kejahatan - Pidana Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
100 100
97 100
95 100
92 100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam
waktu maksimal 5 bulan, adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dalam
waktu maksimal 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu
maksimal 5 bulan (Sisa perkara TA sebelumnya ditambah perkara masuk pada
tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara
persentase perkara yang telah diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan
(Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Tabel diatas, menggambarkan Capaian indikator persentase perkara yang
diselesaikan pada TA 2016 dan dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya.
4. Persentase Perkara yang diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
4 Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
98 98
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam
waktu lebih dari 5 bulan, adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dalam
waktu lebih dari 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu
lebih dari 5 bulan (Sisa perkara TA sebelumnya ditambah perkara masuk pada
tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara
persentase perkara yang telah diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan
(Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Tabel diatas, menggambarkan Capaian indikator persentase perkara yang
diselesaikan pada TA 2016 dan dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
5. Persentase Perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
5. Persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan - Kejahatan - Pelanggaran
100 100
100 100
100 100
96 100
96 100
96 100
93 100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam
waktu kurang dari 5 bulan, adalah perbandingan perkara yang diselesaikan
dalam waktu lebih dari 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam
waktu kurang dari 5 bulan (Sisa perkara TA sebelumnya ditambah perkara masuk
pada tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan
antara persentase perkara yang telah diselesaikandalam waktu kurang dari 5
bulan (Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Tabel diatas, menggambarkan Capaian indikator persentase perkara yang
diselesaikan pada TA 2016 dan dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya.
6. Persentase Perkara yang diselesaikan dengan cara sidang keliling.
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
6. Persentase perkara yang diselesaikan dengan cara sidang keliling; - Pidana Kejahatan - Pelanggaran
100 100
93 100
85 100
100 100
87 100
87 100
83 100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dengan
cara sidang keliling, adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dengan cara
sidang keliling dengan perkara yang harus diselesaikan secara sidang keliling.
Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase perkara
yang telah diselesaikan dengan cara sidang keliling (Realisasi) dengan target
yang ditetapkan.
Tabel diatas, menggambarkan Capaian indikator persentase perkara yang
diselesaikan pada TA 2016 dan dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya.
Capaian sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim pada tahun 2016
dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2015 dan tahun 2014,
adalah sebagai berikut :
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
NO
INDIKATOR 2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % ) TARGET
( % ) REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2.
Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum: 1) Banding 2) Kasasi 3) PK
100% 100% 100%
97% 95% 98%
90% 95% 98%
100% 100% 100%
76% 67% 96%
75% 71% 96%
64% 70% 75%
Analisis Indikator Kinerja Pada Sasaran 2 ini adalah:
1). Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum adalah perbandingan jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum dengan jumlah perkara yang sudah putus.
Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan target yang
ditetapkan.
Pada TA 2016 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum Banding sebesar 94,3%, dihitung dari perbandingan perkara yang
tidak mengajukan upaya hukum sejumlah 37 perkara dengan perkara yang
sudah diselesaikan/putus di TA 2016 sejumlah 45 perkara.
2). Indikator Persentase Berkas Perkara Yang Diajukan Banding, Kasasi
dan PK Yang Disampaikan Secara Lengkap
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2.
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100
100
100
100
100
100
100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase berkas perkara yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah perbandingan
antara jumlah berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap denganjumlah berkas perkara yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan
antara persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap (Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian berkas perkara yang diajukan Banding,
Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah sebesar 100%,
capaian tersebut dapat memenuhi target yang telah ditentukan.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
3). Indikator Persentase Berkas Perkara Yang Diregister Dan Siap
Didistribusikan Ke Majelis
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
3.
Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100
100
100
100
100
100
100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase berkas perkara yang
diterima/diregister dan siap didistribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara
jumlah berkas perkara yang diterima/diregister dengan jumlah berkas perkara
yang didistribusikan ke Majelis. Sedangkan ukuran capaiannya adalah
perbandingan antara persentase berkas perkara yang diterima/diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis (Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian berkas perkara yang diterima/diregister
dan siap didistribusikan ke Majelis adalah sebesar 100%, capaian tersebut telah
dapat memenuhi target.
