Upload
dangdieu
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perbaikan sistem manajemen pemerintahan merupakan agenda
penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh
pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada
peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang
berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
SAKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-
masing instansi pemerintah yang berarti instansi pemerintah secara mandiri
merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta
melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud dari kewajiban dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program
dan kegiatan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Tahun 2014 ini disampaikan laporan atas pertanggunjawaban pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dijalankan pemerintah daerah yang selanjutnya
diharapkan dapat mendorong adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
serta mewujudkan capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010-
2015.
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 adalah :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 2
1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4033);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat
dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4268);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
& Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 3
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 2 Tahun 2008
tentang Kewenangan Kabupaten Bangka Barat (Lembaran Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2008 Nomor 1 Seri D);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Barat sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013
(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 1 Seri
D);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 4 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka
Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bangka Barat Nomor 16 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 2 Seri D);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 5 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka
Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bangka Barat Nomor 17 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 3 Seri D);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 09 tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Bangka Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka
Barat Tahun 2010 Nomor 6 Seri E);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 14 tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bangka Barat Tahun 2010-2015 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 02 Tahun 2014
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 4
(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 2 Seri
E).
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 01 tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Barat Tahun
2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
Nomor 1 Seri E);
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Melalui peraturan ini memberikan tuntunan kepada
semua Instansi Pemerintah untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah sebagai bagian dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memiliki dua fungsi utama
sekaligus. Pertama, laporan Kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah
Kabupaten Bangka Barat untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
kepada seluruh stakeholders (Presiden, Gubernur, DPRD dan Masyarakat).
Kedua, Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan sarana evaluasi atas
pencapaian kinerja Kabupaten Bangka Barat sebagai upaya untuk
memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi utama pelaporan kinerja
tersebut merupakan cerminan maksud penyusunan dan penyampaiannya
oleh setiap Instansi Pemerintah.
Maksud dari penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 jika dilihat dari dua aspek
adalah :
a. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,
menjadikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai
sarana pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Bangka Barat atas
capaian kinerja yang dicapai selama tahun 2014. Esensi capaian
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 5
kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana sasaran
strategis pembangunan telah dicapai selama tahun 2014.
b. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi
menjadikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai
sarana evaluasi pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap
celah kinerja yang ditemukan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
dapat merumuskan strategi dan pemecahan masalahnya sehingga
kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dapat terus ditingkatkan.
Sementara tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 adalah :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan
seharusnya dicapai.
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerja.
1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA
Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum
penyusunan, maksud dan tujuan, sistematika serta gambaran
umum Kabupaten Bangka Barat.
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan,
sasaran strategis, organisasi dan target jangka menengah serta
gambaran singkat mengenai rencana dan strategi untuk
mencapai target pembangunan Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat dalam jangka menengah (strategis) yang diuraikan dalam
rencana kinerja tahunan (RKT).
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 6
BABA III : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013
Bab ini menguraikan tentang pengukuran Pencapaian Kinerja
Tahun 2014, evaluasi dan analisa pencapaian sasaran kinerja
strategis dan analisis atas pencapaian keuangan Tahun 2014.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, permasalahan/
kendala yang berkaitan dengan pencapaian kinerja Tahun 2014
dan strategi yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
1.5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT
1.5.1. Kondisi Geografis Daerah
Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu kabupaten yang
berada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten
Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014-2013,
luas wilayah kewenangan Kabupaten Bangka Barat adalah :
a. Luas daratan di pulau utama kurang lebih 284.886,05 ha, luas daratan
di pulau-pulau kecil kurang lebih 214,85 ha sehingga luas total daratan
di Kabupaten Bangka Barat kurang lebih 285.100,90 ha; dan
b. Luas wilayah laut kewenangan kurang lebih 202.438,03 ha.
Secara geografis Kabupaten Bangka Barat terletak pada 105o 00’ –
106 o 00’ Bujur Timur dan 01 o 00’ – 02 o 10’ Lintang Selatan dengan
batas-batas wilayah meliputi :
- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Natuna;
- Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Kelabat, Kecamatan Bakam,
Kecamatan Puding Besar, dan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten
Bangka;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Bangka; dan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 7
- Sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka.
Jika dilihat dari posis di atas, Kabupaten Bangka Barat merupakan
wilayah yang strategis dikarenakan posisinya yang dekat dengan Pulau
Sumatera sehingga menjadi pintu gerbang masuknya barang dan
penumpang dari Pulau Sumatera yang melewati laut.
Pada saat terbentuknya Pemerintahan Kabupaten Bangka Barat
tahun 2003, wilayah administrasi terdiri dari terdiri dari 5 kecamatan.
