Upload
phungkhanh
View
225
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Universitas Kristen Maranatha 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bercerita mengenai pentingnya suatu akuntansi dapat dijelaskan dengan suatu
analogi dimana sebuah kehidupan yang dimiliki seseorang memiliki arti dari suatu
bagian suatu komunitas masyarakat, karena keseluruhannya merupakan simbiosis
yang saling bergantung. Begitu pula halnya dengan akuntansi yang merupakan suatu
bagian dari suatu kehidupan dalam dunia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan bisnis. Akuntansi memiliki definisi pengukuran, penjabaran, atau
pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi
adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas
keuangan.1 Adapun satu definisi dimana dikatakan Akuntansi memiliki kata kunci
yaitu aktivitas jasa.2 Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan usaha) yang dipandang
akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi – dalam menetapkan pilihan
yang tepat diantara berbagai alternatif tindakan. Kata kunci ini menjelaskan bahwa
akuntansi memberikan jasa yang vital dalam lingkungan bisnis dewasa ini.3
Dijelaskan juga alasan mengapa akuntansi sangat penting dalam pengambilan
1 Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi 2 Jay M. Smith and K. Fred Skousen. Akuntansi Intermediate: Edisi Kesembilan, jilid 1, halaman 3 3 Jay M. Smith and K. Fred Skousen. Akuntansi Intermediate: Edisi Kesembilan, jilid 1, halaman 3
Universitas Kristen Maranatha 5
keputusan. Selain itu akuntansi juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengukuran
kinerja, salah satu elemen dari akuntansi yaitu laporan laba rugi atau yang biasa
dikenal dengan income statement. Income statement memiliki definisi:4
An Income Statement is a standard financial document that summarizes a
company’s revenue and expenses for a specific period of time, usually one
quarter of a fiscal year and the entire fiscal year.
Salah satu kata kuncinya adalah revenue dan expenses dimana keduah hal inilah
yang menjadi kunci pengukuran kinerja sebuah entitas. Revenue atau Pendapatan
didefinisikan dalam IAS no. 18 sebagai berikut:5
“Revenue is the gross inflow of economic benefits during the period arising
in the course of the ordinary activities of an entity when those inflows result
in increases in equity, other than increase relating to contributions from
equity participants.”
Sedangkan Expenses memiliki definisi menurut IASB atau International
Accounting Standard Board:6
…decreases in economic benefits during the accounting period in the form
of outflows or depletions of assets or incurrences of liabilities that result in
decreases in equity, other than those relating to distributions to equity
participants.
Dari sinilah penulis kemudian mengambil kesimpulan untuk meneliti salah satu
elemen kinerja dalam suatu laporan laba rugi atau income statement yaitu mengenai
pendapatan atau revenue.
4 http://management.about.com/cs/adminaccounting/g/incomestatement.htm 5 http://www..iasplus.com/standard/ias18.htm 6 IFRS Framework, F.70
Universitas Kristen Maranatha 6
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pendapatan adalah salah satu elemen
pengukur kinerja dalam suatu perusahaan. Penulis akan membahas lebih detil
mengenai suatu pendapatan dapat diakui dan diukur.
Pengakuan atau recognition adalah aspek yang cukup penting dibahas dalam
pendapatan. Pengakuan atau recognition adalah proses pencatatan suatu pos, yang
pada akhirnya pelaporan pos tersebut sebagai salah satu unsur di dalam laporan
keuangan. Pengakuan ini meliputi baik pencatatan awal suatu pos maupun pencatatan
setiap perubahan yang terjadi atas pos tersebut kemudian. Untuk memenuhi syarat
pengakuan ini, suatu pos harus memenuhi empat kriteria:7
1. Definisi
2. Dapat diukur
3. Relevansi
4. Keandalan
Menurut IFRS pengakuan atau recognition ini disebutkan bahwa:8
Recognition is signified by the inclusion of an item in the balance sheet or
the income statement. Measurement is the determination of the amount at
which the recognized item should be included. The IASB framework has
identified the following recognition criteria, which remain in force:
1. Item must meet the definition of an element.
2. Assessment of degree of uncertainty regarding future economic
benefits.
