21
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan setiap peradaban unsur yang paling penting adalah kemajauan teknologi, terutama teknologi otomotif. Tidak bisa dibayangkan bagaimana teknologi otomotif telah mengubah kehidupan manusia, apalagi yang namanya sepeda motor. Di antara beragam alat transportasi sekarang, sepeda motor menempati peran utama dalam sendi kehidupan masyarakat. Untuk menunjang pembangunan dan memenuhi kebutuhan saat ini, Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli 1974. Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan sebagai salah satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untuk mendominasi pasar di masa depan terbentang luas, karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Menapak usia 35 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi "Semakin Di Depan". Investasi dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan, membuktikan tingginya komitmen kami untuk mencapai sasaran : a. Fasilitas produksi seluas lebih dari 300.000 m 2 b. Lebih dari 6000 teknisi dan Staff yang terlatih c. Tiga jalur perakitan yang beroperasi selama 24 jam d. Kapasitas produksi lebih dari 3.500 sepeda motor per hari Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Dalam perjalanan setiap peradaban unsur yang paling penting adalah kemajauan

teknologi, terutama teknologi otomotif. Tidak bisa dibayangkan bagaimana teknologi

otomotif telah mengubah kehidupan manusia, apalagi yang namanya sepeda motor. Di

antara beragam alat transportasi sekarang, sepeda motor menempati peran utama dalam

sendi kehidupan masyarakat. Untuk menunjang pembangunan dan memenuhi

kebutuhan saat ini, Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli

1974.

Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan sebagai salah

satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untuk mendominasi pasar di masa depan

terbentang luas, karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi

tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen.

Menapak usia 35 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang

terbaik kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi "Semakin Di Depan".

Investasi dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan,

membuktikan tingginya komitmen kami untuk mencapai sasaran :

a. Fasilitas produksi seluas lebih dari 300.000 m2

b. Lebih dari 6000 teknisi dan Staff yang terlatih

c. Tiga jalur perakitan yang beroperasi selama 24 jam

d. Kapasitas produksi lebih dari 3.500 sepeda motor per hari

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

e. Dukungan fasilitas penunjang yang lengkap, misalnya: penelitian dan

pengembangan, pelatihan khusus dan fasilitas penunjang modern

f. Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap

Yamaha Indonesia memiliki komitmen untuk menyumbangkan sesuatu yang

berguna bagi masyarakat. Selain mendukung berbagai program sosial juga menyediakan

kursus/pelatihan kepada mahasiswa mengenai teknik sepeda motor. Dengan fasilitas

yang sama kami juga memberikan pelatihan teknik kepada individu perorangan di luar

perusahaan Yamaha, berupa bimbingan bagi mereka yang berminat untuk menjalankan

usaha kecil pelayanan dan perawatan sepeda motor (bengkel).

PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) berhasil memenuhi kuota target

penjualannya selama tahun 2007 sebanyak 1.880.000 unit. Bahkan jumlah tersebut

tercapai sebelum tutu buku tahun 2007. Dengan sukses ini, perusahaan yang telah

menjual sepeda motor sejak 33 tahun lalu ini mampu membuktikan kekuatannya dalam

persaingan industri automotif Indonesia, khususnya sepeda motor. Yamaha berhasil

mencapai puncak prestasi sebagai pemimpin pasar pada tahun 2007. Ini sebuah bukti

kerja keras semua pihak. Angka ini berhasil dilampaui dengan komposisi kontribusi

penjualan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

Tabel I.1. Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua

Merek Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

Unit % Unit % Unit %

Honda 2,648,190 52.19 2,340,168 52.85 2,141,041 45.67

Yamaha 1,224,595 24.13 1,458,561 32.94 1,833,506 39.11

Suzuki 1,091,962 21.52 569,041 12.85 637,031 13.59

Kawasaki 74,128 1.46 33,686 0.76 38,314 0.82

Other 35,329 0.70 26,379 0.60 38,397 0.82

Total 5,074,204 100 4,427,835 100 4,688,263 100

Sumber: http://permanas.wordpress.com/2008/03/05

Memasuki awal semester II, pasar sepeda motor domestik kembali mengalami

pergeseran. Yamaha berhasil merebut posisi puncak penjualan pada Juli dari Honda

dengan selisih angka telak sekitar 17.000 unit. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis

dari beberapa anggota Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), total penjualan

Yamaha pada Juli tercatat mencapai 161.016 unit, sedangkan Honda hanya 143.233

unit.

