30

BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,
Page 2: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 1

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangPembangunan perkarantinaan ditempatkan pada upaya melindungi

pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan

keamanan pangan serta sumber daya hayati. Terkait dengan upaya

ini maka peranan karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian

sumber daya hayati, pencegahan masuk/tersebarnya HPHK/OPT,

kelestarian lingkungan, keamanan pangan yang sehat, utuh, dan

halal.

Peningkatan intensitas dan frekuensi arus lalu lintas barang dan

orang dalam era globalisasi ini pada akhirnya tidak lagi mengenal

batas-batas antar negara, sehingga dalam kondisi seperti ini peran

karantina pertanian khususnya menjadi sedemikian penting dalam

melakukan perlindungan dan pengamanan hewan dan produk

hewan dari serangan HPHK dan OPTK. Dengan adanya tantangan

halite karantina pertanian perlu meningkatkan kinerja serta

perubahan pendekatan tindak karantina yang lebih luas dan sesuai

kemajuan zaman karena dapat dianggap sebagai bagian dari

perdagangan dan trasnportasi hewan, tumbuhan dan produk-

produknya, bagian dari kesehatan nasional dan lingkungan serta

bagian dari keamanan dan ketahanan pangan.

Dalam hal peningkatan daya saing dan pemberdayaan ekonomi

rakyat, peranan karantina harus mampu membantu para pelaku

usaha pertanian dalam memenuhi persyaratan teknis Sanitary and

Phytosanitary dari Negara tujuan ekspor dan mendukung kelancaran

arus lalu lintas komoditas pertanian baik hewan maupun tumbuhan

dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan bangsa.

Page 3: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 2

Disamping itu tugas utama dari karantina pertanian harus tetap

mampu mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK ke

wilayah Republik Indonesia. Oleh karena itu, SKP Kelas I Ambon

sebagai UPT Badan Karantina Pertanian harus diperkuat secara

bertahap seiring dengan perkembangan IPTEK dibidang

perkarantinaan. Dalam upaya mendukung program pembangunan

pertanian di Indonesia, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

senantiasa melakukan pembenahan secara internal (lingkup Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon) maupun eksternal (kerja sama

dengan instansi terkait baik secara nasional maupun internasional)

dalam rangka optimalisasi tupoksi dengan berpaku pada pedoman

Pusat Badan Karantina pertanian.

Pembenahan-pembenahan tersebut erat kaitannya dengan yang

sudah dilakukan Badan Karantina Pertanian, kinerja yang optimal

dari Unit Pelaksana Teknis seluruh Organisasi Badan Karantina

Pertanian secara umum dapat diukur dari kinerja UPT, yaitu :

1. Tercegahnya masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK dari luar

negeri

2. Tercegahnya penyebaran HPHK/OPTK antar area di dalam

wilayah RI

3. Tercegahnya pemasukan pangan segar asal hewan dan asal

tumbuhan yang tidak aman untuk konsumsi

4. Meningkatkan akses ekspor komoditas pertanian strategis yang

semula terkena hambatan teknis/SPS

5. Meningkatkan pelayanan prima (cepat, efektif, transparan dan

akuntabel)

6. Meningkatkan kredibilitas laboratorium karantina pertanian

7. Diterapkannya sistem teknologi informasi karantina

Page 4: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 3

8. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan

pertanian dan meningkatkan daya saing produk pertanian

Indonesia.

9. Meningkatnya standar pelayanan dan fasilitas pelayanan public

melalui standar pelayanan public yang telah tersusun

Berpijak dari hal-hal tersebut maka Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon mencoba menyusun Standar Pelayanan Publik Skp

kelas I Ambon sesuai pedoman pusat, yang terdiri 3 ( tiga ) standar

yaitu 1. Standar Proses Pelayanan 2. Standar Kompetensi Sumber

Daya Manusia, 3. Standar Sarana dan Prasarana. Serta mengacu

pada 6 (enam) komponen penting yang masih relevan perlu

direvitalisasi Badan Karantina Pertanian diantaranya : (1) Penguatan

Sumber Daya Manusia, (2) Pembangunan Infrastruktur, (3)

Pengembangan Teknologi Informasi, (4) Penataan Kelembagaan UPT,

(5) Pemantapan Peraturan Perundang-undangan sebagai paying

hukum dan (6) Pengembangan Public Awareness.