3. Item’s cost or value can be measured with reability.
4. Relevance.
7 Jay M. Smith and K. Fred Skousen. Akuntansi Intermediate: Edisi Kesembilan, jilid 1, halaman 45 8 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz page 71‐72
Universitas Kristen Maranatha 7
5. Reliability.
Menurut IASB framework, IAS 18 pendapatan dapat diakui sebagai berikut:
Revenue is to be recognized when it is probable that future economic
benefit will flow to the entity and reliable measurement of the quantum of
revenue is possible.9
Menurut definisi IAS 18 diatas dijelaskan bahwa pendapatan dapat diakui apabila
timbal balik pasti akan diperoleh, hal ini serupa dengan konsep accrual accounting.
Akuntansi akrual (accrual accounting) mengakui pendapatan pada saat diperoleh
tanpa memperhatikan kapan pendapatan itu diterima. Beban diakui dan dicatat pada
saat terjadinya tanpa memperhatikan kapan beban tersebut dibayarkan. Hal ini
menghasilkan penandingan (matching) yang lebih baik antara pendapatan dan beban
selama periode akuntansi dan biasanya menghasilkan laporan keuangan yang lebih
akuran dalam mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.10
Secara umum pendapatan diakui bila:11
1. Pendapatan keuntungan tersebut telah direalisasikan dan
2. Pendapatan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar
dari proses untuk menghasilkan laba telah diselesaikan.
Berbicara mengenai inti dari pengakuan sebuah pendapatan adalah ketika
pendapatan itu sudah terealisasi atau akan terealisasi, dan ketika suatu entitas
melakukan kewajibannya yang sesuai atau matching dengan pendapatan yang
diterima oleh perusahaan tersebut.
9 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz page 201 10 Jay M. Smith and K. Fred Skousen: Akuntansi Intermediate, Volume Komprehensif, Edisi Kesembilan, halaman 84‐85
11 Jay M. Smith and K. Fred Skousen: Akuntansi Intermediate, Volume Komprehensif, Edisi Kesembilan, halaman 122
Universitas Kristen Maranatha 8
Setelah berbicara mengenai pengakuan, kita akan mengenal sesuatu yang
berhubungan dengan aspek kedua yang akan dibahas yaitu pengukuran pendapatan.
Terlebih dahulu kita akan mengenal hal yang dinamakan dengan pengukuran atau
measurement. Pengukuran didefinisikan:12
The quantum of revenue to be recognition is usually dependent upon the
terms of the combat between the entity and buyer of goods, the recipient of
the services, or the users of the assets of the entity.
Pengukuran pendapatan atau didefinisikan dalam empat tipe menurut Edward dan
Bell, pengukuran pendapatan didefinisikan sebagai berikut:13
1. Current operating profit – the excess of sales revenues over the current
cost of inputs used in production and sold.
2. Realizable costs savings – the increase in the prices of assets held during
the period.
3. Realized costs savings – the difference between historical costs and
current purchase price of goods sold.
4. Realized capital gains – excess of sales proceeds over historical costs on
the disposal of long term assets.
Setelah melihat unsur-unsur dalam sebuah pendapatan yaitu pengakuan dan
pengukuran, kita akan mengenal suatu objek dimana pengakuan dan pengukuran dari
suatu pendapatan diimplementasi dalam sebuah entitas. Entitas yang akan kita jadikan
objek penelitian adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang konsultan jasa
konstruksi.
