12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, perusahaan didirikan untuk memperoleh laba serta meningkatkan nilai perusahaan untuk menyejahterakan pemilik dan stakeholder perusahaan. Bidang manajemen keuangan perusahaan merupakan salah satu kegiatan mendasar untuk memperoleh laba dan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk memaksimalkan laba perusahaan, maka perusahaan harus memiliki modal untuk membiayai kegiatan operasional suatu perusahaan, baik kegiatan jangka pendek maupun kegiatan jangka panjang. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan ditentukan dengan cara bagaimana dana tersebut diinvestasikan, dan bagaimana kas didapatkan, sehingga nilai total perusahaan dipengaruhi oleh cara manajer mengkombinasikan ekuitas dan utang.

BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya, perusahaan didirikan untuk memperoleh laba serta meningkatkan

nilai perusahaan untuk menyejahterakan pemilik dan stakeholder perusahaan.

Bidang manajemen keuangan perusahaan merupakan salah satu kegiatan

mendasar untuk memperoleh laba dan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk

memaksimalkan laba perusahaan, maka perusahaan harus memiliki modal untuk

membiayai kegiatan operasional suatu perusahaan, baik kegiatan jangka pendek

maupun kegiatan jangka panjang.

Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk

memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore,

2005). Menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat

berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan

merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang

sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan ditentukan dengan cara

bagaimana dana tersebut diinvestasikan, dan bagaimana kas didapatkan, sehingga

nilai total perusahaan dipengaruhi oleh cara manajer mengkombinasikan ekuitas

dan utang.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

2

Manajer keuangan harus memperhatikan dampak perubahan pada kombinasi

modal, hal ini penting karena berpengaruh pada persepsi investor terhadap tingkat

resiko dalam menginvestasikan dananya. Jika utang perusahaan terlalu besar,

harus dicegah penambahan utang oleh perusahaan tersebut. Pada titik tertentu

peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang

diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang

ditimbulkannya. Struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara

resiko dan pengembalian sehingga memaksimalkan harga saham disebut dengan

struktur modal optimal (Bringham dan Houston, 2001).

Modal sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan

operasionalnya. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan

bahkan mampu melakukan ekspansi pasar dalam rangka pengembangan

perusahaan menjadi lebih besar. Modal yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat

bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun dari luar

perusahaan (eksternal financing). Internal financing yaitu sumber modal yang

dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan, misalnya modal yang berasal

dari keuntungan yang tidak dibagikan atau laba ditahan (retained earnings).

Eksternal financing merupakan sumber modal yang berasal dari tambahan

penyertaan modal pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi maupun

kredit dari bank. Penggunaan modal asing terutama hutang jangka panjang, akan

merubah struktur modal suatu perusahaan. Struktur modal dapat didefinisikan

sebagai pembelanjaan permanen dimana menceminkan perimbangan antara

hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Gallager, 2003). Untuk

memaksimalkan kekayaan share holders, manajer keuangan harus dapat menilai

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

3

struktur modal perusahaan dan memahami hubungannya dengan resiko dan

pengembalian yang diharapkan perusahaan.

Manajer keuangan juga harus memperhatikan tingkat profitabilitas atau

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas

berpengaruh terhadap persepsi investor tentang prospek pertumbuhan perusahaan

dikemudian hari. Perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa yang akan

datang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi.

Tingkat likuiditas atau ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek perusahaan juga harus menjadi perhatian oleh manajer keuangan.

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi mengindikasikan

kesempatan bertumbuh perusahaan cenderung tinggi. Semakin tinggi tingkat

likuiditas perusahaan, maka akan meningkatkan kepercayaan investor untuk

menanamkan dananya.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk.

