Upload
vuongthu
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan
strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, sehingga dengan
pendekatan perencanaan strategik yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah
dapat lebih menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala
yang dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerjanya.
Sejalan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah dituntut
untuk melaksanakan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek guna memberikan Arah Kebijakan Keuangan
Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Arah Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah, untuk itu Pemerintah Kota Mataram menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota No.2 Tahun 2011.
Dalam RPJPD dan RPJMD memuat Visi dan Misi yang akan menjadi acuan
bagi semua dokumen perencanaan baik Rencana Pembangunan Tahunan
Pemerintah Daerah maupun dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Mataram. Atas dasar hal tersebut, Inspektorat sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang diberi wewenang dan bertanggung jawab dalam bidang
pengawasan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran
yang ditetapkan mempunyai rencana strategik yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 5 Tahun yaitu Tahun 2010- 2015 dengan
memperhitungkan potensi peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin
timbul.
Pengawasan diperlukan untuk memagari pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan agar selalu berjalan di atas sistem dan aturan
yang telah ditetapkan. Selain itu pengawasan juga bermakna sebagai suatu
kegiatan pengamatan/pemantauan kesesuaian antara aturan/standar dengan
3
pelaksanaan. Bilamana terjadi deviasi, maka pengawas harus mampu memberi
solusi, namun tetap pada koridor aturan yang ada. Oleh karena itu, sangat dituntut
integritas dan profesionalisme seorang pengawas.
Di era reformasi sekarang ini peranan Inspektorat selaku pengawas internal
pemerintah dituntut dapat berperan maksimal dalam mengungkapkan segala
bentuk penyelewengan yang dilaksanakan oleh penyelenggara negara secara
transparan dengan pembuktian yang factual dan akuntabel.
Namun hal ini menjadi dilematis, mengingat Inspektorat mempunyai
keterbatasan dari sisi organisasi, personil, baik secara kualitas maupun kuantitas
yang perlu ditingkatkan, arah, maupun kurangnya dukungan dana yang dirasakan
jauh tertinggal dari pelaku fungsi manajemen lainnya.
Untuk menjawab semua itu diperlukan suatu perencanaan strategis
Inspektorat yang diharapkan dapat memberikan arah peningkatan kinerja dalam
lima tahun kedepan (2010-2015). Renstra Inspektorat ini disusun untuk menjadi
acuan pokok penyusunan Rencana Kerja Tahunan Inspektorat, Dokumen
Pelaksanaan Anggaran, Penetapan Kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2011 sampai dengan 2015.
1.2 LANDASAN HUKUM
Penyusunan Renstra Inspektorat ini mengacu pada :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (2005-2025);
4
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;
8. Peraturan Walikota Mataram Nomor 25/Pert/2008 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Mataram;
9. Peraturan Walikota Mataram Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kota Mataram 2011 – 2015.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Maksud disusunnya Rencana Strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun
2011 – 2015 adalah untuk menentukan arah dalam menetapkan strategi dan
kebijakan bidang pengawasan serta merumuskan program bidang
pengawasan selama 5 tahun kedepan sesuai dengan Arah Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-
2015. Sedangkan Perubahan Renstra Inspektorat Kota Mataram
dilaksanakan guna menyesuaikan perubahan sasaran, strategi, kebijakan dan
program dalam upaya percepatan Pencapaian Visi dan Misi yang telah
ditetapkan karena perubahan kondisi dan permasalahan yang dihadapi
daerah.
2. Tujuan
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Inspektorat ini adalah :
1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Inspektorat Kota Mataram dalam
menentukan prioritas program/kegiatan tahunan yang berdasarkan
APBD;
2. Sebagai standar baku penjabaran tupoksi Inspektorat, sehingga dapat
dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan;
3. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan organisasi;
5
4. Sebagai acuan pimpinan dan semua staf Inspektorat dalam melakukan
fungsi-fungsi manajemen, demi terwujudnya optimalisasi tugas-tugas
Inspektorat;
5. Agar Inspektorat mampu berperan sebagai fasilitator (mitra) bagi unit-
unit kerja Pemerintah Kota Mataram dalam mewujudkan pemerintahan
yang baik, bersih, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, menurut
prinsip-prinsip Good Governance dan Clean Government.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat
2.2 Sumber Daya Inspektorat
2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan Inspektorat
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Inspektorat
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat
4.3 Strategi dan Kebijakan Inspektorat
BAB V Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan
Pendanaan Indikatif
BAB VI Indikator Kinerja Inspektorat Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
BAB VII Penutup
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA MATARAM
2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Inspektorat
Tugas Inspektorat
Sesuai pasal 3 Peraturan Walikota Mataram Nomor 25/Pert/2008 tanggal 8 Agustus
2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Mataram, tugas
pokok Inspektorat adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang pembinaan dan pengawasan.
