Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 URAIAN ANALISIS SITUASI
Dilihat dari segi obyek wisata dan geografis kota Tuban sangat berpotensi
menyedot wisatawan. Salah satu hasil kekayaan laut Kabupaten Tuban yang sudah
dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor adalah potensi udang. Selain tanaman pangan,
ekspor berbagai komoditas kelautan cukup berarti nilainya, seperti udang sekitar Rp 5,4
miliar dan teri senilai Rp 46,2 miliar. Karena hasil laut berupa udang sangatlah melimpah
maka VIA mengolahnya menjadi penyedap makanan berupa terasi, Terasi adalah suatu
jenis penyedap makanan berbentuk pasta, berbau khas hasil fermentasi udang, ikan atau
campuran keduanya dengan garam atau bahan tambahan lain. Hampir semua negara di
Asia Selatan dan Tenggara memiliki produk ini yaitu Hentak, Ngari, dan Tungtap di India,
Bagoong di Filipina, Terasi di Indonesia, Belacan di Malaysia, Ngapi di Myanmar, Ka-pi
di Thailand. Pasta ikan atau udang biasanya terbuat dari berbagai jenis ikan air tawar dan
laut serta udang (Nugraha, 2006). Tuban tidak hanya menyimpan potensi alam namun juga
potensi bisnis yang memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain sbb:
a. Potensi Pertanian: padi, jagung, kacang tanah.
b. Potensi Perkebunan: buah siwalan, keripik gayam, dll
c. Potensi Perikanan dan kelautan: terasi rebon, pengolahan teri nasi, budidaya rumput
laut, terumbu karang.
d. Potensi Kerajinan: batik gedok, gerabah, anyaman bamboo, sangkar burung.
UKM yang menjadi mitra adalah pengrajin produk olahan udang yaitu terasi rebon VIA.
Terasi rebon merupakan salah satu produk unggulan daerah Tuban. Beralamat di Karang
Agung Barat Rt/Rw: 01/01 Ds. Karang Agung Kec. Palang Tuban, Jawa-Timur
pemiliknya pak M. Sya’Ronie dengan nama usaha HM. Putra Bahari.
Terasi yang diperdagangkan secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam
berdasarkan bahan bakunya yaitu terasi udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya
memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna kehitaman. Seperti
telah disebutkan diatas, idealnya bahan baku pembuatan terasi adalah ikan atau udang
(rebon) yang masih segar. Manfaat terasi: bahan penambah rasa gurih dengan aroma khas
yang menggugah selera untuk berbagai jenis makanan terutama sambal, tumisan maupun
2
hidangan berkuah. Zat gizi yang terkandung di dalam terasi: Berdasarkan bahan baku
pembuatan terasi yang berupa udang dan ikan-ikan kecil, dapat disimpulkan bahwa terasi
mempunyai kandungan protein, kalsium dan yodium yang cukup tinggi. Energi 147 Kal;
Protein 30.0 gr; Lemak 3.5 gr; Karbohidrat 3.5 gr; Kalsium 100 mg; Fospor 250gr.
Tabel 1. Data UD. HM Putra Bahari Terasi Rebon merk VIA
Kegiatan Mitra Keterangan
Status Usaha Perusahaan perseorangan HM.PUTRA BAHARI. Usaha berawal
dari usaha keluarga. Kedua orang tua p. Ronie yaitu H. Musta’in
dan Hj. Muslicha yang mengawalinya sejak tahun 1979 dan
sekarang sudah dikelola oleh generasi kedua dengan merk VIA
Jenis Usaha Perdagangan hasil perikanan ( terasi rebon Tuban )
Jarak PT ke
lokasi
106 km
Omzet saat ini 1000 kg x Rp. 25.000,- = 25.000.000,- (harga terendah)
12 x 25.000.000,- = 300.000.000,-
Omzet saat ini 300.000.000,- dengan perkiraan harga terendah.
1000 kg x Rp. 60.000,- = 60.000.000,- (harga tertinggi)
12 x 60.000.000,- = 720.000.000,-
Omzet saat ini 720.000.000,- dengan perkiraan harga tertinggi
Omzet berkisar antara Rp. 300,000,000,- s/d Rp. 720,000,000,-
Jenis Produk Pengolahan hasil laut terasi rebon.
I. Bentuk kemasan kotak (mentah)
Dengan beberapa kwalitas yaitu:
1. Kwalitas 1 = terasi bagus terbuat terbuat dari rebon
basah/krakalan kwalitas super berasal dari udang rebon asli dari
Tuban.
2. kwalitas 2 = campuran udang basah/krakalan dan udang kering
3. kwalitas 3 = hanya rebon kering, sedangkan rebon kering bahan
baku didapat dari Cirebon.
II. Bentuk kemasan botol (matang)
1. kemasan warna ungu butiran halus,
2. warna kuning butiran sebesar micin,
3. warna orange butiran sebesar merica.
4. kemasan warna hijau kwalitas 2.
Kapasitas
Produksi per
tahun
12 x 1.000,- = 12.000 kg/th
Secara umum kapasitas kurang lebih sejumlah angka diatas,
tergantung dari tingkat pemanasan sinar matahari. Saat musim
penghujan penggunaan sinar matahari tidak dapat maximal untuk
penjemuran bahan baku rebon maupun terasi yang sudah
3
dipadatkan.
Fasilitas
ruangan
Ruangan dibagi sbb:
- ruang bahan baku 10m x10m
- ruang cetak 8m x 10m
- ruang packing dan stok 8m x 20m
- ruang giling 7m x 10 m
- ruang jemur 8m x 10m
Fasilitas
Peralatan yang
tersedia
Mesin giling 2 unit
Alat pengaduk kayu 5 unit
Alat cetak kayu 20 biji
Kotak untuk jemur terasi 200 bj
Armada 2 mitsubishi L 300
Nilai Investasi
awal
Rp. 50,000,000,- Meliputi bangunan dan modal usaha (finance).
Dengan berjalannya waktu terjadi peningkatan yang signifikan.
Komunikasi Tatap muka, telf, wa
Konsumen Pulau Jawa dan sekitarnya
Bahan baku Udang basah dari tuban
Udang kering dari Cilacap, Kalimantan dan Sumatra dibeli secara
cash
Produksi Terasi rebon
Konsumen Rumah tangga dan Bisnis
Pasar Rumah tangga, pasar tradisional, lokal, pasar swalayan, pusat
oleh-oleh dan rumah makan.
Jaminan Mutu Sudah ada ijin Pirt
Proses Manual dan semi otomatis. Proses penjemuran masih dilakukan
dengan memanfaatkan panas matahari berdampak pada factor
kebersihan dan luasnya lahan penjemuran yang digunakan,
sehingga lahan tidak produktif.
Produk Kemasan kertas dan botol plastic serta sudah berizin
Manajemen Belum terstruktur / kekeluargaan fungsi manajemen dan fungsi
operasional manajemen belum berjalan.
SDM Saat ini karyawan yang dimiliki sebanyak 8 karyawan tetap. Dan
20 karyawan tidak tetap yang berasal dari daerah sekitar
lingkungan HM. Putra Bahari berproduksi. 20 karyawan tidak
tetap tersebut pekerjaannya menyesuaikan kebutuhan dan
sistemnya borongan.
Finansial Modal pribadi
Peluang
Training
Perlu ada inovasi dan pendampingan
Analisis situasi berkaitan dengan usaha olahan hasil laut dari pesisir yaitu terasi
Tuban dapat disampaikan sebagai berikut:
4
Tabel 2. Analisis Situasi Terasi Rebon VIA
No. Analisis Hasil Analisis
1. Strenght/
kekuatan
1. Sebagai bahan aneka olahan masakan, mempunyai rasa yang
khas, unik.
2. Bahan baku sangat mudah didapatkan karena berada di
lingkungan laut daerah pesisir.
3. Bergizi.
4. Harga ekonomis
5. Banyak konsumen dan pasar yang membutuhkan.
6. Belum banyak yang memproduksi produk terasi rebon.
7. Produk yang selalu dicari penambah cita rasa masakan.
8. Merupakan produk yang khas dari Tuban
2. Weakness/
kelemahan
1. Pemasaran produk masih kurang sehingga produk ini masih
belum dikenal secara luas.
2. Sering terjadi kesalahan dalam pengolahan/ berproduksi
3. Lokasi produksi masih terlalu jauh dengan lingkungan warga,
sehingga produksi dan pemasaran kurang maksimal.
4. Kurang inovasi dalam pengolahannnya.
3. Opportunities
Peluang
1. Tidak semua daerah/kota dapat memproduksi terasi.
2. Produk terasi rebon yang lain masih jarang sekali promosinya,
sehingga menjadi kesempatan besar untuk terus
mengembangkan usaha ini.
3. Bahan baku udang rebon yang berlimpah, sehingga sangat baik
untuk dimanfaatkan.
4. Berbagai makanan olahan di Indonesia bahkan mancanegara
membutuhkan terasi sebagai bahan dasar masakan sehingga
memiliki rasa yang khas dan unik.