2. Kedudukan, Tugas dan FungsiBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian menyatakan bahwa kedudukan, tugas pokok dan Fungsi

Stasiun Karantina Pertanian adalah sbb:

2.1. KedudukanStasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon dipimpin oleh seorang

Kepala Stasiun yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

Page 5: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 4

2.2.Tugas PokokStasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon sebagai Unit Pelaksana

Teknis Badan Karantina Pertanian, sesuai Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April

2008 mempunyai tugas Melaksanakan Kegiatan OperasionalPerkarantinaan Hewan dan Tumbuhan, serta pengawasankeamanan hayati hewani dan nabati

2.3.FungsiDalam UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan pada pasal 3 disebutkan bahwa tujuan karantina hewan

dan tumbuhan adalah

- Mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina dan

organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke

wilayah negara Republik Indonesia.

- Mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina dan

organisme pengganggu tumbuhan karantina dari suatu area ke

area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia.

- Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari

wilayah Negara Republik Indonesia.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

b. Pelaksanaan 8P ; pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan

pembebasan media pembawa HPHK dan OPTK

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

Page 6: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 5

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati

f. Pelaksanaan pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan secara prima

g. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana

teknik karantina hewan dan tumbuhan

h. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan

nabati.

i. Pelaksanaan & penyelidikan terhadap pelanggaran

perundang-undangan Karantina Hewan dan Tumbuhan (

PPNS/Inteljen ).

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

3. Organisasi dan Tata KerjaOrganisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon sesuai

Permentan No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 sebagai berikut:

o Kepala Stasiun

o Urusan Tata Usaha

o Subseksi Pelayanan Operasional

o Kelompok Jabatan Fungsional Karantina Hewan dan Karantina

Tumbuhan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala Stasiun Karantina

Pertanian dibantu oleh unsur-unsur Kepala Urusan Tata Usaha,

Kepala Subseksi Pelayanan Operasional dan Kelompok Jabatan

Fungsional yang terdiri atas Karantina Hewan (Medik Veteriner dan

Paramedik veteriner) dan Karantina Tumbuhan (POPT Ahli dan POPT

Terampil). Secara rinci struktur organisasi Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon sebagaimana terdapat pada bagan:

Page 7: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 6

4. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugaso UU No. 28 / 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3851)

o UU No. 16 / 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan

o PP No. 82 / 2000 tentang Karantina Hewan

o PP No 14 / 2002 tentang Karantina Tumbuhan

o PP No. 28 / 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

o PP No. 48 / 2012 tentang PNBP lingkup Kementerian Pertanian

KEPALA STASIUNDRH. UBAIDULLAH

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

KEPALA SUBSEKSIYANOPS

ARAFAH, SP.

KEPALA URUSANTATA USAHA

OKTAVIANUS YAN

Page 8: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 7

BAB IIPERENCANAAN DAN PROGRAM KERJA

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon telah membuat rencana

kerja 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada serta

seiring dengan kebijakan Badan Karantina Pertanian untuk

meningkatkan kinerja dalam rangka tindak karantina melalui

penguatan 6 (enam) pilar yang tercakup dalam Program Penerapan

Kepemerintahan yang Baik dan Program Peningkatan Ketahanan

Pangan.

1. Visi dan Misi

1.1. VisiVisi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon adalah “

Mengakselerasi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melaluipelayanan karantina pertanian yang modern dan terpercaya “

1.2. Misi

Dengan visi pengembangan dan pembangunan karantina pertanian

tersebut maka misi yang diemban adalah :

a. Melindungi sumber daya alam hayati flora dan fauna dari

ancaman HPHK dan OPTK dari luar negeri dan antar area

b. Mempertahankan status bebasnya wilayah propinsi Maluku

dari penyakit hewan menular utama/major epizootic disease

dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dari

kemungkinan masuk dan menyebarnya agen penyakit

tersebut dari luar negeri

c. Mewujudkan pelayanan karantina pertanian yang mandiri

dan professional bagi lalulintas hewan dan produk hewan,

tanaman dan hasil tanaman serta media lainnya baik untuk

Page 9: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 8

impor, ekspor maupun antar area dalam wilayah Republik

Indonesia.

d. Optimalisasi pengawasan lalulintas media pembawa HPHK

dan OPTK serta keamanan hayati hewani dan nabati ke/dari

wilayah propinsi Maluku

e. Sertifikasi hewan dan produk hewan, tanaman dan hasil

tanaman serta keamanan hayati hewani dan nabati yang

dilalulintaskan baik yang masuk maupun keluar dari wilayah

propinsi Maluku

2. Tujuan dan Sasaran2.1. TujuanRencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon pada

dasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai

upaya terencana dan sistimatis untukmeningkatkan kinerja serta

pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,

penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan

perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan

hayati serta pembinaan terhadap akhlak dan perilaku aparatur

karantina dengan terus menerus melakukan pengawasan dan

pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas, efisiensi dan

produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan

tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati

Tujuan pembangunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

Tahun 2010 – 2016 adalah :

1. Terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi Karantina Hewan dan

Tumbuhan di wilayah Provinsi Maluku secara optimal

2. Meningkatkan kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon

Page 10: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 9

3. Meningkatkan peran karantina dalam mendukung

keberhasilan pembangunan system dan usaha agribisnis

4. Meningkatkan teknik dan metode karantina hewan dan

tumbuhan sesuai kemajuan teknologi Informasi dan diagnosa

laboratorium

5. Meningkatkan peran serta masyarakat dan institusi terkait

dalam pelaksanaan serta pengembangan karantina pertanian

di provinsi Maluku.

Indikator keberhasilan tujuan diukur dari:

1) Tingkat pelayanan sertifikasi tindak karantina serta kepuasan

pengguna jasa

2) Tingkat efektifitas pengendalian ancaman resiko yang

berhubungan dengan masuk dan menyebarnya HPHK dan

OPTK, serta bahan pangan yang tidak sesuai dengan standar

keamanan pangan nasional;

3) Tingkat efektifitas manajemen pelayanan perkantoran terhadap

kegiatan operasional, penyiapan sarana dan pelaporan serta

peningkatan kinerja pegawai;

2.2. Sasaran StrategisArah kebijakan pengembangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon tahun 2016 adalah :

1. Peningkatan manajemen perkarantinaan hewan dan

tumbuhan

2. Pemantapan Teknik dan Metode dalam tindakan 8 P di

lapangan maupun di laboratorium

3. Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada masyarakat

4. Peningkatan Teknologi Informasi (IT) dalam pelayanan

karantina hewan dan tumbuhan

5. Peningkatan kerjasama dengan pihak lain (swasta/pemerintah)

Page 11: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 10

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan

penyelenggaran karantina hewan dan tumbuhan

7. Peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa/masyarakat

melalui penyusunan standar pelayanan publik.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon tahun 2011 – 2016, di tempuh

strategi dengan mengoptimalkan peran Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon dalam mendukung keberhasilan pembangunan sistem

dan usaha agribisnis sesuai tupoksinya mencegah masuk/keluarnya

hama penyakit hewan karantina dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina serta Pengawasan Keamanan Pangan Hewani

dan Nabati baik antar negara maupun antar area.

Strategi yang diterapkan adalah dengan cara :

1. Mengoptimalkan kekuatan

2. Memanfaatkan peluang

3. Mengurangi kelemahan

4. Mengatasi tantangan

3. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. KebijakanKebijakan perkarantinaan pada dasarnya dirumuskan pada

tingkat pusat baik eselon I maupun eselon II. Akan tetapi mengacu

pada kebijakan pusat tersebut maka Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon menterjemahkannya sebagai berikut :

1. Kesetaraan eselonering Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon dengan instansi terkait antara lain Bea Cukai dan

Imigrasi

2. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki antara lain sumber daya

manusia, sarana prasarana dan anggaran yang ada

Page 12: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 11

3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan

karantina pertanian di Ambon

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan

karantina pertanian

Arah kebijakan pengembangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon 2010 – 2016 adalah :

1. Peningkatan manajemen perkarantinaan hewan dan

tumbuhan

2. Pemantapan Teknik dan Metode dalam tindakan 8 P di

lapangan maupun di laboratorium

3. Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada masyarakat

4. Peningkatan Teknologi Informasi (IT) dalam pelayanan

karantina hewan dan tumbuhan

5. Peningkatan kerjasama dengan pihak lain ( swasta/pemerintah

)

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan

penyelenggaran karantina hewan dan tumbuhan

3.2. Program Kerja

Program kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon sebagai

tindak lanjut dari kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun

2010 – 2016 adalah:

1. Program Pengembangan Manajemen Perencanaan, Anggaran

dan Keuangan

2. Program pengembangan SDM teknis dan administrasi

3. Program pengembangan Sarana dan Prasarana

4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan

Tumbuhan

Page 13: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12

5. Program peningkatan kerjasama, koordinasi dan konsultasi

dengan instansi terkait

6. Program pengembangan sistem teknologi informasi

7. Program peningkatan kesadaran masyarakat dalam

pengembangan karantina hewan dan tumbuhan

3.3. Kegiatan

Rencana kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon 2010 –

2016 terdiri dari program kerja yang dituangkan dalam kegiatan :

