30
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perbaikan sistem manajemen pemerintahan merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP diimplementasikan secara “self assesmentoleh masing- masing instansi pemerintah yang berarti instansi pemerintah secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud dari kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 ini disampaikan laporan atas pertanggunjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi yang dijalankan pemerintah daerah yang selanjutnya diharapkan dapat mendorong adanya peningkatan akuntabilitas kinerja serta mewujudkan capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010- 2015. 1.2. LANDASAN HUKUM Landasan hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 adalah :

BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perbaikan sistem manajemen pemerintahan merupakan agenda

penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh

pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada

peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang

berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

SAKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-

masing instansi pemerintah yang berarti instansi pemerintah secara mandiri

merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta

melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah menyusun Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud dari kewajiban dalam

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program

dan kegiatan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

Tahun 2014 ini disampaikan laporan atas pertanggunjawaban pelaksanaan

tugas dan fungsi yang dijalankan pemerintah daerah yang selanjutnya

diharapkan dapat mendorong adanya peningkatan akuntabilitas kinerja

serta mewujudkan capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010-

2015.

1.2. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 adalah :

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 2

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4033);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat

dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4268);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan

& Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815);

8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 3

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 2 Tahun 2008

tentang Kewenangan Kabupaten Bangka Barat (Lembaran Daerah

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2008 Nomor 1 Seri D);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 3 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Barat sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013

(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 1 Seri

D);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 4 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka

Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bangka Barat Nomor 16 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten

Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 2 Seri D);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 5 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka

Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bangka Barat Nomor 17 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten

Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 3 Seri D);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 09 tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Bangka Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka

Barat Tahun 2010 Nomor 6 Seri E);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 14 tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bangka Barat Tahun 2010-2015 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 02 Tahun 2014

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 4

(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 2 Seri

E).

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 01 tahun 2014

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Barat Tahun

2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Nomor 1 Seri E);

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Melalui peraturan ini memberikan tuntunan kepada

semua Instansi Pemerintah untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah sebagai bagian dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memiliki dua fungsi utama

sekaligus. Pertama, laporan Kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah

Kabupaten Bangka Barat untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja

kepada seluruh stakeholders (Presiden, Gubernur, DPRD dan Masyarakat).

Kedua, Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja Kabupaten Bangka Barat sebagai upaya untuk

memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi utama pelaporan kinerja

tersebut merupakan cerminan maksud penyusunan dan penyampaiannya

oleh setiap Instansi Pemerintah.

Maksud dari penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 jika dilihat dari dua aspek

adalah :

a. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,

menjadikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai

sarana pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Bangka Barat atas

capaian kinerja yang dicapai selama tahun 2014. Esensi capaian

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 5

kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana sasaran

strategis pembangunan telah dicapai selama tahun 2014.

b. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi

menjadikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai

sarana evaluasi pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka

Barat bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap

celah kinerja yang ditemukan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

dapat merumuskan strategi dan pemecahan masalahnya sehingga

kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dapat terus ditingkatkan.

Sementara tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 adalah :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan

seharusnya dicapai.

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

untuk meningkatkan kinerja.

1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum

penyusunan, maksud dan tujuan, sistematika serta gambaran

umum Kabupaten Bangka Barat.

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan,

sasaran strategis, organisasi dan target jangka menengah serta

gambaran singkat mengenai rencana dan strategi untuk

mencapai target pembangunan Pemerintah Kabupaten Bangka

Barat dalam jangka menengah (strategis) yang diuraikan dalam

rencana kinerja tahunan (RKT).

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 6

BABA III : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

Bab ini menguraikan tentang pengukuran Pencapaian Kinerja

Tahun 2014, evaluasi dan analisa pencapaian sasaran kinerja

strategis dan analisis atas pencapaian keuangan Tahun 2014.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, permasalahan/

kendala yang berkaitan dengan pencapaian kinerja Tahun 2014

dan strategi yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

1.5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

1.5.1. Kondisi Geografis Daerah

Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu kabupaten yang

berada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten

Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014-2013,

luas wilayah kewenangan Kabupaten Bangka Barat adalah :

a. Luas daratan di pulau utama kurang lebih 284.886,05 ha, luas daratan

di pulau-pulau kecil kurang lebih 214,85 ha sehingga luas total daratan

di Kabupaten Bangka Barat kurang lebih 285.100,90 ha; dan

b. Luas wilayah laut kewenangan kurang lebih 202.438,03 ha.

Secara geografis Kabupaten Bangka Barat terletak pada 105o 00’ –

106 o 00’ Bujur Timur dan 01 o 00’ – 02 o 10’ Lintang Selatan dengan

batas-batas wilayah meliputi :

- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Natuna;

- Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Kelabat, Kecamatan Bakam,

Kecamatan Puding Besar, dan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten

Bangka;

- Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Bangka; dan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 7

- Sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka.