Fungsi Inspektorat
Adapun fungsi Inspektorat adalah sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintah daerah;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengawasan dan pemeriksaan;
c. Pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai tugas dan
fungsinya.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat selalu berpedoman
pada norma pengawasan sebagaimana diatur dalam pasal 36 Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Pemerintahan Daerah yang menggariskan bahwa norma pengawasan
adalah :
a. Obyektif, profesional, independen dan tidak mencari-cari kesalahan;
b. Terus menerus untuk memperoleh hasil yang berkesinambungan;
c. Efektif untuk menjamin adanya tindakan koreksi yang cepat dan tepat;
d. Mendidik dan dinamis.
7
Struktur Organisasi pada Inspektorat Kota Mataram
Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram sesuai Perda Nomor 18
Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram terdapat 9
Jabatan Struktural terdiri dari 1 (satu) Jabatan Eselon IIb, 5 Jabatan Eselon IIIa, dan
3 Jabatan Eselon IVa yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Data Susunan Organisasi Inspektorat Kota Mataram
No Jabatan Esselon Keterangan
1 Inspektur II.B Kepala Inspektorat Kota Mataram (Pimpinan)
2 Sekretaris III.A Memimpin Sekretariat Inspektorat Kota Mataram,
yang membawahi Sub Bagian Perencanaan dan
Pelaporan, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
dan Sub Bagian Keuangan
3 Kasubbag Perencanaan
dan Pelaporan
IV.A Pelaksana Bidang Perencanaan dan Pelaporan
4 Kasubbag Keuangan IV.A Pelaksana Bidang Keuangan
5 Kasubbag Umum dan
Kepegawaian
IV.A Pelaksana Bidang Umum dan Kepegawaian
6 Inspektur Pembantu
Wilayah I
III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan
dan pembinaan pada wilayah kerja I, yaitu :
1. Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela,
termasuk kelurahannya;
2. Sekretariat Daerah;
3. Sekretariat DPRD;
4. Dinas Pehubungan ;
5. Dinas Tata Kota;
6. Badan Ketahan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian dan Perikanan ( BKP5 );
7. SD, SMP, SMA, SMK di wilayah Kecamatan
Ampenan dan Sekarbela;
8. Pasar di wilayah Kecamatan Ampenan dan
Sekarbela.
7 Inspektur Pembantu
Wilayah II
III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan
dan pembinaan pada wilayah kerja II, yaitu:
8
1. Kecamatan Mataram, termasuk kelurahannya;
2. Dinas Pekerjaan Umum;
3. Dinas Pehubungan dan Dinas Tata Kota;
4. Dinas Kebersihan;
5. Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Pedagangan;
6. Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana;
7. Kantor Satuan Polisis Pamong Praja;
8. Kantor Lingkungan Hidup;
9. SD, SMP, SMA, SMK di wilayah Kecamatan
Mataram;
10. Pasar di wilayah Kecamatan Mataram.
8 Inspektur Pembantu
Wilayah III
III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan
dan pembinaan pada wilayah kerja III, yaitu:
1. Kecamatan Cakranegara, termasuk kelurahan
yang berada di bawahnya;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pendapatan;
4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
5. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
6. Badan Kepegawaian Daerah;
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat;
8. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;
9. Kantor Pemadam Kebakaran;
10. SD, SMP, SMA, SMK di wilayah Kecamatan
Cakranegara;
9 Inspektur Pembantu
Wilayah IV
III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan
dan pembinaan pada wilayah kerja IV, yaitu :
1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
(Dikpora);
2. Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan;
3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
4. Dinas Pertamanan;
5. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat (Bakesbang Linmas);
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
9
(Bappeda);
7. Kantor Pelayanan dan Perijinan Terpadu
(KPPT);
8. SD, SMP, SMA, SMK di wilayah Kecamatan
Selaparang dan Sandubaya;
9. Pasar di wilayah Kecamatan Selaparang dan
Sandubaya.