Dengan demikian terdapat selisih angka penjualan 17.783 unit. Selisih angka

penjualan antara Honda dan Yamaha pada Juli tersebut merupakan yang terbesar sejak

kedua produsen motor papan atas ini terlibat saling kejar dalam perolehan penjualan

bulanan sejak awal tahun ini. AISI memang belum secara resmi merilis laporan

penjualan untuk Juli, termasuk penjualan lima anggota lainnya yaitu Suzuki, Kawasaki,

Kanzen, Kymco, dan Piaggio. Secara akumulatif, penjualan sepeda motor selama

semester I/2007 mencapai 2.128.387 unit atau naik sekitar 16,34% dibandingkan

dengan Januari-Juni 2006 yang hanya 1.829.447 unit. Yamaha pertama kali

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

mengungguli Honda dalam perolehan penjualan sepeda motor di Indonesia pada Maret

2007.

Peristiwa ini merupakan yang pertama terjadi sepanjang sejarah industri

kendaraan roda dua negeri ini, di mana Yamaha unggul atas Honda dengan selisih

angka penjualan 9.108 unit. Honda berhasil kembali merebut posisi puncak pasar motor

domestik pada bulan berikutnya dengan mengantongi selisih 9.025 unit. Namun, pada

Mei Yamaha kembali melampaui kinerja penjualan Honda dengan selisih angka yang

sangat tipis, yaitu cuma 936 unit. Di penghujung semester I, Honda makin memperbaiki

performa sehingga tetap menjadi jawara di pasar dengan selisih penjualan 4.675 unit

terhadap rivalnya itu.

Selama semester I, Honda masih memimpin pasar motor domestik dengan angka

923.991 unit atau berselisih hanya 29.328 unit terhadap Yamaha yang berhasil melego

894.663 unit. Posisi ketiga diduduki Suzuki dengan angka penjualan 270.136 unit.

Genichi Kawakami adalah anak pertama dari Kaichi Kawakami, Presiden

generasi ketiga perusahaan instrument music dan elektronik Nippon Gakki (saat ini

dikenal sebagai Yamaha Corporation). Genichi menyelesaikan studinya di Takachiho

Higher Commercial School pada bulan Maret 1934. Pada bulan Juli 1937 beliau

bergabung dengan Nippon Gaki, dengan demikian beliau adalah keluarga kawakami

generasi kedua yang bergabung dengan Nippon Gakki Company.

Pada tahun 1953, Genichi memaparkan, “saat perusahaan berjalan dengan baik,

dan mempunyai kondisi keuangan yang baik, saya merasakan kebutuhan untuk mencari

area bisnis kita yang selanjutnya. Oleh sebab itu saya melakukan riset”. Ia mulai

mencoba memproduksi banyak produk, termasuk mesin jahit, sparepart mesin, sekuter,

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

kendaraan multifungsi roda tiga, dan sepeda motor. Pasar dan faktor persainganlah yang

pada akhirnya membuat beliau berfokus pada pasar sepeda motor.

Yamaha yakin akan segera menjadi pusat ekspor CBU, mesin dan komponen ke

negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus meningkatkan kinerja dalam

aktifitas produksi dan penjualan secara domestik maupun global. Untuk menjadi

"Semakin Di Depan", Yamaha harus unggul dalam kompetisi produk, kualitas, layanan,

serta layanan pasca penjualan. Sehingga citra Yamaha sebagai motor yang nyaman

dikendarai dan memberi perasaan bangga dapat terbentuk. Dalam menghasilkan target

penjualan tahun demi tahun Yamaha selalu membuat strategi-strategi bagaimana

caranya meningkatkan penjualan. Hal ini dibuktikan dengan penganugerahan Sertifikat

ISO 9001 pada bulan Agustus 2001 yang lalu.