Sejalan dengan perkembangan, pada tahun 2010 secara administratif
terjadi pemekaran wilayah pada tingkat kecamatan, di mana Kecamatan
Jebus dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Jebus dan
Kecamatan Parittiga yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 5
Tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Parittiga di Kabupaten
Bangka Barat.
Saat ini Kabupaten Bangka Barat terdiri dari 6 (enam) kecamatan, 4
kelurahan, dan 60 desa. Jumlah kelurahan dan desa di setiap kecamatan
relatif seimbang, dimana Kecamatan Kelapa memiliki jumlah desa dan
kelurahan yang relatif paling banyak dibanding kecamatan lain.
Peta wilayah administratif Kabupaten Bangka Barat dapat dilihat pada
Gambar 1.1 di bawah ini.
Sumber : Bappeda Kabupaten Bangka Barat
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Bangka Barat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 8
Tabel 1.1
Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Kabupaten
per Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat
No. KECAMATAN JUMLAH DESA/
KELURAHAN
LUAS WILAYAH
(ha)
PERSENTASE
TERHADAP LUAS
KABUPATEN (%)
1. Muntok 3 kelurahan, 4 desa 36.795,25 12,92
2. Simpang Teritip 13 desa 78.447,89 27,54
3. Kelapa 1 kelurahan, 13 desa 59.140,76 20,76
4. Tempilang 9 desa 39.019,21 13,70
5. Jebus 11 desa 38.811,63 13,62
6. Parittiga 10 desa 32.671,31 11,47
Total 4 kelurahan, 60 desa 284.886,05 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014-2034
Secara topografi, jenis tanah di daerah Kabupaten Bangka Barat
mempunyai PH rata-rata di bawah 5, didalamnya mengandung mineral biji
timah dan bahan galian lainnya seperti Pasir Kwarsa, Kaolin, Batu Gunung
dan lain-lain. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut:
4% berbukit seperti Bukit Menumbing dengan ketinggian sekitar 445
meter dan lain-lain. Jenis tanah perbukitan tersebutadalah Komplek
Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosolberasal dari Batu
Plutonik Masam.
51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi
Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dengan bahan induk Komplek Batu
pasir Kwarsit dan Batuan Plutonik Masam.
20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi Podsolik
berasal dari Komplek Batu Pasir dan Kwarsit.
25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial
Hedromotif dan Glei Humus serta Kelabu Muda berasal dari endapan
pasir dan tanah liat.
Kabupaten Bangka Barat memiliki 23 pulau kecil, namun
penduduk hanya berdomisili di pulau induk (Pulau Bangka). Secara
keseluruhan, ekosistem pesisir yang ada berupa estuaria (muara sungai),
hutan bakau, dan pantai berpasir. Pada ekosistem estuaria dan hutan
bakau cenderung didominasi fungsi lindung, sementara pada ekosistem
pantai berpasir cenderung potensial sebagai obyek wisata alam.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 9
Pada umumnya, sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka Barat
berhulu di daerah perbukitan dan pegunungan dan bermuara di pantai
laut. Sungai-sungai yang terdapat didaerah Kabupaten Bangka Barat
adalah: Sungai Kampak, Sungai Antan, Sungai Penyampak, Sungai Kayu
Arang dan lain-lain. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana
transportasi dan belum bermanfaat untuk pertaniandan perikanan karena
para nelayan lebih cenderung mencari ikan ke laut.
1.5.2. Kondisi Demografi
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bangka Barat, pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten
Bangka Barat adalah 208.219 jiwa. Jumlah tersebut meningkat sebanyak
7.018 jiwa dari jumlah penduduk tahun 2013 yaitu 201.201 jiwa.
Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk Kabupaten Bangka Barat
terdiri dari 107.666 jiwa laki-laki (51,71%) dan 100.553 jiwa wanita
(48,29%). Untuk pembagian jumlah penduduk per kecamatan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini. Jumlah penduduk mengalami peningkatan
yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir yang utamanya
dipengaruhi oleh migrasi masuk.
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
NO. KECAMATAN PENDUDUK
JUMLAH L P
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Muntok 28.838 27.295 56.133
2. Simpang Teritip 15.111 14.343 29.454
3. Jebus 11.403 10.679 22.082
4. Kelapa 18.173 16.539 34.712
5. Tempilang 14.871 13.807 28.678
6. Parittiga 19.270 17.890 37.160
Total 107.666 100.553 208.219
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangka Barat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 10
Masyarakat Kabupaten Bangka Barat merupakan masyarakat yang
heterogen. Etnis yang ada mencakup Melayu, Tionghoa, Arab, Jawa,
Madura, Bugis, Buton, serta beberapa suku dari daratan Pulau Sumatera.
Penduduk Kabupaten Bangka Barat memeluk beberapa agama antara lain
Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu dengan mayoritas
penduduk adalah pemeluk agama Islam.