Jika dilihat dari posis di atas, Kabupaten Bangka Barat merupakan

wilayah yang strategis dikarenakan posisinya yang dekat dengan Pulau

Sumatera sehingga menjadi pintu gerbang masuknya barang dan

penumpang dari Pulau Sumatera yang melewati laut.

Pada saat terbentuknya Pemerintahan Kabupaten Bangka Barat

tahun 2003, wilayah administrasi terdiri dari terdiri dari 5 kecamatan.

Sejalan dengan perkembangan, pada tahun 2010 secara administratif

terjadi pemekaran wilayah pada tingkat kecamatan, di mana Kecamatan

Jebus dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Jebus dan

Kecamatan Parittiga yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 5

Tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Parittiga di Kabupaten

Bangka Barat.

Saat ini Kabupaten Bangka Barat terdiri dari 6 (enam) kecamatan, 4

kelurahan, dan 60 desa. Jumlah kelurahan dan desa di setiap kecamatan

relatif seimbang, dimana Kecamatan Kelapa memiliki jumlah desa dan

kelurahan yang relatif paling banyak dibanding kecamatan lain.

Peta wilayah administratif Kabupaten Bangka Barat dapat dilihat pada

Gambar 1.1 di bawah ini.

Sumber : Bappeda Kabupaten Bangka Barat

Gambar 1.1

Peta Administrasi Kabupaten Bangka Barat

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 8

Tabel 1.1

Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Kabupaten

per Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat

No. KECAMATAN JUMLAH DESA/

KELURAHAN

LUAS WILAYAH

(ha)

PERSENTASE

TERHADAP LUAS

KABUPATEN (%)

1. Muntok 3 kelurahan, 4 desa 36.795,25 12,92

2. Simpang Teritip 13 desa 78.447,89 27,54

3. Kelapa 1 kelurahan, 13 desa 59.140,76 20,76

4. Tempilang 9 desa 39.019,21 13,70

5. Jebus 11 desa 38.811,63 13,62

6. Parittiga 10 desa 32.671,31 11,47

Total 4 kelurahan, 60 desa 284.886,05 100,00

Sumber : RTRW Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014-2034

Secara topografi, jenis tanah di daerah Kabupaten Bangka Barat

mempunyai PH rata-rata di bawah 5, didalamnya mengandung mineral biji

timah dan bahan galian lainnya seperti Pasir Kwarsa, Kaolin, Batu Gunung

dan lain-lain. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut:

4% berbukit seperti Bukit Menumbing dengan ketinggian sekitar 445

meter dan lain-lain. Jenis tanah perbukitan tersebutadalah Komplek

Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosolberasal dari Batu

Plutonik Masam.

51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi

Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dengan bahan induk Komplek Batu

pasir Kwarsit dan Batuan Plutonik Masam.

20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi Podsolik

berasal dari Komplek Batu Pasir dan Kwarsit.

25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial

Hedromotif dan Glei Humus serta Kelabu Muda berasal dari endapan

pasir dan tanah liat.

Kabupaten Bangka Barat memiliki 23 pulau kecil, namun

penduduk hanya berdomisili di pulau induk (Pulau Bangka). Secara

keseluruhan, ekosistem pesisir yang ada berupa estuaria (muara sungai),

hutan bakau, dan pantai berpasir. Pada ekosistem estuaria dan hutan

bakau cenderung didominasi fungsi lindung, sementara pada ekosistem

pantai berpasir cenderung potensial sebagai obyek wisata alam.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 9

Pada umumnya, sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka Barat

berhulu di daerah perbukitan dan pegunungan dan bermuara di pantai

laut. Sungai-sungai yang terdapat didaerah Kabupaten Bangka Barat

adalah: Sungai Kampak, Sungai Antan, Sungai Penyampak, Sungai Kayu

Arang dan lain-lain. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana

transportasi dan belum bermanfaat untuk pertaniandan perikanan karena

para nelayan lebih cenderung mencari ikan ke laut.

1.5.2. Kondisi Demografi

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka Barat, pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten

Bangka Barat adalah 208.219 jiwa. Jumlah tersebut meningkat sebanyak

7.018 jiwa dari jumlah penduduk tahun 2013 yaitu 201.201 jiwa.

Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk Kabupaten Bangka Barat

terdiri dari 107.666 jiwa laki-laki (51,71%) dan 100.553 jiwa wanita

(48,29%). Untuk pembagian jumlah penduduk per kecamatan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini. Jumlah penduduk mengalami peningkatan

yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir yang utamanya

dipengaruhi oleh migrasi masuk.

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk per Kecamatan

di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

NO. KECAMATAN PENDUDUK

JUMLAH L P

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Muntok 28.838 27.295 56.133

2. Simpang Teritip 15.111 14.343 29.454

3. Jebus 11.403 10.679 22.082

4. Kelapa 18.173 16.539 34.712

5. Tempilang 14.871 13.807 28.678

6. Parittiga 19.270 17.890 37.160

Total 107.666 100.553 208.219

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangka Barat

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 10

Masyarakat Kabupaten Bangka Barat merupakan masyarakat yang

heterogen. Etnis yang ada mencakup Melayu, Tionghoa, Arab, Jawa,

Madura, Bugis, Buton, serta beberapa suku dari daratan Pulau Sumatera.