Untuk menjangkau negara yang terdiri lebih dari 13.000 pulau, tentunya

membutuhkan jaringan kerja Dealer dan Sub-Dealer yang terpadu. Untuk memastikan

bahwa konsumen kami di seluruh pelosok Nusantara dapat menikmati standar kualitas

yang sama untuk setiap produk dan pelayanan, maka kami telah menunjuk pihak-pihak

yang profesional dan dapat diandalkan sebagai mitra kerja. Melalui jaringan lebih

dari 800 Dealer, kami menyediakan dukungan pelayanan yang lengkap, termasuk jasa

perawatan dan penyediaan suku cadang.

a. Lebih dari 800 Dealer di Indonesia

b. Layanan jasa perawatan dan suku cadang yang lengkap

c. Lebih dari 140.000 jenis suku cadang

Oleh karena itu, para marketing harus meningkatkan kinerja kerja lagi agar dapat

mencapai target sesuai yang diinginkan perusahaaan. Dengan melakukan tindakan yang

positif dan inisiatif dalam berbagai cara melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

fokus utama dalam layanan untuk dapat mempertahankan keberadaannya dipasar yang

begitu kompetitif ini.

Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di

salah satu dealer di kota Medan untuk menggali lebih jauh bagaimana peranan

marketing dalam pemasaran produk Yamaha, khususnya di PT. ALFA SCORPII

Cabang Setia Budi di kota Medan, terhadap keputusan konsumen membeli produk

sepeda motor Yamaha. Peneliti memilih PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi karena

dealer ini cabang II dari PT. ALFA SCORPII Central Yamaha Kota Medan dan

termasuk distributor sepeda motor Yamaha Medan, Nangroe Aceh Darussalam, Riau

dan Kepulauan Riau. Maka, peneliti melakukan penelitian ini mengenai strategi

komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha dan tindakan membeli kosumen di PT.

ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dikemukakan perumusan masalah (research question) adalah, sebagai berikut:

“Sejauhmanakah pengaruh strategi komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha

terhadap tindakan membeli konsumen di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia Budi?”

I.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas masalah yang dibahas

dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah yang

akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah, sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

a. Penelitian ini bersifat menjelaskan hubungan antara strategi komunikasi

pemasaran sepeda motor Yamaha dengan tindakan membeli konsumen PT.

ALFA SCORPII Cabang Setia Budi.

b. Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran sepeda motor

Yamaha terhadap tindakan membeli kosumen.

c. Objek penelitian merupakan konsumen di PT. ALFA SCORPII Cabang Setia

Budi.

d. Penelitian dilakukan mulai bulan April – Mei 2009.

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui tentang daya tarik strategi komunikasi pemasaran sepeda

motor Yamaha.

b. Untuk mengetahui tindakan membeli konsumen terhadap produk Yamaha.

c. Untuk mengetahui sejauh mana strategi komunikasi pemasaran sepeda motor

Yamaha mempengaruhi tindakan membeli kosumen PT. ALFA SCORPII

Cabang Setia Budi.

I.4.2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya

bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan bagi yang

menginginkannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam

bidang teknologi informasi.

c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

I.5. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu menyusun suatu

kerangka teori. Kerangka teori digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau

persoalan yang timbul dan untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti

masalah yang akan diteliti. Kerangka teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk,

definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis

dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun, 2006: 37). Dengan

adanya kerangka teori ini akan semakin mudah peneliti dalam menganalisa masalah

penelitian.

Adapun teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah: Teori

Komunikasi, Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran, Strategi Komunikasi Pemasaran,

Merek dan Ekuitas Merek dan Teori AIDDA.

I.5.1. Teori Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris communication yang berasal dari

bahasa lain communication dan bersumber dari communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya sama makna. Jika kita mengadakan komunikasi dengan orang lain,

berarti kita sedang mengadakan kesamaan makna dengan orang tersebut (Effendy,

2005: 9).

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

Banyak para ahli yang memberikan pengertian komunikasi, diantara adalah

Menurut Everet M. Rogers (Cangara, 2006: 6), mendefenisikan komunikasi adalah

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Menurut Carl I. Hovland, medenfenisiskan komunikasi sebagai proses untuk

mengubah tingkah laku, yakni masalah bagaimana caranya agar seseorang atau

sejumlah orang berperilaku tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, atau

melakukan tindakan-tindakan tertentu (Effendy, 2002: 49).