Kegiatan ekonomi penduduk yang dominan di Kabupaten Bangka
Barat adalah pada sektor pertanian (subsektor perkebunan) dan sektor
pertambangan. Penanganan penduduk usia produktif memang sangat
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja/kewirausahaan di sektor
pertanian dan pertambangan dengan keterkaitan yang kuat dengan sektor
ekonomi lainnya.
1.5.3. Kondisi Ekonomi Daerah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pertumbuhan
ekonomi (Economic Growth) sampai saat ini masih dipakai untuk
memantau perkembangan ekonomi suatu daerah. Keterbatasan
pengolahan data yang ada di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
mengakibatkan pemerintah daerah memiliki ketergantungan terhadap
data-data statistik dari BPS sehingga masih menggunakan data statistik
sampai dengan tahun 2013.
Berdasarkan data BPS di tahun 2013 Kabupaten Bangka Barat jika
ditinjau dari jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) terdapat
67,14% dari jumlah penduduk, dengan angka ketergantungan sebesar
48,95%. Dari penduduk usia kerja di Bangka Barat tersebut pada tahun
2013 yang aktif terlibat dalam kegiatan ekonomi di Kabupaten Bangka
Barat hanya 69,17% dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar
3,91%.
Kondisi perekonomian Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2013
secara umum menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari total PDRB yang diciptakan pada
tahun 2013 atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 9.107.544 juta,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 11
meningkat sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012 (dalam peningkatan
tersebut masih terdapat faktor kenaikan harga). Sementara itu PDRB atas
dasar harga konstan (ADHK) tahun 2013 tercatat sebesar Rp 3.137.608
juta, meningkat sebesar 5,56% dibandingkan tahun 2012.
Peningkatan nilai PDRB pada tahun 2013 secara umum masih
ditopang oleh sektor perekonomian “tradisional” di Kabupaten Bangka
Barat yaitu industri pengolahan logam dengan kontribusi sebesar 37,59%,
pertambangan bijih timah (10,43%), perdagangan (16,19%) serta
perkebunan (7,73%). Meskipun jika dilihat pertumbuhan industri
pengolahan logam timah dan pertambangan timah tahun 2013 sedikit
mengalami penurunan, namun secara absolut masih signifikan dalam
pembentukan postur PDRB Kabupaten Bangka Barat tahun 2013.
Sementara jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, maka PDRB baik atas dasar harga konstan
maupun harga berlaku Kabupaten Bangka Barat memiliki besaran yang
tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir.
Tabel 1.3
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Harga Konstan (ADHK)
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Milyar Rupiah)
Tahun 2010-2013
No. KABUPATEN 2010 2011r 2012* 2013**
ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK
1 Bangka 4.762,4 2.062,2 5.432,1 2.159,1 6.164,2 2.289,6 6.972,9 2.418,3
2 Belitung 2.905,4 1.246,4 3.314,2 1.316,4 3.776,4 1.396,5 4.324,4 1.479,3
3 Bangka Barat 6.415,9 2.653,2 7.226,6 2.806,4 8.108,4 2.972,4 9.107,5 3.137,6
4 Bangka Tengah 3.300,9 1.300,3 3.728,9 1.384,5 4.217,5 1.467,2 4.773,5 1.543,5
5 Bangka Selatan 3.433,1 1.369,9 3.877,1 1.463,3 4.302,4 1.534,1 4.768,3 1.602,4
6 Belitung Timur 2.375,9 886,2 2.691,0 939,0 3.106,6 996,5 3.506,7 1.049,7
7 Pangkalpinang 3.243,8 1.295,6 3.690,7 1.379,0 4.260,5 1.462,1 4.930,8 1.546,9
Kepulauan Bangka
Belitung 26.712,9 10.884,9 30.483,9 11.592,9 34.458,6 12.257,1 38.934,0 12.905,0
Ket. r) : Angka revisit
*) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 12
1) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai
dampak pembangunan yang dilaksanakan di suatu wilayah, khususnya
di bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan laju
pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi
yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan
ekonomi yang terjadi.Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi
secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas
dasar harga konstan (ADHK) secara berkala.