Selain Jabatan Struktural diatas, pada Inspektorat Kota Mataram juga
terdapat jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional sesuai tugas pokok dan
fungsi Inspektorat terdiri dari jabatan Jabatan Fungsional Auditor (KEPMENPAN
19/1996 jo KEPMENPAN 220/M.PAN/7/2008) dan Jabatan Fungsional Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah disebut juga Jabatan Fungsional
Pengawas Pemerintahan (PERMENPAN 15/2009).
Jabatan Fungsional Auditor (JFA) maupun Jabatan Fungsional Pengawas
Penyelenggara Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) merupakan jabatan karier,
yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus Pegawai Negeri
Sipil (PNS).
JFA termasuk dalam rumpun jabatan akuntansi dan anggaran, sehingga
tugas pokoknya meliputi kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain di bidang keuangan. Sedangkan P2UPD termasuk dalam rumpun
politik dan hubungan luar negeri yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang melakukan kegiatan perngawasan atas penyelenggaraan
teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan, yang meliputi
pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas
pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah, pengawasan atas tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan, pengawasan untuk tujuan tertentu dan evaluasi penyelenggaraan
teknis pemerintahan di daerah.
Instansi pembina JFA adalah Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) sedangkan instansi pembina JFPP adalah Departemen
Dalam Negeri (DDN). JFA terdiri dari Auditor Trampil dan Auditor Ahli.
10
Jenjang jabatan dan pangkat masing-masing sebagai berikut:
1) Auditor Trampil:
Auditor Pelaksana (II/c – II/d);
Auditor Pelaksana Lanjutan (III/a – III/b);
Auditor Penyelia (III/c – III/d).
2) Auditor Ahli:
Auditor Pertama (III/a – III/b);
Auditor Muda (III/c – III/d);
Auditor Madya (IV/a – IV/c);
Auditor Utama (IV/d – IV/e).
Penetapan jenjang pangkat dan jabatan untuk masing masing auditor
berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki dan berdasarkan sertifikat lulus
sertifikasi jabatan auditor yang dimiliki. Adapun jenis pendidikan dan pelatihan
(diklat) sertifikasi yang harus ditempuh adalah:
1) Auditor Trampil: Diklat pembentukan Auditor Trampil
2) Auditor Ahli:
Diklat Pembentukan Auditor Ahli untuk Auditor Pertama;
Diklat Penjenjangan Ketua Tim untuk Auditor Muda;
Diklat Penjenjangan Pengendali Teknis untuk Auditor Madya;
Diklat Penjenjangan Pengendali Mutu untuk Auditor Utama.
P2UPD adalah jabatan tingkat keahlian. Jenjang jabatan dan pangkat
sebagai berikut:
1) Pengawas Pemerintah Pertama (III/a – III/b);
2) Pengawas Pemerintah Muda (III/c – III/d)
3) Pengawas Pemerintahan Madya (IV/a – IV/c).
Penetapan jenjang pangkat dan jabatan untuk masing masing pengawas
berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki dan harus mengikuti diklat
fungsional pengawas pemerintahan sesuai kualifikasi yang ditetapkan instansi
pembina.
11
Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram dapat dilihat
pada gambar 1 berikut:
Struktur Organisasi Inspektorat
2.2 SUMBER DAYA
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat Kota Mataram,
Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia pada Tahun 2013 adalah
sebanyak 40 Pegawai, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 2.2
Data Jumlah Pegawai Inspektorat Kota Mataram Tahun 2013
Jumlah Pegawai
menurut Golongan
Jumlah Pegawai
Menurut Pendidikan
Jumlah Pegawai Menurut
Diklat Profesi
GOL. Jumlah PENDIDIKAN Jumlah Jenjang Jumlah
IV 11 S-2 8 Trampil 2
III 25 S-1 26 Ahli 9
II 4 Diploma 2 Ketua Tim 7
Inspektur
Sekretariat
Irban IV Irban III Irban II Irban I
Sub Bagian
Perencanaan dan
Pelaporan
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Kelompok Jabatan
Fungsional
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Pemerintah
dan Auditor
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Pemerintah
dan Auditor
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Pemerintah
dan Auditor
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Pemerintah
dan
Auditor
12
Jumlah Pegawai
menurut Golongan
Jumlah Pegawai
Menurut Pendidikan
Jumlah Pegawai Menurut
Diklat Profesi
I SLTA 4 Dalnis 1
SLTP Daltu -
SD
Jumlah 40 40 19
Sedangkan kondisi Pegawai Non PNS pada Inspektorat kota Mataram Tahun
2014 terdiri dari:
1 orang tenaga yang bertugas sebagai penjaga malam;
2 orang tenaga sopir;
2 orang tenaga pengantar surat;
2 orang pramu kantor.