Penduduk Kabupaten Bangka Barat memeluk beberapa agama antara lain

Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu dengan mayoritas

penduduk adalah pemeluk agama Islam.

Kegiatan ekonomi penduduk yang dominan di Kabupaten Bangka

Barat adalah pada sektor pertanian (subsektor perkebunan) dan sektor

pertambangan. Penanganan penduduk usia produktif memang sangat

diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja/kewirausahaan di sektor

pertanian dan pertambangan dengan keterkaitan yang kuat dengan sektor

ekonomi lainnya.

1.5.3. Kondisi Ekonomi Daerah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pertumbuhan

ekonomi (Economic Growth) sampai saat ini masih dipakai untuk

memantau perkembangan ekonomi suatu daerah. Keterbatasan

pengolahan data yang ada di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

mengakibatkan pemerintah daerah memiliki ketergantungan terhadap

data-data statistik dari BPS sehingga masih menggunakan data statistik

sampai dengan tahun 2013.

Berdasarkan data BPS di tahun 2013 Kabupaten Bangka Barat jika

ditinjau dari jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) terdapat

67,14% dari jumlah penduduk, dengan angka ketergantungan sebesar

48,95%. Dari penduduk usia kerja di Bangka Barat tersebut pada tahun

2013 yang aktif terlibat dalam kegiatan ekonomi di Kabupaten Bangka

Barat hanya 69,17% dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar

3,91%.

Kondisi perekonomian Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2013

secara umum menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun

sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari total PDRB yang diciptakan pada

tahun 2013 atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 9.107.544 juta,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 11

meningkat sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012 (dalam peningkatan

tersebut masih terdapat faktor kenaikan harga). Sementara itu PDRB atas

dasar harga konstan (ADHK) tahun 2013 tercatat sebesar Rp 3.137.608

juta, meningkat sebesar 5,56% dibandingkan tahun 2012.

Peningkatan nilai PDRB pada tahun 2013 secara umum masih

ditopang oleh sektor perekonomian “tradisional” di Kabupaten Bangka

Barat yaitu industri pengolahan logam dengan kontribusi sebesar 37,59%,

pertambangan bijih timah (10,43%), perdagangan (16,19%) serta

perkebunan (7,73%). Meskipun jika dilihat pertumbuhan industri

pengolahan logam timah dan pertambangan timah tahun 2013 sedikit

mengalami penurunan, namun secara absolut masih signifikan dalam

pembentukan postur PDRB Kabupaten Bangka Barat tahun 2013.

Sementara jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, maka PDRB baik atas dasar harga konstan

maupun harga berlaku Kabupaten Bangka Barat memiliki besaran yang

tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir.

Tabel 1.3

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Harga Konstan (ADHK)

Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Milyar Rupiah)

Tahun 2010-2013

No. KABUPATEN 2010 2011r 2012* 2013**

ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK

1 Bangka 4.762,4 2.062,2 5.432,1 2.159,1 6.164,2 2.289,6 6.972,9 2.418,3

2 Belitung 2.905,4 1.246,4 3.314,2 1.316,4 3.776,4 1.396,5 4.324,4 1.479,3

3 Bangka Barat 6.415,9 2.653,2 7.226,6 2.806,4 8.108,4 2.972,4 9.107,5 3.137,6

4 Bangka Tengah 3.300,9 1.300,3 3.728,9 1.384,5 4.217,5 1.467,2 4.773,5 1.543,5

5 Bangka Selatan 3.433,1 1.369,9 3.877,1 1.463,3 4.302,4 1.534,1 4.768,3 1.602,4

6 Belitung Timur 2.375,9 886,2 2.691,0 939,0 3.106,6 996,5 3.506,7 1.049,7

7 Pangkalpinang 3.243,8 1.295,6 3.690,7 1.379,0 4.260,5 1.462,1 4.930,8 1.546,9

Kepulauan Bangka

Belitung 26.712,9 10.884,9 30.483,9 11.592,9 34.458,6 12.257,1 38.934,0 12.905,0

Ket. r) : Angka revisit

*) : Angka Sementara

**) : Angka Sangat Sementara

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 12

1) Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai

dampak pembangunan yang dilaksanakan di suatu wilayah, khususnya

di bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan laju

pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi

yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan

ekonomi yang terjadi.Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi

secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas

dasar harga konstan (ADHK) secara berkala.