12 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz page 199 13 Richard G., Schroeder, Myrtle W.Clark: Accounting Theory, Text and Readings, sixth edition
Universitas Kristen Maranatha 9
Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa karena memiliki output dalam bentuk
desain dan pengawasan dalam bidang konstruksi. Sumber daya manusian sangat
diperlukan dalam pengembangan dan pergerakan perusahaan ini. Desain yang
dihasilkan oleh perusahaan ini adalah gambar-gambar yang memiliki ukuran di
bidang teknik yang lingkup pekerjaannya biasanya terkait dengan pekerjaan jalan dan
jembatan. Biasanya perusahaan ini berhubungan dengan pemerintah dalam
melakukan proyek tersebut, sebab pemerintah disini biasanya menunjuk perusahaan
konsultan dan konstruksi dalam melakukan pembangunan jalan dan jembatan dalam
suatu proyek. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1.1. Tahapan Proses Pekerjaan
Universitas Kristen Maranatha 10
Penelitian akan perusahaan konsultan dalam proses tersebut ada dalam dua tahap
yaitu proses pekerjaan desain dan pekerjaan pengawasan. Perusahaan ini biasa
melakukan kontrak dengan pemerintah yang mewakili pihak pemberi dana apabila
dana tersebut berasal dari anggaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah) atau APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Pemerintah dan
perusahaan melakukan kontrak yang senilai dengan pekerjaan mereka dan melakukan
downpayment, biasanya sekitar dua puluh persen (20%), selanjutnya pembayaran
dilakukan melalui kas Negara setiap bulan sesuai dengan kewajiban yang perusahaan
itu lakukan. Sebagai catatan perusahaan pada pengajuan proposal, perusahaan telah
membuat timeline yang akan mereka lakukan pada term atau jangka waktu pekerjaan
tersebut.
Pengakuan pada pendapatan dari kontrak memiliki kriteria sebagai berikut:14
1. If it is a fixed-price contract
Note: all conditions should be satisfied
A. It meets the recognition criteria set by IASB’s framework, that is:
a. Total contract revenue can be measured reliably.
b. It is probable that economic benefits flow to the entity.
B. Both the contract cost to complete and the stage of completion can be
measure reliably.
C. Contract cost attributable to the contract can be identified properly
and measured reliably so that comparison of actual contract costs with
estimates can be done.
2. If it is a cost-plus contract
14 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz page 219
Universitas Kristen Maranatha 11
Note: all conditions should be satisfied
A. It is probable that the economic benefits will flow to entity.
B. The contract cost attributable to the contract, whether or not
reimbursable, can be identified and measured reliably.
Pengakuan dan pengukuran pendapatan dalam sebuah kontrak tidak akan
menjadi masalah apabila dalam satu periode akuntansi dan menjadi masalah apabila
terjadi lebih dari satu periode akuntansi. Hal ini disebabkan dalam pelaporan sebuah
laporan akuntansi akan terlihat sebuah kinerja suatu perusahaan atau entitas. Akan
menjadi sebuah masalah apabila sebuah entitas atau perusahaan melaporkan
pendapatan yang tidak tepat.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah masalah yang berhubungan
dengan pengakuan dan pengukuran dari suatu pendapatan, sebab pengakuan
pendapatan yang tidak tepat akan memberikan informasi kinerja yang tidak tepat
dalam suatu entitas atau perusahaan.
Identifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Seperti apakah bentuk paling objektif dari pengakuan dan pengukuran
pendapatan perusahaan tersebut?
2. Mengapa pengakuan dan pengukuran pendapatan pada perusahaan jasa
konstruksi menjadi penting ketika perusahaan tersebut memiliki proyek
yang melewati satu periode akuntansi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bentuk penerapan secara objektif dari pengakuan pendapatan
perusahaan tersebut.
Universitas Kristen Maranatha 12
2. Menjawab dan mengetahui pentingnya pengakuan dan pengukuran
pendapatan jasa konstruksi apabila perusahaan tersebut memiliki proyek
yang melewati satu periode akuntansi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi
bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan, antara lain:
1. Perusahaan bersangkutan
Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pengakuan dan
pengukuran pendapatan yang secara objektif, sehingga perusahaan dapat
menyajikan laporan secara baik dan benar.
