64
Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fase dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah Fase Kesiapsiagaan. Fase ini ditandai dengan telah teridentifikasinya suatu bencana yang mengancam suatu kawasan. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. 1 Dalam manajemen penanggulangan bencana, fase ini membutuhkan suatu perencanaan kontinjensi untuk menghadapi bencana yang akan datang. Perencanaan kontinjensi bencana adalah suatu proses perencanaan ke depan, dalam keadaan yang tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis. Melalui perencanaan kontinjensi, akibat dari ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui pengembangan skenario dan asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat. 2 B. Gambaran Umum Wilayah Secara geografis Kota Banda Aceh memiliki posisi sangat strategis yang berhadapan dengan negara-negara di Selatan Benua Asia dan merupakan pintu gerbang Republik Indonesia di bagian Barat. Kondisi ini merupakan potensi yang besar,ditinjau dari sudut ekonomi dan geografis, apalagi didukung oleh adanya kebijakan pengembangan KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) dan dibukanya kembali Pelabuhan Bebas Sabang, serta era globalisasi. Potensi tersebut secara tidak langsung akan menjadi peluang bagi Kota Banda Aceh khususnya dan Provinsi Aceh secara umum untuk lebih membuka diri terhadap

BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu fase dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah Fase

Kesiapsiagaan. Fase ini ditandai dengan telah teridentifikasinya suatu bencana yang

mengancam suatu kawasan. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan

berdaya guna.1 Dalam manajemen penanggulangan bencana, fase ini membutuhkan suatu

perencanaan kontinjensi untuk menghadapi bencana yang akan datang. Perencanaan

kontinjensi bencana adalah suatu proses perencanaan ke depan, dalam keadaan yang tidak

menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan,

dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah, atau

menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis. Melalui perencanaan

kontinjensi, akibat dari ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui pengembangan skenario

dan asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat.2

B. Gambaran Umum Wilayah

Secara geografis Kota Banda Aceh memiliki posisi

sangat strategis yang berhadapan dengan negara-negara di

Selatan Benua Asia dan merupakan pintu gerbang Republik

Indonesia di bagian Barat. Kondisi ini merupakan potensi yang

besar,ditinjau dari sudut ekonomi dan geografis, apalagi

didukung oleh adanya kebijakan pengembangan KAPET

(Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) dan dibukanya

kembali Pelabuhan Bebas Sabang, serta era globalisasi.

Potensi tersebut secara tidak langsung akan menjadi peluang bagi Kota Banda

Aceh khususnya dan Provinsi Aceh secara umum untuk lebih membuka diri terhadap

Page 2: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

2

pengaruh daerah sekitar maupun dunia luar atau lebih mengenalkan dan

menumbuhkan citra serta jati diri dalam ajang nasional maupun internasional.

Letak geografis Kota Banda Aceh berada antara 05º30′ – 05º35′ LU dan 95º30′ –

99º16′ BT, yang terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan dan 90 gampong dengan luas

wilayah keseluruhan ± 61,36 km² (lihat Tabel 1)

Tabel 1

Luas dan Persentase Wilayah Kecamatan

di Kota Banda Aceh

No. KECAMATAN LUAS

( Km² ) Persentase

1. Kec. Meuraxa 7,26 11,83

2. Kec. Baiturrahman 4,54 7,40

3. Kec. KutaAlam 10,05 16,38

4. Kec. Syiah Kuala 14,24 23,21

5. Kec. UleeKareng 6,15 10,02

6. Kec. Banda Raya 4,79 7,81

7. Kec. Kuta Raja 5,21 8,49

8. Kec. Lueng Bata 5,34 8,70

9. Kec. Jaya Baru 3,78 6,16

JUMLAH 61,36 100,00

Sumber :StatistikBanda Aceh 2015, BPS Kota Banda Aceh

Adapun batas-batas administrasi wilayah Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Darul Imarah dan

Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Peukan Bada,

Kabupaten Aceh Besar

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Barona Jaya dan

Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar

Page 3: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

3

Gambar 1

Peta Wilayah Administrasi Kecamatan di Kota Banda Aceh

1. Kondisi Topografi

Kondisi topografi (ketinggian) Kota Banda Aceh berkisar antara - 0,45 m sampai

dengan +1,00 m di atas permukaan laut (dpl), dengan rata-rata ketinggian 0,80 m dpl.

Bentuk permukaan lahannya (fisiografi) relatif datar dengan kemiringan (lereng) antara

2 – 8 persen.Bentuk permukaan ini menandakan bahwa tingkat erosi relatif rendah,

namun sangat rentan terhadap genangan khususnya pada saat terjadinya pasang dan

gelombang air laut terutama pada wilayah bagian utara atau pesisir pantai.

Kondisi topografi dan fisiografi lahan sangat berpengaruh terhadap sistem

drainase. Kondisi drainase di Kota Banda Aceh cukup bervariasi, yaitu : 1). Jarang

tergenang seperti pada wilayah timur dan selatan kota, 2). Kadang-kadang tergenang, 3).

Tergenang terus-menerus seperti pada kawasan rawa-rawa/genangan air asin, tambak dan

atau pada lahan dengan ketinggian di bawah permukaan laut baik pada saat pasang

maupun surut air laut.Lebih jelasnya gambaran kondisi topografi Kota Banda Aceh dapat

dilihat pada Gambar 2.

Page 4: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

4

Gambar 2

Peta Kemiringan Lereng di Kota Banda Aceh

Dalam lingkup makro, Kota Banda Aceh dan sekitarnya secara topografi

merupakan dataran banjir Krueng Aceh dan 70 persen wilayahnya berada pada

ketinggian kurang dari 5 meter dpl. Ke arah hulu dataran ini menyempit dan

bergelombang dengan ketinggian hingga 50 meter dpl. Dataran ini diapit oleh perbukitan

terjal di sebelah barat dan timur dengan ketinggian lebih dari 500 m, sehingga mirip

kerucut dengan mulut menghadap ke laut.

2. Kondisi Geomorfologi

Secara umum geomorfologi wilayah Kota Banda Aceh terletak di atas formasi

batuan vulkanis tertier (sekitar Gunung Seulawah dan Pulau Breueh), formasi batuan

sedimen, formasi endapan batu (di sepanjang Kr. Aceh), formasi batuan kapur (di bagian

timur), formasi batuan vulkanis tua terlipat (dibagian selatan), formasi batuan sedimen

terlipat dan formasi batuan dalam.

Geomorfologi daerah pesisir Kota Banda Aceh secara garis besar dibagi menjadi

pedataran yang terdapat di pesisir pantai utara dari Kecamatan Kuta Alam hingga

sebagian Kecamatan Kuta Raja, dan pesisir pantai yang terletak di wilayah barat atau

sebagian Kecamatan Meuraxa.

Page 5: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

5

Daerah pedataran di pesisir Kota Banda Aceh secara umum terbentuk dari

endapan sistem marin yang merupakan satuan unit yang berasal dari bahan endapan

(aluvial) marin yang terdiri dari pasir, lumpur dan kerikil. Kelompok ini dapat dijumpai

di dataran pantai yang memanjang sejajar dengan garis pantai dan berupa jalur-jalur

beting pasir resen dan subresen. Beting pasir resen berada paling dekat dengan laut dan

selalu mendapat tambahan baru yang berupa endapan pasir, sedangkan beting pasir

subresen dibentuk oleh bahan-bahan yang berupa endapan pasir tua, endapan sungai, dan

bahan-bahan aluvial/koluvial dari daerah sekitarnya

3. Kondisi Geologi

Secara geologis, Pulau Sumatera dilalui oleh patahan aktif yang memanjang dari

Banda Aceh di utara hingga Lampung di selatan, yang dikenal sebagai Sesar Semangko

(Semangko Fault). Oleh karenanya daerah yang terlintasi patahan ini rentan terhadap

gempa dan longsor.

Kota Banda Aceh terletak diantara dua patahan (sebelah timur – utara dan sebelah

barat – selatan kota). Berada pada pertemuan Plate Euroasia dan Australia berjarak ± 130

km dari garis pantai barat sehingga daerah ini rawan terhadap tsunami. Litologi Kota

Banda Aceh merupakan susunan batuan yang kompleks, terdiri dari batuan sedimen,

meta sedimen, batu gamping, batuan hasil letusan gunung api, endapan alluvium, dan

intrusi batuan beku, berumur holosen hingga Pra-Tersier, dan secara umum dibagi atas 4

(empat) kelompok, yaitu: Alluvium, Batuan Kuarter (sedimen dan volkanik), Batuan

Tersier (sedimen dan volkanik), serta Batuan metasedimen, malihan, dan terobosan Pra-

Tersier.

Pulau Sumatera dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang memanjang dari

Banda Aceh hingga Lampung. Patahan ini bergeser sekitar 11 cm/tahun dan merupakan

daerah rawan gempa dan longsor. Ruas-ruas patahan Semangko di Pulau Sumatera dan

juga kedudukannya terhadap Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh diapit oleh dua patahan

di Barat dan Timur kota, yaitu patahan Darul Imarah dan Darussalam, dan kedua patahan

yang merupakan sesar aktif tersebut diperkirakan bertemu pada pegunungan di Tenggara

Kota. Sehingga Banda Aceh adalah suatu daratan hasil ambalasan sejak Pilosen,

membentuk suatu Graben, sehingga dataran Banda Aceh ini merupakan batuan sedimen

yang berpengaruh kuat apabila terjadi gempa di sekitarnya. Lebih jelasnya kondisi

geologi ini dapat dilihat pada Gambar 3

Page 6: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

6

Gambar 3

Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh

4. Kondisi Hidrologi

Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh yang berfungsi sebagai

daerah aliran sungai dan sumber air baku, kegiatan perikanan, dan sebagainya. Wilayah

Kota Banda Aceh memiliki air tanah yang bersifat asin, payau dan tawar. Daerah dengan

air tanah asin terdapat pada bagian utara dan timur kota sampai ke tengah kota. Air payau

berada di bagian tengah kota membujur dari timur ke barat. Sedangkan wilayah yang

memiliki air tanah tawar berada di bagian selatan kota membentang dari Kecamatan

Baiturrahman sampai Kecamatan Jaya Baru, yang juga mencakup Kecamatan Lueng

Bata, Ulee Kareng, Banda Raya. Tabel 2.2 dan Gambar 2.4 menjelaskan nama-nama

sungai dan luas daerah alirannya.

Page 7: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

7

Tabel 2

Luas Daerah Aliran Sungai yang Melalui Kota Banda Aceh

No. Nama Sungai Luas DaerahAliran

(Km2)

1 Krueng Aceh 1.712,00

2 Krueng Daroy 14,10

3 Krueng Doy 13,17

4 Krueng Neng 6,55

5 Krueng Lhueng Paga 18,25

6 Krueng Tanjung 30,42

7 Krueng Titi Panjang 7,80

Sumber: URRP Banda Aceh City, JICA. 2005

Mengacu pada Peta Hidrogeologi Lembar 0421 Banda Aceh (Sumatera) Skala

1:250.000 yang disusun oleh Soetrisno S. Tahun 1993 diterbitkan oleh Direktorat

Geologi Tata Lingkungan (DGTL) Bandung

Gambar 4

Peta Hidrogeologi Kota Banda Aceh

(Sumber: DGTL)

Gambar 4, menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh mempunyai kecenderungan tersusun

oleh akuifer air tanah berlapis banyak dengan keterusan rendah hingga sedang, muka air

tanah atau tinggi pisometri air tanah umumnya dekat muka tanah, debit sumur umumnya

kurang dari 5 liter/detik. Komposisi litologi dan kelulusannya terdiri dari kerikil, pasir,

Page 8: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

8

sebagian setengah padu, serta lumpur. Kelulusan litologi-litologi itu bervariasi dari

sedang hingga tinggi. Arah aliran air tanah mempunyai kecenderungan tegak lurus ke

arah pantai. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengontrol sebagian besar wilayah Kota

Banda Aceh yaitu DAS Krueng Aceh.