Ket. r) : Angka revisit

*) : Angka Sementara

**) : Angka Sangat Sementara

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat

Gambar 1.2

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bangka Barat (%)

Tabel 1.4

Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Kabupaten Bangka Barat

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013 (persen)

Uraian TAHUN

2009 2010 2011r) 2012* 2013**

Pertanian 3,97 7,13 4,47 8,32 10,64

Pertambangan & Penggalian 3,51 2,56 2,96 4,14 -0,14

Industri Pengolahan 3,55 2,12 3,78 2,44 1,53

Listrik,Gas & Air bersih 3,34 11,30 19,42 7,17 8,25

Bangunan 10,52 13,68 12,12 14,21 13,27

Perdagangan, Hotel &

Restoran 5,31 11,87 11,81 11,29 10,83

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 13

Uraian TAHUN

2009 2010 2011r) 2012* 2013**

Pengangkutan & Komunikasi 0,76 5,50 5,53 5,46 9,02

Keuangan, Persewaan,& Jasa

Perusahaan 6,58 9,68 10,09 9,54 10,41

Jasa-jasa 8,41 13,57 14,32 10,09 10,52

Pertumbuhan Ekonomi 4,23 5,29 5,77 5,92 5,56

Keterangan: r) angka revisi *) angka sementara **) angka sangat sementara

Sumber : Badan Pusat Statistik, Kab. Bangka Barat

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Barat secara umum

ditopang oleh subsektor industri pengolahan serta subsektor

pertambangan dan penggalian. Kondisi ini merupakan “warning”

karena tahun 2013 merupakan titik balik terjadinya “declining growth”

dimana empat tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi terjadi

secara linier dengan trend terus meningkat. Faktor utama yang

ditengarai menjadi penyebab hal ini terjadi adalah menurunnya

produksi bijih timah di tahun 2013.

2) Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian merupakan salah satu indikator yang

dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh program dan sasaran

yang telah dicapai pada satu periode tertentu. Peranan setiap sektor

terhadap PDRB dapat dilihat dari sumbangan yang diberikan oleh

masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB setiap tahunnya.

Melalui data peranan masing-masing sektor ekonomi terhadap

PDRB, dapat dilihat seberapa jauh keberhasilan dari kebijakan yang

telah dilakukan. Dengan kata lain, analisis ini dapat digunakan

sebagai ukuran kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu

daerah.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 14

Tabel 1.5

Kontribusi setiap Sektor terhadap PDRB Kabupaten Bangka Barat

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen)

Lapangan Usaha 2009 2010 2011r 2012* 2013**

1. Pertanian 12 11,93 11,89 12,36 13,15

2. Pertambangan & Penggalian 13,74 13,54 13,03 12,65 11,81

Sektor Primer 25,74 25,47 24,92 25,01 24,96

3. Industri Pengolahan 51,19 49,86 48,34 46,13 43,82

4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,23 0,24 0,28 0,29 0,3

5. Bangunan 3,43 3,71 3,93 4,24 4,55

Sektor Sekunder 54,85 53,81 52,55 50,66 48,67

6. Perdgn, Hotel & Restoran 14,06 14,94 15,79 16,59 17,42

7. Pengangkutan & Komunikasi 0,94 0,94 0,94 0,93 0,96

8. Keu., Sewa & Jasa Perusahaan 1,38 1,44 1,5 1,55 1,62

9. Jasa-jasa 2,77 2,98 3,22 3,35 3,51

Sektor Tersier 19,15 20,3 21,45 22,42 23,51

PDRB dengan migas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Ket. r) : Angka revisit

*) : Angka Sementara

**) : Angka Sangat Sementara

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Dari Tabel 1.5 di atas menunjukkan besarnya kontribusi masing-

masing sektor ekonomi. Dengan mengamati struktur perekonomian

akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu daerah.

Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi

pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan

pembangunan dimasa yang akan datang.

Struktur ekonomi daerah Kabupaten Bangka Barat tahun 2013

didominasi oleh sektor sekunder (sektor bangunan, sektor industri

pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih) dengan kontribusinya

sebesar 48,67%. Untuk sektor primer yang meliputi sektor pertanian

serta sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2013

memberikan kontribusi sebesar 24,96%, dan untuk sektor tersier

(Sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan

komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta

sektor-sektor jasa lainnya) memberikan kontribusi sebesar 23,51%.

Dari struktur perekonomian di atas dapat disimpulkan bahwa

struktur ekonomi Kabupaten Bangka Barat masih memiliki

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 15

ketergantungan yang tinggi kepada sub sektor industri pengolahan

logam dasar yaitu pengolahan logam timah. Kelangsungan industri

pengolahan timah ini ditopang oleh produksi komoditas timah dari

sektor pertambangan sebagai bahan baku utamanya, namun

sayangnya dari tahun ke tahun kecendrungan produksi timah semakin

berkurang, sejalan dengan sumber daya alam yang memang tidak

dapat diperbaharui. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena Kabupaten

Bangka Barat tidak akan selamanya menggantungkan perekonomian

kepada produksi sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui

seperti timah.

3) PDRB Perkapita

PDRB per kapita adalah PDRB yang dihasilkan oleh satu orang

penduduk di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. PDRB per

kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun. Indikator ini merupakan salah satu

ukuran makro yang sering digunakan untuk mengukur tingkat

perekonomian dan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah, artinya

berapa nilai tambah yang dapat dinikmati setiap penduduk secara

rata-rata dalam satu tahun. Kenaikan PDRB per kapita merupakan

indikasi awal dari perekonomian masyarakat yang semakin baik.