Ket. r) : Angka revisit
*) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat
Gambar 1.2
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bangka Barat (%)
Tabel 1.4
Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Kabupaten Bangka Barat
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013 (persen)
Uraian TAHUN
2009 2010 2011r) 2012* 2013**
Pertanian 3,97 7,13 4,47 8,32 10,64
Pertambangan & Penggalian 3,51 2,56 2,96 4,14 -0,14
Industri Pengolahan 3,55 2,12 3,78 2,44 1,53
Listrik,Gas & Air bersih 3,34 11,30 19,42 7,17 8,25
Bangunan 10,52 13,68 12,12 14,21 13,27
Perdagangan, Hotel &
Restoran 5,31 11,87 11,81 11,29 10,83
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 13
Uraian TAHUN
2009 2010 2011r) 2012* 2013**
Pengangkutan & Komunikasi 0,76 5,50 5,53 5,46 9,02
Keuangan, Persewaan,& Jasa
Perusahaan 6,58 9,68 10,09 9,54 10,41
Jasa-jasa 8,41 13,57 14,32 10,09 10,52
Pertumbuhan Ekonomi 4,23 5,29 5,77 5,92 5,56
Keterangan: r) angka revisi *) angka sementara **) angka sangat sementara
Sumber : Badan Pusat Statistik, Kab. Bangka Barat
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Barat secara umum
ditopang oleh subsektor industri pengolahan serta subsektor
pertambangan dan penggalian. Kondisi ini merupakan “warning”
karena tahun 2013 merupakan titik balik terjadinya “declining growth”
dimana empat tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi terjadi
secara linier dengan trend terus meningkat. Faktor utama yang
ditengarai menjadi penyebab hal ini terjadi adalah menurunnya
produksi bijih timah di tahun 2013.
2) Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian merupakan salah satu indikator yang
dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh program dan sasaran
yang telah dicapai pada satu periode tertentu. Peranan setiap sektor
terhadap PDRB dapat dilihat dari sumbangan yang diberikan oleh
masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB setiap tahunnya.
Melalui data peranan masing-masing sektor ekonomi terhadap
PDRB, dapat dilihat seberapa jauh keberhasilan dari kebijakan yang
telah dilakukan. Dengan kata lain, analisis ini dapat digunakan
sebagai ukuran kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu
daerah.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 14
Tabel 1.5
Kontribusi setiap Sektor terhadap PDRB Kabupaten Bangka Barat
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen)
Lapangan Usaha 2009 2010 2011r 2012* 2013**
1. Pertanian 12 11,93 11,89 12,36 13,15
2. Pertambangan & Penggalian 13,74 13,54 13,03 12,65 11,81
Sektor Primer 25,74 25,47 24,92 25,01 24,96
3. Industri Pengolahan 51,19 49,86 48,34 46,13 43,82
4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,23 0,24 0,28 0,29 0,3
5. Bangunan 3,43 3,71 3,93 4,24 4,55
Sektor Sekunder 54,85 53,81 52,55 50,66 48,67
6. Perdgn, Hotel & Restoran 14,06 14,94 15,79 16,59 17,42
7. Pengangkutan & Komunikasi 0,94 0,94 0,94 0,93 0,96
8. Keu., Sewa & Jasa Perusahaan 1,38 1,44 1,5 1,55 1,62
9. Jasa-jasa 2,77 2,98 3,22 3,35 3,51
Sektor Tersier 19,15 20,3 21,45 22,42 23,51
PDRB dengan migas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Ket. r) : Angka revisit
*) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
Dari Tabel 1.5 di atas menunjukkan besarnya kontribusi masing-
masing sektor ekonomi. Dengan mengamati struktur perekonomian
akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu daerah.
Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi
pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan
pembangunan dimasa yang akan datang.
Struktur ekonomi daerah Kabupaten Bangka Barat tahun 2013
didominasi oleh sektor sekunder (sektor bangunan, sektor industri
pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih) dengan kontribusinya
sebesar 48,67%. Untuk sektor primer yang meliputi sektor pertanian
serta sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2013
memberikan kontribusi sebesar 24,96%, dan untuk sektor tersier
(Sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta
sektor-sektor jasa lainnya) memberikan kontribusi sebesar 23,51%.
Dari struktur perekonomian di atas dapat disimpulkan bahwa
struktur ekonomi Kabupaten Bangka Barat masih memiliki
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 15
ketergantungan yang tinggi kepada sub sektor industri pengolahan
logam dasar yaitu pengolahan logam timah. Kelangsungan industri
pengolahan timah ini ditopang oleh produksi komoditas timah dari
sektor pertambangan sebagai bahan baku utamanya, namun
sayangnya dari tahun ke tahun kecendrungan produksi timah semakin
berkurang, sejalan dengan sumber daya alam yang memang tidak
dapat diperbaharui. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena Kabupaten
Bangka Barat tidak akan selamanya menggantungkan perekonomian
kepada produksi sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui
seperti timah.