Kondisi air tanah tersebut mengalami perubahan yang sangat mendasar akibat

bencana 26 Desember 2004. Kajian air tanah Kota Banda Aceh setelah bencana telah

dilakukan oleh BGR (Bundesanstalt für Geowissenschaften und Rohstoffe / Federal In-

stitute for Geosciences and Natural Resources, Hannover) yang menitik beratkan pada

kadar garam air tanah Kota Banda Aceh. Hasil penelitian BGR tersebut disajikan dalam

Gambar 5.

Gambar 5

Peta Resistivity Pada Kedalaman 5 Meter Dibawah Muka Tanah

(Sumber: BGR, 2006)

Penentuan salinity range (kisaran kadar garam air) didasarkan pada Specific

Electrical Conductivity (EC) dan Total Dissolved Solids (TDS) yang diturunkan dari

analisis kation dan anion pada sampel air. Secara umum, kadar garam kisaran EC and

TDS yang digunakan pada laporan BGR itu dapat dilihat pada Tabel 3

Page 9: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

9

Tabel 3

Acuan Penentuan Kisaran Kadar Garam Air Berdasarkan EC dan TDS

KADAR GARAM

KISARAN EC [µS/CM] TDS [MG/L]

Air Tawar Up to 1500 Up to 1000

Air Payau > 1500 – 15,000 >1000 – 10,000

Air Asin > 15,000 > 10,000

Sumber : (BGR/Bundesanstalt für Geowissenschaften und Rohstoffe,2006)

Kondisi tatanan air tanah Kota Banda Aceh pasca bencana yang memperlihatkan

penyebaran air asin, air payau dan air tawar dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6.

Peta HidrologiKota Banda Aceh

Air asin dan air payau termasuk kategori air yang tidak layak untuk dikonsumsi,

sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan PERMENKES REPUBLIK INDONESIA

N0. 492/MENKES/PER/IV/20102010tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dimana

salah satu parameternya yakni Klorida maksimum yang diperbolehkan 250 mg/l dan

Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solids) maksimum yang diperbolehkan adalah

500 mg/l.

Page 10: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

10

5. Kondisi Klimatologi

Data klimatologi untuk wilayah Kota Banda Aceh yang diperoleh dari Stasiun

Meteorologi Blang Bintang tahun 2014 menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata bulanan

berkisar antara 25,5ºC hingga 27ºC, dengan tekanan antara 1009,7 milibar.

Curah hujan Kota Banda Aceh berkisar 188,7 mm, kelembaban udara 80,7

persen, dan jumlah hari hujan 11,8 hh. Data tekanan udara, suhu, kelembaban nisbi, curah

hujan dan jumlah hari hujan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut

Tabel 4

Rata-Rata Tekanan Udara, Suhu Udara, Kelembaban Nisbi, Curah Hujan

Dan Jumlah Hari Hujan Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2014

Tahun

Tekanan

Udara

Rata-Rata

(mb)

Suhu Udara

Rata-Rata

(C0)

Kelembaban

Nisbi Rata-Rata Curah Hujan

Jumlah

Hari

Hujan

2014 1010,2 27,1 78,3 188,7 11,8

2013 1009,7 27,0 80,7 135,3 12,6

2012 1009,5 27,2 78,0 91,5 10,0

2011 1009.4 26.9 79.2 105.6 13

2010 1009.5 27.3 81.4 - -

2009 1009.6 26.9 78.7 - -

2008 1010.9 26.8 84 - -

2007 1010.9 26.8 84 - -

Sumber :Statistik Banda Aceh 2014

C. Potensi Kejadian Bencana Banjir

Kondisi topografis Kota Banda Aceh yang bersifat dataran rendah memiliki

bentang yang sangat luas berpotensi rawan bencana gempa dan tsunami, banjir genangan,

gelombang pasang, angin puting beliung, kekeringan dan abrasi.

Page 11: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

11

Gambar 7

Peta Wilayah Rawan Bencana Banjir Kota Banda Aceh

Tabel 5

Bencana Hidrometeorologi

No

Jenis Ancaman

Bajir

genangan

Angin puting

beliung Abrasi erosi

Gelombang

pasang Kekeringan

Kecamatan

1

2

Lueng Bata

Bandar Raya

1. Syiah Kuala

2. Baiturahman

3. Kuta Alam

4. Jaya Baru

5. Banda Raya

6. Meuraxa

1. Meraxa

2. Kuta raja

3. Kuta Alam

4. Syiah kuala

1. Jaya baru

2. Meraxa

3. Kuta raja

4. Kuta Alam

5. Syiah kuala

6. Bandar Raya

Semua

kecamatan

Page 12: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

12

D. Peraturan dan Kelembagaan Terkait Penanggulangan Bencana

Rencana Kontinjensi Bencana dibuat berdasarkan landasan hukum yang berlaku di

Indonesia. Masyarakat Provinsi Aceh khususnya Kota Banda Aceh mempunyai kearifan lokal

yang berlandaskan ajaran agama Islam, seperti Lembaga adat Tuha Peut, Panglima Laot dan

lembaga adat lainnya yang merupakan ujung tombak dalam kegiatan tanggap darurat jika

terjadi bencana.

1. Peraturan Terkait Penanggulangan Bencana

Landasan-landasan hukum tersebut adalah:

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom

Provinsi Atjeh dan Perubahan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan lembaran Negara

Nomor 1103);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lemabaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

Page 13: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

13

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan lembaran Negara

Nomor 4633);

8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739);

11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2015 ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang koordinasi Kegiatan Instansi

Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor

10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3733);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4737);

Page 14: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

14

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan

Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 43, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga

Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4830);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

21. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional

Penanggulangan Bencana;

22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur

Penyusunan Produk Hukum Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

Page 15: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

15

26. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 9 Tahun 1995 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran

Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Tahun 1996 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 149);

27. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Tahun 2007

Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 05);

28. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana

(Tambahan Lembaran Aceh Tahun 2011 Nomor 31)

29. Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Badan penanggulangan Bencana Aceh (Tambahan Lembaran

Daerah Aceh Nomor 32)

30. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 03 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan penanggulangan Bencana Banda Aceh

31. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 37 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017.

32. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 tentang Sistem Peringatan Dini

Bencana Tsunami dan Penanganan Darurat Bencana Aceh.

33. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 51 Tahun 2011 tentang Rencana

Penanggulangan Bencana Aceh Tahun 2012-2017.

2. Kelembagaan dan Keterlibatan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana, lembaga utama yang khusus menangani penanggulangan bencana di tingkat

Kabupaten/kota adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD

merupakan Satuan Perangkat Kerja yang dibentuk berdasarkan Qanun No.03 Tahun 2011

yang dipimpin oleh seorang pejabat Eselon 2a (dalam hal ini Sekretaris Daerah selaku

Kepala BPBD secara ex-officio). SKPD ini bertugas untuk merumuskan dan menetapkan

kebijakan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

Page 16: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

16

penangganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan setara, serta

melakukan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu, dan menyeluruh.

Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana BPBD Kota Banda Aceh tidak

bekerja sendiri tetapi bekerja sama dengan SKPD lainnya, Lembaga dan instansi terkait.

Selain badan penanggulangan bencana pemerintah, di tingkat Kabupaten/kota juga telah

dibentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Banda Aceh (Forum PRB – Kota

Banda Aceh), yakni sebuah forum independen untuk mendorong serta memfasilitasi

kerjasama antar pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kota Banda Aceh .

Forum PRB – Kota Banda Aceh telah melaksanakan kongres pada tanggal Maret 2013

dan dikukuhkan berdasarkan Surat keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 467 Tahun

2015 di Banda Aceh, Forum PRB berupaya mewadahi semua kepentingan terkait

kebencanaan serta membantu menyelaraskan berbagai kebijakan, program dan kegiatan

PRB di tingkat Kota Banda Aceh , agar dapat mendukung tercapainya tujuan-tujuan PRB

Kota Banda Aceh dan terwujudnya ketahanan dan ketangguhan daerah terhadap bencana,

selaras dengan tujuan-tujuan Kerangka Aksi Hyogo dan Sendai Frame Work.

Selain Forum PRB Kota Banda Aceh, ada juga forum PRB sektoral yang dibentuk

oleh para pihak berkepentingan menurut sektor atau isu-isu tertentu, seperti Forum FKBKM

(Forum Komunikasi Masyarakat Berkebutuhan Khusus), Forum Jurnalis Bencana, Lembaga

Aceh Vision, Khadam Nanggroe, Himpunan Mahasiswa Magister Ilmu Kebencanaan

(Hibeuna) Unsyiah, Pemuda Relawan Tanggap Bencana dibentuk oleh Dispora Aceh,

Tagana, RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia)

Secara garis besar, peran dan fungsi BPBD dan SKPD lainnya serta Pemerintah

di tingkat provinsi serta Instansi vertikal yang ada di Kota Banda Aceh dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana khususnya persiapan masa operasi tanggap

darurat bencana adalah sebagai berikut:

1. Badan Penanggulangan Bencana mengkoordinir, melaksanakan sekaligus

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh upaya penanggulangan bencana

di Kota Banda Aceh.

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mendukung perencanaan program-

program pembangunan kapasitas kesiapsiagaan daerah.

Page 17: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

17

3. Bagian Hukum dan Humas Setda Kota Banda Aceh mendorong peningkatan dan

penyelarasan perangkat-perangkat hukum terkait kebencanaan yang dibutuhkan

untuk membangun kapasitas kesiapsiagaan bencana.

4. Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kota Banda Aceh melakukan

penyiapan anggaran biaya kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana

pada masa pra, saat dan pasca bencana.

5. Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian merencanakan dan mengendalikan

upaya mitigasi serta pembangunan kesiapsiagaan di bidang ketahanan pangan dan

abrasi pantai serta banjir akibat pasang naik laut.

6. Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota merencanakan dan mengendalikan

lingkungan khususnya Ruang Terbuka Hijau dan Taman Kota.

7. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi merencanakan dan melaksanakan

dukungan kebutuhan transportasi, Komunikasi dan informasi.

8. Dinas Pekerjaan Umum merencanakan tata ruang daerah yang peka terhadap

risiko bencana, penyiapan lokasi dan jalur evakuasi dan kebutuhan pemulihan

sarana dan prasarana publik serta merencanakan dan mengendalikan pengadaan

fasilitas dan sarana komunikasi darurat untuk mendukung tanggap darurat

bencana dan pemulihan pasca bencana serta mengkoordinasikan pengadaan

perumahan untuk warga-warga yang menjadi korban bencana.

9. Dinas Kesehatan merencanakan pelayanan kesehatan dan medik termasuk obat-

obatan dan tenaga medis/paramedis.

10. Dinas Pendidikan merencanakan dan mengendalikan penyelenggaraan

pendidikan darurat untuk daerah-daerah terkena bencana dan pemulihan sarana-

prasarana pendidikan, serta mengkoordinasikan pendidikan sadar bencana.

11. Dinas Sosial merencanakan kebutuhan pangan, sandang, dan kebutuhan dasar

lainnya untuk para pengungsi.

12. Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM menyelenggarakan

program-program usaha kecil dan kegiatan ekonomi produktif bagi warga

masyarakat miskin di daerah-daerah pasca bencana untuk mempercepat

pemulihan.

Page 18: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

18

13. RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh melayani penanganan korban bencana yang

tidak dapat ditangani di Posko Kesehatan Tanggap Darurat.

14. Kantor Lingkungan Hidup merencanakan dan mengendalikan upaya yang bersifat

preventif, advokasi dan deteksi dini dalam pencegahan bencana terkait

lingkungan hidup.

15. Satuan Polisi dan Pamong Praja Kota Banda Aceh membantu kepolisian dalam

mengamankan fasilitas masyarakat yang meninggalkan lokasi akibat bencana.

16. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberi motivasi

kepada perempuan dan anak korban bencana yang mengalami trauma.