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat

Gambar 1.3

PDRB per Kapita ADHK dan ADHB Kabupaten Bangka Barat

Tahun 2009 – 2013 (Juta Rupiah)

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 16

Pada gambar di atas dapat dicermati bahwa pada

tahun 2013, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku masyarakat di

Kabupaten Bangka Barat sebesar Rp 48.374.652,00 atau naik

sebesar 9,91% dibandingkan dengan keadaan tahun 2012. Dengan

mengeliminir faktor harga, maka diperoleh PDRB per kapita atas dasar

harga konstan pada tahun 2013 mencapai Rp 16.665.381,00 atau

naik sebesar 3,29% dibandingkan dengan kondisi tahun 2012 yang

tercatat sebesar Rp 16.134.679,00. Kondisi ini masih cukup baik

karena pertumbuhan PDRB perkapita masih lebih cepat dari

pertumbuhan penduduk.

1.5.4. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah

Berdasarkan perkembangan pemerintahan serta dalam rangka

peningkatan kinerja instansi pemerintah, pada tahun 2013 pemerintah

Kabupaten Bangka Barat telah melakukan penataan kembali

kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Barat. Organisasi dan

tata kerja pemerintah Kabupaten Bangka Barat yang dibentuk pada tahun

2008 diubah melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 3

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Barat,

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 16 Tahun 2013

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Bangka Barat, dan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat

Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Bangka Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka Barat.

Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Barat

berdasarkan Peraturan Daerah tersebut adalah sebagai berikut :

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 17

1. Sekretariat Daerah, terdiri atas 1 Sekretaris, 3 Asisten, 9 Bagian, dan

23 Subbagian.

2. Sekretariat DPRD, terdiri atas 1 Sekretaris DPRD, 3 Bagian, dan 9

Subbagian.

3. Dinas Daerah, terdiri dari 12 Dinas Daerah.

4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri atas 1 Inspektorat, 6 Badan, 4

Kantor, Rumah Sakit Umum Daerah, Kecamatan dan Keluarahan.

Secara rinci, tugas dan fungsi dari masing-masing organisasi

perangkat daerah Kabupaten Bangka Barat pada adalah :

SEKRETARIAT DAERAH

Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu bupati dalam

menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga

teknis daerah yang dipimpin seorang Sekretaris Daerah.

Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.

a. Penyusunan kebijakan pemerintah daerah;

b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas daerah dan lembaga teknis

daerah;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;

d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Sekretariat Daerah, terdiri atas 1 Sekretaris, 3 Asisten, 9 Bagian, dan 23

Subbagian, dengan rincian :

a. Asisten terdiri dari 3 (tiga) bidang :

1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;

2) Asisten Perekonomiandan Pembangunan;

3) Asisten Administrasi Umum.

b. Bagian pada Sekretariat Daerah meliputi :

1) BagianTata Pemerintahan, terdiri dari :

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 18

- Sub Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;

- Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;

- Sub Bagian Pertanahan.

2) Bagian Kesra, terdiri dari :

- Sub Bagian Agama;

- Sub Bagian Bantuan Sosial;

- Sub Bagian Pendidikan dan Kesehatan.

3) Bagian Humas dan Protokoler, terdiri dari :

- Sub Bagian Humas;

- Sub Bagian Protokol.

4) Bagian Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari :

- Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Perekonomian dan

Pembangunan Daerah;

- Sub Bagian Penyusunan Kebijakan Perekonomian dan

Pembangunan Daerah.

5) Bagian Hukum, terdiri dari :

- Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan;

- Sub Bagian Tata Hukum dan Dokumentasi;

- Sub Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum.

6) Bagian Umum dan Perlengkapan, terdiri dari :

- Sub Bagian Keuangan Sekretrariat Daerah;

- Sub Bagian Perlengkapan dan Umum;

- Sub Bagian Rumah tangga.

7) Bagian Organisasi dan Kelembagaan, terdiri dari :

- Sub Bagian Kelembagaan;

- Sub Bagian Tata Laksana;

- Sub Bagian Analisa Jabatan dan Kepegawaian Setda.

8) Bagian Pelayanan Data Elektronik, terdiri dari :

- Sub Bagian Data Elektronik Umum;

- Sub Bagian Layanan Pengadaan Sistem Elektronik.

9) Bagian Layanan Pengadaan, terdiri dari :

- Sub Bagian Fasilitasi Pelelangan;

- Sub Bagian Pembinaan dan Penyelesaian Hukum.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 19

SEKRETARIAT DPRD

Sekretariat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan

administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta

mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan

kemampuan keuangan DPRD.

Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.

a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;

b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD;

d. Penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh

DPRD.

Sekretariat DPRD terdiri dari 3 (tiga) Bagian dan 9 (Sembilan) Sub Bagian

meliputi :

1. Bagian Umum, terdiri dari :

a. Sub bagian Kesekretariatan;

b. Sub bagian Rumah Tangga, Keanggotaan dan Kepegawaian;

c. Sub bagian Perencanaan, Perlengkapan, Inventarisasi dan

Pelaporan.