Menurut Harold D. Lasswell, menerangkan bahwa cara terbaik dalam

menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan, sebagai berikut: Who Says What

in Which Channel to Whom with What Effect (Siapa mengatakan Apa melalui Saluran

Apa kedapa Siapa dengan Efek Apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell

merupakan unsure-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media,

komunikan dan efek.

Dalam penelitian ini dapat dijelaskan yang menjadi unsur-unsur komunkasi

menurut paradigma Laswell sebagai berikut:

a. Siapa yang menyampaikan pesan

b. Pesan apa yang disampaikan

c. Media melalui apa pesan disampaikan

d. Kepada siapa disampaikan

e. Apa pengaruh pesan tersebut

Tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui

bagaimana efek komunikasi seseorang.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

I.5.2. Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler (Kotler, 2002: 4), pemasaran merupakan proses sosial

individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa yang bernilai

dengan orang lain.

Menurut Sunarto, SE. MM (2006: 4), pemasaran adalah proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain.

Komunikasi pemasaran merupakan uraian dari dua unsur pokok yaitu

komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan

pemahaman disampaikan antara individu atau antara organisasi dengan individu.

Singkat kata, komunikasi bukan sekadar berbicara, menulis, berbusana atau melakukan

demonstrasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan pertukaran. Pemasaran adalah penjualan yang dilakukan lewat

sebuah sistem. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mempresentasikan suatu

proses sosial dan manajerial yang membuat suatu kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran (feedback) timbal balik

antara produk dan nilai dengan orang lain (Kotler, 1997: 8).

I.5.3. Strategi Komunikasi Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan

oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Menurut William J. Stanton,

menyatakan Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli

yang adan maupun pembeli potensial (Swastha, 1997: 5).

Berbagai kegiatan dan upaya dilakukan dalam pemasaran, semuanya itu

dilakukan dalam meningkatkan penjualan yang mengutungkan pihak perusahaan begitu

juga dengan pihak konsumen. Oleh sebab itu, bauran komunikasi pemasaran disebut

juga dengan bauran promosi (promotion mix) merupakan perpaduan khusus, antara lain:

1. Personal selling, penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan

tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan.

2. Advertising, segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai

gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor.

3. Sales promotion, insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

penjualan dari suatu produk atau jasa.

4. Publisitas, bentuk komunikasi non-personal dalam bentuk berita atau newstory

from yang berhubungan dengan organisasi tertentu ditransmisi melalui perantara

media massa dan tidak dipungut bayaran sama sekali.

I.5.4. Merek dan Ekuitas Merek

Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah

logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang

penjual atau kelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang-

barang dan jasa yang dihasilkan para competitor (Aaker, 1997: 9).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan

dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah dan mengurangi nilai yang

diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan

perusahaan (Aaker, 1997: 22-23).

Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, keduanya mesti berhubungan

dengan nama atau symbol sebuah merek. Walau begitu, keduanya bisa dikelompokkan

ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu:

1. Loyalitas merek (Brand Loyalty)

2. Kesadaran merek (Brand Awareness)

3. Kesan kualitas (Perceived Quality)

4. Asosiasi-asosiasi merek (Brand Association)

5. Aset-aset merek lainnya (Other Proprierty Brand Assets)

Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal dengan

elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen brand equity yang kelima secara

langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut.

Bagi perusahaan, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai dengan

cara, yaitu:

1. Ekuitas merek dapat memperkuatkan program memikat para konsumen baru,

atau merangkul kembali konsumen lama.

2. Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat menguatkan loyalitas merek.

Persepsi kualitas, asosiasi merek, dan nama yang terkenal dapat memberikan

alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan penggunaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual produk

pada harga optimum (premium pricing) dan mengurangi ketergantungan pada

promosi.

4. Ekuitas merek dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan

perluasan merek.

5. Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi.