17. Kecamatan membantu dalam hal pendataan pengungsi di dalam wilayahnya

masing-masing yang mengalami bencana.

18. Tentara Nasional Indonesia; Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara

membantu dalam kegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR) serta melakukan

koordinasi dengan pemerintah daerah yang terkait dalam upaya tanggap darurat

bencana.

19. Kepolisian Aceh membantu dalam kegiatan SAR dan pengamanan saat darurat

termasuk mengamankan lokasi yang ditinggalkan karena penghuninya

mengungsi.

20. Badan Search and Rescue (SAR) melaksanakan dan mengkoordinasikan dalam

kegiatan pencarian dan penyelamatan korban.

21. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika membantu dalam bidang pemantauan

potensi bencana yang terkait dengan meteorologi, klimatologi dan geofisika.

22. Radio Republik Indonesia dan TVRI menyiarkan segala informasi dari media center

Posko Tanggap Darurat.

23. Organisasi non pemerintah mendukung upaya pembangunan kesiapsiagaan serta

relawan yang dapat diperbantukan saat operasi tanggap darurat bencana. Organisasi

ini seperti Forum PRB,Palang Merah Indonesia (PMI), Radio Antar Penduduk

Indonesia (RAPI), ORARI,Tagana, Pramuka, Kadin, IOF, BUMN, BUMD, Radio

siaran, dan sebagainya.

Page 19: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

19

BAB II

PENILAIAN BAHAYA, PENENTUAN KEJADIAN, DAN

PENGEMBANGAN SKENARIO KEJADIAN BENCANA

A. Penilaian Bahaya

Berdasarkan dari kondisi geografis, geomorfologi serta geologinya dan

berdasarkan data sejarah kebencanaan yang pernah terjadi, Kota Banda Aceh memiliki

beberapa potensi bencana. Data sejarah bencana yang pernah terjadi dari tahun 2000 s/d

2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6

Data-data Kejadian Ancaman di Kota Banda Aceh

No

Tahun BencanaAlam

Frekuensi

Korban JumlahTerdampak

Meninggal

Luka-luka Jiwa

Keluarga (KK)

1 2015 Kebakaran gedung dan pemukiman

7 5 0 255 25

2 2014 Banjir 1 0 0 45 11

3 2014 Kebakaran gedung dan pemukiman

5 0 0 40 6

4 2013 Kebakaran gedung dan pemukiman

2 0 0 20 5

5 2012 Gempabumi 1 0 0 25 0

6 2012 Cuaca ekstrim 11 0 0 52 14

7 2012 Kebakaran gedung dan pemukiman

1 0 0 7 1

8 2011 Cuaca ekstrim 5 0 0 0 1

9 2011 Kebakaran gedung dan pemukiman

2 0 0 260 3

10 2010 Banjir 1 0 0 32 0

11 2010 Cuaca ekstrim 3 0 0 0 6

12 2010 Kebakarangedungdanpemukiman

1 0 0 1000 200

13 2009 Banjir 1 0 0 47 0

14 2009 Cuaca ekstrim 1 0 0 0 0

15 2009 Kebakaran gedung dan pemukiman

1 0 0 28 4

16 2007 Cuaca ekstrim 3 0 0 10 35

17 2006 Cuaca ekstrim 2 0 0 12 4

18 2005 Cuaca ekstrim 1 0 0 5 1

19 2005 Banjir 1 0 0 120 0

Page 20: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

20

20 2005 Kebakaran gedung dan pemukiman 1 0 0 7 1

21 2004 Tsunami 1 77804 0 145642

44689

22 2004 Gempa bumi 1 0 0 542 0

23 2000 Banjir 1 0 0 754 0

24 2000 Kebakaran gedung dan pemukiman

1 0 0 2000 500

Sumber data: BPS Kota Banda Aceh

Dari tabel di atas, dapat kita interprestasikan kejadian-kejadian bencana di Kota Banda

Aceh sebagai berikut:

1 Banjir telah terjadi di Kota Banda Aceh sebanyak5 kali.

2 Cuaca ekstrim telah terjadi sebanyak 7 kali dengan jumlah terdampak 52 jiwa.

3 Gempa bumi dengan goncangan besar terjadisebanyak 2 kali.

4 Tsunami telah terjadi sekali dengan jumlah korban jiwa sebanyak 77.804 dan jiwa

terdampak sebanyak 145.642 jiwa.

5 Kebakaran gedung dan pemukiman telah terjadi sebanyak 9 kali.

Berdasarkan data-data di atas, dapat kita ambil nilai persentase kejadian bencana

yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2000 s/d 2015 berdasarkan jumlah kejadian dan

jumlah jiwa terdampak seperti ditampilkan pada Gambar 8 dan Gambar 9 berikut ini.

Gambar 8

Persentase Jumlah Kejadian

44.23

9.62

3.851.92

40.38

Persentase jumlah Kejadian

Cuaca Ekstrim

Banjir

Gempa Bumi

Tsunami

Kebakaran Gedung danPemukiman

Page 21: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

21

Gambar 9

Persentase Jumlah terdampak

Dari gambar-gambar tersebut dapat kita lihat bencana cuaca ekstrim merupakan

ancaman yang paling sering terjadi dengan nilai persentase sebesar 44,23% yang diikuti

oleh kebakaran gedung dan pemukiman dengan nilai 40,38%, banjir sebesar 9,62%,

gempa bumi sebesar 3,85 % dan tsunami sebesar 1,92%. Sedangkan persentase

berdasarkan jumlah jiwa terdampak, tsunami walaupun dengan persentase kejadian yang

terkecil merupakan bencana dengan nilai persentase terbesar sebanyak 96,51% dengan

jumlah korban jiwa sebanyak 77804, diikuti oleh kebakaran gedung dan pemukiman

sebesar 2,40%, banjir sebesar 0,66%, diikuti oleh gempa bumi sebesar 0,38% dan cuaca

ekstrim sebesar 0,05%.

Penilaian risiko dilakukan dengan penilaian ancaman dan probabilitas yaitu

kemungkinan terjadinya bencana dan dampak kerugian atau kerusakan ditimbulkan

dengan asumsi skoring sebagai berikut:

1. Skala probalitas

a. Angka 4: Kemungkinan terjadi waktu saat ini s/d 6 bulan kedepan.

b. Angka 3: Kemungkinan terjadi waktu 6 bulan s/d 1 tahun kedepan

c. Angka 2: Kemungkinan terjadi waktu 1 tahun s/d 5 tahun kedepan

d. Angka 1: Kemungkinanterjadi waktu diatas 5 tahun kedepan.

0.05 0.66

0.38

96.51

2.40

Persentase jumlah Jiwa Terdampak

Cuaca Ekstrim

Banjir

Gempa Bumi

Tsunami

Kebakaran Gedung danPemukiman

Page 22: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

22

2. Dampak kejadian yang ditimbulkan:

a. Angka 4: Sangat Parah (80%-99% wilayah hancur)

b. Angka 3: Parah (50%-80% wilayah rusak berat)

c. Angka 2: Sedang (30%–50%, wilayah rusak sedang )

d. Angka 1: Ringan (10%-30%, wilayah rusak ringan)

Berdasarkan penilaian tingkat risiko, Kota Banda Aceh memiliki 4 (empat) jenis

ancaman utama, yaitu; gempa bumi, tsunami, banjir, dan angin topan.

Tabel 7

Penilaian Risiko Kota Banda Aceh

No. Jenis Ancaman P D

1. Gempabumi 3 2

2. Tsunami 1 4

3. Banjir 3 3

4. AnginTopan 3 1

P = Probability, D=Dampak

B. Penentuan Kejadian

Dari Penilaian risiko di atas kemudian dimasukkan kedalam matrik tingkat

bahaya untuk menentukan kejadian sebagaimana tertera dalam table berikut ini:

Tabel 8

Matriks Skala Tingkat Bahaya Kota Banda Aceh

4

3 AnginTopan GempaBumi Banjir

2

1

Tsunami

1 2 3

4

Dari hasil matrik tersebut, banjir menjadi prioritas utama untuk segera dibuatkan

rencana kontinjensinya.

Page 23: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

23

C. Pengembangan Skenario Kejadian Bencana

Curah hujan tahunan di wilayah Kota Banda Aceh berkisar antara bulan

September sampai dengan Januari berkisar antara 50 – 150 mm, dengan jumlah hari rata

– rata 15-73 mm/bulan hujan per tahun adalah sebanyak 875 mm/tahun . Musim curah

hujan yang tinggi 100 s/d 467 mm di daerah kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh

dan Aceh besar sehingga mengakibatkan terjadinya bencana alam Banjir di Kota Banda

Aceh.

Berdasarkan analisis risiko bencana di wilayah Kota Banda Aceh dalam jangka

pendek memiliki ancaman banjir. Ancaman banjir diperkirakan terjadi saat musim hujan

yang berdasarkan prakiraan BMKG akan mengalami puncaknya pada bulan November.

Skenario yang dikembangkan dalam Rencana Kontinjensi ini adalah kejadian banjir

tahun 2014/2015. Asumsi skenario ini dikembangkan berdasarkan data banjir tahun 2014

dengan penambahan 10 %. Berdasarkan kondisi tersebut diperkirakan akan

mengakibatkan terjadinya Banjir yang akan melanda beberapa desa di 4 (empat)

kecamatan tersebut, yaitu :

Tabel 9

Gampong yang mengalami bencana tahun 2014

NO GAMPONG KECAMATAN JUMLAH KEPALA

KELUARGA JUMLAH JIWA

1 Gampong Blang Cut Lueng Bata 45 KK 180 jiwa

2 Gampong Sukadamai Lueng Bata 50 KK 200 jiwa

3 Gampong Cot Mesjid Lueng Bata 10 KK 40 jiwa

4 Gampong Kopelma Darussalam

Syiah Kuala 40 KK 173 jiwa

5 Gampong Lamgugop Syiah Kuala 15 KK 57 jiwa

6 Gampong Peuniti Baiturrahman 255 KK 1275 jiwa

7 Gampong Ateuk Pahlawan (Dusun Labui)

Baiturrahman 299 KK 960 jiwa

8 Gampong Neusu Aceh Baiturrahman 50 KK 250 jiwa

9 Gampong Neusu Jaya Baiturrahman 76 KK 380 jiwa

Page 24: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

24

10 Gampong Batoh Lueng Bata 119 KK 469 jiwa

11 Gampong Ateuk Jawo Baiturrahman 38 KK 253 jiwa

12 Gampong Peunayong Kuta Alam 11 KK 44 jiwa

13 Gampong Ie masen Kayee Adang (Dusun Ujung Tanjung)

Syiah Kuala 3 KK 11 jiwa

JUMLAH 1.011KK 4.292 jiwa

Tabel 10

Data curah hujan dari tahun 2013 – Juni 2016

Row labels 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Baiturrahman

2013 0 0 0 0 0 0 91.9 38.1 226.9 115 83.2 397.8

2014 82 43 9 2 122 312 38 81 45 38 197 287

2015 190.2 9.5 58 70.9 25.5 22.2 34.5 63.5 122.3 78.7 176.2 23.5

2016 230.5 165.6 44.5 0 166 28 0 0 0 0 0 0

Rata2 167.6 72.7 37.2 24.3 104.5 120.7 41.1 45.7 98.6 57.9 114.1 177.1

Kuta Alam

2013 0 0 0 0 0 0 82.3 34 245 128 302 420

2014 175 96 13 20 106 158 172 148 134 381 467 413

2015 92 13 46 114 49 20 312 82 122 100 140 72

2016 113 141 0 0 176 0 0 0 0 0 0 0

Rata2 126.67 83.33 19.67 44.67 110.33 59.33 141.58 66.00 125.25 152.25 227.25 226.25

Lueng Bata

2013 286 241 53 170 95 206 94 62 208 77 100.5 154.5

2014 130 70 11 51 102 127 51 103 159 340 529 365

2015 76 28.5 88.5 159.5 66.5 42 155.5 102.5 86.5 118 126.5 115

2016 168 158 51 34 146 45 0 0 0 0 0 0

Rata2 165.0 124.4 50.9 103.6 102.4 105.0 75.1 66.9 113.4 133.8 189.0 158.6

Page 25: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

25

Tabel 11

Data curah hujan Kota Banda Aceh, Bulan November 2014

Kode Kecamatan Koordinat Tanggal 1 2 3

11710701a Banda Raya 5.53 95 2014 Nov 138 12 70

11710801a Jaya Baru 5.54 95.3 2014 Nov 120 95 53

11710101a Baiturrahman 5.55 95.32 2014 Nov 25 36 38.5

11710201a Kuta Alam 5.56 95.33 2014 Nov 145 5 91

11710601a Kuta Radja 5.57 95 2014 Nov 115 26 71

11710501a Lueng Bata 5.54 95 2014 Nov 75 35 120

11710301a Meuraxa 5.55 95 2014 Nov 86 31 58

11710901a Ulee Kareng 5.54 95.35 2014 Nov 96 15 -

Berdasarkan hal tersebut maka, masa tanggap darurat bencana ditetapkan 14 hari.