2. Bagian Keuangan, terdiri dari :

a. Sub bagian Anggaran;

b. Sub bagian Verifikasi dan Akuntansi;

c. Sub bagian Perbendaharaan.

3. Bagian Risalah dan Persidangan, terdiri dari :

a. Sub bagian Persidangan dan Risalah;

b. Sub bagian Hubungan Antar Lembaga;

c. Sub bagian Perpustakaan dan Kearsipan.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 20

DINAS DAERAH

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah

yang dipimpin seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas

Daerah di Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 adalah sebagai berikut :

a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

b. Dinas Pekerjaan Umum

c. Dinas Kesehatan

d. Dinas Kehutanan

e. Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika

f. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM

h. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

i. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

j. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

k. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

l. Dinas Kelautan dan Perikanan

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lembaga Teknis Daerah merupakan perangkat kelembagaan

daerah yang berupa badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala

Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu

Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk bidang-

bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala Kantor berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Bangka Barat adalah :

a. Inspektorat Kabupaten;

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

c. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah;

d. Kantor Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. Badan Lingkungan Hidup Daerah;

f. Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Daerah;

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 21

g. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Pemerintahan

Desa;

h. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan;

i. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan;

j. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan Masyarakat;

k. Rumah Sakit Umum Daerah;

l. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;

m. Kecamatan, yaitu :

- Kecamatan Muntok

- Kecamatan Simpangteritip

- Kecamatan Kelapa

- Kecamatan Tempilang

- Kecamatan Jebus

- Kecamatan Parittiga

n. Kelurahan, yaitu :

- Kelurahan Tanjung

- Kelurahan Sungai Baru

- Kelurahan Sungai Daeng

- Kelurahan Kelapa

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 22

DINAS PERHUBUNGAN,

PARIWISATA, KEBUDAYAAN

& INFORMATIKA

BADAN KETAHANAN PANGAN & PELAKSANA

PENYULUHAN

SEKRETARIAT DPRD (Perda No. 15 Tahun 2013)

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

(Perda No. 17 Tahun 2013)

KANTOR ARSIP &

PERPUSTAKAAN DAERAH

SATUAN POLISI PAMONG

PRAJA & LINMAS

RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH

KANTOR

PENANGGULANGAN

BENCANA, KESATUAN

BANGSA &, POLITIK

KECAMATAN

BADAN PERENCANAN

PEMBANGUNAN DAERAH

INSPEKTORAT

KABUPATEN

BADAN LINGKUNGAN

HIDUP DAERAH

BADAN KEPEGAWAIAN,

PENDIDIKAN & PELATIHAN

BADAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT,

PEREMPUAN & PEMDES

BADAN

KEPENDUDUKAN &

KELUARGA

BERENCANA

STAF AHLI BUPATI

(Perda No. 3 Tahun 2008)

BAGIAN RISALAH & PERSIDANGAN

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA & OLAHRAGA

DINAS DAERAH

(Perda No. 16 Tahun 2013)

DINAS

KESEHATAN

DINAS

SOSIAL, TENAGA KERJA &

TRANSMIGRASI

DINAS PERINDAG, KOPERASI DAN UKM

DINAS PENDAPATAN,

PENGELOLAAN KEUANGAN

& ASET DAERAH

DINAS KEPENDUDUKAN

& PENCATATAN SIPIL

DINAS

PEKERJAAN UMUM

DINAS

ESDM

DINAS

KEHUTANAN

DINAS

KELAUTAN &

PERIKANAN

DINAS PERTANIAN,

PERKEBUNAN &

PETERNAKAN

BUPATI WAKIL BUPATI

BAGIAN

UMUM

BAGIAN

KEUANGAN

KELURAHAN

BAGIAN

TATA

PEMERIN-

TAHAN

BAGIAN UMUM DAN

PERLENGKAPAN

BAGIAN

HUKUM

BAGIAN ORGANISASI

DAN

KELEMBAGAAN

BAGIAN

KESRA

ASISTEN

PEREKONOMIAN &

PEMBANGUNAN

BAGIAN

HUMAS

PROTOKOLER

SEKRETARIAT DAERAH (Perda No. 15 Tahun 2013)

ASISTEN

PEMERINTAHAN & KESRA

BAGIAN

LAYANAN

PENGADAAN

BAGIAN

EKBANG

BAGIAN

PELAYANAN

DATA

ELEKTRONIK

ASISTEN

ADMINISTRASI UMUM

KANTOR PENANAMAN MODAL & PELAYANAN

PERIZINAN

Gambar 1.4

Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 23 I - 23

Di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, peningkatan dan

penataan fungsi utama pemerintahan, kelembagaan yang efisien dan

efektif dengan tatalaksana yang jelas dan transparan diawali oleh SDM

aparatur yang profesional, berakuntabilitas kepada mitra kerja

(stakeholders), serta adanya pengawasan secara internal maupun

eksternal.