4. Threats/
Ancaman
1. Informasi konsumen dan pasar tentang adanya terasi rebon
yang merupakan produk unggulan di Tuban belum semuanya
mengetahui.
2. Kurangnya varian rasa dan pengemasan menjadikan pilihan
konsumen sedikit.
3. Konsumen awam dalam memilih terasi lebih pada pilihan yang
mudah ditemui.
Tabel berikut menunjukkan daftar harga jual terasi rebon VIA olahan hasil laut
perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari
Tabel 3. Daftar Ukuran dan Harga Jual Terasi Rebon VIA
No. Terasi Rebon VIA Berat/gr Harga (Rp)
1. Biru Super 250 60.000
2. Merah Super 250 50.000
3. Biru 250 28.000
5
4. Merah 250 30.000
5. Biru 100 23.000
6. Merah 100 25.000
Siap Dipakai/
Matang/Kemasan Botol
7. Matang ungu 100 30.000
8. Matang kuning 100 25.000
9. Matang orange 100 20.000
10. Matang ijo 100 15.000
Setiap varian dibedakan berdasar kwalitas bahan baku udang rebon. Kwalitas 1
terasi bagus terbuat dari rebon basah/krakalan kwalitas super berasal dari udang rebon asli
dari Tuban, Kwalitas 2 campuran udang basah/krakalan dan udang kering, kwalitas 3
hanya rebon kering, sedangkan rebon kering bahan baku didapat dari Cirebon. Sedangkan
terasi dalam kemasan botol warna ungu, kuning, orange adalah kwalitas 1 hanya bentuk
butiran yang berbeda. Kemasan warna ungu butiran halus, warna kuning butiran sebesar
micin, warna orange butiran sebesar merica. Kemasan warna hijau kwalitas 2. Hasil
butiran menunjukkan proses pembuatan yang berbeda-beda.
alam hal financial/ peningkatan keuntungan dengan penggunaan teknologi tray
dyer diperkiran pada 1-6 bulan peningkatan 50%, bulan 7-12 meningkat menjadi 80% dan
untuk seterusnya peningkatan diatas 85%. Diharapkan terus terjadi peningkatan pada bln
dan tahun berikutnya. Pengembangan perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari
memiliki potensi ekonomi yang cukup bagus dan layak untuk dikembangkan. Selain
memberi keuntungan pengembangan usaha ini dapat meningkatkan kapasitas produksi
untuk memenuhi permintaan pasar serta merupakan produk unggulan dari daerah pesisir
kabupaten Tuban dan tidak semua kota dapat memproduksinya.
1.2 PERMASALAHAN MITRA
Berikut ini permasalahan mitra ditinjau dari aspek fungsi operasional manajemen:
1) Pemasaran
Masalah pemasaran yang dialami perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari
keterbatasan dalam aksesibilitas pasar. Sangat disayangkan karena terasi rebon memiliki
peluang pasar yang besar baik bagi konsumen rumah tangga maupun organisasi bisnis
masakan karena merupakan bahan dasar yang memiliki cita rasa unik yang tidak dapat
6
digantikan produk lain, dan memiliki harga bersaing sehingga HM. Putra Bahari dengan
produk terasi rebon tidak mengalami kesulitan memperoleh pasar di luar Jawa Timur,
luar pulau bahkan pasar eksport mengingat tidak semua daerah dapat memproduksinya.
Dikarenakan HM. Putra Bahari belum sepenuhnya menggunakan teknik-teknik
pemasaran untuk membuka dan melayani pasar baru karena belum memiliki showroom
atau website untuk display produknya.
2) Produksi
a) Selama ini dalam proses produksi HM. Putra bahari menginvestasikan dana untuk
perluasan tempat usaha, Mesin giling 2 unit, alat pengaduk kayu 5 unit, alat cetak
kayu 20 biji, kotak untuk jemur terasi 200 bj, armada 2 mitsubishi L 300 namun
belum memiliki alat pengering dari rebon sebagai bahan baku maupun terasi yang
selesai diproduksi sehingga proses penjemuran dengan menggunakan lahan
ukuran 8m x 10m sehingga lahan tidak produktif sorotan perhatian ketidak
bersihan proses yang berlangsung dan fluaktuatifnya udara panas.
b) Untuk mensuport varian baru yaitu terasi rasa maka membutuhkan alat penepung
yaitu grinder.
3) Keuangan
Kegiatan perputaran aliran dana terjadi ketidak seimbangan karena bahan baku
selama ini dibeli dengan sistem cash sedangkan penjualan dengan antara lain dengan
sistem titip jual, uang diambil bilamana ada produk terasi yang laku untuk tempat pusat
oleh-oleh. Dan juga rumah makan. Belum ada sistem pembukuan dan laporan pajak
secara periodik.
4) Informasi
Selama ini untuk kegiatan informasi menggunakan sistem tatap muka, HP, wa
untuk sistem informasi pemasaran bagi konsumen masih menunggu konsumen yang
datang di tempat agen-agen penjualan/ pusat oleh-oleh.
5) SDM
Saat ini karyawan yang dimiliki sebanyak 8 karyawan tetap yang merupakan
keluarga sendiri. Dan 20 karyawan tidak tetap yang berasal dari daerah sekitar
lingkungan HM. Putra Bahari berproduksi. 20 karyawan tidak tetap tersebut
pekerjaannya menyesuaikan kebutuhan dan sistemnya borongan.
7
Dapatlah disampaikan HM. Putra Bahari dalam menjalankan kegiatan usahanya dilakukan
secara tradisional tanpa melibatkan teknologi dan orang lain. Mulai perencanaan dan
pencatatan bahan baku masih dilakukan secara sederhana oleh pemilik sendiri yaitu pak
M.Sya’Ronie.
Permasalahan yang disepakati untuk diselesaikan dalam waktu 3 tahun adalah masalah
Fungsi operasional manajemen yang meliputi: Manajemen Pemasaran, produksi,
Keuangan, Informasi, SDM.
Gambar 2. Produk Terasi Rebon
Gambar 3. Proses Produksi Terasi Rebon
8
Keterangan Gambar 3. Proses produksi terasi rebon Tuban HM. Putra Bahari:
Baris pertama dari kiri: rebon krakalan, rebon basah, rebon kering
Baris kedua dari kiri : setelah digiling, pencetakan, pengeringan, pengeringan matang.
Baris ketiga dari kiri : pengemasan ke1 dan pengemasan ke2
1. Rebon basah atau sering disebut juga krakalan,bahan baku ini terbuat dari rebon basah
lalu diproses giling dengan dicampur garam lalu dikeringkan jadi bahan baku ini sudah
mengalami proses fermentasi pertama sehingga menjadi bahan baku terasi udang rebon
terbaik, beraroma segar dan bertahan lama namun terasi yang dihasilkan mempunyai
harga yang mahal.
2. Rebon basah yang berasal dari penangkapan langsung di laut dan sebagai bahan dasar
terasi udang rebon jika langsung diproses menjadi terasi maka terasinya kurang
beraroma sedap dan tidak bertahan lama.
3. Rebon kering ini juga berasl dari rebon basah (B) sebelum di jadikan terasi maka harus
dikeringkan dulu dan dicampurkan garam.
4. Setelah penentuan bahan baku terasi yang akan diproses baik mengunakan rebon A atau
B dan atau campuran A dan B maka akan langsung digiling.
9
5. Setelah digiling maka akan ditumbuk agar dapat padat lalu dicetak sesuai varian ukuran
dan bentuknya.
6. Lalu dikeringkan dengan sinar matahari jika cuaca normal maka cukup 1-2 hari dan
pengeringan terasi matang biasanya lebih lama daripada terasi umumnya.
7. Dikemas,sebelum dikemas dengan varianya maka harus dimasukan plastic polos biasa
lalu baru di kemas sesuai variananya dengan label merek.
Gambar 4. Kemasan Terasi Matang
10
1.3 Solusi Permasalahan
Berdasarkan permasalahan mitra yang berkaitan dengan varian rasa Salah satu
faktor yang dapat menumbuhkan minat konsumen adalah varian produk yang diberikan
oleh perusahaan. Varian produk tidak hanya menyangkut jenis produk (product item) dan
lini produk (product line) tetapi juga menyangkut kualitas, desain, bentuk, merk, kemasan,
ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian yang harus diperhatikan oleh perusahaan
secara seksama terhadap keanekaragaman (varian) produk yang dihasilkan secara
keseluruhan (DEWI LESTARI, 2016) dan kemasan Dimensi-dimensi dari kemasan
memiliki peran masing-masing untuk menghasilkan kemasan yang baik dan menarik,
karena semakin menarik kemasan tersebut semakin menarik perhatian para konsumen
(Christy & Ellyawati, 2014). Jika bentuk dan bahan kemasan telah standard, maka elemen
grafis pada kemasan dapat merupakan faktor penentu menarik atau tidaknya sebuah
kemasan. Desain kemasan yang baik tidak hanya menarik bila dipajang di rak penjualan,
tetapi juga dapat meyakinkan konsumen untuk membeli (Christy & Ellyawati, 2014).