2.2.2 Data Sarana dan Prasarana
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Inspektorat Kota Mataram dalam
menunjang program pembangunan daerah Kota Mataram didukung oleh
sarana penunjang seperti tabel berikut ini:
Tabel 2.3 Data Sarana dan Prasarana Penunjang Inspektorat Kota Mataram
No Jenis Barang Jumlah Kondisi pada Tahun 2013
Baik Kurang Baik
1 Bangunan Gedung Kantor
Permanen
1 unit 1 unit -
2 Kendaraan Dinas Roda 2 16 unit 16 unit -
3 Kendaraan Dinas Roda 4 2 unit 2 unit -
4 Wireless 1 unit 1 unit -
5 Mesin Ketik 13 unit - 13 unit
6 Laptop 15 unit 14 unit 1 unit
7 Komputer 16 unit 10 unit 6 unit
8 Printer 18 unit 10 unit 8 unit
9 AC 3 unit 2 unit 1 unit
10 Almari 13unit 13 unit -
13
11 Meja Kerja 69 unit 47 unit 22 unit
12 Kursi 102 unit 86 unit 16 unit
13 Meja rapat 1 set 1 set -
17 Kipas Angin 10 unit 9 unit 1 unit
18 Televisi 2 unit 2 unit -
19 Profesional Sound System 1 set 1 set -
20 Slide Projector 1 set 1 set -
2.3 KINERJA PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA MATARAM
Inspektorat daerah mempunyai fungsi perencanaan program pengawasan,
perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan, pemeriksaan serta pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh Walikota di Bidang Pengawasan.
Berdasarkan Rencana Strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2011- 2015,
Inspektorat telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan sebagai berikut:
Tabel. 2.4 Data Kegiatan Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram Tahun 2010-2013
Jenis Pemeriksaan 2010 2011 2012 2013
Komprehensif
25 obrik 43 obrik 47 obrik 30 obrik
Khusus
53 obrik - - 1 obrik
Pembinaan
- - 34 obrik 64 obrik
Jumlah
78 obrik 43 obrik 81obrik 95 obrik
Adapun Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Mataram selama periode
2011- 2015 adalah sebagai berikut:
14
Tabel 2.5 Data Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Mataram
Tabel 2.6
Data Anggaran dan Realisasi Belanja Pendanaan Pelayanan
Inspektorat Kota Mataram Tahun 2010 – 2013
No Tahun
Anggaran Alokasi Anggaran
Realisasi
Anggaran
Persentase Realisasi
Anggaran
Keuangan
(%)
Fisik (%)
1 2010 3.243.042.567 3.009.234.762 92,79 100
2 2011 3.778.716.174 3.182.243.124 84,21 100
3 2012 4.239.761.086 3.898.369.618 91,95 100
4 2013 4.236.788.296 3.945.777.356 93,13 100
Indikator Kinerja
Sesuai Tugas
dan Fungsi
SKPD
Target
Target Renstra SKPD Tahun ke
-
Realisasi Capaian Tahun ke -
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Persentase
penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan :
a. BPK
b. Inspektorat
100%
100%
60
40
65
45
70
45
80
60
85
80
81,45
53,01
64,67
52,28
71,25
50,18
-
-
-
-
Persentase hasil
evaluasi SAKIP
SKPD yang
mendapat nilai
baik (minimal B)
100% 0 10 15 30 50 0 44 15 23 -
Opini BPK atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
2 kali WDP WDP WDP WDP WTP WDP WDP WDP WDP -
15
Tabel 2.3.4
Data Target dan Realisasi Keuangan Program/Kegiatan
Inspektorat Kota Mataram
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
100 99 100 83 100 93,12 100 93,96 100 -
Program
Peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur
100 99 100 99 100 90,48 100 96,06 100 -
Program
Peningkatan
disiplin aparatur
- - - - 100 100 -
- - -
Program
peningkatan
Pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan
100 100 100 97 100 87,61 100 82,54 100 -
Program
peningkatan
sistem
pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
100 75 100 85 100 93,81 100 90,52 100 -
Program
Peningkatan
profesionalisme
tenaga
pemeriksa dan
aparatur
pengawasan
- - 100 63 - - 100 35,28 100 -
16
2.3 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN INSPEKTORAT
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota
Mataram, dimana salah satu Misi Kota Mataram adalah meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip-
prinsip tata pemerintah yang baik (Good Governance. Lingkungan strategis yang
mempengaruhi kinerja Inspektorat, ditentukan oleh faktor – faktor pengaruh baik yang
berasal dari dalam ( Internal ) maupun dari luar ( Eksternal ). Pengaruh lingkungan
internal meliputi faktor kekuatan dan kelemahan, sedangkan pengaruh lingkungan
eksternal meliputi peluang dan tantangan. Adapun faktor – faktor tersebut adalah
sebagai berikut :
PELUANG ( Opportunities )
1) Adanya program pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) secara periodik
bagi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP);
2) Adanya dukungan kebijakan dalam bidang pengawasan dari Walikota
Mataram;
3) Adanya dukungan Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor,
Pusdiklatwas BPKP serta lembaga lain yang berkompeten dalam bidang
pengawasan;
4) Adanya semangat Pemerintah Kota Mataram untuk memperoleh Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah;
5) Adanya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan Kinerja Pemerintah Kota
Mataram;
6) Adanya komitmen Pemerintah Daerah tentang Kepemerintahan yang baik.