4). Indikator Persentase Penyampaian Pemberitahuan Petikan Putusan
Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
4.
Persentase penyampaian pemberitahuan Petikan Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100
99
99
93
93
93
90
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penyampaian pemberitahuan
Petikan Putusan adalah perbandingan antara jumlah penyampaian
pemberitahuan Petikan Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak dengan
jumlah Putusan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara
persenta sejumlah penyampaian pemberitahuan petikan putusan (Realisasi)
dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah penyampaian pemberitahuan
Petikan Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah sebesar 99%,
capaian.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
5). Indikator Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses
Peradilan
NO
INDIKATOR
2015 2014 2013
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
( % ) TARGET
( % ) REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
5.
Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses Peradilan
100%
95%
95%
92%
92%
92%
87%
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase respondenyang puas terhadap
proses peradilan adalah perbandingan antara jumlah responden yang puas
terhadap proses peradilan dengan jumlah responden yang disurvey. Sedangkan
ukuran capaiannya adalah perbandingan antara jumlah responden yang puas
terhadap proses peradilan (Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Indikator kinerja persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
pada tahun 2016 belum mencapai target yang ditetapkan, namun mengalami
penurunan dibandingkan dengan capaian pada TA 2015.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Rendahnya tingkat kejujuran dari para Terdakwa dan para Saksi,
seakan-akan apa yang diperbuat oleh Terdakwa seolah-olah tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku, sehingga dengan hak yang
ada Terdakwa melakukan upaya hukum.
2. Kurang memahami tentang hukum.
3. Qodrat manusia, pada dasarnya manusia yang berakal tidak ingin dan
tidak mau dipersalahkan atas tindakanya/perbuatannya.
Capaian sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan
(Acces to Justice) pada tahun 2016 dibandingkan dengan penyelesaian perkara
pada tahun 2015 dan tahun 2014, adalah sebagai berikut:
NO
INDIKATOR 2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % ) TARGET
( % ) REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2.
a. Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak perkaranya diputus.
100%
98%
98%
95%
95%
95%
90%
b. Persentase pendistribusian salinan putusan kepada para pihak dalam waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus.
100%
99%
99%
96%
96%
96%
93%
SASARAN 2 : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT
TERHADAP PERADILAN ( Acces to Justice )
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Analisis kedua indikator dari sasaran 2 yakni; Peningkatan Aksesibilitas
Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice) sebagai berikut :
1. Indikator Persentase Amar Putusan Perkara Yang Dapat Diakses
Secara On Line Dalam Waktu Maksimal 1 Hari Kerja Sejak
Perkaranya Diputus.
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
1.
Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak perkaranya diputus.
100
98
98
95
95
95
90
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase amar putusan perkara yang dapat
diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak perkaranya
diputus adalah perbandingan antara jumlah amar putusan perkara yang
diunggah ke website dengan jumlah perkara yang diputus. Sedangkan ukuran
capaiannya adalah perbandingan antara persentase jumlah amar putusan
perkara yang diunggah ke website dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah amar putusan perkara yang
diunggah ke website adalah sebesar 98%, capaian tersebut.
2. Indikator Persentase Pendistribusian Salinan Putusan Kepada Para
Pihak Dalam Waktu 1 Bulan Sejak Perkaranya Diputus.
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2.
Persentase pendistribusian salinan putusan kepada para pihak dalam waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus.
99
99
99
96
96
96
93
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pendistribusian salinan putusan
kepada para pihak dalam waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus adalah
perbandingan antara jumlah salinan putusan yang didistribusikan kepada para
pihak dengan jumlah perkara yang diputus. Sedangkan ukuran capaiannya
adalah perbandingan antara persentase jumlah salinan putusan yang
didistribusikan kepada para pihak dalam waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus
dengan target yang ditetapkan.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah salinan putusan perkara yang
didistribusikan kepada para pihak dalam waktu 1 bulan sejak perkaranya diputus
adalah sebesar 99%, capaian tersebut.