2. Penulis
Penelitian in dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai pengakuan pendapatan dan penyajian laporan yang tepat.
3. Pencari data dan referensi
Pihak-pihak yang memiliki tema tulisan yang berhubungan dengan
penelitian ini bisa mendapatkan acuan dan referensi yang layak.
Universitas Kristen Maranatha 13
1.5 Kerangka Pemikiran
Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran
Akuntansi adalah gambaran besar dari pembicaraan dalam penelitian ini.
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, penggolongan, penyortiran,
pengikhtisaran dan penyajian transaksi keuangan (informasi ekonomi), sehingga dapat
dilakukan penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut.15
Meninjau kembali hasil output akuntansi yang disebut laporan keuangan, laporan
keuangan memiliki tujuan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statement
keuangan.16
IAS juga mendefinisikan tujuan dari laporan keuangan, yaitu:17
The framework addresses general purpose financial statements that a
business enterprise (including a state-owned business enterprise) prepares
and presents at least annually to meet the common information needs of a
15 http://www.zahiraccounting.com/id/modules/zahirtutorial/item.php?itemid=5 16 Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (BPFE, 2005) halaman 146 17 http://www.iasplus.com/standard/framewk.htm
Universitas Kristen Maranatha 14
wide range of users external to the enterprise. Therefore, the Framework
does not necessarily apply to special purpose financial reports such as
reports to tax authorities, reports to governmental regulatory authorities,
prospectuses prepared in connection with securities offerings, and reports
prepared in connection with business combinations.
Laporan keuangan atau financial statement memiliki asumsi yang dipakai
sebagai kerangka pemikiran, yaitu:18
1. Accrual Basis
The effects of transactions and other events are recognized when they
occur, rather than when cash or its equivalent is received or paid, and
they are reported in the financial statements of the periods to which
they relate. [F.22]
2. Going Concern
The financial statements presume that an enterprise will continue in
operation indefinitely or, if that presumption is not valid, disclosure
and a different basis of reporting are required. [F.23]
Melalui asumsi tersebut financial statement atau laporan keuangan menurut
IAS, memiliki kriteria-kriteria kualitatif atau qualitative characteristics yaitu:19
A. Understandability
Information should be presented in a way that is readily
understandable by users who have a reasonable knowledge of business
and economic activities and accounting and who are willing to study
the information diligently. [F.25]
18 http://www.iasplus.com/standard/framewk.htm 19 http://www.iasplus.com/standard/framewk.htm
Universitas Kristen Maranatha 15
B. Relevance
Information in financial statements is relevant when it influences the
economic decisions of users. It can do that both by (a) helping them
evaluate past, present, or future events relating to an enterprise and by
(b) confirming or correcting past evaluations they have made. [F.26-28]
Materiality is a component of relevance. Information is material if its
omission or misstatement could influence the economic decisions of
users. [F.29]
Timeliness is another component of relevance. To be useful,
information must be provided to users within the time period in which it
is most likely to bear on their decisions. [F.43]
C. Reliability
Information in financial statements is reliable if it is free from material
error and bias and can be depended upon by users to represent events
and transactions faithfully. Information is not reliable when it is
purposely designed to influence users decisions in a particular
direction. [F.31-32]
There is sometimes a tradeoff between relevance and reliability – and
judgement is required to provide the appropriate balance. [F.45]
Reliability is affected by the use of estimates and by uncertainties
associated with items recognized and measured in financial statements.
These uncertainties are dealt with, in part, by disclosure and, in part,
by exercising prudence in preparing financial statements. Prudence is
the inclusion of a degree of caution in the exercise of the judgement
needed in making the estimates required under conditions if
Universitas Kristen Maranatha 16
uncertainty, such that assets or income are not overstated and liabilities
or expenses are not understated. However, prudence can only be
exercised within the context of the other qualitative characteristics in
the framework, particularly relevance and the faithful representation of
transactions in financial statements. Prudence does not justify
deliberate overstatement of liabilities or expenses or deliberate
understatement of assets or income, because the financial statements
would not be neutral and, therefore, not have the quality of reliability.