Kesepakatan solusi tim pengusul dari Ubhara Surabaya dan ITS Surabaya dengan mitra
HM. Putra Bahari, maka Solusi yang ditawarkan pada program ini mengacu pada tujuan
dari program, permasalahan yang dihadapi mitra, dan kapasitas yang dimiliki oleh
perguruan tinggi. Perlu diperhatikan juga agar program ini tidak saja memberikan manfaat
kepada mitra saja, namun juga memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait
antara lain: UPT Pengembangan Mutu Produk Industri Dan Teknologi Kreatif Surabaya
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Perikanan
Dan Peternakan Kabupaten Tuban dalam program ini agar kemitraan yang saling
menguntungkan ini dapat berjalan kontinyu. Maka berdasarkan prioritas permasalahan
yang telah disepakati sebelumnya, adalah:
11
Gambar 5. Tujuan Program
Gambar 6. Tempat Produksi Pembuatan Terasi Tuban VIA
NASIONAL
PT.
UBHARA
Sby
MITRA HM.
Putra Bahari
Meningkatkan ketahanan produk perikanan
Memacu pertumbuhan dan perluasan ekspor produk perikanan
Indonesia
Meningkatkan link and match antara Ubhara Surabaya dan HM.
Putra Bahari.
Mempercepat alih teknologi dan manajemen dari Perguruan
tinggi ke masyarakat (Ubhara ke HM. Putra Bahari)
Meningkatkan produk dan pasar
Meningkatkan kapasitas dan eksistensi UKM/Mitra
12
Keterangan ruangan dari baris pertama, kedua dan ketiga:
1. Gudang 1
2. Ruang bahan baku
3. Ruang penggilingan
4. Ruang packing
5. Ruang penyimpanan
13
Gambar 7. Alat-Alat produksi
HM. Putra Bahari
14
BANYAKNYA PERMASALAHAN HM. PUTRA BAHARI YANG HARUS
DIBERIKAN SOLUSI, MAKA BERDASARKAN KESEPAKATAN TIM
PENGUSUL DAN MITRA SOLUSI YANG DIBERIKAN SEBAGAI BERIKUT:
Tahun I
- Produksi dengan menggunakan Teknologi Tepat Guna “Tray Dryer”
Kebutuhan alat pengering modern menjadi langkah alternatif untuk mengatasi cuaca
lingkungan. Selain itu, proses pengeringan juga membutuhkan ruangan yang mampu
mengatasi sampel dari serangga sehingga higienitas produk terjaga (ruang pengering)
(Hakiim et al., n.d.)
Lahan digunakan untuk penjemuran dan menyimpan alat penjemur anyaman dan kotak,
sehingga lahan tidak bernilai eonomis maka bila digantikan dengan TTG “Tray Dryer”
lahan tersebut dapat digunakan sebagai showroom penjualan atau sentra penjualan terasi
rebon. Dengan mesin oven “Tray Dryer” permasalahan kebersihan, ketepatan waktu
dan penghematan lahan bisa terselesaikan. Dapat dikatakan produksi efektif dan efisien.
Dimensi : 200 x 100 x 165 cm, Material rangka : Siku dan Sthal. Material body : Plat
Besi atau stainless steel, Material rak : Besi atau stainless steel, Pemanas : LPG, Kontrol
Suhu Otomatis, Kapasitas : 150-200 Kg/proses. Proses penjemuran biasanya 2 hari atau
48 jam, dengan mesin oven tray dryer cukup 5 jam.
- Produksi trasi rasa sebagai penepung dengan menggunakan Teknologi Tepat
Guna “Grinder” Grinder sebagai alat penepung trasi yang sudah matang.Type AM-
MD100. Kapasitas:50-100kg. Bahan baku perjam-material body, pemukul, rangka:
stainless stel. Penggerak: diesel 8HP atau EM 2 HP.
Solusi:
- Peningkatan kapasitas produksi dan optimasi proses produksi dengan teknologi tepat
guna yang disebut dengan mesin oven “Tray Dryer”. Rancang bangun, pelatihan,
pendampingan penggunaan dan perawatan teknologi mesin oven tray dryer. Proses
produksi lebih cepat biasanya 2 hari ini dengan waktu 5 jam terasi sudah selesai
diproses dengan menggunakan oven tray dryer.
- Peningkatan kapasitas produksi dan optimasi proses produksi dengan teknologi tepat
guna yang disebut dengan mesin Grinder. Rancang bangun, pelatihan, pendampingan
penggunaan dan perawatan teknologi mesin penepung Grinder. Selanjutnya trasi yang
berupa bubuk halus dikemas sesuai kebutuhan.
15
Manfaat TTG Mesin Oven “Tray Dryer”.:
1. Ruang penjemuran dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produksi yang lain.
Ruang produksi lebih teratur,bersih dengan peralatan kerja yang tertata sehingga
proses produksi berjalan dengan lebih optimal.
2. Terjadi peningkatan keuntungan dengan penggunaan teknologi oven tray dyer
diperkiran pada 1-6 bulan peningkatan 50%, bulan 7-12 meningkat menjadi 80%
dan untuk seterusnya terjadi peningkatan diatas 85%. Dan diharapkan terus terjadi
peningkatan pada bln dan tahun berikutnya.
3. Pengembangan perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari memiliki potensi
ekonomi yang cukup bagus dan layak untuk dikembangkan. Selain memberi
keuntungan pengembangan usaha ini dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk
memenuhi permintaan pasar serta merupakan produk unggulan dari daerah pesisir
kabupaten Tuban. Dan berdampak pula pada peningkatan perekonomian daerah
Tuban.
Manfaat TTG Mesin “Grinder”:
- Hasil penggilingan lebih optimal
- Hasil tidak kalah dengan merk-merk terkenal
Tahun II
Sebagai organisasi yang professional maka manajemen operasional nya harus
dijalankan. Di HM. Putra Bahari manajemen operasional yang sangat urgent adalah
pengaturan sisi keuangan dan kekonsistenan bayar pajak. Manajemen keuangan penting
dipelajari untuk banyak orang yang hendak menggunakan uangnya se-efektif dan se-
efisien mungkin, terlebih bagi mereka yang hendak berbisnis. Seperti kata Kepher
Petra dari Universitas Kisii, manajemen keuangan adalah salah satu bidang yang fokus
pada penggunaan modal, uang pinjaman, dan dana bisnis lainnya secara efisien dan
efektif serta proses pengambilan keputusan yang tepat untuk memaksimalkan
keuntungan dan penambahan nilai suatu entitas (Rinaldi, 2015).
16
- Keuangan
Selama ini dalam kegiatan operasional belum dilakukan dengan cara professional. maka
perlu penguatan pengetahuan fungsi operasional manajemen keuangan. Yaitu
pembuatan laporan keuangan secara kontinue setiap bulan beserta laporan pajak.
Solusi:
Kegiatan operasional manajemen keuangan selama ini belum dilakukan dengan cara
professional selama ini masih dilakukan dengan system kekeluargaan mengingat
pegawai tetap adalah dari keluarga sendiri maka yang berkaitan dengan keuangan
dipegang oleh pemilik yaitu pak M. Sya’Ronie. Maka untuk mempersiapkan sebagai
organisasi yang tertata dan professional penguatan dan keteraturan pembukuan
sangatlah dibutuhkan beserta penyiapan pelaporan pajak sebagai ketentuan pemerintah
bagi UKM.
Manfaat:
1. Memaksimalkan keuntungan dengan keputusan yang tepat.
2. Menjaga arus kas agar sesuai guna membayar semua kewajiban dan beban
perusahaan.
3. Mempersiapkan struktur modal yang bisa didapat dari internal maupun eksternal.
4. Pemanfaatan uang yang tepat dan optimal agar efisiensi terus terjaga.
5. Memaksimalkan kekayaan agar dividen kepada pemegang saham dan laba ditahan
bisa terus optimal.
6. Efisiensi agar distribusi keuangan tepat dalam semua aspek di dalam perusahaan.
(Rinaldi, 2015).
Tahun III
Pemasaran
Perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari dalam memasarkan hasil produknya masih
terbatas. dilakukan dengan cara konvensional sehingga pemasaran masih terbatas di sekitar
wilayah Jawa Timur. Pemutakhiran informasi produk melalui e-commerce agar dapat
memperluas daerah pemasaran bahkan ke manca Negara. . Pertumbuhan jumlah pengguna
internet di tahun 2011 juga diprediksikan akan mengalami peningkatan yang sangat baik,
bahkan para pengamat memprediksikan tahun ini jumlah pengguna internet di Indonesia
17
sudah lebih dari 50 juta orang.(bisnisukm, 2011). Tentu jikalau melihat fakta diatas
merupakan pangsa pasar yang sangat besar bagi para produsen untuk meraup keuntungan.
Sungguh prospek yang sangat menggiurkan (I‟in Endang Mardiani, 2013).