TANTANGAN ( Threats )
1) Adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap Aparat Pengawasan dan
Pemerintah Daerah pada umumnya;
2) Kurangnya tanggapan Objek Pemeriksaan terhadap Penyelesaian Tindak
Lanjut hasil pemeriksaan;
3) Semakin pesatnya perkembangan sistem dan prosedur baru pada
pengelolaan keuangan maupun kinerja SKPD.
17
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Inspektorat
Inspektorat Kota Mataram dalam melaksanakan tugas dan fungsi di Bidang
Pengawasan mempunyai fungsi yaitu merumuskan kebijakan teknis di bidang
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah, memberikan
dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengawasan dan
pemeriksaan, melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan Melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai tugas dan fungsinya.
Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut Inspektorat mempunyai tugas
pokok yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang pembinaan dan pengawasan. Adapun identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Inspektorat dan Identifikasi isu-isu strategis
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Tugas dan Fungsi Inspektorat Kota Mataram
Aspek Kajian Capaian
Kondisi Saat Ini
Standar Yang
Digunakan
Faktor yang mempengaruhi Permasalahan
Pelayanan Internal Eksternal
Kajian terhadap Kinerja Pengawasan
Pemeriksaan Komprehensif dan khusus
PP No. 60 Tahun 2008
Permenpan No.04/MPAN/03/ 2008
Permenpan No.05/MPAN/03/ 2008
Permenpan No. 059 Tahun 2009
Permenpan No. 019 Tahun 2009
Semakin besarnya jumlah obyek pemeriksaan yaitu sebanyak 41 obrik ditambah 261 sub obrik yaitu 50 kelurahan dan 211 (UPTD) sehingga keseluruhan berjumlah 302 obrik/sub obrik.
Adanya kebijakan pemekaran Kelurahan sehingga jumlah obrik semakin meningkat
Jumlah obyek pemeriksaan tidak sebanding dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Tim Pemeriksa
Aparatur Pengawas (APIP) belum sepenuhnya memiliki kompetensi
Jumlah anggaran untuk kegiatan pengawasan masih terbatas
18
Kajian terhadap penyelesaian tindak lanjut rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan inspektorat dan BPK
Daftar obrik yang sudah selesai tindaklanjutnya, dalam proses tindak lanjut ataupun belum selesai tindak lanjutnya
Pasal 20 UU No. 15 Tahun 2006
Fungsi Tim tindak lanjut
Koordinasi tindak lanjut
Sarana dan Prasarana penunjang olah data tindak lanjut
Auditee yang menindaklanjuti
Tidak hadirnya pihak yang masih mempunyai tunggakan tindak lanjut
Tabel 3.2
Data Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
Isu Strategis Lain-lain
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal
Harapan masyarakat
terhadap tata kelola
pemerintahan yang baik
(good Governance) dan
bebas dari KKN
Kemampuan untuk
mempertahankan opini BPK
Peningkatan tranparansi dan
akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah yang terus
diupayakan dengan menjaga
kualitas sistem pengendalian
internal
Tuntutan Masyarakat
terhadap penegakan hukum
Semakin kritisnya masyarakat
terhadap pnyelenggaraan
pemerintahan atas
diberlakukannya transparansi
Rencana aksi daerah dalam
upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi
Upaya pendampingan
akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota Dan Wakil Walikota Terpilih 3.2.1. Visi
Walikota dan Wakil Walikota Mataram periode 2010 – 2015 merumuskan Visi
sebagai berikut:
Visi : “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”
Penjelasan makna kata kunci yang terkandung dalam visi adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat Kota Mataram adalah keseluruhan warga kota (citizen) yang secara
administrasi kependudukan menetap dan tinggal di wilayah Kota Mataram
dengan segala konsekuwensi keberadaannya sebagai warga kota.
b. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya,
sehingga kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai
kearifan lokal masyarakat Mentaram.
