12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Produk pembersih merupakan produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Produk pembersih dapat dibuat dari bahan kimia alami maupun sintetis. Bahan alami terdiri atas nabati dan hewani. Bahan nabati adalah bahan yang berasal dari tumbuhan, sedangkan bahan hewani berasal dari hewan. Bahan kimia sintetis dibuat melalui proses kimia oleh industri kimia. Bahan pembersih dapat dibagi menjadi sabun, deterjen, dan material abrasif (bersifat seperti amplas). Bahan yang akan dibahas dalah makalah ini adalah sabun, sebab sabun merupakan bahan yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dalam makalah ini mencoba menguraikan mengenai proses pembuatan sabun dan secara tidak langsung mengembangkan kreativitas di bidang kewirausahaan 1.2 TUJUAN DAN MANFAAT Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain: 1) Mengetahui bagaimana proses pembuatan sabun 2) Memberikan informasi pada pembaca mengenai proses pembuatan sabun 3) Mengembangkan kreativitas di bidang kewirausahaan

BAB I sabun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proses pembuatan sabun

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Produk pembersih merupakan produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Produk pembersih dapat dibuat dari bahan kimia alami maupun sintetis. Bahan alami terdiri atas nabati dan hewani. Bahan nabati adalah bahan yang berasal dari tumbuhan, sedangkan bahan hewani berasal dari hewan. Bahan kimia sintetis dibuat melalui proses kimia oleh industri kimia.Bahan pembersih dapat dibagi menjadi sabun, deterjen, dan material abrasif (bersifat seperti amplas). Bahan yang akan dibahas dalah makalah ini adalah sabun, sebab sabun merupakan bahan yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dalam makalah ini mencoba menguraikan mengenai proses pembuatan sabun dan secara tidak langsung mengembangkan kreativitas di bidang kewirausahaan1.2 TUJUAN DAN MANFAATAdapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain:

1) Mengetahui bagaimana proses pembuatan sabun

2) Memberikan informasi pada pembaca mengenai proses pembuatan sabun

3) Mengembangkan kreativitas di bidang kewirausahaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 BAHAN PEMBUATAN SABUNBahan pembuatan sabun terdiri atas material utama, yaitu lemak (asam lemak) dan bahan kimia basa kuat,yaitu Natrium Hidroksida (NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH) dan air murni. Basa kuat yang sudah dilarutkan pada air akan menghasilkan alkalin.Asam lemak dan alkalin (dari NaOH atau KOH dengan H2O) bereaksi mengakibatkan proses saponifikasi yang menghasilkan sabun yang berfungsi sebagai pembersih.Untuk memberikan kenyamanan penggunaan,sabun diberi warna dan pengharum.Sabun juga dapat dicampur dengan material pendukung untuk menghasilkan fungsi tambahan(misalnnya antiseptik dan pengawet).Adapun material pembuatan sabun antara lain:

1) Minyak

Minyak atau lemak dapat berasal dari lemak nabati maupun hewani. Jumlah minyak atau lemak disesuaikan ditetapkan dengan pertimbangan kelayakan ekonomi atau spesifikasi produk sabun yang diinginkan (tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut). Jenis-jenis minyak atau lemak yang biasa digunakan yakni:a) Tallow (lemak sapi/domba yakni hasil samping dari pengolahandaging sapi atau domba)

b) Lard (lemak babi yang mengandung lemak tak jenuh)

c) Palm Oil (Minyak kelapa sawit)

d) Coconut Oil (Minyak kelapa)

e) Palm Kernel Oil (Minyak inti kelapa sawit)

f) Palm Stearin Oil (Minyak olahan minyak kelapa sawit yang ditambahkan dengan bahan kimia aseton)g) Marine Oil (Minyak ikan paus atau ikan lainnya)

h) Castor Oil (Minyak yang berasal dari biji jarak dan menghasilkan sabun yang transparan)

i) Olive Oil (minyak zaitun)

j) Campuran Minyak dan Lemak

2) Kimia Basa

Material kimia basa yang biasa digunakan antara lain NaOH atau KOH. NaOH dikenal sebagai soda kaustik untuk membuat sabun padat. Dan KOH dikenal sebagai potassium hidroksida banyak digunakan untuk sabun cair. Sabun dari bahan KOH tidak dapat menjadi padat, KOH terbuat dari abu tumbuhan (ash wood) sedangkan NaOH dari abu soda (soda ash)

3) Air Murni

Air yang digunakansebaiknya sudah melalui proses deinonisasi atau air murni, untuk mencegah reaksi ion yang dapat menurunkan kualitas sabun.