3) PDRB Perkapita
PDRB per kapita adalah PDRB yang dihasilkan oleh satu orang
penduduk di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. PDRB per
kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun. Indikator ini merupakan salah satu
ukuran makro yang sering digunakan untuk mengukur tingkat
perekonomian dan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah, artinya
berapa nilai tambah yang dapat dinikmati setiap penduduk secara
rata-rata dalam satu tahun. Kenaikan PDRB per kapita merupakan
indikasi awal dari perekonomian masyarakat yang semakin baik.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat
Gambar 1.3
PDRB per Kapita ADHK dan ADHB Kabupaten Bangka Barat
Tahun 2009 – 2013 (Juta Rupiah)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 16
Pada gambar di atas dapat dicermati bahwa pada
tahun 2013, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku masyarakat di
Kabupaten Bangka Barat sebesar Rp 48.374.652,00 atau naik
sebesar 9,91% dibandingkan dengan keadaan tahun 2012. Dengan
mengeliminir faktor harga, maka diperoleh PDRB per kapita atas dasar
harga konstan pada tahun 2013 mencapai Rp 16.665.381,00 atau
naik sebesar 3,29% dibandingkan dengan kondisi tahun 2012 yang
tercatat sebesar Rp 16.134.679,00. Kondisi ini masih cukup baik
karena pertumbuhan PDRB perkapita masih lebih cepat dari
pertumbuhan penduduk.
1.5.4. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah
Berdasarkan perkembangan pemerintahan serta dalam rangka
peningkatan kinerja instansi pemerintah, pada tahun 2013 pemerintah
Kabupaten Bangka Barat telah melakukan penataan kembali
kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Barat. Organisasi dan
tata kerja pemerintah Kabupaten Bangka Barat yang dibentuk pada tahun
2008 diubah melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 3
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Barat,
Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 16 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat
Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Bangka Barat, dan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bangka Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka Barat.
Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Barat
berdasarkan Peraturan Daerah tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 17
1. Sekretariat Daerah, terdiri atas 1 Sekretaris, 3 Asisten, 9 Bagian, dan
23 Subbagian.
2. Sekretariat DPRD, terdiri atas 1 Sekretaris DPRD, 3 Bagian, dan 9
Subbagian.
3. Dinas Daerah, terdiri dari 12 Dinas Daerah.
4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri atas 1 Inspektorat, 6 Badan, 4
Kantor, Rumah Sakit Umum Daerah, Kecamatan dan Keluarahan.
Secara rinci, tugas dan fungsi dari masing-masing organisasi
perangkat daerah Kabupaten Bangka Barat pada adalah :
SEKRETARIAT DAERAH
Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu bupati dalam
menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga
teknis daerah yang dipimpin seorang Sekretaris Daerah.
Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.
a. Penyusunan kebijakan pemerintah daerah;
b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas daerah dan lembaga teknis
daerah;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;
d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat Daerah, terdiri atas 1 Sekretaris, 3 Asisten, 9 Bagian, dan 23
Subbagian, dengan rincian :
a. Asisten terdiri dari 3 (tiga) bidang :
1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
2) Asisten Perekonomiandan Pembangunan;
3) Asisten Administrasi Umum.
b. Bagian pada Sekretariat Daerah meliputi :
1) BagianTata Pemerintahan, terdiri dari :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 18
- Sub Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;
- Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
- Sub Bagian Pertanahan.
2) Bagian Kesra, terdiri dari :
- Sub Bagian Agama;
- Sub Bagian Bantuan Sosial;
- Sub Bagian Pendidikan dan Kesehatan.
3) Bagian Humas dan Protokoler, terdiri dari :
- Sub Bagian Humas;
- Sub Bagian Protokol.
4) Bagian Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari :
- Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Perekonomian dan
Pembangunan Daerah;
- Sub Bagian Penyusunan Kebijakan Perekonomian dan
Pembangunan Daerah.
5) Bagian Hukum, terdiri dari :
- Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;
- Sub Bagian Tata Hukum dan Dokumentasi;
- Sub Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum.
6) Bagian Umum dan Perlengkapan, terdiri dari :
- Sub Bagian Keuangan Sekretrariat Daerah;
- Sub Bagian Perlengkapan dan Umum;
- Sub Bagian Rumah tangga.
7) Bagian Organisasi dan Kelembagaan, terdiri dari :
- Sub Bagian Kelembagaan;
- Sub Bagian Tata Laksana;
- Sub Bagian Analisa Jabatan dan Kepegawaian Setda.
8) Bagian Pelayanan Data Elektronik, terdiri dari :
- Sub Bagian Data Elektronik Umum;
- Sub Bagian Layanan Pengadaan Sistem Elektronik.
9) Bagian Layanan Pengadaan, terdiri dari :
- Sub Bagian Fasilitasi Pelelangan;
- Sub Bagian Pembinaan dan Penyelesaian Hukum.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 19
SEKRETARIAT DPRD
Sekretariat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan
administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta
mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan DPRD.
Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.
a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD;
d. Penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD.
Sekretariat DPRD terdiri dari 3 (tiga) Bagian dan 9 (Sembilan) Sub Bagian
meliputi :
1. Bagian Umum, terdiri dari :
a. Sub bagian Kesekretariatan;
b. Sub bagian Rumah Tangga, Keanggotaan dan Kepegawaian;
c. Sub bagian Perencanaan, Perlengkapan, Inventarisasi dan
Pelaporan.