1. Program Pengembangan Manajemen Perencanaan, Anggaran

dan Keuangan, meliputi :

a. Mengikuti pertemuan koordinasi perencanaan di tingkat

pusat

b. Pengumpulan data sarana dan prasarana dalam rangka

penyusunan program

c. Penyiapan bahan usulan pengangkatan pejabat

pengelola anggaran

d. Penyusunan laporan Sistim Akutansi Instansi (SAI).

e. Penyusunan laporan SABMN

2. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia

a. Mengikutsertakan para pegawai untuk mengikuti

pelatihan teknis maupun administrasi di pusat

b. Meningkatkan disiplin pegawai menuju Wilayah Bebas

Korupsi ( WBK )

c. Pengajuan Dupak bagi pegawai pejabat fungsional

d. Upaya peningkatan pemberdayaan para pejabat

fungsional melalui implementasi point-point kegiatan

3. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Karantina

Hewan

Page 14: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 13

a. Membangun dan melengkapi sarana gedung kantor di

setiap wilker, rumah dinas, laboratorium, kandang

hewan/instalasi, incenarator, gudang, dll

b. Melengkapi sarana mobilitas kerja operasional berupa

pengadaan kendaraan roda-4 dan roda-2

c. Pengadaan dokumen pendukung KH dan KT

d. Pemeliharaan dan pengamanan gedung kantor serta

barang inventaris lainnya

4. Program Pengembangan Laboratorium KH dan KT

a. Melakukan identifikasi HPHK terutama Rabies, AI dan

Brucellosis (screnning test)

b. Melakukan Koleksi HPHK dan OPTK

c. Menyusun pedoman dan evaluasi pemantauan HPHK

dan OPTK

d. Pemeriksaan terhadap kemanan pangan hayati hewani

dan nabati

5. Program Peningkatan Mutu Pelayanan

a. Apresiasi Sistem dan prosedur pelayanan KH dan KT

b. Peningkatan efektifitas pelaksanaan tindakan KH dan KT

c. Pelaksanaan tindak karantina hewan dan tumbuhan

dibuktikan secara ilmiah lewat pemeriksaan

laboratorium

6. Program Peningkatan Kerjasama dan Koordinasi dengan

instansi terkait

a. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait seperti

Bea Cukai, Imigrasi, Kesehatan Pelabuhan, Adpel,

Angkasa Pura, Kepolisian, Pemda, Universitas, dll.

b. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi

perhubungan dan kepolisian serta pemda khusus untuk

pengawasan pintu keluar/masuk yang belum ditempati

petugas karantina.

Page 15: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 14

7. Program Pengembangan Sistem Informasi

a. Memanfaatkan berbagai media untuk kepentingan

sosialisasi

b. Melaksanakan pengadaan bahan informasi dan publikasi

dengan meggunakan media internet dan e-mail dalam

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan hasil

kegiatan teknis adminstrasi UPT.

c. Penggunaan Sistem Informasi Karantina Hewan ( e-qvet )

dan Sistem Informasi Karantina Tumbuhan ( e-plaq )

8. Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam

Pengembangan Karantina

a. Melaksanakan sosialisasi, pameran dan publikasi

karantina hewan dan tumbuhan kepada seluruh lapisan

masyarakat dari berbagai segmen masyarakat.

b. Melaksanakan pengadaan bahan informasi dan publikasi

c. Penyebaran brosur-brosur dan leaflet secara langsung

kepada pengguna jasa karantina hewan dan tumbuhan

d. Bulan Bakti Karantina sebagai media untuk

mewujudkan Quarantine Minded.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon telah membuat rencana

kerja 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada serta

seiring dengan kebijakan Badan Karantina Pertanian dalam

penguatan 6 (enam) pilar yang tercakup dalam Program Penerapan

Kepemerintahan yang Baik dan Program Peningkatan Ketahanan

Pangan yaitu:

1. Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik.a.Menyelenggarakan pembayaran gaji, honorarium dan

tunjangan kepada pegawai SKP Kelas I Ambon

b.Meyelenggarakan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Page 16: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 15

c.Menyelenggarakan Pelayanan Publik dan Birokrasi melalui

pemasangan jaringan internet guna mendukung program e-

qvet dan e-plaq

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a. Melaksanakan Administrasi Kegiatan dalam rangka

mendukung Program Ketahanan Pangan melalui kegiatan

tindak karantina

b. Menyelenggarakan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi

dalam rangka pelaksanaan public awareness

c. Melaksanakan Survei Bidang Pertanian dalam rangka

pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

d. Melaksanakan pembangunan gedung khusus, prasaran dan

sarana lingkungan gedung serta rehabilitasi gedung sebagai

upaya pembangunan infrastruktur

4. ANALISIS KELEMBAGAANA. KONDISI SAAT INI

1. KelembagaanStasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon dibentuk sesuai

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian. Sesuai Surat Keputusan ini pula maka ditetapkan

wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

meliputi Bandara Pattimura, Pelabuhan Laut Ambon, Pelabuhan

Laut Tual, Namlea (P.Buru ), Pelabuhan Laut Kobisadar dan

Kantor Pos Ambon.