19
c. Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi
nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi
antar ummat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan
masyarakat madani.
d. Berbudaya diartikan sebagai terciptanya keseimbangan antara kemajuan dan
religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan,
menguatkan jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan
masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan
nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam
bingkai masyarakat madani.
3.2.2. Misi :
a. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan stabilitas
yang kondusif, saling berterima dalam suasana lingkungan yang bersih dan
indah untuk mencapai masyarakat yang maju, religius dan berbudaya.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar memiliki pengetahuan,
keterampilan dan teknologi yang handal sehingga mampu meningkatkan daya
saing daerah.
c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal berdasarkan prinsip
pembangunan yang berkelanjutan.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berorientasi pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan
SPP(Standar Pelayanan Publik) berdasarkan prinsif-prinsif tata pemerintahan
yang baik (Good Governance).
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
Berdasarkan visi, misi, tugas dan fungsi pelayanan, maka Inspektorat Kota
Mataram mempunyai peran dalam mewujudkan visi diatas melalui misi keempat
yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berorientasi pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan SPP
(Standar Pelayanan Publik) berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang
baik (Good Governance). Good governance mengandung makna penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, demokratis dan efektif. Prinsip-prinsip Good
Governance meliputi wawasan ke depan, keterbukaan dan tranparansi, partisipasi
20
masyarakat, tanggung gugat, supremasi hukum, demokrasi, profesionalisme dan
kompetensi, daya tanggap, efisien dan efektivitas, desentralisasi, kemitraan dengan
dunia usaha, komitmen pada pengurangan kesenjangan, komitmen pada
perlindungan lingkungan hidup dan komitmen pada pasar yang fair. Dengan prinsip-
prinsip tersebut diharapkan akan tercipta tata pemerintahan yang baik sehingga
mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Tabel 3.3.
Data penghambat dan pendorong Pelayanan Inspektorat
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Walikota dan Wakil Walikota Mataram
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya
Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota terpilih
Permasalahan Pelayanan Inspektorat
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi 4 Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berorientasi pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan SPP (Standar Pelayanan Publik) berdasarkan prinsif-prinsif tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
Belum Optimalnya pengawasan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Kemampuan Anggaran
Tidak proporsionalnya cakupan obyek pemeriksaan dengan SDM yang ada
Sarana dan Prasarana kurang memadai
Lambatnya tindak lanjut rekomendasi atas temuan
Motivasi kerja yang kuat
Kualitas JFA menuju level 2
Staf yang bersertifikat auditor
3.3 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Dengan kondisi terbatasnya jumlah staf pemeriksa dan jumlah anggaran
penagwasan, tentu yang bisa dilakukan Inspektorat Kota Mataram antara lain
menetapkan skala prioritas. Artinya prioritas pertama pemeriksaan/pembinaan pada
obrik yang mengelola anggaran dalam jumlah besar dan menyentuh langsung
kebutuhan masyarakat yang wajib diperiksi/dibina setiap tahun. Selanjutnya
prioritas kedua dan seterusnya obrik yang mengelola anggaran lebih kecil (sedang)
sekali dalam 2 tahun dan berikutnya yang mengelola anggara lebih kecil lagi,
pemeriksaan/pembinaan dlakukan 3 s/d 5 tahun sekali. Untuk itulah setiap tahun
Inspektorat Kota Mataram membuat PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan)
dimana direncanakan terdapat 60 obyek pemeriksaan yang harus diberikan
21
pengawasan dan pembinaan secara reguler yaitu, Dinas-Dinas, Lembaga Teknis,
Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, dan Sekolah-Sekolah Negeri.