I.5.5. Teori AIDDA

Menurut Effendy (1999: 89), AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention

(perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Descision (keputusan), Action

(tindakan/kegiatan).

Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan

konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa yang dianjurkan

pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan

perhatiannya (attention).

Sebuah iklan akan memberikan efek bagi responden yang mendengarkan, atau

menyaksikan sebuah iklan. Adapun efek sebuah iklan menurut Frank Jefkins (1996:

234-235), adalah:

a. Perhatian (Attention)

Suatu iklan berhasil memenangkan perhatian, memecahkan perhatian pembaca

dari berita editorial atau iklan lain bila iklan tersebut menarik pembaca.

Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi,

atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu diletakkan pada posisi

yang tepat.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

b. Ketertarikan (Interest)

Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini guna

membuat orang tertarik pada iklan kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa

keterkaitan mereka.

c. Keinginan (Desire)

Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus

didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan.

d. Keyakinan (Decision)

Iklan akan sangat bagus bila mampu menciptakan untuk membeli, memiliki,

atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun juga perlu

menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak

untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan

sebagaimana yang mereka inginkan.

e. Tindakan (Action)

Iklan mampu menimbulkan respon. Iklan cetak bersifat statis dan tidak mudah

untuk membuat pembaca untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang

diinginkan.

Pada pentahapan ini mengandung maksud bahwa komunikasi itu hendaknya

dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention). Dalam hal ini komunikator harus

dapat menimbulkan daya tarik. Oleh karena itu, iklan harus mempergunakan trik-trik

khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli (Jefkins, 1996: 82), seperti:

1. Menggunakan headline yang mengarah.

2. Menggunakan slogan yang mudah diingat.

3. Menonjolkan selling point suatu produk.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

4. Menggunakan huruf tebal.

I.6. Kerangka Konsep

Di dalam suatu penelitian terdapat beberapa variable-variabel yang ditetapkan

dengan jelas oleh seorang peneliti sebelum memulai pengumpulan data. Penentuan

aspek-aspek atau faktor-faktor di dalam setiap variabel itu, berarti semaikn mudah

menetapkan data yang akan dikumpulkan (Nawawi, 2001: 56).

Menurut Suyanto dan Sutinah (2005: 49), konsep adalah suatu makna yang

berada di alam pikiran atau di dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali

dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata.

Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan

rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji

kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus

dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel-variabel.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah, sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Yaitu variabel yang memberikan pengaruh atau menentukan perubahan pada

variabel berikutnya. Dalam penelitian ini yang dtetapkan menjadi variabel bebas

yaitu strategis komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha.

b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel lainya. Dalam penelitian

ini yang ditetapkan menjadi variabel terikat yaitu tindakan membeli.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

I.7. Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan

dibentuk suatu model teoritis sebagai berikut:

±

Gambar I.1. Model Teoritis

Keterangan:

X : variabel bebas

Y : variabel terikat

± : kuat-lemahnya hubungan

I.8. Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan, variabel-

variabel teoritis tersebut sebagai acuan untuk memecahkan masalah. Agar vaiabel-

variabel teoritis lebih jelas penggunaannya, maka dioperasikan sebagai berikut:

Variabel Bebas ( X ) Strategis Komunikasi Pemasaran

Sepeda Motor Yamaha

Variabel Terikat ( Y ) Tindakan Membeli

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

Tabel I.2. Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasional

1. Variabel Bebas ( X )

Strategis Komunikasi Pemasaran

Sepeda Motor Yamaha

a. Personal Selling

b. Advertising

c. Sales Promotion

d. Publisitas

2. Variabel Terikat ( Y )

Tindakan Membeli

a. Perhatian (Attention)

b. Ketertarikan (Interest)

c. Keinginan (Desire)

d. Keyakinan (Decision)

e. Tindakan (Action)

I.9. Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberikan cara

mengukur variabel penelitian. Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai variabel yang

akan diteliti adalah, sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (strategis komunikasi pemasaran sepeda motor Yamaha), terdiri

dari:

a. Personal Selling

Bentuk komunikasi antarindividu dimana tenaga penjual/wiraniaga

menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli

untuk membeli produk atau jasa perusahan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

b. Advertising

Yang terdiri dari komunikasi massa melalui : surat kabar, majalah, radio,

televisi dan media lain seperti: papan reklame, internet dan lain sebagainya;

atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antarbisnis

maupun pemakai akhir.

c. Sales Promotion

Yang terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang

terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian

dalam waktu singkat.

d. Publisitas

Seperti halnya iklan, menggambarkan komunikasi massa; namun juga tidak

seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan

ruang iklan. Biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial

mengenai produk atau jasa dari perusahaan yang dimuat dalam media cetak

atau televisi secara gratis.