Capaian sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan pada tahun 2016,
dibandingkan dengan tahun 2015 dan tahun 2014, adalah sebagai berikut:
NO
INDIKATOR 2016 2015
2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % ) TARGET
( % ) REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
3.
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti.
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Analisis kedua indikator dari sasaran 2 yakni; Peningkatan Kualitas Pengawasan
adalah sebagai berikut :
1. Indikator Persentase Pengaduan Yang Ditindaklanjuti.
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
1.
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti.
100
100
100
100
100
100
100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
adalah perbandingan antara jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai
perilaku aparatur peradilan (Teknis maupun non teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah
perbandingan antara persentase jumlah pengaduan masyarakat (pencari
keadilan) yang ditindaklanjuti dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
adalah sebesar 100%, capaian tersebut
SASARAN 3 : PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
2. Indikator Persentase Temuan Yang Ditindaklanjuti
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2.
Persentase temuan yang ditindaklanjuti.
100
100
100
100
100
100
100
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase temuan yang ditindaklanjuti adalah
perbandingan antara jumlah temuan (dari hasil pengawasan ekternal) yang
ditindaklanjuti dengan jumlah temuan yang dilaporkan. Sedangkan ukuran
capaiannya adalah perbandingan antara persentase jumlah temuan (dari hasil
pengawasan ekternal) yang ditindaklanjuti dengan target yang ditetapkan.
Adapun sasaran pengawasan ekternal meliputi:
1. Administrasi perkara (Minutasi)
2. Administrasi persidangan
3. Administrasi Keuangan DIPA TA 2016
4. Administrasi umum
5. Pelayanan publik
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah temuan yang ditindaklanjuti adalah
sebesar 100%, capaian
Capaian sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana pada tahun 2016,
dibandingkan dengan tahun 2015 dan tahun 2014, adalah sebagai berikut:
NO
INDIKATOR 2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % ) TARGET
( % ) REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
4
a. Persentase perawatan gedung kantor.
100%
95%
95%
100%
94%
94%
92%
b. Persentase perawatan peralatan dan mesin
100%
95%
95%
100%
95%
95%
94%
Analisis kedua indikator dari sasaran 2 yakni; Peningkatan Sarana dan
Prasarana adalah sebagai berikut :
SASARAN 4 : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
1. Indikator Persentase Perawatan Gedung Kantor.
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
1.
Persentase Perawatan Gedung Kantor
100
100
100
100
94
94
92
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perawatan gedung kantor adalah
perbandingan antara jumlah item perawatan gedung kantor yang diusulkan
dengan jumlah item perawatan yang disetujui dan dilaksanakan. Sedangkan
ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase jumlah item
perawatan gedung kantor dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah item perawatan gedung adalah
sebesar 100%, capaian tersebut.
2. Indikator Persentase Perawatan Peralatan dan Mesin.
NO
INDIKATOR
2016 2015 2014
TARGET
( % )
REALISASI
( % )
CAPAIAN
( % )
TARGET ( % )
REALISASI ( % )
CAPAIAN
( % )
CAPAIAN
( % )
2.
Persentase peralatan dan mesin
100
100
100
100
95
95
94
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perawatan peralatan dan mesin
adalah perbandingan antara jumlah item perawatan peralatan dan mesin yang
diusulkan dengan jumlah item perawatan yang disetujui dan dilaksanakan.
Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase jumlah
item perawatan peralatan dan mesin dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 Persentase Capaian jumlah item peralatan dan mesin adalah
sebesar 100%, capaian tersebut.