3.4 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah pilihan dari banyak macam isu yang ada ditengah
masyarakat dan berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.Inspektorat
Kota Mataram yang merupakan bagian dari pemerintahan Kota Mataram juga turut
andil dalam mengatasi permasalahan-permasalahan pembangunan yang dirasakan
di Kota Mataram. Sesuai dengan tugas pokok daan fungsi dari Inspektorat Kota
Mataram, isu strategis yang berhubungan dengan Tugas Pokok dan Fungsi
Inspektorat Kota Mataram adalah sebagai berikut:
1. Tuntutan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan meningkatnya gerakan anti korupsi dan
penegakan supremasi hukum.
2. Ketidakpuasan masyarakat atas pelayanan pemerintah Kota Mataram
seperti : adanya praktek penerimaan siswa baru yang tidak transparan akibat
kurangnya pengawasan penyelenggaraan pendidikan, belum optimalnya
akses dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, masih
belum cepat dan kurang transparannya pelayanan perijinan di Kota Mataram
3. Meluasnya isu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada jajaran penyelenggaraan
pemerintahan.
4. Tuntutan Pemerintah Kota Mataram untuk memperoleh Opini WTP dari BPK
22
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Inspektorat Kota Mataram
Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram 2011-2015 yang
hendak dicapai adalah : “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya”. Inspektorat Kota Mataram mempunyai peran dalam mewujudkan visi
diatas melalui salah satu Misi Kota Mataram yaitu: “Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan
prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)”. Dengan mengacu
pada Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota
Mataram Tahun 2011-2015 tersebut, maka Visi Inspektorat Kota Mataram harus
sinergi dengan visi Pemerintah Kota Mataram.
Adapun Visi Inspektorat Kota Mataram adalah:
“ Terwujudnya Pengawasan Daerah yang Profesional Menuju Tata Kelola
Pemerintahan Yang Akuntabel”.
Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan tak lepas dari masalah akuntabilitas dan transparansi dalam
pengelolaan keuangan daerah, karena aspek keuangan menduduki posisi strategis
dalam proses pembangunan daerah, baik dari segi sifat, jumlah, maupun
pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan perekonomian.
Berdasarkan visi tersebut di atas, maka untuk mewujudkannya diperlukan Misi
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan Misi oleh Inspektorat Kota Mataram ini, diharapkan seluruh pegawai dan
pihak yang berkepentingan dapat mengenal Inspektorat Kota Mataram dan
mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa
mendatang.
Adapun Misi Inspektorat Kota Mataram adalah:
“Mewujudkan peningkatan aparatur pengawas dan kapasitas pengawasan”.
Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen pemerintah yang
penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparatur pengawas
adalah sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus mampu merespon
secara aktif terhadap berbagai pernasalahan dan perubahan yang terjadi pada
23
dinamika masyarakat melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu
kebijakan pengawasan. Peningkatan aparatur pengawas baik secara kualitatif
maupun secara kuantitatif diarahkan untuk dapat meningkatkan jangkauan ataupun
cakupan pengawasan yang dilaksanakan oleh aparatur pengawasan.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Kota Mataram
4.2.1 Tujuan
Tujuan merupakan target yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi dan
pencapaian target-target ini merupakan ukuran dari keberhasilan kinerja
dengan faktor-faktor penentu keberhasilan suatu organisasi. Dalam rangka
mencapai misi-misi tersebut di atas, dengan mempertimbangkan berbagai
faktor penentu keberhasilan, maka tujuan yang ingin dicapai Inspektorat
Kota Mataram adalah Peningkatan kinerja pengawasan
4.2.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut maka perlu
direncanakan sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Sasaran memberikan
gambaran tentang apa yang diharapkan organisasi yang bersangkutan yang
dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan dimasa mendatang. Agar bisa
efektif, maka setiap sasaran harus bersifat spesifik, dapat diuji dan dapat
diukur. Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Inspektorat Kota Mataram
adalah Meningkatnya akuntabilitas sistem pengawasan internal
Tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kota Mataram haruslah
sesuai dengan RPJMD Kota Mataram periode 2011-2015. Adapun tujuan
dan sasaran jangka menengah Inspektorat beserta indikator kinerjanya