2. Variabel Terikat (tindakan membeli), terdiri dari:

a. Perhatian (attention)

Konsumen memperhatikan setiap produk yang keluar. Perhatian konsumen

dapat diraih dengan memanfaatkan iklan yang terus-menerus, baik dari segi

frekuensi penayangan maupun peletakan billboard yang strategis.

b. Ketertarikan (Interest)

Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini

guna membuat orang tertarik pada suatu produk kecuali bahasa konsumen

yang persuasif dan juga pengemasan (packaging) yang menarik.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

c. Keinginan (Desire)

Konsumen harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik, mereka juga harus

didorong untuk menginginkan produk Yamaha

d. Keyakinan (Decision)

Suatu produk sudah sangat bagus bila mampu menciptakan keinginan

konsumen untuk membeli, memiliki atau menikmati produk Yamaha.

Namun perlu juga menciptakan kesadaran yang mampu memunculkan

keyakinan bahwa produk Yamaha memang layak untuk dibeli dan hal itu

akan memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan.

e. Tindakan (Action)

Bagaimana strategi penjualan sepeda motor ini mampu menimbulkan respon

konsumen untuk segera membeli produk Yamaha.

3. Karakteristik responden, terdiri dari:

a. Usia, yaitu umur responden

b. Jenis kelamin, yaitu pria dan wanita

c. Status, yaitu belum nikah atau sudah nikah

d. Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan

e. Penghasilan, yaitu jumlah penghasilan

I.10. Hipotesa

Hipotesa merupakan jawaban sementara atas rumusan permasalahann diajukan.

Dari ciri-ciri hipotesis yang baik adalah:

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

Harus sesuai dengan teori dalam bidang yang diteliti.

Harus mempunyai konsistensi secara logis.

Usahakan bersifat ringkas agar mudah dipahami.

Harus dapat diuji.

Harus dapat dihubungkan dengan teknik riset yang ada (Kriyantono, 2006:

30-31)

Adapun hipotesis yang diajukan terhadap rumusan masalah diatas yaitu:

Ho : Tidak terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sepeda

motor Yamaha terhadap tindakan membeli kosumen PT. ALFA SCORPII

Cabang Setia Budi.

Ha : Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sepeda motor

Yamaha terhadap tindakan membeli kosumen PT. ALFA SCORPII Cabang

Setia Budi.

I.11. Sistematika Penulisan

Sistematika Laporan Penelitian nantinya akan terdiri dari 5 bab sesuai dengan

kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.

BAB I, berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka konsep, model teoritis,

operasionalisasi variabel, defenisi operasional, hipotesis dan sistematika penulisan.

BAB II, berisikan tentang landasan teori yang terdiri dari ruang lingkup dan

definisi komunikasi, pengertian pemasaran dan komunikasi pemasaran, strategi

komunikasi pemasaran, merek dan ekuitas merek, tindakan membeli dan teori AIDDA.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalahrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24131/5/Chapter I.pdf · Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap ... menjual sepeda motor

BAB III, berisikan tentang metodologi penelitian yang terdiri deskripsi lokasi

penelitian, waktu penelitian populasi dan sampel, metode penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisa data.

BAB IV, membahas tentang hasil dan pembahasan yang terdiri dari analisa tabel

tunggal yang memaparkan data-data yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan.

Kemudian dilanjutkan dengan analisa tabel silang melalui metode korelasional dan

akhirnya pengujian hipotesa.

BAB V, sebagai penutup atau bagian akhir skripsi yang berisikan kesimpulan

dan saran.

Universitas Sumatera Utara