[F.36-37]
D. Comparability
Users must be able to compare the financial statements of an enterprise
over time so that they can identify trends in its financial position and
performance. Users must also be able to compare the financial
statements of different enterprises. Disclosure of accounting policies is
essential for comparability. [F.39-42]
Setelah mengenal karakter-karakter kualitatif dari laporan keuangan maka
selanjutnya pengenalan elemen-elemen dari pelaporan keuangan yaitu:20
The element directly related to financial position (balance sheet) are:
[F.49]
• Assets
• Liabilities
• Equity
The element directly related to performance (income statement) are: [F.70]
• Income
20 http://www.iasplus.com/standard/framewk.htm
Universitas Kristen Maranatha 17
• Expense
The cash flow statement reflects both income statement elements and
changes in balance sheet elements. [F.47]
Definitions of elements relating to financial position:
• Assets. An asset is a resource controlled by the enterprise as a result of
past events and from which future economic benefits are expected to
flow to enterprise. [F.49(a)]
• Liability. A liability is a present obligation of the enterprise arising
from past events, the settlement of which is expected to result in an
outflow from the enterprise of resources embodying economic benefits.
[F..49(b)]
• Equity. Equity is the residual interest in the assets of the enterprise
after deducting all its liabilities.[F.49(c)]
Definitions of the elements relating to performance
• Income. Income is increasing in economic benefits during the
accounting period in the form of inflows or enhancements of assets or
decreases of liabilities that result in increases in equity, other than
those relating to contributions from equity participants. [F.70]
• Expense. Expense are decreases in economics benefits during the
accounting period in the form of outflows or depletions of assets or
incurrences of liabilities that result in decreases in equity, other than
those relating to distributions to equity participants. [F.70]
The definition of income encompasses both revenue and gains. Revenue
arises in the course of the ordinary activities of the enterprise. Expenses
that arise in the course of the ordinary activities of the enterprise include,
Universitas Kristen Maranatha 18
for example, cost of sales, wages and depreciation. They usually take the
form of an outflow or depletion of assets such as cash and cash
equivalents, inventory, property, plant and equipment. Losses represent
other items that meet the definition of expenses and may, or may not, arise
in the course of the ordinary activities of the enterprise. Losses represent
decreases in economic benefits and as such they are no different in nature
from other expenses. Hence, they are not regarded as a separate element in
this Framework. [F.78]
Berdasarkan teori diatas kita lebih menfokuskan pada laporan keuangan yang
memilki elemen pengukuran kinerja atau perfomance yaitu income atau
pendapatan. Adapun penggunaan kata-kata revenue atau income, berikut ini
dibahas definisi dari masing-masing:
The International Accounting Standards Board uses this definition:
"Income is increases in economic benefits during the accounting period in
the form of inflows or enhancements of assets or decreases of liabilities
that result in increases in equity, other than those relating to contributions
from equity participants." [F.70] (IFRS Framework)21
Revenue is income received by an organization in the form of cash or cash
equivalents.22
Kata kuncinya adalah pada masing-masing definisi adalah penambahan baik
benefit maupun dalam bentuk kas atau kas setara sehingga pada intinya keduanya
memiliki arti yang sama.
Pendapatan diartikan juga oleh IAS 18 yaitu:23
21 http://en.wikipedia.org/wiki/Income 22 http://en.wikipedia.org/wiki/Revenue
Universitas Kristen Maranatha 19
Revenue is the gross inflow of economic benefits during the period arising
in the course of the ordinary activities of an entity when those inflows
result in increases in equity, other than increases relating to contributions
from equity participants.
IAS mengelompokkan beberapa transaksi atau kejadian yang dapat dikategorikan
sebagai pendapatan:24
This Standard shall be applied in accounting for revenue arising from the
following
transactions and events:
(a) the sale of goods;
(b) the rendering of services; and
(c) the use by others of entity assets yielding interest, royalties and
dividends.