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana
kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :
1. DIPA -005.01.2.663335/2016 Tanggal 7 Desember 2015
2. DIPA -005.05.2.663336/2016Tanggal 7 Desember2015
Pada awal tahun 2016 terdapat 2 program kegiatan yaitu “Program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung”, dengan pagu
awal sebesar Rp. 5.420.087.000,-(Lima milyar empat ratus dua puluh juta delapan
puluh tujuh ribu rupiah) dan Program 02 “Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Mahkamah Agung dengan pagu sebesar Rp. 106.000.000,- (seratus enam
juta rupiah), namun setelah revisi POK sebanyak 9 kali dan lima kali revisi DIPA
anggaran pagu DIPA menjadi Rp. 3.854.807.000,- (Tiga milyar delapan ratus lima puluh
empat juta delapan ratus tujuh ribu rupiah). Pada DIPA- 005.05.2.663336/2015 tanggal
7 Desember 2015 hanya terdapat satu program saja yaitu “Program Peningkatan
Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara”, dengan total anggaran sebesar
Rp. 46.750.000,0 (Empat puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Militer III-14 Denpasar tahun
anggaran 2016, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01)
Badan Urusan Administrasi dan DIPA (05) Dirjen Badilmiltun adalah sebagai berikut :
I. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSANADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah
sebagai berikut :
NO. KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI PENGEMBALIAN
% (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 Belanja Pegawai 4.773.572.000,- 2.973.292.000,- 2.155.312.079,- 2.905.245
72.59
2 Belanja Barang 646.515.000,- 670.515.000,- 668.059.084,-
99.63
3 Belanja Modal 106.000.000,- 211.000.000,- 210.775.000,-
99,89
JUMLAH 5.526.087.000,- 3.854.807.000,- 3.037.051.408,- 2.905.245
78,79
DIPA (01) BUA MA RI selama Tahun Anggaran 2016 telah mengalami revisi
sebanyak 14 (empat belas) kali dengan rincian sebagai berikut :
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
1. Revisi POK dilakukan sebanyak 9 (embilan) kali, dan
2. DIPA dilakukan sebanyak 5 (lima) kali.
[[
1. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 2.155.312.079, dan Rp. 1.831.857.960,- Realisasi belanja TA 2016 mengalami
kenaikan sebesar 15,01 % dari TA 2015. Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 114/PMK.02/2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 127/PMK.02/2015 tentang klasifikasi anggaran yang tertera
dalam pasal 1 yaitu mengubah Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III Peraturan
Menteri Keuangan Nomor : 127/PMK.02/2015 tentang klasifikasi Anggaran
sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II dan
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Belanja Pegawai dipergunakan untuk:
c. a. Belanja Gaji dan Tunjangan PNS dan TNI/POLRI termasuk Uang Makan
yang melekat pada pembayaran Gaji;
b. Belanja Gaji dan Tunjangan yang melekat pada Pembayaran Gaji Pejabat
Negara;
c. Belanja Honorarium dalam rangka pembayaran honor tetap, termasuk
honor Pegawai honorer dalam rangka mendukung Tugas Pokok dan
Fungsi unit organisasi yang bersangkutan;
Dikecualikan dari belanja pegawai untuk pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal dan/atau kegiatan yang mempunyai output dalam
kategori belanja barang.
Pada Kantor Pengadilan Militer III-14 Denpasar Belanja Pegawai
dipergunakan untuk :
a. Belanja Gaji dan Tunjangan PNS dan Uang Makan PNS, sedangkan
Belanja Gaji TNI/POLRI termasuk Tunjangan Lauk Pauk masih dibayarkan
oleh Mabes TNI.
b. Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri; dan
c. Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
1.1. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA (01) BUA MA RI Tahun Anggaran
2016 di lingkungan Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebesar Rp. 4.773.572.000,-
(Empat milyar tujuh ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh dua ribu
rupiah), namun setelah mengalami revisi POK sebanyak 9 kali dan revisi DIPA
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
sebanyak 5 kali menjadi Rp. 2.973.292.000,- (dua milyar sembilan ratus tujuh
puluh tiga juta dua ratus Sembilan puluh dua ribu rupiah).