Solusi:
Dalam hal pemasaran terasi rebon HM. Putra Bahari masih dilakukan secara terbatas
untuk memperluas pemasaran maka dilakukan dengan penggunaan IT dalam pemasaran.
Dengan penggunaan webside HM. Putra Bahari mampu menambah 2-3 daerah sumber
bahan baku produk lebih luas dengan kualitas yang lebih baik.
Mitra HM. Putra Bahari memiliki webside yang dapat digunakan dan dapat diakses oleh
pelanggan dan calon pembeli dari daerah lain, luar kota bahkan luar negeri
Dengan demikian produk Unggulan dari Tuban semakin dikenal. Dengan peningkatan
income UKM nya maka Pendapatan Asli daerah pun terjadi peningkatan.
Manfaat Kemasan dan rasa:
1. Memperluas pemakaian serta pemasaran produk, contohnya penjualan kecap dan
sirup yang mengalami peningkatan pula sejak penggunaan kemasan pada botol
diterapkan.
2.Menambah minat calon konsumen.
3.Sebagai media informatif produk dan advertising.
4.Memberikan kemudahan untuk para pemakai.
Manfaat e-marketing:
1. Dapat menjangkau konsumen lebih banyak dan luas.
2. Tercipta komunikasi antara produsen dan konsumen.
3. Mempermudah produsen mensurvei yang lebih rinci seperti penjualan, tingkat peminat,
kenaikan harga, jumlah produk terjual dan lainnya.
4. Penghematan biaya daripada melakukan pengiklanan.
18
Gambar 8. Kartu Tanda Pengenal
Gambar 9. Kartu Pembayar Pajak
19
Gambar 10. Sertifikat PIRT Produk Terasi
Gambar 11. Surat Daftar Perusahaan Perorangan HM. Putra Bahari
20
Gambar 12. Surat Ijin Tempat Usaha HM. Putra Bahari
Gambar 13. Surat Permohonan Merek Untuk Terasi dari Perusahaan HM. Putra Bahari
21
22
BAB 2 TARGET DAN LUARAN
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun maka target luaran yang diharapkan
setelah pelaksanaan program PPPUD akan digunakan untuk menyusun luaran berupa:
Tahun I: TTG mesin oven Tray Dyer, Mesin Penepung Grinder
1. Luaran Wajib
Pada pelaksanaan Tahun I dapat terlaksana sebagai berikut:
- Jurnal Internasional Ber ISSN
- Video kegiatan
- Adanya peningkatan keberdayaan mitra
2. Luaran Tambahan :
- HKI
23
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan PPPUD pada dasarnya mulai pengajuan proposal sudah
melakukan komunikasi awal dari tim dan mitra karena memang tujuan dari pengabdian ini
adalah untuk memberikan solusi-solusi atas permasalahan yang terjadi pada mitra dalam
hal ini adalah HM. Putra Bahari Ds. Karang Agung Kec. Palang Tuban, Jawa-Timur.
a. LANGKAH-LANGKAH ATAU TAHAPAN DALAM MELAKSANAKAN
SOLUSI YANG DITAWARKAN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN
MITRA:
Pada rencana program pengabdian PPPUD yang menunjukkan langkah-langkah
solusi atas persoalan yang disepakati bersama dan partisipasi mitra dalam pelaksanaan
program yang mendukung target dan luaran program PPPUD adalah sebagai berikut:
KEGIATAN
Berdasarkan metode pendekatan, maka rencana kegiatan yang menunjukkan
langkah-langkah solusi atas persoalan yang disepakati antara Tim Pengusul dan Mitra
PPPUD adalah sebagai berikut:
I. Kunjungan pendahuluan ke mitra PPPUD dengan persiapan meliputi:
a. Menghubungi mitra untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari program
pengabdian PPPUD.
b. Saat pertemuan sesuai kesepakatan waktu yang telah disepakati, melakukan
komunikasi awal tentang rencana kegiatan antara Tim Pelaksana dengan Mitra
PPPUD sesuai dengan permasalahan yang ada pada mitra. Membicarakan dan
Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dengan tujuan untuk memberikan solusi
atas permasalahan yang ada, dapat disampaikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
yang telah disepakati bersama antara Tim Pelaksana dengan Mitra PPPUD.
Menentukan dan melakukan jenis partisipasi mitra untuk mendukung program
PPPUD yang diusulkan oleh Tim Pelaksana PPPUD sesuai dengan permasalahan
dari mitra HM. Putra Bahari dengan pemilik/pimpinan pak Syah’Ronie Ds. Karang
Agung Kec. Palang Tuban, Jawa-Timur.
24
TAHUN I:
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN OPTIMASI PROSES PRODUKSI
DENGAN TEKNOLOGI
SOLUSI TAHUN I
1) TTG Mesin Tray Dryer
Peningkatan kapasitas produksi dan optimasi proses produksi dengan teknologi
tepat guna yang disebut dengan mesin oven “Tray Dryer”. Rancang bangun, pelatihan,
pendampingan penggunaan dan perawatan teknologi mesin oven tray dryer. Proses
produksi lebih cepat biasanya 2 hari ini dengan waktu 5 jam terasi sudah selesai diproses
dengan menggunakan oven tray dryer. Ruang penjemuran dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan produksi yang lain. Ruang produksi lebih teratur,bersih dengan peralatan kerja
yang tertata sehingga proses produksi berjalan dengan lebih optimal.
2) TTG Mesin Grinder
25
3) Kemasan berwarna
4) Kemasan rasa
Gambar 1. Terasi Rebon Matang Kemasan Dalam Botol
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
Terjadi peningkatan keuntungan dengan program PPPUD diperkiran pada 1-6
bulan peningkatan 50%, bulan 7-12 meningkat menjadi 80% dan untuk seterusnya terjadi
peningkatan diatas 85%. Dan diharapkan terus terjadi peningkatan pada bulan dan tahun
berikutnya. Pengembangan perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari memiliki potensi
ekonomi yang cukup bagus dan layak untuk dikembangkan. Selain memberi keuntungan
pengembangan usaha ini dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi
permintaan pasar serta merupakan produk unggulan dari daerah pesisir kabupaten Tuban.
Dan berdampak pula pada peningkatan perekonomian daerah Tuban.
Langkah-langkah Untuk Solusi Tahun I sebagai berikut:
a. Rancang bangun teknologi mesin oven tray dryer. Yang selama ini penjemuran
menggunakan lahan luas yang menjadi tidak produktif, kebersihan kurang dan
menggandalkan panas matahari.
26
Rancang bangun teknologi mesin Grinder digunakan untuk penepungan trasi rasa awal
program belum memiliki alat dan digunakan alat tumbuk manual. Dengan program
PPPUD digunakan mesin Grinder.
b. Pelatihan, pendampingan penggunaan dan perawatan teknologi mesin oven tray dryer
sehingga dengan penggunaan alat tersebut lahan penjemuran dapat digunakan sebagai
sentra penjualan trasi atau showroom.
Pelatihan, pendampingan penggunaan dan perawatan teknologi mesin grinder sehingga
dengan penggunaan alat tersebut proses penepukan trasi rasa dapat optimal.
c. Praktek pembuatan terasi dengan teknologi mesin oven tray dryer, grinder merawat
serta memperbaiki bilamana ada kerusakan.
d. Monitoring dan pendampingan setelah pelatihan.
27
KAPABILITAS PERGURUAN TINGGI UBHARA TERHADAP
PERMASALAHAN HM. PUTRA BAHARI
1) Rancang bangun mesin oven Tray dryer untuk kegiatan produksi
Gambar 14. TTG Mesin Oven Tray Dyer
Dengan menggunakan mesin Tray Dryer maka lahan dapat dimanfaatkan yang lain. Misal
dimanfaatkan menjadi showroom sebagai sentra terasi rebon Tuban.
28
29
Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program Tahun I sbb:
Partisipasi HM. Putra Bahari dengan pemilik/pimpinan pak Syah’Ronie Ds.
Karang Agung Kec. Palang Tuban, Jawa-Timur pada pelaksanaan program adalah
sebagai berikut:
a. - Memfasilitasi dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
praktek dan pendampingan PPPUD tentang: Desain (rancang-bangun) mesin
oven “Tray Dryer” berfungsi sebagai pengganti panas matahari bilamana
cuaca/musim tidak mendukung, mengurangi lahan yang tidak produktif karena
digunakan sebagai lahan penjemuran, menghindarkan polusi dan menjaga
kebersihan bahan baku.
30
- Memfasilitasi dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
praktek dan pendampingan PPPUD tentang: Desain (rancang-bangun) mesin
penepung “Grinder” berfungsi sebagai alat penepung trasi rasa yang
sebelumnya tidak ada.
- Memfasilitasi dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
praktek dan pendampingan PPPUD tentang: Kemasan berwarna gambar udang,
ada logo jaminan mutu, halal.