2.2 PROSES PEMBUATAN SABUN

Proses pembuatan sabun adalah proses kimia yang terjadi padabahan-bahan pembentuknya. Sabun berasal dari campuran minyak dan larutan alkali dari basa yang dilarutkan dalam air murni. Pembuatan sabun terdiri dari proses dingin (cold process), proses panas(hot process), larut-tuang (melt and pour),dan rebatching/triple milled. Larut tuang merupakan proses melarut kan bahan sabun dasar (yang sudah jadi), menambahkan esense pewangi dan warna serta penghias lain seperti kelopak bunga mawar,parutan kelapa yang sudah dikeringkan dan lain-lain. Perbedaan proses dingin dan proses panas adalah pencampuran larutan NaOH atau KOH (alkalin) dengan minyak. Pencampuran dapat dilakukan dengan atau tanpa pemanasan. Rebatching adalah pembuaatan sabun mulai dari mencampur minyak dengan alkali hingga pewarnaan , pemberian pengharum, serta bahan lainnya.Proses pengolahan dengan bahan kimia membutuhkan ketepatan pengukuran bahan yang akan digunakan, ketepatan penggunaan alat, dan harus dilakukan dengan seksama. Prosedur pembuatan sabun terdiri atas persiapan sarana kerja, persiapan bahan, pelaksanaan, serta proses pembersihan setelah selesai pekerjaan.BAB III

PROSES PEMBUATAN SABUN3.1 TAHAP PERSIAPAN

1) Penggunaan alat keselamatan dan kesehatan kerja

Alat keselamatan yang dipergunakan dalam proses pembuatan sabun ini adalah penggunaan pakaian laboratorium berupa jas berwarna putih , sarung tangan karet, serta masker untuk melindungi tubuh dari paparan bahan kimia

Gambar 1. Alat keselamatan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun

2) Persiapan Tempat dan Alat Kerja

Pada proses pembuatan sabun kali ini bertempat di Laboratorium SMAN 1 Amlapura adapun alat yang digunakan antara lain:

Gambar 2. Gelas Ukur dari plastik

Gambar 3. Timbangan Digital

Gambar 4. Batang Pengaduk

Gambar 5. Alat Pencampur (mixer)2) Persiapan Bahan

Gambar 6. Bahan-Bahan yang diperlukan

1. 37 gr NaOH dalam 105 gram air,

2. 118 gr minyak kelapa,

3. 75 gr Minyak zaitun

4. 50 gr minyak sawit

5. Essence pewarna

(a) (b)

Gambar 7. (a) Minyak yang disiapkan (b) NaOH

3.2 PROSES PELAKSAAAN

1. Timbang bahan sesuai resep yang telah disediakan2. Masukkan NaOH ke dalam gelas plastik, tambahkan air sedikit demi sedikit sesuai takaran sambil diaduk dengan sendok plastik, sisihkan sebentar

Gambar 8. Pencampuran NaOH dengan air dalam wadah plastik

3. Campurkan Jenis Jenis minyak sesuai resep dan takaran ke dalam wadah plastik, aduk hingga rata

Gambar 9. Pencampuran Minyak dalam wadah plastik

4. Masukan larutan NaOH ke dalam minyak, lalu aduk dengan mixer kecepatan rendah hingga tercampur rata

Gambar 10. Pencampuran Larutan NaOH dan minyak dalam mixer

4. Aduk dalam mixer selama kurang lebih 10 sampai 15 menit

5. Tuangkan kembali adonan sabun ke gelas plastik6. Tambahkan essence pewarna aduk hingga rata

Gambar 10. Penambahan essence pewarna dalam adonan sabun

7. Adonan sabun siap dicetak sesuai bentuk yang diinginkan

BAB IV

SIMPULAN

4.1 Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melalukan kegiatan pembuatan sabun ini adalah bahwa bahan harus diukur dengan teliti agar adonan memenuhi hasil yang diinginkan sedangkan dari proses pelaksanaan sudah dapat dilakukan dengan cukup baik hanya masih kurang terampil dalam pelaksanaannya

4.2 Saran

Adapun yang dapat disarankan setelah melakukan percobaan pembuatan sabun ini adalah perlu dilakukan percobaan untuk bahan pembersih lainnya misalnya shampoo atau deterjen guna menambahan wawasan serta pengetahuan siswa Menambah ketelitian serta keterampilan dalam penggunaan alat dan bahan

DAFTAR PUSTAKAKementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Prakarya dan Kewirausahaan,Jakarta, ISBN

www.goole.com/ proses pembuatan sabun