Page 26: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

26

BAB III

PENGEMBANGAN SKENARIO

DAMPAK BENCANA

Pengembangan skenario menguraikan tentang dampak bencana yang

diperkirakan akan terjadi terhadap aspek-aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat,

dengan mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas lokal masyarakat yang terkena

dampak bencana. Pengembangan skenario dampak dapat berasal dari data peta risiko atau

dikembangkan dari peta bahaya yang dioverlay dengan data aspek-aspek terdampak

bencana. Dalam pengembangan skenario dampak, setidaknya ada lima aspek yang harus

dipertimbangkan yaitu:

A. Aspek Kependudukan

Asumsi dampak pada aspek kependudukan dapat berupa kematian, luka-luka,

hilang, dan pindah. Data aspek dampak kependudukan sebagaimana pada Tabel berikut:

Page 27: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

27

TABEL 12 DAMPAK KEPENDUDUKAN PER WILAYAH KECAMATAN

No. Kecamatan

Jumlah

Penduduk

Laki-laki

Perempuan Bumil

Busur

Bayi

Balita

10-14 Th

15-19 Th

Lansia

Cacat

WUS Non WUS

% jml % jml % jml % jml % jml % jml % Jml % jml % jml % jml % jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

I Lueng Bata

1 Gampong Batoh

Dusun Batoh Jaya 385 40 154 40 92 60 139 10 9 8 7 10 9 15 14 25 96 20 77 28 108 2 8

2 Gampong Blang Cut 180 40 72 40 43 60 65 10 4 8 3 10 4 15 6 25 45 20 36 28 50 2 4

3 Gampiong Sukadamai 200 40 80 40 48 60 72 10 5 8 4 10 5 15 7 25 50 20 40 28 56 2 4

4 Gampong Cot Mesjid 40 40 16 40 10 60 14 10 1 8 1 10 1 15 1 25 10 20 8 28 11 2 1

II Syiah Kuala

1 Gampong Kopelma Darussalam 173 40 69 40 42 60 62 10 4 8 3 10 4 15 6 25 43 20 35 28 48 2 3

2 Gampong Lamgugop 57 40 23 40 14 60 20 10 1 8 1 10 1 15 2 25 14 20 11 28 16 2 1

3 Gampong Ie Masen Kayee Adang 11 40 4 40 3 60 4 10 0 8 0 1 0 15 0 25 3 20 2 28 3 2 0

III Baiturrahman

1 Peuniti 7,796 40 3118 40 1871 60 2806 10 187 8 150 10 187 15 281 25 1949 20 1559 28 2183 2 156

2 Ateuk Pahlawan 5,746 40 2299 40 1379 60% 2069 10 138 8 110 10 138 15 207 25 1437 20 1149 28 1609 2 115

3 Neusu Aceh 4,250 40 1700 40 1020 60 1530 10 102 8 82 10 102 1 153 25 1063 20 850 28 1190 2 85

4 Neusu Jaya 2,586 40 1034 40 621 60 931 10 62 8 50 10 62 1% 93 25 647 20 517 28 724 2 52

5 Ateuk Jawo 2,606

40 1042 40 625 60 938 10 63 8 50 10 63 15 94 25 651 20 521 28 730 2 52

IV Kuta Alam

1 Peunayong 3.260

40 1304 40 782 60 1174 10 78 8 63 10% 78 15% 117 25% 815 20% 652 28% 913 2% 65

TOTAL 27.291 10.916 6550 9824 655 524 655 982 6823 5458 7641 546

Page 28: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

28

TABEL 13 JUMLAH PENGUNGSI DI WILAYAH TERDAMPAK

No

KECAMATAN DAN DESA Jumlah

Jiwa

Jiwa Terancam Meninggal Hilang Pindah Pengungsi

Keadaan Pengungsi

Jumlah

Jiwa

(+10%)

Luka Ringan Luka Sedang Luka Berat Non-Rawatan

% Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

I Lueng Bata

1 Gampong Batoh

Dusun Batoh Jaya 385 423 15

63 0 0 0 0 8 34 92 389 1 4 5 21 0 0 0 0

2 Gampong Blang Cut 180 198 15

30 0 0 0 0 16 92 182 1 2 5 10 0 0 0 0

3 Gampiong Sukadamai 200 220 15

33 0 0 0 0 8 18 92 202 1 2 5 11 0 0 0 0

4 Gampong Cot Mesjid 40 44 15

7 0 0 0 0 8 4 92 40 1 0 2 0 0 0 0

II Syiah Kuala

1 Gampong Kopelma Darussalam 173 190 15

29 0 0 0 0 8 15 92 175 1 2 5 10 0 0 0 0

2 Gampong Lamgugop 57 63 15

9 0 0 0 0 8 5 92 58 1 1 5 3 0 0 0 0

3 Gampong Ie Masen Kayee Adang 11 12 15

2 0 0 0 0 8 1 92 11 1 0 5 1 0 0 0 0

III Baiturrahman

1 Peuniti 7,796

8575 15

1286 0 0 0 0 8 686 92 7889 1 86 5 429 0 0 0 0

2 Ateuk Pahlawan 5,746

6321 15

948 0 0 0 0 8 506 92 5815 1 63 5 316 0 0 0

3 Neusu Aceh 4,250

4675 15

701 0 0 0 0 8 374 92 4301 1 47 5 234 0 0 0 0

4 Neusu Jaya 2,586

2845 15

427 0 0 0 0 8 228 92 2617 1 28 5 142 0 0 0 0

5 Ateuk Jawo 2,606

2866 15

430 0 0 0 0 8 229 92 2637 1 29 5 143 0 0 0 0

IV Kuta Alam

1 Peunayong 3,260

3586 15

538 0 0 0 0 8 287 92 3299 1 36 5 179 0 0 0 0

TOTAL 30018 4503 0 0 2401 27616 300 1500 0 0 0

Page 29: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

29

Dari asumsi dampak terhadap kependudukan, sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk di 13 desa = 30.018 jiwa

2. Jumlah penduduk yang terancam = 4.503 jiwa

3. Jumlah penduduk asumsi meninggal = - jiwa

4. Asumsi Penduduk yang hilang = - jiwa

5. Pddk yang pindah/tidak di tmp pengungsian) = 2.401 jiwa

6. Jumlah pengungsi = 27.616 jiwa

7. Asumsi luka ringan = 300 jiwa

8. Asumsi luka sedang = 1.500 jiwa

9. Asumsi luka berat = - jiwa

10. Jumlah pengungsi non rawatan = - jiwa

B. Aspek Sarana dan Prasarana

Bencana Banjir di 13 wilayah desa pada 4 kecamatan di Kota Banda Aceh dalam

waktu yang bersamaan. Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak sarana

dan prasarana sosial dan umum. Antara lain:

Tabel 14

Kerusakan infrastruktur

No Jenis Tingkat Kerusakan Bangunan

Lama Gangguan

Fungsi Layanan

(Hari)

Ringan Berat

1. Listrik v 3 hari

2. Air v 2 minggu

3. Prasarana transportasi

(jalan, jembatan,) v

3 hari (sesuai

kondisi)

4. Komunikasi - -

5. Rumah sakit Meuraxa - - -

6. Puskesmas Batoh - - -

7. Sekolah Dasar 63 V - 3 hari (diliburkan)

8. Kantor pemerintahan - - -

9 Rumah penduduk v - 3-7 hari (77 rumah

(100 KK)

Page 30: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

30

C. Aspek Sosial Ekonomi

Asumsi dampak sosial berupa trauma di masyarakat dapat dilihat dari terhentinya

proses belajar mengajar kegiatan keagamaan serta aspek sosial lainnya. Sedangkan asumsi

dampak pada aspek ekonomi meliputi terganggunya perekonomian/perdagangan

masyarakat seperti kerusakan pasar tradisional, kekurangan pasokan kebutuhan dasar,

kematian ternak, dan sebaliknya. Pengembangan asumsi dampak sosial ekonomi tidak

hanya dapat disajikan dalam bentuk kuantitatif (jumlah), tetapi dapat pula disajikan dalam

bentuk kualitatif berupa diskrispsi dampak kejadian bencana yang merusak sendi

kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Asumsi dampak pada aspek sosial ekonomi dapat

dilihat pada tabel III.6 dan Tabel III.7 berikut:

Tabel 15

Dampak Pada Aspek Ekonomi Bencana Banjir

No

Jenis

Tingkat Kerusakan

Lama GangguanFungsi

(Hari) Berat Ringan

1 UKM (industry tahu,

kios, air isi ulang) V - 7-14 hari

2 Kandang peternakan V - 14-21 hari

3 Hasil pertanian - -

4 Ternak V - 30 hari

D. Aspek Lingkungan

Asumsi dampak pada aspek lingkungan dapat berupa pencemaran dan kerusakan

lingkungan hidup seperti pencemaran sumber air, penduduk, penularan penyakit dll.

Asumsi dampak pada aspek lingkungan dapat dilihat pada Tabel 16 sebagai berikut:

Page 31: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

31

Tabel 16

Asumsi Dampak Pada Aspek Lingkungan Bencana Banjir

Kota Banda Aceh

No Jenis Tingkat Kerusakan

Keterangan

Berat Ringan

1

Pencemaran

(air, udara, tanah, keanekaragaman

hayati)

V - 30 hari

2 Kerusakan hutan/lahan - - -

Page 32: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

32

BAB IV

PENETAPAN TUJUAN DAN STRATEGI

TANGGAP DARURAT

Perencanaan kontinjensi bencana pada dasarnya adalah menghitung, mempersiapkan dan

memobilisasi pemenuhan kebutuhan operasi tanggap darurat dengan mengembangkan pola

kemitraan dan transparansi untuk tetap menjaga standar kualitas. Untuk menjamin ketercapaian

suatu perencanaan, dibutuhkan informasi yang akurat berdasarkan survey dan pembelajaran

terhadap kejadian yang pernah menimpa pada masa lalu.

Pelaksanaan penangggulangan bencana di Kota Banda Aceh dilaksanakan secara

terpadu antar unit kerja atau SKPD beserta masyarakat dan lembaga usaha. Kebijakan dan

kesepakatan serta komitmen bersama merupakan perwujudan dan pelaksanaan

penanggulangan bencana di Pemerintahan Kota Banda Aceh. Oleh karena itu, perlu disusun

bentuk kebijakan dan strategi penanggulangan bencana di Pemerintahan Kota Banda Aceh.

Adapun bentuk kebijakan dan strategi penaggulangan bencana banjir Kota Banda Aceh adalah

sebagai berikut :

A. Tujuan Tanggap Darurat

Adapun tujuan Kontinjensi Bencana Banjir adalah:

1. Untuk melaksanakan Operasi Tanggap Darurat bencana berdasarkan data yang

valid dan selalu diperbarui

2. Untuk melakukan Operasi Tanggap Darurat bencana berdasarkan prosedur dan

memenuhi standar pelayanan yang telah ditentukan.