(GGRM), dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) merupakan

tiga perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok terkemuka di Indonesia

yang menjual ekuitasnya dipasar saham Indonesia (IDX). Dengan memiliki basis

fundamental yang kuat, perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok

tetap konsisten menunjukan kenaikan harga sahamnya. Kombinasi struktur modal

yang diterapkan perusahaan dapat dilihat dari Debt to Equity Ratio yang dimiliki

perusahaan. Rasio tersebut menunjukan bagaimana struktur modal perusaaan baik

itu total hutang (Debt) maupun ekuitas (Equity) ketiga perusahaan tersebut dari

tahun 2007-2011, seperti yang disajikan dalam tabel 1.1. berikut ini.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

4

Tabel 1 Kombinasi Hutang dan Ekuitas Tiga Perusahaan Sub-sektor

Rokok di BEI Tahun 2007-2011

( Dalam Juta Rupiah )

Tabel diatas menunjukan bahwa terjadi peningkatan total hutang GGRM sejak

awal triwulan 2007 sampai akhir triwulan 2011 sebesar 98,8 %, dan 81 % untuk

peningkatan modal. Peningkatan total hutang HMSP sejak awal triwulan 2007

sampai akhir triwulan 2011 sebesar 59,2 % dan 49,9 % untuk peningkatan modal.

RMBA mencatat peningkatan total hutang sejak awal triwulan 2007 sampai akhir

triwulan 2011 sebesar 233,6 %, dan 81,2 % modal.

GGRM

HMSP

RMBA

Hutang Ekuitas Hutang Ekuitas Hutang Ekuitas

2007 Triwulan I 7.312.960 13.561.542 5.761.787 6.804.697 1.224.850 1.240.517

Triwulan II 8.474.564 13.386.776 7.514.085 7.132.805 1.441.418 1.257.060

Triwulan III 8.972.190 13.893.708 7.706.796 7.417.709 1.794.949 1.315.403

Triwulan IV 9.789.435 14.119.796 7.614.388 8.063.542 2.317.640 1.541.519

2008 Triwulan I 9.346.639 14.455.926 8.507.918 6.892.623 2.238.496 1.581.339

Triwulan II 10.359.076 14.530.132 8.532.230 6.083.224 2.442.663 1.557.432

Triwulan III 10.197.317 15.142.645 8.534.035 7.294.475 2.999.398 1.617.918

Triwulan IV 8.553.688 15.519.266 8.083.584 8.047.896 2.725.331 1.730.200

2009 Triwulan I 7.963.382 16.299.754 6.999.074 9.401.151 2.551.550 1.747.330

Triwulan II 8.722.350 16.278.702 9.414.642 7.914.212 2.835.301 2.160.287

Triwulan III 9.038.052 17.321.254 7.953.980 9.067.738 2.912.686 2.116.056

Triwulan IV 8.848.424 18.301.537 7.250.522 10.461.616 2.547.293 1.755.365

2010 Triwulan I 6.750.718 19.229.325 4.617.460 11.973.900 2.823.861 1.958.470

Triwulan II 8.372.168 18.831.113 11.140.899 17.816.124 2.756.979 2.035.103

Triwulan III 8.552.909 20.060.047 9.058.026 8.405.908 2.714.213 2.135.430

Triwulan IV 9.421.403 21.320.276 10.309.671 10.215.452 2.773.070 2.129.527

2011 Triwulan I 6.037.266 22.432.896 6.529.211 12.051.150 2.893.387 2.241.197

Triwulan II 8.785.933 21.952.296 8.959.299 6.830.146 3.068.151 2.176.435

Triwulan III 11.178.495 23.429.353 7.880.837 8.970.553 3.614.536 2.259.073

Triwulan IV 14.537.777 24.550.928 9.174.554 10.201.789 4.086.673 2.247.284

Sumber : Financial Statement Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-sektor Rokok Tahun 2007-2011

Kombinasi

Tahun

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

5

Berikut penulis sajikan chart hutang dan ekuitas dari ketiga perusahaan sektor

barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Grafik 1. Fluktuasi Posisi Hutang Ketiga Perusahaan Sektor Barang Konsumsi

Sub-sektor Rokok di BEI tahun 2007-2011

Grafik 2. Fluktuasi Posisi Modal Ketiga Perusahaan Sektor Barang Konsumsi

Sub-sektor Rokok di BEI tahun 2007-2011

Tabel dan grafik diatas menggambarkan kombinasi yang dipilih manajer

keuangan dari masing-masing perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor

rokok di BEI dari tahun 2007-2011.