Dalam rangka menunjang pelaksanaan pemerintahan, pada tahun

2014 jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bangka Barat

sebanyak 3.137 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Bangka Barat

Gambar 1.5

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan

di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. Bangka Barat

Gambar 1.6

Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin

di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 24 I - 24

1.5.5. Sosial Budaya

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu gambaran

keberhasilan pembangunan daerah. Melalui pendidikan diharapkan

dapat terbentuk manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-

citakan yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan

dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk

mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai

bidang lainnya.

Gambaran sektor pendidikan di Kabupaten Bangka Barat tahun

2014 dapat dilihat dari perkembangan sarana dan prasarana sekolah

serta tenaga pengajar pada tingkat pendidikan dini, Sekolah Dasar

(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah

Umum/Kejuruan (SMU/SMK). Berikut adalah jumlah sekolah per

tingkatan pada tahun 2014.

Tabel 1.6

Jumlah Sekolah di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

No. JENJANG SEKOLAH JUMLAH

1. Taman Kanak-Kanak 37

2. Sekolah Dasar 138

3. Sekolah Menengah Pertama 43

4. Sekolah Menengah Atas 15

5. Sekolah Menengah Kejuruan 8

JUMLAH 241

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Tabel 1.7

Jumlah Guru di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

No. JENJANG SEKOLAH JUMLAH

1. Taman Kanak-Kanak 169

2. Sekolah Dasar 1.336

3. Sekolah Dasar Luar Biasa 10

5. Sekolah Menengah Pertama 426

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 25 I - 25

No. JENJANG SEKOLAH JUMLAH

7. Sekolah Menengah Atas 199

8. Sekolah Menengah Kejuruan 175

JUMLAH 2.315

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

2) Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan diarahkan kepada peningkatan

derajat kesehatan masyarakat melalui tindakan preventif, promotif,

kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan

kesehatan tersebut diperlukan ketersediaan sarana dan prasarana

kesehatan serta tenaga kesehatan yang memadai seperti rumah sakit,

puskesmas, dokter spesialis, dokter umum, paramedis, dan

sebagainya.

Tabel 1.8

Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan

di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

RUMAH SAKIT

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 1 2

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 6 0 0 0 6

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 67 0 0 0 67

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 2 0 0 0 2

3 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 22

4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 19 0 0 0 19

SARANA PELAYANAN LAIN

1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 7 7

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -

4 PRAKTIK DOKTER

PERORANGAN 0 0 0 0 0 23 23

5 PRAKTIK PENGOBATAN

TRADISIONAL 0 0 0 0 0 346 346

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 1 0 0 0 1

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 26 I - 26

NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

3 USAHA KECIL OBAT

TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 -

6 APOTEK 0 0 0 0 0 8 8

7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 3 3

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat

Tabel 1.9

Jumlah Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

No. UNIT KERJA DOKTER BIDAN PERAWAT FARMASI GIZI

1 2 3 4 5 6 7

1 Puskesmas Muntok 6 23 32 3 2

2 Puskesmas Simpang Teritip 5 17 21 2 3

3 Puskesmas Kundi 3 10 16 1 1

4 Puskesmas Kelapa 4 33 31 2 2

5 Puskesmas Jebus 5 21 16 2 1

6 Puskesmas Puput 4 10 9 1 1

7 Puskesmas Sekar Biru 7 15 19 2 2

8 Puskesmas Tempilang 5 22 27 1 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 39 151 171 14 14

1 RS Sejiran Setason 31 22 92 13 2

2 RSBT Muntok 7 2 22 4 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 38 24 108 17 3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 20 2 18 2 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN - - - - -

JUMLAH 97 177 303 33 17

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat

3) Keamanan dan Ketertiban

Pada tahun 2014, kondisi Kabupaten Bangka Barat pada

dasarnya dalam keadaan tentram dan tertib serta tidak terjadi

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 27 I - 27

gangguan yang dapat menyebabkan konflik yang berbasis SARA.

Konflik sosial yang terjadi hanya sebatas unjuk rasa oleh masyarakat

terkait dengan aktifitas tambang di laut.

Kegiatan penertiban yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi

Pamong Praja pada tahun 2014 merupakan kegiatan rutin dalam

rangka penegakan peraturan daerah yang telah dikeluarkan, antara

lain penertiban pasar dalam rangka penegakan Perda Nomor 1 Tahun

2006 tentang Ketertiban Umum, penertiban tempat hiburan/karaoke

dan penjualan minuman keras dalam rangka penegakan Perda Nomor

11 Tahun 2008 tentang Pelarangan Pelacuran dan Perda Nomor 12

Tahun 2008 tentang Pelarangan Produksi, Pengedaran, dan

Penjualan Minuman Beralkohol, serta penertiban Tambang

Inkonvensional (TI) dalam rangka penegakan Perda Nomor 2 Tahun

2007 tentang Izin Usaha Pertambangan Umum.

4) Penduduk Miskin

Untuk publikasi jumlah penduduk miskin dari Data BPS pada

tahun 2013 adalah berjumlah 6.175 Jiwa. Jumlah ini lebih baik bila

dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain atau hanya sebesar 8,90%

dari total seluruh penduduk miskin dalam Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Pada tahun 2013, jumlah penduduk miskin Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebanyak 69.410 jiwa.