Page 17: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 16

2. Peraturan Perundang-Undangan

Dasar hukum pelaksanaan Karantina Hewan dan Tumbuhan

adalah :

Undang-Undang No. 16 Th. 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan dan Tumbuhan

PP No. 82 Th. 2000 tentang Karantina Hewan

PP No. 14 Th. 2002 tentang Karantina Tumbuhan

PP No. 49 Th. 2002 jo PP No. 7 Th. 2004 tentang PNBP

lingkup Deptan

Peraturan Perundangan Lainnya

3. Sumber Daya Manusia

1. Jumlah pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

sampai akhir tahun 2016 sebanyak 36 ( tiga puluh enam )

orang ditambah tenaga harian lepas 14 ( empatbelas ) orang

penjaga malam dan petugas kebersihan

2. Komposisi pegawai berdasarkan kualifikasi jabatan adalah :

Pejabat Struktural : 3 Orang

Medik Veteriner : 1 Orang

Paramedik Veteriner : 10 Orang

Calon Paramedik Veteriner : 2 Orang

POPT Ahli : 4 Orang

POPT Terampil : 9 Orang

Tenaga Administrasi : 6 Orang

PMHP : 1 Orang

Jumlah : 36 Orang

Melihat komposisi pegawai yang ada maka dapat dipastikan

bahwa sebagian besar wilayah kerja belum diisi oleh petugas

Page 18: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 17

yang ideal dari segi jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan

sebagaimana setiap wilker idealnya terdapat minimal 1 medik

veteriner dan POPT Ahli serta Paramedik dan POPT Terampil,

namun dengan jumlah medik Veteriner dan POPT Ahli yang

hanya 3 tentu tidak dapat dipenuhi komposisi ideal tersebut.

4. Sarana PendukungSarana pendukung berupa gedung kantor sudah tersedia baik di

kantor induk maupun seluruh wilker kecuali wilker kobisadar,

sarana lainnya berupa Gedung Laboratorium, Meubelair, Alat

Pengolah data, Alat Laboratorium, Alat Komunikasi dan

alat/bahan penunjang operasional lainnya sebagian besar sudah

tersedia dalam menunjang kegiatan perkarantinaan di provinsi

Maluku.

5. Kerja Sama

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon menjalin kerjasama dengan berbagai

instansi terkait seperti Adpel, Pelindo, Angkasa Pura, Pemda,

Kepolisian, Kesehatan Pelabuhan, serta pihak Universitas

Pattimura dan SPP Pertanian Passo Ambon dll.

6. Penyebaran InformasiPenyebarluasan informasi Karantina dilakukan secara

berkesinambungan melalui sosialisasi, penyebaran brosur,

leaflet, poster, publikasi lewat media massa, media elktronik dan

RRI yang menjadi agenda rutin setiap tahun dengan sasaran

masyarakat umum, Mass media, akademisi, pengguna jasa

karantina dan pengambil kebijakan di daerah.

Page 19: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 18

7. LaboratoriumDiagnosa Laboratorium menjadi senjata tindak karantina secara

ilmiah, saat ini pemeriksaan laboratorium belum dilaksanakan

secara optimal baik KH maupun KT. Pemeriksaan baru terbatas

pada screening test, mikroskopis dan organoleptik. Pemeriksaan

lanjutan masih dilakukan di BBV Maros dan BBUSKP.

B. KONDISI YANG DIHARAPKAN

1. Kelembagaan

Pada tahun 2016 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

diharapkan telah mengalami peningkatan eselon minimal eselon

III sehingga dengan peningkatan eselon maka akan terjadi

kesejajaran dengan eselon instansi-instansi terkait di daerah

sehingga organisasi akan dapat berjalan dengan baik dan

berkelanjutan.

2. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang sudah ada

hendaknya diikuti dengan lahirnya keputusan-keputusan

Menteri Pertanian sehingga tupoksi karantina pertanian dapat

berjalan efektif.