- Memfasilitasi dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
praktek dan pendampingan PPPUD tentang: Trasi matang.
b. Sosialisasi dan mobilisasi kepada karyawan HM. Putra bahari supaya semua
mengikuti kegiatan pelatihan, praktek, dan pendampingan program PPPUD.
c. Memfasilitasi pembentukan panitia pelaksana terdiri dari tim pelaksana dan mitra
PPPUD serta bertugas memberikan pengarahan dan informasi kepada karyawan HM.
Putra Bahari.
d. Memfasilitasi dan memberikan masukan kepada team PPPUD untuk kesuksesan dan
kelancaran kegiatan sesuai dengan target luaran setiap kegiatan PPPUD.
e. Membantu menyiapkan kebutuhan pendukung kegiatan pelatihan, praktek, dan
pendampingan meliputi; penyediaan koneksi listrik dan internet, meja-kursi,
pengeras suara (sound system), dan sarana prasarana lain yang tidak memungkinkan
tim bawa dari Perguruan Tinggi.
TAHUN II
PENINGKATAN DAN PENGUATAN FUNGSI OPERASIONAL MANAJEMEN
SOLUSI TAHUN II
Fungsi operasional manajemen perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan
perusahaan besar ataupun yang menengah mulai mengalami pergeseran yang awalnya
bersifat statis menjadi lebih dinamis. Hal-hal inilah yang kemudian dikembangkan menjadi
suatu sistem manajemen operasional yang lebih dinamis tidak kaku terhadap perubahan
yang ada untuk mampu bersaing memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja perusahaan sehingga diperoleh SDM yang loyalitas terhadap
perusahaan perseorangan seperti HM. Putra Bahari dan produk yang memiliki keunggulan.
31
Kegiatan operasional manajemen keuangan selama ini belum dilakukan dengan
cara professional selama ini masih dilakukan dengan sistem kekeluargaan mengingat
pegawai tetap adalah dari keluarga sendiri maka yang berkaitan dengan keuangan dipegang
oleh pemilik yaitu pak M. Sya’Ronie. Maka untuk mempersiapkan sebagai organisasi yang
tertata dan professional penguatan dan keteraturan pembukuan sangatlah dibutuhkan
beserta penyiapan pelaporan pajak sebagai ketentuan pemerintah bagi UKM.
Langkah-Langkah Untuk Solusi Tahun II Adalah Sebagai Berikut:
a. Tim pengusul bersama mitra merancang sistem:
1) SOP produksi meliputi: pemesanan bahan baku, pengolahan, pengemasan terasi
rebon
2) SOP keuangan meliputi: pencatatan anggaran masuk dan penggunaan anggaran.
3) SOP tenaga kerja meliputi: perekrutan tenaga kerja, pengelolaan, sistem prosedur
kerja, prosedur pelatihan, prosedur pelepasan tenaga kerja.
4) SOP penjualan/pemasaran meliputi: prosedur pemesanan, prosedur pelayanan.
b. Pelatihan, pendampingan pelaksanaan dari:
1) Pemesanan bahan baku, pengolahan, pengemasan terasi rebon
2) Pencatatan anggaran masuk dan penggunaan anggaran.
3) Perekrutan tenaga kerja, pengelolaan, sistem prosedur kerja, prosedur pelatihan,
prosedur pelepasan tenaga kerja.
4) Prosedur pemesanan, prosedur pelayanan baik secara offline maupun online
c. Praktek aplikasi laporan keuangan dan pajak bagi usaha perseorangan HM. Putra Bahari
d. Monitoring dan pendampingan setelah pelatihan.
Gambar 15, Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Perusahaan
Peningkatan Efisiensi dan
efektifitas Perusahaan
Perseorangan HM.Putra Bahari
Pembuatan SOP
Proses Produksi
Pembuatan SOP
keuangan
Pembuatan SOP
Pengelolaan
Tenaga Kerja/SDM
Pembuatan SOP
Penjualan/pemasaran
32
Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program Tahun II
Partisipasi HM. Putra Bahari pada pelaksanaan program adalah sebagai berikut:
a. Memfasilitasi dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan pelatihan, praktek
dan pendampingan PPPUD tentang:
1) SOP produksi meliputi: pemesanan bahan baku, pengolahan, pengemasan terasi
rebon
2) SOP keuangan meliputi: pencatatan anggaran masuk dan penggunaan anggaran.
3) SOP tenaga kerja meliputi: perekrutan tenaga kerja, pengelolaan, sistem prosedur
kerja, prosedur pelatihan, prosedur pelepasan tenaga kerja.
4) SOP penjualan/pemasaran meliputi: prosedur pemesanan, prosedur pelayanan.
b. Sosialisasi dan mobilisasi kepada karyawan HM. Putra Bahari supaya semua
mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan, praktek dan pendampingan program
PPPUD.
c. Memfasilitasi pembentukan panitia pelaksana terdiri dari tim pelaksana dan mitra
PPPUD serta bertugas memberikan pengarahan dan informasi kepada karyawan tetap
dan part time di HM. Putra Bahari.
d. Membantu menyiapkan kebutuhan pendukung kegiatan sosialisasi, pelatihan, praktek
dan pendampingan dan sarana prasarana lain yang tidak memungkinkan tim bawa
dari Perguruan Tinggi.
Tahun III
PENINGKATAN DAN PENGUATAN PENGGUNAAN IT DALAM PEMASARAN
SOLUSI TAHUN III
Dalam hal pemasaran terasi rebon HM. Putra Bahari masih dilakukan secara
terbatas untuk memperluas pemasaran maka dilakukan dengan penggunaan IT dalam
pemasaran. Dengan penggunaan webside HM. Putra Bahari mampu menambah 2-3 daerah
sumber bahan baku produk lebih luas dengan kualitas yang lebih baik. Mitra HM. Putra
Bahari memiliki webside yang dapat digunakan dan dapat diakses oleh pelanggan dan
calon pembeli dari daerah lain, luar kota bahkan luar negeri. Dengan demikian produk
33
Unggulan dari Tuban semakin dikenal. Dengan peningkatan income UKM nya maka
Pendapatan Asli daerah pun terjadi peningkatan.
Langkah-Langkah Untuk Solusi Tahun III Adalah Sebagai Berikut:
a. Penyuluhan jaringan internet untuk memperluas pasar penjualan terasi rebon yang
selama ini di masih terbatas di daerah Jawa Timur untuk diperluas di daerah lain, luar
pulau bahkan Negara lain. Diharapkan Terasi rebon tetap eksis sebagai produk unggulan
Tuban dengan pemanfaatan e-commerce.
b. Pelatihan, pendampingan pemanfaatan jaringan internet untuk memperluas pasar
penjualan terasi rebon HM. Putra Bahari yang selama ini di masih terbatas di daerah
Jawa Timur untuk diperluas di daerah lain, luar pulau bahkan Negara lain.
c. Praktek pemanfaatan jaringan internet untuk memperluas penjualan terasi Rebon HM.
Putra Bahari yang selama ini di masih terbatas di daerah jawa timur untuk diperluas di
daerah lain, luar pulau bahkan Negara lain. Terasi rebon tetap eksis sebagai produk
unggulan Tuban dengan pemanfaatan e-commerce;
1) Promosi
Dengan tujuan untuk lebih mengenalkan HM. Putra Bahari dan produk unggulannya
agar mudah diakses. Akan dibuat website dan media jejaring sosial. Melakukan
pendaftaran di website B2B pada P3ED (pusat pelatihan dan Promosi Ekspor
Daerah), BPEN (Badan Pengembangan Ekspor nasional, pengiriman profil pada
kedutaan, kamar dagang dan pameran-pameran produk laut. Untuk itu disarankan
perekrutan 1 tenaga kerja di bidang IT sekaligus sebagai tenaga pemasaran.
2) Tempat
Penataan lokasi showroom sebagai sentra terasi rebon Tuban dan penataan kantor
agar lebih tertata dan menarik bagi calon pembeli yang datang berkunjung langsung.
Penataan ruang meliputi juga display produk yang dipasarkan. Untuk pembeli yang
membeli dengan online website akan dioptimalkan sebagai tempat display produk
dan jalur komunikasi yang memudahkan proses transaksi.
Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program
Pertisipasi HM. Putra Bahari pada pelaksanaan program tahun III adalah sebagai
berikut:
34
a. Memfasilitasi dan menyediakan tempat bagi pelaksanaan kegiatan pelatihan,
praktek dan pendampingan PPPUD tentang: Desain (rancang bangun) dan
pemutakhiran (update) website (wordpress) informasi produk terasi rebon dengan
berbagai rasa dan kemasan.
b. Sosialisasi dan mobilisasi kepada karyawan HM. Putra Bahari supaya semua
mengikuti kegiatan pelatihan, praktek dan pendampingan PPPUD.
c. Memfasilitasi pembentukan panitia pelaksana terdiri dari tim pelaksana dan mitra
PPPUD serta bertugas memberikan pengarahan dan informasi kepada karyawan
HM. Putra Bahari.
d. Memfasilitasi dan memberikan masukan kepada team PPPUD untuk kesuksesan
dan kelancaran kegiatan sesuai dengan target luaran setiap kegiatan PPPUD.
e. Membantu menyiapkan kebutuhan pendukung kegiatan pelatihan, praktek, dan
pendampingan dan sarana prasarana lain yang tidak memungkinkan tim bawa dari
Perguruan Tinggi.
b. URAIAN KEPAKARAN DAN TUGAS MASING-MASING ANGGOTA TIM
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Implementasi kegiatan PPPUD dilaksanakan oleh tim pelaksana yang terdiri dari 4
orang: terdiri dari 1 ketua, 3 anggota dan dibantu oleh 4 mahasiswa asal Teknik
Informatika dan mesin ITS dan Program Studi Ekonomi Manajemen UBHARA Surabaya.