Program-program penanggulangan kemiskinan yang telah

dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat yang memberi hasil

positif, seperti: bantuan beras miskin (raskin), jaminan kesehatan

rakyat (jamkesda), Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Bantuan

Rumah Tidak Layak Huni, Kelompok Usaha Bersama (KUBE),

Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri, Fasilitasi pengembangan

UKM (Usaha Kecil Menengah), Fasilitasi bagi Industri Kecil dan

Menengah (IKM), bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS), serta

PNPM Mandiri.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 28 I - 28

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat

Gambar 1.7

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)

Kabupaten Bangka Barat Tahun 2009 – 2013

1.6. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat dipengaruhi

oleh lingkungan strategis baik internal maupun eksternal pemerintahan.

Berdasarkan kondisi umum daerah dan evaluasi kinerja kegiatan selama

tahun 2013, maka beberapa permasalahan pembangunan di tahun 2014

antara lain sebagai berikut :

1) Masih kurangnya kualitas pelayanan dasar terutama pendidikan dan

kesehatan;

2) Belum optimalnya tata laksana pemerintahan serta kapasitas

penyelenggaraan pelayanan publik khususnya terkait Standar

Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

3) Kurangnya peran dan daya saing koperasi dan UKM dalam

perekonomian daerah;

4) Masih kurangnya infrastruktur wilayah;

5) Masih adanya pengangguran dan kemiskinan;

Sementara isu strategis yang berkembang di Kabupaten Bangka

Barat yang dipengaruhi oleh isu nasional dan provinsi, serta diperkirakan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 29 I - 29

berpengaruh terhadap tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan

Kabupaten Bangka Barat adalah :

1) Peningkatan infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah;

2) Perbaikan iklim usaha dalam rangka peningkatan ekonomi

masyarakat;

3) Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pelayanan publik serta

ketatalaksanaan pemerintahan dalam rangka reformasi birokrasi;

4) Peningkatan produktivitas pangan utama daerah;

5) Pelaksanaan Pemilu 2014;

6) Meningkatkan kualitas dan daya dukung lingkungan hidup;

7) Pengembangan kawasan industri terpadu.

Tabel 1.10

Identifikasi Permasalahan Pembangunan Tahun 2014

Isu Penting dan Masalah Mendesak

Nasional Provinsi Kabupaten

1 2 3

PEMANTAPAN

PEREKONOMIAN NASIONAL

a. Konektivitas mendorong

pertumbuhan;

b. Perkuatan kelembagaan

hubungan industrial;

c. Peningkatan kemampuan

IPTEK

d. Pencapaian surplus beras 10

juta ton dan peningkatan

produksi jagung, kedelai dan

gula;

e. Diversifikasi pemanfaatan

energi;

f. Percepatan pembangunan

Provinsi Papua dan Papua

Barat.

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

RAKYAT

a. Pelaksanaan SJSN Bidang

Kesehatan;

b. Penurunan angka kematian

ibu dan bayi;

c. Peningkatan akses air minum

1) Belum optimalnya

pengelolaan potensi

ekonomi daerah dan

sumber daya alam

2) Pemilu 2014

3) Masih rendahnya kualitas

lingkungan

4) Kondisi sosial budaya

yang dipengaruhi oleh

meningkatnya

kriminalitas

5) Belum optimalnya

pengembangan seni

budaya lokal

6) Masih adanya

penyandang masalah

kesejahteraan sosial

7) Kondisi pemerintahan

dan politik yang belum

mantap

8) Kualitas sumber daya

manusia dan

1) Peningkatan infrastruktur

dasar dan konektivitas

antar wilayah;

2) Perbaikan iklim usaha

dalam rangka peningkatan

ekonomi masyarakat;

3) Peningkatan kapasitas

penyelenggaraan pelayanan

publik serta

ketatalaksanaan

pemerintahan dalam

rangka reformasi birokrasi;

4) Peningkatan produktivitas

pangan utama daerah;

5) Pelaksanaan Pemilu 2014;

6) Meningkatkan kualitas dan

daya dukung lingkungan

hidup;

7) Pengembangan kawasan

industri terpadu.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Bangka Baratportal.bangkabaratkab.go.id/sites/default/files/dokumen/pengumuman... · Pada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi,misi, tujuan, sasaran

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

I - 30 I - 30

Isu Penting dan Masalah Mendesak

Nasional Provinsi Kabupaten

1 2 3

dan sanitasi layak;

d. Perluasan Program Keluarga

Harapan;

e. Pengembangan penghidupan

penduduk miskin dan rentan

(MP3KI);

f. Mitigasi Bencana

PEMELIHARAAN STABILITAS

SOSIAL DAN POLITIK

a. Percepatan pembangunan

Minimum Essential Force;

b. Pemantapan keamanan

dalam negeri dan

pemberantasan terorisme;

c. Pelaksanaan Pemilu 2014.

kependudukan

Sumber : RKPD Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014