2. Bagian Keuangan, terdiri dari :
a. Sub bagian Anggaran;
b. Sub bagian Verifikasi dan Akuntansi;
c. Sub bagian Perbendaharaan.
3. Bagian Risalah dan Persidangan, terdiri dari :
a. Sub bagian Persidangan dan Risalah;
b. Sub bagian Hubungan Antar Lembaga;
c. Sub bagian Perpustakaan dan Kearsipan.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 20
DINAS DAERAH
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah
yang dipimpin seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas
Daerah di Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
b. Dinas Pekerjaan Umum
c. Dinas Kesehatan
d. Dinas Kehutanan
e. Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika
f. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM
h. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
i. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
j. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
k. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
l. Dinas Kelautan dan Perikanan
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lembaga Teknis Daerah merupakan perangkat kelembagaan
daerah yang berupa badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala
Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu
Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk bidang-
bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala Kantor berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Bangka Barat adalah :
a. Inspektorat Kabupaten;
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah;
d. Kantor Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik;
e. Badan Lingkungan Hidup Daerah;
f. Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Daerah;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 21
g. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Pemerintahan
Desa;
h. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan;
i. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan;
j. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan Masyarakat;
k. Rumah Sakit Umum Daerah;
l. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;
m. Kecamatan, yaitu :
- Kecamatan Muntok
- Kecamatan Simpangteritip
- Kecamatan Kelapa
- Kecamatan Tempilang
- Kecamatan Jebus
- Kecamatan Parittiga
n. Kelurahan, yaitu :
- Kelurahan Tanjung
- Kelurahan Sungai Baru
- Kelurahan Sungai Daeng
- Kelurahan Kelapa
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 22
DINAS PERHUBUNGAN,
PARIWISATA, KEBUDAYAAN
& INFORMATIKA
BADAN KETAHANAN PANGAN & PELAKSANA
PENYULUHAN
SEKRETARIAT DPRD (Perda No. 15 Tahun 2013)
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
(Perda No. 17 Tahun 2013)
KANTOR ARSIP &
PERPUSTAKAAN DAERAH
SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA & LINMAS
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
KANTOR
PENANGGULANGAN
BENCANA, KESATUAN
BANGSA &, POLITIK
KECAMATAN
BADAN PERENCANAN
PEMBANGUNAN DAERAH
INSPEKTORAT
KABUPATEN
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN,
PENDIDIKAN & PELATIHAN
BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT,
PEREMPUAN & PEMDES
BADAN
KEPENDUDUKAN &
KELUARGA
BERENCANA
STAF AHLI BUPATI
(Perda No. 3 Tahun 2008)
BAGIAN RISALAH & PERSIDANGAN
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA & OLAHRAGA
DINAS DAERAH
(Perda No. 16 Tahun 2013)
DINAS
KESEHATAN
DINAS
SOSIAL, TENAGA KERJA &
TRANSMIGRASI
DINAS PERINDAG, KOPERASI DAN UKM
DINAS PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN
& ASET DAERAH
DINAS KEPENDUDUKAN
& PENCATATAN SIPIL
DINAS
PEKERJAAN UMUM
DINAS
ESDM
DINAS
KEHUTANAN
DINAS
KELAUTAN &
PERIKANAN
DINAS PERTANIAN,
PERKEBUNAN &
PETERNAKAN
BUPATI WAKIL BUPATI
BAGIAN
UMUM
BAGIAN
KEUANGAN
KELURAHAN
BAGIAN
TATA
PEMERIN-
TAHAN
BAGIAN UMUM DAN
PERLENGKAPAN
BAGIAN
HUKUM
BAGIAN ORGANISASI
DAN
KELEMBAGAAN
BAGIAN
KESRA
ASISTEN
PEREKONOMIAN &
PEMBANGUNAN
BAGIAN
HUMAS
PROTOKOLER
SEKRETARIAT DAERAH (Perda No. 15 Tahun 2013)
ASISTEN
PEMERINTAHAN & KESRA
BAGIAN
LAYANAN
PENGADAAN
BAGIAN
EKBANG
BAGIAN
PELAYANAN
DATA
ELEKTRONIK
ASISTEN
ADMINISTRASI UMUM
KANTOR PENANAMAN MODAL & PELAYANAN
PERIZINAN
Gambar 1.4
Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 23 I - 23
Di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, peningkatan dan
penataan fungsi utama pemerintahan, kelembagaan yang efisien dan
efektif dengan tatalaksana yang jelas dan transparan diawali oleh SDM
aparatur yang profesional, berakuntabilitas kepada mitra kerja
(stakeholders), serta adanya pengawasan secara internal maupun
eksternal.