Tabel 4. Implementasi kegiatan PPPUD
No Nama dan
Pendidikan
Uraian Kepakaran Tugas masing-masing
1. Dr. Hj.
MAHMUDAH
ENNY W.,
Dra.,Ec.,M.Si
- Merupakan dosen
tetap FEB Di Ubhara
Surabaya.
- Manajemen
Administrasi,
Produksi, keuangan,
branding, promosi,
marketing produk,
administrasi
perusahaan, bisnis,
produksi,
administrasi
- Berperan sebagai ketua
dalam tim.
- Melakukan perijinan mulai
kegiatan dilaksanakan
hingga mengkoordinir
semua pelaksanaan.
- Pengelolaan aspek
manajemen administrasi
produksi, keuangan (cash
flow), branding, promosi
dan pemasaran olahan hasil
laut yaitu terasi berbasis
35
keuangan dan pajak
pada Usaha Mikro,
Kecil dan
Mengengah
(UMKM) berbasis
computer.
Konsultan UMKM .
komputer kepada HM. Putra
Bahari tahap pelatihan,
praktek hingga
pendampingan.
2. Drs. Ec., ABDUL
FATTAH, M.Si.
- Merupakan dosen
tetap FEB Di
Ubhara Surabaya.
- Mempunnyai
kemampuan di
bidang fungsi
operasional
manajemen dan
pajak
- Membantu laporan
keuangan.
- Berperan sebagai anggota
tim yang langsung berperan
di lapangan membantu
dalam manajemen dan
perencanaan produksi.
- Memberikan pengetahuan
dan aplikasi perilaku
wirausaha.
- pelatihan, praktek hingga
pendampingan pembukuan
dan pajak usaha pada HM.
Putra Bahari.
3. Dr.
SOEHARDJOEPRI , M.Si
- Merupakan dosen
tetap Matematika
/FMKSD di ITS
Surabaya.
- Mempunyai
spesialisassi
dalam bidang
desain website,
blok (wordpress
dan blogspot).
- Mempunyai
kemampuan
mendesain
(rancang-bangun)
alat produksi.
- Berperan sebagai anggota
tim
- Mendesain (rancang
bangun) dan
pemutakhiran (update)
informasi produk
unggulan Tuban yaitu
terasi rebon olahan hasil
laut pesisir utara dengan
berbagai varian dan
kemasan melalui website
(wordpress).
- Mendesain (rancang
bangun) mesin oven.
4 4 Mahasiswa - Dua mhs semester 2
Program Studi S1
Ekonomi
Manajemen Ubhara
Surabaya yang
sering kali
mengikuti
kejuaraan bisnis.
- 2 mahasiswa ITS
Surabaya semester
4 Program Studi
Informatika ITS dan
- Membantu pelaksanaan
fungsi operasional
manajemen untuk
diaplikasikan pada HM.
Putra Bahari.
- Membantu rancang
bangun oven terasi
- Mendesain (rancang
bangun) dan pemutakhiran
(update) informasi produk
unggulan Tuban yaitu
terasi rebon
36
mesin.
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Sejak berdiri pada 1982, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
Lingkungan Universitas Bhayangkara (UBHARA) Surabaya diselenggarakan oleh 2 (dua)
lembaga terpisah. Lembaga Penelitian (Lemlit) bertanggung jawab atas kegiatan
penelitian, sedangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan oleh
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (Lemdimas) UBHARA Surabaya. Dalam
perkembangan selanjutnya sejak tahun 2009, keduanya dilebur dalam satu lembaga
menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UBHARA
Surabaya. LPPM bertanggung-jawab atas seluruh kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat oleh dosen di Lingkungan UBHARA Surabaya. LPPM UBHARA
Surabaya sejak Tahun 2009 s/d sekarang sudah memperoleh 29 judul hibah pengabdian
kepada masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Ditlitabmas)
Dikti. Hibah tersebut antara-lain 8 judul Hibah Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), 19 judul IbM, 1 judul Ipteks bagi Inovasi dan
Kreativitas Kampus (IbIKK), dan 1 judul Hibah HI-LINK. Tabel 4 menunjukkan judul,
nama ketua pelaksana, dan skim Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Ditlitabmas yang
sudah pernah diraih oleh dosen UBHARA Surabaya.
Tabel 5. Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Ditlitabmas Diraih Oleh UBHARA
Surabaya
No Judul Ketua
pelaksana
Skim Tahun
1. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Kepedulian Konservasi
Alam di Desa Nogosari Kecamatan
Pacet Kabupaten Mojokerto.
Mohammad
Fadeli, S.Sos.,
M.Si
KKN-
PM
2009
2. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Dalam Pengelolan Hutan Bakau Untuk
Mencegah Abrasi Pantai di Kecamatan
Camplong Kabupaten Sampang Jawa-
Timur
Amirullah, ST.,
MT
KKN-
PM
2010
3. Upaya Pelestarian Sumber Air Melalui
Konservasi Bambu di Desa
Kembangbelor Kecametan Pacet
Kabupaten Mojokerto.
Mohammad
Fadeli, S.Sos.,
M.Si
KKN-
PM
2012
37
4. Pemberdayaan Masyarakat dalam
rehabilitasi Lahan kritis di Wilyah
Perbukitan Kapur untuk Mencegah
Banjir di Kecamatan Sampang
Kabupaten Sampang Jawa-Timur
Syariful Alim,
S.Kom., M.Cs
KKN-
PM
2013
5. Optimalisasi Kawasan Pulau Lumpur
Telocor Untuk Meningkatkan Potensi
Ekowisata Berbasis Komunitas
(Community-Bassed Ecotourism) di
Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.
RM. Bramastyo
Kusumo
Negoro, SH.,
SE., MM.
KKN-
PM
2013
6. IbM Limbah Akar Kayu Jati di
Kampung Petung Saradan kabupaten
Madiun.
Hasti Afianti,
ST., MT
IbM 2012
7. IbM Panti asuhan Kewirausahaan di
Medokan Ayu Surabaya
Widya Susanti,
SE., M.Si
IbM 2013
8. Kelompok Tani Tembakau Dra.Ec.,
Cholifah, MM
IbM 2013
9. IbM Wisata Anyar Mangrove Juliani
Pujowati, SE.,
M.Si
IbM 2013
10. IbM Bagi Mantan penderita Kusta Susi Ratnawati,
S.Sos., MM.
IbM 2013
11. IbIKK Usaha Penyamakan Kulit
Kelinci Ramah Lingkungan Eksotis
dan Bernilai Ekonommi Tinggi
Drs. Haryono,
M.Si
IbIKK 2013
12. IbM Bagi Forum Kemitraan Polisi dan
Masyarakat (FKPM)
Drs. Heru
Irianto, M.Si
IbM 2014
13. IbM Pemanfaatan Barang Bekas dari
Bahan Kaca Menjadi Seni Glass
Painting Yang Bernilai Jual Tinggi
Susi Ratnawati,
S.Sos., MM.
IbM 2014
14. IbM Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH) Kecamatan Mejayan
Kabupaten Madiun Jawa-Timur
Rifky Fahrial
Zainal, ST.,
M.Kom
IbM 2014
15. IbM Pemanfaatan kain Perca
(Quilting) Sebagai Peluang Usaha
Untuk Meningkatkan Pendapatan
Keluarga.
Agus
Susetyohadi,
SE., M.Si.
IbM 2014
16. IbM Bagi Petambak di Gununganyar
Surabaya.
Abdul Fatah,
SE., M.Si.
IbM 2014
17. IbM E-Commerce Batik Asli Sidoarjo Susi Ratnawati,
S.Sos., MM.
IbM 2014
18. IbM Pembuatan Abon Ikan Tuna
Tanpa Pengawet dengan Teknologi
Tepat Guna di Pantai Prigi Kabupaten
Trenggalek Jawa-Timur.
Vera
Rimbawani
Susanti, SH.,
MH.
IbM 2014
19. Pemberdayaan Pengusaha Pembuatan
Virgin Coconut Oil (VCO) Tradisional
Dra.Ec. L.Tri
Lestari, M.Si
HI-Link 2014
38
dengan Aplikasi Teknologi Mebran
Untuk Pemisahan Kelapa dan Air di
Desa Sumberingin Kecamatan
Karangan kabupaten Trenggalek
20. IbM Bagi Nelayan di Desa Padelegan
Madura
Dr. Muslichah
Erma Widiana,
MM
IbM 2015
21. IbM untuk Petani Cengkeh Kecamatan
Wonosalam kabupaten Jombang
Drs. Heru
Irianto, M.Si
IbM 2015
22. IbM Kerupuk Puliu “Aneka Rasa “
Untuk Meningkatkan Kualitas,
Pemasaran dan Manajemen Kerupuk
Puli di Kelurahan Polagan Kecamatan
Sampang Kabupaten Sampang Jawa-
Timur.