3. Untuk mengoptimalkan kapasitas masyarakat terpapar dalam melaksanakan

evakuasi dan Operasi Tanggap Darurat bencana

B. Strategi Tanggap Darurat

Berdasarkan kebijakan yang telah disusun, maka strategi kebijakan tersebut dapat

disusun.

Tujuan 1 : Untuk melaksanakan Operasi Tanggap Darurat bencana berdasarkan data yang

valid dan selalu diperbarui

Page 33: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

33

Strategi yang dikembangkan untuk kebijakan ini adalah :

1. Memutuskan status darurat bencana diambil berdasarkan data yang valid yang

disesuaikan denga kemampuan anggaran.

2. Mengumpulkan data rinci dan memiliki tingkat validasi yang tinggi untuk

menghimpun sumber daya pemerintah dan organisasi non pemerintah serta dunia

usaha untuk operasi tanggap darurat bencana.

3. Menyediakan alternatif-alternatif sarana komunikasi darurat bencana dalam

menyediakan data lapangan yang akurat.

Tujuan 2 : Untuk melakukan Operasi Tanggap Darurat bencana berdasarkan prosedur dan

memenuhi standar pelayanan yang telah ditentukan.

Strategi yang dikembangkan untuk kebijakan ini adalah :

1. Menerapkan mekanisme koordinasi yang menjamin terselenggaranya operasi

tanggap darurat sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.

2. Menerapkan mekanisme pelayanan kesehatan dan medis kepada masyarakat

terpapar bencana sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.

3. Menerapkan mekanisme alternatif distribusi kebutuhan Operasi Tanggap Darurat

dengan menggunakan sarana transportasi darat, air, udara, manusia dan hewan.

4. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana darurat untuk operasi tanggap darurat

bencana baik di posko maupun lokasi pengungsian.

5. Melaksanakan proses belajar mengajar di daerah evakuasi saat terjadi bencana.

6. Optimalisasi kapasitas SDM pelaku operasi tanggap darurat bencana.

Tujuan 3: Untuk mengoptimalkan kapasitas masyarakat terpapar dalam melaksanakan

evakuasi dan Operasi Tanggap Darurat bencana

Strategi yang dikembangkan untuk kebijakan ini adalah :

1. Melaksanakan pembaruan data korban dengan memanfaatkan informasi

masyarakat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Page 34: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

34

2. Pemenuhan anggaran dan kebutuhan operasi tanggap darurat dengan

mengoptimalkan kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, institusi non

pemerintah dan masyarakat.

3. Mendorong penyusunan rencana evakuasi tingkat keluarga yang mampu

mengantisipasi kejadian banjir pada malam hari dan kemungkinan pelaksanaan

evakusi korban ketempat pelayanan kesehatan alternatif.

4. Mendorong masyarakat untuk mempersiapkan cadangan logistik keluarga sesuai

dengan standar pelayanan minimum, sebelum bencana terjadi untuk pemenuhan

kebutuhan pada saat evakuasi dan masa tanggap darurat bencana.

5. Memanfaatkan kapasitas masyarakat di luar lokasi bencana untuk mendukung

operasi dapur umum terpusat.

6. Memanfaatkan kapasitas masyarakat dalam mengidentifikasi mana kasus medis

dan kesehatan yang memerlukan pertolongan lebih awal dan mana kasus yang

dapat ditunda (triage).

7. Pemberdayaan jalur komunikasi yang dimiliki oleh masyarakat di daerah

bencana.

Page 35: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

35

BAB V

PERENCANAAN SEKTORAL

(catatan : perencanaan ini disesuaikan dengan Aplikasi Perka BNPB Nomor 10

Tahun 2008 dan Perka BNPB Nomor 14 Tahun 2010)

Pada hakikatnya bencana adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari

kehidupan. Pandangan ini memberikan arahan bahwa bencana harus dikelola secara

menyeluruh sejak sebelum, pada saat dan setelah kejadian bencana. Oleh karena itu

dibutuhkan sebuah manajemen khusus untuk menanganinya.

Dalam pengelolaan manajemen bencana, telah terjadi beberapa pola pergeseran

paradigma, dimana pada awalnya paradigma bencana yaitu :

1. Responsif menjadi preventif

2. Sentralistis menjadi desentralistis

3. Urusan pemerintah menjadi partisipatif

4. Sektoral menjadi multi sektor

5. Menangani dampak menjadi mengurangi risiko dan terakhir

6. Parsial menjadi komprehensif.

Perencanaan sektoral ditujukan untuk mencapai penanganan bencana alam yang

dapat melindungi segenap masyarakat. Perencanaan sektoral dilakukan sebagai fungsi

manajemen penanganan bencana yang telah melakukan evaluasi terhadap tingkatan

ancaman yang terjadi, prinsip evakuasi pengungsian untuk perlindungan masyarakat

sementara, dan akan menata kembali kehidupan setelah pasca bencana. Organisasi

penanganan bencana dapat dilihat dalam struktur di bawah ini :

Page 36: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

36

1. Komandan

Komandan adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin seluruh kegiatan

Tanggap Darurat Bencana. Posisi komandan berada di Sekretariat Pos Komando

(POSKO)

2. Wakil Komandan

Wakil Komandan adalah seseorang yang ditunjuk menjadi wakil komanda POSKO

dan dalam memimpin kegiatan Tanggap Darurat Bencana. Posisi Wakil Komandan

sama-sama berada di POSKO untuk membantu dan mewakili Komandan jika

sedang tidak berada ditempat.

3. Sekretariat Pos Komando (POSKO)

Sekretariat Pos Komando adalah tempat berlangsungnya manajemen Tangga

Darurat Bencana yang dikepalai oleh seorang Komandan.

Komandan

Wakil Komandan

Sekretariat

Media Infokom

Perwakilan

Lembaga/instansi

(Liason Officer)

Keamanan dan

Keselamatan

Bidang Operasi Bidang Perencanaan Bidang Logistik Bidang Adm & Keu

1.Sektor Kesehatan

2.Sektor SAR

3.Sektor Pendidikan

4.Sektor Proteksi

Pengungsian

5.Sektor Ekonomi

6.Sektor Pemulihan

Dini

7.Sektor

Infrastruktur

1. Sektor Logistik

Page 37: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

37

a. Situasi

Bencana banjir diperkirakan akan membuat keadaan dan situasi daerah menjadi

tidak terkendali sehingga perlu penanganan korban bencana secara efisien dan terpadu.

Untuk menampung para pengungsi dan memudahkan penanganan bencana banjir ini, maka

ditetapkan 9 (sembilan) lokasi posko pengungsian.

Beberapa mekanisme penanggulangan harus diperhitungkan, karena adanya sarana

dan prasarana yang tidak berfungsi seperti prasarana listrik, telekomunikasi, transportasi,

dan air bersih. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk mengendalikan, mengatur dan

mengkoordinasikan semua kegiatan tanggap darurat bencana. Dalam hal ini manajemen

dan koordinasi menjadi sangat penting dan vital untuk mengendalikan pelaksanaan

tanggap darurat bencana pada tingkat kota dan posko lapangan pada tingkat kecamatan.

b. Sasaran

Dalam perencanaan manajemen posko tanggap darurat ini haruslah ditetapkan Manajemen

dan Koordinasi beberapa sasaran sebagai berikut:

1. Berlangsungnya koordinasi dengan seluruh instansi dan stakeholder lainnya;

2. Terkendalinya tanggap darurat bencana dengan baik dan tepat sasaran;

3. Terkendalinya pelaksanaan evakuasi secara efektif, efisien dan bertanggung

jawab;

4. Terkendalinya keamanan dan keselamatan pengungsi beserta aset-aset

ekonominya;

5. Terpenuhi kebutuhan logistik dan sarana prasarana Tanggap Darurat Bencana

(transportasi, BBM, komunikasi, kesekretariatan dan administrasi);

6. Terpenuhinya pelayanan kesehatan pengungsi dan korban bencana lainnya;

7. Terevakuasi dan teridentifikasinya korban bencana;

8. Terkoordinasinya bantuan kemanusiaan dan sumber daya yang diperoleh dari

masyarakat luas;

9. Terdatanya jumlah kerugian dan korban yang timbul akibat bencana.

Page 38: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

38

c. Kegiatan

Untuk mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan di atas maka haruslah

diikuti dengan rangkaian kegiatan yang kongkrit dan tepat, beberapa kegiatan yang akan

dilakukan Manajemen dan Koordinasi ini adalah sebagaimana diuraikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 17

Kegiatan Sekretariat POSKO Komando

No Kegiatan Penanggung jawab Waktu

1 Membuat dan mengaktifkan

posko & tim komando

Komandan dan wakil

komandan 24 jam

2 Mengkoordinir kegiatan

penanggulangan bencana

Komandan dan wakil

komandan

Selama masa

TDB

3 Menyelenggarakan administrasi

dan pelaporan

Sekretariat & adm

keuangan

Selama masa

TDB

4 Pelayanan konsumsi, akomodasi,

dan peralatan posko

Sekretariat dan Bid.

Logistik

Selama masa

TDB

5

Pemenuhan pelayanan kesehatan

bagi Satgas, Relawan dan korban

Bencana

Keselamatan &

Keamanan dan bid.

Operasi

Selama masa

TDB

6

Mengumpulkan, mengolah data,

dan mempublikasikan data &

informasi

Bidang perencanaan dan

kehumasan

Selama masa

TDB

7

Menjamin keselamatan,

keamanan dan ketertiban bagi

petugas lapangan

Keselamatan dan

Keamanan

Selama masa

TDB

8

Menganalisis dan mengevaluasi

kebutuhan dasar bagi pengungsi

dan petugas

Bidang perencanaan Selama masa

TDB

9 Input dan mendata korban

bencana

Sekretariat dan Bidang

perencanaan

Selama masa

TDB

10

Melakukan monitoring dan

evaluasi hasil kerja selama

tanggap darurat

Bidang perencanaan,

Sekretariat

Selama masa

TDB

11 Mengelola keuangan dan

menyiapkan pelaporan

Sekretariat, adm

keuangan

Selama masa

TDB

12 Menganalisis kebutuhan

keuangan masa tanggap darurat

Sekretariat, adm

keuangan

Selama masa

TDB

Page 39: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

39

Tabel 18

Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Posko

No Uraian Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan

Jumlah Satuan Jumlah Jumlah

1 Handy Talkie (HT) 50 unit 25 25

2 Telepon 5 unit 5 0

3 Jas Hujan 30 unit 0 30

4 Payung 20 unit 0 20

5 White Board (papan tulis) 2 buah 0 2

6 ATK 1 paket 0 1

7 Meja 10 unit 0 10

8 Kursi 30 unit 0 30

9 Genset 2 unit 0 2

10 Mesin Foto copy 2 unit 0 2

11 Senter 25 set 0 25

12 Komputer 5 set 0 5

13 Printer 3 set 0 3

14 Alat-alat listrik 1 paket 0 1

15 BBM Genset 500 ltr/3 hari 0 500

4. Media Infokom

a. Situasi

Bencana banjir diperkirakan akan membuat keadaan dan situasi daerah menjadi tidak

terkendali sehingga perlu penanganan korban bencana secara efisien dan terpadu.

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan kepada media massa baik

elektronik dan media cetak maka dibutuhkan media informasi yang akurat mengenai

situasi terakhir.

b. Sasaran

- Tersedianya informasi perkembangan kegiatan Tanggap Darurat Bencana

- Tersedianya data dan informasi mutakhir tentang korban bencana, kerusakan, dan

kegiatan yang telah dilakukan serta bantuan yang diterima para korban

- Pembangunan media center sebagai sarana “Press Conference”.