3. Sumber Daya Manusia

Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang selalu

menjadi masalah krusial diharapkan akan sudah tertangani pada

periode lima tahun kedepan. Kebutuhan tenaga yang diharapkan

bisa terpenuhi sehingga menjadi ideal adalah :

Page 20: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 19

NO KEBUTUHAN PEGAWAI JUMLAH

1 Struktural 3 Orang

2 Medik Veteriner 7 Orang

3 POPT Ahli 15 Orang

4 Paramedik veteriner 7 Orang

5 POPT Terampil 15 Orang

6 Tenaga Akuntasi 3 Orang

7 Pengadministrasi Data 3 Orang

8 Pranata Komputer 1 Orang

Jumlah 54 Orang

4. Sarana dan Prasarana

Seluruh Wilayah Kerja diharapkan pada tahun 2016 telah

memiliki sarana gedung kantor yang representative. Setiap

kantor wilker juga akan dilengkapi dengan instalasi karantina

hewan dan screen house sesuai dengan komoditi dominan yang

ditangani. Sarana penunjang lainnya berupa meubelair, alat

pengolah data, alat komunikasi dan kendaraan bermotor Roda-2

serta penunjang lainnya termasuk mess pegawai diharapkan

semua bisa terpenuhi dalam upaya memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat pengguna jasa.

Page 21: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 20

5. KeuanganDalam setiap tahunnya diharapkan akan mendapatkan kenaikan

anggaran minimal 30 % dari anggaran tahun sebelumnya

sehingga diharapkan ada peningkatan kinerja dan pelayanan

melalui peningkatan jumlah pegawai dan saranan dan prasarana.

Hal ini dibutuhkan dalam rangka melakukan pembiayaan

terhadap pelaksanaan fungsi wilker yang terus bertambah baik

dari segi jumlah SDM dan kualitas SDM, infrastruktur, sarana

dan prasarana, dll. Dan yang terpenting bagaimana UPT dapat

membiayai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Tupoksi.

6. Kerja SamaTerwujudnya kerjasama yang lebih optimal antara instansi

terkait CIQS serta autoritas pelabuhan dan bandara serta

pemerintah daerah setempat dan pihak akademisi di daerah

dalam melakukan pencegahan terhadap masuk dan keluarnya

Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina.

7. Teknologi InformasiAkses informasi dari UPT ke Pusat dan demikian sebaliknya

menjadi sesuatu yang harus dipercepat akselerasinya.

Penggunaan e-mail dan situs website menjadi mutlak dalam

mempercepat tercapainya visi karantina pertanian. Penggunaan

program E-qvet dalam sertifikasi dan pelaporan kegiatan

operasional karantina hewan dan E-Plaq untuk karantina

tumbuhan harus sudah terimplementasi pada awal pencanangan

renstra ini. Teknologi Informasi di UPT akan diwujudkan dengan

pemasangan jalur internet dengan wireless dan optimalisasi dan

pemberdayaan web yang telah tersedia.

Page 22: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 21

8. LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium akan dapat menjadi alasan ilmiah

dalam proses tindakan karantina pertanian. Pemeriksaan akan

lebih ditingkatkan kearah deteksi terhadap bakteri, virus dengan

teknik Eliza dan pemeriksaan cemaran mikroba terhadap

keamanan pangan hewani dan nabati, Dan sarana yang dapat

mendukung akreditasi laboratorium. Sementara itu BBUSKP

tetap akan menjadi rujukan hasil pemeriksaan di tingkat UPT.

5. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIKA. FAKTOR INTERNAL

I. Kekuatan.1. Memiliki sejumlah SDM yang kompeten dalam

penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan

antara lain dengan tersedianya pejabat fungsional Medik

dan Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil ,

petugas administrasi, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan

petugas Intelejen karantina hewan dan tumbuhan

2. Tersedianya sumber pembiayaan dari DIPA maupun dari

dana PNBP

3. Adanya berbagai peraturan perundangan serta juklak dan

juknis penyelenggaraan karantina hewan dan tumbuhan

4. Tersedianya sarana dan prasarana operasional dan

laboratorium karantina hewan dan tumbuhan

5. Karantina sebagai salah satu unsur penting yang harus

ada di setiap pintu masuk dan keluar.