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pemerintahan, pada tahun
2014 jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bangka Barat
sebanyak 3.137 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Bangka Barat
Gambar 1.5
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Bangka Barat
Gambar 1.6
Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 24 I - 24
1.5.5. Sosial Budaya
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu gambaran
keberhasilan pembangunan daerah. Melalui pendidikan diharapkan
dapat terbentuk manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-
citakan yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan
dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk
mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai
bidang lainnya.
Gambaran sektor pendidikan di Kabupaten Bangka Barat tahun
2014 dapat dilihat dari perkembangan sarana dan prasarana sekolah
serta tenaga pengajar pada tingkat pendidikan dini, Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah
Umum/Kejuruan (SMU/SMK). Berikut adalah jumlah sekolah per
tingkatan pada tahun 2014.
Tabel 1.6
Jumlah Sekolah di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
No. JENJANG SEKOLAH JUMLAH
1. Taman Kanak-Kanak 37
2. Sekolah Dasar 138
3. Sekolah Menengah Pertama 43
4. Sekolah Menengah Atas 15
5. Sekolah Menengah Kejuruan 8
JUMLAH 241
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Tabel 1.7
Jumlah Guru di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
No. JENJANG SEKOLAH JUMLAH
1. Taman Kanak-Kanak 169
2. Sekolah Dasar 1.336
3. Sekolah Dasar Luar Biasa 10
5. Sekolah Menengah Pertama 426
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 25 I - 25
No. JENJANG SEKOLAH JUMLAH
7. Sekolah Menengah Atas 199
8. Sekolah Menengah Kejuruan 175
JUMLAH 2.315
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
2) Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan diarahkan kepada peningkatan
derajat kesehatan masyarakat melalui tindakan preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan
kesehatan tersebut diperlukan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan serta tenaga kesehatan yang memadai seperti rumah sakit,
puskesmas, dokter spesialis, dokter umum, paramedis, dan
sebagainya.
Tabel 1.8
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 1 2
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 6 0 0 0 6
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 67 0 0 0 67
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 2 0 0 0 2
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 22
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 19 0 0 0 19
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 7 7
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
4 PRAKTIK DOKTER
PERORANGAN 0 0 0 0 0 23 23
5 PRAKTIK PENGOBATAN
TRADISIONAL 0 0 0 0 0 346 346
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 1 0 0 0 1
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 26 I - 26
NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
3 USAHA KECIL OBAT
TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
6 APOTEK 0 0 0 0 0 8 8
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 3 3
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat
Tabel 1.9
Jumlah Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
No. UNIT KERJA DOKTER BIDAN PERAWAT FARMASI GIZI
1 2 3 4 5 6 7
1 Puskesmas Muntok 6 23 32 3 2
2 Puskesmas Simpang Teritip 5 17 21 2 3
3 Puskesmas Kundi 3 10 16 1 1
4 Puskesmas Kelapa 4 33 31 2 2
5 Puskesmas Jebus 5 21 16 2 1
6 Puskesmas Puput 4 10 9 1 1
7 Puskesmas Sekar Biru 7 15 19 2 2
8 Puskesmas Tempilang 5 22 27 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 39 151 171 14 14
1 RS Sejiran Setason 31 22 92 13 2
2 RSBT Muntok 7 2 22 4 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 38 24 108 17 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 20 2 18 2 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN - - - - -
JUMLAH 97 177 303 33 17
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat
3) Keamanan dan Ketertiban
Pada tahun 2014, kondisi Kabupaten Bangka Barat pada
dasarnya dalam keadaan tentram dan tertib serta tidak terjadi
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 27 I - 27
gangguan yang dapat menyebabkan konflik yang berbasis SARA.
Konflik sosial yang terjadi hanya sebatas unjuk rasa oleh masyarakat
terkait dengan aktifitas tambang di laut.
Kegiatan penertiban yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja pada tahun 2014 merupakan kegiatan rutin dalam
rangka penegakan peraturan daerah yang telah dikeluarkan, antara
lain penertiban pasar dalam rangka penegakan Perda Nomor 1 Tahun
2006 tentang Ketertiban Umum, penertiban tempat hiburan/karaoke
dan penjualan minuman keras dalam rangka penegakan Perda Nomor
11 Tahun 2008 tentang Pelarangan Pelacuran dan Perda Nomor 12
Tahun 2008 tentang Pelarangan Produksi, Pengedaran, dan
Penjualan Minuman Beralkohol, serta penertiban Tambang
Inkonvensional (TI) dalam rangka penegakan Perda Nomor 2 Tahun
2007 tentang Izin Usaha Pertambangan Umum.
4) Penduduk Miskin
Untuk publikasi jumlah penduduk miskin dari Data BPS pada
tahun 2013 adalah berjumlah 6.175 Jiwa. Jumlah ini lebih baik bila
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain atau hanya sebesar 8,90%
dari total seluruh penduduk miskin dalam Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Pada tahun 2013, jumlah penduduk miskin Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebanyak 69.410 jiwa.