Diantara kejadian itu menjelaskan bahwa adanya the rendering of service, penulis
ingin lebih menekankan pada hal tersebut. Hal ini disebabkan perusahaan yang
diteliti oleh penulis merupakan perusahaan jasa atau service. Sehingga hal yang
akan berhubungan dengan pendapatan baik dari pengakuan maupun dari
pengukurannya sangatlah erat dengan pengakuan atau pengukuran perusahaan jasa
atau lebih dispesifikasikan pada perusahaan jasa konsultan kontruksi.
Berbicara mengenai pendapatan adapun teori-teori mengenai pendapatan dapat
digambarkan dalam tabel berikut:
23 http://www.iasb.org/NR/rdonlyres/1A3771B8‐5627‐44E4‐984E‐AC90FEE1A971/0/IAS18.pdf 24 http://www.iasb.org/NR/rdonlyres/1A3771B8‐5627‐44E4‐984E‐AC90FEE1A971/0/IAS18.pdf
Universitas Kristen Maranatha 20
Sumber: Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (BPFE,
2005)
Penulis mengutip penjelasan mengenai kriteria bagaimana pendapatan diakui menurut
IFRS sebagai berikut:25
“Revenue recogniton criteria according to the IASB’s framework
revenue is to be recognized when it is probable that future economic
benefit will flow to the entity and reliable measurement of the quantum
of revenue is possible”
IFRS menjelaskan bahwa suatu pendapatan dapat diakui adalah ketika pendapatan
tersebut probable that future economic benefit will flow to the entity dan reliable
25 Barry J. Eptstein & Eva K. Jermakowicz, Willey IFRS 2007 Intretation and Application of IFRS, page 201.
Universitas Kristen Maranatha 21
measurement of the quantum of revenue is possible. Kata-kata yang diuraikan oleh
IFRS sebenarnya mengandung kaidah yang mirip dengan SFAC. SFAC menjelaskan
tahapan bahwa pendapatan itu terbentuk oleh dua kriteria yang harus dipenuhi yaitu
(SFAC no. 5, prg 83):26
a. Terealisasi atau cukup terealisasi (realized or realizable)
Pendapatan (dan untung) baru dapat diakui setelah pendapatan tersebut
terealiasi atau cukup pasti terealisasi. Pendapatan dapat dikatakan telah
terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), bareng dagangan, atau aset
lain telh terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atau kas.
Pendapatan (dan untung) dapat dikatakan cukup pasti terealisasi
b. Terbentuk/terhak (earned)
Pendapatan baru dapat diakui setelah terbentuk. Pendapatan dapat
dikatakan telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara
subtantial kegiatan yang harus dilakukan untuk menghaki manfaat atau
nilai yang melekat pada pendapatan. Dibanding pendapatan, untung tidak
timbul karena proses pembentukan tetapi karena kejadian tertentu
sehingga criteria terealisasi atau cukup pasti terealisasi.
Keduanya memiliki kata-kata yang berbeda dalam mengakui pendapatan namun
memiliki makna yang sama pada kalimat terealisasi (SFAC) dan kalimat probable
that economic benefit will flow to the entity dimana kalimat ini mengandung makna
yang sama. Sedangkan pada definisi dari SFAC yang menjelaskan bahwa suatu
pendapatan dapat diakui terbentuk/terhak pada IFRS hal ini tidak dibahas namun
26 Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (BPFE, 2005) hal. 367368
Universitas Kristen Maranatha 22
dikarenakan IFRS menganut accrual base maka sebenarnya definisi secara tidak
langsung dapat menjadi terbentuk.
Penulis menjabarkan saat pengakuan pendapatan, pengakuan pendapatan
dibagi menjadi:27
A. Pada Saat Kontrak Penjualan
B. Selama Proses Produksi Secara Bertahap
C. Pada Saat Produksi Selesai
D. Pada Saat Penjualan
E. Pada Saat Kas Terkumpul
Mengetahui saat pengakuan pendapatan, perusahaan tersebut memiliki dasar dalam
hal melakukan pengakuan atau pengukuran berdasarkan kontrak yang telah
disampaikan oleh kedua belah pihak yaitu pihak investor dan perusahaan tersebut.