II. Kelemahan

1. Kualitas dan kuantitas SDM belum dapat memenuhi

kebutuhan UPT

Page 23: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 22

2. Komposisi dan distribusi pegawai masih belum memadai

3. Budaya kerja pegawai belum memadai

4. Sarana dan prasarana yang ada belum memadai

5. Wilayah kerja belum didukung oleh sarana prasarana

gedung kantor dan prasarana lainnya

6. Peraturan perundangan yang ada belum dijabarkan dalam

peraturan pelaksanaan yang operasional

B. FAKTOR EKSTERNALI. Peluang1. Tersedianya program pendidikan dan pelatihan pegawai

baik administrasi maupun teknis

2. Semakin strategisnya peran karantina dalam menentukan

akses pasar dalam perdagangan internasional

3. Meningkatnya kerjasama antar instansi terkait melalui

forum koordinasi dan komunikasi

II. Tantangan

1. Tuntutan atas budaya kerja aparatur pemerintah

2. Tuntutan terhadap kinerja aparatur guna tercapainya

good governance dan cleant goverment

3. Tuntutan penyelenggaraan Karantina Hewan sesuai

kemajuan Teknologi, Globalisasi, Otonomi Daerah dan

arah kebijakan pembangunan system dan usaha

agribisnis

4. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas pelayanan prima

5. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai arti

penting karantina pertanian

Page 24: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 23

6. Luasnya jangkauan wilayah kerja Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon yang terdiri dari ribuan pulau

besar dan kecil.

Page 25: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 24

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

1. Pengukuran KinerjaPengukuran kinerja program di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon Tahun 2016 dilakukan dengan melihat capaian pada masing-

masing indikator kinerja.

1) Tingkat pelayanan sertifikasi tindak karantina serta kepuasan

pengguna jasa

2) Tingkat efektifitas pengendalian ancaman resiko yang

berhubungan dengan masuk dan menyebarnya HPHK dan

OPTK, serta bahan pangan yang tidak sesuai dengan standar

keamanan pangan nasional;

3) Tingkat efektifitas manajemen pelayanan perkantoran terhadap

kegiatan operasional, penyiapan sarana dan pelaporan serta

peningkatan kinerja pegawai;

2. Evaluasi dan Analisis KinerjaSasaran program dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

adalah meningkatnya efektitas pelayanan karantina dan pengawasan

keamanan hayati yang diukur dari indikator kinerja sebagai berikut :

2.1. Akuntabilitas Keuangan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon tahun 2016mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.13.814.802.000,- denganrealisasi anggaran Rp. 11.693.621.976 yang terdiri atas :

a. Belanja PegawaiPagu : Rp. 2.584.672.000Realisasi : Rp. 2.450.148.224

Page 26: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 25

b. Belanja BarangPagu : Rp. 3.594.520.000Realisasi : Rp. 3.243.577.152

c. Belanja ModalPagu : Rp. 7.635.610.000Realisasi : Rp. 5.999.896.600

Secara keseluruhan realisasi anggaran Stasiun Karantina PertanianKelas I Ambon pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.11.693.621.976,-

Pendapatan Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) dari sensor karantinapada tahun 2016 adalah Rp. 144.437.684,- hal ini meningkat daritahun sebelumnya, tahun 2015 penerimaan Negara Bukan Pajaksebesar Rp. 90.507.253,-

2.2. Akuntabilitas Pelayanan Karantina

Adapun kegiatan operasional karantina pertanian ( hewan dantumbuhan ) yang telah berhasil dilaksanakan sebagai wujudpelaksanaan tupoksi karantina adalah sebagaiberikut :

sertifikasi dalam rangka tindak karantina terhadap komoditas

pertanian berupa tumbuhan dan produknya, dengan total

frekuensi 2.503 kali dengan rincian

No. Jenis Sertifikasi Jumlah

1. Sertifiksi Pelepasan (KT-9) 931 kali

2. Sertifikasi Kesehatan Antar Area 1.555 kali

3. Phytosanitary Certificate 17 kali

JUMLAH 2.503 kali

sertifikasi dalam rangka tindak karantina terhadap komoditas

hewan dan produknya, dengan total frekuensi 1.466 kali,dengan rincian:

Page 27: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 26

No. Jenis Sertifikasi Jumlah

1. Sertifikasi Kesehatan Hewan (KH-9) 358 kali

2. Sertifikasi sanitasi Produk Hewan

(KH-10)

211 kali

3. Sertifikasi pelepasan(KH-12) 897 kali

JUMLAH 1.466 kali

total sertifikasi ada 3.969 kali dengan total Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) dari jasa karantina pada tahun

2016 sebesar Rp. 150.956.774,-. Hal ini meningkat dari

frekuensi penerbitan sertifikat tindak karantina SKP Kelas I

Ambon yang pada tahun 2015 sebanyak 90.507.253,-.