- Pembangunan sistem komunikasi sebagai pendukung operasi tanggap darurat

Page 40: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

40

c. Kegiatan

Media Infokom bertanggung jawa untuk memberikan informasi kepada masyarakat

dan kepada media massa baik elektronik dan media cetak agar masyarakat dapat

mengetahui informasi dan kondisi yang sebenarnya terjadi.

Tabel 19

Kegiatan Media Infokom

No Kegiatan Pelaku Waktu

1. Menyampaikan informasi perkembangan

kegiatan yang dilakukan TKTD

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

2.

Memberikan data dan informasi mutakhir

tentang korban bencana, kerusakan, dan

kegiatan yang telah dilakukan dan

bantuan yang diterima serta rencana

kegiatan kepada publik

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

3. Memastikan sistem informasi dan

komunikasi dapat berfungsi

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

4. Membangun media center sebagai sarana

“Press Conference”

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

5. Menyiapkan personil yang profesional

dan ahli

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

6. Menyiapkan peralatan komunikasi analog

dan digital

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

7. Membuat sistem jaringan telekomunikasi

organisasi operasi

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

8. Membangun sistem komunikasi sebagai

pendukung operasi tanggap darurat

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

9. Memastikan seluruh jeringan dan fungsi

komunikasi saat operasi tanggap darurat

dapat berjalan

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

10. Membuat sistem laporan berkala

Dishubkominfo,

TVRI, RRI

Selama masa

TDB

Page 41: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

41

Proyeksi Kebutuhan

Tabel 20

Kebutuhan peralatan dan perlengkapan Media Infokom

No Uraian Kebutuhan

Keterangan Jumlah Satuan Hari

1 Komputer 1 Unit 14

2 Internet 1 Paket 14

5. Perwakilan Lembaga/Instansi

a. Situasi

Bencana banjir diperkirakan akan membuat keadaan dan situasi daerah menjadi

tidak terkendali sehingga perlu penanganan korban bencana secara efisien dan

terpadu. Dibutuhkan perwakilan SKPD, NGO, Lembaga, dll dalam koordinasi

penangganan korban dalam kegiatan Tanggap Darurat Bencana sehingga bantuan

tidak menjadi tumpang tindih dan tepat sasaran.

b. Sasaran

- Terkoordinasinya bantuan untuk pengungsi dari berbagai lembaga.

- Bantuan yang diberikan tepat kepada sasaran yaitu korban banjir.

- Tindak tumpang tindih dalam penangganan pengungsi, setiap lembaga sudah

memahami TUPOKSI nya masing-masing.

c. Kegiatan

Tabel 21

Kegiatan Perwakilan Lembaga/Instansi

No Kegiatan Pelaku Waktu

1. Saling mengkoordinasikan jenis bantuan

dapat diberikan kepada pengungsi

SKPD,

TNI/POLRI,

LEMBAGA, dll

Selama

masa TDB

2. Memastikan bantuan yang tepat sasaran

yaitu para korban bencana banjir

SKPD,

TNI/POLRI,

LEMBAGA, dll

Selama

masa TDB

3. Saling mendukung satu sama lain dalam

kegiatan Tanggap Darurat Bencana

SKPD,

TNI/POLRI,

LEMBAGA, dll

Selama

masa TDB

Page 42: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

42

Proyeksi Kebutuhan

Tabel 22

Kebutuhan Kegiatan Perwakilan Lembaga/Instansi

No JENIS SAT

JUMLAH

LOKAS

I RASIO KET KEBUT

UHAN

TER

SEDI

A

KUR

ANG

1. Tidak dibutuhkan

perlengkapan

dalam kegiatan

perwakilan

lembaga

6. Keamanan dan Keselamatan

Keamanan dan keselamatan merupakan kegiatan yang sangat vital dimana para

korban bencana banjir mengungsi ketempat yang lebih baik dan aman. Mereka

meninggalkan harta bendanya dan untuk menghindari maka perlu dilakukan penjagaan

rumah-rumah dan harta benda yang ditinggalkan agar tidak terjadi penjarahan.

a. Situasi

Bencana banjir terjadi di Kota Banda Aceh menimpa 13 gampong yang terletak

dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman,

Kecamatan Kuta Alam dan, Kecamatan Syiah Kuala. Banjir terjadi secara

bersamaan pada saat malam hari sekitar jam 23.00 WIB. Dampak kerusakan yang

terjadi cukup masif dan merusak sarana dan prasarana sosial dan umum.

Perkiraan jumlah pengungsi sebanyak 2.371 jiwa. Perkiraan korban hilang

sebanyak 3 orang dan jumlah pengungsi yang perlu dievakuasi sebanyak 237 jiwa.

b. Sasaran

- Terciptanya rasa aman, tentram, terhadap korban

- Terciptanya situasi aman terhadap harta benda dan hewan ternak.

Page 43: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

43

c. Kegiatan

Tabel 23

Kegiatan Keamanan dan Keselamatan

No Kegiatan Pelaku Waktu

1. Melakukan pengamanan di lokasi pengungsian

dan lokasi terjadinya banjir

TNI, POLRI,

SATPOL PP

Selama masa

TDB

2. Menciptakan rasa aman dan tentram bagi

korban bencana banjir

TNI, POLRI,

SATPOL PP

Selama masa

TDB

3. Menjaga harta benda yang ditinggal korban

yang mengungsi

TNI, POLRI,

SATPOL PP

Selama masa

TDB

4.

Melakukan penyelamatan korban bencana

banjir dan membawanya ke tempat

pengungsian

TNI, POLRI,

SATPOL PP

Selama masa

TDB

Proyeksi Kebutuhan

Tabel 24

Kebutuhan peralatan dan perlengkapan Keamanan dan Keselamatan

No Uraian Kebutuhan

Jumlah Satuan Liter

1 BBM Truck TNI 2 unit 280

2 BBM Truck Polisi 2 unit 280

3 BBM Truck SatPol PP 1 unit 280

A. Sektor Kesehatan

1. Situasi

Bencana banjir terjadi di Kota Banda Aceh menimpa 13 gampong yang terletak

dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan

Kuta Alam dan, Kecamatan Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam

hari sekitar jam 23.00 WIB dengan jumlah korban 2.371 jiwa, dan mengakibatkan 25 orang

luka ringan dan 71 orang luka berat.

2 Sasaran

1. Tersedianya posko layanan kesehatan

2. Tersedianya SDM bidang kesehatan yang professional

Page 44: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

44

3. Tersedianya RS rujukan beserta tenaga dan sarananya (RSUD Meuraxa)

4. Terkirimnya laporan mengenai situasi perkembangan korban

3) Kegiatan

Tabel 27

Kegiatan Klaster Kesehatan

NO Kegiatan Pelaku Waktu

1 Memberi label/triase pada korban

bencana

Tim Medis Jam pertama

kejadian

2 Penanganan kegawatan korban di

Poskes

Tim Medis Selama masa

tanggap darurat

3 Melakukan Rujukan kasus lanjut ke

RS Rujukan yg ditunjuk

Tim Medis Selama masa

tanggap darurat

4

Monitoring kesehatan

(Promotif, Preventif, Kuratif dan

Rehabilitatif)

Tim kesehatan

Selama masa

tanggap darurat

Pasca bencana

5 Melakukan promosi kesehatan dan

sanitasi

Tim Promkes Selama masa

tanggap darurat dan

pasca bencana

6 Memberi dukungan psikologi

kepada korban bencana

Tim Psikologi Selama masa

tanggap darurat dan

pasca bencana

Proyeksi Kebutuhan

Tabel 28

Kebutuhan Klaster Kesehatan

No Jenis Satu

an

Jumlah lokasi Ket

kebutuhan tersedia Kurang

1 Tenda Unit 8

- 1 PMI

- 1 BPBD

- 2 TNI

- 1 SAR

- 1 Polri

Kurang 2 1 tenda di

1 titik

lokasipeng

unsian

2 Ambulan

Unit

4

- 2 Ambulan

Puskesmas

- 1 PMI

- 1 Ambulan

RSUD

Meuraxa

terpenuhi Puskemas,

RSU, PMI

Page 45: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

45

Ambulan

Jenazah

Unit

1

- 1 PMI

3 Disaster

Kit

kit 8 - 3 PMI

- 2Dinkes

- 3 Pusk

Terpenuhi Tenda

Pengungsi

4 Bed

Lipat

buah 40 - 5 PMI

- 35 TNI

Terpenuhi @lokasi

10 buah

5 Genset unit 8 - 4 BPBD

- 4 TNI/Polri

terpenuhi @lokasi 1

unit

6 ATK (

Alat

Tulis )

Pake

t

8 - 2 RSUD

- 2 Dinkes

- 2 PMI

- 2 Pusk

terpenuhi @lokasi 1

paket

7 Radio

Komunik

asi

unit 8 - 1 PMI

- 3 TNI/Polri

- 4 Telkom

Terpenuhi Tiap

Posko

8 BMHP

(Bahan

Medis

Habis

Pakai)

Box 8 - 2 Dinkes

- 2 PMI

- 2 RS

Meuraxa

- Din Sos

terpenuhi @lokasi 2

box

9 Rumah

Sakit

Rujukan

Tem

pat

2 - RSUD

Meuraxa

- RS

Kesdam

Terpenuh

i

RS

terdekat

dg lokasi

Bencana

Tabel 29

Kebutuhan SDM Ketenagaan

NO Jenis Ketenagaan Kebutuhan Ketersediaan Rasio

1 Dokter 8 8 Dinkes Terpenuhi

2 Perawat 24

8 Dinkes

8 Bides

8 RS Meuraxa

Terpenuhi

3 Psychosocial 4

2 RS Meuraxa

2 Akademisi (unsyiah,

UIN,Unmuha dll)

Terpenuhi

Page 46: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

46

4

Tenaga Pendukung

Rekam Medis

Driver Ambulan

Ambulan Jenazah

8

4

1

8 Puskesmas

2 Ambulan Puskesmas

1 Ambulan PMI

1 Ambulan RSUD

Meuraxa

1 PMI

Terpenuhi

B. Sektor Penyelamatan dan perlindungan (Search and Rescue – SAR)

1) Situasi

Bencana banjir terjadi di Kota Banda Aceh menimpa 13 gampong yang terletak dalam

4 kecamatan yaitu Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta

Alam dan, Kecamatan Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam

hari sekitar jam 23.00 WIB. Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak

sarana dan prasarana sosial dan umum.

Perkiraan jumlah pengungsi sebanyak 2.371 jiwa. Perkiraan korban hilang sebanyak 3

orang dan jumlah pengungsi yang perlu dievakuasi sebanyak 237 jiwa.

2) Sasaran

- Terlaksananya pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban secara efektif dan

efisien.

- Terselamatkanya korban bencana banjir.

- Terevakuasinya korban bencana banjir.

- Teridentifikasi korban meninggal maupun korban luka-luka dan tersedianya data

dan informasi yang akurat tentang korban.

Page 47: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

47

3) Kegiatan

Tabel 30

Kegiatan Klaster Penyelamatan dan Evakuasi (SAR)

No Kegiatan Pelaku Waktu

1.

Laksanakan koordinasi

dengan dinas dan instansi

terkait

Tim SAR, TNI/POLRI,

Kantor SAR, PMI,BPBD,

RELAWAN

Saat terjadi

bencana

2. Menyiapkan sarana untuk

melaksanakan kegiatan SAR

Tim SAR, TNI/POLRI,

Kantor SAR, PMI,BPBD,

RELAWAN

Saat terjadi

bencana

3. Mengerahkan tim SAR ke

lokasi bencana

Tim SAR, TNI/POLRI,

Kantor SAR, PMI,BPBD,

RELAWAN

Saat terjadi

bencana

4. Melakukan penyelamatan

dan evakuasi warga

Tim SAR, TNI/POLRI,

Kantor SAR, PMI,BPBD,

RELAWAN

Saat terjadi

bencana

5.

Menemukan dan

mengevakuasi korban

hilang, meninggal dan yang

luka

Tim SAR, TNI/POLRI,

Kantor SAR, PMI,BPBD

,RELAWAN

Saat terjadi

bencana

6.