Berdasarkan kontrak inilah kita mulai membedah dan melakukan penelitian dalam hal
pengakuan dan pengukuran pendapatan. Unsur-unsur informasi yang terkandung
dalam surat perjanjian atau kontrak tersebut dapat dijadikan acuan dalam mengakui
atau mengukur pendapatan pada perusahaan tersebut.
Selanjutnya ketika sampai pada tahapan tender, perusahaan telah memiliki
penjadwalan dan tahapan-tahapan pekerjaan yang akhirnya disetujui secara tertulis
oleh kedua belah pihak yaitu pemerintah dan investor dan perusahaan jasa konsultan
tersebut. Hal tersebut dinamakan Curve-S, dimana data-data Curve-S ini berupa
proyeksi timeline dan daftar sumber daya manusia (SDM) beserta pekerjaannya. Hal
ini menjadi acuan dalam perusahaan untuk melakukan suatu pekerjaannya, dan yang
menjadi acuan dalam dana untuk dibayarkan setiap bulannya oleh pemerintah atau
27 Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (BPFE, 2005) hal. 370382
Universitas Kristen Maranatha 23
investor. Namun dari sisi pemerintah hal ini tidak berarti mutlak dalam bidang
proyeksi pendanaannya. Mereka tidak begitu saja memberi penilaian berdasarkan
proyeksi Curve-S melainkan berdasarkan perbandingan real kewajiban dengan
proyeksi Curve-S. hal yang menarik adalah apabila perusahaan tersebut melakukan
kewajiban dibawah proyeksi pekerjaan maka perusahaan tersebut dibayarkan sesuai
dengan pekerjaan real di lapangan bukan berdasarkan Curve-S, namun jika
perusahaan tersebut telah melakukan pekerjaan melebihi proyeksi Curve-S maka
pemerintah hanya membayar sebesar proyeksi Curve-S. Kata-kata diatas dapat
digambarkan dengan cara:
Universitas Kristen Maranatha 24
Tabel 1.3. Proses Pendanaan
Penjelasan pada tabel 1.3. akan dimulai dengan unsur tercapainya kontrak yang
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu pemberi kerja dan penyedia jasa. PT. Diantama
Rekanusa ini adalah penyedia jasa, sebagai penyedia jasa dia akan melakukan
kewajibannya dalam menyediakan jasa konsultan kepada pemberi kerja yang biasa
disebut dengan owner atau investor. Pada saat penandatangan kontrak hal itu
merupakan dimulai aktivitas dari upaya dan hasil. Namun pada tabel 1.3. akan
Universitas Kristen Maranatha 25
menjelaskan mengenai proses pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja kepada
penyedia jasa. Dua poin setelah kontrak adalah kewajiban dan Curve-S hal itu
merupakan dua hal unsur penentu berapa besar pembayaran yang akan dilakukan pada
saat penagihan oleh penyedia jasa. Kewajiban akan mewakili unsur upaya yang telah
dilakukan oleh perusahaan yang artinya upaya yang telah penyedia jasa lakukan
diukur dengan nilai ekonomis atau nilai mata uang. Curve-S mewakili anggaran yang
diajukan oleh penyedia jasa. Keduanya akan dibandingkan yaitu anggaran dan real
yang terjadi di lapangan.
Setelah menganalisis dari Curve-S dan data-data pendukung seperti data
timesheet, yaitu data yang menjelaskan mengenai kehadiran dari sumber daya
manusia yang menjadi aset perusahaan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
menghitung berapa besar pendapatan yang seharusnya diakui dan diukur.