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

20

07

Tw

I

20

07

Tw

II

20

07

Tw

III

20

07

Tw

IV

20

08

Tw

I

20

08

Tw

II

20

08

Tw

III

20

08

Tw

IV

20

09

Tw

I

20

09

Tw

II

20

09

Tw

III

20

09

Tw

IV

20

10

Tw

I

20

10

Tw

II

20

10

Tw

III

20

10

Tw

IV

20

11

Tw

I

20

11

Tw

II

20

11

Tw

III

20

11

Tw

IV

GGRM

HMSP

RMBA

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

20

07

Tw

I

20

07

Tw

II

20

07

Tw

III

20

07

Tw

IV

20

08

Tw

I

20

08

Tw

II

20

08

Tw

III

20

08

Tw

IV

20

09

Tw

I

20

09

Tw

II

20

09

Tw

III

20

09

Tw

IV

20

10

Tw

I

20

10

Tw

II

20

10

Tw

III

20

10

Tw

IV

20

11

Tw

I

20

11

Tw

II

20

11

Tw

III

20

11

Tw

IV

GGRM

HMSP

RMBA

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

6

Menurut Fama (1978) nilai perusahaan akan tercermin dari tingkat profitabilitas

dan harga sahamnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar

saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Berikut penulis sajikan

tabel return saham ketiga perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di

BEI dari tahun 2007 sampai 2011

Tabel 2. Return Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumsi

Sub-sektor Rokok di BEI Tahun 2007-2011

GGRM HMSP RMBA

2007 Triwulan I 0,04 0,35 -0,02

Triwulan II 0,05 0,05 0,03

Triwulan III -0,16 0,00 0,13

Triwulan IV -0,10 0,03 0,58

2008 Triwulan I -0,10 -0,09 -0,23

Triwulan II -0,16 -0,15 0,28

Triwulan III -0,09 -0,07 0,25

Triwulan IV -0,28 -0,21 -0,25

2009 Triwulan I 0,39 0,33 -0,12

Triwulan II 1,13 -0,14 0,83

Triwulan III 0,19 0,10 -0,24

Triwulan IV 0,45 0,02 0,02

2010 Triwulan I 0,15 0,34 -0,38

Triwulan II 0,38 0,34 -0,01

Triwulan III 0,51 0,18 1,38

Triwulan IV -0,22 0,28 -0,15

2011 Triwulan I 0,05 -0,07 0,04

Triwulan II 0,19 0,09 0,00

Triwulan III 0,05 0,05 -0,07

Triwulan IV 0,18 0,30 0,03

Sumber : Data Diolah

TAHUN

SAHAM

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

7

Tabel 2. diatas merupakan data return saham per triwulan dari tiga perusahaan

sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. Angka diatas

didapat dengan menghitung harga saham triwulan hitung dikurangi triwulan

sebelumnya yang kemudian dibagi dengan harga saham triwulan sebelumnya.

Hasil return saham diatas tergantung pada fluktuasi harga saham dan akan

mempengaruhi persepsi investor terhadap masing-masing perusahaan. Hal ini

dapat menjadi indikasi bahwa terdapat kaitan antara struktur modal, profitabilitas,

dan likuiditas dengan nilai perusahaan selama kurun waktu 2007-2011.

Penelitian Susanti (2010) menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh

signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan, dalam penelitiannya

menunjukkan profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan

yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan

permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai

perusahaan yang meningkat.

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

2007Tw I

2007Tw III

2008Tw I

2008Tw III

2009Tw I

2009Tw III

2010Tw I

2010Tw III

2011Tw I

2011Tw III

GGRM

HMSP

RMBA

Grafik 3. Fluktuasi EBIT Ketiga Perusahaan Sektor Barang Konsumsi

Sub-sektor Rokok di BEI tahun 2007-2011

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

8

Grafik 3. diatas menggambarkan fluktuasi kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba ( EBIT ) dari ketiga perusahaan sektor barang konsumsi sub-

sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. Tercatat HMSP memiliki grafik laba paling

tinggi, disusul oleh GGRM dan RMBA.

Banyak peneliti-peneliti sebelumnya yang telah menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan. Santoso (2004) meneliti tentang pengaruh

struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufakur go public di

Indonesia dan menemukan hasil perubahan struktur modal secara signifikan

berpengaruh pada nilai perusahaan. Juhari (2009) menganalisis pengaruh

kebijakan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada industri rokok. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan struktur modal tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang listed di pasar modal. Susanti

(2010) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menunjukan struktur modal dan

profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

yang diproksikan melalui harga saham dengan rasio Tobin’s Q. Mikkelson dan

Partch (2003) menunjukkan cash holding memiliki hubungan signifikan positif

terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian Lins dan Kalcheva (2004),

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada data diatas, terdapat Resech Gabs dalam menganalisis pengaruh

struktur modal, profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Perusahaan

rokok merupakan sektor barang konsumsi yang memiliki kapitalisasi yang besar.