Mengidentifikasi korban

yang meninggal dan yang

luka

Tim DVI Saat terjadi

bencana

7.

Melaporkan hasil

pencarian,penemuandan

identifikasi korban ke posko

Tim SAR, TNI/POLRI,

Kantor SAR, PMI, BPBD

,RELAWAN

Saat terjadi

bencana

Proyeksi kebutuhan

Tabel 31

Kebutuhan Klaster Penyelamatan dan Evakuasi (SAR

N

o JENIS SAT

JUMLAH

LOKASI RASIO KE

T KEBUTU

HAN

TERSE

DIA

KURA

NG

1.

ALAT EVAKUASI

-Tali

- Kantong Mayat

-

Tandu{spinal,baske

t,scop}

Gulu

ng

Pcs

Unit

5

3

3

1

10

3

4

0

0

SAR

SAR

SAR,

IOF,

PMI,

BPBD

Kuran

g

Lebih

Cukup

Be

li

Page 48: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

48

2.

ALAT

KOMUNIKASI

- Radio HT

Unit

26

26

0

SAR,

PMI,

BPBD

Cukup

3.

ALAT

PENERANGAN

- Lampu Balon

Unit

9

3

6

SAR,

BPBD

Kuran

g

Be

li

4.

PERSONAL

FlOATATION

DEVICE (PFD)

- Baju Pelampung

Pcs

100

50

50

SAR,

BPBD

Kuran

g

Be

li

5

AlAT UTAMA

- Rescue Truck

- Truck Angkut

- Perahu karet

- Mobil Lapangan

Unit

Unit

Unit

Unit

4

10

13

5

1

6

7

5

3

4

6

SAR

SAR,

TNI,PO

LRI,

BPBD

SAR,

TNI,

POLRI,

BPBD

SAR,

IOF,

BPBD

Kuran

g

Kuran

g

Kuran

g

Cukup

Be

li

Be

li

Be

li

C. Sektor Pendidikan

1) Situasi

Bencana banjir terjadi di Kota Banda Aceh menimpa 13 gampong yang terletak dalam

4 kecamatan yaitu Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta

Alam dan, Kecamatan Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam

hari sekitar jam 23.00 WIB. Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak

sarana dan prasarana sosial dan umum termasuk sarana pendidikan sekolah sehingga

tidak bisa digunakan karena tergenang air dan lumpur

Page 49: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

49

2) Sasaran

- Terlaksananya pendidikan darurat bagi siswa sekolah di lokasi pengungsian

- Tersedia buku-buku dan alat- alat tulis bagi murid yang mengungsi

- Terlaksananya proses belajar mengajar di lokasi pengungsian

3) Kegiatan

Tabel 32

Kegiatan Klaster Pendidikan

No Kegiatan Pelaku Waktu

1 Penyedian tempat proses belajar

mengajar darurat

Disdukpora, BPBD,

Relawan Selama TDB

2 Penyediaan buku dan alat tulis bagi

siswa di lokasi pengungsian

Disdukpora, BPBD,

Relawan Selama TDB

3

Memastikan proses belajar dan

mengajar dapat berlangsung walau

kondisi darurat

Disdukpora, BPBD,

Relawan Selama TDB

4

Penyedian guru tambahan dan relawan

untuk membantu pembelanjaran di

lokasi pengungsian

Disdukpora, BPBD,

Relawan Selama TDB

Proyeksi kebutuhan

Tabel 33

Kebutuhan Klaster Pendidikan

No Uraian Kebutuhan

Kegiatan Jumlah Satuan Hari

1 Buku dan alat tulis 500 paket 14

2 Papan tulis 9 unit 14

D. Sektor Perlindungan Pengungsi

1) Situasi

Bencana banjir terjadi di Kota Banda Aceh menimpa 13 gampong yang terletak

dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan

Kuta Alam dan, Kecamatan Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam

Page 50: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

50

hari sekitar jam 23.00 WIB. Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak

sarana dan prasarana sosial dan umum.

Perkiraan jumlah pengungsi sebanyak 2.371 jiwa. Perkiraan korban hilang

sebanyak 3 orang dan jumlah pengungsi yang perlu dievakuasi sebanyak 237 jiwa.

2) Sasaran

1. Menetapkan lokasi evakuasi yang aman untuk tempat hunian/penampungan

sementara

2. Menyiapkan dan mendirikan penampungan sementara (tempat hunian)

3. Menyiapkan kebutuhan air bersih dan sanitasi

4. melakukan pendataan pengungsi termasuk identifikasi kelompok rentan serta

kebutuhan

5. memastikan penanganan pengungsi secara bermartabat

3) Kegiatan

Tabel 34

Kegiatan Klaster Perlindungan Pengungsi

No Kegiatan Pelaku Waktu

1

Melakukakan perlindungan

terhadap pengungsi PPKB, Dinkes Selama TDB

2

Perlindungan terhadap perempuan

dari kekerasan, Pelecehan serta

perlindungan terhadap penyandang

disabilitas PPKB, Dinkes

Selama TDB

3

Memberikan konseling bagi korban

khusus perempuan dan anak-anak

agar tidak merasa trauma PPKB, Dinkes Selama TDB

Page 51: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

51

Proyeksi kebutuhan

Tabel 35

Kebutuhan Klaster Perlindungan Pengungsi

No JENIS SAT JUMLAH

LOKASI RASIO KET KEBUTUHAN TERSEDIA KURANG

1. Tidak ada

kebutuhan

khusus bagi

perlindungan

pengungsi

kecuali petugas

konseling dan

petugas

kesehatan

E. Sektor Ekonomi

1) Situasi

Bencana banjir menimpa 13 gampong yang terletak dalam 4 kecamatan yaitu

Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan

Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam hari sekitar jam 23.00 WIB.

Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak sarana umum, prasarana sosial

dan unit-unit usaha serta ternak yang dimiliki masyarakat.

2) Sasaran

Karena kegiatan Tanggap Bencana Bencana berlangsung 14 hari maka belum bisa

dilakukan pemulihan sementara ekonomi masyarkat. Masyarakat selama dalam

pengungsian mendapat jadup sambil menunggu keringnya air dan lokasi banjir sudah

dibersihkan oleh relawan.

3) Kegiatan

Tidak ada kegiatan dalam klaster Ekonomi ini karena rencana tanggap daruratnya

berlangsung 14 hari

F. Sektor Pemulihan Dini

1) Situasi

Bencana banjir menimpa 13 gampong yang terletak dalam 4 kecamatan yaitu

Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan

Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam hari sekitar jam 23.00 WIB.

Page 52: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

52

Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak sarana dan prasarana sosial dan

umum. Antara lain: badan jalan longsor, jalan tertimbun longsoran, tanggul rusak berat

dan jebol serta pintu air rusak berat. Kerusakan juga berdampak pada rumah penduduk

sarana air bersih, listrik, fasilitas pendidikan dan sarana lainnya yang mengakibatkan

warga kesulitan untuk melakukan aktifitas sehari-hari

2) Sasaran

- Tersedianya jalan darurat

- Tersedianya alat berat untuk pembersihan jalan

- Tersedianya penerangan sementara

- Tersedianya tanggul dan pintu air sementara

3) Kegiatan

Tabel 36

Kegiatan Klaster Pemulihan Dini

No. Kegiatan Pelaku Waktu

1 Pembersihan material

longsoran pada badan jalan

untuk membuka akses jalan

PU, BPBD, TNI, POLRI, Linmas,

Relawan Kebencanaan,

Masyarakat, dunia usaha

5 hari

2 Pembuatan tanggul darurat PU, BPBD, TNI, POLRI, Linmas,

Relawan Kebencanaan,

Masyarakat, Dunia Usaha

3 hari

3 Pembuatan pintu air darurat PU, BPBD, TNI, POLRI, Linmas,

Relawan Kebencanaan,

Masyarakat, Dunia Usaha

3 hari

4. Memperbaiki jaringan listrik,

Penyediaan genset mobile

PLN, Linmas, TNI, Polri, PU,

BPBD

2 hari

Page 53: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

53

Proyeksi kebutuhan

Tabel 37

Kebutuhan Klaster Pemulihan Dini

N

o JENIS SAT

JUMLAH LOKA

SI RASIO KET KEBUTUH

AN

TERSEDIA KURANG

1. Alat Berat

- Exc/

backhoe

- Beko

Roder

- Compact

- Dump

truck

- Mesin

Giling

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

5

4

3

6

3

3

2

2

6

2

2

2

1

0

1

DPU :

2 unit,

DKK

K : 1

unit,

swasta

: unit

DPU :

1 unit

DKK

K : 1

DPU :

2 Unit

DPU :

2 unit

DKK

K : 4

unit

DPU :

2 unit

Kurang

Kurang

Cukup

sewa

sewa

sewa

sewa

2. Pembersihan

Sarana

Pendidikan

Unit 13 - PU,

BPBD

,

Cukup

3. Perbaikan

Jalan

- Sirtu

kubik

375

0

375

DPU

Kurang

Beli

4. Perbaikan

tanggul dan

pintu air

- Pasir

- karung

- tali

- balok

- papan

- triplek

kubik

Lemba

r

Gulun

g

batang

lembar

12

2000

5

30

30

15

5

0

0

0

0

0

0

0

12

2000

5

30

30

15

5

DPU

Kurang

Beli

Page 54: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

54

- alat

pertukanga

n

Lemba

r

set

5. Sarana

Penerangan

- Genset 10

KVA

- Aksesoris

listrik

- BBM

Unit

Paket

liter

8

8

5000

0

BPBD

Kurang

beli

9. Bahan bakar

- Solar

Liter 5.000 0 5.000 DPU Kurang Beli

10

.

Personil orang 130 0 130 DPU,

BPBD

, TNI

POLR

I,

PMI,

Relaw

an

Kurang insentif

G. Sektor Infrastruktur

1) Situasi

Bencana banjir menimpa 13 gampong yang terletak dalam 4 kecamatan yaitu

Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan

Syiah Kuala. Banjir terjadi secara bersamaan pada saat malam hari sekitar jam 23.00 WIB.

Dampak kerusakan yang terjadi cukup masif dan merusak sarana dan prasarana sosial dan

umum sehingga masyarakat harus mengungsi.