dapat dilihat pada tabel berikut :
24
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Inspektorat Kota Mataram
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja sasaran pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Peningkatan
kinerja
pengawasan
Meningkatnya
akuntabilitas
sistem
pengawasan
internal
Persentase
penyelesaian
tindaklanjut hasil
pemeriksaan :
a. BPK
b. Inspektorat Kota
Mataram
60
40
65
45
70
45
80
60
85
80
Persentase hasil
Evaluasi SAKIP
SKPD yang
mendapat nilai baik
(minimal B)
0% 10% 15% 30% 50%
Opini BPK atas
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
WDP WDP WDP WDP WTP
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi
Inspektorat Kota Mataram adalah sebagaimana tertuang pada tabel berikut :
25
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI
Terwujudnya Pengawasan Daerah Yang Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan
Yang Akuntabel
MISI
Mewujudkan Peningkatan Aparatur Pengawas dan Kapasitas Pengawasan
Tujuan Sasaran
Strategi Kebijakan
Peningkatan
kinerja
pengawasan
Meningkatnya
akuntabilitas
sistem
pengawasan
internal
Meningkatkan kapabilitas
auditor
Peningkatan pengiriman
peserta diklat substantif
dan diklat penjenjangan
bagi auditor
Koordinasi dengan Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) lainnya
dalam menyusun Program
Kerja Pengawasan
Tahunan
Peningkatan koordinasi
kewenangan APIP dalam
melaksanakan fungsi
pengawasan
Meningkatkan pengelolaan
database tindak lanjut
rekomendasi hasil
pemeriksaan
Peningkatan
Pemutakhiran Data
Tindak Lanjut
Meningkatkan Kualitas
Laporan dari entitas
pelaporan yang sesuai
dengan SAP
Peningkatan kualitas
Pengelolaan Keuangan
daerah
26
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Inspektorat Kota
Mataram Tahun 2011-2015, maka tabel berikut menyajikan program kegiatan yang
disertai pendanaan yang mengacu Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 yang akan dilaksanakan selama periode 2011-2015.
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif Inspektorat Kota Mataram Tahun 2011- 2014
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Satu
an
Data
Capaian
pada
Tahun
awal
Perenca
naan
2010
Target kinerja program dan kerangka pendanaan
2011 2012 2013 2014 2015
Target Rp(000) Targ
et
Rp(000) Targ
et
Rp(000) Targ
et
Rp(000) Targ
et
Rp(000)
Peningkat
an kinerja
pengawas
an
Meningkatnya
akuntabilitas
sistem
pengawasan
internal
Program
Peningkatan
sistem
pengawasan
Internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
KDH
Persentase
hasil
Evaluasi
SAKIP SKPD
yang
mendapat
nilai baik
(minimal B)
Pelaksanaan
Pengawasan
Internal Secara
Berkala
Terlaksananya
pemeriksaan
berkala atas
instansi
pemerintah/SKPD
Obrik
25 0 527.400 10% 585.800 15% 806.630 30% 200.360 50% 1.099.2
75
Persentase
penyelesaian
tindaklanjut
hasil
pemeriksaan :
c. BPK
d. Inspektora
t Kota
Mataram
Tindak Lanjut
hasil temuan
pengawasan
Terlaksananya
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
internal dan
ekternal
obrik
51,32
34,25
60
40
163.930
65
45
154.330
70
45
173.000
80
60
274.320
85
80
329.625
Opini BPK
atas Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Reviu Atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Diperolehnya
Opini WTP dari
BPK atas laporan
keuangan pemda
Lapor
an
WDP WDP 21.145 WD
P
19.795 WD
P
22.150 WD
P
33.750 WT
P
32.630
27
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pelayanan SKPD adalah indikator
kinerja pembangunan daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Kinerja
Inspektorat Kota Mataram diukur berdasarkan Indikator kinerja kunci (IKK) sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008. Indikator ini sesuai dengan tugas dan fungsi
Inspektorat Kota Mataram dimana tugas pokok Inspektorat adalah melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah.
Sedangkan Fungsi Inspektorat Kota Mataram adalah perencanaan program
pengawasan, perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan, pemeriksaan serta pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh Walikota di Bidang Pengawasan.
Adapun Indikator kinerja yang ditetapkan oleh Inspektorat Kota Mataram
dapatdiihat pada tabel di bawah ini :
TABEL 6 Indikator Kinerja Inspektorat Kota Mataram Tahun 2011-2015
Indikator Kinerja Sesuai Tujuan
dan Sasaran SKPD Target
Target Renstra SKPD Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Persentase penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan :
c. BPK
d. Inspektorat
100%
100%
60
40
65
45
70
45
80
60
85
80
Persentase hasil evaluasi
SAKIP SKPD yang mendapat
nilai baik (minimal B)
100% 0 10 15 30 50
Opini BPK atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah 1 kali WDP WDP WDP WDP WTP