Juli Nurani,
SH., MH.
IbM 2015
23. IbM Batik Asli Sidoarjo Untuk
Melestarikan Warisan Budaya Daerah
Agus
Susetyohadi,
SE. MM
IbM 2015
24. IbM Limbah Kain Perca Paguyupan
Lansia Dahlia Surabaya
Fitri Widiyani
Rosida, S.Sos.,
M.Si
IbM 2015
25. IbM kerajinan Koran Bekas Sebagai
Peluang Untuk Meningkatkan
Pendapatan Keluarga.
Dra. Nurul
Imamah, M.Ec.
IbM 2015
26. IbM Pengolahan Produk Berbahan
Jahe Menjadi Oleh-oleh Khas daerah
Untuk Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat di Kabupaten Trenggalek
Jawa-Timur.
Ir. Nurhayati
Iriani Astuti,
MM
IbM 2015
27. Penguatan Kearifan Lokal (Local
Wisdom) Dalam meningkatkan
Potensi Wisata Budaya di kecamatan
Pacet kabupaten Mojokerto.
Drs. Agus
Sugiharto, M.Si
KKN-
PPM
2015
28. Pemberdayaan Komunitas Bikers
Surabaya sebagai Role Model pelopor
tertib Berlalu Lintas.
Muhammad
fadeli, S.Sos,
M.Si.
KKN-
PPM
2015
29. Pemberdayaan Petani garam Untuk
Meningkatkan Kualitas, Kuantitas,
Efisiensi Biaya, dan pemasaran
Produksi Garam Lokal di Kecamatan
Sampang Kabupaten Sampang Jawa-
Timur.
Amirullah, ST.,
MT.
KKN-
PPM
2015
30. IbM Peningkatan Kualitas, Efisiensi
dan manajemen Batik Tulis Gentongan
Tanjung Bumi Menggunakan
“Pewarnaan alami” di Desa Peseseh
Kecamatan tanjung Bumi Kabupaten
Bangkalan Jawa-Timur.
Tri
wardoyo,ST.,
MT.
IbM 2016
39
31. IbM Bagi kelompok Tani Organik Di
kecamatan Balongbendo Kabupaten
Sidoarjo.
Jamil SH.,
M.H.
IbM 2016
32. Pemberdayaan Pengusaha Pembuatan
Virgin Coconut Oil (VCO) Tradisional
dengan Aplikasi Teknologi Mebran
Untuk Pemisahan Kelapa dan Air di
Desa Sumberingin Kecamatan
Karangan kabupaten Trenggalek
Dra.Ec. L.Tri
Lestari, M.Si
Hi-Link 2016
33. IbM Bagi Masyarakat Produsen
Krupuk Ikan di desa karangrejo
Kecamatan manyar Kabupaten Gresik
Saidah, ST.,
MT.
IbM 2016
34. IbM Peningkatan Kualitas,
Manajemen dan Pemasaran batik Tulis
Motif Tajung Melalui penambahan
“Aromaterapi” di kelurahan Polagan
Kecamatan Sampang Jawa-Timur.
Syariful Salim,
ST., MT
IbM 2016
35. IbM Pemberdayaan Usaha Kerajinan
Tangan Eceng GOndok, “Sulam Pita”
Bernilai Ekonomis Tinggi di kelurahan
Kebraon Kecamatan KarangPilang
Kota Surabaya
Diana
Rapitasari, SE.,
MM.
IbM 2016
34. IbM Pemberdayaan Pembuat Virgin
Coconut Oil (VCO) Bernilai
Ekonomis Tinggi di Desa keleyan
Kecamatan Socah Kabupaten
bangkalan – Madura
Drs. Abdul
Fattah, M.Si
IbM 2017
35. Pemberdayaan Pengusaha Pembuatan
Virgin Coconut Oil (VCO) Tradisional
dengan Aplikasi Teknologi Mebran
Untuk Pemisahan Kelapa dan Air di
Desa Sumberingin Kecamatan
Karangan kabupaten Trenggalek
Dra.Ec. L.Tri
Lestari, M.Si
Hi-Link 2017
36. Pemberdayaan Pedagang Buku Bekas
Untuk pengembangan destinasi Wisata
Pendidikan kampoeng Ilmu Surabaya
Muhammmad
Fadeli, SE.,
M.Si
KKN
PPM
2017
37. PKM Pengrajin Camilan Olahan Hasil
Laut “Aneka Rasa” Bernilai Ekonomis
Tinggi Pesisir Utara Ds. Kenanti
Kec.Tambakboyo Tuban Jawa-Timur.
Dr. Nova
Retnowati, MM
PKM 2018
38. KKNPPM Pemberdayaan masyarakat
dalam rehabilitasi hutan bakau
Amirullah, ST.,
MT.
KKN
PPM
2019
39. PKM untuk meningkatkan kualitas
produk
Diana
Rapitasari, SE.,
MM.
PKM
40. PKM bagi kelompok tani jamur Drs. Heru
Irianto, M.Si
PKM
40
41. IBPUD Pemberdayaan ekonomi
masyarakat berbasis diversifikasi
Dra.Ec. L.Tri
Lestari, M.Si
PPPUD
42. PPPUD pemberdayaan pengrajin
industry olahan hasil laut “Terasi
Rebon”
Dr. Mahmudah
Enny
Widyaningrum,
M.Si
PPPUD
43 PPPUD pemberdayaanpengrajin batik
gedog
Dr. Muslichah
Erma Widiana,
MM
PPPUD
4.2 URAIAN KEPAKARAN DAN TUGAS MASING-MASING ANGGOTA TIM
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Implementasi kegiatan PKM dilaksanakan oleh tim pelaksana yang terdiri dari 2
(dua) orang terdiri dari ketua, 1 anggota, dan dibantu oleh mahasiswa asal Program Studi
Ekonomi Manajemen dan Teknik Informatika UBHARA Surabaya. Kedua mahasiswa
dilibatkan pada seluruh pelaksanaan kegiatan PKM. Tim pelaksana PKM ini diharapkan
mampu bersinergi dalam mencapai target luaran sesuai dengan yang direncanakan.
Kegiatan PKM juga mengundang 1 (satu) orang tenaga ahli (narasumber) pada pelatihan
dan praktek pembuatan (produksi), promosi, dan pemasaran produk aneka camilan olahan
hasil laut pesisir utara. Kualifikasi masing-masing personel anggota tim ditunjukkan pada
Tabel berikut
Tabel 6. Kualifikasi Tim Pelaksana
No Nama dan
Pendidikan
Uraian Kepakaran Tugas masing-masing
2. Dr. Hj.
MAHMUDAH
ENNY W.,
Dra.,Ec.,M.Si
- Merupakan dosen
tetap FEB Di Ubhara
Surabaya.
- Manajemen
Administrasi,
Produksi, keuangan,
branding, promosi,
marketing produk,
administrasi
perusahaan, bisnis,
produksi,
administrasi
keuangan dan pajak
pada Usaha Mikro,
- Berperan sebagai ketua
dalam tim.
- Melakukan perijinan mulai
kegiatan dilaksanakan
hingga mengkoordinir
semua pelaksanaan.
- Pengelolaan aspek
manajemen administrasi
produksi, keuangan (cash
flow), branding, promosi
dan pemasaran olahan hasil
laut yaitu terasi berbasis
komputer kepada HM. Putra
Bahari tahap pelatihan,
41
Kecil dan
Mengengah
(UMKM) berbasis
computer.
Konsultan UMKM .
praktek hingga
pendampingan.
2. Drs. Ec., ABDUL
FATTAH, M.Si.
- Merupakan dosen
tetap FEB Di
Ubhara Surabaya.
- Mempunnyai
kemampuan di
bidang fungsi
operasional
manajemen dan
pajak
- Membantu laporan
keuangan.
- Berperan sebagai anggota
tim yang langsung berperan
di lapangan membantu
dalam manajemen dan
perencanaan produksi.
- Memberikan pengetahuan
dan aplikasi perilaku
wirausaha.
- pelatihan, praktek hingga
pendampingan pembukuan
dan pajak usaha pada HM.
Putra Bahari.
3. Dr.
SOEHARDJOEPRI , M.Si
- Merupakan dosen
tetap Matematika
/FMKSD di ITS
Surabaya.
- Mempunyai
spesialisassi
dalam bidang
desain website,
blok (wordpress
dan blogspot).
- Mempunyai
kemampuan
mendesain
(rancang-bangun)
alat produksi.
- Berperan sebagai anggota
tim
- Mendesain (rancang
bangun) dan
pemutakhiran (update)
informasi produk
unggulan Tuban yaitu
terasi rebon olahan hasil
laut pesisir utara dengan
berbagai varian dan
kemasan melalui website
(wordpress).