1.2. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 yang telah direvisi,
realisasi belanja pegawai Pengadilan Militer III-14 Denpasar per 31 Desember TA
2016 adalah sebesar Rp. 2.155.312.079,- (dua milyar seratus lima puluh lima juta
tiga ratus dua belas ribu tujuh puluh sembilan rupiah).
Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 mengalami kenaikan nilai sebesar Rp.
323.454.119,- (tiga ratus dua puluh tiga juta empat ratus lima puluh empat ribu
seratus sembilan belas rupiah) atau sebesar ( 17,66 %) persen dibandingkan
Realisasi Belanja Pegawai TA 2015. Hal ini disebabkan pada TA 2016 Pengadilan
Militer III-14 Denpasar adanya realisasi Belanja Lembur karena memperoleh Pagu
Lembur tahun 2016.
1.3. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran setelah revisi dengan anggaran yang
terealisasi, tercatat sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp. 817.979.912,- (delapan
ratus tujuh belas juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu Sembilan ratus dua
puluh satu rupiah) (27,41%) dari total pagu yang tersedia.
2. Belanja Barang
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 134/PMK.02/2012 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 101/PMK.02/2011 tentang
klasifikasi anggaran khususnya pada Lampiran III, yang dimaksud dengan Belanja
barang adalah Pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual
kepada masyarakat/pemerintah daerah (pemda) termasuk transfer uang yang tidak
memenuhi kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan.
Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang
telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam
standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran
Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja
barang tidak mengikat antara lain :
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
2.1. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) BUA MA RI Tahun Anggaran
2016 di lingkungan Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebesar Rp. 646.515.000,-
(Enam ratus empat puluh enam juta lima Ratus lima belas ribu Rupiah). DIPA (01)
BUA MA RI selama Tahun Anggaran 2016 telah mengalami revisi sebanyak lima
kali tetapi pagu anggaran pada level program tetap (sama dengan pagu awal)
karena revisi yang dilakukan adalah pergeseran pagu dalam satu output satu
kegiatan dan satu satker.
Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar.
2.2. Pelaksanaan Anggaran
Nilai realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp.
60.862.446,- (enam puluh juta delapan ratus enam puluh dua ribu empat ratus
empat puluh enam rupiah) atau (10,02%) persen dibandingkan Realisasi Belanja
Barang TA 2015. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pagu biaya barang
operasional dan biaya perjalanan dinas sepanjang tahun 2016.
Rincian Belanja Barang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Realisasi Belanja Barang TA 2016
(dalam satuan Rupiah)
Uraian Anggaran Semula Anggaran Setelah
Revisi Realisasi %
Belanja Barang Operasional 294.735.000 317.273.000 315.414.780 99,41
Belanja Barang Non Operasional 0 0 0 0
Belanja Jasa 117.900.000 108.000.000 107.982.733 99,98
Belanja Pemeliharaan 171.375.000 177.521.000 177.098.699 99,76
Belanja Perjalanan Dinas 25.215.000 25.215.000 25.072.332 99,43
Total Belanja Persediaan 37.290.000 42.506.000 42.490.540 99,96
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 646.515.000 670.515.000 668.059.084 99,86
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan TA 2015
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan %
Belanja Barang Operasional 315.414.780 302.976.224 12.438.556 4,11
Belanja Barang Non Operasional 0 0 0
Belanja Jasa 107.982.733 102.363.552 5.619.181 5,49
Belanja Pemeliharaan 177.098.699 133.007.858 44.090.841 33,15
Belanja Perjalanan Dinas 25.072.332 24.514.204 558.128 2,28
Total Belanja Persediaan 42.490.540 44.334.800 (1.844.260) (4,16)
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 668.059.084 607.196.638 60.862.446 10,02
2.3. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp.
2.455.916,- (dua juta empat ratus lima puluh lima ribu sembilan ratus enam belas
rupiah) atau sebesar 0,36 % dari total pagu yang tersedia.