JENIS PENDAPATAN ESTIMASI REALISASI

Sensor/karantina,pengawasan/pemeriksaan 50.274.057 144.437.684

Sewa tanah, gedung dan bangunan 0 54.000

Penerimaan kembali belanja pegawai pusat 0 3.465.090

Pendapatan dari penjualan peralatan dan

mesin

0 3.000.000

TOTAL 50.274.057 150.956.774

2.3 IKMStasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon terutama di unit-unit

pelayanan teknis wilker merupakan salah satu komponen unit

pelayanan public. Hasil evaluasi kuisioner IKM UPT Stasiun

Karantina Pertanian tahun 2016 dengan IKM tahap I 81,31 dari 85

responden dan tahap II 85,43 dari 30 responden. Nilai ini menurun

apabila dibandingkan dengan tahun 2016 dengan nilai IKM tahap I

84,16 dari 111 responden dan tahap II 84,88 dari 84 responden. Hal

ini menunjukkan bahwa respon terhadap karantina dan kegiatan

Page 28: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 27

karantina berkurang, hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan

koordinasi tingkat instansi terkait dalam penyelenggaraan

perkarantinaan di wilayah Maluku pada umumnya.

2.4 IPNBK

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dari kuisioner terhadappegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon, maka telahdidapatkan hasil bahwa nilai Kualitas Budaya Kerja StasiunKarantina Pertanian Kelas I Ambon pada Tahun 2016 adalah 94,20dengan jumlah responden 39 orang. Dengan demikian kinerjapegawai termasuk kategori baik. Nilai ini menurun apabiladibandingkan dengan tahun 2015 dengan nilai IPNBK adalah 94,27dengan jumlah responden 39 orang.

2.5 Pelatihan

Dalam rangka peningkatan pelayanan tindak karantana StasiunKarantina Pertanian Kelas I Ambon berusaha menambah jumlahpetugas teknis dan senantiasa meningkatkan kualitas petugas teknisdengan mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan/diklat padatahun 2016 diantaranya:

Pelatihan dasar karantina dan fungsional : 2.orang

paramedik veteriner

3. Hambatan / Kendala dan Upaya Penyelesaiannya.

Pelaksanaan kinerja karantina pada Stasiun karantina PertanianKelas I Ambon masih menemui berbagai hambatan danpermasalahan seperti berikut :

1. Terbatasnya SDM baik kualitas maupun kuantitas masihmenjadi kendala utama dalam melakukan mobilisasi petugasuntuk ditempatkan pada setiap wilker

Page 29: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 28

2. Prasarana dan sarana khususnya kendaraan operasional roda-2 masih terbatas sehingga ada kesulitan dalam pelaksanaanoperasional

3. Laboratorium belum diberdayakan maksimal karenaterbatasnya SDM dan alat laboratorium yang ada

4. Pengawasan keamanan hayati belum dapat dijalankan denganbaik terkait dengan keterbatasan SDM dan alat Laboratorium

5. Geografis provinsi Maluku yang berkepulauan menjadihambatan dan sekaligus tantangan dalam mengamankanwilayah Maluku dari masuk dan menyebarnya HPHK danOPTK

6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat umum akanpentingnya peran karantina pertanian.

Dari permasalahan tersebut maka sebagai tindak lanjutpemecahannya maka ditempuh solusi sebagai berikut :

1. Memberdayakan SDM yang ada dan peningkatan kapasitasSDM melalui diklat teknis dan fungsional yang difasilitasi olehBadan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian danmelalui Peningkatan kompetensi mandiri dari UPT.

2. Mengupayakan penambahan anggaran setiap tahun anggarandalam upaya penambahan sarana dan prasarana

3. Koordinasi dengan instansi terkait dan seluruh stake holderkarantina sebagai upaya mengawasi pintu keluar masuk yangbelum ditetapkan

4. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui program publicawareness kepada setiap segmen masyarakat.

Page 30: BAB I...Program pengembangan Sarana dan Prasarana 4. Program pengembangan Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 12 5. Program peningkatan kerjasama,

LAKIP SKP KELAS I AMBON 2016 29

BAB IVPENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon ini memberikan gambaran tentang capain kinerja baik makro

maupun mikro di bidang karantina pertanian. Laporan ini pula

sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan

berbagai kewajiban pembangunan karantina pertanian di provinsi

Maluku. Sangat disadari bahwa prinsip transparansi dan

akuntabilitas belum dapat disajikan secara menyeluruh namun

setidaknya akan dapat memberikan gambaran pembangunan yang

telah dilakukan Stasiun Karantina pertanian Kelas I Ambon

Pembangunan perkarantinaan tidak akan dapat berjalan dengan

baik dalam rangka perlindungan wilayah dari ancaman HPHK dan

OPTK tanpa didukung oleh partisipasi masyarakat luas dalam

penyelenggaraannya.

Kiranya LAKIP ini dapat memenuhi akuntabilitas dan menjadi

sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan

kinerja serta menjadi acuan pula dalam penyusunan Rencana

Strategis pada masa yang akan datang.