- Mendesain (rancang
bangun) mesin oven.
4 4 Mahasiswa - Dua mhs semester 2
Program Studi S1
Ekonomi
Manajemen Ubhara
Surabaya yang
sering kali
mengikuti
kejuaraan bisnis.
- 2 mahasiswa ITS
Surabaya semester
4 Program Studi
Informatika ITS dan
mesin.
- Membantu pelaksanaan
fungsi operasional
manajemen untuk
diaplikasikan pada HM.
Putra Bahari.
- Membantu rancang
bangun oven terasi
- Mendesain (rancang
bangun) dan pemutakhiran
(update) informasi produk
unggulan Tuban yaitu
terasi rebon
42
BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Capaian Program PPUD tahun I dengan laporan kemajuan 100% adalah sebagai
berikut:
43
44
1) Rancang bangun mesin oven Tray dryer untuk kegiatan produksi
Gambar 14. TTG Mesin Oven Tray Dyer
Dengan menggunakan mesin Tray Dryer maka lahan dapat dimanfaatkan yang lain. Misal
dimanfaatkan menjadi showroom sebagai sentra terasi rebon Tuban.
Gambar . Mesin Penepung
45
Gambar Kondisi Kemasan dan rasa Sebelum dan Sesudah Program PPPUD Tahun I
46
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Sesuai dengan target luaran kegiatan program PPPUD yang sudah disepakati tim
PPPUD dengan mitra dan terselesaikannya 100% laporan dan kegiatan PPPUD tahun
I.
Maka rencana Tahun II adalah sebagai berikut:
47
48
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Program Pengembangan Produk Unggulan daerah (PPPUD) ini berjudul PPPUD
Pemberdayaan Pengrajin Industri Olahan Hasil Laut “Terasi Rebon” dengan Teknologi
Tray Dyer untuk Pengembangan Varian Rasa Dan Kemasan Potensi Unggulan Daerah
Pesisir Berdaya Saing Tinggi Ds. Karang Agung Kec. Palang Tuban, Jawa-Timur. Mitra
PPPUD adalah HM. Putra Bahari pemiliknya sekaligus sebagai pimpinan yaitu Bapak M.
Sya’Ronie yang menghasilkan produk terasi rebon penyedap rasa masakan yang unik.
Permasalahan mitra ditinjau dari aspek produksi di Perusahaan perseorangan HM.
Putra Bahari adalah sebagai berikut:
1. Adanya brand image pada UMKM, diharapkan dapat menunjukkan identitas suatu
produk terasi tersebut. Agar setiap pemasaran yang dilakukan oleh UMKM tersebut
menggunakan dan mendistribusikan produuknya dengan merk “VIA”. Sehingga
solusi PPPUD pada tahap ini adalah menguatkan kelembagaan mitra melalaui
brand mark terasi yang sudah diberikan Disperindag
2. Selama ini dalam proses penjemuran bahan baku terasi hanya memanfaatkan
ketersediaan sinar matahari yang berdampak pada luasan lahan yang digunakan
untuk penjemuran dan menjadi sorotan atau perhatian. Selain itu juga
ketidakbersihan proses yang berlangsung dan fluaktuatifnya udara panas yang tidak
pasti menjadi hambatan. Sehingga solusi PPPUD pada tahap ini adalah
meningkatkan kualitas, efisiensi tenaga dan waktu pengolahan produksi terasi rebon
melalui rancang bangun mesin “Tray dryer”sebagai alat pengering rebon dan terasi.
Dengan metode pelaksanaan melalui praktek dan pendampingan penggunaan
teknologi rancang bangun, perawatan dengan membuat mesin “Tray dryer” sebagai
alat pengering rebon dan terasi.
3. Masih menggunakan system pemasaran dari mulut kemulut, sehingga pangsa pasar
yang dicapai hanya lingkup kecil. Sehingga solusi PPPUD pada tahap ini adalah
membantu pameran untuk peningkatan pemasaran mitra di Tuban dan kota-kota
lain dijawa timur
4. Selama ini dalam kegiatan operasional belum dilakukan dengan cara professional,
masih dengan sistem kekeluargaan dan belum adanya variasi rasa dan kemasan.
Maka perlu penguatan fungsi operasional manajemen yang meliputi manajemen
49
pemasaran, keuangan dan pajak, informasi, SDM dan produksi. Selain itu
pengembangan produk kemasan dan rasa yang masih terbatas, sehingga untuk
menjaga kestabilan dan pengembangan usaha perusahaan perseorangan untuk
pengembangan produk, HM. Putra Bahari perlu melakukan inovasi dan kreasi
terhadap varian rasa dan pengemasan terasi rebon. Solusi PPPUD pada tahap ini
adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam keilmuan fungsi
operasional manajemen yang meliputi manajemen pemasaran untuk menjaga
kestabilan dan pengembangan usaha perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari,
perlu melakukan inovasi dan kreasi terhadap varian rasa dan pengemasan terasi
rebon pengembangan produk, manajemen keuangan dan pajak, informasi dan SDM.
Dengan metode pelaksanaan melalui penyuluhan, praktek dan pendampingan
peningkatan pengetahuan di bidang fungsi operasional manajemen SDM, pemasaran,
keuangan, informasi dan produksi.
5. Perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari dalam memasarkan hasil produknya
dilakukan dengan cara konvensional sehingga pemasaran masih terbatas di sekitar
wilayah Jawa Timur. Sehingga solusi untuk PPPUD pada tahap ini adalah dengan
desain dan pemutakhiran informasi produk melalui e-commerce agar dapat
menembus pasar internasional. Dengan metode pelaksanaan melalui pelatihan,
praktek dan pendampingan peningkatan kompetensi SDM melalui website
(wordpress) untuk menambah wawasan dan memperluas pemasaran produk terasi
rebon hasil laut pesisir utara secara online di luar wilayah Jawa-Timur, luar pulau
bahkan eksport. Pelatihan dan pendampingan semangat wirausaha di lingkungan
Perusahaan perseorangan HM. Putra Bahari.
7.2 Saran
Berdasarkan permasalahan mitra, maka di dapat saran sebagai berikut:
1. Dengan adanya brand image Bagi Mitra HM. Putra Bahari maka identitas suatu
perusahaan akan tampak sehingga proses pemasaran yang dilakukan akan berjalan
dengan baik serta pangsa pasar yang diharapkan oleh UMKM akan terpenuhi
ataupun terlampaui serta dengan adanya brand image, akan menunjukkan kualitas
produk tersebut sehingga akan dipercaya oleh konsumen.
50
2. Dengan adanya alat-alat produksi yang lebih modern (TTG), maka diharapkan
akan membantu produktivitas usaha sehingga produk yang dihasilkan dapat
meningkat.
3. Dengan dilaksanakannya pemasaran dengan memasukkan produk-produk yang
dihasilkan kepameran-pameran dikota-kota lainnya, diharapkan agar membantu
kontribusi pemasaran produk. Sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal
oleh masyarakat luas.
4. Dengan adanya pemberian bimbingan mengenai system operasional manajemen
yang terdiri atas produksi, sumber daya manusia, keuangan, pemasaran serta
informasi, maka diharapkan agar membantu proses manajemen UMKM agar lebih
terstruktur dan terkoordinir dengan baik sehingga mampu meningkatkan
efektifitas produksi serta meminimalisir biaya.
5. Bagi Ubhara Surabaya dan ITS Surabaya
a. Meningkatkan link and match antara Ubhara Surabaya dan UD Batik “Lestari
Arts” dengan mengadopsi program nasional.
b. Mempercepat alih teknologi dan manajemen dari erguruan Tinggi ke
masyarakat
51
DAFTAR PUSTAKA
Christy, P., & Ellyawati, J. (2014). Pengaruh Desain Kemasan (Packaging) Pada Impulsive Buying.
Jurnal Penelitian Ekonomi, 12(43), 1–14. Retrieved from http://e-
journal.uajy.ac.id/7009/1/Jurnal.pdf
DEWI LESTARI. (2016). PENGARUH VARIAN PRODUK, HARGA DAN KUALITAS
LAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA ZYVI CELL
PANGKALPINANG, 0–17.
Hakiim, A., Karawang, U. S., Karawang, K., Barat, P. J., Karawang, U. S., Karawang, K., & Barat,
P. J. (n.d.). PENGERINGAN TERASI LOKAL KARAWANG : SINAR MATAHARI –
TRAY.
I‟in Endang Mardiani, O. J. I. (2013). Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media.
Jurnal Ekonomi, 4(2), 151–161.
Nugraha, A. (2006). Tinjauan Pustaka. Praktek Kerja Lapangan, 5–22.
Rinaldi, F. (2015). Pengertian Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan. Retrieved from
https://www.kembar.pro/2015/03/pengertian-fungsi-dan-tujuan-manajemen-keuangan.html
Panduan Pelaksanaan Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Di Perguruan Tinggi Edisi XII,
Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2013.