3. Belanja Modal
Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana
dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatandan pengadaan serta
kegiatan non fisik yang mendukung Tupoksi.
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadilan Militer III-14 Denpasar
TA 2016 adalah sebesar Rp. 210.775.000,- (dua ratus sepuluh juta tujuh ratus tujuh
puluh lima ribu rupiah) kenaikan sebesar 4,20 % bila dibandingkan dengan realisasi
Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 sebesar Rp. 39.930.000,- (tiga puluh
Sembilan juta Sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah). Hal ini disebabkan karena
Pengadilan Militer III-14 Denpasar TA 2016 tidak mendapat pagu belanja modal,
sehingga tidak ada realisasi belanja modal.
4. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR).
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
810.422.059,- (delapan ratus sepuluh juta empat ratus dua puluh dua ribu lima puluh
sembilan rupiah) dan Rp. 810.422.059,-(delapan ratus sepuluh juta empat ratus dua
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
puluh dua ribu lima puluh sembilan rupiah) bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR
yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua
belas) bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar TP/TRG adalah sebagai berikut :
No N A M A Tahun 2016 Tahun 2015
1. Alm. Suharta 810.422.059,- 810.422.059,-
Jumlah 810.422.059,- 810.422.059,-
Bagian Lancar Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
810.422.059,- (delapan ratus sepuluh juta empat ratus dua puluh dua ribu lima puluh
sembilan rupiah) yang merupakan sisa TP/TGR atas kerugian yang diderita oleh
Negara akibat perbuatan melawan hukum oleh Bendahara Pengeluaran TA 2006 An.
Alm PNS Suharta. Jumlah tersebut telah dikurangi dengan pelunasan ganti rugi sebesar
Rp. 186.027.941,-(seratus delapan puluh enam juta dua puluh tujuh ribu sembilan ratus
empat puluh satu rupiah) pada tanggal 21 September 2012, dimana jumlah
pengembalian ini berasal dari tabungan Alm. PNS Suharta yang disetorkan ke Kas
Negara oleh Ahli warisnya melalui SSBP Nomor : 001/663335/IX/2012 tanggal 20
September 2012.
II. PAGU DAN REALISASI DIPA (05) DIRJEN BADILMILTUN MA RI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA RI
adalah sebagai berikut :
DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA RI selama Tahun Anggaran 2016 telah
mengalami revisi sebanyak 4 (empat) kali dengan rincian sebagai berikut :
1. Revisi POK dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, dan
2. DIPA dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.
NO. KEGIATAN PAGU REALISASI %
(Rp.) (Rp.)
1.
Belanja Barang
46.750.000,-
42.080.712,-
98,39
JUMLAH
46.750.000,-
45.995.188,-
98,39
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Pada DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA RI hanya terdapat belanja barang yang
ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, dan
meningkatkan kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan
Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Militer, dan terdapat pengembalian
belanja barang sebesar Rp. 3.914.406,- (tiga juta sembilan ratus empat belas ribu
empat ratus enam rupiah).
DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA RI selama tahun anggaran 2016 telah
mengalami revisi sebanyak tiga kali tetapi pagu anggaran pada level program
mengalami penurunan.
1. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA
RI Tahun Anggaran 2016 untuk Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebesar
Rp.46.750.000,- (empat puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja
Pengadilan Militer III-14 Denpasar.
2. Pelaksanaan Anggaran
Realisasi Belanja Barang Pengadilan Militer III-14 Denpasar per 31
Desember TA 2016 dan TA 2015 adalah sebesar Rp. 42.080.712,-(empat
puluh dua juta delapan puluh ribu tujuh ratus dua belas rupiah) dan
Rp.46.122.838,- (empat puluh enam juta seratus dua puluh dua ribu delapan
ratus tiga puluh delapan rupiah).