Industri rokok juga merupakan salah satu industri terbesar yang menyumbang

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

9

pendapatan negara dari sektor pajak. Hal tersebut menjadi alasan besar bagi

penulis untuk menjadikan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok dalam

melakukan penelitian tentang pengaruh struktur modal, profitabilitas, dan

likuiditas terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti pengaruh kebijakan struktur

modal, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Skripsi ini

mengambil judul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Likuiditas

Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-

Sektor Rokok di BEI Tahun 2007-2011”.

1.2 Rumusan Masalah

Struktur modal adalah kombinasi pendanaan perusahaan. Struktur modal terdiri

dari utang jangka panjang (long term debt), modal sendiri, saham preferen, dan

kepemilikan biasa (saham biasa). Perusahaan harus mempertahankan

keseimbangan antara utang dan ekuitas. Utang yang terlalu besar akan menambah

risiko perusahaan, membuat investor khawatir akan kemampuan perusahaan

melunasinya kepada kreditor. Namun, hutang juga bermanfaat pada perusahaan

karena memberikan financial leverage. Pengurangan pajak dengan adanya

pembayaran bunga kepada kreditor memungkinkan perusahaan memperoleh laba

per saham (earning per share) lebih tinggi.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

10

Berdasarkan pada latarbelakang dan penjabaran diatas, maka permasalahan yang

coba diangkat dalam penelitian ini adalah :

“Apakah Struktur Modal, Profitabilitas, dan Likuiditas Berpengaruh Terhadap

Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-sektor Rokok

di BEI Tahun 2007-2011 ?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah struktur modal,

profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh secara komprehensif dan parsial

terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun

2007-2011.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut.

Bagi penulis

1. Penelitian ini sebagai media untuk mengimplementasikan teori yang telah

dipelajari terhadap praktek dunia keuangan dan bisnis sehingga ilmu yang

diperoleh applicable.

2. Memperoleh gambaran yang holistik terkait dengan kebijakan struktur

modal, profitabilitas, likuiditas dan nilai perusahaan.

3. Sebagai sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan, agar teori yang dipelajari

lebih teruji melalui penelitan yang membuktikan teori-teori yang ada

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

11

sehingga ilmu yang ada mengalami upgrading dan memberikan dampak

yang lebih baik.

4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Lampung.

Bagi pihak-pihak yang berkepentingan

1. Memberikan salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan yang

terkait dengan kebijakan struktur modal,profitabilitas, likuiditas dan nilai

perusahaan.

2. Memberikan tambahan pustaka yang dapat dijadikan sebagai referensi

terhadap topik keputusan investasi, struktur modal, profitabilitas, likuiditas

terhadap nilai perusahaan.

1.4 Kerangka pemikiran

Fungsi kegiatan pembelanjaan perusahaan mengalami perkembangan, mulai dari

fungsi yang hanya memusatkan pencarian dana sampai pada fungsi

penggunaannya. Secara umum kebutuhan dana dalam perusahaan dapat dipenuhi

dari dua sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber dana internal

berupa modal sendiri,laba ditahan (return earning) dan akumulasi penyusutan,

sedangkan sumber eksternal dalam bentuk modal pinjaman (hutang).

Struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas perusahaan memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan, hal ini membuat manajer keuangan harus

memperhatikan dampak perubahan pada kombinasi modal (Capital Structure)

pada nilai dan kekayaan perusahaan.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/7785/11/BAB I.pdf · PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional

12

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang didapatkan dari penjabaran latar

belakang. Hipotesis akan diuji dengan metode statistik berdasarkan permasalahan

agar menjadi kesimpulan akhir penelitian. Berdasarkan pada latarbelakang,

permasalahan, dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang saya ajukan adalah ;

H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor

barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor barang

konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

H3 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor barang

konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Sumber : Data Diolah

hutang modal

Kemampuan perusahaan

memperoleh laba

profitabilitas

Ketersediaan Kas

Likuiditas

DER

ROE

CR

Nilai Perusahaan

Tobin’s Q +

+

+

Struktur modal