Menurut IFRS pengakuan atau recognition ini disebutkan bahwa:28
Recognition is signified by the conclusion of an item in the balance sheet
or the income statement. Measurement is the determination of the
amount at which the recognized item should be included. The IASB
framework has identified the following recognition criteria, which
remain in force:
a. Item must meet the definition of an element.
b. Assessment of degree of uncertainty regarding future economic benefits.
c. Item’s cost or value can be measured with reability.
d. Relevance.
e. Reliability.
28 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS, Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz, page 71‐72
Universitas Kristen Maranatha 26
Menurut IASB framework, IAS 18 pendapatan dapat diakui sebagai berikut:
Revenue is to be recognized when it is probable that future economic
benefit will flow to the entity and reliable measurement of the quantum of
revenue is possible.29
Pengakuan pada pendapatan dari kontrak memiliki kriteria sebagai berikut:30
1. If it is a fixed-priced contract
Note: all conditions should be satisfied
a. It meets the recognition criteria set by IASB’s Framework; that is:
• Total contract revenue can be measured reliably.
• It is probable that economic benefits flow to the entity.
b. Both the contract cost to complete and the stage of completion can
be measure reliably.
c. Contract cost attributable to the contract can be indentified
properly and measured reliably so that comparison of actual
contract costs with estimates can be done.
2. If it is cost-plus contract
Note: all conditions should be satisfied
a. It is probable that the economic benefits will flow to entity.
b. The contract cost attributable to the contract, whether or not
reimbursable, can be indentified and measured reliably.
Setelah berbicara mengenai pengakuan, kita akan mengenal sesuatu yang
berhubungan dengan aspek kedua yang akan dibahas yaitu pengukuran pendapatan.
29 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS, Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz, page 201 30 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS, Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz, page 219
Universitas Kristen Maranatha 27
Terlebih dahulu kita akan mengenal hal yang dinamakan dengan pengukuran atau
measurement. Pengukuran didefinisikan:31
The quantum of revenue to be recognition is usually dependent upon the
terms of the combat between the entity and buyer of goods, the recipient
of the services, or the users of the assets of the entity.
Pengukuran pendapatan didefinisikan dalam empat tipe menurut Edward dan Bell,
yaitu:32
1. Current operating profit – the excess of sales revenues over the current
cost of inputs used in production and sold.
2. Realizable costs savings – the increase in the prices of assets held during
the period.
3. Realized costs savings – the difference between historical costs and
current purchase price of goods sold.
4. Realized capital gains – excess of sales proceeds over historical costs on
the disposal of long term assets.
Berdasarkan teori diatas kita melihat masalah adanya pengakuan dan pengukuran
bila suatu proyek yang melewati satu periode akuntansi, dan membuat asumsi.
1.6 Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan
untuk menyajikan dan menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai objek yang diteliti.
31 Willey IFRS 2007: Intrepretation and Application of IFRS, Barry J. Epstein & Eva K. Jermakowicz, page 199 32 Richard G., Schroeder, Myrtle W. Clark: Accounting Theory, text and readings, sixth editions.
Universitas Kristen Maranatha 28
Untuk memperoleh data primer dan sekunder, penulis melakukan beberapa cara,
yaitu:
1. Penelitian Lapangan
Pada penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara
mengadakan penelitian langsung pada perusahaan yang menjadi objek
penelitian. Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data primer.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:
a. Observasi;
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengarahkan
secara langsung sumber data yang dianalisis kemudian dituangkan dalam
bentuk uraian tertulis.
b. Wawancara;
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya
jawab dengan pejabat berwenang, atau bagian lain yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh gambaran mengenai
perusahaan secara umum seperti sejarah dan perkembangan perusahaan,
struktur perusahaan dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan buku-buku kepustakaan yang dimaksudkan untuk memperoleh
landasan teori yang memadai, yang dapat mendukung pembahasan yang
dilakukan. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder.
1.7 Objek Penelitian
Universitas Kristen Maranatha 29
Penulis melakukan penelitian pada perusahaan konsultan bernama PT. Diantama
Rekanusa.