Nilai realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami penurunan nilai
sebesar Rp. 4.042.126,- (empat juta empat puluh dua ribu seratus dua puluh
enam rupiah). atau sebesar (8,76%) persen dibandingkan Realisasi Belanja
Barang TA 2015. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pagu belanja
perjalanan dinas dalam Negeri pada TA 2016
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Tabel XXX Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014
(dalam satuan Rupiah)
3. Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang
sebesar Rp. 4.669.288,- (empat juta enam ratus enam puluh sembilan ribu
dua ratus delapan puluh delapan rupiah) atau sebesar 1,61 % dari total pagu
yang tersedia.
Uraian TA 2016 TA 2015 Perubahan
Realisasi Realisasi Rp. %
Belanja Barang Operasional 667.875 630.438 37.437 5,94
Belanja Barang Non Operasional 0 0 0 0
Belanja Barang Persediaan 3.350.500 3.492.400 (141.900) (4,06)
Belanja Jasa 0 0 0 0
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 41.976.743 42.000.000 (23.257) (0,06)
Total Belanja Brutto 45.995.118 46.122.838 (127.720) (0,28)
Pengembalian Belanja (3.914.406) 0 0 0
Total Belanja Netto 42.080.712 46.689.849 (4.042.126) (8,76)
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun 2016
merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan sekaligus sebagai alat ukur
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi pelaksanaan amanah yang diberikan
berdasarkan peraturan yang berlaku.
Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar Tahun
2016 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada
beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan
tahun 2017.
Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja
di Pengadilan Militer III-14 Denpasar pada tahun 2016 diuraikan sebagai berikut :
1. Keberhasilan.
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan
adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya.
Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja
yang berlaku dan didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat
kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Militer III-14
Denpasar pada tahun 2016 adalah :
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi
telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum
memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi
Penyelesaian perkara pada tahun 2016 pada prinsipnya telah berjalan
dengan baik. Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun
sisa perkara ditahun 2015 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2016 dan
telah memenuhi target.
Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Militer III-14 Denpasar
tahun 2016 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai
target.
A. KESIMPULAN
BAB IV. PENUTUP
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencapaian jumlah
peserta yang diusulkan mengikuti diklat telah mencapai target, begitu pula
jumlah peserta yang lulus diklat telah mencapai target.
Target dalam menindaklanjuti temuan untuk mencapai pengawasan yang
berkualitas sudah tercapai.
Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.
Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok
dan fungsi pengadilan pada tahun 2016 ini telah terealisasi seluruhnya.
2. Kendala atau Hambatan.
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan
kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat
proses pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan
tersebut dapat langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau
hambatan yang ditemui di Pengadilan Militer III-14 Denpasar diantaranya :
Adanya perkara yang masuk di akhir tahun pada bulan Desember,
sehingga menghambat pencapaian target penyelesaian perkara di tahun
berjalan.
Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar atau
solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk mengatasi kendala
atau hambatan seperti tersebut diatas, diantaranya adalah :
Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian
secepatnya sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).
Memberikan arahan kepada Instansi terkait yang berada dibawah
Pengadilan Militer III-14 Denpasar akan pentingnya waktu penyelesaian
perkara.
Mencari alternatif jasa pengiriman yang dapat memberikan jangka waktu
pengiriman yang lebih singkat karena sebagian besar jarak antara
Pengadilan Militer dan Pengadilan Militer lainnya relatif jauh sehingga
memakan waktu pengiriman yang lama.
B. SARAN-SARAN
LAKIP PENGADILAN MILITERIII-14 DENPASAR TAHUN 2016
Dengan LKjIP ini, diharapkan unit-unit kerja di lingkungan Pengadilan Militer III-14
Denpasar memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah,
tujuan dan sasaran program, sehingga Misi dan Visi Pengadilan Militer III-14 Denpasar
dapat terwujud dengan baik.
Denpasar, Februari 2017. Kepala Pengadilan Militer III-14
Suwignyo Heri Prasetyo, SH. MH. Letkol Chk Nrp. 1910014940863.