2) Sasaran

- Tersedianya lokasi tempat pengungsian atau Tenda Darurat

- Tersedianya air bersih dan perlengkapannya

- Tersedianya MCK darurat

- Tersedia alat transportasi untuk mengungsi

Page 55: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

55

3) Kegiatan

Tabel 38

Kegiatan Klaster Infrastruktur

No. Kegiatan Pelaku Waktu

1 Pembersihan material

longsoran pada badan jalan

untuk membuka akses jalan

PU, BPBD, TNI, POLRI, Linmas,

Relawan Kebencanaan,

Masyarakat, dunia usaha

5 hari

2 Pembuatan tanggul darurat PU, BPBD, TNI, POLRI, Linmas,

Relawan Kebencanaan,

Masyarakat, Dunia Usaha

3 hari

3 Pembuatan pintu air darurat PU, BPBD, TNI, POLRI, Linmas,

Relawan Kebencanaan,

Masyarakat, Dunia Usaha

3 hari

4 Menyediakan air bersih dan

perlengkapannya (tandon

air, truck tanki, kran,

ember)

PDAM, PMI, PU, BPBD, TNI,

POLRI, Dunia Usaha

1 hari

5. Memperbaiki jaringan

listrik,

Penyediaan genset mobile

PLN, Linmas, TNI, Polri, PU,

BPBD

2 hari

7. Pembuatan MCK darurat,

MCK mobile

PU, Dinkes, BPBD, Relawan 1 Hari

Proyeksi kebutuhan

Tabel 39

Kebutuhan Klaster Infratruktur

N

o JENIS SAT

JUMLAH LOKASI RASIO KET

KEBUTUHAN TERSEDIA KURANG

1. Air Bersih

- Air bersih

(@30

ltr/hr)

- Truck

tangki

- Bak

penampun

g air

minum

- Asesoris

perpipaan

Liter/

hr

Unit

Unit

Set

Oh

Liter

135.000

8

8

8

16

40x8

135.00

0

2

0

0

0

6

8

8

PDAM

cukup

Jika

kurang

dapat

disuppl

y dari

WTP

Lambo

ro dan

WTP

Siron

Page 56: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

56

- Jasa Supir

Truck

Tangki (2

org/Mobil

)

- BBM

2. MCK

Darurat

(20 org/1

unit)

- Mobile

Toilet

- Toilet

Lapangan

Unit

Unit

6

9

0

0

6

9

BPBD,

TNI

Beli

H. Sektor Logistik

1) Situasi

Sektor Logistik adalah bagian dari bidang logistik dan perlindungan pengungsi,

sektor ini mencakup kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan

dasar pengungsi dan perlindungan pengungsi, terutama yang berhubungan dengan pangan

dan sandang. Yang akan menangani kebutuhan pengungsi sebanyak 2.371 Orang yang

tersebar di Kecamatan Lueng Bata, Syiah Kuala , Baiturahman dan Kuta Alam dan

personil organisasi tanggap darurat sebanyak 100 orang. Analisis lebih rinci sektor ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Apabila terjadi bencana Banjir diperkirakan akan terdapat penduduk yang mengungsi

sebanyak 2.371 orang. Jumlah pengungsi tersebut akan ditempatkan pada 13 titik

pengungsian. Adapun untuk Posko Induk ditetapkan di Balai Kota Pemko Banda Aceh dari

5 Posko lapangan atau tempat pengungsian.

Page 57: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

57

Tabel 40

Perkiraan pengungsi masing-masing gampong

NO Kecamatan Gampong Pengungsi

Posko Pengungsian

( ditentukan oleh

Tim Penyusun )

1 Baiturahman Peniti 390

2 Baiturahman Gampong Ateuk Pahlawan

(Dusun Labui) 287

3 Baiturahman Gampong Neusu Aceh 213

4 Baiturahman Gampong Neusu Jaya 129

5 Baiturahman Gampong Ateuk Jawo 130

6 Kuta Alam Gampong Peunayong 163

7 Lueng Bata Batoeh 390

8 Lueng Bata Blang Cut 182

9 Lueng Bata Suka Damai 202

10 Lueng Bata Cot MESJID 40

11 Syiah Kuala Kopelma Darusalam 176

12 Syiah Kuala Lamgugob 58

13 Syiah Kuala Ie masen Kayee Adang 11

Total 2371

2) Sasaran

Dalam perencanaan sektoral ini sasaran dari sektor logistik dan perlindungan

adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan perlindungan pengungsi sebagaimana

dijelaskan di atas. Beberapa sasaran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Terpenuhi dan terlaksananya pelayanan dasar pengungsi dari balita sampai dengan

orang tua serta petugas (pangan dan sandang);

2. Adanya data kebutuhan logistik yang akurat;

3. Berfungsinya layanan dapur umum selama 24 jam;

4. Terlaksananya penyortiran dan distribusi logistik dengan baik;

5. Tersedianya gudang logistik.

6. Penyediaan fasilitas, jasa, dan bahan-bahan serta perlengkapan tanggap darurat

7. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan pendistribusian dan transportasi bantuan

logistik dan peralatan

Page 58: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

58

8. Melaksanakan penyelenggaraan dukungan dapur umum, air bersih dan sanitasi

umum

9. Mengkoordinasikan semua bantuan logistik dan peralatandari

instansi/lembaga/organisasi yang terkait

3) Kegiatan

Untuk mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan di atas, beberapa kegiatan

yang akan dilakukan dalam sektor logistik adalah sebagaimana diuraikan dalam tabel

berikut.

Tabel 41

Kegiatan Klaster Logistik

No Kegiatan Penanggung jawab Waktu

1 Mengumpulkan dan meng-update data

kebutuhan logistik

Bidang Logistik dan

Peralatan Tim Reaksi

Cepat/dinsos

24 jam

2 Membuka dapur umum

Bidang Logistik dan

Peralatan/ Seksi

Logistik/Dinsos

14 hari

3

Membangun dan mengopersionalkan

Gudang (sortir, menyimpan dan

mendistribusikan)

Bidang Logistik dan

Peralatan/ Seksi

Logistik/dinsos

14 hari

4

Mengangkut (transportasi) dan

mendistribusikan logistik dan

peralatan

Bidang Logistik dan

Peralatan/ Seksi

Logistik/dinsos

14 hari

Page 59: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

59

Proyeksi kebutuhan

Tabel 42

Kebutuhan Klaster Logistik N

o KEBUTUHAN STANDAR

VOL

KBTHN

JANGKA

WAKTU

1 2 3a 3b 4 5

Dapur Umum

1 Beras 400 Gr/org/

hari 2371 14

2

Lauk Pauk (saus,kecap,sambal goreng,ptee

udang,gulai ayam,tumis jamur,karnet

daging sapi)

3 paket/hr

/3 hr 2371 5

Makanan Siap Saji

Nasi Goreng Kaleng 3 kaleng 2371 2

Nasi rendang Kaleng 3 kaleng 2371 5

4 1.Susu 1 ktk/kk/b

ln 474 14

5 2. Indomie 3 bks/hr/

jiwa 2371 14

6 3.Telur 1 Lmp/

kk 474 14

7 4.Sarden 1 kl/jiwa/

hr 2371 14

8 Makanan tambahan Balita 1 kt/

balita 237 14

Pakaian / Sandang dan Peralatan

1 Family Kit 1 kk/

paket 474 14

2 Sarung 1 kk/

paket 474 14

3 Selimut 1 jiwa 474 14

4 Sandang 1 jiwa 474 14

5 Tikar 1 kk 474 14

6 Food ware 1 kk 474 14

7 Terpal 1 kk 474 14

8 Kelambu 1 kk

9 Baju Koko 1 Jiwa/

dewasa/

pria

1

0 Baju Anak Anak jiwa

Page 60: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

60

1

1 Daster jiwa/

perem-

puan

Peralatan Memasak dan Makan

1

1 panci besar dengan pegangan dan

penutup,

1 panci sedang dengan pegangan dan

penutup,

1 baskom untuk penyiapan dan penyajian,

1 pisau dapur,

2 centong kayu.

1 KK 474 14

2

Sebuah ember tertutup kapasitas 40 liter

dan

sebuah ember terbuka kapasitas 20 liter.

1 KK 474 14

3 Jerigen dengan kapasitas 20 liter. 1 KK 474 14

Shelter /Tenda pengungsian

1 Tenda Pengungsi 4 kk 1186 14

2 Tenda Regu 1 posko 13 14

3 Tenda pleton 1 14

4 Tenda keluarga 4 jiwa 1186 14

Kebersihan Pribadi 593 14

1 sabun mandi 1 bh/jiwa/

bln 2371 14 Hari

2 sabun cuci 2 sch/kk/

bln 474 14 Hari

3 pembalut 2 Pack 151 14 Hari

4 popok 12 pack/

bayi 237 14 Hari

Bidang Admin dan Keuangan

1) Situasi

2) Sasaran

1. Melaksanakan semua administrasi keuangan

2. Menganalisis kebutuhan dana dalam rangka penanganan tanggap darurat bencana

yang terjadi

3. Mendukung keuangan yang dibutuhkan dalam rangka komando tanggap darurat

bencana yang terjadi

Page 61: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

61

3) Kegiatan

Tabel 43

Kegiatan Bidang Admin dan Keuangan

No Kegiatan Pelaku Waktu

1 Menyiapkan anggaran darurat yang akan

dipakai jika terjadi bencana

Bappeda,

DPKAD, BPBD

Sebelum

Bencana

2 Melakukan proses dan administrasi

keuangan untuk mendukung kegiatan

Tanggap Darurat Bencana

BPBD, DPKAD Selama tanggap

darurat

Proyeksi kebutuhan

Tabel 44

Kebutuhan Bidang Admin dan Keuangan

No Uraian

Kebutuhan

Keterangan

Jumlah Satuan Hari

1 Komputer 2 Unit 14

2 ATK 1 Paket 14

3 Printer 1 Unit 14

Page 62: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

62

BAB VI

RENCANA TINDAK LANJUT

Agar dokumen rencana kontinjensi ini lebih berdaya guna dan memiliki manfaat

yang lebih besar maka diikuti dengan beberapa rangkaian kegiatan lanjutan terutama

kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat utama, yaitu pemerintah Kota Banda

Aceh dan masyarakat yang terdapat di kawasan rawan banjir. Beberapa Rencana tindak

lanjut yang dilakukan adalah kegiatan-kegiatan sebagaimana tercantum dalam tabel

berikut.

Tabel 45

Tabel Rencana Tindak Lanjut

NO Kegiatan Penanggung

Jawab

Pelaksana Waktu

Pelaksanaan

1

Uji Publik Draft

Rencana Kontijensi,

PROTAP, SK KTDB

BPBD BPBD, SKPD,

Stakeholder Sept 2016

2 Gladi ruang (Table Top

Exercise) BPBD

BPBD,SKPD,

Stakeholders Sept 2016

3 Gladi Posko (Command

Post Exercise) BPBD

BPBD,SKPD,

Stakeholders Oktober 2016

4 Drill BPBD BPBA,BPBD,SKPD,

Stakeholders Oktober 2016

5 Perbaikan dokumen dan

up date data BPBD BPBA,BPBD

Nov 2016

6 Sosialisasi kepada

masyarakat

Camat,

Mukim,

BPBD,

Camat, Mukim,

BPBD, , PMI, LSM,

F-PRB

Nov 2016

7 Demontrasi BPBD Des 2016

8 Advokasi pendanaan BPBD Agustus –

Des 2016

Page 63: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

63

Selain kegiatan–kegiatan di atas, kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar

kawasan terdampak, perlu dilakukan secara terus-menerus melalui pengorganisasian dan

pendampingan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi pemahaman dan

partisipasi aktif dari masyarakat dalam menciptakan daya tahan (recilience) terhadap

bencana yang ada. Bersamaan dengan hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh bersama stakeholder lainnya mestilah mengupayakan

terwujudnya formalisasi dokumen Rencana Kontinjensi ini oleh Walikota Banda Aceh

serta juga perlu dilakukan sosialisasi kepada DPRK kota Banda Aceh untuk mendapat

dukungan politis

Page 64: BAB I PENDAHULUANbpbd.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/...Peta Kondisi Geologi Kota Banda Aceh 4. Kondisi Hidrologi Terdapat 7 (tujuh) sungai yang melalui Kota Banda Aceh

Rencana Kontinjensi Banjir Kota Banda Aceh

64

BAB VII

PENUTUP

Demikianlah rencana kontinjensi ini kami susun agar dokumen ini dapat menjadi

pedoman bagi Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengambil langkah-langkah

selanjutnya untuk penanggulangan bencana di Kota Banda Aceh, khususnya menghadapi

ancaman bencana banjir. Dokumen ini masih terbuka untuk ditinjau dan perbaharui secara

berkala guna memperoleh hasil yang lebih baik.

Sebagai sebuah dokumen Rencana Kontinjensi, kami yakin bahwa dokumen ini

sudah dapat dipergunakan sebagai acuan awal kalau sewaktu-waktu banjir terjadi karena

yang paling penting adalah bagaimana seluruh stakeholder memahami peran dan fungsi

masing-masing serta berkomunikasi dan berkordinasi antar stakeholder. Dalam dokumen

ini sudah dilakukan pemetaan sumber daya yang dimiliki, sehingga akan lebih mudah

melakukan pengerahan dan mobilisasi sumber daya yang ada pada masing-masing instansi

dan lembaga-lembaga lainnya.

Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada semua

personil yang telah memberikan kontribusinya dalam rangkaian penyusunan Dokumen

Rencana Kontinjensi Banjir ini.

Banda Aceh, Oktober 2016

Walikota Banda Aceh