Program-program penanggulangan kemiskinan yang telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat yang memberi hasil
positif, seperti: bantuan beras miskin (raskin), jaminan kesehatan
rakyat (jamkesda), Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Bantuan
Rumah Tidak Layak Huni, Kelompok Usaha Bersama (KUBE),
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri, Fasilitasi pengembangan
UKM (Usaha Kecil Menengah), Fasilitasi bagi Industri Kecil dan
Menengah (IKM), bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS), serta
PNPM Mandiri.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 28 I - 28
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat
Gambar 1.7
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2009 – 2013
1.6. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat dipengaruhi
oleh lingkungan strategis baik internal maupun eksternal pemerintahan.
Berdasarkan kondisi umum daerah dan evaluasi kinerja kegiatan selama
tahun 2013, maka beberapa permasalahan pembangunan di tahun 2014
antara lain sebagai berikut :
1) Masih kurangnya kualitas pelayanan dasar terutama pendidikan dan
kesehatan;
2) Belum optimalnya tata laksana pemerintahan serta kapasitas
penyelenggaraan pelayanan publik khususnya terkait Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
3) Kurangnya peran dan daya saing koperasi dan UKM dalam
perekonomian daerah;
4) Masih kurangnya infrastruktur wilayah;
5) Masih adanya pengangguran dan kemiskinan;
Sementara isu strategis yang berkembang di Kabupaten Bangka
Barat yang dipengaruhi oleh isu nasional dan provinsi, serta diperkirakan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 29 I - 29
berpengaruh terhadap tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
Kabupaten Bangka Barat adalah :
1) Peningkatan infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah;
2) Perbaikan iklim usaha dalam rangka peningkatan ekonomi
masyarakat;
3) Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pelayanan publik serta
ketatalaksanaan pemerintahan dalam rangka reformasi birokrasi;
4) Peningkatan produktivitas pangan utama daerah;
5) Pelaksanaan Pemilu 2014;
6) Meningkatkan kualitas dan daya dukung lingkungan hidup;
7) Pengembangan kawasan industri terpadu.
Tabel 1.10
Identifikasi Permasalahan Pembangunan Tahun 2014
Isu Penting dan Masalah Mendesak
Nasional Provinsi Kabupaten
1 2 3
PEMANTAPAN
PEREKONOMIAN NASIONAL
a. Konektivitas mendorong
pertumbuhan;
b. Perkuatan kelembagaan
hubungan industrial;
c. Peningkatan kemampuan
IPTEK
d. Pencapaian surplus beras 10
juta ton dan peningkatan
produksi jagung, kedelai dan
gula;
e. Diversifikasi pemanfaatan
energi;
f. Percepatan pembangunan
Provinsi Papua dan Papua
Barat.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
a. Pelaksanaan SJSN Bidang
Kesehatan;
b. Penurunan angka kematian
ibu dan bayi;
c. Peningkatan akses air minum
1) Belum optimalnya
pengelolaan potensi
ekonomi daerah dan
sumber daya alam
2) Pemilu 2014
3) Masih rendahnya kualitas
lingkungan
4) Kondisi sosial budaya
yang dipengaruhi oleh
meningkatnya
kriminalitas
5) Belum optimalnya
pengembangan seni
budaya lokal
6) Masih adanya
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
7) Kondisi pemerintahan
dan politik yang belum
mantap
8) Kualitas sumber daya
manusia dan
1) Peningkatan infrastruktur
dasar dan konektivitas
antar wilayah;
2) Perbaikan iklim usaha
dalam rangka peningkatan
ekonomi masyarakat;
3) Peningkatan kapasitas
penyelenggaraan pelayanan
publik serta
ketatalaksanaan
pemerintahan dalam
rangka reformasi birokrasi;
4) Peningkatan produktivitas
pangan utama daerah;
5) Pelaksanaan Pemilu 2014;
6) Meningkatkan kualitas dan
daya dukung lingkungan
hidup;
7) Pengembangan kawasan
industri terpadu.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
I - 30 I - 30
Isu Penting dan Masalah Mendesak
Nasional Provinsi Kabupaten
1 2 3
dan sanitasi layak;
d. Perluasan Program Keluarga
Harapan;
e. Pengembangan penghidupan
penduduk miskin dan rentan
(MP3KI);
f. Mitigasi Bencana
PEMELIHARAAN STABILITAS
SOSIAL DAN POLITIK
a. Percepatan pembangunan
Minimum Essential Force;
b. Pemantapan keamanan
dalam negeri dan
pemberantasan terorisme;
c. Pelaksanaan Pemilu 2014.
kependudukan
Sumber : RKPD Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014